Anda di halaman 1dari 123

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i


TIM PENYUSUN ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
BAB I PESERTA UJI KOMPETENSI ........................................................................... 5
BAB II CARA MENGERJAKAN SOAL ...................................................................... 6
BAB III KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI NASIONAL .......................................9
BAB IV LINGKUP DAN ISI MATERI SUB BIDANG KEILMUAN ........................ 11
A. Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana ...................................................... 11
B. Keperawatan Dewasa (KMB) .......................................................................... 13
C. Keperawatan Anak ........................................................................................... 17
D. Keperawatan Maternitas .................................................................................. 19
E. Keperawatan Jiwa............................................................................................. 21
F. Keperawatan Komunitas. .................................................................................. 23
G. Keperawatan keluarga ...................................................................................... 26
H. Keperawatan gerontik ..................................................................................... 29
I. Kepemimpinan dan Manajemen Pelayanan Keperawatan ............................... 31
BAB V SOAL LATIHAN .....................................................................................................35
BAB VI KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 71

i
LINGKUP DAN ISI MATERI SUB BIDANG KEILMUAN

ii
P
ada bab ini akan dijelaskan matrik ma- 3. Powers, R., & Daily, E.
(2010). International Disaster
teri sesuai sub bidang keilmuan. Metode Nursing [electronic resource].
Cambridge, UK: Cambridge
penjabaran materi dalam matrik pada University Press.

4. NANDA International Inc.


setiap sub bidang keilmuan tidak sama. Dihara- (2014). Nursing Diagnoses:
a. Prinsip pendokumentasian
Definitions & Classifications
pkan dapat menambah wawasan pembaca. Perlu 2
ASKEP Gawat
Darurat
dalam kondisi gawat darurat
& bencana
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
UK: Wiley Blackwell.
b. ASKEP Gadar & Bencana
diingat, matrik ini hanya gambaran umum, soal
5. Polit, D. F., & Beck, C. T.
uji kompetensi kemungkinan besar pada lingkup (2012). Nursing Research: Gen-
erating and Assessing Evidence
for Nursing Practice (9th ed.).
materi ini. Namun, bisa juga terdapat soal diluar New York, NY: Wolters Kluwer
Health, Lippincott Williams and
yang tertulis dalam matrik umum ini yang masih Wilkins.

dalam lingkup kompetensi seorang lulusan Ners.


A. 2. Pengkajian & prioritas pasien gawat
darurat
A. Keperawatan Gawat Darurat dan No Sub Topik Elemen Referensi

Bencana

Deskripsi
Initial a. Primary Survey
1.
Modul Mata Ajar Keperawatan Gawat Assessment b. Secondary Survey 1. Curtis, K., Ramsden,
C., & Friendship, J., (Eds).
Darurat dan Bencana merupakan salah satu (2007). Emergency and Trauma
Nursing. Philadelphia: Mosby.

modul untuk mencapai kompetensi utama 2. Kurniati, A., Trisyani, Y., Ter-
esia, S. I. M., (Editors). (2018).
perawat sebagai pemberi palayanan kes- Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana Sheehy (1st Indonesia
ehatan (care giver), khususnya pelayanan ed.). Singapore: Elsevier.

keperawatan yang terkait dengan kegawat- 3. Powers, R., & Daily, E. (2010).
International Disaster Nursing
[electronic resource]. Cam-
daruratan dan bencana. Dengan demikian, bridge, UK: Cambridge Univer-
a. Prinsip Triage sity Press.
mahasiswa akan memperoleh suatu bentuk 2. Triage b. Emergency Triage
c. Disaster Triage
keilmuan dan keterampilan yang kompre-
hensif dalam asuhan keperawatan gawat
darurat dan bencana, yang akan dapat di-
gunakan dalam pekerjaannya nanti sebagai
ners dengan kualifikasi KKNI level 7.
A. 3. Manajemen Awal Kegawat-daruratan
No Sub Topik Elemen Referensi

A. 1. Menjelaskan konsep & asuhan keper a. RJP Dewasa


Bantuan Hidup
1 b. RJP Anak
awatan gawat darurat dan bencana. Dasar
c. RJP Bayi

No Sub Topik Elemen Referensi


1. Curtis, K., Ramsden, C., &
Friendship, J., (Eds). (2007).
a. Airway Management
Emergency and trauma nursing.
1. Curtis, K., Ramsden, 2 AB Management (dengan atau tanpa alat)
Philadelphia: Mosby.
C., & Friendship, J., (Eds). b. Breathing management
a. Konsep & Karakteristik ke
(2007). Emergency and Trauma
gawat-daruratan dan 2. Kurniati, A., Trisyani, Y.,
Nursing. Philadelphia: Mosby.
bencana Teresia, S. I. M. (2018). Keper-
Konsep Keper-
b. Prinsip umum penanganan awatan Gawat Darurat dan Ben-
awatan Gawat 2. Hoyt, K. S., & Self- ridge-
1 gawat darurat dan bencana cana Sheehy (1st Indonesia ed.).
darurat dan Thomas, J. (2007). Emer- gency
c. Aspek etik & legal kega Singapore: Elsevier.
bencana Nursing Core Curriculum (6th
wat-daruratan dan bencana Kegawat-daru-
ed.). Missouri, MO: Saun- ders a. Kegawatdaruratan shock
d. End of life issue di kep. 3 ratan shock &
Elsevier. b. Resusitasi cairan
Gawat darurat resusitasi cairan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

11
a. Prinsip dan mekanisme Contoh Soal
cedera
b. Luka dan manajemen
cedera dalam kondisi Pasien perempuan berusia 35 tahun diantar ke
Stabilisasi, kegawatdaruratan
4 Evakuasi & c. Prinsip Stabilisasi kegawat IGD dengan ambulance setelah mengalami luka
Transportasi daruratan
d. Evakuasi emergency &
non emergency
bakar derajat IIB pada daerah wajah, dada,
e. Transportasi kegawat-daru
ratan perut dan kedua tangan akibat ledakan kompor
gas 30 menit yang lalu. Sekilas, klien tampak
A. 4. ASKEP kegawatdaruratan pada klien meringis menahan nyeri, sesak nafas dan nadi
dengan kasus Non-Trauma (Medikal) meningkat.
No Sub Topik Elemen Referensi

Kegawatdaru-
a. Stroke Pertanyaan soal
1 b. Penurunan Kesadaran
ratan Neurologi
c. Kejang

2
Kegawat-daru- a. Status asmatikus Apakah masalah keperawatan prioritas pasien
ratan Respirasi b. Gagal Nafas

a. Sindrom Koroner Akut tersebut?


(Angina Pektoris),
Kegawat-daru- b. Syok Kardiogenik 1. Curtis, K., Ramsden, C.,
3 ratan Kardio-va-
skular
c. Interpretasi EKG mengan
cam & lethal
& Friendship, J., (Eds). (2007). Pilihan jawaban
Emergency and Trauma Nursing.
d. Bantuan Hidup Lanjut (Ter Philadelphia: Mosby.
api Elektrik & Drugs). a. Nyeri
a. Gastro Intestinal Akut 2. Kurniati, A., Trisyani, Y.,

4
Kegawat-daru-
ratan Gastro-in-
(GEA) Teresia, S. I. M. (2018). Keper- b. Gangguan integritas kulit
b. Dehidrasi & Shock awatan Gawat Darurat dan Ben-
testinal
hipovolemik cana Sheehy (1st Indonesia ed.).
Singapore: Elsevier.
c. Penurunan curah jantung
Kegawat-daru-
5 ratan Genito- a. Kolik abdomen & renal 3. NANDA International Inc. d. Resiko Defisit volume cairan
urinari (2014). Nursing Diagnoses:
a. Hipoglisemia Definitions & Classifications e. ResikoKetidakefektifanbersihanjalan
Kegawat-daru- b. DKA & HHNC 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
6
ratan endokrin c. Tyroid storm UK: Wiley Blackwell. nafas
d. Krisis Adrenal

Kegawat-daru-
7 ratan oph-
thal-mologi
Glaucoma
Rasional:
a. Keracunan
Toxycology &
8
Enveno-mation
b. Keracunan bisa & sengatan
binatang
Rasional A : Nyeri merupakan salah satu
masalah keperawatan pada pa-
A. 5. ASKEP kegawatdaruratan pada klien sien luka bakar derajat II tapi
dengan kasus Trauma bukan merupakan prioritas per-
No Sub Topik Elemen Referensi tama.
a. Trauma kepala
Kegawat-daru-
1 ratan trauma
b. Trauma spinal Rasional B : Gangguan integritas kulit mer-
c. Manajemen peningkatan
kepala & spinal
TIK
upakan masalah keperawatan
Kegawat-daru- a. Pneumo-thoraks 1. Curtis, K., Ramsden, C., & yang akan ditangani pada pa-
2 ratan trauma b. flail chest Friendship, J., (Eds). (2007).
dada c. tamponade jantung Emergency and Trauma Nursing. sien luka bakar setelah masalah
Philadelphia: Mosby.

Kegawat-daru-
kondisi akut dan mengancam
2. Kurniati, A., Trisyani, Y.,
ratan trauma a. trauma abdomen
3
abdomen & b. trauma pelvis
Teresia, S. I. M. (2018). Keper-
awatan Gawat Darurat dan Ben-
nyawa teratasi.
pelvis
cana Sheehy (1st Indonesia ed.).
Singapore: Elsevier.
Rasional C : Penurunan curah jantung mer-
a. strain 3. NANDA International Inc.

4
Kegawat-daru-
ratan trauma
b.
c.
sprain
dislokasi/ subluksasi
(2014). Nursing Diagnoses: upakan masalah yang terjadi
Definitions & Classifications
muskulo-skeletal d. fraktur
e. Compartment syndrome
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
UK: Wiley Blackwell.
akibat deficit volume cairan.
Jadi penanganan resusitasi
Luka bakar &
5 luka bakar
trauma inhalasi cairan akan membantu menga-
Trauma ke-
6
hamilan
trauma kehamilan tasi masalah ini.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


12
Rasional D : Resiko atau actual defisit vol- ajar keperawatan dewasa dalam program
ume cairan merupakan salah pendidikan Ners dirumuskan sesuai level 7
satu masalah prioritas pada pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indo-
pasien luka bakar berat setelah nesia (KKNI) Bidang Pendidikan Tinggi.
trauma inhalasi. Sehingga penguasaan konsep dan aplikasi
keilmuan dalam Keperawatan adalah tu-
Rasional E : Ketidakefektifan bersihan jalan
juan setiap proses pembelajaran pada setiap
nafas merupakan masalah uta-
pokok bahasannya. Pendekatan lingkup dan
ma pada pasien luka bakar den-
pembahasan dalam modul ini merujuk pada
gan cedera inhalasi yang ditan-
gangguan fungsi sistem tubuh yang dialami
dai dengan luka bakar pada
seorang pasien dewasa yang memunculkan
daerah wajah, bulu hidung dan
kebutuhan akan layanan keperawatan.
alis terbakar, sputum berwarna
jelaga serta suara parau. Karena Lingkup dan isi pokok bahasan dalam
data diatas belum dijelaskan, modul pembelajaran Keperawatan Dewasa
berdasarkan dari klinis awal ini disusun sebagai berikut :
dan riwayat kejadian, masalah
B. 1. Asuhan Keperawatan pada Pasien Gang
masih resiko.
guan Fungsi Sistem Pernapasan
No Sub Topik Elemen Referensi
Kunci Jawaban: E
a. Tanda & gejala fisik utama:
bentuk dada pipih, mudah
lelah, batuk darah
b. Cara penularan : droplet
Referensi : infection
c. Tes diagnosis : test BTA,
Tes Mantoux, Tuberkulin,
X–Ray.
d. Prinsip Pengobatan : 6 – 9
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). 1
Perawatan
pasien dengan bulan dan butuh Pengawas
TB Paru Minum Obat (PMO)
(2007). Emergency And Trauma Nursing. e. Masalah perawatan utama:
bersihan jalan napas tidak
Philadelphia: Mosby. efektif, gangguan ventilasi
dan difusi gas
f. Intervensi perawatan
utama: edukasi pencegahan
NANDA International Inc. (2014). Nursing penularan, terapi oksigen,
batuk efektif 1. Somantri, Irman (2012). Asu-
Diagnoses: Definitions & Classifications han Keperawatan Pada Klien
dengan Gangguan Sistem Perna-
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, UK: Wiley a. Faktor pencetus: zat alergen
b. Tanda dan gejala utama:
pasan. Salemba Medika. Jakarta.
Bab 5.
napas berbunyi, sesak saat
Blackwell. ekspirasi 2. NANDA International Inc.
Perawatan
c. Masalah perawatan utama; (2014). Nursing Diagnoses:
pasien dengan
2 jalan napas tidak efektif, Definitions & Classifications
Asma Bronkh-
cemas 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
ialis
d. Intervensi perawatan UK: Wiley Blackwell.
utama: pasien dengan terapi
nebulizer /bronchodilator,
B. Keperawatan Dewasa (KMB) posisi saat sesak berat

Deskripsi a. Tanda & gejala utama: gera


kan dada tidak simetris
b. Beda hasil perkusi dada:
Keperawatan Medikal Bedah merupakan Hipersonor pada pneumo-
torak dan dullness pada
Perawatan
bagian dari keilmuan keperawatan yang di- 3
pasien dengan
hemotorak
c. Masalah perawatan utama:
Hemopneu-
pola nafas tidak efektif,
tujukan bagi pasien yang berusia dewasa, mo-toraks
kerusakan fungsi ventilasi
d. Intervensi perawatan
lingkup umum kasusnya adalah penyakit da- utama: perawatan pasien
dengan water sealed
lam dan bedah. Capaian pembelajaran mata drainage

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

13
B. 2. Asuhan Keperawatan pada Pasien Gang a. Lokasi nyeri apendiksitis:
titik Mc. Burney
guan Fungsi Sistem Jantung dan Pembu- b. Sebab diduga: makanan,
luh Darah, limfatik Perawatan
sembelit
c. Masalah perawatan
3 pasien dengan
utama: nyeri pra bedah
No Sub Topik Elemen Referensi Apendiksitis
d. Intervensi perawatan utama:
a. Tanda & gejala utama: bed rest, posisi berbaring
sesak pada gagal jantung lutut ditekuk, mobilisasi
kiri, bengkak ektremitas bertahap paska bedah
pada gagal jantung kanan a. Lokasi: Plaque Peyerri
b. Klasifikasi/derajat gagal usus halus
Perawatan jantung b. Sebab utama: infeksi
1 pasien dengan c. Masalah perawatan utama: melalui mulut
Gagal jantung penurunan curah jantung, c. Tes diagnosis: tes widal
intoleransi aktivitas Perawatan d. Gejala khas: demam tinggi
d. Intervensi perawatan utama: pasien dengan malam hari, mulut kotor
peningkatan pompa jantung, 4
typus abdomina- e. Masalah perawatan
penurunan kebutuhan ener- lis/ tifoid utama: perubahan suhu
gi, pembatasan aktivitas tubuh, nutri kurang dari
a. Gambaran khas nyeri kebutuhan, resiko infeksi
angina pektoris 1. Muttaqin, Arif (2012). Pen- f. Intervensi perawatan
b. Gambaran EKG: ST depre gantar Asuhan Keperawatan utama: pengaturan diet dan
Perawatan si, ST elevasi Klien Dengan Gangguan Sistem Pembatasan aktivitas
pasien dengan c. Masalah perawatan Kardio-vaskular. Salemba Medi-
penyakit jantung utama: nyeri dada akut, ka. Jakarta. Bab 4.
2
koroner/sin- resiko penurunan curah
drome koroner jantung, cemas 2. NANDA International Inc. B. 4. Asuhan Keperawatan pada Pasien
akut d. Intervensi perawatan (2014). Nursing Diagnoses:
utama: bedrest, managemen Definitions & Classifications Gangguan Fungsi Sistem saraf dan per-
stres, oksigen, aspirin, 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
opioid, trombolitik. UK: Wiley Blackwell.
ilaku
a. Definisi: peningkatan sistole
yang menetap minimal No Sub Topik Elemen Referensi
3 bulan
b. Sebab utama: aterosklerosis a. Klasifikasi cedera kepala
c. Komplikasi utama: stroke b. Tanda & gejala utama:
hemoragik nyeri kepala, penurunan
Perawatan kesadaran, muntah
d. Masalah perawatan
3 pasien dengan menyembur
utama: risiko cedera
Hipertensi c. Pemeriksaan tingkat kes
e. Intervensi perawatan
utama: turunkan berat adaran: Glasgow Coma
Perawatan
badan, aktifitas rutin, diet Scale (GCS), tanda PTIK
1 pasien dengan
rendah natrium tinggi pota- d. Masalah perawatan
cedera kepala.
sium, hindari rokok, minum utama: perfusi jaringan
obat sesuai katagori serebral, resiko aspirasi,
gangguan mobilitas fisik
e. Intervensi perawatan
utama: manajemen PTIK,
B. 3. Asuhan Keperawatan pada Pasien bedrest, oksigenasi, collar
neck jika indikasi

Gangguan Fungsi Sistem pencernaan, a. Tanda dan gejala utama:


perubahan sensorik,
1. Brunner & Suddarth (2002).
hati dan kandung empedu motorik, syaraf kranial 12,
GCS, PTIK
Buku Ajar keperawatan medikal
Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
b. Sebab utama: hipertensi
Unit 15
c. Masalah perawatan
No Sub Topik Elemen Referensi utama: fase akut gangguan
2. NANDA International Inc.
Perawatan perfusi jaringan resiko
a. Gejala utama: buang air (2014). Nursing Diagnoses:
2 pasien dengan aspirasi. Fase lanjut
besar sering dan encer Definitions & Classifications
stroke kontraktur sendi, dekubitus,
b. Sebab utama: infeksi 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
kecemasan, nutrisi, perfusi
melalui makanan UK: Wiley Blackwell.
serebral
c. Masalah perawatan
Perawatan d. Intervensi perawatan
utama: ketidakseimbangan
1 pasien dengan utama: fase akut manejemn
cairan tubuh (syok hipov-
Gastroenteritis TIK, oksigenasi. Fase lan-
olemik)
jutanlatihan fisik, menelan,
d. Intervensi perawatan:
bicara sesuai kebutuhan
pengawasan intake output
terapi cairan, penyelesaian 1. Muttaqin, Arif & Sari (2010). a. Tanda dan gejala khas
penyebab Gangguan Gastrointestinal : meningitis: kaku kuduk
Aplikasi Asuhan Keperawatan dan kejang
Medikal Bedah. Salemba b. Tes diagnostik: lumbal
Medika. Bab 8 pungsi
a. Jenis yang mudah menular: Perawatan
c. Masalah perawatan
Hepatitis B 2. NANDA International Inc. 3 pasien dengan
utama: gangguan suhu
b. sebab utama hepatitis: (2014). Nursing Diagnoses: meningitis
tubuh, risiko cedera akibat
infeksi Definitions & Classifications kejang
c. Tanda dan gejala utama: 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, d. Intervensi perawatan
Perawatan jaundice, asites perut UK: Wiley Blackwell. utama: perawatan demam
pasien dengan d. Masalah perawatan
2 dan kejang
Hepatitis, sero- utama: Gangguan metabo-
sis hepatis lisme, intoleransi aktifitas
e. Intervensi perawatan
utama: mencegah penularan
Hepatitis B. Jika muntah
B. 5. Asuhan Keperawatan pada Pasien
darah: kumbah lambung,
bedrest Gangguan fungsi sistem penginderaan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


14
No Sub Topik Elemen Referensi e. Intervensi perawatan
utama: Teknik pembidaian,
a. Tanda & gejala utama:
perawatan gips, perawatan
penurunan visus, lensa
traksi, penggunaan alat ban-
keruh
tu jalan, tahapan mobilisasi
b. Sebab utama tersering:
Perawatan diabetes mellitus, penuaan a. Sebab utama: gangguan
1 pasien dengan c. Masalah perawatan 1. Brunner & Suddarth (2002). hormon Paratyroid dan
katarak utama: risiko cedera akibat Buku Ajar keperawatan medikal Estrogen
penurunan visus Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta. b. Tes diagnostik: pemeriksaan
d. Intervensi perawatan Unit 14 sensorineural. Perawatan densitas tulang
utama: pencegahan cedera, 2 pasien dengan c. Masalah perawatan
3. NANDA International Inc.
perawatan paska bedah 2. NANDA International Inc. osteoporosis utama: risiko cedera
(2014). Nursing Diagnoses:
(2014). Nursing Diagnoses: (fraktur)
a. sebab utama: infeksi saluran Definitions & Classifications
Definitions & Classifications d. Intervensi perawatan
napas atas/pilek 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
Perawatan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, utama: pembatasan aktivi-
b. tes diagnostik: uji garpu tala UK: Wiley Blackwell.
pasien dengan UK: Wiley Blackwell. tas, diet calsium
c. Masalah perawatan
infeksi telinga
2 utama: nyeri telinga, tuli a. Sebab utama: peradangan
tengah / Otitis
konduktif b. Tanda dan gejala utama:
Media Akut
d. Intervensi perawatan perubahan bentuk sendi,
(OMA)
utama: edukasi infeksi demam
Perawatan
ulang, teknik komunikasi c. Masalah perawatan
3 pasien dengan
utama: gangguan gerak,
rematoid artritis
nyeri sendi
d. Intervensi perawatan
B. 6. Asuhan Keperawatan pada Pasien utama: kompres hangat
sendi, latihan sendi
Gangguan Fungsi Sistem Endokrin dan
metabolisme B. 8. Asuhan Keperawatan pada Pasien
No Sub Topik Elemen Referensi
Gangguan Fungsi sistem perkemihan
a. Tipe sesuai sebab: DM Tipe
I, DM tipe II, DM Gesta- No Sub Topik Elemen Referensi
sional, DM tipe lain.
b. Tanda & gejala utama: a. Sebab utama: kebiasaan
polidipsi, poliuri, polipagi. menunda berkemih, cara
c. Tes diagnostik: nilai gula cebok salah
darah puasa dan sewaktu, b. Tanda & gejala utama:
toleransi glukosa. Jika kencing darah, urin berbu-
ketoasidosis, Nilai AGD, Perawatan sa, oedema
Perawatan pasien dengan c. Tes diagnostik: tes urin
keton darah
pasien dengan 1 infeksi saluran d. Masalah perawatan
1 d. Komplikasi tersering: gagal
Diabetes 1. Brunner & Suddarth (2002). kemih : glo- utama: kelemahan fisik
ginjal
Mellitus Buku Ajar keperawatan medikal merulo-nefritis karena Hb rendah, peruba-
e. Masalah perawatan
utama: luka gangren, syok Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta. han keseimbangan cairan
hipoglikemik, ketoasidosis Unit 9 tubuh
f. Intervensi perawatan e. Intervensi perawatan
utama: penanganan 2. NANDA International Inc. utama: pengawasan terapi
darurat syok hipoglikemik, (2014). Nursing Diagnoses: cairan, pembatasan aktivitas
obat oral, terapi insulin, Definitions & Classifications
a. Sebab utama: tidak
perawatan luka, olahraga, 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
diketahui
pola makan UK: Wiley Blackwell.
b. Tanda & gejala utama:
a. Tanda & gejala utama: tanda obstruksi dan iritasi
tremor, tidak toleran terha- c. Terapi medis: pengobatan
Perawatan
dap suhu panas infeksi , nyeri. Operasi
Perawatan pasien dengan
b. Sebab utama: kurang tersering TURP 1. Nursalam & Fransisca (2006).
pasien dengan 2 Benign Prostat
yodium d. Masalah perawatan Asuhan Keperawatan Pasien
2 hipertyroid/ Hipertropi
c. Tes diagnostik: kadar T3, T4 utama: retensi urine pra Dengan Gangguan Sistem Perke-
hipotyroid/ (BPH)
d. Masalah perawatan utama: bedah, risiko obtruksi mihan. Salemba Medika. Jakarta.
goiter paskabedah
perubahan metabolisme Bab 3
e. Intervensi perawatan e. Intervensi perawatan
utama: pembatasan aktivitas utama: irigasi kandung 2. NANDA International Inc.
kemih paska bedah (2014). Nursing Diagnoses:
a. Sebab utama: stasis urine Definitions & Classifications
b. Lokasi batu: pelvis, ureter, 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
B. 7. Asuhan Keperawatan pada Pasien kandung kemih UK: Wiley Blackwell.
c. Tanda & gejala utama: nyeri
Gangguan Fungsi Sistem sesuai lokasi batu
d. Terapi medis: bedah, terapi
Perawatan
Muskulo-skeletal 3
pasien dengan
ESWL.
e. Masalah perawatan
batu saluran
utama: nyeri saat berkemih,
kemih
No Sub Topik Elemen Referensi perubahan pola kemih
f. Intervensi perawatan
utama: edukasi pencegahan
1. Kneale, Julia D., at.al. Alih
a. Tanda & gejala utama: batu berulang, pola minum
bahasa Yudha, Egi dkk (2008).
nyeri, bengkak, perubahan dan aktivitas, perawatan
Keperawatan Ortopedik & Trau-
bentuk, paralisis, parestesi paska bedah
ma. EGC. Jakarta. Bab 21 dan
b. Prinsip 4 R: rekognisi, re
Perawatan 24 tentang Penanganan fraktur/
duksi, retensi, dan reha- a. Sebab utama: obat-obatan,
pasien dengan cedera
1 bilitasi perdarahan hebat
fraktur (patah
c. Tahap penyembuhan fraktur b. Tanda & gejala utama:
tulang) 2. Lukman & Ningsih (2012). Perawatan
d. Masalah perawatan oliguria, anuria, Ureum,
Asuhan Keperawatan Klien 4 pasien dengan
utama: nyeri, gangguan kreatinin, Hb
Dengan Gangguan Sistem Mu- gagal ginjal
mobilitas, risiko cedera c. Terapi medis: hemodialisis
skuloskeletal. Salemba Medika.
(Kompartmen syndrome) d. Masalah perawatan
Jakarta. Bab 3 tentang fraktur

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

15
utama: kelebihan voume sesak napas dan cepat lelah. Badan terlihat kurus,
cairan, kecemasan sampai
depresi bentuk dada dari samping terlihat pipih dengan
e. Intervensi perawatan
utama: perawatan Av shunt,
dukungan mental, partisi-
kedua bahu meninggi. Frekuensi napas 34x/menit
pasi keluarga mengikuti
hemodialisa dan x-ray dada menunjukan adanya timbunan
cairan di rongga pleura.
B. 9. Asuhan Keperawatan pada Pasien
Pertanyaan soal
Gangguan Fungsi Sistem integumen
No Sub Topik Elemen Referensi Apa data pengkajian prioritas yang perlu ditam-
a. Derajat luka bakar: rules
of nine
bahkan pada kasus tersebut?
b. Keseimbangan cairan
c. Sebab utama: suhu panas

Perawatan
d. Masalah perawatan Pilihan Jawaban
utama: nyeri, gangguan
1 pasien dengan
keseimbangan cairan tubuh/ 1. Muttaqin, Arif & Sari Kuma-
luka bakar
syok hipovolemia
e. Intervensi perawatan
la (2010). Asuhan Keperawatan
Gangguan Sistem Integumen.
a. Pemeriksaan pola napas
utama: pengawasan terapi Salemba Medika. Jakarta.
cairan intra vena, perawatan Bab 10
b. Riwayat pengobatan
luka, managemen nyeri

a. Tipe sesuai sebab: kontak, 2. NANDA International Inc. c. Jumlah cairan pleura
alergi (2014). Nursing Diagnoses:
b. Tanda dan gejala utama: Definitions & Classifications d. Kebutuhan oksigen
gatal, kemerahan, penebalan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
Perawatan kulit berbatas tegas UK: Wiley Blackwell. e. Gambaran sesak
2 pasien dengan c. Masalah perawatan
dermatitis utama: gangguan rasa nya-
man, gangguan citra tubuh
d. Intervensi perawatan
utama: edukasi pencegahan
berulang, dukungan mental Rasional:

Rasional A : Perubahan pola napas sudah


B. 10. Asuhan Keperawatan pada Pasien
terjadi yaitu dari frekuensi na-
Gangguan Fungsi Sistem darah dan
pas dan bentuk dada
kekebalan tubuh
No Sub Topik Elemen Referensi
Rasional B : Perawatan yang kedua kali tan-
a. Sebab utama: penurunan
daya tahan tubuh da kemungkinan pengobatan
b. Cara penularan: kontak
cairan tubuh
c. Tes Diagnostik: ellisa (CD4)
penyakit tidak tuntas
d. Tanda & gejala utama: ke
hilangan berat badan, infek-
Perawatan si lokal sulit sembuh Rasional C : Timbunan cairan pleura dipas-
1 pasien dengan e. Terapi medis: obat penguat
HIV-AIDS daya tahan tubuh 1. Brunner & Suddarth (2002).
Buku Ajar keperawatan Medikal
tikan akan memperburuk ke-
f. Masalah perawatan
Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
utama: kecemasan,
gangguan interaksi sosial, Unit XII mampuan bernapas
penurunan imunitas tubuh
g. Intervensi perawatan 2. NANDA International Inc.
utama: perawatan isolasi, (2014). Nursing Diagnoses: Rasional D : Adanya kebutuhan oksigen ter-
perawatan terminal Definitions & Classifications

a. Tipe sesuai sebab


2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
UK: Wiley Blackwell.
lihat dari keluhan pusing dan
b. Tanda dan gejala utama:
pucat, kelemahan sesak napas
c. Tes diagnostik: kadar HB
Perawatan
dalam darah
2 pasien dengan
anemia
d. Masalah perawatan
utama: intoleransi aktivitas
Rasional E : Bentuk sesak adalah kompen-
e. Intervensi perawatan
utama: tranfusi darah, sasi rendahnya kadar oksigen
bantuan aktivitas
akibat menurunya fungsi paru

Contoh Soal
Seorang wanita berusia 45 tahun dirawat di ru- Kunci Jawaban : B
ang penyakit dalam untuk yang kedua kalinya
dalam satu bulan. Keluhan hampir sama yaitu

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


16
Referensi C. 2. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
gangguan sistem kardio-vaskuler
Somantri, Irman (2012). Asuhan Keperawatan
No Sub Topik Elemen Referensi
Pada Klien dengan Gangguan Sistem Per- Melakukan
pengkajian pada
napasan. Salemba Medika. Jakarta. Bab 5. anak dengan Pemeriksaan fisik sistem
gangguan sistem kardiovaskuler:
kardiovasku- a. memeriksa crt
1
ler: Penyakit b. auskultasi bunyi jantung
jantung bawaan: c. pemeriksaan clubbing 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
ASD.VSD, finger ciples of Pediatric Nursing: Car-
Tetralogi of
C. Keperawatan Anak Fallot
ing for Children 5th ed., Boston
USA: Pearson
Merumuskan
Deskripsi masalah keper-
a. penurunan curah jantung
2. Hockenberry, MJ & Wilson,
awatan pada D (2011), Wong’s Nursing Care
2 b. intoleransi aktifitas of Infants and Children 9th ed.
anak dengan
c. perfusi perifer tidak efektif St.Louis-Missouri: Saunders EL-
Modul Mata Ajar Keperawatan Anak gangguan kar-
diovaskuler seiveier Inc.

diberikan kepada mahasiswa dengan tujuan Melakukan 3. NANDA International Inc.


perencanaan dan (2014). Nursing Diagnoses:
agar mahasiswa mampu melaksanakan asu- tindakan keper-
awatan pada
Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
anak dengan
han keperawatan pada bayi dan anak dengan 3
gangguan sistem
Pemberian terapi oksigen Wiley Blackwell Publsihing

kardiovaskuler 4. Tim Pokja PPNI (2016).


berbagai gangguan sistem tubuh, menilai baik mandiri Standar Diagnosis Keperawatan
maupun kolab- Indonesia., Dewan Pengurus Pu-
gangguan pertumbuhan dan perkembangan, orasi sat PPNI, Jakarta.
Melakukan
dan melakukan pemberian imunisasi dasar evaluasi keper-
Kriteria hasil
a. tidak sianosis
awatan pada
4 b. aktifitas optimal
sesuai dengan usia anak. anak dengan
c. CRT dalam batas normal
gangguan sitem
(< 2 dtk)
kardiovskuler

C. 1. Asuhan Keperawatan pada anak dengan C. 3. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
gangguan sistem pernapasan gangguan sistem persarafan
No Sub Topik Elemen Referensi No Sub Topik Elemen Referensi

Pemeriksaan Fisik sistem 1. Ball, Jane W (2012). Princi- Melakukan


Melakukan Pemeriksaan fisik pada sistem
pernapasan: ples of Pediatric Nursing: Car- pengkajian pada
pengkajian pada persarafan:
a. penggunaan otot bantu ing for Children 5th ed., Boston anak dengan
anak dengan a. reflek primitif
pernapasan USA: Pearson 1 gangguan sistem
gangguan sistem b. reflek patologis
b. suara napas tambahan persarafan:
1 pernapasan : c. meningeal sign
(stridor, wheezing, ronkhi) 2. Hockenberry, MJ & Wilson, meningitis,
asma, bron- d. pengukuran lingkar kepala 1. Ball, Jane W (2012). Princi-
c. menghitung frekuensi D (2011), Wong’s Nursing Care hidrosefalus
co-pneumoni, ples of Pediatric Nursing: Car-
pernapasan of Infants and Children 9th ed.
difteri, TB Paru, Merumuskan ing for Children 5th ed., Boston
d. pemeriksaan pseudomem St.Louis-Missouri: Saunders El-
asfiksia masalah keper- a. nyeri USA: Pearson
bran, bullneck pada difteri seiveier Inc.
awatan pada b. gangguan rasa nyaman
2
Merumuskan anak dengan c. gangguan penurunan 2. Hockenberry, MJ & Wilson,
a. gangguan pola napas tidak 3. NANDA International Inc.
masalah keper- gangguan kesadaran D (2011), Wong’s Nursing Care
efektif (2014). Nursing Diagnoses:
awatan pada persarafan of Infants and Children 9th ed.
2 b. bersihan jalan napas tidak Definitions & Classifications
anak dengan St.Louis-Missouri: Saunders EL-
efektif 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford: Melakukan
gangguan seiveier Inc.
c. gangguan pertukaran gas Wiley Blackwell Publisihing perencanaan dan
pernapasan
tindakan keper- 3. NANDA International Inc.
Melakukan 4. Tim Pokja PPNI (2016). awatan pada
Merawat anak dalam keadaan (2014). Nursing Diagnoses:
perencanaan dan Standar Diagnosis Keperawatan 3 anak dengan
kejang Definitions & Classifications
tindakan keper- Indonesia., Dewan Pengurus Pu- gangguan sistem
a. memberikan terapi oksigen 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
awatan pada sat PPNI, Jakarta. persarafan baik
b. membersihkan hidung, Wiley Blackwell Publishing
3 anak dnegan mandiri maupun
menghisap lendir
gangguan sistem kolaborasi
c. fisioterapi dada 4. Tim Pokja PPNI (2016). Stan-
pernapasan baik dar Diagnosis Keperawatan In-
mandiri maupun donesia., Dewan Pengurus Pusat
kolaborasi Melakukan
evaluasi keper- PPNI, Jakarta.
Kriteria Evaluasi:
awatan pada
4 a. tidak ada refleks patologi
Kriteria Evaluasi: anak dengan
b. tidak ada cidera
a. frekuensi napas dalam batas gangguan sitem
normal (infant: 30-50 x/m; persarafan
Melakukan
30 x/m; todler 20-30x/m;
evaluasi keper-
prasekolah (20-25 x/m) dan
awatan pada
4 usia sekolah: 16-20 x/m)
anak dengan
b. tidak ada penggunaan otot
gangguan sitem
pernapasan
bantu pernapasan C. 4. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
c. tidak ada suara napas tam
bahan: stridor (-), wheezing gangguan sistem perkemihan
(-), ronkhi (-)

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

17
No Sub Topik Elemen Referensi No Sub Topik Elemen Referensi

Melakukan Melakukan Pemeriksaan fisik sistem


pengkajian pada pengkajian pada hematologi:
Pemeriksaan fisik sistem
anak dengan anak dengan a. CRT
perkemihan:
gangguan sistem gangguan sistem b. Pemeriksaan adanya perda
a. hipospadia/epispadia
1 perkemihan: ne- 1 imun dan hema- rahan pada kulit: petekie,
b. menghitung keseimbangan
frotik syndrom, 1. Ball, Jane W (2012). Prin- tologi: anemia, ekimosis, purpura
cairan
hipospadia/ ciples of Pediatric Nursing: Car- leukemia, c. Pemeriksaan abdomen 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
c. karakteristik urin
epispadia, Gagal ing for Children 5th ed., Boston DHF,Hyper-bili- (Splenomegali, hepato- ciples of Pediatric Nursing: Car-
ginjal akut USA: Pearson rubin, morbili megali, ascites) ing for Children 5th ed., Boston
Merumuskan Merumuskan USA: Pearson
masalah keper- 2. Hockenberry, MJ & Wilson, masalah keper-
awatan pada a. kelebihan volume cairan D (2011), Wong’s Nursing Care awatan pada a. risiko perdarahan 2. Hockenberry, MJ & Wilson,
2 of Infants and Children 9th ed. 2 D (2011), Wong’s Nursing Care
anak dengan b. gangguan eliminasi urin anak dengan b. risiko infeksi
gangguan St.Louis-Missouri: Saunders gangguan imun of Infants and Children 9th ed.
perkemihan ELseiveier Inc. dan hematologi St.Louis-Missouri: Saunders EL-
seiveier Inc.
Melakukan 3. NANDA International Inc. Melakukan
perencanaan dan (2014). Nursing Diagnoses: perencanaan 3. NANDA International Inc.
Tindakan keper- Definitions & Classifications dan tindakan (2014). Nursing Diagnoses:
awatan pada a. mengobservasi intake dan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford: keperawatan Definitions & Classifications
3 anak dengan output Wiley Blackwell Publishing pada anak den- Menyiapkan dan merawat 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
3
gangguan sistem b. menghitung balans cairan gan gangguan anak untuk tindakan transfusi Wiley Blackwell Publishing
perkemihan baik 4. Tim Pokja PPNI (2016). sistem imun dan
mandiri maupun Standar Diagnosis Keperawatan hematologi baik 4. Tim Pokja PPNI (2016).
kolaborasi Indonesia., Dewan Pengurus Pu- mandiri maupun Standar Diagnosis Keperawatan
sat PPNI, Jakarta. kolaborasi Indonesia., Dewan Pengurus Pi-
Melakukan
evaluasi keper- Kriteria Evaluasi Melakukan usat PPNI, Jakarta.
awatan pada a. Tidak terdapat gangguan evaluasi keper-
4 Kriteria Evaluasi
anak dengan eleminasi urin awatan pada
a. tidak terjadi perdarahan
gangguan sitem b. Intake dan output seimbang 4 anak dengan
b. tidak terjadi infeksi
perkemihan gangguan
sekunder
sitem imun dan
hematologi

C. 5. Asuhan Keperawatan pada anak dengan


gangguan sistem pencernaan C. 7. Melaksanakan asuhan keperawatan
No Sub Topik Elemen Referensi
pada anak dengan gangguan tumbuh
Pemeriksaan fisik sistem kembang
Melakukan pencernaan:
pengkajian pada a. antropometri: BB (Berat No Sub Topik Elemen Referensi
anak dengan Badan), TB (tinggi badan),
1
gangguan sistem Lingkar Kepala, (LK) 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
pencernaan: b. bising usus ciples of Pediatric Nursing: Car-
Diare, typoid c. pemeriksaan abdomen ing for Children 5th ed., Boston
d. dehidrasi USA: Pearson

Merumuskan 2. Hockenberry, MJ & Wilson,


a. Defisit Nutrisi 1. Ball, Jane W (2012). Princi-
masalah keper- D (2011), Wong’s Nursing Care
b. Obesitas ples of Pediatric Nursing: Car-
awatan pada of Infants and Children 9th ed.
2 c. Diare ing for Children 5th ed., Boston a. Melakukan penilaian
anak dengan Menilai per- St.Louis-Missouri: Saunders EL-
d. Risiko ketidak-seimbangan USA: Pearson pertumbuhan anak dengan
gangguan tumbuhan dan seiveier Inc.
cairan antropometri
pencernaan perkembangan
1
2. Hockenberry, MJ & Wilson, b. Melakukan screening
Melakukan anak sesuai 3. NANDA International Inc.
D (2011), Wong’s Nursing Care perkembangan anak den-
perencanaan dan a. memasang NGT dengan usia (2014). Nursing Diagnoses:
of Infants and Children 9th ed. gan KPSP dan DDST
Tindakan keper- b. rehidrasi Definitions & Classifications
St.Louis-Missouri: Saunders
awatan pada c. menghitung kebutuhan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
ELseiveier Inc.
3 anak dengan cairan pada anak: BB 10 Kg Wiley Blackwell Publishing
gangguan sistem : 10 ml/KgBB; 11-20 Kg: 3. NANDA International Inc.
pencernaan baik 1000+50 ml/KgBB; > 20 4. Tim Pokja PPNI (2016).
(2014). Nursing Diagnoses:
mandiri maupun Kg: 1500+20 ml/KgBB Standar Diagnosis Keperawatan
Definitions & Classifications
kolaborasi Indonesia., Dewan Pengurus Pu-
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
sat PPNI, Jakarta.
Wiley Blackwell Publishing

4. Tim Pokja PPNI (2016). Stan-


dar Diagnosis Keperawatan In-
donesia., Dewan Pengurus Pusat C. 8. Melaksanakan Imunisasi
Melakukan PPNI, Jakarta.
evaluasi keper- No Sub Topik Elemen Referensi
Kriteria Evaluasi
awatan pada
4 a. tidak ada dehidrasi
anak dengan
b. berat badan sesuai usia
gangguan sistem
pencernaan Mengidentifi- 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
kasi kebutuhan ciples of Pediatric Nursing: Car-
imunisasi dasar ing for Children 5th ed., Boston
lengkap pada USA: Pearson
anak kurang dari Imunisasi dasar lengkap
1 1 tahun sesuai pada anak. 2. Hockenberry, MJ & Wilson,
dengan program Jadwal imunisasi dasar D (2011), Wong’s Nursing Care
pemerintah yang of Infants and Children 9th ed.
C. 6. Asuhan Keperawatan pada anak dengan berlaku : BCG,
Hib, DPT, Polio,
St.Louis-Missouri: Saunders EL-
seiveier Inc.
Campak
gangguan sistem imun dan hematologi

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


18
Rasional C : adanya pembengkakan pada
3. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses: leher (bullneck)
Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
Wiley Blackwell Publishing
berisiko menyumbat
4. Tim Pokja PPNI (2016). jalannya pernapas-
Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia., Dewan Pengurus Pu- an
sat PPNI, Jakarta.

