Muhammad Ridal
HMI MILENIAL |i
ii | H M I M I L E N I A L
DAFTAR ISI
H M I M I L E N I A L | iii
Tiga Revolusi Kebudayaan Umat Manusia ......... 65
Multikulturalisme sebagai Landasan Persatuan
Kebudayaan Manusia ............................................. 68
Masa Depan Umat Manusia ................................. 68
Bagaimana dengan Persatuan Indonesia? ........... 69
9. HMI Pemersatu Ummat dan Bangsa .............. 73
Dimensi Ilahiyah dan Kemanusiaan HMI .......... 75
Mayoritas Merawat Kebergaman ......................... 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................. 81
iv | H M I M I L E N I A L
Kata Pengantar
HMI MILENIAL |v
menjawab setiap tantangan dalam perkembangan
generasi muda.
Generasi muda saat ini pun lahir dengan warna
yang baru. Seorang jurnalis, Bruce Horovitz
mengenalkan istilah Generasi Z yakni generasi yang
lahir menjelang era tahun 2000. Lalu berkembang
makna yang mendeskripsikan Generasi Z adalah anak-
anak yang lahir 1995 hingga 2014. Dengan demikian,
Generasi termuda dalam HMI merupakan bagian dari
Generasi Z.
Generasi ini sangat tegas terbentuk melalui
kemajuan teknologi yang seolah menghapus ruang dan
waktu. Lanskap dunia pun seolah berubah menjadi
datar dan mampu menghubungkan manusia dari
seluruh belahan dunia. Kebutuhan informasi yang
cenderung dinamis pun sangat mudah dijangkau.
Sehingga ketepatan dan kecepatan dalam pengelolaan
segala lini perlu pembenahan agar tidak salah arah
dalam pembangunan bangsa di masa yang akan datang.
Sementara itu, manajemen organisasi HMI
didominasi oleh kader yang tergolong sebagai generasi
milenial. Sebuah istilah yang mengelompokkan
generasi yang lahir diantara tahun 1980 sampai 2000.
vi | H M I M I L E N I A L
Generasi yang muda dan energik menyambut tongkat
estafet kepemimpinan bangsa.
Di balik segala kekurangan teknologi informasi
yang merasuki sendi kehidupan generasi penerus
bangsa, harapan pada kehidupan yang lebih baik akan
selalu ada. Kehidupan berbangsa dan bernegara tidak
lah pudar begitu saja, menjadi bangsa Indonesia
merupakan sebuah identitas lahiriyah yang tetap
terjaga. Kemajuan teknologi informasi yang begitu
banyak melibatkan generasi muda seharusnya dikelola
agar kesalahan pembangunan bangsa tidak terulang
kembali di masa yang akan datang. Dengan demikian
semangat kemajuan teknologi dapat dijadikan sebagai
instrument kebangkitan bangsa.
Mari menatap HMI di masa depan, cita-cita kita
mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi
Allah Subhanahu wa Ta’ala harus kembali ditata secara
adaptif dengan kemajuan zaman. Peran generasi HMI
Millennial dalam menata organisasi ini sangat perlu
ditata dengan apik agar tidak tergerus oleh zaman.
Mereka seharusnya mampu mempersiapkan sebuah
transisi zaman yang amat progresif ini.
H M I M I L E N I A L | vii
Generasi Z mulai mengintip ke dalam marwah
organisasi ini. Sebuah entitas bernama Generasi Z
akan mengisi setiap ruang gerak organisasi besutan
Lafran Pane ini. Buku ini merupakan sebuah rentetan
gagasan sebagai upaya penyelarasan Visi keummatan
dan kebangsaan dengan perkembangan zaman. Buku
ini juga merupakan bagian dari harapan besar bangsa
ini. Keberlimpahan generasi produktif dalam fase
bonus demografi hingga saat ini pun akan didominasi
oleh energi generasi Z.
Semoga kehadiran buku ini dapat menjadi
sebuah pelengkap khazanah pengetahuan bagi setiap
kader yang terlibat aktif dalam merawat Himpunan
yang kita cinta ini. Iman, Ilmu, Amal padu mengabdi.
Wallahu ‘alam..
Jakarta, November 2017
Penulis
Muhammad Ridal
viii | H M I M I L E N I A L
1. NDP Dalam Era
Milenial
HMI Milenial| 1
NDP merupakan salah satu pemikiran
Nurcholish Madjid yang dijadikan ideologi perjuangan
bagi kader HMI. Nilai Dasar Perjuangan (NDP)
memberikan gambaran bagi kader HMI dalam
memahami islam yang terkandung dalam Al-Qur’an.
Secara doktrin, nilai-nilai yang terkandung dalam NDP
tidak bertentangan dengan islam, melainkan dalam hal
ini Nurcholish Madjid ingin memformulasikan
kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an
agar mempermudah kader HMI dalam mempelajari
nilai-nilai Islam.
1. Sosiologi.
2. Keislaman.
3. Pembanding, Mengingat Kader PKI saat itu
memiliki pedoman dalam menjalankan
ideologinya.
