Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

RONDE KEPERAWATAN
STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Anthony Wiranata NIM : 201906005
Aulia Ervianti NIM : 201906009
Danang Gumelar W NIM : 201906015
Dian Indah P NIM : 201906023
Endah Lestari NIM : 201906029
Farida Yuli Anggraini NIM : 201906030
Febbyana Emita P NIM : 201906031

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2019/2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ronde keperawatan merupakan bentuk dari pelaksanaan Model Asuhan
Keperawatan dengan metode Keperawatan Primer, dan metode pemberian pelayanan
keperawatan yang harus ditingkatkan dan dimantapkan. Ronde keperawatan ditujukan
untuk menggali dan membahas lebih mendetail mengenai masalah keperawatan yang
ditemukan pada pasien sehingga dengan adanya ronde keperawatan diharapkan dapat
memecahan masalah melalui berpikir kritis berdasarkan konsep asuhan keperawatan
(Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan adalah sarana perawat untuk membahas masalah
keperawatan dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan, konsultan
keperawatan, serta divisi terkait (medis, gizi, rehabilitasi medik, dan sebagainya).
Ronde keperawatan juga merupakan suatu lahan belajar bagi perawat dengan harapan
dapat meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan serta berpikir kritis
perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus nyata. Dalam pelaksanaan
ronde juga akan terlihat kemampuan perawat dalam melaksanakan kerjasama dengan
tim kesehatan yang lain guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien
(Nursalam, 2011).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Pelaksanaan ronde keperawatan menjadikan mahasiswa mampu menyelesaikan
masalah pasien dengan berpikir kritis.
1.2.2 Tujuan khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu :
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validasi data pada klien
3) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien dan berbasis pada hasil penelitian terkini.
5) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja ronde.
6) Menumbuhkan kemampuan berdiskusi dengan tenaga kesehatan lainnya.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien :
1) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
2) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
3) Memenuhi kebutuhan pasien
1.3.2 Bagi Perawat :
1) Meningkatkan kognitif dan afektif dan psikomotor perawat.
2) Meningkatkan kerja sama antar tim
3) Menciptakan kerja perawat profesional.
1.3.3 Bagi rumah sakit:
1) Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
2) Menurunkan lama hari perawatan pasien.
BAB 2
TINJAUANPUSTAKA

2.1 Pengertian Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilakukan oleh perawat selain itu melibatkan
pasien, keluarga pasien, dan tim kesehatan lainnya dalam membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu ronde keperawatan
dilaksanakan oleh perawat primer dan kepala ruangan, perawat pelaksana yang
perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2016).
Karakteristik ronde keperawatan antara lain :
a. Pasien dan keluarga dilibatkan secara langsung.
b. Pasien merupakan fokus kegiatan.
c. PA, PP, dan konselor melakukan diskusi bersama.
d. Kepala ruang memfasilitasi kreatifitas.
e. Kepala ruang membantu mengembangkan kemampuan PA, PP dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
f. Tim Kesehatan.
2.2 TujuanRondeKeperawatan
1) Tujuan umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan, berpikir kritis, dan diskusi.
2) Tujuan khusus
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sitematis
b. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
e. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
2.3 Manfaat Ronde Keperawatan
1) Masalah pasien dapat teratasi.
2) Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3) Terciptanya komunitas keperawatan yang professional.
4) Terciptanya kerjasama antar tim kesehatan.
5) Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.
2.4 Kriteria PasienRondeKeperawatan
1) Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2) Pasien dengan kasus baru atau langka
2.5 Peralatan
1) Sarana diskusi : buku, pulpen
2) Status/dokumentasi keperawatan dan inform consent
3) Materi yang disampaikan secara lisan
2.6 Langkah-langkahkegiatan rondekeperawatan

Penetapan Pasien

Tahap Praronde Persiapan Pasien :


Inform consent
Hasil pengkajian/validasi
Mencari literatur

Penyajian Masalah

Diagnosis keperawatan
Data yang mendukung
Menentukan prioritas masalah
Intervensi yang sudah dilakukan
Hambatan yang ditemukan
Tahap
PelaksanaanRonde
Karu, PP, PA dan Tim Medis lain melakukan
validasi Data

Lanjutkan diskusi di nurse station

Justice oleh PP, PA dan tim medis lain

Evaluasi
Tahap Pasca ronde

Lanjutkan diskusi kesimpulan dan rekomendasi

Keterangan :
1. Pra ronde
a. Menentukan kasus dan topic (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka). Kasus yang diambil dalam ronde keperawatan adalah CA Buli
karena masalah tersebut memiliki prognosis yang buruk dan
penyembuhannya lama.
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literatur
d. Mempersiapkan pasien :inform consent dan pengkajian
e. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung asuhan
keperawatan.
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau
telah dilaksanankan, memilih prioritas dan segala hambatan yang terjadi.
Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
b. Kepala ruang, Perawat Primer, Perawat Associete dan tim medis lain
melakukan validasi ke ruangan pasien.
c. Kepala ruang, Perawat Primer, Perawat Associete dan tim medis lain
melakukan diskusi di nurse station tentang kondisi pasien.
3. Pasca ronde
a. Pemberian justifikasi oleh perawat primer, perawat associete dan tenaga
medis lain tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan
b. Evaluasi, revisi dan perbaikan
c. Kesimpulan dan rekomendasi penegak diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.
2.7 Peran Masing-Masing Anggota Tim
Kegiatan ronde merupakan kegiatan menyelesaikan masalah pasien oleh
perawat dengan melibatkan keluarga pasien, berbagai tim kesehatan lainya.
Perawat memiliki perannya masing-masing agar kegiatan ronde ini berjalan lancar.
1. Peran Kepala Ruangan
Sebagai pemimpin dari kegiatan ronde keperawatan
2. Peran Perawat Primer
a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan
d. Menjelaskan hasil yang didapat
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
f. Menggali masalah-maslah pasien yang belum terkaji
g. Memberi justifikasi
3. Peran Perawat Associete
a. Memberi justifikasi
b. Memberi reinforcement
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.
4. Dokter
Peran dokter dalam ronde keperawatan adalah sebagai konselor yang
melakukan pemeriksaan pada pasien, mengatakan bagaimana tentang kondisi
yang dialami pasien, dan memberikan terapi.
5. Farmasi
Peran farmasi dalam ronde keperawatan adalah sebagai konselor yang
memahami tentang terapi obat yang akan diberikan pada pasien.
6. Ahli Gizi
Peran farmasi dalam ronde keperawatan adalah sebagai konselor yang
memberikan terapi diit pada pasien.
2.8 Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1. Persyaratan administratif (informed consent dan alat lainnya)
2. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
3. Persiapan dilakukan sebelumnya.
b. Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
ditentukan.
c. Hasil
1. Pasien puas dengan hasil kegiatan
2. Masalah pasien dapat teratasi
3. Perawat dapat:
- Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
- Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada pemasalah pasien
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN

Topik : Asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan nyeri akut
pada pasien dengan penyakit Ca Buli (Kanker KandungKemih)
Sasaran : Pasien Tn. Y
Hari/tgl : Rabu, 10 November 2019
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma RSUD Dr. Soedono Madiun
A. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan didapatkan hasil atau solusi guna
penyelesaian masalah keperawatan yang belum teratasi yaitu nyeri akut.
2. Tujuan Khusus :
a. Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis dalam memecahkan
suatu masalah keperawatan.
b. Menghasilkan suatu perencanaan asuhan keperawatan yang berorientasi pada
maslah klien.
c. Meningkatkan kemampuan dalam validasi data, menentukan diagnosa
keperawatan, menilai hasil, dan melaksanakan asuhan keperawatan secara
menyeluruh.

