Anda di halaman 1dari 13

PART 5

1. Laki-laki usia 56 tahun dibawa ke IGD dengan riwayat kecelakaan lalu lintas dengan diagnosa medis
cedera medulla spinalis. Hasil pengkajian: kesadaran delirium, kehilangan fungsi motorik dan sensorik
pada ektremitas, tekanan darah 80/50 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, frekuensi napas 8 x/menit.
Hasil foto Rontgen: fraktur servikal C2-C3.
Apa penatalaksanaan utama yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Pengkajian neurologis
b. Pembersihan jalan nafas
c. Pengkajian status ventilasi
d. Resusitasi cairan intravena
e. Pengkajian luasnya cedera

2. Perempuan usia 32 tahun dibawa ke UGD dengan riwayat terjatuh dan mengalami benturan di kepala.
Hasil pengkajian: luka terbuka area temporal dengan perdarahan aktif, GCS E3M3V3, akral pucat dan
dingin, tekanan darah 90/70 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, dan SaO2
90%. Perawat memberikan resusitasi cairan kristaloid hangat.
Apakah tujuan penatalaksanaan yang diberikan pada pasien tersebut?
a. Meningkatkan pola nafas
b. Mencegah kehilangan cairan
c. Mempertahankan suhu tubuh
d. Meningkatkan perfusi perifer
e. Meningkatkan perfusi cerebral

3. Perempuan usia 32 tahun dibawa ke UGD dengan riwayat terjatuh dan mengalami benturan di kepala.
Hasil pengkajian: GCS E3M4V4, terdapat memar di kepala dengan luka terbuka 4 cm, pasien
mengalami nyeri kepala, mual, muntah, hipoksia, sianosis dan akral dingin.
Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Nyeri akut
b. Kekurangan volume cairan
c. Ketidakefektifan pola nafas
d. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
e. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral

4. Perempuan usia 37 tahun dibawa ke IGD dengan diagnosa medis diabetes ketoasidosis. Hasil
pengkajian: keadaan umum lemah, diuresis osmotik, KGDS 400 mg/dl, hiperventilasi, frekuensi nadi
50 x/menit, frekuensi napas 35 x/menit, tekanan darah 80/60 mmHg, PH darah 7,1 dan SaO2 85%.
Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Syok
b. Gangguan pertukaran gas
c. ketidakefektifan pola nafas
d. Kekurangan volume cairan
e. ketidakefektifan perfusi jaringan
5. Perempuan usia 47 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran tiba-tiba. Hasil
pengkajian: KGDS 300 mg/dl, diuresis osmotik, hiperventilasi, frekuensi nadi 78 x/mnt, frekuensi
napas 28 x/mnt, tekanan darah 140/70mmHg, pH darah 7,0 dan kalium 3,0 ml/Eq.
Apa intervensi keperawatan pada kasus tersebut?
a. Pemberian cairan dektrosa 5% dan insulin IV 0,15-0,10 unit
b. Pemberian cairan dektrosa 5% dan insulin IV 0,05-0,15 unit
c. Pemberian cairan NaCl 0,9 % dan insulin IV 0,05-0,15 unit
d. Pemberian cairan dektrosa 5% dan insulin IV 0,05-0,1 unit
e. Pemberian cairan NaCl 0,9 % dan insulin IV 0,05-0,1 unit

6. Perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang intensif sebuah rumah sakit dengan riwayat sesak nafas.
Hasil pengkajian: tekanan darah 150/90mmHg, frekuensi napas 30 x/mnt, frekuensi nadi 110 x/mnt,
pH 7,26, PaCO2 47 dan HCO3 26 mmHg.
Apakah hasil intrepretasi AGD pada kasus tersebut?
a. Asidosis metabolik non kompensasi
b. Asidosis respiratory non kompensasi
c. Asisdosis respiratory full kompensasi
d. Asidosis metabolic partiall kompensasi
e. Asidosis respiratory partiall kompensasi

7. Laki-laki usia 37 tahun dibawa ke UGD setelah kecelakaan lalu lintas dengan diagnosa medis cedera
kepala berat. Hasil pemeriksaan fisik: terdapat darah di mulut dan hidung, suara napas ronchi,
periorbital echimosis dan battle sign. Tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 115 x/menit, dan
frekuensi napas 32 x/menit.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
c. Kekurangan volume cairan
d. Ketidakefektifan pola nafas
e. Resiko syok

8. Perempuan usia 45 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil pemeriksaan
fisik: GCS E2M3V2, suara nafas stridor, tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit,
frekuensi napas 30 x/menit, terdapat battle sign dan otorrhea, dan ada jejas di atas klavikula.
Apakah tindakan yang tepat untuk membuka jalan nafas pada kasus tersebut ?
a. Pemasangan gudel
b. Head tilt-chin lift
c. Jaw thrust
d. Head tilt
e. Suction

9. Laki-laki usia 55 tahun dibawa ke IGD setelah kecelakan lalu lintas dengan diagnosa medis tension
pnemothorak. Hasil pemeriksaan fisik: adanya jejas di dada, emfisema dibawah kulit, distensi vena
jugularis, ekspansi paru yang tidak simetris, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 105 x/menit
dan frekuensi napas 38 x/menit.
Apakah penatalaksanaan kegawatdaruratan pada pasien tersebut ?
a. Memberikan oksigen dengan non rebreathing mask
b. Memberikan oksigen dengan rebreathing mask
c. Melakukan needle thorakosintesis
d. Melakukan pemasangan WSD
e. Melakukan intubasi

10. Laki-laki usia 25 tahun dibawa ke IGD setelah terjatuh dari lantai 3 sebuah gedung. Pemeriksaan
fisik: perdarahan aktif pada luka, frekuensi napas 29 x/menit, frekuensi nadi 100 x/menit, tekanan
darah 100/70 mmHg. Diagnosis medis open fraktur tibia sinistra.
Apakah tindakan utama yang tepat pada kasus tersebut?
a. Menghentikan perdarahan dengan balut tekan
b. Melakukan pemeriksaan status neurologis
c. Imobilisasi dan stabilisasi fraktur
d. Melakukan perawatan luka
e. Memasang bidai

11. Laki-laki usia 54 tahun dibawa ke IGD karena mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil pemeriksaan
fisik : penurunan kesadaran, suara napas snoring, keluar darah dari hidung dan telinga, frekuensi
napas 30 x/menit, frekuensi nadi 120 x/menit, tekanan darah 90/60 mmHg, dan laserasi pada
ekstremitas.
Apakah penatalaksanaan kegawatdaruratan pada kasus tersebut ?
a. Lakukan resusitasi cairan
b. Lakukan perawatan luka
c. Berikan terapi transamin
d. Buka jalan napas; OPA
e. Berikan terapi oksigen

12. Laki-laki usia 45 tahun dibawa ke IGD dengan luka tusuk pada bagian abdomen. Pemeriksaan fisik:
perdarahan aktif pada luka, frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi nadi 100 x/menit, tekanan darah
90/60 mmHg.
Apakah tindakan prioritas kegawatdaruratan pada kasus tersebut?
a. Membersihkan luka
b. Melakukan balut tekan
c. Melakukan penarikan pisau
d. Melakukan pemasangan infuse
e. Melakukan pemasangan oksigen

13. Laki-laki usia 35 tahun di bawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan tunggal. Hasil pengkajian
terdapat luka memar di bagian thorak, frakuensi pernafasan 32 kali/menit, ekspansi dada tidak
simetris, dan terdapat deviasi trachea ke arah kanan. Saat diperkuasi terdengar suara hipersonor pada
sisi kiri thorak, dan adanya barrel chest.
Apakah penatalaksaan kegawat daruratan pada kasus tersebut?
a. Needle cricotyroidektomi
b. Neelde thorakosintesis
c. Torakotomi
d. Intubasi
e. WSD
14. Laki-laki usia 15 tahun masuk ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian
umum pasien tidak berespon terhadap suara dan rangsangan nyeri, mengalami henti nafas dan
perawat memasukkan pasien ke triase merah.
Apakah prioritas penatalaksanaan kegawatdaruaratan pada pasien tersebut?
a. Memeriksa nadi carotis
b. Mempersiapkan pasien untuk dilakukan CPR
c. Memasangkan IV line 2 jalur dan melakukan resusitasi cairan
d. Memberikan nafas bantuan dengan menggunakan bag valve mask
e. Membuka jalan nafas dengan tehnik jaw trust dan melakukan bagging

