LASERASI PALPEBRA
Pembimbing:
dr. Yulia Fitriani, Sp.M
Disusun Oleh :
Agnes Indah Nugraheni G4A!"#$
2016
I.P ENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Palpebra atau kelopak mata
mempunyai fungsi melindungi
bola mata dari trauma, serta
mengeluarkan sekresi
kelenjarnya yang membentuk film
air mata di depan kornea.
Sejumlah mekanisme trauma
dapat menyebabkan laserasi
kelopak mata.
Laserasi palpebra membutuhkan
teknik jahitan yang teliti
dan sangat tipis atau dapat
menyebabkan kehilangan
jaringan.
Laserasi palpebra dapat
bervariasi mulai dari lecet
kulit
yang sederhana hin ga kasus
yang lebih kompleks yang
menyebabkan kehilangan
jaringan yang luas serta
fraktur tulang wajah
tentang
laserasi
palpebra
% TUJUAN KHUSUS
& Mengetahuidefinisi,
klasifikasi, epidemiologi
laserasi palpebra
&
Mengetahuietiopatogenesis lase
rasi palpebra
& Mengetahuipenegakan
diagnosis laserasi palpebra
& Mengetahuipenatalaksan
an laserasi palpebra
& Mengetahuiteknik
rekonstruksilaserasi palpebra
& Mengetahuikomplikasi laserasi
palpebra
& Mengetahuiprognosis laserasi
palpebra
& Menyelesaikan tugas referat
dari kepanitera n klinik di
SMF Mata RSUD Prof.D r.M
argono Soekarjo.
I.T INJAUAN
PUSTAKA
A.A NATOMIP
ALPEBRA
-
Kelenjar :
sebasea,
Mol, Zeis
dan Meibom
-
M.orbicularis oculi
N.VI menutup bola
mata
-
M. levator palpebra
N.II
meng
angkat
kelopak
mata
-
Pembuluh darah
A.
Palpebra
-
Persarafan sensorik :
- Ramus
frontal
N. V,
kelopak
bawah N.V
cabang I
APPARATUSL ACRIMALIS
-Sistem
produksi
glandula
lakrimal
-terletak di superotemporal
tulang orbita
pda fosa
lacrimalis os
frontalis
-G. lacrimal
menerima
rangsangan
sensoris dari
n.lacrimalis
-nervus
parasimpatis
sekretomotori
us
n.intermedius,
-Simpatis ganglion
cervicalis superior
-Sistem
ekskresi :
punctum
lacrimal,
kanalikuli
lacrimal,
sakus
lakrimal, dan
duktus
nasolakrimal
B.D EFINISI DAN
KLASIFIKASI
Laserasi kelopak mata
merupakan rudapaksa pada
kelopak mata akibat
benda tajam
yang mengakibatkan
luka robek/laserasi.
Terjadi karena trauma
tumpul atau disebabkan oleh
benda tajam, gigitan
binatang, perkelahian dan
luka
bakar.
Kerusakan pada kelopak mata
diklasifikasikan
berdasarkan ukuran dan
lokasi (Bashour, 2015) :
-Small:
25-35%
-Medium :
35-45%
Untuk 45-5
5%
pasie
Large:
n
yang >65%
lebih
tua
(lax
lids)
Small
: 35-
45%
Medi
um :
C.E PIDEMIOLOGI
Setiap usia
Bayi baru lahir melalui
operasi cesarean
Studi di Iran laki-laki
lbh banyak, umur 29 thn
jmateukhanm isemniem
pseapbe erntid aput
ukmulpaunl pada wajah, atau
E.D
Mata berair
Tidak terdapat
IAGNOSI penurunan
S tajam
penglihatan bila
1. A namnesis
cedera tidak
Biasanya
melibatkan
didapat
keluhan
(IDI,
2014) :
Terdapat rasa
nyeri
periorbita
Perdarahan
dan bengkak
pada kelopak
lup
dan
2.Pemeriksa n senter
Fisik untuk
Pada mengident
pemeriksan ifikasi :
fisik biasanya &
didapati Lkeulaosp adka,n
(IDI, 2014) : t edramlamsunyka
%
Pemeriksan i
refleks pupil dlaesnetrifiaskia
dan psaida
keterlibatan
tajam tepi kelopak,
penglihatan kantus medial
%
Pemeriksan atau kantus
mata dengan lateral.
bola Pemeriksa gunaka
mata dapat men n lidi
kapas selama
pemeriksan.
& Adanyab endaa
sing
& Keterlibatan bola
mata
E.D IAGNOSIS (CONT’D)
3. P emeriks an Penunjang
Ketika kecuriga n klinis
patah tulang orbital
tingi, pencitra n yang
sesuai dengan orbita,
terutamacomputed tomography,
harus diusulkan.
Ultrasonografi bola mata,
otot luar mata,
sarafoptik, dan orbita
kadang-kadang bisa menjadi
pemeriksan tambahan yang
penting (Gren et
al.,209).
.
KOMPREHENSIF
1. M ik
edikamentosa
Segera rujuk ke
Bersihkan luka dokter
apabila spesialis mata
diyakini bola untuk
mata intak mendapatkan
penanganan
Pertimbangkan secepatnya
pemberian
profilaksis
tetanus
Berikan
antibiotic
sistem
2.N on seperti mata
medikamentosa bertambah
%
Memberitahu merah, bengkak
pasien bahwa atau disertai
luka pada dengan penurunan
kelopak perlu visus.
menjalani
pembedahan
(menutup luka)
%
Men gunakan
alat/kacamata
pelindung pada
sat bekerja
atau
berkendara.
% Anjurkan pasien
untuk kontrol
bila keluhan
bertambah berat
setelah
dilakukan
tindakan,
G.P ENATALAKSANAAN
BERDASARKAN PENYEBAB
Trauma Tumpul
Sering ditemukan ekimosis dan
edema. Harus
dievaluasi dengan
pemeriksan biomikroskopis
dan pemeriksan fundus. Ct-
scan diperlukan untuk
menilai adanya fraktur.
Tidak perlu pengobatan khusus
karena akan
diserap spontan 1-3 min gu.
Kompres dingin 48 jam pertama
kompres hangat
Trauma
Tajam
Menyebabkan perdarahan yang
hebat, palpebra bengkak
dan kebiruan.
Trauma tembus pada palpebra
jika mengenai levator
aponeurosis dapat menyebabkan
ptosis permanen.
Penanganan trauma tajam
palpebra tergantung kedalaman
Lester
Jones Tube
Gigitan Anjing dan Manusia
Robekan dan trauma remuk
Laserasi palpebra pada
sebagian kulit luar dan
menyeluruh, avulsi kantus dan
laserasi kanalikulus paling
sering terjadi.
Debridemen luka dan irigasi
harus segera dilakukan untuk
semua luka gigitan
Kikeimrkuangkinan terjadinya
tetanus dan
Luka Bakar pada Palpebra
Luka bakar luas
Pemberian antibiotik tetes
dan salep serta pelembap,
dan
evaluasi secara rutin pada
palpebra merupakan
penanganan dini pada pasien
luka bakar dengan laserasi
palpebra
G.T EKNIK REKONSTRUKSI
Partial-Thicknes E yelidI
njuries
Partial-thicknes eyelid
injuries, laserasi kelopak
mata dangkal yang tidak
melibatkan margin palpebra
dan yang
s ej a ja r d e n g n
sk i n t a p e . L as e
g r s k u li t s e i
r as i y a n g l e b ih
n g g d a pa t d i s ta
b e sa r d n t e g a k
b i lk a n
l u r u s dengan garis kulit
memerlukan pendekatan yang
lebih hati-hati dan eversi ke
tepi kulit. Hal ini dapat
dicapai dengan men gunakan
benang ukuran 6-0 atau 7-0
yang absorbable
atau nonabsorbable. Jika
ketebalan penuh dari otot
orbicularis terlibat, harus
diperbaiki secara terpisah.
Jaringan parut
dapat dihindari dengan
mengikuti prinsip
dasa rplasticr epair, yaitu
debridement luka konservatif,
pen gun an n edle berkaliber
kecil, eversi tepi luka dan
pelepasan jahitan dini
Eyelid Margin Lacerations
Perbaikan laserasi margo
palpebralis memerlukan
pkerinteism puantaunk
jamheitmanin iymanalgi
staespia ta dkaikn taetkaun
a cn e kjuanhgitan pyandag
margo palpebralis atau
komplikasi lanjutan seperti
cicatrial entropion
Perbaikan dimulai dengan
penempatan benang 6-0 pada
bidang kelenjar meibom di
margin palpebra, kira-kira
2mm dari tepi luka dan dengan
kedalaman 2mm.