B. Pengorganisasian
1. Kepala Ruangan/ Karu : Dian Indah P
2. Perawat Primer /PP : Febbyana Emita
3. Perawat Asosiet/PA : Farida Yuli
4. Keluarga Pasien/KP : Aulia Ervianti
5. Dokter : Danang Gumelar
6. Gizi : Anthony Wiranata
7. Farmasi : Anthony Wiranata
8. Pasien : Endah Lestari
C. Mekanisme Kegiatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Tempat


Rabu, 10 Pra- Praronde. Karu, PP,
april 2019 Ronde 1. Menentukan kasus dan topik. PA
2. Menentukan timronde.
3. Mencari sumber atau literatur
4. Membuat proposal.
5. Mempersiapkan pasien :inform
consentdan pengkajian
6. Diskusitentang diagnosiskeperawatan
Rabu, 10 Ronde Pembukan Kepala
april 2019 di nurse 1. Salam pembuka ruang
station 2. Memperkenalkan tim ronde
3. Menjelaskan tujuan ronde
Rabu, 10 4. Mengenalkan
Penyajian masalah pasien secara
Masalah PP Nurse
april 2019 1. Memberi salam dan memperkenalkan stasion.
pasien dan keluarga kepada tim ronde.
2. Menjelaskan riwayat penyakit dan
perawatan pasien.
3. Menjelaskan maslah pasien
4. Menetapkan prioritas yang perlu
didiskusikan.
5. Intervensi yang sudah dilakukan
6. Hambatan yang ditemukan
Ruangan
Validasi Data (bed pasien) pasien
1. Kepala runag, Perawat Primer,
Perawat Associete dan Dokter Karu, PP,
melakukan validasi ke ruangan pasien. PA, Tim
Medis lain
Rabu, 10 Pasca 1. Justice oleh PP, PA, dan tim medis lain Karu Nurse
april 2019 Ronde 2. Evaluasi ,Pera station
3. Menyimpulkan untuk menentukan wat
tindakan keperawatan pada masalah dan
prioritas yang telah ditetapkan. Tim
4. Merekomendasikan intervensi Medi

D. Evaluasi :
1) Evaluasi struktur
a. Ronde keperawatan dilakasanakan diruang WK E RSUD dr. Soedono Madiun.
b. Peserta perawat ronde keperawatan hadir ditempat keperawatan hadir ditempat
pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2) Evaluasi proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3) Evaluasi hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
- Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
- Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
- Meningkatkan kemampuan menetukan diagnose keperawatan.
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada pemasalah pasien
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2011. Managemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
________. 2016. Managemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 5. Jakarta : Salemba Medika.
NASKAH ROLE PLAY

RONDE KEPERAWATAN

Pengorganisasian:

1. Kepala Ruangan/ Karu : Dian Indah P

2. Perawat Primer /PP : Febbyana Emita

3. Perawat Asosiet/PA : Farida Yuli A

4. Keluarga Pasien/KP : Aulia Ervianti

5. Dokter : Danang Gumelar

6. Gizi : Anthony Wiranata

7. Farmasi : Anthony Wiranata

8. Pasien : Endah Lestari

Di ruang Wijaya kusuma C Rumah Sakit Dr. Soedono akan dilakukan ronde
Keperawatan pada Ny. Endah dengan diagnosa Diabetes Melitus (dengan luka
gangrene di kaki sebelah kanan )
Di ruang ners station.

PP : Assalamu’alaikum wr.wb bu Dian saya mau melaporkan pasien atas nama ny.
Endah dengan diagnosa Diabetes Melitus dengan luka gangren dikaki sebelah
kanan. Tidak ada perubahan pada luka, tidak ada partumbuhan jaringan baru, luka
basah, luka berbau, dan ada pus dari hari pertama sampai hari ke 10 perawatan.
Dari hari pertama sampai hari ke 10 sudah dilakukan tindakan debridement, rawat
luka menggunakan NaCl dan dibalut dengan kasa kering, tindakan kolaborasi
dengan dokter dengan pemberian terapi antibiotik dan injeksi insulin secara
terjadwal namun tidak ada perubahan. Hari ke-lima sudah kita konsulkan ke dokter
dan mendapatkan terapi tambahan cutimed gel namun tidak ada perubahan. Dengan
kondisi demikian bagaimana kalau dilakukan ronde keperawatan bu ?

