Anda di halaman 1dari 37

Astigmat Miopik Kompositus

ODS dan
Ambliopia Ametropik ODS
oleh: Novalia Khoemalasari (112015014)
Pembimbing: dr. Saptoyo Argo Morosidi,
Sp.M

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. MR
Tanggal Lahir: 18 September 1999
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Alamat : Sindang Sari 002/011
Tanggal Pemeriksaan : 17 Oktober 2016

ANAMNESIS
Autoanamnesis

pada tanggal 17
Oktober 2016 pukul 10:10 WIB

KELUHAN UTAMA
Penglihatan

kedua mata kabur


sejak 2 yang lalu.

KELUHAN TAMBAHAN
Pasien

merasa pandangan double


Kedua mata kadang-kadang
berair
Silau
Lelah
Perih
Pusing

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien

sulit melihat tulisan gurunya di


papan tulis sejak 8 tahun yang lalu.
Pasien pernah cek mata ke dokter mata
5 tahun yang lalu, dinyatakan pasien
menderita rabun jauh dan disarankan
menggunakan kacamata. Pasien jarang
menggunakan kacamatanya.
Penglihatan semakin kabur sejak 2
tahun yang lalu. Kabur perlahan-lahan.
Pandangan double dalam 2 tahun
terakhir

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Kedua

mata kadang-kadang
berair, silau, lelah, perih, dan
pusing.
Mata merah, pendarahan, keluar
sekret dan kotoran, serta riwayat
trauma disangkal. Mual dan
muntah disangkal.

RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Riwayat

sakit mata sebelumnya :

miopia
Riwayat penggunaan kacamata : ada
Riwayat operasi mata : tidak pernah
Riwayat trauma mata sebelumnya :
tidak pernah
Hipertensi : tidak ada
Diabetes melitus : tidak ada
Alergi : tidak ada
Asthma : tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Penyakit

mata serupa : Tidak


diketahui
Penyakit mata lainnya : tidak ada
Riwayat pemakaian kacamata : ada
(kakek dan nenek dari ibu, nenek dari
ayah)
Diabetes melitus : tidak ada
Hipertensi
: tidak ada
Asthma: tidak ada
Alergi : tidak ada

RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien

hobby main game HP dan


komputer sampai berjam-jam.
Pasien sering membaca sambil
tidur.

STATUS GENERALIS
Keadaan

Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital:

Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Nafas
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5oC

STATUS OFTALMOLOGI
OD

PEMERIKSAA

OS

0,1 PH: (-)

N
Visus

0,05 PH (-)

S: -4.00 C:

Koreksi

S: -3.50 C:

-0.50x170o 0.16

Addisi

-0.75x80o

(-)

Distansia

0.125

69/67

Pupil

(-)

(-)

Kacamata

69/67

Normal

lama
TIO

(-)
Normal

Nyeri tekan (-)

Palpebra

Nyeri tekan (-)

Hematom (-)

Hematom (-)

Lagopthalmus (-)

Lagopthalmus (-)

Ektropion (-)

Ektropion (-)

Entropion (-)
Hiperemis (-)

Konjungtiva

Entropion (-)
Hiperemis (-)

Edema (-)

Superior dan

Edema (-)

Sekret purulen (-)

inferior

Sekret purulen (-)

Folikel (-)

Folikel (-)

Papil (-)

Papil (-)

Sikatriks (-)

Sikatriks (-)

Sekret serous (-)

Sekret serous (-)

Injeksi

Injeksi

konjungtiva (-)

konjungtiva (-)

Injeksi siliar (-)

Injeksi siliar (-)

Perdarahan (-)

Perdarahan (-)

Pinguekuela (-)

Konjungtiva Bulbi

Pinguekuela (-)

Pterigium (-)

Pterigium (-)

Corpus alienum

Corpus alienum

(-)

(-)

Jernih

Kornea

Jernih

Permukaan rata

Permukaan rata

Infiltrat (-)

Infiltrat (-)

Sikatriks (-)

Sikatriks (-)

Ulkus (-)

Ulkus (-)

Edema (-)

Edema (-)

Dalam

COA

Dalam

Funduskopi
Tegas
Orange

Batas
Warna

Tegas
Orange

Tidak ada

Ekskavasio

Tidak ada

2:3

Rasio arteri :

2:3

0.3

vena

C/D Ratio

0.3
+

Tidak ada

Reflex Makula

Tidak ada

Tidak ada

Eksudat

Tidak ada

Tidak ada

Perdarahan

Tidak ada

Tidak ada

Sikatriks

Tidak ada

Lapang pandang
dalam
batas normal

Ablasio
Tes Konfrontasi

Lapang pandang
dalam batas normal

Uji

Crowding Phenomena (+):


Pada mata kanan sebelum isolasi
huruf visus nya 0.08, setelah
isolasi huruf jadi 0,1.
Uji Hirschberg: ortotropi
Uji tutup mata: mata tidak
bergerak

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
-

ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


Autorefraktometer
Visuskop
Uji

Densiti Filter netral


Slit Lamp

RESUME
Seorang

laki-laki usia 17 tahun datang dengan


keluhan utama penglihatan kedua mata kabur
sejak 2 tahun yang lalu. Pasien merasa sulit
melihat dari jarak jauh. Semakin hari
penglihatan pasien semakin turun perlahanlahan. Selain itu pasien juga mengeluh
pandangan double dalam 2 tahun terakhir.
Pasien juga mengeluh kedua mata kadangkadang berair, silau, lelah, perih, dan pusing.
Mata merah, pendarahan, keluar sekret dan
kotoran, serta riwayat trauma disangkal. Mual
dan muntah disangkal.

RESUME
Sebenarnya

pasien sudah mengeluh pandangan


kabur sejak 8 tahun yang lalu. Pasien sudah
pernah cek mata ke dokter mata 5 tahun yang
lalu dan dinyatakan pasien menderita rabun jauh
dan disarankan menggunakan kacamata. Namun
pasien jarang menggunakan kacamatanya.
Di keluarga pasien, ada yang menggunakan
kacamata, yaitu kakek dan nenek dari ibu, nenek
dari ayah, namun pasien tidak tahu keluhan mata
mereka seperti apa.
Pasien hobby main game HP dan komputer
sampai berjam-jam. Pasien sering membaca
sambil tidur.

RESUME
Dari status oftalmologis didapatkan :

OD
0,1 PH: (-)

PEMERIKSAAN
Visus

OS
0,05 PH (-)

S: -4.00 C:

Koreksi

S: -3.50 C:

-0.50x170o

Addisi

-0.75x80o

0.16

Distansia Pupil

0.125

(-)

Kacamata

(-)

69/67

lama

69/67

(-)

(-)

RESUME
Uji

Crowding Phenomena (+)


Pada mata kanan sebelum isolasi
huruf visus nya 0.08, setelah
isolasi huruf jadi 0,1.
Uji Hirschberg: ortotropi
Uji tutup mata: mata tidak
bergerak

DIAGNOSIS KERJA
Astigmat

miopik kompositus ODS


dan ambliopia ametropik ODS

PENATALAKSANAAN
Resep

kacamata:

OD: S: -4.00 C: -0.50x170o


OS: S: -3.50 C: -0.75x80o

PENATALAKSANAAN
Edukasi

kepada pasien:

Jangan baca sambil tiduran


Jangan baca di tempat gelap
Jangan baca tulisan terlalu kecil
Jangan baca terlalu dekat
Jangan main game di HP dan
komputer
Kacamata terus dipakai (kecuali
kalau mandi dan tidur)
Kontrol

1 tahun kemudian

PROGNOSIS

ANALISA KASUS
Berdasarkan

anamnesis, gejala
mata kabur, sulit melihat dari
jarak jauh, berair, silau, lelah,
perih, dan pusing menunjukan
adanya gangguan refraksi
miopia.

ANALISA KASUS
Berdasarkan

pemeriksaan fisik,
penurunan visus, koreksi lensa
negatif dan silindris negatif,
dengan kekuatan lensa sferis
lebih besar dari silindris
menunjukan adanya astigmat
miopik kompositus.

ANALISA KASUS
Dan

setelah koreksi, visus tidak


dapat mencapai 1.0 menandakan
adanya ambliopia. Selain itu,
diagnosis ambliopia juga dapat
diambil berdasarkan crowding
phenomen, dimana ketajaman
penglihatan penderita ambliopia
lebih baik melihat huruf yang
diisolasi dari pada huruf dalam
baris.

ANALISA KASUS
Ambliopia

pada kasus ini adalah


ambliopia ametropik, karena
visus turun bilateral walau sudah
dikoreksi, tidak ada perbedaan
refraksi yang besar antara mata
kanan dan kiri pada kasus ini,
dan juga tidak ada strabismus.

ANALISA KASUS
.

Tidak adanya perbedaan refraksi


yang besar antara mata kanan dan kiri
(>2.5 D) menyingkirkan diagnosis
ambliopia anisometropik.
Dalam kasus ini, tidak adanya
strabismus dibuktikan dengan uji juling
dengan menggunakan hirschberg test
dan uji tutup mata. Tidak adanya
strabismus, menyingkirkan diagnosis
ambliopia strabismik.

ANALISA KASUS
Pada

pemeriksaan segmen
anterior dan posterior dengan
menggunakan senter dan
oftalmoskop, tidak ditemukan
adanya tanda-tanda kelainan
organik, menyingkirkan diagnosis
ambliopia organik

ANALISA KASUS
Untuk

memperkuat diagnosis
astigmat miopik kompositus perlu
dilakukan pemeriksaan
autorefraktometer.
Untuk menyingkirkan ambliopia
organik, dianjurkan pemeriksaan uji
densiti filter netral. Selain itu, untuk
melihat adanya kelainan organik
atau tidak, dianjurkan pemeriksaan
slit lamp.

ANALISA KASUS
Pada

uji densiti filter netral,


tajam penglihatan akan sangat
turun pada pemakaian filter.
Untuk menentukan letak fiksasi,
digunakan visuskop.

ANALISA KASUS
Penatalaksanaan

untuk kasus ini adalah


kacamata sesuai dengan besarnya
sferis dan silindris guna membuat
rangsangan pada makula lutea
sehingga fungsi visual makula lutea
kembali sensitif.

Resep

kacamata:

OD: S: -4.00 C: -0.50x170o


OS: S: -3.50 C: -0.75x80o

Anda mungkin juga menyukai