SKRIPSI
Oleh :
IWAN DIAN EKOWANTO
NIM.2011A0142
SKRIPSI
Oleh :
IWAN DIAN EKOWANTO
NIM.2011A0142
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH PERAN MASYARKAT TERHADAP PROGRAM BEBAS
PASUNG PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANTARAN KABUPATEN
PROBOLINGGO
SKRIPSI
Diajukan Oleh
TELAH DISETUJUI
Kediri, 26 Oktober 2021
Dosen Pembimbing
MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Diajukan Oleh
Ketua Penguji
Yenny Puspitas Sari,S.Kep.,Ns.,M.Ke ( )
Anggota Penguji
Heri Saputro,S.Kep.,Ns.,M.Kep ( )
Mengetahui
Dekan Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Dr.BybaMelda Suhita,S.Kep.,Ns.,M.Kes
NIDN.0707037901
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Indonesia.
maka proposal ini tidak dapat terwujud, untuk ini dengan segala kerendahan hati
STRADA Indonesia
4. Kedua Orang tua yang selalu memberikan do’a terbaik untuk kelancaran
5. Semua teman seperjuangan dalam suka dan duka yang membantu demi
oleh tuhan yang maha kuasa, semoga proposal yang masih jauh dari
Peneliti
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Proposal yang saya tulis ini benar
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri dan
belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi mana pun.
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 45
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat produktif secara sosial dan ekonomi. Gangguan jiwa dapat dibagi
menjadi gangguan jiwa ringan dan gangguan jiwa berat (Riskesdas, 2013
karena ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) tidak menjadi produktif bahkan
dalam sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang signifikan serta dapat
menimbulkan penderitaan, hambatan dalam menjalani fungsi kehidupan
Menurut data WHO (2016), kesehatan jiwa masih menjadi salah satu
(Riskesdas, 2018)
kamar, gudang, atau kurungan atau kandang hewan (termasuk kandang ayam,
kandang babi, atau kandang kambing) selama beberapa jam tapi bisa pula
tradisional dengan menggunakan kayu atau rantai pada kaki, tetapi juga
Tindakan pasung dilakukan oleh pasien gangguan jiwa kronis, disertai dengan
yang lama akan mengalami atropi otot, tidak mampu berjalan, mengalami
cidera. Dampak lain dari pemasungan itu sendiri pasien mengalami trauma,
dendam kepada keluarga, merasa terbuang, rendah diri, dan putus asa, bisa
jadi muncul depresi dan berniatan melakukan bunuh diri (Yususf, 2017).
tahu bahwa gangguan jiwa dapat diobati, adanya stigma dan diskriminasi
akan bunuh diri dan atau melakukan perilaku kekerasan kepada orang lain,
yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
Dengan kata lain, sikap belum merupakan suatu tindakan tetapi merupakan
yang bertujuan untuk membatasi gerak danaktivitas dari klien gangguan jiwa
Bebas Pasung Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Wilayah Kerja
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah : Apakah Ada Pengaruh Peran Masyarakat Terhadap
1. Tujuan Umum
Kabupaten Probolinggo”.
2. Tujuan Khusus
Probolinggo
Kabupaten Probolinggo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Probolinggo.
2. Manfaat Praktis
Probolinggo
20
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Peran
1. Definisi Peran
bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan
fungsi sosialnya.
ia menjalankan suatu peranan. Dari hal diatas lebih lanjut kita lihat
harus dijalankan.
sosial masyarakat.
jelas ada baiknya terlebih dahulu kita pahami tentang pengertian peran,
peran adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang
B. Konsep Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat
tertentu.
2. Ciri-ciri Masyarkat
b. Adat istiadat, norma hokum dan aturan khas yang mengatur seluruh
sector agraris.
