Nama : Mastuki
Email: Masdukifadly954@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang “implementasi nilai dasar perjuangan hmi dalam
membangun masyarakat madani” dengan fokus persoalan (1) apa NDP HMI? (2)
Bagaimana konsepsi masyarakat madani dalam perspektif Islam?; dan (3)
bagaimana mengimplementasikan nilai dasar perjuangan hmi dalam membangun
masyarakat madani?. Dari fokus persoalan ini, jenis penelitian ini merupakan
penelitian sejarah, yaitu secara eklusif memfokuskan peristiwa masa lalu yang
mencoba merekonstruksi apa yang terjadi pada masa lalu selengkap dan seakurat
mungkin, dan menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam eksplorasi data
dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan serta
memahami aktivitas atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Sedangkan langkah-langkah penelitian ini dapat dilakukan secara heuristik,
kritik, interpretasi dan historiografi. Selanjutnya, prosedur pengolahan data,
digunakan Content Analysis. Mencermati konteks di atas, maka temuan penelitian
menunjukkan bahwa konsepsi masyarakat madani dalam perspektif islam
memiliki tiga dimensi, yaitu masyarakat madani harus memiliki identitas diri
dibuktikan dengan kepemilikan wilayah dan masyarakat konkrit, masyarakat
madani harus memiliki pemimpin yang adil dan bijak dibuktikan dengan aturan
hukum dan perekonomoian mapan serta perpolitikan yang setabil, di samping
masyarakat madani harus memiliki cendikiawan yang handal sebagai konsultan
pemimpin di dalam menentukan kebijakan dan aturan hukum negara.
1
Said Aqil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, (Bandung: Mizan, 2006), hal. 48
2
Sayid Mujtaba Musawi, Etika dan Pertumbuhan Spiritual, (Jakarta: Lentera Bastritama, 2001), hal. 3
3
Hamdy, Telaga Bahagia Syaikh Abdul Qadir Jailani, (Jakarta: Republika, 2015), hal. 16
4
Nurcholish Madjid, Khazanah Intelektual Islam, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 2007), hal.
mengenal dan mengerti jalan pikiran para sarjana Islam klasik tersebut, apalagi
merasakan denyut nadi perjuangan dinamika alam pikiran Islam dalam sejarah, di
mana para sarjana itu hidup dan mendapatkan pengalaman nyata.5
Mencermati konteks di atas, maka perspektif al-Qur’an tentang
“masyarakat madani” adalah merupakan pemberdayaan masyarakat yang
memiliki moral tinggi, demokratis, adil. aman, tertib, sejahtera dan punya
paradigma baru. Paradigma baru dimaksud adalah paradigma kekuasaan menjadi
paradigma yang memprioritaskan moral dan keadilan berdasarkan nilai-nilai
agama. Hal ini relevan dengan masyarakat yang dibangun oleh Rasul Allah
Saw di Madinah al-Munawwarah, yaitu masyarakat yang hidup penuh dengan
toleransi, patuh terhadap aturan yang disepakati bersama serta persaudaraan yang
tercipta secara har-monis dibawah bimbingan pemimpin yang adil dan bijak.
Beranjak dari perspektif al-Qur’an tentang masyarakat madani dimaksud,
maka peneliti mencoba untuk menggagas secara representatif dengan
memunculkan beberapa persoalan dalam rumusan masalah, yang terkait dengan
“Masyarakat Madani Dalam Perspektif al-Qur’an”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini akan di rumuskan
sebagai berikut;
1. apa NDP HMI?
2. Bagaimana konsepsi masyarakat madani dalam perspektif Islam?
3. Bagaimana mengimplementasikan nilai dasar perjuangan hmi dalam
membangun masyarakat madani?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan daroi penelitian ini
adalah;
1. Untuk mengetahui NDP HMI
2. Untuk mengetahui bagaimana konsepsi masyarakat madani dalam
perspektif Islam
3. Untuk mengetahui bagaimana mengimplementasikan nilai dasar
5
Sudarto, Wacana Islam Progresif Reinterpretasi Teks Demi Membebaskan Yang Tertindas, (Yogyakarta: IRCiSoD,
2014), hal. 177
perjuangan hmi dalam membangun masyarakat madani
D. Tujuan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber dan tambahan
informasi hususnya bagi kader HMI
PEMBAHASAN
A. Kajian Teorities
Kedudukan NDP sebagai ideologi HMI secara resmi yang dirumuskan oleh
Nurcholish Madjid dan Sakib Mahmud. Pokok masalah pertama yang ditangani ialah
dasar kepercayaan. Diakui sebagai kenyataan bahwa kepercayaan, atau iman adalah
hakiki bagi peradaban dan tak terelakkan bagi manusia. Tetapi walaupun keimanan
membelit masyarakat dan dengan tegas menolak perubahan. Oleh karena itu, sayang
sekali bila harus melawan kemajuan. Tampaknya jalan keluar dari problema ini ialah
menghambat kemajuan dan kembali kepada keimanan semula yang ditegaskan oleh
Allah atau petunjuk sejati. Kalimat syahadat yang pertama-“Tidak ada Tuhan
Kalimat “Tak ada Tuhan”, menyangkali semua kepercayaan palsu; sedangkan kalimat
benar terhadap Allah, karena itu manusia dikuasakan bertanggung jawab penuh atas
segala apa yang dilakukannya di atas bumi; dia adalah pembuat sejarahnya sendiri.
Pada akhirnya hukum alam Tuhan, seperti hukum sebab-akibat dan hukum gaya
berat, yang bersifat pasti itulah yang menguasai sejarah maupun alam semesta.
Namun demikian manusia diberi kebebasan memilih untuk taat atau tidak taat
kepada hukum-hukum moral Tuhan itu. Hukum dasar bagi segala sesuatu yang
sebagai Khalik atas segala yang dapat tetap sama sepanjang masa.Untuk memenuhi
tugas sejarahnya ini, manusia harus selalu dalam persesuaian dengan perkembangan
ke arah kebenaran. Akhir sejarah atau akhir kehidupan di dunia ini dinamakan yaum
al-din (hari kiamat), pada saat Tuhan akan menyatakan diri sebagai Pemilik dan
Penguasa atas segala. Sesudah paripurna, semua segi kehidupan yang menyejarah itu
tanggung jawab di hadapan peradilan Ilahi pada zaman itu tentang segala apa yang
kemampuan sendiri tentang apa yang akan terjadi di dunia mendatang adalah di luar
kekuasaan manusia; pengetahuan seperti itu hanya akan datang melalui wahyu yang
nuraninya itu menyebabkan manusia hidup sesuai dengan fitrahnya dan oleh
tanpa kemerdekaan. Kehidupan memiliki dua sisi, fana’ dan baqa’. Dalam hal yang
apa yang telah dilakukannya, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota
masyarakat. Dalam segi yang kedua, orang tak berkesempatan lagi untuk melakukan
perbuatan baik, hanyalah menunggu peradilan Tuhan sendiri sebagai pribadi. Pendek
kata, manusia dilahirkan seorang diri, menjadi anggota masyarakatnya, dan sesudah
mati ia seorang diri pula berhadapan dengan Tuhannya. Oleh karena itu, kepribadian
kemanusiaan berpangkal.
maka dari itu kemerdekaan pribadi adalah hak utama dan asasi bagi manusia. Sebagai
makhluk sosial, di lain pihak, maka harus mempergunakan kemerdekaannya itu tanpa
merugikan manusia lain. Lebih lanjut kemerdekaannya itu dibatasi oleh hukum alam
Tuhan yang menguasai alam semesta termasuk manusia. Karena dikuasai oleh hukum
alam Tuhan itu, maka manusia harus mentaati hukum itu. Masalahnya ialah, akankah
ketaatannya itu membabi buta tak ikhlas ataukah dengan mata tajam dan ikhlas.
pribadi-pribadi yang lain. Untuk membangun masyarakat yang adil harus terdapat
sekelompok orang yang karena bakat dan kecakapannya yang istimewa, diserahi
pemerintahan yang ideal ialah demokrasi, suatu pemerintahan yang dibentuk oleh,
pengetahuan yang benar tentang Tuhan sebagai Kebenaran Mutlak dan tentang rasul
seperti guru kebenaran. Karena itu pemerintah yang benar harus ditaati dan dijunjung,
sana tak terdapat pula persamaan di antara sesama manusia, dan kesenjangan antara si
kaya dan si miskin pun terbentang lebar. Jika suatu pemerintahan gagal mencapai
dan memelihara keadilan dalam masyarakat, maka pemerintahan yang demikian telah
ekonomi, yang demikian itu; mengajar manusia untuk menumpuk kekayaan tanpa
memperhatikan kepentingan manusia lain. Oleh karena itu, mencapai keadilan berarti
nahi munkar atau al-nahyu ‘an al-munkar wa al-amr bi al-ma’ruf. Mereka yang
menimbun kekayaan itu bisa saja mengaku sebagai percaya kepada Tuhan, tetapi
Tuhan.
bahwa hakikat kemanusiaannya yang luhur ialah iman dan amal saleh. Melalui iman
manusia mencari Tuhan sebagai tujuannya yang terakhir; ia dengan giat mencari
ini akan mencintai kebenaran dan berjuang untuk itu selama hayat dikandung badan.
Walaupun kebenaran yang ada sekarang ini nisbi, namun akan membawa manusia
Gerak ke arah kebenaran itu bersifat maju, dan berdasarkan itulah maka orang
harus menjadi dinamis dan bebas dari tradisionalisme yang berlaku umum. Untuk
menggunakan akal sehat dan dipimpin oleh hati nurani, orang akan memperoleh
kebenaran yang tepat dan kebenaran ini akan memerintahnya untuk berbuat baik dan
konvensional berasal dari perkataan “madīnah” yang diartikan sebagai “kota”. Tetapi
sebuah pernyataan niat, atau proklamasi, bahwa beliau bersama pengikutnya yang
terdiri dari kaum Muhājirīn dan kaum Anṣār hendak mendirikan dan membangun
masyarakat beradab.6
dahulu hubungan manusia, antara individu dan masyarakat sudah menjadi perdebatan
pendapat banyak dimulai dari hal yang diutamakan pada hubungan antara individu
dan masyarakat, yaitu apakah individu itu merupakan realitas inti bagi terbentuknya
6
Nurcholish Madjid, Cita-cita Politik Islam Era Reformasi, hal. 164
suatu masyarakat? Atau apakah keberadaan individu tergantung pada masyarakat.7
Namun, masalah tersebut mesti disikapi dengan cara yang arif. Hubungan
antara individu dan masayarakat sejatinya memiliki kesamaan dan berkumpul pada
terbelakang. Oleh karena itu, apabila di antara mereka ada yang terbelakang
(kekurangan), maka bagi yang telah maju (kelebihan) sudah semestinya membantu,
bukan malah menjadikan sebuah peluang untuk dimanfaatkan atau melanggar hak-
ketentuan untuk hidup bersama dalam suatu dokumen yang dikenal sebagai Piagam
di bidang agama dan ekonomi, serta tanggung jawab sosial dan politik, khususnya
persoalan yang dihadapi ini sebagai sebuah hal yang menguntungkan. Masyarakat
yang maju membawa dampak kemakmuran.10 Kemampuan dari produk material suatu
7
Abdulsyani, Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan, hal. 33
8
Muhammad Abu Zahra, Membangun Masyarakat Islami, terj. Shodiq Noor Rahmat, (Jakarta: Pustaka Firdaus,
1994), hal. 14
9
Nurcholish Madjid, Cita-cita Politik Islam Era Reformasi, hal. 164
10
Nurcholish Madjid, Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan, hal. 156
adalah pusat kebahagiaan dan ia akan dipertemukan hanya dalam kondisi seseorang
yang lebih baik. Sekalipun memang sulit mengajak selalu berdialog atau berinteraksi
dengan kenyataan.13
kebersamaan yang kuat tapi tetap menjaga dan menghargai aturan, sehingga kesan
keadilan tidak terkontaminasi, fitrah satu kelompok atas kelompok lainnya dijauhi
dan malas serta iri hati. Sebaliknya, kesalehan bermasyarakat menghargai usaha-
KESIMPULAN
11
Wadjiz Anwar, Nilai Filsafat Dalam Dunia Modern Dewasa Ini, (Yogyakarta, 1979), hal. 21
12
Kusmana, “Islam dan Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: IAIN Indonesian Social Equity Project, 2006), hal. 82
13
Nurcholish Madjid, Masyarakat Religius, hal.5
Setelah menelaah hasil pembahasan dari berbagai buku dan kajian, maka akan
menyimpulkan hasil penelitian, adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut;
REFRENSI
Said Aqil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, (Bandung: Mizan, 2006),
hal. 48
Sayid Mujtaba Musawi, Etika dan Pertumbuhan Spiritual, (Jakarta: Lentera
Bastritama, 2001), hal. 3
Hamdy, Telaga Bahagia Syaikh Abdul Qadir Jailani, (Jakarta: Republika,
2015), hal. 16
Nurcholish Madjid, Khazanah Intelektual Islam, (Jakarta: PT Bulan
Bintang, 2007), hal.14
Sudarto, Wacana Islam Progresif Reinterpretasi Teks Demi Membebaskan
Yang Tertindas, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2014), hal. 177
Nurcholish Madjid, Cita-cita Politik Islam Era Reformasi, hal. 164
Abdulsyani, Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan, hal. 33
Muhammad Abu Zahra, Membangun Masyarakat Islami, (Jakarta:
Pustaka Firdaus, 1994), hal. 14
Nurcholish Madjid, Cita-cita Politik Islam Era Reformasi, hal. 164
Nurcholish Madjid, Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan, hal. 156
Nurcholish Madjid, Masyarakat Religius, hal.5
Wadjiz Anwar, Nilai Filsafat Dalam Dunia Modern Dewasa Ini,
(Yogyakarta, 1979), hal. 21
Kusmana, “Islam dan Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: IAIN Indonesian
Social Equity Project, 2006), hal. 82
CURRICULUM VITAE
Nama : Mastuqi
Tempat / Tanggal Lahir : Pamekasan, 23 Juni 1999
Asal cabang : HMI Cabang Pamekasan Komisariat Ekonomi
Fakultas/Department : Ekonomi/Manajemen
Alamat : Dsn. Tanjung Ragang Kec. Waru Pamekasan
No HP : 0851-0403-5138
Email : Masdukifadly954@gmail.com
Jenjang Pendidikan
a. MI Nurul Islam I
b. MTs Nurul Islam
c. MA Nurul Islam
Jenjang Training
1. MAPERCA HMI Cabang Pamekasan Komisariat Ekonomi
2. LK I HMI Komisariat Teknik Bangkalan
MOTTO HIDUP
“Bermanfaat Buat Orang Lain”.