Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PENELITIAN

GAMBARAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE


PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

Oleh :
ADELIA SUCI ALMAARIJ
NIM.P27820119051

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOMO


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SURABAYA
2021
PROPOSAL PENELITIAN

GAMBARAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE


PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

Diajukan untuk memenuhi


Salah satu tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian yang diampu oleh :
Dr. Ns. Dhiana Setyorini, M.Kep.,Sp.Mat

Oleh :
ADELIA SUCI ALMAARIJ
NIM.P27820119051

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOMO


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SURABAYA
2021
ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul Gambaran
Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak Usia Prasekolah Adalah hasil karya saya sendiri
dan bukan merupakan jiplakan atau tiruan proposal penelitian orang Lain untuk memperoleh
gelar dari berbagai jenjang pendidikan diperguruan tinggi manapun baik sebagian maupun
keseluruhan.

Surabaya, April 2021

Yang Menyatakan

Adelia Suci Almaarij

NIM.P27820119051

iii
LEMBARAN PERSETUJUAN

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH INI TELAH DISETUJUI


TANGGAL April 2021

Oleh :
Pembimbing Utama

Dr.Ns.Dhiana Setyorini. M.Kep.Sp.Mat.


NIP.196910031992032003

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan Sutomo Surabaya
Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya

Dr.Padoli. S.Kp.M.Kes
NIP.196807011992032003

iv
LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE


PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK SAMUPAHITA MALANG

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah Diuji dan Dinilai


Pada Tanggal April 2021

PANITIA PENGUJI

Ketua Penguji :

Dr.Ns.Dhiana Setyorini. M.Kep.Sp.Mat.


NIP.196910031992032003

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan Sutomo Surabaya
Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya

Dr.Padoli. S.Kp.M.Kes
NIP.196807011992032003

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Gambaran Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak Usia Prasekolah di Tk Samupahita
Malang”.

Proposal Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli
Madya Keperawatan (Amd.Kep) pada Program Studi DIII Keperawatan Kampus Sutomo
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Proposal Penelitian ini. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada:

1. drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya.

2. Dr. Supriyanto, S.Kp., M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya.

3. Dr. Padoli, S.Kp., M,Kes selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan Kampus Sutomo
Surabaya Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang
telah banyak memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan dalam penyelesaian
Proposal Penelitian ini.

4. Dr. Ns. Dhiana Setyorini, M.Kep.,Sp.Mat selaku dosen pembimbing utama yang telah
banyak memberikan dukungan, bimbingan, dan motivasi sehingga Proposal Penelitian ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

5. Seluruh dosen pengajar dan staf TU Program Studi DIII Keperawatan Sutomo Surabaya
yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama pendidikan.

6. Kedua orang tua saya Bapak Nawi Adiono dan Ibu Rukilawati serta Kakak saya yang
bernama Aprillia Citra Rahayu dan Adik saya yang bernama Muhammad Bagus Setia Putra
yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, dan motivasi secara moral, spiritual,
maupun materiil selama ini.

7.Semua teman-teman mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Kampus Sutomo


angkatan 2019 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan
Proposal Penelitian ini.

8.Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan
banyak kontribusi selama proses penyusunan Proposal Penelitian ini.

vi
Semoga Allah SWT membalas amal perbuatan semua pihak. Penulis menyadari bahwa
dengan keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan waktu sehingga masih banyak kekurangan
dalam Proposal Penelitian ini. Kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Surabaya, April 2021

Adelia Suci Almaarij

NIM. P27820119051

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN..............................................................................


