Komisariat Tarbiyah
Cabang Ciputat
Ikhtiar Restorasi
Mengapa HMI KOMTAR harus melakukan restorasi? Berbicara tentang HMI tidak terlepas
dari persoalan perkaderan. Perkaderan merupakan usaha sistematis nan sadar yang dilakukan
organisasi dalam melahirkan kader-kader yang berkualitas. Kader dalam tubuh organisasi
dalam hal ini HMI memiliki fungsi sebagai penggerak organisasi, calon pemimpin, dan juga
sebagai benteng dari organisasi. Sosok kader merupakan penggerak, yang secara kualitatif
mesti menjadi individu yang bisa terlibat aktif dalam kehidupan sosial (the agent of social
control) dan mampu menyelesaikan permasalahan (problem solver). Dengan harapan diatas,
selayaknya kader HMI merupakan sosok yang bekerja secara individual maupun kelompok
dalam cita-cita memperjuangkan keadilan di masyarakat, dengan memahami ideologi
perjuangan, serta berusaha secara kontinyu untuk membentuk kualitas dirinya.
Tugas tersebut menurut kami mesti menjadi ikhtiar restorasi oleh kader-kader HMI,
khususnya di KOMTAR. Mengapa? Karena kesadaran terhadap nilai-nilai (awareness of
values) yang diajarkan himpunan mulai memudar. Apa penyebabnya?
Anatomi Krisis Perkaderan HMI KOMTAR
Melihat tubuh HMI saat ini, HMI selalu bersinggungan dengan politik dan kekuasaan,
sehingga realitas ini menjadikan paradigma berpikir kader HMI bukan lagi kepada
perjuangan misi dari HMI, melainkan perjuangan terhadap politik dengan bungkus
perkaderan. Apakah HMI mengharamkan politik? Tentu saya tegaskan tidak. Karena,
perjuangan kader HMI yang memahami bahwa dirinya memiliki tugas sebagai khalifah Allah
di Bumi dapat dia laksanakan dengan potensi fitrahnya yang salah satunya adalah politik.
Poltik merupakan alat untuk mewujudkan kelentingan kita. Maka, perkaderan merupakan
kepentingan kita, mewujudkan cita-cita HMI dengan usaha membentuk kualitas Insan Cita.
Tugas HMI adalah perkaderan, sehingga dibutuhkan sebuah wadah untuk
perkaderan, yang dikelompokan dalam dua macam yaitu training sebagai bentuk
perkaderan formal dan aktivitas keorganisasian sebagai bentuk perkaderan
informal. Sasaran utama dari berbagai kegiatan HMI adalah watak dan
kepribadian anggota, kemampuan ilmiah anggota dan keterampilan anggota.
Bagaimana dengan perkaderan HMI KOMTAR? Sudahkah kita membentuk kader
sesuai sasaran utama di atas. Menurut pandangan penulis watak dan
kepribadian kader-kader HMI khususnya HMI KOMTAR semakin bergeser dari cita-
cita awal berdirinya HMI, karena dalam berperilaku sehari-hari Islam hanya
sebatas simbol, dan terlalu berorintasi politis.
Jelaslah, HMI sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) pasal 7 menyatakan bahwa
HMI merupakan organisasi mahasiswa, HMI tidak dibentuk sebagai organisasi
politik, dan karena itu tidak berorientasi pada politik. Perjuangan HMI adalah
kebenaran, berbentuk nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian, HMI merupakan
kekuatan moral yang memiliki suara nurani masyarakat. Akan tetapi, sebagai
organisasi yang telah mengalami perkembangan sedemikian rupa, termasuk
persentuhannya dengan dinamika politik bangsa, maka setiap sikap dan perilaku
HMI akan tetap mempunyai nilai dan resonansi politis. HMI yang postur awalnya
sebagai moral force mau tidak mau juga dihitung sebagai political force. Kondisi
tersebut menjadikan HMI mengaktualisasi potensinya itu. Tanpa aktualisasi
keduanya bukan hanya mubazir, tetapi juga akan menyebabkan proses
pembusukan secara internal.