Rasional D : keadaan panas yang tinggi dis-


ertai dengan nafsu makan dan
minum berkurang akan berisiko
Contoh Soal kekurangan volume cairan

Seorang Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke Rasional E : adanya penurunan nafsu makan
IRD dengan keluhan badan panas dan susah berkepanjangan akan menye-
makan sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian: babkan risiko kekurangan nu-
nyeri telan, tampak kulit samping leher membesar trisi
(bullneck), terdapat pseudomembran. Frekuen-
si napas: 24x/menit, frekuensi nadi: 82x/menit,
Suhu: 39,5oC Kunci Jawaban: A

Pertanyaan soal:

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus Referensi


tersebut?
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
Pilihan jawaban: pediatric nursing. Missoury : Mosby
a. hipertermia Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
b. risiko aspirasi NANDA International:Nursing Diag-
c. pola napas tidak efektif noses: Definitions & Classification, 2015-
d. kekurangan volume cairan 2017.Oxford:Wiley Blackwell
e. perubahan nutrisi kurang dari kebu-
tuhan

D. Keperawatan Maternitas
Rasional:
Deskripsi
Rasional A : panas tinggi/hipertermia dapat
mengakibatkan masalah lain Pada akhir pembelajaran mahasiswa
seperti defisit volime cairan, mampu menerapkan asuhan keperawatan
delirium dan kejang. pada perempuan pada periode childbearing,
yaitu perempuan hamil, perempuan mela-
Rasional B : adanya pembengkakan pada le- hirkan, perempuan setelah melahirkan dan
her menyebabkan nyeri mene- bayinya sampai umur 40 hari pada kondi-
lan, sehingga berisiko terjadin- si normal dan berisiko serta keluarganya
ya aspirasi dan pada perempuan pada periode di luar
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

19
childbearing, yaitu remaja perempuan dan Contoh Soal
perempuan menopause dalam upaya menin-
Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0A0
gkatkan kesehatannya sesuai dengan kebi-
hamil 35 minggu datang ke poli KIA untuk
jaksaaan pemerintah pada program keseha-
konsultasi kehamilan. Hasil pengkajian: pasien
tan ibu dan anak.
mengeluh sering sesak bila melakukan aktivitas
D. 1. Adaptasi biofisik pada perempuan dan sulit untuk melakukan aktifitas seperti biasa.
periode chilbearing Hasil pengukuran tekanan darah 110/70mmHg,
No Sub Topik Elemen Referensi frekuensi napas 24x/menit dan frekuensi na-
Perempuan pada masa
Kehamilan: di:88x/menit
a. status Obstetri
Asuhan Keper- b. menghitung usia kehamilan
1
awatan Pada
Perempuan pada
c. menghitung Taksiran
persalinan
Pertanyaan soal
masa kehamilan d. palpasi 1. Lowdermilk DL, Perry SE,
e. leopold Cashion MC (2013).Keper-
f. adaptasi perubahan sistem awatan Maternitas (1-vol set). Apakah masalah utama pada kasus tersebut?
tubuh Edisi Bahasa Indonesia 8.

Persalinan:
Asuhan Keper-
awatan Pada
a. kemajuan persalinan
2. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
Pilihan jawaban
2 b. bounding and Attachment
Perempuan pada Definitions & Classifications
c. APGAR score
masa persalinan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
d. manajemen kala III
Wiley Blackwell Publishing a. jalan nafas tidak efektif
Post Natal:
Asuhan Keper- a. involusi uteri

3
awatan Pada b. manajemen laktasi b. pola nafas tidak efektif
Perempuan pada c. reflek menyusui pada bayi
masa nifas d. menilai REEDA
e. KB
c. gangguan mobilitas fisik

D. 2. Gangguan-gangguan dan penyakit pada d. gangguan rasa nyaman


masa kehamilan, persalinan, dan nifas
No Sub Topik Elemen Referensi
e. kurang pengetahuan
Asuhan a. Perdarahan dan penyakit
Keperawatan yang terjadi pada masa
Pada Perempuan kehamilan Rasional:
1
dengan gangguan b. Abortus
dan penyakit pada Perdarahan pada kehamilan
1. Lowdermilk DL, Perry SE,
masa kehamilan lanjut:
Cashion MC (2013).Keper-
Rasional A : gangguan jalan nafas terjadi
Placenta Previa awatan Maternitas (1-vol set).

Asuhan Keper-
a. Penyakit yang terjadi pada Edisi Bahasa Indonesia 8. bila hambatan pada saluran na-
masa kehamilan:
awatan Pada Per-
2 empuan dengan
Hyperemisis gravidarum 2. NANDA International Inc. fas. Tidak ada data ini
dan PEB (2014). Nursing Diagnoses:
gangguan pada
b. Gangguan dan penyakit Definitions & Classifications
masa persalinan
pada masa: persalinan 2015 - 2017 (10th ed.). Ox-
Distosi ford: Wiley Blackwell Pub-
Rasional B : pola nafas terganggu kare-
lishing
Asuhan
Keperawatan Per- a. perdarahan post partum
na peningkatan diafragma 4
3 empuan dengan b. atonia Uteri
gangguan pada c. infeksi Post Partum
cm dan mengganggu ekspan-
masa nifas
si paru. Penyelesaian masalah
D. 3. Gangguan-gangguan dan penyakit utama ini akan berdampkan
pada sistem reproduksi pada penyelesaian masalah
No Sub Topik Elemen Referensi lain.

Asuhan
a. Nyeri saat menstruasi:
1. Lowdermilk DL, Perry SE,
Cashion MC (2013).Keper-
Rasional C : gangguan mobilitas fisik terja-
Keperawatan
Dysmenore awatan Maternitas (1-vol set).
Pada Perempuan
b. Infeksi organ reproduksi: Edisi Bahasa Indonesia 8.
di karena rahim membesar dan
dengan kelainan
Servicitis
1 menstruasi,
Penyakit menu-
c. Penyakit menular seksual: 2. NANDA International Inc. perubahan sudut gravitasi tu-
Gonorrhoe (2014). Nursing Diagnoses:
lar seksual dan
gangguan sistem
d. Keganasan: Ca. Cervik dan Definitions & Classifications buh
Breast Cancer 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
reproduksi
Wiley Blackwell Publishing

Rasional D : gangguan rasa nyaman terjadi

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


20
karena perubahan adaptasi dari E. 1. Menerapkan proses keperawatan ji-
sistem tubuh karena peningka- wa,prinsip-prinsip legal etis dan lintas
tan hormone estrogen dan pro- budaya dalam asuhan keperawatan jiwa
gesteron No Sub Topik Elemen Referensi

a. faktor predisposis
Rasional E : kurangnya pengetahuan terjadi 1 Pengkajian
b. presipitasi
c. mekanisme koping dan
perilaku
karena ibu kurang mendapat- 1. Gail Williams, Mark Soucy.
(2013). Course Overview - Role
a. Aktual
kan informasi. Ini bisa merupa- 2
diagnosis
keperawatan
b. Risiko
of the Advanced Practice Nurse
& Primary Care Issues of Mental
c. Potensial
kan masalah utama, namun ti- Health/Therapeutic Use of Self
. School of Nursing, The Uni-
a. Tujuan/SP versity of Texas Health Science
dak ada data yang dalam kasus. 3 Intervensi b. intervensi Center at San Antonio
c. Rasional
2. Halter MJ. (2014). Varcarolis'
a. Mandiri Foundations of Psychiatric Men-
b. Observasi tal Health Nursing: A Clinical
4 implementasi Approach. 7th edition. Saunders:
c. Penkes
Elsevier Inc.
Kunci Jawaban: B d. Kolaborasi

evaluasi
5 a. Proses dan akhir
keperawatan

Referensi E. 2. Menerapkan komunikasi terapeutik da


lam memberikan asuhan keperawatan
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). jiwa
No Sub Topik Elemen Referensi
Keperawatan Maternitas (1-vol set). Edisi 1
Sikap dalam
berkomuni-kasi 1. Carson, V.B. (2000).
Bahasa Indonesia 8. Teknik komuni- Mental Health Nursing: The
2 nurse-patient journey. (2th ed.).
kasi terapeutik
a. Tahap pra interaksi Philadelphia: W.B. Sauders
Penerapan b. Tahap Perkenalan/ Company
3 komunikasi orientasi
terapeutik c. Tahap kerja 2. Halter MJ. (2014). Varcarolis'
penerapan d. Tahap terminasi Foundations of Psychiatric Men-
E. Keperawatan Jiwa analisa proses tal Health Nursing: A Clinical
4 interaksi antara Approach. 7th edition. Saunders:
perawat dan Elsevier Inc.
Deskripsi pasien

Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu


E. 3. Asuhan keperawatan klien dengan mas
menerapkan asuhan keperawatan pada klien
alah psikososial
dalam rentang sehat jiwa sampai gangguan
No Sub Topik Elemen Referensi
jiwa, dan penekanannya pada upaya pence- 1. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
gahan primer, sekunder, dan tertier kesehatan 1 Kecemasan Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
jiwa secara holistik (bio-psiko-sosio-cultur- Wiley Blackwell Publishing

Gangguan
2. Stuart, G.W.T., Keliat B.A.,
al-spiritual). Ditujukan pada klien dengan 2 konsep diri a. Pengkajian
Pasaribu J. (2016). Prinsip dan
b. Diagnosis
Praktik Keperawatan Kesehatan
masalah adaptasi biopsikososial spiritual c. Rencana Keperawatan
d. Tindakan Keperawatan,
Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
Mosby: Elsevier (Singapore)
e. Evaluasi.
dan gangguan jiwa dengan menggunakan Pte Ltd

pendekatan proses keperawatan melalui 3 Kehilangan 3. Twosend, Mary C. (2009).


Psychiatric Mental Health Nurs-
ing: Concept of Care in Evidence
komunikasi terapeutik serta menggunakan Based Practise (6thEd). F.A. da-
vis Company
berbagai terapi modalitas. Termasuk isu, ser-
ta kecenderungan kesehatan jiwa serta peran
E. 4. Asuhan keperawatan klien yang men
perawat dalam menanggulanginya.
galami harga diri rendah dan isolasi
sosial

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

21
No Sub Topik Elemen Referensi c. Rencana Keperawatan 2. Stuart, G.W.T., Keliat B.A.,
d. Tindakan Keperawatan Pasaribu J. (2016). Prinsip dan
1. NANDA International Inc.
e. Evaluasi. Praktik Keperawatan Kesehatan
(2014). Nursing Diagnoses:
Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
Definitions & Classifications
Mosby: Elsevier (Singapore)
Harga diri 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
1 Pte Ltd
rendah Wiley Blackwell Publishing

3. Keliat, B.A., Akemat., Hele-


2. Stuart, G.W.T., Keliat B.A.,
a. Pengkajian na, N., & Nurhaeni, N. (2011).
Pasaribu J. (2016). Prinsip dan
b. Diagnosis Keperawatan Kesehatan Jiwa
Praktik Keperawatan Kesehatan
c. Rencana Keperawatan Komunitas, CMHN (Basic
Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
d. Tindakan Keperawatan, Course). Jakarta: EGC.
Mosby: Elsevier (Singapore)
e. Evaluasi.
Pte Ltd

2 Isolasi Sosial 3. Twosend, Mary C. (2009).


Psychiatric Mental Health E. 8. Kegawat-daruratan psikiatrik
Nursing: Concept of Care in Ev-
idence Based Practise (6thEd). No Sub Topik Elemen Referensi
F.A. davis Company 1. Twosend, Mary C. (2009).
Psychiatric Mental Health
Nursing: Concept of Care in Ev-
a. Pengkajian
Asuhan keper- idence Based Practise (6thEd).
E. 5. Asuhan keperawatan klien yang 1
awatan klien
b.
c.
Diagnosis
Rencana Keperawatan
F.A. davis Company
yang mengalami 2. Noren Cavan Frisch &
d. Tindakan Keperawatan
mengalami waham dan halusinasi amuk
e. Evaluasi.
Lawrence E Frisch.(2007).Psy-
chiatric Mental Health Nursing,
third edition.New York:Thom-
No Sub Topik Elemen Referensi
son Delmar Learning.

1. NANDA International Inc.


(2014). Nursing Diagnoses:
E. 9. Terapi modalitas
Definitions & Classifications
1 Waham 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford: No Sub Topik Elemen Referensi
Wiley Blackwell Publishing
Terapi Aktivitas 1. Sheila L. Videbeck.(2011).
1
2. Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Kelompok Psychiatric Mental Health
a. Pengkajian
Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Nursing, fifth edition. Philadel-
b. Diagnosis 2 Terapi Individu
Praktik Keperawatan Kesehatan phia:Wolters Kluwer, Lippincot
c. Rencana Keperawatan
Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Terapi Lingkun- William & Wilkins.
d. Tindakan Keperawatan, 3
Mosby: Elsevier (Singapore)
e. Evaluasi. gan
Pte Ltd 2. Keliat, B.A., Akemat., Hele-
4 Terapi Okupasi a. TAK sosialisasi na, N., & Nurhaeni, N. (2011).
3. Twosend, Mary C. (2009).
Psychiatric Mental Health b. TAK Orientasi realita Keperawatan Kesehatan Jiwa
2 Halusinasi 5 Terapi kognnitif
Nursing: Concept of Care in Ev- c. TAK stimulasi sensori Komunitas, CMHN (Basic
idence Based Practise (6thEd). 6 Terapi keluarga d. TAK stimulasi persepsi Course). Jakarta: EGC.
F.A. davis Company
7 Farmako-terapi 3. Stuart, G.W.T., Keliat B.A.,
Pasaribu J. (2016). Prinsip dan
Praktik Keperawatan Kesehatan
8 Somatik. Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
Mosby: Elsevier (Singapore)
E. 6. Asuhan keperawatan klien yang men Pte Ltd

galami perilaku kekerasan dan risiko


Contoh Soal
bunuh diri
No Sub Topik Elemen Referensi
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke
1. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications
RS Jiwa 2 hari lalu karena mengamuk
Perilaku
1 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
kekerasan
Wiley Blackwell Publishing dan berte- riak-teriak. Saat
a. Pengkajian
b. Diagnosis
2. Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart.
berinteraksi, pasien mengatakan
c. Rencana Keperawatan
Edisi Indonesia 10. Mosby:
d. Tindakan Keperawatan
e. Evaluasi.
Elsevier (Singapore) Pte Ltd berulang kali bahwa dia diguna-guna
2 Halusinasi 3. Twosend, Mary C. (2009).
Psychiatric Mental Health
dengan tetangganya. Jika dibantah,
Nursing: Concept of Care in Ev-
idence Based Practise (6thEd). pasien akan me- maki dan
F.A. davis Company
mengancam.

Pertanyaan soal

Asuhan keperawatan klien yang men Apakah hambatan yang utama yang harus diant-
galami defisit perawatan diri isipasi perawat ketika melakukan tindakan pada
No Sub Topik Elemen Referensi
kasus tersebut?
1 Defisit Per- a. Pengkajian 1. NANDA International Inc.
awatan Diri b. Diagnosis (2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
Pilihan jawaban
Wiley Blackwell Publishing
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
22
a. kesulitan memahami waham

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

23
b. menjadi tidak konsisten dalam tinda- The nurse-patient journey. (2th ed.). Phila-
kan delphia: W.B. Sauders Company
c. kesulitan menggunakan bahasa non
Fortinash, K..M., &Holoday W. P.A., (2006),
verbal
Pscyciatric nursing care plans, St. Louis,
d. mengalami kecemasan dan mengh-
Mosby Your Book.
indari pasien
e. kegagalan dalam menentukan tujuan
yang realistis
F. Keperawatan Komunitas
Rasional: Deskripsi

Rasional A : mengatakan berulang kali dirinya Keperawatan komunitas merupakan integra-


diguna-guna adalah sala satu gejala si dari Keperawatan Dasar di tingkat Klinik
dari waham dan Keperawatan Komunitas. Kompetensi
yang di butuhkan Lulusan Ners General di
Rasional B : tidak konsisten dalam tindakan bisa
Komunitas tidak lepas dari Kompetensi yang
disebabkan tidak adanya kesepaka-
harus di kuasai Perawat Klinik. Lingkup Ba-
tan pencapaian tujuan diawal antara
hasan pada persiapan pelaksanaan Uji Kom-
perawat-klien
petensi Retaker diharapkan mempersiapkan
Rasional C : biasanya disebabkan oleh perbe- peserta UKNI dengan memahami asuhan
daan nilai, persepsi, pengetahuan , keperawatan dengan kasus yang berpeluang
dan latar belakang antara klien-per- ada di seluaruh Indonesia, minimal 5 Kasus
awat yang ada atau viral di setiap provinsi dan
berpeluang ditemukan di wahan praktik di
Rasional D : sebagai bentuk dari hambatan ko- Klinik ataupun di Komunitas dengan tidak
munikasi terapeutik (countertrans- mengabaikan Program-program Pemerintah
ferens) yang merupakan respon dari di Komunitas. Lingkup bahasan yang dihara-
resistensi klien pkan sekaligus mendasari penetapan soal-
Rasional E : salah satu akibat dari hambatan soal uji kompetensi Ners, antara lain:
komunikasi terapeutik karena ti-
dak tercapainya kesepakatan tu- F. 1. Asuhan Keperawatan di Komunitas dan
juan tindakan keperawatan antara Kelompok dengan Penyakit Tidak
klien-perawat di awal Menular (PTM)
No Sub Topik Elemen Referensi

1. Black, J. M & Hawks, J. H,.


1 Hipertensi a. Pengkajian
(2014). Keperawatan Medikal
b. Masalah Keperawatan
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
c. Intervensi Keperawatan
Kunci Jawaban: D 2 Rematik - Promotif
sia 2015
- Preventif
2. Kaplan, N. M., Fylnn, J. T.
- Kuratif
(2006). Clinical Hypertension.
- Rehabilitatif
Ninth Edition.USA : Lippincott
d. Evaluasi Keperawatan
Williams
e. Peran dan Fungsi Keper
awatan:
Referensi : 3 Stroke - Independen
3. Yogiantoro, M. (2014).
Pendekatan Klinis Hipertensi,
- Dependen
dalam Siti, S., dkk, Buku ajar
- Interdependen
ilmu penyakit dalam (hlm. 2259-
Carson, V.B. (2000). Mental Health Nursing: 2313)

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


24
f. Strategi Intervensi Keseha- 4. Efendi F & Makfudli. (2009). f. Strategi Intervensi Keseha 4. NANDA International Inc.
tan, Catatan: Keperawatan Kesehatan Komu- tan, Catatan: (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Pemberdayaan nitas: Teori dan Praktik Dalam - Pemberdayaan Definisi & Klasifikasi 2015-
- Proses Kelompok Keperawatan. Jakarta: Salemba - Proses Kelompok 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
- Binasuasana Medika - Binasuasana ta: EGC
- Kemitraan - Kemitraan
- Partisipasi 5. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- - Partisipasi 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
g. Etik Legal terkait pem- mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. g. Etik Legal terkait pem (2016). Standar Diagnosis
berian asuhan Keperawatan Jakarta: Rineka Cipta. berian asuhan Keperawatan Keperawatan Indonesia: Definisi
terkait Topik: terkait Topik: dan Indikator Diagnostik. Jakar-
4 DM - Beneficience 6. NANDA International Inc. - Beneficience ta: DPP PPNI
- Maleficience (2015). Diagnosis Keperawatan: - Maleficience
- Justice Definisi & Klasifikasi 2015- - Justice
- Veracity 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar- - Veracity
- Otomi ta: EGC - Otomi

7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI


(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi F. 4. Asuhan Keperawatan di Komunitas dan
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI
kelompok Akibat Perilaku Berisiko
No Sub Topik Elemen Referensi

a. Pengkajian
Narkoba pada b. Masalah Keperawatan 1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
F. 2. Asuhan Keperawatan di Komunitas Dan 1 kelompok usia c. Intervensi Keperawatan (2014). Keperawatan Medikal
remaja. - Promotif Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
Kelompok Dengan Penyakit Menular - Preventif
- Kuratif
sia 2015

- Rehabilitatif 2. Efendi F & Makfudli. (2009).


(PM) d. Evaluasi Keperawatan Keperawatan Kesehatan Komu-
HIV-AIDS pada
e. Peran dan Fungsi Keper nitas: Teori dan Praktik Dalam
2 kelompok usia
No Sub Topik Elemen Referensi awatan: Keperawatan. Jakarta: Salemba
dewasa
- Independen Medika
a. Pengkajian 1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
- Dependen
b. Masalah Keperawatan (2014). Keperawatan Medikal
- Interdependen 3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
c. Intervensi Keperawatan Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
f. Strategi Intervensi Keseha mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.
1 Diare Usia Anak - Promotif sia 2015
tan, Catatan: Jakarta: Rineka Cipta.
- Preventif - Pemberdayaan
- Kuratif 2. Efendi F & Makfudli. (2009).
- Proses Kelompok 4. NANDA International Inc.
- Rehabilitatif Keperawatan Kesehatan Komu-
- Binasuasana (2015). Diagnosis Keperawatan:
d. Evaluasi Keperawatan nitas: Teori dan Praktik Dalam
- Kemitraan Definisi & Klasifikasi 2015-
e. Peran dan Fungsi Keper Keperawatan. Jakarta: Salemba Obesitas pada - Partisipasi 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
awatan: Medika 3 Kelompok Usia g. Etik Legal terkait pem- ta: EGC
- Independen anak berian asuhan Keperawatan
- Dependen 3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
Hepatitis pada terkait Topik: 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
2 - Interdependen mosi Kesehatan & Ilmu Per-
usia Dewasa - Beneficience (2016). Standar Diagnosis
f. Strategi Intervensi Keseha ilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
- Maleficience Keperawatan Indonesia: Definisi
tan, Catatan: dan Indikator Diagnostik. Jakar-
- Justice
- Pemberdayaan 4. NANDA International Inc.
- Veracity ta: DPP PPNI
- Proses Kelompok (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Otomi
- Binasuasana Definisi & Klasifikasi 2015-
- Kemitraan 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
- Partisipasi ta: EGC
g. Etik Legal terkait pemberi
an asuhan Keperawatan 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
F. 5. Asuhan Keperawatan di Komunitas Dan
Tuberkulosis
terkait Topik: (2016). Standar Diagnosis
3 pada usia
- Beneficience Keperawatan Indonesia: Definisi Kelompok dengan Penyakit Endemik
dewasa
- Maleficience dan Indikator Diagnostik. Jakar-
- Justice ta: DPP PPNI (PE)
- Veracity
- Otomi
No Sub Topik Elemen Referensi

1. Black, J. M & Hawks, J. H,.


(2014). Keperawatan Medikal
F. 3. Asuhan Keperawatan di komunitas 1 DBD Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
sia 2015
dan Kelompok Dengan Penyakit a. Pengkajian
b. Masalah Keperawatan 2. Efendi F & Makfudli. (2009).
Keturunan (Asma pada kelompok usia c. Intervensi Keperawatan
- Promotif
Keperawatan Kesehatan Komu-
nitas: Teori dan Praktik Dalam
- Preventif
No anak)
Sub Topik Elemen Referensi 2 Malaria - Kuratif
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
- Rehabilitatif
d. Evaluasi Keperawatan 3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
1. Black, J. M & Hawks, J. H,. e. Peran dan Fungsi Keper-
a. Pengkajian mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.
(2014). Keperawatan Medikal awatan:
b. Masalah Keperawatan Jakarta: Rineka Cipta.
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene- - Independen
c. Intervensi Keperawatan
sia 2015 - Dependen
- Promotif 4. NANDA International Inc.
- Interdependen (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Preventif
2. Efendi F & Makfudli. (2009). f. Strategi Intervensi Keseha-
Asma pada - Kuratif Definisi & Klasifikasi 2015-
Keperawatan Kesehatan Komu- tan, Catatan:
1 kelompok usia - Rehabilitatif 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
nitas: Teori dan Praktik Dalam - Pemberdayaan
anak d.Evaluasi Keperawatan Filariasis (Kaki ta: EGC
Keperawatan. Jakarta: Salemba 3 - Proses Kelompok
e. Peran dan Fungsi Keper Gajah)
Medika - Binasuasana
awatan: 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
- Kemitraan (2016). Standar Diagnosis
- Independen
3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- - Partisipasi
- Dependen Keperawatan Indonesia: Definisi
mosi Kesehatan & Ilmu Per-
- Interdependen dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
ta: DPP PPNI

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

25
g. Etik Legal terkait pem- F. 8. Asuhan Keperawatan Pada Komunitas
berian asuhan Keperawatan
terkait Topik: Dan Kelompok akibat bencana
- Beneficience
- Maleficience
- Justice No Sub Topik Elemen Referensi
- Veracity a. Pengkajian
- Otomi 1. Efendi F & Makfudli. (2009).
b. Masalah Keperawatan
Keperawatan Kesehatan Komu-
c. Intervensi Keperawatan
nitas: Teori dan Praktik Dalam
- Promotif
Keperawatan. Jakarta: Salemba
F. 6. Asuhan Keperawatan di Komunitas Dan - Preventif
- Kuratif
Medika

Kelompok dengan penyakit yang diaki- - Rehabilitatif


2. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
d. Evaluasi Keperawatan
mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.
batkan oleh Virus e. Peran dan Fungsi Keper
Jakarta: Rineka Cipta.
awatan:
No Sub Topik Elemen Referensi - Independen
3. Powers, R., & Daily, E.
- Dependen
a. Pengkajian Asuhan Keper- (2010). International Disaster
- Interdependen
b. Masalah Keperawatan 1. Black, J. M & Hawks, J. H,. awatan Pada Nursing [electronic resource].
f. Strategi Intervensi Keseha
c. Intervensi Keperawatan (2014). Keperawatan Medikal 1 Komunitas Cambridge, UK: Cambridge
tan, Catatan:
- Promotif Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene- Dan Kelompok University Press.
1 Flu Burung - Pemberdayaan
- Preventif sia 2015 akibat bencana
- Proses Kelompok
- Kuratif 4. NANDA International Inc.
- Binasuasana
- Rehabilitatif 2. Efendi F & Makfudli. (2009). (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Kemitraan
d. Evaluasi Keperawatan Keperawatan Kesehatan Komu- Definisi & Klasifikasi 2015-
- Partisipasi
e. Peran dan Fungsi Keper nitas: Teori dan Praktik Dalam 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
g. Etik Legal terkait pem
awatan: Keperawatan. Jakarta: Salemba ta: EGC
berian asuhan Keperawatan
- Independen Medika
terkait Topik:
- Dependen 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
- Beneficience
- Interdependen 3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- (2016). Standar Diagnosis
- Maleficience
f. Strategi Intervensi Keseha mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Keperawatan Indonesia: Definisi
2 Flu Babi - Justice
tan, Catatan: Jakarta: Rineka Cipta. dan Indikator Diagnostik. Jakar-
- Veracity
- Pemberdayaan ta: DPP PPNI
- Otomi
- Proses Kelompok 4. NANDA International Inc.
- Binasuasana (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Kemitraan Definisi & Klasifikasi 2015-
- Partisipasi 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
g. Etik Legal terkait pemberi ta: EGC Contoh Soal
an asuhan Keperawatan
terkait Topik: 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI

3 MERS
- Beneficience (2016). Standar Diagnosis Hasil pengkajian di satu Kelurahan, didapatkan
- Maleficience Keperawatan Indonesia: Definisi
- Justice
- Veracity
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI
data: 30% masyarakat mengalami hiperten-
- Otomi
si; 25% berusia produktif, 10% penderita pernah
mengalami stroke ringan; Warung-warung ban-
F. 7. Asuhan Keperawatan Pada Kelompok
yak menyediakan ikan asin; 45% Pendidikan
khusus di komunitas: UKS; Kesehatan
tidak lulus SD; 70% komunitas bekerja sebagai
Kerja
Petani; kader kesehatan mengatakan 70% mas-
No Sub Topik Elemen Referensi
yarakat tidak pernah berolah raga.

a. Pengkajian Pertanyaan soal


b. Masalah Keperawatan
c. Intervensi Keperawatan
- Promotif
- Preventif
1. Efendi F & Makfudli. (2009). Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada
Keperawatan Kesehatan Komu-
- Kuratif
1 UKS
- Rehabilitatif
nitas: Teori dan Praktik Dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba
kasus tersebut?
d. Evaluasi Keperawatan
Medika
e. Peran dan Fungsi Keper-
awatan:
- Independen
2. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- Pilihan jawaban
mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.
- Dependen
Jakarta: Rineka Cipta.
- Interdependen
f. Strategi Intervensi Keseha-
3. NANDA International Inc.
a. budaya mengkonsumsi makanan
tan, Catatan:
(2015). Diagnosis Keperawatan:
- Pemberdayaan
Definisi & Klasifikasi 2015- tinggi natrium.
- Proses Kelompok
2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
- Binasuasana
- Kemitraan
ta: EGC b. sumberdaya dan penghasilan komu-
- Partisipasi
g. Etik Legal terkait pem-
4. Tim Pokja SDKI DPP PPNI nitas
(2016). Standar Diagnosis
berian asuhan Keperawatan

2 Kesehatan Kerja
terkait Topik:
Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
c. tingkat pendidikan di komunitas
- Beneficience
ta: DPP PPNI
- Maleficience d. kebiasaan komunitas menyajikan
- Justice
- Veracity
- Otomi
makanan.
e. perilaku sehat di komunitas.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


26
Rasional: gan kasus yang berpeluang ada di seluruh
Indonesia, minimal 5 Kasus yang ada atau
Rasional A: 30% masyarakat mengalami hip-
viral di setiap provinsi dan berpeluang
ertensi; 25% berusia produktif;
ditemukan di lingkup keluarga. Lingkup
20% penderita hipertensi; Warung-
bahasan yang diharapkan sekaligus men-
warung banyak menyediakan ikan
dasari penetapan soal-soal uji kompetensi
asin
Ners, antara lain:
Rasional B: Warung-warung banyak menye-
G. 1. Asuhan Keperawatan keluarga dengan
diakan ikan asin
Penyakit Tidak Menular (PTM)
Rasional C: 45% Pendidikan tidak lulus SD
No Sub Topik Elemen Referensi

Rasional D: Warung-warung banyak menye- 1. Riasmini, M. (2017). Panduan


Asuhan Keperawatan indivi-
diakan ikan asin du, keluarga, kelompok, dan
komunitas dengan modifikasi
NANDA, ICNP,NOC dan NIC
1 Hipertensi di Puskesmas dan masyarakat.
Rasional E: 70% Komunitas bekerja sebagai Jakarta: Penerbit UI.

Petani 2. Friedman,M Marilyn, (2010).


Buku Ajar Keperawatan Keluar-
ga, Riset,Teori dan Praktik Edisi
a. Pengkajian 5, Indonesia: EGC
b. Masalah Keperawatan
Kunci Jawaban: A c. Intervensi Keperawatan
- Promotif
3. Black, J. M & Hawks, J. H,.
(2014). Keperawatan Medikal
- Preventif Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
2 Stroke
- Kuratif sia 2015
- Rehabilitatif
d. Evaluasi Keperawatan 4. Kaplan, N. M., Fylnn, J. T.
Referensi : e. Peran dan Fungsi Keper (2006). Clinical Hypertension.
awatan: Ninth Edition.USA : Lippincott
- Independen Williams
- Dependen
Efendi F & Makfudli. (2009). Keperawatan - Interdependen 5. Yogiantoro, M. (2014).
f. Strategi Intervensi Keseha Pendekatan Klinis Hipertensi,
Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik tan, Catatan: dalam Siti, S., dkk, Buku ajar
- Pemberdayaan ilmu penyakit dalam (hlm. 2259-
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba 3 DM - Proses Kelompok
- Binasuasana
2313)

- Kemitraan 6. Efendi F & Makfudli. (2009).


