Anda di halaman 1dari 4

Serum Vitamin D Merupakan Biomarker Biomolekuler

Untuk Retinopati Diabetik Proliferatif


Abstrak

Latar Belakang:

Vitamin D adalah metabolit larut lemak multi-fungsional yang penting untuk


sebagian besar proses fisiologis. Fungsi non-klasik mendapat perhatian karena
hubungan erat antara kekurangan vitamin D dengan diabetes, dan komplikasinya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi peran vitamin D sebagai biomarker
untuk retinopati diabetik proliferatif.

Metode:

Dilakukan secear tersier di sebuah perwatan pusat denganstudi cross-sectional. 72


kasus diabetes mellitus tipe 2 dimasukkan. Diagnosis diabetes mellitus dibuat
menggunakan pedoman American Diabetes Association.

Subjek studi :

Diabetes mellitus tanpa retinopati (Tanpa DR) (n = 24); retinopati diabetik non-
proliferatif (n = 24); dan retinopati diabetik proliferatif (n = 24) dan kontrol
kesehatan (n = 24). Semua subjek penelitian menjalani evaluasi oftalmologis
lengkap. Best Corrected Visual Acuity (BCVA) diukur dengan logarithm of the
minimum angle of resolution (logMAR). Serum 25-OH Uji vitamin D dilakukan
dengan menggunakan teknologi chemiluminescent microparticle immunoassay.
Akurasi diagnostik vitamin D dinilai menggunakan karakteristik analisis kurva
(characteristics curve analysis) dan area di bawah kurva (AUC=area under
curve) ditentukan dahulu.

Hasil:

ANOVA mendapatkan penurunan signifikan kadar serum vitamin D yang parah


(sever) pada retinopati diabetik (F = 8.95, p <0.001). LogMAR BCVA didapatkan
meningkat secara signifikan dengan tingkat parah (sever) pada DR (F = 112.64, p
<0.001). Pada analisis AUC, nilai cut off 18,6 ng/mL untuk Vitamin D ditemukan
secara signifikan terkait dengan retinopati diabetik proliferatif [sensitivitas =
86.36% (95% CI 65.1-96.9); spesifisitas = 81.82% (CI 95% 59.7-94.7); AUC =
0.91 (sangat baik); dan nilai Z = 8,17].

Kesimpulan: Kadar serum vitamin D ≤ 18.6 ng / mL berfungsi sebagai indikator


sensitif dan spesifik untuk penyakit proliferatif, pada pasien retinopati diabetik.
Kata kunci: Vitamin D, Retinopati diabetik proliferatif, Kurva karakteristik
penerima operasi, Area under curve

Pendahuluan

Diabetes mellitus akan menjadi penyebab kematian nomor tujuh pada


2030. Prevalensi retinopati diabetik (DR) berkaitan erat dengan peningkatan
prevalensi diabetes mellitus. Sebuah analisis yang dikumpulkan baru-baru ini dari
35 studi berbasis populasi memproyeksikan bahwa 93 juta orang di seluruh dunia
memiliki retinopati diabetik, di antaranya 17 juta (̴18%) memiliki retinopati
diabetik proliferatif. Vitamin D adalah hormon multifungsi. Aktifnya metabolit,
1.25-dihidroksi vitamin D3, memiliki fungsi biologis yang beragam. Insufisiensi
vitamin D telah mencapai bagian pandemi, lebih dari setengah populasi dunia
berisiko. Konversi enzimatik (hidroksilasi) terjadi di hati dan ginjal. Ini
diperlukan untuk aktivasi pro-hormon vitamin D menjadi bentuk aktif, calcitriol,
yang memberikan efek melalui reseptor nuklir di beberapa lokasi. Vitamin D
adalah regulator penting yang mengatur beberapa gen merupakan suatu kunci
proses biologis. Kontrol glikemik yang buruk meningkatkan risiko untuk
perkembangan dan progresi dari retinopati diabetik. Pada hewan, kadar vitamin D
yang rendah telah terbukti merusak sintesis dan sekresi insulin

Halaman 3

Tabel 1 Demografis, parameter laboratorium dan ketajaman visual


LogMAR dalam kontrol, tidak ada retinopati diabetik (NO DR), retinopati
diabetik non-proliferatif (NPDR), retinopati diabetik proliferatif (PDR)
PDR
Kontrol No DR NPDR Nilai
Variabel (n=22) Nilai p
(n=22) (%) (n=22)(%) (n=22) (%) F/X2
(%)
53.72 ± 53.61 ±
Usia (tahun) 53.50 ± 1.6 53.24 ± 1.20 0.03 0.99
1.40 1.70
Jenis kelamin
PR
8 (36.4) 13 (59.0) 6 (27.0) 9 (41.0) 4.90 0.20
LK
14 (64.1) 9 (41.0) 16 (73.0) 13 (59.0)
11.40 ±
Hb (mg/dL) 12.10 ± 0.32 12.0 ± 0.30 11.0 ± 0.50 0.84 0.50
0.40
8.80 ±
HbA1C (%) 5.35 ± 0.11 8.0 ± 0.50 8.20 ± 0.43 13.10 <0.001
0.60
Gula Darah F 161.50 ± 180.90 ±
83.10 ± 2.10 142 ± 10.12 23.05 <0.001
(mg/dL) 11.12 10.0
Gula darah pp 217.15 ± 251.0 ± 261.0 ±
105 ± 2.00 36.20 <0.001
(mg/dL) 15.20 13.4 12.28
Vitamin D 18.10 ± 14.10 ±
25.9 ± 1.60 23.30 ± 2.01 9.05 <0.001
(ng/mL) 1.90 1.20
S. urea 44.16 ± 48.12 ±
33.14 ± 0.88 33.26 ± 2.14 10.42 <0.01
(mg/dL) 3.44 2.66
S. kreatinin 1.57 ±
0.71 ± 0.02 0.96 ± 0.05 1.31 ± 0.27 4.10 <0.01
(mg/dL) 0.08
VA (logMAR) 0.10 ± 0.02 0.40 ± 0.04 0.71 ± 0.07 1.2 ± 0.02 113.14 <0.001

Tabel 2 Keakuratan diagnostik vitamin D (ng/mL) untuk membedakan tidak


ada retinopati diabetik (NO DR), retinopati diabetik non-proliferatif
(NPDR), retinopati diabetik proliferatif (PDR) menggunakan analisis kurva
ROC

Nilai
Grup Sensitivitas Spesifisitas +TPV -PV AUC Nilai P
Z
No 40.91
81.82 (59.7-94.7) 69.2 58.1 0.581 0.93 0.352
DR (20.7-63.6)
68.18
NPDR 86.36 (65.1-96.9) 83.3 73.1 0.757 3.51 <0.001
(45.1-86.1)
86.36
PDR 81.82 (59.7-94.7) 82.6 85.7 0.91 8.17 <0.001
(65.1-96.9)
+PV = positive predictive value, -PV = negative predictive value, AUC area under the
curve

Diskusi
Kadar vitamin D yang rendah telah berkaitan dengan peningkatan keparahan
retinopati diabetik. Sebuah meta-analisis terbaru dari lima belas studi yang
melibatkan 17.664 subjek, menetapkan defisiensi vitamin D dengan kadar serum
vitamin D <20 ng/mL, dan insufisiensi vitamin D dengan kadar serum vitamin D
21-29 ng/mL. Meta-analisis ini mengungkapkan bahwa subyek dengan kadar
serum vitamin D <20 ng/mL mengalami peningkatan risiko retinopati diabetik
yang signifikan. Meta-analisis lain menunjukkan bahwa pasien dengan retinopati
diabetik proloferatif memiliki tingkat serum vitamin D rata-rata lebih rendah
daripada yang memiliki retinopati diabetik non-proliferatif.

Dalam penelitian ini, kami menemukan kadar serum vitamin D rendah


berkaitan dengan retinopati diabetik proliferatif (14,10 ± 1,20 ng/mL) dan
retinopati diabetik non-proliferatif (18,10 ± 1,90 ng/mL). Namun kadar serum
vitamin D lebih tinggi diamati pada yang tidak retinopati diabetik (23,30 ± 2,01
ng/mL) dan kontrol (25,9 ± 1,60 ng/mL). Analisis dengan Area Under Curve,
menunjukkan 18,6 ng/mL secara signifikan berkaitan dengan terjadinya NPDR
dan PDR.

Anda mungkin juga menyukai