PENDAHULUAN
Katarak adalah perubahan lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya menjadi
keruh, sehingga cahaya sulit mencapai retina akibatnya penglihatan menjadi kabur. Katarak
terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur.
Katarak tidak menular dari satu mata ke mata lain, tetapi katarak dapat terjadi pada kedua
mata pada waktu yang tidak bersamaan.Perubahan ini dapat terjadi karena proses degenerasi
atau ketuaan (jenis katarak ini paling sering dijumpai), trauma mata, infeksi penyakit tertentu
(Diabetes Mellitus).Katarak dapat terjadi pula sejak lahir (cacat bawaan), karena itu katarak
dapat dijumpai pada usia anak-anak maupun dewasa.
Katarak merupakan penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah diseluruh dunia.
Katarak adalah perubahan lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya menjadi keruh,
sehingga cahaya sulit mencapai retina, akibatnya penglihatan menjadi kabur. Katarak terjadi
secara perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur. Katarak
tidak menular dari satu mata ke mata lain, tetapi katarak dapat terjadi pada kedua mata
padawaktu yang tidak bersamaan. Perubahan ini dapat terjadi karena proses degenerasi atau
ketuaan (jenis katarak ini paling sering dijumpai), trauma mata, infeksi penyakit
tertentu(diabetes mellitus). Katarak dapat terjadi pula sejak lahir (cacat bawaan), karena itu
katarak dapat dijumpai pada usia anak-anak maupun dewasa.
Selain penglihatan yang semakin kabur dan tidak jelas, tanda-tanda awal
terjadinyakatarak antara lain merasa silau terhadap cahaya matahari dan daya penglihatan
berkurang hingga kebutaan. Katarak biasanya terjadi dengan perlahan dalam waktu beberapa
bulan. Daya penglihatan yang menurun mungkin tidak disadari karena merupakan perubahan
yang progresif.
Definisi
Katarak adalah Kelainan pada lensa berupa kekeruhan lensa yang menyebabkan tajam
penglihatan penderita berkurang. Kata katarak berasal dari Yunani katarraktes (air terjun)
karena pada awalnya katarak dipikirkan sebagai cairan yang mengalir dari otak ke depan
lensa.
Etiologi
a. Penyebab paling banyak adalah akibat proses lanjut usia/ degenerasi, yang
mengakibatkan lensa mata menjadi keras dan keruh (Katarak Senilis)
b. Dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok, sinar ultraviolet, alkohol, kurang
vitamin E,radang menahun dalam bola mata, polusi asap motor/pabrik karena
mengandung timbal
c. Cedera mata, misalnya pukulan keras, tusukan benda, panas yang tinggi, bahan kimia
yang merusak lensa (Katarak Traumatik)
d. Peradangan/infeksi pada saat hamil, penyakit yang diturunkan (Katarak Kongenital)
e. Penyakit infeksi tertentu dan penyakit metabolik misalnya diabetes mellitus (Katarak
komplikata)
f. Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid, klorokuin , klorpromazin, ergotamine,
pilokarpin)
Patofisiologi
Dengan bertambah lanjut usia seseorang maka nucleus lensa mata akan menjadi
lebih padat dan berkurang kandungan airnya, lensa akan menjadi keras pada bagian
tengahnya (optic zone) sehingga kemampuan memfokuskan benda berkurang.
Dengan bertambah usia lensa juga mulai berkurang kebeningannya. (Katarak
Senilis)
Penderita kencing manis (diabetes mellitus) yang gagal merawat penyakitnya akan
mengakibatkan Kandungan gula dalam darah menjadikan lensa kurang kenyal dan bisa
menimbulkan katarak (Katarak Komplikata)
Klasifikasi
a. Katarak Perkembangan/pertumbuhan
Katarak
Kongenital
dan
juvenil
disebut
juga
katarak
Katarak Nuklear
Katarak semacam ini jarang ditemukan dan tampak sebagai bunga karang.