HALAMAN SAMPUL DALAM.............................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN..................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................v
KATA PENGANTAR..............................................................................................vi
DAFTAR ISI.............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................ix
DAFTAR ARTI LAMBANG..................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3.Tujuan Penelitian ............................................................................................2
1.4.Manfaat Penelitian...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Landasan Teori..............................................................................................4
2.1.1.Pengertian Kemandirian........................................................................4
2.1.2.Bentuk Kemandirian Berdasarkan Usia................................................4
2.1.3.Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian.......................5
2.1.4.Personal Hygiene...................................................................................5
2.1.5.Pengertian Personal Hygiene.................................................................6
2.1.6.Macam-macam Tindakan Personal Hygiene.........................................6
2.1.7.Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene............................7
2.1.8.Dampak yang sering timbul pada maslah personal hygiene.................8
2.1.9.Anak Usia Prasekolah...........................................................................9
2.2.Kerangka Teori/Kerangka Konseptual.......................................................10

viii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Jenis/Rancangan/Pendekatan Penelitian.....................................................12
3.2.Populasi dan Sampel.....................................................................................12
3.2.1.Populasi Penelitian................................................................................12
3.2.2.Sampel Penelitian..................................................................................12
3.2.3.Kriteria Subjek Penelitian.....................................................................13
3.3.Variabel Penelitian........................................................................................13
3.4.Definisi Operasional......................................................................................14
3.5.Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................15
3. 6.Prosedur Pengumpulan Data......................................................................15
3.7.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data................................................16
3.7.1. Teknik Pengumpulan Data...................................................................16
3.7.2.Instrumen Penelitian..............................................................................16
3.8.Analisa Data...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18

ix
DAFTAR TABEL

2.2. Kerangka Teori/Kerangka Konseptual


3.4.Definisi Operasional

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang perubahan perkembangan
yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun), usia bermain atau toddler (1-2,5 tahun),
usia prasekolah (3-6 tahun ), usia sekolah (7-11 tahun), hingga remaja (11-18 tahun). Rentang
ini berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya mengigat latar belakang anak yang
berbeda.Proses perkembangan anak meliputi ciri fisik,kognitif,konsep diri, polakoping, dan
perilaku sosial (Azis,2002).
Bentuk kemandirian personal hygiene pada anak usia prasekolah ini adalah anak
sudah bisa menggosok gigi sendiri meskipun belum sempurna,mandi sendiri dengan
arahan,buang air kecil di toilet, dan mencuci tangan tanpa bantuan. Sebagian besar anak usia
prasekolah sudah mampu melakukan toilet training dengan mandiri pada akhir periode
prasekolah meskipun beberapa anak mungkin masih mengompol di celana bahkan ada yang
lupa untuk mencuci tangannya dan untuk membilas (cebok). Perubahan dalam kemandirian
ini dapat mempengaruhi perasaan mereka mengenai kesehatan mereka sendiri (Hany,
2005,Potter & Perry 2005).
Di jawa timur sendiri masalah tentang personal hygiene masih banyak di temui
misalnya scabies di pasuruan mencapai 66,70% dan di Lamongan mencapai 64,27%. Dan
diare pada anak mencapai 413 kejadian. Hal ini membuktikan bahwa personal hygiene harus
diajarkan pada anak usia dini agar mencapai kemandirian dalam perawatan dirinya sendiri.
Peneliti sebelumnya meneliti di kota jember dan mengambil 10 responden untuk diteliti dan
hasilnya hanya 2 dari 10 anak pra sekolah yang sudah bisa melakukan cuci tangan sendiri dan
untuk personal hygiene lainnya seperti mandi,gosok gigi,potong kuku dan lain-lain masih
dengan bantuan orang tuan dan 1 orang sudah bisa membersihkan alat genetalianya sendiri
setelah BAK/BAB, dan masih ada anak yang menangis jika di tinggal orangtuanya.
Berdasarkan fenomena diatas,peneliti menjadi tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai kemandirian personal hygiene pada anak prasekolah karena pada usia tersebut
adalah waktu yang tepat untuk melatih kemandirian anak dimana anak sudah bisa menangkap
keinginan orang tua, namun pada kenyataannya orang tua tidak melatih anaknya untuk
melakukan kemandirian. Mereka masih selalu campur tangan dalam menghadapi masalah
keseharian anak.
Peneliti memilih tempat di TK Samupahita di kota malang untuk mengetahui
bagaimana kemandirian personal hygiene anak di usia pra sekolah di TK tersebut.
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana Gambaran Kemandirian Personal Hygiene Pada anak usia Pra Sekolah di
TK Samupahita Malang?

