Anda di halaman 1dari 23

ENTROPION

Disusun oleh :
Mochamad Yoga Dwiharto septian (30101607685)

Pembimbing :
dr. Christina Indrajati, Sp.M
Definisi
Entropion adalah malposisi yang diakibatkan oleh
inversi tepi kelopak mata (margo palpebra) dan
bulu mata yang mengarah ke bola mata sehingga
dapat menggores kornea mata, bila dibiarkan terus
menerus akan terjadi erosi dan pada kasus yang
kronis dapat menyebabkan ulkus kornea
Epidemiologi

Entropion kongenital Pada keturunan Eropa


dan senilis lebih lebih banyak
sering pada keturunan didapatkan entropion
Asia dan jarang pada jenis sikatrik maupun
keturunan Eropa spastik
Etiologi
Berdasarkan - Entropion senilis/ involusional
etiologinya,
entropion
diklasifikasikan - Entropion akut spastik
menjadi empat
tipe : - Entropion sikatriks
- Entropion kongenital
Entropion
Senilis/
Involusional
kulit palpebra mengalami atrofi akibat
degenerasi progresif jaringan fibrosa
dan berkurangnya elastisitas.
Pada kondisi ini terjadi degenerasi
jaringan elastik dan jaringan fibrous
sehingga terjadi kekenduran tendon
kantus dan melemahnya tonus dari
tarsus (horizontal lid laxity),
melemahnya otot orbikularis preseptal
sehingga otot orbikularis berpindah ke
orbikularis pretarsal (overriding
preseptal orbicularis) dan disinsersi
otot refraktor kelopak mata
Entropion Akut Spastik

Terjadi karena peningkatan


tonus otot-otot sekitar mata
sehingga menyebabkan
pelipatan kelopak mata ke arah
dalam
Dapat muncul setelah iritasi
atau inflamasi okular yang
menyebabkan kontraksi
orbikularis okuli yang menetap
Entropion Sikatriks
Bentuk entropion ini sering kali merupakan akibat dari kontraktur
tarsal dan terjadi pemendekan otot kelopak mata akibat bekas luka
yang terbentuk pada jaringan sekitar
Dapat disebabkan oleh inflamasi, infeksi (trachoma, herpes zoster),
autoimun (sikatriks pemfigoid, sindrom Stevens-Johnson), trauma
(luka bakar, bahan kimia), dan tindakan bedah (enukleasi, koreksi
ptosis).
Entropion Kongenital

Kejadian entropion kongenital sangat jarang,


biasanya terkait dengan kelainan-kelainan
seperti hipoplasia tarsus atau mikroftalmia
Dapat ditandai dengan lamella posterior yang
memendek, disgenesis fasia
capsulopalpebral, dan kelemahan struktural
fasia tarsal. Kondisi ini dapat bertahan hingga
dewasa
Faktor Wanita > Pria
Risiko
Usia tua

Infeksi

Post-traumatic
Tanda & Gejala

Tanda : Gejala :
• Tepi kelopak mata dan bulu • Iritasi
mata masuk ke dalam bola • Mata berair
mata • Penglihatan kabur
• Sensasi benda asing
• Mata merah
• Sekret
Diagnosis
Diagnosis entropion umumnya dapat ditegakkan dengan anamnesis,
manifestasi klinis, dan pemeriksaan fisik
● Anamnesis
Riwayat trauma, Riwayat infeksi, Riwayat Tindakan bedah pada mata
● Manifestasi klinis
Tanda dan gejala yang dirasakan
● Pemeriksaan
Inspeksi palpebra & kornea, tes diagnostis sederhana (Tes snapback, medial
canthal laxity test, lateral canthal laxity test), tes provokasi, Slit lamp, Tes
Schirmer, tes fluorescein, eksoftalmometri, dan histopatologis
Pemeriksaan
● Inspeksi
Perhatikan tanda iritasi/ inflamasi dan spasme otot wajah. Adakah trikiasis/ distikiasis/
epiblefaron. Defek epitel pada kornea, injeksi, blefarospasme, kelemahan kelopak mata
(involusional), jaringan parut (sikatrik), pertumbuhan palpebra inferior abnormal (kongenital)

• Tes Snapback • Medial Canthal • Lateral Canthal


menarik kelopak mata Laxity Test Laxity Test
dengan hati-hati ke arah luar menarik palpebra menarik palpebra
lalu dilihat apakah dapat inferior ke sebelah inferior ke sebelah
kembali ke posisi semula lateral dari kantus medial dari kantus
medial lateral

