Anestesi
Umum
Nama: Muhammad Zuhal Januar
NIM : 10542055914
Pembimbing: dr. Dian Wirdiyana, M.Kes, Sp. An
Pendahuluan
Anestesi
● Secara umum anestesi dibagi menjadi
dua
Anestesi berasal dari ● Anestesi total, yaitu hilangnya
bahasa Yunani an- "tidak, kesadaran secara total
● - Riwayat penyakit yang sedang atau pernah diderita yang mungkin dapat
menjadi penyulit dalam anestesia seperti penyakit alergi, diabetes mellitus,
penyakit paru kronik, penyakit jantung dan hipertensi, penyakit hati dan
penyakit ginjal.
● - Riwayat obat-obat yang sedang atau telah digunakan dan mungkin dapat
menimbulkan interaksi dengan obat-obat anestesi.
● - Riwayat operasi dan anestesia yang pernah dialami, berapa kali dan selang
waktunya, serta apakah pasien mengalami komplikasi saat itu.
● - Kebiasaan buruk sehari-hari yang dapat mempengaruhi jalannya anestesi
misalnya merokok, alkohool, obat-obat penenang atau narkotik.
Pemeriksaan Fisik
● Tinggi dan berat badan untuk mmemperkirakan dosis obat, terapi cairan
yang diperlukan dan jumlah urin selama dan pasca bedah.
● Kesadaran umum, kesadaran, tanda-tanda anemia, tekanan darah, frekuensi
nadi, pola dan frekuensi pernafasan.
● Pemeriksaan saluran pernafasan; batuk-batuk, sputum, sesak nafas, tanda-
tanda sumbatan jalan nafas, pemakaian gigi palsu, trismus, persendian
temporo mandibula.
● Tanda-tanda penyakit jantung dan kardiovaskuler; dispnu atau ortopnu,
sianosis, hipertensi
● Abdomen untuk melihat adanya distensi, massa, asites yang dapat membuat
tekanan intra abdominal meningkat sehingga dapat menyebabkan
regurgitasi.
Pemeriksaan laboratorium
● Darah : Hb, leukosit, golongan darah, hematokrit, masa pembekuan,
masa perdarahan, hitung jenis leukosit
● Urine : protein, reduksi, sedimen
● Foto thoraks
● Zat anestetik yang digunakan berupa campuran gas (dengan O2) dan
konsentrasi zat anestetik tersebut tergantung dari tekanan parsialnya.
● Tekanan parsial dalam jaringan otak akan menentuka kekuatan daya
anestesi.
● Zat anestetik disebut kuat bila dengan tekanan parsial yang rendah
sudah dapat member anestesi yang adekuat
Anestesi Inhalasi Enfluran
pada EEG dapat menimbulkan tanda-
tanda epileptic. Enfluran lebih iritatik
dibanding halotan.
N2O (nitrous oksida)
Gas ini bersifat anestetik lemah, Pemberian
anestesi dengan N2O harus disertai O2
Isofluran
minimal 25 % untuk menghindari hipoksia Isofluran dapat meninggikan aliran
difusi. darah otak dan tekanan intracranial,
serta efek terhadap depresi jantung
dan curah jantung minimal.
Halotan
halotan sering dikombinasikan dengan N2O.
pada nafas spontan rumatan anestesi sekitar 1- Sevofluran
2 vol % dan pada afas kendali sekitar 0,5 – 1
Sevofluran memiliki efek terhadap
vol %. Kontraindikasi pemakaian halotan
kardiovaskuler cukup stabil dan jarang
adalah penderita gangguan hepar, pernah dapat
menyebabkan aritmia. Setelah pemberian
halotan dalam waktu kurang 3 bulan atau
dihhentikan sevofluran cepat dikeluarkan oleh
pasien yang terlalu gemuk.
tubuh.
Rumatan Anestesia
● Menjaga tingkat kedalaman anestesi dengan cara mengatur konsentrasi obat
anestesi di dalam tubuh pasien.
● Jika konsentrasi obat tinggi maka akan dihasilkan anestesi yang dalam,
sebaliknya jika konsentrasi obat rendah, maka akan didapat anestesi yang
dangkal
● Anestesi yang ideal adalah anestesi yang adekuat.
Morfin Fentanil
Dosis anjuran untuk menghilangkan nyeri
sedang ialah 0,1-0,2 mg/kgBB dan dapat Pada fentanil efek depresi napasnya
diulang tiap 4 jam. Untuk nyeri hebat dapat lebih lama dibanding efek analgesianya.
diberi 1-2 mg intravena dan diulang sesuai Dosis 1-3 µg/kgBB efek analgesianya
keperluan. hanya berlangsung 30 menit.
Petidin Nalokson
Dosis petidin intramuskular 1-2 mg/kgBB Nalokson ialah antagonis murni opioid. Nalokson
dapat diulang tiap 3-4 jam. Dosis intravena biasanya digunakan untuk melawan depresi
0,2-0,5 mg/kgBB. petidin menyebabkan nafas pada akhir pembedahan dengan dosisi 1-2
kekeringan mulut, kekaburan pandangan dan µg/kgBB intravena dan dapat diulang tiap 3-5
takikardi. menit.
Komplikasi Anestesi
Kardiovaskuler
Komplikasi kardiovaskuler
Kerusakan Fisik
yang dapat terjadi antara lain
• Pembuluh darah hipotensi, hipertensi, aritmia
Benzodiazepin dan kanulasi vena yang lama lebih mungkin jantung
menyebabkan tromboflebitis dan infeksi.
• Intubasi
Kerusakan pada bibir, gusi, dan gigi geligi dapat terjadi
Hati
pada intubasi trachea.
Penyebab hepatitis pasca bedah dapat
disebabkan oleh halotan.
Pernapasan
Yang paling ditakuti adalah Suhu Tubuh
obstruksi saluran pernapasan Akibat vasodilatasi perifer
akut selama atau segera yang tetap ditimbulkan
setelah induksi anestesi. anestesi menyebabkan
penurunan suhu inti tubuh
Kesimpulan
Anastesi umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan
bersifat pulih kembali (reversible). Komponen anestesia yang ideal (trias anestesi) terdiri dari hipnotik,
analgesia, dan relaksasi otot.
Sebelum dilakukan anestesi, perlu dilakukan persiapan pre-anestesi, yaitu persiapan mental dan fisik
pasien yang terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium.
Cara pemberian anestesi umum dapat berupa parenteral yaitu melalui intramuscular atau intravena, per
rektal, dan melalui inhalasi
Terima
kasih!