Oleh :
NIM : 201502112
Oleh :
NIM : 201502112
iii
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2019
PERSETUJUAN
Proposal skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah dinyatakan
layak mengikuti Ujian Sidang
PROPOSAL SKRIPSI
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan
iv
Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep
NIS. 20130092
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Proposal Tugas Akhir (Skripsi) dan
dinyatakan telah memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar (S.Kep)
Dewan Penguji
…………………………
(Dewan Penguji 1)
. Haryadi, S.Kep.,M.Pd :
Mengesahkan,
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
Ketua,
v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Dengan ini menyatakan bahwa proposal ini adalah hasil pekerjaan saya
sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam
memperoleh gelar sarjana disuatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah
maupun yang belum di publikasikan/ tidak dipublikasikan, sumbernya dijelaskan
dalam daftar pustaka.
vi
Trise Ananda Emiliawati
NIM : 201502112
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 RumusanMasalah........................................................................ 7
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 7
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................. 7
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................... 8
1.4.1. Manfaat Teoritis .............................................................. 8
1.4.2. Manfaat Praktis ............................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Lanjut Usia ................................................................... 9
2.1.1 Definisi Lanjut Usia ....................................................... 9
2.1.2 Batasan-Batasan Lanjut Usia .......................................... 10
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketuaan ................ 11
2.1.4 Perubahan-Perubahan Pada Lanjut Usia ......................... 12
2.1.5 Ciri-Ciri Lanjut Usia ....................................................... 14
2.1.6 Masalah Yang Sering Terjadi Pada Lanjut Usia ............. 15
viii
2.1.7 Proses Menua .................................................................. 23
2.1.8 Aspek Fisiologik Dan Patologik Akibat Proses Menua... 27
2.2 Konsep Insomnia ........................................................................ 28
2.2.1. Definisi Insomnia ............................................................ 28
2.2.2. Tanda Dan Gejala ........................................................... 30
2.2.3. Faktor Penyebab Insomnia ............................................. 31
2.2.4. Jenis-Jenis Insomnia ....................................................... 32
2.2.5. Dampak Insomnia ........................................................... 33
2.2.6. Pengukuran Insomina ..................................................... 34
2.2.7. Penatalaksanaan Insomnia .............................................. 34
2.3 Penatalaksanaan Terapi Musik Jawa .......................................... 44
2.3.1 Pengertian Terapi Musik Jawa ........................................ 44
2.3.2 Terapi Musik ................................................................... 45
2.3.3 Unsur Musik ................................................................... 46
2.3.4 Tujuan Diberikan TerapI Musik ...................................... 47
2.3.5 Manfaat Terapi Musik .................................................. 48
2.3.6 Terapi Musik Jawa .......................................................... 50
2.3.6.1 Definisi ............................................................ 50
2.3.6.2 Proses dan Langkah-Langkah Terapi Musik .... 51
2.3.7 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Terapi Musik. . 54
2.310.2.....................................................Proedur Terapi Musik
.....................................................................................55
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual.................................................................. 57
3.2 Hipotesis Penelitian..................................................................... 58
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian............................................................................ 59
4.2 Rancangan Penelitian ................................................................. 59
4.3 Waktu san Tempat Penelitan ....................................................... 60
4.2.1 Waktu Penelitan .............................................................. 60
4.2.2 Tempat Penelitan ............................................................ 60
4.4 Populasi ...................................................................................... 60
4.5 Sampel ........................................................................................ 60
4.6 Teknik Sampling ......................................................................... 63
4.7 Kerangka Kerja Penelitian .......................................................... 63
4.8 Identifikasi Variabel .................................................................... 66
4.8.1 Variabel Independent (Bebas) ........................................ 66
4.8.2 Variabel Dependent (Terikat) .......................................... 66
4.9 Definisi Operasional ................................................................... 66
4.10 Pengumpulan Data dan Analisa Data ......................................... 68
ix
4.10.1 Instrumen Penelitian ....................................................... 68
4.10.2 Prosedur Pengumpulan Data ........................................... 69
4.10.3 Tahap Persiapan .............................................................. 69
4.11 Pengolahan Data ......................................................................... 71
4.12 Analisa Data ............................................................................... 73
4.13 Etika Penelitian ........................................................................... 74
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 56
5.2
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ................................................................................. 79
6.2
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 57
LAMPIRAN........................................................................................................ 59
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
DAFTAR ISTILAH
xiv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang
berjudul “Pengaruh Pentalaksanaan Terapi Musik Jawa Terhadap Penurunan
Isomnia Pada Lanjut Usia di Panti Werdha Wisma Asih Madiun”. Tersusunnya
proposal ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran dan dukungan moral kepada
penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Ira Puspitasari selaku kepala Puskesmas Geneng.
2. Zaenal Abidin, S.KM.,M.Kes (Epid) selaku Ketua STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun.
3. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku ketua Prodi S-1 Keperawatan
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
4. Dian Anisia W, S.Kep.,Ns,M.Kep sebagai pembimbing I Skripsi yang dengan
kesabaran dan ketelitian dalam membimbing sehingga proposal ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Haryadi, S.Kep.,M.Pd sebagai pembimbing II Skripsi yang dengan Kesabaran
dan Ketelitian dalam membimbing sehingga Proposal ini dapat terselesaikan
dengan baik.
xv
6. Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan
demi kesempurnaan skripsi ini
7. Keluarga dan teman-teman yang selalu bersama dalam suka dan duka dalam
penyelesaian proposal skripsi ini.
Madiun, 30 Maret 2020
xvi
NIM : 201502112BAB I
PENDAHULUAN
yang wajar akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang.
memerlukan bantuan orang lain selain itu juga pada lanjut usia tidak saja
dunia pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar orang dan akan terus
mencapai 22,4 juta jiwa atau 8,69% dari jumlah penduduk. Sementara
menurut proyeksi BPS tahun 2015, pada tahun 2018 jumlah Lansia
1
diperkirakan mencapai 9,3% atau 24,7 juta jiwa. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan dari tahun 2010 sampai dengan 2015. Sebaran
Jumlah lansia di propinsi Jawa Timur pada tahun 2017 mencapai 12,25%
lansia dari jumlah penduduk di Jawa Timur yang tercatat (Badan Pusat
Statistik, 2016.
Pada lanjut usia selain banyak permasalah yang timbul juga kondisi
dan fungsi tubuh pun semakin menurun sehingga semakin banyak keluhan
yang terjadi. Beberapa masalah yang sering muncul pada lanjut usia yaitu
dialami oleh dewasa lanjut atau lanjut usia yaitu produksi hormon hampir
pertumbuhan hormon pituitary ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di
pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, dan
2
LH, menurunya produksi aldosteron, menurunya sekresi hormon gunads,
pada saat stress dan berperan penting dalam reaksi mengatasi stress. Oleh
karena itu kemunduran produksi hormon inilah yang membuat para lansia
yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang
pola tidur (Ekayulia, 2009). Keadaan yang sering dialami lansia adalah
tidak dapat memulai tidur, bangun terlalu cepat, sering terbangun pada
tengah malam dan sulit untuk kembali tidur, berulang kali terjaga dari
tidur, maupun tidur tidak nyaman atau gelisah. Gangguan tidur seperti
fisik. Selain itu dampak ekonomi yang disebabkan insomnia juga cukup
generatif seperti hipertensi dan jantung, depresi dan stres ternyata juga
3
merupakan menifestasi gangguan tidur ini (Ghaddafi, 2010). Insomnia
juga meningkatkan risiko jatuh pada lansia (Helbig et al, 2013) serta
Pravelensi gangguan tidur pada usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar
67%. Gangguan tidur menyerang 50% orang yang berusia 65 tahun atau
lebih yang tinggal dirumah dan 66% orang yang tinggal di fasilitas
usia yaitu mencapai angka 28 juta orang dari total 283 juta orang
tersebut berupa faktor dari luar (ekstrinsik) yaitu gaya hidup dan
lingkungan yang kurang tenang serta faktor dari dalam (intrinsik) yaitu
– faktor yang penyebab insomnia secara garis besar yaitu stres atau
pola makan yang buruk, kafein, nikotin, alkohol, dan kurang berolahraga.
(Rafknowledge, 2004).
4
Musik sudah lama menjadi bagian dari kehidupan manusia yang
mungkin memiliki efek positif pada tidur melalui relaksasi otot dan
gangguan dari pikiran (Harmat et al, 2008). Oleh karena itu, penggunaan
musik dapat bermanfaat bagi orang-orang dengan masalah tidur (Niet etal,
besar adalah suku Jawa maka dipilih langgam Jawa yang identik dengan
tempo lamban, serta memiliki karakteristik musik yang lembut, santai dan
5
antusias ketika bertemu dengan hal-hal yang bersifat spiritual dan tradisi
mendengarkan musik yang sangat berkaitan erat dengan budaya jawa dan
95%. Jadi berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terapi musik
memulai tidur, sering terbangun pada tengah malam dan sulit untuk
6
Berdasarkan dari paparan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik
Asih Nglames.
7
1.4. Manfaat Penelitian
a. Keperawatan
insomnia.
a. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan bagi lansia untuk
c. Bagi Masyarakat
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.13 Tahun
1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang
Keberadaan usia lanjut ditandai dengan umur harapan hidup yang semakin
tua yang sehat, bahagia, berdaya guna, dan produktif (Pasal 19 UU No. 23
Usia lanjut dapat dikatakan usia emas karena tidak semua orang dapat
9
menikmati masa usia emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan
10
Menurut Prof Dr. Koesoemato Setyonegoro, dalam Padila ( 2013 )
tahun.
(Suardiman, 2011).
dari usia kronologis setelah dewasa akhir, yang dimulai dari usia 60 tahun
dimulai dari sel – jaringan – organ – sistem pada tubuh dari faktor
11
Menurut (Bandiyah, 2009) faktornya terdiri dari : hereditas atau
1. Sel
2. Kardiovaskuler
3. Respirasi
2008).
4. Persarafan
12
berhubungan denganstress. Berkurang atau hilangnya lapisan myelin
5. Muskuluskeletal
6. Gastrointestinal
7. Pendengaran
(Maryam, 2008).
8. Penglihatan
9. Kulit
13
keras dan rapuh, serta kuku kaki tumbuh berlebihan seperti tanduk
(Maryam, 2008).
yaitu:
pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, jika
orang lain.
14
4. Penyesuaian yang buruk pada lansia.
dewasa, yang menurut Kane & Ouslander sering disebut dengan istilah 14
I, yaitu :
atau lebih.
15
2. Instability (Instabilitas dan Jatuh)
lain.
menimbulkan imobilisasi.
16
3. Incontinence Urin dan Alvi (Beser BAB dan BAK)
17
melalui anus, penyebab cedera panggul, operasi anus/rektum,
terjadi dehidrasi.
terganggunya aktivitas.
18
e. Gejalanya: gangguan kognitif global berupa
5. Infection (infeksi)
dini.
sering tidak dijumpai pada usia lanjut, malah suhu badan yang
lanjut.
penglihatandan penciuman)
19
a. Gangguan pendengaran sangat umum ditemui pada
7. Isolation (Depression)
8. Inanition (malnutrisi)
20
dan demensia) dan sosial (hidup dan makan sendiri) yang berpengaruh
memberikan penghasilan.
penyakit.
jiwa.
21
a. Dapat terjadi karena masalah-masalah dalam hidup
sulit untuk tidur kembali, terbangun dini hari, lesu setelah bangun
di pagi hari.
cairan setelah jam makan malam ada nokturia, batasi tidur siang
22
Impotensi/ ketidakmampuan melakukan aktivitas seksual pada
yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
pra school, school, remaja, dewasa dan lansia. Tahap berbeda ini dimulai
23
Menurut WHO dan Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang
umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit,
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang
psikososial.
1. Teori biologis
24
kekakuanya (tidak elastis). Hal ini disebabkan oleh karena sel-sel
d. Teori imunologi
suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak dapat
lemah.
e. Teori stress-adaptasi
2013).
25
2. Teori psikososial
dan tetap bertahan secara stabil. Perubahan yang radikal pada usia
3. Teori Sosiokultural
b. Teori aktifitas
26
Teori ini menyatakan bahwa penuaan yang sukses
2013).
fungsional dan nyata setelah 70 tahun (Andres dan Tobi Kane, 2010).
27
tersebut tidak dikaitkan dengan umur kronologik melainkan umur
akibat umur biologiknya yang lanjut usia sebagai akibat tidak baiknya
yang terjadi pada lansia dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu faktor
sistem endokrin yang dialami oleh dewasa lanjut atau lanjut usia yaitu
tidak berubah, pertumbuhan hormon pituitary ada tetapi lebih rendah dan
dalam jumlah besar pada saat stress dan berperan penting dalam reaksi
atau pertanda penuaan ialah bukan pada tampilan organ atau organisme
28
saat istirahat, akan tetapi bagaimana organ atau organisme tersebut
gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus-
menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau
selalu terbangun ditengah malam dan tidak dapat kembali tidur (Yates,
rasa tidak puas dengan tidurnya (Kozier & Erb, 2008). Insomnia
sering terjadi yaitu berupa kesulitan untuk memulai tidur (Kaplan &
Sadock, 2010).
insomnia inisial atau tidak dapat memulai tidur, insomnia intermitten atau
29
tidak bisa mempertahankan tidur atau sering terjaga dan insomnia terminal
atau bangun secara dini dan tidak dapat tidur kembali (Potter, 2010).
sulit untuk memulai tidur. Gangguan tidur yang terjadi yaitu lamanya
waktu tidur atau kuantitas tidur yang tidak sesuai. Selain itu gangguan
tidur yang terjadi berhubungan dengan kualitas tidur seperti tidur yang
sebagai berikut :
1. Anda sering tidak dapat tidur, tidur tidak nyenyak ataupun bangun
terlalu dini.
30
Biasanya, insomnia kronis juga disertai keluhan nyeri kepala (Purwanto,
10. Penat
11. Mengantuk
insomnia adalah :
31
3. Lingkungan fisik berupa suara bising didekat tempat tinggal seperti
4. Suhu lingkungan yang terlalu panas atau dingin, dan juga perubahan
suasana lingkungan.
6. Kurang olahraga
penderitanya selama sebulan atau lebih tidak bisa tidur pada sebagian
besar malam.
32
Yakni insomnia yang berlangsung beberapa malam dan
seharian, cepat marah, cemas, tidur yang tidak nyenyak dan sering
c. Insomnia Kronis
dengan sulit untuk jatuh dalam tidur, sering marah dan emosi,
sering terbangun dan tidak bisa tidur lagi, terasa letih dan
33
Dampak insomnia menurut Munir (2015) berupa kelelahan, sulit
penurunan motivasi, dan performa sosial yang buruk. Orang yang kurang
tidur.
kesehatan baik mental maupun fisik (Mayo Clinic, 2013 cit Sulistyowati,
2014).
3=sering, 4= selalu).
34
8. Mendapat mimpi buruk
1. Terapi Farmakologi
seminggu).
1). Benzodiazepine
35
barbitura pada era 1980-an. Namun akhir-akhir ini, obat golongan
sebab itu, obat ini harus diberikan secara hati-hati pada penderita
singkat.
2). Non-benzodiazepine
36
yang lebih ringan. Efek samping seperti distress pernafasan,
37
eszopiclone dan Ramelteon dimana mempunyai efektifitas yang
38
pada penderita. Dengan pemberian megadose (300mg/hari), dapat
obat ini. Efikasi dari obat ini dalam penanganan insomnia belum
39
digunakan pada penderita insomniatanpa gejala depresi. Bukti
tidak memberikan efek samping dan harga obat ini yang sangat
selular yang bisa menimulkan efek anxiolitik dan sedatif. Zat ini
aromaterapi.
2. Non-Farmakologi
40
Terapi tanpa obat-obatan medis bisa diterapkan pada insomnia
bawah ini:
sexual.
41
d). Tinggalkan tempat tidur jika penderita tidak bisa tidur, dan
kembali
tidur x 100) Tingkatkan jam tidur 15-20 menit jika efisiensi tidurr
> 90%, sebaliknya kurangi 15-20 menit jika < 80%, atau
42
pertahankan jumlah jam tidur jika efisiensi tidur 80-90% Setiap
dari 75%.
43
atau panas Pastikan kamar tidur mempunyai ventilasi yang baik
mengatasi hal itu, mereka lebih sering tidur di siang hari dengan
2.3.1. Pengertian
44
Penatalaksanaan dengan musik atau yang lebih dikenalsebagai
intervensi musik terdiri dari dua kata, yaitu “intervensi” dan “musik”. Kata
(Djohan,2006)
dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre,
bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik
mental, emosional, sosial dan spiritual. Hal ini disebabkan musik memiliki
proses dalam hidup kita selalu ber-irama. Sebagai contoh nafas kita, detak
45
jantung, dan pulsasi semuanya berulang dan berirama (Pusat Riset
dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre,
bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik
mental, emosional, sosial dan spiritual. Hal ini disebabkan musik memiliki
banyak dari proses dalam hidup kita selalu ber-irama. Sebagai contoh,
nafas kita, detak jantung, dan pulsasi semuanya berulang dan berirama.
Para peneliti dari the neuro, melalui MRI scan membuktikan bahwa otak
Memutar musik sampai saat ini menjadi metode relaksasi yang sering
46
suara musik yang indah maka hormone “kebahagiaan” beta-endorfin) akan
2005).
1. Suara
2. Nada
tersebut.
47
terhadap gerakan melodi dan harmonis atau suatu ketertiban terhadap
4. Melodi
Terapi music akan member makna yang berbeda bagi setiap orang namun
dan emosi.
4. Meningkatkan memori.
kedekatan emosional.
rasa sakit.
48
Musik dapat memberi semangat pada jiwa yang lelah, resah dan lesu.
seseorang.
otaknya dapat diperlambat atau dipercepat dan pada saat yang sama
manusia. Salah satu istilah untuk sebuah efek yang bisa dihasilkan
lebih tinggi. Dengan cara tertentu, otak pun akan stimulasi untuk
49
berirama klasik adalah jenis musik yang dianjurkan banyak pakar
untuk ibu hamil dan si bayi, yaitu bisa mencerdaskan bayi dan juga
adalah perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh.
50
hormon-hormon yang berkaitan dengan stress, serta musik dapat
2.3.6.1. Definisi
lansia juga sangat antusias ketika bertemu dengan hal-hal yang bersifat
spiritual dan tradisi kebudayaan, maka lansia akan merasa tenang dan
budaya jawa dan popular di masanya. Hal ini bisa mendorong untuk
51
Proses terapi musik berawal dari adanya permintaan untuk
gangguan wicara, guru, orangtua, pekerja sosial, atau dari klien yang
sebagai berikut :
a. Asesmen
b. Rencana Perlakuan
sebelumnya.
c. Pencatatan
52
Sebuah proses terapi musik perlu mempertimbangkan
a. Pembentukan
penilaian.
b. Membangun peralihan
53
dinamika yang baru pula. Sesi pertama saat memulai proses
c. Proses kegiatan
d. Observasi kegiatan
e. Evaluasi terapi
54
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam terapi musik yaitu hindari
gorden dan pintu, gunakan jenis musik yang sesuai dengan kesukaan
tidak menggunakan jenis musik rock an roll, disco, metal dan sejenisnya.
55
2.3.8. Prosedur Terapi Musik
3. Minta responden untuk memilih kaset musik yang tenang dan pelan
yang disukai.
duduk dilantai dengan posisi tegak dan kaki bersilang atau berbaring
bagi yang tidak mampu untuk duduk sambil memejamkan mata dan
musik.
56
9. Musik harus didengarkan minimal 10 – 15 menit supaya dapat
57
BAB III
sebagai berikut:
Insomnia
Keterangan :
: Diteliti : Berpengaruh
58
3.2 Hipotesis
59
BAB IV
METODE PENELITIAN
perlakuan).
menggunakan pendekatan metode one group pre post test design. One
group pre post test design merupakan cara pengukuran terhadap satu
perlakuan tertentu.
01 X 02
Keterangan :
60
01 : Dilakukan pengamatan pertama
X : Diberikan intervensi
Gambar 4.1 Desain penelitian Pre Eksperimental One Group Pre and Post
Test Design.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Agustus 2019.
4.4 Populasi
(Sugiyono, 2011). Populasi dari penelitian ini adalah semua lansia di Panti
Werdha Wisma Asih Nglames yang sehat jasmani dan rohani, berjumlah
35 responden.
4.5 Sampel
( n−1 ) x (t−1)≥ 1 5
61
(1963) yang dikutip dalam Anjarini (2018) dapat ditentukan
Keterangan :
t = Banyaknya kelompok
( n−1 ) x (t−1)>15
( n−1 ) x ( 1 )> 15
(n−1)>1 5
n=15+1
n=16
jumlah sampel berdasarkan prediksi sampel drop out dari peneliti. Rumus
n’ = n
1- f
Keterangan :
62
n’ = n
1- f
n’ = 16
1- 0,1
n’ = 16
0,9
n’ = 17,7
n’ = dibulatkan menjadi 18
didapat dari populasi penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
2009). Kriteria inklusi yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
2. Kriteria Ekslusi
63
a. Lansia mengalami komplikasi.
berikut :
64
Populasi
Seluruh lansia di Panti Werdha Wisma Asih Nglames sebanyak 35 orang
Sampel
Sebagian lansia di Panti Werdha Wisma Asih Nglames sebanyak 18 lansia
Sampling
Purposive sampling
Desain Penelitian
Metode Pre Exsperiment one group pre and post test design
Variabel
Analisis :
Univariate, bivariate, uji wilcoxon
Pelaporan
65
4.8 Identifikasi Variabel
ditemukan oleh variabel lain. Faktor yang diamati dan struktur untuk
usia.
66
Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengaruh Penatalaksanaan Terapi Musik Jawa Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia.
Skor 4: 37-44=
insomnia
sangat berat
67
4.10 Pengumpulan data dan analisa data
dengan hajat untuk memperoleh data yang sesuai baik data kualitatif
diartikan sebagai daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik dan
1. HP (Handphone)
2. Lembar observasi
3. Alat tulis
68
Kuesioner Kelompok Studi Psikiatri Biologik Jakarta- Insomnia Rating
insomnia lansia yang dibuat oleh kelompok studi psikiatri biologi Jakarta
hari, bisa terbangun lebih awal pada dini hari, merasa mengantuk di siang
hari, sakit kepala pada siang hari, merasa kurang puas dengan tidurnya,
merasa kurang nyaman atau gelisah saat tidur, mendapat mimpi buruk,
badan kurang bertenaga setelah tidur, jadwal tidur dan bangun tidak
Alat ukur ini menggunakan skala ordinal yaitu jawaban diberi nilai
ada keluhan insomnia: bila skor 11-19, insomnia ringan: bila skor 20-27,
insomnia berat: bila skor 28-36, dan insomnia sangat berat: bila skor 37-
44.
69
1. Mengurus surat perijinan penelitian dari Sekolah Tinggi Ilmu
70
terganggu oleh suara apapun yang bisa mengganggu responden
kecuali suara nada dan irama musik jawa yang telah diberikan.
tingkat insomnianya.
(Notoatmodjo 2018).
1. Editing
baik sebagai upaya menjaga kualitas data agar dapat diproses lebih
2. Coding
71
Coding atau pengkodean yaitu mengubah data yang berbentuk
a. Jenis Kelamin
Laki – laki :1
Perempuan :2
b. Umur
45 - 59 Tahun :1
60 - 74 Tahun :2
75 - 90 Tahun :3
90 Tahun :4
c. Pendidikan
Tidak sekolah :1
SD :2
d. Pekerjaan
Tani :1
Pedagang :2
Buruh :3
3. Entry
4. Tabulating
72
Tabel yang akan ditabulasi adalah tabel yang berisikan data yang
5. Cleaning
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
73
juga uji normalitas untuk mengetahui tabulasi data telah
Panti Werdha Wisma Asih Nglames. Dan bila nilai p value < nilai
Nglames.
prinsip – prinsip etika penelitian. Apabila hal ini tidak dilaksanakan, maka
74
a. Dengan memberikan (Informed Concent) kepada calon
2. Manfaat (Beneficence)
subjek. Maka dari itu peneliti sudah memilih subjek yang sesuai
75
4. Keadilan dan Keterbukaan ( Respect for Justice an Inclusiveness ) Ini
menit.
76