Penutupan margo palpebra
dapat dilakukan dengan 2 atau
3 jahitan untuk
mensejajarkan tepi luka.
Untuk menghindari kerusakan
pada epitel kornea jahitan
tarsal tidak boleh meluas
sampai dipermuk an
konjungtiva, terutama
palpebra superior.
/
b ”
'
dtaejnagma,n laksetrearslib
tatnapna kmeatergrloi
baptalnp embrarlgiso,
plalsperbarsail isa,p
lpasreartausi lakrimalis,
laserasi akibat gigitan
anjing dan manusia, dan luka
bakar pada palpebra.
4.
Dalam penatalaksan an ya harus
diobservasi secara
menyeluruh, dan diberikan
profilaksis antibiotic pada
kasus gigitan hewan ataupun
manusia.
5.
Teknik rekonstruksi yang
digunakan disesuaikan
berdasarkan area laserasi
seperti Partial-Thicknes
Eyelid Injuries, Eyelid
Margin Lacerations, Eyelid
Injuries with Tisue
Los,dan Ful-Thicknes Eyelid
Lacerations.
6.
Kehati – hatian dalam
melakukan rekonstruksi harus
di
p e rh a t ik a n
k m po li k a si y a
u n t u k m n c e
ng t e r ja d i s etel a h
g a h b erbagai macam
o p e ras i.
7.
Prognosis dari laserasi
palpebra dapat menjadi
baik apabila didukung oleh
pemahaman anatomi palpebra
yang baik, manajemen luka
yang tepat dan perbaikan
primer yang teliti.
DAFTAR PUSTAKA
American Academyo fO phthalmology.2 01 .Basica nd
ClinicalS cienceC ourseS ection 7:O rbit,E yelid,a nd
Lacrimal
System.San Fransisco:A AO
Bashour, Mounir. U per Eyelid Reconstruction Procedures.
Last update May 03, 2015. Available from :
ht
tp:/
/emedicine.medscape.com/article/1282054-overview#a7.
Frenc, Khun dan 02 .In :E mergency M anagemento fT
Piramici J Dante. rauma Ocular. Hungary: Department of
2 Ophthalmology
University of
Pecs.
Gren, Jeffrey P., 09 .EyelidT raumaa ndR
George CC dan Robert econstructionT echniques.I n .Y
AG. 2 anoff M ,D ukerJ .
Ophtalmology. 3th
Edition.China:
Elsevie.
Hendriati. 2010 .LaserasiK analis Lakrimalis Pada Luka
Robek Palpebra diR S.D r.M .D jamilP adang.Majalah
Kedokteran Andalas. Vol34:14-120.
Ikatan Dokter Indonesia. 2014 .Panduan P raktikK linisB
agiD okterd iF asilitasP elayananK esehatanP
rimer. Jakarta: IDI
Ilyas, Sidarta. 2010 .IlmuP enyakitM atae disi3 .
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Ing, Edsel. Eyelid Laceration. Last
update Aug 20, 2015. Available from
: ht
tp:/
/emedicine.medscape.com/article/1212531-
overview#showal
l.
Jeffrey, H urwitz J. 2010 .LacrimalT raumai nA
dult.Toronto: Department of Ophthalmology and Vision
Sciences.
Lang, GK. 206.Opthalmology, a Pocket Textbok Atlas.
nd
2 edition.New York: Thieme.
Mawn, Louise A.
Canalicular Laceration. Last update Sept
24, 2014. Available from :
ht
tp:/
/emedicine.medscape.com/article/1210
0 31-overview.
Probst, LE., Julie,HT dan George G. 20 1.
editor.Ophthalmology Clinical and Surgical
Principles.USA: SLACK Incorporated.
Riordan-Eva, P dan Whitcher,JP. 20 7. editors.Vaughan &
Asbury’s General Ophthalmology, 17th edition.USA: The
McGraw Hil Companies.
Tabatabaei, A. 2013.Clinical Characteristics and
Causality of Eye Lid Laceration in Iran.Oman Medical
Journal.
Vol28:97-101.
Tan , TM. 202 .Eyelida ndL acrimalT rauma.In : O cularT
raumaP rinciplesa ndP ractice. New York.
TERIMA KASIH