Anda di halaman 1dari 41

ANEMIA PADA

KEHAMILAN

AUDY MARSHA MELINDA


20174011142

PEMBIMBING : DR. ADI PRAMONO SP.OG (K)


KASUS
IDENTITAS PASIEN

– Nama : Ny. N
– Jenis Kelamin : Perempuan
– Usia : 38 tahun
– Alamat : Sangen I, Kajoran, Magelang
– Status : Menikah
– Agama : Islam
– Pendidikan : SMP
– Pekerjaan : IRT
– Masuk RS : 11 Oktober 2018
KELUHAN UTAMA & RIWAYAT
PENYAKIT SEKARANG

– Pasien G3P2A0, usia 38 tahun, hamil 33 minggu 2 hari datang ke poliklinik


kandungan RSB Budi Rahayu dengan keluhan cepat merasa lelah. Keluhan ini
sudah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Selain itu, pasien mengatakan bahwa
kadang merasa pusing dan sesak. Semua keluhan ini membaik jika pasien
beristirahat. Keluhan lain seperti mata berkunang-kunang, pingsan, jantung
berdebar-debar, mual dan muntah disangkal.
– Pasien mengaku dari awal masa kehamilan tidak pernah mengalami keputihan,
perdarahan, maupun demam. BAB dan BAK dalam batas normal.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
– Riwayat Penyakit
Pasien mengaku mempunyai riwayat anemia pada saat hamil anak kedua.
Riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, asma, trauma, penyakit jantung,
malaria maupun riwayat penyakit menular seperti TB dan HIV disangkal.
– Riwayat Pembedahan
Pasien menyangkal adanya riwayat pembedahan.
– Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku tidak sedang mengkonsumsi obat-obatanan rutin atau jamu-
jamuan.
– Riwayat Alergi
Pasien menyangkal adanya alergi obat ataupun makanan.
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
– Pasien mengaku ayah kandungnya memiliki riwayat penyakit hipertensi.
– Pasien menyangkal adanya anggota keluarga yang menderita penyakit yang
dapat diturunkan seperti diabtes melitus, sakit jantung, asma maupun penyakit
infeksi menular seperti TB dan HIV.
RIWAYAT OBSTETRI &
GINEKOLOGI
• Riwayat Menstruasi
– Pasien mengaku pertama kali haid pada usia 15 tahun. Siklus teratur 28 hari.
Biasanya berlangsung selama 7 hari, tidak sakit.
– HPHT: 20/02/2018 (HPL: 27/11/2018)
• Riwayat Perkawinan
– Pasien mengaku saat ini merupakan perkawinan pertama, kawin pada usia 29 tahun
dan sekarang sudah berjalan 9 tahun.
– Pasien tidak pernah berganti-ganti pasangan seksual. Riwayat nyeri dan perdarahan
saat melakukan hubungan seksual disangkal.
• Riwayat Kontrasepsi
– Pasien tidak menggunakan kontrasepsi apapun.
• Riwayat Ginekologi
– Pasien tidak pernah menderita keputihan yang gatal dan berbau.
• Riwayat Kehamilan

NO TAHUN JENIS BBL JENIS PENOLONG TEMPAT


PERSALINAN PERSALINAN KELAMIN PERSALINAN PERSALINAN

1. 2009 (9 tahun) Spontan 2 kg Perempuan Dokter RSJ Prof. Dr.


Soeroyo Mgl
2. 2011 (7 tahun) Spontan 2,3 kg Laki-laki Bidan RSB Budi Rahayu

3. Hamil ini
RIWAYAT PERSONAL SOSIAL

– Pasien menyangkal riwayat merokok, konsumsi minuman keras maupun


penggunaan obat-obatan terlarang.
– Pola makan sehari-hari frekuensi 3 kali/hari. Pasien mengaku tidak ada
pantangan makanan maupun minuman jenis tertentu.
Status Obstetri Pemeriksaan Ginekologi
– TFU : 26 cm 1. Pemeriksaan luar :
– Leopold I : teraba bagian teratas janin – Inspeksi: perdarahan pervaginam
bulat keras (-), vulva eritem (-), inflamasi (-).
– Leopold II : teraba punggung dibagian – Palpasi: supel, NT (-), TFU 26 cm
sinistra
2. Pemeriksaan dalam (Vaginal Toucher) :
– Leopold III : teraba bagian terbawah tidak dilakukan
janin bulat lunak
– Leopold IV : bagian terbawah janin
belum masuk PAP
– His (-)
– DJJ (+) 160x/ menit
PENUNJANG
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI Tgl 11/10/18
Hemoglobin L 5,2 g/dL 11,5 -16,5
JUMLAH SEL DARAH
Leukosit 10,3 103/uL 4,00 - 11,00
Eritrosit L 2,7 106/uL 3,80 - 5,80
Hematokrit LL 17,9 % 37,0 - 47,0
Angka Trombosit 245 103/uL 150 – 450
DIFF COUNT PERSENTASE
Netrofil Segmen
72 % 40 -75
Limfosit
22 % 20 - 45
Monosit
6 % 2 - 10
Eosinofil
1 % 1-6
Basofil
0 % 0-1
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Tgl 11/10/18
CALCULATED
MCV
L 65,3 fL 76 - 96
MCH
L 19,0 pg 27,5 – 32,0
MCHC
L 29,1 g/dL 30,0 - 35,0
KOAGULASI
Kontrol PT 10,4 Detik 9,4 - 12,8
Kontrol APTT 25,0 Detik 20,6 – 27,8
PT L 8,7 Detik 9,9 – 11,8
INR L 0,79 0,81 – 1,21
APTT 28,5 Detik 23,9 – 34,9
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Tgl 11/10/18
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu L 61 mg/dL 70 - 140

Fungsi Hati
H 1,96 mg/dL < 1,2
Bilirubin total
H 0,82 mg/dL < 0,30
Bilirubin direk
H 1,14 mg/dL 0,2 – 0,8
Bilirubin indirek

UIBC 226,0 ug/dL 120,0 – 470,0


TIBC H 470 ug/dL 240,0 – 450,0
Iron 244,00 ng/L 15,00 – 300,00
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Tgl 11/10/18

FUNGSI GINJAL
Ureum L 12,8 mg/dL 16,6 - 48,5
Kreatinin L 0,44 mg/dL 0,51 – 0,95

FUNGSI HATI
SGOT H 47,0 U/L <32
SGPT 18,0 U/L <33

IMUNOLOGI
HBsAG Negatif Negatif
MORFOLOGI DARAH TEPI

Gambaran Darah Tepi TGL 12/10/2018


Eritrosit Anisositosis dominasi normosit, mikrosit, sel target, tear drop cells, sferosit
mikrosferosit, sel sigar, sel pensil, normohipokromik, polikromasi, banyak
ditemukan NRBC.
Lekosit Jumlah cukup, granulasi toksik netrofil, vakuolisasi netrofil dan monosit
Trombosit Jumlah cukup, penyebaran merata, morfologi dalam batas normal
Kesan  Anemia normositik normokromik disertai kelainan morfologi eritrosit dan
peningkatan respon eritropoietik.
 Reaktivasi netrofil dan monosit
Kesimpulan Gambaran anemia et causa suspek proses hemolitik (DD/ perdarahan)
disertai proses infeksi/inflamasi.
Saran Monitor DL
Bilirubin Direct/Indirect
USG

USG Kehamilan :
• Hamil 33 minggu 2 hari
• TBJ : 2361 gram
• DJJ : (+)
• Gerak janin : aktif
DIAGNOSIS KLINIS

Diagnosis Kerja:
• G3P2A0, usia 38 tahun, hamil 33 minggu 2 hari
• Anemia Gravidarum ec anemia hemolitik
• Presbo
PENATALAKSANAAN

Advice obsgyn: Advice interna:


• Konservatif • Inj. Venover 1A/24 jam
• Cek lab darah lengkap • Transfusi PRC 1 kolf/ 24 jam sampai
• Cek lab retikulosit, bilirubin direk, dengan Hb >=10
bilirubin indirek • Cek lab total bilirubin/ bilirubin
• O2 3 L/menit direk

• Inj. Dexamethasone 1 A/12 jam


selama 2 hari
• Konsul interna
• Transfusi sesuai advice interna
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Kadar Hemoglobin (Hb) < 11 gram%, hematokrit (Hct) < 33%


trimester I & III

Atau < 10,5 gram%, hematokrit (Hct) <32% pada trimester II


ANEMIA FISIOLOGIS PADA
KEHAMILAN
– Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan
produksi eritropoietin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah
merah (eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam
proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi.
– Pengenceran darah yang terjadi ini memiliki manfaat yaitu meringankan kerja
jantung dalam memompa darah dan mencegah terjadinya kehilangan unsur
besi yang berlebih saat persalinan.
ETIOLOGI

