Anda di halaman 1dari 76

MATERI UKOM

NERS 2019
KEPERAWATAN MATERNITAS

EVI SAERAPI
Materi keperawatan maternitas
ANTENATAL
Pengkajian
menentukan status obstetrik: usia kehamilan, taksiran
persalinan
Pemeriksaan leopold I-IV
Adaptasi fisiologis dan psikologis kehamilan
Perdarahan kehamilan muda : abortus
Perdarahan kehamilan lanjut : plasenta previa
Komplikasi kehamilan : hiperemesis gravidarum, PEB
Diagnosa keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi, defisit volume cairan, kelebihan
volume caairan, resiko cedera ibu, resiko cedera janin,
penurunan curah jantung, polanafas tidak efektif, risiko
perdarahan
Intervensi/implementasi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi, keseimbangan
cairan, mencegah terjadinya cedera ibu dan
janin, observasi tanda vital dan hasil
laboratorium teknik bernapas, manajemen
perdarahan, edukasi antenatal
Evaluasi
Keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi, keseimbangan cairan, pencegahan
cedera, kebuuhan oksigenasi, tanda vital dan
laboratorium
intranatal
Pengkajian
Kemajuan persalinan, insiasi menyusui dini (IMD), APGAR
score, ketuban pecah dini (KPD)
Diagnosa keperawatan
Nyeri persalinan, risiko cedera ibu, risiko cedera janin,
hipotermi, risiko perdarahan
Intervensi/implementasi
Manajemen nyeri persalinan, observasi kemajuan persalinan,
pemeriksaan dalam, penggunaan patograf, bounding
attachment/IMD, asuhan persalinan normal (APN),
mencegah hipotermi bayi: konveksi, konduksi, radiasi,
evaporasi.
Evaluasi
Keberhasilan pemenuhan kebutuhan pada ibu masa
intranatal dan BBL
Post natal (nifas)
Pengkajian
Involusi uteri, manajemen laktasi, refleksi pada
bayi. Mengobservasi REEDA, tanda homan, KB,
atonia uteri, trauma/laserasi persalinan,
eliminasi BAB/BAK, lochea, tanda bahaya nifas,
adaptasi fisiologis dan psikologis postpartum,
budaya yang mmpengaruhi kondisi postpartum.
Diagnosa keperawatan
Risiko infeksi, risiko perdarahan, kurang
pengetahuan, diskntinuitas pemberian ASI,
pemeberian ASI tidak efektif, retensi urin
Intervensi/ keperawatan
Pencegahan infeksi, pencegahan perdarahan, konseling
KB, pemeberian ASI ekslusif, manajemen laktasi,
penetapan pemberian ASI, manajemen perdarahan
postpartum, pendekatan budaya, bledder training,
discharge planning
Evaluasi
Tidak terjadi infeksi dan perdarahan serta terpenuhinya
kebutuhan ibu postpartum.
Kesehatan reproduksi
Pengkajian
Infeksi saluran reproduksi : servisitis, gonorrhoe, masalah-
masalah ginekologi : kanker serviks, infertilitas, mima
uteri, kanker payudara, menopause
Diganosa keperawatan
Nyeri, resiko infeksi, harga diri rendah, resiko gangguan
peran ibu, berduka/kehilangan, disfungi seksual
Intervensi/keperawatan
Manajemen nyeri, pencegahan transmisi, mekanisme
koping, deteksi dini : SADARI, pap smear, IVA
Evaluasi
Keberhasilan dalam melakukan manajemen nyeri,
tatalaksana pencegahan dan transmisi, peningkatan peran
menjadi ibu dan menerima kehilangan
CAKUPAN MATERI KEPERAWATAN
MATERNITAS
Keperawatan maternitas PRENATAL (perhitungan
HPHT, askep TM I,II,III, pemeriksaan leopold)
Keperawatan maternitas INTRANATAL (persalinan
Kala I,II,III,IV, Prosedur Partus)
Keperawatan maternitas POSTNATAL (askep masa
Nifas, adaptasi fisik, adaptasi psikologis, keluarga
dengan anggota baru)
Pendkes maternitas
Asuhan keperawatan akseptor KB
Legal etik keperawatan maternitas
Kasus matrenitas
Ketuban pecah dini
Solusio plasenta
Ruptur uteri
Inompeten serviks
Plasenta previa
Pereklampsi
Eklampsi
Abortus
Potensial infektion prematur of membran
Partus prematur iminen
Partus dengan SC
Mola hidatidosa
Perdarahan
Kasus onkologi (Ca.Edometerium, Ca.Ovarium, Kista)
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke poliklinik kandungan
dengan keluhan mual, muntah berlebihan hingga lemas dan tidak dapat
melakukan aktivitas. Pasien bertanya makanan yang harus dihindari untuk
mengurangi mual dan muntah ?. Hasil pengkajian usia kehamilan 12
minggu, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi
nafas 24 x/menit. Klien mengeluh nyeri epigastrium, mata tampak cekung,
bibir kering, turgor kulit buruk.
