Anda di halaman 1dari 23

Laserasi

Palpebra
Kelompok 1
Anggota :
1. Cindy Baneftar
2. Helena Kareth
3. Muhammad Imam
4. Ni Nengah Maitri
5. Nonce Wanimbo
6. Priscilia Korwa
7. Suven Kima
8. Ruth Msiren
9. Yudith Krey
Anatomi & Fisiologi
● Palpebra atau kelopak mata adalah alat penutup mata yang berguna untuk :
1. Melindungi permukaan anterior bola mata dari trauma , sinar matahari, dan
benda asing.
2. Mencegah pengeringan bola mata karena adanya kelenjar-kelenjar palpebra.
Bagian – bagian palpebra

● Kelenjar seperti : kel. Sebasea, kel. Moll / kel. keringat, kel. Zeis pada pada
pangkal rambut, dan kel. Meibom pada tarsus
● Otot seperti : M. Orbikularis okuli yang berfungsi menutup bola mata yang
dipersarafi N. VII. M. Levator palpebra yang berfungsi untuk mengangkat
palpebra atau membuka mata, dipersarafi oleh N. III
● Pembuluh darah : A. Palpebra
● Persarafan sensorik palpebra superior adalah N. Trigeminus (N. V), sedangkan
palpebra inferior oleh cabang N. Optikus (N.II) dan N. Trigeminus (N. V).
Definisi

Laserasi palpebra merupakan kerusakan pada kelopak mata akibat


suatu benda yang mengakibatkan luka robek atau laserasi.
1. Trauma benda tumpul
● Evaluasi biomikroskopi
● Fundus
● CT scan
Tanda :
Echimosis dan edema

2. Trauma benda tajam


● Penanganan berdasarkan kedalaman dan lokasi cidera.
ETIOLOGI
3. Gigitan Anjing dan Manusia
4. Luka Bakar Palpebra
Laserasi Palpebra
• Laserasi tanpa melibatkan margo palpebra
o Hanya terdapat pada kulit dan otot orbicularis biasanya hanya memerlukan
jahitan pada kulitnya saja.
o Perlu dilakukan debridement, kemudian segera dilakukan jahit.
o Hati-hati pada laserasi di otot levator untuk menghindari ptosis post operasi.
• Laserasi melibatkan margo palpebra
o Memerlukan jahitan untuk menghindari tepi luka yang tidak baik. Banyak
teknik-teknik sudah diperkenalkan tapi pada prinsip pentingnya adalah
aproksimasi tarsal harus dibuat garis lurus.
Luka bakar palpebra
Terapi akut : pemberian lubrikasi berupa artrifisial tear drops dan salep lubrikasi
sebelum tidur.
Pada fase pertengahan proses wound healing :
1st : sembuh
2nd and 3rd : membentuk sikatrik, kerusakan kulit pada area wajah -> lagoftalmus
sekunder, palpebra bawah ectropion, retraksi palpebra atas.
Penatalaksanaan

- EVALUASI PREOPERATIVE DAN PENDEKATAN DIAGOSTIK

Stabilisasi sistemik
● Evaluasi luka periorbital dimulai setelah pasien trauma telah stabil dan cedera yang
mengancam hidup ditangani.

Riwayat Penyakit

● Anamnesa kronologi kejadian, waktu kejadian dan


mekanisme cedera.
● Perhatian dan pencitraan yang tepat untuk kasus
khusus ; kekerasan, trauma proyektil cepat, gigitan
hewan dan manusia
Pemeriksaan oftalmologi
● Penilaian ketajaman visual adalah wajib dan dilakukan sebelum setiap upaya
rekonstruksi.

Darah lengkap
Faal hemostasis
Evaluasi Lab & Radiografi Pemeriksaan
Bahan kimia

Foto rontgen kepala


USG mata
CT Scan
Profilaksi infeksi
● Pada kasus gigitan baik oleh karena hewan atau manusia, pasien harus dievaluasi riwayat imunisasi.
● Pada kasus gigitan anjing : evaluasi apakah ada infeksi rabies.
● Pada kasus gigitan / cakaran kucing : penisilin VK 500 mg selama 5 – 7 hari.
● Pada kasus gigitan manusia juga diberikan penisilin.

