Oleh :
NIM. 2282B1249
TAHUN 2022
PERSETUJUAN
Mahasiswa
Mengetahui
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya
dasar klinik Asuhan Kebidanan mengganti verban pada ibu nifas di Puskemas
program. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
1. Dr. dr. H. Sentot Imam Suprapto, MM Selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
penyesuain Studi.
Bidan IIK STRADA Indonesia yang sangat berjasa dan telah memberikan
6. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
penyusunan Laporan praktik keterampilan dasar Asuhan Kebidanan pada ibu nifas
ini. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan....................................................................................................3
1.3 manfaat...................................................................................................3
3.5 Intervensi..............................................................................................26
3.6 Implementasi........................................................................................29
3.7 Evaluasi.................................................................................................30
BAB 4 Pembahasan
4.1 Pembahasan..........................................................................................32
5.1 Kesimpulan..........................................................................................40
5.2 Saran.....................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
Dokumentasi kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua cara persalinan yaitu persalinan lewat
vagina yang lebih lebih dikenal dengan persalinan alami dan persalinan caesar
untuk
Pada beberapa keadaan, tindakan Seksio Sesarea ini bisa direncanakan atau
Kondisi ini dilakukan apabila dokter menemukan ada masalah kesehatan pada ibu
secara
Sesarea yaitu adanya komplikasi yang dapat terjadi antara lain cedera kandung
kemih, cedera pada pembuluh darah, cedera pada usus dan infeksi pada rahim.
Dalam hal ini bakteri merupakan sumber penyebab infeksi yang mengakibatkan
kelahiran
sangat jauh berbeda seperti Australia (7/100.000 kelahiran hidup) dan Jepang
sangat memprihatinkan karena jumlah kematan ibu di indonesia pada tahun 2012
tetap sama yaitu perdarahan 30,3%, hipertensi 27,1%, dan infeksi 7,3%.
Berdasarkan hasil uraian diatas salah satu penyebab angka kematian ibu
pemantauan khususnya pada pasca persalinan karena tindakan operasi agar dapat
menurunkan terjadinya berbagai komplikasi pada ibu Post Seksio Sesarea (SC),
maka dengan adanya kasus ini sehingga saya tertarik untuk menerapkan prinsip-
prinsip Manajemen
Pada Ny.”Y” Post Seksio Sesarea (SC) Hari ke 3 di Puskemas Uekuli kabupaten
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Kebidanan Mengganti Verban pada Ny “V” Post Sectio Sesarea (SC) Hari Ke
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian dan analisis data Ibu Post Partum Pada Ny”V”
ditemukan data bahwa ibu telah dioperasi Seksio Sesarea (SC) karena
Post
Post
C. Manfaat
1. Institusi Pendidikan
2. Bidan
3. Mahasiswa
TINJAUAN TEORI
b. Masa nifas disebut juga masa post partum atau purperium adalah
Maritalia 2012).
merupakan masa kritis bagi ibu maupun bagi bayinya. Diperkiraka 60%
dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. selama bidan
memberikan asuhan sebaiknya bidan mengetahui apa tujuan dari pemberian
asuhan paada masa nifas, adapun tujuan dari pemberian asuhan masa nifas
antara lain:
dimana dalam asuhan pada masa nifas ini peranan keluarga sangat
maupun penunjang.
menganalisis data tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini dapat
organ
kembali dalam keadaan sempurna terutama bila ibu selama hamil atau
1. Definisi
dilakukan
memungkinkan ruangan yang lebih besar untuk jalan keluar bayi. Akan
tetapi jenis ini sudah sangat jarang dilakukan saat ini karena sangat
sulit tertangani atau ketika plasenta tidak dapat dipisahkan dari rahim.
3. Indikasi
risiko kepada sang ibu atau bayi. adapun hal-hal yang dapat menjadi
a. Indikasi yang berasal dari ibu yaitu pada plasenta previa terutama pada
primigravida, primi para tua disertai letak ada, disproporsi sefalo pelvic
b. Indikasi yang berasal dari janin, Fetal distress/gawat janin, prolapsus tali
4. Komplikasi
retensio urinae. Pengeluaran air seni perlu diukur, jika air seni yang
berhasil,
d. Distensi Perut, Pada pasca laparatomi tidak jarang perut agak kembung
akan tetapi, setelah flatus keluar, keadaan perut menjadi normal. Akan
diatas perut pada periksa ketok, serta penderita merasa mual dan
muntah.
kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas, bersifat berat
perawatan Post Seksio Sesaria (SC) yang harus dilakukan oleh bidan yaitu
diantaranya:
a. Periksa tekanan darah, frekuensi nadi dan pernapasan, ukur jumlah urine
selama operasi.
b. Buat laporan operasi dan cantumkan hasil pemeriksaan diatas pada
lembar laporan. Catat lama operasi, jenis kelamin, nilai apgar score dan
kondisi bayi saat lahir, lembar operasi ditanda tangani oleh operator.
sampaikan jalannya operasi, kondisi ibu saat ini dan apa yang
risikko
menerima
2015).