Medika - Partisipasi Keperawatan Kesehatan Komu-
g. Etik Legal terkait pem nitas: Teori dan Praktik Dalam
berian asuhan Keperawatan Keperawatan. Jakarta: Salemba
terkait Topik: Medika
- Beneficience
- Maleficience 7. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
- Justice mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.
G. Keperawatan keluarga - Veracity Jakarta: Rineka Cipta.
- Otomi
Deskripsi 8. NANDA International Inc.
(2015). Diagnosis Keperawatan:
Gangguan Definisi & Klasifikasi 2015-
4 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
Nutrisi
Modul ini membahas mengenai asuhan ta: EGC

keperawatan keluarga yang dilandasi oleh 9. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
(2016). Standar Diagnosis

konsep konsep yang terkait dengan keluarga. Keperawatan Indonesia: Definisi


dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI
Fokus yang dibahas dalam modul ini adalah
konsep keluarga, asuhan keperawatan kelu-
G. 2. Asuhan Keperawatan keluarga Dengan
arga dengan menggunakan pendekatan pros-
Penyakit Menular (PM)
es. Lingkup Bahasan pada persiapan pelak- No Sub Topik Elemen Referensi

sanaan Uji Kompetensi Retaker diharapkan


1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
mempersiapkan peserta UKNI dengan me- 1 Diare Usia Anak a. Pengkajian (2014). Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indenesia
mahami asuhan keperawatan keluarga den- 2015

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

27
b. Masalah Keperawatan 2. Efendi F & Makfudli. (2009). G. 4. Asuhan Keperawatan Keluarga Akibat
c. Intervensi Keperawatan Keperawatan Kesehatan Komu-
- Promotif nitas: Teori dan Praktik Dalam Perilaku Berisiko
- Preventif Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Kuratif Medika
No Sub Topik Elemen Referensi
- Rehabilitatif
Hepatitis pada
2 d. Evaluasi Keperawatan 3. Riasmini, M. (2017). Panduan 1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
usia Dewasa
e. Peran dan Fungsi Keper Asuhan Keperawatan individu, (2014). Keperawatan Medikal
awatan: keluarga, kelompok, dan Bedah Edisi 8 Buku 2. Indenesia
- Independen komunitas dengan modifikasi 2015
- Dependen NANDA, ICNP,NOC dan NIC
- Interdependen di Puskesmas dan masyarakat. Narkoba pada 2. Efendi F & Makfudli. (2009).
f. Strategi Intervensi Keseha Jakarta: Penerbit UI. a. Pengkajian
1 kelompok usia Keperawatan Kesehatan Komu-
tan, Catatan: b. Masalah Keperawatan
remaja. nitas: Teori dan Praktik Dalam
- Pemberdayaan 4. Friedman,M Marilyn, (2010). c. Intervensi Keperawatan
Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Proses Kelompok Buku Ajar Keperawatan Keluar- - Promotif
Medika
- Binasuasana ga, Riset,Teori dan Praktik Edisi - Preventif
- Kemitraan 5, Indonesia: EGC - Kuratif
3. Riasmini, M. (2017). Panduan
- Partisipasi - Rehabilitatif
Asuhan Keperawatan individu,
g. Etik Legal terkait pem 5. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- d. Evaluasi Keperawatan
keluarga, kelompok, dan
berian asuhan Keperawatan mosi Kesehatan & Ilmu Per- e. Peran dan Fungsi Keper
komunitas dengan modifikasi
terkait Topik: ilaku. Jakarta: Rineka Cipta. awatan:
NANDA, ICNP,NOC dan NIC
- Beneficience - Independen
Tuberkulosis di Puskesmas dan masyarakat.
- Maleficience 6. NANDA International Inc. - Dependen
3 pada usia Jakarta: Penerbit UI.
HIV-AIDS pada - Interdependen
- Justice (2015). Diagnosis Keperawatan:
dewasa 2 kelompok usia f. Strategi Intervensi Keseha
- Veracity Definisi & Klasifikasi 2015- 4. Friedman,M Marilyn, (2010).
dewasa tan, Catatan:
- Otomi 2017. Edisi Indonesia 10. Buku Ajar Keperawatan Keluar-
Jakarta: EGC - Pemberdayaan
ga, Riset,Teori dan Praktik Edisi
- Proses Kelompok
5, Indonesia: EGC
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI - Binasuasana
(2016). Standar Diagnosis - Kemitraan
5. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
Keperawatan Indonesia: Definisi - Partisipasi
mosi Kesehatan & Ilmu Per-
dan Indikator Diagnostik. Jakar- g. Etik Legal terkait pem
ilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
ta: DPP PPNI berian asuhan Keperawatan
terkait Topik:
6. NANDA International Inc.
- Beneficience
(2015). Diagnosis Keperawatan:
- Maleficience
Definisi & Klasifikasi 2015-
Obesitas pada - Justice
G. 3. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan 3 Kelompok Usia - Veracity
2017. Edisi Indonesia 10.
Jakarta: EGC
anak - Otomi
Penyakit Keturunan (Asma pada kelom- 7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
(2016). Standar Diagnosis
pok usia anak) Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI
No Sub Topik Elemen Referensi

1. Black, J. M & Hawks, J. H,.


G. 5. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
(2014). Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
Penyakit Endemik (PE)
sia 2015
No Sub Topik Elemen Referensi

2. Efendi F & Makfudli. (2009).


a. Pengkajian
Keperawatan Kesehatan Komu-
b. Masalah Keperawatan
nitas: Teori dan Praktik Dalam
c. Intervensi Keperawatan
Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Promotif
Medika a. Pengkajian 1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
- Preventif
- Kuratif b. Masalah Keperawatan (2014). Keperawatan Medikal
3. Riasmini, M. (2017). Panduan c. Intervensi Keperawatan Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
- Rehabilitatif
Asuhan Keperawatan indivi- - Promotif sia 2015
d. Evaluasi Keperawatan
du, keluarga, kelompok, dan 1 DBD - Preventif
e. Peran dan Fungsi Keper
komunitas dengan modifikasi - Kuratif 2. Efendi F & Makfudli. (2009).
awatan:
NANDA, ICNP,NOC dan NIC - Rehabilitatif Keperawatan Kesehatan Komu-
- Independen
di Puskesmas dan masyarakat. d. Evaluasi Keperawatan nitas: Teori dan Praktik Dalam
- Dependen
Jakarta: Penerbit UI. e. Peran dan Fungsi Keper- Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Interdependen
Asma pada awatan: Medika
f. Strategi Intervensi Keseha
1 kelompok usia 4. Friedman,M Marilyn, (2010). - Independen
tan, Catatan:
anak Buku Ajar Keperawatan Keluar- - Dependen 3. Riasmini, M. (2017). Panduan
- Pemberdayaan
ga, Riset,Teori dan Praktik Edisi - Interdependen Asuhan Keperawatan indivi-
- Proses Kelompok
5, Indonesia: EGC f. Strategi Intervensi Keseha du, keluarga, kelompok, dan
- Binasuasana
- Kemitraan tan, Catatan: komunitas dengan modifikasi
5. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- - Pemberdayaan NANDA, ICNP,NOC dan NIC
- Partisipasi
mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. - Proses Kelompok di Puskesmas dan masyarakat.
g. Etik Legal terkait pemberi
Jakarta: Rineka Cipta. - Binasuasana Jakarta: Penerbit UI.
an asuhan Keperawatan
terkait Topik: - Kemitraan
6. NANDA International Inc. - Partisipasi 4. Friedman,M Marilyn, (2010).
- Beneficience
(2015). Diagnosis Keperawatan: g. Etik Legal terkait pem Buku Ajar Keperawatan Keluar-
- Maleficience
Definisi & Klasifikasi 2015- berian asuhan Keperawatan ga, Riset,Teori dan Praktik Edisi
- Justice
2017. Edisi Indonesia 10. Jakar- terkait Topik: 5, Indonesia: EGC
- Veracity
ta: EGC 2 Malaria - Beneficience
- Otomi
- Maleficience 5. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI - Justice mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.
(2016). Standar Diagnosis - Veracity Jakarta: Rineka Cipta.
Keperawatan Indonesia: Definisi - Otomi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


28
6. NANDA International Inc. Pertanyaan soal
(2015). Diagnosis Keperawatan:
Definisi & Klasifikasi 2015-
2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
ta: EGC
Apakah masalah perawatan pada kasus diatas?
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
(2016). Standar Diagnosis Pilihan jawaban
Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI
a. Ketidakefektifan manajemen regi-
men terapeutik keluarga
G. 6. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
b. Ketidakefektifan pemeliharaan kese-
penyakit yang diakibatkan oleh Virus
hatan
No Sub Topik Elemen Referensi
c. Perilaku kesehatan cenderung ber-
1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
(2014). Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
isiko
sia 2015
d. Menejemen kesehatan tidak efektif
1 Flu Burung 2. Efendi F & Makfudli. (2009).
a. Pengkajian
b. Masalah Keperawatan
Keperawatan Kesehatan Komu- e. Ketidakpatuhan
nitas: Teori dan Praktik Dalam
c. Intervensi Keperawatan
Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Promotif
Medika
- Preventif
- Kuratif
3. Riasmini, M. (2017). Panduan
- Rehabilitatif
Asuhan Keperawatan individu, Rasional:
d. Evaluasi Keperawatan
keluarga, kelompok, dan ko-
e. Peran dan Fungsi Keper
munitas dengan modifikasi
awatan:
- Independen
NANDA, ICNP,NOC dan NIC Rasional A: Data utama untuk diagnosa ini ada-
di Puskesmas dan masyarakat.
- Dependen
2 Flu Babi - Interdependen
Jakarta: Penerbit UI.
lah menolak menjalani pengobatan
f. Strategi Intervensi Keseha
4. Friedman,M Marilyn, (2010).
tan, Catatan:
Buku Ajar Keperawatan Keluar- dan tidak mengikuti program pen-
- Pemberdayaan
ga, Riset,Teori dan Praktik Edisi
- Proses Kelompok
- Binasuasana
5, Indonesia: EGC geobatan tidak ada dalam vignette
- Kemitraan
5. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
- Partisipasi
g. Etik Legal terkait pemberi
mosi Kesehatan & Ilmu Per-
ilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Rasional B: data mayor ketidakmampuan men-
an asuhan Keperawatan
terkait Topik:
6. NANDA International Inc. jalankan perilaku sehat dan pema-
- Beneficience
(2015). Diagnosis Keperawatan:
- Maleficience
- Justice
Definisi & Klasifikasi 2015- haman terhadap perilaku hidup se-
3 MERS 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
- Veracity
- Otomi
ta: EGC hat tidak jelas
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi Rasional C: tanda utama adalah adanya upaya
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI peningkatan status kesehatan yang
minimal, masih merokok dan baru
Contoh Soal mengurangi makan asin

Saat kunjungan rumah didapatkan data: seorang Rasional D: belum bisa dikatakan gagal melaku-
laki-laki, berusia 58 tahun, mengeluh nyeri kan tindakan untuk mengurangi
kepala sampai ke leher sejak 3 hari yang lalu, resiko karena baru 4 bulan didiag-
nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Keluar- nosa
ga mengatakan klien sudah mengurangi makan
asin namun masih sering tergoda merokok. Su- Rasional E: perilaku tidak menjalankan anjuran
dah 4 bulan mengalami hipertensi tetapi belum atau program tidak tegas tergambar
kontrol secara teratur. Pada pemeriksaan didapat- dalam vignette
kan tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 100 x/mt,
frekuensi pernafasan 20 x/mt, suhu 73,1 oC.
Kunci Jawaban: C

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

29
H. 1. Konsep Keperawatan Gerontik
No Sub Topik Elemen Referensi
Referensi : Konsep Keperawatan Geron- 1. Miller, C.A. (2012). Nursing
tik for wellness in older adults: the-
a. Gerontik ory and practice (6th Ed.). Phil-
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan b. Gerontologi
c. Geriatrik
adelphia: Lippincott Williams &
Wilkin. Halaman: 59 s.d 61

Indonesia: Difinisi dan indicator Diagnos- Gerontik: Cabang keilmuan 2. Meiner, S. E. (2015). Geron-
keperawatan yang terdiri dari tologic Nursing (5th Ed.). USA:
tik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI Konsep seni dan praktik pada lanjut Mosby, Elsevier Inc. Halaman
1 Keperawatan usia, terdiri dari upaya pro- 1-4 (chapter 1)
Gerontik motif, preventif dan kuratif di
setting komunitas maupun RS
Gerontologi: Ilmu yang mem-
pelajari lanjut usia

H. Keperawatan gerontik Geriatrik: Cabang ilmu ke-


dokteran yang mempelajari
kondisi patologis dan penatal-
Deskripsi aksanaannya pada lansia.

a. Teori biologis 1. Miller, C.A. (2012). Nursing


b. Teori psikologis for wellness in older adults: the-
Keperawatan Gerontik adalah mata ajar c. Teori sosial budaya ory and practice (6th Ed.). Phil-
Teori Biologis: adelphia: Lippincott Williams &
yang melingkupi pembahasan mengenai - Wear and Tear Wilkin.
- Cross-linkage - Teori Biologis: Halaman 49
kebutuhan dasar manusia akan oksigenisa- - Free radical s.d 50
- Genetic - Teori Sosial Budaya: 51 s.d 53
si, sirkulasi, cairan nutrisi, eliminasi, mo- 2 Teori Menua
- Immunity
Teori Sosial :
- Teori Psikologis: 54 s.d 55

Budaya 2. Meiner, S. E. (2015). Geron-


bilisasi, integritas kulit, istirahat dan tidur, 1. Disengagement tologic Nursing (5th Ed.). USA:
2. Activity Mosby, Elsevier Inc. Chapter 2,
thermoregulasi, keamanan dan kenyamanan, 3. Subculture halaman 17-26.
Teori
seksualitas dan reproduksi pada lanjut usia. Psikologis :
1. Human needs

Bertambahnya usia akan mengakibatkan 2. Gerotrancendence


3. Personality development

terjadinya perubahan fisiologis pada semua - Demografi penduduk lansia 1. Miller, C.A. (2012). Nursing
- Bentuk layanan bagi lansia for wellness in older adults:
sistem tubuh. Perubahan yang terjadi mer- - Abuse dan neglect pada
lansia
theory and practice (6th Ed.).
Philadelphia: Lippincott Wil-
liams & Wilkin
upakan integrasi dari proses menua alami Bentuk layanan: - Demografi penduduk lansia:
Tren dan isu
- Hospital based (layanan hal 8-13
dan faktor risiko yang menyertai sehingga 3 keperawatan
gerontik
akut) - Bentuk layanan bagi lansia:
- Nursing home setting chapter 6
menjadi fokus kajian dalam keperawatan - Community based : adult
day care, respite care 2. Meiner, S. E. (2015). Geron-
gerontik. Proses fisologis berbeda dengan tologic Nursing (5th Ed.). USA:
Peningkatan populasi lansia di Mosby, Elsevier Inc. Chapter 1,
dunia termasuk Indonesia. halaman 4-7.
kondisi patologis, sehingga dibutuhkan pen-
getahuan dan pemahaman yang baik pada H. 2. Perubahan Fisiologis sistem tubuh pada
lansia. Perawat dalam melakukan asuhan lansia
dan pelayanan keperawatan pada lanjut usia No Sub Topik Elemen Referensi

yang mengalami gangguan kebutuhan dasar - Perubahan anatomi dan


fungsi organ pada tiap

tersebut membutuhkan pengetahuan dan ket- Perubahan


fisiologis pada -
sistem.
Berbagai faktor yang
sistem: mempengaruhi penurunan
rampilan menyelesaikan masalah tersebut. - Kardio-va fisiologis pada tiap sistem
1. Miller, C.A. (2012). Nursing
for wellness in older adults:
skuler tersebut
Setting layanan kasus keperawatan gerontik - Respiratory - Gangguan patologis yg
theory and practice (6th Ed.).
Philadelphia: Lippincott Wil-
- Gastro-in lazim dialami lansia pada
liams & Wilkin.
saat ini adalah di rumah sakit yaitu ruang testinal tiap sistem: hipertensi,
PPOK, malnutrisi, arthritis,
- Kardiovaskuler : hal 408-429
- Integumen
- Respiratory: hal 435-448
- Muskulo BPH, keganasan, katarak
rawat dan poliklinik geriatri, di rumah dalam 1 skeletal - Pengkajian sistem tubuh
- Gastrointestinal: hal 358-376
- Integumen: hal 477-492
(otot, tulang, pada lansia: pemeriksaan
bentuk kunjungan rumah, dan di panti werd- sendi, fisik (IPPA) dan diagnostik.
- Muskuloskeletal (otot, tulang,
sendi, syaraf): hal 452-471
syaraf) Tanda-tanda vital pada
- Genitourinari: 383-402
ha. - Genitouri lansia.
- Thermoregulasi: hal 513-521
nari
- Sensori: penglihatan: hal
- Thermo-reg Kondisi patologis yang khas
333-353
ulasi pada lansia:
- Pendengaran: hal 311-329
- Sensori: 1. Aterosklerosis
penglihatan, 2. Hipertensi
pendengaran 3. PPOK
4. Malnutrisi
5. Konstipasi

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


30
6. Kanker kulit 14. Defisit perawatan diri:
7. Luka tekan 2. Meiner, S. E. (2015). Geron- bathing, toileting, dressing,
8. Osteoartritis tologic Nursing (5th Ed.). USA: feeding
9. Osteoporosis Mosby, Elsevier Inc. 15. Inkontinensia urin: urge,
10. Inkontinensia - Kardiovaskuler : hal 388-391 stress, fungsional
11. Hipotermia - Respiratory: hal 422-427 16. Kerusakan mobilitas fisik
12. Katarak - Gastrointestinal: hal 477-483 17. Kerusakan mobilitas di
13. Tuli konduktif - Integumen: hal 608-628 tempat tidur
14. Insomnia - Muskuloskeletal (otot, tulang, 18. Kerusakan mobilitas di
15. Sleep apnea sendi, syaraf): hal 511-538 kursi roda
- Genitourinari: 383-402 19. Kerusakan duduk
Pengkajian khas pada lansia - Thermoregulasi: hal 541-558 20. Kerusakan berjalan
1. Mini Nutrition Assessment - Sensori: penglihatan: hal 21. Kerusakan berdiri
(MNA) 640-648 22. Risiko jatuh
2. Berg Balance Scale (BBS) - Pendengaran: hal 649-654 23. Hipotermia
3. Morse Fall Scale (MFS) 24. Risiko kerusakan integ
ritas kulit
25. Risiko luka tekan
26. Kerusakan Memori
H. 3. Perubahan Fungsi psikososial 27. Konfusi kronis

pada lansia Intervensi keperawatan khas


pada lansia
1. Komunikasi terapeutik pada
No Sub Topik Elemen Referensi lansia dengan berbagai
- Fungsi kognitif, afektif dan 1. Miller, C.A. (2012). Nursing gangguan: penglihatan,
psikososial pada lansia for wellness in older adults: the- pendengaran, post stroke,
Fungsi kognitif
1 - Gangguan kognitif, afektif, ory and practice (6th Ed.). Phil- penurunan kognitif
pada lansia
psikososial pada lansia adelphia: Lippincott Williams & 2. Manajemen nutrisi: Diet
- Faktor yang mempengaruhi Wilkin. rendah kalori, garam,
fungsi kognitif, afektif dan - Fungsi kognitif pada lansia hal kolesterol dan lemak
Kerusakan 3. Penggunaan alat bantu
psikososial pada lansia 187-198
2 kognitif pada makan
- Pengkajian fungsi kognitif, - Kerusakan kognitif pada lan-
lansia 4. Penggunaan alat bantu
afektif dan psikososial pada sia: hal 255-279
lansia - Kerusakan afektif: depressi jalan: walker dan tongkat
pada lansia: hal 287-305 5. Pencegahan jatuh
Kerusakan Gangguan kognitif dan afektif - Fungsi psikososial pada lansia: 6. Latihan keseimbangan
3 afektif: depressi pada lansia (demensia, deliri- hal 202-221 7. Perawatan tirah baring
pada lansia um, depresi): 8. Perawatan kulit
- Definisi 2. Meiner, S. E. (2015). Geron- 9. Perawatan kaki
- Tipe tologic Nursing (5th Ed.). USA: 10. Back masase
- Faktor yang berhubungan Mosby, Elsevier Inc. 11. Rileksasi napas dalam
- Fungsi kognitif pada lansia hal 12. Manajemen risiko
Pengkajian khusus 561-567 hipotermi
Fungsi psikoso-
4 - Mini mental state exam - Kerusakan kognitif pada lan- 13. Stimulasi kognitif
sial pada lansia
(MMSE) sia: hal 569-574 14. Oral hygiene
- Geriatric Depression Scale - Kerusakan afektif: depresi 15. Ekstraksi serumen telinga
(GDS) pada lansia: hal 567

H. 4. Asuhan keperawatan pada lansia den Contoh Soal


gan masalah pemenuhan kebutuhan
dasar Seorang perempuan berusia 73 tahun diantar ke
No Sub Topik Elemen Referensi
poliklinik dan mengeluhkan pada perawat yang
bertugas mengenai kulitnya yang tampak sangat
- Pengkajian Keperawatan
- Diagnosis Keperawatan
- Intervensi Keperawatan
keriput dan tidak kencang lagi. Perawat men-
- Evaluasi
1. Miller, C.A. (2012). Nursing jelaskan tentang adanya kolagen yang bertam-
Diagnosis Keperawatan khas for wellness in older adults:
pada lansia: theory and practice (6th Ed.). bah seiring pertambahan usia.
1. Risiko kerusakan fungsi Philadelphia: Lippincott Wil-
Asuhan keper- kardio-vaskular liams & Wilkin.
awatan individu
lansia dengan
2. Risiko prilaku kesehatan
berisiko 2. Meiner, S. E. (2015). Geron-
Pertanyaan Soal
masalah pe- 3. Ketidak-efektifan pemeli tologic Nursing (5th Ed.). USA:
menuhan kebu- haraan kesehatan Mosby, Elsevier Inc.
tuhan: 4. Ketidak-efektifan manaje Apakah teori yang digunakan untuk menjelaskan
1 - Sirkulasi men kesehatan 3. Nanda International. (2014).
- Oksigenasi 5. Intoleransi aktivitas Nursing diagnoses: definition proses menua di tersebut?
- Cairan-nutrisi 6. Bersihan jalan napas tidak & classification 2015-2017.
- Eliminasi efektif United Kingdom: Blackwell
-Perawatan diri 7. Ketidak-efektifan pola Publishing.
-Aman-nyaman napas Pilihan Jawaban
- Istirahat-tidur 8. Sindrom kelemahan (frail 4. Bulechek, G.M., Butcher,
elderly syndrome) H.K., Dochterman, J.M. (2013).
9. Ketidak-seimbangan nutri Nursing intervention classifi- a. imunity
si kurang dari kebutuhan cation (NIC). 5th ed. United
10. Obesitas
11. Kerusakan menelan
Kingdom: Elsevier Inc
b. radikal bebas
12. Kostipasi
13. Ketidak-seimbangan c. apoptosis
gula darah
d. cross linkage

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

31
e. wear and tear

Kunci Jawaban: D
Rasional:

Rasional A : teori imunitas menjelaskan


bahwa proses menua disebab- Referensi:
kan karena menurunnya status
imun/ kekebalan tubuh seiring Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness
dengan peningkatan usia. se- in older adults: theory and practice (6th
hingga tubuh dengan mudah Ed.). Philadelphia: Lippincott Williams &
terpengaruh oleh benda asing Wilkin. Chapter 4, p 45.
yang masuk kedalam tubuh dan
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing (5th
menyebabkan proses menua
Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. Chapter 2,
Rasional B : teori ini menjelaskan menua p 16.
disebabkan karena adanya
molekul tidak stabil dan reaktif
yang dihasikan dari proses me- I. Kepemimpinan dan Manajemen
tabolisme Pelayanan Keperawatan

Rasional C : teori ini menjelaskan bahwa Deskripsi


menua disebabkan bukan kare-
Mata ajar ini mempersiapkan mahasiswa
na proses peradangan, ditentu-
agar mampu menjadi pemimpinan dan ma-
kan oleh gen, merupakan pros-
najer pelayanan keperawatan yang mengim-
es normal perkembangan yang
plementasikan gaya kepemimpinan, fungsi
terjadi terus menerus sepanjang
kepemimpinan, fungsi-fungsi manajemen,
kehidupan
melakukan kajian analisis, menerapkam
Rasional D : teori ini menjelaskan menua model asuhan keperawatan, melakukan audit
karena adanya kerusakan pada mutu layanan keperawatan dan melakukan
molukel sel DNA yang tidak intervensi yang berfokus pada patien safety.
dapat di perbaiki, terbentuknya
zat kolagen yang membuat ke-
I. 1. Implementasi gaya kepemimpi-nan dan
gagalan organ karena protein-
fungsi kepemimpi-nan dalam pelayanan
nya menjadi tidak elastis dan
keperawatan
tidak efektif No Sub Topik Elemen Referensi

Gaya a. Gaya demokratis 1. Dumilah, (2010), Rencana


Rasional E : teori ini menjelaskan bahwa Kepemi-
mpinan
b.
c.
Gaya Otoriter
Gaya militeristis
Strategis; Jakarta; EGC

1
d. Gaya autokratis 2. Gillies. (2004). Nursing Man-
proses menua diibaratkan sep- e. Gaya kharismatis agement: A System Approach.
f. Gaya Leizes faire Philadelphia: WB Saunders
erti sebuah mesin yang bila tel- Fungsifungsi a. Mempengaruhi orang lain
Company,

kepemimpi-nan b. Motivator
ah lama digunakan maka akan- c. Model/Contoh/Tauladan
3. Mustikasari, (2012).
Komunikasi Terapeutik; Jakarta:
2 d. Decision making
mengalami kerusakan EGC

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


32
4. Nursalam. (2012). Kepemi- I. 4. Kajian SWOT Analisis
mpinan dan manajemen. Jakarta:
EGC No Sub Topik Elemen Referensi

5. Potter and Perry. (2010). SWOT Analisis :


1. Dumilah, (2010), Rencana
Fundamental of Nursing (Edisi a. Strenght
Strategis; Jakarta; EGC
Indonesia), Jakarta: EGC 1 SWOT Analisis b. Weaknes
c. Oportunity
2. Gillies. (2004). Nursing Man-
6. Stuart and Sundden. (2008). d. Treat
agement: A System Approach.
Komunikasi Teurapeutik, Fish Bone Analisis : Philadelphia: WB Saunders
Jakarta: EGC 1. Man Company,
Fish Bone 2. Money
7. Sitorus,R. (2007). Model 2
Analisis 3. Macine 3. Mustikasari, (2012). Komuni-
Praktik Keperawatan Profesion- 4. Material kasi Terapeutik; Jakarta: EGC
al; Jakarta: EGC 5. Methode
4. Nursalam. (2012). Kepemi-
Diagram Cartesius :
mpinan dan manajemen. Jakarta:
1. Kuadran kiri bawah
Diagram EGC
I. 2. Implementasi fungsi-fungsi manajemen 3
Cartesius
2. Kuadran kiri atas
3. Kuadran kanan bawah
5. Potter and Perry. (2010).
4. Kuadran kanan atas
No Sub Topik Elemen Referensi Fundamental of Nursing (Edisi
Prioritas masalah : Indonesia), Jakarta: EGC
1. Dumilah, (2010), Rencana Prioritas
Planning/pe-ren- a. Membuat program kerja 4 a. Metode CARL
1 Strategis; Jakarta; EGC masalah
canaan b. Membuat jadwal dinas b. Metode Bryan 6. Stuart and Sundden. (2008).
Komunikasi Teurapeutik,
2. Gillies. (2004). Nursing Man- Plan Of Action :
Organizing/ Jakarta: EGC
a. Menyusun kepanitiaan agement: A System Approach. a. Penyelesaian masalah
2 peng-organi- b. Sararan
b. Menyusun tim Philadelphia: WB Saunders 5 Plan Of Action 7. Sitorus,R. (2007). Model
sasian c. Metode
Company, Praktik Keperawatan Profesion-
d. Penanggung Jawab
al; Jakarta: EGC
3 Staffing/staff Mengatur staff 3. Mustikasari, (2012). e. Evaluasi
Komunikasi Terapeutik; Jakarta:
EGC
Directing/
4
pengarahan
Mengarahkan staf 4. Nursalam. (2012). Kepemi- I. 5. Model Asuhan Keperawatan
mpinan dan manajemen.
Jakarta: EGC No Sub Topik Elemen Referensi
Bugedting/
5 Model praktik keperawatan
ke-uangan 5. Potter and Perry. (2010).
profesional, semua perawat
Efektifvitas dan efisiensi Fundamental of Nursing (Edisi 1 MPKP
harus sudah berpendidikan
Controling/pen- Indonesia), Jakarta: EGC
6 Ners
gawasan
6. Stuart and Sundden. (2008). Memadukan tim kerja keper-
Komunikasi Teurapeutik, awatan, antara perawat lulusan
Mengamati pelaksanaan askep Jakarta: EGC D3 dan Ners. Peran perawat-
Tingkatan 1. Top manager nya terbagi menjadi; perawat
7 primer dan perawat asociate,
manager 2. Midle manager 7. Sitorus,R. (2007). Model
2 Metode tim
3. Lower manager Praktik Keperawatan Profesion- ada ketua tim satu orang yang
al; Jakarta: EGC membawahi 2 sd tiga orang
perawat associate yang ber- 1. Potter and Ferry. (2010).
tanggung jawab terhadap 3 sd Fundamental of Nursing,
5 pasien. Jakarta: EGC
I. 3. Komunikasi efektif dalam pelayanan 2. Ratna Sitorus. (2007). Model
Transisi model MPKP, perpad-
Praktik Keperawatan Profesion-
keperawatan 3 Moduler
uan metode tim, penanggung-
jawab tim berperan juga se- al; Jakarta: EGC
bagai penanggung jawab shiff.
No Sub Topik Elemen Referensi
Perawat dibagi tugas berdasar-
kan beberapa intervensi asu-
han keperawatan yang dilaku-
kan, dilaksanakan di Indonesia
4 Fungsional ketika pendidikan perawat be-
Fase Pra-orientasi :
lum di didik di perguruan ting-
1. Mempersiap-kan fisik dan
gi. Sampai saat ini dibeberapa
mental
rumah sakit daerah terpencil
2. Mengetahui nama pasien
di Indonesia masih diterapkan
3. Mengetahui diagnosa medis
4. Mengetahui asal pasien

Fase Orientasi
1. Memberi salam I. 6. Focus patient safety
Tahapan komu-
2. Menjelaskan intervensi 1. Mustikasari, (2012). Komu-
nikasi layanan No Sub Topik Elemen Referensi
3. Melakukan informed con nikasi Terapeutik; Jakarta: EGC
keperawatan
sent (tindakan invasive) Mencuci tangan
1 Komunikasi da-
2. Stuart and Sundden. (2008). (hand washing
lam Organisasi 1
Fase kerja Komunikasi Teurapeutik, Jakar- dan five mo- a. Saat mau melakukan
a. Horizontal
1. Melakukan intervensi sam ta: EGC ment) tindakan
b. Vertikal
bil tetap berkomunikasi b. Saat setelah kontak dengan
2. Melakukan manajemen Taat SOP yang
pasien 1. Nursalam. (2012). Kepemi-
nyeri/distraks 2 berlaku dalam
c. Saat terkena cairan dari mpinan dan Manajemen Jakarta;
setiap intervensi
pasien EGC
Fase terminasi : d. Saat terkena produck darah
1. Mengevaluasi keadaan Selalu melaku- pasien 2. Potter and Ferry. (2010). Fun-
pasien kan teknik e. Setelah melakukan damental of Nursing, Jakarta:
2. Mengatakan selesai aseptic dan anti intervensi EGC
3. Mengucapkan terimakasih 3 septic dalam
melakukan in- Implementasi 10 SOP terbesar
tervensi keper- di setiap ruang rawat
awatan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

33
I. 7. Manajemen konflik ploma 3 dengan berbagai usia. Tidak ada kejadian
No Sub Topik Elemen Referensi yang diluar kendali pada waktu sebelumnya.
1. Gillies. (2004). Nursing Man-
agement: A System Approach.
a. Kompromi/
negosiasi;
Philadelphia: WB Saunders Pertanyaan soal:
Company
b. Kompetisi,
Strategi-strategi c. Akomodir
2. Nursalam. (2012). Kepemi-
1 penyelesaian d. Smoothing/instrospeksi
mpinan dan Manajemen Jakarta;
Apakah gaya kepemimpinan yang di tepat diter-
konflik diri,
EGC
e. Menghindar
f. Kolaborasi
apkan dalam situasi tersebut?
3. Potter and Ferry. (2010).
g. Avoiding
Fundamental of Nursing,
Jakarta: EGC Pilihan jawaban:

I. 8. Mutu pelayanan keperawatan a. otoriter


No Sub Topik Elemen Referensi

Teknik aseptic a. Komitmen menggunakan 1. Nursalam. (2012). Kepemi- b. leizes faire


dan anti septic; SOP dalam setiap interven- mpinan dan Manajemen. Jakar-
cairan desinfek- si keperawatan ta; EGC
1 tan dan desifeksi b. Pwelaksanaan cuci tangan c. demokratis
b. SOP sesuai 6 langkah 2. Potter and Ferry. (2010).
pedoman yang c. Angka flebitis Fundamental of Nursing. Jakar-
berlaku d. Pasien jatuh
e. Kejadian Decubitus
ta: EGC
d. partisipatif
Focus patient f. Bed Occupying Rate (BOR)
safety; five dan Length of Stay (LOS)
2 moment, hands e. militeristik
scrub, hand
washing

Indikator mutu Rasional:


3 layanan keper-
awtan

Akreditasi ru- Rasional A : diterapkan dalam situasi kritis dan


mah sakitteknik
aseptic dan anti
septic; cairan
memberikan instruksi secara tegas
4
desinfektan dan
desifeksi b. SOP
sesuai pedoman Rasional B : karena memimpin tidak mempunyai
yang berlaku
kemampuan dalam membuat kepu-
tusan, atau sedang menguji kemam-
I. 9. Pengelolaan SDM Rumah sakit
No Sub Topik Elemen Referensi
puan staf
A. Pelatihan 1. Gillies. (2004). Nursing Man-
B. Seminar agement: A System Approach.
1
Pembinaan
C. Workshop Philadelphia: WB Saunders
Rasional C : selalu menghargai pendapat staf
SDM Perawat
D. Studi lanjut Company
E. Job Carier dan meminta pendapat staf sebelum
2. Nursalam. (2012). Kepemi-
Rumus yang sering digunakan
Perhitungan dalam perhitungan SDM
mpinan dan Manajemen. membuat keputusan. Memerlukan
Jakarta; EGC
jumlah kebu- Keperawatan adalah
2
tuhan tenaga 1. Rumus Giilies
3. Potter and Ferry. (2010).
proses lama. Tidak cocok untuk tu-
keperawatan: 2. Rumus Douglas
Fundamental of Nursing.
3. Rumus depkes
Jakarta: EGC
gas rutin dan jangka pendek
1) Total care: seluruh aktivitas
dan kebutuhan di bantu oleh
perawat atau keluarga Rasional D : menghargai kompetensi yang ada,
2) Partial Care; sebagaian akti

3
Perhatikan
kondisi pasien:
vitas dan kebutuhan dibantu
perawat dan keluarga
cocok untuk anggota yang berpen-
3) Minimal care; hanya
sebagaian aktivitas dan
galaman yang sudah sesuai tuntutan
kebutuhan dibantu perawat
dan keluarga manajemen

Contoh Soal Rasional E : melakukan komando tanpa mem-


beri kesempatan untuk mengemu-
Ners baru bekerja 6 bulan diminta menjadi ketua kan pendapat. Tidak cocok untuk
regu sementara di bangsal rawat inap menggan- ketua regu sementara
tikan ketua regu yang izin mendadak. Anggota
regu adalah perawat lama dengan pendidikan di-

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


34
Kunci Jawaban: C

Referensi

Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan


Manaje- men. Jakarta; EGC

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

35
BAB
V SOAL
LATIHAN
Latihan Soal Keperawatan Gawat Darurat Pilihan Jawaban:

1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun, dengan a. authonomy dan beneficence


keluhan demam & flu marah-marah kepada b. beneficence dan justice
perawat triase UGD karena merasa lambat c. justice dan nonmaleficence
mendapatkan pelayanan medis padahal su- d. nonmaleficence dan fidelity
dah menunggu selama ± 30 menit dan meli- e. fidelity dan authonomy
hat perawat lebih mendahulukan pasien yang
baru datang. Perawat kemudian menjelaskan
3. Seorang perawat UGD menerima 5 kunjun-
bahwa pasien yang masuk ke UGD akan di
gan pasien secara bersamaan. Pasien pertama,
prioritaskan berdasarkan tingkat kega-
seorang nenek yang mengeluh sesak napas;
watannya dan kondisi yang mengancam
Kedua, pasien laki-laki dengan riwayat ACS
nyawa.
dan mengalami nyeri dada yang menyebar
Pertanyaan soal: sampai ke leher dan lengan kiri; Ketiga, anak
balita dengan suhu 40oC dan mengalami ke-
Apakah prinsip etik yang dilaksanakan oleh jang tonik-klonik; Pasien keempat dan keli-
perawat tersebut? ma, suami istri yang mengalami kecelakaan
dimana sang suami mengalami fraktur ter-
Pilihan Jawaban:
buka pada mid shaft tibia kanan, sedangkan
a. justice
sang istri mengalami trauma kepala dan tam-
b. veracity pak apatis.
c. autonomy
d. beneficence Pertanyaan soal
e. non-maleficence
Manakah pasien yang perlu mendapatkan
pertolongan prioritas pertama?

2. Seorang laki-laki 45 tahun di rawat di ICCU Pilihan Jawaban:


dengan Sindrom Koroner Akut (SKA). Pada
a. pasien pertama
saat perawat melakukan observasi TTV, pa-
b. pasien kedua
sien tiba-tiba mengeluh nyeri dada dan kemu-
c. pasien ketiga
dian mengalami henti jantung. Perawat akan
d. pasien keempat
melakukan RJP namun keluarga keberatan
e. pasien kelima
dan menolak tindakan tersebut dilakukan
meskipun sudah diberikan penjelasan, den-
gan alasan supaya pasien bisa meninggal 4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke
dengan tenang. UGD dengan keluhan sakit kepala dan tidak
Pertanyaan soal: bisa tidur. Pasien tampak tidak tenang, mon-
dar-mandir di depan loket triase dan mar-
Apakah dilema etik yang dialami oleh per- ah-marah kepada petugas triase karena mera-
awat? sa lambat dilayani. Riwayat pasien sering
mendengar suara-suara yang tidak jelas dan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

35
pernah dirawat di fasilitas kesehatan jiwa. perasaan voluntir. Karena kesulitan dalam
memperoleh partisipan, perawat tersebut
Pertanyaan soal
bertanya kepada partisipan yang ada ke-
Apakah kategori triase yang sesuai untuk mungkinan calon partisipan lainnya yang
pasien tersebut? juga mengalami masalah yang sama.

Pilihan jawaban Pertanyaan soal

a. resusitasi Apakah metode sampling yang diaplikasikan


b. emergency oleh perawat tersebut?
c. urgent
d. semi-urgent Pilihan jawaban
e. non-urgent a. total sampling
b. snowball sampling
c. purposive sampling
5. Seorang perawat bekerja di UGD menemu-
d. theoretical sampling
kan fenomena banyaknya hasil triage pasien
e. consecutive sampling
yang kurang sesuai, terkadang undertriage
atau overtriage. Perawat tersebut berencana
melakukan penelitian untuk mengetahui 7. Dalam keadaan bencana ditemukan korban
tingkat pengetahuan perawat UGD tentang laki-laki. Pada saat pengkajian ditemukan je-
triage dengan menyebarkan kuesioner yang jas pada kepala dan paha kiri, airway paten,
berisi skenario-skenario kasus triage. tetapi korban tidak bernapas dan tidak ter-
Pertanyaan soal aba nadi karotis.

Apakah desain yang sesuai untuk penelitian Pertanyaan soal


tersebut? Apakah kategori triase untuk korban terse-
Pilihan jawaban but?

a. cohort Pilihan jawaban


b. qualitative a. merah
c. experiment b. biru
d. case control c. hijau
e. cross-sectional d. hitam
e. kuning

6. Seorang perawat menemukan tingginya


risiko kejadian Secondary Traumatic Stress
8. Seorang petugas triase bencana menemu-
Disorder (STSD) pada voluntir yang tel-
kan korban dengan fraktur tertutup pada
ah berpartisipasi pada penanganan bencana
lengan serta vulnus laserasi dan perdarahan
tsunami. Perawat akan melakukan peneli-
pada dahi akibat tertimpa reruntuhan rumah.
tian untuk mengekplorasi pengalaman dan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


36
Pasien masih sadar dan dapat berjalan Pertanyaan soal
sendiri.
Apakah tindakan yang harus dilakukan per-
Pertanyaan soal awat selanjutnya?

Apakah kategori triase korban tersebut? Pilihan jawaban

Pilihan jawaban a. Memastikan patensi airway


a. merah b. Melakukan pemeriksaan pernapasan
b. biru c. Membaringkan pasien ke posisi
c. hijau pemulihan
d. hitam d. Melanjutkan pemberian ventilasi saja
e. kuning setiap 6 detik
e. Melanjutkan pemberian kompresi &
ventilasi (30 : 2)
9. Ditemukan korban laki-laki berusia 35 tahun
tidak sadar yang dicurigai terkena serangan
jantung. Pada pengkajian primer korban ti- 11. Seorang wanita hamil mengalami sumbatan
dak berespon terhadap nyeri & palpasi total saluran pernapasan akibat tersedak se-
nadi karotis tidak teraba. butir bakso. Korban masih sadar, tampak pu-
cat dan cemas serta memegang lehernya.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Berdasarkan AHA 2015, apakah tindakan
yang harus dilakukan oleh penolong selan- Apakah teknik yang paling tepat untuk me-
jutnya? nolong korban tersebut?

Pilihan jawaban Pilihan jawaban

a. Melakukan kompresi dada 30 x a. back blow


b. Melakukan bantuan ventilasi 2x b. chest thrust
c. Melihat, dengar dan rasa pernapasan c. abdominal thrust
klien d. finger cross & sweep
d. Membuka airway dengan head tilt e. resusitasi jantung paru
chin lift
e. Mereposisi tangan dan memeriksa 12. Ditemukan korban laki-laki berusia 30 ta-
kembali nadi karotis selama 10 detik hun, akibat kecelakaan lalu lintas. Pengkaji-
an primer klien tidak sadar dan tampak luka
10. Perawat melakukan bantuan hidup dasar ke- laserasi dan perdarahan pada area hidung dan
pada pasien yang mengalami henti jantung. mulut. Klien tidak berespon terhadap nyeri,
Setelah 5 siklus, dilakukan evaluasi dan su- tidak bernapas dan tidak teraba nadi karotis.
dah teraba denyutan nadi karotis. Pertanyaan soal

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

37
Berdasarkan AHA 2010, apakah tindakan belakang.
prioritas pada kasus tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah alat mobilisasi yang paling sesuai
a. Tidak melakukan BHD untuk mengevakuasi korban tersebut?
b. Melanjutkan BHD tanpa pemberian
Pilihan jawaban
ventilasi
c. Menunggu bantuan tim kesehatan a. scoop stretcher
yang lebih kompeten b. basket stretcher
d. Membersihkan area mulut dan hidung c. short spine board
lalu memberikan bantuan ventilasi d. long spine board
e. Mengunakan face shield untuk e. Kendrick Extrication Device (KED)
menghindari kontak langsung den-
gan sekresi klien
15. Seorang laki-laki berusia 45 tahun diantar

13. Seorang perawat prehospital menemukan


ke UGD oleh keluarga dengan keluhan nyeri
dada tembus ke belakang. Pada saat peng-
korban dengan trauma multiple. Korban da-
lam kondisi tidak sadar, tampak darah keluar kajian, pasien tiba-tiba tidak sadar, tampak
tidak bernapas dan tidak teraba nadi. RJP
dari hidung dan mulut dan masih ada perger-
akan dada dan usaha bernapas. diinisiasi oleh tim resusitasi dan selanjutnya
memasang monitoring jantung dengan gam-
Pertanyaan soal baran asystole:

Apakah tindakan prioritas pada kasus terse- Pertanyaan soal


but?
Apakah tindakan prioritas yang harus dilaku-
Pilihan jawaban kan selanjutnya?

a. melakukan suction Pilihan jawaban


b. memanggil bantuan
c. memasang semi-rigid cervical collar a. memberikan injeksi IV. adrenalin 1
mg
d. membuka airway dengan teknik jaw
b. melanjutkan RJP sampai 5 siklus
trust
c. melakukan flat line protocol
e. memasang Oro-Pharingeal Airway
d. memeriksa nadi karotis
(OPA)
e. melakukan dc shock

14. Seorang petugas triase bencana menemukan


korban trauma dengan kondisi masih sadar, 16. Seorang anak, berusia 6 tahun diantar ke
UGD setelah mengalami henti napas akibat
frekuensi napas 22x/menit dan frekuensi
nadi 96x/menit. Korban mengeluh tidak bisa tenggelam di kolam renang. Orang tuanya
menyatakan anaknya masih bernapas dan
menggerakkan extremitas bagian bawahnya.
masih teraba nadi sesaat sebelum sampai ke
Korban dicurigai mengalami cedera tulang

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


38
RS. Setelah 5 siklus RJP, dilakukan evaluasi 18. Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke
dan masih belum teraba denyutan nadi karo- UGD dengan ambulance setelah mengalami
tis. Selanjutnya airway definitive dengan cedera kepala akibat kecelakaan bermotor.
ETT telah berhasil dilakukan. Keadaan umum pasien sadar tetapi mudah
tertidur, membuka mata bila dipanggil,
Pertanyaan soal
bicara tidak koheren dan meracau sendiri
Apakah tindakan yang harus dilakukan per- tapi masih dapat melokalisasi nyeri.
awat selanjutnya?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Berapakah nilai GCS maksimal untuk pa-
a. Melakukan tindakan defibrilasi 2 sien tersebut?
Joule/Kg BB
Pilihan jawaban
b. Melanjutkan pemberian ventilasi saja
setiap 3 detik a. 9
c. Melanjutkan pemberian kompresi & b. 10
ventilasi (15:2) c. 11
d. Melanjutkan pemberian kompresi & d. 12
ventilasi (30:2) e. 13
e. Melanjutkan kompresi 100-120x/
menit & ventilasi 20x/menit
19. Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke
UGD dengan ambulance setelah mengalami
17. Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat cedera kepala akibat kecelakaan bermotor.
diruang ICCU dengan STEMI. Terpasang Setelah dilakukan pemeriksaan CT-scan, pa-
monitoring jantung dengan gambaran beri- sien didiagnosis mengalami edema cerebral
kut: dan diprogramkan untuk osmoterapi IV.
Manitol 20% 0.5 gr/kg BB/6 jam.

Pertanyaan soal

Apakah tindakan yang harus dilakukan


Pertanyaan soal
sebelum pemberian obat tersebut?
Apakah tindakan prioritas yang harus dilaku-
Pilihan Jawaban
kan selanjutnya?
a. mengukur frekuensi nadi
Pilihan jawaban
b. mengukur tekanan darah
a. memberikan injeksi IV. Amiodaron c. mengukur saturasi oksigen
300 mg d. memonitor status kesadaran
b. melanjutkan rjp sampai 5 siklus e. mengukur frekuensi napas
c. melakukan flat line protocol
d. memeriksa nadi karotis
e. melakukan dc shock

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

39
20. Pasien perempuan berusia 35 tahun diantar 22. Seorang perempuan berusia 35 tahun men-
ke UGD dengan ambulance setelah mengala- gaku sering mengalami sesak napas saat ter-
mi luka bakar derajat IIB pada daerah dada, papar debu atau jika terlalu lelah dan cemas.
perut dan kedua tangan akibat tersiram air Hasil pengkajian mendapatkan data perna-
panas 30 menit yang lalu. Diketahui berat pasan cuping hidung, suara paru ronkhi,
badan pasien 50 Kg. batuk tidak produktif, frekuensi napas
32x/menit, frekuensi nadi 88x/menit dengan
Pertanyaan soal
suhu 37,70C.
Berapakah kebutuhan resusitasi cairan 8 jam
Pertanyaan soal
pertama pasien tersebut berdasarkan formula
Parkland-Baxter? Apa masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. 1800 ml
b. 2700 ml a. perfusi perifer tidak efektif
c. 3600 ml b. pertukaran gas tidak efektif
d. 5400 ml c. bersihan jalan napas tidak efektif
e. 7200 ml d. perubahan suhu tubuh
e. risiko kecemasan

Latihan Soal KMB


23. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di
21. Seorang laki-laki berusia 36 tahun di diag-
ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
nosis hemothorak sehingga dipasang water
dan batuk. Frekuensi napas 33x/menit, ada
sealed drainage. Catatan observasi menunju-
retraksi otot sela iga, dan ditemukan ronkhi
kan produksi cairan tertampung pada bot-
diseluruh area paru. Saturasi oksigen 90%
ol semakin berkurang setiap harinya. Di
dan tes sputum BTA (Bakteri Tahan Asam)
hari ke-5 Pasien mengeluh sesak, frekuensi
hasilnya positif.
napas 34x/menit dan 50cc cairan tertampung
dalam botol. Pertanyaan soal :

Pertanyaan soal Apa rencana tindakan utama pada kasus


tersebut?
Apa evaluasi yang harus dilakukan pada
kasus tersebut? Pilihan jawaban :

Pilihan Jawaban a. pengaturan posisi semi fowler


b. kolaborasi pemberian oksigen
a. gerakan dada
c. bantu pasien untuk batuk produktif
b. riwayat sesak
d. lakukan tindakan postural drainase
c. kebersihan botol
e. ajarkan teknik bernapas diafragma
d. posisi ujung selang
e. karakteristik cairan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


40
24. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat 26. Seorang laki-laki berusia 40 tahun pada hari
di ruang penyakit dalam dengan keluhan kedua dirawat di ruang penyakit dalam, masih
sesak dan pucat setelah buang air besar. Hasil mengalami nyeri dada hebat ketika beristi-
pengkajian: Pasien tidak mampu berjalan rahat. Hasil pengkajian: TD 130/95 mmHg,
lebih dari 5 meter karena merasa sesak napas frekuensi nadi 110x/menit, dan frekuensi
dan pusing, riwayat hipertensi sejak 5 tahun. napas 24x/menit. Hasil pemeriksaan: EKG
Semua keluhan hilang setelah beristirahat elevasi pada Segmen ST, sedangkan pemer-
selama 30 menit dengan TD 110/70mmHg. iksaan enzim jantung belum ada hasilnya.

Pertanyaan soal Pertanyaan soal :

Apa intervensi keperawatan utama pada Apa intervensi keperawatan pada kasus
kasus tersebut? tersebut?

Pilihan Jawaban Pilihan jawaban :

a. pembatasan cairan a. pembatasan aktivitas


b. pemberian oksigen b. manajemen nyeri dada
c. modifikasi pola defekasi c. pantau tanda-tanda vital
d. pembatasan aktivitas d. penuhi kebutuhan oksigen
e. observasi tekanan darah e. periksa ulang tes diagnostik

25. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat 27. Seorang laki-laki berusia 40 tahun menge-
hari kedua di ruang penyakit dalam, dengan luh nyeri dada seperti tertimpa benda berat.
keluhan nyeri kepala dan pusing. Hasil pe- Nyeri dirasakan terus menerus yang menye-
meriksaan: TD 150/90 mmHg dan frekuensi bar ke leher dan punggung. Nyeri bertam-
nadi 100x/menit. Terlihat denyutan halus bah saat beraktivitas dan berkurang dengan
di dada kiri pada area garis tengah clavicula beristirahat. Pasien sudah mendapatkan obat
sela iga 4 sesuai frekuensi nadi. anti aritmia dan anti nyeri serta monitor EKG
menunjukan segmen ST elevasi.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal :
Apa indikator evaluasi pada kasus tersebut?
Apa tujuan perawatan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan jawaban:
a. lama perawatan
b. tekanan darah a. mampu beraktivitas tanpa nyeri
c. frekuensi nadi b. periode waktu istirahat bertambah
d. denyutan dada kiri c. nyeri dada berkurang sampai hilang
e. keluhan nyeri kepala d. segmen ST kembali isoelektris
e. masa perawatan memendek

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

41
28. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang 30. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat
ke poliklinik mengeluhkan diare dan sakit di ruang neurologi dengan diagnosis CKR.
perut sejak satu hari yang lalu. Hasil peng- Hasil pengkajian: kesadaran kompos mentis,
kajian: perut teraba tegang, bising usus 25x/ kekuatan otot 5555/5555. Pasien memper-
menit dan diare 6-8 kali, turgor kulit tidak tahankan posisi berbaring telentang selama
elastis, frekuensi nadi 110x/menit dan TD tiga hari dan mengeluh pusing jika beru-
125/80mmHg. bah posisi ke duduk. Tekanan darah saat
berbaring 110/80 mmHg dan ketika duduk
Pertanyaan soal
90/60 mmHg.
Apa intervensi keperawatan yang harus
Pertanyaan soal
dilakukan pada kasus tersebut?
Apa implementasi keperawatan pada kasus
Pilihan Jawaban
tersebut?
a. manajemen nyeri
Pilihan Jawaban
b. pemantauan tanda vital
c. pengukuran produksi urin a. latihan gerak sendi
d. pemasangan cairan intra vena b. merubah posisi tidur
e. pemeriksaan karakteristik feses c. latihan gerak bertahap
d. mengobservasi tekanan darah
e. kolaborasi program fisioterapi
29. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat
di ruang penyakit dalam dengan typoid hari
kedua. Hasil pengkajian: Pasien bedrest, 31. Seorang laki-laki berusia 25 tahun baru saja
suhu tubuh meningkat 38,50C sampai dipindahkan dari unit gawat darurat ke ruang
0
39,5 C, TD 100/70mmHg dan frekuensi nadi perawatan penyakit saraf. Pasien menjawab
110x/menit. Pasien mengeluh sering berker- saat dipanggil namanya dan berkata bahwa ia
ingat terutama setelah minum obat. sangat mengantuk dan pusing. Skor Glasgow
Coma Scale (GCS) 12, terdapat luka di kepa-
Pertanyaan soal :
la yang telah ditutup dan tidak menunjukan
Apa kriteria hasil untuk masalah keper- tanda perdarahan yang berlanjut.
awatan utama pada kasus tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban :
Apa implementasi keperawatan utama pada
a. aktivitas meningkat kasus tersebut?
b. suhu tubuh menurun
Pilihan Jawaban
c. tekanan darah normal
d. frekuensi nadi normal a. meninggikan daerah kepala
e. kebersihan diri terpenuhi b. perawatan luka berkala
c. membatasi gerakan pasien
d. mengobservasi skor GCS
e. mengobservasi perdarahan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


42
32. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa 34. Seorang perempuan berusia 48 tahun datang
keluarga karena di rumah mengalami ke- ke poliklinik kontrol rutin. Hasil pengkajian:
jang-kejang. Hasil pengkajian: kaku kuduk, BB 80kg dengan TB 160cm. Terapi insulin
suhu 400C, dan Skor Glasgow Coma Scale 9. telah diberikan sejak satu bulan. Hasil peng-
Pasien direncanakan dilakukan pemeriksaan kajian: kadar gula darahnya berkisar antara
cairan spinal. 200 mg/dl sampai 250mg/dl. Pasien telah
mengurangi konsumsi karbohidrat dan malas
Pertanyaan soal
berolahraga.
Apa intervensi perawatan prioritas pada ka-
Pertanyaan soal
sus tersebut?
Apa intervensi keperawatan yang prioritas
Pilihan Jawaban
pada kasus tersebut?
a. pantau suhu tubuh
Pilihan Jawaban
b. ciptakan lingkungan yang aman
c. monitor tingkat kesadaran a. tingkatkan aktivitas
d. lakukan perawatan isolasi b. awasi terapi insulin
e. libatkan keluarga dalam perawatan c. atur porsi makanan
d. turunkan berat badan
e. awasi kadar gula darah
33. Seorang perempuan berusia 65 tahun su-
dah dijadwalkan 3 hari lagi untuk menjala-
ni pembedahan lensa matanya yang kedua 35. Seorang laki-laki berusia 47 tahun baru saja
kali. Pasien dirawat di ruang perawatan kelas mengetahui bahwa dirinya didiagnosis di-
3 bersama 5 pasien lainnya. Pasien berbagi abetes mellitus. Luka bekas garukan kuku
fasilitas bersama dengan pasien lainnya. Pa- sulit sembuh sehingga infeksi yang semakin
sien harus berjalan sekitar 10 meter untuk luas dan pada akhirnya setinggi mata kaki
ke kamar mandi. harus diamputasi. Pasien terlihat sedih dan
berulangkali bertanya tentang cara lain se-
Pertanyaan soal
lain pembedahan.
Apa tujuan perawatan prioritas pada kasus
Pertanyaan soal :
tersebut?
Apa jawaban yang paling tepat disampaikan
Pilihan Jawaban
ke pasien?
a. cemas akibat bedah tidak terjadi
Pilihan jawaban:
b. risiko cedera tidak terjadi
c. kemampuan gerak terjaga a. “ Sebaiknya bapak bersabar dan ber-
d. kebutuhan informasi terpenuhi doa saja ”
e. kebutuhan kebersihan diri terpenuhi b. “ Keputusan ini terbaik dan tidak bisa
dihindari ”
c. “ Dokter sudah memutuskan dengan
matang ”

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

43
d. “ Bapak tidak boleh berpikir yang Pilihan Jawaban :
lain-lain ”
a. Kerusakan integritas kulit
e. “ Diskusikan kembali dengan keluar-
b. Kelebihan cairan tubuh
ga “
c. Gangguan rasa nyaman
d. Gangguan perfusi jaringan perifer
36. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat e. Perubahan pola kemih
di ruang bedah paska debridemen kare-
na fraktur tibia fibula dekstra tertutup pada
38. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di
hari ke dua. Pasien terpasang backslap yang
ruang penyakit dalam dengan diagnosis kolik
dibalut dengan elastis verban. Hasil pengka-
renal. Hasil pengkajian nyeri di area ping-
jian: Pasien mengeluh nyeri dan CRT jari
gang menyebar ke bagian atas simpisis pubis
kaki kanan lebih dari dua detik, terasa
dengan skala 8 dari 10, terkadang nyeri saat
baal dan nadi dorsalis pedis melemah.
berkemih dengan jumlah normal dan tampak
Pertanyaan soal kemerahan dalam urin. Hasil Ultrasonografi
menunjukan ada batu di Ureter.
Apa intervensi keperawatan prioritas pada
kasus tersebut? Pertanyaan Soal :

Pilihan Jawaban Apakah masalah keperawatan prioritas pada


kasus tersebut?
a. melakukan pijatan pada jari
b. memberikan kompres hangat Pilihan Jawaban :
c. melonggarkan ikatan bidai
a. nyeri akut
d. mempersiapkan pembedahan
b. cemas
e. meninggikan kaki yang fraktur
c. perubahan pola eliminasi urin
d. defisit volume cairan
37. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di e. obstruksi saluran kemih
ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
dan bengkak di seluruh tubuh. Hasil peng-
39. Seorang perempuan berusia 20 tahun tersir-
kajian pasien mengeluh sesak dan badan
am air panas di dada, perut, dan tangan. Ha-
terasa berat, gatal, piting edema +3, pro-
sil pengkajian pasien mengeluh nyeri 5 dari
duksi urin 500 cc/24 jam, BB 60 Kg, TD
10 dengan pemberian analgetik drip, kulit
160/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit,
tampak merah dan terdapat bullae, TD 90/60,
frekuensi napas 30 x/menit. Hasil laborato-
frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi napas
rium ureum 180mg/dl, kreatinin 7mg/dl, Hb
28 x/menit, BB 60 kg, mukosa bibir kering
8g/dl.
dan produksi urin 100 cc/6 jam.
Pertanyaan Soal :
Pertanyaan Soal :
Apakah masalah keperawatan prioritas pada
Apakah masalah keperawatan yang prioritas
kasus tersebut?
pada kasus tersebut?

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


44
Pilihan Jawaban : dl. Hasil pengkajian saat ini Hb 9,5 mg/dl
dan diijinkan pulang besok.
a. nyeri akut
b. kerusakan integritas kulit Pertanyaan soal :
c. gangguan pola eliminasi urin
Apakah edukasi yang tepat diberikan pada
d. defisit volume cairan
kasus tersebut?
e. risiko infeksi
Pilihan jawaban :

40. Seorang perempuan berusia 25 tahun melaku- a. informasi jenis diet


kan pemeriksaan tes HIV atas kemauannya b. pembatasan aktivitas
sendiri. Pasien ingin mencari tahu penye- c. penjadwalan kunjungan ulang
bab diare dan sariawan yang dideritanya su- d. pemeriksaan kadar Hb secara teratur
lit sembuh. Hasil pengkajian pasien terlihat e. peningkatan peran keluarga
kurus, menikah dan tidak pernah melakukan
perilaku seks bebas. Hasil tes menunjukkan
positif HIV, namun pasien belum mengeta- Latihan Soal Keperawatan Anak
hui dan bertanya tentang hasilnya tersebut ke 42. Seorang anak perempuan usia 2 tahun diba-
perawat. wa ke UGD dengan keluhan sesak napas.
Pertanyaan soal Hasil pengkajian didapatkan: retraksi inter-
costae, frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi
Apakah respons perawat yang tepat pada ka- napas 40x/menit, suhu 37,6o C.
sus tersebut?
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban
Apakah tindakan utama pada kasus di atas?
a. “Sepertinya anda harus menghadapi
persoalan ini sendiri!” Pilihan jawaban:
b. “Anda harus siap dengan berbagai a. monitor irama pernapasan
kemungkinan!“ b. monitor pergerakan dinding dada
c. “Tenang saja, semuanya akan bera- c. posisikan klien semifowler
khir dengan baik!” d. berikan terapi oksigen
d. “Saya bisa merasakan kesedihan e. monitor kesadaran
anda“
e. “Saya menyesal harus menyam-
paikan berita buruk ini” 43. Seorang anak perempuan usia 2 tahun datang
bersama ibunya di UGD dengan keluhan ser-
ing mengalami gusi berdarah dan mimisan.
41. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat Hasil pengkajian: Keadaan umum lemah,
dengan diagnosis Pansitopenia yang belum konjungtiva pucat, tanda biru pada lengan
diketahui penyebabnya. Selama perawatan dan jari-jari tangan, frekuensi napas 27x/
telah diberikan tranfusi darah sebanyak 2 menit, frekuensi nadi 120x/menit, Suhu 37,6
kantong darah karena nilai Hb saat itu 6 mg/ o
C, BB 8 kg, Hb 8,3 gr/dl, RBC 2,8 106 /uL.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

45
Pertanyaan soal: Frekuensi nadi 110x/menit, suhu 36,8 0 C.

Apakah masalah keperawatan utama pada Pertanyaan soal:


kasus di atas?
Apakah masalah utama pada kasus tersebut
Pilihan jawaban: tersebut?

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang Pilihan jawaban:


dari kebutuhan tubuh
a. gangguan pertukaran gas
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan
b. gangguan perfusi jaringan
perifer
c. bersihan jalan napas tidak efektif
c. Risiko perdarahan
d. gangguan pola napas
d. Hipertermi
e. penurunan curah jantung
e. Keletihan

46. Seorang anak usia 4 tahun dibawa ke UGD


44. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa
dengan keluhan terdapat luka tertusuk paku.
ibunya ke UGD dengan keluhan sesak na-
Hasil Pengkajian: terdapat trismus, rhisus
pas, nafsu makan turun. Hasil pengkajian:
sardonikus, epistotonus, ronkhi diseluruh
suara murmur, ekstremitas dingin, CRT >
area paru, stridor. Ibu mengatakan anak ti-
3 detik, frekuensi napas 24x/menit. Ibu men-
dak pernah diimunisasi.
gatakan saat melakukan aktifitas anak mudah
lelah dan semakin sesak. Pertanyaan soal:

Pertanyaan soal: Apakah intervensi utama pada kasus terse-


but?
Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus di atas? Pilihan jawaban:

Pilihan jawaban: a. kolaborasi tracheostomi


b. suction
a. intoleransi aktifitas
c. pendidikan kesehatan: imunisasi
b. gangguan pola napas
d. memberikan penghalang tempat tidur
c. gangguan pola tidur
e. pemasangan NGT
d. penurunan curah jantung
e. gangguan nutrisi kurang dari kebutu-
han 47. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dibawa
ibunya ke UGD dengan keluhan kejang 2
kali selama 3 menit. Hasil pengkajian: kes-
45. Anak laki-laki usia 6 bulan dibawa orang
adaran somnolen, batuk, rokhi, frekuensi
tuanya ke rumah sakit dengan keluhan men-
galami pucat dan kebiruan di sekitar mulut.
napas 22x/menit, frekuensi nadi 100x/menit,
Hasil pengkajian: saat menetek anak sering
suhu 39.6 ºC.
mengalami kebiruan, kebiruan di kuku
jari, dan sianosis pada sekitar mulut.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


46
Pertanyaan soal: gatakan ingin segera sembuh dan bisa seko-
lah kembali. Hasil pemeriksaan laboratorium
Apakah masalah keperawatan pada kasus
didapatkan albumin 1,8 gr/dL.
tersebut?
Pertanyaan soal:
Pilihan jawaban:
Apakah masalah keperawatan utama pada
a. hipertermi
kasus tersebut?
b. risiko cidera
c. risiko kejang berulang Pilihan jawaban:
d. ketidakefektifan bersihan jalan napas
a. ansietas
e. risiko gangguan perfusi jaringan otak
b. intoleransi aktifitas
c. gangguan konsep diri
48. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dirawat d. kelebihan volume cairan
di Ruang anak dengan syndrome nefrotik. e. nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Hasil pengkajian: Anak tampak lemas, ede-
ma bilateral kedua ekstremitas bawah,
50. Anak perempuan berusia 18 bulan di bawa
edema periorbital, frekuensi nadi 88x/
ibunya ke UGD dengan keluhan BAB 10
menit; frekuensi napas 28x/menit; TD
kali sehari konsistensi cair. Hasil peng-
100/66mmHg. Hasil labortaorium: Hb 10.5
kajian didapatkan: turgor kembali tidak
g/dl, HCT 33%, Proteinuria 2+
elastis, ubun-ubun cekung, frekuensi nadi
Pertanyaan soal: 112x/menit, frekuensi napas 33 x/menit,
suhu 37,7°C.
Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus tersebut? Pertanyaan soal

Pilihan jawaban: Apakah tindakan keperawatan utama pada


kasus tersebut?
a. intoleransi aktivitas
b. gangguan integritas kulit Pilihan jawaban
c. gangguan pola eleminasi
a. beri larutan rehidrasi oral sedikit tapi
d. kelebihan volume cairan
sering
e. ketidakseimbangan cairan dan elek-
b. observasi intake dan output cairan
trolit
c. kaji toleransi pemberian makanan
d. beri cairan infuse
49. Seorang anak perempuan berusia 9 tahun di e. timbang BB anak
rawat di ruang anak sejak 3 hari yang lalu.
Hasil pengkajian: kedua ekstrimitas ede- 51. Seorang ibu membawa batita laki laki usia 2
ma, wajah sembab, mual, anak hanya meng- tahun ke poli anak dengan keluhan diare 8x/
habiskan ¼ porsi makanannya, kulit mengk- hari disertai muntah 4x/hari. Hasil peng-
ilat, anak tampak lemah, anak hanya tirah kajian: keadaan umum lemah, mukosa bibir
baring, jumlah urine berkurang. Anak men- kering, kulit disekitar anus tampak kemera-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

47
han, turgor kulit tidak elastis, anak terlihat sempat mimisan sebelum dibawa ke rumah
malas minum. Anak selalu menangis jika sakit. Anak telah mendapat rehidrasi untuk
didekati perawat. mencegah syok.

Pertanyaan soal Pertanyaan soal

Apakah masalah keperawatan utama pada Apa yang harus dievaluasi pada kasus terse-
kasus tersebut? but?

Pilihan jawaban Pilihan jawaban

a. nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh a. turgor kulit


b. kekurangan volume cairan tubuh b. suhu tubuh
c. gangguan integritas kulit c. tekanan darah
d. risiko tinggi infeksi d. frekuensi napas
e. ansietas e. bising usus

52. Seorang anak perempuan usia 6 tahun dirawat 54. Seorang anak laki-laki usia 3 tahun diba-
diruang anak, dengan keluhan nyeri sendi wa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
dan tulang, letih, tidak mau makan, perdar- anak belum bisa berjalan. Ibu mengatakan
ahan gusi dan hidung, tiap 3 bulan anaknya anak belum pernah dilakukan pemeriksaan
selalu opname. Hasil pengkajian: keadaan perkembangan. Perawat melakukan pemer-
umum lemah, nyeri sendi dan tulang ska- iksaan dengan menimbang berat badan anak.
la 8, adanya pembesaran hati dan limfa,
Pertanyaan soal
frekuensi napas 22 x/menit, suhu 37.80C.
Hasil lab Hb 6 g/dl,. Apakah prosedur selanjutnya yang dilakukan
pada kasus tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus di atas? a. menanyakan perkembangan anak
dengan kpsp
Pilihan jawaban
b. memposisikan anak senyaman mun-
a. nyeri akut gkin
b. hipertermia c. melakukan tes daya dengar
c. intoleransi aktivitas d. mengukur lingkar kepala
d. risiko perdarahan e. melakukan tes daya lihat
e. risiko infkesi

55. Seorang anak perempuan usia 3,5 tahun


53. Seorang anak perempuan usia 10 tahun
dilakukan deteksi dini tumbuh kembang di
dirawat di ruang anak dengan keluhan
poli tumbuh kembang Rumah Sakit. Hasil
demam dan pusing. Hasil pengkajian: tam-
pemeriksaan DDST menunjukkan bahwa
pak lemas, mual dan terdapat ptekie. Anak

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


48
ada 1 tugas perkembangan yang caution di hepatitis B, dan 2 minggu yang lalu anak su-
sektor motorik halus, ada 1 tugas perkem- dah mendapatkan polio II.
bangan yang menolak di sebelah kanan usia
Pertanyaan soal
pada sektor personal social dan 1 delay atau
gagal pada bahasa. Apakah jenis imunisasi yang dapat diberikan
saat ini?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah hasil deteksi perkembangan pada
kasus tersebut? a. HiB
b. MMR
Pilihan jawaban
c. DPT I
a. delay d. Polio III
b. normal e. Campak
c. suspest
d. advance
e. unsteable Latihan Soal Keperawatan Maternitas

58. Seorang perempuan berusia 23 tahun


56. Seorang anak perempuan usia 2 bulan di G1P0A0 datang ke poli KIA untuk melaku-
bawa orang tuanya ke puskesmas untuk kan pemeriksaan kehamilan. Hasil pengkaji-
mendapatkan imunisasi. Hasil anamnesa an diperoleh data HPHT tanggal 16 Januari
anak sudah mendapatkan imunisasi BCG, 2017, dan Observasi tanda-tanda vital TD:
hepatitis B, dan 2 minggu yang lalu anak su- 110/70mmHg, Frekuensi Nafas: 20x/menit
dah mendapatkan polio II. dan Frekuensi Nadi: 88x/menit

Pertanyaan soal Pertanyaan soal

Apakah jenis imunisasi yang dapat diberikan Kapankah taksiran persalinan pada kasus?
saat ini?
Pilihan jawaban
Pilihan jawaban
a. 23 September 2017
a. HiB b. 23 Oktober 2017
b. MMR c. 23 November 2017
c. DPT I d. 22 Oktober 2017
d. Polio III e. 22 November 2017
e. Campak

59. Seorang perempuan berusia 23 tahun


57. Seorang anak perempuan usia 2 bulan di G1P0A0 datang ke poli KIA untuk melaku-
bawa orang tuanya ke puskesmas untuk kan pemeriksaan kehamilan. Hasil pengka-
mendapatkan imunisasi. Hasil pengkajian jian: HPHT tanggal 16 Januari 2017, TFU
anak sudah mendapatkan imunisasi BCG, 28cm, TD: 110/70mmHg, Frekuensi Nafas:

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

49
20x/menit dan Frekuensi Nadi: 88x/menit Apakah status obstetri pada pada kasus?

Pertanyaan soal Pilihan jawaban

Berapakah usia kehamilan pada kasus? a. G3P2A1


b. G4P2A1
Pilihan jawaban
c. G3P2
a. 32 minggu d. G4P2
b. 30 minggu e. G5P2A1
c. 31 minggu
d. 28 minggu
62. Seorang perempuan berusia 22 tahun
e. 22 minggu
G1P0A0 hamil 40 minggu, inpartu bera-
da di kamar bersalin. Hasil pengkajian: pa-
60. Seorang perempuan berusia 22 tahun sien gelisah, keluar keringat banyak, dan
G1P0A0 hamil 38 minggu, datang ke poli mengerang kesakitan. Observasi kontraksi
KIA untuk pemeriksaan kehamilan. Hasil uterus frekuensi 4-5x/menit, intensitas be-
pengkajian pada daerah abdomen dengan rat, durasi >40 detik.
palpasi leopold diperoleh pada daerah fun-
Pertanyaan soal
dus terdapat bokong, pada sisi kanan perut
ibu teraba punggung janin dan presentasi Apakah tindakan selanjutnya pada kasus?
kepala belum masuk PAP.
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
a. melakukan pemeriksaan dalam
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus? b. memimpin meneran
c. mengatur posisi
Pilihan jawaban
d. mempersiapkan alat-alat persalinan
a. melakukan pemeriksaan DJJ e. memecahkan ketuban
b. mencari daerah pungtum maksimum
c. pastikan kembali posisi janin
63. Seorang perempuan berusia 26 tahun P1A0
d. klarifikasi pada arteri radialis ibu
berada di ruang nifas dengan keluhan rasa
e. menilai kontraksi rahim
nyeri pada daerah kemaluan. Hasil peng-
kajian terdapat luka episiotomi, kem-
61. Seorang perempuan berusia 32 tahun hamil erahan, edema, dan sekresi negatif, TD
28 minggu datang ke poli KIA untuk kon- 110/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit
sultasi kehamilan. Hasil pengkajian diper- dan frekuensi nadi 88x/menit
oleh data pasien telah memiliki anak hidup
Pertanyaan soal
dua, dan riwayat mengalami keguguran pada
anak ke tiga. Apakah tindakan utama pada kasus?

Pertanyaan soal Pilihan jawaban

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


50
a. Vulva hygiene Apakah masalah utama pada kasus?
b. Edukasi cara perawatan luka
Pilihan jawaban
c. Rawat luka episiotomi
d. Mobilisasi dini a. gangguan rasa nyaman
e. Berikan nutrisi adekuat b. kekurangan volume cairan
c. risiko kekurangan volume cairan
d. risiko syok (hipovolemik)
64. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang
e. ketidakseimbangan nutrisi kurang
ke IGD dengan keluhan perdarahan pada
dari pemenuhan kebutuhan tubuh
awal kehamilan. Hasil pengkajian pasien
mengeluh pusing, lemas, tampak muka pu-
cat, perdarahan berwarna merah terang, kon- 66. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang
sistensi cair, dan menggunakan dua pem- ke IGD dengan keluhan adanya bercak dar-
balut penuh. Observasi tanda-tanda vital TD ah dari kemaluan. Hasil pengkajian pasien
110/70mmHg, frekuensi napas 22x/menit, G1P0A0 hamil 16 minggu, mengeluh cemas
frekuensi nadi 110x/menit dan Capillary akan kehamilannya, pusing, dan lemas. Ob-
Refill Time >3 detik. servasi tanda-tanda vital TD 110/70mmHg,
frekuensi napas 20x/menit dan frekuensi
Pertanyaan soal
nadi 88x/menit.
Apakah masalah utama pada kasus tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah intervensi utama pada kasus?
a. gangguan perfusi jaringan
Pilihan jawaban
b. gangguan keseimbangan cairan
c. risiko injuri maternal a. Tirah baring
d. risiko injuri fetal b. Kurangi aktivitas
e. kurangnya volume cairan dan elek- c. Dukung pasangan
trolit d. Edukasi ibu hamil dan pasangan
e. Kontrol KIA secara teratur

65. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang


ke poliklinik KIA dengan keluhan lemas, 67. Seorang perempuan berusia 22 tahun dirawat
mual dan muntah setiap kali makan atau di ruang nifas dengan perdarahan setelah 2
minum. Hasil pengkajian diperoleh data jam post partum. Hasil pengkajian pasien
pasien mengeluh pusing, lemas, muka puc- mengeluh pusing, lemas, muka pucat, ting-
at, kelopak mata cekung dan turgor kulit gi fundus uteri 1 jari di atas pusat, dan ter-
melambat. Observasi tanda-tanda vital TD aba lunak. Observasi tanda-tanda vital TD
110/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit, 100/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit
dan frekuensi nadi 88x/menit. dan frekuensi nadi 88x/menit.

Pertanyaan soal Pertanyaan soal

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

51
Apakah intervensi utama pada kasus? a. Usapan vagina
b. Colposkopi
Pilihan jawaban
c. USG transvaginal
a. Tirah baring d. Biopsi
b. Masasee uterus e. Pap smear
c. Observasi tanda-tanda vital
d. Posisi
70. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang
e. Cek kelengkapan plasenta
ke poli KIA dengan keluhan keputihan,
gatal dan berbau. Hasil pengkajian pada
68. Seorang perempuan berusia 22 tahun dirawat daerah genital pasien tampak kemerahan
di ruang nifas dengan keluhan demam setelah dan lecet. Observasi tanda-tanda vital TD
melahirkan anak ketiga. Hasil pengkajian 110/70mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, dan
karakteristik lochea rubra, menggunakan dua frekuensi napas 20x/menit.
pembalut penuh, konsistensi cair dan ber-
Pertanyaan soal
bau busuk. Observasi tanda-tanda vital TD
110/70mmHg, suhu 390C, frekuensi napas Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus?
20x/menit dan frekuensi nadi 88x/menit.
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
a. Usapan vagina
Apakah masalah utama pada kasus? b. Colposkopi
c. USG transvaginal
Pilihan jawaban
d. Biopsi
a. Hipertermia e. Pap smear
b. kekurangan volume cairan
c. risiko infeksi
71. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang
d. risiko cidera
ke klinik KIA dengan keluhan nyeri saat haid.
e. ketidakefektifan termoregulasi
Hasil pengkajian diperoleh data nyeri yang
dirasakan pada daerah simfisis. Nyeri seper-
69. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ti tertusuk benda tajam hingga tidak mampu
ke poli KIA dengan keluhan perdarah- untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
an setelah melakukan hubungan seksual
Pertanyaan soal
dengan pasangan. Hasil pengkajian pasien
sering mengalami keputihan, gatal, warna Apakah intervensi utama pada kasus?
kehijauan, konsistensi kental dan berbau.
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
a. Kompres hangat
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus? b. Posisi
c. Massage pada daerah simphisis
Pilihan jawaban
d. Exercise

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


52
e. Diet tersebut?

