Anda di halaman 1dari 15

URGENSI BASIC DEMAND

INDONESIA
(Meluruskan Kembali Arah Perjuangan)

Fakhruddin Muchtar S.Fil.I


LANDASAN
FILOSOFIS

LAFRAN PANE

PERJUANGAN HMI

KEISLAMAN KEINDONESIAAN

Menegakkan dan mengembangkan Mempertahankan NKRI dan


ajaran Islam mempertinggi derajat rakyat Indonesia

?
Nilai-Nilai Dasar Perjuangan
PLUS - MINUS
NILAI-NILAI DASAR PERJUANGAN

KEISLAMAN
X
KEINDONESIAAN
LANDASAN
HISTORIS

Fundamental Values and


Basic Demand of
Democratic Socialism

Basic Demand Fundamental Values


Indonesia LIMITED GROUP Islam
SULARSO

Rumusan Gerak Keislaman


dan Keindonesiaan HMI

SUDJOKO PRASODJO NURCHOLISH MADJID


SUTAN SYAHRIR
Perjuangan Kita
Nilai-Nilai Dasar Pejuangan

Nilai-Nilai Dasar Islam

Fundamental Values Islam NURCHOLISH MADJID


Rumusan Gerak Keislaman dan Keindonesiaan HMI SULARSO
Basic Demand Indonesia DJOKO PRASODJO

“Basic Demand Bangsa Indonesia “, Tafsir Tujuan HMI


LANDASAN NDP berdiri
SOSIOLOGIS sendiri sebagai BDI tidak berdiri
penjelas peran sendiri dan bukan
perjuangan jadi penjelas peran
NDP: Terdiri keislaman perjuangan
dari nilai-nilai kebangsaan
yang secara
terang BDI: Nilai-nilai yang
menegaskan dibicarakan masih
sikap sangat umum
perjuangan sehingga sulit
dijadian rujukan sikap
hidup

Agama
- Politik
- Ekonomi
- Sosial
- Budaya
- Pendidikan
LANDASAN
KONSTITUSIONAL

LAFRAN PANE

PERJUANGAN HMI

KEISLAMAN KEINDONESIAAN

Pasal 9:
HMI berperan sebagai organisasi perjuangan

Pasal 18 (f)
Penjabaran pasal 9 tentang
X
peran perjuangan organisasi dirumuskan dalam
Nilai Dasar Perjuangan
Basic Demand Bangsa Indonesia

Sesunguhnya kelahiran HMI dengan rumusan tujuan seperti pasal 4 Anggaran Dasar tersebut adalah dalam rangka menjawab dan memenuhi kebutuhan
dasar (basic need) bangsa Indonesia setelah mendapat kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 guna memformulasikan dan merealisasikan cita-cita
hidupnya. Untuk memahami kebutuhan dan tuntutan mereka, maka kita perlu melihat dan memahami keadaan dan sejarah mereka sebelumnya. Sejarah
Indonesia dapat kita bagi dalam 3 (tiga) periode yaitu:

a) Periode (Masa) Penjajahan


Penjajahan pada dasarnya adalah perbudakaan. Sebagai bangsa terjajah sebenarnya bangsa Indonesia pada waktu itu telah kehilangan kemauan dan
kemerdekaan sebagai hak asasinya. Idealisme dan tuntutan bangsa Indonesia pada waktu itu adalah kemerdekaan. Oleh karena itu timbullah pergerakan
nasional dimana pimpinan-pimpinan yang dibutuhkan adalah mereka yang mampu menyadarkan hak-hak asasinya sebagai suatu bangsa.

b). Periode (Masa) Revolusi


Periode ini adalah masa merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa serta didoorong oleh keinginan yang luhur
maka bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. dalam periode ini yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia adalah
adanya persatuan solidaritas dalam bentuk mobilitas kekuatan fisik guna melawan dan menghancurkan penjajah. Untuk itu dibutuhkan adalah “ solidarity
making” diantara seluruh kekuatan nasional sehingga dibutuhkan adanya pimpinan nasional tipe solidarity maker.

c) Periode (Masa) Membangun


Setelah Indonesia merdeka dan kemerdekaan itu mantap berada ditangannya maka timbullah cita-cita dan idealisme sebagai manusia yang bebas dapat
direalisir dan diwujudkan. Karena periode ini adalah periode pengisian kemerdekaan, yaitu guna menciptakan masyarakat atau kehidupan yang adil dan
makmur. Maka mulailah pembangunan nasional. Untuk melaksanakan pembangunan, faktor yang sangat diperlukan adalah ilmu pengetahuan.
Pimpinan nasional yang dibutuhkan adalah negarawan yang “ problem solver” yaitu tipe “administrator” disamping ilmu pengetahuan diperlukan pula
adanya iman/akhlak sehingga mereka mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan (amal saleh). Manusia yang demikian mempunyai garansi yang
obyektif untuk menghantarkan bangsa Indonesia ke dalam suatu kehidupan yang sejahtera adil dan makmur serta kebahagiaan. Secara keseluruhan basic
demand bangsa Indonesia adalah terwujudnya bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, menghargai HAM, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
dengan tegas tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 dalam alinea kedua.
Tujuan 1 dan 2 secara formal telah kita capai tetapi tujuan ke-3 sekarang sedang kita perjuangkan. Suatu masyarakat atau kehidupan yang adil dan
makmur hanya akan ter bina dan terwujud dalam suatu pembaharuan dan pembangunan terus menerus yang dilakukan oleh manusia-manusia yang
beriman, berilmu pengetahuan dan berkepribadian, dengan mengembangkan nilai-nilai kepribadian bangsa
Kelebihan Basic Demand Bangsa Indonesia Kekurangan

Basic Demand Bangsa Indonesia sebagai Sesunguhnya kelahiran HMI dengan rumusan tujuan Sebagai teks keindonesiaan, yang dia
bagian dari Tafsir Tujuan HMI sudah benar seperti pasal 4 Anggaran Dasar tersebut adalah dalam jabarkan seharusnya bukan untuk Pasal 4
dibuat dengan tujuan untuk menjabarkan rangka menjawab dan memenuhi kebutuhan dasar (basic (Tujuan), melainkan Pasal 9 (Peran)
salah satu prinsip dasar yang termuat need) bangsa Indonesia setelah mendapat kemerdekaan seperti halnya keislaman pada Nilai-Nilai
dalam anggaran dasar. pada tanggal 17 Agustus 1945 guna memformulasikan Dasar Perjuangan
dan merealisasikan cita-cita hidupnya. Untuk memahami
kebutuhan dan tuntutan mereka, maka kita perlu melihat
dan memahami keadaan dan sejarah mereka
sebelumnya. Sejarah Indonesia dapat kita bagi dalam 3
(tiga) periode yaitu:

Peran penyadaran akan hilangnya a) Periode (Masa) Penjajahan Kemampuan penyadaran memang sangat
kemerdekaan dan hak asasi manusia Penjajahan pada dasarnya adalah perbudakaan. Sebagai dibutuhkan, tetapi jenis kepemipinan ini
Indonesia sangat tepat di masa bangsa terjajah sebenarnya bangsa Indonesia pada secara teoretis tidak dikenal sebagai satu
penjajahan. Masa penjajahan pemimpin waktu itu telah kehilangan kemauan dan kemerdekaan jenis kepemimpinan sendiri, apalagi dalam
yang sangat dibutuhkan adalah yang bisa sebagai hak asasinya. Idealisme dan tuntutan bangsa kategorisasi Herbeth Feith tentang
menyadarkan kondisi masyarakat Indonesia pada waktu itu adalah kemerdekaan. Oleh solidarity maker dan problem solver
karena itu timbullah pergerakan nasional dimana
pimpinan-pimpinan yang dibutuhkan adalah mereka yang
mampu menyadarkan hak-hak asasinya sebagai suatu
bangsa.
Solidarity maker –atau Soekarnoism dalam Meski tidak setenar solidarity maker, tipikal
sebutan Feith– sudah sangat tepat b). Periode (Masa) Revolusi problem solver –atau Hattaism–
menduduki peran setral di masa ini. Tipikal Periode ini adalah masa merebut dan mempertahankan sebenarnya juga sudah hadir. Hatta juga
kepemimpinan ini berperan besar kemerdekaan. Berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa berperan besar merebut dan
membangun rasa senasib dan perlawanan serta didoorong oleh keinginan yang luhur maka bangsa mempertahankan kemerdekaan.
Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus 1945. dalam periode ini yang dibutuhkan oleh
bangsa Indonesia adalah adanya persatuan solidaritas
dalam bentuk mobilitas kekuatan fisik guna melawan dan
menghancurkan penjajah. Untuk itu dibutuhkan adalah
“solidarity making” diantara seluruh kekuatan nasional
sehingga dibutuhkan adanya pimpinan nasional tipe
Kelebihan Basic Demand Bangsa Indonesia Kekurangan