24
a. Masyarakat sederhana
b. Masyarakat madya
c. Masyarakat modern
a. Masyarakat pemburu
b. Masyarakat peternak
c. Masyarakat peladang
d. Masyarakat nelayan
6. Kategori Masyarakat
suatu ciri tertentu, bahkan sering kali ciri itu dikenalkan kepada
c. Komunitas
nyata dan berinteraksi menurut suatu system adat istiadat, terikat identitas
(2012) juga menyebutkan bahwa stigma dapat dikurangi dengan tiga cara,
berhubungan dengan sikap yang lebih positif dan menguntungkan (Van der
Kluit dan Goossens, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Teresha (2015)
gangguan jiwa bisa memberikan sikap yang lebih positif terhadap ODGJ serta
dapat hidup normal dan harus dilayani secara adil (Husniati, 2016).
positif terhadap ODGJ yang dipasung. Masyarakat yang bekerja tentu lebih
terpapar dengan lingkungan luar yang lebih luas dan pendidikan yang tinggi.
terdekat. Situasi dan kondisi ini tentu dapat mempengaruhi informasi dan
D. Konsep Pasung
1 Pengertian Pasung
sebuah balok kayu pada tangan dan/atau kaki seseorang, diikat atau
umumnya tidak paham apa yang sebaiknya mereka lakukan terhadap para
Gangguan kesehatan jiwa atau mental illness adalah kesulitan yang harus
rata-rata.
d. Perilaku yang secara sosial atau budaya tidak dapat diterima. Kriteria
tersebut telah dilarang oleh pemerintah semenjak tahun 1977. Orang yang
pemasungan semenjak tahun 1977. Akan tetapi praktik pasung ini terus
saja terjadi selama empat puluh tahun terakhir. Berdasarkan Data Riset
Bebas Pasung 2017. Tentunya ini adalah sebuah misi yang sangat mulia
adalah warga negara yang haknya wajib dilindungi oleh pemerintah. Ada
yang benar tentang penyakit kesehatan jiwa mempunyai peran yang sangat
mempidana orang yang dengan sengaja atau menyuruh orang lain untuk
salah satu kunci utama kesuksesan Indonesia Bebas Pasung. Orang yang
trauma yang acapkali akan selalu menghantui mereka. Oleh karena itu,
sangat diperlukan pendampingan baik oleh tenaga medis dan juga keluarga
merupakan salah satu cara tradional dalam menangani penderita sakit jiwa
medik seperti harga obat, jasa konsultasi tetapi juga biaya spesifik
lainnya.
Secara tidak langsung hal ini merupakan mindset yang salah, sehingga
banyak orang memandang bahwa penyakit ini masalah yang negatif dengan
sebutan orang gila inilah yang secara tidak disadari stigma yang diciptakan
sosial dan hak untuk pengobatan. Adapun beberaah hal yang dapat
dalam proses tersebut. Sikap yang acuh atau tidak peduli, memandang
masalah yang sulit untuk diluruskan. Tidak dapat dipungkiri bahwa sikap
keinginan dirinya.
(Suharto, 2014).
pengobatan atau penyembuhan saja. Akan tetapi dilakukan berbagai upaya lain
diantaranya yaitu:
lanjut masalah kejiwaan yang ada dilingkungan. Peran Kader Kesehatan jiwa
dinamis tergantung kegiatan yang diadakan atau masalah yang timbul dalam
perawatan. Rumah Sakit Jiwa selain sebagai pusat rujukan juga harus
kesehatan di wilayahnya
36
masyarakat dan keluarga takut anggota keluarga akan bunuh diri dan atau
tidak memberikan pelayanan kesehatan jiwa dasar pada klien gangguan jiwa
kayu atau rantai pada kaki), tetapitermasuk tindakan pengekangan lain yang
terhadap kesehatan mental berbeda disetiap kebudayaan suatu budaya tertentu. Orang
secara sukarela mencari bantuan dari para professional untuk menangani gangguan
diabaikan sehingga penanganan akan menjadi buruk karena tak ada perawatan
khusus, atau di sisi lain masyarakat kurang antusias dalam mendapatkan bantuan
untuk mengatasi gangguan jiwanya bahkan gangguan jiwa dianggap memalukan atau
membawa aib bagi keluarga. Stigma terhadap gangguan jiwa menyebabkan penderita
tinggal dan melakukan aktivitas sosial (Djuari dan Karimah, 2015). Eni dan
merupakan segala upaya yang dilakukan keluarga dengan tujuan untuk penyembuhan
F. Kerangka Konsep
(Notoatmojo, 2017).
