Anda di halaman 1dari 43

D alam huku sederhana ini, JATAM menyediakan berbagai DAFTAR ISi

informasi �eoutar STD. Mulai dari pengertian tailing, cara-cara


KATA PENGANTAR Ill
pembuangannya, sejarah STD , resiko-resiko yang bakal terjadi,
MENGENALI LIMBAH TAILING 1
regulasi negara tentang STD, sampai ancaman STD ke depan, kami
tulis dalam buku 1ni. Setelah dipertimbangkan dengan matang CAMPEMBUANGAN TAILING 6

berdasarkan pemahc:man kerja organisasi pada bagian akhir bacaan LAUT PUN DIKOH BANKAN 9

ini JATAM menyatakan posisinya. TEKNOLOGI ITU BERNAMA STD 12


SEJAHAH DAN PELOPOR STD 16
Mungkin masih ada informasi STD tak tersaji dalam seri
LAUT TIDAK UNTUK TAILING 20
kampanye ini. Sebagai 1 angkah awal, kami kira hal itu menjadi
DAMPAK-DAMPAK STD 24
wajar. Di masa mendatang kami bertekad untuk terus memproduksi
fJahan bacaan tentang pertarnbangan dari sisi yang berbeda dengan R usaknya Bentang D asar Laut dan E kosistemnya 25

peia1<.u pe(arnr}angan. Kemasan informasi kami dilandasi Ancamanterhadap Perikanan 27


keberpihaKan pada isu iingkungan hidup, hak asasi manusia, Mengancam Keselamatan Hidup 27
1 :ec1dilan qendPr dan T>asvara1<at adal'. DegradasiHabitat di E kosistemL aut 30
D ampak L ain STD 30
Karn, ',aclar bukJ i, .i ti, laK akan sampai pada pembaca jika
ticidk i:cant:1c1n ua,: :ja11yak pihak. Untuk itu jATAM MITOS VERSUS FAKTA DAI.AM STD 33
n1f!nqucaµkd1, 1 e n: 1 kas1� k2pada H aja Silalahi dan Farah Sofa Mitos 1: L apisan Termoklin sangPelindung 33
(\l'!alhi), tri Damayanti (larinq 1.:iela), Lita Marnonto (Yayasan Kelola), Fakta 1: Termoklin bukan Pelindung 35
Jhon Ll'frnanut 1 Yaya'.;a1·. ritdrnei), lndri (ICEL), atas keterlibatan dalam Mitos 2: Tailing tidak B erbahaya dan tidak B eracun 37

diskusi perbaikan ,si buku ini UG1pan terima kasih juga kami Fakta 2: Tailing Berbahaya dan Merusak 37
sampaikan kepada Wahyu Sugianto dan rekan yang membuat STD DI INDONESIA 40
·1u,tra'.; 'lliku ini Terirna kasih tak t1�rhingga untuk rekan-rekan lambang-tambang yang telahMenerapkan STD 41
J/\.Tl',�,,- 1�·t0e, S1'·; I a"Oh. Dony; Boqie dan f\rlia yang bariyak Tambang-tambang yang akan MenerapkanSTD 43
·r •�rr111antu pi:1s;apai, teknis dan konten buku ini. HEGULASI STD DI INDONESIA 49
1
')TD SERM/ ..SALAH DI BANYAK NEGARA 52
POSIS! JATAM: MORATORIUM SOLUSI TEPAT DUNIA
Selarnat membaca,
Pf:RTAMBANGAN 63
Jakarta, Uesetnber 2001 64
DAFTAR ISTILAH
T im Penyusun SlJMBER HUJUKAN 70
KUTIPAN 72

iv V
MENGENALI
LlMBAH
TAILING
"Sebagai limbah sisa batu-batuan dalam
tanah, tailing pasti memiliki kandungan
/ogam lain ketika dibuang"

T: iling adalah satu jenis lirnbah yang dihasilkan oleh kegiatan


tambang. Selain tailing kegiatan tambang juga menghasilkan
imbah lain seperti; limbah batuan keras (overburden), limbah
minyak pelumas, limbah kemasan bahan kimia, dan limbah
domestik. Limbah-limbah itu baru satu bagian dari permasalahan
pertambangan yang ada.

Tailing, dalam dunia pertambangan selalu menjadi masalah


serius. Limbah yang menyerupai lumpur kental, pekat, asam dan
mengandung logam-logam berat itu berbahaya bagi keselamatan
makhluk hidup. Apalagi jumlah tailing yang dibuang oleh setiap
vi
PErAKA 1'1,MBIIANt;AN (All ING Kf LAUT MENGENALI LIMBAH TAILING

perusahaan tarnbang rnencapai ribuan ton perhari. Bahkan di beberapa


tempat penarnbangan seperti PT Freeport Indonesia dan PT Newmont
Nusa Tenggara jumlah tailing yang dibuang mencapai ratusan ribu ton
setiap hari

Limbah tailing berasal dari batu-batuan dalam tanah yang telah


dihancurkan hingga menyerupai bubur kental oleh pabrik pemisah
mineral dari bebotuan. Proses itu cfkenal dengan sebutan proses Fata 1. Lubang tambang
penggerusan. Batuan yang mengandung mineral seperti emas, dilokasi PT Freeport
Indonesia, /Ubang seperti
ini akan terus menganga
perak, tembaga dan iainnya, diangkut dari lokasi galian menuju setefah ditambang.
Lubang ini akan jadi
tempat pengolahan yang disebut processing plant. Di tempat itu danau dengan kadar
keasaman tinggi. Ada
oroses penggerusan dilakukan. Setelah bebatuan hancur ratusan lubang tambang
seperti inf di Indonesia.
r1pnvPri 1 nr11 h1 1 f-it tr hiasany.� rlirnasukkar bahar kimia tertentu
seperti •;ianir.1a atau merkuri, agar mineral yang dicari mudah
cessing plant dan diolah. Pada saat pemrosesan inilah tailing dihasilkan.
tPrpi<;ah iV!iner·al yang berhasil diperoleh biasanya berkisar antara
1
'Y., sr11r1pai · ,% dari totai batuan yang dihancurkan. Sisanya sekitar Sebagai lirnbah sisa batu-batuan dalam tanah, tailing pasti memiliki
j -j''fo <ampa1 98'1/o r, 1,1 n,adi tailing, dan dibuang ke tempat kandungan logam lain ketika dibuang. Tailing hasil penambangan emas
°
(Jcl ' biasanya mengandung mineral inert (tidak aktif). Mineral itu antara
lain; kwarsa, klasit dan berbagai jenis aluminosilikat. Waiau demikian,
Cc.11arr ,<c-:;;,c1ta1, pertambangc1n :kala besar, pelaku tambang
tidak berarti tailing yang dibuang tidak berbahaya. Sebab, tailing hasil
.,Pla u mengi,xar ';ahan tambang yang tersimpan jauh di dalam
1

penambangan emas mengandungsalah satu atau lebih bahan berbahaya


tanah, <arena jllrr,:ahnya lebih banyak clan rnemrliki kualitas lebih
beracun seperti; Arsen (As), Kadmium (Cd), T imbal (Pb), Merkuri (Hg)
baik. Untuk niencc1pai wilayah kor1sPntrasi mineral di dalarn tanah,
Sianida (Cn) dan lainnya. Logam-logam yang berada dalam tailing
perusahaan tan1 bang melakukan penggalian dimulai dengan
•,r0bagian adalah logam berat yang masuk dalam kategori limbah bahan
rneny1ioas ;a 11 ;_.ifi hagian atas yang disebut tanah pucuk (top soil).
berbahaya dan beracun (B3). Pada awalnya logam itu tidak berbahaya
!"op JOi �p, ·,udian disimpan di ',uatu tempat agar bisa ciigunakan
iika terpendam dalam perut bumi. Tapi ketika ada kegiatan tambang,
agi , mtuk per,qr1ijauan pasca penarnbangan. Setelah pr>ngupasan
iuqam-logarn itu 1kut terangkat bersama batu-batuan yang digali,
tanah PUCUK, penggaiian batua11 tak bernila1 dilakukan,agar mudah
11,nnasuk batuan yang digerus dalam processing plant. Logam-logam
rnencapa1 korse,1trasi nineral. Karr>na tidak memiliki nilai, batu­
1tu berubah menjadi ancaman ketika terurai di a lam bersama tailing
batu itu dibuang sebagai iirnbah, dan disebut limbah batuan keras
y,mg dibuang.
(overburden). Tahapan selanjutnya adalah rnenggali batuan yang
mengandung mineral tertentu, untuk selanjutnya di bawah ke pro

2 3
PETAKA PEMBUANGAN TAILING KE LAUT MENGENALI LIMBAH TAILING

Tabel berikut adalah contoh kandungan logam berat yang terdapat


dalam tailing PT. Newmont Nusa Ten9gara. Data diambil dari dokumen
Amdal perusahaan 1.

Parameter Kisaran Konsentrasi (mg/ liter)

PH lab 8,4--8,5
Klorida 800-2900
Su/fat 140-200
Total Karban Organik 4,9-6,7
Perak <0,01
Aluminium <0,01 Foto 2. Tailing Freeport
tidak saja dibuang ke sungai
Arsen <0,0020- <0,0037 tapi juga menyebar dan
Kalsium 60-170 mematikan berhektar-hektar
hutan a/am
Kadmiurr, <0,005
Tembaga <0,010
Krom <0,010 tailingnya ke sungai. Bagi penduduk lokal sungai Ajkwa tempat limbah
Besi <0,030
Freeport dibuang adalah 'urat nadi' kehidupan mereka. Kini Ajkwa
Merkuri <0,0020
Timhaf <0,005 tidak dapat digunakan karena tercemar limbah tailing. Jutaan ton tail­
Magne•,iurn <3,6 -16 ing sudah dibuang di sungai itu. Dari 7.275 ton/hari di tahun 1973,
Nikel <0,020
rneningkat menjadi 31.040 ton/hari di tahun 1988 dan saat ini menjadi
Selenium <0,0020- <0,0031
Seng <0,020 ?23.100 ton/hari.
Natrium 45-.360
Secara kasat mata, tailing Freeport telah mematikan ratusan hektar
Kalium 23-48
hutan alam di wilayah pengendapan tailing2 . Kebun-kebun sagu suku
Kornoro di Koperaporka pun ikut mati terendam rembesan tailing
Secara fisik komposisi tailing terdiri dari 50% fraksi pasir halus dengan
, , 10/uska yang menjadi sumber penghasilan ibu-ibu nelayan suku Komoro
d1arr,eter J.075 - mm dan sisanya berupa fraksi lempung dengan
�mi isinya berubah warna dan rasa. Penyebabnya, diduga keras akibat
diarrieter 0,0/'::I mm. Keadaannya semakin menakutkan karena lirnbah
1.,iling Freeport yang terdisposisi ke laut. Bahkan hasil penelitian
taili•�g yang Jibuang oleh satu aktivitas pertambangan berjun1lah jutaan
I r>rnbaga llmu Pengetahuan Indonesia (UPI) yang melaksanakan survey
ton.
, 11 l.iut Arafuru menemukan sedimentasi dalam jumlah besar yang
Operasi tam bang PT. F·reeport Indonesia di Papua Barat sebagai 1, •rsebar dan tertumpuk pada sebuah cekungan di perairan itu. Artinya
misal. Masalah serius yang dihadapi perusahaan 'raksasa' asal 1.iiling Freeport telah menyebar hingga ke laut Arafuru3. Dapat
Amerika itu salah satunya adalah tailing. Setiap hari perusahaan 1 lili,iyangkan apa yang bakal terjadi di masa akhir operasi Freeport.
asing oertama di masa kekuasaan Soeharto ini, membuang limbah

4 5
CARA PEMBUANGAN TAILING

Penduduk desa Olung Muro, Olung Hanangan, Dirung Lingkin


dan Datah Kuta punya cerita tentang tailings dam. Penduduk di
pedalaman Kalimantan Tengah itu, mengeluh karena ikan dan satwa
air dalam jumlah banyak mati terapung di sungai Muro dan
Manawing tahun 1994. Mereka menduga sungai tercemar oleh
limbah dari kolam tailing PT. Inda Muro Kencana (IMK). Mereka
yakin peristiwa berlangsung saat IMK melakukan uji coba operasi
tambang. Tuduhan masyarakat dibantah perusahaan. Pihak IMK

CARi\_ menyatakan belum melakukan operasi saat itu. Tapi masyarakat


tetap yakin sungai tercemar oleh limbah perusahaan. Akhirnya

PE.MlBUANGAN kambing hitam langsung ditemukan : tambang rakyat


sebagai penyebab. Penambang rakyat menolak tuduhan itu. "Dari
dituduh

�fAILING
dulu kami menambang disini, dan tidak ada ikan mati" kata Djanan
Tadji penduduk Desa Olung Muro4 •

Orang Kelian di pedalaman Kalimantan T imur memiliki cerita

'Pencluduk desa juQa tidak mendapat l.,in tentang kolam tailing. Sebagai penambang tradisional yang

oe1ue!asan tentang bahaya tailings dam" l(•Iqusur, mereka memiliki naluri kuat tentang emas. Tak peduli
IJahaya, pencarian emas terus dilakukan. Usaha mereka semakin
l1•1desak, karena lokasi potensial telah dikuasai PT. Kelian Equato-

M
11c1I Mining (KEM). Dalam keterpurukan ekonomi keluarga yang
em buar19 _ taiiing ke sungai seperti dilakukan Freeport ,,mus, harapan jatuh pada tailings dam. Di kolam tailing bercampur
..
adalah
. . sat. 1 i car;:1. nembuangan
. . . .
tailing yang d1kenal .i,lllida milik KEM mereka letakkan mimpi. "Suatu saat bila
dL,1 1:, ,A:rtarnb,: ,�ari. Cdt·a lain adaiah µembuata11 1 ,crusahaan berhenti operasi kami akan menambang di kolam itu",
ber,dungar1 aL:u kuiam penampung yang biasa disebutt ar!ings dam. I ;ila penduduk desa5. Niat penduduk itu terbaca oleh perusahaan.
'> .1 :: .1 1 ,.'', Jk dilakukan ,_:; ',.ckinesia Tet1pi, •1usa1atinya tetap i I f'vl mengantisipasi dengan mengundang beberapa penduduk
sama. Lingkunqan ridup tercemar oleh tailing. Air dari endapan 111111 ,k mendulang di kolam tailing. Tawaran itu disambut gembira
tailing yang teI·tampuny tailings dam pada akhirnya mengalir ke , ,l,•h beberapa utusan. Hasilnya, mereka menderita gatal-gatal pada
sungai-sungai di sekitarnya I ogam berat clan senyawa kirnia pun I,. 1q1c1n tubuh yang terendam air.
ikut masuk ke lingkungan.
raktik KEM cukup 'baik' bagi kepentingan pasca tambang
!J11•11•kd. Cara itu cukup jitu menghancurkan mimpi penduduk.
'.,1y,111q tidak dibarengi perhitungan matang tentang keselamatan

7
PETAKA PEMBUANGAN TAILING KE LAUT

Foto 3. Tailing DAM


PTKelian Equatorial
Mining (KEM).Hamparan
pasir ini ada/ah tailing

IAUTPUN
bercampur sianida yang
telah mengering di
tailings UAM. Lokasi ini
akan terus tandus karena
tidak akan dihijaukan

DIKORBANKAN
oleh KF.M.Siapa 1anq
menuai bencana kefr1k :'

utusan pendulang. Tiada penjelasan bahaya sianidadalam tailing sebelum


"Pandangan masyarakat mulai diarahkan untuk
mereka rnendulang. Pendurluk desa juga tidak mendapat penjelasan
mendukung pembuangan tailing ke laut''
:entang b;:ihaya tailing rf<ml". Padahal peru,;ahaan akan tutup tahun
2003, dan rrienirig9alkan tading dam menjadi hamparan pasir beracun,
tanpa b1sa rlireddrric1�i.

IMK, KEM, jugd Freeport selalu membantah bahaya tailing mereka


bagi keselarnatan dan kelestarian lingkungan. Banyak data disodorkan

C
untuk counter gugatan rnasyarakat lokal dan atau aktifis lingkungan
ara membuang tailing ke su ngai mulai kehilang an
hidup Bantah rnernbantah seperti telah jadi standar baku perusahaan
keabsahan (/egitimasi). Dengan mudah dapat dilihat
perta1 nbanqar,. Akibatnya substansi permasalahaan terabaikan, dan
kerusakannya,walau tanpa menggunakan alat canggih.
anc;:irnan te1 us berjalan. Bahkan untuk mendukung basis argumentasi,
Tidak hanya bantaran sungai dan ekosistemnya yang dihancurkan,
peru'>ahaan tak segan-segan 'mempekerjakan' konsultan ternama aqar
tapi juga budaya dan nadi kehidupan penduduk lokal. Kini banyak
mendapatkan legitimasi. Publik pun terkecoh karenanya. Seolah
perusahaan tambang meninggalkan cara itu. Karena resiko dan
pendapat akademisi adalah kebenaran, sehingga dapat mengalahkan
kompleksitas masalahnya terlalu tinggi. Selain itu, peraturan negara
pendapat orang kampung yang menderita dari hari ke hari. Sungguh
juga mulai ketat melarang pembuangan tailing ke sungai. Belum
suatu kondisi yang tidak adil.
lagi pressure (tekanan) penduduk lokal, aktivis lingkungan dan
media massa ikut jadi batu sandungan bagi perusahaan tambang.

8
PETAKA PEMBUANGAN TAILTNG KE LAUT LAUT PUN DIKORBANKAN

laut. Argumentasi-argumentasi dasar mulai disusun, salah satunya


adalah anggapan bahwa tailing aman di buang ke laut. Studi yang
mendukung cara pembuangan ke laut terus dilakukan, hingga ada
le9itimasi akademis. Propaganda seperti itu mirip dengan cara ketika
pertama kali penggunaan bendungan untuk tailing di-agungkan.
Celakanya ada saja akademisi yang entah karena kepentingan ekonomi
atau keyakinan keilmuannya, berpihak pada skenario ini.

Pertanyaan besar pun muncul. Amankah tailing dibuang di laut?


Fakta dan peristiwa menunjuk sebaliknya. Apa lagi selama ini laut
telah menanggung beban akhir dari aliran sungai yang tercemar berbagai
aktivitas di darat, termasuk pertambangan.

PmCJg mc1,m dam sehagai tern pat pembuangan limbah tailing juga
'nuia, JitincJgalkar . c ,Jai; 1 r,1enelan ongkos yang besar, penggunaan
,i,/i, , 1 bemi-;µli�a" 1J<1da rnudahnya pernaI1tauan (jika dilakukan
':;t"c&a su, �u, 1,JqL,nJ u!Eh petugas negara yang berwenang. Daerah
tlertcvnb,mqcir: yang secara g,:olo�Ji memiliki kerumitan tinggi, ikut
rr1em persu I it pern ba nq 1 , nan tailings dam. Belurn iagi perti rnba nga n
ja!ur ravvan QEirnpa (jalur patahan dan lipatan), menjadikan
pernbangunan dam sebagai pilihan tidak populer. Dampak sosial
me, jarli satu perhitw1qan sendiri dalam konstruksi tailings dam.
�'er· ,,,;-if 0
1;111 ak-Y · r-,engeluarkar· biaya tin9g1 hagi pembcbasan tanah
ta,,ar1 pe, 1du:iuk di lokasi bendunc1an. Biaya itu pad;:i masa kejayaan
,·,rdi? 'yF t1 iak r1ikpluark2n rnr1k-simr1I, k-:1renc1 P""'L'ahr1ar d:1pat
dukungan aparat represif ne9ara. Kini cara demikian tidak dapat
dilakukan, karena mendapat perlawanan penduduk iokal. Akibatnya
orrgkos pembeh,�san tanah ikut naik.

Dalam kondisi demikian, laut yang menjadi pilihan. Pandangan


publik mulai diarahkan untuk mendukung pembuan9an tailing ke

11
10
TEKNOLOGI ITU BERNAMA STD

perusahaan tidak membuang tailing ke laut akan tetapi menempatkannya


di laut. Selain istilah STD dan STP masih terdapat istilah lain, yaitu
DSTP (Deep Sea Tailings Placement) atau penempatan tailing di laut
dalam. lstilah itu pun dipopulerkan oleh perusahaan pertambangan.
Terlepas dari politik penggunaan bahasa, ketiga istilah tersebut pada
prinsipnya sama, yaitu membuang tailing di laut.

Katup pengaman STD yang diyakini perusahaan pertambangan


adalah lapisan termoklin (Baca Mitos versus Fakta STD). Lapisan itu

TEKNOLOGI dipandang mampu menghalangi munculnya tailing ke permukaan.


