Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, UKURAN


PEMERINTAH DAERAH, LEVERAGE, TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

1. DIANSTA IKRA TUHUMENA (02271811058)


2. IRMAWATI ADE (02271811066)
3. NUR RYANA TOMALA DEWI (02271811072)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

202
Judul : PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, UKURAN PEMERINTAH DAERAH,
LEVERAGE, TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Objek Penelitiian : kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara

Jurnal : Akuntansi Bisnis dan Publik

Volume, Nomor, dan Halaman : Vol. 9 No.2, Hal: 110 – 120

Tahun : Februari 2019

ISSN : 2087 – 4669

Nama Peneliti : Dwi Saraswati,S.Pd,M.Si dan Yunita Sari Rioni,SE,M.Si,Ak,CA

Latar Belakang :

Pemerintah daerah sebagai pihak yang menjalankan tugas roda pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan masyarakat dituntut untuk melakukan transparansi dan akuntabilitas terhadap
pengelolaan keuangannya agar tercipta pemerintahan yang bersih. Salah satu upaya konkrit
pemerintah daerah untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangannya
adalah melalui penyajianlaporan keuangan pemerintah daerah yang memenuhi prinsip tepat
waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintah yang telah diterima secara
umum. Standar akuntansi ini diatur dalam peraturan pemerintah RI Nomor 24 Tahun 2005.
Dalam kerangka konseptual standar akuntansi pemerintah salah satu prinsip akuntansi adalah
pengungkapan lengkap full disclosure, dimana laporan keuangan menyajikan secara lengkap
informasi–informasi yang berguna bagi pengguna laporan baik pada lembar muka laporan
keuangan ataupun pada catatan atas laporan keuangan (CALK) (Syafitri, 2012).

Metode Penelitian :

Model analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model analisis regresi linier
berganda.

Penelitian ini menggunakan data sekunder.


Penelitian ini menggunakan pengujian statistik deskriptif dan pengujian hipotesis untuk
menganalisa data.

Hasil dan Pembahasan :

A. Hasil Penelitian
1. Pengujian Statistik Deskriptif
Tabel 3.1

Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Variabel
PAD 91 0,15 1,49 0,3233 0,17625
UPD 91 1,62 28,79 36,223 340,305
LEVERAGE 91 0,00 0,08 0,0083 0,01150
KKPD 91 0,01 0,46 0,0895 0,07641
Sumber: data sekunder yang telah diolah

2. Pengujian Asumsi Klasik


Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji
Kolgomorov Smirnov (K-S). Hasil pengujian dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Kolmogorov- Asymp. Sig (2-


Uji Normalitas Variabel Keterangan
Smirnov Tailed)
Data
Unstandardized Residual 1,347 0,057 Terdistribusi
Normal
Sumber: data sekunder yang telah diolah
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil nilai Asymp.Sig (2-tailed) diperoleh sebesar
0.057, sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpilkan bahwa data
terdistribusi normal.
Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Glejser. Hasil
pengujian ini dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.3

VARIABEL Sig. Keterangan


PAD 0,206 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
UPD 0,461 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
LEVERAGE 0,627 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Sumber: data sekunder yang telah diolah
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil output uji heteroskedastisitas dengan
menggunakan metode uji Glejser, semua variabel independen tidak terjadi heteroskedastisitas,
karena mempunyai nilai sig lebih besar dari 0,05.
Uji autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil
pengujian ini dapat dilihat dalam tabel berikut. Hasil Uji Autokorelasi:

Durbin-Watson Ketentuan Kesimpulan


1,718   Tidak terjadi autokorelasi
Sumber: data sekunder yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil output uji autokorelasi diketahui nilai Durbin-
Watson sebesar 1,718 yang berada diantara -2 dan 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi tidak terjadi autokorelasi.

