Anda di halaman 1dari 26

TUGAS BACA

TUGAS BACA

FARMAKOLOGI OBAT
ANESTESI INHALASI
dr. Riandri Lingga Gunawan
OUTLINE
KESIMPULAN

PEMBAHASAN
A C,
i k, M an,
r
di nam soflu
m ako tan, I
k , Far , Halo luran
i n eti linis evof
akok logi K ran, S
PENDAHULUAN m
Far rmako Desfl
u
Fa
PENDAHULUAN
Penurunantekanandarah oleh isofluranterutamakarenapenurunanresistensivaskularsistemik,
sedangkanhalotankaranapenurunancurahjantung.

Anestesi inhalasi merupakan salah satu penemuan terbesar dalam anestesi modern.

1. Kloroform, Nitrous Oxide (N2O), dan Ethyl Chloride


diperkenalkan di awalabad ke-19
2. Ethylene, Cyclopropane, dan Halotan siklusperubahan
dan hambatan di pertengahan abad ke 19.
Halotan, enfluran dan isofluran 3. Enfluran dan Isofluran pertama kali diperkenalkan pada
menurunkan tekanan darah yang sama dekade 19
besarnya, tetapi mekanimenya yang 4. Sevofluran dan Desfluran pada tahun 1990.
berbeda.

Penurunan tekanan darah oleh :


Isofluran  penurunan
resistensi vaskular sistemik
Halotan  Penurunan curah jantung.
PEMBAHASAN
Terdapatbeberapafaktor yang perludipertimbangkan pada pemberiananastesiinhalasi, yaitukonsentrasiinspirasi, konsentrasi alveolar, sertakonsentrasiobat di otak.

FARMAKOKINETIK AGEN ANASTESI INHALASI

Mekanisme obat anestesi inhalasi cukup kompleks dan


melibatkan beberapa protein membran dan kanal ion.

Efek utama obat inhalasi berkaitan dengan konsentrasi obat di sistem


saraf pusat (SSP)

Beberapafaktor yang dipertimbangkan pada pemberian anastesi


inhalasi: konsentrasi inspirasi, konsentrasi alveolar, konsentrasi obat di
otak.
Faktor-faktor Yang Memengaruhi
Ambilan :
1.Kelarutan obat dalam darah
2.Aliran darah alveolar
3.Perbedaan tekanan parsial antara
gas alveolar dan darah

Ambilan gas yang tidaklarut di darah


seperti N2O akan lebih lambat
dibandingkan dengan gas inhalasi
yang cenderung larut dalam darah
seperti Halotan dan Isofluran,
sehingga konsentrasi alveolar N2O
lebih cepat meningkat
Koefisien Partisi Gas Anestesi Pada Suhu 37o C

1. Semakin tinggi koefisien partisi darah/gas, maka semakin tinggi solubilitas gas anestesi dan semakin besar
penyerapan gas anestesi oleh sistem sirkulasi paru, sehinggapeningkatan tekanan parsial alveolar semakin
lambat.
2. Karena koefisienpartisi lemak/darah lebih tinggi dari satu, maka koefisien darah/gas akan meningkat pada
kondisi lipidemia, setelah makan dan berkurang pada anemia.
3. Ambilan gas anestesi dipengaruhi oleh aliran darah alveolar yang setara dengan curah jantung bila tidak ada
shunting.Peningkatan curah jantung akan meningkatkan ambilan gas anestesi oleh sistem sirkulasi paru
sehingga tekanan parsial alveolar sulit meningkat dan induksi akan semakin lambat.

Perbedaan tekanan parsial gas anestesi di alveolar dan di vena memengaruhi ambilan gas anestesi. Gradien ini
menggambarkan ambilan jaringan. Bila obat anestesi tidakdiserap oleh jaringan tubuh seperti otak maka tidak akan
terjadi perbedaan tekanan parsial gas anestesi antara vena dan paru.
FARMAKODINAMIK AGEN
ANASTESI INHALASI

1. Anastesi umum merupakan perubahan status fisiologis yang bersifat sementara dan reversibel yang ditandai
dengan kehilangan kesadaran amnesia, analgesia dan relaksasi otot.
2. Terdapat banyak jenis substansi yang dapat menyebabkan anestesi umum seperti gas mulia (Xenon),
komponen inorganik sederhana (N2O), eter, isofluran, desfluran, sevoflurane, halogenasi hidrokarbon
(halotan), dan zat dengan struktur organik kompleks (propofol, ketamin). Substansi tersebut menyebabkan
anestesi umum dengan mekanisme yang berbeda beda
3. N2O dan Xenon kemungkinan bekerja pada Reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) yang merupakan reseptor
eksitasi di otak.
4. Ageninhalasi lainnya berikatan dengan reseptor lain sepertiγ-aminobutyric acid (GABA) dan meningkatkan
kerja GABA di sistemsaraf pusat dan menyebabkan efek anestesi.
5. Beberapa penelitian menunjukkan bahwabeberapa gas anestesi bekerja secara non spesifik seperti
memengaruhi membran sel, menghambat kanal eksitatorik, dan memfasilitasi kanal inhibisi di sistem saraf
pusat. Agen anestesi inhalasi berikatan dengan seluruh sistem saraf pusat dan tidak terkait pada area spesifik di
otak.
FARMAKODINAMIK AGEN
ANASTESI INHALASI
6. Penelitian pada binatang telah mendemonstrasikan isoflurane memicu apoptosis dengan cara memengaruhi
homeostasiskasium pada tingkat selular. Namun, penelitian serupa sulit untuk dilakukan pada manusia karena
alasan etik.
7. Pada tahun 2015, Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan bahwa saat ini tidak
dapat diketahui dengan pasti apakah obat obatan anestesi aman untukdigunakan pada tinggal tindakan
tunggal dengan durasi singkat pada anak-anak dan belum dapat diketahui apakah risiko anestesi lebih tinggi
dibandingkan dengan keuntungan tindakan pembedahan atau prosedur yang membutuhkan sedasi tersebut.
MINIMUM ALVEOLAR CONCENTRATION (MAC)

Konsentrasi alveolar yang mencegah pergerakan 50% pasien


dengan stimulus standar seperti insisi. MAC merupakan salah
satu alat ukur yang penting karena MAC merupakan cerminan
tekanan parsial gas anestesi di otak, memungkinkan perbandingan
potensi gas anestesi dan menjadi standar pengukuran atau dosis
pada penelitian.

Nilai MAC pada penggunaan kombinasi gas anestesi bersifat aditif,


contohnya penggunaan 0,5 MAC N2O dengan 0,5 MAC halotan akan
menimbulkan kedalaman anastesi yang sama dengan penggunaan 1 MAC
isoflurane.
Farmakologiklinisagenanestesiinhalasi

FARMAKOLOGI AGEN ANASTESI INHALASI


• Infographic Style
N2O
Gas tidak berwarna dan tidak berbau.

• N2O 60% meningkatkan aliran darah otak kira kira


100%, Meningkatkan CMRO2 kurang lebih 20%.
• Peningkatan aliran darah otak dapat dikurangi
dengan barbiturat, opioid, atau hipokapnia.
• Efek pada aliran darah otak dan tekanan intrakranial
lebih lemah dibandingkan dengan halotan karena
mudah dilawan dengan hipokarbia dan
vasokonstriksi.
• Hindari pemakaian bila ada aerosol atau sampai 5
hari setelah pneumoenchepalografi atau bila ada
risiko emboli udara.
• Emesis oleh N2O bisa mencapai 90%, dengan
alasan alasan di atas penggunaan N2O harus betul-
betul dipertimbangkan.
• Infographic Style
N2O
Gas tidak berwarna dan tidak berbau.

• N2O cenderung merangsang sistem saraf simpatetik


dan menekan kontraktilitas miokard, namun secara
klinis, tekanan darah, curah jantung, dan laju nadi
tidak berubah ataupun sedikit meningkat karena
rangsangan katekolamin.
• Efek depresi miokard dapat terlihat dengan jelas
pada pasien dengan penyakit arteri koroner atau
dengan hipovolemia berat.
•Konstriksi otot polos pembuluh darah paru
meningkatkan resistensi vascular paru yang
menyebabkan peningkatan ringan tekanan ventrikel
kanan pada akhir fase diastolik, namun tidak terjadi
perubahan bermakna pada resistensi vaskular perifer.
• Infographic Style
HALOTHANE
Alkana terhalogenisasi yang tidak mudahterbakar.

• Halotan mendepresi langsung sel miokard sehingga


mengakibatkan penurunan tekanan darah.
• Konsentrasi halotan setinggi 2 MAC dapat
menyebabkan penurunan tekanan darah dan curah
jantung sebanyak 50%.
• Meskipun halotan bersifat vasodilator pada arteri
koroner, aliran pembuluh darah koroner berkurang akibat
penurunan tekanan darah sistemik.
• Perfusi miokard tetap terjaga karena kebutuhan oksigen
yang menurun. Pada kondisi normal, keadaan hipertensi
akan menghambat aktivitas baroreseptor, menyebabkan
penurunan stimulasi vagal, dan peningkatan laju jantung.
• Halotan menghambat refleks tersebut. Bradikardi juga
dapat terjadi akibat melambatnya konduksi nodus
sinoatrial.
• Infographic Style
HALOTHANE
Alkana terhalogenisasi yang tidak mudahterbakar.

• Halotan menyebabkan peningkatan laju nafas dan


penurunan volume tidal, namun peningkatan lajunafas
tidak dapat mengompensasi penurunan volume tidal
sehingga ventilasi alveolar menurun dan terjadi
peningkatan PaCO2.
• Halotan juga menghambat peningkatan ventilasi
semenit yang biasanya terjadi akibat peningkatan PaCO2
melalui depresi medulla dan disfungsi otot interkostal.
• Halotan juga menekan hypoxic drive bahkan pada
konsentrasi 0,1 MAC.
• Halotan merupakan bronkodilator yang poten karena
menghambat refleks jalannafas dan mengakibatkan
relaksasi otot polos bronkial dengan cara menghambat
mobilisasi kalsium intraseluler.
• Halotan meningkatkan resiko terjadinya hipoksia dan
atelektasis pasca bedah dengan cara menghambat fungsi
mukosilier jalan napas.
• Infographic Style
ISOFLURANE
Gas anestesi yang tidak dapat terbakar namun
Mempunyai bau menyengat.

• Isofluran memiliki efekdepresi minimal ventrikel kiri


namun curah jantung tetap karena adanya
peningkatan laju nadi melalui refleks baroreseptor.
Stimulasi ringan beta-adrenergic ringan
menyebabkan peningkatan aliran darah otak,
penurunan resistensi vaskular sistemik, dan
penurunan tekanan darah arteri.
• Peningkatan konsentrasi isofluran secara cepat dapat
meningkatkan laju jantung, tekanan darah, dan
konsentrasi norepinefrin plasma secara sementara.
• Isofluran memiliki efek dilatasi pembuluh darah
koroner meskipun kurang poten dibandingkan
dengan nitrogliserin atau adenosin. Dilatasi arteri
koroner normal dapat menurunkan alirandarah pada
pembuluhdarah yang telah menyempit. Fenomena
“coronary steal”.
• Infographic Style

ISOFLURANE
• Isofluran menekan sistem pernapasan hampir sama
seperti gas anestesi, namun tidak terlalu jelas
meningkatkan laju napas sehingga terjadi penurunan
ventilasi semenit yang signifikan.
• Konsentrasi yang rendah seperti (0,1 MAC) dari
isofluran dapat menumpulkan respons ventilasi normal
terhadap hipoksia dan hiperkarbia.
• Isofluran cenderung mengiritasirefleks jalan nafas
atas namun isofluran memiliki efek bronkodilator yang
baik meskipun tidak sekuat halotan.
• Isofluran meningkatk analiran darahotak dan tekanan
intrakranial pada konsentrasi di atas 1 MAC dan dapat
diseimbangkan dengan hiperventilasi. Serta,
menurunkan kebutuhan metabolik otak dan pada
konsentrasi 2 MAC dapat menimbulkan atenuasi
gelombang electroencephalogram.
• Infographic Style

ISOFLURANE
• Isofluran juga menyebabkan relaksasi otot
skeletal, penurunan laju filtrasi glomerulus
• Isofluran mengalami metabolisme menjadi
trichloroacetic acid sehingga
sedasi yang berkepanjangan pada pasien kritis
(lebih dari 24 jam dengan konsentrasi 0,1-0,6%)
dapat meningkatkan kadar Fluoride plasma
sebanyak 15-50 mol/L.
• Infographic Style
DESFLURANE
Struktur desfluran menyerupai isofluran namun terjadi
substitusi atom Cl menjadi atom F ada desfluran

• Daya larut desfluran yang rendah dalam jaringan


dan darah menyebabkaninduksi dan pemulihan
yang sangat cepat.
• Desfluran memiliki karakteristik tekanan uap
yang tinggi, durasikerja yang sangat pendek, dan
potensi yang sedang.
• Peningkatan konsentrasi desfluran menyebabkan
penurunan tahanan vaskular sistemik sehingga
terjadi penurunan tekanandarah. Curah jantung
relatif terjaga atau sedikit menurun pada
konsentrasi 1 hingga 2 MAC.
• Terjadi peningkatan moderat pada laju nadi,
tekanan Vena sentral, dan tekanan arteri
pulmoner yang tidak terlalu jelas terlihat pada
konsentrasi yang rendah.
• Infographic Style
DESFLURANE
Struktur desfluran menyerupai isofluran namun terjadi
substitusi atom Cl menjadi atom F ada desfluran

• Desfluran menyebabkan penurunan volume tidal


dan peningkatan laju napas. Desfluran
merupakan pilihan yang buruk pada induksi
secara inhalasi karena baunya yang menyengat
dan bersifat iritatif sehingga dapat menyebabkan
salivasi, batuk, dan spasme jalan napas jika
digunakan sebagai agen induksi.
• Desfluran mempunyai perilaku yang serupa
dengan gas anestesi lain di otak, ginjal, dan
hepar, terjadi vasodilatasi dan peningkatan aliran
darah ke organ organ tersebut.
• Desflurane dapat berikatan dengan absorben CO2
yang sudah terpakai, dan menghasilkan
karbonmonoksida yang dapat menyebabkan
keracunan
• Infographic Style

SEVOFLURANE
Inhalasi Derivat Methylisophylather

1. Gas dengan bau yang tidak menyengat dan


konsentrasinya dapat meningkat secara cepat
di alveoli, sehingga pilihan yang tepat untuk
digunakan sebagai agen induksi inhalasi.
2. Induksi dengan pemberian sevofluran 4%-8%
dalam campuran N2O 50% dan oksigen dapat
mencapai kedalaman anestesi yang cukup
dalam 1 menit.
3. sevofluran<isofluran< halotan
4. Efek vasodilatasi serebral sevofluran 0,6 kali
efek isofluran. Secara umum anastesi inhalasi
menyebabkan dilatasi pembuluh darah
serebral.
Keuntungan utama sevofluran adalah kelarutannya rendah sehingga onsetnya cepat,
pemulihan cepat, serta mudah mengatur kedalaman anastesi, selain itu mempunyai efek proteksi otak,
serta paling kecil menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah otak dibandingkan dengan obat anastesi
inhalasi lainnya.

Sevofluran merupakan obat yang baik untuk neuroanestesi:


1.Mempertahankan autoregulasi serebral
2.Menurunkan CMRO2 analog dengan obat anastesi inhalasi dan intravena
3.Pengaruh terhadap tekanan intrakranial dan respons pada hipokapnia sama dengan isofluran.
4.Tidak mengaktivasi sistem saraf simpatis manusia
5.Tidak menyebabkan aktivitas epileptiform seperti enfluran
6.Koefisien partai lebih rendah daripada isofluran sehingga induksi dan pemulihan lebih cepat serta
lebih baik daripada isofluran bila pasien perlu di bangunkan ketika operasi sedang berlangsung serta
mudah menaksir fungsi neurologis paskabedah.
7.Tidak ada peningkatan dari jatuh seperti halnya isofluran
8.Sensitivitas terhadap katekholamin tidak meningkat
9.Pengaruh pada EEG sama dengan isofluran
KESIMPULAN
Kedalaman anestesi dalam pembiusan umum seringkali dijaga
menggunakan agen anestesi Inhalasi. Setiap agen anestesi inhalasi memiliki
sifat yang berbeda-beda sehingga dibutuhkan pemahaman yang mendalam
mengenai mekanisme kerja agen anastesi inhalasi. Agen anestesi inhalasi
memiliki rute administrasi yang unik dan farmakologi yang berbeda
dibandingkan dengan agen anestesi lainnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai