GLAUCOMA Pembimbing :
dr. Esti Mahanani, Sp.M
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 56 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Agama : Katolik
Alamat : Gejayan
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pandangan kedua mata seperti kotor/gelap.
Pemeriksaan OD OS
1. Sekitar mata Kedudukan alis baik, scar (-) Kedudukan alis baik, scar (-)
(supersilia)
2. Kelopak mata
- Pasangan N N
- Gerakan N N
- Lebar rima 10 mm 10 mm
- Kulit N N
- Tepi kelopak N N
3. Apparatus Lakrimalis
- Sekitar glandula N N
lakrimalis
- Sekitar sacus N N
lakrimalis
- Uji flurosensi - -
- Uji regurgitasi - -
- Tes Anel - -
4. Bola Mata
- Pasangan N N
- Gerakan N N
- Ukuran N N
5. TIO
6. Konjungtiva
- Palpebra N N
superior
- Forniks Tenang Tenang
- Palpebra inferior N N
- Permukaan N N
- Uji Flurosensi - -
- Placido - -
- Arcus senilis + +
- Reflek indirect + +
12. Lensa
- Ada/tidak Ada Ada
OD OS
Kesimpulan Pemeriksaan
OD OS
- Mata tenang - Mata tenang
- Visus 4/6 tidak membaik dengan pinhole - Visus 0
- Dapat membedakan arah sinar - Tidak dapat membedakan arah sinar
- Dapat membedakan warna - Tidak dapat membedakan warna
- TIO = 14 - TIO = 39
- Arcus senelis (+) - Arcus senelis (+)
- RCL (+) - RCL (-)
- RCTL (+) - RCTL (+)
- Foto fundus: Gambar retina merah ke oren-orenan, - Foto fundus: Gambar retina suram, papil nervi opticus
papil nervi opticus tampak lebih muda, arteri tampak lebih muda, arteri jernih, vena berwarna
jernih, vena berwarna merah tua, cup disk ratio 0.6 merah tua, cup disk ratio 0.7
DIAGNOSIS
Diagnosis banding
Primary Open-Angle Glaucoma
Glaukoma normotensi
Glaukoma sudut tertutup kronik
Hipertensi ocular
Diagnosis kerja
ODS Primary Open-Angle Glaucoma
PLANNING
- Usul pemeriksaan perimetri
Farmakologi
Timolol 0,5% ed 2 x ODS
Edukasi
Penyakit ini tidak nyata diperngaruhi emosi
Olahraga merendahkan tekanan bola mata sedikit
Minum tidak boleh sekaligus banyak, karena dapat menaikkan tekanan
Tekanan darah naik cepat akan menaikkan tekanan bola mata
Tekanan darah tinggi lama bila diturunkan cepat akan mengakibatkan bertambah terancamnya saraf mata
oleh tekanan mata
Penderita memerlukan pemeriksaan papil saraf optik dan lapang pandang 6 bulan sekali.
Bila terdapat riwayat keluarga glaucoma, buta, myopia tinggi, anemia, hipotensi, menderita diabetes mellitus
maka control dilakukan lebih sering
PROGNOSIS
OD OS
ad Visum Dubia Ad malam
ad Sanam Dubia Ad malam
ad Vitam Dubia ad bonam Dubia ad bonam
ad Comesticam Ad bonam Ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Ras
Jenis Kelamin
Umur
Kelainan refraksi
Genetik
PATOFISIOLOGI
Ada dua teori utama:
a. Teori mekanik: Peningkatan tekanan intraocularkerusakan mekanik pada akson saraf optik dan
penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian dalam retina, iris dan korpus siliar juga menjadi
atrofi, dan prosesus siliaris memperlihatkan degenerasi hialin sehingga terjadi penurunan
penglihatan.
b. Teori vascular: Peningkatan tekanan intraoculariskemia akson saraf akibat berkurangnya aliran
darah pada papil saraf optik. Diskus optikus menjadi atrofi disertai pembesaran cekungan
optikus.
KLASIFIKASI GLAUKOMA
Glaukoma
sudut terbuka
Glaukoma
primer
Glaukoma
sudut tertutup
Glaukoma
sekunder
Glaukoma
Glaukoma
kongenital
Glaukoma
absolut
MANIFESTASI KLINIS
Gejalanya tidak ada atau sangat ringan, biasanya keluhannya hanya rasa tidak
nyaman atau pegal di mata: penglihatan tetap jelas pada fase awal; karena
penglihatan sentral belum terlibat.
Lapangan pandang mulai menyempit. Gejala lain adalah kesulitan berjalan,
misalnya sering tersandung kalau naik-turun tangga atau tidak tahu benda
disampingnya karena hilangnya lapang pandang perifer.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Tidak ada gejala sampai stadium akhir. Mulai timbulnya gejala glaukoma primer sudut
terbuka agak lambat yang kadang-kadang tidak disadari oleh penderita sampai akhirnya
berlanjut dengan kebutaan. Pada glaukoma sudut terbuka, kerusakan lapangan pandang mata
dimulai dari tepi lapangan pandang dan lambat laun meluas ke bagian tengah.
Pemeriksaan Oftalmologi
a. Pemeriksaan tajam penglihatan
b. Slit-lamp
c. Pengukuran tekanan intraokular
d. Pemeriksaan sudut bilik mata depan (teknik Van Herick, gonioskopi)
e. Penilaian diskus optikus
f. Pemeriksaan lapangan pandang
PENATALAKSANAAN
Non Bedah/Medikamentosa
• Obat-obatan topical
• Obat-obatan sistemik
• Trabekuloplasti laser
• Trabekulektomi
KOMPLIKASI
Kontrol tekanan intraokular yang jelek akan menyebabkan semakin rusaknya nervus
optik dan semakin menurunnya visus sampai terjadi kebutaan.
PROGNOSIS
Apabila terdeteksi dini, sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani dengan
baik secara medis. Tanpa pengobatan, glaukoma sudut terbuka dapat berkembang
secara perlahan sehingga akhirnya menimbulkan kebutaan total. Apabila obat tetes
antiglaukoma dapat mengontrol tekanan intaokular pada mata yang belum
mengalami kerusakan glaumatosa luas, prognosis akan baik (walaupun penurunan
lapangan pandang dapat terus berlanjut).