Kekurangan asupan zat besi

Peningkatan kebutuhan fisiologis

Kebutuhan yang berlebihan

Malabsorbsi

Perdarahan
Didapatkan (acquired) Herediter
– Anemia defisiensi besi – Thalasemia
– Anemia karena kehilangan darah – Hemoglobinopati lain
secara akut
– Hemoglobinopati sickle cell
– Anemia karena inflamasi atau
keganasan – Anemia hemolitik herediter
– Anemia megaloblastik
– Anemia hemolitik
– Anemia aplastik
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
• Umur Ibu
• Paritas
• Kurang Energi Kronis
• Infeksi & Penyakit
• Jarak kehamilan
• Sosial ekonomi
GEJALA KLINIS

– Anemia ringan : adanya pucat, lelah, anoreksia, lemah, lesu dan sesak.
– Anemia sedang : adanya lemah dan lesu, palpitasi, sesak, edema kaki, dan tanda
malnutrisi seperti anoreksia, depresi mental, glossitis, ginggivitis, emesis atau
diare.
– Anemia berat : adanya gejala klinis seperti anemia sedang dan ditambah
dengan tanda seperti demam, luka memar, stomatitis, koilonikia, pika, gastritis,
thermogenesis yang terganggu, penyakit kuning, hepatomegali dan
splenomegali.
PATOFISIOLOGI

Stadium II Stadium III Stadium IV


Stadium I
Cadangan zat besi Kadar Peningkatan Stadium V
Kehilangan zat
tidak dapat haemoglobin & pembelahan sel Perburukan gejala
besi melebihi
memenuhi hematokrit oleh sumsum anemia
ukuran
kebutuhan menurun tulang
KLASIFIKASI ANEMIA PADA
KEHAMILAN

Anemia Anemia Anemia


ringan sedang berat
Kadar Hb Kadar Hb Kadar Hb
9,0-10,0 7,0-8,0 <7,0
62,3% • Anemia defisiensi besi

29% • Megaloblastik

8% • Hipoplastik & Aplastik

0,7% • Hemolitik
1. ANEMIA DEFISIENSI BESI

Paling banyak dijumpai.


Akibat kekurangan zat besi yang dapat disebabkan karena:
- Kurang intake unsur zat besi dalam makanan
- Gangguan absorpsi zat besi (muntah, peningkatan pH asam lambung,
kurang vitamin C, konsumsi teh dan kopi)
- Kebutuhan zat besi meningkat
- Banyaknya zat besi keluar dari tubuh (perdarahan)
Pemeriksaan apusan darah tepi dapat ditemukan mikrositosis dan hipokromasia
Gambaran berapa banyak kebutuhan zat besi pada setiap kehamilan:
Meningkatnya sel darah ibu : 500 mg Fe
Terdapat dalam placenta : 300 mg Fe
Untuk darah janin : 100 mg Fe
Jumlah : 900 mg Fe
Diagnosis anemia defisiensi besi
Peroral : sulfas-ferrosus atau glukonas-ferrosus 600 – 1000 mg / hari
Parenteral :
 Diperlukan bila penderita tidak tahan pemberian peroral atau ada
gangguan absorpsi saluran pencernaan
 Diberikan secara im / iv
 Kemasan: imferon, jectofer, ferrigen
2. ANEMIA MEGALOBLASTIK

Disebabkan karena defisiensi asam folat dan juga dapat terjadi karena defisiensi
vitamin B12 (kobalamin).
Defisiensi asam folat dapat disebabkan karena:
- Intake yang kurang ( diet yang kurang asam folat, muntah dalam
kehamilan)
– Asam folat 15 – 30 mg
/ hari - Penggunaan asam folat meningkat (kebutuhan saat hamil bertambah,
– Vit. B12 100 – 1000 kecepatan pertumbuhan janin, plasenta dan jaringan uterus).
mikrogram /hari
– Sulfas ferrosus 3 x 1 Biasanya bentuk makrositik dan hiperkrom (tidak selalu dijumpai)
tab / hari Pada pemeriksaan laboratorium darah ditemukan peningkatan MCV
Ditemukan megaloblas atau promegaloblas dalam darah atau sumsum tulang.
3. ANEMIA HIPOPLASTIK

