Anda di halaman 1dari 7

Materi Sejarah Perjuangan HMI Evaluasi:

Memberikan test objektif/subjektif dan penugasan dalam bentuk resume.


A. Silabus

Tujuan Pembelajaran Umum: Referensi :


Peserta dapat memahami sejarah dan dinamika perjuangan HMI 1. Drs. Agus Salim Sitompul, Sejarah Perjuangan HMI (1974- 1975), Bina
Ilmu
Tujuan Pembelajaran Khusus: 2. DR. Victor I. Tanja, HMI, Sejarah dan Kedudukannya Ditengah
1 . Peserta dapat menjelaskan latar belakang berdirinya HMI. Gerakan Muslim Pembaharu Indonesia, Sinar Harapan, 1982.
2. Peserta dapat menjelaskan gagasan dan visi pendiri HMI. 3. Prof. DR. Deliar Noer, Partai Islam Dipentas Nasional, Graffiti Pers,
3. Peserta dapat mengklafisikasikan fase-fase perjuangan HMI. 1984
4. Sulastomo, Hari-hari Yang Panjang, PT. Gunung Agung, 1988
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan: 5. Agus-Salim Sitompul, Historiografi HMI, Tintamas, 1995
1 . Pengantar Ilmu Sejarah. 6. Ramli Yusuf (ed), 50 tahun HMI Mengabdi, LASPI, 1997.
1.1. Pengertian Ilmu Sejarah. 7. Ridwan Saidi, Biografi A. Dahlan Ranuwiharjo, LSPI, 1994.
1.2. Manfaat dan Kegunaan Mempelajari Sejarah. 8. M. Rusli Karim, HMI MPO Dalam Pergulatan Politik di Indonesia,
2. Misi Kelahiran Islam. Mizan, 1997
2.1. Masyarakat Arab Pra Islam. 9. Muhammad Kamal Hasan, Modernisasi Indonesia, Respon
2.2. Periode Kenabian Muhammad. Cendikiawan Muslim Masa Orde Baru, LSI 1987.
2.2.1. Fase Makkah. 10. Muhammad Hussein Haikal, Sejarah Hidup Muhammad,
2.2.2. Fase Madinah. LiteraAntarNusa
3. Latar Belakang Berdirinya HMI. 11. Dr. Badri Yatim, MA, Sejarah Peradaban Islam, I, II, III, Rajawali Pers
3.1. Kondisi Islam di Dunia. 12. Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam
3.2. Kondisi Islam di Indonesia. 13. Moksen ldris Sirfefa et. Al (ed), Mencipta dan Mengabdi, PB HMI,
3.3. Kondisi Perguruan Tinggi dan Mahasiswa Islam. 1997
3.4. Saat Berdirinya HMI. 14. Hasil-hasil Kongres HMI
4. Gagasan dan Visi Pendiri HMI. 15. Sejarah Kohati
4.1. Sosok Lafran Pane. 16. Sharsono, HMI Daiam Lingkaran Politik Ummat Islam, Cl IS, 1997.
4.2. Gagasan Pembaruan Pemikiran ke-Islaman. 17. Prof. DR. Deliar Noer, Gerakan Modern Islam Indonesia (1902-1942),
4.3. Gagasan dan Visi Perjuangan Sosial-budaya. LP3ES, 1980.
4.4. Komitmen ke-Islaman dan Kebangsaan sebagai dasar 18. Literatur lain yang relevan
perjuangan HMI.
5. Dinamika Sejarah Perjuangan HMI dalam Sejarah Perjuangan B. Materi Terurai
Bangsa. PENGANTAR ILMU SEJARAH1
5.1. HMI Dalam Fase Perjuangan Fisik Pengertian
5.2. HMI Dalam Fase Pertumbuhan dan Konsolidasi Bangsa Sejarah adalah suatu kebetulan terjadi di masa yang telah lalu dan benar-
5.3. HMI Dalam Fase Transisi Orde Lama dan Orde Baru benar terjadi, dan kebetulan pula dicatat, biasanya kebenaran sejarah
5.4. HMI Dalam Fase Pembangunan dan Modernisasi Bangsa didukung bukti-bukti yang membenarkan peristiwa itu benar-benar terjadi.
5.5. HMI Daiam Fase Pasca Orde Baru Menurut kamus besar bahasa Indonesia, ilmu sejarah adalah suatu
pengetahuan atau uraian mengenai peristiwa-peristiwa dan kejadian-
Metode : kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Dari pengertian atau
Menjunjung tinggi kearifan lokal definisi di atas maka dapatlah dibedakan antara sejarah dan ilmu sejarah,
1
Materi sejarah HMI 1
1
sejarah adalah kejadian atau peristiwanya, sedangkan ilmu sejarah adalah seorang janda kaya yang bernama Khadijah. Dalam masa pernikahannya
ilmu yang mempelajari kejadian atau peristiwa tersebut. ini Muhammad sering melakukan perenungan/kontemplasi di luar kota
Makkah, tepatnya di sebuah gua yang bernama Hira, beliau selalu
Manfaat dan Kegunaan Mempelajari Ilmu Sejarah memikirkan keadaan masyarakatnya yang demikian rusak.
Manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dari kejadian yang telah lampau
adalah pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat itu, Pada saat Muhammad mendekati usia 40 tahun, beliau makin sering
dan dengan mempelajari maka dapat diambil hikmah/pelajaran dari stress memikirkan bangsanya, sehingga pelariannya dengan menyepi di
