Anda di halaman 1dari 41

REFERAT

Katarak

Oleh:
Fauhan Yuliana Iskandar
201810401011060 
Pembimbing:
Dr. dr. Arti Lukitasari, Sp.M

SMF ILMU KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
LATAR BELAKANG

Kebutaan pada masyarakat, lebih


Badan Kesehatan Dunia (WHO)
dari 50% disebabkan oleh
memiliki catatan yang menakutkan
katarak.Indonesia, insiden kebutaan
tentang kondisi kebutaan di dunia
setiap tahun yakni 0,1% atau
khususnya di negara berkembang.
210.000 orang (depkes, 2014)

Katarak adalah perubahan lensa


mata yang sebelumnya jernih dan
tembus cahaya menjadi keruh.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
5
6
7
fisiologi

✘ Sebagai media refrakta


✘ Berfungsi sebagai Akomodasi
DEFINISI KATARAK

✘ Katarak berasal dari yunani


katarrhakies, inggris cataract, dan
latin cataracta yang berarti air
terjun.
✘ Katarak adalah kekeruhan yang
terjadi pada lensa mata yang
mengarah pada penurunan
penglihatan pada seseorang akibat
kurangnya intensitas cahaya yang
masuk ke mata
ETIOLOGI

✘ Kongenital
✘ Proses degenerasi
✘ Trauma
✘ Penyakit sistemik
✘ Obat-obatan

✘ faktor risiko seperti merokok, paparan


sinar UV yang tinggi, alkohol, defisiensi
vit E, radang menahun dalam bola mata,
dan polusi asap motor/pabrik yang
mengandung timbal
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI

✘ Berdasarkan morfologi
a. Katarak nuklear
b. Katarak kortikal
c. Katarak subkapsular posterior
a b c
✘ Berdasarkan Etiologi

a. Katarak kongenital
b. Katarak senile
c. Katarak traumatik
d. Katarak komplikata
e. Katarak toksik
Katarak Senile

• Katarak senilis merupakan tipe katarak


didapat yang timbul karena proses degeneratif
dan umum terjadi pada pasien di atas 50
tahun.
• Pada usia 70 tahun, lebih dair 90% individu
mengalami katarak senilis. Umumnya
mengenai kedua mata dengan salah satu mata
terkena lebih dulu.
Katarak kongenital

✘ 23 % dari katarak kongenital merupakan


penyakit keturunan yang diwariskan secara
autosomal dominan dan dapat ditemukan pada
bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita
infeksi
✘ Seperti : rubella, rubeola, chiken pox,
cytomegalo virus, herpes simplek, herpes
zoster, poliomyelitis, influenza, Epstein-Barr
syphilis dan toxoplasmosis saat kehamilan
terutama pada trimester I
Katarak traumatik

✘ trauma tumpul,
✘ trauma tembus, dan
✘ trauma kimia.
✘ Pada trauma basa yang masuk mengenai mata
menyebabkan peningkatan pH cairan akuos
dan menurunkan kadar glukosa dan askorbat.
✘ Trauma tumpul dapat langsung menyebabkan
lensa menjadi opaqe namun bisa juga
kekeruhan terjadi beberapa tahun setelahnya.
Katarak komplikata

✘ komplikata dapat terjadi akibat iridosikiitis,


miopia tinggi, ablasi retina, dan glaukoma.
✘ Katarak komplikata dapat terjadi akibat
kelainan sistemik (diabetes mellitus)
✘ Mengenai kedua mata atau kelainan lokal
yang akan mengenai satu mata.
Katarak toksik

✘ Oleh karena obat-obatan


✘ kortikosteroid, fenotiazin, miotikum,
amiodaron, dan statin
✘ Berdasarkan stadium : Menurut tebal tipis
nya kekeruhan pada lensa, katarak senilis
dibagi menjadi 4 stadium

a. Stadium INSIPIEN
b. Stadium IMATUR
c. Stadium MATUR
d. Stadium HIPERMATUR

21
1. Stadium INSIPIEN
 Tajam penglihatan bisa normal
 Kekeruhan dimulai sebagai garis
 Kekeruhan di pinggir
lensa
 Gambaran Jeruji Pedati
 Daerah sentral lensa
masih jernih
2. Stadium IMATURE

• Tajam penglihatan 5/60


s/d 1/60
• Fundus reflek (+)
• Kekeruhan belum merata
• Iris Shadow Test (+)
• Indikasi operasi (+)
3. Stadium MATUR

• Tajam penglihatan 1/60


s/d LP (+)
• Kekeruhan telah rata
• Fundus reflek (-)
• Iris Shadow Test (-)
• Indikasi operasi
4. Stadium HIPERMATUR
Degenerasi korteks lensa & kapsul

Shrunken Katarak : lensa mengkerut dan menipis


oleh karena kehilangan cairan
Morgagnian Katarak : Korteks melunak & mencair 
nukleus tenggelam
GEJALA KLINIS

✘ Penurunan visus,
✘ Silau,
✘ Perubahan miopik,
✘ Noda, berkabut pada lapangan pandang.
✘ Ukuran kaca mata sering berubah.
DIAGNOSIS

✘ Anamnesis
 Penurunan penglihatan? Kabur?
 Berkabut?
 Mendadak atau bertahap?
 Silau?
 Riwayat kacamata?
 Riwayat penyakit dahulu?
 Riwayat trauma?
 Riwayat pengobatan?
✘Pemeriksaan tajam penglihatan
✘Lampu senter : reflek pupil? Kekeruhan lensa? Iris
shadow?
✘Oftalmoskop : reflek fundus?
TATALAKSANA

✘ Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi.


Indikasi :
 Fungsi penglihatan
 Indikasi medis
 Indikasi kosmetik

28
Evaluasi sebelum operasi

✘ Pemeriksaan umum: untuk melihat apakah pasien


memiliki penyakit diabetes mellitus, hipertensi
dan masalah jantung, PPOK dan daerah potensi
infeksi seperti periodontitis dan infeksi saluran
kemih. Gula darah harus terkontrol dan
hipertensi tidak boleh diatas 160/100 mmHg
✘ Pemeriksaan mata:
✘ Untuk melihat apakah pasien ada radang atau
infeksi pada mata,
✘ Bola mata: dalam, kecil/besar
✘ Kelopak mata : blepharitis, entropion, ektropion
✘ Nasolakrimalis : mucocele
✘ Kornea : kekeruhan (jaringan parut, degenerasi,
distrofi)

29
✘ Bilik mata depan : kedalaman
✘ Pupil : reaksi pupil (direct & indirect), RAPD (+)
 kerusakan nervus optikus  terangkan prognosis
visual, irregular, pseudo eksfoliasi (materi PEX)
✘ Iris : neovaskularisasi, atrofi, sinekia, koloboma
✘ Lensa : tipe katarak, maturitas, luksasi lensa
✘ Pengukuran TIO memastikan tidak ada glaukoma,
✘ Anel test, bila duktus tersumbat untuk terapi DCR
(operasi katarak dilakukan 1 bulan kemudian),
✘ Biometri, menentukan ukuran IOL
✘ Selain itu, juga harus diketahui pasien tersebut
memiliki riwayat alergi atau tidak dan juga
mengetahui apakah pasien sedang mengkonsumsi
obat-obatan tertentu seperti warfarin, antiplatelet

30
Kontraindikasi operasi

✘ Tekanan darah tinggi dan tidak terjadi


penurunan tekanan darah dengan pemberian
obat anti hipertensi sebelum operasi
✘ Tekanan intraokular yang tinggi
✘ Infeksi mata
✘ Gula darah tinggi (>200mg/dl) sebelum
operasi

31
Persiapan operasi

✘ Tandai mata yang akan dioperasi


✘ Pasien dipuasakan pada hari operasi,
✘ Bulu mata dicukur,
✘ Diberi tetes midriatikum untuk memperlebar
pupil pada mata yang akan dioperasi interval
15 menit
✘ Tetes pantocain mata kanan dan kiri 1 tetes

32
ICCE (Intra Capsuler Cataract Ekstraksi )

• Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa


bersama kapsul.
• Metode ini hanya dilakukan hanya pada keadaan lensa
subluksatio dan dislokasi.
• ICCE tidak akan terjadi katarak sekunder dan merupakan
tindakan pembedahan yang sangat lama populer.
• ICCE tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada
pasien berusia kurang dari 40 tahun. Penyulit yang dapat
terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma,
uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan

33
ECCE (Extra Capsuler Cataract Ekstraksi )

34
Phakoemulsifikasi

35
Edukasi pasca operasi

✘ Pasien diminta untuk tetap berbaring selama 3 jam dan tidak boleh
bergerak berubah arah ataupun mengangkat badan.
✘ Untuk mengatasi nyeri ringan sampai sedang post operasi bisa
diberikan injeksi ketorolac.
✘ Keesokan harinya perban dibuka dan dilakukan pemeriksaan mata
apakah terdapat komplikasi post operasi.
✘ Obat tetes mata antibiotik-steroid diberikan 4 kali sehari selama 2
minggu, 2 minggu selanjutnya 3 kali sehari, 2 kali sehari, dan 2
minggu terkahir 1 kali sehari.
✘ Pasien pasca operasi katarak tidak boleh batuk, mengedan, merokok,
mengangkat beban berat lebih dari 5 kg, membungkuk, ketika
melakukan sholat disarankan dilakukan dengan cara tidur, minimal 1
minggu

36
Evaluasi pasca operasi

✘ Pasien kontrol pertama pada minggu ke 1,


kontrol II minggu ke-2, kontrol III minggu ke-
4, kontrol IV minggu ke-6
✘ Dilakukan pemeriksaan:
✘ Visus atau tajam penglihatan, dapat
menggunakan pinhole
✘ Segmen anterior : adakah perdarahan/hifema,
kekeruhan, hipopion, flare cell, reflek pupil,
sinekia posterior
✘ Setelah 6-8 minggu pasca operasi benang
jahitan korneo-sklera diambil.
✘ Pengukuran kacamata 37
Komplikasi pasca operasi
Masalah Gejala Tanda Pengobatan
TIO↑ Nyeri, sakit Kornea keruh Ukur TIO, obati dengan asetazolamid sistemik
dalam, 250 mg 2-4 kali sehari (1-2 hari) & tetes mata
penglihatan glaukoma
kabur
Insisi yang Penglihatan Uji seidel (+) Jahit luka di kamar operasi. Jika kamera okuli
bocor buruk dengan anterior terletak dalam & TIO normal, lensa
fluoresein kontak lunak dapat dipasang pada mata.
Dilakukan peninjauan tiap hari
Pendarahan Mata merah, Kemerahan difus Lanjutkan tetes mata, pastikan teknik yang baik
subkonjungtiv tidak nyeri pada bola mata untuk meneteskan obat
a
Edema Penglihatan Kornea keruh Singkirkan adanya peningkatan tekanan dan
kornea buruk menambah tetes mata steroid topical
Erosi epitel Berpasir , Fluoresein test, Teruskan tetes mata. Monitor secara cermat
(konjungtiva/ berair dapat untuk menyingkirkan infeksi awal
kornea) mengalami
injeksi
konjungtiva
Konjungtivitis Nyeri, Konjungtiva Antibiotik (missal:ofloxacin) setiap 2 jam. Tinjau
kemerahan tarsal bengkal sering-sering untuk memastikan tidak ada
dengan secret dengan perkembangan menjadi endophtalmitis
mukopurulen penglihatan yang
baik
38
Masalah Gejala Tanda (observasi Tanda (slit lamp)
dengan penlight)
Endoftalmitis Mata merah, nyeri Mata merah, kornea Kemerahan, sel-sel
biasanya dengan keruh. Defek pupil dan hipopion pada
secret mukopurulen aferen kamera okuli anterior
& penglihatan buruk
pada hari ke 3-5
Edema macula Penglihatan buruk Segmen anterior Fundus dengan s;it
(retina) selama 60 hari normal lamp dan angiografi
pertama setelah fluoresein
pembedahan menunjukkan
peningkatan cairan
dalm retina sekitar
fovea
Kekeruhan bag.post Kemunduran Mata putih tanpa Kapsul post dpat
kapsul epitel berasal penglihatan secara kelainan eksternal. keruh atau putih.
dari lensa alami(1 bln bertahap, karena Reflek fundus dapat Implant tidak terkena
& 2 thn stelah terjadi kekeruhan samar
pembedahan) kembali pada lensa

39
Prognosis

✘ Tindakan pembedahan secara defenitif pada katarak


senilis dapat memperbaiki ketajaman penglihatan pada
lebih dari 90% kasus. Sedangkan prognosis penglihatan
untuk pasien anak-anak yang memerlukan pembedahan
tidak sebaik prognosis untuk pasien katarak senilis.
Adanya ambliopia dan kadang-kadang anomali saraf
optikus atau retina membatasi tingkat pencapaian
pengelihatan pada kelompok pasien ini. Prognosis untuk
perbaikan ketajaman pengelihatan setelah operasi paling
buruk pada katarak kongenital unilateral dan paling baik
pada katarak kongenital bilateral inkomplit yang
proresif lambat

Anda mungkin juga menyukai