PENDAHULUAN
Corpus alienum atau benda asing adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dalam
tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada. Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas
benda asing eksogen (dari luar tubuh) dan benda asing endogen (dari dalam tubuh). Benda asing
pada saluran napas dapat terjadi pada semua umur terutama anak-anak karena anak-anak sering
memasukkan benda ke dalam mulutnya bahkan sering bermain atau menangis pada waktu
makan. Secara statistik, persentase aspirasi benda asing berdasarkan letaknya masing-masing
adalah; hipofaring 5%, laring/trakea 12%, dan bronkus sebanyak 83%. Rasio laki-laki banding
wanita adalah 1,4 : 1. Kebanyakan kasus aspirasi benda asing terjadi pada anak usia <15 tahun,
sekitar 75% aspirasi benda asing terjadi pada anak usia 13 tahun. Hal ini terjadi karena anak
seumur itu sering tidak terawasi, lebih aktif, dan cenderung memasukkan benda apapun ke dalam
mulutnya.1
Benda asing eksogen terdiri dari zat organik seperti kacang-kacangan, tulang, dan lain-
lain, dan zat anorganik seperti peniti, jarum dan lain-lain. Benda asing endogen contohnya
krusta, nanah, sekret kental, darah atau bekuan darah, dan mekonium.1,2
Benda asing ada yang dapat ditembus sinar x seperti : biji kacang, kedele, kayu, duri, atau
daging dan yang tidak tembus sinar x seperti logam. Gejala klinik tergantung jenis dan letak,
dapat ditemukan stridor dan sumbatan jalan napas sehingga dapat terjadi sesak napas.1,2
Sesak napas (dispnea) ialah kesukaran bernapas yang dirasakan oleh pasien, yang
sifatnya subjektif. Bila oleh pemerikasa tampak pasien sukar bernapas (objektif), maka disebut
gawat napas (respiratory distres). Keadaan sesak napas dan gawat napas dapat disebabkan oleh
Sesak napas dibidang THT terutama disebabkan oleh sumbatan saluran napas atas
(hidung sampai laring) dan saluran napas bawah (trakea-bronkus). Sumbatan bronkus secara
mekanik disebabkan oleh gangguan ventilasi dan drainase sekret bronkus. Secara fisiologis,
bronkus sangat erat hubungannnya dengan ventilasi dan drainase paru, daya pertahanan paru,
secara normal dapat berupa gerak silia, batuk, dan mendeham, sehingga sekret yang terkumpul
Sekitar 70% dari 2394 kasus benda asing esofagus ditemukan di daerah servikal, di bawah
sfingter kriko faring, 12 % di daerah hipofaring dan 7,7% di daerah esofagus torakal. Dilaporkan
48% kasus benda asing yang tersangkut di daerah esofagogaster menimbulkan nekrosis tekanan
atau infeksi lokal. Pada orang dewasa benda asing yang tersangkut dapat berupa makanan atau
bahan yang tidak dapat dicerna seperti biji buah-buahan, gigi palsu, tulang ikan, atau potongan
daftar pustaka
1. Junizaf MH. Benda Asing di Saluran Napas. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga,
2. Ansori I dan Pradjoko I. Remaja dengan Aspirasi Jarum Pentul di Bronkus Kiri. Jurnal
3. Perkasa MF. 2009. Ekstraksi Benda Asing di Laring. Dalam Medicinus. Vol 22. No.2.