peristiwa tersebut. Pada peristiwa yang terjadi dapat dianalisis kelebihan gua Hira semakin sering kuantitasnya. Suatu malam di bulan Ramadhan
dan kekurangan yang ada dari peristiwa itu, dan pengetahuan tersebut tepatnya tanggal 17 Ramadhan yang bertepatan dengan tanggal 6
dapat meningkatkan kehati-hatian dalam mengambil keputusan pada masa Agustus 610, datanglah suatu penampakan yang ternyata adalah malaikat
saat ini dengan mempertimbangkan prinsip nilai yang terjadi di masa lalu, Jibril yang menyampaikan wahyu pertama (Al-Alaq : 1 – 5), dan ini
karena pada dasarnya peristiwa masa lalu linear dengan masa saat ini dan pertanda bahwa Muhammad telah dilantik menjadi rasul dan nabi
yang akan datang. walaupun tanpa berita acara. Pasca wahyu di gua Hira, Muhammad s.a.w.
mendapat wahyu-wahyu berikutnya yang memerintahkan kepada
MISI KELAHIRAN ISLAM Muhammad s.a.w untuk menyampaikan dakwah. Isi dakwahnya adalah
ajakan untuk melakukan perubahan-perubahan yang revolusioner,
Masyarakat Arab Pra Islam perubahan yang dibawa antara lain perubahan akhlak, karena Islam
Masyarakat Arab pra Islam atau yang lebih dikenal dengan masyarakat mengajarkan akhlak yang baik. Perubahan lain adalah nilai persamaan,
jahiliyah hidup dalam keterbelakangan, baik pengetahuan, sosial budaya yang dimaksud adalah kesetaraan antar umat manusia, tidak ada
maupun peradaban. Masyarakat arab pra Islam tidak mengenal tulis dan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antar ras, bangsa, dan lain
baca, walaupun ada yang dapat menulis dan membaca itu hanya sebagian sebagainya, di mata Allah yang berbeda adalah ketaqwaan. Selain itu,
kecil saja, namun pemahaman atau kebanggaan akan sastra demikian ilmu pengetahuan menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan, serta
tingginya, jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat Arab pada masa itu membangun solidaritas persaudaraan yang berimplikasi pada penguatan
hidup dalam kebodohan. Posisi wanita pada saat itu tidak dihargai, mereka nasionalisme atau keutuhan dalam berbangsa dan beragama.
hanya dipandang sebagai benda bergerak yang menyenangkan, bahkan
wanita dianggap sebagai beban dan sumber bencana, implikasinya adalah
ada anggapan jika memiliki anak wanita akan mengakibatkan kemiskinan. Pada fase Makkah ajaran yang disampaikan Muhammad s.a.w berkaitan
Dampak dari pandangan itu, maka tak heran jika mereka sering mengubur atau berhubungan pada nilai ketauhidan atau iman, karena pada saat itu
bayi wanita hidup-hidup (kalau sekarang, belum lahir sudah dibunuh). jaran Islam baru tegak kembali, sehingga yang harus dibangun pertama-
Selain itu masyarakat Arab pra Islam hidup dalam perpecahan klan tama adalah fondasi aqidah atau iman yang dijadikan landasan
(keluarga besar), karena mereka lebih menonjolkan ego kesukuan atau fundamental.
kabilah, ini menyebabkan masyarakat Arab sering berperang antar kabilah
dan tidak memiliki rasa kebangsaan yang menyebabkan bangsa Arab Tiap tahun kota Makkah selalu didatangi oleh kabilah-kabilah dari seluruh
menjadi lemah dan terpecah-pecah. Arab yang datang untuk untuk melakukan shoping atau ibadah haji.
Muhammad s.a.w melakukan dakwah terhadap orang-orang tersebut, dan
Periode Kenabian Muhammad usaha ini tidak sia-sia karena dari kalangan yang berasal dari daerah-
# Fase Makkah daerah tersebut ada yang menyatakan keimanannya, diantaranya dari
Muhammad lahir di Makkah pada masa keadaam masyarakat yang buruk Yastrib. Konsekuensi logis dari gerakan revolusioner berdampak pada
sekali. Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah, peningkatan konstelasi politik masyarakat Makkah, yang pada akhirnya
bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M. Muhammad putra tunggal memberikan satu pilihan kepada Muhammad s.a.w untuk meninggalkan
dari pasangan Abdullah dan Aminah. Sejak kecil Muhammad memiliki Makkah. Pada hijrah yang kedua, Muhammad s.a.w. menginstruksikan
sifat yang terpuji sehingga kemudian ia dijuluki “al-amin” atau orang yang kepada para pendukungnya untuk meninggalkan kota Makkah menuju
dapat dipercaya. Pada usia yang ke-25 Muhammad menikah dengan Yastrib yang dikemudian hari dikenal dengan Madinah. Muhammad s.a.w

2
pun pada akhirnya terpaksa harus meninggalkan Makkah menuju Kondisi umat Islam dunia pada saat menjelang kelahiran HMI dapat
Madinah, maka dimulailah babak baru dalam Islam, fase Madinah. dikatakan ketinggalan dibandingkan masyarakat Eropa dengan Reinasance-
nya. Ini dapat dilihat dari penguasaan teknologi maupun pengetahuan,
# Fase Madinah bahkan sebagain besar umat Islam berada di bawah ketiak penindasan
Fase Madinah dimulai sejak hijrahnya Muhammad s.a.w dari Makkah ke nekolim barat yang notabene dimotori oleh kelompok Kristen. Umat Islam
Madinah, karena Madinah dianggap baik untuk pembenihan Islam. Kaum hanya terpaku, terlena oleh kejayaan masa lampau atau pada zaman
muslimin yang berada di Madinah terbagi menjadi dua kelompok, yaitu keemasan Islam. Umat Islam pada umumnya tidak memahami ajaran Islam
Anshar (kaum muslimin tuan rumah) dan Muhajirin (kaum muslimin secara komprehensif, sehingga mereka hanya berkutat seputar ubudiyah
pendatang dari Makkah), maka langkah pertama yang dilakukan adalah atau ritual semata tanpa memahami bahwa ajaran Islam adalah ajaran
mempertalikan hubungan kekeluargaan atau hubungan persaudaraan paripurna yang tidak hanya mengajarkan hubungan manusia dengan Tuhan,
antara kaum Anshar dan Muhajirin, karena hanya dengan persatuanlah, namun lebih jauh daripada itu menderivasikan hubungan transenden ke
maka umat Islam akan kuat. Selanjutnya dilakukan lobi-lobi politik atau dalam seluruh aspek kehidupan.
perjanjian dengan kelompok di luar Islam yang ada di Madinah, karena
pada saat itu telah ada kelompok lain yang tinggal di sana, antara lain Berangkat dari pemahaman ajaran Islam yang kurang, umat berada dalam
Yahudi. keterbelakangan dan fenomena ini terjadi dapat dikatakan di seluruh dunia.
Hal tersebut mengakibatkan terpuruknya umat Islam yang dijanjikan Allah
Dimadinahlah Muhammad s.a.w. melakukan pembinaan masyarakat Islam. untuk dipusakai alam semesta. Lebih ironis lagi ketika umat terbagi
Pembinaan masyarakat ini tidak hanya di bidang aqidah, tetapi juga menjadi berbagai golongan yang hanya berangkat dari masalah khilafiyah,
menyangkut masalah politik, ekonomi, dan sosial budaya. Di Madinah yang bedampak pada melemahnya kekuatan Islam.
perkembangan ajaran Islam maju dengan pesat, pada fase ini ajaran lebih
ditekankan pada hukum kemasyarakatan atau lebih kepada muamallah. Kondisi Islam di Indonesia
Dengan semakin besarnya kamum muslimin, dianggap merupakan Tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di dunia saat itu, umat Islam
ancaman bagi kelompok lain, maka semakin benci pula orang-orang berada dalam cengkaraman nekolim barat. Penjajah memperlakukan umat
Quraisy kepada Muhammad s.a.w. dan para pendukungnya. Konstelasi Islam sebagai masyarakat kelas bawah dan diperlakukan tidak adil, serta
kebencian makin meningkat sehingga mengakibatkan timbulnya hanya menguntungkan kelompok mereka sendiri atau rakyat yang sudah
peperangan, antara lain Badr, Uhud, Ahzab, Khandaq, dan beberapa seideologi dengan mereka.
perang lainnya. Pada prinsipnya bagi kaum muslimin peperangan ini
adalah upaya defensif dan dalam rangka menegakkan kalimah tauhid. Umat Islam Indonesia hanya mementingkan kehidupan akhirat (katanya
sich), dengan penonjolan simbolisasi Isalam dalam ubudiyah, sebagai upaya
Muhammad s.a.w. mangkat dan dimakamkan di Madinah di usia 63 tahun, kompensasi atas ketidakberdayaan untuk melawan nekolim, sehingga
pada tanggal 12 Rabiul Awal 11 H, bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632. pemahaman umat tidak secara benar dan kaffah. Bahkan ada sebagian
ulama ang menyatakan bahwa pintu ijtihad telah ditutup, hal ini
menyebabkan umat hidup dalam suasana taqlid dan jumud. Selain itu umat
Islam Indonesia berada dalam perpecahan berbagai macam aliran/firqah
dan masing-masing golongan melakukan truth claim, hal ini menyebabkan
umat Islam Indonesia tidak kuat akibat kurang persatuan di kalangan umat
Islam di Indonesia.

LATAR BELAKANG BERDIRINYA HMI2 Kondisi Perguruan Tinggi dan Mahasiswa Islam
Perguruan tinggi adalah tempat untuk menuntut ilmu yang akan
Kondisi Islam di Dunia menghasilkan para pemimpin untuk masa sekarang dan masa yang akan
datang. Selain itu perguruan tinggi adalah motor penggerak perubahan,
2 dan perubahan tersebut diharapkan menuju sesuatu yang lebih baik. Begitu
Materi sejarah HMI 2
3
pentingnya perguruan tinggi, maka banyak golongan yang ingin Berdasarkan penelusuran dan penelitian sejarah, maka Kongres XI HMI
menguasainya demi untuk kepentingan golongan tersebut. tahun 1974 di Bogor menetapkan Lafran Pane sebagai pemrakarsa
berdirinya HMI, dan disebut sebagai pendiri HMI.

Sejalan dengan perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan yang strategis Lafran Pane adalah anak keenam dari Sutan Pangurabaan Pane, lahir di
tersebut, ada beberapa faktor dominan yang menguasai dan mewarnai Padang Sidempuan, 5 Pebruari 1922, pendidikan Lafran Pane tidak berjalan
perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan, antara lain sistem yang “normal” dan “lurus”. Lafran Pane mengalami perubahan kejiwaan yang
diterapkan khususnya di perguruan tinggi adalah sistem pendidikan barat radikal sehingga mendorong dirinya untuk mencari hakikat hidup
yang mengarah pada sekularisme dan dapat menyebabkan dangkalnya sebenarnya. Desember 1945 Lafran Pane pindah ke Yogyakarta, karena
agama atau aqidah dalam kehidupan. Selain itu adanya organisasi Sekolah Tinggi Islam (STI) tempat ia menimba ilmu pindah dari Jakarta ke
kemahasiswaan yang berhaluan komunis dan ini menyebabkan aspirasi Yogyakarta. Pendidikan agama Islam yang lebih intensif ia peroleh dari
Islam dan umat Islam kurang terakomodir. dosen-dosen STI, mengubur masa lampau yang kelam.

Faktor-faktor di atas adalah ancaman yang serius, karena menyebabkan Bagi Lafran Pane, Islam merupakan satu-satunya pedoman hidup yang
masalah dalam hidup dan kehidupan serta keberadaan Islam dan umat sempurna, karena Islam menjadikan manusia sejahtera dan selamat di dunia
Islam. Mahasiswa Islam kurang memiliki ruang gerak karena berada dalam dan akhirat. Pada tahun 1948, Lafran Pane pindah studi ke Akademi Ilmu
sistem yang sekuler dan tidak sesuai dengan ajaran Islam, dan harus Politik (AIP). Saat Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada dan fakultas
menghadapi tantangan dari mahasiswa komunis yang sangat bertentangan kedokteran di Klaten, serta AIP Yogyakarta dinegerikan pada tanggal 19
dengan fitrah manusia dan bertentangan pula dengan ajaran Islam. Jelas Desember 1949 menjadi Universitas Gadjah Mada (UGM), secara otomatis
sudah bahwa mahasiswa Islam sangat sulit untuk bergerak Lafran Pane termasuk mahasiswa pertama UGM. Setelah bergabung
memperjuangkan aspirasi umat Islam. menjadi UGM, AIP berubah menjadi Fakultas Hukum Ekonomi Sosial Politik,
dan Lafran Pane menjadi sarjana pertama dalam ilmu politik dari fakultas
Saat Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut pada tanggal 26 Januari 1953.
HMI lahir pada saat umat Islam Indonesia berada dalam kondisi yang
memprihatinkan, yaitu terjadinya kesenjangan dan kejumudan Gagasan Pembaharuan Pemikiran Keislaman
pengetahuan, pemahaman, penghayatan ajaran Islam sehingga tidak Untuk melakukan pembaharuan dalam Islam, maka pengetahuan,
tercermin dalam kehidupan nyata. pemahaman, penghayatan dan pengamalanumat Islam akan agamanya
harus ditingkatkan, sehingga dapat mengetahui dan memahami ajaran
Pada saat HMI berdiri, sudah ada organisasi kemahasiswaan, yaitu Islam secara benar dan utuh. Kebenaran Islam memiliki jaminan
Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY), namun PMY didominasi oleh kesempurnaannya sebagai peraturan untuk kehidupan yang dapat
partai sosialis yang berpaham komunis. Akibat didominasi oleh partai menghantarkan manusia kepada kebahagian dunia dan akhirat.
sosialis maka PMY tidak independen untuk memperjuangkan aspirasi
mahasiswa, maka banyak mahasiswa yang tidak sepakat dan tidak bisa Tugas suci umat Islam dalah mengajak umat manusia kepada kebenaran
membiarkan mahasiswa terlbat dalam polarisasi politik. Sebagai realisasi Illahi dan kewajiban umat Islam adalah menciptakan masyarakat adil
dari keinginan tersebut maka di Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal makmur material dan spiritual. Dengan adanya gagasan pembaharuan
1366 H, bertepatan dengan tanggal 5 Pebruari 1947 sebuah organisasi pemikiran keislaman, diharapkan kesenjangan dan kejumudan
kemahasiswaan, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam
independen dan sebagai anak umat dan anak bangsa. dalpat dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan ajaran Islam. Kebekuan
pemikiran umat Islam telah membawa pada arti agama yang kaku dan
GAGASAN DAN VISI PENDIRI HMI sempit, tidak lebih dari agama yang hanya melakukan peribadatan. Al-
Qur’an hanya dijadikan sebatas bahan bacaan, Islam tidak ditempatkan
Sosok Lafran Pane sebagai agama universal. Gagasan pembaharuan pemikiran Islam ini pun

4
hendaknya dapat menyadarkan umat Islam yang terlena dengan kebesaran insan cita yang mampu menjadi pemimpin yang amanah untuk membawa
dan kejayaan masa lalu. bangsa Indonesia mencapai asanya.

Gagasan dan Visi Perjuangan Sosial Budaya Komitmen keislaman dan kebangsaan sebagai dasar perjuangan masih
Ciri utama masyarakat Indonesia adalah kemajemukan sosial budaya, melekat dalam gerakan HMI. Kedua komitmen ini secara jelas tersurat
kemajemukan tersebut merupakan sumber kekayaan bangsa yang tidak dalam rumusan tujuan HMI (hasil Kongres IX HMI di Malang tahun 1969)
ternilai, tetapi keberagaman yang tidak terorganisir akan mengakibatkansampai sekarang, “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang
perpecahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. bernafaskan Islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat
adil makmur yang diridhoi Allah SWT”. Namun kedua komitmen itu tidak
Tujuan awal saat HMI berdiri juga tidak terlepas pada gagasan dan visi dilakukan secara institusional, melainkan dampak dari proses pembentukan
perjuangan sosial budaya, yaitu : kader yang dilakukan oleh HMI.
1. Mempertahankan negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat
rakyat Indonesia DINAMIKA SEJARAH PERJUANGAN HMI
2. Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

Dari tujuan tersebut jelaslah bahwa HMI ingin agar kehidupan sosial HMI dalam Fase Perjuangan Fisik
budaya yang ada menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia HMI ikut berjuang dalam perjuangan fisik ketika terjadi pemberontakan PKI
guna mempertahankan kemerdekaan yang baru diraih. Untuk menegakkan di Madiun pada tahun 1948. Pemberontakan tersebut bertujuan mengambil
dan mengembangkan ajaran Islam pun harus dipelajari kondisi sosial alih kekuasaan pemerintahan yang sah dan ingin mendirikan “Soviet
budaya gara tidak terjadi benturan kultur. Republik Indonesia”. Menghadapi hal tersebut, HMI menggalang seluruh
kekuatan mahasiswa dengan membentuk Corps Mahasiswa. Selama waktu
Masyarakat muslim Indonesia yang hanya memahami ajaran Islam sebatas krisis tersebut anggota HMI terpaksa meninggalkan bangku kuliah untuk
ritual harus diubah pemahamannya dan keadaan sosial budaya yang telah mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pengkhianatan
mengakar ini tidak dapat diubah serta merta, tetapi melalui proses panjang PKI, selain itu HMI pun terlibat dalam perjuangan fisik menghadapi agresi
dan bertahap. militer Belanda.

Komitmen Keislaman dan Kebangsaan sebagai Dasar Perjuangan Sebagai nak umat dan anak bangsa, HMI selalu ikut dalam perjuangan fisik
HMI demi mempertahankan negara Republik Indonesia. Dalam mempertahakan
NKRI, anggota-anggota HMI mengganti pena dengan memanggul senjata,
Dari awal terbentuknya HMI telah ada komitmen keumatan dan kebangsaan HMI merasa ikut bertanggung jawab dalam mempertahankan kedaulatan
yang bersatu secara integral sebagai dasar perjuangan HMI yang NKRI. HMI berkeyakinan bahwa dalam masyarakat yang berdaulat dan
dirumuskan dalam tujuan HMI yaitu : merdeka akan tercipta keadilan dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu
a) Mempertahankan negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat HMI selalu berusaha untuk memperthankan dan mempersatukan bangsa.
rakyat Indonesia yang didalamnya terkandung wawasan atau pemikiran
kebangsaan atau ke-Indonesiaan HMI dalam Fase Pertumbuhan dan Konsolidasi Bangsa
b) Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam yang didalamnya Saat HMI baru saja berdiri, terjadi pemberontakan PKI di Madiun yang
terkandung pemikiran ke-Islaman merupakan ancaman terhadap kedaulatan bangsa, umat Islam, dan HMI
sendiri. Kekuatan PKI ini makin memuncak pada era 60-an, PKI menjadi
Komitmen tersebut menjadi dasar perjuangan HMI didalam kehidupan salah satu kekuatan sosial politik besar di Indonesia. Posisi HMI saat itu
berbangsa dan bernegara. Sebagai organisasi kader, wujud nyata adalah menentang ajaran komunis dan mengajak semua pihak yang ada
perjuangan HMI dalam komitmen keumatan dan kebangsaan adalah untuk menentang komunis. Persoalan komunis bukan hanya persoalan
melakukan proses perkaderan yang ingin menciptakan kader berkualitas bangsa dan negara, tetapi juga persoalan HMI, akibat sikap HMI tersebut
maka PKI menempatkan HMI sebagai salah satu musuh utama yang harus

5
diberangus. HMI menggalang konsolidasi dengan semua pihak yang non entah lusa nanti, entah……). HMI adalah salah satu komponen bangsa yang
komunis, karena komunis bertentangan dengan dasar negara, yaitu menentang faham dan ajaran komunis, sedangkan PKI saat itu merupakan
Pancasila. Selain itu PKI selalu berusaha untuk merebut pemerintahan dan kekuatan sosial politik yang besar di negara Republik Indonesia.
kekuasaan yang sah. PKI berkeinginan untuk membubarkan HMI karena merupakan salah satu
Untuk menghadapi pemilu 1955, HMI mengadakan Konferensi Akbar di musuh utamanya, usaha untuk membubarkan HMI dilakukan PKI dengan
Kaliuarang Yogyakarta paa tanggal 9 – 11 April 1955, keputusan yang gencar (Kalau tidak mampu membubarkan HMI, lebih baik pakai sarung
diambil adalah : saja), apalagi menjelang Gestapu atau Gestok (istilah Pemimpin Besar
1) Menyerukan kepada khalayak ramai untuk memilih partai-partai Islam Revolusi Soekarno). Masalah pembubaran HMI bukan hanya menjadi
dalam pemilu yang akan datang masalah internal, tapi lebih jauh daripada itu, hal tersebut merupakan
2) Menyerukan kepada partai-partai Islam supaya mengurangi masalah umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya.
keruncingan-keruncingan, tidak saling menyerang
3) Kepada warga dan anggota HMI supaya : Puncak dari usaha PKI untuk merebut kekuasaan dan kedaulatan negara
a) Wajib aktif dalam pemilu Republik Indonesia adalah dengan melakukan pemberontakan Gerakan 30
b) Wajib aktif memilih salah satu partai Islam Sepetember/PKI tahun 1965. Pemberontakan tersebut dimulai melalui cara
c) Mempunyai hak dan kebebasan untuk membantu dan memilih partai penculikan terhadap para perwira tinggi TNI-AD (kecuali Pangkostrad yang
Islam yang disenangi merupakan jabatan strategis, why ?), dan menghabisi para perwira itu.
Dalam menghadapi sidang pleno Majelis Konstituante, PB HMI Menyikapi hal ini, HMI mengutuk Gestapu dan menyatakan bahwa gerakan
mengirimkan seruan kepada seluruh anggota fraksi partai-partai Islam di tersebut dilakukan oleh PKI (pernyataan bahwa G30S/PKI diotaki oleh PKI
konstituante agar dapat memikul amanah umat Islam di Indonesia. pertama kali dilontarkan oleh HMI –sumber Agussalim Sitompul), HMI ikut
membantu pemerintah dalam menumpas G30S/PKI dan kerelaan HMI untuk
Ketika Demokrasi Terpimpin berjalan, HMI mendapat tekanan kuat, karena membantu sepenuhnya ABRI. Setelah turunnya Soekarno dan naiknya
ada tuduhan bahwa HMI kontra revolusi, dan lain-lain. Oleh karena itu HMI Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia, HMI bersikap mendukung
menggelar Musyawarah Nasional Ekonomi HMI se-Indonesia di Jakarta pemerintahan baru yang ingin menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara
pada tahun 1962. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan kepada HMI murni dan konsekuen (katanya sih gitu waktu naik) dan HMI ikut dalam
saat itu menyangkut sikap yang diambil HMI, yaitu (1) Apakah HMI usaha-usaha untuk menumpas sisa-sisa PKI serta organisasi underbouw PKI.
mendukung Manipol/Usdek atau tidak ? (2) HMI setuju pancasila atau
tidak ? dan (3) HMI setuju sosialisme Indonesia atau tidak ? HMI dalam Fase Pembangunan dan Modernisasi Bangsa
Munas memberikan jawaban sebagai berikut : Berdasarkan tujuan HMI, maka kader HMI harus memiliki kualitas insan
1) Ya, HMI mendukung Manipol/Usdek sebagai haluan negara yang cita, yang karenanya akan tercipta kader yang memiliki intelektual tinggi
ditetapkan oleh MPRS yang dilandasi oleh iman serta diabdikan kepada umat dan bangsa.
2) Ya, HMI setuju Pancasila yang merupakan rancangan kesatuan dengan Pengabdian para kader ini akan dapat dijadikan penopang dalam
Piagam Jakarta pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia.
3) Ya, HMI setuju sosialisme Indonesia, yaitu masyarakat adil makmur yang
diridhoi Tuhan Yang Maha Esa Peran HMI dalam pembangunan bangsa dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Partisipasi dalam pembentukan situasi dan iklim
Dengan melakukan pendekatan-pendekatan itu maka HMI dapat 2) Partisipasi dalam pemberian konsep
terselamatkan, isu dan tuduhan yang dilancarkan terhadap HMI tidak 3) Partisipasi dalam bentuk pelaksanaan
berhasil untuk mengubur HMI dalam percaturan sejarah.
Dalam menjalani peran tersebut, banyak halangan dan rintangan yang
HMI dalam Transisi Orde Lama dan Orde Baru justru sebenarnya lebih dominan faktor internal, misalnya pergeseran nilai
Tahun 1965, HMI mengalami tantangan yang berat, HMI terancam yang berdampak pada hilangnya ruh perjuangan HMI. Selain itu faktor
dibubarkan, dan lagi-lagi HMI lulus dalam ujian sejarah sehingga HMI eksternal memaksa HMI untuk terbawa pusaran kekuasaan, misal masalah
dapat mempertahankan eksistensinya hingga saat ini (entah esok hari, asas tunggal yang mengakibatkan perpecahan HMI menjadi dua yaitu HMI

6
yang bermarkas di Diponegoro dan HMI yang menamakan dirinya Majelis
Penyelamat Organisasi.

HMI dan Fase Pasca Orde Baru


Setelah runtuhnya Orde Baru, dimulailah babak baru perjalanan bangsa
yang dikenal dengan sebutan Reformasi. Namun ternyata sampai saat ini
reformasi masih berupa angan yang belum dapat terealisir, ironisnya
kehilangan arah, karena banyak komponen bangsa yang ingin merasakan
sesuatu yang instan, tetapi dengan harapan berumur panjang.

Peran HMI dalam reformasi banyak dipertanyakan orang, analisa sementara


ini diakibatkan penempatan peran HMI yang “salah” pada fase
pembangunan. Bahkan gerakan mahasiswa di luar HMI seringkali
menempatkan HMI sebagai common enemy.

Anda mungkin juga menyukai