Di Indonesia, STD pertama kali digunakan oleh PT. Newmont

ITUBERNAMA
Minahasa Raya (NMR) di Minahasa, Sulawesi Utara. Kemudian
diikuti oleh PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Sumbawa Nusa
Tenggara Barat. Saham mayoritas kedua perusahaan tersebut

SID dimiliki oleh Newmont Corporation satu sindikat tambang emas


lerbesar kedua di dunia, yang berkantor pusat di Denver, Amerika
',erikat. Mineral utama yang di tambang NMR dan NNT adalah
".ls+ilah STi.> kurang disukai oleh perusahaan
, ·rnas, perak dan tembaga.
,:,e· rar:1bangan varPna ada kata disposal yang
berarti pembuangan" Dalam asumsi dasar, tailing yang dibuang ke laut berbentuk
linnpur kental yang mengandung 45-45% padatan. Berat jenis
k11rang lebih 1,336 kg/m3 • Berat jenis ini lebih besar dari densitas
mbuangan tailing ke laut kini semakin digemari. Penelitian, .rn laut, yaitu kurang lebih 1,028 kg/m3 . Oleh karenanya tailing
arnpanve rlan 1 obby dilakukan pendukung STD agar publik .1k,111 mengalir sepanjang dasar laut. Semakin lama kecepatannya
1:prnb<"': sohmg,m 'erhadap sistem 1tu. Penghalusan bahasa · ,•111:1hn berkurang. Akhirnya padatan tailing akan mengendap di
pu:1 r:lilakukr1n Sen1ulc1 pembuangan tailing ke laut dikenal dengan ,l.1· .. 11 laut sebagai sedimen. Pergerakan tailing akan stabil karena
,,prv 1t,1n \.'/f..n:'!-11 11 f;iifing Disposal ISTQ)_ !ika diterjer1ahk.-:w '10has ,l,1.il1.1n oleh lapisan termoklin.
rnenjadi pembuangan tailirig bawah laut. lstilah STD kurang I Jrituk mendukung pembuangan tailing ke laut, perusahaan
disukai oleh perusahaan pertambangan karena ada kata di5posal 11 ,, ., nliangun tangki pengumpul tailing, pompa lumpur sentrifugal,
yang berarti pembuangan. Mereka lebih suka menggunakan 1,d11, p1pa baja di las di darat, fasilitas stasiun katup pembuangan
sebutan Submarine Tailing Placement (STP), karena terdapat kata l11, ii,, ii 1 (choke stasiun), instrumentasi dan utilitas di tepi pantai.
Placement berarti penempatan. STP berrnakna seakan-akan

13
PETAl:A PEMBUANGAN lA!I.IN(i KE LAUT

TEKNOLOGI ITU BERNAMA STD


-- -----�- -----�----------- -- 1

BAHAYA SIANIDA DAN MERKURI

Sianida sudah lama dikena! wood Creek di Black Hills (Dakota


sebagai racun. Dalam konsentrasi Utara), menyebabkan terbunuhnya
alami siamda dibutuhkan tubuh kita ikan-ikan. Kemungkinan
untuk ikut serta membentuk Vita­ membutuhkan bertahun-tahun
Gamba; 7 Sete/ah
min B 12. Konsentrasi di luar itu untuk memu!ihkan sungai-sungai
batuan digerus dalam akan mengganggu fungsi otak, tersebut ke keadaan semu!a.
ProcPsing Plant ialu
dialirkan me/a/ui pip,�
jantung dan menghambat jaringan Merkuri telah digunakan
pembuangan menuju pernapasan. Orang merasa seperti untuk menambang emas se!ama
Choke Station. Laju
tekanan larian tailing
tercekik dan sampai menga!ami berabad-abad karena racun
d1atur o/eh Choke Station, kematian. Keracunan kronis tersebut murah, mudah digunakan,
kemudian tailing dibuat
kefaut
rnenimbu!kan malaise, dan iritasi. dan re!atif efisien. Namun, dampak
',ianida secara besar-besaran yang ditimbu!kannya juga dapat
tliqunakan a/eh industri dirasakan sampai berabad-abad
p;;,1 ::'C "''h' '.J'''.}J r k:,bah tcrbL.u t cldr i liDPE dan diberi cincin-c,ncin 1i,7 rtambangan untuk membantu kemudian. Merkuri merupakan
pernberat vang terbuat dari baja. 1•c'misahan unsur metal murni suatu toksin yang bersifat kuat,
,lf'ngan yang tidak murni dari dapat merusak bayi-bayi dalam
Mula, 1 va, tailinq akar, meiaiui proses dekstruksi sianida dan f,,,fJatuan. Kasus yang kandungan, sistem saraf pusat
detoks1fkasi di nabril< f1en9n.lahan. ! Jasilnya tailing menjadi lumpur r ,, ,'rhubungan dengan Sianida pada manusia, organ-organ reproduksi,
1u,/ustri pertambangan terjadi dan sistem kekebalan tubuh.
',m1pu, i-ii 1__,i,;:i rnemiliki suhu antara 40°( sampai 50°(. . iJi,anyak tempat, diantaranya lnsiden besar yang diakibatkan a/eh
Uaiarr ,,,d;itw t1iling 'erdapat partikel-rartikel yang sangat halus. , 111, ,,ika Serikat dan Spanyo/. pencemaran merkuri terjadi di Teluk
Leb1h da i 9 B·" partikel te,sebut berukuran lebih halus dari 74 : ontoh kasus : South Dakota, Minamata, Jepang; diperkirakan
111 ,, ·r ika Serikat: 29 Mei, 7 986, 6 7. 800 orang meninggal dunia
, nikron Selanjut, 1ya tc1iling Jitampung pada tangki pengumpul.
tnn tailing yang berisi sianida karena memakan hasi! !aut dari
Dengan bantuan pornpa se11tnfuqa/ tailing diaiirkan rnelalui pipa . , :, 111ule laced tailings! tumpah dari perairan /aka/ yang tercemar
menuju bc1wah laut Stasiun pengatur yang terletak di tepi pantai 1; ,111, ,,take Mine ke dalam White merkuri.
bert1Jgas mengatur a Ii ran rnenurut berbagai laju produksi dan berat
jPrw, 1rrpur 1 c;/,.

'>ecar d l('Oritik asurnsi da11 teknologi yang digunakar• bi:.a saja


hrrir1; vana teriadi rli lokac,i NMR d;:,ri �l�JT "'..:nunjukkar:
tingkat ketepatar1 asurnsi dan teknologi diragukan. Beberapa kali
pipa tailing kedua pe111'".1haan itu pecah. Apalagi terrnoklin yang -,r
diaqungkan ternyata drgugat banyak pihak, Faktor turbulance dan
upwelling yang n1an1pu rnenyebarkan tailing semakin rnenguatkan / i(
keraguan bahwa ';T[) tidak seaman yang didengungkan perusahaan
penggunanya.

14
15
SEJARAH DAN PELOPOR STD

STD di Kanada sesungguhnya merupakan kecelakaan sejarah. Awai


pertambangan Cooper Island beroperasi, Kanada be/um memiliki
peraturan ketat yang merujuk pada ketentuan pasal 35 dan 36 Undang­
Undang Perikanan (Fisheries Act). Pasal 35 UU itu mengatur larangan
perusakan habitat ikan. Sedangkan pasal 36 mengatur tentang larangan
penggunaan zat-zat yang membahayakan ke perairan yang banyak
dihuni oleh ikan. Tahun 1977 keluar peraturan pelaksana UU Perikanan
yang khusus mengatur tentang cairan hasil penambangan logam.

SEJARAHDAN
Peraturan itu bernama the Metal Mining Liquit Effluent Regulations
(MMLERs). Dalam ketentuan MMLERs, batasan rata-rata konsentrasi
padatan yang boleh dibuang tidak boleh lebih dari 25 mg/liter.

PELOP()R Ketentuan itu dengan sendirinya tidak membuka peluang bagi


pembuangan tailing ke laut7•

SID Dengan keluarnya MMLERs, perusahaan tambang yang ingin


membuang tailing ke laut diharuskan meminta pengecualian khusus
dan unik dari ketentuan MMLERs. Untuk mengizinkan permohonan
"PP.,112rap:m STD di Kanada sesungguhnya
itu pemerintah Kanada menetapkan peraturan khusus yang disebut
·neruµakan kecelakaan sejarah"
Alice Arm Tailings Deposit Regulation. Pengecualian seperti itu
pernah diberikan pemerintah Kanada pada Tambang Kitsault
(Kitsault Mine) tahun 1981. Perusahaan itu hanya beroperasi satu
Pertambangan Cooper Island di pulau Vancouver, Kanada adalah saksi
tahun dan akhirnya tutup. Dampak dari regulasi khusus tersebut
tonggak sejarah penggunaan SDT pertama di dunia (baca box "Be/ajar
menimbulkan kontroversi berkepanjangan di tingkat nasional.
Dar, Cooper lsiarid"). Pe"1b! 1angan tailing ke laut pertama kali di dunia
Kalangan senat dan parlemen Kanada tak henti-hentinya
itu diiakukari tahun . 97'1. Dari situ sejarah STD dimulai. Banyak orang
mempersoalkan kebijakan itu. Selama 20 tahun sejak regulasi
c;empat bingung ketika Kanada sebagai negara yang terkenal ketat dengan
pengecualian di terbitkan, tidak ada lagi perusahaan pertambangan
aturan lingkungan hidUJJ mengizinkan STD. Mungkin Kanada tidak
yang diijinkan untuk membuang tailing di laut. Banyak yang
mengira kaiau regulasi mereka tentang izin pembuangan tailing ke laut
mengajukan permohonan untuk mendapatkan ketentuan
menjadi inspirasi negara-negara lain. Bahkan kalangan pendukung STD
pengecualian tersebut, namun tidak ada yang diloloskan. Kini
menggunakan predikat Kanada sebagai negara peduli lingkungan hidup
MMLERs sedang dikaji ulang, dan hampir dapat dipastikan kebijakan
untuk rnempromosikan STD.
baru akan menyatakan dengan tegas STD dilarang di Kanada.