Kekeruhan terletak di daerah nukleus lensa. Sering hanya merupakan kekeruhan
berbentuk titik-titik.
Gangguan terjadi pada waktu kehamilan 3 bulan pertama. Biasanya
bilateral dan berjalan tidak progresif, biasanya herediter dan bersifat dominan.
Tidak mengganggu tajam penglihatan.
Pengobatan, bila tidak mengganggu tajam penglihatan maka tidak
memerlukan tindakan.
Katarak Sutural
Katarak sutural merupakan kekeruhan lensa pada daerah sutura fetal,
bersifat statis, terjadi bilateral dan familial.
Karena letak kekeruhan ini tidak tepat mengenai media penglihatan
maka ia tidak akan mengganggu penglihatan. Biasanya tidak dilakukan
tindakan.
b. Katarak Juvenil
Katarak juvenil merupakan katarak yang terjadi pada anak-anak sesudah lahir
yaitu kekeruhan lensa yang terjadi pada saat masih terjadi perkembangan serat-serat
lensa sehingga biasanya konsistensinya lembek seperti bubur dan disebut sebagai soft
cataract. Biasanya katarak juvenil merupakan bagian dari suatu gejala penyakit
keturunan lain.
Pembedahan dilakukan bila kataraknya diperkirakan akan menimbulkan
ambliopia.
Tindakan
untuk
memperbaiki
tajam
penglihatan
ialah
pembedahan.
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan seduah mengganggu pekerjaan seharihari. Hasil tindakan pembedahan sangat bergantung pada usia penderita, bentuk katarak
apakah mengenai seluruh lensa atau sebagian lensa apakah disertai kelainan lain pada
saat timbulnya katarak, makin lama lensa menutupi media penglihatan menambah
kemungkinan ambliopia.
c. Katarak Senil
Perubahan
yang
tampak
ialah
bertambah
tebalnya
nukleus
dengan
berkembangnya lapisan korteks lensa. Secara klinis, proses ketuaan lensa sudah tampak
sejak terjadi pengurangan kekuatan akomodasi lensa akibat mulai terjadinya sklerosis
lensa yang timbul pada usia dekade 4 dalam benuk keluhan presbiopia.
Dikenal 3 bentuk katarak senil, yaitu katarak nuklear, kortikal, dan kupuliform.
Katarak Nuklear
Inti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan menjadi sklerotik.
Lama kelamaan inti lensa yang mulanya menjadi putih kekuningan menjadi
cokelat dan kemudian menjadi kehitaman. Keadaan ini disebut katarak brunesen
atau nigra.
Katarak Kortikal
Pada katarak kortikal terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi
cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi lensa. Pada
Katarak Kupuliform
Katarak kupuliform dapat terlihat pada stadium dini katarak kortikal atau
nuklear. Kekeruhan dapat terlihat di lapis korteks posterior dan dapat memberikan
gambaran piring. Makin dekat letaknya terhadap kapsul makin cepat
bertambahnya katarak. Katarak ini sering sukar dibedakan dengan katarak
komplikata.
Katarak Senil dapat dibagai atas 4 Stadium
1) Katarak Insipien
Kekeruhan yang tidak teratur seperti bercak-bercak yang membentuk
gerigi dasar di perifer dan daerah jernih membentuk
gerigi dengan dasar di perifer dan daerah jernih di
antaranya. Kekeruhan biasanya teletak di korteks
anterior
atau
posterior. Kekeruhan
ini
pada
Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air
bersama-sama hasil disintegrasi melalui kapsul.
Di dalam stadium ini lensa akan berukuran
normal. Iris tidak terdorong ke depan dan bilik
mata depan akan mempunyai kedalaman normal
kembali. Kadang pada stadium ini terlihat lensa
berwarna sangat putih akibat perkapuran menyeluruh karena deposit
kalsium. Bila dilakukan uji bayangan iris akan terlihat negatif.
4) Katarak Hipermatur
Marupakan proses degenerasi lanjut lensa
sehingga korteks mengkerut dan berwarna
kuning. Akibat pengeriputan lensa dan
mencairnya
tenggelam
korteks,
ke
arah
nukleus
lensa
bawah
(katarak
dalam.
Uji
bayangan
iris
memberikan
gambaran
pseudopositif.
Akibat masa lensa yang keluar melalui kapsul lensa dapat
menimbulkan penyulit berupa uveitis fakotoksik atau glaukom
fakolitik.
Insipien
Imatur
Matur
Hipermatur
Kekeruhan
Ringan
Sebagian
Seluruh
Masif
Cairan Lensa
Normal
Bertambah
Normal
Berkurang
Iris
Normal
Terdorong
Normal
Tremulans
Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Shadow Test
Negatif
Positif
Negatif
Pseudopositif
Penyulit
Glaukoma
Uveitis + Glaukoma
d. Katarak Komplikata
Penyakit intraokular atau penyakit di bagian tubuh yang lain dapat
menimbulkan katarak komplikata. Penyakit intraokular yang sering menyebabkan
kekeruhan pada lensa ialah iridosiklitis, glukoma, ablasi retina, miopia tinggi dan lainlain. Biasanya kelainan terdapat pada satu mata.
Pada uveitis, katarak timbul pada subkapsul posterior akibat gangguan
metabolisme lensa bagian belakang. Kekeruhan juga dapat terjadi pada tempat iris
melekat dengan lensa (sinekia posterior) yang dapat berkembang mengenai seluruh
lensa.
Glaukoma
pada
saat
serangan
akut
dapat
mengakibatkan
gangguan
keseimbangan cairan lensa subkapsul anterior. Bentuk kekeruhan ini berupa titik-titik
yang tersebar sehingga dinamakan katarak pungtata subkapsular diseminata anterior
atau dapat disebut menurut penemunya katarak Vogt. Katarak ini bersifat reversibel dan
dapat hilang bila tekanan bola mata sudah terkontrol.
Ablasio dan miopia tinggi juga dapat menimbulkan katarak komplikata. Pada
katarak komplikata yang mengenai satu mata dilakukan tindakan bedah bila
kekeruhannya sudah mengenai seluruh bagian lensa atau bila penderita memerlukan
penglihatan binokular atau kosmetik.
akan hilang bila terjadi rehidrasi dan kadar gula normal kembali.
Pasien diabetes juvenille da tua tidak terkontrol. Katarak akanterjadi
serentak pada kedua mata dalam 48 jam, bentuk dapat snow flake atau
Gejala Klinis
10
Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai gangguan
penglihatan yang muncul secara bertahap.
a) Penglihatan kabur dan berkabut
b) Fotofobia
c) Penglihatan ganda
d) Kesulitan melihat di waktu malam
e) Sering berganti kacamata
f) Perlu penerangan lebih terang untuk membaca
g) Seperti ada titik gelap didepan mata
lebih coklat
Menyetir malam silau dan sukar
b. Katarak Kortikal
11
Kekeruhan putih dimulai dari tepi lensa dan berjalan ketengah sehingga
mengganggu penglihatan
Penglihatan jauh dan dekat terganggu
Penglihatan merasa silau dan hilangnya penglihatan kontra
c. Katarak Subscapular
Kekeruhan kecil mulai dibawah kapsul lensa, tepat jalan sinar masuk
Dapat terlihat pada kedua mata
Mengganggu saat membaca
Memberikan keluhan silau dan halo atau warna sekitar sumber cahaya
Mengganggu penglihatan
Penatalaksanaan
a) Katarak Kongenital
Katarak kongenital merupakan katarak yang terjadi sejak bayi dalam kandungan
dan segera dapat terlihat sesudah bayi lahir. Korteks dan nukleus lensa mata bayi
mempunyai konsistensi yang cair. Bila kekeruhan lensa sudah demikian berat sehingga
fundus bayi sudah tidak dapat dilihat pada funduskopi maka untuk mencegah ambliopia
dilakukan pembedahan secepatnya. Katarak kongenital sudah dapat dilakukan
pembedahan pada usia 2 bulan pada satu mata. Paling lambat yang lainnya sudah
dilakukan pembedahan bila bayi berusia 2 tahun.
