“ Kelainan Refraksi “
Oleh :
Popy Mega Wati
NPM : 16710017
Dokter Pembimbing :
dr. M. Amarusmana, Sp. M
A. Latar Belakang
Penglihatan adalah salah satu faktor yang
sangat penting dalam seluruh aspek
kehidupan. Meskipun fungsinya bagi
kehidupan manusia sangat penting, namun
sering kali kesehatan mata kurang
terperhatikan, sehingga banyak penyakit
yang menyerang mata tidak diobati dengan
baik dan menyebabkan gangguan
penglihatan (kelainan refraksi) sampai
kebutaan. 1
B. Rumusan Masalah
Gambar II.2:
Proses Akomodasi
Mata
Gambar II.1: Anatomi Bola Mata
C. Definisi Kelainan Refraksi
1. Myopia
2. Hipermetropia
3. Astigmatisma
4. Presbiopia
MYOPIA
Miopia atau rabun jauh adalah suatu
bentuk kelainan refraksi dimana sinar-
sinar sejajar dari objek dibiaskan pada
suatu titik di depan retina tanpa
akomodasi mata. 7
Penatalaksanaan
a. Koreksi kacamata dengan menggunakan
lensa sferis konkaf terkecil yang
memberikan ketajaman penglihatan
maksimal.
b. Pemakaian lensa kontak.
c. Bedah refraktif
Komplikasi
a. Ablasio retina
b. Strabismus
c. Ambliopia
HYPERMETROPIA
Hipermetropia atau rabun dekat adalah
kelainan refraksi di mana sinar sejajar yang
masuk ke mata dalam keadaan istirahat akan
dibiaskan membentuk bayangan di belakang
retina yang difokuskan di belakang makula
lutea.
Terdapat 3 bentuk hipermetropia :
a. Hipermetropia kongenital
b. Hipermetropia simple
c. Hipermetropia didapat
Tingkatan pada hipermetropia berdasarkan
besarnya dioptri :
a. Spheris +0.25 Dioptri s/d Spheris +3.00 Dioptri.
b. Spheris +3.25 Dioptri s/d Spheris +6.00 Dioptri.
c. Spheris > +6.25 Dioptri
Hipermetropia dikenal dalam berbagai bentuk :
a. Hipermetropia manifes
Hipermetropia manifes absolut
Hipermetropia manifes fakultatif
b. Hipermetropia laten
c. Hipermetropia total
Gejala Klinis
1. Penglihatan kabur
2. Penglihatan dekat kabur lebih awal
terutama bila lelah
3. Sakit kepala terutama di daerah frontal
4. Penglihatan tidak enak terutama bila
melihat pada jarak yang tetap
5. Mata sensitif terhadap sinar
6. Spasme akomodasi yang dapat
menimbulkan pseudomiopia
7. Perasaan mata juling karena akomodasi
yang berlebihan
Penatalaksanaan
1. Kaca mata. Koreksi dengan lensa sferis
positif terkuat yang menghasilkan tajam
penglihatan terbaik.
2. Lensa kontak
Komplikasi
H H
V V
V H V H
V V
H H
H
V
V H
V
H
Gejala Klinis
Gejala Subyektif
1. Penderita mengeluh rasa tidak enak dan
rasa ngantuk
2. Mata terasa cepat lelah terutama bila
mengerjakan sesuatu pada jarak dekat
3. Sakit kepala terutama pada pelipis, dahi
serta kadang-kadang sampai ke bagian
belakang kepala
4. Rasa yang sangat tidak enak apabila
melihat suatu obyek yang bergerak
5. Sulit membedakan 2 titik yang berdekatan
6. Memiringkan kepala pada penderita
astigmatism oblik atau asimetrik yang
tinggi
7. Menyipitkan kelopak mata
Gejala Obyektif
1. Presbiopia insipient
2. Presbiopia fungsional
3. Presbiopia absolute
4. Presbiopia premature
1. Refraksi
Subyektif
Trial and Error
2. Refraksi
Obyektif
Retinoskopi
Autorefraktometer
BAB III – KESIMPULAN