Apakah informasi yang paling tepat untuk diberikan pada kasus tersebut ?
A. Jangan segera bangun apabila bangun tidur pagi hari
B. Hindari makanan berlemak/berminyak dan sedikit pedas
C. Makan porsi kecil sedikit tetapi sering
D. Makan/minum dalam keadaan hangat
E. Hindari makanan yang mengandung karbohidrat
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke poliklinik kandungan
dengan keluhan mual, muntah berlebihan hingga lemas dan tidak dapat
melakukan aktivitas. Pasien bertanya makanan yang harus dihindari
untuk mengurangi mual dan muntah ?. Hasil pengkajian usia kehamilan
12 minggu, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit,
frekuensi nafas 24 x/menit. Klien mengeluh nyeri epigastrium, mata tampak
cekung, bibir kering, turgor kulit buruk.
Apakah informasi yang paling tepat untuk diberikan pada kasus
tersebut ?
A. Jangan segera bangun apabila bangun tidur pagi hari
B. Hindari makanan berlemak/berminyak dan sedikit pedas
C. Makan porsi kecil sedikit tetapi sering
D. Makan/minum dalam keadaan hangat
E. Hindari makanan yang mengandung karbohidrat
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 22 tahun dengan GiP0A0, datang ke
poliklinik kandungan dengan keluhan mual, muntah berlebihan
hingga lemas dan tidak dapat melakukan aktivitas. Hasil pengkajian
usia kehamilan 12 minggu, tekanan darah 90/70 mmHg, frekuensi
nadi 56 x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit, mata tampak cekung,
bibir kering, turgor kulit buruk,serta akral dingin.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut ?
A. Mual
B. Ketidakseimbangan nutrisi
C. Kekurangan volume cairan
D. Risiko kekurangan volume cairan
E. Keletihan
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 20 tahun G1P0A0, datang ke poliklinik
kandungan dengan keluhan mual, muntah berlebihan hingga lemas dan
tidak dapat melakukan aktivitas. Hasil pengkajian usia kehamilan 12
minggu, tekanan darah 90/70 mmHg, frekuensi nadi 58 x/menit, frekuensi
nafas 22 x/menit,mata tampak cekung, bibir kering, turgor kulit
buruk,serta akral dingin.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut ?
A. Mual
B. Ketidakseimbangan nutrisi
C. Kekurangan volume cairan
D. Risiko kekurangan volume cairan
E. Keletihan
Legal etik keperawatan maternitas
Seorang perempuan berusia 28 tahuan dirawat di ruang penyakit onkologi
sebuah rumah sakit. Pasien sebelumnya datang dengan keluhan mengalami
menstruasi 14 hari setiap bulannya, serta mengalami keputihan yang
berlebihan serta berwarna merah muda dan berbau busuk. Pasien saat ini di
diagnosa mengalami kanker serviks. Hasil pengkajian pasien tampak sedih,
murung dan tidak mau makan, sehingga menolak semua tindakan dan terapi
yang diberikan kepadanya. Perawat memahami dan tidak memaksakan untuk
pemberian obat dan tindakan.
Apakah penerapan prinsif etika yang dierapkan pada kasus tersebut ?
A. Fidelity
B. Veracity
C. Authonomy
D. Beneficience
E. Confidenciality
Legal etik keperawatan maternitas
Seorang perempuan berusia 28 tahuan dirawat di ruang penyakit onkologi
sebuah rumah sakit. Pasien sebelumnya datang dengan keluhan mengalami
menstruasi 14 hari setiap bulannya, serta mengalami keputihan yang
berlebihan serta berwarna merah muda dan berbau busuk. Pasien saat ini di
diagnosa mengalami kanker serviks. Hasil pengkajian pasien tampak
sedih, murung dan tidak mau makan, sehingga menolak semua
tindakan dan terapi yang diberikan kepadanya. Perawat memahami
dan tidak memaksakan untuk pemberian obat dan tindakan.
Apakah penerapan prinsif etika yang dierapkan pada kasus tersebut ?
A. Fidelity
B. Veracity
C. Authonomy
D. Beneficience
E. Confidenciality
Legal etik praktik keperawatan maternitas
1. Fedelity (kesetiaan/tanggung jawab)
2. Justice (keadilan)
3. Veracity (kejujuran)
4. Authonomy (memberikan keputusan kepada pasien )
5. Beneficience (berbuat baik dan tidak membahayakan
orang lain)
6. Non-Malficience (tidak menimbulkan kerugia pada
pasien)
7. Confidensiality (kerahasiaan)
8. Normal pation (tidak menuntut)
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 31 tahun G1 P2 A1 datang ke Poliklinik
kandungan/KIA. Pasien mengatakan dirinya sudah terlambat haid selama 2
minggu. Hasil test urin positif (+), namun ibu mengatakan belum siap untuk
hamil karena masih memiliki bayi yang berusia 4 bulan dan masih trauma
dengan persalinan sebelumnya. Pasien berencana untuk menggugurkan
kandungannya. Perawat menyarankan untuk membatalkan niat pasien,
untuk menggugurkan kadungannya.
Apakah dilema etik yang dihadapi perawat pada kasus tersebut ?

A. Confidenciality
B. Fidelity
C. Veracity
D. Authonomy
E. Beneficiency
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 31 tahun G1 P2 A1 datang ke Poliklinik
kandungan/KIA. Pasien mengatakan dirinya sudah terlambat haid selama 2
minggu. Hasil test urin positif (+), namun ibu mengatakan belum siap untuk
hamil karena masih memiliki bayi yang berusia 4 bulan dan masih trauma
dengan persalinan sebelumnya. Pasien berencana untuk menggugurkan
kandungannya. Perawat menyarankan untuk membatalkan niat pasien,
untuk menggugurkan kadungannya.
Apakah dilema etik yang dihadapi perawat pada kasus tersebut ?

A. Confidenciality
B. Fidelity
C. Veracity
D. Authonomy
E. Beneficiency
Hitung HPT
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poli klinik kandungan
dengan keluhan lemas, pusing dan mual dipagi hari sudah
berlangsung selama 1 minggu. Hasil pengkajian pasien mengatakan
terlambat haid sudah 2 minggu, tekanan darah 100/70 mmhg,
frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan haid
pertama hari terakhir 10 januari 2018. Hasil pengkajian HCG positif.
Kapankah taksiran partus pada pasien tersebut ?
A. 15 oktober 2018
B. 16 oktober 2018
C. 17 oktober 2018
D. 27 oktober 2018
E. 07 oktober 2018
Hitung HPT
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poli klinik kandungan
dengan keluhan lemas, pusing dan mual dipagi hari sudah berlangsung
selama 1 minggu. Hasil pengkajian pasien mengatakan terlambat haid
sudah 2 minggu, tekanan darah 100/70 mmhg, frekuensi nadi 80
x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan haid pertama hari terakhir
10 januari 2018. Hasil pengkajian HCG positif.
Kapankah taksiran partus pada pasien tersebut ?
A. 15 oktober 2018
B. 16 oktober 2018
C. 17 oktober 2018
D. 27 oktober 2018
E. 07 oktober 2018
Rumus menghitung HTP dari HPHT
Bulan JANUARI-MARET
Hari +7
Bulan +9
Tahun +0
Bulan APRIL-DESEMBER
Hari +7
Bulan -3
Tahun +1
Hitung HTP
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poli klinik kandungan
dengan keluhan lemas, pusing dan mual dipagi hari sudah
berlangsung selama 1 minggu. Hasil pengkajian pasien mengatakan
terlambat haid sudah 2 minggu, tekanan darah 100/70 mmhg,
frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan haid
pertama hari terakhir 28 oktober 2017. Hasil pengkajian HCG positif.
Kapankah taksiran partus pada pasien tersebut ?
A. 4 Agustus 2018
B. 5 Agustus 2018
C. 6 Agustus 2018
D. 15 Agustus 2018
E. 18 Agustus 2018
Hitung HTP
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poli klinik kandungan
dengan keluhan lemas, pusing dan mual dipagi hari sudah
berlangsung selama 1 minggu. Hasil pengkajian pasien mengatakan
terlambat haid sudah 2 minggu, tekanan darah 100/70 mmhg,
frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan haid
pertama hari terakhir 28 oktober 2017. Hasil pengkajian HCG positif.
Kapankah taksiran partus pada pasien tersebut ?
A. 4 Agustus 2018
B. 5 Agustus 2018
C. 6 Agustus 2018
D. 15 Agustus 2018
E. 18 Agustus 2018
Hitung HTP
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poli klinik kandungan
dengan keluhan lemas, pusing dan mual dipagi hari sudah berlangsung
selama 1 minggu. Hasil pengkajian pasien mengatakan terlambat haid
sudah 2 minggu, tekanan darah 100/70 mmhg, frekuensi nadi 80
x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan haid pertama hari terakhir
28 januari 2018 . Hasil pengkajian HCG positif.
Kapankah taksiran partus pada pasien tersebut ?
A. 05 november 2018
B. 15 novemver 2018
C. 25 november 2018
D. 10 november 2018
E. 20 november 2018
Hitung HTP
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poli klinik kandungan
dengan keluhan lemas, pusing dan mual dipagi hari sudah berlangsung
selama 1 minggu. Hasil pengkajian pasien mengatakan terlambat haid
sudah 2 minggu, tekanan darah 100/70 mmhg, frekuensi nadi 80
x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan haid pertama hari terakhir
28 januari 2018 . Hasil pengkajian HCG positif.
Kapankah taksiran partus pada pasien tersebut ?
A. 05 november 2018
B. 15 novemver 2018
C. 25 november 2018
D. 10 november 2018
E. 20 november 2018
contoh soal
20 januari 2018
21 februari 2018
22 maret 2018
23 april 2018
24 mei 2018
25 juni 2018
26 juli 2018
27 agustus 2018
28 september 2018
29 oktober 2018
30 november 2018
Hasil
20 januari 2018 27 oktober 2018
21 februari 2018 28 november 2018
22 maret 2018 29 desember 2018
23 april 2018 30 januari 2019
24 mei 2018 1 maret 2019
25 juni 2018 2 april 2019
26 juli 2018 3 mei 2019
27 agustus 2018 4 juni 2019
28 september 2018 5 juli 2019
29 oktober 2018 6 agustus 2019
30 november 2018 7 september 2019
PENULISAN
Seorang ibu berumur 39 tahun datang ke Puskesmas untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan, ibu tersebut baru pertama kali melakukan pemeriksaan
kehamilan dan sebelumnya hanya melakukan pemeriksaan didukun. Setelah
dilakukan pengkajian didapatkan data bahwa ibu tersebut sudah pernah hamil 5
kali tetapi mengalami keguguran 3 kali, sedangkan anak hidup sekarang berumur 5
tahun dan 3 tahun. Dikehamilan yang sekarang ibu ingin mengetahui kondisi anak
yang dikandungnya apakah sehat atau ada kelainan dari hasil USG didapatkan hasil
bahwa kandungan Ibu berusia 27 minggu dengan jenis kelamin bayi laki-laki.
Bagaimanakan penulisan riwayat kehamilan, persalinan dan abortus pada kasus
tersebut ?
A. G6 P2 A3
B. G6 P3 A2
C. G5 P2 A2
D. G5 P3 A3
E. G4 P3 A3
CONTOH KASUS
Seorang ibu berumur 39 tahun datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan, ibu tersebut baru pertama kali melakukan pemeriksaan kehamilan dan
sebelumnya hanya melakukan pemeriksaan didukun. Setelah dilakukan pengkajian
didapatkan data bahwa ibu tersebut sudah pernah hamil 5 kali tetapi mengalami
keguguran 3 kali, sedangkan anak hidup sekarang berumur 5 tahun dan 3
tahun. Dikehamilan yang sekarang ibu ingin mengetahui kondisi anak yang
dikandungnya apakah sehat atau ada kelainan dari hasil USG didapatkan hasil
bahwa kandungan Ibu berusia 27 minggu dengan jenis kelamin bayi laki-laki.
Bagaimanakan penulisan riwayat kehamilan, persalinan dan abortus pada kasus
tersebut ?
A. G6 P2 A3
B. G6 P3 A2
C. G5 P2 A2
D. G5 P3 A3
E. G4 P3 A3
STATUS OBSTETRI
G = Gravidarum : jumlah kehamilan
P = Partus : jumlah persalinan
A= Abortus : jumlah keguguran
H= Hidup : jumlah yang hidup
CONTOH KASUS
Seorang ibu berusia 30 tahun datang ke poli kandungan untuk
memeriksakan kehamilannya ditemani anak dan suaminya. Hasil
pengkajian ibu mengalami keguguran 1 kali, anak kedua berusia 5 tahun,
memiliki anak bersia 7 tahun tapi meninggal karena penyakit ISPA. Saat ini
pasien ingin memeriksakan kehamilannya, hasil pengkajian TD 110/80
mmHg, Frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, usia
kehamilan 34 minggu.
Bagaimanakah penulisan riwayat kehamilan, persalian dan abortus pada
kasus tersebut ?
A. G4 P2 A0
B. G4 P2 A1
C. G3 P3 A1
D. G3 P2 A1
E. G2 P1 A0
CONTOH KASUS
Seorang ibu berusia 30 tahun datang ke poli kandungan untuk
memeriksakan kehamilannya ditemani anak dan suaminya. Hasil
pengkajian ibu mengalami keguguran 1 kali, anak kedua berusia 5
tahun, memiliki anak bersia 7 tahun tapi meninggal karena penyakit
ISPA. Saat ini pasien ingin memeriksakan kehamilannya, hasil
pengkajian TD 110/80 mmHg, Frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 24
x/menit, usia kehamilan 34 minggu.
Bagaimanakah penulisan riwayat kehamilan, persalian dan abortus pada
kasus tersebut ?
A. G4 P2 A0
B. G4 P2 A1
C. G3 P3 A1
D. G3 P2 A1
E. G2 P1 A0
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0 datang ke poli
kandungan untuk memeriksakan kesehatannya. Hasil pengkajian TD
110/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit,
suhu 370 C dan pasien tidak terlihat pucat. Saat ini pasien sedang
dilakukan pemeriksaan leopold dengan hasil tinggi fundus uteri
berada pada umbilikus.
Setelah pemeriksaa tinggi fundus uteri, apakah tindakan pemeriksaan
selanjutnya ?
A. Menentukan apakah janin sudah masuk PAP
B. Menentukan pucktum maksimum
C. Mengauskultasi bunyi denyut jantung janin
D. Menentukan berapa usia kehamilan
E. Palpasi apakah letak pungung berada di kiri/kanan
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0 datang ke poli
kandungan untuk memeriksakan kesehatannya. Hasil pengkajian TD
110/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit,
suhu 370 C dan pasien tidak terlihat pucat. Saat ini pasien sedang
dilakukan pemeriksaan leopold dengan hasil tinggi fundus uteri
berada pada umbilikus.
Setelah pemeriksaa tinggi fundus uteri, apakah tindakan pemeriksaan
selanjutnya ?
A. Menentukan apakah janin sudah masuk PAP
B. Menentukan pucktum maksimum
C. Mengauskultasi bunyi denyut jantung janin
D. Menentukan berapa usia kehamilan
E. Palpasi apakah letak pungung berada di kiri/kanan
Pemeriksaan leopold I-IV
Pemeriksaan leopold I
menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa
yang terdapat di fundus uteri (bgaian teratas perut ibu)
Pemeriksaan leopold II
untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada
letak lintang tentukan dimana kepala janin ataupun bagian terkecil janin.
Pemeriksaan leopold III
untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di
bagian bawah perut ibu, serta, apakah bagian janin tersebut sudah memasuki
pintu atas panggul (PAP).
Pemeriksaan leopold IV
untuk menentukan ulang bagian janin apa yang terdapat dibagian bawah
perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah
memasuki pintu atas panggul
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 30 tahun dengan G2P1A0 datang
ke poli kandungan ingin memeriksakan kehamilannya.
Berdasrakan hasil pemeriksaan didapatkan janin tunggal
hidup intra uterine, presentasi kepala, punggung kiri, kepala
belum masuk PAP, belum inpartu.
Letak punggung kiri didapatkan dari hasil pemeriksaan ?
A. Pemeriksaan dalam
B. Leopold IV
C. Leopold III
D. Leopold II
E. Leopold I
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 30 tahun dengan G2P1A0 datang
ke poli kandungan ingin memeriksakan kehamilannya.
Berdasrakan hasil pemeriksaan didapatkan janin tunggal
hidup intra uterine, presentasi kepala, punggung kiri,
kepala belum masuk PAP, belum inpartu.
Letak punggung kiri didapatkan dari hasil pemeriksaan ?
A. Pemeriksaan dalam
B. Leopold IV
C. Leopold III
D. Leopold II
E. Leopold I
Prosedural partus
Seorang ibu usia 20 tahun diantar oleh suami ke ruang bersalin dengan
keluhan nyeri perut tembus ke belakang. Hasil pengkajian diperoleh
data ada pengeluaran lendir dan darah pervaginam, pembukaan
lengkap, tampak perineum menonjol, anus dan vulva terbuka. Kontraksi
HIS 4x10’ dengan durasi 50 detik dan kepala bayi terlihat 5-6 cm.
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut ?
A. Pemberian minuman manis
B. Observasi DJJ
C. Memimpin persalinan
D. Menyiapkan alat
E. Perbaiki posisi
Prosedural partus
Seorang ibu usia 20 tahun diantar oleh suami ke ruang bersalin dengan
keluhan nyeri perut tembus ke belakang. Hasil pengkajian diperoleh
data ada pengeluaran lendir dan darah pervaginam, pembukaan
lengkap, tampak perineum menonjol, anus dan vulva terbuka.
Kontraksi HIS 4x10’ dengan durasi 50 detik dan kepala bayi
terlihat 5-6 cm.
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut ?
A. Pemberian minuman manis
B. Observasi DJJ
C. Memimpin persalinan
D. Menyiapkan alat
E. Perbaiki posisi
Petolongan persalinan kala I-IV
Pertolongan pertolongan persalinan Kala I
persalinan kala I (satu) dimulai dari pembukaan 1cm sampai
10cm (lengkap).
Fase-fase persalinan kala I
Kala I fase laten :
• pembukaan cervix kurang dari 3 cm
• cervix membuka perlahan selama fase ini
• fase laten biasanya berlangsung tidak lebih dari 8 jam
Kala I fase aktif :
• pembukaan cervix 4 cm sampai 10 cm.
• his dalam fase ini lebih kuat dan cervix membuka lebih cepat.
• Fase aktif tidak boleh berlangsung dari 7 jam
Pertolongan persalinan kala II
Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan lengkap sampai lahirnya
seluruh tubuh janin.
Tanda dan gejala persalinan kala II
Didapatkan hal-hal berikut ini:
• ibu ingin meneran
• perineum menonjol
• vulva dan anus membuka
• meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
• kepala telah turun di dasar panggul.
Diagnosis pasti persalinan kala II adalah bila saat dilakukan
pemeriksaan dalam didapatkan:
• pembukaan cervix lengkap
• kepala bayi terlihat pada introitus vagina.
Pertolongan persalian kala III
Persalinan kala III (tiga) dimulai setelah bayi lahir sampai plasenta lahir.
Normalnya pelepasan plasenta berkisar ± 15-30 menit setelah bayi lahir.
Fisiologi dan penatalaksanaan kala III
Pada persalinan kala III myometrium akan berkontraksi mengikuti
berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba setelah lahirnya
bayi. Pengurangan ukuran uterus ini menyebabkan pula berkurangnya
ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi
kecil sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta akan
terlepas dari dinding uteri setelah plasenta terpisah, ia akan turun ke
segmen bawah rahim.
Tanda-tanda pelepasan plasenta
• Bentuk uterus globuler
• Tali pusat bertambah panjang (tanda afeld)
• Semburan darah tiba-tiba.
Pertolongan persalinan kala IV
Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta
sampai 1 jam setelah itu.
Pemantauan pada kala IV :
• kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
• perkiraan pengeluaran darah
• laserasi atau luka episiotomi pada perineum dengan
perdarahan aktif.
• Keadan umum dan tanda-tanda vital ibu.
Perhatikan, pelajari dan pahami prosedural
58 APN
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 25 tahun, G1P1A1 hamil 39 minggu
datang ke rumah sakit bersalin dengan keluhan nyeri abdomen
tembus ke belakang. Hasil pemeriksaan dalam pembukaan
lengkap, ketuban pecah. Beberapa menit kemudian bayi lahir.
Kemudian bayi diletakkan di atas perut ibu.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan selanjutnya pada kasus
tersebut ?
A. Berikan oksitosin 10 ui IM
B. Lakukan inisiasi menyusui dini
C. Lakukan peregangan tali pusat terkendali
D. Potong tali pusat
E. Pastikan tidak ada bayi lain di dalam uterus
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 25 tahun, G1P1A1 hamil 39 minggu
datang ke rumah sakit bersalin dengan keluhan nyeri abdomen
tembus ke belakang. Hasil pemeriksaan dalam pembukaan
lengkap, ketuban pecah. Beberapa menit kemudian bayi lahir.
Kemudian bayi diletakkan di atas perut ibu.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan selanjutnya pada kasus
tersebut ?
A. Berikan oksitosin 10 ui IM 4
B. Lakukan inisiasi menyusui dini 1
C. Lakukan peregangan tali pusat terkendali 5
D. Potong tali pusat 2
E. Pastikan tidak ada bayi lain di dalam uterus 3
Contoh soal
Seorang perepempuan usia 24 tahun P1 A0 post pasrtum
pervaginam hari 1, mengeluh badan masih merasa pegal, kepada
setiap tamu yang datang menceritakan pengalamannya pada saat
proses persalinan yang dialaminya. Saat perawat menjelaskan
tentang cara perawatan bayi, pasien mengatakan saat ini masih
takut untuk menggendong bayinya.
Apakah adaptasi psikologis yang dialami oleh pasien tersebut ?
A. Taking hold
B. Giving Up
C. Letting Go
D. Taking In
E. Letting Down
Contoh soal
Seorang perepempuan usia 24 tahun P1 A0 post pasrtum
pervaginam hari 1, mengeluh badan masih merasa pegal, kepada
setiap tamu yang datang menceritakan pengalamannya pada saat
proses persalinan yang dialaminya. Saat perawat menjelaskan
tentang cara perawatan bayi, pasien mengatakan saat ini masih
takut untuk menggendong bayinya.
Apakah adaptasi psikologis yang dialami oleh pasien tersebut ?
A. Taking hold
B. Giving Up
C. Letting Go
D. Taking In
E. Letting Down
Adaptasi psikologis post pasrtum
Fase Taking In (periode tingkah laku ketergantungan)
berlangsung 1-2 hari

Fase Taking Hold (periode tingkah laku mandiri dan


ketergantungan)

Fase Letting Go (mampu merawat dirinya sendiri)

Mobilisasasi pada pasien pesalinan oprasi SC


Penggunaan alat kontasepsi KB
Pasangan suami istri baru menikah datang ke Puskesmas ingin
berkonsultasi. Pasangan tersebut baru menikah 1 bulan yang lalu
dan ingin berkonsultasi tentang alat kontrasepsi kehamilan. Hasil
pengkajian pasangan tersebut mengatakan ingin menunda
kehamilan karena belum siap memiliki anak.
Apakah alat konstasepsi yang tepat diberikan untuk kasus
tersebut ?
A. Spiral
B. Kondom
C. Pantang berkala
D. Pil
E. Implant
Penggunaan alat kontasepsi KB
Pasangan suami istri baru menikah datang ke Puskesmas ingin
berkonsultasi. Pasangan tersebut baru menikah 1 bulan yang lalu
dan ingin berkonsultasi tentang alat kontrasepsi kehamilan. Hasil
pengkajian pasangan tersebut mengatakan ingin menunda
kehamilan karena belum siap memiliki anak.
Apakah alat konstasepsi yang tepat diberikan untuk kasus
tersebut ?
A. Spiral
B. Kondom
C. Pantang berkala
D. Pil
E. Implant
Penggunaan alat kontrasepsi KB
Metode kontrasepsi
Alami (penghitungan masa subur, pengukuran suhu tubuh, uji
kekentalan leher rahim, koitus interuptus, )
Non alami (metode alat perintang, metode homonal, metode
sterilisasi)
Macam-macam kontrasepsi
Suntik
Pil Kb
Implant
IUD
Sterilisasi
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 22 tahun, baru melahirkan anak
pertama 1 bulan yang lalu, rencana ingin memberikan ASI ekslusif
pada bayinya. Pada waktu kontrol ke rumah sakit di
menyampaikan ingin menggunakan alat kontrasepsi yang tidak
menganggua ASI dan tidak ingin menggunakan obat maupun alat.
Apakah metode kontrasepsi yang tepat sesuai dengan kasus
tersebut ?
A. Metode amenorhoe laktasi
B. Pil Mini
C. Pil Kombinasi
D. Senggama terputus
E. Kontrasepsi modern
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 22 tahun, baru melahirkan anak
pertama 1 bulan yang lalu, rencana ingin memberikan ASI ekslusif
pada bayinya. Pada waktu kontrol ke rumah sakit di
menyampaikan ingin menggunakan alat kontrasepsi yang tidak
mengganggu ASI dan tidak ingin menggunakan obat maupun alat.
Apakah metode kontrasepsi yang tepat sesuai dengan kasus
tersebut ?
A. Metode amenorhoe laktasi
B. Pil Mini
C. Pil Kombinasi
D. Senggama terputus
E. Kontrasepsi modern
Kasus maternitas serta penentuan diagnosa
yang sering muncul
Pelajari kasus-kasus yang sering terjadi pada Kep.Mat
Tanda dan gelaja
Nursing pathway
Pengkajian
Diangnosa
Perencanaan
Implementasi
Kriteria hasil
Perbedaan
Plasenta Previa Solusio Plasenta
 Plasenta melekat pd sbagian or  Pemisahan prematur plasenta dari
seluruh jalan lahir. tmpat normalnya.
 Terjadi perdarahan tanpa disertai  Terjadi perdarahan di sertai rasa nyeri
nyeri  Perdarahan tidak terjadi berulang-
 Perdarahan dapat terjadi berulang ulang
ulang  Perdarahan timbul tiba-tiba
 Perdarahan timbul perlahan-lahan  Darah yang kluar berwarna coklat
 Darah keluar berwarna merah segar  Bisa terjadi anemia dan syok
 Terjadi anemia dan syok hovopolemik hipovelemik (perdarahan internal yag
 Terjadi saat kehamilan tdk terlihat)
 Rahim biasanya tidak berkontraksi  Terjadi saat kehmilan hingga
menjelang persalinan
 DJJ bayi ada
 Rahim biasanya berkontraksi
Pelajari dan pahami diagnosa kep.Materitas
Resiko Perdarahan
F.resiko : komplikasi kehamilan (mis, KPD, Plasenta
previa, kehamilan kembar), komplikasi pasca partum
(atonia uteri, retensi plasenta), kurang pengetahuan
ttg kewaspadaan perdarahan.
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat diruang nifas, 2 jam
pasca melahirkan normal. Hasil pengkajian, keluarga mengatakan
pasien tidak mau makan karena mual, pasien tampak geliah.
Tekanan darah: 90/70 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit,
frekuensi napas 30 x/menit, fundus uteri meninggi, uterus teraba
lembek, darah nifas keluar menembus laken.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut ?
A. Ketidakseimbangan nutrisi
B. Gangguan rasa nyaman
C. Defisit perawatan diri
D. Defisit volume cairan
E. cemas
Contoh Kasus
Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat diruang nifas, 2 jam
pasca melahirkan normal. Hasil pengkajian, keluarga mengatakan
pasien tidak mau makan karena mual, pasien tampak geliah.
Tekanan darah: 90/70 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit,
frekuensi napas 30 x/menit, fundus uteri meninggi, uterus teraba
lembek, darah nifas keluar menembus laken.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut ?
A. Ketidakseimbangan nutrisi
B. Gangguan rasa nyaman
C. Defisit perawatan diri
D. Defisit volume cairan
E. cemas
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 23 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 12
minggu di bawa ke UGD karena muntah 8 kali sehari. Hasil pengkajian
didapatkan data pasien mempunyai riwayat hiperemesis pada
kehamilan pertama, keadaaan umum ibu lemah, turgor kulit menurun,
akral dingin, pucat, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 50 x/menit,
frekunensi napas 22 x/menit, ballottement positif, DJJ 100 x/menit dan
nadi lemah.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Mual
B. Kekurangan volume cairan
C. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
D. Risiko kekurangan volume cairan
E. Risiko gangguan hubungan ibu janin
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 23 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 12
minggu di bawa ke UGD karena muntah 8 kali sehari. Hasil
pengkajian didapatkan data pasien mempunyai riwayat hiperemesis
pada kehamilan pertama, keadaaan umum ibu lemah, turgor kulit
menurun, akral dingin, pucat, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 50
x/menit, frekunensi napas 22 x/menit, ballottement positif, DJJ 100
x/menit dan nadi lemah.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Mual
B. Kekurangan volume cairan
C. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
D. Risiko kekurangan volume cairan
E. Risiko gangguan hubungan ibu janin
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang nifas fase 6
jam dengan keluhan lemah dan pusing. Hasil pengkajian
didapatkan ibu tampak pucat, akral dingin, kontraksi berkurang.
TFU sepusat, tampak pembalut penuh dan sudah diganti sebanyak
5 kali, TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, Suhu 36 0C,
frekuensi napas 22 x/menit konjungtiva anemis dan 9 gr/dl.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Hipotermia
B. Resiko syok
C. Resiko perdarahan
D. Intoleransi aktivitas
E. Gangguan volume cairan
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang nifas fase 6 jam
dengan keluhan lemah dan pusing. Hasil pengkajian didapatkan
ibu tampak pucat, akral dingin, kontraksi berkurang. TFU
sepusat, tampak pembalut penuh dan sudah diganti sebanyak 5
kali, TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, Suhu 360C,
frekuensi napas 22 x/menit konjungtiva anemis dan 9 gr/dl.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Hipotermia
B. Resiko syok
C. Resiko perdarahan
D. Intoleransi aktivitas
E. Gangguan volume cairan
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 12
minggu datang ke UGD RS dengan keluhan mual muntah yang
sering hamper 6 kali sehari, tidak mau makan, nyeri epigastrium,
pusing dan cepat letih. Dari pemeriksaan fisik didapatkan turgor
kulit berkurang, mata cekung, napas berbau aseton. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium di temukan aseton dalam urin positif.
Apakah diagnose keperawatan yang utama pada pasien tersebut ?
A. Gngguan rasa nyaman nyeri
B. Gangguan pemenuhan nutrisi
C. Gangguan istirahat dan tidur
D. Gangguan pemenuhan cairan dan elektrolit
E. Gangguan pola aktivitas
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 12
minggu datang ke UGD RS dengan keluhan mual muntah yang
sering hamper 6 kali sehari, tidak mau makan, nyeri epigastrium,
pusing dan cepat letih. Dari pemeriksaan fisik didapatkan turgor
kulit berkurang, mata cekung, napas berbau aseton. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium di temukan aseton dalam urin positif.
Apakah diagnose keperawatan yang utama pada pasien tersebut ?
A. Gngguan rasa nyaman nyeri
B. Gangguan pemenuhan nutrisi
C. Gangguan istirahat dan tidur
D. Gangguan pemenuhan cairan dan elektrolit
E. Gangguan pola aktivitas
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 35 tahun post partum mengalami
perdarahan akibat atonia uteri, klien terlihat berkeringat
dingin, lemas, pusing, dan mengigil, TD: 90/60 mmHg,
frekuensi Nadi 100 x/menit, suhu 37,80C, frekuensi napas 26
x/menit, didapat : Hb 6 gr/dl.
Apakah tindakan penanganan utama pada kasus tersebut ?
A. Penanganan syok
B. Siapkan transfusi
C. Berikan oksitosin 10 unit
D. Periksa adanya robekan jalan lahir
E. Lakukan katerisasi
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 35 tahun post partum mengalami
perdarahan akibat atonia uteri, klien terlihat berkeringat
dingin, lemas, pusing, dan mengigil, TD: 90/60 mmHg,
frekuensi Nadi 100 x/menit, suhu 37,80C, frekuensi napas 26
x/menit, didapat : Hb 6 gr/dl.
Apakah tindakan penanganan utama pada kasus tersebut ?
A. Penanganan syok
B. Siapkan transfusi
C. Berikan oksitosin 10 unit
D. Periksa adanya robekan jalan lahir
E. Lakukan katerisasi
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar ke UGD dengan
keluhan kejang. Hasil pengkajian Ibu melahirkan normal
seminggu yang lalu, memiliki riwayat hipertensi. TD 170/110
mmHg, frekuensi nadi 95 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit,
suhu: 36,50C, protein urine 5 gr. Keluarga tampak cemas.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Ansietas
B. Risiko trauma
C. Gangguan volume cairan
D. Penurunan kardiak output
E. Gangguan perfusi jaringan
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar ke UGD dengan
keluhan kejang. Hasil pengkajian Ibu melahirkan normal
seminggu yang lalu, memiliki riwayat hipertensi. TD 170/110
mmHg, frekuensi nadi 95 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit,
suhu: 36,50C, protein urine 5 gr. Keluarga tampak cemas.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Ansietas
B. Risiko trauma
C. Gangguan volume cairan
D. Penurunan kardiak output
E. Gangguan perfusi jaringan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai