Alamat
Panitia Uji Kompetensi
Gedung DIkti Lt 3 Jl. Raya Jend. Sudirman Pintu I senayan, Jakarta 10270
Email puknakes@gmail.com
(1)
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Mahas Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kita,
gabungan dari berbagai profesi kesehatan dan pemangku kepentingan dapat bersama-sama menjadi
satu dalam kepanitian uji kompetensi nasional untuk program studi DIII Kebidanan, DIII Keperawatan
dan Profesi Ners. Kesadaran akan pentingnya uji kompetensi secara nasional telah muncul dalam
profesi tenaga kesehatan sebagai bagian dari proses kredensialing. Berbagai praktik baik (best practice)
tentang uji kompetensi nasional dan internasional menjadi landasan prosedur penyelenggaraan
penyelenggaraan uji kompetensi ini.
Panduan pelaksanaan Uji Kompetensi bagi Mahasiswa Program Diploma III Kebidanan, Diploma III
Keperawatan dan Profesi Ners periode September 2015 dimaksudkan untuk memberikan panduan
kepada panitia dan semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan uji kompetensi. Panduan ini
berisi tentang tugas panitia, berbagai panduan, standar dan tata cara ujian. Diharapkan panduan ini
dapat memperlancar tugas panitia dan meningkatkan keseragaman dan kualitas penyelengenggaraan
uji kompetensi yang diselenggarakan diseluruh wilayah Indonesia secara serentak.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu
dan mendukung persiapan dan pelaksanaan uji kompetensi yang akan diselenggarakan pada tanggal 5
September, 12 September dan 19-21 September 2015 untuk program Diploma III Kebidanan,
Kebidanan dan program profesi Ners secara berurutan. Tak ada gading yang tak retak, segala upaya
terbaik telah dicurahkan, untuk itu mohon selalu dibukaan pintu maaf atas berbagai kekurangan.
Semoga uji kompetensi yang diselenggarakan dapat memberi masukan terhadap institusi pendidikan.
Selanjutnya, diharapkan uji kompetensi dapat meningkatkan standard kompetensi dan relevansi
kompetensi tenaga kesehatan bagi kepentingan pelayanan kesehatan di masyarakat Indonesia.
Masfuri
(2)
Daftar Isi
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
Pendahuluan
Tugas dan wewenang panitia
Pengelolaan keuangan
Pra uji kompetensi
Pengelolaan administrasi uji kompetensi
Pelaksanaan uji kompetensi
Pengelolaan hasil uji kompetensi
Tindak lanjut hasil uji kompetensi
Koordinasi, monitoring, evalusi dan penjaminan mutu
Jadwal penting
4
5
8
8
19
19
24
25
25
26
Lampiran
(3)
I.
PENDAHULUAN
Tenaga kesehatan adalah salah satu faktor terpenting dalam mendukung fungsi sistem pelayanan
kesehatan. Dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan
sebaran yang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Peningkatan
kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan
ketersediaan tenaga kesehatan berkualitas dan memiliki kompetensi yang relevan untuk
menjalankan sistem pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk mendorong percepatan
peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah dengan meningkatkan
kendali mutu lulusan pendidikan. Uji kompetensi nasional adalah salah satu cara efektif untuk
meningkatkan proses pendidikan dan menajamakan pencapaian relefansi kompetensi sesuai
dengan standar kompetensi yang diperlukan masyarakat.
Tujuan dari uji kompetensi adalah memberikan pengakuan atas kompetensi lulusan program DIII
Kebidanan, DIII Keperawatan dan profesi Ners. Pengakuan kompetensi harus didasarkan pada
penguasaan lulusan terhadap kompetensi lulusan yang relefan dengan kompetensi kerja untuk
dapat menjamin keselamatan pasien dalam praktik. Selain hal tersebut, uji kompetensi nasional
dapat dijadikan sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan.
Berdasarkan pada UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 44 telah dijelaskan tentang kewenangan
pemberian sertifikat kompetensi, namun belum dijelaskan mekanisme proses sertifikasinya. Untuk
itu Pemerintah berkewajiban menyediakan standar sistem uji kompetensi yang berlaku secara
nasional untuk menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi. Secara lebih teknis, telah diterbitkan
Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No.
3/VII/PB/2004 dan 52/2014 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Uji Kompetensi Mahasiswa
Program Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners. Sejalan dengan UU No
12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, UU No 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan dan UU
No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan, secara lebih tegas mengamanatkan adanya uji
kompetensi secara nasional.
Uji Kompetensi ini dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 306/M/Kp/IV/2015. Panitia Penyelenggara
terdiri atas unsur Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan, Perwakilan Perguruan Tinggi,
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS), Perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI),
Perwakilan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan
Kebidanan Indonesia (AIPKIND), Perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan
Indonesia (AIPDIKI), dan Perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) dan
himpunan Perguruan TInggi Swasta Kesehatan (HPTSK). Pelaksanaan uji kompetensi bekerjasama
dengan institusi pendidikan berizin. Pengawasan Penyelenggaraan uji kompetensi dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal dan Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKP) sesuai kewenangan masingmasing. Biaya pelaksanaan ujian ditetapkan dalam Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi No. 307/M/Kp/IV/2015 tentang Satuan Biaya penyelenggaraan Uji Kompetensi
Bagi Mahasiswa Program Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners tahun
2015.