Pilihan jawaban
Latihan Soal Keperawatan Jiwa
a. terapi aktivitas kelompok
72. Seorang laki-laki usia 23 tahun di bawa ke b. terapi elektro konvulsi
UGD satu hari yang lalu karena minum obat c. terapi lingkungan
nyamuk ¼ gelas. Keluarga mengatakan bah- d. terapi keluarga
wa pasien baru saja di DO dari sekolahnya. e. terapi restrain
Riwayat psikososial, pasien mengatakan bah-
wa dirinya tidak berharga dan tidak memiliki
74. Seorang laki-laki usia 18 tahun dirawat di RS
masa depan.
Jiwa, dengan keluhan sering mendengar su-
Pertanyaan soal ara bunyi-bunyian dan teriakan. Pasien tahu
kalau dirinya mengalami halusinasi dan in-
Apakah prioritas tindakan keperawatan
gin menghindar karena merasa terganggu.
pada kasus tesebut?
Perawat ruangan akan melakukan intervensi
Pilihan jawaban mengontrol halusinasi dengan pendekatan
komunikasi.
a. melakukan pengkajian bunuh diri se-
cara adekuat Pertanyaan soal
b. melindungi pasien dari bahaya perco-
Apakah strategi pelaksanaan (SP) 2 pasien
baan bunuh diri lebih lanjut
pada kasus tersebut?
c. menguatkan kontrak kepada pasien
untuk tidak mengulang perbuatannya Pilihan Jawaban
d. memberikan edukasi cara mengem-
a. program terapi obat
bangkan mekanisme koping yang
b. menghardik halusinasi
efektif
c. lakukan aktifitas yang terjadwal
e. memberikan kesempatan kapa-
d. bercakap-cakap dengan orang lain
da pasien untuk mengekspresikan
e. latih pasien mengontrol
perasaannya
halusinasinya

73. Seorang perawat laki-laki berusia 21 tahun


75. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dibawa
diruang kegawatdaruratan jiwa memper-
oleh keluarga ke RS Jiwa dengan alasan pa-
siapkan peralatan konvulsator, spatel, beng-
sien membakar kulit, dan melukai dirinya
kok, kom, selimut, jelly, restrain, Selimut,
dengan silet di rumah. Hasil pengkajian saat
Perlengkapan Vital Sign, Kassa, Nacl, Jelly
ini, pasien masih nampak mondar mandir,
dan Alat Emergency (oksigen dan suction).
gelisah, mata melotot. Tujuan jangka pendek
Pertanyaan soal dari intervensi keperawatan yang diberikan
oleh perawat adalah melakukan terapi soma-
Apakah tindakan terapi keperawatan yang
tik dengan mencegah pasien melakukan
akan dilakukan oleh perawat pada kasus

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

53
aktifitas yang dapat mencederai dirinya. usak barang-barang yang ada disekitarnya.
Telah dirumuskan intervensi untuk menga-
Pertanyaan soal
tasinya dengan Terapi Aktifitas Kelompok
Apakah intervensi keperawatan yang sesuai (TAK) : mengenal perilaku kekerasan yang
pada kasus tersebut? biasa dilakukan.

Pilihan Jawaban Pertanyaan soal

a. pindahkan benda yang membahaya- Apakah prioritas implementasi keperawatan


kan pada kasus tersebut?
b. tingkatkan hubungan inter personal
Pilihan Jawaban
yang sehat
c. ajak pasien untuk berperan serta da- a. fisik
lam aktivitas b. sosial
d. bantuan pasien mengenal mekanisme c. spritual
koping yang d. mengetahui penyebab
e. bantu orang terdekat untuk berkomu- e. mematuhi konsumsi obat
nikasi secara konstruktif

78. Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun,


76. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di dirawat di RS jiwa dengan diagnosis keper-
RS Jiwa dengan bicara kacau, mengomel tan- awatan isolasi sosial. Intervensi keperawatan;
pa sebab, dan sering berjalan mondar mandir. meningkatkan harga diri, meningkatkan ket-
Ketika dikaji klien mengatakan mendengar erampilan sosial anak dan membantu mem-
suara-suara yang selalu mengejek bahwa ia fasilitasi tugas pada tahap pertumbuhan dan
jelek. Perawat merencanakan melakukan ter- perkembangan anak.
api keperawatan.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah bentuk terapi keperawatan pada
Apakah terapi modalitas yang dapat diberi- kasus tersebut?
kan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. bermain
a. TAK Sosialisasi b. individu
b. TAK Stimulasi Sensori c. kelompok
c. TAK Stimulasi persepsi PK d. lingkungan
d. TAK Stimulasi persepsi HDR e. lingkungan
e. TAK Stimulasi persepsi Halusinasi 79. Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat
di RS Jiwa dengan keluhan tidak berseman-
gat, sering dimarahi atasan karena hasil kerja
77. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di
tidak maksimal meskipun telah mengerja-
RSJ dengan keluhan sering marah dan mer-
kan tugasnya dengan baik. Acuh terhadap

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


54
penampilan. Pasien jadi bahan ejekan di tem- Pertanyaan soal
pat kerjanya.
Manakah afek yang sesuai dengan kasus
Pertanyaan soal tersebut?

Manakah konsep diri yang sesuai pada ka- Pilihan Jawaban


sus tersebut?
a. inapropiate
Pilihan Jawaban b. ambivalen
c. tumpul
a. peran
d. datar
b. ideal diri
e. labil
c. harga diri
d. identititas diri
e. gambaran diri 82. Seorang perempuan usia 37 tahun dirawat di
RS jiwa dengan keluhan depresi. Pasien se-
dang hamil trimester pertama dan khawatir
80. Seorang perempuan berusia 42 tahun ke-
karena sebelumnya telah tiga kali men-
tika berada di UGD berteriak histeris karena
galami keguguran. Hasil pengkajian saat ini
kehilangan suaminya yang meninggal dunia
pasien sulit tidur dan mudah terbangun pada
akibat kecelakaan lalu lintas. Perempuan ter-
malam hari, kontak mata kurang, tidak fokus
sebut secara berulang berucap “saya tidak
dan gelisah.
percaya ini terjadi!”.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah tujuan intervensi keperawatan yang
Apa tahap fase kehilangan pada kasus di
sesuai pada kasus tersebut ?
atas?
Pilihan Jawaban
Pilihan jawaban
a. konsep diri positif
a. marah
b. pola koping klien adekuat
b. denial
c. klien mempunyai harapan
c. depresi
d. menurunkan tingkat kecemasan
d. penerimaan
e. mendapatkan informasi tentang
e. tawar menawar
penyebab kegugurannya

81. Seorang perempuan usia 29 tahun masuk


di RS Jiwa diantar oleh keluarganya kare- 83. Seorang laki-laki usia 20 tahun masuk ke RS
na menyendiri diri dalam kamar sejak satu Jiwa diantar oleh orang tuanya karena men-
minggu yang lalu. Ketika perawat melaku- gamuk dan bicara sendiri. Hasil pengkaji-
kan wawancara didapatkan perilaku pasien an didapatkan pasien mengalami gangguan
tidak berespon walaupun sudah diberikan proses pikir ditandai dengan pembicaraan
stimulus/ rangsangan yang kuat. pasien tidak nyambung antara kalimat
satu dengan yang lainnya.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

55
Pertanyaan soal Pertanyaan soal

Apakah masalah utama pada kasus tersebut? Apakah mekanisme pertahanan ego pada
kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. blocking
b. tangensial a. denial
c. perseverasi b. proyeksi
d. sirkumtansial c. reaction
e. kehilangan asosiasi d. kompensasi
e. displacement

84. Seorang perempuan berusia 25 tahun,


dirawat di ruang perawatan RS Jiwa dengan 86. Seorang laki-laki umur 70 tahun dirawat
diagnosis gangguan konsep diri: harga diri di RS Jiwa dengan bicara kacau dan tidak
rendah. Tujuan intervensi keperawatan ada- jelas. Dari hasil wawancara, pasien sering
lah memperluas kesadaran diri. Perawat me- pusing dan mengeluh sakit kepala, tidurnya
nerapkan prinsip keperawatan dengan mem- sering terbangun pada malam hari, lupa ter-
bina hubungan terbuka dan saling percaya. hadap peristiwa yang baru terjadi dan sering
meninggalkan benda-benda yang dipakainya
Pertanyaan soal
disembarang tempat. Hasil pengkajian TD
Apakah intervensi keperawatan utama pada 160/100mmHg, frekuensi nadi 80x/mnt,
kasus tersebut? Suhu 37OC.

Pilihan Jawaban Pertanyaan soal

a. identifikasi kekuatan ego pasien Apa penyebab gangguan kognitif pada ka-
b. tawarkan penerimaan tanpa syarat sus tersebut?
c. mulai dengan meyakinkan identitas
Pilihan Jawaban
pasien
d. berikan dukungan untuk mengurangi a. tumor otak
kecemasan b. trauma kepala
e. dekati pasien dengan cara tidak c. penyakit sistemik
menuntut diterima d. proses degenerasi
e. gangguan peredaran darah

85. Seorang Laki-laki berusia 23 tahun diantar


keluarga ke Poliklinik RS jiwa. Hasil waw- 87. Seorang laki-laki berusia 29 tahun diantar
ancara pasien dimarahi oleh dosennya kare- oleh keluarganya ke poliklinik RS jiwa kelu-
na beberapa kali terlambat dan setelah dosen- han tidak bersemangat dan merasa hidupnya
nya pergi dia membanting buku catatannya. tidak berarti. Keluarga pasien mengatakan
Pasien sering membanting barang-barang hal ini terjadi setelah pasien mengetahui bah-
dirumah jika marah pada orang lain. wa dirinya mengalami gagal ginjal. Sejak itu

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


56
pasien menjadi pendiam, malas makan, dan pembicaraan berfokus tentang suaminya, ek-
penampilan tidak rapi. spresi gelisah dan meremas-remas tangann-
ya.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama kasus
tersebut? Apakah tujuan utama intervensi keper-
awatan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. menarik diri
b. gangguan body image a. menghilangkan stressor
c. kecemasan yang meningkat b. meningkatkan harga diri
d. ketidakmampuan melakukan ADL c. mempunyai pengetahuan yang posiitf
e. respon pengingkaran yang tidak d. memiliki pemahaman tentang dirinya
adekuat e. menyalurkan kemaharan dengan
asertif

88. Seorang laki-laki usia 38 tahun dirawat RS


Jiwa dengan alasan selalu berteriak dan mata 90. Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun,
melotot selama satu minggu. Di rumah sakit masuk RS jiwa dengan keluhan mengamuk
pasien mondar mandir. Pada saat pengkajian di rumah. Pada saat pengkajian, pasien men-
perawat mengatakan bahwa “Anda tampak gatakan sering mendengar suara-suara yang
tegang hari ini”. menghinanya. Pasien sangat benci dengan
suara tersebut.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah teknik komunikasi yang digunakan
perawat pada kasus tersebut? Apakah pengkajian lanjutan pada pasien
tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. klarifikasi
b. menawarkan diri a. isi halusinasi
c. memberi kesempatan b. waktu terjadinya halusinasi
d. memfokuskan c. perasaan klien bila berhalusinasi
e. menyatakan hasil observasi d. upaya yang dilakukan jika berhalusi-
nasi
e. waktu dan frekuensi terjadinya ha-
89. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di
lusinasi
RS Jiwa dengan keluhan stres. Pasien telah
menikah 6 tahun belum dikaruniai anak. Pa-
sien merasa kesepian, sulit tidur, sering ter- 91. Seorang laki-laki usia 37 tahun dirawat di RS
bangun. Saat interaksi pasien tidak menatap Jiwa dengan keluhan merasa kesepian, dito-
perawat, menjawab pertanyaan seadanya, lak oleh orang lain dan tidak mempunyai

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

57
teman sehingga lebih senang menyendiri. 93. Seorang laki-laki usia 17 tahun dibawa ke
Hasil pengkajian saat ini pasien menunjuk- poli RS Jiwa dengan alasan di rumah geli-
kan perilaku menyendiri, menunduk, kontak sah kadang murung. Keluarga mengatakan
mata kurang dan pada saat tidur posisi pasien kejadian ini terjadi satu minggu yang lalu
seperti pistol. saat tidak naik ke kelas II. Pada saat pengka-
jian klien mengatakan bahwa teman dan
Pertanyaan soal
gurunya berfikir bahwa dia bodoh dan ti-
Apakah intervensi keperawatan utama pada dak berguna. Keluarga mengatakan padahal
kasus tersebut? di sekolah dia aktif dalam kelas, dan selalu
menjadi juara kelas.
Pilihan Jawaban
Pertanyaan soal
a. mengenal kerugian tidak bersahabat
dengan orang disekitarnya Apakah distorsi kognitif yang dialami klien
b. membantu mengenal manfaat ber- tersebut?
hubungan dengan orang lain
Pilihan Jawaban
c. membina melakukan interaksi secara
bertahap a. kesimpulan yang berlebihan
d. mengidentifikasi penyebab isolasi so- b. ekstrenal harga diri
sial c. over generalisasi
e. hubungan saling percaya d. membaca pikiran
e. filter mental

92. Seorang laki-laki usia 32 tahun dirawat di


RS Jiwa dengan alasan suka menyendiri di 94. Seorang perempuan usia 46 tahun dirawat
rumah selama satu minggu. Ada riwayat RS Jiwa dengan alasan selalu menyendiri
ibu meninggal 3 bulan yang lalu. Pada saat dan pendiam selama dua minggu. Pada saat
pengkajian ditemukan pasien nampak, mon- pengkajian klien mengatakan lebih suka
dar mandir, tegang, penampilan tidak rapi, menyendiri dan tidak mau bergaul. Perawat
pembicaraan cepat, gagap, kadang ketaku- berkata “Saya akan menemani Ibu selama
tan, dan sedih. 10 menit mungkin ada yang disampaikan
kepada saya”.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama kasus
tersebut? Apakah teknik komunikasi yang digunakan
pada tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. risiko menciderai diri dan lingkungan
b. berduka disfungsional a. menawarkan diri
c. defisit perawatan diri b. merefleksikan diri
d. perilaku kekerasan c. memfokuskan diri
e. ketidakberdayaan d. mengklarifikasi diri

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


58
e. menyatakan observasi 97. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat
diruang perawatan RSJ. Hasil pengkajian
pasien mampu untuk mandi dengan benar,
95. Seorang perempuan usia 38 tahun dibawa
dapat menyisir rambut dengan baik, makan
oleh keluarga ke RSJ karena mengamuk dan
dan minum secara teratur, serta BAB dan
marah-marah 3 hari yang lalu. Saat ini masih
BAK ditempat yang benar. Perawat member-
sering mondar-mandir, marah, ekspresi wa-
ikan pujian atas keberhasilan yang telah
jah tegang dan perilaku tidak bisa diarahkan.
diraih.
Perawat merencanakan untuk mengikat
pasien. Pertanyaan soal

Pertanyaan soal Apakah tindakan selanjutnya yang dilaku-


kan oleh perawat pada kasus tersebut?
Apakah tujuan utama tindakan tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. menyampaikan kepada keluarga ten-
a. membatasi gerak
tang kondisi terkini pasien
b. membatasi stimulus
b. memasukkan kegiatan dalam jadwal
c. mencegah cidera fisik
kegiatan harian pasien
d. mengendalikan halusinasi
c. nilai perawatan diri pasien telah baik
e. memberikan kepercayaan diri
d. mempertahankan kondisi pasien
e. perencanaan pulang pasien
96. Seorang laki-laki berusia 28 tahun dirawat di
RSJ sejak 3 minggu yang lalu karena men-
98. Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa
gamuk dan marah karena ditolak bekerja di
keluarganya ke poli jiwa karena tiga hari
perusahaan yang didambakan. Saat ini masih
terakhir menyendiri dan mengatakan dirinya
sering marah-marah, ekperesi wajah tegang
adalah seorang kepala dirjen di kementerian
dan perilaku terkadang tidak bisa diarahkan.
kesehatan. Penampilan pasien tampak ram-
Perawat merencanakan tindakan isolasi.
but acak-acakan, rambut tidak disisir dan pa-
Pertanyaan soal kaiannya tidak rapi. Perawat lalu melakukan
pengkajian dengan mengidentiikasi tanda
Apakah kontra indikasi tindakan tersebut?
dan gejala yang dialami oleh pasien.
Pilihan Jawaban Pertanyaan soal
a. pasien dengan penurunan kesadaran Apakah tindakan selanjutnya yang dilaku-
b. pasien dengan gangguan interaksi kan oleh perawat pada kasus tersebut?
c. pasien dengan riwayat bunuh diri
d. pasien dengan halusinasi Pilihan Jawaban
e. pasien dengan waham
a. masukkan kegiatan yang dipilih da-
lam jadwal kegiatan harian
f.
b. diskusikan kebutuhan pasien yang ti-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

59
dak terpenuhi keperawatan yang ada di puskesmas dan
c. diskusikan kemampuan yang dimiliki masyarakat.
oleh pasien
Pertanyaan soal
d. jelaskan mamfaat obat dan cara kerja
ke pasien Apakah peran perawat pada kasus tersebut?
e. bantu orientasi realita pasien
Pilihan Jawaban

99. Seorang perempuan usia 38 tahun dirawat


a. pemberi asuhan
di RS Jiwa dengan dengan bicara kacau dan b. pembaharu
tidak jelas. Dari hasil wawancara, pasien c. konsultan
sering pusing dan mengeluh sakit kepala, d. pendidik
e. pembela
tidurnya sering terbangun pada malam hari,
lupa terhadap peristiwa yang baru terjadi,
rencana akan diberikan pengobatan medis. 101. Seorang perempuan usia 29 tahun masuk di
Perawat melaksanakan perannya dengan RS Jiwa diantar oleh keluarganya kare- na
memberikan argumentasi kepada dokter un- menyendiri diri dalam kamar sejak satu
tuk tidak diberikan tindakan medis yang minggu yang lalu. Ketika perawat melaku-
akan merugikan pasiennya. kan wawancara didapatkan perilaku pasien
tidak berespon walaupun sudah diberikan
Pertanyaan soal
stimulus/ rangsangan yang kuat. Perawat
Apakah peran perawat pada kasus tersebut? berencana melakukan tindakan mandiri
keperawatan.
Pilihan Jawaban
Pertanyaan soal
a. peneliti
b. pendidik Apakah fungsi perawat pada kasus tersebut?
c. pembela
d. pengelola Pilihan Jawaban
e. konsultan a. interdependen
b. independen
100. Seorang laki-laki berusia 35 tahun, dibawa
c. dependen
keluarganya ke Puskesmas. Menurut keluar- d. advocacy
ganya, pasien susah tidur, kadang tersenyum e. educator
sendiri dan pendiam sekali. Pada saat peng-
kajian keluarga mengatakan kalau pasien 102.Seorang pasien perempuan usia 16 tahun,
malas keluar rumah karena kadang diejek sudah 1 minggu dirawat di RSJ Bangkit,
dan lingkungan sekitar tidak mendukung. karena sulit diajak komunikasi, diam dan ti-
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasa- dak melakukan kegiatan apapun berhari-hari.
ma, perubahan yang sistematis dan terarah Hal ini terjadi setelah gagal dalam lomba
sesuai dengan metode pemberian pelayanan menari, Saat ini pasien merasa tidak ber-

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


60
daya, tidak mampu melakukan apa-apa, pernah mengalami stroke ringan; Masyarakat
bodoh tidak seperti kakaknya seperti terbiasa makan-makanan tinggi natrium/
yang selalu orang tuanya bilang. asin; Pemilik warung-warung mengatakan
menjual ikan asin laris diwilayah tersebut;
Pertanyaan soal
45% Pendidikan tidak lulus SD; 70% bekerja
Apa intervensi utama pada kasus tersebut? sebagai Petani; kader kesehatan mengatakan
70% masyarakat tidak pernah berolah raga.
Pilihan Jawaban
Pertanyaan soal
a. menggali kemampuan dan aspek
positif pasien Apakah masalah keperawatan pada kasus
b. memberikan tips cara meningkatkan tersebut?
harga diri
Pilihan jawaban
c. mengikutsertakan dalam kegitan
kelompok a. defisiensi kesehatan komunitas
d. melatih berkenalan dengan orang lain b. ketidakefektifan manajemen keseha-
e. membuat jadwal kegiatan sehari-hari tan
c. kesiapan untuk meningkatkan peng-
etahuan
103. Seorang lansia, usia 70 tahun, sering lupa
d. ketidakefektifan pemeliharaan kese-
dengan petugas yang sering mengunjungin-
hatan
ya, lupa hari, jam dan tanggal, kalau ditan-
e. defisit pengetahuan komunitas
ya tentang dirinya yang diingat hanya saat
usianya 30 tahun. Kadang-kadang marah
105. Hasil pengkajian di satu Kelurahan, didapat-
dengan petugas.
kan data: 30% masyarakat mengalami hiper-
Pertanyaan soal tensi; 25% berusia produktif, 10% penderita
stroke ringan; Masyarakat di wilayah terse-
Apakah masalah keperawatan pada kasus but pada umumnya terbiasa menyediakan
tersebut? makanan tinggi natrium / asin; Masyarakat
Pilihan Jawaban mengatakan belum pernah mendapatkan in-
formasi tentang kesehatan.
a. gangguan proses pikir
b. perilaku kekerasan Pertanyaan soal
c. gangguan waham Apakah topik penyuluhan yang tepat pada
d. orientasi realita kasus tersebut?
e. risiko jatuh
Pilihan jawaban

Latihan Soal Keperawatan Komunitas a. pola makan yang sehat di masyarakat


b. penurunan berat badan pada pender-
104. Hasil pengkajian di satu Kelurahan, didapat- ita hipertensi
kan data: 30% masyarakat mengalami hiper- c. pembatasan konsumsi alkohol pada
tensi; 25% berusia produktif, 10% penderita

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

61
hipertensi takan belum pernah mendapatkan infor-
d. pengurangan konsumsi natrium pada masi tentang kesehatan.
penderita hipertensi
Pertanyaan soal
e. cara mengatasi stress pada hipertensi
Apakah peran utama perawat pada kasus
tersebut?
106. Hasil pengkajian di satu Kelurahan, didapat-
kan data: 30% masyarakat mengalami hiper- Pilihan jawaban
tensi; 25% berusia produktif, 20% penderita
stroke ringan; 10% Masyarakat kebiasaan a. Conselor
minum–minum alkohol saat perayaan; Mas- b. Educator
yarakat di wilayah tersebut pada umumnya c. Motivator
terbiasa menyediakan makanan tinggi natri- d. Care giver
um/asin; Perawat memberikan penyuluhan e. Advocator
kesehatan pada kelompok penderita hiper-
tensi. 108. Hasil pengkajian di satu Kelurahan, didapa-

Pertanyaan soal tkan data: 30% masyarakat mengalami


hipertensi; 25% berusia produktif, 20%
Apakah hasil evaluasi tindakan keperawatan penderita; Masyarakat umumnya terbiasa
pada kasus tersebut? makan-makanan tinggi natrium/asin; Hasil
wawancara dengan kader kesehatan menga-
Pilihan jawaban
takan penderita hipertensi di wilayah tersebut
a. Masyarakat memahami pola makan hanya 10% yang mau datang untuk memer-
yang sehat. iksakan kesehatan pada saat ada posyandu.
b. Mengetahu penurunan berat badan
Pertanyaan soal
dilakukan
c. Penderita hipertensi pembatasan kon- Apakah strategi penanganan masalah untuk
sumsi alkohol. membentuk perilaku sehat mandiri di mas-
d. Penderita hipertensi mengetahui ke- yarakat?
butuhan natrium
Pilihan jawaban
e. Penderita hipertensi mengalami kes-
embuhan a. pemberdayaan
b. proses kelompok
107.Hasil pengkajian di satu Kelurahan, didapat- c. binasuasana
kan data: 30% masyarakat mengalami hiper- d. kemitraan
tensi; 25% berusia produktif, 20% penderita e. partisipasi
stroke ringan; 45% Pendidikan tidak lulus
SD; Masyarakat di wilayah tersebut pada 109. Hasil pengkajian di salah satu Desa: Pen-
umumnya terbiasa menyediakan makanan duduk lansia 30% dari total penduduk, 10%
tinggi natrium / asin; Masyarakat menga- Lansia menderita Hipertensi; 20% Lansia

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


62
mengeluhkan nyeri pada persendian kaki tersebut?
ataupun tangan; Masyarakat sering makan-
Pilihan jawaban
makanan yang kandungan natrium tinggi;
Tingkat Pendidikan diwilayah ini 30% tidak a. defisiensi kesehatan komunitas
lulus SD; 5% Lansia juga mengeluhkan nyeri b. ketidakefektifan pemeliharaan kese-
pada tulang belakang. Hanya 5% Lansia ru- hatan.
tin memeriksakan kesehatan ke Posyandu c. kesiapan untuk meningkatkan peng-
lansia. Kader kesehatan mengatakan lansia etahuan
sangat jarang memeriksakan kesehatannya. d. ketidak efektifan manajemen keseha-
tan.
Pertanyaan soal
e. defisit pengetahuan
Apakah data utama yang perlu di kaji lebih
lanjut pada kasus tersebut?
111. Hasil pengkajian di wilayah binaan didapa-
Pilihan jawaban tkan data: 35% Penduduk usia produktif
mengalami hipertensi sedang-Berat. Kader
a. Pola makan masyarakat di wilayah
kesehatan mengatakan 5% dari penderita hip-
tersebut
ertensi mengalami stroke dan 3% mengalami
b. Tingkat pendidikan terakhir lansia
stroke berulang; masyarakat terbiasa dengan
c. Perilaku sehat lansia
makanan yang digoreng dan berlemak. 20%
d. Jarak tempat layanan Kesehatan
penderita hipertensi jarang memeriksakan
e. Dukungan keluarga atau masyarakat
kesehatan. 90% dari penderita hipertensi
pada lansia
memiliki perilaku merokok.

Pertanyaan soal
110. Hasil pengkajian yang didapatkan di salah
satu Desa: Penduduk lansia 30% dari to- Apakah masalah keperawatan utama pada
tal penduduk, 10% Lansia menderita Hip- kasus diatas?
ertensi; 20% Lansia mengeluhkan nyeri
Pilihan jawaban
pada persendian Kaki ataupun tangan; 5%
Lansia juga mengeluhkan nyeri pada tulang a. defisiensi kesehatan komunitas
belakang. Lansia 10% Tinggal sendiri atau b. ketidakefektifan pemeliharaan kese-
dengan pasangan lansia tidak ada anggo- hatan.
ta keluarga lainnya. Hanya 5% Lansia rutin c. perilaku cenderung berisiko di komu-
memeriksakan kesehatan ke Posyandu lansia nitas
yang ada diwilayah tersebut. Kader keseha- d. ketidak efektifan manajemen keseha-
tan mengatan lansia diwilayah tersebut tan
sangat jarang memeriksakan kesehatan- e. defisiensi pengetahuan
nya.

Pertanyaan soal 112. Hasil pengkajian di desa: 35% Penduduk


usia produktif mengalami hipertensi se-
Apakah masalah keperawatan pada kasus

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

63
dang-berat. Kader mengatakan 10% dari Pilihan jawaban
penderita hipertensi mengalami stroke dan
a. tidak melakukan transfusi darah
3% mengalami stroke berulang; Masyarakat
b. tidak melakukan hubungan seks
terbiasa dengan makanan yang digoreng dan
c. tidak ciuman antara laki-laki, dan
berlemak. 20% penderita hipertensi jarang
perempuan
memeriksakan kesehatan. 90% memiliki
d. tidak makan bersama dengan pender-
perilaku merokok. 30% penderita hipertensi
ita hiv
mengatakan pasrah dengan keadaannya dan
e. tidak menggunakan jarum suntik se-
terbiasa dengan kehidupannya. Tidak ada ke-
cara bergantian
giatan kesehatan di masyarakat yang dapat
diikuti masyarakat.
114. Didapatkan data penduduk di Desa: 30%
Pertanyaan soal
adalah remaja, 12% remaja bersekolah se-
Apakah intervensi keperawatan utama pada dangkan sisanya ada yang sudah bekerja
kasus tersebut? dan sebagian besar pengangguran; Angka
kenakalan remaja belakangan ini meningkat,
Pilihan jawaban
dari pencurian, narkoba; 15% remaja setelah
a. Berikan Pendidikan kesehatan pence- tamat SMP sudah menikah; 12% dari remaja
gahan yang menikah mengalami masalah pada ke-
b. Motivasi Peningkatan kesiapan pem- hamilan yaitu abortus. Kader mengatakan
belajaran pencegahan belum ada penyuluhan kesehatan remaja.
c. Motivasi mengikuti pembelajaran
Pertanyaan soal
kelompok
d. Mediasi sistem kesehatan bagi Apakah topik pendidikan kesehatan yang
kelompok utama pada kasus diatas?
e. Berikan dukungan dalam pengambi-
Pilihan jawaban
lan keputusan mengikuti therapi.
a. remaja dan narkoba
b. remaja berkualitas sebagai generasi
113. Didapatkan data kasus pengguna Narkoba
penerus
di suatu wilayah: 25% pengguna ganja; 10%
c. dampak pernikahan dini
pengguna sabu-sabu dan 10% pengguna her-
d. kesehatan reproduksi pada remaja.
oin; 30% dari yang di rehabilitasi meng-
e. pola asuh keluarga
gunakan jarum suntik dan positif HIV. 10
remaja dilaporkan telah mengikuti rehabil-
itasi di pusat rehabilitasi yang di kelola Pe- 115. Data di sebuah kelurahan di temukan kasus:
merintah. HIV positif pada perempuan Ibu hamil 30%;
10% Ibu melahirkan HIV positif; Ibu
Pertanyaan soal
melahirkan 60 % menyusui bayinya; Kad-
Apakah pencegahan masalah keperawatan er Kesehatan mengatakan belum mendapat-
utama pada kasus tersebut? kan informasi kesehatan dengan HIV.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


64
Pertanyaan soal pengkajian didapatkan data: TD 160/80 mmHg,
frekuensi nadi 70x/mnt, dan terlihat varises pada
Apakah topik pendidikan kesehatan yang
daerah otot gastroknemius.
utama pada kasus diatas?
Pertanyaan Soal
Pilihan jawaban
Apakah perubahan fisiologis yang menyebabkan
a. persalinan bagi ibu dengan HIV
kondisi pada kasus tersebut?
b. dampak pemberian asi dengan ibu
HIV Pilihan Jawaban
c. pencegahan penularan hiv
a. Kekakuan otot jantung
d. lingkungan kondusif bagi anggota
b. Penebalan otot ventrikel jantung
keluarga dengan HIV
c. Hilangnya elastisitas pembuluh darah
e. nutrisi yang baik bagi ibu menyusui
vena
dengan HIV
d. Arteri koroner mengalami penurunan
aliran darah
Latihan Soal Keperawatan Gerontik e. Serat otot jantung yang digantikan
dengan jaringan ikat
116. Perawat datang berkunjung ke rumah seorang
perempuan berusia 82 tahun yang baru saja kelu-
ar dari rumah sakit karena sesak napas. Di rumah 118. Saat melakukan kunjungan rumah perawat
klien mendapatkan terapi oksigen 3liter/menit bertemu seorang laki-laki berusia 62 tahun
dan obat-obatan lain. Perawat menjelaskan pada mengeluh pusing, telinga berdengung, pengli-
keluarga fungsi oksigen dan posisi yang tepat un- hatan kabur dan rasa berat di tengkuk. Hasil
tuk klien. pengkajian genogram, didapatkan data orang tua
klien meninggal karena serangan stroke.
Pertanyaan Soal
Pertanyaan Soal
Apakah setting layanan keperawatan kasus di
tersebut? Apakah pemeriksaan fisik yang tepat dilakukan
pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. nursing home
b. home care a. Mengukur JVP
c. acute care b. Mengukur tekanan darah
d. respite care c. Menginspeksi area dada
e. day service d. Menghitung frekuensi napas
e. Melakukan tes rinne dan swabach

119. Seorang perempuan berusia 60 tahun dengan


117. Seorang perempuan 70 tahun datang ke po-
BB 78 Kg dan TB 158 cm datang ke puskesmas
liklinik geriatrik dengan keluhan varises di ka-
karena hipertensi. Hasil pengkajian didapat klien
kinya yang semakin besar dan terasa nyeri. Hasil

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

65
mengatakan tidak menyukai masakan bersantan kotor banyak sisa makanan, bibir kering dan
dan asin, tidak merokok dan tidak minum kopi. tampak stomatitis pada mukosa mulut, berwarna
merah dengan diameter 0,5cm.
Pertanyaan Soal
Pertanyaan Soal
Apakah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat
diubah pada kasus tersebut? Apakah intervensi keperawatan yang prioritas
pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. suku
b. umur a. Meningkatkan intake cairan
c. genetik b. Menyediakan makanan lunak
d. obesitas c. Menjaga kebersihan lingkungan
e. diet tinggi garam dan lemak d. Menyajikan makanan dalam
keadaaan hangat
e. Menganjurkan berkumur dengan
120. Seorang laki-laki berusia 72 tahun datang ke
mouthwash non-alcohol
Puskesmas dengan keluhan sesak napas. Hasil
pemeriksaan: TD 160/90mmHg, frekuensi na-
pas 27x/menit, frekuensi nadi 83x/menit, suara 122. Seorang laki-laki berusia 67 tahun tinggal di
napas terdengar redup, klien bernapas meng- panti werdha mengeluh pada perawat yang ber-
gunakan otot bantu napas, dan bernapas den- tugas tentang kulit kakinya yang hitam, kasar dan
gan mulut. pecah-pecah. Klien mengatakan ini disebabkan
karena dirinya bekerja sebagai pemulung di Ban-
Pertanyaan Soal
tar Gebang selama 20 tahun tanpa alas kaki. Ha-
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada sil pengkajian: kulit kaki yang mengelupas, ko-
kasus tersebut? tor dan tampak banyak bekas garukan kuku.

Pilihan Jawaban Pertanyaan Soal :

a. pola napas tidak efektif Apakah intervensi keperawatan yang tepat?


b. kelebihan volume cairan
Pilihan Jawaban
c. perilaku kesehatan beresiko
d. bersihan jalan napas tidak efektif a. Senam kaki
e. risiko penurunan fungsi kardiovasku- b. Perawatan luka
lar c. Perawatan kulit
d. Perawatan kaki
e. Mandi dengan sabun antiseptic
121. Seorang perempuan berusia 69 tahun tinggal di
panti: mengeluh pada petugas tidak nafsu makan
dan terdapat sariawan dimulutnya. Petugas 123. Seorang laki-laki berusia 72 tahun dikunjun-
melaporkan kondisi tersebut pada perawat. Ha- gi perawat ke rumahnya. Keluarga mengatakan
sil pengkajian: Klien bau mulut, gigi terlihat klien sering keluyuran tanpa tujuan yang

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


66
jelas, marah-marah dan menuduh anggota kel- dilakukan oleh perawat pelaksana berjalan den-
uarga karena kehilangan sesuatu. gan baik. Dilanjutkan dengan menemui perawat
penanggung jawab kamar dan mengecek keter-
Pertanyaan Soal :
sediaan alat yang digunakan.
Apakah gangguan psikososial yang dialami klien
Pertanyaan soal:
tersebut?
Apakah fungsi manajemen yang dilakukan ners
Pilihan Jawaban
penanggungjawab shiff tersebut?
a. depresi
Pilihan jawaban:
b. delirium
c. demensia a. planning
d. pschizofrenia b. organizing
e. halusinasi c. coordinting
d. directing
e. controlling
Latihan Soal Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan
126. Sebagai kepala regu dituntut untuk dapat melaku-
124. Saat operan kepala ruangan mendengarkan ban-
kan banyak aktifitas asuhan dan manajemen di-
yak keluhan dari keluarga pasien, satu perawat
ruangan. Setelah mengarahkan asuhan jam 08.00
tidak izin tidak masuk karena anaknya sakit, satu
terhadap anggota, dilanjutkan rapat pengemban-
kran air di ruangan mati sehingga perawat antri
gan dengan kepala ruangan jam 10.00. Selain itu,
mengambil air. Setelah selesai memberi pengar-
jam 12.30 juga masih harus mengawasi pelaksa-
ahan, kepala ruangan berkata ”Tetap semangat
naan asuhan klien dan jam 13.30 harus mengecek
teman-teman dalam melayani pasien dan kel-
dokumentasi asuhan keperawatan anggotanya.
uarga”
Pertanyaan soal:
Pertanyaan soal:
Apakah kemampuan yang paling penting harus
Apakah fungsi kepemimpinan yang di tampilkan
dimiliki untuk menjalankan kegiatan tersebut?
kepala ruangan tersebut?
Pilihan jawaban:
Pilihan jawaban:
a. pengetahuan yang luas
a. mempengaruhi orang lain
b. pengelolaan waktu yang efektif
b. sebagai motivator
c. perencanaan kegiatan yang matang
c. sebagai pembuat keputusan
d. ketrampilan manajemen klinis
d. sebagai komunikator
e. manajemen stress
e. sebagai model

127. Seorang ners penanggung jawab shiff sore, se-


125. Seorang Ners penanggung jawab shiff dinas sore
dang membagi pasien dengan perawat pelaksa-
memasuki kamar 6, 7 dan 8 untuk memastikan
na, supaya distribusi tanggung jawabnya merata
semua rencana asuhan keperawatan yang

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

67
berapa pasien total care, partial care dan minimal Pertanyaan soal:
care.
Apakah gaya kepemimpinan yang di terapkan?
Pertanyaan soal:
Pilihan jawaban:
Model asuhan keperawatan apakah yang diterap-
a. otoriter
kan?
b. leizes faire
Pilihan jawaban: c. demokratis
d. kharismatis
a. model Fungsional
e. militeristik
b. model PKP
c. model Moduler
d. model Tim 130. Seorang ketua tim selalu berpakaian rapi dengan
e. model MPKP transisional atribute lengkap, datang keruangan on time, ra-
mah dan cepat respon dalam melayani pasien.
128. Dua orang perawat pelaksana berargumen men- Setiap kali dinas ketua tim tersebut memimpin
genai disiplin kerja, bahwa satu indikator disiplin doa dan memberi semangat kepada teman-teman
adalah datang on time sesuai jadwal. Perawat dalam melayani pasien dan keluarga.
pertama berpendapat bahwa 15 menit datang se-
Pertanyaan soal:
belum jam kerja adalah wajib, karena banyaknya
tugas perawat. Sementara perawat kedua ber- Apakah fungsi kepemimpinan yang dilakukan
pedapat asal datang tepat, pas jam kerja adalah pada kasus tersebut?
baik karena tugas sudah diatur oleh manajer den-
Pilihan jawaban:
gan baik.

