Anda di halaman 1dari 14

General anestesi menurut ASA :

 Kehilangan kesadaran disebabkan obat,


meskipun pasien menerima rangsangan,
bahkan dengan rangsangan yang
menyakitkan
 Anestesi general digunakan sekitar 35% kasus
operasi mata
- Pada anak-anak
- Dimensia
- Pasien tidak kooperatif
- Retardasi mental
- Operasi mata yang
tidak boleh ada - Batuk tidak terkendali
gerakan (akinesia) - Gaduh-gelisah
- Prosedur operasi lama - Kecemasan
(>3-4 jam)
- Daerah operasi tidak
memungkinkan untuk
dilakukan anestesi
regional, lokal maupun
topikal
 Sedasi  benzodiazepin
 Hipnotik  benzodiazepin
 Antiemesis  butirofenon
 Semua agen induksi Efek terhadap
kecuali ketamin Obat Tekanan
 Semua agen anestesi Intraokular
inhalasi kecuali Agen Inhalasi
enfluran, isofluran -Volatile ↓↓
-N20
dan desfluran karena ↓
bisa menyebabkan Anestesi Intravena
batuk -Profopol ↓↓
-Benzodiazepin ↓↓
 Semua agen relaksan -Ketamin ↑
kecuali suksinilkolin -Opioid
Pelumpuh otot
-Suksinilkolin ↑↑
-Nondepolarisasi 0/↓
 Induksi intravena:  Induksi inhalasi
 Tiopental induksi - Dikerjakan pada
3-7 mg/kgBB, bayi atau anak
 Propofol induksi 2- umumnya
3 mg/kg, rumatan - N2O
4-12mg/kgBB/jam - Sevoflurans induksi
3-5%, pemeliharaan
1-2%
1. Lakukan induksi
2. Intubasi dengan hati-hati untuk mencegah
batuk dan respon hipertensi
3. Ventilasi pastikan baik selama pembedahan
4. Kepala ditinggikan
5. Pastikan tidak ada obstruksi drainase vena
 Fungsi cardiak dan respirasi harus dipantau
agar tidak mempengaruhi tekanan
intraokular, diantaranya :
1. Tekanan vena sentral
2. Tekanan darah arteri
3. PaCO2
4. PaO2

Anda mungkin juga menyukai