Disebabkan sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru


Penyebabnya belum diketahui, kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat
(sepsis), keracunan, dan sinar rontgen atau sinar radiasi.
Darah tepi : normositer & normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri defisiensi
besi, asam folat, atau vitamin B12
Sumsum tulang bersifat normoblastik & hipoplasia erithropoesis

 Terapi dengan obat-obatan tidak memberikan hasil

 Pengobatan yang paling baik ialah transfusi darah


4. ANEMIA HEMOLITIK

Disebabkan penghancuran/ pemecahan sel darah merah lebih cepat dari


pembuatannya.
Sumsung tulang menunjukan gambaran normoblastik dengan hyperplasia yang
nyata, terutama sistem eritropoetik.

• Anemia hemolitik heriditer, talasemia,


Terapi
Faktor anemia sel sabit, hemoglobinopati
 Tergantung penyebab
Intrakorpuskuler C,D,G,H,I dan paroxysmal nocturnal
hemoglobinuria  Obat – obat penambah darah tidak
memberi hasil
 Transfusi darah (dapat
membantu)
Faktor • Malaria, sepsis, keracunan obat /
Ekstrakorpuskuler logam, leukemia, penyakit Hodgkin
PENEGAKAN DIAGNOSIS

– Anamnesis : Diperoleh keluhan berupa pucat, lelah,


anoreksia, lemah, lesu, sesak, berdebar-debar, muntah-muntah, diare.
– Pemeriksaan fisik : Ditemukan takikardia, takipnea, dan tekanan
nadi yang melebar, kulit dan konjungtiva tampak pucat, ikterus (pada anemia
hemolitik), edema perifer, koilonikia, pika, gastritis, hepatomegali dan
splenomegali sesuai dengan derajat anemia yang diderita.
– Permeriksaan penunjang :
 Laboratorium : hemoglobin, hematocrit, indeks eritosit (MCV, MCH, MCHC),
Fe serum, ferritin, TIBC, kadar folat, dan B12
 Morfologi darah tepi
 Retikulosit
ALUR DIAGNOSIS ANEMIA
PADA KEHAMILAN
AKIBAT YANG DAPAT
DITIMBULKAN
Trimester I
• missed abortion, kelainan congenital, berat badan kurang, plasenta previa, eklamsia, dan
ketuban pecah dini.

Trimester II
• partus premature, perdarahan ante partum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim,
asfiksia intrapartum sampai kematian, gestosis dan mudah terkena infeksi, dan
dekompensasi kordis hingga kematian ibu.

Trimester III
• gangguan his primer, sekunder, janin lahir dengan anemia, persalinan dengan tindakan-
tindakan tinggi karena ibu cepat lelah dan gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan
operatif. Kala III persalinan dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan postpartum
akibat atonia uteri, Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.
KOMPLIKASI

Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan


• Abortus, persalinan prematurus, gangguan pertumbuhan janin dalam Rahim, ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%),
molahidatidosa, mudah terjadi infeksi, hyperemesis gravidarum, perdarahan sebelum persalinan, ketuban pecah dini.

Pengaruh Anemia Terhadap Persalinan


• Gangguan his, kala II dapat berlangsung lama dan partus lama, kala uri dapat diikuti retensio placenta dan kelemahan his.

Pengaruh Anemia pada Saat Nifas


• Terjadi sub involusi uteri menimbulkan perdarahan post partum, memudahkan infeksi puerpuerium, pengeluaran ASI
berkurang, terjadinya dekompensasi kordis.

Pengaruh Anemia Terhadap Janin


• Kematian janin dalam kandungan, BBLR, kelahiran dengan anemia, cacat bawaan, mudah terinfeksi sampai kematian perinatal,
inteligensi rendah
PENCEGAHAN

– Makan makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau,
daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah)
– Hindari makanan yang mengandung kalsium, teh, kopi, cokelat.
– Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C
– Pemberian tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan dengan dosis 60mg
setiap harinya
– Penyuluhan tentang anemia pada kehamilan tentang bahaya, penyebab dll
– Menjaga kebersihan lingkungan dan pribadi
– Kontrol penyakit infeksi
– Mengatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai