Oleh
VIKA SETIAWATI
NIM: 2021030171
i
PROPOSAL
KORELASI
CROSS SECTIONAL
Oleh
VIKA SETIAWATI
NIM: 2021030171
i
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa proposal ini adalah hasil karya sendiri dan
atau publikasi.
Jombang
Yang menyatakan
Vika setiawati
NIM: 2021030171
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari :
Tanggal :
Oleh
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI
Pada Tanggal :
PANITIA PENGUJI
MM
NIDN: 0724028603
Mengetahui,
Ketua STIKES HUSADA Ka. Prodi Sarjana Keperawatan STIKES HUSADA
Jombang Jombang
iv
BIODATA
A. Data Pribadi
Kaliwates
Kabupaten Jember
6. E-mail : vikasetiawati.vs@gmail.com
jombang,
Vika Setiawati
v
MOTTO
MENJADI SEMPURNA
vi
PERSEMBAHAN
semangat, motivasi, cinta, kasih dan sayang yang begitu tulus pada saya.
2. Orang tua, Ibu dan Bapak mertua yang selalu memberikan doa, restu serta
skripsi ini.
4. Rekan-rekan perawat RS Bina Sehat, yang telah bekerja sama dengan baik
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmatNya
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Proposal ini dilakukan untuk mencapai
Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu peneliti
2. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes.,MM selaku Ketua STIKES Husada Jombang.
Husada Jombang.
penyusunan skripsi.
6. Bapak dan Ibu penguji serta civitas akademik STIKES Husada Jombang atas
viii
DAFTAR ISI
ix
4.5 IDENTIFIKASI VARIABLE ............................................. 24
4.6 DEFINISI OPERASIONAL................................................ 24
4.7 ANALISA DATA................................................................. 28
4.8 KETERBATASAN............................................................... 31
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 32
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................
40
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 42
LAMPIRAN ......................................................................................... 44
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Infark Miokard (IMA) merupakan suatu keadaan nekrosis otot jantung akibat
ketidak seimbangan antara kebutuhan dan suplay oksigen yang terjadi secara
sehingga terjadi gangguan aliran darah yang diawali dengan hopiksia miokard (
iskemia ) jantung yang disebabkan oleh berbagai hal antara lain aterosklerotik,
gagguan pada pembuluh darah coroner. Penyebab gangguan pada jantung seperti
2000)
jawab untuk 864. 500 kematian atau 35,3% dari seluruh kematian pada tahun itu.
Sebesar 151.000 kematian akibat miokard infark ( Eoudi et al, 2010). Berdasarkan
seluruh data yang dikumpulkan dari WHO pada tahun 2015 diperkirakan
kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah akibat peyakit jantung dan
1
pembuluh darah meigkat menjadi 20 juta jiwa. Kemudian akan tetap meningkat
sampai tahun 2030, diperkirakan 23,6 juta penduduk akan meninggal akibat
prevalence IMA di Idonesia tahun ketahun terus meingkat . Hasil riset kesehatan
npeyebab kematian setelah stroke dan hipertesi. Angka kejadian penyakit miokard
Berdasarkan laporan dari rumah sakit dan puskesmas tahu 2007 kasus penyakit
IMA di propinsi Jawa Timur sebesar 24,37% per 1000 penduduk. Meski menjadi
pembunuh utama tetapi masih sedikit sekali orag yang tau tentang IMA dan factor
resikonya. Menurut ilmu epidemiologi jika factor resiko suatu penyakit telah
Gejala gejala yang diitimbulkan pada IMA diantaranya nyeri dada sesak dan
berkeringat dingin (susilo,2005). Diantara gejala IMA tersebut yang paling sering
terjadi adalah nyeri dada, sebab nyeri merupakan gejala utama yang paling sering
dikeluhkan, sebab nyeri dada merupakan gejala utama dari pneyakit IMA. Nyeri
dada terasa pada daerah substernnum dada dan rasa nyeri biasa terlokalisasi,
namun nyeri tersebut dapat menjalar keleher, dagu, bahu dann ekstermitas atas.
2
Penangan metode nyeri dengan metode paliatif merupakan modal utama untuk
menuju kenyamanan. Dipandang dari segi biaya dan manfaat penggunaan metode
paliatif ( managemen nyeri non farmakologi) lebih ekonomis dan tidak ada efek
farmakologi. (susilo,2005)
Praktek relaksasi dapat memberikan efek relaks dan menenangkan bagi penderita
dengan respon stress. Selain itu pembarian teknik relaksasi dapat menurunkan
jumlah bahan kimia dalam tubuh seperti asam laktat yang dapat memperburuk
penelitian ini apakah teknik relaksasi dapat menjurunkan tingkat nyeri pada
1.3 Tujuan
terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien IMA di ruang ICU RS Bina
Sehat Jember.
3
2. Mengetahui intensitas nyeri pada pasien IMA setelah dilakukan teknik
1.4 Manfaat
pasien.
dating.
tingkat nyeri pada pasien IMA di ruang ICU Rs Bina Sehat Jember,
diharapkan teknik ini dapat dimanfaatkan oleh perawat sebagai salah satu
dengan IMA.
4
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
utama jantung dalam mekanis, kimiawi dan listrik sehingga jantung tidak
lagi mampu memompa darah secara adekuat untuk dialirkan ke otak dan
kiri), bahu dan leher, rahang bahkan ke punggung atau epigastrium. Nyeri
dapat disertai perasan mual, muntah, sesak nafas, pusing, keringat dingin,
berdebar debar dan pasien sering tampak ketakutan. Infark miokard akut
epigastrium.( Sunaryo,2014)
5
Definisi Infark Miokard Akut (IMA) adalah suatu kondisi dimana otot
pembuluh darah jantung sehingga sel otot jantung mati (Mugi &Adang,
Infark miokard (MI) akut terjadi saat iskemia miokard yang terlokalisasi
disuplainya (Aaronson & Jeremy, 2010). Infark miokard, yang biasa dikenal
6
diperkirakan 7,4 juta adalah penyakit jantung coroner dan 6,7 juta akibat
jantung (WHO,2016). Ima merupakan salah satu dari lima manifestasi klinis
penyakit jantung coroner, yaitu angina pectoris stabil, angina pectoris tidak
stabil, infark miokard, gagal jantung dan henti jantung(Mendis Et Al, 2010)
penyakit jantung yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit
Indonesia ada 239. 548 jiwa. Kasus terbanyak adalah penyakit jantung
iskemik ( 110.183). Case Fatality Rate (CFR) tertinggi terjadi pada IMA
pada tahun 2013 sebesar 0,5% sedangkan berdasarkan diagnosis dokter atau
7
melalui pembuluh koroner. Penurunan ini hampir selalu diinisiasi oleh
koroner yang cukup untuk menyebabkan nekrosis jantung transmural. Tanda khas
STEMI, sindrom koroner akut paling serius, adalah elevasi menetap segmen ST
pada EKG. Hal ini menunjukkan area miokard yang luas, kemungkinan meliputi
seperti troponin T dan I. Troponin ini dapat dideteksi dalam darah dan bekerja
peningkatan kadar penanda troponin. STEMI biasanya terjadi bila suatu trombus
telah menyumbat arteri koroner secara komplet dalam waktu yang signifikan dan
biasanya menyebabkan gejala yang lebih berat dibandingkan gejala angina tak
8
2.1.3.2 Infark Miokard Non-Elevasi Segmen ST Infark miokard NSTEMI
9
2.2 Konsep Nyeri
tidak ada penyebab fisik atau sumber yang dapat diidentiftkasi. Meskipun
beberapa sensasi nyeri dihubungkan dengan status mental atau status psikologis,
pasien secara nyata merasakan sensasi nyeri dalam banyak hal dan tidak hanya
fisik dan mental atau stimuli emosional (Potter & Perry, 2010). 2.2.2 Klasifikasi
Nyeri
1. Nyeri Nosiseptif
a) Nyeri Somatik: berasal dari tulang, sendi, otot, kulit, atau jaringan
dirasakan atau denyutan yang terokalisasi dengan baik (Potter & Perry,
2010).