1.3.Tujuan Penelitian (Tujuan Umum Dan Khusus)

Tujuan Umum :
Memaparkan Kemandirian personal hygiene pada anak usia Pra Sekolah di TK samupahita
Malang.
Tujuan Khusus :
a) Menggambarkan Pemahaman anak usia pra sekolah di TK Samupahita Malang
tentang kemandirian personal hygiene.
b) Memaparkan sikap anak usia pra sekolah di TK Samupahita Malang tentang
Kemandirian personal hygiene.
c) Mengidentifikasi tindakan anak usia pra sekolah di Tk Samupahitama Malang dalam
Kemandirian Personal Hygiene.
1.4.Manfaat Penelitian
Penelitian ini,diharapkan memberi manfaat bagi :
1. Masyarakat : Dapat mengerti dan memahami tentang perkembnagan anak masa pra
sekolah tentang kemandiriannya dalam melakukan tindakan personal hygiene,
mengasuh dan mengajarkan anak-anaknya agar dapat mandiri dalam melakukan
perawatan tubuhnya sendiri, dan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan
pendidikan dalam kemandirian anak tentang personal hygiene.

2
2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan :
 Sebagai penelitian pendahuluan untuk mengawali penelitian lebih lanjut
tentang gambaran kemandirian personal hygiene pada anak usia pra sekolah.
 Sebagai salah satu sumber informasi bagi pelaksanaan penelitian bidang
keperawatan tetang kemandirian personal hygiene pada anak usia pra sekolah.
3. Penulis : Memperolah pengalaman dan pengetahuan tentang kemandirian anak pada
usia pra sekolah dalam melakukan perawatan dirinya sendiri tanpa dibantu oleh
orangtuanya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Landasan Teori
2.1.1.Pengertian Kemandirian
Kemandirian merupakan salah satu sikap individu yang diperoleh secara komulatif
selama perkembangan, dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam
menghadapi berbagi situasi dilingkungan sehingga individu mampu berfikir dan bertindak
sendiri (Mu’tadin,20020, sedangkan menurut (Lie,20040, kemandirian merupakan
kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari sesuai dengan tahapan
perkembangan dan kapasitasnya.
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kegiatan yang telah
dilakukan oleh seorang anak mandiri tanpa bantuan orang lain. Anak sudah mampu
melakukan pekerjaannya sendiri dengan baik sesuai dengan tahap perkembangannya.
2.1.2.Bentuk Kemandirian Berdasarkan Usia
Orang tua sudah saatnya mengetahui tentang standart kompetensi anak, yaitu
kompetensi anak sesuai tahapan usia dari berbagai aspek perkembangan. Hal ini perlu
diketahui agar para orang tua mengetahui kompetensi apa yang sepatutnya dimiliki oleh
anaknya. Salah satu manfaatnya adalah untuk menghindari orang tua menetapkan standart
diatas kemampuan anak sebenarnya.
1. Usia 3-4 Tahun
Bentuk kemandirian pada anak usia prasekolah ini adalah sikat gigi sendiri meski
belim sempurna, membuka dan memakai pakaian kaos dan celana berkaret, memakai
sepatu berperekat,mandi sendiri dengan arahan, pipis ditoilet,mencuci tangan tanpa
bantuan, menuang aiar tanpa tumpah dan minum sendiri dengan gelas tanpa ganging
maupun cangkir bergangang, membereskan mainan usia bermain, buka tutup pintu
baik dengan pegangan yang diputar maupun ditekan kebawah,anak juga dapat
memutar anak kursi.
2. Usia 4 – 6 Tahun
Bentuk kemandirian pada usia ini adalah menggunakan pisau untuk memotong
makanan,membuka dan memakai baju berkancing depan, membuka dan menutup
celana bersleting,menalikan sepatu,mandi sendiri tanpa arahan,cebok setelah buang air
kecil/besar,menyisir rambut.

4
2.1.3.Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian (Soetjiningsih,1995)
1) Faktor Internal
 Faktor emosi ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak
terganggunya kebutuhan emosi anak.
 Faktor intelektual yang ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengantasi
masalah yang dihadapi anak.
2) Faktor Eksternal
 Lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya
kemandirian anak pra sekolah. Pada usia ini anak membutuhkan kebebasan
untuk bergerak kesana kemari dam mempelajari lingkungan.
 Karakteristik sosial mempengaruhi kemandirian anak, misalnya tingkat
kemandirian anak dari keluarga miskin berbeda dengan anak-anak dari
keluarga kaya.
 Anak yang mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat mandiri
dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat stimulasi.
 Pola asuh, anak dapat mandiri dengan diberi kesempatan, dukungan dan peran
orang tua sebagai pengasuh.
 Cinta dan kasih sayang kepada anak hendaknya diberikan sewajarnya karena
jika diberikan berlebihan, anak menjadi kurang mandiri. Hal ini dapat diatasi
bila interaksi dua arah antara orang tua dan anak berjalan lancar dan baik.
 Kualitas informasi anak dan orang tua yang dipengaruhi pendidikan orang tua,
dengan pendidikan yang baik, informasi dapat diberikan pada anak karena
orang tua dapat menerima informasi dari luar terutama cara meningkatkan
kemandirian anak.
 Status pekerjaan ibu, apabila ibu bekerja diluar rumah untuk mencari nafkah
maka ibu tidak bisa memantau kemandirian anak dan bisa memandirikan
anaknya.
2.1.4.Personal Hygiene
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal yang sangat
berpengaruh itu diantaranya kebudayaan,sosial,keluarga,pendidikan dan persepsi orang
terhadap kesehatan,serta tingkat perkembangan.

5
2.1.5.Pengertian Personal Hygiene
Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis (Tarwoto dan Wartonah,2004). Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri
yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis (Aziz
Alimul H,2006).
Definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa personal hygiene merupakan
kegiatan atau tindakan membersihkan seluruh anggota tubuh yang bertujuan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang.
2.1.6.Macam-macam Tindakan Personal Hygiene
2.1. 6.1.Berdasarkan Tempat (Perry &Potter,2005)
a) Perawatan Kulit
Kotoran dan tumpukan sel-sel kulit mati yang menyumbat di pori-pori dapat
menyebabkan kulit tampak kusam,apabila kotoran dan sel-sel kulit mati tersebut
tidak dibersihkan,maka akan bertambah sehingga menggagu penyerapan vitamin
& nutrisi bagi kulit,Oleh sebab itu menjaga kebersihan kulit merupakan hal yang
paling utama. Mandi atau merawat kulit merupakan bagian keperawatan hygiene
total. Mandi dapat membersihkan kotoran sel-sel kulit mati yang menempel di
tubuh.
b) Perawatan Rambut
Kebersihan rambut membantu lancarnya sirkulasi darah pada kulit kepala.
Rambut yang bersih juga membantu mengurangi stress dan membantu jaringan
metabolism agar tetap tumbuh dan berkembang secara optimal. Berdasarkan
penelitihan diketahui bahwa rambut atau bulu bisa mengandung bakteri,ini
sangat penting bagi perawat yang merawat pasien yang lemah dengan luka
terbuka dan mereka yang tugas diruang persalinan. (Depkes RI,1989)
c) Perawatan Telinga dan Hidung
Perawatan telinga merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada bagian disekitar
telinga.Adapun karakter kotoran pada telinga ada 2 yaitu kotoran yang
bertekstur keras lebih beresiko dari pada yang lembek.

6
Hidung sebagai salah satu dari pancaindra yaitu sebagai indra penciuman.
Kebersihan hidung perlu dijaga agar tetap berfungsi dengan baik (tidak mampet)
dan tetap memiliki daya penciuman yang baik.Telinga sebagai salah satu dari
pancaindra yaitu indra pendengaran. Telinga perlu dijaga kebersihanya agar
tetap memiliki daya dengar yang baik.
d) Perawatan Mulut dan Gigi
Menjaga kebersihan mulut dan gigi dapat dilakukan dengan melalui berbagai
cara.Menghindari kebiasaan buruk seperti menggigit-gigit sesuatu tanpa sadar
(menggigit-gigit jari/kuku,pensil,mengerut-ngerutkan gigi dan lain-lain),serta
menghindari bernafas melalui mulut.Menjaga kebersihan mulut dan gigi
dilakukan dengan cara menggosok gigi dengan air bersih atau matang dengan
sikat gigi dan pakai pasta atau odol secara teratur setiap selesai makan dan pada
waktu akan tidur.
Kebersihan mulut dan gigi yang kurang akan menimbulkan adanya bakteri-
bakteri yang akan mempermudah terjadinya peradangan pada gusi,gigi
berlubang dan bau mulut yang tidak sedap.
e) Perawatan kuku kaki dan tangan
Menjaga kebersihan kuku,kaki dan tangan merupakan salah satu aspek penting
dalam mempertahankan kesehatan badan perorangan.Oleh karena itu
tangan,kuku dan kaki yang kotor membawah bibit penyakit. Bibit penyakit dan
telur cacing yang mungkin akan dalam tangan dan kuku yang kotor ikut tertelan
dan masuk ke dalam tubuh.
f) Perawatan Genetalia
Suatu tindakan membersihkan bagian genetalia.Hal ini dilakukan untuk
mencegah dari infeksi ataupun jamur yang menempel pada bagian genetalia.
2.1.7.Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
1. Citra Tubuh
Penampilan umum seseorang dapat mengambarkan pentingnya hygiene pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya (Perry dan Potter,2002). Gambaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri misalnyakarena adanya perubahan fisik sehungga
individu tidak peduli terhadap kebersihannya (Tarwoto dan Wartonah,2004).

7
2. Status Sosial Ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan
yang digunakan (Perry dan Potter,2002). Personal hygiene memerlukan alat dan bahan
seperti sabun,pasta gigi,sikat gigi,sampo,alat0alat mandi yang semuanya memerlukan
untuk menyediakannya (Tarwoto dan Wartonah,2004).
3. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene, karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus selalu menjaga
kebersihan kakinya (Tarwanto & Wartonah,2004);
4. Variabel Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang
dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik perawatan diri yang berbeda. Di
sebagian masyarakat,apabila individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
5. Kebiasaan Seseorang
Setiap individu mempunyai pilihan kapan untuk mandi,bercukur dan melakukan
perawatan rambut.Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri,seperti penggunaan sabun,sampo dan lain-lain (Tarwanto &
Wartonah,2004)
6. Kondisi Fisik
Pada keadaan sakit,tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya (Perry&Potter,2002)
2.1.8.Dampak yang sering timbul pada maslah personal hygiene (Tarwanto &
Wartonah,2004)
1. Dampak Fisik
Bnayak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan
perorangan dengan baik.Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan intergritas
kulit,gangguan membrane mukosa mulut,infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan
fisik pada kuku.
2.Dampak Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan
rasa nyaman,kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.

8
2.1.9.Anak Usia Prasekolah
Anak usia prasekolah adalah anak yang berada pada rentang usia 3-6 tahun
(Wong,2003).Anak usia prasekolah mempunyai beberapa karakteristik perkembangan
diantaranya :
a) Perkembangan Fisik
Pada perkembangan motoric kasar,diawali dengan kemampuan untuk berdiri dengan
satu kaki, melompat dengan satu kaki, berjalan dengan tumit, membuat posisi
merangkak, dan berjalan dengan bantuan. Perkembangan motoric halus ditandai
dengan mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki, mampu menjepit
benda, menggunakan tangannya untuk bermain, makan sendiri, menggunakan sendok
dengan bantuan, makan dengan jari, dan membuat coretan diatas kertas.
b) Perkembangan Kognitif
Prasekolah terus untuk menguasai tahap pemikiran praoperasional. Tahap pertama dari
periode ini, dikenal sebagai pemikir pra konseptual (Usia 2 sampai 4 tahun), ditandai
dengan pemikiran perseptual yang terbatas, dimana anak-anak menilai orang,benda,
dan kejadian dari penampilan luar mereka atau apa yang tampaknya terjadi.
c) Perkembangan Psikososial
Pada tahap ini anak mempunyai kemampuan untuk melakukan partisipasi dalam
berbagai kegiatan fisik dan mampu mengambil inisiatif untuk satu tindakan yang akan
dilakukan.Apabila pada tahap ini anak di beri kebebasan untuk menjelajahi dan
bereksperimen dalam lingkungannya, dan apabila orang tua dan guru memberikan
waktu untuk menjawab pertanyaan anak, maka anak cenderung akan lebih banyak
mempunyai inisiatif dalam menghadapi masalah yang ada disekitarnya.Sebaliknya
apabila anak selalu dihalangi keinginanya, anak beranggapan apa saja yang dilakukan
tidak ada artinya, maka anak akan selalu merasa bersalah.
d) Perkembangan Motorik
Perkembangan motoric merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan
motoric terhadapkonstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) :
1. Melalui keterampilan motoric, anak dapat dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang.
2. Anak dapt beranjak dari keadaan tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam
kehidupannya, kekondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan
menunjang perasaan perkembangan rasa percaya diri.
9
3. Anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Perkembangan motoric
sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.

2.2.Kerangka Teori/Kerangka Konseptual

Anak Usia Sekolah

Tugas Perkembangan Anak

Kurang Mandiri

Kemandirian Dalam Personal


Hygiene :
Cukup Mandiri
 Cuci Tangan
 Kebersihan Rambut
 Toileting
 Kebersihan Kulit
 Mandi
 Gosok Gigi Mandiri

10
Keterangan :

: Tidak di Teliti

: Di Teliti

: Berhubungan Tidak Diteliti

: Berhubungan, Diteliti

11
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis/Rancangan/Pendekatan Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey penelitian ingin
menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi (Notoatmodjo,2002).
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk
mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang
bersifat factual dari variabel (kemandirian personal hygiene). Rancangan ini digunakan untuk
mendeskripsikan kemandirian personal hygiene di setiap populasi yaitu anak usia 3 – 6 tahun.
Hal ini berarti bahwa pengumpulan data hanya dilakukan satu kali pada masing-masing
responden (Setiadi,2007).

3.2.Populasi dan Sampel

3.2.1.Populasi Penelitian

Populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang ditentukan
peneliti (Siswojo dalam Setiadi,2007). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah
seluruh anak usia prasekolah yang berusia antara 3 – 6 tahun dan bersekolah di beberapa
Tk Samupahita Malang sebanyak 25 orang.

3.2.2.Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,2002). Besar sampel adalah banyaknya
anggota yang dijadikan sampel (Setiadi,2007). Untuk menentukan sampel digunakan
teknik sampling yaitu Probability sampling. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel (Notoadmojo,2010). Sampel penelitian yang dipakai adalah 25 anak usia 3 – 6
tahun di Tk Samupahita Malang.

12
3.2.3.Kriteria Subjek Penelitian

Adapun kriteria subyek penelitian yang diperlukan terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi.

a. Kriteria Inkulasi
Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang harus dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoadmodjo,2010).
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain :
1. Ibu atau wali yang anaknya bersekolah di beberapa Tk Samupahitama yang
berusia 3 – 6 tahun

2. Ibu atau wali yang bersedia menjadi responden


3. Ibu atau wali yang tinggal dalam satu rumah

b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai
sampel (Notoadmodjo,2010).Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini :
1. Ibu atau wali dalam keadaan cacat,kelemahan mental dan fisik.

3.3.Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik acuan
penelitian. Pada penelitian ini ada satu variabel penelitian yaitu kemandirian personal
hygiene.

13
3.4.Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan kejelasan yang dibuat oleh peneliti tentang variabel
penelitian.

Definisi operasional dari kemandirian personal hygiene adalah kemampuan anak


dalam melakukan aktivitas dan menjaga kebersihan sesuai dengan tahap tumbuhan
kembangnya tanpa adanya bantuan dari orang lain selama di sekolah.

Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Hasil


Operasional
Dependen, Kemampuan anak  Membiasakan Kuesioner Ordinal  Skor 1-13
Kemandirian dalam melakukan cuci tangan (Kurang Mandiri)
Personal aktivitas dan sebelum dan  Skor 14-27
Hygiene menjaga sesudah (Cukup Mandiri)
kebersihan sesuai makan  Skor27-40
dengan tahap  Rambut (Mandiri)
tumbuh terlihat rapi
kembangnya tanpa dan bersih
adanya bantuan  Toileting
dari orang lain tanpa
selama disekolah bantuan
 Kulit bersih
dan tidak
bersisik
 Mnadi
 Gigi terlihat
bersih

14
3.5.Lokasi dan Waktu Penelitian

 Penelitian dilakukan di Tk Samupahita Malang


 Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Oktober 2020

3. 6.Prosedur Pengumpulan Data

1. Editing

Editing merupakan pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah diisi oleh responden.
Pemeriksaan daftar pertanyaan ini dapat berupa kelengkapan jawaban,keterbacaan
tulis dan relevansi jawaban dari responden (Setiadi,2007).Dalam penelitian ini proses
editing akan dilakukan oleh peneliti sendiri.

2.Coding

Coding merupakan pengklasifikasian jawaban-jawaban dari responden dalam suatu


kategori tertentu (Setiadi,2007). Pemberian coding pada penelitian ini meliputi :

Variabel kemandirian personal hygiene dengan kategori sebagai berikut :

 Skor 1-13 :Kurang Mandiri


 Skor 14 – 27 : Cukup Mandiri
 Skor 27-40 : Mandiri

3.Cleaning

Cleaning merupakan teknik pembersihan data, data-data yang tidak sesuai dengan
kebutuhan akan terhapus (Setiadi,2007). Pemberian data dilakukan setelah semua data
berhasil dimasukkan ke dalam tabel dengan mengecek kembali apakah data telah
benar atau tidak.

15
3.7.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.7.1. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diambil oleh peneliti tentang pengetahuan,sikap
dan tindakan ibu terhadap personal hygiene anak dengan menjawab pertanyaan
menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang sudah divalidasi.

2.Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari informasi dari kedua orang
tuanya atau keluarganya.

3.7.2.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner.Kuesioner


adalah pengumpulan data secara formal untuk menjawab pertanyaan tertulis. Yang semua
pertanyaan dijawab sendiri dengan bimbingan peneliti dengan cara √ atau X pada kolom yang
sudah di sediakan. Jumlah soal kuesioner ada 20 soal dan bagian awal instrument berisi
karakteristik responden yaitu nama ibu,nama anak, dan jenis kelamin anak. Dan 20 soal
kuesioner tersebut berisi sesuai dengan parameter yaitu membiasakan cuci tangan sebelum
dan sesudah makan,Rambut terlihat rapi dan bersih,Toileting tanpa bantuan,Kulit bersih dan
tidak bersisik,Mandi dan Gigi terlihat bersih.

Pertanyaan-pertanyaan ini memiliki 3 skala jawaban.Nilai jawaban tidak diberi skor


0,Kadang-kadang diberi skor 1 dan selalu diberi skor 2. Semua hasil penelitian tersebut
kemudian dikategorikan menjadi kurang mandiri,cukup mandiri,dan mandiri. Pangkategorian
tersebut dibagi berdasarkan pengkategorian jenjang (ordinal),yaitu menempatkan variabel ke
dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum
berdasarkan atribut yang diukur (Azwar,2003).

16
3.8.Analisa Data

1. Pengetahuan anak tentang personal hygine

Skor Pengetahuan Responden di kategorikan sebagai berikut :

• Skor 1-13 :Kurang Mandiri

• Skor 14 – 27 : Cukup Mandiri

• Skor 27-40 : Mandiri

17
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu pendekatan Praktek.jakarta: Rineka Cipta.

Ayuningsih,Diah. 2009.Psikologi Perkembangan Anak,Yogyakarta :Pustaka Media.

Azis,Alimul,H.2009. Pengantar Ilmu Pengetahuan Anak 1.Jakarta:Salemba Medika.

Budiarto,Eko.2003.Metodologi Penelitian Kedokteran.Jakarta: EGC.

Hidayat,A.A.2004.Buku Ajar Ilmu Keperawatan Anak 1.Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo,S.2010.Metodologi Penelitian Kesehatan.jakarta : Rineka Cipta

Soetjiningsih,2002.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta : EGC

Tarwanto & Wartonah.2003.Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan Edisi 4.


Jakarta: Salemba Medika.

18

Anda mungkin juga menyukai