Anda di halaman 1dari 16

Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)

IMPLEMENTASI NILAI DASAR PERJUANGAN HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM TERHADAP


PEMBINAAN KADER HMI KOTA PALEMBANG

Heryati
Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang
heryatisejarah15@gmail.com

Yusinta Tia Rusdiana


Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang
yusintat@yahoo.com

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap pemikiran-pemikiran Cak Nur yang
mempengaruhi kader HMI Cabang Palembang, khususnya pemikirannya yang terdapat
di dalam NDP HMI yang telah ia susun. Penelitian ini merupakan kajian lapangan (field
research) yang terfokus mengkaji implementasi NDP HMI dalam pembinaan kader pada
HMI Cabang Palembang dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
paradigma induktif. Metode dan paradigma tersebut dipilih atas pertimbangan
terhadap analisis masalah penelitian yang menuntut sejumlah informasi dari bawah
berdasarkan prinsip-prinsip penelitian kualitatif. Pendekatan kesejarahan, sosiologis,
dan fenomenologis menjadi pilihan agar tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik.
Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif-kuantitatif. Hasil dalam
penelitian ini adalah pertama, NDP pada awalnya merupakan kertas kerja PB HMI
periode 1966-1969 yang disusun oleh Cak Nur. NDP HMI merupakan cerminan
pemikiran keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan khas HMI. Kedua, NDP bagi
kader HMI cabang Palembang merupakan identitas kedirian kader atau jati dirinya.
HMI cabang Palembang memberikan porsi yang sama bagi setiap kader untuk
memperoleh pengajaran dan pendidikan tentang NDP secara berjenjang; mulai dari
Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA), Latihan Kader I (LK I), LK II, LK III, sampai
tingkatan yang paling tinggi, yaitu Training Instruktur NDP. Ketiga, Cak Nur, sebagai
figur organisatoris maupun intelektual bagi kader HMI cabang Palembang memberikan
pengaruh yang cukup signifikan, khususnya pemikiran-pemikirannya yang tertuang di
dalam NDP HMI.
Kata kunci: HMI, Cak Nur, LK
Abstract
his paper is required to reveal the thoughts of Cak Nur who plays HMI cadres
Palembang Branch, especially the thoughts that are in the HMI NDP he has compiled.
This study is a field study (field research) focused on assessing the implementation of
NDP HMI in cadre development on HMI Palembang Branch by using qualitative
descriptive method with inductive paradigm. The methods and paradigms are
selected on the basis of the analysis of the research issues required from the bottom
of the information based on qualitative research principles. Historical, sociological,
and phenomenological approaches are an option for the purpose of research can be
achieved well. The type of data in this study is qualitative-quantitative. The results
of this study are first, the NDP on the content is the working paper of PB HMI period
1966-1969 compiled by Cak Nur. NDP HMI is a reflection of Islamic thinking, humanity
and keindonesiaan typical HMI. Secondly, the NDP for the HMI cadres of Palembang
branch is the identity of the cadres or their identity. HMI Palembang branch provides
equal portion for each cadre to get teaching and education about NDP in stages;
starting from the Introduction of Prospective Members (MAPERCA), Kader I Training
(LK I), LK II, LK III, to the highest level, the NDP Instructor Training. Thirdly, Cak Nur,
as an organizational and intellectual figure for the HMI cadres of Palembang branch
has significant influence, especially the thoughts that are contained in NDP HMI.
Keywords: HMI, Cak Nur, LK

29
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44

PENDAHULUAN memang menempati posisi dominan


dibanding dengan tokoh-tokoh lainnya
Dalam konteks personifikasi nilai dasar
dan ini menyebabkan generasi muda
institusional yang dimaksud disinyalir
setelah Cak Nur dikritik sebagai generasi
juga berlaku di lingkungan HMI
yang tidak mandiri dan sangat
(Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang
bergantung pada sosok Cak Nur
Kota Palembang. Organisasi HMI sendiri
(Sitompul, 2007 : 63).
seperti yang dimaklumi adalah sebuah
Fakta-fakta ini kiranya cukup
organisasi mahasiswa Islam yang cukup
untuk menyebut bahwa Cak Nur berjasa
tua di Indonesia, yang berdiri di
dalam meletakkan dasar-dasar
Yogyakarta pada tahun 1947. (Sitompul,
perubahan bagi masyarakat. Dalam
2007: 56).
konteks pengkaderan, Cak Nur berjasa
Berbicara tentang kiprah sebuah
bagi pembentukan bakat-bakat
organisasi yang cukup tua, seperti halnya
intelektual muda di lingkungan kampus
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), adalah
dan organisasi HMI. Pengaruh Cak Nur
tak terlepas dari kontribusi pemikiran
semakin terasa ketika selama masih aktif
para tokoh intelektual yang menjadi
di HMI, Cak Nur menyusun sebuah
aktor utama organisasi masing-masing.
dokumen sebagai bagian dari silabus
Dalam lingkup HMI salah seorang tokoh
perkaderan HMI, khususnya menyangkut
utama yang dimaksud adalah Nurcholis
materi keislaman yang saat itu
Madjid. Tak dapat dipungkiri bahwa
dianggapnya kurang mendapat tempat
corak berpikir keislaman Nurcholis
yang memadai ketimbang materi-materi
Madjid (selanjutnya akan disebut Cak
organisasi dan politik. Materi yang
Nur), dianggap cukup berpengaruh
disusun Cak Nur ini dikenal dengan
terhadap pembentukan karakter berpikir
“Nilai-Nilai Dasar Perjuangan,
keislaman HMI, baik secara institusional
selanjutnya disingkat NDP HMI.” (Azhari
maupun personal.
Akmal Tarigan, 2007: 23).
Dalam lingkungan HMI Cak Nur
menjadi tauladan. Para kadernya tak
Dalam tulisannya, Cak Nur
jarang mengutip pemikiran-
mengisahkan bahwa semula NDP ini ingin
pemikirannya. Karya-karya Cak Nur
dinamakan Nilai Dasar Islam (NDI), akan
seperti menjadi referensi wajib bagi
tetapi kesan klaimnya cukup tinggi,
mereka, sehingga tulisan, perkataan dan
seolah-olah hanya inilah nilai Islam,
gagasan-gagasan mereka memiliki
maka ini dihindari dan kemudian
kemiripan intelektual yang nyaris
disesuaikan dengan aktifitas HMI yakni
seragam. Sebagai rujukan, Cak Nur
sebagai organisasi mahasiswa.

