Anda di halaman 1dari 1

MARAKNYA PRAKTIK POLITIK PRAKTIS DI DALAM TUBUH HIMPUNAN

Oleh : Darlingga Prasetio


Asal Cabang : HMI Cabang Bandung

Himpunan Mahasiswa Islam sebagai oganisasi mahasiswa islam tertua saat ini
yang usianya sudah lebih dari setengah abad bukanlah organisasi kecil. Dalam perjalanan
organisasi ini sudah banyak mengalami hal yang beranekaragam. Dalam sejarah mencatat
bahwa berdirinya organisasi ini didasarkan atas kesadaran intelektual dan moril yang
melihat kondisi indonesia, islam, dan perguruan tinggi. Dengan semakin besar dan tua
nya organisasi ini menumbuhkan beberapa pola pikir pragmatis dalam organisasi ini. Pola
pikir tersebut terbangun karena melihat beberapa tokoh yang memang sudah menjadi
politikus, pejabat, dan orang-orang sukses lainnya, sehingga menumbuhkan pola pikir
pragmatis. Atas dasar pola pikir ini lah organisasi ini bisa dibilang mengalami
kemunduran bicara tentang gagasan intelektual. Bicara HMI hari ini maka bisa dibilang
HMI mengalami kemunduran dalam hal intelektualitas. Maka pasal 4 tujuan HMI
“Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT”
ini tidak akan terjawab dikarenakan pola pikir-pola pikir pragmatis yang sudah tertanam
di beberapa kader HMI.
Pola pikir kader HMI yang sudah pragmatis memikirkan posisi jabatan strategis
baik dalam dunia politik kampus maupun politik lainnya bisa dibilang sudah keluar dari
koridor perkaderan HMI. Sangat amat disayangkan kader HMI saat ini mengalami krisis
intelektual karena krisis ini menyebabkan kosongnya ruang-ruang diskusi yang
seharusnya dapat menjadi kultur berfikir kader HMI. Bicara tentang intelektualitas maka
seharusnya kader HMI dapat menjadi garda terdepan untuk menghadapi tantangan zaman
yang terus ada. Bebrapa hal yang dapat dikatakan sebagai pola pikir pragmatis yang
terjadi seperti adanya dualisme kepemimpinan dalam organisasi ini baik di tingkat cabang
ataupun pengurus besar.
Berangkat dari permasalahan pola pikir maka sudah seharusnya Himpunan
Mahasiswa Islam merefleksikan sejarah perjuangan HMI untuk dapat kembali dalam
koridor-koridor yang seharusnya. Adanya refleksi sejarah perjuangan HMI dapat
menumbuhkan kembali pola pikir kritis kader-kader HMI yang dapat di jadikan dasar
untuk kemajuan organisasi ini. Setelah adanya refleksi sejarah perjuangan HMI
diharapkan dapat tersadarkan kembali bahwasannya HMI terbentuk karena adanya
keresahan dan permasalahan dalam keindonesiaan, keislaman, dan kemahasiswaan.
Jikalau sudah adanya rasa untuk mencari tau dan keinginan untuk berfikir maka
diharapkan kader HMI dapat mempunyai kemampuan intelektual untuk memetakan
peradaban, dan memformulasikan gagasan dalam lingkup organisasi.
Beriman, Berilmu, Beramal
Yakin Usaha Sampai !!!

Anda mungkin juga menyukai