Usia
Peran Keluarga
Pendidikan
Masyarakat
Pekerjaan
Promosi kesehatan
Dukungan/peran
masyarakat
Pergerakan Kader
Social budaya
lingkungan Pengobatan
Keterangan:
= Diteliti
= Tidak diteliti
38
1. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pernyataan penelitian
yang telah dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian keperawatan terdiri atas
hipotesis nol (hipotesis statistik/nihil) dan hipotesis alternatif (hipotesis
kerja). Hipotesis alternatif menyatakan adanya hubungan antarvariabel
sedangkan hipotesis nol menyatakan tidak ada hubungan antarvariabel
(Hidayat, 2017).
Hipotesa (H1) Ada Pengaruh Peran Masyarakat Terhadap Program
bebas Pasung Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bantaran Kabupaten Probolinggo. H1 diterima apabila p
< α ( 0,05 ).
39
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada
pada suatu objek, kemudian diidentifikasi pula variabel lain yang ada pada
objek yang sama dan dilihat apakah ada hubungan antara keduanya
(Notoatmodjo, 2016).
Pada studi cross sectional dimana subjek diobservasi satu kali saja melalui
pengukuran atau pengamatan pada saat yang bersamaan dengan tujuan untuk
Probolinggo.
Pada kerangka kerja disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan
Populasi
Seluruh Masyarkat Di Wilayah Kerja Puskesmas Bantaran sebanyak 50 responden
Pada Bulan Januari 2022 sebanya 50 responden
Sampel
Sebagian Masyarkat Di Wilayah Kerja Puskesmas Bantaran sebanyak 50
Responden
Analisa Data
Analisa Univariat: Distribusi Frekuensi
Analisa Bivariat: Dengan Uji Wilcoxon
Kesimpulan
H1 diterima jika pvalue ≤α dengan α=0,05
H0 diterima jika pvalue >α dengan α=0,05
1. Populasi
Sebanyak 50 responden
2. Sampel
N
n= 2
1+ N (d)
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumalh populasi
N
Maka : n= 2
1+ N (d)
50
n= 2
1+50( 0,05)
50
n=
1+50( 0,0025)
50
n=
1+0,125
50
n=
1,125
42
n=44,4=44
3. Teknik Sampling
populasi itu. (Nursalam, 2013). Adapun besar sample dalam penelitian ini
sebanyak 44 responden.
D. Rancangan Penelitian
independen dan dependen yang diukur hanya satu kali saja atau secara
simultan, tanpa ada tindak lanjut. Semua subjek yang digunakan dalam
penelitian tidak harus diobservasi dalam satu hari atau satu waktu yang sama,
tetapi variabel independen dan dependen dinilai satu kali saja. Dengan
43
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep
1. Variabel Independen
Masyarakat.
2. Variabel Dependen
F. Definisi Operasional
1. Lokasi Penelitian
Kabupaten Probolinggo
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2022 dengan judul
Kabupaten Probolinggo
H. Prosedur Penelitian
penelitian.
penelitian.
SPSS.
46
I. Pengumpulan data
1. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
mendapatkan data yang relevan dengan apa yang harus diukur. Agar
(Nursalam, 2017).
tabel dengan r hitung, bila r (hasil) > r tabel, maka pertanyaan tersebut
valid.
dengan r tabel 0,632 dan dari hasil uji validitas kuisioner mengenai
r tabel 0,632.
2. Uji Reabilitas
bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali
dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati
(Nursalam, 2017).
cronbach alpha > 0,6. Dari hasil uji reabilitas diperoleh r alpha
48
dari r tabel maka pertanyaan tersebut reliable dan dari hasil uji
berikut:
1. Editing
2. Coding
kedalam kategori.
49
pengkodean jika:
a. Tepatdiberi kode 1,
3. Scoring
jika:
4. Tabulating
SP
n= X100
SM
J. Analisa Data
2007: 122).
Pemilihan uji statistic yang dipilih berdasarkan tujuan uji yaitu untuk
Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang skala datanya ordinal
K. Etika Penelitian
L. Keterbatasan Penelitian
BAB IV
HASIL
B. Karakteristik responden
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
berdasarkan usia yang terbanyak adalah kelompok usia 36-40 tahun yaitu
responden (45,5%)
C. Karakteristik variabel
1. Karakteristik responden berdasarkan peran masyarakat
56
cukup dan Program bebas Pasung Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
bantuan software program SPPS for windows dari hasil uji korelasi
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian “Pengaruh Peran Masyarakat
Terhadap Program Bebas Pasung Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di
Wilayah Kerja Puskesmas Bantaran Kabupaten Probolinggo”, dengan mengacu
pada penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan jumlah sampel 44
responden masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Bantaran Kabupaten
Probolinggo.
orang dengan gangguan jiwa; social restrictivenes yaitu sesuai dengan keyakinan
bahwa orang dengan gangguan jiwa merupakan ancaman bagi masyarakat dan
harus dihindari dan Community Mental Health Ideology. yaitu mengacu pada
penerimaan layanan kesehatan mental dan pasien gangguan jiwa di masyarakat
namun tidak dilingkungan tempat mereka tinggal . (RESTU, 2018)
Menurut peneliti berpendapat bahwa pendidikan sangat
berpengaruh terhadap pengetahuan masyarakat tentang ODGJ bebas
pasung. Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan bahwa karakteristik responden
berdasarkan pendidikan terakhir yang terbanyak adalah kelompok SMA yaitu
sejumlah 23 responden (52,3%) semakin tinggi tingakat pendidikan
seseorang, semakin baik pula pemahaman tentang ODGJ bebas pasung.
Sehingga dengan pengetahuan yang cukup masyarakat dapat berperan
penting dalam program bebas pasung pada ODGJ.
B. Program Bebas Pasung Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di
Wilayah Kerja Puskesmas Bantaran Kabupaten Probolinggo
Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan bahwa data Program bebas Pasung Pada
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pada responden Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bantaran Kabupaten Probolinggo, kategori terbanyak yaitu cukup
sejumlah 19 responden (43,2%)
Pasung merupakan tindakan pengekangan, pembatasan aktivitas secara fisik,
menggunakan berbagai jenis alat seperti rantai, belenggu, tali, balok kayu,
kurungan, diasingkan, atau dirantai pada ruangan terasing. Tindakan pasung
dilakukan pada pasien gangguan jiwa kronik, disertai perilaku agresif, kekerasan,
amuk, halusinasi yang berisiko menciderai diri sendiri, orang lain atau lingkungan
(Daulima, 2014; Wahyuningsih, 2014). Upaya bebas pasung merupakan program
prioritas yang harus dicapai pemerintah pada tahun 2019. Saat ini upaya bebas
pasung telah dilaksanakan dengan baik, permasalahan baru muncul setelah masa
pengobatan selesai dan harus kembali kepada keluarga dan masyarakat. Keluarga
tidak menghendaki pasien kembali kepada keluarga, diabaikan, kembali kambuh
atau menjadi gelandangan psikotik.
Menurut peneliti berpendapat bahwa Peran masyarakat adalah sikap, tindakan dan
penerimaan masyarakat terhadap penderita yang sakit,masyarakat memandang
bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan
60
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. peran masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Bantaran Kabupaten
Probolinggo kategori terbanyak yaitu cukup sejumlah 28 (63,6%)
2. Program bebas Pasung Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di
Wilayah Kerja Puskesmas Bantaran Kabupaten Probolinggo, kategori
terbanyak yaitu cukup sejumlah 19 (43,2%)
3. ada Pengaruh Peran Masyarakat Terhadap Program bebas Pasung Pada
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Bantaran Kabupaten Probolinggo dengan nilai p value = 0,022 < α = 0,05
B. SARAN
1. Saran bagi tempat penelitian
Diharapkan kepada masyarakat dapat mengembangkan dan
memberikan edukasi melalui para petugas kesehatan untuk untuk
meningkatkan pengetahuan tentang program bebas pasung pada ODGJ Di
Wilayah Kerja Puskesmas Bantaran Kabupaten Probolinggo.
2. Saran bagi Institusi pendidikan
Diharapkan untuk mengembangkan ilmu keperawatan bahwasanya
penyebab terjadinya pasung dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia,
pendidikan, pekerjaan. Selain itu program bebas pasung terdiri dari peran
keluarga, masyarakat, promosi kesehatan, pergerakan kader dan
pengobatan.
3. Saran bagi Peneliti selanjutnya
Dari penelitian ini didapatkan bahwasanya faktor program bebas
pasung dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, pekerjaan.
Selain itu program bebas pasung terdiri dari peran keluarga, masyarakat,
promosi kesehatan, pergerakan kader dan pengobatan. Sehingga
diharapkan peneliti selanjutnya agar dapat melihat terkait faktor lain yaitu
peran keluarga untuk diteliti lebih detail
4. Uraikan saran bagi masyarakat
63
DAFTAR PUSTAKA
Bandura, A. 2016. Moral disengagement: How people do harm and live with
themselves. New York: Worth.
Duke, James A., 2014. Proceedings of the National Academy of Sciences. 2nd ed.
New York: CRC Press LLC. p.529.
Lampiran 1
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
Kepada :
Yth.
Di Tempat
Dengan Hormat,
Dengan ini saya, Iwan Dian Ekowanto , Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan IIK Strada Kediri, bermaksud akan mengadakan penelitian
dengan Judul “Pengaruh Peran Masyarakat Terhadap Program bebas
Pasung Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bantaran Kabupaten Probolinggo” yang merupakan tugas akhir
sebagai syarat kelulusan Program Studi S1 Keperawatan IIK Strada Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, saya mohon bantuan untuk
bersedia menjadi responden (sampel) penelitian saya, dengan cara mengisi
angket yang saya berikan. Dan saya menjamin atas kerahasiaan nama dan
alamat responden serta isi dari jawaban angket yang saya berikan.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaannya saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Lampiran 3
Responden
68
Lampiran 4
LEMBAR KUISIONER
PERAN MASYARAKAT
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
No Pertanyaan YA TIDAK
1 Apakah anda tau pengertian tentang
ODGJ?
2 Apakah ada tau ciri-ciri ODGJ?
3 Apakah anda memperlakukan
ODGJ dengan baik? Misalnya tidak
mengucilkannya
4 Apakah anda melakukan
pemasungan pada ODGJ?
5 Apakah anda mendukung jika
dilingkungan anda ada tindakan
pasung pada ODGJ
6 Apakah anda melaporkan dan
merujuk ODGJ yang dipasung ke
pusat layanan kesehatan terdekat?
7 Apakah anda berinisiatif
memberikan informasi kepada
keluarga ODGJ tentang program
bebas pasung?
8 Apakah anda mempunyai persepsi
yang positif terhadap program
bebas pasung dipasung pada ODGJ
69
LAMPIRAN 5
LEMBAR KUISIONER
PROGRAM BEBAS PASUNG PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA
(ODGJ)
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
saja
Setiap saat (termasuk di saat
pasien tidak kumat)
4 Adakah alasan khusus yang membuat Tidak
bapak/ibu melakukan tindakan Ada
pemasungan terhadap pasien?
(Pemeriksa melengkapi sesuai
pernyataan keluarga pasien)
Tidak setuju,
karena………………
72
Lampiran 6
1. VALIDITAS
2. REABILITAS
Cronbach’s Alpha
0,966 15
73
Lampiran 7
1. VALIDITAS
2. REABILITAS
Cronbach’s N of items
Alpha
0,954 12