10
Nyeri viseral biasanya juga disertai dengan mual dan muntah pada
2. Nyeri Alih
Nyeri alih merupakannyeri yang tidak hanya berfokus pada satu tempat,
akan tetapi nyeri dapat terasa pada bagian tubuh yang terpisah. Salah satu
nyeri di dada, maka nyeri akan menjalar kebagian leher, punggung dan lengan kiri
3. Nyeri Superfisial
Nyeri superfisial merupakan nyeri yang berada pada lapisan kulit yang
disebabkan oleh bahan kimia atau benda tajam, sehingga 11 seseorang merasa
4. Nyeri Idiopatik
Nyeri Idiopatik adalah nyeri kronis dari ketiadaan penyebab fisik atau
psikologis yang dapat diidentifikasi atau nyeri yang dirasakan sebagai berlebihnya
tingkat kondisik patologis suatu organ. Contoh dari nyeri idiopatik adalah sindrom
Perry, 2010).
5. Nyeri Neuropatik
11
atau dingin. Nyeri spesifik terdiri atas beberapa macam, antara lain nyeri somatik,
nyeri yang umumnya bersumber dari kulit dan jaringan di bawah kulit
(superficial) pada otot dan tulang. Macam lainnya adalah nyeri menjalar (referred
pain) yaitu nyeri yang dirasakan di bagian tubuh yang jauh letaknya dari jaringan
yang menyebabkan rasa nyeri, biasanya dari cidera organ visceral. Sedangkan
nyeri visceral adalah nyeri yang berasal dari bermacammacam organ viscera
1. Nyeri akut
Nyeri akut adalah suatu nyeri yang bersifat terlokalisir dan biasanya terjadi
secara tiba-tiba. Umumnya berkaitan dengan cedera fisik. Nyeri terasa tajam
seperti ditusuk, disayat, dicubit, dan pola serangan jelas. Nyeri ini merupakan
yang diperintah oleh otak dan merupakan respon syaraf simaptis. Nyeri akut
berdurasi singkat (kurang lebih 6 bulan) dan akan menghilang tanpa pengobatan
setelah area yang rusak pulih kembali (Prasetyo, 2010). 2. Nyeri kronis
sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan
yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera
spesifik. Nyeri kronis dapat tidak mempunyai awitan (onset) yang ditetapkan
dengan tetap dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak
12
Meski nyeri akut dapat menjadi sinyal yang sangat penting bahwa sesuatu tidak
Nyeri yang sesekali terjadi dalam jangka waktu tertentu disebut nyeri
episodik. Nyeri berlangsung selama beberapa jam, hari, atau minggu. 13 Sebagai
talasemia (Gruener & Lande, 2006 dalam Potter & Perry, 2010).
hampir 90% klien dapat mengontrol nyeri dalam arti yang sederhana. Beberapa
klien dengan penyakit kanker mengalami nyeri akut atau kronis. Nyeri tersebut
Menurut Twycross, Dowden & Bruce (2009) , alat pengkajian nyeri dapat
1. Skala nyeri wajah Skala peringkat dapat berkisar antara 0 pada satu titik
ekstim dan 10 pada titik ekstrim lainnya. Skala nyeri dinilai berdasarkan
13
diartikan nyeri yang berat dan lebih dari angka 9 sampai 10 diartikan nyeri
digunakan pada skala ini, sama seperti pada VAS atau skala reda nyeri.