Setelah pasca operasi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan karena pada
tahap ini ibu sangat rentang terhadap infeksi akibat perlukaan karena
pasca operasi maka kemungkinan terjadinya infeksi pada klien lebih rendah.
intravena terdiri dari larutan Ringer Laktat atau larutan sejenis dan
Dekstrosa 5% dalam air. Biasanya diberikan dalam 1-2 liter cairan yang
harus dipantau dengan ketat, dan fundus harus sering diperiksa dengan
didorong untuk bernapas dalam dan batuk. Setelah ibu sadar penuh,
c. Pemberian analgesik (Anti nyeri). Untuk ibu dengan ukuran tubuh rata-
d. Tanda Vital. Tekanan darah, nadi, jumlah urin, dan fundus uteri
menerima cairan per oral sehari setelah pembedahan. Jika tidak mampu,
f. Kandung Kemih Dan Usus. Kateter umunya dapat dilepas dari kandung
kemih 12 jam setelah operasi atau, yang lebih menyenangkan, pagi hari
pertama pembedahan, samar-samar pada hari kedua, dan aktif pada hari
ketiga. Pada hari kedua dan ketiga pasca operasi, dapat timbul nyeri gas
biasanya dapat memicu defekasi, jika tidak ibu harus diberi anema.
sebentar dari tempat tidur dengan bantuan paling tidak dua kali. Lama
waktu ambulasi Post Seksio Sesarea (SC) dengan general anastesi dan
regional anastesi cenderung sama. Selisih rata-rata lama waktu ambulasi
hematokrit yang rendah itu tetap stabil, ibu yang bersangkutan tersebut
karena ada hal lain, maka pemakaian penyangga payudara yang tidak
pada hari keempat atau kelima pasca persalinan, kecuali jika terjadi
sefamandol saja segera setelah tali pusat dijepit dan diikuti dua
Seesarea (SC) maka tentunya bidan dapat menolong ibu dengan baik
TINJAUAN KASUS
No Register :-
Nyeri pada daerah bekas operasi dirasakan ibu sejak selesai operasi yaitu
pada hari Senin, 31 Oktober 2022 jam 10.30 WITA. Sifat nyeri membuat ibu
Seksual (PMS) dan tuberkulosis (TBC). Tidak ada riwayat penyakit yang
menyertai kehamilan seperti sakit kepala yang hebat, nyeri perut yang hebat,
dan kejang. Tidak ada riwayat ketergantungan obat, alkohol, dan merokok.
5. Riwayat Reproduksi
a. Menarche : 13 tahun
a. Ibu mengatakan ini adalah anak yang kedua dan tidak pernah keguguran
sebelumnya
RSUD Tora Belo dan telah mendapat imunisasi sebanyak 2 kali yaitu
7. Riwayat Persalinan
b. Kala IV
8. Data Bayi
a. BBL : 3300gr
b. PBL : 49 cm
e. Kulit kemerahan
h. Tali pusat masih basah dan terjepit dengan penjepit tali pusat, tidak ada
tanda-tanda infeksi.
1) Suhu : 35 0C
2) Pernapasan : 54 kali/menit
10. Riwayat KB
tahun, ibu tidak pernah mengalami keluhan selama memakai KB jenis suntik
ibu merasa tidak ada keluhan yang ia alami selama memakai KB jenis suntik
3 bulan.
f. Selama kehamilan, persalinan dan masa nifas ini ibu senantiasa berdoa
a. Nutrisi
Pola makan ibu teratur dengan frekuensi 3 kali sehari dengan jenis
makanan nasi, sayur, lauk pauk dan buah.Ibu minum 7-8 gelas/hari.
