Anda di halaman 1dari 19

Kode Makalah I

Cabang Semarang

INTERMEDIATE TRAINING (LATIHAN KADER II) TINGKAT


NASIONAL

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG SURAKARTA

TAHUN 2019

JUDUL MAKALAH :

Upaya Kader HMI dalam membangun semangat Ekonomi di industri 4.0 dalam
pemanfaatan daerah pesisir dalam menjawab tantangan Globalisasi

Oleh :

Nama : Ahmad Ariyadi

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG SEMARANG

KOMISARIAT USM JAYA

UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah swt atas segala berkat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti
Latihan Kader II Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Cabang Surakarta

Penulis juga menyampaikan penghargaan dan terimakasih :

1. Kedua orang tua dan saudara saudara penulis yang tercinta, yang penuh
kerelaan hati dan pengertian yang mendalam kepada penulis untuk
melanjutkan jenjang Training pada HMI
2. Seluruh Keluarga Besar HMI USM JAYA dan Pengurus HMI Cabang
Semarang yang telah memberikan dorongan serta masukkan yang
bermanfaat bagi penulis selama menyelesaikkan makalah LK II ini
3. Kepada Kakanda Muhammad Saeful Anwar, Syarifudin Apelabi dan Indra
Lawetoda berkat semangat dan Ikhlas beliau makalah LK II ini tercapai.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah LK II masih terdapat


kekurangan, penulis mengharap kritik ata masukan bagi kemajuan untuk
kedepannya

Akhir kata penulis mengharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
yang besar dan berguna bagi pihak yang membutuhkan.

Semarang, 10 februari 2019

Hormat Saya

Ahmad Ariyadi

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah...........................................................................3


B. Rumusan masalah..................................................................................10

BAB II PEMBAHASAN

A. Peran kader HMI dalam menjawab tantangan zaman agar kembali eksis
dalam mengisi perjuangan pada globalisasi sekarang ini?........................11
B. wujud profit kader yang seperti apa, dalam membangun grand design
konstestasi ekonomi 4.0?...........................................................................12
C. Peluang seperti apa dalam proses mengejawantahkan negara kesatuan
republik indonesi dalam sektor pemanfaatan potensi kearifan lokal, dalam
daerah pesisir sebagai pemanfaatannya?....................................................13

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..........................................................................................15
B. SARAN......................................................................................................16

Daftar Pustaka........................................................................................................17

Curiculum Vitae.....................................................................................................18

Surat Orisinilitas Penulis........................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perjalanannya HMI ke 72 telah tersebar luas sampai seluruh tanah


air Indonesia dan terus mengalami perkembangan yang signifikan dan
terstruktur dimana memiliki dua semangat komitmen yaitu semangat Ke-
Islaman dan Ke-Indonesiaan sebagai langkah untuk terus mengawal bangsa
Indonesia. Semangat Ke-Islaman sebagai ajaran haq dan sempurna hadir di
bumi berfungsi untuk mengatur pola hidup manusia agar sesuai fitrah
kemanusian yakni sebagai khalifah di muka bumi dengan kewajiban
mengabdikan diri semata-mata kehadirat-Nya. Semangat Ke-Indonesiaan
sebagai mana dalam fase perjuangan Ikut berjuang dalam membantu
pemerintah dalam melawan dan mengusir kembali para penjajah hingga meraih
kedaulatan bangsa Indonesia kembali. Peran HMI yang ikut serta dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana HMI mencetak kader yang
mempunyai kualitas insan cita dengan harapan setiap kader yang memiliki
kapasitas Intelektual dan tentunya menmpatkan diri sebagai profesional kiranya
itu ampu mempersiapkan dalam menghadapi putaran arus perkembangan
zaman hingga diharapkan kader sendiri mampu bersaing dalam
mengejawantahkan dengan wawasan kebangsaan. Kesadaran diri dalam
menghadapi perubahan zaman kiranya sangat di perlukan bagi kader, Sebuah
upaya dalam menciptakan poros kepemimpinan kedepannya dalam
candradimuka bagi kader dalam menghadapi arah perkembangan masyarakat
sosial yang akan menentukan arah perubahan.
Suatu bentuk perubahan sosial akan memberikan dampak pada tataran, pola,
dan kondisi kehidupan masyakat yang baru. Perubahan sosial yang terjadi
secara terus menerus tetapi perlahan-lahan tanpa kita rencanakan yaitu
unplaned sosial change. Dalam menghadapi perubahan harus adanya bekal