2|HMI Milenial
Identitas Kader atau NIK,namun isinya tetap
sama.adapun perubahan nama itu di sahkan pada
kongres ke-16 di padang,penyebab perubahan nama
tersebut di karena beberapa hal,yaitu ;
HMI Milenial| 3
bagi ummat islam,bagaimana pun NDP adalah buatan
manusia.
4|HMI Milenial
Generasi ini adalah orang-orang dengan usia
produktif sekaligus konsumen yang mendominasi
pasar saat ini. Ciri dari generasi ini adalah kemampuan
menggunakan teknologi dengan baik,lebih mudah
mencari informasi, lebih kreatif dan inovatif. Generasi
ini tentunya bisa eksis karena adanya kemajuan
teknologi informasi dan lainya. Generasi ini juga bebas
dalam menentukan ingin menjadi seperti apa
nantinya,namun kebebasan yang di maksud adalah
masih dalam koridor yang positif. Ada kurang lebih
sekitar 84 juta orang indonesia yang termasuk
milenial,sedangkan jumlah penduduk indonesia
mencapai 225 juta. Jadi kalau dipersentasikan, generasi
milenial ada sekitar 33 persen dari penduduk
indonesia.tentu ini adalah angka yang tinggi mengingat
usia produktif yang di tentukan pemerintah adalah 16-
64 tahun.artinya indonesia saat ini mengalami bonus
demografi atau proporsi penduduk produktif lebih
besar di bandingkan proporsi penduduk tidak
produktif.
HMI Milenial| 5
kembangkannya, merupakan suatu
kewajiban/keharusan himpunan mahasiswa islam
turut andil dan berperan serta dalam cita-cita besar
bangsa ini dengan menjadikan generasi melenial pionir
dalam setiap masalah-masalah ummat dan keummatan
bangsa ini.Dan pada akhirnya apa yang kita cita-citakan
bersama tercapai, HmI pada khususnya dan
bangsa/negara ini pada umumnya.
6|HMI Milenial
yang digunakan di forum basic training1 HmI, melainkan
NDP telah mampu/harus menyesuaikan diri dalam era
milenial ini. Mendebatkan NDP lama dan NDP baru
kita singkirkan,saatnya himpunan mahasiswa islam
merumuskan formulasi baru NDP yang sesuai dalam
era milenial, saatnya himpunan mahasiswa islam
melangkah maju kedepan,jangan mundur kebelakang.
1
Jenjang perkaderan di tubuh HMI sebagai syarat menjadi kader
berstatus anggota biasa.
HMI Milenial| 7
hampir terjadi di setiap sendi-sendi kehidupan kita hari
ini dalam berbangsa dan bernegara.
8|HMI Milenial
mempercepat kemajuan pemikiran di sisi yang satu dan
penerimaan informasi yang buruk di sisi lainnya.
HMI Milenial| 9
Pesan Lafran Pane kepada Akbar Tanjung di atas
adalah sebuah isyarat betapa fleksibelnya metodologi
HMI dalam berjuang namun tegas dalam Visi;
Keislaman-Keindonesiaan. Peran Generasi muda
dalam membangun bangsa ini tak bisa dielakkan lagi.
Namun perlu dilakukan penataan sistem perkaderan
dan metode penanaman nilai yang relevan bagi
generasi saat ini.
10 | H M I M i l e n i a l
”Apabila telah datang pertolongan allah dan
kemenangan dan kamu lihat manusia masuk agama allah
dengan berbondong-bondong maka bertasbihlah dengan memuji
tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-nya.sesungguhnya dia
adalah maha pemberi taubat. Ini hanyalah salah satu
bentuk ikhtiar saya sebagai kader himpunan,
bagaimana harus memulai dan berbuat untuk bangsa
dan negara ini tentunya.
H M I M i l e n i a l | 11
12 | H M I M i l e n i a l
2. Akselerasi Intelektual
HmI
H M I M i l e n i a l | 13
Bahwa setiap zaman atau generasi memiliki
problematikanya sendiri (Mannheim: 1923). Itu
artinya, seorang ayah tidak memaksakan pola
pendidikan orangtuanya untuk diterapkan kepada
anaknya, karena zamannya telah berbeda. Begitu pun
dengan pendidikan organisasi, termasuk di tubuh
Himpunan mahasiswa Islam (HmI). Apa yang
diajarkan pada latihan kader pada generasi Lafran Pane
tentu berbeda dengan konteks generasi Cak Nur. Apa
yang diajarkan pada generasi Cak Nur, berbeda dengan
tantangan zaman generasi Anies Baswedan. Begitu
seterusnya hingga sampailah pada generasi kita. Maka,
penting kiranya untuk memahami problematika setiap
generasi, utamanya generasi kita sendiri. Karena
mustahil dapat menyelesaikan problematika generasi,
jika konteks masalahnya saja kita gagal untuk
memahaminya.
14 | H M I M i l e n i a l
dijelaskan dalam Hukum Kedua Newton (Crew,
Henry: 2008). Jika ditranformasikan dalam ilmu sosial,
akselerasi berarti percepatan perubahan sosial. Bahkan
akselerasi telah berkembang lagi menjadi eksponesial,
suatu percepatan perubahan sosial yang berlipat ganda
sesuai deret angka.
H M I M i l e n i a l | 15
mendapatkan sesuatu secara mudah dan murah. Inilah
saat, yang oleh Soekarno, sebut sebagai fase
terciptanya demokrasi sosial yang berdiri di atas
demokrasi ekonomi dan politik (Soekarno: 1964).
16 | H M I M i l e n i a l
tsunami. Gerak simultan terbukti selalu memperlancar
proses revolusi (Rakhmat: 1999). Dan katalis yang
terakhir adalah penggunaan teknologi, beserta
metodologi gerakannya.
H M I M i l e n i a l | 17
harus menjadi nahkoda adalah ia yang paling
menguasai seluk-beluk perkapalan dan peta lautan,
sehingga semua awak kapal harus bergerak sesuai
dengan arahan sang nahkoda. Inilah figur intelektual,
yang mampu mengarahkan dan mengerahkan.
18 | H M I M i l e n i a l
peringatan Milad HmI yang pertama tahun 1948
berkata bahwa HmI adalah Harapan masyarakat
Indonesia. Tidakkah berlebihan pernyataan tersebut?
Mengingat upaya realisasi ideal-ideal HmI terkesan
jauh panggang dari api.
H M I M i l e n i a l | 19
Masifikasi pemimpin intelektual-intelektual baru yang
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi akan
mengarahkan dan mengerahkan HmI kepada
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi
Allah Swt. Yaitu masyarakat yang adil dalam berpikir,
berbicara, dan bertindak. Masyarakat yang makmur
dalam ekonomi, sosial, dan politik. Dengan begini,
kata-kata Jendral Sudirman benar-benar terwujud,
bahwa HmI adalah harapan masyarakat Indonesia.
20 | H M I M i l e n i a l
3. Bonus demografi dan
masa depan HMI
H M I M i l e n i a l | 21
Tentunya untuk sampai pada titik itu, kita butuh
perangkat atau alat untuk menggerakan sejarah. Perlu
ada aktor sejarah yang merdeka yang dapat
menjalankan perannya dengan baik. Aktor ini
bukanlah sesuatu yang di determinasi secara total oleh
lingkungan. Melainkan menjadi perancang dan
penentu arah gerak masyarakat dan sejarah. Baik
buruknya sejarah tergantung andil para pemeran ini.
Konsep apa yang ada dalam pikiran: baik atau buruk,
inilah yang akan menentukan. Dengan kata lain,
kualitas sumberdaya manusia baik dalam sisi
intelektual maupun sisi spiritual.
22 | H M I M i l e n i a l
dipadukan dengan ketinggian budi sehingga dapat
mencapai kualitas insan yang paripurna. Sebagaimana
apa yang pernah di katakana oleh Buya Hamkah,
seorang ulama sekaligus sastrawan besar yang pernah
di miliki Indonesia, bahwa “kecantikan” manusia tidak
dilihat rupa melainkan dari kedalaman ilmu dan
ketinggian budi.
H M I M i l e n i a l | 23
yang berperan dalam memasok energi peradaban
bangsa Indonesia tapi mengambil bagian apalagi
menawarkan konsep pendidikan alternative adalah
sebuah keniscayaan. Sungguh tidak bijak, jika kita
hanya berpangku tangan dan menjadi pasif tanpa
terlibat di dalamnya. Perlu ada wadah pendidikan
sebagai kawah candradimuka bagi pemuda-pemuda
sehingga dapat memaksimalkan potensi yang
dimilikinya untuk dapat berperan dalam kearifan
masyarakat dan sejarah. Dan Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) adalah wadah pendidikan alternatif itu.
24 | H M I M i l e n i a l
Di wadah ini (baca: HMI) telah banyak
melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang telah
mempengaruhi arah gerak sejarah Indonesia. Sebut
saja, sebagai salah satu contoh, Prof. Nur Kholis
Madhid (Cak Nur) seorang intelektual musilim yang
hadir ditengah kejumudan firik banyak masyarakat
Indonesia yang melihat islam dan pancasila adalah hal
yang bertentangan. Beliau melakukan rekonstruksi
pemikiran islam agar bisa hidup disegala zaman
termasuk bagaimana islam ikut memperkokoh
pancasila sebagai ideologi yang merekatkan seluruh
komponen bangsa. Sebagai intelegensia muslim
Indonesia, pemikiran-pemikirannya telah banyak
diaplikasikan di Indonesia hari ini.
H M I M i l e n i a l | 25
organisasi yang didirikan oleh Lafran Pane ini, tidak
diragukan lagi. Ini akan menjadi modal besar yang
dimiliki Indonesia untuk mencetak manusia-manusia
yang berkualitas dan mengaktualisasikan
pengetahuannya untuk kepentingan bangsa dan
negara. HMI akan menjadi wadah penempaan generasi
muda dalam hal ini mahasiswa selanjutnya diproses
dengan keilmuan dan pengalaman yang dinamis dalam
HMI yang terus berinteraksi dengan dinamika sosial
politik dan kebangsaan.
