Anda di halaman 1dari 64

ANALISIS KEUNGGULAN LENSA PROGRESIF DIBANDINGKAN LENSA

BIFOKAL DI TOKO KACAMATA SINDY WONOSOBO

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah Diploma
III Refraksi Optisi STIKES HAKLI Semarang

Oleh:

Maulizar Nugroho
19592

PROGRAM STUDI D-III REFRAKSI OPTISI


STIKES HAKLI SEMARANG
2021

i
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Maulizar Nugroho

Nim :19592

Program Study : Diploma III Refraksi Optisi


Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah dengan judul :
“ANALISIS KEUNGGULAN LENSA PROGRESIF DIBANDINGKAN
LENSA BIFOKAL DI TOKO KACAMATA CINDI WONOSOBO”
Merupakan karya yang diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di STIKES
HAKLI Semarang.
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI)
ini benar benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis
orang, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa dalam


Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini terdapat ciri-ciri plagiat dan bentuk-bentuk
peniruan lain yang dianggap melanggar peraturan, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh
rasa tanggung jawab.
Semarang, Desember 2021
Yang Menyatakan

Maulizar Nugroho
19592

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah “Analisis Keunggulan Lensa Progresif


Dibandingkan Lensa Bifocal Di Toko Kacamata Cindy Wonosobo” ini telah
disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah
Program Studi D-III Refraksi Optisi STIKES HAKLI Semarang pada:
Hari :
Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Adi Cahyono, Amd.RO.,ST.,MHKes Tomi Sulistiono, Amd.RO.,SKM

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah : “ANALISIS KEUNGGULAN LENSA PROGRESIF


DIBANDINGKAN LENSA BIFOKAL DI TOKO KACAMATA SINDY
WONOSOBO” ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah
Program Studi D-III Refraksi Optisi STIKES HAKLI Semarang pada tanggal 21
Desember 2021 dan telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan tim
penguji.

1. Adi Cahyono,Amd.Ro.,ST.,MH(Kes)

2. Tomy Sulistiono, Amd.Ro., SKM

Mengetahui,
STIKES HAKLI Semarang
Program Studi DIII Refraksi Optisi
Ketua,

Dra. Sri Suharti, MM

iv
BIODATA PENULIS

Nama : Maulizar Nugroho

NIM : 19592

Tempat, tanggal lahir : Kota Raya,31 Mei 2001

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Sido Rejo RT 025/RW002 Kota Raya, Kec.


Kunto Darussalam,Kab, Rokan Hulu,Riau

Pendidikan : 1. SDN 009 Kuntodarussalam Riau Lulus Tahun


2013

2. SMPN04 Kuntodarussalam Riau Lulus Tahun


2016

3. SMAN 1Kuntodarussalam Riau Lulus Tahun


2019

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Analisis Keunggulan Lensa Progresif
Dibandingkan Lensa Bifokal Di Toko Kacamata Cindy Wonosobo” yang
dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah
(KTI) ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh ijazah
DIII Program Studi Refraksi Optisi STIKES HAKLI Semarang. Penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Titiek Rahajoe, SKM selaku Ketua Yayasan Pendidikan HAKLI
Semarang.
2. Sunarsi Retno W, SKM. M.Kes selaku Ketua STIKES HAKLI Semarang.
3. Dra. Sri Suharti, MM selaku Ketua Prodi Refraksi Optisi STIKES HALI
Semarang.
4. Adi Cahyono, Amd.RO.,ST.,MHKes selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan
selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
5. Tomi Sulistiono, Amd.RO.,SKM selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan
selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
6. Semua orang yang tersayang dan tidak dapat saya sebutkan seluruhnya
yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi semua pihak yang membacanya.
Semarang, 2021

Penulis
Maulizar Nugroho

vi
ABSTRAK

Program Studi DII


Refraksi Optisi STIKES
HAKLI SEMARANG
Karya Tulis Ilmiah :
November 2021

Maulizar Nugroho

ANALISIS KEUNGGULAN LENSA PROGRESIF DIBANDINGKAN


LENSA BIFOKAL DI TOKO KACAMATA CINDY WONOSOBO

Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan. Pada usia 40
tahun manusia akan mengalami penurunan fungsi penglihatan dekat yang disebut
dengan presbyop. Presbyop dapat dikoreksi dengan lensa single vision, dobel
fokus, Bifokal dan progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keunggulan lensa progressive dibandingkan Lensa bifokal.
Teori yang saya bahas dalam Karya Tulis Ilmiah menyangkut Analisis
keunggulan lensa progresif dibandingkan Lensa Bifokal meliputi : Lensa, desain,
penampilan, kenyamanan. fakto-faktor tersebut didapatkan berdasarkan
konsumen.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode pengambilan
Sampel yang digunakan adalah incidental ,yang mana sampel yang diperoleh
peneliti secara kebetulan saja tanpa adanya penelitian terdahulu ,jumlah sampel
yang diambil 55 orang pengguna lensa progressive dan 53 orang pengguna lensa
bifokal , dengan metode wawancara kuesioner.
Berdasarkan Dari hasil penelitian di Toko Kacamata Cindy Wonosobo
didapatkan hasil data penjualan untuk lensa progresif yaitu 50,93% sedangkan
untuk lensa bifocal 49,07% Kesimpulan sementara lensa progresif lebih unggul
dari lensa bifocal.
Kata kunci : lensa progresif, lensa bifokal, desain, penampilan, kenyamanan.

vii
ABSTRACT
Study Program DIII
Refraction Optisi STIKES
HAKLI SEMARANG
Scientific Papers:
November 2021
Maulizar Nugroho
ANALYSIS OF THE ADVANTAGES OF PROGRESSIVE LENSES OVER
BIFOCAL LENSES IN CINDY WONOSOBO EYEGLASS STORES
The process of aging is an unavoidable condition. At the age of 40 years
humans will experience a decrease in near vision function called presbyop.
Presbyop can be corrected with single vision, double focus, bifocal and progresive
lenses. This study aims to find out the advantages of progressive lenses over
bifocal lenses.
The theories I discussed in Scientific Papers regarding the analysis of the
advantages of progressive lenses over bifocal lenses include: Lenses, design,
appearance, comfort. These factors are obtained based on the consumer.
The type of research used is descriptive. The sampling method used is
incidental, where samples obtained by researchers by chance alone in the absence
of previous research, the number of samples taken by 55 progressive lens users
and 53 bifocal lens users, with questionnaire interview methods.
Keywords: progressive lens, bifocal lens, design

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv
BIODATA ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 2
E. Ruang Lingkup ........................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Lensa ......................................................................................................... 5
B. Perbandingan Lensa Progresif Dengan Lnsa Bifocal ............................... 16
C. Kelebihan Menggunkaqn Lensa Progresif Dan Lensa Bifokal ................. 16
D. Tinjauan Umum Lensa Progresif .............................................................. 17
E. Pemelihan Lensa Progresif ........................................................................ 27
F. Kerangka Teori.......................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep .............................................................................. 21
B. Rencana Penelitian ............................................................................ 21
C. Jadwal Penelitian .............................................................................. 32
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Responden ........................................................... 35

ix
B. Distribusi Frekuensi Menurut Daya Tarik Prodak ............................ 38
C. Frekuensi Menurut Minat Beli Pada Lensa Prograsif ....................... 40
BAB V PEMBAHASAN
A. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 42
B. Karakteristik Responden ................................................................... 42
C. Deskripsi Variabel ............................................................................ 44
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 48
B. Saran ................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 lensa................................................................................................... 5


Gambar 2.2 lensa kaca .......................................................................................... 5
Gambar 2.3 lensa crown ........................................................................................ 6
Gambar 2.4 lensa flint ........................................................................................... 6
Gambar 2.5 Lensa barium crown .......................................................................... 7
Gambar 2.6 polikarbonat ....................................................................................... 8
Gambar 2.7 lensa plan-konveks ............................................................................ 9
Gambar 2.8 konveks-konkaf ................................................................................. 10
Gambar 2.9 bikonkaf ............................................................................................. 10
Gambar 2.10 plan-konkaf...................................................................................... 11
Gambar 2.11 lensa konkaf-konveks ...................................................................... 11
Gambar 2.12 Lensa Single Vision ........................................................................ 11
Gambar 2. 13Lensa Bifokal .................................................................................. 12
Gambar 2. 14.Lensa Bifokal Kryptok ................................................................... 12
Gambar 2. 15 Lensa Bifokal Flattop ..................................................................... 13
Gambar 2. 16 Lensa Curve Top ............................................................................ 13
Gambar 2. 17Lensa Bifokal Executive ................................................................. 14
Gambar 2. 18Lensa Bifokal One Piece ................................................................. 14
Gambar 2. 19Lensa Trifokal ................................................................................. 15
Gambar 2. 20Lensa Progresif/Muktivokal ............................................................ 16
Gambar 2. 21 Lensa Progresif ............................................................................... 17
Gambar 2.22 Tanda-Tanda Micro Etching ........................................................... 23
Gambar 2. 23 Marking Pada Lensa Progresif ....................................................... 24
Gambar 2. 24 Desain Simestris ............................................................................ 25
Gambar 2. 25 Desain Asimetris ............................................................................ 25
Gambar 2. 26 Hard Desain ................................................................................... 26
Gambar 2. 27 Soft Desain ..................................................................................... 26

xi
Gambar 2. 28 Progresive Short Desain ................................................................. 27
Gambar 2. 29 Kerangka Teori ............................................................................... 31