3
kritis dan sadar yang harus di miliki masyarakat untuk menfilterisasi kemana
arah perubahan menghadapi tantangan di era-globalisasi, sehingga globalisasi
di maknai setiap kader HMI lebih responsif, progresif dan analitif terhadap akar
permasalahan sosial dalam membawa semangat ke Indonesiaan dan upaya-
upaya merawat bangsa.

Bangsa Indonesia sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara


dengan wilayah yang batas dan hak-haknya ditetapkan dalam undang-
undang, secara geografis wilayah indonesia yang terdiri dari sebagian
besar di dominanasi oleh kelautan (maritim), dengan jumlah kepulaun
yang fantastis dan mempunyai kilometer panjang pantai yang tertinggi
di dunia. Sifat dan jiwa dasar kemaritiman yang amat menonjol itu
menghasilkan berbagai gejala sosial politik yang amat penting dimulai
dari kerajaan maritim, Sebagaimana bahwa ketiak ingin meninjau dari
pendekatan sejarah maritim Indonesia maka ketika hendaknya melihat
seluruh wilayah kelautan sebagai hal yang mendaminasi bangsa ini,
ketiaka melihat sebagai bagian pemersatu yang mengintegrasikan
ribuan pulau yang terpisah-pisah. Sehingga dalam proses untuk
mengcoba mengintegrasi bisa dipahami sebagaimana suatu sistem
pemersatu dan dan menjadi dasar sejarah. tersistem yang kemudian
menjadi satuan yang lebih besar, misalnya Laut Jawa, Laut Banda,
Laut Sawu, Laut Cina Selatan, Selat Malaka.
Keberagaman yang mendasar pemikiran negara maritim dengan
filosofi dasar bahwa laut bukanlah habitat manusia. Sebab, habitat
manusia adalah darat dan kontinental. Karena laut bukan habitat
manusia, penanganan laut membutuhkan 3 prinsip dasar: keterpaduan,
kesegeraan, ketelitian. Mengurus laut tidak kenal kompromi, karena
laut bukan habitat manusia.
Dengan luas maritim yang dimiliki terdapat potensi sumber daya yang dapat
dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat dari segi kelautan seperti halnya
dalam proses pemanfaatan hasil olahan perikanan, pemanfaatan daerah pesisir
laut sebagai daya tarik wisata local maupun di harapkan nantinya sebagai citra

4
daya tarik tourist. pengelolaan suatu potensi daerah khususnya di daerah pesisir
yang bisa di kelola seperti sektor pariwisata. Perlu adanya kesadaran dalam
Pengembangan potensi daerah memunculkan sistem budaya yang mengangkat
kearifan local sebagai pemanfaatan sektor kelautan guna mendongkrak serta
mengoptimalkan perkonomian daerah.

dengan mengunakan metode persuasif strategi yang kami pakai dengan


pemanfaatan media massa yaitu kelompok masyarakat pada pesisir laut serta
memanfatkan media sosial. ketika penerapan strategi persuasif di jalankan lewat
pembentukan opini dan pandangan masyarakat yang tidak lain melalui media
massa. Menurut J.AC. Brown dalam bukunya Rekayasa sosial penerbit
Rosdakaya mengatakan bahwa memasukan propaganda dalam stategi persusif
untuk melakukan perubahan sosial1. Implementasi ruang lingkup masyarakat
untuk pemanfaatan pembangunan daerah menuju tatanan perubahan sosial
kiranya memang perlu Sebab dengan adanya suatu kemunculan perubahan tidak
lepas dari dampak kemajuan zaman, seperti dampak globalisasi yang membawa
perubahan yang sangat signifikan dan di rasakan langsung oleh elemen elemen
masyarakat khususnya daerah.
Dimana bangsa masih memikirkan terkait perubahan ekonomi industri 4.0.
Perubahan ekonomi industri 4.0 suatu tantangan baru yang harus dihadapi
bangsa ini, sehingga bagaimana upaya kader HMI dalam membangung
kesadaran ekonomi 4.0 sesuai dengan komitmen semangat Ke-indonesian
dalam mengisi perjuangan.
Indonesia diprediksi akan mendapat bonus di tahun 2020-2030, bonus tersebut
adalah bonus demografi, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar
sementara usia muda (anak-anak)semakin kecil dan usia lanjut belum banyak.
Dalam proses bonus demogradi, seorang remaja dapat dikatakan siap apabila
dalam masa menuju era bonus demografi, mereka sudah mempersiapkan diri
dengan banyak bekal ilmu-ilmu yang mampu membangkitkan semua
produktifitas dalam diri mereka. Banyak timbul wirausahawan muda baru di

1
Rakhmat, jalaludin. Rekayasa Sosial Hal- 53

5
indonesia menjadi bukti bahwasnya usia remaja dikatakan siap apabila dalam
kesehariannya banyak kegiatan-kegiatan yang mampu membawa perubahan
kecil terhadap dirinya sendiri terlepas masyarakat sekitarnya, lalu siapkah remaj
a pada hari ini menjadi agent dalam monopoli kesuksesaan bonus demografi di
masa yang akan kita dapatkan.

Globalization atau nama lain dari Globalisasi berasal dari bahasa Global
yang artinya universial dan Lization artinya Proses. Menurut Princeton N.
Lyman Globalisasi sendiri adalah pertumbuhan yang cepat atas keterhubungan
dan ketergantungan antara negara negara yang ada di Dunia dalam hal keuangan
dan perdagangan.2 Umumnya perkembangan pasar bebas, sehingga sebagian
besar pada kegiatan dengan semakin meningkatnya sebuah persaingan pasar
hingga menuntut suatu perhatian besar terhadap manajemen tergeser ke
pemasaran produknya, karena faktor kegiatan produksi kian mulai memperluas
perhatiannya pada bidang pemasaran. Sejalan dengan itu era dimana bebas
berpendapat, bebas dalam hak dan pemenuhannya tidak banyak orang berbicara
mengenai leyapnya suatu entitas mengenai batas sosiologis antara anak-anak,
dan dunia orang dewasa, misalnya batas ontologis antara citra dan realitas berat
satu sisi dalam menakar lajunya perkembangan bebas ini.
Munculnya globalisasi memberikan ruang yang terbuka dalam segi
ekonomi pasar dan kemudahan mengakses informasi ( internet) yang
memudahkan berkomunikasi, sehingga dalam menggunakan informasi bersifat
transparan tidak ada lagi kategori-kategori moral yang mengikatnya dan
menjadi transparan dan berputar bebas dalam sirkuit global kepada
penggunanya tanpa ada batas sosial di dalam, ketika dalam suatu masyarakat
tidak mampu didalam arus globalisai akan memberikan dampak seperti
perkembangan masyarakat kontemporer Indonesia pada dekade ini oleh
maraknya perkembangan teknologi membuat masyarakat yang minim atau buta
dalam teknologi (Gaptek) maka akan tergerus oleh seiringnya kemajuan zaman.

2
https://informasiana.com/pengertian-globalisasi-menurut-ahli/

6
Sebagai arah perubahan tatanan zaman dengan secara tidak langsung kita harus
beradaptasi dengan perubahan di dunia global. sebagai kader harusnya mampu
menyadari akan arti dan pentingnya dalam merawat kehidupan tentang
bagaimana dan menyiapkan generasi emas tentunya dalam hal bagaimana
seorang citra kader menjawab tantangan zaman
Berdasarkan tingkat kesadaran manusia dalam nuansa revolusi yang
menyangkut terhadap subtansial dan fundamental suatu masyarakat.
Revolusi sosial yang memiliki konsepsi dasar kesadaran manusia yang
bersifat fundamental yang di jadikan dasar akan perubahan, Ikatan-ikatan
kelompok manusia dalam lingkup sederhana dengan keberagaman yang
beragam tetapi memiliki ikatan yang kuat dalam skala yang besar seperti halnya
negara, sebagaimana dalam prinsipnya akan adanya kontrak sosial saja, dalam
teori dari Jean J Rosseau munculnya kontrak-kontrak sosial lahir dari kebijakan
intelektual manusia, demikian dalam subtansi hal yang menjadi implementasi
sebagaimana terwujudnya upaya mempertahankan atau bahkan meninjau dan
merubah kembali kontrak sosial hanya bisa di lakukan dengan adanya
eksplorasi kebijakan intelektual manusia yang pangkalnya ada pada kesadaran
manusia yang membentuknya.
Bahwasanya warna dari cita-cita perubahan masyarakat bergantung pada
nilai yang mendasarinya, dimana nilai-nilai yang menjadi berpengaruh pada
warna konsepsi kemasyarakatan itu ditentukan oleh jenis kesadaran manusia,
jenis-jenis kesadaran manusia yang dimaksud secara lengkap diungkapkan
murtadha mutahhari, pertama kesadaran dunia, yakni suatu kesadaran yang lahir
dari upaya penelusuran hakekat diri. Kedua kesadaran kebangsaan untuk
menyatukan masyarakat di atas ikatan buadaya
Industri 4.0

Manfaat industri 4.0 bagi khalayak umum

Membangun masyarakat yang sadar akan pemanfaatan pesisir laut

7
Kesadaran ekonomi
Bagi kader HMI tentu tidak asing dalam kata perubahan atau sebagai wajah
pembaharu, sebuah organisasi yang notabenya berbasis pada kalangan Muslim
terdidik, akan kesadaran dalam menciptakan sejarah seperti ini jelas merupakan
bagian integral yang kemudian tidak terlepas dari apa yang menjadi kesadaran
dalam peranannya ikut serta dalam kontestasi mengaktualisasikan bagi
pembangunan bangsa. Kini peranan itu menjadi semakin konkret tatkala
sebagaian kadernya berada pada posisi sebagai pengambil keputusan dalam
menyikapi kebijakan publik.
Pandangan ini di singgung kembali oleh murtadha mutahhari mengatakan
bahwa dimulai suatu konsepsi sebagai bentuk suatu kesadaran manusia dalam
membentuk nuansa revolusi secara substansial dan fundamental yaitu Revolusi
Sosial dan Kesadaran Akan Manusia.3
Rasulullah SAW dalam sebuah hadist sahih bersabda :
“Orang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah SWT dari pada
orang Mukmin yang lemah meskipun pada keduanya ada kebaikan”.
Perhatikan hal-hal yang bermanfaat bagimu, serta mohonlah pertolongan
kepada Allah SWT dan janganlah menjadi lemah.4
Untuk membuat kuatnya seorang beriman seperti dimaksudkan oleh Nabi
Muhammad SAW manusia beriman harus bekerja dan efektif, sebagai mana
petunjuk illahi,
“Katakanlah (hai Muhammad) setiap orang bekerja menurut keadaannya
masing-masing (bakatnya), maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih
benar jalannya”.
(Al-Qur’an Q.S. 17:84)5
Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap.

3
Mutahhari, Murtadha Manusia dan Agama
4
Kumpulan hadits Shahih
5
Ibid :23

8
(Al-Qur’an Q.S 94:78)6
Keberhasilan ekonomi dalam wacana industrial hendaknya didukung pula
oleh pemberdayaan golongan kecil, sebutan dalam orang jawa golongan kecil
(wong cilik). Artinya, sektor industri pada modal berteknologi tinggi haruslah
diimbangi dengan kemampuan dalam menciptakan keterkaitan (link) misalnya
saja dalam mendayagunakan memanfaatkan potensi daerah pesisir pantai
sebagai upaya daya tarik bagi warga lokal maupun turis sebagai upaya dalam
daya tarik dalam membingkai wajah bangsa ini. Hadirnya wirausaha dalam
sebutan Indonesia dalam mengisi pertumbuhan ekonomi antara modal dan
usahawan merupakan bagian yang integral7 dan transformasi ekonomi penting
yang kini kita kenal sebagai proses historis industrialisasi menurut Mubyarto
mengatakan bahwa ada empat indikator menyatakan bahwa di setiap negara
yang ingin mengembangnkan perekonomiannya harus tersedia empat syarat
pokok yaitu :
• Sumber daya alam (material resources)
• Sumber daya tenaga kerja (man power resource)
• Sumber daya modal/ teknologi (capital/ tehnological resource)
• Sumber daya kewiraswastaan (Enterpreneurial resource)8

Terbukti dari keempat syarat pokok tersebut di atas bahwa tingkat


wiraswastaan yang mempunyai peranan yang penting dalam wajah
pembangunan. Dalam hubungan ini dapat dilihat Jepang, Belanda, dan
Singapura. Di negara tersebut hanya tersedia sumberdaya alam yang
terbatas. Namun karena memiliki sumber daya kewiraswastaan yang
banyak dan unggul, maka negara tersebut mengalami kemajuan perekonian
yang besar. Sejarah ekonomi dari negara yang tergolong maju bukanlah
semata-mata karena kenaikkan faktor-faktor produksi alam, maupun modal.
Wiraswastalah yang mengkordinir faktor-faktor tersebut begitu rupa dalam
menggerakan ekonomi di negaranya. Tentang negara yang saya singgung di

6
Ibid:24
7
Patria, Nezar dan Arief Andi Negara dan Hegemoni
8
Mubyarto Paradigma Pembangunan Ekonomi Indonesia

9
atas diketahui bahwa tingkat kemajuan mereka disebabkan adanya paling
sedikitb 2% dari jumlah penduduknya yang berkwalitas. Merujuk pada
angka tersebut untuk memajukan perekonomian indonesia dalam
menghadapi globalisasi sudah sewajarnya Indonesia juga memiliki
wiraswasta yang unggul (Top Enterpreneur) sekurang-kurangnya 2% X
200.000 = 4000.000, Apakah Indonesia memilikinya ?

Beberapa jumlah pembisnis pribumi yang dapat dikategorikan sebagai


wiraswasta atau hanya sebagai buruh. Fadel Muhammad menjumpai
bagaimana Indonesia sangat miskin dalam faktor enterpreneure ini. Indikasi
dari miskinnya faktor ini terlihat dalam hal kegiatan penelitian,
pengembangan rekayasa (R, D & E atau Research, Development
Enginering) yang sangat lemah pada Indonesia, dibandingkan dengan di
negara industri maju. Pembangunan di Indonesia telah berhasil mencapai
sejumlah variabel target yang di skenariokan. Transisi ekonomi yang
mengiringi keberhasilan dalam hal pendalaman pemanfaatan biota laut
sebagai daya tarik bagi pengunnjung untuk memanjakan bentuk eksotis
terhadap suatu wilayah masyarakat yang hidup pada pesisir pantai

B. RUMUSAN MASALAH
1. Peran kader HMI dalam menjawab tantangan zaman
2. Profil kader dalam membangun grand design konstestasi ekonomi 4.0
3. Peluang pemanfaatan potensi kearifan lokal, dalam pesisir dan
pemanfaatannya

10
BAB II

PEMBAHASAN

1. Peran kader HMI dalam menjawab tantangan zaman


Perjalanan kehidupan bangsa menunjukan beberapa kecenderungan
penting yang dapat diidentifikasikan anatar lain sebagai berikut :
Semakin berkembangnya upaya untuk meningkatkan kesadaran dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang mengacu kepada
UUD 1945. Perkembangan upaya untuk meningkatkan taraf kesadaran ini
tidak hanya dalam bentuk penyesuaian perilaku, tetapi juga menjadikan
UUD 1945 sebagai kerangka acuan dalam menilai secara kritis
perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dapat
diidentifikasikan beberapa tantangan mendasar saat ini dan pada masa
depan, misalnya masalah demokrasi, keadilan, masalah penciptaan aparatur
pemerintahan yang bersih dan berwibawa dan masalah efisiensi
pembangunan dan sebagainya.
Peningkatan harapan masrakat dalam strategi pembangunan
kemasrakatan melahirkan suatu sikap baru terhadap pentingnya kualitas
sumber daya manusia dalam peranan ilmu pengetahuan, pemanfaatan
teknologi dan manajemen semakin pentingnya dalam kemajuan tinjauan
kritis ini terhadap perkembangan telah melahirkan suatu konsepsi atau sikap
baru yakni agar bangsa Indonesia lebih bersikap outword looking tidak lagi
hanya inward looking sebagai organisasi kader maka HMI harus mau
dannmampu senantiasa berperan secara aktif, kreatif inovatif dan progresif
dalam mengisi setiap perkembangan penyesuaian kedalam sikap, cara
berfikir dan berperilaku yang baru sekaligus mengaktualisasikan nilai-nilai
Islam secara tepat dan relevan sehingga posisi dan peran HMI dari waktu
kewaktu senantiasa berada dalam kebulatan eksistensi yang teruji
aktualisasinya.