Jarak pergeseran yang makin besar menunjukkan


palpebra yang makin lemah. Pergeseran normal
berkisar antara 0-1 mm untuk kantus medial dan 0-2
mm untuk kantus lateral
Tes Provokasi
Pemeriksaan
Entropion dapat tidak tampak, sehingga perlu tes provokasi, yaitu meminta pasien
untuk menatap ke bawah, kemudian palpebra superior ditahan setinggi mungkin oleh
pemeriksa, kemudian pasien diminta memejamkan matanya serapat mungkin. Tes ini
dapat dilakukan dengan atau tanpa zat anestetik tetrakain
Slit lamp
dapat mengidentifikasi lipatan tepi palpebra, kelemahan palpebra, enoftalmus, injeksi
konjungtiva, trikiasis, entropion memanjang, keratitis punctata superfisial yang dapat
menjadi ulkus dan membentuk pannus, serta keratinisasi tepi palpebra dan
simblefaron pada entropion sikatriks
• Tes • Tes Florescein • Eksoftalmometri • Histopatologis
Schirmer Untuk melihat tanda- Untuk menilai pada entropion involusional
Untuk tanda kerusakan enoftalmus menunjukkan adanya
menilai kornea akibat relatif degenerasi kolagen, serat-serat
produksi gesekan bulu mata kolagen tersusun tidak teratur,
air mata atau kulit palpebra dan elastogenesis yang
abnormal
Tatalaksana
Terapi sementara :
● penarikan kulit palpebra ke arah pipi dengan menggunakan
plester sehingga menjauh dari bola mata
● Pencukuran bulu mata di lokasi enteropion
● Artificial tear & salep mata lubrikan untuk melindungi
permukaan mata
Terapi definitive :
● Pembedahan
Teknik pembedahan

Entropion involusional
● Quickert : Jahitan ditempatkan
horizontal 3mm melebar ke
lateral, tengah, dan medial
kelopak mata bawah
● Modified quickert : dimodifikasi
dengan lateral tarsal strip untuk
menurunkan risiko rekurensi dan
memperbaiki laxitas palpebra
Teknik Pembedahan

Entropion kongenital
● Fish-tail resection : membuat flap
berbentuk segitiga pada lipatan
epikantus yang menyerupai ekor
ikan. Dapat mengurangi traksi
orbikularis
Teknik Pembedahan

Entropion akut spastik


Dapat menghilang secara spontan. Koreksi sementara dapat dengan
menggunakan tape adhesive atau suntikan toksin botulinum 5-10 unit ke
dalam otot pretarsal.
Tindakan pembedahan menggabungkan beberapa teknik seperti
memperpendek kelopak mata horizontal atau mengangkat pretarsal serat-
serat otot orbicularis okuli dan memperpendek kulit vertikal
Teknik Pembedahan
Entropion sikatriks
Prosedur Wies : insisi horizontal 4mm dari kelopak sampai kulit dan
orbicularis. Kelopak diangkat dan dibuat insisi konjungtiva dan tarsus, lalu
gunakan gunting tenotomy utuk memperluas blefarotom ke medial dan
lateral melewati tarsus, lalu dijahit. Insisi ditutup dengan jahitan dan kasa
penutup diangkat setelah 10-14 hari
Teknik Pembedahan
● Modofied tarsotomy : Insisi full-thickness pada tarsus 2mm proksimal dari
margo palpebra. Diseksi dibuat antara tarsus distal dan m. orbicularis
oculi. Lalu dijahit horizontal melalui tarsus proksimal dan keluar sedikit di
atas garis bulu mata
Diagnosis Banding

● Epiblefaron (overriding otot pretarsal dan membentuk lipatan


horizontal)
● Trichiasis (misdirection bulu mata tanpa kelopak mata yang
mengarah kedalam)
● Distichiasis (pertumbuhan bulu mata yang tidak normal/ bulu mata
yang bertumpuk atau adanya extra row pada bulu mata)
Komplikasi dan Prognosis

Komplikasi Prognosis
● Konjungtivitis Umumnya entropion memiliki
● Keratitis prognosis baik apabila
● Ulkus kornea didiagnosis dini dan diberikan
tatalaksana dengan tepat
THANKS!
Daftar Pustaka

● Budiono, Sjamsu et al. 2013. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata. Surabaya : Airlangga
University Press
● Lang, Gerhard K. 2007. Ophthalmology : A Pocket Textbook Atlas. 2nd ed. New
York : Thieme Stuttgart
● Lo, Christopher. Glavas, Loannis. 2016. Diagnosis and Management of Involutional
Entropion. Ophthalmic Pearls : American Academy of Ophthalmology
● Reiza, Yaumil. 2018. Diagnosis dan Tatalaksana Entropion. CDK-261, 45(2)

Anda mungkin juga menyukai