Cabang Semarang
TAHUN 2019
JUDUL MAKALAH :
Upaya Kader HMI dalam membangun semangat Ekonomi di industri 4.0 dalam
pemanfaatan daerah pesisir dalam menjawab tantangan Globalisasi
Oleh :
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah swt atas segala berkat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti
Latihan Kader II Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Cabang Surakarta
1. Kedua orang tua dan saudara saudara penulis yang tercinta, yang penuh
kerelaan hati dan pengertian yang mendalam kepada penulis untuk
melanjutkan jenjang Training pada HMI
2. Seluruh Keluarga Besar HMI USM JAYA dan Pengurus HMI Cabang
Semarang yang telah memberikan dorongan serta masukkan yang
bermanfaat bagi penulis selama menyelesaikkan makalah LK II ini
3. Kepada Kakanda Muhammad Saeful Anwar, Syarifudin Apelabi dan Indra
Lawetoda berkat semangat dan Ikhlas beliau makalah LK II ini tercapai.
Akhir kata penulis mengharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
yang besar dan berguna bagi pihak yang membutuhkan.
Hormat Saya
Ahmad Ariyadi
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Peran kader HMI dalam menjawab tantangan zaman agar kembali eksis
dalam mengisi perjuangan pada globalisasi sekarang ini?........................11
B. wujud profit kader yang seperti apa, dalam membangun grand design
konstestasi ekonomi 4.0?...........................................................................12
C. Peluang seperti apa dalam proses mengejawantahkan negara kesatuan
republik indonesi dalam sektor pemanfaatan potensi kearifan lokal, dalam
daerah pesisir sebagai pemanfaatannya?....................................................13
A. KESIMPULAN..........................................................................................15
B. SARAN......................................................................................................16
Daftar Pustaka........................................................................................................17
Curiculum Vitae.....................................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
kritis dan sadar yang harus di miliki masyarakat untuk menfilterisasi kemana
arah perubahan menghadapi tantangan di era-globalisasi, sehingga globalisasi
di maknai setiap kader HMI lebih responsif, progresif dan analitif terhadap akar
permasalahan sosial dalam membawa semangat ke Indonesiaan dan upaya-
upaya merawat bangsa.
4
daya tarik tourist. pengelolaan suatu potensi daerah khususnya di daerah pesisir
yang bisa di kelola seperti sektor pariwisata. Perlu adanya kesadaran dalam
Pengembangan potensi daerah memunculkan sistem budaya yang mengangkat
kearifan local sebagai pemanfaatan sektor kelautan guna mendongkrak serta
mengoptimalkan perkonomian daerah.
1
Rakhmat, jalaludin. Rekayasa Sosial Hal- 53
5
indonesia menjadi bukti bahwasnya usia remaja dikatakan siap apabila dalam
kesehariannya banyak kegiatan-kegiatan yang mampu membawa perubahan
kecil terhadap dirinya sendiri terlepas masyarakat sekitarnya, lalu siapkah remaj
a pada hari ini menjadi agent dalam monopoli kesuksesaan bonus demografi di
masa yang akan kita dapatkan.
Globalization atau nama lain dari Globalisasi berasal dari bahasa Global
yang artinya universial dan Lization artinya Proses. Menurut Princeton N.
Lyman Globalisasi sendiri adalah pertumbuhan yang cepat atas keterhubungan
dan ketergantungan antara negara negara yang ada di Dunia dalam hal keuangan
dan perdagangan.2 Umumnya perkembangan pasar bebas, sehingga sebagian
besar pada kegiatan dengan semakin meningkatnya sebuah persaingan pasar
hingga menuntut suatu perhatian besar terhadap manajemen tergeser ke
pemasaran produknya, karena faktor kegiatan produksi kian mulai memperluas
perhatiannya pada bidang pemasaran. Sejalan dengan itu era dimana bebas
berpendapat, bebas dalam hak dan pemenuhannya tidak banyak orang berbicara
mengenai leyapnya suatu entitas mengenai batas sosiologis antara anak-anak,
dan dunia orang dewasa, misalnya batas ontologis antara citra dan realitas berat
satu sisi dalam menakar lajunya perkembangan bebas ini.
Munculnya globalisasi memberikan ruang yang terbuka dalam segi
ekonomi pasar dan kemudahan mengakses informasi ( internet) yang
memudahkan berkomunikasi, sehingga dalam menggunakan informasi bersifat
transparan tidak ada lagi kategori-kategori moral yang mengikatnya dan
menjadi transparan dan berputar bebas dalam sirkuit global kepada
penggunanya tanpa ada batas sosial di dalam, ketika dalam suatu masyarakat
tidak mampu didalam arus globalisai akan memberikan dampak seperti
perkembangan masyarakat kontemporer Indonesia pada dekade ini oleh
maraknya perkembangan teknologi membuat masyarakat yang minim atau buta
dalam teknologi (Gaptek) maka akan tergerus oleh seiringnya kemajuan zaman.
2
https://informasiana.com/pengertian-globalisasi-menurut-ahli/
6
Sebagai arah perubahan tatanan zaman dengan secara tidak langsung kita harus
beradaptasi dengan perubahan di dunia global. sebagai kader harusnya mampu
menyadari akan arti dan pentingnya dalam merawat kehidupan tentang
bagaimana dan menyiapkan generasi emas tentunya dalam hal bagaimana
seorang citra kader menjawab tantangan zaman
Berdasarkan tingkat kesadaran manusia dalam nuansa revolusi yang
menyangkut terhadap subtansial dan fundamental suatu masyarakat.
Revolusi sosial yang memiliki konsepsi dasar kesadaran manusia yang
bersifat fundamental yang di jadikan dasar akan perubahan, Ikatan-ikatan
kelompok manusia dalam lingkup sederhana dengan keberagaman yang
beragam tetapi memiliki ikatan yang kuat dalam skala yang besar seperti halnya
negara, sebagaimana dalam prinsipnya akan adanya kontrak sosial saja, dalam
teori dari Jean J Rosseau munculnya kontrak-kontrak sosial lahir dari kebijakan
intelektual manusia, demikian dalam subtansi hal yang menjadi implementasi
sebagaimana terwujudnya upaya mempertahankan atau bahkan meninjau dan
merubah kembali kontrak sosial hanya bisa di lakukan dengan adanya
eksplorasi kebijakan intelektual manusia yang pangkalnya ada pada kesadaran
manusia yang membentuknya.
Bahwasanya warna dari cita-cita perubahan masyarakat bergantung pada
nilai yang mendasarinya, dimana nilai-nilai yang menjadi berpengaruh pada
warna konsepsi kemasyarakatan itu ditentukan oleh jenis kesadaran manusia,
jenis-jenis kesadaran manusia yang dimaksud secara lengkap diungkapkan
murtadha mutahhari, pertama kesadaran dunia, yakni suatu kesadaran yang lahir
dari upaya penelusuran hakekat diri. Kedua kesadaran kebangsaan untuk
menyatukan masyarakat di atas ikatan buadaya
Industri 4.0
7
Kesadaran ekonomi
Bagi kader HMI tentu tidak asing dalam kata perubahan atau sebagai wajah
pembaharu, sebuah organisasi yang notabenya berbasis pada kalangan Muslim
terdidik, akan kesadaran dalam menciptakan sejarah seperti ini jelas merupakan
bagian integral yang kemudian tidak terlepas dari apa yang menjadi kesadaran
dalam peranannya ikut serta dalam kontestasi mengaktualisasikan bagi
pembangunan bangsa. Kini peranan itu menjadi semakin konkret tatkala
sebagaian kadernya berada pada posisi sebagai pengambil keputusan dalam
menyikapi kebijakan publik.
Pandangan ini di singgung kembali oleh murtadha mutahhari mengatakan
bahwa dimulai suatu konsepsi sebagai bentuk suatu kesadaran manusia dalam
membentuk nuansa revolusi secara substansial dan fundamental yaitu Revolusi
Sosial dan Kesadaran Akan Manusia.3
Rasulullah SAW dalam sebuah hadist sahih bersabda :
“Orang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah SWT dari pada
orang Mukmin yang lemah meskipun pada keduanya ada kebaikan”.
Perhatikan hal-hal yang bermanfaat bagimu, serta mohonlah pertolongan
kepada Allah SWT dan janganlah menjadi lemah.4
Untuk membuat kuatnya seorang beriman seperti dimaksudkan oleh Nabi
Muhammad SAW manusia beriman harus bekerja dan efektif, sebagai mana
petunjuk illahi,
“Katakanlah (hai Muhammad) setiap orang bekerja menurut keadaannya
masing-masing (bakatnya), maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih
benar jalannya”.
(Al-Qur’an Q.S. 17:84)5
Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap.
3
Mutahhari, Murtadha Manusia dan Agama
4
Kumpulan hadits Shahih
5
Ibid :23
8
(Al-Qur’an Q.S 94:78)6
Keberhasilan ekonomi dalam wacana industrial hendaknya didukung pula
oleh pemberdayaan golongan kecil, sebutan dalam orang jawa golongan kecil
(wong cilik). Artinya, sektor industri pada modal berteknologi tinggi haruslah
diimbangi dengan kemampuan dalam menciptakan keterkaitan (link) misalnya
saja dalam mendayagunakan memanfaatkan potensi daerah pesisir pantai
sebagai upaya daya tarik bagi warga lokal maupun turis sebagai upaya dalam
daya tarik dalam membingkai wajah bangsa ini. Hadirnya wirausaha dalam
sebutan Indonesia dalam mengisi pertumbuhan ekonomi antara modal dan
usahawan merupakan bagian yang integral7 dan transformasi ekonomi penting
yang kini kita kenal sebagai proses historis industrialisasi menurut Mubyarto
mengatakan bahwa ada empat indikator menyatakan bahwa di setiap negara
yang ingin mengembangnkan perekonomiannya harus tersedia empat syarat
pokok yaitu :
• Sumber daya alam (material resources)
• Sumber daya tenaga kerja (man power resource)
• Sumber daya modal/ teknologi (capital/ tehnological resource)
• Sumber daya kewiraswastaan (Enterpreneurial resource)8
6
Ibid:24
7
Patria, Nezar dan Arief Andi Negara dan Hegemoni
8
Mubyarto Paradigma Pembangunan Ekonomi Indonesia
9
atas diketahui bahwa tingkat kemajuan mereka disebabkan adanya paling
sedikitb 2% dari jumlah penduduknya yang berkwalitas. Merujuk pada
angka tersebut untuk memajukan perekonomian indonesia dalam
menghadapi globalisasi sudah sewajarnya Indonesia juga memiliki
wiraswasta yang unggul (Top Enterpreneur) sekurang-kurangnya 2% X
200.000 = 4000.000, Apakah Indonesia memilikinya ?
B. RUMUSAN MASALAH
1. Peran kader HMI dalam menjawab tantangan zaman
2. Profil kader dalam membangun grand design konstestasi ekonomi 4.0
3. Peluang pemanfaatan potensi kearifan lokal, dalam pesisir dan
pemanfaatannya
10
BAB II
PEMBAHASAN
11
2. Profil kader dalam membangun grand design konstestasi ekonomi
4.0
Suatu Sikap Integratif dalam Orientasi Kualitas terhadap kecenderungan
dalam kehidupan bangsa mampu memposisikan dirinya sebagai bagian
yang tak terpisahkan dalam kehidupan bernegara, dalam mewujudkan sikap
integratif dalam orientasinya maka dasar berfikirnya senaniasa bertitik tolak
dari analisis hakekat pada tujuan HMI yang tertuang dalam pasal 4 AD
HMI, bahwa hakekat tujuan HMI adalah identik dengan tujuan Program
Nasional sebagai mana tercermin didalam pembukaan UUD 1945 maka
hakikat insan cita HMI sebagai sasaran capai dalam tujuan HMI merupakan
kader umat dan kader bangsa yang sesungguhnya, dalam rangka konsistensi
terhadap dua semangat nilai nilai Ke-Islaman dan semangat nilai nilai Ke-
Indonesiaan yang terkandung. Saya melihat Indonesia penuh dengan
peluang-peluang baru, yang tidak lain peluang ini muncul dari suatu periode
yang berubah secara cepat, meningktkan penapatan menyebabkan
berubahnya pola konsumerisme dan terbukanya tuntutan pasar, masa
transisi dengan segala peluang yang terbuka juga menyimpan berbagai
tantangan dalam menghadapi masa yang akan datang. Satu dari sekian
perkembangan pada dekade tumbuh serta menguatnya sejumlah organisasi
ditingkat Regional dan Global yang memungkinkan terciptanya
perdagangan yang lebih bebas dari pada masa mas yang lalu. Indonesia
merupakan kunci yang menetukan pada kelompok seperti ASEAN Free
Trade Agreement (AFTA), The Asia Pasific Econmic Coperation Forum
(APEC), dan The Word Trade Organisation (WTO). Dengan membantu
terjadinya perdagangan bebas
12
ternilai dan perlu dilestarikan melalui perlindungan dan pemanfaatan secara
berkelanjutan, seperti diamanatkan dalam UU Nomor 5 Tahun 1994
Tentang Keanekaragaman Hayati, yang meliputi konservasi, pemanfaatan
berkelanjutan atas komponen keanekaragaman hayati, serta akses dan
pembagian keuntungan yang adil. Sebagai kader bangsa, mahasiswa perlu
dibekali dengan pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan nilai
pentingnya bagi kehidupan manusia. Dengan demikian mahasiswa akan
memiliki kepekaan untuk menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan
keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Sebagai kader umat dan kader bangsa, tepatnya kita sebagai mahasiswa
perlu akan adanya aktualisasi yang kemudian dibekali dengan semangat mengali
potensi ilmu pengetahuan tentang kearifan lokal sebagai nilai dan pentingnya bagi
kehidupan manusia. Dengan demikian peran kader akan memiliki kepekaan untuk
menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia
secara berkelanjutan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran Terjemahan
Mutahhari, Murtadha. 2007. Manusia dan Agama. Mizan Pustaka. Jakarta
https://informasiana.com/pengertian-globalisasi-menurut-ahli/ di akses pada
tanggal 9 Februari 22.30
Rakhmat, Jalaludin. 1999. Rekayasa Sosial. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Arief Rosyid, Muhammad. 2015. Nilai Nilai Dasar Perjuangan HMI Yayasan Bina
Insani. Yogyakarta
Patria, Nezar & Andi Arief. 1999. Negara Hegemoni.Pustaka Pelajar Offset.
Yogyakarta
Sitompul, Agussalim. 1986. Pemikiran HMI dan Relevansinya dengan Sejarah
Perjuangan Bangsa Indonesia. PT. Rakasta Samasta. Jakarta
Piliang, Yasir Amir. 1998. Dunia Yang Dilipat. Mizan. Bandung
Tanjung, Akbar dan Beddu Amang. 1997. HMI dan KAHMI Menyongsong
Perubahan, Menghadapi Pergantian Zaman. Majelis Nasional KAHMI. Jakarta
Latief, Yudi. 2011. Negara Paripurna Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas
Pancasila .PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Hasil Hasil Kongres XXX Ambon
Mubyarto. 1996. Paradigma Pembangunan Ekonomi Indonesia. Mizan.
Yogyakarta
Madjid, Nurcholish.1999. Cita Cita Politik Islam. Dian Rakyat. Jakarta
15
Curiculum Vittae
Email : ahmadariyadi36@gmail.com
Tujuan mengikuti LK II :
A. Internal HMI :
B. Eksternal HMI :
16
2. Pengurus BEM Universitas Periode 2018/2019 Sebagai Menteri
Pemuda dan Budaya (MPB)
Demikian data yang saya isi benar adanya. saya bersedia menjadi peseta
dalam pelasanaan Intermediate Training ( Latihan Kader II) yang diselenggarakan
oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surakarta dengan mengikuti
ketentuan dan segala aturan yang ada.
Hormat Saya
Ahmad Ariyadi
17
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau
salinan dari karya tulis orang lain serta belum pernah di publikasikan maupun
diikut sertakan di acara lain. Apabila dikemudian hari pernyataan tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi yang di tetapkan oleh panitia intermedia
trening ( Latihan kader II) tingkat nasional Himpunan Mahasiswa Islam Cabang
Surakarta 2019 berupa diskualifikasi dari pelatihan.
Hormat Saya
Ahmad Ariyadi
18