11
2. Profil kader dalam membangun grand design konstestasi ekonomi
4.0
Suatu Sikap Integratif dalam Orientasi Kualitas terhadap kecenderungan
dalam kehidupan bangsa mampu memposisikan dirinya sebagai bagian
yang tak terpisahkan dalam kehidupan bernegara, dalam mewujudkan sikap
integratif dalam orientasinya maka dasar berfikirnya senaniasa bertitik tolak
dari analisis hakekat pada tujuan HMI yang tertuang dalam pasal 4 AD
HMI, bahwa hakekat tujuan HMI adalah identik dengan tujuan Program
Nasional sebagai mana tercermin didalam pembukaan UUD 1945 maka
hakikat insan cita HMI sebagai sasaran capai dalam tujuan HMI merupakan
kader umat dan kader bangsa yang sesungguhnya, dalam rangka konsistensi
terhadap dua semangat nilai nilai Ke-Islaman dan semangat nilai nilai Ke-
Indonesiaan yang terkandung. Saya melihat Indonesia penuh dengan
peluang-peluang baru, yang tidak lain peluang ini muncul dari suatu periode
yang berubah secara cepat, meningktkan penapatan menyebabkan
berubahnya pola konsumerisme dan terbukanya tuntutan pasar, masa
transisi dengan segala peluang yang terbuka juga menyimpan berbagai
tantangan dalam menghadapi masa yang akan datang. Satu dari sekian
perkembangan pada dekade tumbuh serta menguatnya sejumlah organisasi
ditingkat Regional dan Global yang memungkinkan terciptanya
perdagangan yang lebih bebas dari pada masa mas yang lalu. Indonesia
merupakan kunci yang menetukan pada kelompok seperti ASEAN Free
Trade Agreement (AFTA), The Asia Pasific Econmic Coperation Forum
(APEC), dan The Word Trade Organisation (WTO). Dengan membantu
terjadinya perdagangan bebas

3. Peluang pemanfaatan potensi kearifan lokal, dalam daerah pesisir


sebagai pemanfaatannya?
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan aset bangsa yang tak

12
ternilai dan perlu dilestarikan melalui perlindungan dan pemanfaatan secara
berkelanjutan, seperti diamanatkan dalam UU Nomor 5 Tahun 1994
Tentang Keanekaragaman Hayati, yang meliputi konservasi, pemanfaatan
berkelanjutan atas komponen keanekaragaman hayati, serta akses dan
pembagian keuntungan yang adil. Sebagai kader bangsa, mahasiswa perlu
dibekali dengan pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan nilai
pentingnya bagi kehidupan manusia. Dengan demikian mahasiswa akan
memiliki kepekaan untuk menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan
keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keanekaragamn hayati atau biodiversity, adalah semua kehidupan di atas


bumi ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi
genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka
hidup. Termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari
organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut
maupun sistem-sistem perairan lainnya. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada
berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme
tingkat tinggi, yaitu keanekaragaman hayati tingkat gen, keanearagaman hayati
tingkat jenis, dan keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.

Keanekaragaman hayati memiliki nilai yang sangat tinggi untuk


keberlangsungan kehidupan manusia. Nilai dan pemanfaatan keanekaragaman
hayati antara lain sebagai pemasok makanan (baik hewan maupun tumbuhan),
produk pestisida alami, obat-obatan, pupuk, bahan baku rumah tangga/industri, dan
dapat dimanfaatkan di lingkungan.

