Anda di halaman 1dari 18

Ablatioretina dan Trauma mata

KELOMPOK 23

1. NANANG SETYAWAN 1150019021


2. MAYA NUR ALIFAH 1150019023
3. RIRIN INDAHWATI 1150019063
ablasioretina adalah suatu keadaan terpisahnya
selkerucut dan batang retina dari sel epitel pigmen
retina. Pada keadaan iniselepitelpigmen
masihmelekaterat denganmembrane Bruch
Klasifikasi
1.Rhegmatogenous Retina Detachment (RRD):
Diawali dengan adanya robekan(break)pada retina yang menyebabkan
masuknya cairan yang berasal dari vitreus yang mencair (liquefaction)
diantaralapisan sensoris retina&RPE.
2. Non Rhegmatogenous Retina Detachment
Traction Retinal Detachment: terlepasnya lapisan sensorisdari RPE akibat dari
tarikan oleh membran vitreoretina.
Exudative Retinal Detachment: masuknya cairan yangberasal dari
choriocapillary ke rongga subretina dengancara menembus/melewati lapisan
RPE yang rusak
Etiologi
Ablasio retina dapat terjadi secara spontan atau sekunder
01
setelah trauma,akibat 02 robekan pada
adanya 03 retina, cairan
04
masuk kebelakang dan mendorong retina (rhematogen) atau
tejadi penimbunan eksekudat dibawah retina sehinggan retina
terangkat (non rhematogen), atau tarikan jaringan parut pada
badan kaca (traksi). Penimbunan eksekudat terjadi akibat
penyakit koroid, misalnya skleritis, koroditis, tumor
retrobulbar,uveitis dan toksemia gravidarum.
Patofisiologi

Longgarnya perlekatan antara epitel pigmen danretina


menyebabkan keduanya bisa terlepas satu terhadap yang
lain,sehingga cairan bisa terkumpul diantaranya. 16 Cairan
KEYS
tersebut KEYS
biasanya KEYS dari bagian badan kaca yang cair yang
berasal
dengan bebas melewati lubang diretina menuju ke dalam rongga
yang terbentuk karena terlepasnya epitel pigmendari retina
tersebut
tanda dan gejala dari Ablasio
retina
1.Gejala dini : floaters dan fotopsia (kilatan halilintar kecil pada
lapangan pandang)
2. Gangguan lapang pandang
3. Pandangan seperti tertutup tirai
4. Visus menurun tanpa disertai rasa sakit
5. Pada pemeriksaan fundus okuli, tampak retina yang terlepas
berwarna pucat dengan pembuluh darah retina yang berkelok-
kelok disertai atau tanpa robekan retina
Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan Laboratorium, Dilakukan untuk mengetahui
adanyapenyakit penyerta antara lain glaukoma, diabetes mellitus,
maupunkelainandarah.
2. Pemeriksaan Ultrasonografi, yaitu ocular B-Scan ultrasoografi
3.Scleralindentation
4. Fundus drawing ADD TITLE
add your words
5. Goldmanntriple-mirror
here,according to your
need to draw the text
box size
6. Indirect slit lamp biomicroscopy
Penatalaksanaa
n
1.Penderita tirah baring
2. Mata yang sakit ditutup dengan bebat mata
3. Pada penderita dengan ablasio retina non regmatogen, bila
penyakit primernya sudah diobati, tetapi masih terdapat ablasio
retina, dapat dilakukan operasi cerclage.
4. Pada ablasio retina rematogen
- Fotokoagulasi retina
- Plombage local
- Membuat radang steril pada koroid dan epitel pigmen
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan luka


ADD TITLE
Add your words
post operasi ablasio retina. here,according to your need
to draw the text box size.
2. ResikoADD cedera
TITLE berhubungan dengan penurunan ketajaman
Add your words
penglihatan.
here,according to
your need to draw the
text box size.
ADD TITLE
Add your words here,according to your
need to draw the text box size.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Definisi Trauma Mata

Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak


yang menimbulkan perlukaan mata.Perlukaan yang
ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau
menimbulkan kebutaan bahkan Kehilangan mata.
Klasifikasi Trauma Mata
1.Fisik atau Mekanik
- Trauma Tumpul
-Trauma Tajam 2. Khemis
- Trauma basa
KEYS KEYS
- Trauma asam

3. Trauma Radiasi elektromagnetik


- Trauma sinar infra merah
- Traumasinarultraviolet(SinarLas)
- Trauma sinar X dan sinar
terionisasi

4.Benda Asing pada Mata


Pemeriksaan Diagnostik Trauma Mata

1. Pemeriksaan Radiologi
2. Pemeriksaan“ComputedTomography”(CT)
Suatu tomogram dengan menggunakan komputer dan dapat
dibuat“scanning”dari organ tersebut
ADD TITLE
3. Pengukuran tekanan IOLADDdengan
TITLE tonography:mengkaji nilai
according to your need

normal tekanan bola mata (normal 12-25 mmHg). to draw the text box
size

4. Pemeriksaan Laboratorium, seperti :. SDP, leukosit , kemungkinan


ADD TITLE
adanya infeksi sekunder.
5.Pemeriksaan kultur
6. Kalau perlu pemeriksaan tonometri Schiotz, perimetri,
gonioskopi,dantonografi, maupun funduskopi
Menghindarkan terjadinya trauma pada mata, seperti:
1. Trauma tumpul akibat kecelakaan tidak dapat dicegah,kecuali trauma
tumpul perkelahian.
2. Diperlukan perlindungan pekerja untuk menghindarkan terjadinya trauma
tajam.
3. Setiap pekerja yang sering berhubungan dengan bahan kimia Sebaiknya
mengerti bahan apa yang ada ditempat kerjanya.
4. Pada pekerja las sebaiknya menghindarkan diri terhadap sinar dan
percikan bahan las dengan memakai kaca mata.
5. Awasi anak yang sedang beramain yang mungkin berbahaya untuk
matanya
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan agen-agen


ADD TITLE
penyebab cedera

ADD TITLE
Intervensi

Anda mungkin juga menyukai