b. Eliminasi
Ibu BAK sebanyak 3-4 kali/hari, berwarna kuning muda dengan bau khas
c. Istrahat
Ibu tidur siang kurang lebih 1 jam/ hari dan tidur malam 7-8 jam /hari
d. Personal Hygiene
Ibu mandi 2 kali sehari memakai sabun, keramas tiap rambut kotor
a. Mata
b. Wajah
mammae
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan massa dan benjolan serta pada saat puting
d. Abdomen
Palpasi : ada nyeri tekan, kontraksi uterus baik, uterus teraba bundar dan
e. Genetalia
f. Ekstremitas
Inspeksi : Tidak ada varices, jari-jari ekstremitas atas dan bawah lengkap
Diagnosa : PII A0, post SC hari ke-3 dengan nyeri luka Operasi
1. Diagnosa
10.30 Wita
11.30 wita.
b. Data objektif
- Kesadaran komposmentis
Ibu mengatakan melahirkan pada hari Senin, 31 Oktober 2022 jam 10.30
Wita dan pengkajian dilakukan pada hari Kamis, 03 November 2022 jam
setelah lahir TFU ± I jrbpst dan akan mengecil terus hingga 10 hari post
partum (Ilmu kebidanan Sarwono Edisi III, Hal 236-237).
Lokia sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang
Hal 192).
2. Masalah Aktual
Diagnosis : PII A0 Post Seksio Sesarea (SC) hari ke 3 dengan Nyeri Pada
luka
operasi
a. Data subjektif
- Ibu melahirkan pada hari Senin, 31 Oktober 2022 dan ini merupakan
b. Data objektif
- PII A0
- Bayi lahir pada hari Senin, 31 Oktober 2022 jam 10.30 wita
3. Kecemasan
a. Data subjektif
b. Data objektif
Ekspresi ibu tampak murung dan meringis bila ditekan pada daerah
abdomen
cemas dipersepsikan.
C. LANGKAH III: IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
a. Data subjektif
- Ibu dioperasi pada hari Senin, 31 Oktober 2022, jam 10.30 Wita
b. Data objektif
- Tanda-tanda Vital
Suhu : 37˚C
vitamin
E. LANGKAH V : RENCANA/INTERVENSI
dialaminya
ibu.
ibu dapat mengetahui seperti apa kontraksi yang baik dan bisa
8. Ajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar serta cara perawatan
Rasional: Dengan posisi menyusui yang benar bayi dapat lebih baik dan
mudah menghisap ASI dan agar payudara ibu tidak lecet, serta
bendungan ASI
yang rusak
tindakan
dialaminya
3. Jelaskan pada ibu cara mengetahui baik tidaknya kontraksi uterus, yaitu
dengan meraba bagian perut. Jika perut terasa lunak dan ibu merasa tidak
nyaman, segera lakukan massage atau memijat pada daerah perut agar
melakukan
Hasil: Luka operasi telah dibersihkan dan verban telah diganti, ibu bersedia
7. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya tanpa dijadwalkan (onde mand) secara
Hasil: Ibu selalu menyusui bayinya setiap 2 jam sekali secara bergantian
8. Ajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar, yaitu dengan menyejajarkan
kepada bayi menghadap pada payudara, posisikan kepala bayi dengan
nyaman dan perhatikan posisi perlekatan mulut bayi pada payudara untuk
menghindari lecet. Serta cara perawatan payudara yang baik dan benar, yaitu
sebelum menyusui basahi putting dengan ASI untuk mencegah lecet pada
putting.
melakukan
cepat saji dan berlemak. Makanan yang mengandung gizi seimbang sangat
Hasil: Ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan dan bersedia melakukan
10. Ajarkan ibu melakukan teknik relaksasi, seperti ketika nyeri pada daerah
bekas operasi anjurkan ibu ketika baring untuk bergerak miring ke kiri
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
c. Berat : 55 kg
d. Tanda-tanda vital
Suhu : 37˚C
2. Pemeriksaan fisik
a. Mata
b. Wajah
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan massa dan benjolan serta pada saat puting
d. Abdomen
Palpasi : ada nyeri tekan, kontraksi uterus baik, uterus teraba bundar dan
e. Genetalia
f. Ekstremitas
Inspeksi : Tidak ada varices, jari-jari ekstremitas atas dan bawah lengkap
ASSESMENT
PLANNING
tindakan
2. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan menjelaskan keadaan yang
dialaminya
3. Jelaskan pada ibu cara mengetahui baik tidaknya kontraksi uterus, yaitu
dengan meraba bagian perut. Jika perut terasa lunak dan ibu merasa tidak
nyaman, segera lakukan massage atau memijat pada daerah perut agar
melakukan
Hasil: Luka operasi telah dibersihkan dan verban telah diganti, ibu bersedia
Hasil: Ibu selalu menyusui bayinya setiap 2 jam sekali secara bergantian
8. Ajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar, yaitu dengan menyejajarkan
nyaman dan perhatikan posisi perlekatan mulut bayi pada payudara untuk
menghindari lecet. Serta cara perawatan payudara yang baik dan benar, yaitu
sebelum menyusui basahi putting dengan ASI untuk mencegah lecet pada
putting.
melakukan
cepat saji dan berlemak. Makanan yang mengandung gizi seimbang sangat
Hasil: Ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan dan bersedia melakukan
10. Ajarkan ibu melakukan teknik relaksasi, seperti ketika nyeri pada daerah
bekas operasi anjurkan ibu ketika baring untuk bergerak miring ke kiri
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan hasil tinjauan kasus
Ny.”V” dengan Post Seksio Sesarea (SC) hari Ke 3 di Puskemas Uekuli kabupaten
Tojo Una-una Sulawesi Tengah, Pada hari Kamis, 03 November 2022. Untuk
spiritual.
respon
ibu dalam memberikan informasi begitu pula dengan keluarga, bidan da dokter
yang merawat sehingga penulis dengan mudah memperoleh data yang diinginkan.
Data diperoleh secara terfokus pada masalah klien sehingga intervensinya juga
Menurut teori yang ada bahwa Seksio Sesarea (SC) dilakukan apabila
melalui perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerektomi). Berdasarkan studi kasus
pada Ny.”V” Post Seksio hari kelima ditemukan data ibu dioperasi Seksio Sesarea
(SC) karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk malahirkan normal akibat
adanya plasenta previa totalis yang menutupi jalan lahir Sehingga harus
melakukan tindakan operasi sesar, apa yang dijelaskan ditinjauan pustaka dengan
studi kasus tampaknya tidak ada kesenjangan antara teori dan studi kasus.
Dalam
langkah ini data yang diinterpretasikan menjadi diagnosa kebidanan dan masalah.
asuhan
terhadap klien.
Sedangkan pada studi kasus pada Ny.”V” ditemukan kontraksi uterus teraba keras
dan bundar, pengeluaran lochia Sanguinolenta, TFU 3 jari bawah pusat, dan nyeri
yang dirasakan ibu pada daerah abdomen saat bergerak sehingga ditegakkan
secara garis besar tampak ada persamaan dalam diagnosa aktual yaitu nyeri pada
daerah bekas Seksio Sesarea (SC), sehingga apa yang dijelaskan ditinjauan
pustaka
dengan studi kasus tampaknya tidak ada kesenjangan antara teori dan studi kasus.
yang mungkin terjadi. Sesuai dengan tinsjauan pustaka bahwa keadaan nyeri luka
operasi kemungkinan dapat terjadi infeksi apabila tidak ditangani dengan baik.
Berdasarkan data yang ada pada studi kasus Ny”V” dilahan praktek dapat
tinjauan dan manajemen asuhan kebidanan pada studi kasus Ny”V” nampak ada
D. Tindakan Segera/Kolaborasi
yang
lebih profesional sesuai dengan keadaan yang dialami oleh klien ataupun
konsultasi
dengan dokter.
kebidanan pada studi kasus dilahan praktek dan ini berarti tidak ada kesenjangan.
kondisi klien, rencana tindakan harus disetujui klien dan semua tindakan yang
Pada studi kasus Ny”V” dengan Post Seksio Sesarea (SC) hari ke 3,
dan
masalah potensial yaitu observasi tanda-tanda vital, anjurkan ibu istirahat yang
cukup, anjurkan ibu makan-maksan yang bergizi, anjurkan ibu untuk mobilisasi
dini, berikan penjelasan tentang personal hygiene yaitu mengganti pembalut dan
pakaian bila basah/kotor, jelaskan penyebab nyeri, anjurkan ibu untuk sering
Dari rencana asuhan kebidanan yang telah diberikan, pada kasus ini ada
rencana tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman pada klien. Implementasi
dapat dilaksanakan seluruhnya oleh bidan ataupun sebagian dilaksanakan ibu
serta
kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah
direncanakan.
Pada studi kasus Ny”V” dengan Post Seksio Sesarea (SC) hari ke 3, semua
tanpa hambatan karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien
serta
telah dicapai atau tidak dengan tindakan yang sudah diimplementasikan. Evaluasi
yang berhasil dilakukan sebelum dan sesudah meliputi: luka insisi/operasi kering,
nyeri pada daerah bekas operasi berkurang, tanda-tanda vital dalam batas normal,
dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti merah, bengkak, nyeri,
dan panas.
Berdasarkan studi kasus Ny”V” Post Seksio Sesarea (SC) tidak ditemukan
hal-hal yang menyimpang dari evaluasi tinjauan pustaka. Oleh karena itu bila
dibandingkan dengan tinjauan pustaka dan studi kasus Ny”V” secara garis besar
PENUTUP
melalui studi kasus tentang keterampilan dasar asuhan kebidanan mengganti verban
luka operasi pada Ny”V” dengan Post seksio caessar (SC) hari kelima di Puskemas
Uekuli kabupaten Tojo Una-una Sulawesi Tengah maka bab ini penulis menarik
A. Kesimpulan
1. Melaksanakan pengkajian dan analisis data Ibu Post Partum Pada Ny”V” Post
ditemukan data bahwa ibu telah dioperasi Seksio Sesarea (SC) karena kondisi
Sulawesi Tengah dengan hasil yaitu dapat menimbulkan nyeri pada daerah
Sulawesi Tengah dengan hasil yaitu keadaan nyeri pada luka operasi
kabupaten Tojo Una-una Sulawesi Tengah dengan hasil yaitu tidak dilakukan
5. Menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan Ibu Post Partum Pada Ny”V”
Post Seksio Sesarea (SC) Hari Ke 3 di Puskemas Uekuli kabupaten Tojo Una-
6. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada Ibu Post
Partum Pada Ny”V” Post Seksio Sesarea (SC) Hari Ke 3 di Puskemas Uekuli
kabupaten Tojo Una-una Sulawesi Tengah dengan hasil yaitu semua tindakan
adanya hambatan.
7. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ibu Post Partum
kabupaten Tojo Una-una Sulawesi Tengah dengan hasil yaitu tidak ditemukan
B. Saran
a. Diharapkan pada setiap ibu Post Seksio Sesarea (SC) agar senantiasa
menjaga kebersihan diri terutama pada daerah bekas operasi agar luka
bergizi agar ibu sehat sehingga akan membantu luka cepat kering dan
sembuh.
meningkatkan hubungan yang lebih erat antara ibu dan bayinya demi
dirumah.
2. Untuk bidan
angka
c. Kerja sama dan komunikasi yang baik antara petugas profesional lain
(dokter, perawat, dan sesama bidan) agar proses berjalan dengan mudah.
persalinan berlangsung.
2013.
Medika, 2013.
Heryani, Reni. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Dan Menyusui. Jakartta Timur: CV
Ikhtiarinawati F, Fitriana dan Dwi Ns, Lilis. 2012. Jurnal Midpro, edisi 2/2012.
Pada Ibu Nifas Fisiologi Dan Post Sectio Caesarea. Jurnal Midpro, edisi
2/2012.http://journal.unisla.ac.id/pdf/19512013/3.%20perbedaan%20penuruna
Lestari, indryani Maya dan Misbah Nurul. 2014. Hubungan Antara Paritas dan Umur
Ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa. Volume.2. No.2. Banten: Jurnal
ObstretikaScientia.http://ejurnal.latansamishiro.ac.id/index.php/OBS/article/
Belajar, 2012.
Rukiyah, Aiyeyeh dan Dkk. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: CV.Trans Info
Media, 2011.
Rahmawati Nur, Eni. Ilmu Praktis Kebidanan. Surabaya: Victory Inti Cipta, 2011.
Saleha, Sitti. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika, 2013.
Purwoastuti, Endang, dkk. Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui. Yogyakarta:
Syahriar, Alfa. Kupas Tuntas Darah Kebiasaan Wanita. Solo: Zam-zam, 2012.
Runiari, Nengah. Dkk. 2014. Usia Dan Paritas Dengan Plasenta Previa Pada
IbuBersalin.http://poltekkesdenpasar.ac.id/files/JURNAL%20GEMA
%20KEPERAWATAN/JUNI%202014/Nengah%20Runiari,
SectioCaesarea.volume2.No.1.Manado.http//ejournal.unsrat.ac.id/indeks.php/
Wulandari, Setyo Retno. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Jakarta : Gosyen
Publishing, 2011.
PENDOKUMENTASIAN