Timing of repair

● Dipengaruhi beberapa faktor


1. Derajat kedalaman laserasi
2. Penyakit lain yang menyertai
3. Penanganan yang cepat dan tepat
4. Infeksi sekunder
Teknik rekonstruksi palpebra
● Partial-Thickness Eyelid Injuries
Laserasi kelopak mata dangkal yang tidak melibatkan margin palpebra dan yang sejajar dengan garis kulit
dapat distabilkan dengan skin tape; menggunakan benang ukuran 6-0 atau 7-0 yang absorbable atau
nonabsorbable
● Eyelid Margin Lacerations
Perbaikan dimulai dengan penempatan benang 6-0 pada bidang kelenjar meibom di margin palpebra, kira-
kira 2 mm dari tepi luka dan dengan kedalaman 2 mm, menggunakan benang absorable
a. Tepi dari palpebra, jahit dengan jahitan matras vertical, benang melewati orificium
kelenjar meibom.
b. Jahitan plat tarsal dengan 2 atau 3 jahitan terputus.
c. Jahitan pada tepi palpebra dengan matras vertical.
d. Penutupan kulit.
• Eyelid injuries with Tissue Loss
Dalam evaluasi pasien sangat penting untuk menentukan berapa besar kelopak
mata yang tidak ada melainkan berapa banyak lapisan kelopak mata yang hilang.

Modified Hughes procedure


Full thickness eyelid lacerations
Pada penanganan cedera ini memerlukan pemeriksaan lapis demi lapis
pada luka untuk menilai integritas dari septum orbita, otot levator dan
aponeurosis levator, konjungtiva, otot rektus, dan bola mata.

Tenzel flap
Cutler-Beard flap
• Cedera pada sistem lakrimalis

Silicone tube halus (stent) diletakkan di saluran lakrimalis untuk menjaga bukaan
pada sistem drainase air mata. Stent ini kemudian akan dilepas.

• Jika operasi ini tidak sepenuhnya berhasil, gejala dapat diselesaikan dengan
menggunakan sebuah tabung Jones Lester.
Komplikasi
● Akibat kegagalan dalam memperbaiki laserasi khususnya jika melibatkan margin
palpebra, dapat berupa :
○ Epifora kronis
○ Konjungtivitis kronis, konjungtivitis bacterial
○ Exposure keratitis
○ Abrasi kornea berulang
● Akibat teknik pembedahan yang buruk, terutama dalam hal akurasi penutupan luka,
dapat berupa :
○ Jaringan parut
○ Fibrosis
○ Deformitas palpebra sikatrikal
● Keadaan luka yang memburuk akibat adanya infeksi atau karena penutupan luka yang
tertunda
● Laserasi dekat canthus medial dapat merusak sistem nasolacrimal.
Prognosis

● Prognosis sangat bergantung pada luasnya laserasi atau kerusakan


palpebra serta lokasi dan ketebalan jaringan yang rusak.
Thank
You
References
● Edsel I. Laceration, Eyelid (serial online). Last update Apr 26, 2012. [cited Dec/20/2012,06.18].
Available from: URL: http://emedicine.medscape.com/article/1212531-overview
● Jeffrey P, George C, Robert AG. Eyelid Trauma and Reconstruction Techniques (serial online). Last
update Dec/29/2010. [cited Dec/20/2012,06.17]. Available from: URL:
http://medtextfree.wordpress.com/2010/12/29/chapter-94-eyelid-trauma-and-reconstruction-techni
ques/

● Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum, Edisi 14, Cetakan I, Widya Medika, Jakarta, 200.,
● Cochran, M. L., & Czyz, C. N. (2019, July 01). Eyelid Laceration. Retrieved from NCBI:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470367/
● SHERWOOD L. FISIOLOGI MANUSIA DARI SEL KE SISTEM. jakarta: Elsevier; 2011. 881
hlm.
● The Atlas of Emergency Medicine/editor, Kevin J. Knoop, Lawrence B. Stack, Alan B. Strrow, R. Jason
Turman.-Fourth edition.
● Tintinalli, Judith E., Emergency Medicine a Comprehensive Study Guide, editor. Jhon Ma, Donald M.
Yealy, dkk-Ninth edition. Mc Graw Hill.

Anda mungkin juga menyukai