Pengujian ini untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineritas dalam model regresi berganda
dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Hasil pengujian ini dapat
dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.5

VARIABEL Tolerance VIF KETERANGAN


PAD 0,139 0,194 Tidak Terjadi Multikolinearitas

UPD 0,151 0,641 Tidak Terjadi Multikolinearitas

LEVERAGE 0,877 0,140 Tidak Terjadi Multikolinearitas


Sumber: data sekunder yang telah diolah

3. Pengujian Hipotesis

Tabel 3.6
Uji Regresi Linear
B T Sig KETERANGAN
Berganda Variabel
Konstanta 0,047 1,82 0,072
PAD 0,252 2,341 0,021 H1 Diterima

UPD -0,003 -0,598 0,551 H2 Ditolak

Leverage 0,034 0,051 0,959 H3 Ditolak


KKPD = 0,047 + 0,252 PAD - 0,003 UPD + 0,034 LEVERAGE – Ɛ (6)

Simanullang (2013) Uji t (Uji Parsial) merupakan pengujian statistik untuk menguji regresi
berganda secara individu yaitu masing-masing variabel independen terhadap variabel bebas.
Hasil pengujian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.7

VARIABE
thitung ttabel Sig. KETERANGAN
L

PAD 2,341 1,985 0,021 H1 Diterima

UPD -0,598 1,985 0,551 H2 Ditolak

Leverage 0,051 1,985 0,959 H3 Ditolak


Uji F atau uji secara bersama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji secara
bersama ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama berpengaruh
terhadap variabel terikat. Hasil pengujian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.8

Fhitung Ftabel sig


4,027 2,31 0,002
Sumber: data sekunder yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 8 diatas menunjukkan hasil perhitungan dengan SPSS 20.0 diperoleh Fhitung
(4,027) lebih besar dari Ftabel (2,31). Hasil pengujian dapat dilihat juga signifikasi sebesar
(0,002) lebih kecil dari 0,05, maka model diatas sudah tepat (goodnesss of fit). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pengaruh pendapatan asli daerah, ukuran pemerintah, leverage, secara
simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Uji koefisien determinasi
(R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar varian dari variabel dependen dapat dijelaskan
oleh variabel independen. Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) ini dapat dilihat dalam
tabel berikut:

Tabel 3.9

Adjusted R
(R2) R R Square Std. Error of the Estimate
Square
415a 0,172 0,129 0,0713
Sumber: data sekunder yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 3.9 menunjukkan nilai koefisien determinasi (Adj R2) sebesar 0,129. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model pendapatan asli daerah, ukuran
pemerintah, leverage, menjelaskan variabel dependen kinerja keuangan pemerintah daerah di
Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara 12,9% dan sisanya sebesar 87,1% dijelaskan oleh
faktor atau variabel lain diluar model.

B. Pembahasan

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel pendapatan asli daerah menunjukkan nilai sig sebesar
(0,021) lebih kecil dari 0,05 dan/atau thitung (2,341) lebih besar dari ttabel (1,985) maka H1
diterima. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pendapatan asli daerah berpegaruh
terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, maka hal ini dapat mencerminkan bahwa
pendapatan asli daerah dapat memiliki kontribusi untuk meningkatkan kinerja keuangan
pemerintah daerah. Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran pemerintah daerah
menunjukkan nilai sig sebesar (0,551) lebih besar dari 0,05 dan/atau thitung (-0.598) lebih kecil
dari tabel (1,985) maka H2 ditolak. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa ukuran
pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, hal ini
disebabkan bahwa peran dari total aset belum dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan
kinerja keuangan pemerintah daerah. Pengaruh Leverage Terhadap Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel leverage menunjukkan nilai
sig sebesar (0,959) lebih besar dari 0,05 dan/atau thitung (0,051)lebih kecil dari ttabel (1,985)
maka H3 ditolak.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan pemerintah daerah, hal ini disebabkan bahwa pemerintah daerah kabupaten/kota di
Propinsi Sumatera Utara tidak memperhatikan tingkat utang dalam memperbaiki kinerja
keuangan pemerintah daerahnya.

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil simpulan sebagai berikut:
Variabel pendapatan asli daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah
sehingga hipotesis pertama diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig sebesar (0,021) lebih
kecil dari 0,05 dan/atau thitung (2,341) lebih besar dari ttabel (1,985), Variabel ukuran
pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah sehingga
hipotesis kedua ditolak. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig sebesar (0,551) lebih besar dari 0,05
dan/atau thitung (-0.598) lebih kecil dari ttabel (1,985), Variabel leverage tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah sehingga hipotesis ketiga ditolak. Hal ini
dibuktikan dengan nilai sig sebesar (0,959) lebih besar dari 0,05 dan/atau thitung (0,051)lebih
kecil dari ttabel (1,985).

Anda mungkin juga menyukai