Anda di halaman 1dari 15

Sistem Pendidikan Singkat (SINDIKAT)

MISSION HMI

Didudun Oleh :

AHMAD R IDIN

Sebagai Syarat Kepesertaan Senior Course Himpunan Mahasiswa


Islam Cabang Kabupaten Bandung

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

CABANG TERNATE
SINDIKAT MISSION HMI

Sistem Pendidikan Singkat Himpunan Mahasiswa Islam

Jenjang : Basic Training (LK I)

Materi : Mission HMI

Waktu : 4 Jam (240 menit)

Tujuan Umum Peserta dapat memahami missi HMI dan hubunganya dengan
status, sifat, asas, tujuan, fungsi, dan peran organisasi HMI
secara Integral
Tujuan Khusus 1. Peserta dapat menjelaskan fungsi dan perannya sebagai
mahasiswa
2. Peserta dapat menjelaskan tafsir tujuan HMI
3. Peserta dapat menjelaskan hakikat fungsi dan peran HMI
4. Peserta dapat menjelaskan hubungan status, sifat, asa,
tujuan, fungsi dan peran HMI secara Integral
Alokasi Waktu 4 jam (240 menit)
Metode 1. Brainstorming
2. Pemaparan materi
3. Fokus Group Diskussion
4. Ceramah
Alat 1. Spidol
2. Papan Tulis
3. Penghapus
4. Al-Qur’an (terjemahan)

A. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan awal Kegiatan Metode Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Fasilitator memberi Ceramah 10 menit
salam (greeting);
2. Fasilitator memberikan
muqadimah dan
berkenalan dengan
peserta.

3. Fasilitator menyiapkan
peserta secara psikis dan
fisik untuk mengikuti
proses pemberian materi;

4. Fasilitator mengajukan
pertanyaan tentang kaitan
antara pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
disampaikan;

5. Fasilitator menjelaskan
tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang
akan dicapai
Inti 1. Makna HMI sebagai Brainstorming 30 menit
oranisasi mahasiswa. dan
a. Pengertian mahasiswa Pemaparan
b. Mahasiswa sebagai inti materi
kekuatan pembahuruan
c. Modal social mahasiswa
2. Hakekat Keberadaan HMI Brainstorming 50 menit
a. Makna HMI sebagai dan
organisasi yang Pemaparan
berasaskan Islam materi
b. Makna indenpendensi
HMI.
3. Tujuan, Fungsi, dan Peran Brainstorming
HMI dan 70 menit
a. Penjelasan Tafsir Tujuan Pemaparan
b. Penjelasan fungsi dan materi
peran HMI
4. Hubungan antara Status, Brainstorming 30 menit
Sifat, Asas, Tujuan, Fungsi dan
dan Peran HMI secara Pemaparan
Integral. materi
5. Strategi Implementasi Tujuan Brainstorming 20 menit
HMI. dan
Pemaparan
materi

Penutup 1. Fasilitator memperselakan


kepada peserta untuk
ditanggapi dan mengajukan
pertanyaan.
2. Fasilitator menanggapi dan
menjawab apa yang
ditanyakan peserta.
3. Fasilitator memberikan
motifasi kepada peserta
untuk bersama-sama
berproses di HMI. 30 enit
4. Peserta diberikan kesempatan
untuk memberikan pesan dan
kesan (bila perlu).
5. Fasilitator dan peserta
mengucapkan salam penutup

B. Indikator
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian mahasiswa.
2. Peserta dapat menjelaskan inti mahasiswa sebagai kekuatan pembahuruan.

3. Peserta dapat menjelaskan modal sosial mahasiswa.

4. Peserta mampu memahami dan menjelaskan asas HMI.

5. Peserta mampu memahami makna Indenpendensi HMI.

6. Peserta dapat memahami dan menjelaskan Tafsir tujuan HMI.

7. Peserta dapat menjelaskan fungsi dan peran HMI.

8. Peserta dapat menyelaraskan status, sifat, asas, tujuan, fungsi, dan peran HMI
secara integral

9. Peserta dapat mengetahui strategi implementasi tujuan HMI.

C. Penilaian

a. Test Objektif/Subjektif dan Penugasan


i. Test objektif yaitu test yang dilakukan diakhir training. Bahan pertanyaan
sebagai berikut :
1. sebutkan pengertian mahasiswa!
2. jelaskan mahasiswa sebagai inti kekuatan pembahuruan!
3. jelaskan makna HMI sebagai organisasi berasaskan islam!
4. Jelaskan makna indenpendensi HMI?
5. Sebutkan dan jelaskan Tujuan HMI.
6. Jelaskan fungsi dan peran strategis HMI
7. Jelaskan hubungan integral antara status, sifat, asas, tujuan, fungsi, dan peran
HMI secara integral
8. Sebutkan implementasi strategi tujuan HMI
ii. Test Subjektif yaitu test yang dilakukan selama training berlangsung dengan cara
peserta diminta menjelaskan kembali Penugasan diberikan pada saat materi
selesai yaitu berupa resume materi yang telah diberikan.
b. Sasaran penilaian
a. Kognitif (30%)
Output :
Kader menjadi taat, patuh dan tertib.
1) Test Objektif
2) Penugasan
b. Afektif (50%)
Output :
Kader mengetahui misi HMI.

1) Test subjektif
2) Penugasaan
c. Psikomotorik (20%)
Output :
Kader menjalankan secara aktif.

1) Test subjektif
D. Sub pembahasan/pokok pembahasan
1. Makna HMI sebagai organisasi mahasiswa
1.1. Pengertian Mahasiswa
Dalam UU nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi menjelaskan mahasiswa
adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi. Secara tidak langsung bahwa mahasiswa
adalah orang-orang yang telah lulus dari jenjang pendidikan sekolah menengah atas dan
melanjutkan jenjang pendidikan mereka di tingkat lebih diatas dengan mendaftarkan dan
terdaftar di perguruan tinggi.
1.2. Mahasiswa Sebagai Inti Kekuatan Pembahuruan
Said Muniruddin menyebutkan bahwa suatu bangsa atau negara akan maju dalam
peradabannya terletak pada kualitas pemimpin dan rakyat, kualitas pemimpin serta rakyat itu
dibentuk melalui dunia pendidikan dan salah satu lembaga pendidikan yang paling berperan
penting adalah perguruan tinggi, tempatnya para mahasiswa bernaung untuk mengasah
intelektual, dan memperbaiki moral. Sebagai satu struktur sosial yang tidak berada dalam
struktur pemerintahan dengan modal muatan intelektual yang cukup matang, mahasiswa
seakan menjadi penengah terhadap hubungan integral antara rakyat dan pemerintah dalam
lingkup negara, maka peran mereka dalam suatu bangsa sangat berpengaruh dalam aspek-
aspek perubahan sosial politik untuk mencitakan suatu kemajuan peradaban yang lebih baik.
1.3. Modal Social Mahasiswa
Menurut Kuntowidjoyo, sebagaimana yang dikutip oleh Aji Deni (2014:243)
menyebutkan bahwa mahasiswa mempunyai kehangatan sosial profetik, yang membawa misi
pembelaan atas kebenaran logika sosial. Hal tersebut mengisaratkan dari kemampuan ilmu
pengetahuan dalam kampus yang mampu mentranformasikan dalam kebutuhan sosial. Dari
penjelasan tersebut bahwa modal social yang dimiliki oleh mahasiswa terdiri dari
kepercayaan, timbal balik, dan interaksi sosial sehingga dapat meraih kepercayaan
masyarakat dalam mengawal aspirasi rakyat dalam menjaga kebenaran sosial.
2. Hakekat Keberadaan HMI

2.1. Makna HMI Sebagai Organisasi Berasaskan Islam

Sebagaimana yang tertuang dalam konstitusi pada pasal 3, yakni HMI berasaskan
Islam. HMI menjadikan Islam sebagai sebagai sumber norma, sumber nilai, sumber aspirasi,
sumber inspirasi didalam setiap aktivitas dan dinamika organisasi dengan berlandaskan
kepada Al-Qur’an dan As-Sunah, karena bagi HMI Islam merupakan ajarakan yang haq dan
sempurna untuk mengatur umat manusia di muka bumi, dan dari dari hasil inilah HMI dalam
aktivitas pengkaderanya hanya merekrut para mahasiswa-mahasiswa yang beragama islam.

Karena HMI menjadikan keislaman sebagai sumber nilai kebenaran dalam aktivtas
organisasi, maka HMI dalam menghimpun para mahasiswa muslim menuntun untuk
menjalankan kehidupannya sesuai dengan fitrahnya, yakni sebagai Khalifa Fil Ard (wakil
tuhan dimuka bumi) untuk mangabdikan dirinya pada alam semesta dengan berlandaskan
kepada kebenaran.

2.2. Makna Indenpendensi HMI

Pada hakekatnya fitrah manusia diciptakan bebas dan merdeka, olehnya itu
kemerdekaan pribadi merupakan hak pertama yang dimiliki. Fitra tersebut membuat manusia
secara seci dan kodrati cenderung kepada kebenaran, karenanya HMI sebagai organisasi
mahasiswa harus bersifat Independen. Jadi, indenpendensi yang dimaksudkan oleh HMI
bukan berarti HMI berdiri di tengah-tengah dan tidak berpihak kepada siapapun, melainkan
keperpihakan dan kecendurungan HMI kepada aspek-aspek kebenaran yang kemudian di
bagi menjadi indenpendensi etis, dan organisasoris.

Indenpendensi etis, merupakan sifat kepeloporan yang harus dimiliki oleh setiap
individu kader HMI pada saat beranggota HMI ataupun paska menjadi alumni HMI selalu
memengang tenguh persoalan kedendurunganya terhadap kebenaran.

Indenpendensi organisatoris, sifat yang dimiliki olah HMI secara kelembagaan


sebagai landasan perjuanganya untuk berpegang teguh kepada aspek-aspek kebenaran, yaitu
dengan selalu memperjuangkan orang-orang yang terdiskriminasi dan tertindas.
3. Tujuan, Fungsi, dan Peran HMI
3.1. Penjelasan Tafsir Tujuan HMI
Pada pasal 4 anggaran dasar (AD) HMI merumuskan tujuannya “Terbinahnya
Insan Akadesmis, Pencipta, Pengabdi, yang Bernafaskan Islam dan Bertanggung
Jawab Atas Terwujudnya Masyakat Adil Makmur yang dirighoi Allah Subhanahu
Wataala”. Rumuaan tujuan HMI dapat dilihat sebagai berikut :
a. Lima Kualitas Insan Cita

Lima kualitas insan cita yang kemudian terumuskan dalam tujuan HMI
anatara lain insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam,dan
bertanggung jawab. Yang merupakan suatu konsep insan kamil (manusia paripurna)
yang merupakan istilah teknis oleh Ibnu Arabi. Mencapai lima kualitas insan cita
memiliki beberapa indikator diantaranya :

Indikator Lima Kualitas Insan Cita (Said Muniruddin, 2014: 48)

1 Kualitas Insan a. Berpendidikan tinggi, berpengetahuan luasa, mampu


Akademis berfikir rasional, objektif dan kritis.
b. Memiliki kemampuan teoritis, dan mampu
memformulasikan apa yang diketahui dan dirasaskan.
Dia selalu berlaku dan menghadapi suasana
disekililingihnya dengan penuh kesabaran.
c. Sanggung berdiri sendiri dalam lapangan ilmu
pengetahuan sesuai dengan jurusan dipilihnya, baik
teoritis maupun keterampilan teknis dan sanggup
bekerja secara ilmiah, yaitu secara bertahap, teratur,
dan mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-
prinsip perkembangan.
2 Kualitas insan a. Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan kain
pencipta : insan yang lebih dari pada apa yang sekedar ada, dan
akademis, pencipta bergairah besar untuk mencipta bentuk-bentuk baru
yang lebih baik dan manfaat dengan bertolak dari apa
yang ada (ciptaan Allah).
b. Juwah penuh dengan gagasan-gagasan kemajuan,
selalu mencari perbaikan dan pembahruan.
c. Bersikap independen dan terbuka, tidak isolatif, insan
ini menyadari dengan bersikap demikian potensi
kreatifnya akan dapat berkembang dan menemukan
bentuk yang seindah-indahnya.
d. Dengan di topang kemampuan akademisinya, dia
mampu melaksanakan kerja kemanusiaan yang
disemangati ajaran islam.
3 Kualitas insan a. Ikhlas dan sanggup berkaya untuk kepentingan orang
pengabdi: insan banyak atau untuk sesama manusia.
akademis, pencipta, b. Sadr bahwa tugas insan mengabdi bukannya hanya
pengabdi. membuat dirinya baik, tetapi juga membuat kondisi
sekelilingnya menjadi baik.
c. Insan akademis, pencipta, dan pengbdi adalah insan
yang pasrah pada cita-citanya, ikhlas mengamalkan
ilmunya untuk kepentingan sesama.
4 Kualitas insan yang a. Islam telah menjiwai dan memberi pedoman pada
bernafaskan islam: setiap gerak lakunya tanpa memakai merek islam.
insan akademis, Insan ini berkarya dan menciptakan sejalan dengan
pencipta, pengabdi misi dan nilai-nilai islam universal. Islam sudah
yang bernafaskan menafasi dan menjiwai karya-karyanya.
islam b. Ajarn islam telah membentuk “ unity of personality”
dalam dirinya. Napas islam telah membentuk
pribadinya yang utuh tercegah dari “ split
personality”. Tidak perna ada dilema antara dirinya
sebagai warga bangsa dan dirinya sebagai muslim.
Insan ini telah mengintergrasikan masalah suksesnya
pembangunan nasional bangsa ke dalam suksesnya
perjuangan umat islam indonesia dan sebaliknya.
5 Kualitas insan yang a. Berwatak sanggup memikul akibat-akibat dari
bertanggungjawab perbuatannya sadar bahwa dalm menempuh jalan
atas terwujudnya yang benar di perlukan keberanian moral.
masyarkat adil b. Spontan dalam mengahadapi tugas, responsif dalm
makmur yang di menghadapi persoalan-persoalan dan jauh dari sikap
ridhai Allah: insan apatis.
akademis, pencipta, c. Penuh rasa tanggung jawab dan rasa takwa kepada
pengabdi yang Allah yang menggugah untuk mengambil peranan
bernafaskan islam aktif dalam suatu bidang dalam memwujudkan
dan masyarakat adil makmur yang di ridhai Allah.
bertanggungjawab d. Korektif terhadap setiap langkah yang berlawanan
atas terwujudnya dalam usaha mewjudkan masyarkat adil makmur.
masyarakat adil e. Percaya kepda diri sendiri dan sadar akan kedudukanya
makmur yang sebagai “khalifah fil ard” yang baru melaksanakan
diridhai Allah tugas-tugas kerja kemanusiaan.

a. Masyarakat Cita
Menurut Said Muniruddin Masyarakat cita merupakan masyarakat yang adil
makmur yang diridhoi oleh Allah SWT. Dalam islam masyarakat cita sepadan dengan
konsepsi Ummah. Dan terbentuknya masyarakat cita memiliki indikator yang teriri
dari sistem sosial, sistem ekonomi dan bisnis, filsafat politik dan pemerintahan,
kualifikasi kepemimpinan, sistem pembinaan dan penguatan moralitas masyarakat
yang semuanya dibangun atas paradigma tauhid (Said Muniruddin, 2014: 63).
3.2. Penjelasan Fungsi Dan Peran Strategis HMI

a. Penjelasan Fungsi HMI

Sebagai mana terterah pada pasal 8 AD bahwa HMI berfungsi sebagai


organisasi kader/pengkaderan, hal tersebut dilakukan HMI untuk dapat mencapai
tujun HMI dalam kontesks mewujudkan lima kualitas insan cita, sehingga HMI
dalam pengkaderannya didesain secara sistematis mulai dari jengjang pengkaderan
Formal seperti Basic training (LK I), Intermediate Training (LK II), Advance
Training (LK III) dan beberapa pengkaderan nonformal yakni, Training of Trainer
(TOT), Latihan Khusus Kohati (LKK), Pusdiklat, serta pelatihan-pelatihan lainya.

Jengjang pengkaderan tersebut, sebagai upaya HMI dapat membentuk pada


individu-individu manusia/anggota HMI pada kualitas insan cita serta sebagai proses
menciptakan para calon-calon pemimpin yang Berakhlakul kharimah sebagaiamana
berkehidupan sesuai dengan fitrah penciptaannya.

b. Penjelasan Peran Strategis HMI

Selain dari tujuan HMI membentuk manusia-manusi yang berinsan cita, HMI
juga membentuk masyarakat cita sebagai bentuk ikhtiar HMI dalam mendapatkan
ridho Allah SWT. Masyarat cita merupakan sebuah proses integrasi dari tranformasi
diri ke tranformasi sosial setelah melewati jenjang pembinaan melalui pengkaderan
formal dan pengkaderan non formal.

Dari itulah, sehingga meletakan peran HMI sebagai organisasi perjuangan


sebagai bentuk ikhtiar HMI mewujudkan Masyarakat cita. Dan perjuangan HMI yang
dapat ridho dari Allah SWT, sehingga pelelatakan perjuangan HMI adalah perjuangan
yang memihak kepada orang-orang yang lemah, orang-orang ditindas dan
terdiskriminasi.
4. Hubungan Antara Status, Sifat, Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran HMI Secara
Integral.
Said Muniruddin menyebutkan kunci kemajuan suatu bangsa/negara dan
sejatra adalah terlatak pada kualitas pemimpin dan kualitas rakyat sebagai sumber
insani yang utuh. Pemimpin yang berkualitas memiliki pengetahuan, kepedulian, dan
keberanian mental untuk membaga perubahan mendasar bagi bangsanya. Dan rakyat
yang berkualitas memiliki perencanaan hidup, disiplin yang tinggi, serta mempunyai
strategi dan taktik perjuangan untuk memajukan diri dan bangsanya. Menjadi sebuah
pertanyaan dari manakah muncul para pemimpin dan rakyat berkualitas tersebut?
Kemunculan tersebut bisa dari mana saja, dan siapapun mereka tentu lahir
melalui sebuh bibit serta proses yang berkesinambungan. Maka pendidikan dalam hal
ini kampus menjadi basis utama lahirnya para pemimpin serta rakyat yang berkualitas
tersebut. Akan tetapi prospek pendidikan tinggi saat ini tidaklah menjadi satu-satunya
wadah untuk melahirkan para pemimpin dan rakyat berkualiatas, sebab kampus
seakan hanya menjadi penjara serta pasar yang melahitkan skil yang mumpunih
namun tak mampu menciptakan moral bagi para calon pemimpin dan rakyat tersebut.
Sehingga dibutuhkan suatu alternatif lain, yakni wadah yang menghimpun untuk
membentuk para calon pemimpin berkualitas dan rakyat berkualitas tersebut
diantaranya HMI.
HMI dalam menghimpun mahasiswa muslim (satutus HMI), pada hakekatnya
untuk membentuk para para calon-calon pemimpin berkualitas (berahklakul kharima)
dan rakyat berkualitas yang memiliki potensi diri sesuai dengan fitrahnya
(kecendurungan pada kebenaran ; bersifat independen) penciptaanya oleh Allah SWT
(Asas HMI), untuk itulah HMI merumuskan tujuannya sebagai ikhtiar terbinanya
Lima Kulitas Insan Cita dan Masyarakat Cita sebagai individu manusia berkualitas
dan bermoral menjadi pemimpin dan rakyat yang berkualitas. Sebelum menuju
transisi menjadi pemimpin dalam sebuh instansi-instasi tertentu, HMI membentuk
potensi serta karakter seperti penjelasan diatas dengan membinah serta memproses
untuk dapat menjadikan individu manusia insan cita (Pengkaderan; Fungsi HMI)
untuk nantinya berjuang (peran HMI) membentuk masyarakat cita dalam membawa
kemajuan untuk bangsa/negara dan kesejatraan yang dirihoi oleh Allah SWT.
5.1. Strategi Implemtasi Tujuan HMI

Tujuan HMI tersintegrasi dalam dua aspek yaitu, lima kualitas insan cita dan
masyarakat cita yang diridhoi oleh Allah SWT. Dalam mengiplementasi lima
kualiatas insan cita seoramg kader harus terus mengikuti atau menuntaskan berbagai
jenjang pengkaderan yang telah diatur oleh HMI dan juga dapat merebut struktur-
struktur organisasi internal kampus. Sedangkan untuk masyarakat cita para kader
yang telah alumni untuk selalu menitik karir dengan mejadi para akademisi, birokrasi,
pemerintahan, lembaga politik, LSM, media, bisnis, dan sebagainya sebagai arena
dakwa dan perjuangan. Konsepsi tersebut ddengan menjadika semua itu sebagai
proses pengabdian terhadap umat dan bangsa juga undapat merai rido Allah SWT.
Referensi :

Aji Deni, 2014, Politik Elit Lokal (Pemilu, Konflik, Dan Multikulturalisme,
Yogyakarta, Naufan Pustaka.

Ali Syari’ati, 1993, Ideologi Kaum Intelektual (Suatu Wawasan Islam), Bandung,
Mizan.

Masykur Hakim, 2001, Pergolakan Reformasi Dan Strategi HMI, Bekasi, Al-Gazali.

PB HMI, 2015, Hasil-Hasil Kongres XXIX, Jakarta.

Said Muniruddin, 2014, Bintang Arasy (Tafsir Filosodi-Gnostik Tujuan HMI), Banda
Aceh, Syiah Kuala University Press.

Solichin, 2010, HMI Candradimuka Mahasiswa, Sheila Offset.


CURRICULUM VITAE

Nama : Ahmad R. Idin

Tempat Tanggal Lahir : Togoliua, 10 Mei 1997

Status : Belum Menikah

Alamat Tinggal : Kel. Sasa, Kec. Ternate Selatan

No Telpon/WA : 082348309119

Latar Belakang Pendidikan : SD Inpres Togoliua, Tahun Lulus 2010

: Mts Hiningamoi Togoliua, Tahun Lulus 2013

: MA Al-Khairat Tobelo, Tahun Lulus 2015

: Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU),


Belum Lulus

Jenjang Training Di HMI : Basic Training, HMI Komisariat Eksakta UMMU


Ternate Pada Tahun 2017

: Intermediate Traning, HMI Cabang Bulukumba Tahun


2019

Pengalaman Organisasi Di HMI : Wakil Sekretaris Umum Bidang PTKP HMI


Komisariat Eksakta UMMU Priode 2018-2019

: Ketua Bidang PPPA HMI Komisariat Eksakta


UMMU Ternate Priode 2019- Sekarang.

Anda mungkin juga menyukai