Skala verbal menggunakan kata-kata dan bukan garis atau angka untuk
14
2.3 Konsep Relaksasi
stres dimana akan terjadi peningkatan aliran darah sehingga perasaan cemas dan
tubuh dan pikiran agar tercapai kondisi yang nyaman atau berada pada gelombang
memiliki masalah kesehatan (Tsitsi et al., 2017). Manfaat yang sama juga
stres, dimana teknik relaksasi berguna untuk meregulasi emosi dan fisik individu
dari kecemasan, ketegangan, stres dan lainnya, serta secara fisiologis, pelatihan
menurunnya tekanan darah, detak jantung dan meningkatkan resisten kulit (Sari &
Subandi, 2015)
akibat stres.
2. Masalah – masalah yang timbul akibat stres seperti, sakit kepala, tekanan darah
15
3. Mengurangi tingkat kecemasan pada seseorang dan menunjukkan efek
5. Meningkatkan hubungan interpersonal dan harga diri pada seseorang. Jika kita
fisiologis tubuh.
sebagainya.
16
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
terhadap pengurangan tingkat nyeri pada pasien IMA di ruang ICU Rs Bina Sehat
Jember.
Nyeri pada Infark miokard akut
dapat diatasi dengan:
0 : tidak nyeri 1-3: nyeri sedang 4-6 nyeri 7-9: nyeri 10 : nyeri
sedang berat sangat berat
17
: Variabel yang diteliti
3.2 Hipotesis
18
BAB IV
METODE PENELITIAN
penelitian ini jenis yang digunakan adalah analitik kuantitatif yang dapat
eksperimental designs dengan tipe one group pre- test dan post test
01 X1 02
19
01 = pemberian pretes sebelum diberikan tehnik relaksasi
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sample
Sample merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
20
Rumus :
N d2 + 1
Keterangan :
N : jumlah sample
N : jumlah populasi
( Nursalam, 2008 )
Diketahui
N = 25
D = 0,05
Ditanya n = ??
Rumus n =
25
25( 0,0025 ) + 1
= 23, 584
21
Hasil dari perhitungan jumlah sample didapatkan angka 23,584 Karena responden
4.3.3 Sampling
mewakili populasi yang ada ( Nursalam, 2008 ). Tehnik sampling yang digunakan
strata yang ada dalam anggota populasi ( Hidayat, 2014 ). Cara pengambilan
sample dengan melakukan undian semua jumlah populasi yang akan dijadikan
22
4.4 Kerangka Kerja
ilmiah yang digunakan dalam melakukan penelitian ( kegiatan sejak awal sampai
Rumusan masalah
Tehnik sampling
Random sampling
Sample
Sebagian pasien yang dirawat di ruang ICU RS
Bina Sehat Jember dengan kasus penyakit infark
miokard
Hasil penelitian
23
4.5 Identifikasi Variabel
dalam.
rheumatoid arthritis.
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau
24
variable Definisi Parameter Alat skala skor
operasional ukur
Variable Relaksasi 1. atur pasien - - -
independe dapat di dalam posisi
nt artikan yang nyaman
Tehnik sebagai 2. Meminta
relaksasi teknik yang pasien
dilakukan meletakk
untuk an tangan
mengatasi pada
stres dimana bagian
akan terjadi dada dan
peningkatan perut
aliran darah 3. Meminta
sehingga pasien
perasaan untuk
cemas dan melakuka
khawatir n naafas
akan dalam
berkurang 4. Meminta
(Abbasi et pasien
al,. 2018) untuk
memikirk
an hal hal
positif
25
A. Pengumpulan data dan analisa data
i. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang disusun dengan hajat
untuk memperoleh data yang sesuai baik data kualitatif maupun data kuantitatif
(Nursalam, 2013). Alat ukur dalam penelitian ini dengan menggunakan lembar
observasi. Menggunakan skala NRS dengan kriteria 0 : Tidak nyeri, 1-3 : Nyeri
ringan, 4-6 : Nyeri sedang, 7-9 : Nyeri berat, 10 : Nyeri sangat berat.
sebagai berikut:
Jombang.
