I. Landasan Filosofis
Kedua hal inilah yang menjadi agenda perjuangan HMI, yang kemudian
dikenal sebagai agenda; Keislaman dan Keindonesiaan. Sampai saat ini, kedua
agenda tersebut tetap menjadi dimensi perjuangan kader HMI.
1. Basic Demand (tuntutan dasar) –yang diambil dari bagian judul buku–
kemudian dipasangkan dengan agenda perjuangan keindonesiaan
sehingga menjadi Basic Demand Indonesia. Sebuah tugas yang
diamanatkan kepada Djoko Prasodjo.
Page | 2
III. Landasan Sosiologis
Oleh karena itu sangat wajar jika dalam perjuangan HMI sesungguhnya
terjadi ketidakseimbangan. Pada agenda keislaman, keyakinan keagamaan kader
HMI dengan sangat baik bisa merujuk pada NDP yang memuat dasar-dasar nilai
keislaman. Pertama, NDP tidak saja berdiri sendiri sebagai sebuah teks penjabar
rumusan peran perjuangan, tetapi bahkan menjadi rumusan tunggal. Sehigga
selama ini ada kesan bahwa perjuangan satu-satunya HMI adalah yang terdapat
pada NDP.
Kedua, karena memiliki ruang yang besar, maka isi nilai-nilai yang
termuat di dalamnya terbilang komprehensif. Dia mewakili dimensi-dimensi
keyakinan hidup manusia, baik sebagai hamba, individu, maupun makhluk sosial.
Karena itu tidak sulit menemukan rumusan kehidupan sosal keagamaan HMI.
Hal ini berbeda jauh dengan agenda keindonesiaan HMI. Pertama, Basic
Demand Indonesia (BDI) yang seharusnya menjadi pegangan kehidupan
kebangsaan HMI adalah sebuah teks yang belum selesai. Ia hanya tersusun ke
dalam enam paragraf singkat yang memang secara nilai sesungguhnya sudah
sangat memadai.
Kedua, Basic Demand Indonesia bahkan tidak menjadi sebuah teks yang
berdiri sendiri. Ia hanya menjadi bagian dari Tafsir Tujuan HMI, yang difungsikan
sebagai penjelas tujuan HMI. Bukan penjelas peran perjuangan HMI. Dengan
demikian, Basic Demand Indonesia tidak berada pada tempat yang seharusnya.
Page | 3
IV. Landasan Konstitusional
Kata perjuangan dalam NDP sekali lagi belum mewakili seluruh target
perjuangan HMI, tetapi hanya mewakili semangat juang Islam. Mengulangi
sejarah di atas, kata perjuangan tersebut dipilih Nurcholsh Madjid bukan untuk
menggambarkan seluruh agenda perjuangan HMI, melainkan hanya pada
wilayah Islam yang rumusannya diamanatkan padanya. Tujuannya untuk
menghilangkan kesan klaim Islam HMI-lah yang paling benar, dan bukan untuk
membatasi ruang gerak perjuangan HMI hanya pada NDP.
Pertama, penulisan NDP yang benar secara historis bukan Nilai Dasar
Perjuangan (singular), melainkan Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (plural). Karena
frase awalnya adalah fundamental values (nilai-nilai dasar), bukan fundamental
value (nilai dasar). Kedua, selain NDP sebagai penerjemah perjuangan keislaman,
pada pasal ini juga semestinya memuat BDI sebagai rumusan perjuangan
keindonesiaan. Sehingga pasal tersebut akan berubah menjadi, “Penjabaran
pasal 9 tentang peran organisasi dirumuskan dalam Nilai-Nilai Dasar Pejuangan
dan Basic Demand Indonesia HMI”
a. BDI sebagai bagian dari Tafsir Tujuan HMI sudah benar dibuat dengan
tujuan untuk menjabarkan salah satu prinsip dasar yang termuat dalam
Anggaran Dasar HMI.
Page | 5
Di samping persoalan tersebut, di tubuh BDI secara konseptual juga
membutuhkan sedikit perbaikan. Berangkat dari beberapa poin plus yang
disebutkan di atas, terdapat beberapa ketidaktepatan yang perlu diluruskan,
antara lain:
Page | 6