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian................................................................................ 4

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian................................................................................... 35

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia lensa Progresif ..... 35

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia lensa Bifokal ....... 36
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 36
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............... 37
Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Pernyataaan Daya Tarik Produk Lensa
Prgresif .................................................................................................................. 38
Tabel 4.6 Distribusi Menurut Daya Tarik Prodak ................................................. 39
Tabel4.7 Responden Berdasarkan Minat Beli ....................................................... 40
Tabel 4.8 Frekuensi Minat Beli Pada lensa Bifokal ............................................. 41

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia memiliki lima panca indra, salah satunya yaitu mata, mata
merupakan salah satu alat indra yang mana sangat berperan penting dalam
kehidupan manusia,karena dengan mata kita dapat menikmati betapa ciptaan
tuhan dan dapat melakukan aktivitas dengan baik. Seseorang dapat melihat
benda dengan sempurna disebut emetropya1 disebabkan karena adanya
gangguan atau kerusakan pada media refrakta, ametropya di bagi menjadi 3
yaitu Myopia, Hypermetropy, dan Astigmatisme.
Lensa progresive merupakan lensa yang digunakan untuk membantu
penglihatan pada penderita presbyopia (kesulitan melihat objek pada jarak
dekat baca akibat berkurangnya daya akomodasi lensa mata) dimana
pembatas lensa untuk fungsi melihat jauh dan baca tidak terlihat, tidak seperti
model bifokal yang memiliki batas.
Presbyopia adalah Suatu kondisi saat kemampuan mata untuk secara aktif
berfokus pada objek yang dekat perlahan-lahan berkurang dikarenakan usia.
Fungsi kerja pupil akan mengalami penurunan 2/3 dari pupil orang dewasa
atau muda,penurunan tersebut meliputi ukuran-ukuran pupil dan kemampuan
melihat dari jarak jauh.hal ini disebabkan oleh elastitas lensa mata berkurang
sehingga daya akomodasi lensa mata melemah karena usia tua, yang pada
umum nya di derita oleh orang orang yan sudah mulai memasuki umur 40
tahun. Namun keadaan tersebut dapat di bantu dengan menggunakan
kacamata1.
Koreksi presbyopia dapat menggunakan lensa plus atau covex berupa
kacamata single vision,dan bifokal. Lensa bifokal adalah lensa yang

1
2

memiliki dua segmen penglihatan. Satu segmen berfungsi untuk penglihatan


jauh dan segmen lainnya berfungsi untuk penglihatan dekat.1
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui keunggulan dan
kekurangan apa saja pada lensa progresif dan membandingkan nya dengan
lensa bifocal dan juga mengetahui apa saja faktor-faktor dalam pemilihan
lensa kacamata yang baik dan benar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode pengambilan
sample yang digunakan adalah incidental, yang mana sampel yang diperoleh
peneliti secara kebetulan saja tanpa adanya penelitian terdahulu, jumlah
sampel yang diambil 50 orang pengguna lensa progresive untuk lensa bifokal
sampel yang diambil 53 orang dengan metode kuesioner
Berdasarkan Dari hasil penelitian di Toko Kacamata Cindy Wonosobo
didapatkan hasil data penjualan untuk lensa progresif yaitu 50,93%
sedangkan untuk lensa bifokal 49,07% Kesimpulan sementara lensa progresif
lebih unggul dari lensa bifocal
B. Perumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “ bagaimana Keunggulan Lensa Progresif
Dibandingkan Lensa Bifokal di Toko Kacamata Cindy Wonosobo tahun
2021”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui Keunggulan Lensa Progresif Dibandingkan Lensa Bifokal di
Toko Kacamata Cindy Wonosobo tahun 2021
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui penggunaan lensa progesive dan lensa bifokal di Toko
Kacamata Cindy Wonosobo tahun 2021
b. Mengetahui jumlah penderita presbyop pengguna lensa Progresif di
Toko Kacamata Cindy Wonosobo tahun 2021
c. Mengetahui cara pemilihan lensa yang baik
3

d. Mengetahui faktor-faktor keunggulan lensa Progresif Dibandingkan


Lensa Bifokal di Toko Kacamata Cindy Wonosobo tahun 2021
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat untuk penulis
Penulis lebih memahami tentang lensa progresif dan dapat
memberikan arahan kepada pasien dalam menentukan lensa yang
akan digunakan agar nyaman dan tidak terjadi kesalahan
2. Bagi Institusi
a. Dokumen untuk instansi tentang karya ilmiah
b. Menambah referensi untuk akademik khususnya mata kuliah
refraksi optisi
3. Bagi Pembaca
Pembaca pada umumnya dan refraksionis lebih mengenal lensa
progresif, dapat membantu dalam aktivitas tanpa harus kesusahan
melihat jauh, menengah dan dekat, serta dapat memberikan edukasi
yang baik untuk para pemula pengguna lensa progresif.
E. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Materi
Dalam penyusunan karya tulis ini ruang lingkup materi dibatasi pada
materi Dispensing, khususnya yang berorientasi pada persoalan
penentuan lensa progresive dengan lensa bifokal
2. Ruang Lingkup Tempat
Tempat pengambilan data dilakukan di Toko Kacamata Cindy Pasar
Induk Block D Wonosobo
3. Ruang Lingkup Waktu
Waktu pengambilan data dilakukan dari tanggal 23 november 2021
4

F. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian dapat di lihat pada tabel 1.1

No Nama Penelitian Tahun Judul Hasil penelitian


1 Jamilatun Nisa 2019 Faktor Pemilihan keunggulan dari lensa
Lensa Progresive progressive
Pada Penderita
Presbyop Di Optik
Sadar 02
Semarang
2 Norma Yunita 2021 Faktor Pemilihan pemilihan lensa progresive,
Lensa Progresive yaitu lensa, desain, penampilan,
Pada Penderita dan kenyamanan
Presbyop Berjenis
Perempuan
Di Optik Sadar
01 Semarang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Lensa
1. Pengertian tentang lensa
Lensa adalah bagian dari kacamata yang jernih yang digunakan untuk
membantu penglihatan dan melindungi mata yang di batasi oleh 2 bidang
lengkung atau setidak tidak nya bidan lengkung dan datar.5

Gambar 2.1 Lensa

2. Jenis jenis lensa


a. Berdasarkan Materialnya

Gambar 2.2 Lensa Kaca


1) Lensa kaca /mineral
Lensa kaca /mineral ini memiliki keunggulan dibanding lensa
plastik/organik yaitu lebih tipis, tahan gores, dan tingkat kejernihan
lebih tinggi. Kekurangan lensa ini mudah pecah, diameter kecil,
tidak anti UV, dan lebih berat. Bahan dasar lensa kaca / mineral
terdiri dari beberapa macam seperti:

5
6

a) Crown (memiliki indeks bias 1.5)


Bahan utamanya adalah silica, natrium oksida, kalsium oksida,
kalium, borax, potassium, antimony, dan arsenic.Lensa jenis ini
biasanya dipakai untuk lensa single vision, lensa bifocal, dan
progressive.Lensa jenis ini memiliki 4% lebih tipis dibanding
lensa CR-39, meimiliki nilai abbe 59. Lensa ini dapat memblock
sinar UV sekitar 10%

Gambar 2.3 Lensa Crown


b) Lensa Flint
Bahan utamanya adalah lead oxide, silica, soda dan potassium
oxide. Lensa flint mempunyai indeks bias 1,580-1,690. Lensa
ini memiliki nilai abbe sekitar 30 hingga 40. Bahan lensa ini
relative lembut dan mempunyai aberasi kromatik

Gambar 2.4 Lensa Flint


7

c) Barium Crown
Bahan utamanya bariumoxide yang mempunyai efek sama
dengan lead oxide dalam menambah indeks bias. Lensa ini
baiasa dipakai untuk pembuatan segmen pada lensa bifokal kaca
dan high index. Lensa barium crown mempunyai indek bias
1,541-1,701. Lensa ini memiliki nilai abbe 55 hingga 59. Bahan
ini digunakan pada segmen lensa fused bifocal

Gambar 2.5 Barium Crown

2) Lensa Plastik/Organik
Lensa plastik/organik ini memiliki keunggulan dibanding lensa
kaca/mineral yaitu 40% lebih ringan, tidak mudah pecah, dapat
diberi warna, tidak mudah berembun, bisa diberi anti UV.
Kekurangan lensa ini yaitu mudah tergores. Bahan dasar plastik
dibedakan menjadi dua berdasarkan hasil akhirnya yaitu :
a. Thermoplastik
Sifat lensa ini kuat terhadap benturan, tidak tahan terhadap
pelarut kuat tetapi mudah dibentuk kembali dan akan menjadi
lunak jika dipanaskan. Lensa jenis ini mempunyai indeks bias
1,586. Contoh Lensa jenis Thermoplastik yaitu :
1) Lensa Polikarbonat
Merupakan lensa kacamata yang lebih tipis dan ringan
dibandingkan kaca. Selain itu, jenis ini memiliki
keunggulan lain, seperti tahan benturan dan memberikan
8

perlindungan terhadap sinar UV. Lensa ini biasanya


direkomendasikan untuk orang-orang yang sering
melakukan olahraga atau kegiatan luar ruangan (outdoor)
yang berisiko menyebabkan kacamata pecah.