B. SARAN

Sebagai kader umat dan kader bangsa, tepatnya kita sebagai mahasiswa
perlu akan adanya aktualisasi yang kemudian dibekali dengan semangat mengali
potensi ilmu pengetahuan tentang kearifan lokal sebagai nilai dan pentingnya bagi
kehidupan manusia. Dengan demikian peran kader akan memiliki kepekaan untuk
menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia
secara berkelanjutan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Al Quran Terjemahan
Mutahhari, Murtadha. 2007. Manusia dan Agama. Mizan Pustaka. Jakarta
https://informasiana.com/pengertian-globalisasi-menurut-ahli/ di akses pada
tanggal 9 Februari 22.30
Rakhmat, Jalaludin. 1999. Rekayasa Sosial. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

Mochamad, Ade Komaruddin. 1980. HMI Menjawab Tantangan Zaman. PT.


Gunung Kulabu. Jakarta

Arief Rosyid, Muhammad. 2015. Nilai Nilai Dasar Perjuangan HMI Yayasan Bina
Insani. Yogyakarta

Patria, Nezar & Andi Arief. 1999. Negara Hegemoni.Pustaka Pelajar Offset.
Yogyakarta
Sitompul, Agussalim. 1986. Pemikiran HMI dan Relevansinya dengan Sejarah
Perjuangan Bangsa Indonesia. PT. Rakasta Samasta. Jakarta
Piliang, Yasir Amir. 1998. Dunia Yang Dilipat. Mizan. Bandung
Tanjung, Akbar dan Beddu Amang. 1997. HMI dan KAHMI Menyongsong
Perubahan, Menghadapi Pergantian Zaman. Majelis Nasional KAHMI. Jakarta
Latief, Yudi. 2011. Negara Paripurna Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas
Pancasila .PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Hasil Hasil Kongres XXX Ambon
Mubyarto. 1996. Paradigma Pembangunan Ekonomi Indonesia. Mizan.
Yogyakarta
Madjid, Nurcholish.1999. Cita Cita Politik Islam. Dian Rakyat. Jakarta

15
Curiculum Vittae

Nama : Ahmad Ariyadi

Tempat, tanggal lahir : 12, April 1998

No. Telephone : 0895360964440

Email : ahmadariyadi36@gmail.com

Alamat : Kudu baru, Genuk, Semarang

Asal cabang : Semarang

Asal komisariat : USM JAYA

Jabatan struktural di HMI : Sekretaris Umum

Tahun masuk di HMI : 2017

Tujuan mengikuti LK II :

1. Membentuk kader yang sadar akan hak dan tanggungjawab dalam


berproses di HMI

2. Untuk meningkatkan kualitas intelektual kader

Pengalaman Pengkaderan/ Pelatihan :

A. Internal HMI :

1. Latihan Kader I Komisariat Bahasa 2017

2. Pengurus Komisariat HMI USM Jaya periode 2018/2019

3. Sekolah NDP lingkup Korkom Sultanagung Semarang tahun 2019

B. Eksternal HMI :

1. Aktif UKM ITC (Informatic Tecnology Centre)

16
2. Pengurus BEM Universitas Periode 2018/2019 Sebagai Menteri
Pemuda dan Budaya (MPB)

3. Seminar Kewirausahaan dalam tema “Pertahanan Pangan dalam


menjemput Ekonomi Global” 2018

Demikian data yang saya isi benar adanya. saya bersedia menjadi peseta
dalam pelasanaan Intermediate Training ( Latihan Kader II) yang diselenggarakan
oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surakarta dengan mengikuti
ketentuan dan segala aturan yang ada.

Semarang, 10 februari 2019

Hormat Saya

Ahmad Ariyadi

17
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama Lengkap : Ahmad Ariyadi

Tempat, tanggal lahir : 12, April 1998

Asal Cabang : HMI Cabang Semarang

Dengan ini menyatakan bahwa makalah dengan judul:

Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau
salinan dari karya tulis orang lain serta belum pernah di publikasikan maupun
diikut sertakan di acara lain. Apabila dikemudian hari pernyataan tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi yang di tetapkan oleh panitia intermedia
trening ( Latihan kader II) tingkat nasional Himpunan Mahasiswa Islam Cabang
Surakarta 2019 berupa diskualifikasi dari pelatihan.

Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 10 februari 2019

Hormat Saya

Ahmad Ariyadi

18

Anda mungkin juga menyukai