Anda di halaman 1dari 23

TRAUMA TAJAM MATA

SUPERVISOR :
dr. FERIYANI, Sp. M
PENDAHULUAN

Trauma okular (mata) merupakan salah


satu penyebab kebutaan unilateral pada
anak-anak dan dewasa muda. Dewasa
muda, terutama laki-laki, merupakan
korban utama trauma tembus okular.
• Sekitar 2,4 juta trauma mata terjadi setiap tahun,
dengan 90.000 dari trauma mengakibatkan
berbagai derajat gangguan penglihatan.
• Dari keseluruhan trauma okular, trauma okular
tembus memiliki prognosis terburuk.

• Zagora menemukan bahwa 30 – 40 % dari


semua kasus trauma okular tembus berakhir
dengan kebutaan
Terdapat sekitar 2,4 juta
Kecelakaan di rumah,
trauma okuler dan orbita di
kekerasan, ledakan, cedera
Amerika serikat setiap
akibat olah raga, dan
tahunnya, dimana 20.000
kecelakaan lalu lintas
sampai 68.000 dengan trauma
merupakan keadaan yang
yang mengancam penglihatan
paling sering menyebabkan
dan 40.000 orang menderita
trauma okuli
kehilangan penglihatan
ANATOMI MATA
ANATOMI MATA
Sebagian besar mata
dilapisi oleh jaringan ikat
yang protektif dan kuat di
sebelah luar disebut
sklera, yang membentuk
bagian putih mata.

Di anterior (ke arah


depan), lapisan luar
kornea transparan tempat
lewatnya berkas–berkas
cahaya ke interior mata.
Lapisan tengah di bawah
sklera adalah koroid,
sangat berpigmen dan
mengandung pembuluh-
pembuluh darah untuk
memberi makan retina
DEFINISI

Trauma okuli adalah trauma atau cedera yang


terjadi pada mata yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf
mata dan rongga orbita, kerusakan ini akan
memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi
mata sebagai indra penglihat.
ETIOLOGI

penyera kecelakaan olah


domestik, KLL dll
ngan, raga
Berdasarkan Birmingham Eye Trauma Terminology System
(BETTS), trauma okuli dibagi atas 2 yaitu

Trauma bola mata Trauma bola mata


tertutup (closed- terbuka (open-
globe injury) globe injury)

1. Ruptur
2. Laserasi
1. Kontusio 3. Penetrasi
2. Laserasi lamellar 4. Intraocular foreign body
(IOFB)
5. Perforasi
PATOGENESIS
Terdapat empat mekanisme yang
ETIOLOGI menyebabkan terjadi trauma okuli
yaitu coup, countercoup, equatorial,
dan global repositioning.

Trauma pada mata dapat mengenai


organ mata dari yang terdepan
sampai yang terdalam
MANIFESTASI KLINIS
n Tajam penglihatan yang menurun
n Bentuk dan letak pupil yang berubah
n Terlihat adanya ruptur pada kornea atau sclera
n Terdapat jaringan yang prolaps,
n Konjungtivis kemotis
n Mata merah, nyeri, fotofobia, blefarospasme dan
lakrimasi
n Tekanan bola mata rendah akibat keluarnya cairan
bola mata
n Bilik mata dangkal akibat perforasi kornea
n Adanya hifema pada bilik mata depan
Trauma tembus bola mata
DIAGNOSIS

Anamnesis
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Penunjang
Fisik
Onset dari penurunan visus
apakah terjadi penurunan
apakah terjadi secara
visus setelah cedera atau
progresif atau terjadi secara
saat cedera terjadi
tiba-tiba

Anamnesis

Nyeri, lakrimasi, dan


pandangan kabur merupakan
gambaran umum trauma, ketajaman visus sebelum
namun gejala ringan dapat trauma dan riwayat penyakit
menyamarkan benda asing mata atau operasi mata
intraokular yang berpotensi
membutakan
Pemeriksaan fisik

pemeriksaan visus, reaksi


pupil, lapangan pandang,
pergerakan otot-otot
ekstraokular, tekanan
intraokular

pemeriksaan slit lamp,


funduskopi dan lain-lain
(Foto polos, CT-Scan, MRI)
Tatalaksana
Pertama-tama adalah pemberian tetes mata anastetik
kemudian pembersihan luka dengan larutan garam
fisiologik. Bila ada jaringan iris atau badan kaca yang
prolaps, bagian yang prolaps dipotong (jangan direposisi
kembali kecuali bila yakin tidak ada infeksi). Pasang
pelindung mata dan jangan memberikan penekanan pada
mata. Berikan antibiotik sistemik inisial, jangan antibiotik
topikal.

Bila benda asing dapat dilihat langsung, maka mungkin dapat


dikeluarkan dengan pinset atau magnit melalui luka perforasi.

Luka perforasi dijahit dengan jarum dan benang yang halus.


Apabila fasilitas tidak
memungkinkan untuk jahitan
penutupan luka, penderita dirujuk
ke rumah sakit yang lengkap
fasilitasnya atau rujuk ke dokter
spesialis mata untuk operasi
repair segera.

Sebelum penderita dikirim ke pusat


untuk mencegah jangan sampai
banyak isi bola mata yang prolaps
melalui luka peforasi, maka mata
tersebut setelah ditutup dengan kain
kasa steril masih harus ditutup lagi
dengan semacam penutup (dop)
yang sedemikian rupa sehingga
bola mata terlindung dari tekanan
atau sentuhan
Penderita juga diberi obat
penenang, obat analgesik,
dan bila perlu dapat
ditambahkan obat anti
emetik bila penderita
muntah

Dalam perjalanan ke
pusat, sebaiknya
penderita dalam posisi
berbaring. Pemberian
anti tetanus serum
(ATS) dapat
dipertimbangkan
PROGNOSIS
Prognosis berhubungan dengan sejumlah
faktor seperti visus awal, tipe dan
luasnya luka, adanya atau tidak adanya
ablasio retina, atau benda asing.
Pada trauma dimana benda asing berada
di permukaan mata tanpa adanya luka
perforasi, umumnya prognosis baik
karena benda tersebut dapat langsung
dikeluarkan.
Pada trauma dimana benda asing
menyebabkan luka perforasi sehingga
benda saing tersebut berada di dalam
bola mata, maka prognosisnya
tergantung jenis-jenis benda asing
KESIMPULAN

Sebagai dokter umum yang


bekerja di pelayanan kesehatan
Trauma pada mata dapat
lini pertama akan cukup sering
mengenai jaringan seperti
menemukan pasien dengan
kelopak mata, konjungtiva,
trauma okular, termasuk trauma
kornea, uvea, lensa, retina,
tembus. Sehingga sangat
papil saraf optik dan orbita
penting untuk mengetahui
secara terpisah atau menjadi
mengenai trauma tembus
gabungan trauma jaringan
dimulai dari cara mendiagnosis
mata.
hingga tatalaksana pada
pasien.

Anda mungkin juga menyukai