Untuk memperjelas pelaksanaan Uji Kompetensi bagi mahasiswa program Diploma III Kebidanan,
Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners Tahun 2015 perlu disusun Panduan Pelaksanaan Uji
Panduan Pelaksanaan Uji Kompetensi
(4)
Kompetensi sebagai acuan bagi semua pihak terkait meliputi Panitia Penyelenggara, institusi
pendidikan asal peserta dan peserta serta pihak lain yang terlibat. Dalam panduan ini
diuraikan tugas panitia, pengelolaan keuangan, tahap pelaksanaan Uji Kompetensi
mulai Pra Uji, Pelaksanaan Uji dan Paska Uji, peran dan fungsi serta kewajiban dan tanggungjawab
dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dari setiap tahap penyelenggaraan uji
kompetensi.
II. TUGAS DAN WEWENANG PANITIA
A. Pengarah
a. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian anggota panitia
b. Mengesahkan program panitia
c. Mengarahkan kerja Panita
d. Mengevaluasi kinerja panitia
e. Membangun kemitraan kepada seluruh pemangku kepentingan
f. Menetapkan biaya ujian dan sumber pembiayaannya
g. Mengesahkan laporan penyelenggaraan
B. Ketua dan wakil ketua
a. Membuat program kerja panitia
b. Mengusulkan satuan biaya uji kompetensi kepada pengarah
c. Mengelola pelaksanaan uji kompetensi sesuai standar kompetensi Ners,
Perawat dan Bidan
d. Menetapkan kriteria koordinator wilayah, Pengawas Pusat, IT Pusat,
Pengawas Lokal, IT local dan Koordinator TUK
e. Menetapkan koordinator wilayah, Pengawas Pusat, IT Pusat, Pengawas
Lokal, IT Lokal dan Koordinator TUK
f. Menentukan kriteria pembagian wilayah TUK
g. Menetapkan pembagian wilayah TUK dan koordinator wilayahnya
h. Menetapkan peserta dan pembagian lokasi TUK
i. Menetapkan nilai batas lulus
j. Menetapkan atau membatalkan pelaksanaan uji kompetensi
C. Sekretaris dan wakil sekretaris
a. Menyusun sistem pengelolaan administrasi dan dokumentasi lembaga.
b. Melakukan korespondensi dengan lembaga lain
c. Melakukan koordinasi dengan Ketua Divisi dalam pelaksanaan tugas
d. Membuat program kerja bersama Ketua dan Ketua Divisi
e. Memimpin rapat pengurus apabila Ketua berhalangan hadir.
f. Merancang agenda rapat
g. Menindaklanjuti hasil rapat
h. Bekerjasama dengan Ketua dan Ketua Divisi dalam penyusunan laporan
D. Bendahara dan wakil bendahara
a. menyusun standar satuan biayan untuk pelaksanaan uji kompetensi
b. menetapkan standar akuntansi dan keuangan yang akuntabel
c. mengelola keuangan uji kompetensi sesuai standar biaya yang berlaku
(5)
(6)
(7)
(8)
kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan ujian, seperti penggandaan materi, pengadaan
peralatan ujian, sewa tempat ujian, honor dan perjalan dinas pengawas. Sementara biaya tidak
langsung adalah biaya operasional kepanitiaan untuk menunjang kelancaran proses uji
kompetensi. Biaya langsung diprioritaskan bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP). Sementara, biaya tidak langsung diprioritaskan dari anggaran Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Biaya registrasi peserta di bayarkan ke bendahara secara kolektif oleh institusi pendidikan asal
peserta melalui transfer bank. Penerimaan dari biaya registrasi peserta menggunakan rekening
penampungan PNBP yang dikhususkan bagi uji kompetensi di Universitas Diponegoro yang telah
ditunjuk sebagai Bendahara Panitia Uji Kompetensi Bagi Mahasiswa Program Diploma III
Kebidanan, Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners Tahun 2015. Satuan biaya mengikuti aturan
yang terdapat dalam keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.
307/M/Kp/IV/2015 tentang Satuan Biaya penyelenggaraan Uji Kompetensi Bagi Mahasiswa
Program Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners tahun 2015 dan
ketentuan lain yang terkait. Pengelolaan keuangan menggunakan proses dan ketentuan sesuai
peraturan yang berlaku. Kekurangan anggaran pelaksanaan dibebankan kepada anggaran
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kelebihan sisa
anggaran dari PNBP digunakan untuk kepentingan uji kompetensi periode berikutnya dan atau
kegiatan yang dapat menunjang pelaksanaan uji kompetensi program DIII Kebidanan, DIII
Keperawatan dan Profesi Ners.
(9)
program studi calon peserta. Segala pengumuman dan informasi akan menggunakan laman diatas.
Setiap admin program studi diharapkan selalui melihat update informasi dalam laman tersebut.
Tata cara rinci tentang pendaftara terdapat dalam laman diatas.
Selain proses pendataan peserta, dilakukan pula pemetaan institusi pendidikan asal peserta Uji
Kompetensi untuk menetapkan tempat uji kompetensi (TUK), penetapan komponen uji yaitu
Pengawas Pusat (PP), Pengawas Lokal (PL) dan Penanggungjawab TUK (PJL untuk PBT dan
Koordinator CBT untuk CBT), menyusun tempat tugas dari setiap komponen uji dan pengadaan
kelengkapan perangkat uji.