Sekarang dilakukan pembedahan lensa pada katarak kongenital dengan
melakukan di sisi lensa. Di sisi lensa ialah menyayat kapsul anterior lensa dan
mengharapkan masa lensa yang cair keluar bersama akuos humor atau difagositosis oleh
makrofag. Biasanya sesudah beberapa waktu terjadi penyerapan sempurna masa lensa
sehingga tidak terdapat lensa lagi, keadaan ini disebut afakia.
yang disebut uveitis fakoanafilaktik. Kadang-kadang massa lensa yang keluat ini
mengakibatkan penyumbatan jalan keluar akuos humor pada sudut bilik mata sehingga
terjadi pembendungan akuos humor di dalam bola mata yang akan mengakibatkan
naiknya tekanan bola mata yang disebut glaukoma sekunder. Bila sisa lensa tidak diserap
seluruhnya dan menimbulkan jaringan finrosis akan terjadi katarak sekunder. Katrak
sekunder yang kecil walaupun terletak di depan pupil dapat tidak akan mengganggu
tajam penglihatan. Kadang-kadang katarak sekunder ini sangat tebal sehingga
mengganggu perlihatan maka dalam keadaan demikian dapat dilakukan di sisi lensa.
yaitu
intrakapsular atau
intrakapsular misal pada keadaan terdapatnya banyak sinekia posterior bekas suatu
uveitis sehingga bila kapsul ditarik akan mengkibatkan penarikan kepada iris yang akan
menimbulkan perdarahan.
Ekstrakapsular sering dianjurkan pada katarak dengan miopia tinggi untuk
mencegah mengalirnya badan kaca yang cair keluar, dengan meninggalkan kapsul
posterior untuk menahannya. Pada saat ini ekstrakapsular lebih dianjurkan pada katarak
senil untuk mencegah degenerasi makula pasca bedah.
Cara lain mengeluarkan lensa yang keruh adalah yang keruh adalah dengan
terlebih dahulu menghancurkan masa lensa dengan gelombang suara frekuensi tinggi
(40.000 MHz), dan masa lensa yang sudah seperti bubur dihisap melalui sayatan yang
lebarnya cukup 3.2 mm. Untuk memasukkan lensa intraokular yang dapat dilipat
(foldable IOL) lubang sayatan tidak selebar sayatan pada ekstraksi katarak
ekstrakapsulat. Keuntungan bedah dengan sayatan kecil ini adalah penyembuhan yang
lebih cepat dan induksi terjadinya astigmatismat akan lebih kecil.
Persiapan bedah katarak
Dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan, Uji Anel, Tonometri dari ada atau
tidak adanya infeksi di sekitar mata.
Pemeriksaan keadaan umum penderita sebaiknya sudah terkontrol gula darah,
tekanan darah selain penderita sudah diperiksa paru untuk mencegah kemungkinan batuk
pada saat pembedahan atau pasca bedah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas,Sidharta. Katarak lensa mata Keruh. Glosari Sinopsis. Cerakan Kedua. Balai
Penerbitan FKUI. Jakarta. 2007.
2. Ilyas, Sidharta; Mailangkay; Taim, Hilman; Saman,Raman; Simarmata,Monang;
Widodo,Purbo. Ilmu Penyakit Mata untuk dokter umum dan mahasiswa kedokteran. Edisi
kedua. Sagung Seto. Jakarto. 2002.
14
3. Ilyas,Sidharta. Ilmu Penyakit Mata. Cetakan ketiga. Balai Penerbitan FKUI. Jakarta.
2006.
4. Vaughan, Daniel; Asbury, Taylor; Riordan-Eva, Paul. Oftalmologi Umum. Edisi Empat
belas. KDT. Jakarta. 2006.
5. Radjamin, Tamin, dkk. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa
Kedokteran. Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia. Airlangga University Press.
Surabaya. 1984.
15