Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MISSION HMI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan mengikuti

SENIOR COURSE

BPL HMI CABANG BANGKALAN

Oleh :

Lailatul Afifah

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

CABANG PAMEKASAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT dengan berkat nikmat-Nya sempurnalah


segala kebaikan dan tidaklah kita mendapat petunjuk agama sekiranya Allah SWT
tidak memberi petunjuk kepada kita dan segala pujian yang banyak mengandung
berkah kepada-Nya. Pujian yang memenuhi langit, memenuhi bumi, dan
memenuhi alam semesta serta memenuhi segala sesuatu yang dikehendaki oleh
Rabb kita. Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada orang yang diutus
Allah SWT sebagai rahmat bagi alam semesta, pembimbing umat manusia, kabar
gembira dan pemberi peringatan, sebagai penyeruh kepada (agama) Allah SWT
dengan izin-Nya serta untuk menjadi cahaya yang menerangi, yaitu junjungan dan
pemimpin kita Rasulullah Muhammad Saw., beserta keluarga dan sahabat-
sahabatnya, serta semua yang menyeru dengan seruannya dan orang-orang yang
mengikuti sunnahnya sampai hari kiamat. Alhamdulillah, berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat menyusun Sindikat Mission HMI. Sindikat
ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti Senior Course yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelola Latihan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Cabang Bangkalan Tahun 2021. Terima kasih kepada HMI Cabang Pamekasan
yang telah memberikan bentuk dorongan dan motivasi yang sangat bermanfaat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, tidaklah mudah dan masih
terdapat kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif sebagai bahan penyempurnaan sindikat ini. Akhir kata, semoga
sindikat ini bermanfaat dalam menambah wawasan dan membuka cakrawala
pengetahuan demi menjalankan mandat mulia dari Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sampang, 22 Juni 2021.

Lailatul Afifah

2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MISSION HMI

A. Bahan Pembelajaran

Tujuan Umum : Peserta dapat memahami missi HMI dan


hubungannya dengan status, sifat, asas, tujuan, fungsi
dan peran organisasi HMI secara integral.
Tujuan Khusus : 1. Peserta dapat menjelaskan fungsi dan
peranannya sebagai mahasiswa
2. Peserta dapat menjelaskan tafsir tujuan HMI
3. Peserta dapat menjelaskan hakikat dan peran
HMI
4. Peserta dapat menjelaskan hubungan status,
sifat, asas, tujuan, fungsi dan peran HMI
secara integral
Metode : 1. Ceramah
2. Branstorming
3. Diskusi
4. man mapping
5. Ice breaking
Bahan : 1. Papan tulis
2. Spidol
3. Laptop
4. Lcd
Alokasi Waktu : 4 jam
Urgensi Materi : Materi Mission HMI merupakan kewajiban dan
kesadaran bagi seluruh kader HMI, bahwa setelah
kader HMI sudah resmi menjadi anggota muda,
anggota biasa ataupun menjadi Kahmi didalam
dirinya melekat visi dan misi HMI yang termaktub
didalam Pasal 4 AD HMI.
Pokok Bahasan 1. Makna HMI sebagai organisasi mahasiswa
a. Pengertian Mahasiswa
b. Mahasiswa sebagai inti kekuatan

3
pembaharuan
: c. Modal social mahasiswa
2. Hakikat keberadaan HMI
a. Makna HMI sebagai Organisasi yang
berasazkan Islam
b. Makna Independensi HMI
3. Tujuan, fungsi dan peran HMI
a. Penjelasan Tafsir Tujuan
b. Penjelasan fungsi dan peran Strategis HM
4. Hubungan antara status, sifat,
asas,tujuan,fungsi dan peran HMI secara
Integral
5. Strategi implementasi Tujuan HMI
Instrumen 1. Afektif 50 %
Penilaian : 2. Konitif 30 %
3. Psikomotorik 20 %

B. Aktivitas Pembelajaran

N Aktivitas Metode Time


O
1 Pendahuluan :
a) Pemandu memberikan 3 menit
salam. 10 menit
b) Pemandu membaca Do’a
dan mengabsen Peserta dan
ngaji bersama. 30 menit
c) Pemandu memberikan Ceramah
pengantar pengertian Mission
HMI
d) Pemandu memperkenalkan
pemateri serta 3 menit
mempersilahkan pemateri

4
untuk mengisi materi.
2 Aktivitas Utama :
a) Pemateri menjelaskan Ceramah
Mission HMI
b) Hubungan Antara mission Branstorming 4 jam
HMI dan Khalifah Fil Ard
c) Pemateri memberikan Diskusi
kesempatan kepada peserta
untuk bertanya.
3 Penutup :
a) Pemandu memberikan ice Ceramah 5 menit
breaking kepada peserta
b) Pemandu melakukan Diskusi 10 menit
penajaman kembali materi
Mission HMI kepada
peserta.
c) Pemandu menutup sesi
dengan mengucapkan
Alhamdulillah

SINDIKAT MISSION HMI

A. Pengertian Mission HMI

5
Mission merupakan tugas dan tanggung jawab yang diemban, sehingga
mission HMI dapat diartikan sebagai tugas dan tanggung jawab yang diemban
oleh kader HMI. Sebagai organisasi kader yang memiliki platform yang jelas,
sejak awal berdirinya HMI mempunyai komitmen asasi yang disebut dengan
dua komitmen asasi, yakni (1) Mempertahankan negara Republik Indonesia
dan mempertinggi derajat bangsa Indonesia, yang dikenal dengan komitmen
kebangsaan, dan (2) Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam, yang
dikenal dengan wawasan keislaman/keumatan. Kesatuan dari kedua wawasan
ini disebut dengan wawasan integralistik, yakni cara pandang yang utuh
melihat bangsa Indonesia terhadap tugas dan tanggung jawab yang harus
dilakukan sebagai warga negara dan umat Islam Indonesia. Penerjemahan
komitmen HMI ini disesuaikan dengan konteks jaman, sehingga HMI selalu
aktual dan mampu tampil di garda terdepan dalam setiap even.
Bila dicermati belakangan ini bisa dikatakan bahwa HMI mengalami
stagnasi, untuk tidak dikatakan degradasi. Hampir tidak ada gagasan cerdas
yang disumbangkan oleh HMI di tengah carut marut dan tunggang
langgangnya tatanan republik ini, dimana masalah disintegrasi perlu segera
diatasi, masalah ekonomi mendesak untuk segera diperbaiki, masalah
supremasi hukum yang harus ditegakkan, masalah pendidikan mendesak
untuk diperhatikan, dan masalah-masalah lain yang melingkari, seperti
budaya, pertahanan keamanan, yang kesemuanya membutuhkan penanganan
secepatnya. Singkatnya, Indonesia sekarang sedang diterma krisis multi
dimensional. Di tengah kondisi ini, komitmen HMI tidak lebih dari sebatas
slogan tanpa jiwa. Oleh sebab itu untuk mendongkrak kembali ghirah kader
HMI dalam berperan serta untuk penyelesaian problematika bangsa dan umat
perlu adanya reaktualisasi mission HMI dalam jiwa kader HMI melalui proses
perkaderan yang selama ini perjalanannya tidak lebih hanya sebagai proses
pencapaian status dengan meninggalkan makna sesungguhnya, yaitu sebagai
proses pembentukan kader yang memiliki karakter, nilai dan kemampuan,
yang berusaha melakukan transformasi watak dan kepribadian seorang muslim
yang utuh (kaffah), sehingga kader HMI memiliki keberpihakan yang jelas

6
terhadap kaum tertindas (mustad’afin) dan melawan kaum penindas
(mustakbirin).
HMI sebagai organisasi berbasis mahasiswa yang merupakan kaum
intelektual, generasi kritis, dan memiliki profesionalisme harus mampu
menjadi agen pembaharu di tengah masyarakat dan kehidupan bangsa. Karena
mahasiswa memiliki kekuatan yang luar biasa dalam tatanan kehidupan
bangsa dan negara, maka seluruh gerak perubahan yang terjadi di bangsa ini
dimotori oleh kelompok mahasiswa dan pemuda, mulai dari proklamasi,
revolusi, hingga reformasi, selalu ada andil mahasiswa. Namun demikian arah
perubahan harus sesuai dengan usaha untuk mewujudkan masyarakat adil
makmur yang diridhoi Allah SWT sebagaimana termaktub dalam penggalan
tujuan HMI. Dalam perjalanannaya, gerakan mahasiswa begitu dimanis,
mengikuti perkembangan jaman dan selalu eksis dalam setiap momen penting
kebangsaan. Kekonsistenan itu harus diiringi oleh pegangan yang teguh
terhadap idealisme dan menjaga sikap hanif sehingga kehadiran mahasiswa
sebagai kaum intelektual yang dalam tatanan sosial masyarakat mendapat
tempat yang penting sebagai embun penyejuk. Untuk itulah HMI sebagai
organisasi mahasiswa harus mampu menetaskan kader-kader yang berkualitas
insan cita sebagaimana yang tersurat dalam tujuan HMI “Terbinanya insan
akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan bertanggung jawab
atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4
AD HMI).
B. Hakekat Keberadaan HMI
HMI sebagai Organisasi Mahasiswa (pasal 7 AD HMI) Makna HMI
sebagai organisasi mahasiswa adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa
yang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi
(Universitas/Akademi/Institut/Sekolah Tinggi) atau yang sederajat, dan
memilki ciri-ciri kemahasiswaan. Adapun ciri-ciri kemahasiswaan tersebut
adalah ilmiah, kritis dan analitis, rasional, obyektif, serta sistematis. HMI
sebagai Organisasi berasaskan Islam (pasal 3 AD HMI) HMI sebagai
organisasi berasaskan Islam maksudnya adalah organisasi yang menghimpun
mahasiswa yang beragama Islam, dimana secara individu dan organisatoris

7
memiliki ciri-ciri keislaman, menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai
sumber norma, sumber nilai, sumber inspirasi, dan sumber aspirasi dalam
setiap aktivitas dan dinamika organisasi.
HMI sebagai Organisasi yang Bersifat Independen (pasal 6 AD HMI) HMI
yang bersifat independen adalah waktak organisasi yang selalu tunduk
danberorientasi pada kebenaran (hanif), sehingga kiprah setiap individu dan
dinamika organisasi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
mempunyai pola pikir, pola sikap, dan pola tindak tidak terikat dan tidak
mengikatkan diri secara organisatoris dengan kepentingan atau organisasi
mana pun, segala sesuatu tidak didasarkan atas kehendak atau paksaan pihak
lain. Independensi dilihat dari dua dimensi, yakni :
1. Indepndensi Etis

Sikap dan watak HMI yang termanifestasikan secara individu dan


organisasi dalam dinamika berfikir, bersikap, dan bertindak, baik dalam
hubungan terhadap Sang Rab, ataupun hubungan terhadap sesama, sesuai
dengan fitrah kemanusiaannya, yakni tunduk dan patuh kepada kebenaran
(hanif).

2. Independensi Organisatoris

Sikap dan watak HMI yang teraktualisasikan secara organisatoris di dalam


kiprah dinamika intern organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dalam keutuhan kehidupan nasional melakukan
partisipasi aktif, konstruktif secara konstitusional terhadap perjuangan bangsa
dan pencapaian cita-cita nasional, hanya komit kepada kebenaran, dan tidak
tunduk atau komit terhadap kepentingan atau organisasi tertentu.

Prinsip-prinsip independensi HMI dalam implementasi dirumuskan


sebagai berikut :

1. Kader HMI terutama aktivitasnya dalam melakukan tugas dan tanggung


jawab organisasi harus tunduk pada ketentuan-ketentuan organisasi dalam
melaksanakan program-program organisasi, oleh karena itu tidak

8
diperkenankan melakukan kegiatan-kegiatan yang membawa organisasi
atas kehendak pihak luar manapun.
2. Kader HMI terutama aktivitasnya tidak dibenarkan mengadakan komitmen
dalam bentuk apapun dengan pihak luar selain segala sesuatu yang telah
ditetapkan dan diputuskan secara organisatoris.
3. Alumni HMI senantiasa diharapkan untuk aktif berjuang meneruskan dan
mengembangkan watak independensi etis dimanpun mereka berada dan
berfungsi sesuai dengan profesinya dalam rangka membawa hakekat misi
HMI, menganjurkan serta mendorong alumni HMI untuk menyalurkan
aspirasinya secara tepat melalui semua jalur pengabdian, baik jalur
organisasi profesi, instansi pemerintah, wadah aspirasi politik, dan jalur
lainnya yang semata-mata karena hak dan tanggung jawab dalam rangka
merealisasikan kehidupan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah
SWT.

Aplikasi dan dinamika berfikir, bersikap dan bertindak secara keseluruhan


dari watak asasi kader HMI terumus dalam bentuk :

1. Cenderung kepada kebenaran.


2. Bebas, merdeka dan terbuka.
3. Obyektif, rasional, dan kritis.
4. Progresif dan dinamis.
5. Demokratis, jujur dan adil
C. Tujuan HMI
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tujuan HMI adalah
“Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan
bertangung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi
Allah SWT” (pasal 4 AD HMI). Dari tujuan tersebut dapat dirumuskan
menjadi lima kualitas insan cita, yakni kualitas insan akademis, kualitas insan
pencipta, kualitas insan pengabdi, kualitas insan bernafaskan Islam, dan
kualitas insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil
makmur yang diridhoi Allah SWT. Kualitas insan cita HMI adalah merupakan
dunia cita yang terwujud oleh HMI di dalam pribadi seorang manusia yang

9
beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas kerja
kemanusiaan. Kualitas tersebut sebagaimana dalam pasal tujuan (pasal 4 AD
HMI) adalah sebagai berikut :
1. Kualitas Insan Akademis

Berpendidikan Tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif,


dan kritis. Memiliki kemampuan teoritis, mampu memformulasikan apa
yang diketahui dan dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan menghadapi
suasana sekelilingnya dengan kesadaran. Sanggung berdiri sendiri dengan
lapangan ilmu pengetahuan sesuai dengan ilmu pilihannya, baik secara
teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara
bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip
perkembangan.

2. Kualitas Insan Pencipta

Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari


sekedar yang ada dan bergairah besar untuk menciptakan bentuk-bentuk
baru yang lebih baik dan bersikap dengan bertolak dari apa yang ada (yaitu
Allah). Berjiwa penuh dengan gagasan-gagasan kemajuan, selalu mencari
perbaikan dan pembaharuan. Bersifat independen dan terbuka, tidak
isolatif, insan yang menyadari dengan sikap demikian potensi, kreatifnya
dapat berkembang dan menentukan bentuk yang indah-indah. Dengan
ditopang kemampuan akademisnya dia mampu melaksanakan kerja
kemanusiaan yang disemangati ajaran islam.

3. Kualitas Insan Pengabdi

Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan orang banyak atau


untuk sesama umat. Sadar membawa tugas insan pengabdi, bukannya
hanya membuat dirinya baik tetapi juga membuat kondisi sekelilingnya
menajdi baik. Insan akdemis, pencipta dan mengabdi adalah yang
bersungguh-sungguh mewujudkan cita-cita dan ikhlas mengamalkan
ilmunya untuk kepentingan sesamanya.

10
4. Kualitas Insan yang bernafaskan islam
Islam yang telah menjiwai dan memberi pedoman pola fikir dan
pola lakunya tanpa memakai merk Islam. Islam akan menajdi pedoman
dalam berkarya dan mencipta sejalan dengan nilai-nilai universal
Islam. Dengan demikian Islam telah menapasi dan menjiwai karyanya.
Ajaran Islam telah berhasil membentuk “unity personality” dalam
dirinya. Nafas Islam telah membentuk pribadinya yang utuh tercegah
dari split personality tidak pernah ada dilema pada dirinya sebagai
warga negara dan dirinya sebagai muslim insan ini telah
mengintegrasikan masalah suksesnya dalam pembangunan nasional
bangsa kedalam suksesnya perjuangan umat islam Indonesia dan
sebaliknya.
5. Kualitas Insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil
makmur yang diridhoi oleh Allah SWT

Berwatak, sanggup memikul akibat-akibat yang dari perbuatannya


sadar bahwa menempuh jalan yang benar diperlukan adanya keberanian
moral. Spontan dalam menghadapi tugas, responsip dalam menghadapi
persoalan-persoalan dan jauh dari sikap apatis. Rasa tanggungjawab,
takwa kepada Allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif
dalam suatu bidang dalam me wujudkan masyarakat adil dan makmur
yang diridhoi Allah SWT. Korektif terhadap setiap langkah yang
berlawanan dengan usaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai “khallifah
fil ard” yang harus melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. Pada
pokoknya insan cita HMI merupakan “Man of future” insan pelopor yaitu
insan yang berfikiran luas dan berpandangan jauh, bersikap terbuka,
terampil atau ahli dalam bidangnya, dia sadar apa yang menjadi cita-
citanya dan tahu bagaimana mencari ilmu perjuangan untuk secara
kooferatif bekerja sesuai dengan yang dicita-citakan. Ideal type dari hasil
perkaderan HMI adalah “man of inovator” (duta-duta pembantu).
Penyuara “Idea of Progress” insan yang berkeperibadian imbang dan padu,
kritis, dinamis, adil dan jujur tidak takabur dan bertaqwa kepada Allah

11
Allah SWT. Mereka itu manusia-manusia uang beriman berilmu dan
mampu beramal saleh dalam kualitas yang maksimal (insan kamil) Dari
lima kualitas lima insan cita tersebut pada dasarnya harus memahami
dalam tiga kualitas insan Cita yaitu kualitas insan akademis, kualitas insan
pencipta dan kualitas insan pengabdi. Ketiga insan kualitas pengabdi
tersebut merupakan insan islam yang terefleksi dalam sikap senantiasa
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang
ridhoi Allah SWT. Yang dimaksud dengan masyarakat adil makmur yang
diridhoi Allah SWT adalah masyarakat yang menjalankan kehidupannya
selalu berlandaskan atas asas keadilan sehingga tercapai kemakmuran dan
dalam perjalanan pencapaian masyarakat adil makmur tersebut tidak
mendobrak aturan Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an sehingga adil
makmur yang dicapai oleh masyarakat merupakan adil makmur yang
dikehendaki oleh Allah SWT. Jadi setiap usaha dalam pencapaian
masyarakat adil makmur harus berpedoman pada ajaran Islam yang
tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

D. Fungsi Dan Peran HMI


HMI berfungsi sebagai Organisasi Kader (pasal 8 AD HMI) HMI sebagai
organisasi kader adalah organisasi mahasiswa yang berorientasikan Islam
yang melakukan perkaderan, dimana seluruh aktivitas yang dilakukan pada
dasarnya merupakan proses kaderisasi, sehingga HMI berfungsi dan hanya
selalu membentuk kader-kader muslim intelektual yang professional HMI
berperan sebagai Organisasi Perjuangan (pasal 9 AD HMI) HMI berperan
sebagai organisasi perjuangan adalah organisasi yang selalu berjuang
melakukan dan membentuk kader bangsa yang muslim, intelektual, dan
profesional dimana outputnya ditujukan untuk kepentingan bangsa secara
keseluruhan, sehingga insan HMI siap dan dapat bermanfaat bagi seluruh
golongan yang ada di masyarakat selama tidak bertentangan dengan koridor
misi HMI.
E. Hubungan Mission Secara Integral
Hubungan antara asas, tujuan, sifat, status, fungsi dan peran HMI secara
integral adalah dalam pencapaian dan memperjuangkan mission HMI harus

12
dilakukan secara utuh dan menyeluruh, dan satu sama lain saling
mempengaruhi, dan menentukan sehingga tidak bisa ditinjau secara parsial.
Dalam diri kader HMI harus :
1. Senantiasa memperdalam kehidupan rohani agar menjadi luhur dan
bertaqwa pada Allah SWT.
2. Selalu tidak puas dan berkemauan keras untuk mencari kebenaran, HMI
hanya komit pada kebenaran.
3. Jujur pada dirinya dan pada orang lain dan tidak mengingkari hati
nuraninya.
4. Teguh dalam pendirian dan obyektif rasional jika berhadapan dengan
orang yang berbeda pendirian.
5. Bersikap kritis dan berfikir bebas kreatif

13
DAFTAR PUSTAKA

Andrawijaya, I.Adam, Perilaku Organisasi Kemahasiswaan. Bandung: Sinar


Baru, 1999.

Darmaningtyas, dkk. Membongkar Dan Kebebasan Akademik, Yogyakarta :


YPZLPM, 1985.

Liliweri, Alo. Kepemimpina. Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1997.

Safaria, Triantoro. Kepemimpinan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004.

14

Anda mungkin juga menyukai