SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Diajukan oleh :
Dewi Saraswati Fadhillah
P27235018062
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Diajukan oleh :
Dewi Saraswati Fadhillah
P27235018062
i
HALAMAN PERSETUJUAN
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
P27235018062
Pembimbing 1 Pembimbing 2
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Penelitian Karya Tulis Ilmiah
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Oleh :
P27235018062
Telah dipertahankan di depan Dewan penguji dan dinyatakan memenuhi syarat pada
Susilo Yulianto., SKM., M.Kes Ronal Tolkah., S.Kep., Ns., M.Kes Makhabbah Jamilatun., M.Si
NIP.197207161999031007 NIP. 197207191998031003 NIP. 198507252012122001
Mengetahui
Ketua Jurusan Anafarma
Poltekkes Kemenkes Surakarta
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NIM : P27235018062
Tahun : 2020/2021
Apabila suatu saat nanti terbukti melakukan Tindakan plagiat, maka saya akan
iv
RIWAYAT PENULIS
NIM : P27235018062
Agama : Islam
Gayam, Sukoharjo
Riwayat Pendidikan :
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobilalamin. Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Analisis Kadar Natrium siklamat Pada Kue Telur
Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan Penulis
banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dan pada kesempatan ini
2. Rini Tri Hastuti, S.Kp., Ns., M.Kes selaku Ketua Jurusan Anafarma Politeknik
vi
4. Ronal Tolkah, S.Kp., Ns., M.Kes selaku Pembimbing 2 yang telah
masukan dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini hingga selesai.
5. Susilo Yulianto, SKM., M.Kes selaku Penguji Utama yang telah memberikan
kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan proposal Karya Tulis
Ilmiah ini.
6. Orang tua dan adik yang selalu memberikan semangat, memberikan dukungan,
Sukma, Yulinda, Avida, Alvi. Dan seluruh teman teman Jurusan Anafarma
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberi dukungan
serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
ini jauh dari sempurna hal ini karena adanya kekurangan dan keterbatasan
kemampuan penulis baik dari segi materi, metodologi dan analisisnya. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
vii
proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis juga berharap semoga proposal Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya. Amin
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................................................... iv
RIWAYAT PENULIS .................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ixx
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5
E. Keaslian Penelitian ............................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 12
1. Kue Telur Gabus........................................................................................... 12
2. Bahan Tambahan Pangan ............................................................................. 14
3. Penggolongan Bahan Tambahan Pangan ..................................................... 15
4. Zat Pemanis .................................................................................................. 16
5. Natrium Siklamat.......................................................................................... 17
6. Metode Analisis Natrium Siklamat .............................................................. 19
7. Spektrofotometri Uv-Vis .............................................................................. 20
B. Kerangka Teori................................................................................................. 23
C. Kerangka Konsep ............................................................................................. 24
ix
D. Pertanyaan Penelitian ....................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................................... 26
B. Variabel Penelitian ........................................................................................... 26
C. Definisi Operasional......................................................................................... 27
D. Bahan dan Alat ................................................................................................. 28
E. Pelaksanaan Jalannya Penelitian ...................................................................... 29
1. Tahap Persiapan............................................................................................ 29
2. Tahap pelaksanaan........................................................................................ 29
F. Analisis Hasil ................................................................................................... 33
G. Jadwal Penelitian.............................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukan sebagai makanan dan
baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
2012).
diolah dan siap untuk dimakan sedangkan makanan ringan atau snack
langsung disajikan kepada konsumen dan kegiatan ini dapat dilakukan ditempat
usaha maupun diluar tempat usaha (Aulia, 2012). Dan secara umum produsen
1
2
Nomor 033 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan. Bahan Tambahan
Pangan adalah bahan tambahan yang dapat mempunyai atau tidak mempunyai
nilai gizi, yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan untuk tujuan teknologis
mempengaruhi sifat pangan tersebut baik secara langsung atau tidak langsung.
Salah satu golongan BTP yang paling popular dikalangan masyarakat yaitu
2012 tentang bahan tambahan pangan tersebut, pemanis buatan adalah bahan
tambahan pangan yang dapat menyebabkan rasa manis pada pangan, yang tidak
atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Bahan pemanis buatan yang
minuman untuk memberikan rasa manis. Rasa manis dari narium siklamat ini
tidak menghasilkan energi pada tubuh dan bersifat mudah larut dalam air
dengan intensitas kemanisan ± 30 kali kemanisan sukrosa atau gula tebu. Pada
industri pangan, natrium siklamat dipakai sebagai bahan pemanis yang tidak
3
mempunyai nilai gizi (non-nutritive) untuk pengganti sukrosa atau gula tebu.
Natrium siklamat bersifat tahan panas, sehingga sering digunakan pada pangan
Michael Sveda pada tahun 1937. Natrium siklamat disetujui untuk digunakan
pada makanan dan minuman dilebih dari 100 negara di seluruh dunia, antara
lain Kanada, Australia, Meksiko, dan Indonesia (Putra, 2011). Selain itu
pangan makanan ringan yang diambil dari Sekolah Dasar yang tersebar di 30
kota Indonesia hasilnya ialah dari 3925 sampel ditemukan 421 sampel yang
Pemanis buatan yang berlebih ini dikhawatirkan dapat memberikan efek yang
dosis yang berlebihan dan tanpa diimbangi dengan asupan gizi lainnya dapat
daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi,
halus, tidak pecah pecah, rasanya ada yang gurih dan ada juga yang rasanya
manis. Kue telur gabus ini terkenal dengan rasa yang manis dan biasanya dijual
dalam kiloan serta memiliki harga yang cukup terjangkau, hingga saat ini kue
telur gabus masih popular dan digemari oleh masyarakat umum. Di Indonesia
kue telur gabus biasa dihidangkan pada perayaan dan hari besar tertentu seperti
Kue Telur Gabus yang Beredar di Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo secara
Spektrofotometri UV-VIS ”.
B. Rumusan Masalah
masalah penelitian, “Berapakah kadar natrium siklamat dalam kue telur gabus
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
uv – vis pada kue telur gabus yang beredar di Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo
5
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui kadar natrium siklamat pada kue telur gabus telah sesuai
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
c. Bagi Masyarakat
pangan pemanis natrium siklamat pada kue telur gabus dan analisis
E. Keaslian Penelitian
berjudul “Analisis kadar natrium siklamat pada kue telur gabus yang beredar di
Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo secara spektrofotometri uv-vis” Sejauh ini belum
belum pernah diteliti sebelumnya. Berikut tabel penelitian yang terkait dengan
g/kg) ;
Sampel C
(0,3139
g/kg).
masih
dibawah
ambang
batas yang
telah
ditetapkan,
sehingga
masih aman
untuk
dikonsumsi.
Hasil
penarikan
kembali
pada
penelitian
yang
dilakukan
baik, karena
masih berada
pada rentang
syarat %
recovery
yang dapat
diterima.
minuman
serbuk instan
masih
memenuhi
harga
ambang
batas kadar
Natrium
siklamat
yang sudah
ditetapkan
pada
peraturan
Mentri
Kesehatan
dan kadar
yang paling
tinggi dari
ketiga
sampel
diatas ialah
sampel C.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
merupakan makanan siap makan yang dibuat dari bahan pangan sumber
penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan
dengan atau tanpa melalui proses penggorengan (BSN, 2015). Produk yang
semua makanan ringan yang berbahan dasar kentang, umbi, serealia, tepung
atau pati dari umbi dan kacang) dalam bentuk keripik, kerupuk. Selain itu
pangan olahan yang berbasis ikan (dalam bentuk kerupuk atau keripik) juga
12
13
Kue telur gabus merupakan jenis makanan ringan dengan ciri khas
permukaan halus, rasanya ada yang gurih dan ada juga yang manis. Sesuai
nama nya dalam pembuatan, kue telur gabus menggunakan telur yang
telur gabus ini banyak disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan dari
anak – anak sampai orang tua dari ekonomi menengah sampai atas, terbukti
masih banyak menjumpai kue telur gabus ini di warung warung, toko kue,
dan supermarket dan kue telur gabus ini biasa digunakan untuk makanan
camilan sehari – hari (Mustofa, 2013). Kue telur gabus ini terbuat dari
tepung tapioka atau tepung ketan putih, telur, air, gula (Murtini &
Ramadhani, 2017).
pangan biasanya bisa berupa pemanis alami dan buatan (Nuraini, 2016).
dijelaskan juga bahwa BTP adalah bahan yang biasanya tidak digunakan
tersebut, terdapat secara tidak sengaja, baik dalam jumlah sedikit atau
pengemasan. Bahan ini dapat berupa residu atau kontaminan dari bahan
Bahan tambahan pangan ini terdiri dari beberapa jenis yaitu, bahan
tekstur, pengawet, agen perasa dan penampakan, penambah nutrisi serta zat
untuk :
minuman
minumam
4. Zat Pemanis
produk makanan oleh industri skala kecil dan menengah. Sementara itu
dibandingkan dengan pemanis alami seperti lebih murah dan lebih hemat
Daily Intake yaitu jumlah maksimal pemanis sintetis 11mg/kg berat badan.
5. Natrium Siklamat
Natrium siklamat dapat larut di dalam air, stabil di dalam panas dan dingin,
tersedia dalam bentuk garam natrium dari asam siklamat dengan rumus
18
(Handayani dkk., 2015). Natrium siklamat berupa kristal atau bubuk kristal
yang berwarna putih dan tidak berbau. Struktur molekulnya sebagai berikut
dari kedua pemanis tersebut akan menghasilkan kombinasi rasa manis yang
campuran dari sepuluh 8 bagian natrium siklamat dan satu bagian sakarin
sakit perut, alergi, impotensi, dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker
Pemisahan unsur murni (analit) yang terdapat dalam sampel dapat terjadi
tidak larut atau sukar larut, sehingga tidak ada yang hilang selama
adalah suatu jenis reaksi yang dapat berlangsung dalam cairan, Suatu reaksi
endapan. endapan merupakan zat padat yang tidak larut dalam suatu larutan
kelarutan dari zat terlarut, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan
larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu. endapan yang terbentuk
berasal dari penambahan BaCl₂ 10%. Reagen BaCl₂ 10% berfungsi untuk
dalam keadaan asam agar reaksi yang akan terjadi dapat lebih mudah
memutuskan ikatan sulfat dalam siklamat. Ketika ikatan sulfat telah diputus
maka ion Ba2+ akan bereaksi dengan ion sulfat dan menghasilkan endapan
gas nitrogen yang dapat diketahui dengan bau yang menyengat ketika
proses pemanasan diatas penangas air. dan akan membentuk endapan putih
menguapkan reaksi dari larutan HCl 10%, larutan BaCl2 10% dan larutan
NaNO2 10 %.
7. Spektrofotometri Uv-Vis
al., 2013). Alat yang dapat digunakan untuk mengukur serapan yang
molekul atau atom dari suatu zat kimia pada daerah Uv-Vis disebut dengaan
suatu media yaitu larutan yang dianalisis maka sebagian cahaya tersebut ada
spektrofotometer meliputi
a. Sumber sinar
b. Monokromator
banyak digunakan adalah gratting atau lensa prisma dan filter optik
d. Detektor
e. Read out
B. Kerangka Teori
Makanan ringan
Bahan Tambahan
Pangan
Penyaringan
Filtrat
Spektrofotometri Uv - Pemanasan
Vis
C. Kerangka Konsep
Makanan ringan
Penghalusan makanan
ringan
Penambahan aquadest
Filtrat
Batas maksimum
natrium siklamat
sebesar 250mg/kg
D. Pertanyaan Penelitian
Berapakah hasil kadar natrium siklamat yang diperoleh pada kue telur gabus di
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
kuantitatif adalah penelitian dengan data penelitian berupa angka angka yang
untuk menganalisis kadar natrium siklamat pada kue telur gabus menggunakan
2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kadar natrium siklamat pada kue
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri sifat, ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian
26
27
tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah
variabel tunggal yaitu kadar natrium siklamat pada kue telur gabus.
C. Definisi Operasional
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
Populasi pada penelitian ini adalah kue telur gabus yang beredar di pasar ir.
Soekarno sukoharjo.
Sampel adalah Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul
adalah kue telur gabus yang diduga terdapat kandungan natrium siklamat.
2. Teknik Sampling
oleh peneliti sendiri (Notoadmojo, 2010). dengan kriteria sampel yaitu rasa
yang manis, di jual dengan harga murah dan berbahan dasar telur, Pengambilan
labu ukur 10ml, labu ukur 50 ml, labu ukur 100ml, mikropipet, batang
pengaduk, tabung reaksi, cawan, penjepit tabung reaksi, corong kaca, corong
pisah, gelas beaker 50 ml, pipet volumetric, penangas air atau waterbath, kertas
Bahan yang digunakan adalah sampel kue telur gabus, baku natrium
siklamat, aquades, HCL 10% Milipore ® Jerman, BaCl₂ 10% T&T Chemical
Jerman.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap pelaksanaan
Kue telur gabus didapatkan dari pasar Ir. Soekarno Sukoharjo. Jenis kue
telur gabus yang digunakan berbentuk kering dan berbahan dasar telur
100ml akuades
ml akuades
sebanyak 50 ml akuades
ml akuades
akuades
c. Uji Pengendapan
31
penangas air pada suhu sekitar 125-130⁰C. Hasil yang didapat sekitar
nm (Kurnia, 2017).
konsentrasi 1000; 1200; 1400; 1600; dan 1800 ppm. Larutan baku
(Kurnia, 2017).
2017).
F. Analisis Hasil
Analisis data natrium siklamat dapat dilakukan secara regresi linier dengan
Y = bx + a
Keterangan :
Y = Absorbansi
a = Intersep
x = Kadar
Kadar natrium siklamat dalam sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai
berkut :
𝐶𝑠𝑝 ×𝐹
Kadar natrium siklamat =
𝑊
Keterangan :
34
W = Bobot (g)
G. Jadwal Penelitian
4 Penelitian
5 Pengumpulan Data
8 Seminar Hasil
35
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, I, 2012. Hubungan Antara Karakteristik Siswa, Pengetahuan, Media Massa, dan
Teman Sebaya dengan Konsumsi Makanan Jajanan pada Siswa SMA Negeri 68
Azas, Q. S. (2013). Analisis Kadar Boraks Pada Kurma yang Beredar di Pasar Tanah
Alsuhendra dan Ridawati. 2013. Bahan Toksik dalam Makanan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
BPOM RI. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2015). SNI 2886-2015 tentang Makanan Ringan
HK.00.05.52.4040 Tentang Kategori Pangan. Jakarta: Badan POM RI. Hal. 200-
203, 267-268
36
Badan Standarisasi Nasional., 1992. SNI 01-2893-1992 Cara Uji Pemanis Buatan.
Cahyadi, W. 2012. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta:
Muhammadiyah Klaten
Kurnia, N.F. 2017. Analisis Pemanis Buatan Na- Siklamat Dalam Minuman Ringan
[KTI]. Surakarta : Program Studi D-III Analis Farmasi Dan Makanan Fakultas
Lestari, Dewi. 2011. Analisis Adanya Kandungan Pemanis Buatan (Sakarin dan
Siklamat) pada Jamu Gendong di Pasar Gubug Grobogan. Institut Agama Islam
Murtini dan Ramadhani. 2017. Pengaruh Jenis Tepung Dan Penambahan Perenyah
Malang
Nuraini, S. 2016 Analisis Kandungan Bahan Tambahan Dilarang Pada pangan Jajanan
Putra, A. (2011). Penetapan kadar siklamat pada beberapa minuman ringan kemasan
Padang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722 Tahun 1988 Tentang
Alfabeta
batas maksimum
penggunaan bahan
tambahan pangan
pemanis yang
4 9/12/2020 Bab II
diperbolehkan dalam
produk makanan
ringan sebesar
350mg/kg?
- Kualitas secara umum
- Disesuaikan dengan
rumusan masalah
Bab III
- Tambahkan manfaat
5 30/12/2020 Bab II bagi masyarakat
Bab III
Daftar Pustaka - Revisi Bab II
- Tambahkan kerangka
teori
- Pada bagan
prosedural
menjelaskan
perlakuan sampel dan
yang akan diamati
- Revisi Bab II
- Dicari nama
pengarangnya atau
penulisnya
- Sumber pengarang
digeser ke ujung
kanan
- Dikerangka teori
ditambahkan BTP
kemudian natrium
siklamat, penyaringan
dst setelah makanan
ringan
- Revisi Bab III
41
- Benarkan kalimat
Padda menjadi pada
- Acc Bab II
- Acc Bab III
- Acc Daftar Pustaka
Mengetahui
Ketua Jurusan Anafarma
Pembimbing 1
43
44
45
Mengetahui
Ketua Jurusan Anafarma
Pembimbing 2
48