- Trench (immersion) foot - Winter xerosis - Akrosianosis - Eritrosianosis - Chilblains - Urtikaria dingin - Eritromelalgia - Cold panniculitis Trauma dingin beku frosbite Frosbite adalah Pembekuan jaringan karena terbentuknya kristalintraseluler dan oklusi mikrovaskuleryang menyebabkan anoksia jaringan, setelah dilakukanpemanasan tubuh dan terjadireperfusi akan ada kerusakan jaringan Apabila terdapat bagian - bagian yang tak teraliri darah lebih dari 15 menit akan menimbulkan gangrene ( pembusukan ),sehingga harus di amputasi. Organ yang terkena biasanya adalah ujung-ujung jari kaki dan tangan, cuping telinga, cuping hidung, dan dagu. Tanda-tanda organ yang mengalami frostbite adalah kulitnya pucat dan keras dimana jika terkelupas akan tampak jaringan di bawahnya yang berwarna merah dan nyeri. Organ tersebut biasanya mati rasa. Etiologi Penyebab frostbite selain akibat paparan suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin,hal-hal tersebut diatas juga dapat timbul akibat: kurangnya kekebalan tubuh Kelelahan Dehidrasi kekurangan makanan penggunaan alkohol gangguan jantung penggunaan obat-obatan. Jenis-jenis Frostbite Frosbite Permukaan Frosbite Dalam Frosbite Permukaan Yang terkena hanya kulit dan sebagian lapisanbawahnya. Indikasi : Kulit terasa keras danberwarna abu-abu putih ,terasa sakit dan lamakelamaan menghilang Pertolongan : Mula-mula letakan bagian yang sakit pada anggotatubuh lain yang hangat (ketiak atau selangkangan). Jangan menggosok-gosok karena mudah menyebabkan kematian jaringan. Cairkan dengan merendam di air hangat . Jangan menyentuhkan bagian-bagian tersebut ke api,lampu atau bata panas ,karenaakan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Berikan makanan & minuman hangat (non alcohol ). Frosbite Dalam Yang terkena selain kulit,otot-otot bahkan tulang.Indikasi : Seluruh bagian yang terkena menjadi keras dan kaku seperti papan, mati rasa. Pertolongan : Sulit bila sudah terbukti adanya frostbite dalam atau diduga adanya forbite dalam, usahakan untuk mencairkan. Lakukan Pencairan seperti pada frostbite permukaan jika sudah berada ditempat yang aman. Lakukan terus menerus dengan steril. Trauma non beku Trench (immersion) foot Trench (immersion) foot adalah trauma dingin non beku pada tangan dan kaki sebagai hasil pemaparan yang lama dari kondisi yang lembab dan temperatur yang dingin. Terdiri dari tiga stadium. Stadium I terdiri dari eritema inisial, edema dan nyeri tekan. Stadium II terjadi dalam waktu 24 jam, ditandai dengan parastesia, edema yang nyata, mati rasa dan terkadang terbentuk lepuh-lepuh. Stadium III berhubungan dengan perkembangan menjadi gangren superfisial. Komplikasi meliputi infeksi lokal, selulitis, limfangitis atau gangren Winter Xerosis Selama musim dingin, banyak individu mengalami kulit yang kering, terutama pada ekstremitas bawah. Tangan, lengan, pipi, bibir dan tubuh dapat terkena. Rasa gatal, kulit tampak kering, merekah, dan pecah-pecah pada stratum korneum, lebih kurang bersifat prominen. Kondisi ini secara nyata dipengaruhi oleh lingkungan yang dingin, terutama jika bergabung dengan kelembaban yang rendah. Faktor predisposisi termasuk dermatitis atopik, iktiosis, dan peningkatan usia. Pencucian yang berlebihan dapat memperburuk winter xerosis Akrosianosis Akrosianosis merupakan suatu sianosis persisten yang dingin dan hiperhidrosis pada jari dan tangan. Dapat juga dijumpai pada kaki dan jari kaki. Perubahan warna berbintik kehitamhitaman. Pada saat suhu sangat rendah, warna kulit dapat berwarna merah terang. Perubahan tropik dan rasa sakit tidak terjadi, dan nadi dapat teraba. Kondisi ini harus dibedakan dengan fenomena Raynaud yang jelas bersifat episodik, biasanya segmental, dan nyeri, seperti pada penyakit arteri obstruktif.1,8 Eritrosianosis Eritrosianosis merupakan perubahan warna sianosis kehitaman, yang memburuk pada musim dingin, yang timbul pada daerah dengan lapisan subkutaneus yang tebal. Kondisi ini terlihat paling sering pada kaki bagian bawah dan di paha pada remaja perempuan dan wanita usia pertengahan. Lesi nodular yang sama seperti pada chilblains dapat timbul dan pernah ditemukan pada wanita dengan eritrosianosis berat dan paraplegia. Keratosis pilaris, angiokeratoma, dan teleangiektasia biasanya ditemukan. Perbaikan spontan biasanya timbul setelah beberapa tahun. Bagaimanapun penyakit ini dapat menetap dengan edema dan fibrosis yang berkepanjangan.1,8 Chilblains Chilblains, disebut juga pernio atau peniosis merupakan lesi inflamasi yang disebabkan oleh paparan berkelanjutan terhadap suhu dingin diatas titik beku. Biasanya sering ditemukan pada anak-anak, wanita, dan orang-orang dengan indeks massa tubuh yang rendah. Remisi spontan biasa terjadi pada musim gugur, dan relaps sering terjadi pada musim dingin. Bagaimanapun, chilblains tidak selalu terjadi pada saat dingin yang maksimum Chilblains dapat diklasifikasikan dalam : 1. Akut : timbul pembengkakan tunggal atau multipel disertai rasa terbakar, eritematosa atau berwarna keunguan yang terjadi setelah paparan dingin selama 12-24 jam. Pada kasus yang berat dapat timbul bula, pustul dan ulserasi. Lesi dapat menghilang secara spontan dalam 1-3 minggu, tetapi dapat kambuh kembali pada beberapa individu 2. Kronik : dapat tejadi setelah paparan ulangan, yang menyebabkan terjadinya lesi yang persisten sampai menimbulkan terjadinya jaringan parut dan atropi.2 Urtikaria dingin Urtikaria dingin timbul pada tempat yang mengalami pendinginan terlokalisasi, biasanya pada saat rewarmed. Dapat bersifat idiopatik atau berhubungan dengan abnormalitas serologis Urtikaria dingin menduduki sebanyak lebih kurang 2% dari kasus urtikaria. Pada penyakit ini, paparan terhadap dingin menyebabkan papul edematosa dan plak yang lebih lama, biasanya disertai dengan sakit kepala, demam, athralgia, dan leukositosis. Menghindari paparan angin dingin dan berenang di air yang dingin merupakan langkah pencegahan yang penting. Antihistamin memperbaiki tanda dan gejala klinis. Desensitisasi terhadap dingin dapat dilakukan dengan merendam sebelah lengan pada air dengan suhu 15C (59F) selama lima menit sehari Eritromelalgia Eritromelalgia atau eritermalgia merupakan kelainan kronik kulit yang ditandai dengan eritema, sensasi terbakar, dan ekstremitas yang terasa hangat. Eritromelalgia primer merupakan kelainan autosomal dominan neuropatik yang melibatkan mutasi pada subunit voltage-gated sodium channel Cold panniculitis Setelah paparan dingin, timbul nodul subkutaneus eritematosa terutama pada pipi dan kaki dan lebih sering dijumpai pada anak- anak dibandingkan dengan dewasa. Nodul subkutaneus eritematosa yang terasa nyeri timbul 1-3 hari setelah paparan dan menghilang secara spontan dalam waktu 2-3 minggu. Lesi dapat dibuktikan dengan uji batu es pada kulit selama 10 menit dan muncul setelah 12-18 jam kemudian Bentuk ini sering ditemukan pada anak-anak atau bayi oleh karena memiliki kandungan asam lemak jenuh (pada jaringan lemak) yang lebih tinggi dibandingkan dengan dewasa, dan hal ini dapat menyebabkan solidifikasi pada temperatur yang tinggi (kurang dingin). Belum ada penanganan yang dapat diindikasikan PENATALAKSANAAN - Tahap I : Mengatasi ABCDEs (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure / environtment control ) dari resusitasi Mengidentifikasi jenis dan luasnya trauma dingin Mengukur suhu inti pasien Melakukan perawatan terhadap pasien Melakukan teknik rewarming cepat pada trauma dingin beku dan teknik rewarming lambat pada trauma dingin non beku Menentukan status pasien apakah masih dapat tertolong (hidup) atau telah meninggal setelah rewarming Penanganan harus dilakukan dengan segera tetapi rewarming tidak boleh dlakukan jika berisiko refreezing. Membuka dan mengganti pakaian basah dengan selimut hangat. Dan memberikan minuman panas jika memungkinkan. Tempatkan bagian yang cedera dalam sirkulasi air yang konstan 40C sampai kulit berwarna merah muda dan perfusi kembali (biasanya dalam waktu 20-30 menit) Hindari udara panas kering dan tidak melakukan pijatan atau gosokan pada daerah tersebut. Rewarming dapat menyebabkan rasa yang sangat sakit sehingga dibutuhkan analgesik yang adekuat (narkotik secara i.v). Cairan infus : jarang diperlukan tetapi pasien mungkin dapat mengalami dehidrasi Diperlukan cardiac monitoring selama rewarming