Anda di halaman 1dari 11

Kolinesterase Inhibitor sebagai

Reverse Muscle Relaxtant Non


Depolarization
Mekanisme acetilkoline
• Pada transmisi normal neuromuscular sangat tergantung pada ikatan
asetilkoline dengan nikotinik kolenergik reseptor pada end-plate
motor. Pelumpuh otot nondepolarisasi bekerja kompetitif dengan
asetilkoline untuk berikatan.
• Kolineterase inhibitor secara tidak langdung menigkatkan jumlah
asetilkoline yang berkompetisi dengan agen nondepolarisasi, sehingga
terbentuk Kembali transmisi normal neuromuskular
Neostigmin
• Neostigmin berikatan dengan sisi anionik asetilkolinesterase. Obat ini
memblok tempat aktif asetilkolinesterase sehingga enzim ini tidak
dapat merusak molekul asetilkolin. Kejadian ini mengakibatkan
ambang rangsang lebih cepat tercapai untuk membentuk impuls baru.
• Efek neostigmin (0,04 mL/kgBB) umumnya muncul dalam 5-10 menit,
puncaknya pada 10 menit
• Neostigmin juga menyebabkan bradikardia sehingga biasanya
digunakan bersamaan dengan obat-obat parasimpatolitik, seperti
atropin dan glikopirolat.
Pyridostigmin
• Piridostigmin mempunyai potensi 20% neostigmin, dapat diberikan
pada dosis sampai 0,4 mg/kgBB (umumnya 20 mg pada dewasa).
Obat ini tersedia pada sediaan larutan konsentrasi 5 mg/mL. Mula
kerja piridostigmin 10-15 menit lebih lambat dan durasinya sedikit
lebih panjang (>2 jam) dibandingkan neostigmin.
• Obat ini dikontraindikasikan pada ileus obstruktif dan obstruksi urin,
juga diperhatikan pemberiannya pada pasien dengan asma bronkial
Fisostigmin
• Bradikardia jarang terjadi pada dosis dianjurkan, tetapi atropin dan glikopirolat harus
tetap tersedia. Glikopirolat tidak menembus sawar darah otak sehingga tidak akan
mengembalikan efek susunan saraf pusat fi sostigmin. Efek samping muskarinik lain yang
mungkin terjadi ialah salivasi berlebihan, muntah dan kejang. Fisostigmin dimetabolisme
hampir lengkap oleh plasma esterase, sehingga ekskresi melalui ginjal kurang penting.
• Fisostigmin merupakan struktur amin tertier yang mempunyai molekul karbamat namun
tidak mempunyai struktur ammonium kuartener. Karenanya senyawa ini larut dalam
lemak dan merupakan satu-satunya obat inhibitor asetilkolinesterase yang dapat
menembus sawar darah-otak. Sifat ini membatasi kegunaannya sebagai agen pemulihan
efek pelumpuh otot nondepolarisasi, namun efektif mengobati keracunan antikolinergik
sentral seperti atropin dan skopolamin. Obat ini juga dapat berefek reversal terhadap
depresi susunan saraf pusat dan delirium akibat penggunaan golongan benzodiazepin dan
anestesi volatil lainnya.
Edrofonium
• Efektivitas edrofonium 10% lebih kecil dari neostigmin. Dosis yang
dianjurkan adalah 0,5-1 mg/kgBB. Edrofonium tersedia dalam larutan
10 mg/mL dan dalam kombinasi dengan atropin. Edrofonium
mempunyai onset paling cepat (1-2 menit) dan durasi kerja paling
pendek di antara inhibitor asetilkolinesterase lain.
• Mengingat durasi kerja edrofonium hanya sekitar 20 menit,
edrofonium digunakan untuk membedakan miastenia gravis dari krisis
kolinergik (Tensilon Test). Pada krisis kolinergik, edrofonium akan
memperparah kelemahan otot melalui mekanisme induksi blok
depolarisasi dari otot.

Anda mungkin juga menyukai