Karu : Iya mbak Febby saya setuju nanti akan saya beritahukan kepada tim medis lain..
Setelah mendapat persetujuan karu, pp dan pa menuju ruang pasien untuk
meminta persetujuan dan melakukan pengkajian.

Di ruang perawatan pasien terdengar suara pintu diketuk tok,,tok,,tokk,,

PP : Assalamualaikum bu Endah perkenalkan saya perawat Febby dan disamping saya


ini perawat Farida, bagaimana keadaannya hari ini ? (tanya perawat dengan
senyum ramah)
Pasien : Badan saya masih terasa lemas sus, sama kaki saya kok nggak sembuh-sembuh to
sus (dengan ekspresi mengeluh)
PP : Oh iya maksud kedatangan saya kesini mau menawarkan kepada bapak dan ibu
bahwa hari ini jam 09.00 kami akan mendiskusikan terkait sakit yang dialami oleh
bapak agar segera dapat diatasi, bagaimana apa bapak dan ibu bersedia?
Kel. Ps: Iya sus, saya setuju yang penting ibu Endah cepet sembuh.
Pasien : Ngikut saja saya sus, yang penting saya bisa sembuh kayak dulu nggak sakit-sakit
an kayak gini ini menderita saya.
PP : Berarti jenengan bersedia nggeh, bu ?
Pasien : Iya sus
PP : Kalau begitu ini tanda tangan dulu dilembar persetujuan yang menandakan bahwa
ibu bersedia dan setuju terhadap tindakan yang akan kami laksanakan hari ini.
Pasien : Ow iya disini nggeh sus (sembari menunjuk letak tanda tangan di lembar
inform consent)
PP : Enggeh bu, baiklah bu kalau begitu kami periksa terlebih dahulu nggeh ?
Kel. Ps: Nggeh sus matursuwun.
Perawat Asoosiet melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien
PA : Permisi bu Endah, saya periksa dulu nggeh (sembari mengukur tekanan
darah)dari hasil pemeriksaan tekanan darah ibu 140/70 mmhg, nadi 100x/menit,
suhu 36,2 C, dan pernafasan 20x/menit.
Pasien : Iya sus
PA : Ibu saya periksa dulu nggeh lukanya ? bu boleh saya foto lukanya nanti untuk
diskusi dengan tim medis lain terkait kondisi ibu ?
Pasien : Boleh sus
PA : Baiklah bu pemeriksaan sudah selesai, sekarang ibu istirahat terlebih dahulu.
KP : Iya sus matursuwun.
Kemudian perawat primer dan perawat asosiate menuju ners station untuk
melaporkan hasil tersebut kepada karu dan tim medis lain.

PP : Bu Dian kami sudah melakukan pemeriksaan dengan hasil tekanan darah ibu
Endah 140/70 mmhg, nadi 100x/menit, suhu 36,2 C, dan pernafasan 20x/menit,
pasien juga mengeluh lemas. Kondisi luka masih sama dengan sebelumnya dan
belum ada perubahan.

Karu : Baiklah kalau begitu kita langsung mulai saja ya diskusinya dok

Karu dan tim medis lain melakukan ronde keperawatan di ruang perawat

Karu : Assalamualaikum wr.wb, perkenalkan saya Dian selaku kepala ruang disini dan
disamping saya dokter Danang, mbak Febby, mbak Farida, mbak Aulia dan mas
Anthony, saya dan teman-teman akan mendiskusikan terkait dengan sakit yang
dialami ibu Endah. Silahkan dilaporkan kondisinya mbak ..

PP : Baik bu terimakasih (membaca catatan medis pasien mulai dari identitas hingga
intervensi dan evaluasi )

Karu : Kemudian dokter Danang silahkan menyampaikan pengkajian dan catatan medis
pasien.

Dokter : Baik bu Dian terimakasih (membacakan pengkajian dan catatn medis)

Karu : Kepada ahli gizi dan farmasi silahkan menyampaikan catatan medis pasien.

Gizi : Baik bu, diit yang sudah berjalan berupa RKTP rendah kalori tinggi protein dan
rendah garam. Rendah kalori karena untuk mengurangi asupan gula, tinggi protein
untuk mempercepat penyembuhan luka, rendah garam karena pasien mempunyai
tekanan darah yang tinggi.

Farmasi : Kalau terapi obat sudah berjalan dengan sesuai jadwal dan tidak ada hambatan
dok, pemberian juga sudah tepat pasien, waktu, dosis, dan rute.

Karu : Dari penyampaian tadi saya persilahkan kepada perawat, ahli gizi, dokter dan
farmasi memberikan tanggapan terkait permasalahan ibu Endah, kepada mbak
Febby silahkan.
PP : terimakasih bu, dari perawat sudah diberikan tindakan rawat luka dengan NaCl
dan dibalut luka dengan kasa kering setiap hari dan juga sudah sudah berkolaborasi
dengan tim medis lain tetapi belum ada perubahan, maka saya akan memberikan
tindakan rawat luka setiap hari dan balutannya dari kassa kering diganti dengan
wound dressing agar bisa lebih meneyerap cairan yang keluar pada luka. Serta
dilakukan pembatasan pengunjung pada pasien agar pasien bisa istirahat dan
menghindari bakteri dari luar.

Karu : Bagaimana dokter apakah setuju dengan saran yang diusulkan oleh mbak Febby ?

Dokter : Iya saya setuju, ditambah pasiennya dimobilisasi mika-miki, bisa juga dilakukan
ROM aktif ya mbak biar sirkulasi darahnya lancar. Dan observasi terus
perkembangan lukanya ya mbak agar terapi bisa berjalan lebih efektif.

PP : Nggih dok siap.

Karu : Kemudian pada ahli farmasi silahkan menyampaikan tanggapan atau usul terkait
masalah pasien?

Farmasi : Baik terimakasih bu, jadi pengobatan yang sudah ada diprogram dan sudah
berjalan berupa terapi obat ketorolac 2x1, pantoprazole 2x1, cefttriaxon 2x1, inf.
RL 1500 cc/24 jam, semua sudah diberikan sesuai jadwal dan sempat ada
penambahan terapi di tanggal 13 Juli yaitu pemberian cutimed gel pada luka.
Bagaimana dok ada tambahan terapi lagi ?

Dokter : Kalau saya akan menambahkan metronidazole dosis 1000 mg/24 jam, cutimed
gel nya diganti sama iodosorb powder, mohon nanti ditambahkan dan terapi
lainnya lanjut ya mas.

Farmasi : Iya dok siap.

Karu : Kemudian dari ahli gizi bagaimana ada perubahan atau tidak?

Gizi : Tidak ada perubahan terkait nutrisi pasien bu diit yang diberikan sudah sesuai
dengan program, jadi saya tetap akan melanjutkan terapi diit yang sudah berjalan.

Karu : Bagaimana dokter dari tanggapan yang sudah disampaikan tadi apakah dokter
setuju?
Dokter : Ya tidak apa-apa saya setuju

Karu : Baiklah dengan demikian sudah dapat kita simpulkan ronde hari ini bahwa terapi
yang ditambahkan berupa metronidazole 1000 mg/24 jam, iodosorb powder untuk
rawat luka, nanti mbak ditambahkan di program terapi obat ya. Kemudian dari
perawat yaitu dengan mengganti balutan luka dengan dressing wound dan dibalut
dengan kassa gulung, membatasi jumlah pengunjung, dan pasiennya dimobilisi
seperti mika-miki, ROM aktif supaya sirkulasi darahnya lancar. Kemudian dari
ahli gizi diitnya tetap sama seperti sebelumya karena sudah sesuai. Mungkin ada
yang mau di revisi atau ditambahkan terkait hasil ronde hari ini?

Semua : Tidak ada bu

Karu : Baiklah untuk selanjutnya harap seluruh terapi yang sudah kita sepakti bersama
dapat berjalan sesuai dengan program serta pengkajian atau observasi kondisi
pasien secara komprehensif guna mengakkan diagnosa dan intervensi selanjutnya.
Dengan begitu saya akhiri ronde keperawatan hari ini terimakasih pada seluruh tim
yang sudah meluangkan waktunya, wassalamualaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai