ABSTRAK
Objective
Result
Rata-rata konsentrasi 25(OH)D adalah 68.8 nmol/L
Rata-rata panjang axis (AL) adalah 22.35 mm
Prevalensi myopia sebanyak 2.3 % (n = 62)
Tidak ada perbedaan antara anak dengan Ras Eropa
dan Non-Eropa
Resiko terjadinya miopia adalah (per 25 nmol/L)
dengan Odds Ratio (OR) 0.65
Tak satu pun dari 25 (OH) D terkait SNP menunjukkan
hubungan dengan AL atau miopia.
Conclusion
Rendahnya konsentrasi 25 (OH) D dalam serum
dikaitkan dengan panjang AL dan risiko miopia yang
lebih tinggi pada anak-anak.
PENGANTAR
Prevalensi miopia meningkat dramatis di Asia maupun
di dunia Barat. Estimasi prevalensi sekarang sekitar
2% pada anak berusia 6 tahun pada etnis Eropa, dan
12% pada anak-anak keturunan Asia
Penyebab dasar miopia : ketidakcocokan antara
komponen optikal pada mata, dimana terdapat
excessive elongasi dari panjang axis (AL) di usia
muda perlu adanya perhatian khusus.
Meskipun ganguan refraksi miopia dapat diperbaiki
dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi refraksi,
semakin panjang AL (26 mm) meningkatkan risiko
gangguan penglihatan berat seumur hidup dari dan
kebutaan karena komplikasi retina.
PENGANTAR
Study : hubungan dengan konsentrasi serum 25-hidroksi
vitamin D [25 (OH) D] dan miopia pada remaja. Apakah ini
mencerminkan hubungan antara paparan luar dan miopia,
atau apakah vitamin D sendiri berperan dalam patofisiologi
masih belum jelas. Beberapa studi yang menyelidiki
hubungan dengan polimorfisme reseptor vitamin D (VDR)
tidak menemukan hubungan yang konsisten.
Cholecalciferol (vitamin D3) dibentuk di dalam kulit setelah
terkena paparan sinar matahari, dan diserap oleh usus setelah
mendapat asupan makanan seperti lemak ikan
Ergocalciferol (vitamin D2) dihasilkan dari asupan makanan yang
mengandung ragi dan jamur
Kedua prekursor dihidroksilasi di hati menjadi 25 (OH) D. Bentuk
metabolit aktif 1,25 (OH) 2D terbentuk setelah transformasi di
dalam ginjal dan didistribusikan ke tempat lain dalam tubuh.
Serum measurements
Study
Population
Step 2
Assessment of AL
and myopia
refraksi cycloplegic
otomatis
pada anak-anak
yang memakai resep
kacamata
pengerjaan
oftalmologi lengkap
Dilakukan oleh
dokter mata
anak-anak dengan
logmar ketajaman
visual >0,1 dalam
setidaknya satu
mata
Assessment
25(OH)D
of
Genotyping
of
SNPs in vitamin
D pathway
Measurement of
covariates
Statistical
analysis
HASIL
Demographics
2666 children : Vitamin D
and myopia
2636 children : 25(OH)D
and AL
Children with myopia :
average somewhat older
AL in girls < boys, but not
a lower frequency of
myopia
Myopic children : a higher
BMI,
watched
more
television, and spent less
time outdoors.
HASIL
The average serum 25(OH)D
: lower than the optimal level
(75 nmol/L) Only37.2 %
(1023) reached this optimal
level
Most myopes : high AL & low
serum 25(OH)D levels; only
18 % (11/62) reached serum
levels which corresponded to
the optimal level.
Lower serum = higher AL
and higher risks of myopia
It was similar in children of
European and non-European
descent, but the association
Serum 25(OH)D
HASIL
Search
for
explanations
possible
HASIL
Search
for
explanations
possible
effect
HASIL
Search
for
explanations
possible
DISKUSI
Rendah = pemanjangan
AL
Tinggi = resiko
yang rendah
miopi
DISKUSI
Variasi genetik dari Sample Tidak
mempengaruhi
SNPs pada VDR dan CYP24A1 gen
memperlihatkan beberapa hubungan
dengan panjang axis dan miopia
dilakukan multiple testing tetapi
hasilnya berubah-ubah
DISKUSI
South-Korean & Australian study : terdapat
hubungan yang positif pada dewasa muda dan
dewasa tua.
ALSPAC study : menemukan asosiasi dengan
perkembangan gangguan refraksi hanya pada 25
(OH) D2, bukan pada 25 (OH) D3 pada anak-anak
berusia 15 tahun.
Mutti et al. : Menemukan hubungan antara SNP
pada gen VDR dan miopia dalam studi yang lebih
kecil. Kita tidak bisa memvalidasi asosiasi ini,
karena tidak ada SNP terkait Vitamin D yang
signifikan setelah disesuaikan untuk beberapa
pengujian.
DISKUSI
ha
Light
Exposure
Vitamin D
Retinal amacrine cells
Dopamine
Gap junctions & the
size of receptive
fields
Determinant of eye
growth
Upregulate GDNF
Dopamine
Protects cell death in
the substantia nigra
DISKUSI
Active intracellular
1,25(OH)2D
VDR bindingprotein
Nucleus
A complex with
retinoid X
Transcription
DISKUSI
Kelebihan pada
penelitian
Sample
penelitian
yang
banyak
Kombinasi pengukuran pada
AL and myopia
Sistem pengoreksian untuk
banyak potensi perancu
Dilakukan pada usia muda
DISKUSI
Kelemahan pada
penelitian
kebanyakan
anak-anak
belum
terjadi pertumbuhan mata yang
berlebihan.
cycloplegia hanya pada anak-anak
dengan ketajaman visual yang
berkurang
memotong nilai Log- MAR VA dari
<0,1 yang memiliki sensitivitas
97,8% untuk mendiagnosa miopia
kuesioner kami mungkin tidak
sepenuhnya menilai semua waktu
yang dihabiskan di luar rumah
KESIMPULAN
tingkat serum 25 ( OH ) D
berbanding terbalik dengan AL
, dimana bahwa tingkat
rendah pada serum 25 ( OH )
D meningkatkan risiko
miopia .
CRITICAL APPRAISAL
CRITICAL APPRAISAL
NO
KRITERIA
YA (+) TIDAK (-)
Judul dan Pengarang
1 Jumlah kata dalam judul <12
- ( 16 kata )
kata
2 Deskripsi Judul
3 Daftar penulis sesuai aturan
+
jurnal
4 Korespondensi Penulis
+
5 Tempat dan waktu penelitian
+
dalam judul
Abstrak
1 Abstrak 1 paragraf
2 Mencakup IMRC
+
3 Secara keseluruhan informatif
+
4 Tanpa singkatan selain yang
+
baku
5 Kurang dari 250 kata
+ ( 247 kata)
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pendahuluan
Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf
Paragraf pertama mengemukakan alasan
penelitian
Paragraf kedua menyatakan hipotesis atau
tujuan penelitian
Didukung oleh pustaka yang relevan
+
+
+ ( SPSS 21)
+
Hasil
1
2
3
4
Jumlah Subjek
Tabel karakteristik subjek
Tabel hasil penelitian
Komentar dan pendapat penulis ttg hasil
+
+
+
+
5
1
2
5
6
7
8
9
Keterbatasan penelitian
Simpulan utama
Simpulan berdasarkan penelitian
Saran penelitian
Penulisan daftar pustaka sesuai aturan
+
+
+
+
+