Anda di halaman 1dari 22

PERSIAPAN ANESTESI

PADA ELECTRO CONVULSIVE


THERAPY

Bag/SMF ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF


FK UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
Suatu terapi pada pasien schizoprenia
yg mengalami depresi berat, mania dan
gangguan afektif yg tidak respon
terhadap terapi farmakologis.

Respon fisiologi terhadap aliran listrik yg


diberikan di otak adalah kejang motorik
general dan respon akut dari
kardiovaskuler.
Kejang grand mal berlangsung beberapa
menit, terdiri dari 10-15 detik fase tonik,
diikuti fase klonik yg lebih panjang 30-60
detik

Minimum waktu kejang yg


direkomendasikan adalah 25 detik unt
memperoleh efek anti depresan yg
adekuat
Dilakukan 3X/minggu, untuk 6-12X ECT
RANGKAIAN
ANESTESI - OPERASI

PRE ECT DURANTE POST ECT


Fisiologi Pathologi Fisiologi
TUJUAN ANESTESI ECT

Memberikan Amnesia dgn pemulihan


kesadaran yg cepat

Penatalaksanaan jalan nafas


Mencegah terjadinya cedera akibat
tonic-clonic contracture.
Misal : patah tulang panjang

Mengendalikan respon hemodinamik


(mencegah efek cardiovaskuler ECT yg
buruk, misal : bradikardiacardiac
arrest)
KONTRA INDIKASI ECT

ABSOLUT

Hipertensi intra kranial (TIK meningkat)


harga normal TIK 15 mmHg
RELATIF
Massa intrakranial TIK normal

Aneurisma serebral

Angina pectoris

Infark jantung
Decomp. Cordis

Gloucoma acut

Thromboplebitis

Kehamilan

Ablatio retina
EVALUASI PRA ECT
1 hari pra anestesi / ECT
Informasi unt :
dokter psikiatri
SpAn
pasien/keluarganya
Untuk mengurangi kecemasan dan
support emosi pasien & keluarganya
ANAMNESE
Riwayat :
Alergi obat
Asma bronchiale
Diabetes melitus
Hipertensi
Peny. Jantung
Penyakit Paru
Riwayat pembiusan sebelumnya
Kebiasaan pasien (merokok, minum
alkohol)
Obat yg pernah & sedang dikonsumsi :
- insulin
- digitalis
- anti hipertensi
- diazepam
- dsb.
PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM :
- Kesadaran
- Tanda vital : RR, nadi, tensi, suhu
- Berat badan : gizi buruk, obesitas
Head to toe examination
Tanda TIK meningkat
Jalan nafas : leher, gigi palsu

Paru-paru

Jantung

Abdomen

Extremitas atas/bawah
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Ro fotothorax
2. EKG
3. Laboratorium
4. Hasil konsultasi dgn ahli lainnya
(internist, cardiologist, neurologist,
dsb)
PERSIAPAN ANESTESI ECT

1. Puasa 6 jam
2. Infus line (Jalur Infus)
3. Gigi palsu yg dpt dilepas
4. Rokok stop 2 minggu pra anestesi
(bronchitis kronis)
5. Perhiasan, cat kuku
6. Informed Consent
Alat + obat resusitasi/emergency

Alat untuk membebaskan jalan napas :


- Oropharyngeal airway
- LMA
- PET (pipa endotracheal)
- Laringoskop

Obat-obat untuk resusitasi :


- Adrenalin
- Aminophilin
- Sulfas Atropin
- dan lain-lain
Alat monitoring

Tensi, nadi

Pulse oximeter (SPO2)

CO2 Colorimetri (Capnograf)

EKG Monitor
Asuhan
keperawatan
Analisa data
Pra ECT
Kurangnya pengetahuan
Cemas
ECT :
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Resiko cedera ( Luksasi mandibulae )
Post ECT
Resiko jatuh
resiko cedera
Rencana tindakan
1. managemen pengetahuan pasien
2. managemen cemas
3. managemen bersihan jalan nafas
tidak efektif.
4. menegemen resiko cedera ( luksasi
mandibulae )
5. managemen resiko jatuh
Implementasi tugas
mahasiswa
DATA EVALUASI

DS S

DO
O
DIAGNOSA KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI A

RTL P

Anda mungkin juga menyukai