OLEH
SYLVI ANDINI PUTRI
NIM 20.1.183
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Keperawatan Pada Prodi DIII Keperawatan
ITSK RS Dr. Soepraoen Malang
OLEH
SYLVI ANDINI PUTRI
NIM 20.1.183
ii
LEMBAR PERNYATAAN
iii
CURRICULUM VITAE
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ardhiles Wahyu K., S.Kep, Ners., Riki Ristanto, S.Kep.Ners, M.Kep
M.Kep
v
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Nama Tanda Tangan
Ketua : ……….
Anggot : 1. ...........
a .
2. ............
2.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan
vi
KATA PENGANTAR
vii
8. Orangtua yang sangat saya cintai, terima kasih atas doa dan motivasi,
semanga, kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan.
9. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Keperawatan dan seluruh pihak yang telah
membantu kelancaran pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat
peneliti sebutkan satu persatu.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan proposal karya tulis
Ilmiah ini dengan sebaik-baiknya. Namun demikian penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu demi kesempurnaan
penulis mengharapkan adannya kritik dan saran dalam semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER......................................................................................i
COVER DALAM...........................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN...........................................................................iii
CURRICULUM VITAE................................................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................v
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................vi
KATA PENGANTAR..................................................................................vii
DAFTAR ISI................................................................................................ix
viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................xii
DATAR TABEL.........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah................................................................................4
ix
3.3.1 Populasi ....................................................................................31
3.3.2 Sampel ......................................................................................31
3.3.3 Sampling ...................................................................................31
3.4 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional......................................32
3.4.1 Ientifikasi Variabel.......................................................................32
3.4.2 Identifikasi Operasional..............................................................32
3.4.3 Definisi Operasonal....................................................................32
3.5 Pengumpulan Data dan Analisa Data..................................................34
3.5.1 Proses Perijinan..........................................................................34
3.5.2 Proses Pengumpulan Data.........................................................35
3.6 Pengelolahan Data dan Analisa Data..................................................35
3.6.1 Pengelolahan Data.....................................................................35
3.6.2 Analisa Data................................................................................37
3.7 Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................38
3.7.1 Waktu Penelitian.........................................................................38
3.7.2 Tempat Penelitian.......................................................................38
3.8 Etika Penelitian.....................................................................................38
3.8.1 Kerahasiaan................................................................................39
3.8.2 Menghormati Subjek...................................................................39
3.8.3 Manfaat .....................................................................................39
3.9 Keterbatasan Penelitian.......................................................................39
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................41
LAMPIRAN – LAMPIRAN.........................................................................44
x
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
terjadi pada lansia karena gaya hidup yang kurang baik dan pola makan
yang tidak teratur pada lanjut usia dapat menimbulkan berbagai masalah
DM pada lansia adalah penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia
jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara
efektif (Nugroho, 2012). Pada organ tubuh lansia akan terjadi kelebihan
lanjut, setelah itu akan terjadi pada semua organ tubuh dan menimbulkan
2009).
Kota Blitar cukup tinggi, dari 91.606 jiwa penduduk, 80.936 diantaranya
1
2
berat badan tidak selalu tampak pada lansia penderita DM karena seiring
glukosa sehingga glukosa baru dikeluarkan melalui urin bila glukosa darah
sudah cukup tinggi. Selain itu, karena mekanisme haus terganggu seiring
mengeluarkan kadar insulin dengan baik. Apabila zat gukosa tidak terjaga
maka akan berakibat pada kerusakan saraf dan arteri kecil di jantung,
Ada gaya hidup yang baik untuk mengontrol kadar glukosa supaya
mengatur pola makan dengan benar, kontrol pola bukan hanya pada tipe
makanan tertentu tetapi juga jatah makanan (Fatimah, 2015). Selain itu
Bitar?
4
Blitar.
perilaku sehat yang baik dan benar bagi penderita diabetes mellitus tipe II
TINJAUAN PUSTAKA
kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf
penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin
6
7
insulin. Dimana dalam keadaan ini, insulin tetap diproduksi oleh sel beta
DM tipe ini lebih sering terjadi diatas umur 40 tahun, tetapi dapat pula
kehamilan yang bahkan bisa menyebabkan risiko kematian pada ibu dan
tubuh. Bila kerusakan sel beta pankreas telah mencapai 8090% maka
gejala DM muncul. Kerusakan ini paling cepat terjadi pada anak dibanding
resistensi insulin dan sekresi insulin yang tidak adekuat, hal ini
kerusakan sel beta. Kerusakan sel beta yang ada bukan suatu autoimun
pada keadaan gangguan fungsi sel beta yang berat kondisinya dapat
dalam pengikatan insulin , atau perubahan dalam salah satu tahap kerja
(Baynest, 2015):
a. Meningkatknya rasa haus karena air dan elektrolit dalam tubuh berkurang
(polidipsia),
b. Meningkatnya rasa lapar karena kadar glukosa dalam jaringan berkurang
(polifagia),
c. Kondisi urin yang mengandung glukosa biasanya terjadi ketika kadar
glukosa darah 180 mg/dL (glikosuria),
d. Meningkatnya osmolaritas filtrate glomerulus dan reabsorbsi air dihambat
dalam tubulus ginjal sehingga volume urin meningkat (poliuria),
e. Kehilangan berat badan disebabkan oleh kehilangan cairan tubuh dan
penggunaan jaringan otot dan lemak akan diubah menjadi energi.
Pada sebagian penderita diabetes tidak mengalami tanda dan
2015).
10
1) Komplikasi Akut
Komplikasi akut adalah reaksi komplikasi pada jangka waktu yang
pendek akibat dari ketidakseimbangan konsentrasi kadar glukosa dalam
darah. Komplikasi DM yang dialami penderita yaitu hipoglikemia,
ketoasidosis, dan hiperosmolar.
2) Komplikasi Kronis
Komplikasi kronis yaitu reaksi dari komplikasi penyakit DM yang
berlanjut yang akan menyebabkan kecacatan bahkan kematian.
Komplikasi kronis dalam DM meliputi :
a. Makroangiopati yaitu komplikasi yang terjadi pada pembuluh darah besar
seperti otak, jantung, dan arteri perifer
b. Mikroangiopati yaitu komplikasi yang terjadi pada pembuluh darah kecil,
komplikasi ini terdapat 2 bentuk, yaitu :
• Retinopati, yaitu gangguan penglihatan hingga kebutaan pada retina
mata. Gangguan lainnya yaitu makulopati (meningkatknya cairan di
bagian tengah retina), katarak, dan kesalahan bias (adanya perubahan
ketajaman lensa mata yang dipengaruhi konsentrasi glukosa dalam
darah).
• Nefropati diabetic, yaitu komplikasi yang ditandai dengan kerusakan ginjal
sehingga racun di dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan dan mengakibatkan
proteinuria (adanya protein dalam Urin).
11
1) Usia
Usia merupakan salah satu faktor yang penting pada proses terjadinya
satu kelompok usia tertentu saja. Begitu pun pada diabetes melitus, usia
merupakan salah satu faktor risiko dalam penyakit ini (Uloko et al., 2018).
diderita oleh orang-orang pada usia >40 tahun dan usia lanjut. Secara
klinis hiperglikemia sering ditemukan pada usia lanjut yaitu pada usia >60
3) Obesitas
dengan tinggi karbohidrat, kurang olah raga dan penurunan fungsi tubuh
pada usia lanjut. Pada usia lanjut terjadi penurunan sel-sel tubuh.
Sehingga kebutuhan akan zatzat gizi juga menurun. Keadaan ini juga
4) Merokok
aktivitas fisik yang kurang. Aktivitas fisik berdampak terhadap aksi insulin
pada orang yang beresiko DM. Individu yang tidak aktif memiliki insulin
dan profil glukosa yang lebih buruk daripada individu yang aktif
(PERKENI, 2020).
13
Jika tekanan darah tinggi, maka jantung akan bekerja lebih keras
dan resiko untuk penyakit jantung dan diabetes pun lebih tinggi.
(ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri
ekspresi dari situasi, pengalaman hidup, nilai, sikap dan harapan hidup.
1. Sikap, sikap berarti jeadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapakan
untuk memberikan tanggapan pada suatu objek yang diorganisasi melalui
pengalaman.
2. Pengalaman dan pengamatan. pengalaman dan pengamatan dapat
mempengaruhi gaya hidup. Pengalaman dapat diperoleh dari dalam
tingkah laku di masa lalu dari semua tindakan dan dipelajari.
3. Kepribadian, kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara
berperilaku dalam menentukan individu berperilaku dan bergaya hidup. .
4. Persepsi, persepsi adalah dimana seseorang memilih, mengatur untuk
membentuk gaya hidup.
2.2.2.2 Faktor eksternal
1. Kelompok referensi
Memiliki pengaruh langsung terhadap sikap dan perilaku sehingga dapat
mempengaruhi pada gaya hidup tertentu.
