Toksik → hipertiroid
• Difusa : grave, tirotoksikosis primer
• Nodusa : tirotoksikosis sekunder
Struma Nodosa Non Toksik adalah pembesaran
kelenjar tiroid yang secara klinis teraba nodul satu
atau lebih tanpa disertai tanda-tanda
hipertiroidisme. Istilah struma nodosa menunjukkan
adanya suatu proses baik fisiologis maupun
patologis yang menyebabkan pembesaran asimetris
dari kelenjar tiroid. Karena tidak disertai tanda-
tanda toksisitas pada tubuh, maka pembesaran
asimetris ini disebut sebagai Struma Nodosa Non
Toksik.
Etiologi
1. Defisiensi yodium
2. Kelainan metabolik kongenital yang
menghambat sintesa hormon tyroid.
Klasifikasi
• Berdasarkan jumlah nodul
– 1 nodul : struma nodosa soliter
– >1 nodul: struma multinodosa
• Berdasarkan kemampuan menangkap ioium radioaktif
dikenal 3 bentuk nodul tiroid yaitu:
– Nodul dingin
– Nodul hangat
– Nodul panas
• Berdasarkan konsistensi
– Nodul lunak
– Nodul kistik
– Nodul keras
– Nodul sangat keras
Manifestasi klinis
• Tyroid membesar dengan lambat.
• Awalnya kelenjar ini membesar secara difus dan
permukaan licin.
• Jika struma cukup besar, akan menekan area
trakea yang dapat mengakibatkan gangguan pada
respirasi dan juga esofhagus tertekan sehingga
terjadi gangguan menelan.
• Klien tidak ada keluhan krn tdk ada hipo atau
hipertyroid
• Benjolan di leher.
• Peningkatan metabolism karena klien
hiperaktif dengan meningkatnya denyut nadi.
• Peningkatan simpatis seperti ; jantung
menjadi berdebar-debar, gelisah, berkeringat,
tidak tahan cuaca dingin, diare, gemetar, dan
kelelahan.
PF
1. Jumlah nodul; satu (soliter) atau lebih dari
satu (multipel).
2. Konsistensi; lunak, kistik, keras atau sangat
keras.
3. Nyeri pada penekanan; ada atau tidak ada
4. Perlekatan dengan sekitarnya; ada atau tidak
ada.
5. Pembesaran kelenjar getah bening di sekitar
tiroid : ada atau tidak ada.
• Khas : Benjolan yang naik turun saat makan
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan Radiologi
3. Pemeriksaan USG
4. Pemeriksaan Sidik Tiroid
5. Pemeriksaan BAJAH
6. Pemeriksaan Histopatologi
• Gambaran Radiologi
M Metastasis jauh
• Mx Metastasis jauh tidak dapat dinilai
• M0 Tidak terdapat metastasis jauh
• M1 Terdapat metastasis jauh
• Karsinoma Tiroid Papilare atau Folikulare Umur < 45 th
•
• Stadium I Tiap T Tiap N M0
• Stadium II Tiap T Tiap N M1
•
• Papilare atau Folikulare umur > 45tahun dan Medulare
•
• Stadium I T1 N0 M0
• Stadium II T2 N0 M0
• Stadium III T3 N0 M0
• T1,T2,T3 N1a M0
• Stadium IVA T1,T2,T3 N1b M0
• T4a N0,N1 M0
• Stadium IVB T4b Tiap N M0
• Stadium IVC Tiap T Tiap N M1
•
• Anaplastik/Undifferentiated (Semua kasus stadium IV)
•
• Stadium IVA T4a Tiap N M0
• Stadium IVB T4b Tiap N M0
• Stadium IVC TiapT TiapN M1
Higroma kistik
Definisi
• Higroma (bahasa Yunani) : tumor yang berisi
air.
• Higroma merupakan kelainan kongenital dari
sistem limfatik
• Kista higroma adalah suatu lesi kistik yang
berasal dari massa dilatasi limfe
• USG
• CT SCAN
• MRI
• Benjolan di leher yang telah • Bila lebih besar maka
lama atau sejak lahir tanpa perluasan terjadi ke arah
nyeri atau keluhan lain wajah, lidah, kelenjar
berbentuk kistik, berbenjol- parotis, laring, atau dada
benjol, dan lunak, (15% meluas ke
permukaannya halus, lepas mediastinum)
dari kulit, difus, berbatas • Timbul gangguan
tegas, dan sedikit melekat menelan dan bernafas
pada jaringan dasar • Perluasan ke aksilla dapat
• Jarang menimbulkan gejala menyebabkan
akut, tetapi dapat cepat penekanan pleksus
membesar karena radang brakhialis dengan
dan menimbulkan gejala berbagai gejala
gangguan pernafasan. neurologik.
Penatalaksanaan
• Eksisi
• Aspirasi
Kista Higroma Coli merupakan salah satu kelainan
kongenital yang disebabkan oleh obstruksi
saluran limfe yang menyebabkan dilatasi sakus
limfe dan berubah menjadi massa kistik.
Angka kejadiannya jarang.
Dapat ditemukan dari masa prenatal, saat lahir
dan sebelum usia 2 tahun.
• Penatalaksanaan kista higroma Coli yang paling
utama adalah eksis kista. Ada kemungkinan angka
kejadian rekuren pada beberapa kasus.
Tortikolis
• Posisi abnormal leher
• Gangguan tortikolis yang paling sering
ditemukan Congenital Muscular Torticolis
(CMT).
• Congenital Muscular Torticolis (CMT)
kondisi keterbatasan gerakan leher kongenital
atau bawaan sejak lahir, dimana anak akan
menahan atau memposisikan kepala pada satu sisi
dengan dagu mengarah pada sisi yang berlawanan
• Spasmodik tortikolis
kekakuan dari pada otot-otot leher,
yang disebabkan oleh kontraksi klonik atau tonik
dari otot-otot servikal pada leher dengan gejala
terjadi kekakuan pada sistem saraf dan
terdapatnya histeria
Klasifikasi
Berdasarkan penybabnya ada 2, yai tu:
• Bawaan Lahir (Kongenital)
• Didapat (akuisita)