Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah Diploma
III Refraksi Optisi STIKES HAKLI Semarang
Oleh:
Maulizar Nugroho
19592
i
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nim :19592
Maulizar Nugroho
19592
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
iii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Adi Cahyono,Amd.Ro.,ST.,MH(Kes)
Mengetahui,
STIKES HAKLI Semarang
Program Studi DIII Refraksi Optisi
Ketua,
iv
BIODATA PENULIS
NIM : 19592
Agama : Islam
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Analisis Keunggulan Lensa Progresif
Dibandingkan Lensa Bifokal Di Toko Kacamata Cindy Wonosobo” yang
dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah
(KTI) ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh ijazah
DIII Program Studi Refraksi Optisi STIKES HAKLI Semarang. Penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Titiek Rahajoe, SKM selaku Ketua Yayasan Pendidikan HAKLI
Semarang.
2. Sunarsi Retno W, SKM. M.Kes selaku Ketua STIKES HAKLI Semarang.
3. Dra. Sri Suharti, MM selaku Ketua Prodi Refraksi Optisi STIKES HALI
Semarang.
4. Adi Cahyono, Amd.RO.,ST.,MHKes selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan
selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
5. Tomi Sulistiono, Amd.RO.,SKM selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan
selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
6. Semua orang yang tersayang dan tidak dapat saya sebutkan seluruhnya
yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi semua pihak yang membacanya.
Semarang, 2021
Penulis
Maulizar Nugroho
vi
ABSTRAK
Maulizar Nugroho
Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan. Pada usia 40
tahun manusia akan mengalami penurunan fungsi penglihatan dekat yang disebut
dengan presbyop. Presbyop dapat dikoreksi dengan lensa single vision, dobel
fokus, Bifokal dan progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keunggulan lensa progressive dibandingkan Lensa bifokal.
Teori yang saya bahas dalam Karya Tulis Ilmiah menyangkut Analisis
keunggulan lensa progresif dibandingkan Lensa Bifokal meliputi : Lensa, desain,
penampilan, kenyamanan. fakto-faktor tersebut didapatkan berdasarkan
konsumen.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode pengambilan
Sampel yang digunakan adalah incidental ,yang mana sampel yang diperoleh
peneliti secara kebetulan saja tanpa adanya penelitian terdahulu ,jumlah sampel
yang diambil 55 orang pengguna lensa progressive dan 53 orang pengguna lensa
bifokal , dengan metode wawancara kuesioner.
Berdasarkan Dari hasil penelitian di Toko Kacamata Cindy Wonosobo
didapatkan hasil data penjualan untuk lensa progresif yaitu 50,93% sedangkan
untuk lensa bifocal 49,07% Kesimpulan sementara lensa progresif lebih unggul
dari lensa bifocal.
Kata kunci : lensa progresif, lensa bifokal, desain, penampilan, kenyamanan.
vii
ABSTRACT
Study Program DIII
Refraction Optisi STIKES
HAKLI SEMARANG
Scientific Papers:
November 2021
Maulizar Nugroho
ANALYSIS OF THE ADVANTAGES OF PROGRESSIVE LENSES OVER
BIFOCAL LENSES IN CINDY WONOSOBO EYEGLASS STORES
The process of aging is an unavoidable condition. At the age of 40 years
humans will experience a decrease in near vision function called presbyop.
Presbyop can be corrected with single vision, double focus, bifocal and progresive
lenses. This study aims to find out the advantages of progressive lenses over
bifocal lenses.
The theories I discussed in Scientific Papers regarding the analysis of the
advantages of progressive lenses over bifocal lenses include: Lenses, design,
appearance, comfort. These factors are obtained based on the consumer.
The type of research used is descriptive. The sampling method used is
incidental, where samples obtained by researchers by chance alone in the absence
of previous research, the number of samples taken by 55 progressive lens users
and 53 bifocal lens users, with questionnaire interview methods.
Keywords: progressive lens, bifocal lens, design
viii
DAFTAR ISI
ix
B. Distribusi Frekuensi Menurut Daya Tarik Prodak ............................ 38
C. Frekuensi Menurut Minat Beli Pada Lensa Prograsif ....................... 40
BAB V PEMBAHASAN
A. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 42
B. Karakteristik Responden ................................................................... 42
C. Deskripsi Variabel ............................................................................ 44
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 48
B. Saran ................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 2. 28 Progresive Short Desain ................................................................. 27
Gambar 2. 29 Kerangka Teori ............................................................................... 31
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia lensa Progresif ..... 35
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia lensa Bifokal ....... 36
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 36
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............... 37
Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Pernyataaan Daya Tarik Produk Lensa
Prgresif .................................................................................................................. 38
Tabel 4.6 Distribusi Menurut Daya Tarik Prodak ................................................. 39
Tabel4.7 Responden Berdasarkan Minat Beli ....................................................... 40
Tabel 4.8 Frekuensi Minat Beli Pada lensa Bifokal ............................................. 41
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki lima panca indra, salah satunya yaitu mata, mata
merupakan salah satu alat indra yang mana sangat berperan penting dalam
kehidupan manusia,karena dengan mata kita dapat menikmati betapa ciptaan
tuhan dan dapat melakukan aktivitas dengan baik. Seseorang dapat melihat
benda dengan sempurna disebut emetropya1 disebabkan karena adanya
gangguan atau kerusakan pada media refrakta, ametropya di bagi menjadi 3
yaitu Myopia, Hypermetropy, dan Astigmatisme.
Lensa progresive merupakan lensa yang digunakan untuk membantu
penglihatan pada penderita presbyopia (kesulitan melihat objek pada jarak
dekat baca akibat berkurangnya daya akomodasi lensa mata) dimana
pembatas lensa untuk fungsi melihat jauh dan baca tidak terlihat, tidak seperti
model bifokal yang memiliki batas.
Presbyopia adalah Suatu kondisi saat kemampuan mata untuk secara aktif
berfokus pada objek yang dekat perlahan-lahan berkurang dikarenakan usia.
Fungsi kerja pupil akan mengalami penurunan 2/3 dari pupil orang dewasa
atau muda,penurunan tersebut meliputi ukuran-ukuran pupil dan kemampuan
melihat dari jarak jauh.hal ini disebabkan oleh elastitas lensa mata berkurang
sehingga daya akomodasi lensa mata melemah karena usia tua, yang pada
umum nya di derita oleh orang orang yan sudah mulai memasuki umur 40
tahun. Namun keadaan tersebut dapat di bantu dengan menggunakan
kacamata1.
Koreksi presbyopia dapat menggunakan lensa plus atau covex berupa
kacamata single vision,dan bifokal. Lensa bifokal adalah lensa yang
1
2
F. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian dapat di lihat pada tabel 1.1
A. Lensa
1. Pengertian tentang lensa
Lensa adalah bagian dari kacamata yang jernih yang digunakan untuk
membantu penglihatan dan melindungi mata yang di batasi oleh 2 bidang
lengkung atau setidak tidak nya bidan lengkung dan datar.5
5
6
c) Barium Crown
Bahan utamanya bariumoxide yang mempunyai efek sama
dengan lead oxide dalam menambah indeks bias. Lensa ini
baiasa dipakai untuk pembuatan segmen pada lensa bifokal kaca
dan high index. Lensa barium crown mempunyai indek bias
1,541-1,701. Lensa ini memiliki nilai abbe 55 hingga 59. Bahan
ini digunakan pada segmen lensa fused bifocal
2) Lensa Plastik/Organik
Lensa plastik/organik ini memiliki keunggulan dibanding lensa
kaca/mineral yaitu 40% lebih ringan, tidak mudah pecah, dapat
diberi warna, tidak mudah berembun, bisa diberi anti UV.
Kekurangan lensa ini yaitu mudah tergores. Bahan dasar plastik
dibedakan menjadi dua berdasarkan hasil akhirnya yaitu :
a. Thermoplastik
Sifat lensa ini kuat terhadap benturan, tidak tahan terhadap
pelarut kuat tetapi mudah dibentuk kembali dan akan menjadi
lunak jika dipanaskan. Lensa jenis ini mempunyai indeks bias
1,586. Contoh Lensa jenis Thermoplastik yaitu :
1) Lensa Polikarbonat
Merupakan lensa kacamata yang lebih tipis dan ringan
dibandingkan kaca. Selain itu, jenis ini memiliki
keunggulan lain, seperti tahan benturan dan memberikan
8
2) Thermosetting
Sifat lensa ini lebih tahan terhadap pelarut kuat namun
tidak dapat dibentuk kembali walaupun dengan pemanas
pada temperatur tinggi. Keunggulan lensa plastik /organic
adalah 40% lebih ringan dibandingkan lensa kaca /mineral,
tidak mudah pecah sehingga aman dipakai, dapat diberi
warna dan tersedia diameter lebih besar. Kelemahan lensa
plastik/ organik adalah mudah tergores dan cepat berembun,
serta penampilannya lebih tebal dibandingkan lensa kaca
/mineral. Contoh Lensa jenis Thermosetting antara lain :
a) Lensa CR-39 Diterjemahkan dari bahasa inggris CR-39
atau alil digikol karbonat adalah monomer plastik yang
biasa digunakan dalam pembuatan lensa kacamata.
Singkatan dari “Columbia Resin-39” yang merupkan
formula ke-39 dari plastik termosetting yang
dikembangkan oleh proyek Columbia Resins pada
tahun 1940.
9
b. Berdasarkan Kelengkungan
1) Lensa cembung.
Lensa cembung (konveks) atau lensa konvergen adalah lensa
yang memiliki ciri-ciri bagian tengahnya lebih tebal daripada
bagian tepinya. Lensa ini bersifat mengumpulkan berkas sinar
cahaya. Lensa cembung juga disebut dengan lensa positif.
Lensa cembung dibedakan menjadi tiga macam, yaitu lensa
dobel cembung/cembung ganda (bikonveks), lensa cembung-
datar (plan-konveks), dan lensa cembung cekung (konveks-
konkaf). Untuk memahami ketiga jenis lensa tersebut,
perhatikan gambar di bawah ini. Lensa Bikonveks merupakan
lensa yang berbentuk cembung pada kedua permukaannya.
a) Lensa Plan-konveks adalah lensa cembung yang dibatasi
oleh satu bidang datar dan satu bidang cembung.
2) Lensa Cekung
Lensa cekung (konkaf) atau lensa divergen adalah lensa yang
memiliki ciri-ciri bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian
tepinya. Lensa ini bersifat menyebarkan berkas sinar cahaya.
Lensa cekung disebut juga dengan lensa negatif.
Lensa cekung juga dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu lensa
dobel cekung/cekung ganda (bikonkaf), lensa cekung-datar
(plan-konkaf), dan lensa cekung cembung (konkaf-konveks).
Untuk memahami ketiga macam lensa tersebut, perhatikan
gambar di bawah ini.
a) Lensa Bikonkaf merupakan lensa cekung di mana kedua sisi
berbentuk cekung.
c. Berdasarkan Fokus
1) Single Vision
Adalah lensa kacamata yang hanya memiliki satu fokus dalam tiap
keping lensa. Lensa ini biasa digunakan oleh seseorang yang
memiliki kelainan mata, seperti myopia (rabun jauh atau minus),
hypermetropia (rabun dekat atau plus), dan astigmat (melihat benda
dengan berbayang atau silinder). Dikatakan single vision karena
daya gunanya untuk satu ukuran, jarak jauh atau dekat saja.
2) Bifokal
Adalah lensa yang memiliki dua titik focus dan satu titik api. Bagian
atas digunakan untuk melihat bagian yang jauh sedangkan bagian
bawah untuk melihat bagian yang dekat dengan jarak kurang lebih
30 sampai 35 cm dari mata. Pengguna lensa ini biasanya berusia 40
tahun ke atas.
12
dekat, dimana bagian segmen nya turun 4mm dari garis datum.
indek bias segmen baca sama dengan index bias lensa induk.
4) Multivokal
Adalah lensa yang memiliki banyak fokus dalam tiap keping lensa.
prinsipnya hampir sama dengan trifocal. jadi, lensa ini mempunyai
banyak lensa anakan yang tersusun pada sisi bawah lensa
utamanya.Tiap-tiap lensa anakan di buat dengan tanpa garis
pembatas yang nampak. Tidak seperti lensa bifokal atau trifokal
yang masih menampakkan garis pembatas pada lensa anakannya.
lensa jenis ini sering menjadi pilihan bagi para penderita presbyopia
(biasanya yang sudah berumur 40 tahun ) yang tidak ingin Nampak
sudah tua oleh tampilan lensa kacamatanya.
a. Berdasarkan fisik
Berdasarkan fisik ada 2 yaitu :
1) Desain simetris : Lensa progresif yang mempunyai desain sama
antara kanan dan kiri Desentralisasi nasal untuk zona dekat
diperoleh dari rotasi lensa yang sama besarnya tetapi berlawanan
arah. Contoh : lensa kanan diputar 10° searah jarum jam
c. Bantalan hidung
pada saat pengepasaan, bagian bingkai yang banyak di setel
adalah tangkai dan bantalan hidung, jadi pilihlah bingkai yang
memiliki bantalan hidung (nosped) yang mudah di setel. Meski
begitu akan sangat bagus jika bingkai yang dipilih memiliki
jarak antara nosepad yang tidak berbeda jauh dengan ukuran
batang hidung dimana bantalan tersebut akan menempel. Ini
untuk menghidari pengubahan bentuk dudukan nosepad yang
terlalu ekstrim. Sebaiknya hindari bingkai yang bernosepad
permanaen ( biasanya pada bingkai plastik /seluloit/zyl)
sehingga tidak bias disetel-setel. Kecuali bingkai tersebut bias
dipakai dengan pas pada posisi yang ideal ( sesuai dengan
persyaratan teknis pemasangan lensa progresif) tanpa perlu
penyetelan nosepad lagi.
d. Bentuk tangkai
Sebaiknya tidak memilih bingkai kacamata yang memiliki
tangkai berbentuk melengkung karena kurang dapat memberi
kedudukan kacamata yang stabil. Ketidakstabilan posisi
kacamata akan sangat mempengaruhi unjuk kerja lensa
progresif, terutama ketika dipakai untuk melihat jarak menengah
dan dekat. Jika tetap menginginkan tangkai yang seperti itu
karena sedang ngetren, pilihlah yang ujung belakangnya
memiliki lapisan karet yang dapat membangkitkan friksi untuk
menahan agar kacamata tidak mudah merosot.
e. Kemiringan rim pada saat dipakai
29
F. Kerangka Teori
Pemeriksaan
Presbyopia
1. Lensa
Progressive 2. Desain Bifokal
3. Penampilan
4. Kenyamanan
Kelebihan Kelebihan
A. Kerangka Konsep
Pemeriksaan
Presbyopia
Pemilihan Lensa
Progresive Bifokal
32
33
B. Rancangan penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif,dengan mengambil studi
kasus dari hasil penelitian.
2. pendekatan waktu dan pengambilan data
Pengambilan data penelitian di bulan Agustus 2021 Data penelitian
diambil dari toko kacamata cindy wonosobo
3. Metode penelitian
Sebagai informasi yan didapat di jadikan acuan dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini, penulis mengunakan beberapa metode yaitu:
a. Metode Observasi
penulis melakukan praktek dan pengamatan langsung dalam kegiatan
proses perbandingan lensa progresif dengan lensa bifokal.
b. Metode Pustaka
penulis mengambil informasi dari data buku yang berkaitan dengan
Lensa Progresif Lensa Bifokal.
4. Populasi dan Sempel
Pengambilan populasi dan sempel dengan melihat tingkat kebutuhan
konsumen terhadap lensa progresif dibandingkan lensa bifokal
a. Populasi
Penulis mengambil data penjualan lensa progresif dan lensa bifokal di
Toko Kacamata Shindi
b. Sampel
penulis mengambil satu kasus Keunggulan dan Kekurangan Lensa
Progresif Dibandingkan Lensa Bifokal
5. Devinisi Operasional Variabel Penelitian
a. Variabel terikat
1) Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah lensa progresif dan
lensa bifokal
34
C. Jadwal Penelitian
35
36
<20 tahun 0 0%
20-40 20 36%
>40 tahun 36 64%
Total 53 95%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui jumlah penderita gangguan yang
mendapatkan pelayanan pemeriksaan refraksi subjektif Pada Lensa
bifocal di Toko Kacamata Cindy Wonosobo dari tanggal 23 November -
14 Desember 2021 53 orang. Dari jumlah tersebut usia kurang dari 20
tahun ( 0% ), dan 29 orang ( 31% ) berusia 20-40 tahun . Sedangkan
mereka yang berusia diatas 40 tahun memiliki peringkat tertinggi yaitu
sebanyak 36 orang ( 64% ).
2. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin adalah identitas gender responden. Jenis kelamin di bedakan
menjadi 2 yaitu laki-laki dan perempuan . Penelitian sebanyak 55
responden menurut jenis kelamin yang memilih lensa progressive dapat
dilihat pada table 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frequency Percent
Laki-laki 23 42%
Perempuan 32 58%
Total 55 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah penderita ganguan
yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan refraksi subjektif di Toko
Kacamata Cindy Wonosobo dari tanggal 23 November -14 Desember
37
Laki-laki 32 60%
Perempuan 21 39%
Total 53 100%
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Pernyataan F % F % F % F % F %
N %
DTI Saya Tertarik 3 5,5 5 9,1 17 30,9 14 25,5 16 29,1 50 100
dengan lensa
yang memiliki
desain
transparan
/tanpa Batas
DT2 Saya Tertarik 2 3,6 2 3,6 17 30,9 11 20,0 23 41,8 50 100
Dengan Lensa
yang lebih
Fleksibel
DT3 Saya tertarik 3 5,5 5 9,1 19 34,5 9 16,4 19 34,5 50 100
dengan lensa
yang biasa
digunakan
untuk
kebutuhan
sehari-hari
Pernyataan STS TS N S SS N %
1 2 3 4 5
F % F % F % F % F %
DTI Saya tertarik dengan 4 5,8 7 9,3 12 30,4 14 25,1 16 29,0 50 100
lensa yang memiliki
lapang pandang (
DistancePortion)
Lebih luas
DT2 Saya tertarik dengan 5 6,0 8 9,4 15 30,7 12 21,2 13 28,0 50 100
lensa ini memiliki
titik focus masing -
masing
DT3 Saya tertarik dengan 3 5,5 10 9,6 12 30,4 20 35,5 11 14,0 50 100
lensa ini memiliki
desain lensa yang
cocok untuk
penderita presbyop
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Pernyataan F % F % F % F % F % N %
MB 1 Ketika 5 9,1 8 14,5 24 43,6 13 23,6
5 9,1 50 100
ditawarkan
lena
progressive
saya berusaha
mencari
informasi
lensa tersebut
MB 2 Ketika 4 7,3 8 14,5 23 41,8 8 14,5 12 21,8 50 100
ditawarkan
lensa
progressive
saya tertarik
mencoba nya
MB 3 Ketika 6 10,9 6 10,9 27 49,1 8 14,5 8 14,5 50 100
ditawarkan
jenis lensa
progressive
saya tertarik
untruk
membelinya
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan bahwa dengan pernyataan “Ketika di tawarkan
jenis lensa progressive saya tertarik untuk mencobanya” responden yang memilih
sangat tidak setuju sebanyak 4 orang ( 7,3 % ), tidak setuju sebanyak 8 orang (
14,5 % ), netral sebanyak 23 orang ( 41,8 % ), setuju sebanyak 8 orang ( 14,5 % ),
dan sangat setuju sebanyak 12 orang ( 21,8 % ).
41
STS TS N S SS
Pernyataan 1 2 3 4 5 N %
F % F % F % F % F %
MB1 Ketika di 3 5,5 10 9,6 20 35,5 15 23.8 5 9,1
50 100
tawarkan lensa
bifocal saya
mencari
informasi lensa
tersebut
MB2 Ketika 2 3,6 9 14,1 13 31,2 20 35,5 9 14.1 50 100
ditawarkan jenis
lensa bifocal
saya tertarik
untuk
mencobanya
MB3 Ketika 6 10,9 17 30,9 13 25,4 10 19,9 8 7,0 50 100
ditawarkan jenis
lensa bifocal
saya tertarik
untuk
membelinya
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan bahwa dengan pernyataan “Ketika ditawar kan
jenis lensa bifocal saya tertarik untuk mencobanya “ responden yang memilih
sangat tidak setuju sebanyak 2 orang ( 3,6 % ), tidak setuju sebanyak 9 orang (
14,1% ),netral sebanyak 13 orang ( 31,2 % ), setuju sebanyak 20 orang ( 35,5 %
), dan sangat setuju sebanyak 9 orang ( 14,1% ).
BAB V
PEMBAHASAN
42
43
Perempuan 32 58%
Total 55 100%
Pada tabel 4.3 distribusi jenis kelamin pelanggan dapat kita ketahui
bahwa distribusi pemakaian lensa progresif di Toko Kacamata Cindy
Wonosobo didominasi oleh pelanggan perempuan sebanyak 32 orang (
Laki-laki 32 60%
Perempuan 21 39%
Total 53 100%
Pada tabel 4.4 untuk pemakaian lensa bifokal didominasi oleh pelanggan
laki-laki sebanyak 35 orang (61%),sedangkan pelanggan perempuan
sebanyak (18%)., lensa bifokal pelanggan terbanyak yaitu laki-laki yang
sudah berumur diatas 40 tahun karena mengalami penurunan kemampuan
untuk membaca dan melihat jarak dekat secara bertahap.
44
C. Deskripsi Variabel
1. Daya Tarik Prudak Pada Lensa Progresif
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Pernyataan F % F % F % F % F %
N %
DTI Saya Tertarik 3 5,5 5 9,1 17 30,9 14 25,5 16 29,1 50 100
dengan lensa
yang memiliki
desain
transparan
/tanpa Batas
DT2 Saya Tertarik 2 3,6 2 3,6 17 30,9 11 20,0 23 41,8 50 100
Dengan Lensa
yang lebih
Fleksibel
DT3 Saya tertarik 3 5,5 5 9,1 19 34,5 9 16,4 19 34,5 50 100
dengan lensa
yang biasa
digunakan
untuk
kebutuhan
sehari-hari
Pernyataan STS TS N S SS N %
1 2 3 4 5
F % F % F % F % F %
DTI Saya tertarik dengan 4 5,8 7 9,3 12 30,4 14 25,1 16 29,0 50 100
lensa yang memiliki
lapang pandang (
DistancePortion)
Lebih luas
DT2 Saya tertarik dengan 5 6,0 8 9,4 15 30,7 12 21,2 13 28,0 50 100
lensa ini memiliki
titik focus masing -
masing
DT3 Saya tertarik dengan 3 5,5 10 9,6 12 30,4 20 35,5 11 14,0 50 100
lensa ini memiliki
desain lensa yang
cocok untuk
penderita presbyop
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Pernyataan F % F % F % F % F % N %
MB 1 Ketika 5 9,1 8 14,5 24 43,6 13 23,6 5 9,1 50 100
ditawarkan
lena
progressive
saya berusaha
mencari
informasi
lensa tersebut
MB 2 Ketika 4 7,3 8 14,5 23 41,8 8 14,5 12 21,8 50 100
ditawarkan
lensa
progressive
saya tertarik
mencoba nya
MB 3 Ketika 6 10,9 6 10,9 27 49,1 8 14,5 8 14,5 50 100
ditawarkan
jenis lensa
progressive
saya tertarik
untruk
membelinya
STS TS N S SS
Pernyataan 1 2 3 4 5 N %
F % F % F % F % F %
MB1 Ketika di 3 5,5 10 9,6 20 35,5 15 23.8 5 9,1 50 100
tawarkan lensa
bifocal saya
mencari
informasi lensa
tersebut
MB2 Ketika 2 3,6 9 14,1 13 31,2 20 35,5 9 14.1 50 100
ditawarkan jenis
lensa bifocal
saya tertarik
untuk
mencobanya
MB3 Ketika 6 10,9 17 30,9 13 25,4 10 19,9 8 7,0 50 100
ditawarkan jenis
lensa bifocal
saya tertarik
untuk
membelinya
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan analisis data yang telah di lakukan,maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sebagian besar responden penelitian di Toko Kacamata Sindi wonosobo
berjenis kelamin perempuan sebanyak 32 orang (58%), laki-laki 24
orang (44%) berprofesi sebagai wiraswata, dan pelanggan didominasi
oleh usia >40 tahun sebanyak 34 orang (62%).Sedangkan untuk lensa
bifokal berjenis kelamin laki-laki sebanyak 35 orang (61%),perempuan
18 orang (34%) berprofesi sebagai wiraswasta pelanggan di dominasi
oleh usia>40 tahun sebanyak 36 orang (64%).
2. Sebagian responden menyatakan bahwa lensa progresif sangat membantu
dan memudah dalam pekerjaan dibandingkan lensa bifokal
3. Hasil dari 55 responden menunjukkan bahwa faktor yang paling
mempengaruhi dalam pemilihan lensa progresif di Toko Kacamata
Sindi Wonosobo yaitu daya tarik produk lensa progresif yang banyak
memiliki kelebihan,diantaranya dari desainnya yang fleksibel
,penglihatan intermediet yang jelas dan setiap titik meridian memberikan
kekuatan disesuaikan dengan jarak fokus mata sehingga dapat membantu
seseorang dalam pekerjaannya dengan nyaman. Untuk lensa bifocal daya
tarik konsumen kurang karena lensa bifokal memiliki desain yang sangat
tidak cocok dalam hal,dari segi kenyamanan.
4. Untuk mendapatkan lensa yang baik kita harus perhatikan terlebih dahulu
fungsi dari lens aitu sendiri, sesuaikan dengan kebutuhan agar lensa
nantinya nyaman dan dapat mempermudah pekerjaan kita sehari-hari.
Lensa progressive sangatlah cocok untuk segala aktivitas karena
desainnya yang sangat fleksibel,transparan,dan tidak ada loncatan
bayangan.
48
49
B. Saran
Berdasarkan Kesimpulan dapat dituliskan saran-saran sebagai berikut:
1. Toko Kacamata Sindi Wonosobo perlu mensosialisasikan kepada
konsumen tentang kelebihan lensa progresif terutama bagi konsumen
yang sangat membutuhkan jarak jauh dan jarak dekat dalam
pekerjaannya.
2. Untuk masyarakat yang merasa kurang percaya diri ketika menggunakan
lensa bifokal kryptok maupun flattop karena desainnya dapat
menggantinya dengan menggunakan lensa progresif.
3. Untuk masyarakat yang membutuhkan kacamata dengan lensa yang
fleksibel, dan dapat membantu saat penglihatan jauh maupun jarak dekat
dapat menggunakan lensa progresif.
DAFTAR PUSTAKA
50