Heryati
Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang
heryatisejarah15@gmail.com
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap pemikiran-pemikiran Cak Nur yang
mempengaruhi kader HMI Cabang Palembang, khususnya pemikirannya yang terdapat
di dalam NDP HMI yang telah ia susun. Penelitian ini merupakan kajian lapangan (field
research) yang terfokus mengkaji implementasi NDP HMI dalam pembinaan kader pada
HMI Cabang Palembang dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
paradigma induktif. Metode dan paradigma tersebut dipilih atas pertimbangan
terhadap analisis masalah penelitian yang menuntut sejumlah informasi dari bawah
berdasarkan prinsip-prinsip penelitian kualitatif. Pendekatan kesejarahan, sosiologis,
dan fenomenologis menjadi pilihan agar tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik.
Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif-kuantitatif. Hasil dalam
penelitian ini adalah pertama, NDP pada awalnya merupakan kertas kerja PB HMI
periode 1966-1969 yang disusun oleh Cak Nur. NDP HMI merupakan cerminan
pemikiran keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan khas HMI. Kedua, NDP bagi
kader HMI cabang Palembang merupakan identitas kedirian kader atau jati dirinya.
HMI cabang Palembang memberikan porsi yang sama bagi setiap kader untuk
memperoleh pengajaran dan pendidikan tentang NDP secara berjenjang; mulai dari
Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA), Latihan Kader I (LK I), LK II, LK III, sampai
tingkatan yang paling tinggi, yaitu Training Instruktur NDP. Ketiga, Cak Nur, sebagai
figur organisatoris maupun intelektual bagi kader HMI cabang Palembang memberikan
pengaruh yang cukup signifikan, khususnya pemikiran-pemikirannya yang tertuang di
dalam NDP HMI.
Kata kunci: HMI, Cak Nur, LK
Abstract
his paper is required to reveal the thoughts of Cak Nur who plays HMI cadres
Palembang Branch, especially the thoughts that are in the HMI NDP he has compiled.
This study is a field study (field research) focused on assessing the implementation of
NDP HMI in cadre development on HMI Palembang Branch by using qualitative
descriptive method with inductive paradigm. The methods and paradigms are
selected on the basis of the analysis of the research issues required from the bottom
of the information based on qualitative research principles. Historical, sociological,
and phenomenological approaches are an option for the purpose of research can be
achieved well. The type of data in this study is qualitative-quantitative. The results
of this study are first, the NDP on the content is the working paper of PB HMI period
1966-1969 compiled by Cak Nur. NDP HMI is a reflection of Islamic thinking, humanity
and keindonesiaan typical HMI. Secondly, the NDP for the HMI cadres of Palembang
branch is the identity of the cadres or their identity. HMI Palembang branch provides
equal portion for each cadre to get teaching and education about NDP in stages;
starting from the Introduction of Prospective Members (MAPERCA), Kader I Training
(LK I), LK II, LK III, to the highest level, the NDP Instructor Training. Thirdly, Cak Nur,
as an organizational and intellectual figure for the HMI cadres of Palembang branch
has significant influence, especially the thoughts that are contained in NDP HMI.
Keywords: HMI, Cak Nur, LK
29
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44
30
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
Selanjutnya Cak Nur menemukan sebuah yang menikmati hak istimewa sebagai
buku yang ditulis oleh Willy Eicher anggota civitas academica. (Madjid, 1997
dengan judul The Fundamental Values : 89).
and Basic Demand of Democratic
Secara umum pengaruh pemikiran
Sosialism (Nilai-Nilai Dasar dan Tuntutan-
keislaman Cak Nur terhadap HMI tampak
Tuntutan Asasi Sosialisme Demokrat).
di dalam dokumen NDP yang disusun Cak
Dari buku inilah Cak Nur terispirasikan
Nur dalam beberapa bab di antaranya;
untuk mengambil istilah “Nilai-Nilai
Dasar-dasar Kepercayaan, Pengertian
Dasar”. Sedangkan kata perjuangan
Dasar Tentang Kemanusiaan, Ketuhanan
diambil dari buku Syahrir yang berjudul
Yang Maha Esa dan Masalah
Perjuangan Kita, maka jadilah NDP
Kemanusiaan, Kebebasan Manusia
tersebut. (Nurcholis Madjid, 1990 : 43).
(Ikhtiar) dan Keharusan Universal
Konsep ini kemudian dibawah ke Kongres
(Takdir), Individu dan Masyarakat,
HMI ke-IX periode 1966-1969 di Malang
Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi,
untuk diformalkan menjadi dokumen
dan Ilmu Pengetahuan. (Dokumen PB
resmi organisasi. (ART HMI 2006: 6).
HMI). Yang membuat Cak Nur termotivasi
Menurut Cak Nur, bahwa selain
untuk menyusun NDP HMI adalah untuk
keindonesiaan dan kemahasiswaan,
memberi panduan bagi kader HMI agar
kualifikasi HMI sebagai gerakan pemuda
bisa memahami Islam dengan baik dalam
adalah keislaman, maka selain harus
dimensi ruang dan waktu dan menjadi
tampil sebagai pendukung nilai-nilai
acuan untuk memahami Islam secara
keindonesiaan dan kemahasiswaan, HMI
lebih komprehensif dan rasional. (Azhari
juga harus tampil sebagai pendukung
Akmal Tarigan, 2007: 2-3).
nilai-nilai keislaman. Sekalipun dukungan
Kemudian dari periode ke
pada nilai-nilai keislaman itu tetap
periode, dokumen NDP itu sejak adanya
dalam format yang tidak dapat
hingga sekarang, selain berfungsi sebagai
dipisahkan dari keindonesiaan dan
tafsir asas ke-Islam-an HMI. NDP juga
kemahasiswaan. Artinya, penghayatan
menjadi rujukan penting dalam setiap
HMI pada nilai-nilai keislaman itu tidak
proses pengkaderan HMI, khususnya
dapat lepas dari lingkungan
dalam pemberian materi-materi
keindonesiaan (antara lain demi
keislaman. Bahkan untuk memahami NDP
efektifitas dan fungsionalitas
ini, dalam pengkaderan HMI, dialokasikan
keislamannya itu sendiri), dan juga tidak
waktu khusus untuk menjabarkan NDP
terlepas dari nilai kemahasiswaan (yaitu
secara utuh dan komprehensif. Dalam
suatu pola penghayatan keislaman yang
NDP HMI tidak ditemukan bahasan
lebih cocok dengan kelompok masyarakat
tentang ajaran-ajaran yang bersifat
31
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44
32
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
tertentu ini, misalnya orang tersebut Madjid yang dibantu oleh Sakib Mahmud
yang dianggap paling tahu tentang apa dan Endang Saefudin Ansari.
yang diharapkan, sehingga akan
Adapun pokok-pokok pemikiran
memudahkan peneliti menjelajahi
Cak Nur dalam NDP HMI akan diuraikan
obyek/situasi sosial yang diteliti
berikut ini:
(Sugiyono, 2012: 300).
1. Tentang Dasar Kepercayaan
Teknik pengumpulan data
Diakui sebagai kenyataan, bahwa
mengunakan observasi berperan serta
kepercayaan atau iman adalah hakiki
(participant observation), wawancara
bagi peradaban dan tak terelakkan bagi
mendalam (in depth interview) dan
manusia. Tetapi walaupun keimanan ini
dokumentasi (Sugiyono, 2012: 308-309).
memberikan kebenaran, namun ia pun
Teknik analisis data dilakukan dengan
melahirkan tradisi-tradisi demikian
menggunakan model analisis interaktif.
membelit masyarakat dan dengan tegas
Dalam model analisis ini terdapat tiga
menolak perubahan. Oleh karena itu,
komponen yang harus dipahami oleh para
sayang sekali bila harus melawan
peneliti yaitu reduksi data, sajian data
kemajuan. Tampaknya jalan keluar dari
dan penarikan simpulan/ verifikasi (Miles
problema ini ialah bahwa bagaimanapun
& Huberman, 1992: 16).
masyarakat harus membebaskan tradisi-
tradisi yang menghambat kemajuan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN kembali kepada keimanan semula yang
Pemikiran Nurcholish Madjid Dalam ditegaskan oleh Allah atau petunjuk
Nilai Dasar Perjuangan HMI sejati. Kalimat syahadat yang pertama-
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah”-
Pada masa kepemimpinan Nurcholis
mengandung pengertian baik
Madjid, HMI secara nasional mampu
penyangkalan maupun pengecualian.
menghasilkan suatu dasar asasi yang
Kalimat “Tak ada Tuhan”, menyangkali
kukuh bagi organisasinya terutama untuk
semua kepercayaan palsu; sedangkan
menjawab dengan tepat masalah-
kalimat “melainkan Allah” adalah
masalah pembaharuan keagamaan di
pengecualian yang diperuntukkan bagi
dalam umat. Dalam beberapa kalimat
kepercayaan yang benar terhadap Allah.
yang dirumuskan dan disusun paling baik
(NDP HMI 1971, hal. 5-7). Maksudnya,
ialah Nilai Dasar Perjuangan (NDP) yang
dengan menyangkali semua kepercayaan
dihasilkan selama kongres HMI ke-9 pada
palsu, manusia membebaskan dirinya
tahun 1969. Sejak itulah kedudukan
sendiri dari ikatan tradisi. Sedangkan
keagamaan dan ideologi HMI secara
dengan memberikan pengecualian bagi
resmi dapat dirumuskan oleh Nurcholish
33
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44
yang benar, manusia menyerahkan harus melihat alam dan kehidupan ini
dirinya kepada Allah, itulah arti hakiki sebagaimana adanya tanpa melekatkan
Islam. kepadanya kualitas-kualitas yang bersifat
Ketuhanan. Sebab, seperti diungkapkan
Manusia memiliki bermacam-
sebelumnya, alam diciptakan dengan
macam jalan, termasuk pendekatan
wujud yang nyata dan objektif
terhadap Tuhan secara intuitif, secara
sebagaimana adanya. Alam tidak
ilmiah, secara menyejarah, secara
menyerupai Tuhan dan Tuhan pun tidak
pengalaman; tetapi dalam
sama dengan alam. Sikap yang
keterbatasannya manusia tidak dapat
mempertuhankan dan mensakralkan
dengan kesanggupannya sendiri benar-
haruslah ditujukan kepada Tuhan
benar menangkap hakikat Yang Maha Esa
semata; Tuhan yang Maha Esa. Landasan
itu. Untuk ini manusia memerlukan
berpikir seperti ini hendaknya dimiliki
wahyu Tuhan yang tidak diberikan
oleh setiap kader HMI.
kepada setiap umat manusia, tetapi
hanya kepada orang-orang suci tertentu 2. Tentang Masalah Kemanusiaan
yang terpilih sebagai rasul (utusan) dan
Sebagai khalifah Tuhan di muka bumi,
nabi. Garis sejarah para rasul dan nabi
manusia akan cenderung kepada
sepanjang zaman merentang dari nabi
kebenaran. (NDP.HMI,1971 : 11). Hati
Adam kepada Nuh kepada Ibrahim
nuraninya merupakan pemancar bagi
kepada Musa kepada Isa, putra Mariam,
keinginannya untuk melakukan
memuncak dalam diri Muhammad SAW
kebenaran. Fitrahnya itu jugalah yang
nabi dan rasul terakhir sepanjang masa.
menyebabkan manusia berbeda dari
(NDP.HMI, 1971 : 7).
makhluk-makhluk yang lain. Menuruti
Dengan demikian, dari pemikiran perintah-perintah hati nuraninya itu,
Cak Nur yang tertuang dalam NDP di atas menyebabkan manusia hidup sesuai
dapat dikatakan, bahwa kehidupan yang dengan fitrahnya dan oleh karenanya ia
baik adalah yang disemangati oleh iman menjadi benar dengan sendirinya.
dan ilmu. Bidang iman dan Manusia yang benar ialah mereka yang
pencabangannya menjadi wewenang menangkap makna hidup dengan
wahyu, sedangkan ilmu pengetahuan mengerjakan amal saleh atau perbuatan-
menjadi wewenang manusia untuk perbuatan yang berkebaikan. Dengan
menguasai dan mengumpulkan kehidupan demikian, kebahagiaan akan dapat
dunia ini. Ilmu itu meliputi tentang alam ditemukan di dalam langkah maju yang
dan manusia (sejarah), dan untuk dilaksanakan dengan perbuatan-
memperoleh ilmu pengetahuan tentang perbuatan baik. Berangkat dari
nilai kebenaran sejauh mungkin, manusia pemikiran di atas, dapat dikatakan
34
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
bahwa Cak Nur sebenarnya menginginkan Dalam segi yang kedua, orang tak
kader HMI mencapai tingkatan manusia berkesempatan lagi untuk melakukan
sejati (insan kamil), yang mana kegiatan perbuatan baik, hanyalah menunggu
mental dan fisiknya merupakan suatu peradilan Tuhan sendiri sebagai pribadi.
keseluruhan. Kerja jasmani dan kerja Pendek kata, manusia dilahirkan seorang
rohani bukanlah dua kenyataan yang diri, menjadi anggota masyarakatnya,
terpisah. Malahan dia tidak mengenal dan sesudah mati ia seorang diri pula
perbedaan antara kerja dan kesenangan, berhadapan dengan Tuhannya. Oleh
kerja baginya adalah kesenggangan dan karena itu, kepribadian manusia
kesenangan ada dalam dan melalui merupakan kenyataan dasar
kerja. Dia berkepribadian, merdeka, perikemanusiaan, yang di atasnyalah
memiliki dirinya sendiri, menyatakan ke nilai-nilai kemanusiaan berpangkal.
luar corak perorangannya dan Sebagai pribadi, manusia harus memikul
mengembangkan kepribadian dan tanggung jawab atas perbuatannya;
wataknya secara harmonis. Dia tidak maka dari itu kemerdekaan pribadi
mengenal perbedaan antara kehidupan adalah hak utama dan asasi bagi
individual dan kehidupan komunal, tidak manusia. Sebagai makhluk sosial, di lain
membedakan antara perorangan dan pihak, maka harus mempergunakan
sebagai anggota masyarakat, hak dan kemerdekaannya itu tanpa merugikan
kewajiban serta kegiatan-kegiatan untuk manusia lain. (NDP HMI, 1971 : 13-14).
dirinya adalah juga sekaligus untuk
Langkah yang Dilakukan HMI Cabang
sesama umat manusia.
Palembang dalam
3. Tentang Masalah Kemerdekaan Mengimplementasikan NDP pada HMI
Manusia Palembang
35
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44
36
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
menemukan kebenaran yang hakiki. Oleh Nurcholish Madjid atau akrab dipanggil
sebab itu, tidak sepantasnya atas nama Cak Nur, bagi kader HMI cabang
otoritas semu, upaya pencarian Palembang adalah sosok organisator yang
kebenaran itu dihentikan sama sekali. menjadi teladan. Di samping itu, ide-ide
Kecuali kita memang meyakini kebenaran pembaharuan keagamaannya sangat
yang sudah ada adalah mutlak benar. menginspiratif, terutama yang tertuang
(Budi Riyoko, Wawancara, 28 April 2017). dalam NDP HMI. (Budi Riyoko,
Wawancara, 19 Mei 2017). Hal ini
Kader HMI cabang Palembang
menunjukkan bahwa hingga dewasa ini
hendaklah memiliki kemampuan
sosok Cak Nur masih eksis di hati para
menguasai nilai-nilai dalam NDP,
kader HMI cabang Palembang, sehingga
meskipun harus diakui setiap kader
figurnya menjadi teladan, ide-idenya
berbeda-beda tingkat pemahaman dan
menginspiratif dan pemikiran-
pengamalannya, semuanya sangat terkait
pemikirannya menjadi motor pergerakan.
dengan kesempatan dan keseriusan
dalam mengikuti pelatihan kader, baik
formal maupun informal. Nilai-nilai ke- Kader HMI cabang Palembang
islaman, kemanusiaan, dan ke-indonesian dalam memperjuangkan nilai kebenaran
yang tetuang dalam NDP mestinya senantiasa didasari oleh NDP HMI, setiap
menjadi cerminan pribadi pengurus dan gerakan yang dilakukan bertujuan untuk
kader HMI cabang Palembang. (Mgs. mengoreksi dan memperbaiki kondisi
Anwar Husin Umrie, Wawancara, 25 Mei masyarakat, bangsa dan negara. Oleh
2017). karena itu, menurut Budi Riyoko
(Wawancara, 20 Nopember 2011), ukuran
Senada dengan yang diungkapkan
kemurnian gerakan yang dilakukan oleh
Mgs. Anwar Husin Umrie, Hambali Yusuf
para kader HMI adalah sebagai berikut:
mengatakan; sebagai kader bangsa dan
kader umat wajib bagi semua kader HMI 1. Memperjuangkan kebenaran dan
cabang Palembang paham akan nilai-nilai kepentingan rakyat
yang terdapat dalam NDP HMI, lalu
2. Merupakan gerakan moral yang
menjiwai semua nilai-nilai dasar tersebut
terlepas dari segala kepentingan
dan mengaplikasikannya dalam
3. Bersifat netral terhadap semua
kehidupan sehari-hari. (Hambali Yusuf,
golongan.
Wawancara, 19 Mei 2017).
HMI cabang Palembang dalam
Pengaruh Nurcholish Madjid Terhadap
merealisasikan NDP memposisikan diri
Pembinaan Kader HMI Cabang
sebagai gerakan moral, maka ada
Palembang
beberapa hal yang menjadi landasan
37
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44
38
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
39
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44
40
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
41
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44
42
Jurnal HISTORIA Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
43
Implementasi Nilai Dasar Perjuangan Himpunan…, Heryati & Yusinta Tia Rusdiana, 29-44
44