ECTOPIALENTIS
Oleh:
DeswanCapriNugraha,S.Ked
NIM04084821517068
Pembimbing:
dr.H.AlieSolahuddin,SpM(K)
DEPARTEMENKESEHATANMATA
RUMAHSAKITDR.MOH.HOESINPALEMBANG
FAKULTASKEDOKTERANUNIVERSITASSRIWIJAYA
2016
KATAPENGANTAR
PujidansyukurpenulispanjatkankehadiratAllahSWTkarenaatassegala
rahmat dan karuniaNya yang telah memberikan kemudahan di setiap langkah
penyusunan referat ini sehingga atas izinNya Telaah ilmiah yang berjudul
Ectopialentisdapatterselesaikan.Referatinidibuatdenganmaksudsebagai
salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit dr.
MohammadHoesinPalembangperiode21November26Desember2016.
Dalam menyelesaikan refrat ini, penulis memperoleh banyak dukungan
dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan
terimakasihkepadadr.H.AlieSolahuddin,SpM(K)selakupembimbingyang
telahmemberikanbimbingandanarahanselamapenulisanreferatini.
Terimakasihpulapenulissampaikankepadapararesiden,temanteman
doktermudadansemuapihakyangtelahmembantudalampenulisanreferatini.
Penyusunanreferatinimasihjauhdarisempurnabaikisimaupunpenyajiaannya
sehinggadiharapkansarandankritikyangmembangundariberbagaipihakguna
penyempurnaanreferatini.Semogareferatinidapatbermanfaatbagikitasemua.
Palembang,Maret2016
Penulis
HALAMANPENGESAHAN
TELAAHILMIAH
berjudul
ECTOPIALENTIS
oleh:
Deswan Capri Nugraha,S.Ked
NIM04084821517068
telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
UniversitasSriwijayaRumahSakitdr.MohammadHoesinPalembangperiode21
November26Desember2016
Palembang,Maret2016
dr.H.AlieSolahuddin,SpM(K)
DAFTARISI
KATAPENGANTAR.......................................................................................ii
HALAMANPENGESAHAN...........................................................................iii
DAFTARISI.....................................................................................................iv
DAFTARGAMBAR.........................................................................................vi
BABIPENDAHULUAN................................................................................1
BABIITINJAUANPUSTAKA.....................................................................3
2.1AnatomiLensadanZonulazonii.................................................................3
2.2.DefinisiEktopiaLentis...............................................................................5
2.3KlasifikasiEktopiaLentis...........................................................................5
2.4EpidemiologiEktopiaLentis.......................................................................6
2.5GejaladanTandaEktopialentis..............................................................6
2.6PatofisiologiEktopiaLentis........................................................................9
2.7PenyebabEktopiaLentis.............................................................................9
2.8DiagnosisEktopiaLentis............................................................................13
2.9.DiagnosisBandingEktopiaLentis.............................................................15
2.10PemeriksaanEktopiaLentis......................................................................17
2.11PenatalaksanaanEktopiaLentis................................................................18
2.12KomplikasiEktopiaLentis........................................................................19
2.13PrognosisEktopiaLentis..........................................................................20
BABIIIKESIMPULAN.....................................................................................21
DAFTARPUSTAKA.......................................................................................22
DAFTARGAMBAR
Gambar1.Bagianbagianlensa.........................................................................3
Gambar2.Lensa digantung oleh suatu ligamentum.........................4
Gambar3.Ektopia Lentis.............................................................................5
Gambar4.Dislokasi lensa supertemporal.............................................10
Gambar5.Microsferofakia dan dislokasi lensa spontan pada pasien
dengan sindrom Weil-Marchesani. ...................................................11
BABI
PENDAHULUAN
Ectopia lentis adalah keadaan dimana terjadinya disposisi
lensa dengan alasan seperti kelainan kongenital, atau diperoleh
karena trauma. Lensa yang tergeser dari posisi semula tetapi
tetap berada di daerah pupil disebut Lensa subluxated.
Bahkan,
ectopia
lentis
mengalami
hipoplastik
pada
disposisi
lensa
dan
abnormalitas
yang
mendasari.