30
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)

Selanjutnya Cak Nur menemukan sebuah yang menikmati hak istimewa sebagai
buku yang ditulis oleh Willy Eicher anggota civitas academica. (Madjid, 1997
dengan judul The Fundamental Values : 89).
and Basic Demand of Democratic
Secara umum pengaruh pemikiran
Sosialism (Nilai-Nilai Dasar dan Tuntutan-
keislaman Cak Nur terhadap HMI tampak
Tuntutan Asasi Sosialisme Demokrat).
di dalam dokumen NDP yang disusun Cak
Dari buku inilah Cak Nur terispirasikan
Nur dalam beberapa bab di antaranya;
untuk mengambil istilah “Nilai-Nilai
Dasar-dasar Kepercayaan, Pengertian
Dasar”. Sedangkan kata perjuangan
Dasar Tentang Kemanusiaan, Ketuhanan
diambil dari buku Syahrir yang berjudul
Yang Maha Esa dan Masalah
Perjuangan Kita, maka jadilah NDP
Kemanusiaan, Kebebasan Manusia
tersebut. (Nurcholis Madjid, 1990 : 43).
(Ikhtiar) dan Keharusan Universal
Konsep ini kemudian dibawah ke Kongres
(Takdir), Individu dan Masyarakat,
HMI ke-IX periode 1966-1969 di Malang
Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi,
untuk diformalkan menjadi dokumen
dan Ilmu Pengetahuan. (Dokumen PB
resmi organisasi. (ART HMI 2006: 6).
HMI). Yang membuat Cak Nur termotivasi
Menurut Cak Nur, bahwa selain
untuk menyusun NDP HMI adalah untuk
keindonesiaan dan kemahasiswaan,
memberi panduan bagi kader HMI agar
kualifikasi HMI sebagai gerakan pemuda
bisa memahami Islam dengan baik dalam
adalah keislaman, maka selain harus
dimensi ruang dan waktu dan menjadi
tampil sebagai pendukung nilai-nilai
acuan untuk memahami Islam secara
keindonesiaan dan kemahasiswaan, HMI
lebih komprehensif dan rasional. (Azhari
juga harus tampil sebagai pendukung
Akmal Tarigan, 2007: 2-3).
nilai-nilai keislaman. Sekalipun dukungan
Kemudian dari periode ke
pada nilai-nilai keislaman itu tetap
periode, dokumen NDP itu sejak adanya
dalam format yang tidak dapat
hingga sekarang, selain berfungsi sebagai
dipisahkan dari keindonesiaan dan
tafsir asas ke-Islam-an HMI. NDP juga
kemahasiswaan. Artinya, penghayatan
menjadi rujukan penting dalam setiap
HMI pada nilai-nilai keislaman itu tidak
proses pengkaderan HMI, khususnya
dapat lepas dari lingkungan
dalam pemberian materi-materi
keindonesiaan (antara lain demi
keislaman. Bahkan untuk memahami NDP
efektifitas dan fungsionalitas
ini, dalam pengkaderan HMI, dialokasikan
keislamannya itu sendiri), dan juga tidak
waktu khusus untuk menjabarkan NDP
terlepas dari nilai kemahasiswaan (yaitu
secara utuh dan komprehensif. Dalam
suatu pola penghayatan keislaman yang
NDP HMI tidak ditemukan bahasan
lebih cocok dengan kelompok masyarakat
tentang ajaran-ajaran yang bersifat