26
4.7.2 Cara Analisa Data
a. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
komputer. Dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya
dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat dan
a) Kriteria nyeri
Ringan = N1
Sedang = N2
Berat = N3
27
3. Scoring
4. Tabulating
bahwa data telah diproses sehingga harus segera disusun dalam suatu
b. Analisa Data
1. Analisis Univariate
28
Keterangan
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan
4-6 : Nyeri sedang
7-9 : Nyeri berat
10 : Nyeri sangat berat/ tidak terkontrol
2. Analisis bivariate
arthritis.
normal.
29
maka hasil uji dinyatakan
signifikan
c. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak sigEtika Penelitian
mengetahui dampaknya.
30
dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu
4.8 Keterbatasan
1. Waktu
penyusunan skripsi.
31
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menguraikan hasil yang dilakukan di Ruang ICU RS Bina
Sehat Jember pada bulan Juli- September 2022 dengan jumlah responden 24 orang.
Hasil penelitian disajikan data dibuat bedasarkan tingkat nyeri sebelum dan sesudah
pemberian tehnik relaksasi terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien Infark
Lingkup unit penelitian di ruang ICU Rs Bina Sehat Jember yang berkapasitas
8 bed untuk pasien dewasa dan 4 bed untuk pasien anak- anak, yang dilengkapi
dengan 4 ventilator dewasa. Di ICU Rs Bina Sehat Jember terdapat beberapa petugas
yang berdinas, yang dibagi menjadi 3 shift yaitu shift pagi, shift sore, dan shift
malam. Dimana disetiap shiftnya terdiri dari 3 orang perawat dengan sertifikat
Hasil penelitian terhadap pasien dengan infark miocard di ruang ICU Rs Bina
Sehat diperoleh distribusi frekuensi menurut jenis kelamin terdiri dari19 pasien laki-
32
Table 5.2.1 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin
2. Perempuan 5 20,8 %
Jumlah 24 100 %
Hasil penelitian terhadap pasien dengan infark miocard di ruang ICU Rs Bina
Sehat diperoleh distribusi frekuensi menurut umur terdiri dari pasien berusia 40-50
tahun sebanyak 9 orang, pasien berusia 50-60 tahun sebanyak 10 orang, pasien
Jumlah 24 100 %
33
5.3 Data Khusus
Data pasien merupakan karakteristik yang diteliti di Ruang ICU Bina Sehat
Jember.
5.3.1 Tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard sebelum dilakukan tehnik relaksasi di
Tabel 5.3.1 Tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard sebelum dilakukan tehnik
1 Tidak nyeri 0 0
4 Nyeri berat 0 0
jumlah 24 100%
87,5% ).
5.3.2 Tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard sesudah dilakukan tehnik relaksasi di
34
Tabel 5.3.2 Tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard sesudah dilakukan tehnik
1 Tidak nyeri 0 0
3 Nyeri sedang 12 50 %
4 Nyeri berat 0 0
jumlah 24 100%
%)
5.3.3 Pengaruh tehnik relaksasi terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien Infark
tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard di Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember.
35
Test Statisticsb
Z -3.879a
0,000 ) dimana hal ini berarti p sign kurang < 0,05 sehingga H1 diterima artinya ada
pengaruh tehnik relaksasi terhadap pengurangan tingkat nyeri di Ruang ICU Rs Bina
Sehat Jember.
5.4 Pembahasan
Berdasarkan tabel 5.3.1 bahwa lebih dari setengah dari jumlah responden
sebelum dilakukan tehnik relaksasi yang mengalami gangguan tingkat nyeri adalah
sebanyak 21 pasien.
sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala
atau tingkatannya dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (musrifatul, 2011 dalam utami, 2014).
Respon seseorang terhadap nyeri dipengaruhi oleh emosi, tingkat kesadaran, latar
36
belakang budaya dan pengalaman masa lalu tentang nyeri. Nyeri mengganggu
Infark Miocard dapat berupa nyeri dada yang tidak nyaman adalah gejala
utama yang paling banyak dikeluhkan pasien yang berobat kerumah sakit. Infark
Miocard merupakan rasa tidak nyaman di dada yang disebabkan oleh menurunnya
aliran darah coroner menuju otot jantung. Nyeri ini bersifat progresif yang dapat
menyebabkan kematian, sehingga nyeri dada pada pasien dengan Infark Miocard
memerlukan penanganan yang serius dan pemeriksaan lanjutan. Dari hasil obesevasi
menemukan bahwa jenis dada ini sering diabaikan, pasien karena dianggap sebagai
masuk angin, sehingga akan menyebabkan kematian. Hal inilah yang menjadi dasar
perlunya suatu penelitian untuk dapat menemukan perbedaan karakteristik nyeri dada
akibat Infark Miocard atau nyeri dada lainnya. Hasil penelitian ini sangat diperlukan
untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar dapat menjaga keselamatan pasien
tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard. Hal ini erat hubungannya dengan masalah
perawatan intensif yang harus meliputi holistic, mencakup biopsiko, sosial dan
spiritual. Psikologis pada pasien Infark Miocard harus selalu diperhatikan, karena
salah satu penyebab Infark Miocard adalah dari psikologis atau dikenal dengan stress.
Suasana aman, tenang dan relaks merupakan kunci dari keberhasilan tehnik relaksasi
yang dilakukan.
37
Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses penelitian ini, karena
pengkajian dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data dasar yang digunakan untuk
Tehnik relaksasi merupakan salah satu cara non farmakologis yang dapat
digunakan untuk menurunkan tingkat nyeri pada pasien dengan Infark Miocard.
Tehnik relaksasi juga dapat menciptakan keadaan tenang dan nyaman pada pasien.
Dengan dilakukannya tehnik relaksasi secara efektif akan didapat manfaat antara lain
penurunan tingkat nyeri, ketegangan otot, perasaan nyaman. Keuntungan dari tehnik
relaksasi ini antara lain dapat dilakukan setiap saat dan kapan saja karena tehnik ini
sangat mudah dan dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien dengan arahan dari
tenaga medis.
5.4.3 Pengaruh tehnik relaksasi untuk penurunan tingkat nyeri pada pasien Infark
Miocard
dimana hal ini berarti p sign < 0,05 sehingga H1 diterima artinya tehnik relaksasi
38
efektif menurunkan tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard di Ruang ICU Rs Bina
Sehat Jember.
Hipotesa tersebut dapat diterima seperti halnya hasil penelitian terdahulu yang
Negara Bali. Dalam penelitaiannya disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara pemberian tehnik relaksasi dalam penurunan tingkat nyeri pada pasien Infark
Miocard.
pada pasien Infak Miocard sehingga dapat diterpkan dan dikembangkan dalam
intervensi pada pasien Infark Miocard. Selain dapat menurunkan tingkat nyeri yang
39
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard sebelum dilakukan tehnik relaksasi di
Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember sebagian besar mengalami tingkat nyeri
sedang
2. Tingkat nyeri pada pasien dengan Infark Miocard sesudah diberikan tehnik
relaksasi di Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember sebagian mengalami tingkat nyeri
ringan.
3. Ada pengaruh tehnik relaksasi terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien
6.2 Saran
untuk menjadi terapi alternative untuk menangani tingkat nyeri pada kasus lainnya
40
6.2.3 Bagi institusi oendidikan
1. Bahan pengajaran
mahasiswa
2. Pengabdian masyarakat
dirasakan sehingga pasien yang mengalami nyeri dapat melakukan tehnik relaksasi
secara mandiri.
41
DAFTAR PUSTAKA
Alwi I,2009. Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST, dalam : buku ajar
1754
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI. (2013 ). Riset Kesehatan Dasar.
Kesehatan RI.
Boestan I. N, suryawan R., 2003. Penyakit Jantung Koroner, dalam: Ilmu Penyakit
Jantung, Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR pp. 121- 134.
Hidayat, A.A. 2014. Metode Penelitian dan Teknik Analisa Data. Jakarta :Salemba
Medika
42
Lase, Bertha T.W. 2015. Pengaruh Teknik Relaksasi Dalam Terhadap Intensitas
Salemba Medika
Santoso, R.B. 2015. Stop Nyeri Sekarang Teknik dan Metode Psikologis Untuk
43
LAMPIRAN 1
Nim : 2021030171
1. Pengaruh tehnik distraksi dan relaksasi terhadap penurunan tingkat nyeri pada
2. Pengaruh tehnik relaksasi terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien Infark
Penasehat akademik
Vika setiawati
44
Lampiran 2
45
Lampiran 3
46
Lampiran 4
47
Lampiran 5
Lembar konsultasi
Nim : 2021030171
dan sample
peneliatian
48
Lampiran 6
Lembar konsultasi
Nim : 2021030171
49
Lampiran 7
SURAT PERMOHONAN
Ruang ICU RS Bina Sehat Jember”. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis
apakah ada pengaruh dari penerapan tehnik relaksasi terhdap pengurangan tingkat
nyeri. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi Bapak/
Ibu. Kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Jika Bapak/ Ibu tidak bersedia menjadi responden, maka
tidak ada ancaman bagi Bapak/ Ibu. Jika Bapak/ Ibu beredia menjadi responden,
Hormat saya,
Vika Setiawati
50
Lampiran 8
LEMBAR PERSETUJUAN MENADI RESPONDEN
NIM : 2021030171
Adapun informasi yang diberikan dan diterima akan dijamin kerahasiaan dan saya
bertanggung jawab apabila informasi yang diberikan merugikan. Sehubungan dengan
hal tersebut, apabila Anda setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini mohon untuk
menandatangani kolom yang telah disediakan.
Responden Peneliti
( ) Vika Setiawati
51
Lampiran 9
INSTRUMENT PENELITIAN
A. DATA RESPONDEN
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
B. SKALA NYERI SEBELUM INTERVENSI DILAKUKAN
petunjuk :
Pada skala ini diisi oleh peneliti setelah menunjukkan angka berapa nyeri yang
dirasakan dengan menggunakan skala nyeri numeric rating scale ( 0- 10 ).
52
C. SKALA NYERI SETELAH INTERVENSI DILAKUKAN
Petunjuk
Pada skala ini diisi oleh peneliti setelah menunjukkan angka berapa nyeri yang
dirasakan dengan menggunakan skala nyeri numeric rating scale ( 0- 10 ).
53
Lampiran 10
Prosedur Tindakan
54
5. Mulailah bernafas dengan
lembut dan wajar, dan ucapkan
dalam hati fase atau kata yang
sesuai keyakinan. Misalnya “
astagfirullohal 'adzim “ samba
menarik nafas dalam.
6. Teruskan selama 10 menit, anda
diperbolehkan membuka mata
untuk melihat waktu tetapi
jangan menggunakan alarm. Bila
sudah selesai, tetap berbaring
dan tenang beberapa menit,
mula- mula mata terpejam dan
sesudah itu mata dibuka.
55
Lampiran 11
NPAR TEST
/WILCOXON=sebelum WITH sesudah (PAIRED)
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
[DataSet0]
56
Ranks
Total 24
b
Test Statistics
tingkat nyeri -
tingkat nyeri
a
Z -3.879
57
Lampiran 11
1. P1 5 4
2 P2 4 4
3 P3 4 3
4 P4 5 4
5 P5 4 4
6 P6 6 3
7 P7 5 5
8 P8 4 5
9 P9 3 3
10 P10 4 2
11 P11 3 3
12 P12 5 3
13 P13 4 5
14 P14 4 4
15 P15 3 3
16 P16 5 2
17 P17 4 3
18 P18 4 2
58
19 P19 4 4
20 P20 4 3
21 P21 5 4
22 P22 5 4
23 P23 5 3
24 P24 6 5
59