Anda di halaman 1dari 45

USULAN KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR


MELALUI PROSEDUR PERAWATAN TALI PUSAT
TERBUKA DI RUANG NIFAS RUMAH SAKIT
AL-FATAH AMBON

DIANA SULASTRI BATTU


NIM. P07120120044

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
2022
USULAN KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR


MELALUI PROSEDUR PERAWATAN TALI PUSAT
TERBUKA DI RUANG NIFAS RUMAH SAKIT
AL-FATAH AMBON

Usulan Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Pada Program Studi
Keperawatan Ambon Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

DIANA SULASTRI BATTU


NIM. P07120120044

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
2022

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Diana Sulastri Battu

NIM : P07120120044

Program Studi : Keperawatan Ambon

Institusi : Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Usulan Karya Tulis Ilmiah yang

saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan

merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui

sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Usulan Karya

Tulis Ilmiah ini merupakan hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima saksi

atas perbuatan tersebut.

Ambon, 7 Desember 2022

Pembuat Pernyataan

Diana Sulastri Battu


NIM.P07120120044

Mengetahui :

Pembimbing

Joula Timisela, S.Kep., Ners., M.Kep


NIP. 197003031994032001

iii
LEMBARAN PERSETUJUAN

Usulan Karya Tulis Ilmiah oleh Diana Sulastri Battu, NIM. P07120120044

dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir Melalui Prosedur

Perawatan Tali Pusat Terbuka di Ruang Nifas Rumah Sakit Al-Fatah Ambon”

telah diperiksa dan disetujui untuk diujiankan.

Ambon, 7 Desember 2022

Pembimbing

Joula Timisela, S.Kep., Ners., M.Kep


NIP. 197003031994032001

iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti

panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan Usulan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

“Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Melalui Prosedur Perawatan Tali

Pusat Terbuka di Ruang Nifas Rumah Sakit Al-Fatah Ambon”.

Ucapan terima kasih dengan tulus dan penuh rasa hormat peneliti

sampaikan kepada ibu Joula Timisela, S.Kep., Ners., M.Kep, selaku pembimbing

yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan

kepada peneliti selama penyusunan Usulan Karya Tulis Ilmiah ini.

Proses penyusunan Usulan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu peneliti menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Hairudin Rasako, SKM., M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Maluku yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

2. Rony A. Latumenasse, S.Pd., M.Kes, selaku Ketua Program Studi

Keperawatan Ambon yang telah memberikan motivasi dan arahan selama

mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

3. Yona Sahalessy, M.Kep., Sp.Kep.Kom, selaku koordinator tingkat 3B yang

selalu memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan selama mengikuti

pendidikan di Program Studi Keperawatan Ambon Politeknik Kesehatan

Kemenkes Maluku

v
4. Sri Eny Setyowati, SKM., M.Kes, selaku Pembimbing Akademik serta

seluruh staf pada Program Studi Keperawatan Ambon Politeknik Kesehatan

Kemenkes Maluku, yang telah memberikan motivasi, bimbingan, dan ilmu

pengetahuan selama peneliti mengikuti pendidikan.

5. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta yang senantiasa mendoakan,

mencurahkan kasih sayang, nasihat, dukungan baik secara moral maupun

material, serta kesabaran yang luar biasa dalam setiap langkah hidup peneliti.

6. Teristimewa untuk tante saya yang senantiasa mendoakan dan memberikan

dukungan baik secara moral maupun material kepada peneliti selama

mengikuti pendidikan hingga penyelesaikan penyusunan usulan karya tulis

ilmiah ini. Keluarga besar Nania yang senantiasa mendoakan, menasehati,

dan memberikan semangat kepada peneliti dalam penyusunan usulan karya

tulis ilmiah ini.

7. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2020 khususnya tingat 3B yang telah

menemani peneliti selama proses perkuliahan di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Maluku.

Kritik dan saran dari pembaca, peneliti sangat harapkan guna perbaikan

Usulan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata semoga bermanfaat dan kiranya semua

masukan yang diterima dapat membantu menyempurnakan penulisan Usulan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Ambon, 7 Desember 2022

Peneliti

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN....................................................................................... i


HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................................iii
LEMBARAN PERSETUJUAN...................................................................................... iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan Studi Kasus.............................................................................................. 4
D. Manfaat Studi Kasus ............................................................................................ 5
1. Keluarga (ibu)................................................................................................ 5

2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan .................................. 5

3. Penulis ........................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 6


A. Konsep Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir..................................................... 6
1. Pengkajian Keperawatan ................................................................................ 6

2. Diagnosis Keperawatan................................................................................ 10

3. Perencanaan keperawatan ............................................................................ 13

4. Implementasi keperawatan ........................................................................... 15

5. Evaluasi Keperawatan .................................................................................. 15

B. Konsep Perawatan Tali Pusat Terbuka Pada Bayi Baru Lahir ............................. 16
1. Pengertian Perawatan Tali Pusat Terbuka ..................................................... 16

2. Tujuan Perawatan Tali Pusat Terbuka .......................................................... 17

3. Manfaat Perawatan Tali Pusat Terbuka ........................................................ 17

4. Cara-Cara Melakukan Perawatan Tali Pusat Terbuka ................................... 18

5. Dampak Perawatan Tali Pusat ...................................................................... 18

vii
6. Standar Prosedur Operasional Perawatan Tali Pusat Terbuka ....................... 20

BAB III METODE STUDI KASUS .............................................................................. 22


A. Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus ................................................................. 22
B. Subjek Studi Kasus ............................................................................................ 22
C. Fokus Studi ....................................................................................................... 22
D. Definisi Operasional Fokus Studi ....................................................................... 22
E. Instrumen Studi Kasus ....................................................................................... 23
F. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 23
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus .......................................................................... 23
H. Analisis Data dan Penyajian Data ...................................................................... 24
I. Etika Studi Kasus .............................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 26
LAMPIRAN

viii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Pesetujuan Judul

2. Surat Ijin Pengumpulan Data Awal

3. Surat Pengembalian Data Awal

4. Penjelasan Untuk Mengikuti Penelitian

5. Informed Consent

6. Format Pengkajian Bayi Baru Lahir

7. Standar Prosedur Operasional Keperawatan Tali Pusat Terbuka

8. Lembar Observasi

9. Lembar Konsultasi Usulan KTI

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi baru lahir adalah masa neonatus (0-28 hari) dimana terjadi

perubahan yang luar biasa dari kehidupan di dalam rahim menuju ke luar

rahim dan pematangan organ terjadi di hampir semua sistem

(Profil Kesehatan Indonesia, 2021). Bayi baru lahir atau bayi di bawah usia

satu bulan merupakan kelompok usia yang paling berisiko mengalami

gangguan kesehatan, salah satunya adalah risiko infeksi. Risiko infeksi pada

bayi baru lahir disebabkan oleh paparan atau kontaminasi dengan

mikroorganisme selama persalinan maupun beberapa saat setelah bayi lahir

(Nova & Sutiyarsih, 2021). Salah satu infeksi yang dapat menyerang bayi

baru lahir adalah tetanus neonatorum (Amalia et al., 2022).

Word Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa pada tahun

2017 sebanyak 30.484 bayi baru lahir meninggal akibat tetanus neonatorum

(Alexander & Aulia Putri, 2019). Pada tahun 2021 terjadi peningkatan jumlah

kasus tetanus neonatorum yaitu sebanyak 11 kasus, dimana sebelumnya pada

tahun 2020 hanya terdapat 4 kasus. Case Fatality Rate (CFR) juga meningkat

menjadi 82% pada tahun 2021 dimana sebelumnya pada tahun 2020 CFRnya

hanya sebesar 50% (Profil Kesehatan Indonesia, 2021). Kematian bayi baru

lahir menyumbang 59% kematian bayi dimana salah satu penyebab utamanya

adalah infeksi tetanus neonatorum yang disebabkan oleh basil Clostridium

tetani. Infeksi ini terjadi pada bayi baru lahir melalui pemotongan tali pusat

1
2

dengan menggunakan alat yang tidak steril dan teknik perawatan tali pusat

yang tidak tepat. Teknik perawatan yang tidak tepat tersebut juga dapat

mempengaruhi lama pelepasan tali pusat (Nurbiantoro et al., 2022).

Perawatan tali pusat adalah tindakan merawat atau memelihara tali

pusat bayi setalah tali pusat dipotong sampai sebelum tali pusat gugur

(Amalia et al., 2022). Secara umum perawatan tali pusat bertujuan untuk

mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat pelepasan tali pusat. Infeksi

tali pusat pada prinsipnya dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali

pusat yang baik dan benar (Mardiah & Sepherpy, 2021). Perawatan tali pusat

lebih baik dilakukan dengan menggunakan metode perawatan tali pusat

terbuka. Perawatan tali pusat terbuka merupakan perawatan tali pusat yang

tidak diberikan perawatan apapun. Tali pusat dibiarkan terbuka tanpa

memberikan kasa kering maupun antiseptik lainnya. Pelepasan tali pusat

dilakukan dengan bantuan udara yang mengandung oksigen, sehingga akan

mempercepat pengeringan tali pusat (Nurbiantoro et al., 2022).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kholidati & Rohmawati (2019)

yang berjudul efektifitas perawatan tali pusat dengan teknik tertutup dan

terbuka terhadap penyembuhan luka tali pusat pada bayi baru lahir di RSIA

Fauziyah Tulungagung menyatakan bahwa secara kualitatif perawatan teknik

terbuka lebih baik karena dengan tidak memberi apapun pada tali pusat dan

membiarkan tali pusat terpapar dengan udara yang mengandung oksigen,

maka akan terjadi proses pengeringan sehingga penyembuhannya lebih cepat.

Sedangkan pada perawatan teknik tertutup kompres alkohol yang hanya


3

efektif dalam 2 menit selanjutnya menguap menyebabkan tali pusat lembab

dan proses penyembuhan akan menjadi lambat.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari (2021) yang

berjudul perbedaan perawatan tali pusat terbuka dan perawatan tali pusat

tertutup dengan efektifitas pelepasan tali pusat menyatakan bahwa

penggunaan perawatan terbuka lebih direkomendasikan karena dengan

perawatan tali pusat terbuka akan menyebabkan cepatnya pelepasan tali pusat

dan mengurangi insidensi terjadi infeksi tali pusat.

Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik RS Al-Fatah

Ambon, kejadian bayi baru lahir dalam tiga tahun terakhir mengalami

fluktuasi, dimana pada tahun 2020, terdapat 1486 bayi baru lahir, tahun 2021

terdapat 1635 bayi baru lahir dan tahun 2022 terdapat 1448 bayi baru lahir.

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu bidan yang

bertugas di Ruang Nifas RS Al-Fatah Ambon, didapatkan data bahwa

perawatan tali pusat di RS Al-Fatah Ambon sudah menggunakan perawatan

tali pusat terbuka dengan cara tidak memberikan kasa, alkohol maupun

betadin pada tali pusat bayi. Alkohol hanya diberikan ketika tali pusat bayi

mengalami tanda-tanda infeksi seperti: tali pusat mengeluarkan cairan seperti

nanah, darah dan bau pada tali pusat. Bidan juga mengatakan bahwa belum

pernah terjadi kasus infeksi tetanus neonatorum di RS Al-Fatah Ambon.

Berdasarkan pengalaman peneliti saat praktikum di RS Al-Fatah

Ambon, ibu yang sudah melahirkan akan dirawat terpisah dengan bayinya

untuk sementara waktu, kemudian setelah dirawat gabung, ibu dan keluarga
4

bayi akan diberikan edukasi oleh bidan tentang cara perawatan tali pusat

terbuka pada bayi baru lahir, sehingga ibu dan keluarga mampu melakukan

perawatan tali pusat secara mandiri. Tetapi dari hasil observasi peneliti

selama praktikum di RS Al-Fatah Ambon, keluarga terkadang lupa untuk

mencuci tangan sebelum melakukan perawatan tali pusat terbuka dan masih

memakaikan popok menutupi tali pusat bayi. Peran kita sebagai perawat yaitu

memberikan asuhan keperawatan secara langsung maupun tidak langsung

kepada bayi menggunakan pendekatan proses keperawatan untuk membantu

ibu dan keluarga agar bisa mandiri dan mengetahui cara yang baik dan benar

dalam melakukan perawatan tali pusat terbuka.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti:

“Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir Melalui Prosedur Perawatan

Tali Pusat Terbuka di Ruang Nifas Rumah Sakit Al-Fatah Ambon”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini yaitu “Bagaimanakah asuhan

keperawatan pada bayi baru lahir melalui prosedur perawatan tali pusat

terbuka di Ruang Nifas Rumah Sakit Al-Fatah Ambon?”.

C. Tujuan Studi Kasus

Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan

pada bayi baru lahir melalui prosedur perawatan tali pusat terbuka di Ruang

Nifas Rumah Sakit Al-Fatah Ambon.


5

D. Manfaat Studi Kasus

1. Keluarga (ibu)

Meningkatkan pengetahuan keluarga (ibu) melalui perawatan tali pusat

terbuka pada bayi baru lahir, sehingga bayi terhindar dari tetanus

neonatorum.

2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasaan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan

melalui perawatan tali pusat terbuka pada bayi baru lahir.

3. Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur

perawatan tali pusat terbuka pada asuhan keperawatan bayi baru lahir
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses

keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam

pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan pasien. Pengumpulan data merupakan

suatu kegiatan untuk menghimpun informasi tentang status kesehatan

pasien. Status kesehatan pasien yang normal maupun yang senjang

hendaknya dapat dikumpulkan. Hal ini dimaksudkan untuk

mengidentifikasi pola fungsi kesehatan pasien, baik yang efektif optimal

maupun yang bermasalah (Budiono & Pertami, 2019).

Adapun pengkajian fisik Bayi baru lahir menurut (Yuli, 2018)

adalah sebagai berikut.

a. Ukuran umum

Lingkar kepala 33-35 cm, sekitar 2-3 cm lebih panjang dari lingkar

dada akan tetapi molding setelah lahir dapat mengubah lingkar

kepala, lingakar kepala dan dada bisa sama selama 1-2 hari pertama

setelah lahir.

6
7

b. Tanda vital

1) Suhu tubuh batas normal 36,5°-37°C. Menangis bisa sedikit

meningkatkan suhu tubuh dan pemanas radiasi akan

meningkatkan semua suhu aksilar.

2) Denyut jantung apikal 120-140x/menit, selama periode pertama

reaktivitas dalam 6-8 jam, kecepatan dapat mencapai

180x/menit.

3) Respirasi normal 30-60x/menit. Menangis akan meningkatkan

respirasi respirasi. dan tidur akan menurunkan

4) Tekanan darah Osilometrik 65/41 mmhg pada bagian lengan dan

betis. Pemasangan manset di bagian paha akan membuat bayi

gaduh dan tekanan darah akan meningkat lebih tinggi dari pada

pemasangan manset pada bagian lengan.

c. Penampilan umum

Postur tubuh untuk kepala fleksi, ekstremitas fleksi.

d. Kulit bayi

Bayi saat lahir kulit merah menyala, empuk dan lembut, lanugo,

terdapat edema sekitar mata, wajah, tungkai, punggung tangan, kaki,

dan skrotum atau labia.

e. Kepala

Fontanela anterior berbentuk berlian ukurannya 2,5-4 cm, sedangkan

fontanela posterior berbentuk segitiga dan ukurannya 0-5,1 cm.


8

Fotanela harusnya datar, lunak dan liat. Bagian terlebar fontanela

diukur dari tulang tidak dari sutura ke sutura.

f. Mata

Kelopak mata biasanya edema, warna abu-abu sabak, biru gelap,

coklat. Tidak terdapat air mata, terdapat refleks merah. Refleks

kornea sebagai rangsang sentuhan dan sedangkan reflex mengedip

sebagai respon terhadap cahaya atau sentuhan.

g. Telinga

Puncak pina pada garis horizontal dengan kantus lateral mata, refleks

terkejut pada mata akan terlihat jika dibangkitkan oleh suara keras

atau mendadak. Pina fleksibel dan terdapat kartilago.

h. Hidung

Tidak cuping hidung dan cairan mukus putih cair saat bersin.

i. Mulut dan tenggorokan

Langit-langit mulut melengkung tajam dan utuh, uvula terdapat pada

garis tengah, reflek menghisap kuat dan terkoordinasi, ada reflek

rooting.

j. Leher

Leher pendek, gemuk, biasanya dislimuti lipatan kulit dan reflek

leher tonik.
9

k. Dada

Diameter anteroposterior sama dengan lateral, sedikit retraksi sternal

jelas terlihat saat inspirasi, prosesus xifoidesus jelas, dan terjadi

pembesaran payudara.

l. Paru

Respirasi paru terutama abdominal, reflek batuk tidak ada pada saat

lair dan muncul pada hari 1-2, suara nafas bronkhial sama dengan

bilateral.

m. Jantung

Terdengar sinus kedua lebih tajam dan tinggi nadanya dari sinus

pertama.

n. Abdomen

Abdomen berbentuk silindris, hati teraba dengan kedalaman 2-3 cm

dibawah kosta kanan, limpa ujung teraba pada akhir minggu

pertama, ginjal teraba dengan kedalaman 1-2 cm diatas umbilikus,

tali pusat berwarna putih kebiruan saat lahir dengan dua arteri dan

satu vena, denyut femoral dan bilateral sama.

o. Genetalia femila

Labia dan klirotis biasanya edema, meatus uretra berada dibelakang

klirotis, verniks kaseosa berada diantara labia dan berkemih selama

24 jam.
10

p. Genetalia maskulina

Lubang uretra terdapat pada ujung glans penis, testis teraba dalam

setiap skrotum biasanya besar dan edema.

q. Punggung dan rektum

Tulang belakang utuh, tidak ada lubang, massa atau lengkungan

yang menonjol. Lubang anus paten dan keluar mekonium dalam 48

jam.

r. Ekstremitas

Sepuluh jari tangan dan kaki kisaran dapat gerak penuh, dasar kuku

merah jambu, dengan sianosis transien segera setelah lahir. Terdapat

garis-garis pertiga anterior ditelapak kaki, telapak kaki biasanya

datar, ekstremitas simetris.

2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis

mengenai respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses

kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun

potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi

respons individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan

dengan kesehatan. Diagnosis keperawatan yang muncul pada bayi baru

lahir menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017 yaitu:


11

a. Risiko Infeksi

1) Definisi

Beresiko mengalami peningkatan terserang organisme

patogenik.

2) Faktor Risiko

Penyakit kronis (mis. Diabetes mellitus), efek prosedur invasive,

peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan.

ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer; gangguan

peristaltik, kerusakan integritas kuli, perubahan sekresi pH,

penurunan kerja siliaris, ketuban pecah lama, ketuban pecah

sebelum waktunya, merokok, dan statis cairan tubuh,

ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder; penurunan

hemoglobin, imununosupresi, leukopenia, supresi respon

inflamasi dan vaksinasi tidak adekuat.

3) Kondisi Klinis Terkait

Kondisi klinis terkait yaitu AIDS, luka bakar, penyakit paru

obstruktif kronis, diabetes mellitus, tindakan invasive, kondisi

penggunaan terapi steroid, penyalahgunaan obat, ketuban pecah

sebelum waktunya, kanker, gagal ginjal, imunosupresi,

lymphedema, leukositopenia dan gangguan fungsi hati.


12

b. Risiko Hipotermia

1) Definisi

Beresiko mengalami kegagalan termoregulasi yang dapat

mengakibatkan suhu tubuh berada di bawah rentang normal.

2) Faktor Risiko

Berat badan ekstrem, kerusakan hipotalamus, konsumsi alkohol,

kurangnya lapisan lemak subkutan, suhu lingkungan rendah,

malnutrisi, pemakaian pakaian yang tipis, penurunan laju

metabolism, terapi radiasi, tidak beraktivitas, transfer panas

(mis. konduksi, konveksi, evaporasi dan radiasi), trauma,

prematuritas, penuaan, bayi baru lahir, berat badan lahir rendah,

kurang terpapar informasi tentang pencegahan hipotermia dan

efek agen farmakologis.

3) Kondisi Klinis Terkait

Berat badan ekstrem, dehidrasi dan kurang mobilitas fisik.

c. Risiko Defisit Nutrisi

1) Definisi

Beresiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme.

2) Faktor Risiko

Ketidakmampuan menelan makanan, ketidakmampuan

mencerna makanan, ketidakmampuan mengabsorbsi nutrisi,

peningkatan kebutuhan metabolisme, faktor ekonomi


13

(mis. finansial tidak mencukupi) dan faktor psikologis (mis.

stress, keengganan untuk makan).

3) Kondisi Klinis Terkait

Stroke, Parkinson, Mobius syndrome, cerebral palsy, cleft lip,

cleft palate, amyotropic lateral sclerosis, kerusakan

neuromuscular, luka bakar, kanker, infeksi, AIDS, penyakit

chrohn’s, enterokolitis dan fibrosis kistik.

3. Perencanaan keperawatan

Perencanaan keperawatan adalah segala treatment yang

dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian

klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja

SIKI DPP PPNI, 2018). Penerapan luaran keperawatan dengan

menggunakan ketiga komponen luaran keperawatan yaitu Label,

Ekspetasi dan Kriteria Hasil (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019).

Perencanaan keperawatan yang diberikan pada bayi baru lahir

berdasarkan studi kasus ini difokuskan pada masalah keperawatan Risiko

Infeksi yang mengacu pada Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

(SIKI), dengan tujuan dan kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran

Keperawatan Indonesia (SLKI).

a. Tujuan dan Kriteria Hasil

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat

infeksi menurun dengan kriteria hasil: kebersihan tangan meningkat,

kebersihan badan meningkat, nafsu makan meningkat, demam


14

menurun, kemerahan menurun, nyeri menurun, bengkak menurun,

vesikel menurun, cairan berbau busuk menurun, sputum berwarna

hijau menurun, drainase purulem menurun, piuna menurun, periode

malaise menurun, periode menggigil menurun, letargi menurun,

gangguan kognitif menurun, kadar sel darah putih membaik, kultur

darah membaik, kultur urine membaik, kultur sputum membaik,

kultur area luka membaik, dan kultur feses membaik

(Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019).

b. Intervensi keperawatan berupa Pencegahan Infeksi menurut

(Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) meliputi:

1) Observasi

a) Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik

2) Teraupetik

a) Batasi jumlah pengunjung

b) Berikan perawatan kulit pada area tali pusat

c) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan

lingkungan pasien

d) Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi

3) Edukasi

a) Jelaskan tanda dan gejala infeksi

b) Ajarkan ibu cara mencuci tangan 6 langkah dengan benar

c) Ajarkan ibu etika batuk

d) Ajarkan ibu cara memeriksa kondisi tali pusat


15

e) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi bayi melalui

pemberian ASI

f) Anjurkan ibu meningkatkan asupan cairan

4) Kolaborasi

a) Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu

4. Implementasi keperawatan

Implementasi keperawatan adalah realisasi rencana tindakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam

pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan,

mengobservasi respons pasien selama dan sesudah pelaksanaan

tindakan, serta menilai data yang baru (Budiono & Pertami, 2019).

Implementasi pada studi kasus ini mengacu pada Pedoman

Standar Prosedur Operasional Keperawatan yaitu tindakan

perawatan tali pusat terbuka pada bayi baru lahir.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi yang dilakukan merupakan tahap akhir dari setiap

proses keperawatan untuk menilai keefektifan dan keberhasilan

dalam perawatan tali pusat pada bayi dalam memberikan asuhan

keperawatan yang bisanya menggunakan metode SOAP

(S : Subjektif, O : Objektif, A : Analisa, dan P : Perencanaan)

(Siregar, 2020).
16

Evaluasi pada studi kasus ini diharapkan dapat menjawab

tujuan dan kriteria hasil yang mengacu pada Standar Luaran

Keperawatan Indonesia (SLKI).

B. Konsep Perawatan Tali Pusat Terbuka Pada Bayi Baru Lahir

1. Pengertian Perawatan Tali Pusat Terbuka

Perawatan tali pusat terbuka adalah suatu keadaan dimana tali

pusat dibiarkan terbuka dan dibersihkan hanya dengan air bersih serta tali

pusat dibiarkan lepas dengan sendirinya tanpa membungkus dan

membubuhkan daun-daunan, abu dapur atau ramuan. Tali pusat disini

dibersihkan dengan air bersih kemudian dikeringkan dengan kain tanpa

ditutup dengan kain kasa (Pitriani & Agustina, 2020).

Perawatan tali pusat terbuka adalah perawatan tali pusat yang

tidak diberikan perlakuan apapun. Tali pusat dibiarkan dengan keadaan

terbuka dan tidak diberikan kasa kering maupun antiseptik lainnya.

Pelepasan tali pusat dilakukan dengan bantuan udara yang mengandung

oksigen untuk membantu pengeringan tali pusat lebih cepat karena pada

tali pusat terdapat Jelly Wharton yang banyak mengandung air yang jika

terkena udara akan berubah strukturnya dan secara fisiologis berubah

fungsi menjadi padat dan mengeklem tali pusat secara otomatis sehingga

menyebabkan aliran darah pada pembuluh darah didalam sisa tali pusat

terhambat atau bahkan tidak mengalir lagi sehingga membuat tali pusat

kering dan layu yang kemudian sisa tali pusat akan terlepas. Paparan

udara juga bisa menyebabkan penguapan pada kandungan air dalam Jelly
17

Wharton dan pembuluh darah, sehingga kandungan air berkurang bahkan

menghilang (Amalia et al., 2022).

2. Tujuan Perawatan Tali Pusat Terbuka

Tujuan perawatan tali pusat terbuka adalah untuk menjaga tali

pusat tetap kering dan bersih, mencegah infeksi pada bayi baru lahir,

membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat kering dan lepas

(Amalia et al., 2022). Tujuan perawatan tali pusat terbuka adalah untuk

mencegah terjadinya penyakit infeksi seperti tetanus neonatorum pada

bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman

tetanus ke dalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat steril, pemakaian

obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat

sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Mardiah & Sepherpy, 2021).

3. Manfaat Perawatan Tali Pusat Terbuka

Manfaat perawatan tali pusat terbuka adalah membersihkan tali

pusat dan sekitarnya dari mikroorganisme untuk mencegah terjadinya

infeksi dan jika perawatan tali pusatnya dilakukan dengan baik dan benar

maka tali pusat akan cepat kering dan pupus tanpa ada komplikasi

(Nurbiantoro et al., 2022). Manfaat perawatan tali pusat terbuka akan

mengurangi biaya yang dikeluarkan rumah sakit karena penggunaan

bahan dan alat habis pakai yang digunakan akan lebih sedikit

(Haqqi et al., 2021).


18

4. Cara-Cara Melakukan Perawatan Tali Pusat Terbuka

Menurut (Asiyah et al., 2017) cara-cara melakukan perawatan tali

pusat terbuka adalah sebagai berikut.

a. Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan

cairan/bahan apapun ke puntung tali pusat.

b. Mengoleskan alkohol atau povidon iodine masih diperkenankan,

tetapi tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat

basah/lembab

c. Lipat popok di bawah puntung tali pusat

d. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT

dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan

menggunakan kain bersih.

5. Dampak Perawatan Tali Pusat

Dampak yang muncul setelah perawatan tali pusat menurut

(Siregar, 2020) antara lain yaitu:

a. Perawatan Tali Pusat Steril

Perawatan tali pusat yang steril akan berdampak pada bayi, dimana

bayi akan sehat dengan kondisi tali pusat yang bersih, tidak terjadi

infeksi serta tali pusat akan gugur lebih cepat yaitu antara hari ke

5 – 7 tanpa adanya komplikasi.

b. Perawatan Tali Pusat Tidak Steril

Dampak perawatan tali pusat yang tidak steril akan mengakibatkan

infeksi berupa pengeluaran cairan nanah, darah, dan tali pusat


19

berbau. Hal ini dapat terjadi karena kondisi yang kotor pada tali

pusat yang menjadi media pertumbuhan mikroorganisme sehingga

dapat menyebabkan infeksi, bahkan dapat mendorong terjadinya

penyebaran infeksi. Perawatan tali pusat yang tidak steril akan

mengakibatkan gangguan kesehatan pada bayi baru lahir seperti

tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah suatu penyakit pada

bayi baru lahir yang di sebabkan oleh spora yang disebut

(Clostridium tetani) yang masuk melalui tali pusat. Hal ini

disebabkan akibat perawatan atau tindakan yang tidak memenuhi

syarat kebersihan. Misalnya, pemotongan tali pusat dengan

menggunakan bambu atau di gunting secara tidak steril atau setelah

tali pusat di gunting, dibubuhi dengan berbagai benda yang tidak

steril seperti obat-obatan, bubuk, daun-daunan, dan abu dapur.

Gejala yang jelas terlihat adalah adanya mulut mencucu seperti

mulut ikan, mudah dan sering kejang di sertai sianosis/pucat. suhu

tubuh meningkat, kaku kuduk hingga kejang. Oleh karena itu,

sangatlah penting untuk memastikan bahwa peralatan yang di

gunakan oleh tenaga kesehatan untuk membantu proses persalinan

adalah alat–alat yang steril.


20

6. Standar Prosedur Operasional Perawatan Tali Pusat Terbuka

Standar Prosedur Operasional perawatan tali pusat menurut

(Tim Pokja Pedoman SPO Keperawatan DPP PPNI, 2021) yaitu:

1. Definisi

Memberikan tindakan untuk pencegahan infeksi dan mempercepat

proses terlepasnya tali pusat pada bayi baru lahir.

2. Diagnosis Keperawatan

a. Risiko Infeksi

b. Defisit Pengetahuan

3. Luaran Keperawatan

1) Tingkat infeksi menurun

2) Tingkat pengetahuan membaik

4. Prosedur

a. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama

lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis).

b. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

c. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

1) Sarung tangan bersih

2) Kasa steril

3) Air bersih dalam tempatnya

4) Bengkok

d. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

e. Pasang sarung tangan bersih


21

f. Buka popok/pakaian bayi

g. Bersihkan tali pusat dengan menggunakan kasa yang telah

diberikan air bersih

h. Keringkan tali pusat sampai benar-benar kering dengan

menggunakan kasa

i. Pertahankan tali pusat dalam kondisi terbuka

j. Periksa tanda-tanda infeksi

k. Lipat popok dibawah tali pusat (hindari tali pusat tertutup

popok)

l. Rapikan bayi dan alat-alat yang digunakan

m. Lepaskan sarung tangan

n. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

o. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons

bayi.
BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus

Rancangan penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dalam

bentuk studi kasus yaitu penerapan prosedur perawatan tali pusat terbuka dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan yang komprehensif meliputi

pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

B. Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus dalam penelitian ini adalah 1 bayi baru lahir, cukup

bulan, berat badan lahir ≥ 2500 gram, memiliki ibu dengan riwayat baru pertama

kali melahirkan, sementara dirawat di Rumah Sakit Al-Fatah Ambon.

C. Fokus Studi

Fokus studi dalam kasus ini adalah penerapan prosedur perawatan tali

pusat terbuka pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Al-Fatah Ambon.

D. Definisi Operasional Fokus Studi

1. Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah suatu pendekatan proses

keperawatan yang ditujukan langsung pada bayi baru lahir untuk

mendapatkan perawatan segera, aman dan bersih, meliputi kegiatan

pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan.

2. Perawatan tali pusat terbuka adalah tindakan perawatan tali pusat dengan

cara dibersihkan menggunakan kasa dan air bersih, kemudian dikeringkan

dengan kasa kering, lalu dibiarkan terbuka tanpa ditutupi kain kasa.

22
23

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah format pengkajian

bayi baru lahir, Standar Prosedur Operasional (SPO) perawatan tali pusat terbuka

dan lembar observasi.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data menggunakan format

pengkajian bayi baru lahir dengan cara melakukan tanya jawab secara

langsung dengan orang terdekat bayi untuk mendapatkan data yang akurat.

2. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung terhadap tali pusat bayi baru lahir dengan

berpedoman pada lembar observasi.

3. Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan yang difokuskan langsung

berkaitan dengan pemeriksaan tubuh bayi secara menyeluruh, meliputi

inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.

4. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dimana data

diambil secara langsung dari catatan medis dan status bayi maupun data

statistik.

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus

1. Lokasi penelitian

Lokasi yang akan digunakan untuk penelitian studi kasus ini adalah Ruangan

Nifas di Rumah Sakit Al-Fatah Ambon.


24

2. Waktu penelitian

Penelitian studi kasus ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2022.

H. Analisis Data dan Penyajian Data

Penyajian data disajikan secara tabular atau tabel dan tekstular atau narasi

yang dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek studi kasus

yang merupakan data pendukungnya.

I. Etika Studi Kasus

Penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan

dengan etika agar hak responden atau pasien dapat terlindungi. Penelitian

dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian antara lain:

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam

informed consent tersebut antara lain: partisipasi responden, tujuan

dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

pelaksanaan, potensial yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi


25

yang mudah dihubungi, dan lain-lain (Tim Prodi Keperawatan Ambon,

2019).

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan. Untuk menjaga kerahasiaan pada lembar yang telah diisi oleh

responden, peneliti tidak mencantumkan nama secara lengkap, responden

cukup mencantumkan nama inisial saja (Tim Prodi Keperawatan Ambon,

2019).

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikampulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Peneliti

menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari responden akan dijaga

kerahasiaanya oleh peneliti (Tim Prodi Keperawatan Ambon, 2019).


DAFTAR PUSTAKA

Alexander, & Aulia Putri, T. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam
Melakukan Imunisasi Tetanus Toxoid Di Puskesmas Siantan Hilir Kota Pontianak
Tahun 2019. 9, 323–340.

Amalia, D., Oktopiani, Putri, P. A., Rismawati, P., Fatonah, S., Usrotussachiyah, U., Amalia,
W., Olinda, Y., & Astuti, Y. (2022). Perawatan Tali Pusat Dengan Metode Terbuka
Corner Care With Open Method. Jurnal Abdikes, 2(1), 1–4.

Asiyah, N., Islami, & Mustagfiroh, L. (2017). PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA
SEBAGAI UPAYA MEMPERCEPAT PELEPASAN TALI PUSAT. Perawatan Tali
Pusat Terbuka Sebagai Upaya Mempercepat Pelepasan Tali Pusat, I(I), 29–36.

Budiono, & Pertami, S. B. (2019). Konsep Dasar Keperawatan (R. Damayanti & S. Parman
(eds.); 4th ed.). Bumi Medika.

Haqqi, P. M., Rahmani, S. F., & Ananda, Z. N. (2021). Analisis Faktor Pengetahuan Ibu
Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Tanah Abang
periode November 2020 s.d Januari 2021. STIKes RSPAD Gatot Subroto.

Kholidati, R., & Rohmawati, I. (2019). Efektifitas Perawatan Tali Pusat Dengan Tehnik
Tertutup Dan Terbuka Terhadap Penyembuhan Luka Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir
Di RSIA Fauziah Tulungagung. 7(2), 305–313.

Mardiah, A., & Sepherpy. (2021). Analisis Pelaksanaan Perawatan Tali Pusat Terbuka Pada
Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Silaping Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Human
Care Journal, 6(2), 464–470.

Nova, D. R., & Sutiyarsih, E. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Dengan
Masalah Risiko Infeksi (Tali Pusat) Di Rumah Sakit Panti Waluya Malang. STIKes
Panti Waluya Malang.

Nurbiantoro, D. A., Ratnasari, F., Nuryani, N., Qohar, A., Jaenuri, A., Supandi, D.,
Syaefullah, A., Muharom, F., Jaelani, J., Zendrato, J., Efendi, I., Novendra, I., Basri, M.
H., Payumi, P., Solihin, S., & Suhandi, S. (2022). Perawatan Tali Pusat Neonatus dan
Manfaat Tali Pusat Terbuka. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm),
5(2), 427–435. https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i2.4644

Pitriani, R., & Agustina, R. (2020). Pengaruh Perawatan Tali Pusat Terbuka Pada Bayi Baru
Lahir Di Pmb Murtinawita Kota Pekanbaru Tahun 2020. Program Studi D III STIKes
Hang Tuah Pekanbaru, 9–16. https://doi.org/10.25311/prosiding.vol1.iss1.53

Profil Kesehatan Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indo-nesia. In Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia.

26
27

Purnamasari, F. (2021). Perbedaan Perawatan Tali Pusat Terbuka Dan Perawatan Tali Pusat
Tertutup Dengan Efektifitas Pelepasan Tali Pusat. Journal of Borneo Holistic Health,
4(2), 104–112. https://doi.org/10.35334/borticalth.v4i2.2062

Siregar, D. M. (2020). Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir dengan Masalah
Keperawatan Risiko Infeksi Tali Pusat di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah. In Repo.Poltekkes-Medan. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan.

Tim Pokja Pedoman SPO Keperawatan DPP PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur
Operasional Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Defenisi dan
Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan
Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan
Pengurus Pusat PPNI.

Tim Prodi Keperawatan Ambon. (2019). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Prodi
Keperawatan Ambon Poltekkes Maluku.

Yuli, S. (2018). Penerapan perawatan luka tali pusat menggunakan kasa steril terhadap
penyembuhan luka tali pusat pada bayi baru lahir di ruang rawat inap rumah sakit
dr.sobirin [Poltekkes Kemenkes Palembang].
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (PSP)

1. Kami adalah Peneliti berasal dari Program Studi Keperawatan Ambon dengan

ini meminta saudara untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian

yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir Melalui Prosedur

Perawatan Tali Pusat Terbuka di Ruang Nifas Rumah Sakit Al-Fatah Ambon.

2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk memberikan gambaran

tentang Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir Melalui Prosedur

Perawatan Tali Pusat Terbuka di Ruang Nifas Rumah Sakit Al-Fatah Ambon

yang dapat memberi manfaat berupa memberikan kontribusi ilmiah

pengembangan, ilmu pengetahuan dan ilmu kesehatan serta teori-teori

kesehatan. Penelitian ini berlangsung sampai tali pusat bayi puput.

3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin dengan

menggunakan pedoman wawancara dalam bentuk format pengkajian yang

akan berlangsung lebih kurang 15-20 menit, selanjutnya pendokumentasian

keperawatan yang memuat rumusan rencana tindakan, tindakan, catatan

perkembangan dan evaluasi terhadap tindakan yang akan dibuat sampai tali

pusat puput. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi saudara

tidak perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan

asuhan/pelayanan Keperawatan.

4. Keuntungan yang saudara peroleh dalam keikutsertaan pada penelitian ini

adalah saudara turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan/tindakan

yang diberikan.
5. Nama dan jati diri beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan

tetap dirahasiakan.

6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini,

silahkan menghubungi peneliti pada nomor Hp :085243160477.

Peneliti

Diana Sulastri Battu


Nim.P07120120044
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi partisipan)

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah

mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang

akan dilakukan oleh Diana Sulastri Battu dengan judul “Asuhan Keperawatan

pada Bayi Baru lahir Melalui Prosedur Perawatan Tali Pusat Terbuka di Ruang

Nifas Rumah Sakit Al-Fatah Ambon”.

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini

secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan

mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi

apapun.

Ambon, 2022

Saksi Yang memberi persetujuan

Peneliti
Format Pengkajian Bayi Baru Lahir
Nomor RM : …………............
Nama Pasien : …………............ Tanggal Dirawat : …………........
Tanggal Lahir : …………............ Tanggal Pengkajian : …………........
Jenis Kelamin : …………............
Cara Masuk : IRJ (Instalasi Rawat Jalan) Dokter Pribadi
Unit Emergency
1. Riwayat Bayi
a. Apgar Score :
b. Berat Badan : gram
c. Panjang Badan : cm
d. Komplikasi Kelahiran : Tidak ada HR Fetus Abnormal
: Aspirasi mekonium Prolaps Uteri
Lain-lain :
2. Riwayat Ibu
a. Usia Kehamilan : …………............ minggu
Gravida ……Partus ……Abortus…… (G P A)
b. Kelahiran : Spontan
Operasi Sectio Caesaria
Alasan…………............…………............
c. Komplikasi Kehamilan : Tidak ada Suspect Sepsis
Prenatal Care Pre-post term
Abortio Placenta Previa Lain-lain
Preeklamsia
3. Pengkajian Fisik
Refleks : Kuat v Lemah C Kelainan, sebutkan ……
Menangis : Kuat C Lemah Kelainan, sebutkan ……
C
Sucking (menghisap) : Kuat Lema Kelainan, sebutkan ……
C C C
Rooting (menoleh) : Kuat Lemah C Kelainan, sebutkan ……
C C
Graps (menggenggam) : Kuat Lemah Kelainan, sebutkan ……
K K
Babinski : Kuat Lemah Kelainan, sebutkan ……
C C C
Moro : Kuat C Lemah Kelainan, sebutkan ……
C C
Tonic Neck : C Kuat C Lemah mKelainan, sebutkan ……

Kekuatan aktivitas : Aktif Tenang Lethargie Aktivitas kejang


C C C C
Flaccid Paralisis Tremor
C C C
Kepala/Leher
a. Lingkar kepal : …………............cm
b. Fontanel : Lunak Keras Datar Cembung
C C C C
c. Muka/wajah : Simetris Asimetris
C C
d. Bentuk kepala : Normal Caput susudaneum
C C
Chepalohematoma
Mata : Bersih Berair
Telinga/hidung/tenggorokan
a. Telinga : Normal Abnormal
b. Hidung : Simetris Obstruksi Cuping hidung
c. Plate : Normal Abnormal
Abdomen : Lunak Keras Datar
Lingkar perut……
Liver : Dibawah < 2 cm batas rusuk kanan
Dibawah > 2 cm batas rusuk kanan
Thorax : Simetris Asimetris
Retraksi
Klavikula : Normal Abnormal
Paru-paru
a. Suara napas bilateral : Sama Tidak sama
b. Suara napas terdengar : Diseluruh daerah paru Tidak terdengar
c. Suara napas : Ronchi Bersih Rales Whezzing
Sekret Grunting
d. Pernapasan : Spontan RR…….x/mnt; …….liter
Ventilator: CPAP……., MV…….FI02…….
PIP/PEEP………..RR………..x/mnt
Jantung
a. Bunyi : Regular Iregular Murmur
b. HR…………x/mnt
c. Capilary refill…………
Eksremitas : ROM bebas ROM terbatas Tidak dapat dikaji
Nadi perifer
Kuat Lemah
Brachial R
Brachial L
Femoral R
Femoral L
Atas dan bawah
Umbilicus : Normal Abnormal Radang Basah Kering
Genital : Normal wanita Normal laki-laki
Ambigous Kelainan………….
Anus : Patent Imperforate
Spine : Normal Abnormal
Kulit
a. Warna : Pink Pollar Jaundice Sianosis
b. Rash : Ecchymosis Petechiae
c. Tanda lahir : ……………………
d. Kelembaban : Lembab Kering
e. Turgor : Baik Sedang Buruk
Temperatur : Ruangan………….°C Incubator………….°C

Tubuh………….°C
4. Riwayat Sosial
a. Nama orang tua : …………………………….
b. Alamat : …………………………….
c. Telephone : …………………………….
d. Pekerjaan : …………………………….
e. Genogram : …………………………….
f. Informasi lain : …………………………….
5. Pemeriksaan Penunjang
Standar Operasional Prosedur Perawatan Tali Pusat Terbuka

Standar operasional prosedur perawatan tali pusat menurut (Tim Pokja

Pedoman SPO Keperawatan DPP PPNI, 2021) yaitu:

1. Definisi

Memberikan tindakan untuk pencegahan infeksi dan mempercepat proses

terlepasnya tali pusat pada bayi baru lahir.

2. Diagnosis Keperawatan

a. Risiko Infeksi

b. Defisit Pengetahuan

3. Luaran Keperawatan

a. Tingkat infeksi menurun

b. Tingkat pengetahuan membaik

4. Prosedur

a. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,

tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis).

b. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

c. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

1) Sarung tangan bersih

2) Kasa steril

3) Air bersih dalam tempatnya

4) Bengkok

d. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

e. Pasang sarung tangan bersih


f. Buka popok/pakaian bayi

g. Bersihkan tali pusat dengan menggunakan kasa yang telah diberikan air

bersih

h. Keringkan tali pusat sampai benar-benar kering dengan menggunakan

kasa

i. Pertahankan tali pusat dalam kondisi terbuka

j. Periksa tanda-tanda infeksi

k. Lipat popok dibawah tali pusat (hindari tali pusat tertutup popok)

l. Rapikan bayi dan alat-alat yang digunakan

m. Lepaskan sarung tangan

n. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

o. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons bayi.


Lembar Observasi
Keadaan Tali Pusat
Nama Bayi : …………………… Nama Ibu : …………………
Tanggal/Jam Lahir : ……………………

Keadaan Tali Pusat


Panjang
No Hari/Tgl/Jam
Kering/Basah Kemerahan Bau Warna Tali
Pusat

Ambon,…………………...
Peneliti

Diana Sulastri Battu


NIM. P07120120044

Anda mungkin juga menyukai