26 | H M I M i l e n i a l
HMI zaman now
H M I M i l e n i a l | 27
termasuk program kerja yang lebih kontekstual dan
punya efek jangka panjang. HMI harus mampu
memprediksi apa yang akan terjadi kedepan sehingga
mempersiapkan kadernya untuk bisa bertarung.
Dengan mengetahui kebutuhan perubahan, HMI bisa
fleksbel sehingga dan tetap menjadi wadah pendidikan
alternatif.
28 | H M I M i l e n i a l
4. Generasi Z Memimpin
Bangsa
H M I M i l e n i a l | 29
tahun sebelum masehi yang dimana kelompok /
orang-orang pada zaman itu belum mengenal tulisan,
kemudian terjadi sebuah perkembangan di fase tahun
800 - 1700 SM yang sudah mengenal tulisan.Hal ini
sebagai salah satu bukti bahwa manusia pada fitrah nya
akan berorientasi pada kemajuan.
30 | H M I M i l e n i a l
Secara singkat, Generasi matures dimulai
sebelum tahun 1946 yang ditandai dengan orang-orang
pada zaman itu lahir dan mengalami perang besar yang
biasa kita sebut dengan perang dunia I dan II dan
menjadi tolak ukur awal teori generasi. Setelah itu,
muncul lagi generasi kedua yaitu generasi baby
boomers yang dalam hal ini adalah orang-orang yang
lahir dan hidup bersosial pasca perang dunia ke II yang
diperkirakan dimulai dari tahun 1946 – 1964.Fase ini
adalah fase pemulihan, dimana orang-orang berupaya
untuk kembali membangun tatanan sosial di
lingkungannya terkhusus pada variable ekonomi , dan
pada fase ini juga dikenal dengan baby boomers karena
tingkat kelahiran terbanyak sepanjang sejarah
peradaban manusia.
H M I M i l e n i a l | 31
hadir sebagai akses komunikasi pada tahun 1994 yang
merupakan awal terobosan baru pada dunia teknologi.
32 | H M I M i l e n i a l
Dari masalah diatas,secara psikologi orang-orang
yang hidup pada zaman itu dipaksa untuk merubah
tatanan kehidupan yang menjadikan mereka lebih
tangguh dalam menghadapi masalah. Mental yang kuat
serta visi yang jelas inilah yang perlahan membawa
mereka pada kehidupan yang mulai membaik. Di sisi
lain akibat masalah-masalah tersebut, terbentuk
sebuah ikatan lahir yang murni atau dalam tinjaun
sosiologis disebut geimenschaft yang menyebabkan
mereka semakin kuat dalam bersatu. Adanya masalah
dan kepentingan yang sama inilah melahirkan
kedekatan emosional yang tinggi sehingga dalam
pemecahan masalah juga berdasarkan kesepakatan
bersama.
H M I M i l e n i a l | 33
penuhi sehingga mereka dipaksa untuk lebih bergerak
cepat, dan harus memiliki mobilitas yang tinggi.
34 | H M I M i l e n i a l
Dewasa ini,kita memperhatikan kaum muda
khususnya yang lahir atau hidup di fase Z yang sudah
punya daya saing tinggi dari orang-orang yang lebih
tua.Keberadaan mereka sudah mampu diterima di
lingkungan tinggal mereka dan dianggap memiliki
peran penting walau tidak signifikan jika dibawa ke
ruang yang lebih besar, dalam hal ini Negara. Dari data
pada tahun 2015 tentang populasi generasi Z di dunia
yaitu berkisar 2,5 miliar jiwa atau 34,05 persen dari
total penduduk dunia, sedangkan dari data sensus 2010
di Indonesia, jumlah orang yang tergolong dalam
generasi Z sekitar 68 juta jiwa atau sekitar 28,86 persen
dari total penduduk Indonesia.Saat ini berbicara
tentang pemimpin di Indonesia bahkan dunia masih
didominasi oleh orang-orang dari generasi Y, tetapi
tidak menutup kemungkinan bahwa 10 tahun
mendatang dari tahun 2017 ini, orang-orang dari
golongan Z yang akan menggantikan peran dari
golongan Y pada aspek politik.
H M I M i l e n i a l | 35
Menyiapkan Pemimpin Generasi Z
Perkembangan zaman akan membawa orang-
orang menjadi seorang yang visioner,sehingga
menuntut untuk punya pengetahuan yang lebih luas
dan daya analisa yang baik dalam menghadapi
persaingan.Hadirnya teknologi dalam hal ini sebagai
akses informasi dan komunikasi juga semakin
mempermudah orang dalam menata structural
hidupnya sendiri,sehingga rasa ingin tahu yang besar
akan dituntaskan dengan secepat-cepatnya dank arena
Persaingan inilah yang melahirkan orang-orang yang
kompetitif,dalam hal ini adalah generasi Z.
36 | H M I M i l e n i a l
Sebagai pengelola organisasi HMI tentunya
menitipkan harapan bagi mereka agar menjadi menjadi
generasi penerus kepemimpinan yang tangguh, ulet,
pantang mundur serta adaptif terhadap segala
perubahan yang terjadi begitu cepat. Lantas seperti apa
generasi Milenial menyiapkan pemimpin bangsa dari
generasi Z. Afriansyah (2015) menyebutkan bahwa
para Milenial dan generasi sebelumnya harus
mencambuk mereka. Cambukan tersebut merupakan
upaya agar mereka tak tersesat dan kehilangan arah.