Peralihan dari – meminjam istilah Cak Nur– c) Periode (Masa) Membangun Tetapi juga harus diakui solidarity maker
“ fight against” menjadi “fight for” sudah Setelah Indonesia merdeka dan kemerdekaan itu mantap tetap ada dan dibutuhkan meski tidak
tepat memberikan Problem solver peran berada ditangannya maka timbullah cita-cita dan sebesar di masa perebutan kemerdekaan
besar di masa pengisian kemerdekaan ini. idealisme sebagai manusia yang bebas dapat direalisir pada periode sebelumnya
dan diwujudkan. Karena periode ini adalah periode
pengisian kemerdekaan, yaitu guna menciptakan
masyarakat atau kehidupan yang adil dan makmur. Maka
mulailah pembangunan nasional. Untuk melaksanakan
pembangunan, faktor yang sangat diperlukan adalah ilmu
pengetahuan.
Pimpinan nasional yang dibutuhkan adalah negarawan
yang “problem solver” yaitu tipe “administrator” disamping
Alenia kedua Pembukaan UUD 1945 ilmu pengetahuan diperlukan pula adanya iman/akhlak Pintu kemerdekaan telah dilalui dan untuk
memang sangat layak menjadi prinsip sehingga mereka mampu melaksanakan tugas kerja mengisinya perlu melihat lebih jauh apa
dasar kebangsaan. Karena meski kemanusiaan (amal saleh). Manusia yang demikian yang tertuang pada alenia selanjutnya,
beberapa kali terjadi amandemen, mempunyai garansi yang obyektif untuk menghantarkan khususnya terkait format ideal
Pembukaan UUD 1945 tetap bangsa Indonesia ke dalam suatu kehidupan yang pemerintahan yang “melindungi segenap
dipertahankan karena dianggap sebagai sejahtera adil dan makmur serta kebahagiaan. Secara bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
bagian historis bangsa. Saksi sejarah yang keseluruhan basic demand bangsa Indonesia adalah darah Indonesia, memajukan
ikut mencatat perjuangan bangsa dalam terwujudnya bangsa yang merdeka, bersatu dan kesejahteraan umum, mencerdaskan
“…mengantarkan rakyat Indonesia ke berdaulat, menghargai HAM, serta menjunjung tinggi nilai kehidupan bangsa, dan ikut menjaga
depan pintu gerbang kemerdekaan negara kemanusiaan dengan tegas tertulis dalam Pembukaan ketertiban dunia yang berdasar
Indonesia yang merdeka bersatu UUD 1945 dalam alinea kedua. kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
berdaulat, adil dan makmur.” Tujuan 1 dan 2 secara formal telah kita capai tetapi keadilan sosial.”
tujuan ke-3 sekarang sedang kita perjuangkan. Suatu
masyarakat atau kehidupan yang adil dan makmur hanya
akan ter bina dan terwujud dalam suatu pembaharuan
dan pembangunan terus menerus yang dilakukan oleh
manusia-manusia yang beriman, berilmu pengetahuan
dan berkepribadian, dengan mengembangkan nilai-nilai
kepribadian bangsa
• Cita Perjuangan HMI awal (keislaman dan keindonesiaan) berbeda dengan dimuat pada pasal
penjabaran peran perjuangan (hanya keislaman)
• Penjabaran tidak seharusnya hanya memuat NDP (keislaman) tetapi juga BDI (kebangsaan)

• Menjelaskan dasar teoretis pembagian tipikal kepemimpinan yang digunakan BDI


• Mendudukan peran fungsi solidarity maker dan problem sover secara baik dan benar
• Menyadarkan bahwa merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur hanya jalan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan. Dibutuhkan nilai-nilai lebih untuk mengisi kemerdekaan.

• Pengisian kemerdekaan seharusnya mengutip alenia terakhir Pembukaan UUD 1945 terkait
bentuk ideal pemerintahan negara Indonesia
• Lindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, melalui penyadaran
kebhinekatunggalikaan dan penegakan hukum termasuk pada anarki mayoritas
• Majukan Kesejahteraan Umum, melalui penekanan fakir miskin/anak terlantar ‘dipelihara’
negara, pemerolehan primary good, dan pentingnya pilar-pilar demorasi demi kesejahteraan
• Cerdaskan Kehidupan Bangsa, melalui maksimalisasi pendidikan dan penyadaran prinsip
pendidikan warisan Bapak Pendidian Nasional
• Ikut Laksanakan Ketertiban Dunia yang Berdasar Kemerdekaan, Perdamaian Abadi, dan
Keadilan Sosial, dilakukan melalui penyadaran bahwa dimensi kata ‘merdeka’ Indonesia
sesungguhnya tidak terjebak antara pilihan ideologi dunia yang bertentangan, melainkan meliputi
keduanya dan bahan lebih dari itu
• Cita Perjuangan HMI awal (keislaman dan keindonesiaan) berbeda dengan dimuat pada pasal
penjabaran peran perjuangan (hanya keislaman)
• Penjabaran tidak seharusnya hanya memuat NDP (keislaman) tetapi juga BDI (kebangsaan)