31
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44

teknis fiqhiyah, namun lebih memuat prinsip-prinsip penelitian kualitatif


nilai-nilai yang bersifat universal, maka (Moeloeng, 2001: 5). Pendekatan
NDP menjadi sangat sulit dipahami. penelitian mengunakan pendekatan
Bukan hanya itu, karena kesejarahan (historis approach),
pembahasaannya yang sulit dipahami dan pendekatan sosiologis dan pendekatan
ini menurut Cak Nur disengaja karena fenomenologis.
NDP dimaksudkan sebagai kumpulan
Sumber data yang digunakan dalam
nilai, maka penguraian/penjelasan NDP
penelitian ini adalah Sumber Data Primer
dalam proses pengkaderan di setiap HMI
yang berupa data yang langsung
cabang pun menjadi sangat beragam.
dikumpulkan dari buku-buku atau
(ART HMI 2006).
dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh
Pada hakikatnya semangat HMI, seperti Nilai-Nilai Dasar
kelahirkan NDP HMI paralel dengan Perdjuangan (1971), Kumpulan Materi
semangat kelahiran HMI itu sendiri, dan Puisi (tanpa tahun terbit), dan dari
hanya saja dalam kasus NDP, Cak Nur responden yang terdiri dari pembina,
sangat berperan dalam pengurus dan anggota kader HMI Cabang
mengkonseptualisasikannya secara lebih Palembang, yang merupakan informasi-
sistematis, utuh dan komprehensif. informasi yang berkaitan langsung
(Sitompul, 2007: 179-185). Dari dengan objek kajian sedangkan, data
penjelasan tersebut, dapatlah dikatakan sekunder dalam penelitian ini seperti
bahwa NDP HMI yang disusun Cak Nur buku yang ditulis oleh Victor Immanuel
mendapat tempat yang cukup kuat bagi Tanja (1991), Himpunan Mahasiswa
pembentukan karakter berpikir Islam, buku yang ditulis oleh Suharsono
keislaman HMI. Hal ini menandakan (1997), HMI; Pemikiran dan Masa Depan,
bahwa pemahaman keislaman HMI cukup buku yang ditulis oleh Muhammad Hari
kuat dipengaruhi oleh sosok Cak Nur. Zamhari (2004), Agama dan Negara;
Analisis Kritis Pemikiran Nurcholish
METODE PENELITIAN
Madjid, dan buku yang ditulis oleh
Jenis penelitian yang digunakan adalah
Nurcholish Madjid (1987), Islam
penelitian lapangan (field research) yang
Kemodernan dan Keindonesiaan.
menggunakan metode deskriptif-
Teknik sampling yang digunakan
kualitatif dengan paradigma induktif.
dalam penelitian ini adalah purposive
Dalam hal ini penulis pilih atas dasar
sampling (cuplikan). Purposive sampling
pertimbangan terhadap analisis masalah
digunakan untuk pertimbangan dapat
penelitian yang menuntut sejumlah
memilih informan secara selektif dengan
informasi dari bawah berdasarkan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan

32
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)

tertentu ini, misalnya orang tersebut Madjid yang dibantu oleh Sakib Mahmud
yang dianggap paling tahu tentang apa dan Endang Saefudin Ansari.
yang diharapkan, sehingga akan
Adapun pokok-pokok pemikiran
memudahkan peneliti menjelajahi
Cak Nur dalam NDP HMI akan diuraikan
obyek/situasi sosial yang diteliti
berikut ini:
(Sugiyono, 2012: 300).
1. Tentang Dasar Kepercayaan
Teknik pengumpulan data
Diakui sebagai kenyataan, bahwa
mengunakan observasi berperan serta
kepercayaan atau iman adalah hakiki
(participant observation), wawancara
bagi peradaban dan tak terelakkan bagi
mendalam (in depth interview) dan
manusia. Tetapi walaupun keimanan ini
dokumentasi (Sugiyono, 2012: 308-309).
memberikan kebenaran, namun ia pun
Teknik analisis data dilakukan dengan
melahirkan tradisi-tradisi demikian
menggunakan model analisis interaktif.
membelit masyarakat dan dengan tegas
Dalam model analisis ini terdapat tiga
menolak perubahan. Oleh karena itu,
komponen yang harus dipahami oleh para
sayang sekali bila harus melawan
peneliti yaitu reduksi data, sajian data
kemajuan. Tampaknya jalan keluar dari
dan penarikan simpulan/ verifikasi (Miles
problema ini ialah bahwa bagaimanapun
& Huberman, 1992: 16).
masyarakat harus membebaskan tradisi-
tradisi yang menghambat kemajuan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN kembali kepada keimanan semula yang
Pemikiran Nurcholish Madjid Dalam ditegaskan oleh Allah atau petunjuk
Nilai Dasar Perjuangan HMI sejati. Kalimat syahadat yang pertama-
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah”-
Pada masa kepemimpinan Nurcholis
mengandung pengertian baik
Madjid, HMI secara nasional mampu
penyangkalan maupun pengecualian.
menghasilkan suatu dasar asasi yang
Kalimat “Tak ada Tuhan”, menyangkali
kukuh bagi organisasinya terutama untuk
semua kepercayaan palsu; sedangkan
menjawab dengan tepat masalah-
kalimat “melainkan Allah” adalah
masalah pembaharuan keagamaan di
pengecualian yang diperuntukkan bagi
dalam umat. Dalam beberapa kalimat
kepercayaan yang benar terhadap Allah.
yang dirumuskan dan disusun paling baik
(NDP HMI 1971, hal. 5-7). Maksudnya,
ialah Nilai Dasar Perjuangan (NDP) yang
dengan menyangkali semua kepercayaan
dihasilkan selama kongres HMI ke-9 pada
palsu, manusia membebaskan dirinya
tahun 1969. Sejak itulah kedudukan
sendiri dari ikatan tradisi. Sedangkan
keagamaan dan ideologi HMI secara
dengan memberikan pengecualian bagi
resmi dapat dirumuskan oleh Nurcholish

33
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44

yang benar, manusia menyerahkan harus melihat alam dan kehidupan ini
dirinya kepada Allah, itulah arti hakiki sebagaimana adanya tanpa melekatkan
Islam. kepadanya kualitas-kualitas yang bersifat
Ketuhanan. Sebab, seperti diungkapkan
Manusia memiliki bermacam-
sebelumnya, alam diciptakan dengan
macam jalan, termasuk pendekatan
wujud yang nyata dan objektif
terhadap Tuhan secara intuitif, secara
sebagaimana adanya. Alam tidak
ilmiah, secara menyejarah, secara
menyerupai Tuhan dan Tuhan pun tidak
pengalaman; tetapi dalam
sama dengan alam. Sikap yang
keterbatasannya manusia tidak dapat
mempertuhankan dan mensakralkan
dengan kesanggupannya sendiri benar-
haruslah ditujukan kepada Tuhan
benar menangkap hakikat Yang Maha Esa
semata; Tuhan yang Maha Esa. Landasan
itu. Untuk ini manusia memerlukan
berpikir seperti ini hendaknya dimiliki
wahyu Tuhan yang tidak diberikan
oleh setiap kader HMI.
kepada setiap umat manusia, tetapi
hanya kepada orang-orang suci tertentu 2. Tentang Masalah Kemanusiaan
yang terpilih sebagai rasul (utusan) dan
Sebagai khalifah Tuhan di muka bumi,
nabi. Garis sejarah para rasul dan nabi
manusia akan cenderung kepada
sepanjang zaman merentang dari nabi
kebenaran. (NDP.HMI,1971 : 11). Hati
Adam kepada Nuh kepada Ibrahim
nuraninya merupakan pemancar bagi
kepada Musa kepada Isa, putra Mariam,
keinginannya untuk melakukan
memuncak dalam diri Muhammad SAW
kebenaran. Fitrahnya itu jugalah yang
nabi dan rasul terakhir sepanjang masa.
menyebabkan manusia berbeda dari
(NDP.HMI, 1971 : 7).
makhluk-makhluk yang lain. Menuruti
Dengan demikian, dari pemikiran perintah-perintah hati nuraninya itu,
Cak Nur yang tertuang dalam NDP di atas menyebabkan manusia hidup sesuai
dapat dikatakan, bahwa kehidupan yang dengan fitrahnya dan oleh karenanya ia
baik adalah yang disemangati oleh iman menjadi benar dengan sendirinya.
dan ilmu. Bidang iman dan Manusia yang benar ialah mereka yang
pencabangannya menjadi wewenang menangkap makna hidup dengan
wahyu, sedangkan ilmu pengetahuan mengerjakan amal saleh atau perbuatan-
menjadi wewenang manusia untuk perbuatan yang berkebaikan. Dengan
menguasai dan mengumpulkan kehidupan demikian, kebahagiaan akan dapat
dunia ini. Ilmu itu meliputi tentang alam ditemukan di dalam langkah maju yang
dan manusia (sejarah), dan untuk dilaksanakan dengan perbuatan-
memperoleh ilmu pengetahuan tentang perbuatan baik. Berangkat dari
nilai kebenaran sejauh mungkin, manusia pemikiran di atas, dapat dikatakan

34
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)

bahwa Cak Nur sebenarnya menginginkan Dalam segi yang kedua, orang tak
kader HMI mencapai tingkatan manusia berkesempatan lagi untuk melakukan
sejati (insan kamil), yang mana kegiatan perbuatan baik, hanyalah menunggu
mental dan fisiknya merupakan suatu peradilan Tuhan sendiri sebagai pribadi.
keseluruhan. Kerja jasmani dan kerja Pendek kata, manusia dilahirkan seorang
rohani bukanlah dua kenyataan yang diri, menjadi anggota masyarakatnya,
terpisah. Malahan dia tidak mengenal dan sesudah mati ia seorang diri pula
perbedaan antara kerja dan kesenangan, berhadapan dengan Tuhannya. Oleh
kerja baginya adalah kesenggangan dan karena itu, kepribadian manusia
kesenangan ada dalam dan melalui merupakan kenyataan dasar
kerja. Dia berkepribadian, merdeka, perikemanusiaan, yang di atasnyalah
memiliki dirinya sendiri, menyatakan ke nilai-nilai kemanusiaan berpangkal.
luar corak perorangannya dan Sebagai pribadi, manusia harus memikul
mengembangkan kepribadian dan tanggung jawab atas perbuatannya;
wataknya secara harmonis. Dia tidak maka dari itu kemerdekaan pribadi
mengenal perbedaan antara kehidupan adalah hak utama dan asasi bagi
individual dan kehidupan komunal, tidak manusia. Sebagai makhluk sosial, di lain
membedakan antara perorangan dan pihak, maka harus mempergunakan
sebagai anggota masyarakat, hak dan kemerdekaannya itu tanpa merugikan
kewajiban serta kegiatan-kegiatan untuk manusia lain. (NDP HMI, 1971 : 13-14).
dirinya adalah juga sekaligus untuk
Langkah yang Dilakukan HMI Cabang
sesama umat manusia.
Palembang dalam
3. Tentang Masalah Kemerdekaan Mengimplementasikan NDP pada HMI
Manusia Palembang

Mengenai masalah kemerdekaan, NDP bagi kader HMI cabang Palembang


dikatakan bahwa tidak mungkin khususnya dipandang dari empat aspek;
kejujuran tanpa kemerdekaan. pertama, sebagai substansi spirit ajaran
Kehidupan memiliki dua sisi, fanâ’ Islam Khas HMI. Kedua, sebagai
(binasa) dan baqâ’ (abadi). Dalam hal komposisi dan formulasi ideal dan utuh
yang pertama, orang harus melakukan dari makna iman, ilmu dan amal. Karena
perbuatan baik dan siap itu NDP dapat dipahami sebagai sarana
mempertanggungjawabkan apa yang pokok dan utama untuk mewujudkan
telah dilakukannya, baik sebagai pribadi kemanusiaan dan kemasyarakatan
maupun sebagai anggota masyarakat. universal. Ketiga, sebagai paham
(NDP HMI, 1971 : 13). sekaligus keyakinan berpikir HMI yang
dapat menjadi landasan dan energi

35
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44

utama bagi kader HMI dalam meyakini (berkeyakinan), maka akan


mewujudkan misinya. Keempat, NDP ditemukan nilai-nilai. Bagi HMI,
sebagai landasan etis dan normatif setiap nilai-nilai yang ditemukan dengan
kader HMI untuk mencapai tujuannya. metode NIK (Nilai-Nilai Islam) inilah yang
(Hambali Yusuf, Wawancara, 7 April selalu diperjuangkan sebagai misinya.
2017). Sehingga mission HMI akan selalu
merujuk kepada Nilai-Nilai Kader ini yang
Setiap kader HMI cabang
bersumber dari NDP HMI. (Budi Riyoko,
Palembang harus memiliki kesiapan
Wawancara, 21 April 2017).
mental untuk mendalami NDP secara
Netral, obyektif, dinamis, istiqamah, dan NDP sangat penting, karena HMI
komitmen dalam kebenaran. Obyektif bukan organisasi massa, tetapi organisasi
adalah keyakinan mengenai kader. Dengan demikian, kader wajib
kebenarannya. Sikap obyektif akan memiliki karakter nilai-nilai yang
nampak pada keyakinan, kebenaran dan integral. Sehingga nantinya diharapkan
sikap subyektif itu. Karena suatu apapun status dan peran kadernya di
kepastian bahwa obyektifitas itu arena pengabdian tetap mewarnai
subyektif. Obyektifitas bukan lawan aktivitasnya dengan nilai-nilai keislaman,
subyektivitas melainkan pasangan. Kajian kemanusiaan dan keindonesiaan.
NIK/NDP di dalamnya sangat filosofis, Tegasnya, kualitas kader HMI cabang
maka dalam mempelajarinya harus Palembang terletak pada amal salehnya
dilandasi semangat keterbukaan, via proses perkaderan lewat materi NDP.
kejujuran dan dinamis. Terbuka tidak (M. Hasyim Zamzam, Wawancara, 28
saja mau berdialog dengannya tetapi April 2017).
juga mau melepas dahulu segala cara
NDP mengajarkan kepada kader
menyakini Al-Qur’an yang telah dimiliki.
HMI, bahwa proses mencari kebenaran
Jujur berarti harus mau mengakui dan
itu tidak boleh berhenti. Karena
menerima kebenaran apabila potensi
kebenaran yang diperoleh manusia
kesadarannya telah dapat menerima dan
sesungguhnya adalah kebenaran yang
mengakui. Dinamis, di dalam
bersifat relatif. Kebenaran yang absolut
mempelajari NIK/NDP berarti mencari
itu hanya ada pada Tuhan. Oleh sebab
kebenaran. Dengan demikian menuntut
itu segala upaya untuk memahami ajaran
proses yang terus menerus karena
agama secara argumentatif, harus
kebenaran yang ditemukan itu
dihargai. Aliran-aliran keagamaan yang
sebenarnya hanya sementara.
muncul dalam Islam, baik yang sesat
Setelah NIK/NDP dipahami oleh atau tidak, semuanya harus dipahami
seorang kader dan diterima sebagai cara sebagai bagian dari usaha untuk

36
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)

menemukan kebenaran yang hakiki. Oleh Nurcholish Madjid atau akrab dipanggil
sebab itu, tidak sepantasnya atas nama Cak Nur, bagi kader HMI cabang
otoritas semu, upaya pencarian Palembang adalah sosok organisator yang
kebenaran itu dihentikan sama sekali. menjadi teladan. Di samping itu, ide-ide
Kecuali kita memang meyakini kebenaran pembaharuan keagamaannya sangat
yang sudah ada adalah mutlak benar. menginspiratif, terutama yang tertuang
(Budi Riyoko, Wawancara, 28 April 2017). dalam NDP HMI. (Budi Riyoko,
Wawancara, 19 Mei 2017). Hal ini
Kader HMI cabang Palembang
menunjukkan bahwa hingga dewasa ini
hendaklah memiliki kemampuan
sosok Cak Nur masih eksis di hati para
menguasai nilai-nilai dalam NDP,
kader HMI cabang Palembang, sehingga
meskipun harus diakui setiap kader
figurnya menjadi teladan, ide-idenya
berbeda-beda tingkat pemahaman dan
menginspiratif dan pemikiran-
pengamalannya, semuanya sangat terkait
pemikirannya menjadi motor pergerakan.
dengan kesempatan dan keseriusan
dalam mengikuti pelatihan kader, baik
formal maupun informal. Nilai-nilai ke- Kader HMI cabang Palembang
islaman, kemanusiaan, dan ke-indonesian dalam memperjuangkan nilai kebenaran
yang tetuang dalam NDP mestinya senantiasa didasari oleh NDP HMI, setiap
menjadi cerminan pribadi pengurus dan gerakan yang dilakukan bertujuan untuk
kader HMI cabang Palembang. (Mgs. mengoreksi dan memperbaiki kondisi
Anwar Husin Umrie, Wawancara, 25 Mei masyarakat, bangsa dan negara. Oleh
2017). karena itu, menurut Budi Riyoko
(Wawancara, 20 Nopember 2011), ukuran
Senada dengan yang diungkapkan
kemurnian gerakan yang dilakukan oleh
Mgs. Anwar Husin Umrie, Hambali Yusuf
para kader HMI adalah sebagai berikut:
mengatakan; sebagai kader bangsa dan
kader umat wajib bagi semua kader HMI 1. Memperjuangkan kebenaran dan
cabang Palembang paham akan nilai-nilai kepentingan rakyat
yang terdapat dalam NDP HMI, lalu
2. Merupakan gerakan moral yang
menjiwai semua nilai-nilai dasar tersebut
terlepas dari segala kepentingan
dan mengaplikasikannya dalam
3. Bersifat netral terhadap semua
kehidupan sehari-hari. (Hambali Yusuf,
golongan.
Wawancara, 19 Mei 2017).
HMI cabang Palembang dalam
Pengaruh Nurcholish Madjid Terhadap
merealisasikan NDP memposisikan diri
Pembinaan Kader HMI Cabang
sebagai gerakan moral, maka ada
Palembang
beberapa hal yang menjadi landasan

37
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44

pergerakan. Pertama, gerakan yang dilakukan dapat diketahui dalam tiga


dilakukan oleh para kader HMI cabang hal. Pertama, dalam bentuk intelektual
Palembang harus mampu membangkitkan HMI. Misalnya usaha pencerdasan umat
kesadaran masyarakat untuk menolak dan masyarakat, rumusan ide dan konsep
ketidakadilan, dilandasi oleh idealisme, serta perbaikan kualitas dan mampu
etika, moralitas dan aspirasi masyarakat. mengatasi persoalan yang dihadapi
Kedua, harus menjadi kesadaran bagi masyarakat. Kedua, pengorganisasian
HMI cabang Palembang bahwa aspirasi umat dan masyarakat. Misalnya usaha
masyarakat yang mereka bawa lewat untuk membangun dan memperbaiki
aktivitas demonstrasi hendaklah sistem keagamaan, sosial, ekonomi,
dilakukan dengan damai. (Hambali Yusuf, politik, pendidikan dan budaya umat
Wawancara, 26 Mei 2017). Hal tersebut dalam masyarakat. Ketiga, melakukan
paling tidak telah mencerminkan nilai nahy al-munkar (pencegahan terhadap
kemanusiaan, kemerdekaan dan keadilan hal-hal negatif) yang akan merusak
sosial yang diyakini dan diaktualisasikan tatanan umat dan masyarakat (Tamami
para kader HMI cabang Palembang. Takrori, Wawancara, 29 Mei 2017). Hal
ini jika direalisasikan menjadi usaha
Salah satu wujud usaha yang
nyata, paling tidak telah mencerminkan
dilakukan para kader HMI cabang
nilai keadilan sosial dan keadilan
Palembang yang didasari oleh nilai-nilai
ekonomi, nilai individu dan masyarakat
keislaman dan keindonesiaan yang
serta nilai manusia dan ilmu
tertuang dalam NDP, yaitu mengabdikan
pengetahuan.
diri mereka terhadap semua
permasalahan yang dihadapi oleh umat Dalam menerapkan nilai-nilai
Islam dan masyarakat dalam wilayah dasar perjuangan HMI, para kader HMI
Palembang khususnya dan Sumatera telah melakukan berbagai usaha
Selatan pada umumnya. Bentuk pergerakan dalam kehidupan
pengabdian tersebut adalah sebagai bermasyarakat, berbangsa dan
upaya untuk mendampingi umat dan bernegara. Di antaranya adalah para
masyarakat mengatasi persoalan yang kader HMI cabang Palembang membantu
dihadapinya, dalam hal ini para kader masyarakat untuk memperoleh keadilan
HMI cabang Palembang telah melakukan yang dirugikan oleh kebijakan
fungsinya sebagai social control. pemerintah daerah dalam kasus
(Tamami Takrori,Wawancara, 29 Mei penimbunan rawa yang dilakukan oleh
2017). pengusaha mengakibatkan banjir.
(Hambali Yusuf, Wawancara, 2 Juni
Masih menurut Takrori, bentuk
2017). Hal ini menunjukkan adanya
realisasi gerakan kontrol sosial yang

38
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)

realisasi dari pemahaman kader terhadap Pelajar Muhammadiyah (IPM). Usaha


pentingnya nilai keadilan sosial dalam yang telah dilakukan oleh para kader
NDP. HMI ini mencerminkan penerapan nilai
keadilan sosial.
Kader HMI cabang Palembang
sejak tahun 1966 dan 1970 telah Pada tahun 1996-1997, ketika
memulai fungsinya sebagai kontrol sosial, perjudian mulai marak lagi di
yaitu mengadakan aksi demonstrasi anti Palembang, maka HMI cabang Palembang
perjudian, pada saat itu perjudian di berada di garda terdepan sebagai
kota Palembang sudah sangat marak dan penentang perjudian saat itu yang sangat
meresahkan masyarakat, sehingga para marak di komplek Ilir Barat, Perintis
kader HMI cabang Palembang melakukan Kemerdekaan, dan Sayangan yang
gerakan anti judi dengan menjalin merupakan titik-titik sentral lokasi
kerjasama dengan berbagai elemen perjudian. HMI cabang Palembang juga
organisasi seperti Serikat Mahasiswa membuka posko pengaduan masyarakat
Muslim Indonesia (SEMMI), Ikatan terkait masalah perjudian dan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), kemaksiatan. Hasilnya diperoleh
Keluarga Mahasiswa Islam (KMI). Dengan beberapa laporan masyarakat terkait
gerakan tersebut berhasil meminimalisir dengan hal tersebut, dengan demikian
perjudian yang begitu menjamur dan teridentifikasi titik-titik sentral
meresahkan masyarakat Palembang. perjudian dan prostitusi di Palembang.
Usaha yang telah dilakukan oleh para (Budi Riyoko, Wawancara, 17 Juni 2017).
kader HMI cabang Palembang mengenai Hal tersebut memperlihatkan konsistensi
masalah perjudian ini paling tidak telah kader HMI cabang Palembang dalam
mengindikasikan adanya penerapan nilai penerapan nilai-nilai indivu dan
individu dan masyarakat serta nilai masyarakat agar terciptanya tatanan
ketuhanan dan kemanusiaan. masyarakat yang lebih baik.

Pada tahun 1977 HMI cabang Pada tahun 1998 merupakan


Palembang melakukan aksi penolakan puncak gerakan mahasiswa dengan
pembangunan gereja di atas pemakaman didengungkan gerakan reformasi yang
umat Islam yang terletak di Jalan Letkol berhasil mengakhiri masa Orde Baru yang
Iskandar 15 Ilir. Gerakan ini diikuti ditandai lengsernya Presiden Suharto.
beberapa elemen organisasi HMI cabang Palembang turut berperan
kemahasiswaan lainnya seperti aktif dalam gerakan menuntut reformasi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dengan sikap-sikap mendukup reformasi.
(PMII), Pemuda Muslim Indonesia (PMI), Mengawal terus-menerus proses
Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Ikatan reformasi serta penerapannya di Wilayah

39
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44

Sumatera Selatan. HMI cabang Simpulan


Palembang senantiasa memantau dan Dari uraian terdahulu dan sekaligus
mengawal serta menuntut agar proses sebagai jawaban terhadap permasalahan
pemilihan Pemerintah daerah harus yang telah dirumuskan, maka dapat
bersih dari segala bentuk KKN. (Budi disimpulkan sebagai berikut:
Riyoko, Wawancara, 17 Juni 2017).
1. NDP HMI secara historis muncul
Usaha-usaha yang dilakukan oleh para
karena kebutuhan terhadap buku saku
kader HMI cabang Palembang dalam hal
organisasi. NDP ini mencakup tema
menciptakan tata pemerintahan yang
pokok; NDP HMI secara historis
baik, serta senantiasa mengawal proses
muncul karena kebutuhan terhadap
reformasi dalam segala bidang
buku saku organisasi. NDP ini
merupakan salah satu bentuk
mencakup tema pokok; pertama,
pengejawantahan pemahaman mereka
tentang Dasar-Dasar Kepercayaan;
terhadap nilai-nilai individu dan
kedua, mengenai Pengertian-
masyarakat serta nilai-nilai keadilan
Pengertian Dasar tentang
sosial. Dalam aktifitas pergerakannya,
Kemanusiaan; ketiga, mengenai
para kader HMI cabang Palembang
Universalisme Islam dan Kebebasan
senantiasa berkoordinasi dengan
Berusaha; keempat, mengenai
lembaga-lembaga yang terkait seperti
Ketuhanan yang Maha Esa dan
DPRD, aparat kepolisian dll,. (Hambali
Perikemanusiaan; Kelima, mengenai
Yusuf, Wawancara, 14 Oktober 2011).
Individu dan Masyarakat; keenam,
Hal ini menunjukkan adanya komitmen
tentang Keadilan Sosial dan Keadilan
kader HMI cabang Palembang dalam
Ekonomi; ketujuh, tentang
menerapkan nilai-nilai individu dan
Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan.
masyarakat.
Atau secara sederhana dapat
Dengan demikian pemikiran- dikatakan pemikiran Cak Nur dalam
pemikiran Cak Nur secara umum NDP HMI itu merupakan cerminan
mempengaruhi intelektualisme kader HMI pemikiran keislaman, kemanusiaan
cabang Palembang, dan khususnya yang dan keindonesiaan.
telah tertuang di dalam NDP HMI, hal itu
2. NDP bagi kader HMI Cabang
nampak dari berbagai usaha pergerakan
Palembang adalah dasar dalam
yang telah dilakukan oleh para kader HMI
perjuangan hidup, baik dalam
cabang Palembang dalam hal hidup
berorganisasi, bermasyarakat, dan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam rangka mencapai
bernegara.
tingkat implementasi NDP bagi kader,
PENUTUP HMI Cabang Palembang melaksanakan

40
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)

aktivitas-aktivitas pembinaan secara Madjid baik secara personal maupun


berjenjang dan berkelanjutan. Hal ini intelektual bagi kader HMI cabang
dilakukan agar setiap kader Palembang secara umumnya, dan
memperoleh kesempatan mengkaji, khususnya pemikiran-pemikirannya
memahami, menjiwai dan yang tertuang di dalam NDP HMI yang
mengimplementasikannya. Adapun senantiasa dikaji dan diaktualisasikan
aktivitas-aktivitas pembinaan oleh kader HMI cabang Palembang
tersebut dimulai dari Masa Perkenalan dalam kehidupan bermasyarakat,
Calon Anggota (MAPERCA), Latihan berbangsa dan bernegara. Di antara
Kader I (LK I), LK II, LK III, sampai bukti nyata adanya penerapan NDP
tingkatan yang paling tinggi, yaitu HMI oleh kader HMI cabang
Training Instruktur NDP. Palembang yaitu melaksanakan
berbagai gerakan seperti demonstrasi
3. Cak Nur, sebagai figur organisatoris
anti judi dan prostitusi, menyuarakan
maupun intelektual bagi kader HMI
aspirasi masyarakat yang dirugikan
cabang Palembang memberikan
oleh kebijakan pemerintah daerah
pengaruh yang cukup signifikan. Tidak
dalam hal penimbunan rawa yang
mengherankan bila ia masih tetap
mengakibatkan kerugian karena
diidolakan oleh para kader HMI
banjir, menentang pembangunan
cabang Palembang dengan tidak
gereja di atas lokasi pemakaman
menafikan tokoh-tokoh lainnya,
masyarakat muslim, menuntut
seperti Deliar Noer, Akbar Tanjung
reformasi pada masa Orde Baru,
dan lain-lain. Di samping itu juga,
mengawal proses reformasi dalam
forum-forum kajian Cak Nur juga
segala aspek birokrasi pemerintahan,
banyak mendapat perhatian dari
mengawal pemilukada agar terbebas
kader-kader HMI cabang Palembang,
dari segala bentuk KKN. Dari semua
seperti kajian tentang pluralisme
usaha pergerakan yang dilakukan oleh
(kalimat as-sawa’; semua agama itu
kader HMI cabang Palembang paling
baik), demokrasi, kesetaraan gender
tidak telah mencerminkan nilai-nilai
dan seterusnya. Satu hal lagi yang
yang terkandung NDP HMI, di
menarik dari yang telah disebutkan,
antaranya adalah nilai individu dan
bahwa bagi kader yang akan
masyarakat, nilai ketuhanan dan
mengikuti Pelatihan Ideo-politik NDP
perikemanusiaan, serta nilai keadilan
disyaratkan membaca paling tidak 15
sosial.
buku karya Cak Nur. Semua itu bisa
menjadi indikator-indikator betapa Saran
masih berpengaruhnya Nurcholis

41
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44

Peneliti perlu untuk memberikan Abdurrahman. 1999. Metode Penelitian


Sejarah, Logos, Jakarta
beberapa saran berkenaan dengan hasil
Arikunto, Suharsismi. 1993. Prosedur
penelitian tersebut. Dalam membaca
Penelitian, Suatu Pendekatan, Cet
sejarah HMI cabang Palembang belum IX; Rineka Cipta, Jakarta.
ada buku khusus tentang sejarah dan Bakri, Syamsul, Mudhofir dan Mudhofir
Abdullah 2004. Jombang-Kairo,
pergerakan HMI cabang Palembang, yang
Jombang-Chicago: Sintesis
ditemukan di lapangan masih berbentuk Pemikiran Gus Dur dan Cak Nur
dalam Pembaruan Islam di
dokumen-dokumen laporan para
Indonesia, Tiga Serangkai, tt.
pengurus HMI Cabang Palembang Departemen Pendidikan dan
terdahulu. Kebudayaan. 1991. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Penulis menyarankan kepada Pustaka
para kader di HMI Cabang Palembang, Dokumen PB HMI tetang NDP HMI
dan khususnya pengurus cabang agar Lexy J Moleong. 2010. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
melakukan usaha-usaha untuk Remaja Rosdakarya.
menerbitkan buku tentang sejarah dan Miles B. Matthew dan Huberman A.
pergerakan HMI Cabang Palembang. Hal Michael. 1992. Analisis Data
Kualitatif: Buku Sumber tentang
ini dipandang penulis perlu untuk Metode-metode Baru. terjemahan:
dilakukan supaya para kader mendatang Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI
Press.
tahu tentang sejarah wadahnya. Kedua,
Madjid, Nurcholis. 1990. ”Gagasan dan
Secara umum memang kader di Latar Belakang Perumusan NDP
lingkungan HMI kota Palembang mengerti HMI”, dalam, HMI Menjawab
Tantangan Zaman, Gunung Kulabu,
betul tentang NDP HMI serta menjiwai Jakarta.
dan berusaha untuk mengaktualisasikan Madjid, Nurcholis. 1992. Islam Doktrin
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan Peradaban, Sebuah Telaah
Kritis Tentang Masalah Keimanan,
dalam kehidupan berorganisasi, Kemanusiaan dan Kemodernan, Cet
bermasyarakat, berbangsa dan I; Paramadina, Jakarta.
bernegara, akan tetapi ada juga yang Madjid, Nurcholis. 1997. Tradisi Islam,
Peran dan Fungsinya Dalam
belum mampu untuk memperoleh Pembangunan di Indonesia, Cet I;
pemahaman yang baik sehingga Paramadina, Jakarta.

berdampak pada tidak tercerminnya NDP Madjid, Nurcholis. 2002. Masyarakat


Religius Membumikan Nilai-Nilai
tersebut dalam kpribadiannya sebagai Islam dalam Kehidupan
kader HMI. Masyarakat, Cet II; Paramadina,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Madjid, Nurcholis. 1998. Islam
Abdullah, M. Amin. 2006. Islamic Studies Kemodrenan dan Keindonesiaan,
di Perguruan Tinggi: Pendekatan Cet, XI; Mizan, Bandung.
Integratif-Interkonektif, Cet I; Madjid, Nurcholis. 1998. Dialog
Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Keterbukaan, Artikulasi Nilai Islam

42
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)

dalam Wacana Politik


Kontemporer, Cet I; Paramadina,
Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sitompul, Agus Salim. 1999. “Dokumen
Landasan Perjuangan HMI dalam
Lintasan Sejarah”, dalam, Menuju
Masyarakat Cita: Refleksi atas
Persoalan-Persoalan Kebangsaan,
Badko HMI Malirja, tt.
Tarigan, Azhari Akmal. 2007. Islam
Mazhab HMI, Tafsir Tema Besar
Nilai Dasar Perjuangan (NDP), Cet;
I, GP Press Group, Jakarta.
Arsip Dan Wawancara
Arsip-arsip pengurus Hmi cabang
Palembang
Wawancara-wawancara pribadi

43
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44

44

Anda mungkin juga menyukai