Ada 4 cambuk yang harus diberikan kepada kaum Z
tersebut yaitu;
H M I M i l e n i a l | 37
yang disampaikan, jangan dibuang semuanya dan
jangan pula dihinakan.
3. Providing Feedback atau menghadirkan umpan balik
bagi mereka. Cambukan ini akan mendorong
Generasi Z terus membara dengan motivasinya
yang tinggi, sehingga mereka akan mulai aktif
kembali. Hal ini sangat penting agar Generasi Z
mampu belajar memahami siapa dirinya, termasuk
kekuatan dan kelemahan mereka, dengan tetap
menjaga harkat dan martabat mereka.
4. Give Alternative and Limited Direction artinya, beri
mereka alternative dan arahan atau perintah yang
terbatas. Arahan yang terbatas akan mencegah
mereka menjadi manja alias mengembik dan selalu
mengandalkan anda, justru sebaliknya arahan yang
terbatas ini akan mulai membuat mereka mengaum
atau mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya.
38 | H M I M i l e n i a l
membutuhkan adaptasi yang matang dengan kemajuan
zaman. Memberi toleransi pada perkembangan zaman
juga harus dibarengi dengan usaha-usaha yang sinergi
dalam rangka untuk menyelesaikan permasalahan
bersama. Kerjasama dalam suatu kelompok manusia
akan berjalan secara efektif apabila ada yang
mempunyai kemampuan untuk mengatur kelompok
tersebut. Oleh karena itu, pengelolaan Organisasi ini
tentunya akan lebih dapat dirasakan jika memahami
seperti apa karakter generasi di lingkungan para kader
mengembangkan diri.
H M I M i l e n i a l | 39
40 | H M I M i l e n i a l
5. Gerakan sosial dalam
kacamata manusia Z
H M I M i l e n i a l | 41
Anthony Giddens menyatakan Gerakan Sosial
sebagai upaya kolektif untuk mengejar kepentingan
bersama atau gerakan mencapai tujuan bersama atau
gerakan bersama melalui tindakan kolektif (action
collective) diluar ruang lingkup lembaga- lembaga yang
mapan. Kelompok kolektif dalam melakukan
perubahan sosial sekarang ini kita mengenal istilah
gerakan sosial baru, yang dimana Setiap bagian
permasalahan tidak lagi di kelola atau di gerakkan oleh
satu kelompok kolektif saja, tetapi di gerakkan oleh
kelompok atau individu tertentu. Seperti Permasalahan
tentang gerakan membela LGBT, Penyelamatan
Lingkungan, stabilitas pangan dan masih banyak lagi,
satu sektor digerakkan oleh satu kelompok saja.
42 | H M I M i l e n i a l
sosial. Kelly Garret menjelaskan bahwa teknologi
informasi dan komunikasi terbaru (internet) telah
mengubah cara-cara para aktivis berkomunikasi,
kolaborasi, dan melakukan protes.3 Gerakan ini
kemudian di nikmati oleh manusia Z, Generasi yang
terlahir sebagai manusia modern karena telah
menikmati keajaiban teknologi usai kelahiran internet,
Mereka lahir pada pertengahan 1990-an sampai medio
2000-an. Hal ini berangkat dari perkenalan Mannheim
tentang generasi, dalam essainya yang berjudul The
problems of generation, Manheim menuliskan bahwa
generasi adalah kelompok yang terdiri dari individu
yang memiliki kesamaan dalam rentang usia, dan
mengalami peristiwa sejarah penting dalam suatu
periode waktu yang sama.
H M I M i l e n i a l | 43
sekarang tidak memiliki moral dalam bertindak.
Manusia Z melakukan gerakan sosial dapat kita lihat
dari kebiasaan dan prilaku mereka, bagaimana manusia
ini sejak lahir sudah disuguhkan dengan segala bentuk
yang instan, mereka tidak lagi mengalami kesulitan
dalam mengakses informasi karena semua telah ada di
internet.
44 | H M I M i l e n i a l
lewat kultwit ataupun kolom opini, hingga membuat
meme untuk menyindir pejabat. Intinya, apa yang bisa
dimulai dari diri sendiri melalui gawai masing-masing.
H M I M i l e n i a l | 45
Secercah Harapan Gerakan Sosial
Generasi Z
Pengaruh itu merupakan hasil dari kebiasaan
berpikir terbuka dari apa yang mereka lihat dalam
fenomena disekitar. di Bandung, sekelompok warga
yang tergabung sebagai manusia Z mengenalkan
Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP)
agar terjadi pengurangan sampah di hulu. Mereka
memahami bahwa pemerintah butuh anggaran yang
sangat besar untuk mengedukasi pengelolaan sampah
sejak dini. Sehingga yang mereka melakukan
pendekatan massif pada sesama Gen Z lainnya agar
mempengaruhi orang tua, kerabat untuk ber-diet
kantong plastik. Semua perangkat media sosial seperti
facebook dan twitter digunakan dengan maksimal.
46 | H M I M i l e n i a l
6. Moderenisasi
Kelembagaan HMI
H M I M i l e n i a l | 47
perubahan yang meliputi perkembangan dan kemajuan
masyarakat.
https://id.wikipedia.org/wiki/Komune_di_Perancis.
48 | H M I M i l e n i a l
alat kerja dan alat produksi. Sehingga mempengaruhi
hubungan produksi dan akhirnya berujung pada
revolusi industri dalam pola-pola produksi. Pasca
revolusi ini, mempengaruhi dan membawa perubahan
pada pola berpikir serta sifat kepemilikan terhadap
hubugan produksi. Dan dikenal lah namanya alat tukar
yaitu uang, untuk media pemenuhan kebutuhan hidup.
H M I M i l e n i a l | 49
organisasi masyarakat maupun organisasi
kemahasiswaan.
50 | H M I M i l e n i a l
maupun struktur oranganisasi7. Moderenisasi baik
sistem manajemen maupun struktur oranganisasi.
Memiliki manfaat sebagai usaha untuk memperbaiki
efisiensi alur kerja secara keseluruhan dan
produktivitas organisasi dalam pencapaian tujuan.
H M I M i l e n i a l | 51
mempercepat kemenangan dan membangun
momentum yang tepat4. Jika hal-hal ini dilakukan
Kotter menganggap, budaya organisasi dapat diubah.
Selain itu, secara otomatis beberapa masalah yang
terorganisir. Baik yang bersifat internal dan eksternal
dapat dengan mudah diselesaikan dan penyebab
masalah dapat dihindari4.
52 | H M I M i l e n i a l
kali setahun maka setiap tahunnya hanya menghasilkan
60-80 peserta (belum termasuk kader).
H M I M i l e n i a l | 53
54 | H M I M i l e n i a l
7. Universalitas Islam
Merawat Generasi Umat
H M I M i l e n i a l | 55
diskriminasi yang sangat kental saat itu. Ada nilai yang
tidak sesuai dengan logika kemanusiaan. Misalnya,
bagaimana wanita diposisikan selalu subordinat di
bawah laki-laki. Kekacauan sosial pun juga terjadi
karena kemanusiaan dipinggirkan demi ego kelompok
(suku).
56 | H M I M i l e n i a l
mendeklarasikan untuk ikut pada ajaran Muhammad.
Inilah islam yang sejati, islam universal yang berada di
relung-relung kemanusiaan dimanapun dan kapanpun.
H M I M i l e n i a l | 57
peradaban barat, banyak yang menganggap islam
adalah agama teror yang mengajarkan tentang
kebencian dan diskriminasi baik kepada yang berbeda
keyakinan maupun sesama umat islam.
58 | H M I M i l e n i a l
semakin mengemuka dibanding persatuan dan
kesatuan walaupun pertumpahan darah harus terjadi.
H M I M i l e n i a l | 59
masyarakat barat yang selalu melihat islam sebagai
agama melegalkan kekerasan. Belum lagi lahirnya
gerakan-gerakan radikal yang mengatasnamakan islam
yang hari ini tengah menguasai panggung pemberitaan
media massa sehingga suasana semakin keruh.
H M I M i l e n i a l | 61
Oleh karena itu, sangat perlu untuk
mengaktualisasikan universalitas islam dalam bentuk
regulasi sebagai wujud tanggung jawab terhadap umat.
Regulasi penting, karena disinilah kekuasaan bekerja
karena bagaimanapun kita butuh kekuasaan untuk
memudahkan penyebaran nilai islam yang diterimah
oleh kemanusiaan. Penting bagi para pemangku
kepentingan untuk melakukannya.
62 | H M I M i l e n i a l
8. Transformasi Entitas
Multikulturalisme
H M I M i l e n i a l | 63
Bahkan jika dirunut kepada entitas terkecil
sekalipun, yakni diri kita sebagai manusia, terdapat
fakta perbedaan. Misalnya antara helai rambut kita
yang satu, dengan helai yang lain, tentulah memiliki
perbedaan bentuk. Itu artinya segala sesuatu itu hanya
identik dengan dirinya sendiri. Segala sesuatu itu
berbeda. Segala sesuatu itu unik. Segala sesuatu itu esa.
Dan perbedaan eksistensial itu bersumber dari yang
Maha Esa.
64 | H M I M i l e n i a l
Baqarah: 30). Pertanyaan Malaikat semakin
memberikan kita pertanyaan-pertanyaan baru. Apa
pula yang diketahui oleh Tuhan dan tidak diketahui
oleh Malaikat? Untuk memahami secara menyeluruh,
mari kita lacak fakta sejarah kebudayaan manusia,
apakah memang perbedaan kita adalah kutukan? Atau
justru rahmat yang menjadi solusi bagi persatuan umat
manusia dalam suatu transformasi entitas kebudayaan
manusia yang jamak ini.
H M I M i l e n i a l | 65
ini. Namun, seperti tesis para penganut komunisme,
masyarakat inilah yang menjadikan dasar alamiah
sejarah kebudayaan manusia; masyarakat komunal.
66 | H M I M i l e n i a l
Revolusi ketiga dari umat manusia adalah revolusi
saintifik, suatu perubahan radikal menuju tatanan yang
bertumpu pada kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang
terukur dan pasti. Zaman pencerahan Eropa yang
mengawinkan sains, imperium, dan kredo kapitalis
memulai babak baru globalisasi, termasuk kebudayaan.
Ekses baik dari globalisasi adalah perkembangan
teknologi, informasi, dan telekomunikasi yang semakin
mempermudah proses pemenuhan kebutuhan
manusia. Sementara mengenai ekses buruk globalisasi
dapat diamati dari teori globalisasi radikal, menurutnya
tujuan akhir dari globalisasi adalah bagaimana
mereduksi peran pemerintah negara menjadi sekadar
direksi regional sembari menggantinya dengan
pemerintahan global yang dikendalikan oleh
perusahaan multinasional (Keith Faulks. 2012, hal 89).
H M I M i l e n i a l | 67
Multikulturalisme sebagai Landasan
Persatuan Kebudayaan Manusia
Apakah anak panah sejarah menuju kepada
unifikasi peradaban manusia atau justru sebaliknya?
Fakta sejarah memberikan kita jawaban yang lebih
mengarah pada penyatuan peradaban manusia
ketimbang polarisasi peradaban manusia. Pada segi
ekonomi, sistem barter yang begitu rumit di masa
lampau menuju penyatuan manusia pada uang digital.
Pada segi politik, dari berjamurnya kerajaan-kerajaan
kecil di muka bumi, kemudian menyisakan beberapa
negara yang disatukan dalam PBB. Bahkan pada segi
agama, tinggal beberapa agama yang benar-benar
menunjukkan peningkatan jumlah penganut yang
signifikan; yaitu Islam dan Budha. Betapapun mirisnya
fakta sejarah, menunjukkan bukti akan persatuan
kebudayaan manusia.
68 | H M I M i l e n i a l
untuk apa? Apakah untuk menghapus dosa sejarah?
Atau inikah tanda akan tamatnya umat manusia?
H M I M i l e n i a l | 69
Kita bukanlah bangsa yang xenomaniac, yang
tergila-gila pada budaya asing. Tetapi kita juga
bukanlah bangsa yang xenophobia, yang menutup diri
pada budaya asing. Berdasarkan karakteristik
multikultural dari nilai-nilai yang ada pada Pancasila,
maka menyikapi globalisasi dan kearifan lokal kita
harus menerapkan pluralisme kebudayaan (Hartono,
2016: hal 109).
70 | H M I M i l e n i a l
Maka, transformasi entitas mulkulturalisme
dimulai dari transformasi pemahaman agar kita saling
memahami satu sama lain. Dalam konteks Indonesia,
kesemuanya itu diupayakan demi kebudayaan puncak
Indonesia menuju Peradaban Pancasila. Bahwa
perbedaan merupakan keniscayaan yang harus disikapi
dengan moral persatuan. Persis dengan kata Mpu
Tantular beradab-abad yang lalu; Bhineka tunggal ika,
tan hana Dharma mangruwa. Berbeda-beda tetapi esa,
tiada kebenaran yang mendua.
H M I M i l e n i a l | 71
72 | H M I M i l e n i a l
9. HMI Pemersatu
Ummat dan Bangsa
H M I M i l e n i a l | 73
dan setelah didirikan, sangat miris melihat kondisi hari
ini, seolah keragaman dan kemajemukan bangsa ini
kembali dipertanyakan. Siapakah yang harus
bertanggung jawab atas kondisi ini? Dalam teori
konflik tidak ada satu masalah yang timbul secara
alami, melainkan sebuah rekayasa. Bangsa ini tidak
kekurangan sumber daya manusia. Jutaan Professor,
Doktor, Magister dan Sarjana yang dimiliki bangsa ini
apakah tidak cukup hanya untuk menjawab persoalan
keragaman dan kemajemukan? Mereka harusnya yang
bisa merajut tenun kebangsaan malah mendahulukan
ego-ego sektariannya. Bagaimana nasib generasi jika
kondisinya seperti ini, sementara tantangan bagi
generasi ditengah tipisnya batas antara negara ditandai
dengan terbukanya corong informasi adalah generasi
rentan kehilangan nilai dan generasi sebelumnya akan
kehilangan eksistensi dimata generasi berikutnya.
Problem tersebut harus terjawab sebelum generasi
betul-betul kehilangan nilai kebangsaan.
74 | H M I M i l e n i a l
berbagai varian aliran agama islam bisa duduk
berdiskusi tentang wawasan kebangsaan tanpa sekat
sektarian tersebut. Itu menandakan HMI organisasi
yang kaya akan sudut pandang.
H M I M i l e n i a l | 75
Indonesia”. Dengan demikian, Islam telah dijadikan
sebagai landasan organisasi. Dalam hal ini HMI tidak
mendasarkan diri pada “mazhab” tertentu, walau
kemudian dalam pola pemikirannya HMI cenderung
sebagai kelompok intelektual muslim pembaharu.(
Kutipan Sejarah Perumusan NDP HMI)
76 | H M I M i l e n i a l
landasan filosofis untuk mencapai Yang Mutlak,
Kebenaran, yaitu Tuhan itu sendiri. Keberadaan NDP
harus disikapi secara kritis. Cak Nur sendiri, selaku
salah seorang perumus NDP, ketika ditanya apakah
NDP masih relevan dengan kondisi sekarang ataukah
perlu diganti, mengatakan bisa saja, asal tingkat
intelektualitasnya tidak lebih rendah dari yang ada
sekarang.(Kutipan)
H M I M i l e n i a l | 77
Mayoritas Merawat Kebergaman
Tidak lama lagi Indonesia akan menghadapi
perhelatan politik di tahun 2019,yaitu pemilihan
presiden dan wakil rakyat. Jika isu perepcahan ini terus
terawat dan tidak segera ditindak lanjuti bisa jadi
pertikaian sesame anak bangsa akan terus terjadi.
Bukankah kondisi seperti itu yang diinginkan oleh
negara-negara luar baik timur dan barat untuk
memudahkan mereka menjarah secara berjamaah
sumber daya alam banga ini. Islam sebagai agama yang
mayoritas di Indonesia harusnya bisa mengambil peran
sebagai pemersatu bukan sebaliknya, yang
memperlebar jurang pemisah tersebut. Indonesia
dengan berbagai varian suku, agama dan bangsa
tersebut merupakan kemajemukan masyarakat, unsur
tersebut terlembagakan atau sering disebut
primordialisme.
78 | H M I M i l e n i a l
HMI dengan landasan organisasinya serta
kekayaan sudut pandang yang dimiliki harus hadir
memperkaya dan membentuk wawasan tentang islam
yang sifatnya terbuka, serta moderat. Dengan
Mengusung tema subtansi dari agama islam yaitu islam
sebagai agama yang rahmatan lil’alamin. Dengan
semangat Keislaman dan kebangsaan tersebut HMI
sangat bisa hadir sebagai ormas islam yang modern dan
terbuka. Merangkul generasi-generasi yang terbawa
arus moderiniasasi dengan cara pengelolaan organisasi
yang demkratis dan modern. Tulisan ini saya selesaikan
bertepatan dengan ditetapkannya kakanda Almarhum
Prof Lafran Pane sebagai Pahlawan NAsional,
Alfatihah Untuk Almarhum. Semoga Beliau
senantiasadiberi tempat yang bahagia serta cahaya yang
terang disisiNYA amin.
H M I M i l e n i a l | 79
80 | H M I M i l e n i a l
DAFTAR PUSTAKA
H M I M i l e n i a l | 81
Nadiia, L. dan Khrystyna, B, 2013. Modernization as a
Process of Change Management in
Organization. “Economic & Management 2013”
(EM-2013), 21–23 November 2013, LVIV,
Ukrine.
Rakhmat, J., 2000, Rekayasa Sosial, (Reformasi,
Revolusi, atau Manusia Besar?), PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Syari`ati, A., 1998, Al-Ummah wa Al-Imamah.
Teheran: Mu`assasah Al-Kitab
Al-Tsaqafioyah.
Rickefs, M.C., 2008, Sejarah Indonesia Modern 1200–
2008 (revisi kedua), Serambi, Indonesia.
Chomsky N., 2015, How the World Works, Bentang
Pustaka, Indonesia.
82 | H M I M i l e n i a l
TENTANG PENULIS
Muhammad Ridal adalah pria
kelahiran Bone, Sulawesi Selatan,
12 Agustus 1986. Menyelesaikan
Program Magister Ilmu
Komunikasi di Universitas
Jayabaya, Jakarta pada tahun 2015.
Sebelumnya telah menyelesaikan
Studi Strata Satu di STMIK
Dipanegara Makassar. Pria yang
akrab disapa Ridal ini, tengah menjabat sebagai direktur
badan koordinasi nasional (Bakornas) Lembaga Teknologi
Mahasiswa Islam (LTMI) Pengurus Besar Himpunan
Mahasiswa Islam (PB-HMI).
Semasa kuliah, Ridal telah berkecimpung di berbagai ruang
kaderisasi khususnya dalam tubuh HMI. Begitu juga dengan
pengalam dalam mengelola organisasi, Berbagai jabatan
strategis yang pernah dilakoninya adalah; ketua bidang
pendidikan KEPMI BONE komisariat Ade' Pitue STMIK
DP (2008 - 2009); Ketua bidang pembinaan anggota HMI
Komisariat STMIK DP (2009 - 2010); Presiden BEM
STMIK DP (2010 - 2011); Sekertaris Umum HMI Cabang
Makassar Timur (2011 – 2012); Wakil Bendahara Umum
PB-HMI (2013 – 2015); Wakil Sekretaris Jendral PB-HMI
(2015 – 2016); Direktur Bakornas LTMI PB-HMI (2016 -
2018).
H M I M i l e n i a l | 83
84 | H M I M i l e n i a l