Ektopia lentis dapat disebabkan oleh proses yang didapat
(traumatika)
ataupun
yang
diturunkan
(herediter).
Trauma
tumor
intraokuler),
dan
penyakit
kongenital
non-
umum
sehingga
sulit
sekali
mengumpulkan
data
umum
tidak
diketahui.
Namun,
diketahui
bahwa
terdiri
dari
konservatif
dan
intervensi
bedah.
BABII
TINJAUANPUSTAKA
1.
Iris
kapsul posterior lensa
nukleus
korteks
serat-serat lensa
Epitel lensa
crystalline lens
1.
10
1.
Frekuensi
Ektopia lentis merupakan kondisi yang jarang terjadi sehingga sulit sekali
mengumpulkan data insidensi penderitanya. Di Amerika, insidensi ektopia lentis
pada populasi umum tidak diketahui. Hal yang diketahui ialah bahwa penyebab
tersering ektopia lentis ialah trauma pada mata, yang menyumbang hampir
setengah kasus dislokasi lensa.
11
Mortalitas/Morbiditas
Ektopia lentis dapat menyebabkan gangguan pengihatan yang bervariasi
derajat keparahannya bergantung pada disposisi lensa yang terjadi dan
abnormalitas penyebab yang mendasari.
Seks
Laki-laki lebih berpeluang terkena trauma daripada perempuan sehingga
insidensi ektopia lentis pada laki-laki lebih banyak dibanding perempuan.
Usia
Ektopia lentis dapat terjadi pada semua umur. Disposisi lensa dapat terjadi
saat lahir atau saat onset tertentu dalam kehidupan.
3.
Mata merah
Nyeri
Diplopia monokuler
Tanda
Abnormalitas zonula
Prolapsus vitrous
12
1.
zonula
Zinii
putus
sebagian
akibat
suatu
komponen
jaringan
ikat
dari
zonula
dimana
13
4.
berbentuk
ireguler,
biasanya
bercelah-celah.
dan
14
dapat
terluksasi
secara
sempurna
sehingga
terlihat
atrofik
pemeriksaan dengan
dengan
defek
transiluminasi
pada
15
lentis
merupakan
yang
gangguan
bersifat
diturunkan.
autosomal
resesif
Homosistinuria
,
sejak
lahir
metabolisme
16
dan
setiap
tindakan
pembedahan
dan
serat-serat zonula
diketahui
mempunyai
lentis,
mikrosferofakia,
miopia
lentikuler).
Pola
17
Ada
juga
yang
disebut
dengan
hiperlisinemia
yang
adanya
peningkatan
dari
kadar
lisin
plasma.
hipotonus otot.
Ektopia lentis juga dapat disebabkan oleh defisiensi sulfit
oksidase yang merupakan gangguan metabolisme sulfur yang
bersifat autosomal resesif; gangguan ini amat jarang terjadi.
Selain ektopia lentis, manifestasi lain yang dapat terjadi pada
penderita ini adalah retardasi mental berat, kejang, dan kelainan
sistem saraf pusat yang berkembang dalam tahun pertama
kehidupan.
Gangguan mata primer terkait dengan ektopia lentis
Kondisi ektopia lentis juga dapat terjadi/termanifestasi pada
ganguan mata primer di bawah ini:
Glaukoma kongenital/buphthalmos
Sindrom pseudoeksfoliasi
Sifilis/uveitis kronis
Retinitis pigmentosa
Megalokornea
Aniridia
Katarak hipermatur
Tumor intraokuler
Miopia
18
Sturge-Weber syndrome
Sindrom Conradi
Sindrom Pfaundler
Sindrom Pierre Robin
Sindrom Wildervanck
Deformitas Sprengel
Kongenital Non-Herediter
Persistent fetal vasculature (PFV), yang juga diketahui
sebagai
persistent
hyperplastic
primary
vitreous
(PHPV),
berkaitan
dengan
opasifikasi
korteksi
posterior.