2. Keluarga
Keluarga memagang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan
sikap dan perilaku individu, sehingga secara tidak langsung
mempengaruhi pola hidupnya.
15
3. Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dalam sebuah
masyarakat, yang memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.
4.Kebudayaan
Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-polapola
perilaku yang normatif, cara pikir, merasakan, dan bertindak dalam pola
hidupnya.
untuk mengukur atau analisis gaya hidup (lifestyle analysis), atau disebut
1. Aktifias (Activities)
Dimensi aktifitas meliputi apa yang dilakukan konsumen, apa yang di beli,
bagaima konsumen menghabiskan waktunya.
16
2. Minat (Interest)
Dimensi minat meliputi bagaimana konsumen memilih sesuatu yang
dianggap penting (prefensi dan prioritas) baginya dan hal ini berkaitan
dengan motivasi.
3. Opini (Opinion)
Dimensi opini merupakan pandangan dan perasaan konsumen terhadap
dirinya atau orang lain serta terhada dunia sekitarnya yang dapat
dihubungkan dengan persepsi. Persepsi disii meliputi proses dari individu
mangatur dan mengintrepetasikan kesan-kesan yang ditangkap oleh
sensori mereka yang memunculkan dampak pada nilai, pengalaman,
pendidikan dan lainya.
(HPLP II)
Walker et al, yang telah banyak digunakan dalam menguji model promosi
kesehatan. Alat ini digunakan untuk mengukur promosi gaya hidup sehat
Lifestyle (promosi gaya hidup sehat) umumnya diterima bahwa cara untuk
HPLP II yang telah direvisi terdiri dari 30 item tingkat kebiasaan yang
1 (tidak pernah) sampai 4 (selalu). HPLP II memiliki jumlah skala total dan
6 sub skala atau domain setiap domain terdiri dari 8 atau 9 item sebagai
gaya hidup faktor resiko yang mempengaruhi kadar gula darah pada
Gaya hidup negatif Skor HPLP II < Mean Skor HPLP II < Median
19
Tabel 2.1 Penilaian Gaya Hidup Berdasarkan uji normalitas data dan
Ukuran Pemusatan
Menua atau menjadi tua adalah suatu proses biologis yang tidak
dapat dihindari. Proses penuaan terjadi secara alamiah. Hal ini dapat
(Mustika, 2019).
Menurut Oktora & Purnawan, (2018) adapun ciri dari lansia diantaranya :
sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis sehingga motivasi
b. Penyesuaian yang buruk pada lansia prilaku yang buruk terhadap lansia
buruk pula. Contoh: lansia yang tinggal bersama keluarga sering tidak
rendah.
berstatus kawin (60 %) dan cerai mati (37 %). Adapun perinciannya yaitu
keseluruhan yang cerai mati, dan lansia laki-laki yang 13 berstatus kawin
ada 82,84 %. Hal ini disebabkan usia harapan hidup perempuan lebih
presentase lansia perempuan yang berstatus cerai mati lebih banyak dan
1). Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45-59 tahun
4). Lansia sangat tua (very old),yaitu kelompok usia lebih dari 90 tahun.
pada jiwa atau diri manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga
a. Perubahan fisik
pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang
tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada
b. Perubahan Kognitif
ingat,
Ingatan)
c. Perubahan Psikososial
kanker lebih tinggi pada seseorang yang lama tidurnya lebih dari 9 jam
atau kurang dari 6 jam per hari bila dibandingkan. dengan seseorang yang
lama tidurnya antara 7-8 jam per hari. Berdasarkan dugaan etiologinya,
primer, gangguan tidur akibat gangguan mental lain, gangguan tidur akibat
kondisi medik umum, dan gangguan tidur yang diinduksi oleh zat.
24
Lansia
Faktor eksternal :
Diabetes Mellitus
1. Obesitas
2. Aktivitas fisik
3. Konsumsi
obat/insulin
4. Diet asupan
makanan
5. Kebiasaan DM Tipe I DM Tipe II
merokok
6. Stress
7. Gaya hidup
Indikator :
1. Tanggung jawab
kesehatan
2. Aktivitas fisik
3. Nutrisi
4. Kondisi spiritual
5. Hubungan
interpersonal
6. Manajemen stres
(Frank, 2009).
Skor hasil :
: Berhubungan : Diteliti
meningkatnya kadar gula dalam darah yang dapat terjadi pada usia muda
terjadinya DM Tipe II adalah karena gaya hidup yang tidak sehat, terdapat
METODE PENELITIAN
informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu gejala yang ada
(Yusuf, 2017). Kerangka kerja pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
28
29
Populasi :
Seluruh pasien lansia penderita Diabetes Mellitus tipe II di poli dan ruang
rawat inap RSUD Mardi Waluyo Blitar rata-rata sebanyak 60 lansia
Sampel:
Sebagian pasien lansia penderita Diabetes Mellitus tipe II di poli dan ruang
rawat inap RSUD Mardi Waluyo Blitar rata-rata sebanyak 58 lansia
Desain Penelitian :
Deskriptif
Sampling :
Accidental sampling
Variabel Penelitian :
Gaya Hidup Lansia Penderita Diabetes Mellitus Tipe II
Instrumen :
Lembar kusioner dan wawancara
Penarikan Kesimpulan
Penyajian Data
Penarikan Hasil
30
3.3.1.Populasi
elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari
suatu kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti. Populasi dalam
Tipe II di poli dan ruang rawat inap RSUD Mardi Waluyo Blitar rata-rata
sebanyak 60 lansia.
3.3.2Sampel
Diabetes Mellitus Tipe II di poli dan ruang inap RSUD Mardi Waluyo Blitar
3.3.1 Sampling
untuk memahami berbagai sifat atau karakteristik dari suatu subjek yang
N
𝑛 = 1 + N e²
n = 60
1 + (60 . (2%)²)
n = 60
1 + (60 x (0,0004))
n = 60
1 + 0,024
n = 60
1,024
n = 58 orang/lansia
Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini adalah
Variabel penelitian adalah karakter atau sifat atau nilai orang, subjek
Gaya Hidup Perilaku atau cara hidup Gaya hidup pada penderita Kuisioner Ordinal Penilaian :
Lansia Penderita penderita diabetes mellitus yang diabetes mellitus dengan Selalu : 4
DM Tipe II diwujudkan dalam bentuk indikator : Sering : 3
aktivitas, minat, dan pandangan Tanggung jawab kesehatan Kadang-kadang : 2
individu dengan lingkungan. Aktivitas fisik Tidak pernah : 1
Nutrisi Kemudian
Kondisi spiritual diinterpretasikan
Hubungan interpersonal dengan penilaian
Manajemen stres gaya hidup sehat :
Gaya hidup sehat :
>81
Gaya hidup tidak
sehat : <81
33
atau perijinanan dari ITSK RS. Dr. Soepraoen Malang ke Kepala Badan
surat balasan dari bagian Diklit RSUD Mardi Waluyo Blitar untuk ditujukan
kepada Direktur RSUD Mardi Waluyo Blitar sekitar 1-2 minggu dari
pengumpulan surat.
5. Setelah surat balasan dari bagian Diklit sudah keluar dan telah disetujui,
sebagai berikut:
untuk meminta izin penelitian di ruang poli maupun ruang rawat inap yang
menjadi responden.
4. Setelah responden selesai peneliti melakukan koreksi data ulang dan jika
data.
terhadap data untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang
Pada tahap ini data mentah atau data yang telah dikumpukan dan diolah
1. Editing
2. Coding
Coding adalah membuat lembaran kode yang terdiri dari tabel dibuat
sesuai dengan data yang diambil dari alat ukur yang digunakan.
a. Usia
1. 46-55 th kode 1
2. 56-65 th kode 2
3. >66 th kode 3
b. Pekerjaan
1. Bekerja kode 1
c. Pendidikan
1. SD kode 1
2. SMP kode 2
3. SMA kode 3
4. Diploma/sarjana kode 4
1. <1th kode 1
2. >1th kode 2
f. Gaya hidup
3. Scoring
memeriksa dan menyesuaikan data dengan data semula seperti apa yang
diinginkan.
4.Tabulating
pengolahan data.
berikut :
100% : seluruhnya
50% : setengah
0% : tidak satupun
38
1. Univariat
1) Pengukuran Gaya Hidup
Cara penilaian sebagai berikut : jika selalu diberi skor 4, sering diberi
skor 3, kadang-kadang diberi skor 2 dan jika tidak pernah diberi skor 1.
Rumus mean :
x 1 x 2 x 3 ..... xn
x =
n
Keterangan :
x n=skor sampel
❑ =nilai mean
x
n=banyak sampel
39
Rumus median :
Keterngan :
kadar gula darah acak yang dilihat peneliti melalui catatan rekam medik
Waluyo Blitar di poli bedah dan ruang rawat inap yaitu ruang melati dan
minimal.
setiap orang (sebagai pribadi otonom) sama dengan moral yang benar
menjadi responden.
penyakit DM.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Edwin Rheza, Ika Vamilia Warlisti, and Saekhol Bakri. "Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Kunjungan Berobat Dan Kadar
Glukosa Darah Puasa Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas
Kendal 1." JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO
MEDICAL JOURNAL) 7.4 (2018): 1731-1743.
Hotma, Rumahorbo. "Mencegah Diabetes dengan Perubahan Gaya Hidup."
(2014).
ECKEL, Robert H., et al. Preventing cardiovascular disease and diabetes: a call
to action from the American Diabetes Association and the American Heart
Association. Circulation, 2006, 113.25: 2943-2946.
Roglic, Gojka. "WHO Global report on diabetes: A summary." International
Journal of Noncommunicable Diseases 1.1 (2016): 3.
Mayarani, Mayarani, and Indah Rahmasari. "Angka Kejadian Penurunan Tajam
Penglihatan Akibat Diabetes Mellitus di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit
Mata Cicendo Bandung." Jurnal Sehat Masada 13.2 (2019): 129-135.
Coppieters, Ken T., et al. "Demonstration of islet-autoreactive CD8 T cells in
insulitic lesions from recent onset and long-term type 1 diabetes
patients." Journal of Experimental Medicine 209.1 (2012): 51-60.
Alkhalaf, Moussa, et al. "Polymorphism of p53 gene codon 72 in Kuwaiti with
coronary artery disease and diabetes." International journal of
cardiology 115.1 (2007): 1-6.
Decroli, Eva, et al. "The correlation between malondialdehyde and nerve growth
factor serum level with diabetic peripheral neuropathy score." Open
access Macedonian journal of medical sciences 7.1 (2019): 103.
Punthakee, Zubin, Ronald Goldenberg, and Pamela Katz. "Definition,
classification and diagnosis of diabetes, prediabetes and metabolic
syndrome." Canadian journal of diabetes 42 (2018): S10-S15.
Marzel, Rivaldi. "Terapi pada DM Tipe 1." Jurnal Penelitian Perawat
Profesional 3.1 (2021): 51-62.
Baynest, H. W. "Classification, Pathophysiology, Diagnosis and Management of
Diabetes. 6 (5)." (2015).
Kharroubi, Akram T., and Hisham M. Darwish. "Diabetes mellitus: The epidemic
of the century." World journal of diabetes 6.6 (2015): 850.
Lee, Clare J., et al. "Prevalence and characteristics of individuals without
diabetes and hypertension who underwent bariatric surgery: lessons
learned about metabolically healthy obese." Surgery for Obesity and
Related Diseases 11.1 (2015): 142-146.
Kurniawan, Indra. "Diabetes melitus tipe 2 pada usia lanjut." Majalah
Kedokteran Indonesia 60.12 (2010): 576-584.
Apriyan, Nur, Atik Kridawati, and Tri Budi W. Rahardjo. 2020. “Hubungan
Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Kualitas Hidup Pralansia Dan Lansia
Pada Kelompok Prolanis.” Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
43
Lampiran 1
Kepada Yth.
Di tempat.
Dengan hormat,
Soepraoen Malang.
NIM : 2010183
mengisi kuisioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya.
Lampiran 2
Oleh:
Setelah saya membaca maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka
dalam penelitian ini. Tanda tangan saya di bawah ini, sebagai bukti
Tanda Tangan :
Tanggal :
46
No. Responden :
Lampiran 3
KISI-KISI KUESIONER
Jumlah
Variabel Indikator No soal
soal
Gaya Hidup Lansia Tanggung jawab 1-5, 25,
Penderita DM Tipe II 8
kesehatan 29, 30.
Aktivitas fisik 4 6-9
10-1, 23,
Nutrisi 9
26, 27.
Kondisi spiritual 2 16-17
Hubungan interpersonal
4 18-21
47
22, 24,
Manajemen stres 3
28.
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
1. Identitas Responden
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
2. Petunjuk pengisian
a. Pilihlah jawaban berikut sesuai dengan jawaban yang anda yakini dengan
cara memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang sesuai dengan
pendapat anda!
b. Dalam setiap peryataan tidak ada jawaban yang benar maupun salah, jadi
sebisa mungkin anda pilih adalah jawaban yang paling tepat dan yang
No. Pernyataan 1 2 3 4
19. Saya memuji orang lain atas prestasi mereka dengan mudah.