17
PETAKA PEMBUANGAN TAILING KE LAUT
SEJARAH DAN PELOPOR STD

lronis, ketatnya pengaturan tentang STD di Kanada tidak pernah


BELAJAR DARI COOPER ISLAND
jadi pert,mbangan kalangan pertambangan untuk mengurungkan
Pertambangan Cooper Island di Pu/au pertambangan. Dua tahun setelah Cooper
niat menggunakan teknologi itu. Dalam berbagai publikasi yang di Vancouver, Kanada adalah perusahaan Island ditutup, mereka mengumumkan hasil
tonjolkan adalah sejarah penggunaan STD dalam pertambangan Coo­ pengguna STD pertama di dunia. penelitian tersebut. Disebutkan bahwa Coo­
Perusahaan itu mulai membuang tailing per Island telah 'membuktikan' keunggulan
per Island. Sedangkan regulasi yang melarangnya tidak pernah
ke /aut tahun 1971. Selama 24 tahun te/uk teknologi STD, dan merekomendasikan agar
dikedepankan. Rupert (Rupert inlet) 'menerima' 400 juta sistem ini bisa digunakan di tempat lain.
ton buangan /imbah Cooper Island. Tail­ Rekomendasi itu jadi rujukan perusahaan
Melanjutkar· 'kesalahan' pE•r1erintah Kanada, tahun 1989, ing dibuang pada kedalaman 50 meter dan pemerintah untuk mempromosikan
pemerintah Papua New Guinea mengizinkan perusahaan tambang di bawah permukaan teluk. Studi ilmiah STD.
emas Misima membuang tailing ke laut. Perusahaan milik Placer menunjukkan bahwa tailings yang Penelitian lainnya, tahun 1996, tak
dibuang tidak bereaksi seperti yang lama sete/ah tutupnya Cooper Island,
Dome dan MIM Australia itu tercatat sebagai perusahaan tambang diperkirakan oleh ilmuwan konsultan. Tail­ menunjukkan bukti yang berbeda. Penelitian
pertarna yang membuang tailing ke laut pacific. ings ternyata menyebar ke area yang itu dilakukan oleh perusahaan konsultan,
/ebih /uas (ke daerah yang lebih dangkal bernama Golder Placer. Penelitian itu diminta
uxii ,odii !t'i riUd(Jd Ji h11i1ip1na segera mengikuti jejak dan produktif secara biologis), oleh Enviro Canada (Lembaga Pemerintah
Misim•1 inilah awal keterlibatan Dames & Moore sebagai menciptakan lebih banyak masalah dari Kanada yang membidangi urusan
yang diperkirakan (mengusir species ikan Lingkungan). Golder Associates mempelajari
pe; :1sal !dd.1 konsultan p 1Htarnbangan dalam rnempopulerkan yang berpindah-pindah), menciptakan data penelitian -penelitian sebelumnya.
0 Jengqu11ad11 SID. Me!aiu i riset perbandingan tiga cara pernbuangan kerusakan yang permanen di dasar laut Mereka mengungkapkan banyak kesalahan
(memusnahkan species asli, dalam metodo!ogi, prosedur pemantauan
railir '.l 'darat, s1m(1ai .bn laut) yang didan.-ii U!\IEP dan USAID Dames
menghilangkan organisme /angka dan dan pengambi!an sampel, selain kegagalan­
& 1\!!oo ,;Jifl"ir ·nernhantu banyc1k perusahaan pertarnbangan mengurangi keanekaragaman ragam kegagalan untuk mengantisipasi peri!aku
iner 19CJ,Jr1akdi i s·r U8 . hidup). Dalam kasus Cooper Island, arus !aut da!am dari peneliti-peneliti
penelitian juga menunjukkan peningkatan sebelumnya. Tahun-tahun berikutnya
1li :r1 donesic: 'i m 1ipopulPrk,rn olPh Newmont Coorporation keberadaan dan akumulisi /ogam pada pemantauan terus menerus di!akukan Enviro
fevvat dnak peru';dhaanr rya f✓Pwmont M1nahasa Raya dan Newmont mahluk hidup dan karang set0mpat. Canada terhadap dampak tailing. Tahun
Bahkan kenyataannya sekitar 7 juta tai/­ 1999 Enviro Canada sampai pada
i\Jusa TPnqgara. Kini ada beberapa perusahaan mulai rnengincar in g 'bergeser' ke teluk tetangga kesimpu!an bahwa meskipun telah di!akukan
pen('lapan SH; dalarn ,encana penambangan mer0ka. Konsultan sebelahnya, Quatsino Sound. Sete/ah rek!amasi pada pertambangan, arus pasang­
beroperasi selama 24 tahun (sejak 7977 surut yang kuat terus meremobilisasi tailing
i qK:.nqcm , :r11
1 11
untuk pPrt:-rn1b,3n(Jan rncngcirnt,ii pera,, yang
.... 7 995) perusahaan ini ditutup. Diketahui ha/us pada bagian-bagian dasar !aut di teluk
bP.' Yti bagi !olosnya STD. flahkan pelopor STD telah 'IJerhasil' kemudian bahwa sistem ini sangat tidak Rupert, yang mengindikasikan bahwa posisi
•1w;1,k,11t 1kc1demisi untuk menjadi barisan renifwh <: !J,_ \unggu/-: ramah /inqkungan terutama dilokasi tailing sama seka!ijauh dari stabil. Wa!aupun
pembuangannya yaitu lingkungan dasar biota te!ah "pulih" (Golder lebih suka
suc1r11 pendekatan yang hanJs di koreksi. laut. menggunakan istilah ini daripada
Enam tahun setelah tambang "rekolonisasi"), jenis-jenis biota yang
berja/an, perusahaan melakukan dulunya menghuni teluk Rupert telah punah.
'mobilisasi' ilmuwan dan konsultan untuk Digantikan jenis baru dengan keragaman
melakukan penelitian yang merekam yang rendah ( diolah dari berbagai sumber).
dampak STD pada daerah sekitar

18
19
�------------------------ -
SEJARAH DAN PELOPOR STD

85.700 km2, atau 14% dari jumlah terumbu karang dunia. Salah satu
kawasan yang memiliki terumbu karang dengan tinggkat keragaman
hayati tertinggi di dunia adalah kawasan timur Indonesia. Di wilayah
itu terdapat sekitar 80 keluarga terumbu dan 450 jenis karang.
Keragaman tertinggi ini terdapat di pesisir Sulawesi dan Laut Banda.
_
Dimana satu terumbu memiliki lebih dari 40 jenis karang. Selain
keragaman karang, laut Indonesia juga menyimpan paling tidak 20%
jenis ikan yang ada di dunia. Jenis ikan-ikan itu tersebar pada ekosistem

IAUTTIDAK
perairan dangkal dan perairan dalam (bentic).

Selain memiliki keragaman hayati tinggi, perairan laut di Indone­

UN·rIUK
sia memiliki dinamika perairan yang cukup kompleks. Sebagai negara
kepulauan yang diapit oleh benua Asia dan Australia, perairan laut
Indonesia memiliki sifat fisik, kimia dan biologi yang juga kompleks.

TAIIJNG Kompleksitas itu ditopang oleh pengaruh angin musim yang terus
terjadi. Selain itu, tekanan udara Khatulistiwa juga berpengaruh pada
dinamika perairan laut_ Indonesia.
':Patutkah taut Indonesia dijadikan penampung
!tmbah beracun seperti tailing? Tak perlu waktu Para nelayan paham betul dinamika laut kita. Musim barat dan
merenung untuk mengatakan tidak" musim timur adalah dua patokan musim yang sering mereka gunakan
ketika melaut. Dalam konteks STD dinamika perairan laut sangat

I
menentukan terjadinya peyimpangan asumsi aman yang dipercaya
perusahaan pengguna STD. Apalagi dinamika perairan laut kita mengenal
ndonesia tersusun dari 17.058 pufau besar dan kecil, yang
peristiwa upwelling dan turbulence.
rnembentang iima ribu kilo meter di khatulistiwa. Kawasan ini
_
merupakan kawasan tekton,s paling aktif dengan susunan geologis Telah jadi pengetahuan umum, bahwa perairan tropis seperti In­
_
oalinq kompleks di dunia. Posisi geografis lndonesi;i menj;irlikan sebagai donesia memungkinkan sering terjadinya proses upwelling. Yaitu suatu
kawasan memiliki keragaman hayati sangat tinggi termasuk keragaman peristiwa naiknya masa air yang ada di dasar laut ke permukaan, karena

ekosistem bahan. adanya perbedaan tekanan. Selain upwelling dinamika laut tropis yang
terjadi di Indonesia adalah turbulence, yaitu terjadinya pusaran air
Sedikitnya terdapat 243 lokasi terumbu karang tersebar di kepulauan
yang sangat kuat, dan dapat menggerakkan benda apapun yang
Indonesia. Susunan itu terdiri dari 14.000 unit, dengan total area sekitar
tersimpan di bawah laut ke permukaan.

21
PETAKA PEMBUANGAN TAILING KE LAUT
LAUT PUN DIKORBANKAN

sangat kecil ataupun memancarkan cahaya yang terjadi di darat. Coelocanth yang akan
dari bagian tubuhnya untuk sedikit memangsa 'sesuatu' yang /ebih kecil dari
menerangi sekitarnya. ukuran tubuhnya. Mangsanya tentu makan
Bentos merupakan golongan yang sesuatu yang lain /agi, demikian seterusnya
hidup terkait dengan dasar Jaut. Jenis ini sampai pada tataran yang paling bawah,
hidup dari bahan organik dari kehidupan di sang produsen.
lingkungan atasnya yang berupa bahan Produsen ini bernama plankton (baik
buangan dan sisa bangkai yang mengendap zooplankton ataupun phytoplankton) dan
di dasar laut. Ada yang merangkak, melata Ganggang. Hidup pada bagian atas perairan,
dan terikat /ebih nyata dengan dasar /aut. dimana sinar matahari mampu
Beberapa diantaranya hidup sebagai preda­ menembusnya. Sebagai produsen mereka
Keunikan laut Indonesia semakin khas karen .. tor. akan menyerap bahan-bahan lain yang lebih
a wilayah pes1s1rnya kecil, unsur atau senyawa kimia. Produsen
,.,·f · _ _ .. . .
_,1 iuni i)lel i SE:k1tc1r 60 /c, penduduk lndo
0 lkan Coelocanth (Latimeria
nes1·
· a - Je
c bag1an
. besar dan menadoensis) ada/ah sa/ah satu yang ini berpotensi untuk mendapat cemaran atau
r,·v,nrnl "l ,d-11:-L, '' . 'L '"er .,., '
LJu mati karena tidak tahan cemaran_ Bila
rnl1k1 fungsi aan art1 penting ba i mevvakili kef1idupan laul datam. lkan dengan
9 panjang 2 meter atau lebih ini mulanya produsen menyerap cemaran, tentu akan
kPh1d11pc1n rnereka. [,,di/· iaut , - mereka b1sa - makan. Bagi mereka laut diteruskan ketingkat pemangsa berikutnya,
sudah dianggap punah_ Sebagai ikan
ti<Uk n 1 "r niliki fuw1si ekonomis, tapi juga begitu seterusnya sampai kepada manusia
_. sosial b udaya. perairan datam, Coe/ocanth tak dapat
Patutkd/- '' 11 '. r in . d or,",1,1 u1jad bertahan Jama tinggal di perairan atas. sebagai pemangsa utama (top predator). Bila
� ikcJ1 pen1
1

· ' mpung 1·1m bah beracun


, •

Beberapa waktu Ja!u ikan jenis ini ditemukan sang produsen tidak tahan cemaran dan
'ak p, '! iu v'Vaktu merenunq untuk men9ata mati, maka pemangsanya akan ke/aparan
kan tidak. di Sulawesi Utara. Dengan demikian thesis
yang menyatakan jenis ini telah punah jadi atau ikutan mati karena tak ada makanan
terbantahkan. Kemunculan lkan Coelocanth pengganti. !tu/ah yang disebut jaringan
... SEMUA TINGKAT KEDAL.AMAN dapat jadi bukti bahwa perairan taut dalam makanan di taut (meso and bathypelagic
LAUir IVIEMILIKI KEHIDUPAN
menyimpan keragaman hayati yang be/um food web).
Fkosistem !au! ,,7r,r1-,:11·, 1-1,.- 11 __ + ._ !11,1i,1h;i1i /r·hi/J h,n,Y,ak •-'m1· 1 1k ''IJ''c·fc·- 1k·LIk'di) banyak diketahui sampai saat ini. Jaringan makanan tersebut akan
-- - '' . 111 ' · ,J; .dt i)r)/7

hiyat, - VcJt 1r1 - ' 1I.,, ,!<.(,


_

. tinq1;
·

_ - ~ - - i. I. i,1ak
- / 1, ,1· ;1·1-,., !.1fr1
.. ·k,n"I.l/f(·1 �utosl!_ t(",I\. Gol nc;an ill/ mem semakin kompleks bi/a ternyata kawasan
l . · : n iliki tungsi Beberapa penelitian menunjukkan
;11rlur di !a111 i,/s,1 IJer*embc1nq h1i1k denqa,; yanqsc111ga t pentmg sebagai produsen perairan tersebut menjadi tempat singgah
oa!lc Ter_;ecflanva c;wnber rnak<1nm, min�Ya . bagi bahwa daerah laut d alam memiliki
/ c-kos1stem /aut. dari jalur migrasi satwa tertentu. Seperti
I. :_in;·. <,'-in.(_'-v --,- , -'d
d, ;(/1
1+.1,- 1 .- . . ,_.
.r.11·,):�!r- 7/(1iJ(/!.)l. )_i_;(J
keragaman cetaceans (ikan paus dan Jumba­
perairan laut sumbawa yang menjadi tempat
_
se.f;nf1Jf)r1/ 1 _·ur1kt 1 ul.' !dl.
1
Nelcton (berenanq, hahr,1sa i11nanil lumba) yang cukup tinggi. Kebanyakan spe­
1! 1---1c1·'1
j· 1 • (._;;_va. ,,,,,
., ,,-
singgah ikan paus untuk melakukan
/<, 'iApat hergerak secara aktif hingga terdapat cies ini, mengkonsumsi cumi-cumi dan
h11t rr,r'!mil1ki perkawinan. Bahkan sudah sejak lama
1 . la/ hr danyk,1a0 sarnpai drrnana mana, tcrdiri dari be, agam ienis ikan sangat peka terhadap bahan-bahan kimia
sebagian besar perairan Indonesia menjadi
•!- '.l · 1 vang b:sa ditemu; samna· --!-,,,,- ,h h; it d"llan:. (.'5imonds& Hutchinson, 1996 dalam Kahn,
1 L;__,rfa/an:;ar i D bagian dari jalur migrasi lirna dari enamjenis
km dapat d1ten,ubn k·eh1dupan_ J\.1ah,Gt ik U1 Ciaerah mi kehicfupan yang ditemui 7999).
, .

penyu yang ada didunia.


n1dup d1 iaut h!asa digolun(Jka;; dalan1 l ,emakm berbeda dengan iapisan air di Da!am ekosistem perairan terjadi proses
yaitu. plankton, nekton dan hent()s atasnya Jenis-jenis yang dljumpai telah makan-memakan (rantai makanan) seperti
rnampu mengm7bangkan d1ri sesuai dengan
Plankto n (pen gem bara.. baha sa
kond1s1 pera1ran cfalam y' dng ge!ap d. an
terapung atau melayang di air yanq t e k anan . sang at
. air besar - Mere ka
mr•1nunqkmkannya menangkap sinar -
metengkapi dirinya dengan gigi tajam, mata

22 23
DAMPAK-DAMPAKSTD

RUSAKNYA BENTANG CASAR LAUT DAN


EKOSISTEMNYA
Bentang dasar laut dan ekosistemnya merupakan bagian paling rawan
terpengaruh pembuangan tailing melalui sistem STD. Secara normal,
ketika tailing keluar dari mulut pipa pembuangan, mengakibatkan
kondisi air di sekitarnya jadi keruh. Tingkat kekeruhan air laut
menghambat penetrasi cahaya matahari. Kondisi ini akan megganggu
terjadinya proses fotosintesis di daerah perairan. Padahal proses tersebut

DAMPAK­ ikut mengatur keseimbangan senyawa kimia dan mineral lainnya, seperti
kandungan oksigen pada air laut. Akibat selanjutnya adalah

DAMPAK keseimbangan kimia dan biologi perairan jadi terganggu. Selain itu
tailing yang mengendap di dasar laut, menutup permukaan bentang

SID
dasar laut. Rantai makanan jadi terputus karenanya. Tailing didasar laut
juga memberi dampak buruk bagi benthos dan biota dasar laut lainnya.
Bagi biota yang bisa migrasi, segera mengungsi ketika tailing datang
menggangu habitatnya. Namun sebagian besar habitat dasar laut akan
"f-/a\J/ tangkapan nelayan vang 1/Jclapat
dengan su'iah payah tidak laku di pasaran" mati massal saat tailing datang menutupi. Dengan demikian dapat
dipastikan, secara teoritik pun faktanya, STD secara sistematis merusak
bentang dasar laut beserta ekosistemnya.

D
ampak utama STD yang berpengaruh negatif pada
STD ME�MS�K BENTANG DASAR LAUT
li,•ykurigan hidup terdiri dari; rusaknya bcntanq dasar
lc1· :t r :a,1 eko,.,slernnya; ancaman terhadap perikanan; Sa/ah satu bukti bahwa STD merusak tailing Newmont Minahasa Rayc1 (NMW
bentang dasar taut tersirat dalam kajian yang Hasil pengukuran menemukan seri1f1wn
perniskina'7 strukturai rnasyarakat nelayan; mengancam keselamatan dilakukan oleh Pusat Pene/itian Lingkungan limbah tailing setebal 10 mete, 11,lfl.1
h,h:p, Llc-.�r:iua:;; 'ubitat dan ekos:stcrn laut; dan ,-Jan1pak ';u:)a: lain, Hidup dan Sumberdaya Alam (PPLH) Uni­ kedalaman 80- 90 meter (sekitar rrn 1/i 1/ I "I,.,
versitas Sam Ratulangi (UNSRAT ). Hasil buangan) yang terse bar (d,·p11•,1•,11
seperti terbukanya konflik hcrisontal; trauma sosial; serta penggunaan
kajian Kelayakan Pembuangan Limbah Tail­ memenuhi semua tempat di dasar /;,11/ , r,11/, 11
kekuasaan untuk menekan masyarakat yang menolak STD. Dampak­ ing ke Laut di Perairan Teluk Buyat yang kedalaman >60 meter.
dampak itu dikelompokkan dalam lima kelompok utama, sebagai dilakukan lembaga itu menemukan Hasil penelitian itu juga menye/>11/�;1n
peru bahan bentuk Bhatimetry (bentang bahwa akibat kondisi perairan ya/1(1
berikut: lahan) perairan Teluk Buyat. demikian memberi dampak pada usah.,
Sebagaimana diketahui Teluk Buyat perikanan masyarakat setempat. Khususnya
merupakan lokasi pembuangan /imbah terhadap kualitas hasil tangkapan mereka''.

25
PHAKA PEMBUANGAN TA!llNG KE LAUT

DAMPAK-DAMPAK STD
124'42'
00'51'
ANCAMAN TERHADAP PERIKANAN
Dampak lain dari STD adalah turunnya hasil usaha perikanan. Nelayan
Lradisional di sekitar lokasi pembuangan limbah paling menderita akibat

l
STD. Wilayah tangkapan mereka menjadi berubah (lebih jauh dari
sebelumnya), dan produktifitas tangkapan pun jadi menurun, karena
Peta Barhymetri Teluk Buyat 1-fasil
co / ,.·
Pengukuran /Jakoswtana/, 7995 rusaknya ekosistem laut. Penderitaan semakin bertambah karena
//J.(;.. · ··" /'
N/
-'- ·- -4.,. _L
- - - 00'11) sensitifitas pasar. Hasil tangkapan ikan yang didapat dengan susah payah
12,f,IZ'
Lidak laku di pasaran . Petaka yang melanda nelayan tradisional
1/¢'42' berdampak luas bagi sistem perdagangan lokal. Penampung dan
pengecer ikanjuga menerima imbas. Menurunnya pendapata_n nelayan
berdampak pada turunnya kemampuan daya beli mereka. Para penyedia
barang dan jasa di bidang perikanan juga ikut terpengaruh. Akibatnya
tata perekonomian lokal jadi terganggu. Dari sinilah proses pemiskinan
struktural terjadi.

Sela in nelayan tradisional, pencari dan pedagang ikan komersial


pun ikut menderita karena STD. Perdagangan yang berorientasi
·•1t',IJ' eksport tentu akan lebih keras menghadapi sensitifitas pasar. Hasil
tangkapan ikan dari perairan yang diduga tercemar limbah tidak
akan laku di pasaran. Lebih keras dari itu, ancaman boikot bisa
setiap saat diberikan untuk seluruh produksi dari perairan laut yang

r"
bersentuhan dengan lokasi pembuangan limbah.

i i
f'N,, li.1thrmPtfl ff!luk Buyat Hasil MENGANCAM KESELAMATAN HIDUP
1\,ny1 ,hfli,ln Pr NMR, 1997
·-·-·-· .J
IX'"/! I imbah tailing yang dibuang ke darat, sungai atau laut, selalu
mengandung logam berat seperti Merkuri (Hg), Arsenik (As),
Ja,nbat J. Perubahan bemang o';,'C.-f; .'aut fC'luk Ruvat �·ulawE·.,si lltara, ak,bat Cyanida (Cn) dan Kadmium (Cd). Di Indonesia logam berat dikenal
/Jf:..'oibuangan tailing PT NMR
sebagai material Bahan Berbahaya Beracun (B3). Secara teoritis,
tailing yang dibuang dan masuk ke laut telah melalui proses
penghilangan racun yang dikenal dengan istilah proses detoksifikasi.

26
27
PETAKA PEMBUANGAN TAJUNG KE IAUT
OAMPAK-OAMPAK STD
-- $TD ANCAM�N: �!\GI SUM
BER PER IKANAN TELUK BUYAT
Rusaknya ekosistem taut akibat STD dari makhluk laut yang terkontaminasi unsur racun tertentu, menyebabkan
PT Dari wila yah yang lebi h dek at den
NMR telah mempengaruhi pendapat gan percepatan proses peracunan tubuh yang serius. Sebagai mamalia preda­
an pemukiman ke wilayah yang lebih
nelayan teluk Buyat. Jumlah hasil tangkapa jauh.
n Akibatnya ongkos produksi jadi men tor yang berumur panjang, secara khusus manusia rentan terhadap
mereka menurun drastis. Kajian WAL ingkat,
HI dan tenaga yang dikeluarkan semakin
Sulut dengan metode PRA (Partisipa besar. akumulasi dan pembesaran racun dalam sel-sel dan organ tubuhnya.
tory Penelitian ini membuktikan bahwa aktiv
Rural Apraisal) menemukan dalam kuru itas Jika tidak segera diatasi, kadar racun dalam tubuh mengancam
n pem bua nga n limb ah taili ng PT
waktu 4 tahun (7997-2000), nelayan Pant NMR
e memberikan ancaman pemiskinan keselamatan jiwa yang bersangkutan. Bagi ibu hamil, peracunan tubuh
Buyat telah kehilanganjenis ikan yang serin bagi
g masyarakat nelayan yang menggantung
mereka tangkap. Dari 53Jen,� ikan diw,Jaya kan tidak saja mengancam jiwanya, tapi juga anak yang ada dalam
h hidupnya di Teluk Buyat. Penurunan
itu, kini tingga/ 13 jenis saja Akibatny hast/
a tangkapan nelayan terjadi akibat teru kandungannya.
penghas,Jan masyarakat menurun hing mbu
ga karang tem pat pem,jah an biot a
80%. taut , Proses peracunan tubuh manusia dan alam oleh tailing dalam
kaw asan yan g mem i/iki kera gam
an
Peta wilayah tangkapan yan_q secara (biodiversity) yan g kaya serta kom sistem STD masih jadi perdebatan. Ada saja orang-orang dari
µa1ti.1µJtifclibi1Jt masyarakat menunjukkan unitas
bentik, le/ah te,timbun sedimen limbah
tai/­ kalangan pemerintah, politisi, akademisi bahkan dokter yang
telah tP1i,uf1 fiPr11hr1h;in wi/;iy;ih tAngk,,pan ino'0.
.
memberi dukungan pada perusahaan untuk membantah tuduhan
bahaya tailing bagi keselamatan mahluk hidup termasuk manusia.
Pro•,es itu biasanya dilakukan terbatas pada unsur-unsur toxic Bahkan untuk meyakinkan publik yang khawatir, mereka tidak
tertP11tu, khususnya unsur kimia yang digunakan dalam processing segan-segan bertindak seperti juru bicara perusahaan. Peristiwa
,olant at,,u logam b1•1 at lain yang melebihi ambang toleransi. Proses ini seperti ini mengingatkan kita pada bencana yang terjadi di
trdak I.Jprarti 111dmpu 1 nenqhilangkan seluruh toxic dari logam berat Minamata, Jepang puluhan tahun lalu.
atau bahan k1mia yang didetobfikasi. Akibatnya, tailing masih saja
Ketika perusahaan kimia bernama Chisso membuang limbahnya
mengandung toxic dari unsur yang didetoksifikasi dan logam berat lain
ke teluk Minamata tahun 1939, banyak pihak yakin kalau limbah
yany tidak dihilanqkan kadar racu11nya melalui proses detoksifikasi.
perusahaan itu tidak berbahaya. Limbah yang mengandung

• •
Oleh karena itu tailing rnenJadi salah satu ancaman serius bagi proses
Merkuri, Selenium, Tahlium, Manganese dan sebagainya dibuang
peranman tubuh manusia dan alam sekitarnya.
-- -· -··-----•-• · --
� -
.)alam knnteks STD, proses perac:unan tubuh manusia dari alam
:;0k1tar oieh tailing terjadi melaiui proses rantai makanan. /\kumulasi
toxic dalarn buanqan tailinq dapat mAr;in 1ni rnak>d 11 k I.Jut Proses
rantai makanan di laut memungkinkan makhluk laut diluar lokasi
pembuangan tailing ikut teracuni. Ketika makhluk laut dikonsumsi
manusia, proses peracunan itu ikut berpindah. Tingginya jumlah ( 1,imtJar 3. Proses
loyam berat (seperti
konsumsi dan intensitas waktu yang panjang dalam mengkonsumsi merkuri dan sianida)
masuk ke tubuh
manusia melalui hasi/
taut.

28
29
PETAKA PEMBUANGAN TAILING KE LAUT DAMPAK-DAMPAKSTD

Chisso ke laut. Ta nun 1959 ditemukan bahwa metil merkuri dalam air tropis dalam. STD juga berdampak langsung pada mahkluk hidup laut
limbah adalah penyebab penyakit Minamata. Tetapi perusahaan dalam yang besar, spektakuler, dan rapuh (fragile) seperti paus dan
menolak tuduhan itu dan terus membuang limbah hingga tahun lumba-lumba, coe/acanths, hiu laut dalam, penyu berpunggung kulit,
1968. Akibatnya, penduduk yang mengkonsumsi hasil laut teluk dan bill fish 12.
Minamata terserang penyakit "aneh" yang be/um ada sebelumnya.
Orang yang terserang penyakit mengalami gejala gangguan indera,
DAMPAK LAIN STD
kesemutan atau tangan dan kaki gemetar, hilang keseimbangan
dan lain-lain. Juga menimbulkan penyakit lain seperti diabetes, akibat STD juga memberi dampak negatif bagi kehidupan sosial di masyarakat.

tidak berfungsinya kelenjar ludah perut. Prates dan reaksi penolakan STD oleh nelayan dapat mengundang konflik
terbuka dengan penduduk lokal yang bekerja atau menjadi kontraktor
Saat masyarakat prates, "pasukan" pembela Chisso telah siap
di perusahaan. Propaganda-propaganda yang menyudutkan penolak
T1c?1;gh.Jdapi. f'c11d pej.Jbdl pe111e1inlah, akademisi, politisi dan
STD tcrus dilakukan sistematis oleh pcrusahaan, pemerintah, dan
l,.. : 1 • 1 .J :.Ji.t.c: . ,L, ,iJcr;k..,, 1 l;ei bci(ddi aiasdt I dar1 penjeiasan yang
sekongkolnya semakin menempatkan masyarakat pada posisi dilematis.
menyataka11 bahwa pcriyakil itu bukan karena limbah Chisso.
Bagi masyarakat yang mengalami atau mengetahui dampak buruk STD,
M1•;yar,1kc11 yc111g tidak �Pria penyakil JLHJa ikut membela Chisso.
sistem itu dapat menjadi mesin teror, sehingga menggangu ketentraman
i'a1d pt>mhr>la ( /11•,so r,•cngeluarka1, berbagai teori, analisis dan data,
hidup. Putus asa, pesimis dalam hidup adalah dampak lain STD bagi
vanq pc1da 111tiriya ur1'uk inernbela pe1usahaa11 Lebih dari itu, mereka
masyarakat karena tidak mampu melawan kekuatan industri tambang
11 wr 111'11 ,h I n,1',y,11 c1k,11 111qin menca1 i keuntungan dari perusahaan
yang didukung oleh pemerintah dan pilar lain seperti akademisi, politisi,
der 1l)dn ,1ld·,,1r 1 kc.-sehatar1. ,Ja,r1p,1k dari pernbelaan itu adalah
dan kalangan medis yang seharusnya jadi pembela masyarakat. Kawasan
,ekit.11 1.800 ura 19 me11jadi f.orbar, Banyak cbri rnereka rneninggal
laut yang memiliki potensi tujuan wisata, STD menjadi hambatan utama,
kare1 1 a ke1auman tubid 1 ilu'
karena merusak keindahan laut.
SPlelah kor ban ma kin berjatuha11 dan Chisso t erbukti
rnencern&i, barulah p,11.1 pmduk1mq Ch,sso s1buk ,rn-,nyernbunyikan
rrn1kd. \rnpc1 1,,,,,1 bersalah mereka 1r1a'.,ih '>aJa hidup di tengah
1n r,ya1c1l dt ;ang merniliki lracJi,,i harakin (bu, 1uh diri ka!:'lla malu).
o:
H,11r1skcih p1'rist1wa rnema/1Jkan itu rnenimpa pPiab r1 i akademisi 'U
i,
politisi, dc111 dokter di lndonl•sia? Hanya sejarah yanq dapat Bi
Q I;>,
membuktikan. o. 0·

DEGRADASI HABITAT DI EKOSISTEM LAUT


STD herpengaruh pada ekosistem perairan dalam dan dasar laut,
salah satu ekosistern di dunia yang paling tidak dikenal, yaitu laut

30 31
PITAKA PEMBUANGAN TAIUNG KE LAUT

TELUK BUYAT TERKONTAMINASI LIMBAH 83


Temuan PSb SDA UNSRAT bahwa 10 besar dari 11. 0 mcg/L. 1 orang
jenis ikan konsumsi di Teluk Buyat diantaranya memiliki kosentrasi As
terkontaminasi Mercury (Hg), Arsen sama dengan 11 mcg!L. Sedangkan
(As) dan Cadmium (Cd) terungkap kosentrasi merkuri (Hg) dalam
lewat suatu pengkajian. Ketiga darah dari 20 sampe/ ditemukan
/ogam berat yang masuk kategori pada 17 orang memi/iki Konsentrasi
bahan berbahaya beracun itu melebihi ambang toleransi sebesar
ditemukan dalam hati dan perut 5,0 mcg/L.
sampel ikan. Temuan itu jadi Pihak NMR dan p ara

MITOS
patokan awal tuduhan kelompok pendukungnya sibuk membantah
pecinta lingkungan pada Newmont hasil uji laboratorium itu. Berbagai
Minahasa Raya (NMR) sebagai ha/ teknis, jadi bahan untuk
oenr:emar Tuduhan semakin kuat membela diri. Keselamatan jiwa
karena ada keluhan kesehatan yang
d1s;unpa1kan penduduk teluk Buyat.
Sejak NMR beroperasi penduduk
,nend11duk Ruyat seperti jadi bahan
debat antara perusahaan dan LSM
di media massa. Padahal penduduk
VERSUS FAKTA
DAIAMSTD
retuk Ruyat sering menderita lokal berhak atas informasi yang
bl'ragam penyakit, antar;; lain sakit benar; dan perusahaan
kepala, 11711a/ mual hahkan ke;ang­ berkewajiban lakukan pembuktian
kf'janq lika dik.➔dkc1n antara terbalik. lika peduli pada kesehatan
Iw1iy;1k1t yang Ji0Pr1ta µenduduk µenduduk teluk Buyat, perusahaan
rfenqa11 ti•n·,uan P�i patut jika seharusnya melakukan proses "Termoklin bukan 'tembok' ekstrem yang bisa
kalanqan peunt:ci linqkungan pemeriksaan kesehatan, termasuk
menyatak an hahwA penduduk menahan naiknya tailing ke permukaan"
uii laboratorium atas darah seluruh
ter;.in111i limbah 83 da,i taling NMR penduduk teluk Buyat. Dengan
lewat ikan yanq mereka konsumsi. demikian keraguan akan segera
Dugaan tel ah ter1adi tersingkap. Proses itu sebaiknya
keracunan t11huh perniuduk teluk dilakukan oleh tim independen.
r�uvat \Pmakin dikuatkan oleh hasil Seluruh proses kerja tim dilakukan
pemeuksaan 1aboratorium vang transparan dan dapat dipantau oleh MITOS 1 : LAPISAN TERMOKLIN, SANG PELINDUNG
slJ/iik11k. m WALi-fi dan JATAM f5ep berbagai kalangan, terma s uk
tember 2000). Dari 20 sampel masyarak.=it dan LSM. Sayang Termoklin jadi andalan STD untuk menahan dan menghalangi naikny�
dar 1h vang diambil serc1rr1 arak prmt?s tpr,ehut tidak di!akukan tailing ke permukaan. Lapisan Termoklin adalah lapisan hons ontal d,
menunjukan 18 orang NMR. Jadi tak salahjika orang tetap _ _
terkontaminasi ar.5en (As) melebihi yak.in teluk Buyat terkontaminasi 83 suatu kedalaman. Pada lapisan ini, suhu menurun secara drast1s set1ap
ambang batas toleram,, yaitu lebih dad tailing NMR. tambah kedalaman. Pada lapisan termoklin massa air di bawahnya
tidak bercampur dengan massa air di atasnya karena perbedaan berat
jenis. Dengan demikian pembuangan tailing di bawah lapisan term �lin

pada kedalaman 60-100 meter akan mengendapkan padatan ta11ing

32
PETAKA PEMBUANGAN TAIUNG KE LAUT
,mos VERSUS FAKTA DALAM STD
di dasar laut, dekat mulut pipa pem
buangan. Sebagian padatan tailin
g FAKTA 1 : TERMOKLIN BUKAN PELINDUNG
akan tetap berada dalarn bentuk
suspensi dalam waktu yang lam
a,
terutan ia selama kecepatan arus di Mitos tentang termoklin dapat mencegah tailing naik ke permukaan
_ _ laut tersebut tinggi. Namun sedimen
tersuspens1 ini terbatas pada lapisan harus dikoreksi. Fakta menunjukkan bahwa tailing dapat menembus
dasar perairan. Adanya "termoklin"
yang bervanas1 antara 50 m sam lapisan termoklin, khususnya jika: terjadi peristiwa up welling dan
.. pai 80 m akan mencegah padatan
tailing memasuk1_ kolom air yang /ebih turbulence. Up weling terjadi di sekitar pantai dan meliputi daerah
tinggi
Direktur yang luas. Bila hat ini terjadi dipastikan akan mengangkat limbah
PT NMR menyatakan :" ... Tailing yang ditempatkan akan
mengendap d1 dasar laut. Air Laut tailing ke permukaan dan menyebar. Sate/it NOAA telah merekam
yang berada diatas permukaan
UJung p1pa penyalur sama sekali tida . beberapa kali terjadinya upwelling di sekitar teluk Buyat (disekitar
k akan terganggu dan kond·1siny a
. .n"
tetaµ1ern1 • 1
'
perairan Maluku) selama tahun 2000. Penyebaran limbah tailing akibat
upwelling ini telah menutupi dan merusak ekosistem terumbu karang,
'"i Po r .c1 n � /\.,'-' ..
; i 1,,,C,d
1 ;J
. ·t . D avid
ci11, •
Samµ1e rnen amb ahk a n
ri

L
Lrli'lrl\M;..i· ,, ·ri"l/.1.n() 7 11 71 dan menimbun kehidupan dasar laut. Pemerintah Amerika dan Kanada,
7 •'"·"
�Ll.id11 ,11a1
.
1us1a, k&e
.l _., 1· , 1< . .
na ikan yang
· u ..
· ... , .. ..... '. . '
melarang praktek STD salah satu didasarkan pada pertimbangan
'.

h1du_
p d1 kedalaman 82 meter umu
. .

.. . . . .
mny . a bLJk an Jeni
. . s .I kan yang peristiwa up welling. Padahal dibanding Indonesia dan perairan tropis
d1ko 11�ur ri•,1 inan _ . ' · .
us1c1, ,epert1 ikan hiu chn ' pan. I kan-1 kan tersebut
lainnya, perairan sub tropis (dengan 4 iklim) jarang mengalami peristiwa
dkdn <;1 i/11 rnenen1bu'> terrnoklin"'"
upwelling.
Selain itu, termoklin bukan 'tembok' ekstrem yang bisa menahan
naiknya tailing ke permukaan. Tingkat ketebalan lapisan termoklin dan
IPrnp1-'rature ("C) Temperature ("C) fluktuasi kedalaman yang bisa selalu berubah, memungkinkan tailing
1() ·1•; 20 r; JO l�j 20 naik ke permukaan. Apa lagi la utan tropis seperti Indonesia, dinamika
termoklin tergolong cukup tinggi.

Kedalaman lapisan termoklin ternyata labil karena ada fluktuasi


rJa111h.Jr ·/ i.a,1i.•,c1; yang rnenyesuaikan pada musim (kemarau, penghujan atau
l1-11111c1�·fi,, L..if)f' ,'iln
! /fn1�?011r;:,f 1l,\u,1tu peralihan). Sering ditemukan dalam rentang waktu 6 bu/an saja
kPdali.1111,111 dimrln1 ,_.,;i;;.1
ldµ1:>rm ff.'ISt:hut .'){:l.,lfrl titik kedalaman termoklin dapat berubah. Kedalamannya bisa
vr:1l1k,1t ,;11h,1 ,:i,.,,uu1,n
->� ,/1,J {/,<hi!::, lr.rl,,--,;;dJJ berubah naik atau turun sampai beberapa puluh rneter. Lapisan
hP11a111b.--1l111ya kedu!an,n,,.
P.1rlr1 lapi:,c111 the11nakhi1 termoklin pada perairan tropis memang selalu terbentuk dengan

Ii
1n1ss.:iai,-dibr.1wahnya
lu...... ,,.dll!/JW denqan massa
kedalaman yang bervariasi menurut musim. Pada umumnya lapisan
Jiuca.,,n,vn A,'Ut ! nd per/Jedaan
1iemiws. /lsumsi inilah yam1
I-� termoklin berada pada kedalaman 200-300 meter. Oleh karena itu
digw ldh111 o/eh perusahaa,;
1-i
Ji"
.oe, rc1111banqan untuk
,,u�1nb11,my limhahnva
pandangan yang mengatakan termoklin dapat dijumpai pada
kedasar laut.
kedalaman 50-100 meter juga perlu dikoreksi. Pada kedalaman
, c
o
tersebut pada umumnya termoklin hanya bersifat sementara.

34
35
PEfAKA PEMBUANGAN TAILING KE LAUT

MITOS VERSUS FAKTA DALAM STD

UPPER: SEA LEVEL ANOMALYaru


HlCEANT!lilPE.RATURE
LOWER:THEIIMOCUNE DEPTH Y
ANOMALY (rn,t,,�L ·[color Termoklin yang katanya tidak dapat ditembus makhluk laut, juga
,C)

merupakan kebohongan. Gurita, cumi-cumi dan binatang sejenis


(chepalopoda) tidak melihat termoklin sebagai halangan untuk
pergerakan mereka. Dengan pergerakan vertikal dan horisontalnya
sampai ke dasar perairan, cumi-cumi bisa mengarungi jarak lebih
panjang dari Gurita. Dalam 3 hari, Gurita hanya mampu
mengarungi jarak 21 km. Hewan benthic ini merupakan predator
tingkat tinggi yang bisa mengakumulasi bahan beracun melalui
mangsa mereka yang lebih kecil, seperti crustacea (udang-udang),
-:.0
moluska dan ikan. Akumulasi logam berat ini memungkinkan mereka
bertindak sebagai penyalur (vektor biologis) bagi naiknya bahan cemaran

GambarS
Ffuktuasi
termokhf'i paria
perairan /aur
�·�$�� ,':,,: : � ---�·· . · ..
12:lW100W
•...�- 20S
:.:-<__.�
ION
ke permukaan dan daerah pantai 16 .

MITOS 2: TAILING TIDAK BERBAHAYA DAN TIDAK BERACUN


Perusahaan pertambangan sering mengatakan bahwa tailing tidak
/endokiff ,c•ntasian bavvah laut
l yang dilakukan \Nalhi ,;uJut di telu beracun dan tersimpan aman di dasar laut. Mitos ini masih
k
Buyat, makw , n ieny · uatk an bahwa t,ermoklin tida'" i ·,1·f,kt1·
. . 1ng
. . . . 1. , 11en
. cega h ditambah dengan penjelasan bahwa proses detoksifikasi yang
ta1 nark ke pPrmukaan. Mulai kedalam
_ ! an 1 0 mete, menyusuri dilakukan perusahaan sebelum membuang tailing, akan berhasil
Ja mgan p1pa µembuangan, dite
� mukan sebaran tailing. Ternyata menghilangkan logam berat, termasuk Cyanida, Merkuri atau
tailing telah terdepos,si di hampir
semua tempat di teluk Buyat. lainnya dalam tailing.
Rekaman gamba r· menamp,·1k an ting
· kat kerusak&1 yang sangat
..
par;ih rnu!a, pada hamparan lamu 1
.. , , s) h.111qqa kawasan
n 1:sea gras
tenw,1h1, �.cirang (coral reef). :ieluruh FAKTA 2 : TAILING BERBAHAYA DAN MERUSAK
kawasan tersebul lelah tertutup
ole� Lumpur yang keluar dari anu Mitos bahwa tailing tidak berbahaya dan tidak beracun adalah
s pipa. Tim yang -;p1nula akan
: ,,.::iakukc::1,. Jukumentasi hingga ke suatu penyesatan informasi. Dalam kenyataannya, tailing y,rnq
anus p1pa, terpaksa berhenti
pada kedalaman 30 meter akibat dibuang ke laut sangat berbahaya tidak saja bagi ekosistem laut,
pandangan terhalanq pekatnya
pera,ran yang tersuspensi oleh part tapi juga makhluk hidup lain yang dalam rantai makanan tcrk.iit
ikel halus limbah dan cairan
padat seperti benang halus hingga yang dengan ekosistem laut. Ekosistem laut sangat peka terhadap
menyerupai "lendir"1s_
introduksi material dari luar dalam jumlah banyak seperti tailing.

36
37
PETAKA PEMBUANGAN TAIUNG KE LAUT
MITOS VERSUS FAKTA OALAM STD

Sifat tailing yang r nengandung kadar keas


aman tinggi menjadi ancaman BAHAYA ARSEN DAN KADMIUM
seriu s bagi ekosistem laut. Belum lagi
tailing dapat menyebar dan gas Amonia (NH). Logam Kadmium
Arsen (As) adalah suatu zat kimia
menutupi bentang laut karena jum lah
_ buangannya sangat banyak. yang dapat merusak ginjal jika atau Cd juga akan mengalami
STD Juga menimbulkan gangguan seriu keracunan kuat sekali. Senyawa proses biotransformasi dan
s jaring-jaring makanan yang
stabrl dan kompleks, menjadi jaring-jar sulit dideteksi karena tidak memiliki bioakumu!asi da!am organisme
ing makanan yang tidak stabil rasa yang khaslmenonjol, gejala hi dup ( tumbuhan, hewan dan
dan miskin keragamannya. keracunan senyawa ini adalah sakit manusia). Da!am biota perairan
di kerongkongan sukar menelan, ;um/ah Jogam yang terakumu/asi
Tidak bisa dipungkiri tailing yang dibu
ang kc laiil rncnqikutkan menyusul rasa nyeri lambung dan akan terus mengalami peningkatan
logam-logam berat yang masuk muntah-muntah (biomagnifikasi) dan da!am rantai
dalam kategori li11ii>,il 1 Baha n
Berbahaya Beracun (B3) dalam berbagai Kadmium (Cd) adalah salah makanan biota yang tertinggi akan
kadar nya f>roq><; r1,,Ioksifikasi menga!ami akumu!asi Cd yang !ebih
tidak 100% terserap oleh p enambaha satu logam berat dengan
n Natriurn 'iull,d;1 dan Ferri penyebaran yang sangat luas di banyak. Keracunan kadmium bisa
S:1!fJt 'Jang sering digunakan dalarn menimbulkan rasa sakit, panas
proses itu. Arti, Iy.i, k,idar racu n a/am. Di a/am Cd bersenyawa
·· n . pada bagian dada, penyakit paru­
, ; . ,1u:cil: i La iii, llJ ,iuak hilang oieh pro. rfPn(Jan Be!erang (S) ,eba9r1i
•;er, dotnksifikasi. greennocckite (CdS) yang ditemui pa ru akut dan menimbulkan
Loqa
. _ rn her:J
• · · t yang _ tid c1k ters 0r·apseI- dma d et oksr·t··1 k·..i'.,1.1k. kematien 11
·- '- · 1 11 1rHYH.nnpuk bersamaan dengan senyawa
u, cl,1'.x:lr :a,, r I lc111 brsa J,l( ii pada :;aat spa!erite (ZnS). Cadmium Sumber: Ors. Heryanto Pa!ar
tertentu ,-,k<H 1 1, •1, 11, 1;, /, I111an.1t ke
· lal;,m dir /,:cu;t merupakan !ogam lunak (ductile) Pencemaran & Toksiko!ogi Logam
berwarna putih perak dan mudah Berat
'!'ii ,hi liHl(jc
· lt1 1·a: ,1V"1·· · rli teluk
1
· · BLiyd · ····"1 ·l 1 ·1.\1,, 1 / , 1', ..I ,: ,,,,,.· IIn11u teroksidasi oleh udara bebas dan
. ·· ·trr1, ... kk·an
nu.111qc11 •. •·
!ad, 1c1. dai-'
. , . t,JMR, n1el·!u1u
:•r - · • t 1
1,1·.1 1 JH·11r>lit,,rn Pusat
Stud, Li11qku1,qc111 da11 Sumbt>rdaya Aian
1 LJ11ivt•1·.11,1,. · .. ii,: !,,rtuiangi
TATl. Manc1.
. L'Jl\l'·.,, · . lo, mf'ng,:mdung B.). · -
label 1 11 -111.111 ,,w111mjukan
'·cw"
', 'J p·., ,,i,.-i,j
• • A -r•;(lr; ( ,'\ •;1, Ia
. I arr· ',e. d irner• di lrol 11 1 1111v. ,,

--:,,J,,1,m,an ( 1 1ieter)
Kos,,1,l1.1·.1 iP1·i,_l
'')
!

40 11,,-1 (1(11',

60 148,)0 1 1
80 1 76,00(1
:.·umbe, PP/.H-SA Unsrar, Manado, Maret 1000

38 39
STD DI INDONESIA

Gag, Weda Bay Nickel di Halmahera dan Ingold di Maluku diduga


akan menggunakan STD sebagai cara pembuangan tailing.

TAMBANG-TAMBANG YANG TELAH MENERAPKAN STD


PT Newmont Minahasa Raya {PT NMR) di Sulawesi Utara
Newmont Minahasa Raya (NMR) adalah perusahan Kontrak Karya
generasi ke IV. NMR beroperasi di Minahasa, Sulawesi Utara pada
lahan seluas 527,448 Ha. Bahan Galiannya adalah Emas. Saham PT

SIDDI NMR dimiliki 80% oleh Newmont Indonesia Ltd. (USA)Dan 20% dimiliki
oleh Tajung Serapung (Indonesia).

INDC)NESIA NMRtelah beroperasi sejak tahun 1996. Lokasi pembuangan bawah


laut ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Minahasa dan Kabupaten
Bolaang Mongondow, Propinsi Sulawesi Utara. Dalam sehari perusahaan
ini menghasilkan tailing sebesar 2000 ton di buang ke perairan teluk
'.'Arf.,, dud perusahaan
· /Ji,11,111,1i,1111 .u> buyat . Bayangkan berapa banyak yang telah dibuang selama 5 tahun.
1 , ,,,.,.,
vany tr,Jah di1jinkan oteh r)< ,11 , , 111 ii. NMR telah 'menanam limbah' sebanyak 2.848.000 ton di dasar laut
1 ,I, In , 1"
nt!Sid untuk memh11a11tJ lim/J, ,;, I,. Teluk buyat.
I." ,1
Newmont Minahasa Raya mengalirkan limbah tailingnya melalui

R
pipa sepanjang kurang lebih 8.000 meter ke laut. Pipa yang menjulur
ke laut dari choke station yang mengatur keluarnya limbah ke laut
rnb_. uar'gar 1 ·tailing k e laut cender,
c,'ng 1·ad·, p·,1,·1 ldn

ertvn 'l.k1Pqan _ _ fl''" 1·., ii 1, 1,111 sepanjang 900 meter. Tailing NMR dibuang pada kedalaman 82 meter.
· . Ji , . ,.-isa mendatang. Ada (1ild J .
. 1.H'll!'«tl1.1,,;1 Asumsi tidak amannya STD terbukti dengan peristiwa pecahnya pipa
·· · t·rnas yang telah tf.
pe11ar-1bangctr. .
, . 1111n k an oleh p1·11H_•,,11!,i!, tailing NMR dalam beberapa kali kejadian. Bulan Juli hingga Agustus
,ndo nes1a ur•t1.1k rnembuanq limbahn
· va ke ... lalJt
, . Kern1
J i1pr• ri • .. ,I>.>:" 1998 terjadi 4 kali kebocoran pipa tailing. Lumpur tailing bertebaran
ters_ebut adalah PT. Newmont
Minah asa R aya d1 Sulr1w1-:,1 l
ll.11,1 dan menimbulkan bau busuk yang menyengat
d n PT. Newmont Nusa Tengga
: r.:1 di Sum baw a. Peru sahad1 i l,11111 ,y.1
a an seg era rnenyusul. Seb Pada bulan Juni masyarakat Ratotok melakukan blokade jalan
agian besar aka n diiak lJ,.K,111
1),ll . !d
beb erapa pulau kecl.i, seperti kep menuju lokasi tambang NMR, mereka menuntut ganti rugi atas
ulauan Maluku, Pu/au S uawl I .·
'',1. 1 I,111
PulauCa CJ. PT Meares Soputan Min . . ·- sejumlah tanah yang dibebaskan dengn ganti rugi yang tidak layak 18
ing d1 Sulawesi Utara, BHI' (J.I I'l/
I·dll

41
STD DI INDONESIA
PETAKA PEMBUANGAN TAILING KE LAUT

n ini. Tak cuma itu, pada buIan


Laporan dampak pe,nbuangan STD: Perusahaan menolak insiden kebocora
• 21 barrel minyak solar atau
Pembuangan limbah tailing dari PT Newmont Minahasa Raya berikutnya (Februari 2001) sebanyak
cemari ekosistem perairan teluk
(NMR;, telah merubah bentang alam perairan di Teluk Buyat. sekitar 4.684 liter tumpah dan men
yan sekitarnya tak bisa mencari
• Bene te di Sumbawa, sehingga nela
Pembuangan limbah tailing PT NMR telah merusak keanekaragaman
ikan.
hayati Teluk Buyat.
pipa tailing dari 2 perusahaan
• . Serangkaian peristiwa kebocoran
_ _ _- perarran
Pembuangan limbah tailing dari PT· NMR, telah menccmarr
berikan indikasi negatif, bahwa
. tambang di atas, telah cukup mem
dan ekos,sem laut Teluk Buyat.
siko. Dan perusahaan sendiri
STD ini tidak aman dan sangat bere
• Rusaknya ekosistem laut, mengakibatkan berkurc1nrJ1 iyc1 tangkapan ya kehati-hatian (duty of care )
_ tidak siap untuk melakukan upa
ikan rnasyarakat Buyat dan semakin jauhnya rl;-H'r.il, Lmgkapan annya.
terhadap perangkat pertambang
1kan mereka.

N MENERAPKAN STD
TAMBANG-TAMBANG VANG AKA
PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) di Sumbawa
Sulawesi Utara
PT Meares Soputan Mining di
r✓Pwr•1or1t Nusc1 TenqqJra -- - - (N
- 'i✓T) adala,: · 1-- per, - 1.1 ,"ii ,1e1,rn
• . !<.( JI 111,,k Kar-ya
ah perusahaan dalam group Aurora
s/(!ner�fr
.
·:· kn ·-·1\/··NNT• be 1 iµ e,a,,
-
.. ,.·d'1atasa1.-J1;·,,·hi,1-;llfJ')00!ia Meares Soputan Mining (MSM) adal
I I di
iliki 85 % Aurora Gold dan 15 %
,.
, ,,<1,,d,ok ,
. · ,,•,1qc1!i Gold ltd (Australia). Saham SMS dim
d, 1 "r,1• ',t.,•ibc1wa be:,a! , 1- ".) m bo k r ,11111,r. dan
a mengoperasikan tambangnya
, _ _ ; . ·r,' ·, . Nf\11 •rwrrnllkr
-· 6a1.11 .- Julius Tahija (Indonesia). SMS berencan
I nrnbol< ·- 'cl! :i. .f'··; ,r,ir ,,·,.,:i �',.,sa cngga,a ka1Jasitas
ana operasi Perusahaan meliputi
di atas lahan seluas 741 .12 5 Ha. Renc
. .
Produks, 'ii (J() Mt/tahun · ·Saham · ' �JN ' r urm, '".I
�- ·1·•.· 'J 1 <· 1 1 Newmont
di kabupaten Minahasa-Sulawesi
(Jold r_-ompanv
· (l__/' ,,'\\• 4r:;• 1v s · . -
•'', . um1toino r n1p1)1c1lrtJrr (i,ipan) :3S%
daerah Likupang dan Toka T indung
trak karya bernomor 43/PRES/86
dan 20':.-o Pt1kuc1f11 !mJah (Indonesia). Utara. SMS mengantongi ijin kon
masuk kategori perusahaan kontrak
tertanggal 2 Desember 1986. MSM
:JNT mernbuang tailing di Teluk SP1111rru dcrHJdtl sistem atan MSM telah memasuki tahap­
. karya generasi ke IV Tahapan kegi
pPrrnp; "ir·: 'iPn<.Jim diamPter 900 mm
· -- 1.ar1
sepan1· 'mcJ.. .,1.,., k ,,, j qans an Dames & Moore.
. . tahap konstruksi, dengan konsult
)a11ra• de HJan kl�ua1amcJr1 100 :neter. Den�Jar1 kcu�µatan aliran
� dengan Cagar Alam Tangkoko,
01 ti fi.163 iun i-ier jam PT. !'JNT rnembuanq i_c1k kurang dari Wilayah operasi MSM berbatasan
/ servasi yang berpanorama indah,
n·7 nc,•J l ,. ,'""- ! I'' e·b"I f .,& dri,, b,,c1,iyan f\/fv1R. Dua Saudara. Suatu kawc1s;:in kon
·• lnr; . J-·-_ .lL, u
c.:c ,,;i, 11 ,je'
penjuru, dikunjungi oleh burung­
'· , ,_1

-- rd
·- dengan aliran air jernih ke seluruh
tai­
Padd bulan ')ktob,�r clan Nonember tctl1L1r', 200l' ) , secc1 ikan yang melimpah. Biosfer pan
burung laut putih dan populasi
r-- -
i
berturut-turut pipa tailinq I\JNT mengalami keboco1 an. Pada bu Ian kepada dunia Barat melalui ekspedis
hutanyang unik ini "diperkenalkan"
"T he
ianuan tahuri 2001, pipa tailing kembali mengalami kebocoran. Charles Darwin [lihat T im Servin
ilmiah Alfred Wallace, pendahulu

43
42

Anda mungkin juga menyukai