19
Penurunan
ketajaman
penglihatan
jarak
jauh
(sekunder
akibat
Diplopia monokuler
Tanyakan jika ada riwayat trauma mata.
kematian yang tidak dapat dijelaskan pada usia muda (misalnya, kondisi
autosomal resesif, termasuk homosistinuria, hiperlisinemia, ektopia lentis
et pupillae, atau defisiensi sulfit oksidase)
Pemeriksaan Fisik
Oleh karena keterkaitan adanya gangguan sistemik yang
berkaitan dengan ektopia lentis tidak boleh dilupakan, maka
seorang dokter harus melakukan pemeriksaan fisik secara
komprehensif pada penderita apalagi dalam kondisi dimana
etiologi yang mendasari belum ditentukan.
Pemeriksaan mata sebaiknya mencakup pemeriksaan berikut:
Visus
20
Ambliopia adalah penyebab umum dari visus yang menurun pada ektopia
lentis kongenital dan dapat dicegah serta diobati.
Pemeriksaan fundus
21
Katarak traumatik
riwayat trauma
biasanya unilateral
gambaran stellate atau rosette
dapat stabil atau progresif
22
araknodaktili
gangguan kardiovaskular, retardasi mental
kelainan platelet, kejadian tromboembolik setelah anestesi
umum
pemeriksaan nitroprusida
Pengukuran
panjang
aksial
mungkin
23
aorta
terdiseksi
pada
sindrom
Marfan
dapat
lensa
adalah
yang
terlepas
pengobatan
ke
ruang
farmakologi
anterior
dengan
pembedahan,
namun
ahli
bedah
lebih
banyak
24
yang
menggunakan
sangat
sinar
tinggi,
laser
atau
tidak
ketika
operasi
dianjurkan.
dengan
Setiap
mata
25
glaukoma
ambliopia,
uveitis,
dan
ablasio
retina,
lensa
di
bilik
mata
depan,
menyebabkan
tindakan
pembedahan
pembuangan
lensa
pada
subluksasi
glaukoma
lensa,
sekunder,
yang
tindakan
juga
dapat
pembedahan
Pilihan
non-bedah
seperti
penggunaan
sinekia
anterior
perifer,
bersama
dengan
26
BABIII
KESIMPULAN
Ektopia lentis didefinisikan sebagai disposisi atau malposisi
lensa kristalin bola mata dari posisi normalnya. Ektopia lentis
merupakan kondisi yang jarang terjadi. Insidensi dalam populasi
umum tidak diketahui secara pasti. Penyebab yang paling sering
dari ektopia lentis adalah trauma pada mata. Pada kasus ektopia
lentis tanpa riwayat trauma patut dicurigai akan adanya penyakit
27
serta
pemeriksaan
mata
yang
komprehensif
untuk
dislokasi
lensa
serta
gejala
yang
dialami
pasien.
28
DAFTARPUSTAKA
1. MorrisonJC,PollackIP.2003.Glaucomascienceandpractice.Thieme
MedicalPublisher.
2. Omulecki W, Wilczynski M, Gerkowicz M. Management of bilateral
ectopia lentis et pupillae syndrome. Ophthalmic Surg Lasers
Imaging.2006JanFeb.37(1):6871
3. JarrettWHII.Dislocationofthelens.Astudyof166hospitalizedcases.
Arch Ophthalmol.1967Sep.78(3):28996
4. NelsonL.2008.Ectopialentisinchildhood. J Pediatr Ophthalmol
Strabismus.JanFeb.45(1):12
5. Fuchs J, Rosenberg T. 1998. Congenital ectopia lentis
6. Matsuot.2015 How far is observation allowed in patients with ectopia
lentis
7. ChandraA.Molecular pathogenesis and management strategies of ectopia
lentis
8. Skuta GL, Cantor LB, Weiss JS. 2008. Lens and cataract. American
AcademyofOphthalmology,hlm:3941,5455.
9. ScanlonVC,SandersT.2007.Bukuajaranatomidanfisiologi.Jakarta:
EGC,hlm:18790.
10. IlyasS.1998.IlmuPenyakitMata.BalaiPenerbitFakultasKedokteran
UniversitasIndonesia,hlm:209210.
11.
KonradsenT,KugelbergM,ZetterstrmC.2007.Visualoutcomesand
complicationsinsurgeryforectopialentisinchildren.JournalofCataract
RefractionSurgery.33(5):81924.
29