TUGAS BACA
FARMAKOLOGI OBAT
ANESTESI INHALASI
dr. Riandri Lingga Gunawan
OUTLINE
KESIMPULAN
PEMBAHASAN
A C,
i k, M an,
r
di nam soflu
m ako tan, I
k , Far , Halo luran
i n eti linis evof
akok logi K ran, S
PENDAHULUAN m
Far rmako Desfl
u
Fa
PENDAHULUAN
Penurunantekanandarah oleh isofluranterutamakarenapenurunanresistensivaskularsistemik,
sedangkanhalotankaranapenurunancurahjantung.
Anestesi inhalasi merupakan salah satu penemuan terbesar dalam anestesi modern.
1. Semakin tinggi koefisien partisi darah/gas, maka semakin tinggi solubilitas gas anestesi dan semakin besar
penyerapan gas anestesi oleh sistem sirkulasi paru, sehinggapeningkatan tekanan parsial alveolar semakin
lambat.
2. Karena koefisienpartisi lemak/darah lebih tinggi dari satu, maka koefisien darah/gas akan meningkat pada
kondisi lipidemia, setelah makan dan berkurang pada anemia.
3. Ambilan gas anestesi dipengaruhi oleh aliran darah alveolar yang setara dengan curah jantung bila tidak ada
shunting.Peningkatan curah jantung akan meningkatkan ambilan gas anestesi oleh sistem sirkulasi paru
sehingga tekanan parsial alveolar sulit meningkat dan induksi akan semakin lambat.
Perbedaan tekanan parsial gas anestesi di alveolar dan di vena memengaruhi ambilan gas anestesi. Gradien ini
menggambarkan ambilan jaringan. Bila obat anestesi tidakdiserap oleh jaringan tubuh seperti otak maka tidak akan
terjadi perbedaan tekanan parsial gas anestesi antara vena dan paru.
FARMAKODINAMIK AGEN
ANASTESI INHALASI
1. Anastesi umum merupakan perubahan status fisiologis yang bersifat sementara dan reversibel yang ditandai
dengan kehilangan kesadaran amnesia, analgesia dan relaksasi otot.
2. Terdapat banyak jenis substansi yang dapat menyebabkan anestesi umum seperti gas mulia (Xenon),
komponen inorganik sederhana (N2O), eter, isofluran, desfluran, sevoflurane, halogenasi hidrokarbon
(halotan), dan zat dengan struktur organik kompleks (propofol, ketamin). Substansi tersebut menyebabkan
anestesi umum dengan mekanisme yang berbeda beda
3. N2O dan Xenon kemungkinan bekerja pada Reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) yang merupakan reseptor
eksitasi di otak.
4. Ageninhalasi lainnya berikatan dengan reseptor lain sepertiγ-aminobutyric acid (GABA) dan meningkatkan
kerja GABA di sistemsaraf pusat dan menyebabkan efek anestesi.
5. Beberapa penelitian menunjukkan bahwabeberapa gas anestesi bekerja secara non spesifik seperti
memengaruhi membran sel, menghambat kanal eksitatorik, dan memfasilitasi kanal inhibisi di sistem saraf
pusat. Agen anestesi inhalasi berikatan dengan seluruh sistem saraf pusat dan tidak terkait pada area spesifik di
otak.
FARMAKODINAMIK AGEN
ANASTESI INHALASI
6. Penelitian pada binatang telah mendemonstrasikan isoflurane memicu apoptosis dengan cara memengaruhi
homeostasiskasium pada tingkat selular. Namun, penelitian serupa sulit untuk dilakukan pada manusia karena
alasan etik.
7. Pada tahun 2015, Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan bahwa saat ini tidak
dapat diketahui dengan pasti apakah obat obatan anestesi aman untukdigunakan pada tinggal tindakan
tunggal dengan durasi singkat pada anak-anak dan belum dapat diketahui apakah risiko anestesi lebih tinggi
dibandingkan dengan keuntungan tindakan pembedahan atau prosedur yang membutuhkan sedasi tersebut.
MINIMUM ALVEOLAR CONCENTRATION (MAC)
ISOFLURANE
• Isofluran menekan sistem pernapasan hampir sama
seperti gas anestesi, namun tidak terlalu jelas
meningkatkan laju napas sehingga terjadi penurunan
ventilasi semenit yang signifikan.
• Konsentrasi yang rendah seperti (0,1 MAC) dari
isofluran dapat menumpulkan respons ventilasi normal
terhadap hipoksia dan hiperkarbia.
• Isofluran cenderung mengiritasirefleks jalan nafas
atas namun isofluran memiliki efek bronkodilator yang
baik meskipun tidak sekuat halotan.
• Isofluran meningkatk analiran darahotak dan tekanan
intrakranial pada konsentrasi di atas 1 MAC dan dapat
diseimbangkan dengan hiperventilasi. Serta,
menurunkan kebutuhan metabolik otak dan pada
konsentrasi 2 MAC dapat menimbulkan atenuasi
gelombang electroencephalogram.
• Infographic Style
ISOFLURANE
• Isofluran juga menyebabkan relaksasi otot
skeletal, penurunan laju filtrasi glomerulus
• Isofluran mengalami metabolisme menjadi
trichloroacetic acid sehingga
sedasi yang berkepanjangan pada pasien kritis
(lebih dari 24 jam dengan konsentrasi 0,1-0,6%)
dapat meningkatkan kadar Fluoride plasma
sebanyak 15-50 mol/L.
• Infographic Style
DESFLURANE
Struktur desfluran menyerupai isofluran namun terjadi
substitusi atom Cl menjadi atom F ada desfluran
SEVOFLURANE
Inhalasi Derivat Methylisophylather