Anda di halaman 1dari 30

Hubungan Antara Kadar Serum

Vitamin D Rendah Dengan Panjang


Aksial dan Risiko Miopia Pada AnakAnak
Okka Prima Adhiharta
012116480
Pembimbing :
dr. Dwidjo Pratiknjo, Sp. M
dr. YB. Hari Trilunggono, Sp. M

ABSTRAK
Objective

Untuk mengetahui hubungan antara kadar serum 25


(OH) D dengan panjang aksial (AL) dan miopia pada
anak berusia 6 tahun.
Methodology
2666 anak berusia 6 tahun pemeriksaan visus
(VA) & panjang axis (AL)
The birth-cohort study generation R
Serum 25(OH)D = Diperiksa dengan liquid
chromatography/ tandem mass spectrometry.
Vitamin d & snp = Diperiksa dengan snp array
Outdoor exposure = questionaire
25(OH)D & AL or myopia = dilakikan analisis linear
and logistic regression.

Result
Rata-rata konsentrasi 25(OH)D adalah 68.8 nmol/L
Rata-rata panjang axis (AL) adalah 22.35 mm
Prevalensi myopia sebanyak 2.3 % (n = 62)
Tidak ada perbedaan antara anak dengan Ras Eropa
dan Non-Eropa
Resiko terjadinya miopia adalah (per 25 nmol/L)
dengan Odds Ratio (OR) 0.65
Tak satu pun dari 25 (OH) D terkait SNP menunjukkan
hubungan dengan AL atau miopia.
Conclusion
Rendahnya konsentrasi 25 (OH) D dalam serum
dikaitkan dengan panjang AL dan risiko miopia yang
lebih tinggi pada anak-anak.

PENGANTAR
Prevalensi miopia meningkat dramatis di Asia maupun
di dunia Barat. Estimasi prevalensi sekarang sekitar
2% pada anak berusia 6 tahun pada etnis Eropa, dan
12% pada anak-anak keturunan Asia
Penyebab dasar miopia : ketidakcocokan antara
komponen optikal pada mata, dimana terdapat
excessive elongasi dari panjang axis (AL) di usia
muda perlu adanya perhatian khusus.
Meskipun ganguan refraksi miopia dapat diperbaiki
dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi refraksi,
semakin panjang AL (26 mm) meningkatkan risiko
gangguan penglihatan berat seumur hidup dari dan
kebutaan karena komplikasi retina.

PENGANTAR
Study : hubungan dengan konsentrasi serum 25-hidroksi
vitamin D [25 (OH) D] dan miopia pada remaja. Apakah ini
mencerminkan hubungan antara paparan luar dan miopia,
atau apakah vitamin D sendiri berperan dalam patofisiologi
masih belum jelas. Beberapa studi yang menyelidiki
hubungan dengan polimorfisme reseptor vitamin D (VDR)
tidak menemukan hubungan yang konsisten.
Cholecalciferol (vitamin D3) dibentuk di dalam kulit setelah
terkena paparan sinar matahari, dan diserap oleh usus setelah
mendapat asupan makanan seperti lemak ikan
Ergocalciferol (vitamin D2) dihasilkan dari asupan makanan yang
mengandung ragi dan jamur
Kedua prekursor dihidroksilasi di hati menjadi 25 (OH) D. Bentuk
metabolit aktif 1,25 (OH) 2D terbentuk setelah transformasi di
dalam ginjal dan didistribusikan ke tempat lain dalam tubuh.

POPULASI & METODE


Penelitian ini tertanam dalam studi
Generasi R, sebuah Penelitian kohort
prospektif berbasis populasi wanita hamil
dan anak-anak di Rotterdam, Belanda.

4154 children at age 6


years
Ophthalmologic
examination
Blood withdrawal

Serum measurements

Study
Population

POPULASI & METODE


Step 1 : dari pemeriksaan visus
dengan berbasis logmar LEA-lchart
pada jarak 3 meter dengan rata-rata
menggunakan metode ETDRS

Step 2

Assessment of AL
and myopia
refraksi cycloplegic
otomatis
pada anak-anak
yang memakai resep
kacamata
pengerjaan
oftalmologi lengkap
Dilakukan oleh
dokter mata
anak-anak dengan
logmar ketajaman
visual >0,1 dalam
setidaknya satu
mata

POPULASI & METODE


Dilakukan pada Laboratorium Endokrin VU
University Medical Center, Amsterdam,
Belanda dari Juli 2013 hingga Januari
2014.

Assessment
25(OH)D

sampel darah non puasa


Pengambilan vena di
daerah antecubiti
Simpan dalam-80 C
Analysis

of

POPULASI & METODE


Questionnaire

Setiap ibu melengkapi kuesioner


mengenai kegiatan harian anak
mereka.
Waktu yang dihabiskan
bermain di luar rumah
Waktu yang dihabiskan
saat menonton televisi

POPULASI & METODE


Sampel digenotipe menggunakan Illumina
Infinium II humanhap610 Quad Array
mengikuti standar protokol.

Genotyping
of
SNPs in vitamin
D pathway

Genes determining serum 25(OH)D levels


(GC, DHCR7 Cyp2r1),
A gene involved in activation of serum
25(OH)D (Cyp27b1),
The vitamin D receptor gene (VDR)
Gene involved in deactivation of 1,25-(OH)2D
in mitochondria (Cyp24a1)

POPULASI & METODE


Tinggi badan dan berat badan : perawat
yang terlatih
BMI (weight/height2) telah dihitung
Umur ditentukan pada saat kunjungan
Penghasilan
diperoleh
menggunakan
kuesioner
dikelompokkan
menjadi
penghasilan rendah dan penghasilan lebih
tinggi
Etnis dikelompokkan menjadi etnis Eropa
dan non-Eropa
Empat musim dibentuk berdasarkan bulan
di mana anak-anak berpartisipasi dalam
penelitian (Musim Dingin: DesemberFebruari, Musim Semi: Maret-Mei, Musim
Panas: Juni-Agustus, Musim Gugur:
September-November).

Measurement of
covariates

POPULASI & METODE


SPSS version 21.0 for windows
software (SPSS inc)
Logistic regression
analysis
Multivariable linear
regression analysis
Multivariable logistic
regression analysis

Statistical
analysis

HASIL
Demographics
2666 children : Vitamin D
and myopia
2636 children : 25(OH)D
and AL
Children with myopia :
average somewhat older
AL in girls < boys, but not
a lower frequency of
myopia
Myopic children : a higher
BMI,
watched
more
television, and spent less
time outdoors.

HASIL
The average serum 25(OH)D
: lower than the optimal level
(75 nmol/L) Only37.2 %
(1023) reached this optimal
level
Most myopes : high AL & low
serum 25(OH)D levels; only
18 % (11/62) reached serum
levels which corresponded to
the optimal level.
Lower serum = higher AL
and higher risks of myopia
It was similar in children of
European and non-European
descent, but the association

Serum 25(OH)D

HASIL
Search
for
explanations

possible

HASIL
Search
for
explanations

possible

Independent of serum 25(OH)D, time spent


outdoors (hr/day) was a risk factor for AL not a
significant risk (OR 0.81; 95 % ci 0.611.07) due
to the small number of myopes
There was no significant interaction
between 25(oh)d, ethnicity or income

effect

HASIL
Search
for
explanations

possible

One SNP (rs2245153) in the CYP24A1 gene : a


significant association with AL (beta 0.039; P 0.04)
and myopia (OR 1.55; 95 % CI 1.042.31)
2 SNPs in CYP24A1 (rs4809959 beta 0.032; P 0.04
and rs3787557 beta 0.046; P 0.04) and one in the
VDR (rs11568820 beta -0.042; P 0.03) : a
significant association with axial length.

DISKUSI

Serum levels dari


25(OH)D

Rendah = pemanjangan
AL
Tinggi = resiko
yang rendah

miopi

Resiko miopia menurun dengan meningkatnya


25(OH)D levels dimana Odds Ratio (OR 0.65)
dengan 25 nmol/L.

DISKUSI
Variasi genetik dari Sample Tidak
mempengaruhi
SNPs pada VDR dan CYP24A1 gen
memperlihatkan beberapa hubungan
dengan panjang axis dan miopia
dilakukan multiple testing tetapi
hasilnya berubah-ubah

DISKUSI
South-Korean & Australian study : terdapat
hubungan yang positif pada dewasa muda dan
dewasa tua.
ALSPAC study : menemukan asosiasi dengan
perkembangan gangguan refraksi hanya pada 25
(OH) D2, bukan pada 25 (OH) D3 pada anak-anak
berusia 15 tahun.
Mutti et al. : Menemukan hubungan antara SNP
pada gen VDR dan miopia dalam studi yang lebih
kecil. Kita tidak bisa memvalidasi asosiasi ini,
karena tidak ada SNP terkait Vitamin D yang
signifikan setelah disesuaikan untuk beberapa
pengujian.

DISKUSI
ha
Light
Exposure
Vitamin D
Retinal amacrine cells
Dopamine
Gap junctions & the
size of receptive
fields
Determinant of eye
growth

Upregulate GDNF
Dopamine
Protects cell death in
the substantia nigra

DISKUSI
Active intracellular
1,25(OH)2D

VDR bindingprotein

Nucleus
A complex with
retinoid X
Transcription

Retinal cells metabolize 1,25(OH)2D

DISKUSI

Kelebihan pada
penelitian

Sample
penelitian
yang
banyak
Kombinasi pengukuran pada
AL and myopia
Sistem pengoreksian untuk
banyak potensi perancu
Dilakukan pada usia muda

DISKUSI

Kelemahan pada
penelitian

kebanyakan
anak-anak
belum
terjadi pertumbuhan mata yang
berlebihan.
cycloplegia hanya pada anak-anak
dengan ketajaman visual yang
berkurang
memotong nilai Log- MAR VA dari
<0,1 yang memiliki sensitivitas
97,8% untuk mendiagnosa miopia
kuesioner kami mungkin tidak
sepenuhnya menilai semua waktu
yang dihabiskan di luar rumah

KESIMPULAN
tingkat serum 25 ( OH ) D
berbanding terbalik dengan AL
, dimana bahwa tingkat
rendah pada serum 25 ( OH )
D meningkatkan risiko
miopia .

CRITICAL APPRAISAL

CRITICAL APPRAISAL
NO
KRITERIA
YA (+) TIDAK (-)
Judul dan Pengarang
1 Jumlah kata dalam judul <12
- ( 16 kata )
kata
2 Deskripsi Judul
3 Daftar penulis sesuai aturan
+
jurnal
4 Korespondensi Penulis
+
5 Tempat dan waktu penelitian
+
dalam judul
Abstrak
1 Abstrak 1 paragraf
2 Mencakup IMRC
+
3 Secara keseluruhan informatif
+
4 Tanpa singkatan selain yang
+
baku
5 Kurang dari 250 kata
+ ( 247 kata)

1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Pendahuluan
Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf
Paragraf pertama mengemukakan alasan
penelitian
Paragraf kedua menyatakan hipotesis atau
tujuan penelitian
Didukung oleh pustaka yang relevan

Kurang dari 1 halaman


+
Bahan dan Metode Penelitian
Jenis dan rancangan penelitian
kohort
Waktu dan tempat penelitian
+ (juli 2013-januari
2014, Belanda)
Populasi sumber
+
Teknik sampling
Kriteria inklusi
+
Kriteria ekslusi
+
Perkiraan dan perhitungan besar sampel
Perincian cara penelitian
Blind
Uji statistik
Program komputer
Persetujuan subjektif

+
+
+ ( SPSS 21)
+

Hasil
1
2
3
4

Jumlah Subjek
Tabel karakteristik subjek
Tabel hasil penelitian
Komentar dan pendapat penulis ttg hasil

+
+
+
+

5
1
2

Tabel analisis data dengan uji


Pembahasan, Kesimpulan, Daftar, Pustaka
Pembahasan dan kesimpulan terpisah
+
Pembahasan dan kesimpulan dipaparkan dengan jelas +

Pembahasan mengacu dari penelitian sebelumnya

Pembahasan sesuai landasan teori

5
6
7
8
9

Keterbatasan penelitian
Simpulan utama
Simpulan berdasarkan penelitian
Saran penelitian
Penulisan daftar pustaka sesuai aturan

+
+
+
+
+

Anda mungkin juga menyukai