Keislaman

Perjuangan HMI Nilai-Nilai Dasar Perjuangan Rumusan Peran HMI

Keindonesiaan X
Basic Demand Indonesia
X Rumusan Tujuan HMI

Pasal 18 (f): Penjabaran pasal 9 tentang peran perjuangan organisasi dirumuskan dalam
Nilai-Nilai Dasar Perjuangan dan Basic Demand Indonesia
• Menjelaskan dasar teoretis pembagian tipikal kepemimpinan yang digunakan BDI
• Mendudukan peran fungsi solidarity maker dan problem sover secara baik dan benar
• Menyadarkan bahwa merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur hanya jalan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan. Dibutuhkan nilai-nilai lebih untuk mengisi kemerdekaan.

Politik
Melindungi segenap bangsa
Bentuk Gerakan Organisasi Indonesia dan seluruh tumpah
darah indonesia, memajukan
kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan
Massa / Kader
bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasar
kemerdekaan, perdamaian abadi,
Solidarity Maker Problem Solver dan keadilan sosial

MASA PENJAJAHAN MASA REVOLUSI MASA MEMBANGUN


PERIODISASI PRIORITAS KEPEMIMPINAN

merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur


• Pengisian kemerdekaan seharusnya mengutip alenia terakhir Pembukaan UUD 1945 terkait bentuk
ideal pemerintahan negara Indonesia
• Lindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, melalui penyadaran
kebhinekatunggalikaan dan penegakan hukum termasuk pada anarki mayoritas
• Majukan Kesejahteraan Umum, melalui penekanan fakir miskin/anak terlantar ‘dipelihara’ negara,
pemerolehan primary good, dan pentingnya pilar-pilar demorasi demi kesejahteraan
• …..

Tercerabutnya
- Pluralitas adalah nama lain dari
pluralitas bangsa
kemajemukan atau kebhinekaan. Ia
harus disadari sebagai bagian
Lindungi segenap bangsa Indonesia identitas bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia - Hukum harus tegak tanpa pengaruh
tekanan kekuasaan atau massa
Keberpihakan dalam
penegakan hukum

Fakir miskin & anak terlantar - Fakir miskin dan anak terlantar harus
dipelihara negara ditanggung oleh negara
- Pemerolehan social primary good
hanya akan adil jika ada perbedaan
Pemerolehan kebijakan karena adanya perbedaan
Majukan Kesejahteraan Umum social primary good kondisi sosial
- Empat pilar demokrasi saling
menopang tanpa saling intervensi
Persoalan hubungan ataupun berkonspirasi untuk
empat pilar demokrasi kepentingan pribadi/golongan
• …..
• Cerdaskan Kehidupan Bangsa, melalui maksimalisasi pendidikan dan penyadaran prinsip
pendidikan warisan Bapak Pendidian Nasional
• Ikut Laksanakan Ketertiban Dunia yang Berdasar Kemerdekaan, Perdamaian Abadi, dan Keadilan
Sosial, dilakukan melalui penyadaran bahwa dimensi kata ‘merdeka’ Indonesia sesungguhnya tidak
terjebak antara pilihan ideologi dunia yang bertentangan, melainkan meliputi keduanya dan bahan
lebih dari itu

- Pemerintah harus memudahkan


Kurangnya fasilitasi pendidikan, pendidikan, kesehatan, dan
kesehatan, dan pekerjaan pekerjaan. Jika tidak seterusnya
akan dimanjaatkan calon penguasa
- Selain “Tut wuri handyanai”, “ing
Cerdaskan Kehidupan Bangsa ngarso sun tulodo” dan “ing madyo
mangun karso” harus ditekankan
Semangat pendidikan “Tut Wuri oleh pendidikan agar kreatif dan
Handayani” bermoral

Laksanakan ketertiban dunia yang


Problem Gagasan - Ide ketertiban dunia Indonesia
berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi sejalan dengan tiga gagasan ideologi
dan keadilan sosial Ideologi Dunia
besar
- Kemerdekaan -> Liberte
- Perdamaian abadi -> Fraternite
Kemerdekaan Liberte - Keadilan sosial -> Egalite
- Semangat ketiganya harus sejalan
Perdamaian abadi Fraternite demi ketertiban dunia yang ideal
- Ketiga ide dasar ideologi tersebut
Keadilan sosial Egalite terakomodir pada kata “Merdeka”
yang berasal dari kata mahadhika
MERDEKA ATAU MATI!

Anda mungkin juga menyukai