Pertanyaan soal:
a. Mempengaruhi orang lain
b. Sebagai motivator
Apakah latar belakang penyebab perbedaan c. Sebagai pembuat keputusan
pendapat tersebut? d. Sebagai komunikator
e. Sebagai model peran
Pilihan jawaban:

a. value
131. Seorang kepala ruangan sedang menyusun jad-
b. personality
wal dinas untuk satu bulan ke depan. Setelah
c. perbedaan budaya
jadwal dinas selesai disusun, ia mengumpulkan
d. banyak tugas
empat orang perawat pelaksana lalu mengatakan
e. over load kerja
kepada mereka supaya hemat menggunakan ti-
sue cuci tangan dan kassa dalam merawat luka.
129. Seorang ketua tim memimpin diskusi cara
Pertanyaan soal:
mencegah dan menurunkan angka kejadian flebi-
tis. Setelah selesai diskusi ketua tim medampingi Apakah fungsi manajemen yang dilakukan pada
perawat pelaksana dan menyampaikan SOP yang kasus tersebut?
wajib dilaksanakan.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


68
Pilihan jawaban: Pertanyaan soal

a. Staffing Manakah intervensi langsung pada kasus terse-


b. Planning but?
c. Budgeting
Pilihan jawaban
d. Directing
e. Controlling a. Sarankan keluarga membatasi aktifit-
as anak
b. Sarankan keluarga mendampingi saat
Latihan Soal Keperawatan Keluarga
bermain
132. Saat kunjungan rumah didapatkan data: Laki-la- c. Ajarkan cara menyajikan makanan
ki, Bapak X, berusia 59 Tahun, mengeluh sering yang menarik
pusing. Keluarga mengatakan sudah 6 bulan d. Anjurkan untuk pemeriksaan keseha-
mengalami hipertensi namun tidak dibawa kon- tan ke Puskesmas
trol teratur. Tekanan darah saat diperika 170/90 e. Ajarkan keluarga memberi-
mmHg. Keluarga tidak membedakan makanan kan nutrisi yang kaya zat besi
sehari-hari seluruh anggota keluarga.

Pertanyaan soal

Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada


kasus diatas?

Pilihan jawaban

a. Kebiasaan konsumsi makanan tinggi


natrium
b. Kebiasaan keluarga menyajikan
makanan
c. Kebiasaan aktifitas harian dirumah
d. Cara keluarga merawat klien
e. Keluhan yang paling penting

133. Seorang anak laki laki berusia 5 tahun tampak


pucat. Keluarga mengatakan anak cepat lelah
tidak seperti anak-anak sebaya yang lain. Hasil
pemeriksaan: kulit bersih, konjungtiva anemis
dan perut datar. Nadi 60 x/mnt, Pernapasan 16 x/
mnt, tekanan darah 95/60 mmHg, Anak tampak
agak pucat, Keluarga mengatakan anak malas
makan. Kebiasaan makan nasi dengan kecap,
kerupuk dan jajan.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

69
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
70
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

71
BAB VI
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban Soal Gadar terbaik

1. Kunci Jawaban: A Rasional E : Dilema antara komitmen


untuk memberikan pelayanan
Rasional:
yang terbaik dan
Rasional A : Adil dalam pemberian pelayanan
pelanggaran terhadap hak-
kegawatdaruratan sesuai den-
hak pasien
gan tingkat kegawatan pasien
Referensi :
Rasional B : Jujur dalam penyampaian infor-
masi kepada pasien Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
Rasional C : Menghargai hak-hak pasien (Eds). (2007). Emergency And Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
Rasional D : Asas manfaat dalam pemberian
pelayanan kesehatan
3. Kunci Jawaban: C
Rasional E : Tidak melakukan tindakan yang
dapat mencederai pasien Rasional:

Referensi : Rasional A : Kriteria triage urgent, dengan


respon time < 30 menit untuk
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., mengatasi sesak napas pasien
(Eds). (2007). Emergency And Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby. Rasional B : Kriteria triase emergency, den-
gan respon time 10 – 15 menit

Rasional C : Kriteria triase emergency, den-


2. Kunci Jawaban: A
gan respon time segera karena
Rasional: berisiko sumbatan jalan napas
karena spasme airway dan hip-
Rasional A : Dilema antara hak keluarga pa-
ersalivasi akibat kejang
sien dalam pengambilan kepu-
tusan dan asas manfaat dari Rasional D : Kriteria triage urgent, dengan
tindakan terhadap pasien bila respon time < 30 menit untuk
segera dilakukan mengatasi perdarahan akibat
fraktur dan risiko syok
Rasional B : Dilema antara pelanggaran asas
manfaat dan asas keadilan Rasional E : Kriteria triage urgent, dengan
respon time < 30 menit untuk
Rasional C : Dilema antara asas keadilan dan
mengidentifikasi jenis & ting-
risiko/dampak terhadap pasien
kat keparahan trauma kepala,
Rasional D : Dilema antara risiko terhadap serta penanganannya
pasien dan komitmen untuk
Referensi :
memberikan pelayanan yang

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

71
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., Rasional A : Cohort, jenis desain penelitian
(Eds). (2007). Emergency and Trau- survey prospective yang mengi-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby. kuti kelompok yang diteliti da-
lam rentang waktu tertentu

4. Kunci Jawaban: C Rasional B : Qualitative, desain penelitian


untuk mengeksplorasi fenome-
Rasional: na

Rasional A : Resusitasi, perlu tindakan re- Rasional C : Experiment, jenis desain pene-
susitasi segera karena berisiko litian percobaan atau intervensi
kematian
Rasional D : Case-control, jenis desain pe-
Rasional B : Emergency, perlu tindakan nelitian survey restrospektif,
penanganan darurat karena ber- yang mengumpulkan informasi
isiko mengancam nyawa den- dari data yang diperoleh dima-
gan respon time 10 – 15 menit sa lampau melalui studi doku-
men
Rasional C : Urgent, perlu tindakan penan-
ganan segera sehubungan den- Rasional E : Cross-sectional, jenis desain
gan kondisi atau situational penelitian dimana pengumpu-
urgency (risiko mengamuk). lan data untuk setiap sampel
Respon time kurang dari 30 dilakukan satu kali diwaktu
menit yang sama, tidak ada follow up
setelahnya
Rasional D : Kriteria triage Semi-urgent, ti-
dak gawat dan tidak darurat, Referensi :
respon time 60 menit
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing
Rasional E : Kriteria triage Non-urgent atau
Research: Generating and Assessing
false triage. respon time bisa
Evidence for Nursing Practice (9th
sampai 2 jam atau bisa diarah-
ed.). New York, NY: Wolters Kluw-
kan untuk berobat ke poli rawat
er Health, Lippincott Williams and
jalan
Wilkins.
Referensi :

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., 6. Kunci Jawaban: B


(Eds). (2007). Emergency and Trau-
Rasional:
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
Rasional A : mengambil semua populasi
yang tersedia sebagai sampel
5. Kunci Jawaban: E
Rasional B : memperoleh calon sampel beri-
Rasional: kutnya dari informasi partisi-

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


72
pan Referensi :

Rasional C : memilih sampel yang sesuai Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
kriteria dan mudah diperoleh (Eds). (2007). Emergency and Trau-
oleh peneliti ma Nursing. Philadelphia: Mosby.

Rasional D : memilih sampel untuk pengem-


bangan teori dalam grounded 8. Kunci Jawaban: C
theory
Rasional:
Rasional E : memilih sampel yang sesuai
kriteria dalam rentang waktu Rasional A : Merah, bernapas tapi tidak sa-
tertentu dar, frekuensi >30 atau <10,
CRT > 2 detik, tidak bisa
Referensi : mengikuti perintah sederhana

Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing Rasional B : Biru, tidak digunakan dalam tri-
Research: Generating and Assessing age bencana
Evidence for Nursing Practice (9th
Rasional C : Hijau, masih bisa berjalan
ed.). New York, NY: Wolters Kluw-
meskipun ada luka
er Health, Lippincott Williams and
Wilkins. Rasional D : Hitam, tidak ada pernapasan
meskipun setelah airway dibu-
ka
7. Kunci Jawaban: D
Rasional E : Kuning, kondisi-kondisi selain
Rasional: di atas
Rasional A : Merah, bernapas tapi tidak Referensi :
sadar, frekuensi >30 atau <10,
CRT > 2 detik, tidak bisa Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
mengikuti perintah sederhana (Eds). (2007). Emergency and Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
Rasional B : Biru, tidak digunakan dalam
triage bencana
9. Kunci Jawaban: A
Rasional C : Hijau, masih bisa berjalan
meskipun ada luka-luka Rasional:

Rasional D : Hitam, tidak ada pernapasan Rasional A : dilakukan bila pasien tidak ada
meskipun setelah airway dibu- respon, tidak teraba nadi & ti-
ka dak bernapas

Rasional E : Kuning, kondisi-kondisi selain Rasional B : dilakukan pada pasien henti na-
di atas pas tetapi masih teraba nadi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

73
Rasional C : dilakukan untuk mengevaluasi Referensi :
pernapasan
American HeartAssociation (AHA). (2015).
Rasional D : dilakukan untuk membuka Highlights of the 2015 American
jalan napas pada pasien hen- Hearth Association Guidelines Up-
ti napas atau setelah tindakan date for CPR and ECC, from https://
kompresi eccguidelines.heart.org/wp-content/
Rasional E : dilakukan untuk mengevalua- uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
si nadi setelah 5 siklus atau 2 lines-Highlights-English.pdf
menit

Referensi : 11. Kunci Jawaban: B

American HeartAssociation (AHA). (2015). Rasional:


Highlights of the 2015 American Rasional A: dilakukan pada anak-anak dan
Hearth Association Guidelines Up- bayi
date for CPR and ECC, from https:// Rasional B: dilakukan pada korban ibu ham-
eccguidelines.heart.org/wp-content/ il atau obese yang masih sadar
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide- Rasional C: dilakukan pada korban yang ma-
lines-Highlights-English.pdf sih sadar
Rasional D: dilakukan untuk membuka dan
membersihkan jalan napas
10. Kunci Jawaban: B
Rasional E: dilakukan pada pasien henti jan-
Rasional: tung

Rasional A : dilakukan setelah tindakan Referensi :


kompresi 30x
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
Rasional B : dilakukan pada saat evaluasi (Eds). (2007). Emergency and Trau-
bersamaan dengan pengecekan ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
nadi

Rasional C : dilakukan pada pasien yang su-


12. Kunci Jawaban: B
dah teraba nadi dan bernapas
spontan tetapi belum sadar Rasional:

Rasional D : dilakukan pada pasien yang Rasional A : dilakukan bila pasien masih
sudah teraba nadi tetapi belum berespon
bernapas
Rasional B : dilakukan bila terdapat darah
Rasional E : dilakukan pada pasien henti atau sekresi berlebihan, dan/
jantung atau penolong berisiko terin-
feksi dari sekresi korban

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


74
Rasional C : pertolongan tetap dilakukan pada korban yang dicurigai
sementara menunggu bantuan mengalami cedera cervical
kesehatan setelah distabilisasi

Rasional D : tindakan penjagaan patensi air- Rasional E : tindakan untuk membuka


way sebelum pemberian venti- airway sehingga memudah-
lasi kan ventilasi pasien dengan
penurunan kesadaran
Rasional E : penolong tetap berisiko meski-
pun menggunaan face shield Referensi :
saat menolong korban dengan
sekresi berlebihan Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
Referensi : ma Nursing. Philadelphia: Mosby

American HeartAssociation (AHA). (2015).


Highlights of the 2015 American 14. Kunci Jawaban: D
Hearth Association Guidelines Up-
date for CPR and ECC, from https:// Rasional:
eccguidelines.heart.org/wp-content/
Rasional A : dipakai untuk mobilisasi pasien
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
non-trauma atau yang tidak
lines-Highlights-English.pdf
ditemukan tanda-tanda cedera
vertebra

13. Kunci Jawaban: C Rasional B : dipakai un-


tuk evakuasi vertical atau water
Rasional:
rescue
Rasional A : dilakukan setelah stabilisasi
Rasional C : dipakai untuk korban yang di-
cervical untuk membersihkan
curigai mengalami cedera ver-
airway
tebra khususnya lumbal, dan
Rasional B : dilakukan dalam BHD awam, digunakan bersamaan dengan
bukan oleh petugas prehospital/ lsb
ambulance
Rasional D : digunakan untuk korban yang
Rasional C : dugaan cedera cervical melekat dicurigai mengalami cedera
pada korban multiple trauma, cervical dan vertebra untuk sta-
sehingga stabilisasi leher ada- bilisasi & mobilisasi
lah tindakan utama dan per-
Rasional E : berfungsi sama dengan ssb un-
tama sebelum melakukan tin-
tuk stabilisasi & evakuasi kor-
dakan penanganan yang lain ke
ban kecelakaan lalu lintas
korban
Referensi :
Rasional D : tindakan membuka airway

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

75
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., Rasional B : dilakukan pada pasien teraba
(Eds). (2007). Emergency and Trau- nadi tapi belum bernapas
ma Nursing. Philadelphia: Mosby
Rasional C : dilakukan pada anak atau bayi
yang mengalami henti jantung
15. Kunci Jawaban: C oleh 2 penolong

Rasional: Rasional D : dilakukan pada anak atau bayi


yang mengalami henti jantung
Rasional A : diberikan setelah siklus ketiga oleh 1 penolong
RJP
Rasional E : dilakukan pada anak atau bayi
Rasional B : dilakukan pada pasien henti na- yang mengalami henti jantung
pas dan henti jantung dan telah terpasang airway de-
finitive (ETT atau LMA)
Rasional C : dilakukan untuk memastikan
elektroda monitoring terpas-
Referensi :
ang baik pada pasien sehingga
dapat diinterpretasi kejadian American HeartAssociation (AHA). (2015).
asistol dengan tepat Highlights of the 2015 American
Hearth Association Guidelines Up-
Rasional D : dilakukan untuk mengidentifi-
date for CPR and ECC, from https://
kasi kondisi henti jantung dan
eccguidelines.heart.org/wp-content/
kebutuhan tindakan kompresi
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
Rasional E : Dilakukan untuk gelombang lines-Highlights-English.pdf
shockable (VF & Pulseless VT)

Referensi : 17. Kunci Jawaban: D

American HeartAssociation (AHA). (2015). Rasional:


Highlights of the 2015 American
Rasional A : IV. Amiodaron 300 mg diberi-
Hearth Association Guidelines Up-
kan pada pasien henti jantung
date for CPR and ECC, from https://
dengan gelombang shockable
eccguidelines.heart.org/wp-content/
setelah tindakan DC Shock.
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
lines-Highlights-English.pdf Rasional B : RJP dilakukan pada pasien hen-
16. Kunci Jawaban: E ti napas dan henti jantung

Rasional: Rasional C : Flat line protocol dilakukan


untuk memastikan elektroda
Rasional A : dilakukan apabila sudah terpas- monitoring terpasang baik pada
ang monitoring EKG dan ge- pasien sehingga dapat diinter-
lombang EKG Shockable pretasi kejadian Asystole den-
gan tepat

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


76
Rasional D : Pemeriksaan nadi karotis Rasional A : setelah pemberian diuretik un-
dilakukan untuk mengidentifi- tuk mengidentifikasi kompikasi
kasi kondisi henti jantung dan
Rasional B : pemberian obat diuretik dapat
kebutuhan tindakan kompresi
menurunkan tekanan darah
Rasional E : DC Shock dilakukan pada pa- kare kehilangan cairan melalui
sien henti jantung dengan gam- diuresis, sehingga diperlukan
baran EKG gelombang shock- baseline tekanan darah
able (VF & Pulseless VT)
Rasional C : bila ada tanda-tanda syok hipo-
Referensi : volemik

American HeartAssociation (AHA). (2015). Rasional D : bila ada tanda-tanda syok hipo-
Highlights of the 2015 American volemik
Hearth Association Guidelines Up- Rasional E : setelah pemberian diuretik un-
date for CPR and ECC, from https:// tuk mengidentifikasi kompikasi
eccguidelines.heart.org/wp-content/
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide- Referensi :
lines-Highlights-English.pdf
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby
18. Kunci Jawaban: D

Rasional:
20. Kunci Jawaban: C
Rasional A: -
Rasional:
Rasional B: -
Rasional A : -
Rasional C: -
Rasional B : -
Rasional D: E3 M5 V4
Rasional C : Total Body Surface Area
Rasional E: - (TBSA) = 9% x 4 = 36% (Dada,
Referensi : perut dan kedua tangan mas-
ing-masing 9%).
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
(Eds). (2007). Emergency and Trau- Total Resusitasi cairan selama
ma Nursing. Philadelphia: Mosby 24 jam pertama menurut For-
mula Parkland-Baxter = 4 x BB
x TBSA = 4 x 50 x 36 = 7200
19. Kunci Jawaban: B ml.

Rasional: Untuk 8 jam pertama diberi-


kan ½, 16 jam selanjutnya ½.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

77
Jadi 7200 ml x ½ = 3600 ml. dika. Jakarta. Bab 5.

Rasional D : -

Rasional E : - 22. Kunci Jawaban : C

Rasional:
Referensi :
Rasional A : perfusi perifer tidak efektif
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
ditandai oleh kebiruan di per-
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
ifer : wajah, bibir atau kuku
ma Nursing. Philadelphia: Mosby
Rasional B : pertukaran gas tidak efektif
ditandai dengan rendahnya ka-
Kunci Jawaban Soal KMB dar oksigen dalam darah

21. Kunci Jawaban : D Rasional C : tanda jalan napas tidak bersih


: napas cuping hidung, ronkhi,
Rasional:
frekuensi napas 32x/menit
Rasional A : gerakan dada tidak simetris
Rasional D : perubahan suhu tubuh terjadi
menandakan timbunan cairan
karena meningkatnya aktivitas
pada rongga pleura salah satu
pernapasan
pleura
Rasional E : tidak ditemukan tanda risiko
Rasional B : riwayat sesak perlu dikaji un-
kecemasan
tuk mengetahui perkembangan
penyakit Referensi

Rasional C : Botol kotor


dapat menjadi sumber infeksi
ke paru-paru Somantri, Irman (2012). Asuhan Keper-
awatan Pada Klien dengan Ganggu-
Rasional D : ujung selang yang berubah po-
an Sistem Pernapasan. Salemba Me-
sisi atau tidak terendam cairan
dika. Jakarta. Bab 5.
dapat menjadi penyebab kelu-
han sesak

Rasional E : jumlah, warna dan bau cairan 23. Kunci Jawaban : C


dapat memberikan info ada ti- Rasional:
daknya infeksi atau perdarahan
Rasional A : posisi fowler bertujuan mem-
Referensi permudah pengembangan dada

Somantri, Irman (2012). Asuhan Keper- Rasional B : Pemberian oksigen bertujuan


awatan Pada Klien dengan Ganggu- untuk meningkatkan saturasi
an Sistem Pernapasan. Salemba Me- Oksigen di jaringan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


78
Rasional C : teknik batuk produktif dilaku- si untuk mengetahui tingkat ke-
kan untuk membersihkan mampuan kontraksi jantung
sekresi dari jalan napas atas
Referensi
Rasional D : postural drainage bertujuan
mengalirkan sekresi dari salu- Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan
ran napas menggunakan energi Keperawatan Klien Dengan Ganggu-
gravitasi pada pasien yang ti- an Sistem Kardiovaskular. Salemba
dak sesak Medika. Jakarta. Bab 4.

Rasional E : pernapasan diagfragma bertu-


juan memaksimalkan pengem- 25. Kunci Jawaban : B
bangan bagian bawah paru
Rasional:
Referensi :
Rasional A : lama tidaknya perawatan tidak
Somantri, Irman (2012). Asuhan Keper- bisa menggambarkan kondisi
awatan Pada Klien dengan Ganggu- pasien
an Sistem Pernapasan. Salemba Me-
Rasional B : tekanan darah menggambarkan
dika. Jakarta. Bab 5.
kekuatan jantung dalam me-
mompa darah

24. Kunci Jawaban : D Rasional C : frekuensi nadi dalam satu menit


mengambarkan jumlah darah
Rasional:
yang bersirkulasi
Rasional A : kelebihan cairan tubuh bisa
Rasional D : denyutan yang terlihat di dada
menjadi sebab sesak, namun
diakibatkan oleh kekuatan kon-
sesak yang terjadi diakibatkan
traksi jantung yang meningkat
karena aktifitas
Rasional E : nyeri kepala disebabkan oleh
Rasional B : keluhan sesak pasien hilang
peningkatan jumlah darah ke
dengan beristirahat sehingga
otak dan meningkatan tekanan
terapi Oksigen belum diperlu-
intra kranial
kan
Referensi
Rasional C : pola defekasi tidak perlu diru-
bah tetapi cara mengedan harus
Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan
diperbaiki
Keperawatan Klien Dengan Ganggu-
Rasional D : pasien menunjukan tanda intol- an Sistem Kardiovaskular. Salemba
eran terhadap aktivitas sehing- Medika. Jakarta. Bab 4.
ga perlu dibatasi aktivitasnya

Rasional E : tekanan darah perlu diobserva- 26. Kunci Jawaban : A

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

79
Rasional: Rasional D : segmen st isoelektris adalah tu-
juan jangka panjang yang mun-
Rasional A : aktivitas harus dibatasi untuk
gkin dapat tercapai jika otot
menurunkan konsumsi oksigen
jantung kembali sehat
Rasional B : nyeri dada
Rasional E : lama masa rawat sulit untuk di-
terjadi karena penurunan kadar
rumuskan sebagai sebuah stan-
oksigen di otot jantung
dar atau target
Rasional C : tanda vital khususnya tekanan
Referensi
darah dan nadi dapat berubah
karena aktivitas Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan
Rasional D : iskemia pada otot jantung tidak Keperawatan Klien Dengan Ganggu-
bisa diatasi dengan pemberian an Sistem Kardiovaskular. Salemba
oksigen Medika. Jakarta. Bab 4.

Rasional E : diagnostik awal sudah cukup


untuk melengkapi tanda fisik 28. Kunci Jawaban : D
yang terjadi
Rasional:
Referensi
Rasional A : manajemen nyeri dilakukan un-
Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan tuk memberikan rasa nyaman
Keperawatan Klien Dengan Ganggu- Rasional B : perubahan tanda vital member-
an Sistem Kardiovaskular. Salemba ikan informasi kondisi sistem
Medika. Jakarta. Bab 4. kardiovaskuler

Rasional C : penurunan produksi urin


27. Kunci Jawaban : C mengindikasikan penurunan
volume cairan
Rasional:
Rasional D : penurunan kesadaran, nadi ce-
Rasional A : kemampuan beraktifitas tanpa
pat disebabkan karena kehilan-
keluhan nyeri membutuhkan
gan cairan melalui feses yang
otot jantung yang sehat
encer
Rasional B : memperpanjang masa istirahat
Rasional E : karakteristik feses memberikan
bertujuan menghemat konsum-
info ada tidaknya kemungkinan
si oksigen otot jantung
infeksi saluran cerna
Rasional C : hilangnya keluhan nyeri dada
Referensi
merupakan target dari upaya
membatasi aktifitas dan pengo- Muttaqin, Arif & Sari (2010). Gangguan
batan yang telah diberikan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


80
Keperawatan Medikal Bedah. Salem- Rasional C : latihan gerak bertahap dapat
ba Medika. Bab 8 memberikan kesempatan bagi
fungsi sirkulasi untuk beradap-
tasi dalam berbagai posisi tu-
29. Kunci Jawaban : B buh

Rasional : Rasional D : tekanan darah di observasi un-


tuk membandingkan perbedaan
Rasional A : Aktivitas hanya mungkin
kekuatan kontraksi pada posisi
ditingkatkan jika suhu tubuh
tubuh yang berbeda
kembali normal
Rasional E : program fisioterapi fitujukan
Rasional B : Suhu tubuh harus diturunkan
untuk memperbaiki penurunan
untuk mencegah munculnya
fungsi gerak
akibat lain
Referensi
Rasional C : Tekanan darah menggambar-
kan kekuatan kontraksi jantung
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
Rasional D : Frekuensi Nadi meningkat keperawatan medikal Bedah. Edisi 8.
disebabkan oleh peningkatan EGC. Jakarta. Unit 15.
suhu
Muttaqin, Arif & Sari (2008). Pengantar
Rasional E : Berkeringat merupakan Asuhan Keperawatan Klien Dengan
dampak dari proses penyakit Gangguan Sistem Persarafan. Sa-
lemba Medika. Jakarta. Bab 4
Referensi

Muttaqin, Arif & Sari (2010). Gangguan


31. Kunci Jawaban : A
Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Salem- Rasional:
ba Medika. Bab 8
Rasional A : meninggikan area kepala bertu-
juan menurunkan tekanan intra
kranial
30. Kunci Jawaban : C
Rasional B : perawatan luka bertujuan
Rasional:
mencegah kemungkinan infek-
Rasional A : latihan gerak sendi bertujuan si
untuk mencegah kontraktur
Rasional C : membatasi gerakan bertujuan
atau kekakuan sendi
mengurangi penggunaan energi
Rasional B : merubah posisi tidur secara
Rasional D : mengobservasi gcs bertujuan
periodik bermanfaat untuk
untuk mengetahui perubahan
mencegah luka baring
tingkat kesadaran

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

81
Rasional E : mengobservasi tanda perdarah- proses bedah yang kedua
an penting untuk mengantisipa-
Rasional B : penurunan kemampuan visual
si perdarahan berlanjut
dapat menjadi pemicu cedera
Referensi seperti jatuh

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Rasional C : keterbatasan gerak ditandai
keperawatan medikal Bedah. Edisi 8. dengan penurunan fungsi organ
EGC. Jakarta. Unit 15 gerak

Rasional D : pemberian informasi dilakukan


untuk meningkatkan pemaha-
32. Kunci Jawaban : C
man pasien dan keluarga
Rasional:
Rasional E : tidak ditemukan tanda ganggu-
Rasional A : perubahan suhu tubuh menun- an kebersihan diri
jukan adanya proses infeksi
Referensi
Rasional B : lingkungan yang aman mence-
gah risiko injuri saat terjadi ke- Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
jang keperawatan medikal Bedah. Edisi 8.
EGC. Jakarta. Unit 14 sensorineural.
Rasional C : tingkat kesadaran memberikan
informasi terkait fungsi susu-
nan saraf pusat 34. Kunci Jawaban : A

Rasional D : perawatan isolasi dapat men- Rasional:


jauhkan pasien dari rangsang
Rasional A : aktivitas harus ditingkatkan
pemicu kejang
untuk memaksimalkan penggu-
Rasional E : keluarga dilibatkan sebagai naan gula darah
sistem pendukung bagi pasien
Rasional B : terapi insulin dilakukan untuk
Referensi menurunkan kadar gula darah
khususnya pada pasien dengan
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar kerusakan pankreas
keperawatan medikal Bedah. Edisi 8.
EGC. Jakarta. Unit 15 Rasional C : porsi makan harus diatur untuk
mengontrol kadar gula darah
harian
33. Kunci Jawaban : B
Rasional D : berat badan dapat diturunkan
Rasional: dengan meningkatkan aktivitas

Rasional A : pembedahan pertama dapat Rasional E : kadar gula darah diawasi untuk
memberi pengalaman bagi mengetahui efektifitas inter-

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


82
vensi Rasional B : kompres hangat bertujuan
melebarkan pembuluh darah
Referensi
kapiler

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Rasional C : ikatan bidai yang terlalu kuat
keperawatan medikal Bedah. Edisi 8. dapat membendung secara
EGC. Jakarta. Unit IX tentang DM komplit aliran darah ke bawah
cedera

35. Kunci Jawaban : B Rasional D : pembedahan bertujuan mem-


perbaiki bentuk tulang yang
Rasional
patah
Rasional A : kalimat bertujuan mengalih-
Rasional E : meninggikan kaki yang cedera
kan topik dan tidak menjawab
bertujuan mengurangi bengkak
pertanyaan
Referensi
Rasional B : kalimat tegas dan membantu
pasien menerima realitas yang Kneale, Julia D., at.al. Alih bahasa Yudha,
terjadi Egi dkk (2008). Keperawatan Orto-
pedik & Trauma. EGC. Jakarta. Bab
Rasional C : perawat cenderung mengh-
21 dan 24 tentang Penanganan frak-
indari komunikasi selanjutnya
tur/cedera.
Rasional D : tidak memfasilitasi tahap
Lukman & Ningsih (2012). Asuhan Keper-
berduka yang sedang dilalui
awatan Klien Dengan Gangguan
pasien
Sistem Muskuloskeletal. Salemba
Rasional E : melibatkan keluarga dalam hal Medika. Jakarta. Bab 3 tentang frak-
pengambilan keputusan den- tur
gan tepat

Referensi
37. Kunci Jawaban : B

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Rasional:


keperawatan medikal Bedah. Edisi 8.
Rasional A : kerusakan integritas kulit ter-
EGC. Jakarta. Unit IX tentang DM
jadi karena uremic frost, tetapi
tidak menjadi prioritas pada ka-
36. Kunci Jawaban : C sus ini

Rasional: Rasional B : kelebihan cairan menjadi mas-


alah prioritas karena fungsi fil-
Rasional A : pijatan pada jari bertujuan trasi ginjal yang terganggu dan
memberi rasa nyaman dan mel- berdampak pada gangguan per-
ancarkan sirkulasi darah nafasan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

83
Rasional C : gangguan rasa nyaman yang Keperawatan Pasien Dengan Gang-
dirasakan seperti gatal dan be- guan Sistem Perkemihan. Salemba
rat tidak menjadi prioritas pada Medika. Jakarta. Bab 3
kasus ini

Rasional D : kadar hb yang rendah menye- 39. Kunci Jawaban : D


babkan gangguan perfusi jarin-
gan perifer, tidak menjadi prior- Rasional:
itas utama pada kasus tersebut
Rasional A : rasa nyeri merupakan respon
Rasional E : perubahan pola kemih melipu- normal sesaat setelah cedera
ti perubahan frekuensi, jumlah akibat kerusakan kulit
dan karakteristik urin disebab-
Rasional B : kerusakan kulit sudah terjadi
kan karena gangguan fungsi
dan tidak menjadi perawatan
filtrasi tidak menjadi prioritas
utama
pada saat ini
Rasional C : gangguan pola eliminasi urin
Referensi :
bukan pilihan tepat karena
penurunan produksi urin dise-
Nursalam & Fransisca (2006). Asuhan
babkan penurunan volume
Keperawatan Pasien Dengan Gang-
cairan intravaskuler
guan Sistem Perkemihan. Salemba
Medika. Jakarta. Bab 3 Rasional D : penurunan cairan tubuh terjadi
karena luka bakar yang luas

38. Kunci Jawaban : A Rasional E : resiko infeksi terjadi kemudian


memungkinkan terjadi melalui
Rasional : luka yang terbuka
Rasional A : Nyeri akut terjadi karena adan-
ya batu pada area ureter Referensi :

Rasional B : Tidak ditemukan tanda kecema- Muttaqin, Arif & Sari Kumala (2010). Asu-
san pada pasien
han Keperawatan Gangguan Sistem
Rasional C : Pola berkemih meliputi frekuen- Integumen. Salemba Medika. Jakar-
si, jumlah dan karakteristik
ta. Bab 10 tentang Luka Bakar.
urine
Rasional D : Jumlah urin tidak menunjukan
perubahan cairan tubuh
40. Kunci Jawaban : B
Rasional E : Pasien mampu berkemih den-
Rasional:
gan lancar
Rasional A : kalimat tidak menunjukan
Referensi :
sikap empati
Nursalam & Fransisca (2006). Asuhan Rasional B : kalimat bertujuan agar pasien

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


84
siap menghadapi realitas Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Rasional C : tidak boleh menjanjikan kepa-
EGC. Jakarta
da pasien

Rasional D : kalimat menunjukan bahwa


perawat bisa merasakan persis Kunci Jawaban Soal Keperawatan Anak
dengan apa yang dirasakan pa- 42. Kunci Jawaban: D
sien
Rasional:
Rasional E : kalimat mengarahkan kepada
pemikiran negatif terhadap ma- Rasional A : perlu dilakukan untuk meman-
salah yang terjadi tau gangguan pernfasannya

Referensi Rasional B : perlu dilakukan


untuk memantau gangguan per-
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar nfasannya
keperawatan Medikal Bedah. Edisi
Rasional C : salah satu posisi yang di in-
8. EGC. Jakarta. Unit XII tentang
dikasikan pada anak dengan
AIDS.
gangguan pernafsan namun
agak sulit untuk anak usia tod-
41. Kunci Jawaban : B
dler

Rasional: Rasional D : tindakan pertama yang harus


segera dilakukan pada klien
Rasional A : jenis diet khusus dilakukan dengan gangguan pernapasan
pada pasien dengan pem-
batasan nutrisi Rasional E : gangguan pernapasan dapat
menyebabkan perfusi ke jarin-
Rasional B : aktivitas harus dibatasi terkait gan otak menurun
nilai hb dibawah normal
Referensi
Rasional C : jadwal kunjungan disusun ber-
dasarkan kondisi pasien Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
of pediatric nursing. Missoury : Mos-
Rasional D : nilai hb dapat digunakan untuk
by
merumuskan rencana tindak
lanjut Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diag-
Rasional E : keluarga dibutuhkan untuk pa-
noses: Definitions & Classification,
sien yang membutuhkan sistem
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
pendukung

Referensi :
43. Kunci Jawaban: B

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

85
Rasional: menyebabkan kelelahan pada
anak
Rasional A : keadaan anak yang lemah akan
Rasional B : anak datang dengan keluhan
mempengaruhi nafsu makan sesak namun frekuensi napas
anak masih dalam batas normal

Rasional B : pendarahan yang terjadi pada Rasional C : adanya keluhan sesak napas
akan dapat menyebabkan gang-
kasus diatas akan menyebab-
guan tidur
kan hb dibawah normal dan hal
tersebut merupakan indikasi Rasional D : masalah utama yang dapat ter-
jadi pada anak dengan kelianan
utama gangguan perfusi jarin- jantung
gan
Rasional E : nafsu makan menurun akan
Rasional C : ada gejala yang mengarah ter- berdampak gangguan nutirisi
yang kurang
jadinya perdarahan namun
yang prioritas yang harus di- Referensi
tangani adalah masalah yang
aktual Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
of pediatric nursing. Missoury : Mos-
Rasional D : terjadi peningkatan suhu na-
by
mun belum signifikan untuk
muncul masalah hipertermia Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diag-
Rasional E : perfusi yang terganggu akan
noses: Definitions & Classification,
menyebabkan kelelahan dan
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
keletihan pada anak, namun
penangannya tidak prioritas

Referensi 45. Kunci Jawaban: B

Rasional:
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
of pediatric nursing. Missoury : Mos- Rasional A : kurangnya suplay oksigen akan
by menyebabkan gangguan pertu-
karan gas
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diag- Rasional B : adanya kebiruan, pucat menan-
noses: Definitions & Classification, dakan adanya gangguan perfusi
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell jaringan dan harus segera diata-
si

Rasional C : berisiko adanya gangguan


44. Kunci Jawaban: D
bersihan jalan napas
Rasional:
Rasional D : berisiko adanya gangguan pola
Rasional A : kurangnya suplay oksigen akan napas

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


86
Rasional E : berisiko adanya penurunan by
curah jantung dengan penye-
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
babnya adalah perfusi yang ter-
NANDA International:Nursing Diag-
ganggu
noses: Definitions & Classification,
Referensi 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell

Hockenberry & Wilson D (2011). Essential


of pediatric nursing. Missoury : Mos- 47. Kunci Jawaban: A
by
Rasional:
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional A : datang dengan keluhan demam
NANDA International:Nursing Diag-
dan data suhu menunjukkan di-
noses: Definitions & Classification,
atas normal
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
Rasional B : adanya riwayat kejang akan
dapat menyebabkan kejang be-
46. Kunci Jawaban: A rulang
Rasional: Rasional C : adanya riwayat kejang akan
Rasional A : merupakan tindakan darurat dapat menyebabkan kejang be-
yang harus segera dilakukan rulang

Rasional B : adanya ronkhi positif dapat Rasional D : terdapat ronkhi yang menan-
dikurangi dengan melakukan dakan adanya bersihan jalan
suction napas tidak efektif namun
frekuensi napas masih dalam
Rasional C : perlu dilakukan karena didapat batas normal
data riwayat imunisasi (-)
Rasional E : adanya riwayat kejang akan
Rasional D : perlu untuk dilakukan agar ti- berdampak pada kerusakan ja-
dak terjadi cidera pada anak ringan otak

Rasional E : memungkinkan untuk dilaku- Referensi


kan ngt karena adanya kejang
yang terjadi pada kasus diatas Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
namun belum termasuk tinda- of pediatric nursing. Missoury : Mos-
kan urgent yang harus dilaku- by
kan
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Referensi NANDA International:Nursing Diag-
noses: Definitions & Classification,
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
of pediatric nursing. Missoury : Mos-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

87
48. Kunci Jawaban: D Rasional A : terdapat data anak ingin segera
sembuh dan kembali ke seko-
Rasional:
lah menunjukkan adanya kece-
Rasional A : keadaan yang lemah akan masan pada anak
menyebabkan intoleransi aktif-
Rasional B : adanya edema pada ekstermitas
itas namun masalah ini belum
dapat menyebabkan intoleransi
menjadi prioritas
aktifitas
Rasional B : adanya udema dan keterbatasan
Rasional C : adanya wajah yang sembab
aktifitas akan dapat menyebab-
kemugkinan dapat menyebab-
kan gangguan integritas kulit
kan gangguan konsep diri pada
Rasional C : adanya keluhan kencing sedik- anak usia sekolah
it dapat menyebabkan masalah
Rasional D : adanya edema mengindi-
eliminasi urin namun belum
kasikan kelebihan cairan yang
menjadi prioritas
ada didalam tubuh dan ini men-
Rasional D : adanya edema mengindi- jadi masalah prioritas yang ha-
kasikan kelebihan cairan yang rus segera dilakukan tindakan
ada didalam tubuh dan ini men-
Rasional E : tidak nafsu makan akan ber-
jadi masalah prioritas yang ha-
isiko adanya gangguan nutrisi
rus segera dilakukan tindakan
pada anak
Rasional E : banyaknya protein yang keluar
Referensi
melalui urin dapat menyebab-
kan kehilangan protein yang Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
berlebihan of pediatric nursing. Missoury : Mos-
Referensi by

Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
NANDA International:Nursing Diag-
of pediatric nursing. Missoury : Mos-
noses: Definitions & Classification,
by
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diag-
noses: Definitions & Classification, 50. Kunci Jawaban: D
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell Rasional:

Rasional A : rehidrasi harus segera dilaku-


49. Kunci Jawaban: D kan pada kasus diatas namun
lebih utama dengan pemberian
Rasional:
parenteral

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


88
Rasional B : monitor intake output sangat Rasional C : adanya data kemerahan diseki-
diperlukan dalam penanganan tar anus yang disebabkan
adanya sifat asam feses dapat
dehidrasi namun bukan mer- menyebabkan gangguan integ-
upakan prioritas pada kasus di- ritas kulit
atas
Rasional D : hasil leukosit yang tinggi
menunjukkan adanya infeksi
Rasional C : diperlukan mengevaluasi ri-
wayat penyebab terjadinya di- Rasional E : adanya stress hospitalisasi pada
are dengan menanyakan adanya anak yang disertai dengan data
menangis jika didekati perawat
toleransi pemberian makanan mengindikasikan adanya mas-
alah ansietas pada anak
Rasional D : tindakan kolaborasi yang
segera harus dilakukan dengan Referensi
data yang ada pada kasus diatas
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
Rasional E : perlu dilakukan penimbangan of pediatric nursing. Missoury : Mos-
namun tidak menjadi prioritas by

Referensi Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).


NANDA International:Nursing Diag-
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential noses: Definitions & Classification,
of pediatric nursing. Missoury : Mos- 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
by

Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014). 52. Kunci Jawaban: A


NANDA International:Nursing Diag-
Rasional:
noses: Definitions & Classification,
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell Rasional A : gangguan rasa nyaman nyeri
aktul terjadi dan menjadi kelu-
han utama

51. Kunci Jawaban: B Rasional B : adanya peningkatan suhu na-


mun tidak signifikan menjadi
Rasional: masalah utama pada kasus di-
atas
Rasional A : adanya diare akan dapat menye-
babkan masalah pemenuhan Rasional C : adanya nyeri akan menyebab-
kebutuhan nutrisi pada anak, kan keterbatasan aktifitas pada
namun pada kasus diatas data anak
gangguan nutrisi belum men-
dukung Rasional D : adanya riwayat perdarahan
gusi dan hidung dan hb kurang
Rasional B : adanya diare dan data hasil dari normal akan menyebabkan
pengkajian mendukung adanya risiko perdarahan
masalah kekurangan volume
cairan dan menjadi prioritas Rasional E : adanya suhu yang meningkat,
utama untuk dilakukan tinda- disertai dengan asupan nutri-
kan si yang kurang dapat menye-
babkan risiko infeksi sebagai

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

89
dampak sekunder dari penya- 54. Kunci Jawaban: D
kitnya
Rasional:
Referensi
Rasional A : dilakukan setelah pengukuran
pertumbuhan
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
of pediatric nursing. Missoury : Mos- Rasional B : karena sudah dilakukan pe-
meirksaan sebelumnya sehing-
by ga posisi anak sudah berada
pada posisi yang nyaman
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diag- Rasional C : dilakukan pada akhir penguku-
ran
noses: Definitions & Classification,
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell Rasional D : merupakan kelanjutan pemer-
iksaan pertumbuhan

53. Kunci Jawaban: C


Rasional E : dilakukan pada akhir penguku-
ran
Rasional:
Referensi
Rasional A : diperlukan untuk dilakukan
evaluasi adanya dehidrasi pada Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
anak
of pediatric nursing. Missoury : Mos-
Rasional B : perlu di monitor demam yang by
terjadi pada anak setelah
dilakukan rehidrasi Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional C : pengukuran tekanan darah ada- NANDA International:Nursing Diag-
lah salah satu tindakan untuk noses: Definitions & Classification,
memonitor kejadia syok pada 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
anak
Rasional D : perlu dilakukan untuk memon-
itor gangguan pernapasan 55. Kunci Jawaban: A

Rasional E : perlu dilakukan untuk memoni- Rasional:


tor gangguan pemenuhan nutri- Rasional A : ada 1 delay mengindikasian
si adanya keterlambatan pada
Referensi anak
Rasional B : sudah jelas karena ada delay ti-
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential dak mungkin normal
of pediatric nursing. Missoury : Mos-
Rasional C : ada 1 delay mengindikasian
by adanya keterlambatan pada
anak
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional D : sudah jelas karena ada delay ti-
NANDA International:Nursing Diag-
dak mungkin advance
noses: Definitions & Classification,
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell Rasional E : pemeriksaan dapat dilakukan

Referensi

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


90
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential Rasional D : belum waktunya diberikan
of pediatric nursing. Missoury : Mos- karena rentang pemberian nya
4 minggu
by
Rasional E : belum waktunya diberikan
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Referensi
NANDA International:Nursing Diag-
noses: Definitions & Classification,
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
of pediatric nursing. Missoury : Mos-
by
56. Kunci Jawaban: C
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional: NANDA International:Nursing Diag-
Rasional A : sudah dilakukan pada bulan se- noses: Definitions & Classification,
belumnya 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
Rasional B : belum waktunya diberikan
Rasional C : tepat waktunya pemberian pada Kunci Jawaban Soal Keperawatan Materni-
saat ini tas

Rasional D : belum waktunya diberikan 58. Kunci Jawaban: B


karena rentang pemberian nya Rasional:
4 minggu
Rasional A : rumus taksiran persalinan
Rasional E : belum waktunya diberikan menggunakan rumus negel’s
Referensi rule
Rasional B : rumus taksiran persalinan
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential menggunakan rumus Negel’s
of pediatric nursing. Missoury : Mos- rule dengan hari + 7 bulan –
3 dan tahun +1
by
Rasional C : rumus taksiran persalinan
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional D : rumus taksiran persalinan den-
NANDA International:Nursing Diag-
gan menghitung HPHT
noses: Definitions & Classification,
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell Rasional E : rumus taksiran persalinan den-
gan menghitung tanggal kun-
jungan
57. Kunci Jawaban: C Referensi
Rasional:
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
Rasional A : sudah dilakukan pada bulan se-
(2013).Keperawatan Maternitas (1-
belumnya
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Rasional B : belum waktunya diberikan
Rasional C : tepat waktunya pemberian pada
59. Kunci Jawaban: A
saat ini
Rasional:

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

91
Rasional A : rumus menggunakan mc. vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
donald dengan TFU x 8 : 7=
hasil dalam minggu
61. Kunci Jawaban: B
Rasional B : rumus menghitung usia ke-
hamilan Rasional:
Rasional C : rumus menghitung usia ke- Rasional A : -
hamilan dengan menghitung
TFU Rasional B : Anak 2 hidup (P2), Abortus 1 x
(A1), Kehamilan ke 4 (G4)
Rasional D : rumus menghitung usia ke-
hamilan dengan menghitung Rasional C : -
HPHT
Rasional D : -
Rasional E : rumus menghitung usia ke-
Rasional E : -
hamilan dengan menghitung
tanggal kunjungan Referensi
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas (1-
(2013).Keperawatan Maternitas (1- vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
62. Kunci Jawaban: A

60. Kunci Jawaban: A Rasional:

Rasional: Rasional A : pemeriksaan dalam dilakukan


untuk mengetahui kemajuan
Rasional A : pemeriksaan djj dilakukan persalinan
setelah dilakukan palpasi leop-
old Rasional B : pimpin mengeran dilakukan
bila presentasi janin telah bera-
Rasional B : pungtum maksimum adalah da pada jalan lahir
daerah yang harus dicari untuk
menilai DJJ Rasional C : mengatur posisi dilakukan un-
tuk memberikan kenyamanan
Rasional C : mengatur posisi dilakukan un- pada pasien yang akan mela-
tuk memberikan kenyamanan hirkan
pada pasien dalam menilai DJJ
Rasional D : mempersiapkan alat-alat per-
Rasional D : klarifikasi kedenyut arteri radi- salinan dilakukan untuk mem-
alis ibu untuk memastikan bah- bantu segera ibu yang akan
wa yang dinilai DJJ melahirkan
Rasional E : penilaian kontraksi langkah se- Rasional E : pecahkan ketuban dilakukan
lanjutnya setelah pemeriksaan bila hasil pemeriksaan dalam
DJJ pembukaan servik lengkap
Referensi Referensi

Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
(2013).Keperawatan Maternitas (1- (2013).Keperawatan Maternitas (1-

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


92
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. gesteron
Rasional E : Kurangnya pengetahuan terjadi
63. Kunci Jawaban: C karena ibu kurang mendapat-
kan informasi
Rasional:
Referensi
Rasional A : Vulva hygiene bertujuan untuk
menjaga kebersihan pada daer- Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
ah vulva.
(2013).Keperawatan Maternitas (2-
Rasional B : Pendidikan kesehatan diberikan vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
agar pasien mengetahui cara
perawatan luka.
65. Kunci Jawaban: B
Rasional C : Perawatan luka episiotomi
dilakukan agar penilaian REE- Rasional:
DA tidak menunjukkan infeksi
Rasional A: Gangguan rasa nyaman terja-
Rasional D : Mobilisasi dini bertujuan di karena terjadinya mual dan
agar sirkulasi darah ke daerah muntah pada pagi hari
perineum lancar
Rasional B: Gangguan volume cairan terja-
Rasional E : Nutrisi dianjurkan tinggi kalori di akibat frekuensi mual dan
dan protein untuk memperce- muntah yang sering
pat pertumbuhan luka
Rasional C: Resiko kekurangan volume
Referensi cairan terjadi akibat adanya
tanda dan gejala dehidrasi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
Rasional D: Resiko syok (hipovolemik) ter-
(2013).Keperawatan Maternitas (1- jadi bila mual dan muntah ter-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. jadi secara aktif
Rasional E: Ketidakseimbangan nutrisi terja-
64. Kunci Jawaban: A
di karena tidak adanya asupan
nutrisi sebagai akibat mual dan
Rasional: muntah

Rasional A : Gangguan perfusi jaringan ter- Referensi


jadi karena sirkulasi darah ke
uteroplacenta menurun Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
Rasional B : Gangguan keseimbangan cairan (2013).Keperawatan Maternitas (2-
terjadi karena volume darah vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
menurun
Rasional C : Gangguan mobilisasi terjadi
66. Kunci Jawaban: A
karena rahim membesar dan
perubahan sudut gravitasi tu- Rasional:
buh
Rasional A : tirah baring dianjurkan agar ke-
Rasional D : Gangguan rasa nyaman terjadi hamilan dapat dipertahankan
karena perubahan adaptasi dari
sistem tubuh karena peningka- Rasional B : kurangi aktivitas bertujuan
tan hormone estrogen dan pro- agar bercak darah tidak sema-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

93
kin bertambah menjadi perdar- 68. Kunci Jawaban: A
ahan
Rasional:
Rasional C : dukungan pasangan bertujuan
agar meningkatkan keper- Rasional A : hipertermi terjadi sebagai aki-
cayaan diri ibu terhadap ke- bat respon tubuh akibat terjad-
hamilannya inya infeksi

Rasional D : penkes pada ibu hamil agar ibu Rasional B : kekurangan volume cairan ter-
mampu mengantisipasi peruba- jadi sebagai akibat kenaikan
han pada tubuh suhu tubuh

Rasional E : kontrol KIA bertujuan agar Rasional C : risiko infeksi kondisi yang
dapat memantau kondisi kese- terjadi sebagai akibat adanya
hatan ibu dan janin peradangan pada tubuh

Referensi Rasional D : Case-control, jenis desain pe-


nelitian survey restrospektif,
yang mengumpulkan informasi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC dari data yang diperoleh dima-
(2013).Keperawatan Maternitas (2- sa lampau melalui studi doku-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. men
Rasional E : ketidakefektifan termoregulasi
terjadi karena pusat pengatur
67. Kunci Jawaban: B panas di hipotalamus terespon
akibat peradangan
Rasional:
Referensi
Rasional A : tirah baring dianjurkan agar
perdarahan berkurang
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
Rasional B : massage uterus bertujuan untuk (2013). Keperawatan Maternitas (2-
menstimulasi kontraksi uterus
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Rasional C : observasi tanda-tanda vital ber-
tujuan untuk mendeteksi peru-
bahan pada kondisi tubuh 69. Kunci Jawaban: E

Rasional D : posisi bertujuan agar mengu- Rasional:


rangi perdarahan yang semakin
bertambah akibat gaya gravita- Rasional A : usapan vagina dilakukan pada
si area organ reproduksi untuk
mengetahui penyebab terjadin-
Rasional E : cek kelengkapan placenta un- ya infeksi
tuk memastikan tidak ada sisa
placenta yang tertinggal Rasional B : colposkopi dilakukan untuk
memastikan adanya sel yang
Referensi abnormal
Rasional C : USG transvaginal dilakukan
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC untuk mengetahui kondisi ab-
(2013).Keperawatan Maternitas (2- normal internal organ repro-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. duksi
Rasional D : pengambilan jaringan tubuh
untuk pemeriksaan laboratori-

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


94
um Rasional B : posisi dilakukan untuk mening-
katkan kenyamanan pasien
Rasional E : pemeriksaan untuk mengetahui
adanya selabnormal pada ser- Rasional C : massage pada daerah simphisis
vik bertujuan untuk meningkatkan
sirkulasi pembuluh darah
Referensi
Rasional D : exercise bertujuan untuk pere-
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC gangan pada tubuh
(2013).Keperawatan Maternitas (2- Rasional E : diet bertujuan untuk membata-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. si intake nutrisi agar memudah-
kan metabolisme tubuh

Referensi
70. Kunci Jawaban: A

Rasional: Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC


(2013).Keperawatan Maternitas (2-
Rasional A : usapan vagina dilakukan pada
area organ reproduksi untuk vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
mengetahui penyebab terjadin-
ya infeksi
Kunci Jawaban Soal Keperawatan Jiwa
Rasional B : colposkopi dilakukan untuk
memastikan adanya sel yang 72. Kunci Jawaban: B
abnormal
Rasional:
Rasional C : USG transvaginal dilakukan
Rasional A : pengkajian dilakukan untuk
untuk mengetahui kondisi ab-
menentukan tahap bunuh diri
normal internal organ repro-
klien dan untuk menentukan
duksi
intervensi yang tepat
Rasional D : pengambilan jaringan tubuh
Rasional B : tindakan dilakukan pada klien
untuk pemeriksaan laboratori-
dengan percobaan bunuh diri
um
sebelumnya
Rasional E : pemeriksaan untuk mengetahui
Rasional C : kontrak penting sebelum
adanya selabnormal pada ser-
melakukan intervensi pada
vik
klien untuk meningkatkan
Referensi kepatuhan klien
Rasional D : dilakukan agar klien memi-
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC lih cara penyelesaian masalah
(2013).Keperawatan Maternitas (2- yang tepat atau konstruktif
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Rasional E : untuk menciptakan hubungan
perawat-klien yang terbuka

71. Kunci Jawaban: A Referensi :

Rasional:
NANDA International Inc. (2014). Nursing
Rasional A : kompres hangat dilakukan agar Diagnoses: Definitions & Classifica-
terjadi vasodilatasi pembuluh tions 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
darah
UK: Wiley Blackwell.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

95
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas
(2016). Prinsip dan Praktik Keper- Kelompok. Jakarta: EGC.
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
74. Kunci Jawaban: A
gapore) Pte Ltd
Rasional:
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional A : penjelasan tentang pentingnya
Mental Health Nursing: Concept medikasi dan prinsip 7 benar
of Care in Evidence Based Practise obat untuk mengontrol halusi-
(6thEd). F.A. davis Company nasi (sp 2)
Rasional B : melatih klien mengontrol den-
gan melawan halusinasi (sp 1)
73. Kunci Jawaban: B
Rasional C : mendiskusikan dan menyusun
Rasional: jadwal kegiatan bersama klien
Rasional A : salah satu terapi modalitas un- untuk membentu mengalihkan
tuk membantu anggotanya ber- halusinasi (sp 4)
hubungan dengan orang lain Rasional D : melatih klien mengalihkan ha-
serta mengubah perilaku de- lusinasi dengan berbincang
struktif yang dilakukan dalam dengan orang lain (sp 3)
kelompok
Rasional E : keseluruhan latihan untuk men-
Rasional B : terapi dengan menggunakan gontrol halusinasi (menghar-
aliran listrik dengan konvul- dik, cara obat, bercakap-cakap,
sator untuk mengubah neuro- dan kegiatan terjadwal)
kimia otak
Referensi :
Rasional C : modifikasi dan manipulasi
lingkungan untuk mendukung
proses penyembuhan klien Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-
haeni, N. (2011). Keperawatan Kese-
Rasional D : psikoterapi untuk penanganan
stress keluarga dan meningkat- hatan Jiwa Komunitas, CMHN (Ba-
kan partisipasi aktif keluarga sic Course). Jakarta: EGC.
dalam perawatan klien
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional E : upaya pembatasan mobilitas
Mental Health Nursing: Concept
fisik klien untuk mencegah
perilaku mencederai diri, orang of Care in Evidence Based Practise
lain dan lingkungannya (6thEd). F.A. davis Company
Referensi :
75. Kunci Jawaban: A
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
Rasional:
(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Rasional A : merupakan tindakan utama
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- pada klien dengan percobaan
bunuh diri disamping mendapa-
gapore) Pte Ltd. tkan pengawasan yang ketat
Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014). Rasional B : dilakukan saat klien sudah

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


96
aman dari percobaan bunuh Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014).
diri untuk memotivasi klien Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas
mengungkapkan perasaannya
Kelompok. Jakarta: EGC.
Rasional C : dilakukan untuk meningkatkan
harga diri klien Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Mental Health Nursing: Concept
Rasional D : dilakukan agar klien menggu-
nakan cara penyelesaian mas- of Care in Evidence Based Practise
alah yang konstruktif (6thEd). F.A. davis Company
Rasional E : melibatkan keluarga maupun
orang lain untuk ikut mening-
77. Kunci Jawaban: A
katkan harga diri klien dan
menyelesaikan masalah secara Rasional:
konstruktif
Rasional A : TAK sesi 2 untuk mencgah per-
Referensi : ilaku kekerasan klien dengan
melakukan kegiatan fisik
Noren Cavan Frisch & Lawrence E
Rasional B : TAK sesi 3 untuk mencegah
Frisch.(2007).Psychiatric Mental perilaku kekerasan dengan cara
Health Nursing, third edition.New interaksi sosial asertif
York:Thomson Delmar Learning. Rasional C : TAK sesi 4 untuk mencegah
perilaku kekerasan dengan
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric pendekatan spiritual
Mental Health Nursing: Concept
Rasional D : TAK sesi 1 untuk mengenal
of Care in Evidence Based Practise perilaku kekerasan yang biasa
(6thEd). F.A. davis Company dilakukan
Rasional E : TAK sesi 1 untuk mencegah
76. Kunci Jawaban: E perilaku kekerasan dengan
kepatuhan obat
Rasional:
Referensi :
Rasional A : terapi modalitas untuk klien
dengan gangguan hubungan Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
sosial
(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
Rasional B : terapi modalitas untuk klien awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
isolasi sosial, harga diri rendah,
dan kerusakan komunikasi ver- Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
bal gapore) Pte Ltd.

Rasional C : terapi untuk klien dengan per- Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014).
ilaku kekerasan
Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas
Rasional D : terapi modalitas untuk klien Kelompok. Jakarta: EGC.
dengan harga diri rendah
Rasional E : terapi modalitas untuk klien
78. Kunci Jawaban: C
dengan halusinasi
Rasional:
Referensi :

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

97
Rasional A : pemanfaatan permainan se- Rasional C : penilaian pribadi terhadap diri
bagai media terapeutik untuk dan pencapaian disesuaikan
mencapai tumbuh kembang dengan ideal dirinya
anak yang optimal
Rasional D : kesadaran tentang diri sendiri
Rasional B : dilakukan dengan pendekatan yang dapat diperoleh individu
hubungan individual antara ter- dari penilaian dirinya, men-
apis dan klien yadari bahwa individu dirinya
berbeda dengan orang lain
Rasional C : dilakukan pada kelompok yang
memiliki masalah/keadaan Rasional E : sikap atau penilaian Individu
yang sama dengan tujuan ses- terhadap dirinya sendiri secara
ama anggota dapat saling men- fisik
dukung
Referensi :
Rasional D : dilakukan untuk manipulasi/
modifikasi lingkungan dengan Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
tujuan perubahan perilaku yang
maladaptif menjadi adaptif (2016). Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Rasional E : dilakukan untuk manipulasi/
modifikasi lingkungan dengan Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
tujuan perubahan perilaku yang gapore) Pte Ltd.
maladaptif menjadi adaptif
Noren Cavan Frisch & Lawrence E
Referensi :
Frisch.(2007).Psychiatric Mental
Health Nursing, third edition.New
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
York:Thomson Delmar Learning
(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- 80. Kunci Jawaban: B
gapore) Pte Ltd. Rasional:
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Rasional A : reaksi kehilangan dengan
Frisch.(2007).Psychiatric Mental menunjukkan perasaan marah
pada diri sendiri atau kepada
Health Nursing, third edition.New orang lain
York:Thomson Delmar Learning
Rasional B : reaksi terhadap kehilangan be-
rupa penolakan, tidak meneri-
79. Kunci Jawaban: A ma atau tidak percaya

Rasional: Rasional C : reaksi kehilangan dengan


menunjukkan sikap menarik
Rasional A : posisi atau fungsi individu da- diri, tidak mau berbicara atau
lam masyarakat atau kelompok putus asa
sosial sesuai dengan yang di-
harapkan masyarakat Rasional D : reaksi kehilangan dimana indi-
vidu mulai menerima kenyata-
Rasional B : persepsi individu tentang an kehilangan
bagaimana ia seharusnya bert-
ingkah laku berdasarkan stan- Rasional E : reaksi kehilangan dimana in-
dar pribadi dividu ingin menunda kehilan-
gan, sering diungkapkan den-

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


98
gan “seandainya” pincot William & Wilkins.

Referensi :
82. Kunci Jawaban: D
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
(2016). Prinsip dan Praktik Keper- Rasional:
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Rasional A : untuk membuat klien memiliki
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- penilaian positif terhadap dirin-
ya
gapore) Pte Ltd.
Rasional B : agar klien memiliki cara
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric penyelesaian masalah yang
Mental Health Nursing, fifth edition. kosntruktif
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip- Rasional C : agar klien memiliki motivasi
pincot William & Wilkins. dan tujuan jelas terkait mas-
alahnya

81. Kunci Jawaban: C Rasional D : untuk menurunkan atau mem-


perbaiki gejala sebagai respon
Rasional: dari kecemasan

Rasional A : ekspresi emosi yang tidak ses- Rasional E : untuk meningkatkan penge-
uai dengan suasana yang diha- tahuan klien terkait masalah
yati yang dihadapi

Rasional B : keadaan perasaan berbeda yang Referensi :


terjadi secara bersamaan
Rasional C : penurunan kemampuan ekspre- Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
si emosi (tatapan kosong, irama (2016). Prinsip dan Praktik Keper-
suara monoton, dan gerakan tu- awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
buh sangat kurang)
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
Rasional D : hilangnya kemampuan ekspre- gapore) Pte Ltd.
si emosi (lebih berat dari afek
tumpul) Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Rasional E : perubahan irama perasaan yang Mental Health Nursing, fifth edition.
cepat dan tiba-tiba Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip-
pincot William & Wilkins.
Referensi :

Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.


83. Kunci Jawaban: E
(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Rasional:
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- Rasional A : pembicaraan terhenti tiba-ti-
gapore) Pte Ltd. ba tanpa gangguan eksternal
kemudian dilanjutkan kembali
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Rasional B : pembicaraan yang berbelit-be-
Mental Health Nursing, fifth edition. lit tapi tidak sampai pada tu-
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip- juan pembicaraan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

99
Rasional C : berulang-ulang menceritakan Referensi :
suatu ide, tema secara berlebi-
han Carson, V.B. (2000). Mental Health Nurs-
Rasional D : untuk menurunkan atau mem- ing: The nurse-patient journey. (2th
perbaiki gejala sebagai respon ed.). Philadelphia: W.B. Sauders
dari kecemasan
Company
Rasional E : pembicaraan tidak ada hubun-
gan antara kalimat yang satu Halter MJ. (2014). Varcarolis’ Foundations
dengan kalimat yang lainnya of Psychiatric Mental Health Nurs-
Referensi : ing: A Clinical Approach. 7th edition.
Saunders: Elsevier Inc.
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
(2016). Prinsip dan Praktik Keper- 85. Kunci Jawaban: E
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Rasional:
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
gapore) Pte Ltd. Rasional A : memblokir/menghindari peris-
tiwa-peristiwa yang menimgul-
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric kan rasa sakit dan cemas diluar
Mental Health Nursing, fifth edition. kesadaran
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip- Rasional B : menyalahkan orang lain atau
pincot William & Wilkins. objek mengenai kesulitannya
sendiri yang tidak baik
Rasional C : mengubah dorongan-dorongan
84. Kunci Jawaban: B yang tidak dapat diterima men-
Rasional: jadi kebalikannya (dapat diteri-
ma)
Rasional A : untuk menentukan apakah
klien mampu atau tidak mampu Rasional D : menutupi kelemahan dengan
menghadapi keadaan lingkun- menonjolkan sifat yang baik
gan yang tidak menguntungkan Rasional E : mengarahkan dorongan-doron-
Rasional B : salah satu teknik komunikasi, gan/kemarahan yang tidak se-
perawat menerima klien den- suai pada sejumlah orang atau
gan respect tanpa menilai atau objek sehingga dorongan aslin-
mengadilinya secara positif ya terselubung atau tersem-
atau negative, klien akan mera- bunyi
sa dihargai tanpa syarat
Referensi :
Rasional C : dilakukan pada fase pra inter-
aksi Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional D : dukungan yang diberikan dapat Mental Health Nursing: Concept
mengurangi stressor bagi klien of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company
Rasional E : untuk menekankan bahwa per-
awat hadir dengan tulus untuk
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
klien sehingga mendukung
mendukung untuk komunikasi Mental Health Nursing, fifth edition.
yang terbuka

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


10
0
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip- Rasional B : perubahan persepsi
pincot William & Wilkins. tehadap tu- buh akibat
perubahan struktur
ataupun fungsi tubuh
86. Kunci Jawaban: D Rasional C : perubahan status
Rasional: kesehatan dapat
menimbulkan kecemasan
Rasional A : terjadinya pertumbuhan sel-sel
yang abnormal pada otak Rasional D : perubahan status
kesehatan dapat
Rasional B : kondisi dimana struktur kepala mengurangi motiva- si
mengalami benturan dari luar ataupun kemampuan
dan berpotensi menimbulkan untuk melakukan adl
gangguan pada fungsi otak termasuk per- awatan diri

Rasional C : penyakit yang berdampak pada Rasional E : pengingkaran (denial)


sistem tubuh manusia atau ber- merupa- kan salah satu
hubungan dengan metabolisme respon akan pe- rubahan
tubuh status kesehatan yang
terjadi secara tiba-tiba
Rasional D : pe n u r u na n/ ke m und ura n
keadaan secara fisika dan kimia Referensi :
dalam sel, jaringan, atau organ
yang umumnya disebabkan Twosend, Mary C. (2009).
oleh penuaan
Psychiatric Mental Health
Rasional E : gangguan pada sistem sirkulasi Nursing: Concept of Care in
darah yang dapat disebabkan
Evidence Based Practise
oleh faktor internal maupun
eksternal (6thEd). F.A. davis Company

Referensi : Stuart, G.W.T., Keliat B.A.,


Pasaribu J. (2016). Prinsip dan
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Praktik Keper- awatan
Mental Health Nursing: Concept Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
of Care in Evidence Based Practise Indonesia 10. Mosby: Elsevier
(6thEd). F.A. davis Company (Sin- gapore) Pte Ltd.

Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Mental Health Nursing, fifth edition. 88. Kunci
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip-
Jawaban: E
pincot William & Wilkins.
Rasional:
Rasional A : validasi atau
87. Kunci Jawaban: D
menanyakan ke- pada
Rasional: klien apa yang tidak di-
mengerti perawat
Rasional A : percobaan untuk menghindari terhadap situasi yang ada
interaksi atau hubungan den-
gan orang lain Rasional B : menyediakan diri anda
tanpa respon bersyarat
atau respon yang
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

101
diharapkan
Rasional C : memberi kesempatan
kepada klien untuk
memulai dan ber-
inisiatif dalam
memilih topik
pembicaraan
Rasional D : dilakukan untuk
membatasi area
diskusi sehingga
percaka- pan menjadi
lebih spesifik dan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


10
2
dimengerti gapore) Pte Ltd.
Rasional E : menyampaikan apa yang telah
diamati perawat dari pesan ver- 90. Kunci Jawaban: E
bal dan non-verbal klien
Rasional:
Referensi :
Rasional A : penting dikaji untuk mengeta-
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. hui jenis halusinasi pendenga-
ran klien (mis.halusinasi perin-
(2016). Prinsip dan Praktik Keper- tah)
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Rasional B : menentukan intervensi khusus
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
pada waktu terjadinya halusi-
gapore) Pte Ltd. nasi
Rasional C : dilakukan untuk mengetahui
89. Kunci Jawaban: A respon klien saat halusinasi
muncul
Rasional:
Rasional D : dilakukan untuk mengetahui
Rasional A : hilangnya stressor dapat cara klien dalam mengatasi ha-
menurunkan gejala stress yang lusinasinya
muncul
Rasional E : dilakukan untuk menentu-
Rasional B : peningkatan harga diri dapat kan intervensi khusus pada
meningkatkan konsep diri atau waktu terjadinya halusinasi,
perasaan berharga terhadap diri dan menghindari situasi yang
klien menyebabkan munculnya ha-
lusinasi
Rasional C : dapat meningkatkan pengeta-
huan klien terhadap masalahn- Referensi :
ya dan cara koping yang tepat
Rasional D : dapat memotivasi klien Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
mengembangkan koping yang (2016). Prinsip dan Praktik Keper-
konstruktif awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Rasional E : mengungkapkan kemarahan Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
dengan tidak melukai diri dan gapore) Pte Ltd.
orang lain
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Referensi :
Mental Health Nursing: Concept
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric of Care in Evidence Based Practise
Mental Health Nursing: Concept (6thEd). F.A. davis Company.
of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company 91. Kunci Jawaban: B

Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. Rasional:


(2016). Prinsip dan Praktik Keper- Rasional A : tindakan untuk isolasi sosial,
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi membantu klien mengenal ker-
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- ugian tidak berinteraksi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

103
Rasional B : tindakan untuk isolasi sosial, sonal terhadap sejumlah kejad-
membantu klien manfaat berin- ian atau situasi tertentu
teraksi dengan orang lain
Referensi :
Rasional C : tindakan untuk isolasi sosial
yang membantu klien melaku- Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-
kan interksi secara bertahap
dimulai dengan berkenalan haeni, N. (2011). Keperawatan Kese-
hatan Jiwa Komunitas, CMHN (Ba-
Rasional D : tindakan untuk membantu klien
sic Course). Jakarta: EGC
mengungkapkan dan mengenal
penyebab isolasi sosial
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional E : tindakan terapeutik sebagai Mental Health Nursing: Concept
awal sebelum perawat melaku-
of Care in Evidence Based Practise
kan intervensi keperawatan
(6thEd). F.A. davis Company.
Referensi :

Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur- 93. Kunci Jawaban: C
haeni, N. (2011). Keperawatan Kese- Rasional:
hatan Jiwa Komunitas, CMHN (Ba-
Rasional A : menyimpulkan sesuatu tanpa
sic Course). Jakarta: EGC adanya bukti atau fakta yang cukup

Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Rasional B : menentukan nilai diri berdasar


Mental Health Nursing: Concept pada penerimaan orang lain
of Care in Evidence Based Practise Rasional C : menyimpulkan secara berlebi-
(6thEd). F.A. davis Company. han / membesar – besarkan
tentang suatu hal kejadian
tunggal
92. Kunci Jawaban: B
Rasional D : menyimpulkan bahwa dirinya
Rasional: tahu apa yang orang lain pikirkan

Rasional A : respon dari kehilangan dapat Rasional E : kecenderungan individu untuk


berupa perilaku mencederai mengambil suatu hal negat-
diri dan lingkungannya if dalam situasi tertentu, terus
memikirkannya, sampai akh-
Rasional B : respon emosi terhadap kehi- irnya mempersepsikan seluruh
langan secara aktual maupun situasi tersebut sebagai hal
potensial yang diekspresikan yang negatif pula
secara berlebihan
Referensi :
Rasional C : keadaan berkurangnya moti-
vasi dan kemampuan untuk Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
melakukan perawatan diri
Mental Health Nursing: Concept
Rasional D : respon mondar-mandir, tegang of Care in Evidence Based Practise
dapat menjadi tanda dari risiko
perilaku kekerasan (6thEd). F.A. davis Company.

Rasional E : kondisi ketika individu mera- Noren Cavan Frisch & Lawrence E
sakan kurangnya control per- Frisch.(2007).Psychiatric Mental

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


10
4
Health Nursing, third edition.New Rasional B : tindakan untuk membatasi ran-
York:Thomson Delmar Learning. sangan eksternal dan internal
yang menyebabkan perilaku
kekerasan
94. Kunci Jawaban: A Rasional C : upaya pembatasan mobili-
Rasional: tas klien dengan perilaku ke-
kerasan dengan tujuan utama
Rasional A : menyediakan diri anda tanpa mencegah klien mencederai
respon bersyarat atau respon diri, orang lain dan lingkungan
yang diharapkan
Rasional D : upaya yang dilakukan untuk
Rasional B : digunakan pada saat klien klien dapat mengontrol halusi-
menanyakan pada perawat ten- nasi
tang peneliaian atau kesetu-
juannya Rasional E : upaya untuk meningkatkan
konsep diri klien
Rasional C : dilakukan untuk membatasi
area diskusi sehingga percaka- Referensi :
pan menjadi lebih spesifik dan
dimengerti Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional D : validasi, dilakukan apabila Mental Health Nursing: Concept
pesan yang disampaikan oleh of Care in Evidence Based Practise
klien belum jelas bagi perawat (6thEd). F.A. davis Company.
dan perawat mencoba mema-
hami situasi yang digambarkan Noren Cavan Frisch & Lawrence E
oleh klien
Frisch.(2007).Psychiatric Mental
Rasional E : menyampaikan apa yang telah Health Nursing, third edition.New
diamati perawat dari pesan ver- York:Thomson Delmar Learning
bal dan non-verbal klien

Referensi :
96. Kunci Jawaban: C

Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Rasional:


Mental Health Nursing: Concept
Rasional A : klien dengan penurunan keada-
of Care in Evidence Based Practise ran tidak mengindikasikan
(6thEd). F.A. davis Company. dilakukannya tindakan isolasi
atau seklusi
Noren Cavan Frisch & Lawrence E
Rasional B : klien dengan gangguan inter-
Frisch.(2007).Psychiatric Mental aksi tidak mengindikasikan
Health Nursing, third edition.New dilakukan isolasi
York:Thomson Delmar Learning Rasional C : klien dengan riwayat bunuh
diri perlu pengawasan ketat se-
hingga tidak dibiarkan untuk
95. Kunci Jawaban: C sendiri seperti saat dilakukan
Rasional: isolasi/seklusi

Rasional A : tindakan untuk membatasi mo- Rasional D : klien halusinasi tanpa risiko
bilitas klien mencederai tidak diindikasikan
untuk isolasi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

105
Rasional E : klien dengan waham tanpa (6thEd). F.A. davis Company.
risiko mencederai tidak diind-
ikasikan untuk isolasi Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
Referensi : mental health nursing. 4 ed. Austra-
lia: Delmar CENGAGE learning
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Mental Health Nursing: Concept 98. Kunci Jawaban: E
of Care in Evidence Based Practise
Rasional:
(6thEd). F.A. davis Company.
Rasional A : dilakukan setelah ada kese-
Noren Cavan Frisch & Lawrence E pakatan tindakan yang akan
Frisch.(2007).Psychiatric Mental dilakukan secara terjadwal
Health Nursing, third edition.New Rasional B : untuk mengetahui kebutuhan
York:Thomson Delmar Learning klien yang tidak terpenuhi aki-
bat wahamnya (sp 3)
Rasional C : untuk melatih klien melakukan
97. Kunci Jawaban: C
kemampuan positif yang masih
Rasional: dimiliki (sp 4)

Rasional A : keluarga perlu untuk menyem- Rasional D : untuk meningkatkan pengeta-


paikan kondisi klien pada kelu- huan dan kepatuhan klien terh-
arga untuk memberikan asuhan adap obat (sp 2)
keperawatan keluarga
Rasional E : melatih klien untuk berorien-
Rasional B : jadwal kegatan harian penting tasi terhadap nama, waktu, dan
untuk mmpertahankan perilaku tempat/lingkungan (sp 1, tin-
adaptif klien dakan pertama yang biasanya
dilakuakn setelah mengidenti-
Rasional C : evaluasi dan reinforcement fikasi waham)
penting dilakukan saat klien
mampu melakukan tugas atau Referensi :
tindakan(perilaku kostruktif)
yang telah disepakati Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional D :perilaku adaptif klien perlu un- Mental Health Nursing: Concept
tuk terus dipertahankan dan of Care in Evidence Based Practise
ditingkatkan
(6thEd). F.A. davis Company.
Rasional E : perencanaan pulang dilaku-
kan setelah evaluasi dan klien Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
mampu untuk mandiri untuk mental health nursing. 4 ed. Austra-
memastikan klien melanjut- lia: Delmar CENGAGE learning
kannya di rumah

Referensi : Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-


haeni, N. (2011). Keperawatan Kese-
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric hatan Jiwa Komunitas, CMHN (Ba-
Mental Health Nursing: Concept sic Course). Jakarta: EGC
of Care in Evidence Based Practise

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


10
6
99. Kunci Jawaban: C matis dan terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan
Rasional: keperawatan
Rasional C : perawat sebagai tempat konsul-
Rasional A : mengadakan perencanaan, ker- tasi terhadap masalah atau tin-
ja sama, perubahan yang siste- dakan keperawatan yang tepat
matis dan terarah sesuai dengan untuk diberikan
metode pemberian pelayanan Rasional D : membantu klien dalam mening-
keperawatan katkan tingkat pengetahuan
kesehatan, sehingga terjadi pe-
Rasional B : membantu klien dalam mening-
katkan tingkat pengetahuan rubahan perilaku
kesehatan, sehingga terjadi pe- Rasional E : melindungi dan mempertah-
rubahan perilaku ankan hak-hak klien
Rasional C : melindungi dan mempertah- Referensi :
ankan hak-hak klien
Rasional D : mengarahkan dan mengorgan- Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
isasi pelayanan kesehatan dari Mental Health Nursing: Concept
tim kesehatan agar pemberian
of Care in Evidence Based Practise
pelayanan kesehatan dapat ter-
arah sesuai dengan kebutuan (6thEd). F.A. davis Company.
klien
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
Rasional E : perawat sebagai tempat konsul-
mental health nursing. 4 ed. Austra-
tasi terhadap masalah atau tin-
dakan keperawatan yang tepat lia: Delmar CENGAGE learning
untuk diberikan

Referensi : 101. Kunci Jawaban: B

Rasional:
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Mental Health Nursing: Concept Rasional A : fungsi saling ketergantungan
antara tenaga kesehatan dalam
of Care in Evidence Based Practise
satu tim
(6thEd). F.A. davis Company.
Rasional B : fungsi mandiri yang tidak ter-
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric gantung pada tenaga kesehatan
mental health nursing. 4 ed. Austra- lain termasuk dalam pengambi-
lan keputusan
lia: Delmar CENGAGE learning
Rasional C : fungsi perawat dalam melak-
sanakan kegiatan atas pesan
100. Kunci Jawaban: B atau instruksi dari perawat lain
seperti tugas pelimpahan
Rasional:
Rasional D : peran perawat untuk melindun-
Rasional A : memenuhi kebutuhan dasar gi dan mempertahankan hak-
manusia melalui proses keper- hak klien
awatan
Rasional E : peran perawat untuk memban-
Rasional B : mengadakan perencanaan, ker- tu klien dalam meningkatkan
jasama, perubahan yang siste-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

107
tingkat pengetahuan kesehatan, lia: Delmar CENGAGE learning
sehingga terjadi perubahan per-
ilaku Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-
Referensi : haeni, N. (2011). Keperawatan Kese-
hatan Jiwa Komunitas, CMHN (Ba-
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric sic Course). Jakarta: EGC
Mental Health Nursing: Concept
of Care in Evidence Based Practise 103. Kunci Jawaban: A
(6thEd). F.A. davis Company.
Rasional:
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric Rasional A : gangguan pada proses berpikir
mental health nursing. 4 ed. Austra- yang meliputi proses pertim-
lia: Delmar CENGAGE learning bangan (“judgment”), pema-
haman (”comprehension”),
ingatan serta penalaran (“rea-
102. Kunci Jawaban: A soning”)

Rasional: Rasional B : perilaku agresif dari respon


marah yang dapat mencederai
Rasional A : dilakukan untuk meningkatkan diri, orang lain dan lingkungan
harga diri klien dengan melatih
kemampuan positif yang masih Rasional C : suatu keyakinan yang salah
dimiliki yang dipertahankan secara
kuat/terus menerus, tetapi tidak
Rasional B : peningkatan harga diri diawali sesuai dengan kenyataan
dengan mengidentifikasi ke-
mampuan positif klien Rasional D : gangguan pada kemampuan
klien untuk berorientasi pada
Rasional C : untuk melatih kemampuan so- nama/waktu/tempat
sialisasi klien dan mendapat-
kan kelompok dukungan Rasional E : risiko cedera yang biasanya
disebabkan adanya kelemahan
Rasional D : sebagai tahap awal untuk mela- ataupun gangguan eksternal
tih kemampuan sosialisasi pada
klien Referensi :

Rasional E : dilakukan setelah adanya kes- Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric


epakatan kegiatan yang akan
dilatih secara rutin untuk Mental Health Nursing: Concept
meningkatkan komitmen klien of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company.
Referensi :
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
mental health nursing. 4 ed. Austra-
Mental Health Nursing: Concept
lia: Delmar CENGAGE learning
of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company. Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-
haeni, N. (2011). Keperawatan Kese-
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
hatan Jiwa Komunitas, CMHN (Ba-
mental health nursing. 4 ed. Austra-
sic Course). Jakarta: EGC

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


10
8
Kunci Jawaban Soal Keperawatan Komuni- Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
tas ta: Salemba Medika

104. Kunci Jawaban: E


105. Kunci Jawaban: D
Rasional:
Rasional:
Rasional A : 30% masyarakat men-
galami hipertensi; 25% Rasional A : Masyarakat di wilayah
berusia produktif, 10% tersebut pada umumn-
penderita pernah men-
galami stroke ringan; ya terbiasa menyediakan
makanan tinggi natrium /
asin;
Rasional B :  30% masyarakat men-
Rasional B : kader kesehatan menga- galami hipertensi;
takan 70% masyarakat
tidak pernah berolah 10% penderita stroke
raga
ringan
Rasional C : 45% Pendidikan tidak Rasional C : 30% masyarakat mengala-
lulus SD
mi hipertensi;
Rasional D : kader kesehatan menga-
takan 70% masyarakat Rasional D :  30% masyarakat men-
tidak pernah berolah galami hipertensi;
raga
 25% berusia produktif,
Rasional E : • Masyarakat di
wilayah tersebut  10% penderita stroke
pada umumnya ter-
ringan
biasa menyediakan
makanan tinggi na-  Masyarakat di wilayah
trium / asin;
tersebut pada umum-
 Pemilik warung- nya terbiasa menye-
warung mengatakan diakan makanan tinggi
menjual ikan asin
laris diwilayah terse- natrium / asin;
but;
 Masyarakat menga-
 45% Pendidikan ti-
dak lulus SD; takan belum pernah
mendapatkan informa-
 Kader kesehatan
mengatakan 70% si tentang kesehatan
masyarakat tidak Rasional E :  30% masyarakat men-
pernah berolah raga
galami hipertensi;

Referensi:  10% penderita stroke


ringan
Efendi F & Makfudli. (2009). Keperawatan
Referensi:
Kesehatan Komunitas: Teori dan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

109
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori dan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar- Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
ta: Salemba Medika ta: Salemba Medika

106. Kunci Jawaban: D 107. Kunci Jawaban: B

Rasional: Rasional:

Rasional A : Masyarakat di wilayah Rasional A : Masyarakat mengatakan


tersebut pada umum- belum pernah mendapa-
nya terbiasa menye- tkan informasi tentang
diakan makanan tinggi kesehatan.
natrium / asin
Rasional B : 30% masyarakat men-
galami hipertensi;
25% berusia produktif,
20% penderita;
Rasional C :  45% Pendidikan Rasional B :  30% masyarakat
tidak lulus SD; mengalami hiperten-
Rasional D :  30% masyarakat
si;
mengalami hiper-
tensi;  25% berusia produk-
tif,
 25% berusia pro-
duktif,  20% penderita stroke
ringan ;
 20% penderi-
ta; Masyarakat di  45% Pendidikan ti-
wilayah tersebut dak lulus SD;
pada umumnya ter-
 Masyarakat di
biasa menyediakan
wilayah tersebut
makanan tinggi na-
pada umumnya ter-
trium / asin;
biasa menyediakan
Rasional E : Perawat memberikan
makanan tinggi na-
penyuluhan kesehatan
trium / asin;
pada kelompok pen-
derita hipertensi di  Masyarakat menga-
masyarakat diwilayah takan belum pernah
tersebut. mendapatkan infor-
Referensi: masi tentang keseha-
tan.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


11
0
Rasional C : Masyarakat mengatakan  Hasil wawancara dengan
belum pernah mendapa- kader kesehatan menga-
tkan informasi tentang takan penderita hiper-
kesehatan. tensi di wilayah tersebut
Rasional D : Masyarakat mengatakan hanya 10% yang mau
belum pernah mendapa- datang untuk memerik-
tkan informasi tentang sakan kesehatan pada
kesehatan. saat ada posyandu.
Rasional E : Masyarakat mengatakan Rasional C : Hasil wawancara dengan
belum pernah mendapa- kader kesehatan menga-
tkan informasi tentang takan penderita hipertensi di
kesehatan. wilayah tersebut hanya 10%
Referensi: yang mau datang untuk me-
meriksakan kesehatan pada
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan saat ada posyandu
Kesehatan Komunitas: Teori dan Rasional D : Hasil wawancara dengan
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar- kader kesehatan menga-
ta: Salemba Medika takan penderita hipertensi di
wilayah tersebut hanya 10%
yang mau datang untuk me-
108. Kunci Jawaban: B
meriksakan kesehatan pada
Rasional: saat ada posyandu
Rasional A : Hasil wawancara dengan Rasional E : Hasil wawancara dengan
kader kesehatan menga-
kader kesehatan menga-
takan penderita hipertensi di
takan penderita hipertensi di
wilayah tersebut hanya 10%
wilayah tersebut hanya 10%
yang mau datang untuk me-
yang mau datang untuk me-
meriksakan kesehatan pada
meriksakan kesehatan pada
saat ada posyandu
saat ada posyandu
Rasional B :  30% masyarakat men- Referensi:
galami hipertensi;
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
 25% berusia produktif,
Kesehatan Komunitas: Teori dan
 Masyarakat di wilayah Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
tersebut pada umumnya ta: Salemba Medika
terbiasa menyediakan
makanan tinggi natrium 109. Kunci Jawaban: D
/ asin;
Rasional:

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


110
Rasional A : Masyarakat pada umumnya Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
menyajikan makanan yang Kesehatan Komunitas: Teori dan
kandungan natrium tinggi
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
Rasional B : Tingkat Pendidikan diwilayah ta: Salemba Medika
ini 30% tidak lulus SD

110. Kunci Jawaban: B


Rasional C :  Hanya 5% Lansia rutin me-
meriksakan kesehatan ke Rasional:
Posyandu lansia yang ada di-
wilayah tersebut. Rasional A :  Hasil pengkajian yang
didapatkan di salah satu
 Kader kesehatan mengatan Desa:
lansia diwilayah tersebut
sangat jarang memeriksakan  Penduduk lansia 30% dari
kesehatannya. total penduduk dan 10%
Lansia menderita Hiper-
Rasional D :  Penduduk lansia 30% dari tensi;
total penduduk,
 20% Lansia mengeluh-
 10% Lansia menderita Hip- kan nyeri pada persendian
ertensi; Kaki ataupun tangan; 5%
 20% Lansia mengeluhkan Lansia juga mengeluhkan
nyeri pada tulang belakang
nyeri pada persendian Kaki
ataupun tangan; Rasional B :  Hasil pengkajian yang
didapatkan di salah satu
 5% Lansia juga mengeluh- Desa:
kan nyeri pada tulang be-
lakang.  Penduduk lansia 30% dari
total penduduk dan 10%
 Masyarakat pada umumnya Lansia menderita Hiper-
menyajikan makanan yang tensi;
kandungan natrium tinggi
 20% Lansia mengeluh-
 Tingkat Pendidikan di- kan nyeri pada persendian
wilayah ini 30% tidak lulus Kaki ataupun tangan;
SD
 5% Lansia juga menge-
 Hanya 5% Lansia rutin me- luhkan nyeri pada tulang
meriksakan kesehatan ke belakang.
Posyandu lansia yang ada
diwilayah tersebut.  Lansia 10% Tinggal sendi-
ri atau dengan pasangan
lansia tidak ada anggota
keluarga lainnya
Rasional C :  Lansia 10% Tinggal sendi-
 Kader kesehatan mengatan ri atau dengan pasangan
lansia diwilayah tersebut lansia tidak ada anggota
sangat jarang memeriksakan keluarga lainnya
kesehatannya.
Rasional E : Hanya 5% Lansia rutin memer-
iksakan kesehatan ke Posyan-
du lansia yang ada diwilayah
tersebut.

Referensi:

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

111
Rasional D :  Hanya 5% Lansia rutin Rasional C :  35% Penduduk usia pro-
memeriksakan kesehatan
duktif mengalami hiper-
ke Posyandu lansia yang
ada diwilayah tersebut. tensi sedang- berat

 Kader kesehatan mengatan  Kader kesehatan menga-


lansia diwilayah tersebut
sangat jarang memerik- takan 5% dari penderi-
sakan kesehatannya ta hipertensi mengalami
Rasional E :  Hanya 5% Lansia rutin stroke dan 3% mengalami
memeriksakan kesehatan
ke Posyandu lansia yang stroke berulang;
ada diwilayah tersebut.

 Kader kesehatan mengatan  Pola makan masyarakat


lansia diwilayah tersebut
sangat jarang memerik- terbiasa dengan makanan
sakan kesehatannya yang digoreng dan berle-
mak
Referensi:
 20% penderita hipertensi
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan jarang memeriksakan kes-
Kesehatan Komunitas: Teori dan ehatan
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
 90% dari penderita hip-
ta: Salemba Medika
ertensi memiliki perilaku
merokok
111. Kunci Jawaban: C
Rasional: Rasional D : 20% penderita hipertensi
Rasional A :  35% Penduduk usia pro- jarang memeriksakan kese-
duktif mengalami hiper- hatan.
tensi sedang- berat Rasional E :  Pola makan masyarakat
terbiasa dengan makanan
 Kader kesehatan menga- yang digoreng dan berle-
takan 5% dari penderi- mak
ta hipertensi mengalami
stroke dan 3% mengalami  20% penderita hipertensi
stroke berulang jarang memeriksakan kes-
Rasional B : 20% penderita hipertensi ehatan
jarang memeriksakan kese-
 90% dari penderita hip-
hatan. ertensi memiliki perilaku
merokok
Referensi:

Efendi & Makfudli. (2009).


Keperawatan Kesehatan
Komunitas: Teori dan
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
112
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar- ta: Salemba Medika
ta: Salemba Medika

113. Kunci Jawaban: E


112. Kunci Jawaban: A Rasional:
Rasional:
Rasional A : 30% dari yang di rehabil-
Rasional A :  35% Penduduk usia pro- itasi menggunakan jarum
duktif mengalami hiper-
suntik dan positif HIV
tensi sedang- berat
Rasional B : 30% dari yang di rehabil-
 Kader kesehatan menga- itasi menggunakan jarum
takan 10% dari penderi-
ta hipertensi mengalami suntik dan positif HIV
stroke dan 3% mengala- Rasional C : 30% dari yang di rehabil-
mi stroke berulang;
itasi menggunakan jarum
 Pola makan masyarakat suntik dan positif HIV
terbiasa dengan makanan Rasional D : 30% dari yang di rehabil-
yang digoreng dan berle-
mak itasi menggunakan jarum
suntik dan positif HIV
 20% penderita hiperten-
si jarang memeriksakan
kesehatan. Rasional E :  25% pengguna Gan-
 90% dari memiliki per- ja; 10% pengguna
ilaku merokok Sabu-sabu dan 10%
pengguna Heroin;

Rasional B : 30% penderita hipertensi  30% dari yang di reha-


mengatakan pasrah dengan bilitasi menggunakan
keadaannya dan sudah ter-
biasa dengan kehidupan di- jarum suntik dan posi-
masyarakat tif HIV.
Rasional C : 30% penderita hipertensi
mengatakan pasrah dengan  10 remaja dilaporkan
keadaannya dan sudah ter-
telah mengikuti reha-
biasa dengan kehidupan di-
masyarakat bilitasi di pusat reha-
Rasional D : 30% penderita hipertensi bilitasi yang di kelola
mengatakan pasrah dengan
Pemerintah
keadaannya dan sudah ter-
biasa dengan kehidupan di- Referensi:
masyarakat
Rasional E : Tidak ada kegiatan keseha-
tan di masyarakat yang dapat Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
diikuti masyarakat Kesehatan Komunitas: Teori dan
Referensi: Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
ta: Salemba Medika
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori dan 114. Kunci Jawaban: D
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

113
Rasional: Rasional E : Angka kenakalan remaja
belakangan ini mening-
Rasional A : Angka kenakalan remaja kat, dari pencurian, nar-
belakangan ini mening- koba dan 15% remaja
kat, dari pencurian, nar- setelah tamat SMP su-
koba dah pernikahan 12%
Rasional B : Angka kenakalan remaja dari remaja perempuan
belakangan ini mening- yang menikah mengala-
kat, dari pencurian, nar- mi masalah pada ke-
koba dan 15% remaja hamilan terjadi abortus
setelah tamat SMP sudah
pernikahan 12% dari Referensi:
remaja perempuan yang
menikah mengalami ma- Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
salah pada kehamilan
terjadi abortus Kesehatan Komunitas: Teori dan
Rasional C : 12% dari remaja perem- Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
puan yang menikah men- ta: Salemba Medika
galami masalah pada ke-
hamilan terjadi abortus
 30% adalah rema- 115. Kunci Jawaban: B
ja dan 12 % remaja Rasional:
merupakan komuni-
tas sekolah sedang- Rasional A : HIV positif pada perem-
kan sisanya ada yang
puan Ibu hamil 30%;
sudah bekerja dan
sebagian besar pen- Rasional B :  HIV positif pada perem-
gangguran; puan Ibu hamil 30%;
 Angka kenakalan  10% Ibu melahirkan
remaja belakangan
ini meningkat, dari HIVpositif,
pencurian, narko-
ba dan 15% remaja  Ibu melahirkan 60 %
setelah tamat SMP menyusui bayinya;
sudah pernikah-
an 12% dari rema-  Kader Kesehatan menga-
ja perempuan yang takan belum mendapat-
menikah mengalami
kan informasi kesehatan
masalah pada ke-
hamilan terjadi abor- dengan HIV
tus Rasional C : HIV positif pada perem-
Rasional D :  Kader kesehatan puan Ibu hamil 30%;
mengatakan belum Rasional D : HIV positif pada perem-
pernah ada penyulu-
han kesehatan rema- puan Ibu hamil 30%;
ja di wilayah ini Rasional E : HIV positif pada perem-
puan Ibu hamil 30%;

Referensi:

Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


114
Kesehatan Komunitas: Teori dan Referensi:
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
ta: Salemba Medika Miller, C.A. (2012). Nursing For Wellness
In Older Adults: Theory And Practice
(6th Ed.). Philadelphia: Lippincott
Kunci Jawaban Soal Gerontik
Williams & Wilkin. Chapter 6.
116. Kunci Jawaban : B
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing
Rasional:
(5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc.
Rasional A : Institusi hunian bagi lansia Chapter 9, P 153.
yang membutuhkanbantu- 117. Kunci Jawaban: C
an dalam berbagai aktivitas Rasional:
sehari-hari. Layanan yang
Rasional A : kardiomiopati restriktif. otot
disediakan bukan hanya jantung pada orang dengan kar-
perawatan tapi juga medis diomiopati restriktif menjadi
dan rehabilitasi. kaku dan kurang elastis, yang
berarti jantung tidak dapat mel-
uas dengan benar dan mengisi
Rasional B : Layanan keperawatan yang darah antara detak jantung
dilakukan di rumah den- Rasional B : kardiomiopati hipertrofik. jenis
gan perrawat dan petugas ini melibatkan penebalan ab-
kesehatan lainnya datang normal otot jantung anda, teru-
tama yang mempengaruhi otot
berkunjung.
ruang pompa utama jantung
Rasional C : Layanan keperawatan pada anda (ventrikel kiri)
kondisi akut, biasanya
Rasional C : kekenyalan (elastisitas) pem-
dilakukan di rumah sakit buluh darah pada lansia baik
ataupun poliklinik. vena maupun arteri mengala-
Rasional D : Layanan keperawatan mi penurunan, sehingga aliran
berupa tempat singgah bagi balik darah ke jantung sering
kali terbendung yang terlihat
lansia yang dititipkan oleh berupa penonjolan pembuluh
care giver sementara waktu darah atau dikenal sebagai va-
dalam hitungan hari-ming- rises
gu. Rasional D : oksigen dibawa oleh darah
Rasional E : Layanan yang dilakukan melalui arteri koroner. ar-
pada siang hari, dimana teri koroner bisa mengalami
penyumbatan oleh berbagai
lansia datang pada pagi hal, contohnya timbunan le-
hari dan pulang pada sore mak. hal tersebut bisa menye-
hari. Layanan yang diberi- babkan penyakit pada jantung
kan berupa aktivitas sosial, Rasional E : jaringan otot ( muscle tissue)
rekreasi, mandi, makan dan terdiri dari sel-sel yang berbe-
pemantauan kesehatan. da-beda, mengandung protein
kontraktil. Struktur biologi dari
protein ini membangkitkan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

115
tekanan yang dibutuhkan untuk Rasional C : cara inspeksi (cara pandang)
kontraksi seluler, yang menim- dilakukan dengan memperha-
bulkan gerakan diantara organ tikan posisi dari denyut apeks
tertentu dan tubuh sebagai satu jantung dan menyatakan titik
kesatuan. Sel-sel otot sangat terendah dan terluar daripada
berkembang dalam fungsi kon- pulsasi jantung maksimal. Pada
traktil tetapi tidak untuk kon- orang coba, terlihat adanya de-
duktivitas (penghantaran) nyutan di daerah apeks. ictus
cordis (ICK) jantung terlihat
Referensi: pada apeks, yang terletak pada
intercostal V dan garis tengah
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in clavicula. Pada orang gemuk,
older adults: theory and practice (6th inspeksi denyut apeks sulit
dilakukan karena otot yang te-
Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil- bal yang tebal dan lapisan besar
liams & Wilkin. Chapter 4, p 45. pada otot, sehingga denyutann-
ya tidak sampai ke permukaan
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing dan suit untuk di amati
(5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. Rasional D : frekuensi napas adalah meng-
Chapter 2, p 16. hitung jumlah napas yang
dilakukan dalam kurun waktu
selama satu menit penuh. Satu
hitungan napas terdiri dari satu
siklus napas, yaitu inspirasi dan
118. Kunci Jawaban: B ekspirasi. normal frekuensi na-
Rasional: pas pada lansia adalah 18-30x
per menit
Rasional A : tekanan vena jugularis atau
jugular venous pressure (JVP) Rasional E : penyaluran suara prosesnya
adalah gambaran tekanan pada adalah telinga mengubah ge-
atrium dextra dan tekanan di- lombang suara di lingkungan
astolic pada ventrikel dextra, eksternal menjadi potensi aksi
pulsasi pada vena jugularis di saraf pendengaran、 gelom-
dapat menyatakan abnormali- bang diubah oleh gendang tel-
tas konduksi dan fungsi katup inga dan tulang-tulang penden-
trikuspidalis. JVP menggam- garan menjadi gerakan-gerakan
barkan volume pengisian dan lempeng kaki stapes. gerakan
tekanan pada jantung bagian ini menimbulkan gelombang
kanan. Tekanan pada vena dalam cairan telinga dalam.
jugularis sama dengan lev- Efek gelombang pada organ
el yang berhubungan dengan corti menimbulkan potensial
tekanan pada atrium kanan aksidi serat-serat saraf
(vena sentral) Referensi:
Rasional B : tekanan darah adalah tekanan
darah pada arteri saat itu di- Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in
pompa ke seluruh tubuh oleh older adults: theory and practice (6th
jantung. Tekanan darah ting-
gi (hipertensi) biasanya tidak Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-
memiliki gejala, tetapi dapat liams & Wilkin. Chapter 20, p 243.
menyebabkan masalah keseha-
tan yang serius Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


116
(5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. hipertensi melalui beberapa
Chapter 22, p 391 mekanisme. Aterosklerosis
merupakan penyebab utama
terjadinya hipertensi yang ber-
119. Kunci Jawaban: B hubungan dengan diet seseo-
rang
Rasional:
Referensi:
Rasional A : setiap suku bangsa memiliki
keyakinan tertentu terhadap Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in
masalah kesehatan
older adults: theory and practice (6th
Rasional B : semakin bertambah usia sema- Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-
kin berisiko terjadinya hiper-
liams & Wilkin. Chapter 20, p 410.
tensi
Rasional C : hipertensi esensial lebih sering Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing
ditemukan pada remaja diband- (5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc.
ingkan dengan anak-anak dan Chapter 22, p 391
dikaitkan erat dengan faktor
genetik dan obesitas. Gen-
gen yang berperan dalam me-
120. Kunci Jawaban: A
kanisme hipertensi dibagi men-
jadi gen yang mempengaruhi Rasional:
homeostasis natrium di ginjal,
termasuk polimorfisme I/D gen Rasional A : definisi pola napas tidak efektif
ACE (Angiotensin Converting adalah ketidakmampuan proses
Enzyme) dan gen yang mem- sistem pernapasan : inspirasi
pengaruhi metabolisme steroid dan atau ekspirasi untuk mem-
berikan ventilasi yang adekuat
Rasional D : kegemukan atau obesitas ada-
lah suatu kondisi medis be- Rasional B : kebutuhan cairan dan elektro-
rupa kelebihan lemak tubuh lit adalah suatu proses dina-
yang terakumulasi sedemiki- mik karena metabolisme tu-
an rupa sehingga menimbul- buh membutuhkan perubahan
kan dampak merugikan bagi yang tetap untuk melakukan
kesehatan, yang kemudian respons terhadap keadaan fi-
menurunkan harapan hidup siologis dan lingkungan. Ke-
dan/atau meningkatkan mas- seimbangan cairan adalah es-
alah kesehatan. Seseorang di- sensial bagi kesehatan. Dengan
anggap menderita kegemukan kemampuannya yang sangat
(obese) bila indeks massa tu- besar untuk menyesuaikan diri,
buh (IMT), yaitu ukuran yang tubuh mempertahankan kes-
diperoleh dari hasil pembagian eimbangan, biasanya dengan
berat badan dalam kilogram proses-proses faal (fisiologis)
dengan kuadrat tinggi badan yang terintegrasi yang menga-
dalam meter, lebih dari 30 kg/ kibatkan adanya lingkungan sel
m2. Kegemukan meningkatkan yang relatif konstan tapi dina-
peluang terjadinya berbagai mis. Kemampuan tubuh untuk
macam penyakit, khususnya mempertahankan keseimban-
penyakit jantung gan cairan ini dinamakan “ho-
meostasis”
Rasional E : faktor gizi yang sangat ber-
hubungan dengan terjadinya Rasional C : ketidakmampuan memodifi-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

117
kasi gaya hidup/ prilaku yang lam bentuk lunak yang mudah
sesuai dan meningkatkan kes- ditelan dan dicerna sesuai ke-
ehatan. Perfusi jaringan adalah butuhan gizi dan keadaan pen-
suatu penurunan jumlah oksi- yakit
gen yang mengakibatkan kega-
galan untuk memelihara jarin- Rasional C : kita harus tahu tentang manfaat
gan pada tingkat kapiler menjaga kebersihan lingkun-
gan, karena menjaga kebersi-
Rasional D : bersihan jaalan nafas ti- han lingkungan sangatlah ber-
dak efektif merupakan suatu guna untuk kita semua karena
keadaan ketika seseorang indi- dapat menciptakan kehidupan
vidu mengalami suatu ancaman yang aman, bersih, sejuk dan
yang nyata atau potensial pada sehat
status pernafasan sehubungan-
dengan ketidak mampuan un- Rasional D : prinsip Panas yaitu setiap pen-
tuk batuk secara efektif yajian yang disajikan panas, di-
usahakan tetap dalam keadaan
Rasional E : kerentanan terhadap penyebab panas seperti soup, gulai, dsb.
internal dan eksternal yg dapat Untuk mengatur suhu perlu
merusak satu atau lebih organ diperhatikan suhu makanan se-
vital terutama system sirkula- belum ditempatkan dalam food
si. Faktor risiko diantaranya warmer harus masih berada di-
adalah usia lebih dari 65 tahun, atas 600 C. Alat terbaik untuk
hipertensi, obesitas, merokok mempertahankan suhu penya-
dan gaya hidup santai jian adalah dengan bean merry
(bak penyaji panas)
Referensi:
Rasional E : mematikan kuman, merang-
Nanda International. (2014). Nursing di- sang produksi saliva, non alko-
agnoses: definition & classification hol agar tidak membuat mulut
kering, membuat napas segar
2015-2017. United Kingdom: Black-
well Publishing. Referensi:

Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochter-


121. Kunci Jawaban: E man, J.M. (2013). Nursing inter-
Rasional: vention classification (NIC). 5th ed.
Rasional A : pengukuran intake dan output United Kingdom: Elsevier Inc
cairan merupakan suatu tin-
dakan yang dilakukan untuk Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in
mengukur jumlah cairan yang older adults: theory and practice (6th
masuk kedalam tubuh (intake) Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-
dan jumlah cairn yang keluar
liams & Wilkin. Chapter 18, p 374-
dari tubuh (output). Tujuan dari
mengukur intake dan output 375
cairan yaitu untuk menentukan
status keseimbangan cauran
tubuh klien dn juga untuk me- 122. Kunci Jawaban: D
netukan tingkat dehidrasi klien
Rasional:
Rasional B : tujuan diet makanan lunak ada-
Rasional A : manfaat yang diharapkan dari
lah memberikan makanan da-
gerakan kaki yang teratur dari

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


118
senam kaki diabetes, adalah ti- suatu gejala yang disebabkan
dak terjadinya komplikasi yang oleh penyakit atau kelainan
sering terjadi pada kaki-kaki pada otak. Demensia ditandai
pasien DM seperti luka infeksi dengan terganggunya mental
yang tidak sembuh dan menye- seseorang yang menyebabkan
bar gangguan berpikir dan hilang
ingatan. Demensia juga dapat
Rasional B : membersihkan luka, member- menyebabkan perubahan sifat
ikan obat topikal sesuai jenis dan perilaku seseorang
luka dan membalut luka
Rasional D : skizofrenia adalah gangguan
Rasional C : membersihkan area kulit dan mental kronis yang menyebab-
memberikan terapi yang sesuai kan penderitanya mengalami
dengan kondisi kulit delusi, halusinasi, pikiran ka-
cau, dan perubahan perilaku.
Rasional D : mencuci, masase, potong kuku
Kondisi yang biasanya ber-
kaki
langsung lama ini sering diar-
Rasional E : sabun kesehatan memiliki tikan sebagai gangguan mental
keunggulan selain sebagai mengingat sulitnya penderita
pembersih bisa digunakan un- membedakan antara kenyataan
tuk tujuan kesehatan kulit dengan pikiran sendiri

Referensi: Rasional E : halusinasi adalah terjadinya


persepsi dalam kondisi sadar
tanpa adanya rangsang nyata
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochter- terhadap indera. Kualitas dari
man, J.M. (2013). Nursing inter- persepsi itu dirasakan oleh
vention classification (NIC). 5th ed. penderita sangat jelas, substan-
sial dan berasal dari luar ruang
United Kingdom: Elsevier Inc
nyatanya

Referensi:
123. Kunci Jawaban: C

Rasional: Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in


older adults: theory and practice (6th
Rasional A : depresi adalah gangguan mood,
kondisi emosional berkepan- Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-
jangan yang mewarnai seluruh liams & Wilkin. Chapter 14, p 259.
proses mental (berpikir, ber-
perasaan dan berperilaku) ses- Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing
eorang
(5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc.
Rasional B : delirium adalah gangguan Chapter 27, p. 569
mental serius yang menye-
babkan penderita mengalami
kebingungan parah dan berku- Kunci Jawaban Soal Kepemimpinan dan
rangnya kesadaran terhadap Manajemen Keperawatan
lingkungan sekitar. Pada fase
awal, delirium akan berkem- 124. Kunci Jawaban: B
bang cukup cepat, dari bebera-
Rasional:
pa jam sampai beberapa hari
Rasional A : berfungsi untuk merubah
Rasional C : demensia bukanlah sebuah
persepsi dan pendapat. Dalam
penyakit namun merupakan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

119
kasus tidak ada persepsi yang Referensi
disampaikan negatif
Rasional B : untuk memberikan semangat Nursalam. (2012). Kepemimpinan Dan
atau support kepada staf. Ini Manajemen. Jakarta; EGC
yang diperlukan dalam situasi
diluar kebiasaan Potter and Perry. (2010). Fundamental Of
Nursing, Jakarta: EGC
Rasional C : untuk mengarah atau menentu-
kan kegiatan atau penyelesaian
suatu masalah. Tidak ada ara-
han atau putusan yang disam- 126. Kunci Jawaban: B
paikan Rasional:
Rasional D : peran perawat memberikan in- Rasional A : pengetahuan yang luas perlu
formasi kepada pasien pengelolaan waktu yang tepat.
Tidak sesuai dengan fokus per-
Rasional E : memberikan contoh atau tau-
tanyaan yang mencantumkan-
ladan melalui perilakunya se-
padatnya jadwal kegiatan
hari-hari
Rasional B : perencanaan waktu sebagai
Referensi
sumber daya utuk bekerja perlu
dilakukan dengan efektif se-
Gillies. (2004). Nursing Management: A bagai fungsi pengorganisasian.
System Aprosch, Philadelphia: WB Sesuai dengan penjelasan jam
kegiatan kegiatan
Saunders Company,
Rasional C : perencanaan kegiatan yang
Potter and Perry. (2010). Fundamental of matang meliputi pengelolaan
Nursing, Jakarta: EGC waktu yang efektif dan efisien
Rasional D : keterampilan manajemen klinis
akan efektif jika pengelolaan
125. Kunci Jawaban: E
waktunya baik
Rasional:
Rasional E : tidak ada penjelasan dalam ka-
Rasional A : mengkoordinasikan sumber sus tentang perlunya manaje-
alat dan bahan untuk mencapai men stress yang dialami oleh
tujuan perawat

Rasional B : melakukan perencanaan un- Referensi


tuk kegiatan yang akan diren-
canakan Gillies. (2004). Nursing Management: A
Rasional C : menyelaraskan berbagai kegia- System Aprosch, Philadelphia: WB
tan yang agar tujuan dapat ter- Saunders Company,
capai dengan efektif dan efisien
Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan Ma-
Rasional D : mengarahkan staf untuk
melakukan kegiatan yang ses- najemen. Jakarta; EGC
uai SOP
Rasional E : memastikan seluruh kegiatan 127. Kunci Jawaban : C
yang direncanakan berjalan
dengan baik sesuai tujuan Rasional:

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


120
Rasional A : perawat pelaksana di bagi se- Rasional E : data tidak cukup untuk men-
suai dengan fungsinya masing jelaskan tentang overload
masing untuk melakukan inter- pekerjaan sebagai sumber per-
vensi debatan
Rasional B : perawat primer dan perawat as- Referensi :
sociate dipersyaratkan minimal
Ners Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan Ma-
Rasional C : terdapat perawat penanggung- najemen. Jakarta: EGC
jawab shiff, dan perawat pelak-
sana yang akan merawat pasien
3 sd 5 pasien yang menetap 129. Kunci Jawaban: C
sampai pasien pulang
Rasional:
Rasional D : ada perawat primer sebagai
penanggung jawab tim yang Rasional A : diterapkan dalam situasi kritis
membawahi 2 sd 3 orang per- dan memberikan instruksi
awat pelaksana Rasional B : karena memimpin tidak mem-
Rasional E : perawat primer dipersyaratkan punyai kemampuan dalam
Ners dan perawat pelaksananya membuat keputusan, atau se-
perpaduan antar ners dan per- dang menguji kemampuan staf
awat vokasi Rasional C : selalu menghargai pendapat
Referensi : staf dan meminta pendapat staf
sebelum membuat keputusan
Sitorus, R. (2007). Model Praktik Keper- Rasional D : punya wibawa dan aura ter-
awatan Profesional; Jakarta: EGC tentu
Rasional E : melakukan komando tanpa
memberi kesempatan untuk
128. Kunci jawaban : A mengemukan pendapat
Rasional:
Referensi
Rasional A : nilai-nilai yang diyakini kebe-
narannya oleh seseorang akan Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan Ma-
dibawa dalam pekerjaan najemen. Jakarta: EGC
Rasional B : integritas kepribadian seseo-
rang. Tidak ada data tentang
perbedaan integritas 130. Kunci Jawaban: E

Rasional C : keanekaragaman budaya yang Rasional:


berpengaruh terhadap persepsi Rasional A : berfungsi untuk merubah
disiplin kerja persepsi, pendapat dan penge-
Rasional D : banyaknya tugas yang diber- tahuan staf
ikan kepada seseorang akan Rasional B : untuk memberikan semangat
mempengaruhi disiplin kin- atau support kepada staf bisa
erjanya. Tidak ada data yang dari perilaku dan komunikasi
menjelaskan bahwa perdebatan yang dilakukan
karena tugas yang tidak tertan-
gani Rasional C : untuk menentukan suatu ke-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

121
giatan atau penyelesaian suatu 132. Kunci jawaban: A
masalah
Rasional:
Rasional D : peran perawat memberikan in-
formasi kepada pasien Rasional A : makanan tinggi natrium ada-
lah factor resiko penting dalam
Rasional E : memberikan contoh atau tau- hipertensi
ladan melalui perilakunya se-
hari-hari Rasional B : kebiasaan penyajian kurang
jelas jika dikatikan dengan hi-
Referensi petensi
Rasional C : kebiasaan aktifitas kurang pent-
Gillies. (2004). Nursing Management: A ing ditanyakan karena data
System Aprosch, Philadelphia: WB vignette tidak mengarahkan
Saunders Company, keadaan fisik lain dari Bapak
X.
Potter and Perry. (2010). Fundamental of Rasional D : cara merawat tidak belum mer-
Nursing, Jakarta: EGC upakan focus dari kasus ini
Rasional E : keluhan paling penting hiper-
131. Kunci Jawaban: B tensi adalah tekanan darah, su-
dah ada datanya
Rasional:
Referensi :
Rasional A : melakukan pengaturan staff un-
tuk kegiatan pelayanan keper-
Riasmini (2017). Panduan Asuhan Keper-
awatan
awatan;individu, keluarga, kelom-
Rasional B : melakukan perencanaan un- pok, dan komunitas dengan modifi-
tuk kegiatan yang akan diren-
canakan kasi NANDA, ICNP,NOC dan NIC di
Puskesmas dan masyarakat. Jakarta:
Rasional C : menyadari untuk melakukan ke-
giatan yang efektif dan effisien Penerbit UI

Rasional D : mengarahkan staf untuk


melakukan kegaiatn yang ses- 133.Kunci Jawaban: E
uai SOP
Rasional
Rasional E : melakukan pengawasan kegia-
tan yang dilakukan staff untuk Rasional A : saran ini tidak mengatasi sebab
memberikan pelayanan keper- utama kecuali sudah ada ke-
awatan pastian penyebab yang lebih
berbahaya
Referensi
Rasional B : pendampingan tidak mengatasi
sebab anemia
Gillies. (2004). Nursing Management: A
System Aprosch, Philadelphia: WB Rasional C : hanya mengatasi masalah se-
bagian, tetapi berpotensi salah
Saunders Company, diet
Potter and Perry. (2010). Fundamental of Rasional D : dapat dianjaurkan namun hal ini
Nursing, Jakarta: EGC bersifat umum, kurang spesifik
mengatasi masalah utama

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


122
Rasional E : jawaban focus untuk mengatasi
anemia ringan-
sedang dalam
keluarga.

Referensi :

Riasmini (2017). Panduan


Asuhan Keper-
awatan;individu,
keluarga, kelom- pok, dan
komunitas dengan modifi-
kasi NANDA, ICNP,NOC
dan NIC di Puskesmas
dan masyarakat. Jakarta:
Penerbit UI

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

125
123

Anda mungkin juga menyukai