A. PENDAFTARAN PESERTA UJI KOMPETENSI
Syarat kepesertaan uji kompetensi pada saat di daftarkan:
1. Peserta Uji Kompetensi adalah: (a) mahasiswa yang telah menyelesaikan program
pendidikan dari institusi pendidikan yang memiliki izin operasional program studi dari
Dirjen Dikti yang masih berlaku. (b) mahasiswa yang lulus sejak 1 Agustus 2013, sudah
memiliki ijazah namun belum lulus uji kompetensid (retaker). (c) peserta uji kompetensi
pada bulan mei/juni 2015 yang belum lulus. Yang dimaksud dengan menyelesaikan
program pendidikan ialah sudah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran baik di
kelas, laboratorium dan klinik-komunitas namun belum menerima ijazah.
2. Jumlah SKS yang telah diselesaikan untuk Program Diploma III Keperawatan program
regular 6 semester atau telah menempuh minimal 110 SKS. Untuk program khusus telah
menempuh 4 semester atau minimal 96 SKS.
3. Jumlah SKS yang telah diselesaikan untuk Program Diploma III Kebidanan program
regular 6 semester atau telah menempuh minimal 110 SKS dengan kurikulum 2002 atau
96-110 SKS dengan kurikulum 2011. Untuk program khusus telah menempuh 4 semester
atau minimal 80 SKS.
4. Jumlah SKS yang telah diselesaikan untuk Program Profesi Ners adalah 2 semester atau
minimal 25 SKS dengan kurikulum 2008 atau minimal 36 SKS dengan kurikulum KBK
2010. Syarat ini ditambahkan dengan sudah lulus sarjana keperawatan (S.Kep) yang
dibuktikan dengan IPK sarjananya (S.Kep).
5. Melampirkan berita acara yudisium dan kalender akademik
(10)
peserta dan wilayah ujian yang diharapkan melalui email puknakes@gmail.com. Panitia
akan menentukan tempat uji kompetensi sesuai ketersediaanya.
4. Calon peserta akan mendapatkan virtual account yang harus dibayarkan secara kolektif
5.
6.
B.
ke rekening Rektor UNDIP/Penampungan PNBP QQ Uji Kompetensi No. 0325-01001523-30-8 bank BRI Cabang Semarang Pandanaran. Biaya registrasi, sebesar Rp.
225.000 untuk program diploma III Keperawatan dan Kebidanan dan Rp. 275.000 untuk
program profesi Ners. Uang pembayaran yang telah ditransfer kedalam rekening
tersebut tidak dapat dikembalikan.
Panitia Nasional mengumumkan daftar nama peserta, nomor registrasi pendaftaran dan
Tempat Uji Kompetensi (TUK) melalui laman panitia diatas.
Kartu tanda peserta uji kompetensi di cetak di institusi pendidikan masing-masing. Kartu
ujian diberi foto dan di stempel oleh Pengawas Pusat satu hari menjelang pelaksanaan
uji kompetensi setelah peserta mengikuti briefing yang diadakan di tempat uji
kompetensi. Kartu ujian adalah identitas resmi peserta untuk dapat memasuki ruang
ujian. Tanpa kartu ujian dan identitias resmi lain untuk membuktikan keabsahan peserta,
dilarang memasuki ruang ujian.
(11)
Terdapat tempat yang cukup luas di ruang uji untuk menyimpan barang
pribadi peserta.
Tersedia ruangan untuk briefing kepada peserta yang terpisah dari ruang uji.
b) Penetapan TUK: TUK PBT yang digunakan pada Uji Kompetensi ditetapkan sesuai
dengan kebutuhan dengan memperhatikan efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan ujian. Penetapan TUK yang akan dipakai dilakukan oleh Panitia
disertai dengan surat ke pimpinan institusi yang akan menjadi TUK. TUK PBT yang
baru kelayakannya diverifikasi oleh Kopertis bekerjasama dengan AIP Regional atau
Korwil AIP atau MTKP.
c) TUK yang telah digunakan namun tidak direkomendasikan oleh Pengawas Pusat,
maka tidak akan direkomendasikan untuk pemakaian pada ujian selanjutnya.
d) Pengaturan ruang dan kursi dilakukan dengan cara :
1) Kursi peserta uji diatur sedemikian rupa dengan jarak minimal satu meter ke
depan, belakang dan ke samping kiri dan kanan.
2) Kursi diberi nomor berurutan secara mengular sebagaimana pada gambar 1.
(12)
yang memenuhi persyaratan dan telah ditetapkan oleh LPUK-Nakes sebagai CBT
Center melalui visitasi.
c) Tersedia ruang untuk briefing peserta uji (pada hari H-1) yang mampu menampung
seluruh peserta uji. Ruang briefing terpisah dari ruang CBT dan harus berada di
lokasi TUK (lokasi tidak terpisah dengan lokasi CBT).
d) Penanggung jawab CBT Center adalah Koordinator CBT.
e) Syarat CBT Center yang dapat digunakan sebagai TUK :
1) Memiliki fasilitas komputer (work station) minimal 50 unit plus dan 10%
cadangan yang terhubung dengan LAN/WAN.
2) Dapat dicapai dengan mudah oleh peserta uji dengan mempertimbangkan jarak
dan waktu tempuh peserta mencapai lokasi uji serta ketersediaan sarana dan
prasarana untuk mencapainya.
3) Memiliki sarana listrik yang memadai dan dapat memfasilitasi workstation
untuk bekerja secara optimal untuk penyelenggaraan computer based test.
4) Memiliki fasilitas pembangkit listrik alternatif, berupa UPS dan Genset beserta
bahan bakar dan penunjang lainnya, yang dapat memfasilitasi work station
dalam keadaan tidak tersedianya fasilitas listrik reguler.
5) Institusi yang ditunjuk bersedia menjadi lokasi uji dengan dibuktikan surat
kesediaan dari pimpinan institusi tersebut, berkomitmen penuh untuk
melaksanakan uji secara optimal sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan.
f) Syarat Ruang CBT Center :
1) Ruang uji harus cukup luas sesuai jumlah peserta uji, dan pengawas dapat
mengawasi jalannya uji tanpa ada halangan pandangan.
2) Kapasitas ruang uji sekurang-kurangnya mampu menampung 50 peserta uji.
3) Ruang uji dapat dicapai dengan mudah dan baik oleh peserta uji dengan
mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh peserta mencapai ruang uji serta
ketersediaan prasarana yang ada seperti koridor, jalan setapak, tangga, lift dan
lain-lain.
4) Ruang yang akan digunakan untuk uji harus bisa dipersiapkan paling lambat 7
(tujuh) hari sebelum hari H.
5) Tidak ada pekerjaan konstruksi atau aktifitas yang dilakukan di sekitar ruang
ujian yang dapat mengganggu pelaksanaan uji kompetensi.
6) Tidak ada kegiatan yang dilakukan di sekitar ruang uji pada hari uji yang dapat
menimbulkan keributan serta mengganggu konsentrasi peserta uji.
7) Petugas ruangan harus ada pada saat persiapan ruangan serta pada saat
pelaksanaan uji.
8) Ruang uji memiliki pencahayaan yang cukup terang dan tenang.
9) Ruang uji dilengkapi dengan sarana pendingin ruangan dan ventilasi yang dapat
diatur pada saat uji.
10) Ruang uji dilengkapi/difasilitasi oleh pembangkit listrik alternatif selain
persediaan listrik reguler, khususnya UPS pada komputer server.
11) Tempat duduk harus cukup nyaman dan memiliki meja yang cukup lebar untuk
peserta menjawab soal uji.
(13)
12) Tempat duduk peserta uji disusun dalam jarak minimal 1 meter baik ke depan,
ke belakang dan ke samping dari tempat duduk peserta lainnya, sehingga tidak
memungkinkan dan menghindari peserta untuk saling berkomunikasi.
13) Ruang uji dilengkapi dengan sarana audio untuk membacakan pengumuman
kepada peserta uji.
14) Terdapat penunjuk waktu yang bisa dilihat oleh semua peserta serta papan tulis
atau flip chart untuk menuliskan waktu dimulai dan berakhirnya uji.
15) Terdapat penunjuk arah menuju ruang uji yang informatif dan dapat dipahami
oleh peserta uji.
16) Terdapat kamar kecil atau toilet di dekat ruang uji.
17) Tersedia ruang karantina bila uji dilakukan lebih dari satu sesi.
18) Terdapat ruangan yang cukup aman atau lemari untuk penyimpanan barang
pribadi peserta.
19) Ruang uji harus siap digunakan pada hari uji serta telah ditempelkan kartu uji.
g) Persyaratan work station
Work station adalah perangkat komputer dalam bentuk personal computer / PC
yang merupakan inventaris milik institusi pendidikan terdiri dari Central Procesing
Unit (CPU), layar monitor, keyboard dan mouse serta terhubung dengan internet
yang memenuhi persyaratan minimal dalam menunjang pelaksanaan uji kompetensi
dengan metode CBT yang terstandar.
h) Jalur Komunikasi Permintaan Penggunaan CBT Center.
1) Panitia Penyelenggara mengajukan surat permohonan kepada institusi
pendidikan pemilik CBT center untuk digunakan sebagai tempat uji kompetensi.
2) Surat persetujuan dari institusi pendidikan pemilik CBT center untuk
menggunakan CBT center disampaikan oleh pimpinan institusi yang
bersangkutan ke Panitia Penyelenggara dengan tembusan ke Koordinator CBT.
3) Berdasarkan surat persetujuan dari institusi, Panitia Penyelenggara menetapkan
TUK dan berkoordinasi dengan Koordinator CBT.
C.
(14)
Metode PBT: 1 PP maksimum mengawasi 150 peserta uji per sesi uji.
Metode CBT: 1 PP maksimum mengawasi 150 peserta uji per sesi uji.
c) Pengusulan dan penetapan PP:
1) AIP atau OP mengusulkan calon PP ke Panitia Penyelenggara. PP yang diusulkan
diprioritaskan yang pernah menjadi PP pada uji kompetensi tahun 2013.
2) Panitia penyelenggara meminta calon PP mengisi CV
3) Panitia Penyelenggara melakukan verifikasi calon PP dan menetapkan calon PP
yang memenuhi syarat.
4) Panitia Penyelenggara menetapkan PP dan TUK tempat PP bertugas.
d) Tugas PP :
1) Sebagai penanggung jawab uji di TUK.
2) Memastikan TUK telah sesuai dengan pedoman dan siap digunakan.
3) Memimpin briefing peserta uji, PJ Lokasi/Koordinator CBT, pengawas lokal (PL)
dan panitia lokal lainnya yang terkait.
4) Mengawasi distribusi kartu tanda peserta uji.
5) Membawa dan menjaga materi uji yang diterima dari Panitia Penyelenggara.
6) Menyaksikan pembukaan segel materi uji oleh PJ Lokasi/Koordinator CBT,
dengan disaksikan oleh 2 orang perwakilan peserta uji.
7) Mendistribusikan buku soal kepada Pengawas Lokal sesuai pembagian tugas
masing-masing.
8) Memandu peserta mengisi LJK (pada metode PBT) atau login uji (pada metode
CBT).
9) Berkoordinasi dengan PJ Lokasi/Koordinator CBT dan pengawas lokal untuk
memantau seluruh penyelenggaraan uji
10) Mengisi berita acara, yang terdiri atas:
Berita acara pembukaan segel materi uji.
Berita acara pelaksanaan uji (mencatat seluruh kejadian yang baik maupun
yang tidak baik yang terjadi selama uji berlangsung).
11) Memantau pengisian daftar hadir peserta yang dilakukan oleh pengawas lokal
(PL).
12) Mempersilahkan peserta untuk memulai mengerjakan soal uji sesuai waktu
yang ditentukan.
13) Khusus PP Metode PBT:
Memantau pengembalian buku soal yang tidak terpakai kedalam amplop
yang telah disediakan untuk disimpan kedalam koper/dus materi uji.
Mengingatkan sisa waktu uji pada menit ke 60, 30 dan 10 terakhir (khusus
PBT)
Mengawasi pengembalian, pengecekan dan pengepakan buku soal oleh
masing-masing pengawas lokal.
Mengawasi pengembalian, penghitungan dan penyusunan LJK oleh masingmasing PL.
Memastikan materi uji yang telah digunakan tersegel dengan baik.
14) Memerintahkan peserta untuk berhenti mengerjakan soal ketika waktu telah
habis
(15)
15) Bertanggung jawab untuk mengembalikan materi uji ke lokasi yang telah
ditentukan oleh Panitia Penyelenggara.
2. PENGAWAS LOKAL (PL)
a) Persyaratan PL adalah sebagai berikut :
1) Staf pendidik/dosen dengan latar belakang bidang pendidikan yang sama
dengan pesert uji.
2) Calon PL diusulkan institusi pendidikan melalui Kopertis, MTKP atau AIP.
3) Memiliki jenjang pendidikan minimal satu tingkat dari pendidikan peserta uji
kompetensi.
4) Bersedia menandatangani pakta integritas pelaksanaan uji kompetensi.
5) Memiliki pengalaman sebagai PL atau telah mengikuti pelatihan/workshop PL.
6) Wajib menghadiri briefing pada waktu yang telah ditentukan Panitia
Penyelenggara.
b) Rasio pengawas lokal peserta uji adalah 1 : 25
c) Pengusulan dan penetapan PL:
1) Panitia berkoordinasi dengan Kopertis, MTKP, atau AIP untuk menyiapkan PL
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
2) Institusi pendidikan mengajukan usulan calon PL kepada Panitia.
3) Calon PL harus menunjukkan surat tugas dari institusi pendidikan asal.
4) PP meminta PL mengisi CV.
5) PL yang akan bertugas pada setiap uji kompetensi ditetapkan oleh Panitia.
d) Tugas PL:
1) Bekerjasama dengan PP dalam persiapan dan pelaksanaan uji.
2) Mengawasi distribusi kartu tanda peserta uji.
3) Membawa dan menjaga materi uji yang diterima dari panitia pelaksana uji.
4) Menyaksikan pembukaan segel materi uji oleh PJ Lokasi/Koordinator CBT
center, bersama dengan 2 orang perwakilan peserta uji kompetensi.
5) Membagikan soal dan lembar jawaban untuk masing-masing peserta
berdasarkan ketentuan dari Pengawas Pusat (metode PBT).
6) Mengawasi peserta mengisi LJK/Login uji.
7) Berkoordinasi dengan PJ Lokasi/Koordinator CBT dan PP pusat untuk memantau
seluruh penyelenggaraan uji.
8) Mengedarkan daftar hadir peserta uji sambil memeriksa kecocokan kartu
identitas peserta (KTP, SIM, Pasport, Tanda Pengenal lain yang mencantumkan
foto) dengan Kartu Peserta Uji.
9) Mengawasi peserta uji yang menjadi tanggung jawabnya serta mengingatkan
peserta untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan.
10) Melaporkan kepada pengawas pusat bila ditemukan perilaku peserta yang
melanggar peraturan.
11) Mendampingi peserta yang ingin keluar ruangan uji dengan alasan yang dapat
diterima selama uji kompetensi berlangsung.
(16)
(17)
(18)
(19)
tempat uji, dan ditugaskan oleh institusi tempat dilaksakannya uji kompetensi
dengan metode.
2)
Memiliki latar belakang pendidikan dibidang IT.
3)
Bersedia menandatangani pakta integritas.
4)
Memiliki pengalaman sebagai operator IT.
5)
Telah menjalani magang kepada IT Pusat dalam pelaksanaan uji.
6)
Penetapan Petugas IT Lokal dilakukan oleh Panitia Penyelenggara.
b) Rasio jumlah IT Lokal
Rasio IT Lokal dibanding peserta uji adalah 1 : 50
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
(20)
3.
4.
5.
B. Perangkat Pengawas
Perangkat Pengawas meliputi:
1. Pencetakan kartu tanda pengenal PP, PJL/Koordinator CBT, IT pusat dilakukan oleh
Panitia Penyelenggara.
2. Kartu tanda pengenal PP dan IT pusat berisi informasi tentang nama dan TUK.
3. Kartu tanda pengenal PJL/Koordinator CBT hanya bertuliskan PJL/Koordinator CBT dan
TUK.
4. Pencetakan kartu tanda pengenal PL dilakukan oleh Panitia Penyelenggara.
5. Kartu tanda pengenal PL berisi tulisan PL/nama PL dan TUK.
C. Perangkat Materi Uji
Perangkat materi uji meliputi:
1. Soal dikembangkan secara berjenjang hingga memiliki nilai daya beda, validitas dan
realibilitas yang baik serta tingkat berbagai tingkat kesulitan yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi lulusan. Buku atau set soal dikembangkan sesuai blueprint yang
telah dikembangkan bersama stakeholders profesi dan program studi terkait. Set soal di
review oleh reviewer berpengalaman (bersertifikat) dan divalidasi oleh organisasi profesi
atau kolegium.
2. Perangkat materi uji dengan metode PBT terdiri atas buku soal, LJK, berita acara
pembukaan segel materi, berita acara pelaksanaan uji (PBT).
3. Perangkat materi uji dengan metode CBT terdiri atas hardisk demo, hardisk soal, hardisk
cadangan, berita acara pembukaan segel materi, berita acara pelaksanaan uji dan
flashdisk back up hasil uji.
4. Seluruh perangkat materi uji disediakan oleh Panitia Penyelenggara.
5. Tata cara pembuatan dan penggandaan dan distribusi materi ujian dilakukan secara
bertanggungjawab dengan menjaga kerahasiaan soal selama dan setelah ujian hingga
soal kembali dihancurkan.
VI. PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI
Pelaksanaan uji kompetensi dimulai pada H-3, yaitu seluruh Koordinator PP diundang dalam
sebuah rapat/workshop dan briefing yang diselenggarakan oleh Panitia Penyelenggara untuk
menjelaskan pelaksanaan dan berbagai potensi masalahnya, meliputi: proses administrasi soal,
akomodasi PP di tempat/lokasi uji, proses pengawasan uji, pengumpulan kembali LJK dan soal,
penyerahan LJK kepada PP/Koordinator PP dan proses pemusnahan soal.
A. Briefing Pengawas Pusat
Briefing PP dilaksankan pada H-3 oleh Panitia Penyelenggara. Materi briefing meliputi tugas
dan rincian kegiatan yang harus dilaksanakan oleh PP sejak H-3 sampai pengembalian atau
pemusnahan materi uji ditempat yang telah ditentukan. Setiap PP wajib hadir dan mengikuti
(21)
seluruh kegiatan briefing secara lengkap. PP yang berhalangan hadir segera diganti dengan PP
yang lain atas persetujuan Panitia Penyelenggara.
1. Agenda briefing adalah :
a. Penjelasan mengenai tugas dan tanggungjawab PP.
b. Penjelasan mengenai peraturan tata tertib bagi PP, PL dan peserta uji dan cara
mengerjakan soal.
c. Penjelasan langkah-langkah atau prosedur kerja PP/PJL/PL.
d. Penjelasan mengenai keamanan dan kerahasiaan soal uji.
e. Penjelasan isi paket materi uji.
f. Penjelasan strategi penanganan masalah terkait dengan hal-hal yang terjadi dalam
pelaksanaan UK.
g. Pembagian lokasi tugas PP, PL dan PJL.
h. Penjelasan mengenai keamanan dan kerahasiaan soal uji.
i. Demo pelaksanaan uji dengan metode CBT.
j. Penyerahan perangkat uji dari Panitia Penyelenggara kepada masing-masing PP dan
Penyerahan tanda pengenal (name tag) kepada PP.
k. Pengecekan perangkat uji oleh PP.
l. Penandatanganan pakta integritas oleh PP.
m. Penjelasan tata cara administrasi keuangan
2.
(22)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
(23)
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Sekitar pukul 07.45 WIB/08.45 WITA/09.45 WIT, PL membuka segel bungkusan buku soal,
disaksikan dua orang peserta. Proses pembukaan bungkusan buku soal dicantumkan
berita acara yang ditandatangani oleh para pihak yang terkait.
PL meletakkan buku soal dan lembar jawaban di kursi peserta. Lembar jawaban diselipkan
di dalam buku soal, dan diletakkan di kursi dengan posisi telungkup.
Buku soal lebih dan cadangan harus disimpan oleh PP. Kerahasiaan buku soal tersebut
merupakan tanggungjawab PP.
Peserta harus masuk ruang uji paling lambat 30 (tiga puluh) menit sebelum uji dimulai,
yaitu pukul 08.00 WIB/09.00 WITA/10.00 WIT. Peserta masuk ke ruang uji secara tertib
dengan menunjukkan tanda pengenal peserta uji yang sah. Peserta masuk ruangan uji
satu per satu secara berurutan sesuai nomor urut peserta. Peserta berdiri di sebelah kiri
kursi masing-masing, tidak diperkenankan duduk terlebih dahulu sebelum semua peserta
masuk ke ruangan uji.
PP/PL mempersilahkan peserta duduk di kursi masing-masing dengan tertib. Peserta tidak
diperbolehkan membuka buku soal dan LJK. PP/PL memimpin doa bersama sebelum mulai
aktifitas.
Peserta uji hanya boleh membawa masuk ke ruang uji alat tulis berupa pensil 2B, karet
penghapus dan rautan (khusus peserta PBT). Tas, buku dan/atau catatan lainnya, jam
tangan dan HP dan/atau alat komunikasi lainnya tidak boleh dibawa masuk ke ruang uji
dan harus disimpan di tempat yang sudah disediakan panitia.
Pukul 08.15 WIB/09.15 WITA/10.15 WIT, peserta dipersilahkan membuka LJK dan
membaca cara pengisian LJK. Selanjutnya PP/PL mulai memandu peserta untuk mengisi
identitas peserta di LJK. Perlu dipahami oleh PP/PL bahwa kemampuan peserta dalam
mengisi identitas sangat beragam, sementara identitas peserta sangat penting dalam UK
ini, maka PP/PL harus menaruh perhatian serius dalam memandu peserta mengisi
identitas supaya tidak terjadi kesalahan. Kesalahan dalam mengisi identitas peserta uji
dapat berakibat fatal karena tidak terdeteksinya LJK oleh mesin scanner. Mengingat hal
tersebut, maka waktu antara pukul 08.00 WIB/09.00 WITA/10.00 WIT sampai dengan
pukul 08.30 WIB/09.30 WITA/10.30 WIT adalah merupakan waktu yang sangat kritis.
PP/PL diharapkan dapat mengelola waktu tersebut sebaik-baiknya sehingga tidak
menimbulkan kepanikan bagi peserta uji.
Tepat pukul 08.30 WIB/09.30 WITA/10.30 WIT, PP/PL memberitahukan kepada peserta
uji bahwa saat mengerjakan soal dimulai.
Pukul 09.00 WIB/10.00 WITA/11.00 WIT, PL mulai mengedarkan daftar hadir kepada
peserta sambil memeriksa kecocokan identitas peserta (kartu pengenal yang tertera foto,
misal KTP) dengan kartu tanda pengenal peserta. Ballpoint untuk menandatangani daftar
hadir peserta disediakan oleh Panitia.
Selama uji dilaksanakan peserta uji harus menjaga tata tertib yang ditetapkan dan tidak
melakukan kegiatan yang dapat mengganggu peserta uji lainnya. Pelanggaran tata tertib
dapat menyebabkan peserta uji didiskualifikasi. Peserta dilarang meninggalkan ruang uji
kecuali untuk keperluan mendesak dan setelah mendapat izin pengawas. Peserta yang
sudah selesai mengerjakan soal uji sebelum waktu habis diperbolehkan meninggalkan
ruang uji, kecuali pada 10 (sepuluh) menit terakhir peserta tetap tinggal di ruang uji
walaupun sudah selesai mengerjakan soal.
(24)
14. Selama uji kompetensi dilaksanakan, PP/PL melakukan pengawasan dan/atau monitoring
jalannya uji. PP/PL harus tetap berada di ruang/tempat tugasnya. Semua kejadian penting
selama UK berlangsung (misalnya pertanyaan tentang soal uji, peserta curang, dll) dicatat
dalam Berita Acara penyelenggaraan UK. PP/PL dilarang membaca soal uji dan dilarang
memberikan pendapat/komentar terhadap pertanyaan tentang soal uji. Pertanyaan
terhadap soal uji hanya dicatat dalam BA yang ditandatangani oleh PP/PL.
15. Pada pukul 11.30 WIB/12.30 WITA/13.30 WIT waktu uji dinyatakan berakhir. PP/PL
memberitahukan kepada seluruh peserta bahwa waktu uji sudah habis, semua peserta
tidak diperkenankan lagi mengerjakan soal. Semua buku soal dan LJK harus diletakkan di
atas kursi/meja peserta dengan posisi telungkup. Peserta dilarang meninggalkan ruang uji
sebelum buku soal dan LJK diambil dan dikumpulkan oleh PL.
16. Pada saat PL mengambil dan mengumpulkan buku soal dan LJK harus memperhatikan dan
memeriksa buku soal untuk mengetahui apakah buku soal masih dalam keadaan
baik/lengkap. Bila ditemukan buku soal rusak/tidak lengkap, misalnya hilang satu atau
beberapa halaman, maka harus dicatat dalam Berita Acara penyelenggaraan UK. Buku
soal yang sudah digunakan dan buku soal cadangan dikumpulkan menjadi satu kemudian
dimaksukkan kedalam amplop dan disegel. Sebelum buku soal (termasuk buku soal
cadangan) dimasukkan kedalam amplop dan disegel, PL harus menghitungnya untuk
memastikan jumlah buku soal sama dengan jumlah semula pada saat pertama kali
dibuka. PL harus memastikan bahwa tidak ada buku soal yang hilang. LJK harus disusun
berdasarkan nomor urut kemudian dimasukkan kedalam amplop bersama daftar hadir
peserta uji dan disegel. Sebelum LJK dan daftar hadir peserta dimasukkan kedalam
amplop dan disegel, PL harus menghitungnya untuk memastikan bahwa jumlah LJK sama
dengan jumlah peserta uji yang menandatangani daftar hadir. Penyegelan amplop buku
soal yang sudah digunakan dan amplop LJK dilakukan diruang yang di tentukan dan
ditandatangani oleh PL dan PP disaksikan oleh PJL.
17. Bungkusan buku soal yang telah dipakai dan bungkusan LJK dalam keadaan tersegel
diserahkan oleh PP. Semua berkas dan materi uji diserahkan ke Panitia Penyelenggara
Jakarta.
VII. PENGELOLAAN HASIL UJI KOMPETENSI
A. Pemusnahan buku soal dengan metode PBT
Buku soal yang telah digunakan dimusnahkan oleh Panitia Penyelenggara sesuai dengan
prosedur standar. Prosedur standar dimaksudkan untuk tetap menjaga kerahasiaan soal.
B. Pengolahan hasil uji dengan metode PBT
1. Seluruh LJK dari TUK dikumpulkan ke Panitia Penyelenggara.
2. Pemeriksanaan hasil uji dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara.
3. Hasil pemeriksaan berupa:
a. Nilai hasil uji masing-masing peserta uji.
b. Nilai tertinggi, nilai terendah, dan nilai rata-rata secara nasional.
c. Hasil analisis soal uji yang berisikan tentang reliabilitas dan validitas atau bentuk
laporan lainnya.
(25)
4.
Panitia Penyelenggara merekapitulasi berita acara uji dan mengolah data tersebut sebagai
salah satu bahan untuk penetapan hasil uji dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji
kompetensi.
(26)
4.
Data kelulusan akan disampaikan juga kepada DIKTI, BPPSDM, MTKI, Kopertis, PPNI, IBI,
dan AIP/HPTSK.
(27)
X. JADWAL PENTING
No
Agenda
Waktu (2015)
Pendaftaran
1-8 Agustus
13 Agustus
2 September
9 September
16 September
4 September
11 September
18 September
Pelaksanaan ujian
a. D3 Kebidanan
5 September
b. D3 Keperawatan
12 September
c. Profesi Ners
19-21 September
Pengumuman
1 November
(28)
Area Kompetensi
Bidan
Tinjauan 2
Tinjauan 3
Siklus
Kesehatan
Reproduksi
Perempuan
dalam
konteks
keluarga
Tinjauan 4
Lingkup
praktik
bidan
Domain
2-6
Kognitif
2530
remaja
2-5
Fisiologis/no
rmal
2-4
Psikomotor
(Prosedural
Knowledge )
5560
pra konsepsi
2-5
Deteksi dini
komplikasi
Tinjauan 5
Manajemen
Asuhan
Tinjauan 6
Sasaran
Pengkajian
15-20
individu
Diagnosis
15-20
Keluarga
45-50
15-20
Pengembangan diri
dan profesionalisme
Landasan ilmiah
praktek kebidanan
Keterampilan klinis
dalam praktik
kebidanan
Promosi
kesehatan
dan konseling
3-7
hamil
20-25
30-35
Bersalin
15-20
40-45
Nifas
15-20
Masa antara
5-10
4-7
4-6
Manajemen dan
kepemimpinan
Konatif
(afektif
knowledge)
1015
Perimenopause
Bayi baru lahir
Bayi dan balita
Rujukan
Kegawatdaru
ratan
10-15
10-15
Perencanaan
15-20
Implementasi
15-20
Evaluasi
15-20
Tinjauan 7
setting
pelayanan
55-60
komunitas
35-40
15-20
klinik/ unit
kesehatan
35-40
15-20
Rumah sakit
15-20
Masyarakat
5-10
5-10
5-10
(29)
Lampiran: BLUEPRINT UJI TULIS DIPLOMA III KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
TINJAUAN 1
Area Kompetensi
Praktik professional, etis, legal
dan peka budaya
Asuhan dan manajemen
asuhan keperawatan
Pengembangan professional
%
15-25
65-75
5-15
TINJAUAN 2
Domain
Ners
Kompetensi
(%)
Kognitif
Prosedural
Knowledge
Afektif
knowledge
TINJAUAN 3
DIII
(%)
65-75
40-50
20 - 25
45-55
5-10
5-10
Keilmuan
KMB
%
25-37
Maternitas
8-14
Anak
Jiwa
Keluarga
Gerontik
Manajemen
Gadar
Komunitas
8-14
8-14
8-14
3-9
3-9
3-9
3-9
TINJAUAN 4
Proses
Ners
Keperawatan
(%)
Pengkajian
penentuan
diagnosa
perencanaan
implementasi
Evaluasi
TINJAUAN 5
DIII
(%)
20-30
10-20
20-30
5-10
15-25
15-25
15-25
45-55
5-15
5-15
Upaya
Promotif
TINJAUAN 6
%
15-25
Preventif
15-25
Kuratif
Rehabilitatif
35-45
15-25
Kebutuhan
TINJAUAN 7
%
Sistem
Oksigenasi
10-14
Pernafasan
Cairan dan
elektrolit
10-14
Nutrisi
10-14
Aman dan
nyaman
Eliminasi
10-14
Jantung Pembuluh
darah dan sistem
limfatik
Pencernaan dan
hepatobilier
Saraf dan perilaku
Aktivitas dan
istirahat
Psikososial
7-11
Komunikasi
Belajar
Seksual
7-11
3-7
3-7
Nilai dan
keyakinan
3-7
7-11
7-11
Endokrin dan
metabolisme
Muskulo skleletal
Ginjal dan saluran
kemih
Reproduksi
Integumen
darah dan sistem
kekebalan imun
Penginderaan
Kesehatan Mental
Pelayanan kesehatan
%
8-12
8-12
8-12
12-16
6-10
6-10
6-10
8-12
3-7
3-7
2-4
2-4
6-10