Gambar 2.6 Lensa Polikarbonat

2) Thermosetting
Sifat lensa ini lebih tahan terhadap pelarut kuat namun
tidak dapat dibentuk kembali walaupun dengan pemanas
pada temperatur tinggi. Keunggulan lensa plastik /organic
adalah 40% lebih ringan dibandingkan lensa kaca /mineral,
tidak mudah pecah sehingga aman dipakai, dapat diberi
warna dan tersedia diameter lebih besar. Kelemahan lensa
plastik/ organik adalah mudah tergores dan cepat berembun,
serta penampilannya lebih tebal dibandingkan lensa kaca
/mineral. Contoh Lensa jenis Thermosetting antara lain :
a) Lensa CR-39 Diterjemahkan dari bahasa inggris CR-39
atau alil digikol karbonat adalah monomer plastik yang
biasa digunakan dalam pembuatan lensa kacamata.
Singkatan dari “Columbia Resin-39” yang merupkan
formula ke-39 dari plastik termosetting yang
dikembangkan oleh proyek Columbia Resins pada
tahun 1940.
9

b. Berdasarkan Kelengkungan
1) Lensa cembung.
Lensa cembung (konveks) atau lensa konvergen adalah lensa
yang memiliki ciri-ciri bagian tengahnya lebih tebal daripada
bagian tepinya. Lensa ini bersifat mengumpulkan berkas sinar
cahaya. Lensa cembung juga disebut dengan lensa positif.
Lensa cembung dibedakan menjadi tiga macam, yaitu lensa
dobel cembung/cembung ganda (bikonveks), lensa cembung-
datar (plan-konveks), dan lensa cembung cekung (konveks-
konkaf). Untuk memahami ketiga jenis lensa tersebut,
perhatikan gambar di bawah ini. Lensa Bikonveks merupakan
lensa yang berbentuk cembung pada kedua permukaannya.
a) Lensa Plan-konveks adalah lensa cembung yang dibatasi
oleh satu bidang datar dan satu bidang cembung.

Gambar 2.7 Lensa Plan-Konveks


b) Lensa Konveks-Konkaf merupakan lensa yang dibatasi oleh
satu bidang cembung dan satu bidang cekung.

Gambar 2.8 Lensa Konveks-Konkaf


10

2) Lensa Cekung
Lensa cekung (konkaf) atau lensa divergen adalah lensa yang
memiliki ciri-ciri bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian
tepinya. Lensa ini bersifat menyebarkan berkas sinar cahaya.
Lensa cekung disebut juga dengan lensa negatif.
Lensa cekung juga dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu lensa
dobel cekung/cekung ganda (bikonkaf), lensa cekung-datar
(plan-konkaf), dan lensa cekung cembung (konkaf-konveks).
Untuk memahami ketiga macam lensa tersebut, perhatikan
gambar di bawah ini.
a) Lensa Bikonkaf merupakan lensa cekung di mana kedua sisi
berbentuk cekung.

Gambar 2.9 Lensa Bikonkaf


b) Lensa Plan-konkaf adalah lensa yang dibatasi oleh satu
bidang datar dan satu bidang cekung.

Gambar 2.10 Lensa Plan-Konkaf


c) Lensa Konkaf-Konveks merupakan lensa yang dibatasi oleh
satu bidang cekung dan satu bidang cembung.
11

Gambar 2.11 Lensa Konkaf-Konveks

c. Berdasarkan Fokus
1) Single Vision
Adalah lensa kacamata yang hanya memiliki satu fokus dalam tiap
keping lensa. Lensa ini biasa digunakan oleh seseorang yang
memiliki kelainan mata, seperti myopia (rabun jauh atau minus),
hypermetropia (rabun dekat atau plus), dan astigmat (melihat benda
dengan berbayang atau silinder). Dikatakan single vision karena
daya gunanya untuk satu ukuran, jarak jauh atau dekat saja.

Gambar 2.12 Lensa Single Vision

2) Bifokal
Adalah lensa yang memiliki dua titik focus dan satu titik api. Bagian
atas digunakan untuk melihat bagian yang jauh sedangkan bagian
bawah untuk melihat bagian yang dekat dengan jarak kurang lebih
30 sampai 35 cm dari mata. Pengguna lensa ini biasanya berusia 40
tahun ke atas.
12

Gambar 2.13 Bifokal

a) Lensa Bifocal Kryptok


lensa jenis ini mempunyai 2 macam focus dengan indek bias
berbeda dimana bagian segmen baca berbentuk lingkaran dengan
indek bias lebih tinggi dan tinggi permukaan segmen nya 2 mm
dibawah titik tengah bahan induk.

Gambar 2.14 lensa Bifokal Kryptok

b) Lensa Bifocal Flattop


lensa bifokal flattop merupakan lensa dobel fokus dimana segmen
baca berbentuk semi luner dengan inde bias lebih tinggi,dan
permukaan horizontal menghadap ke atas, dan tata letak nya 4
mm di bawah titik tengah bahan induk dan titik fokus segmenmya
centrasi kearah dalam 2 mm dari garis vertical lensa.
13

Gambar 2.15 Lensa Bifokal Flattop

c) Lensa Bifokal Curvetop


lensa bifokal ini pada dasarnya hampir sama dengan bifokal
flattop akan tetapi segmen bacanya berbentuk semi luner yang
bagian atas nya melengkung, tidak datar (flat) seperti halnya
flattop dan puncak segmen nya 2 mm dibawah titik tengah lensa
induk.

Gambar 2.16 Lensa Bifokal Curvetop

d) Lensa Bifocal Executive


model lensa bifocal yang konvensional salah salah satu nya
adalah executive. Model lensa ini mempunyai segmen baca paling
luas dibandingkan dengan model bifocal lainnya, krena bagian
lensa terbagi menjadi dua bagian secara horizontal, yaitu bagian
atas untuk penglihatan jauh dan bagian bawah untuk penglihatan
14

dekat, dimana bagian segmen nya turun 4mm dari garis datum.
indek bias segmen baca sama dengan index bias lensa induk.

Gambar 2.17 Lensa Bifokal Executive

e) Lensa Bifocal One Piece


merupakan jenis lensa bifocal yang segmen nya berbentuk garis
lengkung yang mempunyai index bias sama dengan lensa
induk.segmen baca lensa bifocal one piece terletak 4 mm di
bawah garis datum.

Gambar 2.18 Lensa Bifokal One Piec


3) Trifokal
Lensa kacamata trifokal adalah jenis lensa kacamata yang memiliki
tiga titik fokus yang berbeda. Misalnya, bagian atas berfungsi untuk
memperjelas penglihatan jarak jauh,bagian tengah untuk
memperjelas penglihatan jarak menengah, serta bagian bawah untuk
memperjelas penglihatan jarak dekat.akan tetapi, jenis lensa trifokal
15

tidal memiliki garis pembatas seperti pada lensa bifokal. Lensa


kacamata trifokal disebut juga dengan lensa kacamata progresif

Gambar 2.19 Trifokal

4) Multivokal
Adalah lensa yang memiliki banyak fokus dalam tiap keping lensa.
prinsipnya hampir sama dengan trifocal. jadi, lensa ini mempunyai
banyak lensa anakan yang tersusun pada sisi bawah lensa
utamanya.Tiap-tiap lensa anakan di buat dengan tanpa garis
pembatas yang nampak. Tidak seperti lensa bifokal atau trifokal
yang masih menampakkan garis pembatas pada lensa anakannya.
lensa jenis ini sering menjadi pilihan bagi para penderita presbyopia
(biasanya yang sudah berumur 40 tahun ) yang tidak ingin Nampak
sudah tua oleh tampilan lensa kacamatanya.

Gambar 2.20 Lensa Progresif/Multivokal


16

B. Perbandingkan lensa progresif dengan lensa bifocal


1. Pengertian lensa progresif
Adalah lensa untuk membantu penglihatan mata pada penderita presbyopia
atau biasa kita sebut rabun dekat yang disebabkan oleh faktor usia
(degenerative). berbeda dengan lensa yang biasa penderita rabun dekat
yaitu memakai lensa bifokal yang memiliki segmen untuk fokus dekat atau
baca yang terlihat garis batasnya. Lensa progresif memiliki lensa menyatu
dengan lensa tanpa bulatan kecil sehingga terlihat seperti kacamata biasa.10
2. Pengertian lensa bifokal
Adalah lensa yang memiliki dua titik focus dan satu titik api. Bagian atas
digunakan untuk melihat bagian yang jauh sedangkan bagian bawah untuk
melihat bagian yang dekat dengan jarak kurang lebih 30 sampai 35 cm dari
mata. Pengguna lensa ini biasanya berusia 40 tahun ke atas.

C. Kelebihan menggunakan lensa progresif dan lensa bifocal


Terdapat berbagai kelebihan ketika memakai lensa progresif dibandingkan
dengan lensa boifokal yaitu seperti dari segi penampila,kenyamanan, dan
fungsi.berikut kelebihan dari lensa progresif.
1. Terlihat seperti memakai kacamata biasa
Pada lensa progresif dari segi penampilan tidak ada batas antara lensa plus
dan lensa biasa atau minus sehingga anda tidak terlihat seperti memakai
kacamata orang tua , sedangkan lensa bifocal memiliki segmen untuk
fokus dekat atau baca yang terlihat garis batasnya, bentuk segmen nya ada
yang bulat( bifocal kryptok) , ada yang seperti mangkok (bifocal flattop)
dan ada yang garis lurus horizontal (bifocal executive) yang dapat
mengganggu penampilam secara estetika.
2. Lensa progresif memiliki kenyamanan yang lebih baik
Pada lensa progresif memiliki kenyamanan lensa yang lebih baik dari pada
lensa bifocal. Lensa bifocal memilki loncatan bayangan yang
mempengaruhi penglihatan dan kenyamanan penggunanya, sedangkan
pada lensa progresif perpindahan penglihatan lensa jauh dan dekat lebih
17

nyamanh karena tidak memiliki loncatan bayangan sepertui pada lensa


bifocal.
3. Dapat memenuhi penglihatan jarak menengah
Ketika memakai lensa bifokal akan sulit untuk melihat dengan jarak
menengah seperti melihat laptop dan jarak lihat lainnya yang menengah.
Pada lensa progresif masalah ini sudah dapat teratasi sehingga bisa
melihat dengan nyaman dan jelas.
D. Tinjauan Umum Lensa Progresif
1. Pengertian Lensa Progresif
lensa progresif sebenarnya suatu lensa kepingan tunggal yang memiliki
bagian jarak jauh dan jarak baca dengan kekuatan cukup stabil serta bebas
aberasi dengan daerah progresif yang memotong garis melintang sebesar
lensa dan menghubungkan antara bagian jauh dengan bagian dekat.4

Gambar 2.21 Lensa Progresif

Ukuran dioptri pada lensa progresif akan mengalami perubahan


secara teratur dari ukuran jauh ke ukuran baca sehingga pengguna lensa
progresive diuntungkan dengan tidak terjadinya loncatan bayangan yang
biasa ditemui pada lensa bifokalal.(6)Corridor progresif atau intermediate
merupakan progresif zona dimana kekuatan lensa terus bertambah
sampai ke daerah baca secara bertahap dan sangat lembut gradasinya.
Perpindahan tersebut tidak tampak garis pemisah segmen, sehingga boleh
dikatakan terbebas dari distorsi (gangguan) seperti Image Jump (loncatan
18

bayangan, Image Displacement (kesalahan penempatan bayangan)


maupun aberasi (penyimpangan bayangan).
Lensa progresif masih menyisakan kekurangan/kelemahan pada
sisi lateral (samping luar) lensa tersebut yang dikenal sebagai daerah
aberasi, karena pengaruh astigmatisme. Penyebabnya ialah lensa
progresif biasanya pada bagian permukaan depannya dibuat tidak spheris
(aspheris), yaitu suatu proses untuk membentuk daerah-daerah yang
mempunyai kekurangan bias dan astigmatisme yang beragam serta
bertahap. Tidak mungkin, secara matematika maupun fisika untuk
merancang atau membuat lensa progresif tanpa menghasilkan pula
bagian-bagian yang masih menyisakan astigmat pada sisi lateral dalam
area lensa progresive tersebut.
Lensa progresif jauh lebih nyaman dibandingkan dengan bifokal
maupun trifocal yang mana masih memberikan efek distorsi image jump
atau magnification jump yang cukup mengganggu penglihatan. Maka
lensa progresive unggul dalam memberikan ketajaman penglihatan,
memaksimalkan pada semua jarak, tanpa batas segmen yang
mengganggu, peningkatan ukuran dioptri terjalin secara halus dan
harmonis, serta dapat berfungsi pula sebagai lensa kosmetika pada
penderita presbiopia sehingga tampak seperti lensa single vision.
2. Cara Penggunaan Lensa Progresif
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu menggunakan
kacamata dengan lensa progresif, hal ini bertujuan supaya saat pemakainya
nyaman dan tidak terjadi kesalahan, yaitu:11
a. Sering-seringlah memakai kacamata anda
Pakailah lensa progresif anda setiap hari, sepanjang hari, minimal
selama dua minggu. Berlatihlah membiasakan diri pada bagian lensa
yang anda perlukan untuk melihat saat melakukan pekerjaan sehari-
hari. Dan tunggulah satu atau dua hari sebelum anda mengemudi
dengan memakai lensa baru.
19

b. Pelajari bagian-bagian lensa manfaat dari lensa progresif adalah


perubahan tingkat koreksi dan fokus terjadi secara bertahap. Karena
lensa progresif memiliki beberapa area fokus berbeda, perlu
mempelajari bagian yang sesuai untuk situasi tertentu. Untuk
mempelajari bagian dari lensa yang anda butuhkan untuk melihat, anda
memerlukan sedikit latihan. Bagian atas lensa digunakan untuk
memusatkan pandangan objek jauh. Bagian tengah lensa difokuskan
untuk penglihatan jarak menengah. Sedangkan bagian bawah lensa
digunakan untuk melihat objek jarak dekat.
c. Gerakan kepala anda
Ketika menggunakan lensa progresif kita harus memperhatikan bahwa
penglihatan perifer (peripheral vison, yaitu penglihatan bagian tepi
untuk melihat objek di sekeliling area penglihatan) sedikit kabur atau
tidak jelas ketika anda memakai lensa progresive baru. Kondisi kabur
tersebut boleh jadi tampak paling nyata pada bagian sisi lensa yang
lebih rendah. Belajar memutar kepala, dan bukan menggerakan mata,
dapat membantu kita untuk melihat jelas suatu objek pada area
penglihatan.
d. Berhati-hatilah menggunakan lensa baru anda
Selama memakai lensa progresif kita perlu berhati-hati saat berjalan
ataupun mengemudi. Meskipun masalah serius tidak mungkin terjadi,
belajar cara memusatkan dan memakai lensa dengan tepat akan
membantu menjaga kejernihan dan kekuatan penglihatan. Perhatikan
betul saat menaiki tangga, tundukan kepala agar dapat memusatkan
pandangan pada kaki jika diperlukan.
e. Tahapan penggunaan lensa progresif
1) Bagian atas, adalah bagian lensa minus, jadi ketika kita berusaha
untuk melihat objek yang jauh dengan jelas, turunkan kacamata
sedikit atau menunduk sedikit sehingga titik mata mengarah pada
bagian atas lensa.
20

2) Bagian tengah, merupakan daerah gradasi dari lensa minus ke lensa


plus. Di daerah ini kita tidak akan jelas membaca jarak jauh, dan
juga tidak akan jelas membaca jarak dekat. Jelasnya hanya untuk
jarak sedang.
3) Bagian bawah, adalah lensa yang digunakan untuk membaca dengan
cara hanya melirik ke bawah dengan kepala tegap. Karena kalo
kepala ikut nunduk, jadinya titik mata akan jatuh di tengah lensa dan
penglihatan jadi burem.
3. Bagian-Bagian Lensa Progresif

Gambar 2.21 Bagian-Bagian Lensa Progresif

Lensa progresif pada umumnya mempunyai struktur bagian yang tidak


berbeda jauh satu sama lain. Baik bagian yang mampu memberikan
penglihatan tajam/jelas, maupun bagian distorsi/astigmatisma yang
mengganggu kenyamanan penglihatan pada bagian perifer/lateral.
Seterusnya tentang bagian-bagian lensa progresive sebagai berikut10
a. Lengkung permukaan datar
Semua bahan lensa progresif umumnya dipaksa dalam bentuk
blank/semifinished, artinya permukaan depan sudah selesai di gosok
(finish), sedangkan bagian belakangnya belum. Lengkung permukaan
depan lensa dibuat tidak spheris (aspheris) guna memperoleh perubahan
dioptri yang teratur mulai dari bagian atas ke bawah lensa sehingga
diperoleh sifat-sifat progresif tambah maju yang spheris. Biasa terbuat
dari bahan jenis keramik yang ditempelkan dengan metode faset pada
21

lensa induk. Daerah progresif terbentuk atas kumpulan/gabungan


belahan kerucut yaitu daerah yang melintang sepanjang garis horizontal
memanjang dari atas (bagian penglihatan jauh) hingga ke bagian bawah
(penglihatan dekat) lensa tersebut.
b. Lengkung permukaan belakang
Lengkungan permukaan belakang untuk mendapatkan dioptri sesuai
resep kacamata yang di inginkan, umumnya semua lensa progresif di
bagian belakang(base curve) lensa tersebut yang di gosok. Bahan lensa
biasa terbentuk toric untuk mencetak lensa astigmat. Prosesnya semua
harus dengan mesin gosok otomatis di laboratorium surfacing lensa.
c. Daerah astigmat
Mata bergerak, melirik ke samping temporal/perifer akan tampak
bagian lensa yang mengandung astigmat (cylinder), sehingga objek
yang di lihat seolah-olah bergerak /melayang /bergelombang/
berombak. Besar kecilnya efek cylinder bergantung pada besar
kecilnya efek dioptri/ukuran lensa progresif tersebut.
d. Daerah Penglihatan Jauh
Daerah penglihatan jauh lensa progresive ialah daerah yang cukup
luas, umumnya hampir setengah dari bagian lensa progresif yang
dibatasi oleh daerah astigmatisma dan daerah transisi progresif
(progresif tradisional zona area). Daerah ini mempunyai
spheris/aspheris dan berfungsi untuk melihat jauh ke depan maupun
ke samping.
e. Pusat Penglihatan Jauh (Optical Center)
Pusat penglihatan jauh (optical center) merupakan penglihatan jauh
yang sangat vital perannya pada saat pemasangan lensa progresif.
f. Daerah Perpindahan Dioptri
Daerah perpindahan dioptri dikenal juga dengan sebuah corridor
progresive yang terletak antara pusat penglihatan jauh pada pusat
penglihatan jarak dekat (baca). Gunanya untuk melihat objek-objek
pada jarak menengah/sedang. Perubahan dioptri yang halus dan
22

harmonis dan daerah ini menyebabkan peningkatan gradasi dengan


kekuatan magnifikasi menjadi tidak tajam lagi, sehingga bebas dari
loncatan pandangan.
g. Pusat Penglihatan Dekat
Pusat penglihatan dekat adalah besar ukuran addisi penuh lensa
progresive terletak di pusat penglihatan dekat.
h. Daerah Penglihatan Dekat (Near Points)
Daerah penglihatan dekat (Near Points) berfungsi untuk melihat objek
dekat dimulai dari titik pusat penglihatan dekat hingga bagian bawah
lensa. Luas area penglihatan dekat sekitar 8 mm, maka saat pasangan
harus di usahakan agar tidak terpotong.
4. Tanda-Tanda Dan Marking Lensa Progresif
a. Tanda-tanda lensa progresif
Lensa progresif mempunyai tanda-tanda yang di gunakan untuk
mengenali merk dan membantu dalam fitting serta pemeriksaan. Tanda-
tanda ini bersifat permanen dan tidak dapat dihilangkan. Tanda-tanda
permanen tersebut diuraikan sebagai berikut :
1) Micro etching adalah tanda permanen yang dapat berupa lingkaran,
segitiga, kotak maupun tergantung pabrik yang mengeluarkan.
Karakteristik jenis progresif dan tipe produk suatu pabrik
2) Adisi adalah tanda yang terletak dibawah micro etching bagian
temporal yang menunjukan power adisi lensa progresif ersebut.
3) Material adalah tanda yang menunjukan indeks bias bahan base
curve lensa progresif.

Gambar 2.22 Tanda-Tanda Micro Etching


23

b. Marking lensa progresif


Marking lensa progresif merupakan tanda pada lensa progresif yang
sifatnya sementara dan dapat dihilangkan. Tanda-tanda sementara di
uraikan sebagai berikut :
a) Lingkaran Referensi Prisma (LRP) yang berupa titik terletak di
tengah-tengah antara micro etching masal dan temporal.
b) Fitting cross merupakan cross (+) yang terletak 2-4 mm di atas
lingkaran referensi prisma untuk menunjukan fitting.
c) Lingkaran Referensi Jauh (LRJ) berupa lingkaran dengan diameter +
8 mm terletak di atas fitting cross dengan garis lingkar menyinggung
fitting cross digunakan untuk melihat jauh dengan menggunakan
lensometer.
d) Lingkaran Referensi Dekat (LRD) berupa lingkaran dengan diameter
+ 5 mm dengan titik pusat berada ordinat turun vertikal ke bawah
12-14 mm dari lingkaran referensi prisma, desentrasi 2,5 mm ke
nasal. Marking pada lensa progresif dapat di lihat di Gambar 2.19

Gambar 2.23 Marking Pada Lensa Progresif


5. Desain Lensa Progresif
Desain lensa progresif harus memenuhi kebutuhan presbiopia agar dapat
melihat kebawah, ke daerah baca dengan mudah. Daerah baca dan
menengah harus cukup lebar untuk mengurangi gerakan kepala yang
berlebihan, serta cukup efektif untuk melihat dengan baik. Daerah
pinggir di buat dengan aberasi yang minimal memudahkan adaptasi.
Desain lensa progresif bermacam-macam antara lain10 :
24

a. Berdasarkan fisik
Berdasarkan fisik ada 2 yaitu :
1) Desain simetris : Lensa progresif yang mempunyai desain sama
antara kanan dan kiri Desentralisasi nasal untuk zona dekat
diperoleh dari rotasi lensa yang sama besarnya tetapi berlawanan
arah. Contoh : lensa kanan diputar 10° searah jarum jam

Gambar 2.24 Desain Simetris

2) Desain asimetris : merupakan bentuk dari lensa kanan dan kiri


yang mempunyai desain berbeda dimana daerah addisi baca
terletak di sebelah nasal lensa. Desain ini tidak dibutuhkan rotasi
lensa

Gambar 2.25 Desain Asimetris

b. Berdasarkan Optik atau Daerah Progresifnya


Secara umum dikenal 2 jenis desain progresif, yaitu :
1) Hard Desain (desain keras)
25

Desain ini menempakan daerah lapang pandang yang sangat luas


pada area penglihatan jauh sehingga mampu melihat objek sampai
detail. Demikian halnya pada area sedang dan dekat terbebas dari
abrasi dan distorsi. Namun efek astigmat nya yang sangat tinggi
di bagian lateral/tepi lensa.

Gambar 2.26 Hard Desain


2) Soft Desain (desain lunak)
Desain ini mampu mengurangi efek astigmat dan distorsi pada
bagian lateral serendah mungkin dengan menyebarluaskan efek
negative tersebut pada semua penjuru bagian lensa, namun daerah
lapang pandang jauh lensa cenderung dikurangi olehnya.
Namun teknologi pembuatan lensa progresif selalu
berkembang terus. Tahun-tahun terakhir ini telah berhasil
diciptakan soft desain terbaru (Advanced Soft Desain). Desain ini
mampu menghadirkan perubahan power yang lebih lembut,
daerah baca yang ditempatkan sedikit lebih tinggi sehingga posisi
baca lebih alami dan nyaman, abrasi di pinggir lensa semakin
berkurang sehingga proses adaptasi lebih mudah.
26

Gambar 2.27 Soft desain

c. Berdasarkan Transitional Progresif Zone


Secara umum dibagi menjadi :
1) Lensa Progresif Konvesional adalah lensa progresive untuk
frame standar dimana lensa progresif ini mempunyai panjang
transitional progresif zone atau panjang corridor progresif 18 mm.
Jenis progresif ini bisa dipakai pada frame yang mempunyai
tinggi frame minimalnya 28-30 mm dan minimum fitting height
20-22 mm.
2) Lensa progresif short corridor yaitu lensa progresive untuk
frame kecil dimana lensa progresif ini mempunyai panjang
transitional progresif zone atau panjang corridor progresif 14
mm. Jenis progresif ini bisa dipakai papan frame-frame kecil
dengan tinggi frame minimal 24 mm dan minimum fitting height
16 mm. Progresive Short Desaign dan Standart Desaign dapat
dilihat digambar 2.24

Gambar 2.28 Progresif Short Desaign dan


Standart Desaign

E. pemilihan lensa progresif


Dalam pemilihan lensa progresif yang baik harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
1. pemasangan fitting cross
27

Langkah pertama, lakukan penyetelan posisi kacamata dengan


sudut pantoskopik 10-20 derajat dan atur jarak antara kacamata
dengan wajah pemakai (vertek Distance) 10-14 mm kemudian atur
posisi frame sejajar antara mata kanan kiri. Untuk menghindari
kesalahan dalam penempatan fitting cross yang tidak tepat, seorang
refraksionis optisien harus melakukan prosedur standar ,yaitu
dengan penitikan pupil dengan cara penitikan monokuler dengan
posisi kepala pasien tegak dan duduk sejajar dengan pengukur,
penitikan ini di tandai dengan menggunakan spidol dengan jarak
satu meter , setelah itu kemudian dilakukan pemeriksaan ulang PD
(pupil distance) pasien dan bridge frame, harus sesuai jarak
penitikan monokuler tersebut.
2. pemilihan frame
Untuk menghindar kesalahan pemilihan frame yang berakibat
ketidak nyamanan pemakai,maka sebaik nya pemakai di anjurkan
memilih frame dengan tinggi segmen sesuai dengan lensa
progressive yang akan digunakan10
a. Ukuran bingkai
Ukuran bingkai yang akan berpengaruh terhadap untuk kerja
lensa progressive adalah ukuran rim pada arah vertikal, atau
oleh para optisi disebut dengan B-size. Agar lensa progresif
memberikan unjuk kerja yang optimal, ukuran ini sebaik nya
tidak kurang dari 33 mm. Bila menginginkan lebih kecil dari 33
mm, maka harus memilih jenis lensa progresif yang berkoridor
pendek (biasanya berharga lebih mahal ).tapi juga sebaik nya
tidak kurang dari 26 mm. yang sering kurang di perhatikan
adalah area pengukuran ,pengukuran yang benar adalah area
dimana zona dekat dari lensa progresif akan ditempatkan.
b. Bentuk Bingkai
Bingkai yang optimal untuk lensa progresif adalah yang
memiliki bagian bawah rim yang cenderung rata atau lurus
28

dalam arah horizontal.bagian bawah rim yang miring menanjak


ke arah pangkal hidung sehingga banyak memotong zona dekat
lensa progressive akan membuat area penglihatan dekat menjadi
sempit.

c. Bantalan hidung
pada saat pengepasaan, bagian bingkai yang banyak di setel
adalah tangkai dan bantalan hidung, jadi pilihlah bingkai yang
memiliki bantalan hidung (nosped) yang mudah di setel. Meski
begitu akan sangat bagus jika bingkai yang dipilih memiliki
jarak antara nosepad yang tidak berbeda jauh dengan ukuran
batang hidung dimana bantalan tersebut akan menempel. Ini
untuk menghidari pengubahan bentuk dudukan nosepad yang
terlalu ekstrim. Sebaiknya hindari bingkai yang bernosepad
permanaen ( biasanya pada bingkai plastik /seluloit/zyl)
sehingga tidak bias disetel-setel. Kecuali bingkai tersebut bias
dipakai dengan pas pada posisi yang ideal ( sesuai dengan
persyaratan teknis pemasangan lensa progresif) tanpa perlu
penyetelan nosepad lagi.
d. Bentuk tangkai
Sebaiknya tidak memilih bingkai kacamata yang memiliki
tangkai berbentuk melengkung karena kurang dapat memberi
kedudukan kacamata yang stabil. Ketidakstabilan posisi
kacamata akan sangat mempengaruhi unjuk kerja lensa
progresif, terutama ketika dipakai untuk melihat jarak menengah
dan dekat. Jika tetap menginginkan tangkai yang seperti itu
karena sedang ngetren, pilihlah yang ujung belakangnya
memiliki lapisan karet yang dapat membangkitkan friksi untuk
menahan agar kacamata tidak mudah merosot.
e. Kemiringan rim pada saat dipakai
29

Pemasangan lensa progresif pada umumnya sangat


menyarankan posisi lensa yang sedikit miring ke bawah
(pantoskopik). Bingkai kacamata yang tidak terlalu tebal
biasanya bisa disetel untuk dapat memberikan posisi demikian.
Namun, ada beberapa bingkai kacamata yang sangat kaku
karena konstruksi maupun ketebalannya, sehingga tidak dapat
disetel-setel lagi. Jika bingkai yang disukai kebetulan bersifat
seperti itu, pastikan bingkai tersebut pada saat dipakai dapat
memberikan posisi lensa sebagaimana yang dipersyaratkan. Jika
tidak, sebaiknya pilih bingkai yang lain.
3. Pengukuran pupil horisontal
Penyelesaian masalah, pengukuran pupil horisontal yang tidak
tepat. Pengukuran pupil horisontal harus dilakukan dengan
pengukuran secara monokuler agar didapatkan hasil yang tepat
untuk penempatan pusat pupil dengan tanda fitting cross yang ada
pada lensa. Sehingga kesalahan akibat pengukuran pupil secara
binokuler tidak akan terjadi.
4. Kelengkapan peralatan layout / layout chart
Penyelesaian masalah pada peralatan layout atau layout chart,
penandaan ulang lensa progresif yang sudah terpasang harus
mempergunakan kartu layout yang sesuai dengan produk lensa
tersebut. Kelengkapan kartu layout pada laboratorium dispensing
adalah mutlak harus tersedia, guna mempermudah seorang refraksi
optisien dalam melakukan pemasangan lensa progresif.
5. Desain lensa progresif
Penyelesaian masalah yang berhubungan dengan desain lensa
progresif dalam hal ini seorang refraksionis optisien dituntut
mampu memahami desain lensa progresif serta mengetahui
kelebihan dari masing-masing desain, hal ini bertujuan agar
refraksionis optisien dapat memilihkan frame yang tepat untuk
30

desain lensa progresif yang akan dipilih oleh pasien. Sehingga


kesulitan pada saat lay out dapat dihindari.

F. Kerangka Teori

Pemeriksaan

Presbyopia

Faktor pemilihan lensa

1. Lensa
Progressive 2. Desain Bifokal
3. Penampilan
4. Kenyamanan

Kelebihan Kelebihan

1.Terlihat seperti memakai 1.Memiliki segmen Fokus


kacamata biasa dekat baca yang terlihat
garis batasnya
2.memiliki kenyamanan
yamg lebih baik 2.Memiliki Loncatan
Bayangan
31

Gambar 2.29 Kerangka Teori


BAB III
BAB111METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Pemeriksaan

Presbyopia

Pemilihan Lensa
Progresive Bifokal

Faktor Pemilihan Lensa


Kelebihan
Kelebihan 1. Lensa
2. Desain 1.Memiliki segmen
1.Terlihat seperti Fokus dekat baca
3. Penampilan
memakai kacamata yang terlihat garis
4. Kenyamanan
biasa batasnya
2.memiliki kenyamanan 2.Melihat jarak dekat
yamg lebih baik dan jauh lebih jelas
3.Dapat memenuhi secara bersamaan
penglihatan jarak 3. Lensa Bifokal
menengah memiliki titik fokus
bagian bawah
digunakan untuk
memperjelas
membaca

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

32
33

B. Rancangan penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif,dengan mengambil studi
kasus dari hasil penelitian.
2. pendekatan waktu dan pengambilan data
Pengambilan data penelitian di bulan Agustus 2021 Data penelitian
diambil dari toko kacamata cindy wonosobo
3. Metode penelitian
Sebagai informasi yan didapat di jadikan acuan dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini, penulis mengunakan beberapa metode yaitu:
a. Metode Observasi
penulis melakukan praktek dan pengamatan langsung dalam kegiatan
proses perbandingan lensa progresif dengan lensa bifokal.
b. Metode Pustaka
penulis mengambil informasi dari data buku yang berkaitan dengan
Lensa Progresif Lensa Bifokal.
4. Populasi dan Sempel
Pengambilan populasi dan sempel dengan melihat tingkat kebutuhan
konsumen terhadap lensa progresif dibandingkan lensa bifokal
a. Populasi
Penulis mengambil data penjualan lensa progresif dan lensa bifokal di
Toko Kacamata Shindi
b. Sampel
penulis mengambil satu kasus Keunggulan dan Kekurangan Lensa
Progresif Dibandingkan Lensa Bifokal
5. Devinisi Operasional Variabel Penelitian
a. Variabel terikat
1) Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah lensa progresif dan
lensa bifokal
34

2) Definisi operasionalnya adalah mendapatkan lensa kacamata yang


nyaman untuk melihat,dapat memperluas lapang pandang dan
menambah nilai kosmetik nya
b. Variabel bebas
1) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor pemilihan lensa
kacamata pada penderita presbyopia.
2) Definisi operasional nya adalah mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi dalam peilihan lensa progresif ,yaitu
lensa,desain,penampilan,dan kenyamanan
6. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner,chek list dan formulir pemeriksaan refaksi subjektif.
7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
a. Editing
Hal ini dilakukan setelah data yang dikumpulkan melalui proses
wawancara telah terkumpul semua. Editing dilakukan dengan maksud
untuk mengoreksi data-data yang tidak sesuai dengan keperluan.
b. Analisis Data
Analisis data dalam Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan Analisa
deskriptif menggambarkan hasil dari study kasus tentang Pemilihan
Lensa Progresif dibandingkan dengan lensa bifokal.
35

C. Jadwal Penelitian

N KEGIATAN 2021 2022


O
Ags Spt Ok No Des Jan
t v
1 Penelitian
Pendahuluan
2 Proposal Penelitian
3 Penelitian Di lapangan
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan Laporan
Penelitian (KTI)
6 Ujian KTI
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Responden


1. Usia Responden
Usia adalah satuan tahun yang dihitung sejak tahun kelahiran sampai
tahun wawancara dan kuesioner dilakukan .penelitian dilakukan
sebanyak 55 responden menurut usia dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah
ini
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Pada Lensa
Progresif
Usia Frequency Percent
<20 tahun 3 5%
20-40 tahun 19 31%
>40 tahun 34 61%
Total 55 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan table 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah penderita gangguan
yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan refraksi subjektif Pada Lensa
progresif di Toko Kacamata Cindy Wonosobo dari tanggal 23 November
-14 Desember 2021 ada 55 orang. Dari jumlah tersebut 34 orang ( 61%
) berusia diatas 40 tahun dari tahun, dan 19 orang ( 31% ) berusia 20-40
tahun. Sedangkan mereka yang berusia diatas dibawah 20 tahun meniliki
peringkat terendah yaitu sebanyak 3 orang ( 5% ).8

35
36

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Pada lensa


Bifocal
Usia Frequency Percent

<20 tahun 0 0%
20-40 20 36%
>40 tahun 36 64%
Total 53 95%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui jumlah penderita gangguan yang
mendapatkan pelayanan pemeriksaan refraksi subjektif Pada Lensa
bifocal di Toko Kacamata Cindy Wonosobo dari tanggal 23 November -
14 Desember 2021 53 orang. Dari jumlah tersebut usia kurang dari 20
tahun ( 0% ), dan 29 orang ( 31% ) berusia 20-40 tahun . Sedangkan
mereka yang berusia diatas 40 tahun memiliki peringkat tertinggi yaitu
sebanyak 36 orang ( 64% ).
2. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin adalah identitas gender responden. Jenis kelamin di bedakan
menjadi 2 yaitu laki-laki dan perempuan . Penelitian sebanyak 55
responden menurut jenis kelamin yang memilih lensa progressive dapat
dilihat pada table 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frequency Percent
Laki-laki 23 42%

Perempuan 32 58%
Total 55 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah penderita ganguan
yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan refraksi subjektif di Toko
Kacamata Cindy Wonosobo dari tanggal 23 November -14 Desember
37

2021 pasien yang memilih lensa progressive sebanyak 55 orang. Dari


jumlah tersebut didominan dengan pasien perempuan sebanyak 32 orang (
58% ) dan 23 orang ( 42%) berjenis kelamin laki-laki.
Dibawah ini dapat dilihat
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan jenis kelamin yang
memilih lensa bifokal.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frequency Percent

Laki-laki 32 60%

Perempuan 21 39%
Total 53 100%

Sumber: Data Primer


Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui jumlah penderita yang
mendapatkan pelayanan pemeriksaan refraksi subjektif di Toko
Kacamata Cindy Wonosobo dari tanggal 23 November-14
Desember 2021 pasien yang memilih lensa bifokal sebanyak 53
orang.Dari jumlah tersebut didominan dengan pasien yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 35 orang (61%) dan 18 orang ( 34%)
berjenis kelamin perempuan.
38

B. Distribusi Frekuensi Menurut Daya Tarik Prodak


Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Daya Tarik
Produk lensa progressive

STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Pernyataan F % F % F % F % F %
N %
DTI Saya Tertarik 3 5,5 5 9,1 17 30,9 14 25,5 16 29,1 50 100
dengan lensa
yang memiliki
desain
transparan
/tanpa Batas
DT2 Saya Tertarik 2 3,6 2 3,6 17 30,9 11 20,0 23 41,8 50 100
Dengan Lensa
yang lebih
Fleksibel
DT3 Saya tertarik 3 5,5 5 9,1 19 34,5 9 16,4 19 34,5 50 100
dengan lensa
yang biasa
digunakan
untuk
kebutuhan
sehari-hari

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Daya Tarik Produk


lensa progressive Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukan bahwa dengan
pernyataan “ saya tertarik dengan lensa yang lebih fleksibel” responden yang
memilih sangat tidak setuju sebanyak 2 orang ( 3,6 % ), tidak setuju
sebanyak 2 orang ( 3,6 % ) , netral sebanyak 17 orang ( 30,9 % ), setuju
sebanyak 11 orang (20,0 % ), dan sangat setuju sebanyak 23 orang ( 41, 8 %
).
39

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi menurut Daya Tarik Prodak


Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Daya Tarik Produk Lensa
Bifocal

Pernyataan STS TS N S SS N %
1 2 3 4 5
F % F % F % F % F %

DTI Saya tertarik dengan 4 5,8 7 9,3 12 30,4 14 25,1 16 29,0 50 100
lensa yang memiliki
lapang pandang (
DistancePortion)
Lebih luas
DT2 Saya tertarik dengan 5 6,0 8 9,4 15 30,7 12 21,2 13 28,0 50 100
lensa ini memiliki
titik focus masing -
masing
DT3 Saya tertarik dengan 3 5,5 10 9,6 12 30,4 20 35,5 11 14,0 50 100
lensa ini memiliki
desain lensa yang
cocok untuk
penderita presbyop

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukan bahwa dengan pernyataan “ Saya tertarik


dengan lensa yang memiliki lapang pandang ( Distance Portion ) “responden yang
memilih sangat tidak setuju sebanyak 4 orang (5,8 % ) , tidak setuju sebanyak 7
orang ( 9,3 % ), Netral sebanyak 12 orang ( 30,14% ) , setuju sebanyak 14 orang (
25,1 % ) ,dan sangat setuju sebanyak 16 orang ( 29,0 % ).
40

C. Frekuensi Menurut Minat Beli Pada Lensa Progresive


Tabel 4.7 responden berdasarkan minat beli

STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Pernyataan F % F % F % F % F % N %
MB 1 Ketika 5 9,1 8 14,5 24 43,6 13 23,6
5 9,1 50 100
ditawarkan
lena
progressive
saya berusaha
mencari
informasi
lensa tersebut
MB 2 Ketika 4 7,3 8 14,5 23 41,8 8 14,5 12 21,8 50 100
ditawarkan
lensa
progressive
saya tertarik
mencoba nya
MB 3 Ketika 6 10,9 6 10,9 27 49,1 8 14,5 8 14,5 50 100
ditawarkan
jenis lensa
progressive
saya tertarik
untruk
membelinya
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan bahwa dengan pernyataan “Ketika di tawarkan
jenis lensa progressive saya tertarik untuk mencobanya” responden yang memilih
sangat tidak setuju sebanyak 4 orang ( 7,3 % ), tidak setuju sebanyak 8 orang (
14,5 % ), netral sebanyak 23 orang ( 41,8 % ), setuju sebanyak 8 orang ( 14,5 % ),
dan sangat setuju sebanyak 12 orang ( 21,8 % ).
41

Tabel 4.8 Frekuensi Minat Beli Pada Lensa Bifocal

STS TS N S SS
Pernyataan 1 2 3 4 5 N %
F % F % F % F % F %
MB1 Ketika di 3 5,5 10 9,6 20 35,5 15 23.8 5 9,1
50 100
tawarkan lensa
bifocal saya
mencari
informasi lensa
tersebut
MB2 Ketika 2 3,6 9 14,1 13 31,2 20 35,5 9 14.1 50 100
ditawarkan jenis
lensa bifocal
saya tertarik
untuk
mencobanya
MB3 Ketika 6 10,9 17 30,9 13 25,4 10 19,9 8 7,0 50 100
ditawarkan jenis
lensa bifocal
saya tertarik
untuk
membelinya
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan bahwa dengan pernyataan “Ketika ditawar kan
jenis lensa bifocal saya tertarik untuk mencobanya “ responden yang memilih
sangat tidak setuju sebanyak 2 orang ( 3,6 % ), tidak setuju sebanyak 9 orang (
14,1% ),netral sebanyak 13 orang ( 31,2 % ), setuju sebanyak 20 orang ( 35,5 %
), dan sangat setuju sebanyak 9 orang ( 14,1% ).
BAB V
PEMBAHASAN

A. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan dengan
tujuan mengetahui beberapa prosentasi pemakaian lensa progressive dan
dengan lensa bifokal,pada penderita presbyopia yang berkunjung di Toko
Kacamata Cindy Wonosobo pada 1 November 2021.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab nya secara langsung.Pertanyaaan-
pertanyaaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut cukup terperinci dan
lengkapdan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban ( kuesioner
tertutup ) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (
kuesioner terbuka ).
Dalam penelitian ini terdapat sebanyak 55 responden, yang mana terdiri
dari 23 responden laki-laki dan 32 responden perempuan dengan rentang usia
40 sampai 60 tahun di Toko Kacamata Sindi Wonosobo.
B. Karakteristik Responden
Kacamata merupakan salah satu alat bantu yang vital bagi sebagian
orang,karena dengan menggunakan kacamata kita dapat membantu
penglihatan menjadi lebih jelas. Namun terkadang banyak juga masyarakat
yang masih menganggap sebagai kebutuhan sekunder, padahal untuk
seseorang yang berusia diatas 40 tahun kacamata merupakan kebutuhan
primer, karena pada usia 40 tahun seseorang akan mengalami penurunan
visus penglihatan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan seseorang
untuk membaca dalam fokus dekat. Kelemahan seperti itu dapat kita bantu
dengan menggunakan lensa single vision,bifokal kryptok, bifokal flattop
maupun lensa progresif.

42
43

Jenis Kelamin Frequency Percent


Laki-laki 23 42%

Perempuan 32 58%
Total 55 100%

Pada tabel 4.3 distribusi jenis kelamin pelanggan dapat kita ketahui
bahwa distribusi pemakaian lensa progresif di Toko Kacamata Cindy
Wonosobo didominasi oleh pelanggan perempuan sebanyak 32 orang (

58%),sedangkan pelanggan laki-laki sebanyak 23 orang (42%), dari hasil


jenis kelamin pelanggan dapat kita ketahui bahwa distribusi pemakaian lensa
progresif terbanyak yaitu pelanggan perempuan ,dikarenakan dalam
masyarakat sekarang ini perempuan sangatlah mengedepankan penampilan
yang fashionable,trendy dan menarik untuk menunjang penampilan dalam
kehidupan sehari-harinya.

Jenis Kelamin Frequency Percent

Laki-laki 32 60%

Perempuan 21 39%
Total 53 100%

Pada tabel 4.4 untuk pemakaian lensa bifokal didominasi oleh pelanggan
laki-laki sebanyak 35 orang (61%),sedangkan pelanggan perempuan
sebanyak (18%)., lensa bifokal pelanggan terbanyak yaitu laki-laki yang
sudah berumur diatas 40 tahun karena mengalami penurunan kemampuan
untuk membaca dan melihat jarak dekat secara bertahap.
44

C. Deskripsi Variabel
1. Daya Tarik Prudak Pada Lensa Progresif

STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Pernyataan F % F % F % F % F %
N %
DTI Saya Tertarik 3 5,5 5 9,1 17 30,9 14 25,5 16 29,1 50 100
dengan lensa
yang memiliki
desain
transparan
/tanpa Batas
DT2 Saya Tertarik 2 3,6 2 3,6 17 30,9 11 20,0 23 41,8 50 100
Dengan Lensa
yang lebih
Fleksibel
DT3 Saya tertarik 3 5,5 5 9,1 19 34,5 9 16,4 19 34,5 50 100
dengan lensa
yang biasa
digunakan
untuk
kebutuhan
sehari-hari

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukan bahwa reponden yang sangat


setuju dengan pernyataan “Saya tertarik dengan lensa yang lebih
fleksibel” yakni sebanyak 23 orang (41,8%),.hal ini di karenakan
seseorang akan selalu mencari prodak yang nyaman dan flesibel untuk
memenuhi dan menunjang kebutuhan sehari-harinya.lensa progresif
memiliki banyak kelebihan salah satunya yaitu lensa progresif
memberikan presepsi ruang pandang yang baik, kekuatan lensa berubah
secara bertahap pada semua arah.
45

2. Daya Tarik prodak lensa bifokal

Pernyataan STS TS N S SS N %
1 2 3 4 5
F % F % F % F % F %

DTI Saya tertarik dengan 4 5,8 7 9,3 12 30,4 14 25,1 16 29,0 50 100
lensa yang memiliki
lapang pandang (
DistancePortion)
Lebih luas
DT2 Saya tertarik dengan 5 6,0 8 9,4 15 30,7 12 21,2 13 28,0 50 100
lensa ini memiliki
titik focus masing -
masing
DT3 Saya tertarik dengan 3 5,5 10 9,6 12 30,4 20 35,5 11 14,0 50 100
lensa ini memiliki
desain lensa yang
cocok untuk
penderita presbyop

Daya Tarik prodak lensa bifocal berdasarkan tabel 4.6 menunjukan


bahwa responden yang sangat setuju dengan pernyataan “ Saya tertarik
dengan lensa ini memiliki titik fokus masing -masing “ yakni sebanyak 13
orang (28,0%), . hal ini di karenakan pemakaian lensa bifokal Sangat sedikit
karena lensa bifoKal di peruntukan untuk pengguna yang berusia 40 tahun
ke atas karena lensa bifokal memiliki dua titik fokus dalam tiap keping
lensa. Bagian atas digunakan untuk melihat bagian yang jauh sedangkan
bagian bawah untuk melihat bagian yang dekat ,dengan begitu memudahkan
untuk usia diatas 40 tahun menggunakan lensa bifokal.
46

3. Variabel Minat Beli Lensa Progresif

STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Pernyataan F % F % F % F % F % N %
MB 1 Ketika 5 9,1 8 14,5 24 43,6 13 23,6 5 9,1 50 100
ditawarkan
lena
progressive
saya berusaha
mencari
informasi
lensa tersebut
MB 2 Ketika 4 7,3 8 14,5 23 41,8 8 14,5 12 21,8 50 100
ditawarkan
lensa
progressive
saya tertarik
mencoba nya
MB 3 Ketika 6 10,9 6 10,9 27 49,1 8 14,5 8 14,5 50 100
ditawarkan
jenis lensa
progressive
saya tertarik
untruk
membelinya

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukan bahwa responden setuju dengan


pernyataan “Ketika ditawarkan jenis lensa progressive saya tertarik untuk
mencobanya” yakni sebanyak 12 orang (21,8%). Karena lensa progresif
memiliki banyak kelebihan yang tidakl dimiliki oleh lensa bifokal
maupun trifokal lainnya.Salah satu kelebihan lensa progresif yang paling
disukai oleh konsumen yaitu dari desain nya yang fleksibel, dan tidak
47

adanya keburaman pada jarak menengah serta tidak adanya garis


pembagi segment yang terlihat.

Tabel 4.8 Frekuensi Minat Beli Pada Lensa Bifokal

STS TS N S SS
Pernyataan 1 2 3 4 5 N %
F % F % F % F % F %
MB1 Ketika di 3 5,5 10 9,6 20 35,5 15 23.8 5 9,1 50 100
tawarkan lensa
bifocal saya
mencari
informasi lensa
tersebut
MB2 Ketika 2 3,6 9 14,1 13 31,2 20 35,5 9 14.1 50 100
ditawarkan jenis
lensa bifocal
saya tertarik
untuk
mencobanya
MB3 Ketika 6 10,9 17 30,9 13 25,4 10 19,9 8 7,0 50 100
ditawarkan jenis
lensa bifocal
saya tertarik
untuk
membelinya

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukan bahwa responden setuju dengan


pernyataan “Ketika ditawarkan jenis lensa bifokal saya tertarik untuk
mencobanya” yakni sebanyak 9 orang (14,1%).karena lensa bifokal
memiliki banyak kekurangan dari segi Desain, Penampilan,
kenyamanan,responden lebih memilih lensa progresif yang banyak
kelebihan salah satunya dari desainya yang fleksibel,dari
kenyamanan,penampilan .
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan analisis data yang telah di lakukan,maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sebagian besar responden penelitian di Toko Kacamata Sindi wonosobo
berjenis kelamin perempuan sebanyak 32 orang (58%), laki-laki 24
orang (44%) berprofesi sebagai wiraswata, dan pelanggan didominasi
oleh usia >40 tahun sebanyak 34 orang (62%).Sedangkan untuk lensa
bifokal berjenis kelamin laki-laki sebanyak 35 orang (61%),perempuan
18 orang (34%) berprofesi sebagai wiraswasta pelanggan di dominasi
oleh usia>40 tahun sebanyak 36 orang (64%).
2. Sebagian responden menyatakan bahwa lensa progresif sangat membantu
dan memudah dalam pekerjaan dibandingkan lensa bifokal
3. Hasil dari 55 responden menunjukkan bahwa faktor yang paling
mempengaruhi dalam pemilihan lensa progresif di Toko Kacamata
Sindi Wonosobo yaitu daya tarik produk lensa progresif yang banyak
memiliki kelebihan,diantaranya dari desainnya yang fleksibel
,penglihatan intermediet yang jelas dan setiap titik meridian memberikan
kekuatan disesuaikan dengan jarak fokus mata sehingga dapat membantu
seseorang dalam pekerjaannya dengan nyaman. Untuk lensa bifocal daya
tarik konsumen kurang karena lensa bifokal memiliki desain yang sangat
tidak cocok dalam hal,dari segi kenyamanan.
4. Untuk mendapatkan lensa yang baik kita harus perhatikan terlebih dahulu
fungsi dari lens aitu sendiri, sesuaikan dengan kebutuhan agar lensa
nantinya nyaman dan dapat mempermudah pekerjaan kita sehari-hari.
Lensa progressive sangatlah cocok untuk segala aktivitas karena
desainnya yang sangat fleksibel,transparan,dan tidak ada loncatan
bayangan.

48
49

B. Saran
Berdasarkan Kesimpulan dapat dituliskan saran-saran sebagai berikut:
1. Toko Kacamata Sindi Wonosobo perlu mensosialisasikan kepada
konsumen tentang kelebihan lensa progresif terutama bagi konsumen
yang sangat membutuhkan jarak jauh dan jarak dekat dalam
pekerjaannya.
2. Untuk masyarakat yang merasa kurang percaya diri ketika menggunakan
lensa bifokal kryptok maupun flattop karena desainnya dapat
menggantinya dengan menggunakan lensa progresif.
3. Untuk masyarakat yang membutuhkan kacamata dengan lensa yang
fleksibel, dan dapat membantu saat penglihatan jauh maupun jarak dekat
dapat menggunakan lensa progresif.
DAFTAR PUSTAKA

1. IIyas,S..Kelainan Refraksi dan Kacamata. Fakultas. Edisi


Kedua.Kedokteran.Universitas Indonesia.Jakarta.Balai Penerbit FKUI.2006
2. IIyas, Sidarta, Kelainan Refraksi dan Kacamata . Edisi Kedua, Balai Penerbit
FKUI : Jakarta, 2009
3. IIyas, S..Kelainan Refraksi dan Kacamata. Fakultas. Edisi Kedua.
Kedokteran. Universitas Indonesia. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. 2006
4. Fanin, TE dan TheoDore GV. Cilinical Otics. Butherworth-heinman. USA.
1996
5. Yuwono, Hendra Jaya.. Lensa Progresive, Sekilas Pandang. Dalam Dunia
Optik Edisi V : Jakarta. 2006
6. The International Center For Eyecare Education. Meresepkan Progresive
Addition Lenses. Eddition : I. Australia. 2000
7. Boris Im, dan Brook CW.. system for ophthalmic Dispensing 1st Edition. The
Profesional Pres : Chicago. 1979
8. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung : Alfabeta
9. Yuwono, Hendra Jaya.. Lensa Progresive, Sekilas Pandang. Dalam Dunia
Optik Edisi V : Jakarta. 2006
10. Meister,DJ.Fundamentals of Progressive Lens Design. Dalam Vision Care
News Vol 6 nomor 9. San Fransisco: September 2006
11. Optindo Production Lab: Petunjuk Melayani Lensa Progresif. Optindo
Suryatama.Jakarta, 1996

50

Anda mungkin juga menyukai