15. Laki-laki usia 30 tahun, pekerja disebuah pabrik, dibawa ke UGD karena mengalami luka amputasi
di lengan kanan. Perdarahan terus terjadi dengan karakteristik darah memancar dan berwarna merah
terang. Tingkat kesadaran pasien adalah compos mentis.
Apakah prioritas penatalaksaaan kegawat daruratan pada pasien tersebut?
a. Memberikan transfusi darah
b. Memasang IV line dan resusitasi cairan
c. Menghentikan perdarahan dengan pembalut tekan
d. Menghentikan perdarahan dengan memasang tourniqet
e. Menghentikan perdarahan dengan menggunakan balutan donat

16. Laki-laki usia 45 tahun masuk ke IGD karena penurunan kesadaran setelah terjatuh pada pagi hari.
Hasil pengkajian airway: suara nafas snoring, pasien diklasifikasikan ke triase merah.
Apakah penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus diatas?
a. Oro Pharingeal Airway (OPA)
b. Naso Pharingeal Airway (NPA)
c. Laryngeal Mask Airway (LMA)
d. Endotracheal Tube (ETT)
e. Intubasi Orotrakheal

17. Laki-laki usia 20 tahun masuk ke IGD dengan riwayat mengalami kecelakaan lalu lintas 2 jam yang
lalu. Hasil pengkajian: pasien mengalami multiple trauma, nyeri hebat di dada (skala 8), jejas pada
area thorak, krepitasi di costae ke 4 thorak bagian kiri, frekuensi pernafasan 12 kali/menit, dangkal
dan gerakan dada paradoksal.
Apakah masalah keperawatan yang menjadi prioritas utama?
a. Nyeri
b. Gangguan pertukaran gas
c. Ketidakefektifan pola nafas
d. Gangguan ventiasi spontan
e. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

18. Dari kasus dibawah ini mana pasien yang harus ditangani segera/emergent yaitu
a.    Pasien datang dengan luka bakar pada tangan sebelah kanan
b.    Pasien datang dengan diare, sudah 4 kali BAB di rumah
c.    Pasien datang dengan close farktur radius ulnaris
d.   Pasien anak datang dengan temprature tinggi 40,6 0 C
e.    Pasien anak datang dengan muntah, sudah 5 kali muntah di rumah
19. Di Unit Gawat Darurat, dua pasien akibat kecelakaan datang secara bersamaan. Ny. A: berteriak-
teriak, perdarahan di kaki kanannya. Tn. B : hanya diam, perdarahan dari kepala. Kemudian datang
Tn.C mengeluh nyeri nyeri dada sejak 2 jam yang lalu. Ny. D mengeluh sesak berat dan terlihat
gelisah. Prioritas manakah yang harus ditolong lebih dahulu?
a.   Ny.A        
b. Tn.B    
c. Tn. C
d. Ny.D

20. Seorang  laki-laki  umur  30 tahun, dirawat di UGD dengan riwayat jatuh dari sepeda motor tanpa
mengenakan helm. Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam  disekitar kelopak mata,
kebiruan dibelakang telinga, suhu tubuh 38,8 ° C, pola pernafasan cheyne-stokes, terjadi penurunan
kesadaran. Manakah tanda-tanda yang mengindikasikan terjadinya fraktur basis cranial?
a.       Keluar darah dari hidung dan telinga, pola pernafasan cheyne-stoke, penurunan kesadaran
b.      Lebam-lebam disekitar kelopak mata, kebiruan dibelakang telinga, peningkatan suhu tubuh
c.       Kenaikan suhu tubuh, pola pernafasan cheyne-stokes, penurunan kesadaran
d.      Keluar darah dari hidung dan telinga, lebam-lebam disekitar kelopak mata,kebiruan dibelakang
telinga
e.       Lebam-lebam disekitar kelopak mata, peningkatan suhu tubuh, pola pernafasan cheyne-stokes,
penurunan kesadaran

21. Seorang  laki-laki umur  37 tahun dibawa ke UGD dengan riwayat kurang lebih 20 menit yang lalu
digigit ular. Terlihat bekas taring di luka gigitan, luka terlihat bengkak dan warna kulit berubah
menjadi kebiruan. Apakah tindakan pertama dan utama yang paling tepat anda lakukan?
a.       Segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular
b.      Insisi bekas gigitan dan hisap bisa yang tertinggal
c.       Ikat kuat dengan tourniquet daerah diatas luka dan insisi bekas luka serta hisap bisa yang
tertinggal
d.      Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal disertai dengan tindakan
immobilisasi dan insisi bekas gigitan dan segera hisap bisa yang tertinggal
e.       Fiksasi dengan tensocrepe daerah gigitan dari distal ke proksimal disertai dengan tindakan
immobilisasi dan segera lakukan injeksi Serum Anti Bisa Ular

22. Tindakan untuk membebaskan jalan nafas


1.      Hemlich manuver
2.      Head tilt-chin lift
3.      Jaw thrust
4.      Finger sweeping
5.      Suction atau miringkan pasien
Dari poin di atas poin manakah yang dilakukan untuk membebaskan jalan nafas pasien tidak sadar
a.    1, 2, 3
b.   2, 3, 4, 5
c.    2, 3, 5
d.   1, 2, 3, 5
e.    Benar semua
PART 6

1. Perawat berkunjung disebuah keluarga. Dalam keluarga tersebut terdapak bapak X berumur 35
tahun dan Ibu Y berumur 30 tahun serta dua orang anak perempuan. Bapak X menceritakan
bahwa seminggu yang lalu di ukur tekanan darah 150/90 mmHg. Tingkat pencegahan apa yang
dapat dilakukan dalam keluarga tersebut untuk mencegah dampak yang lebih jauh.
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan sekunder
c. Melakukan skrining
d. Pencegahan tersier
e. Rehabilitasi

2. Bapak Ali seorang kepala rumah tangga dikeluarganya. Bp. Ali memiliki seorang istri dan seorang
anak yang masih dalam proses menyusui. sebagai pengambil keputusan, Bapak Ali selalu
memutuskan masalah dalam keluarganya dengan cara diam dan tanpa komunikasi dengan anggota
keluarganya. Bp. Ali terlalu cuek dengan istrinya yang mengurus rutinitas rumah tangganya hanya
seorang diri. Sehingga masalah yang ada dalam keluarga tidak dibicarakan secara terbuka. Hal ini
salah satu pengkajian pada stuktur keluarga apa?
a. Struktur kekuatan keluarga
b. Struktur peran keluarga
c. Struktur peran
d. Fungsi keluarga
e. Nilai dan norma

3. Bapak A tinggal dengan istrinya ibu B dan dua anak perempuannya yang berusia 19 tahun dan 16
tahun. Keluarga tersebut merupakan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Berikut ini salah satu
pernyataan yang berhubungan dengan keluarga sejahtera adalah, kecuali....
a. Dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah
b. Mampu memenuhi kebutuhan hidup spirituil dan materil yang layak
c. Bertaqwa kepada TYME
d. Salah satu anggota keluarga memiliki gangguan kejiwaan
e. Memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antar anggota

4. Tn. X dan Ny. X merupakan pasangan yang telah menjadi keluarga bahagia yang telah menikah 4
tahun lalu. Keluarga ini telah memiliki seorang anak yang berusia 2,5 tahun. Fungsi dari orang tua
di sini harus mampu memenuhi tuntutan baru dalam perawatan dan pengasuhan bayi. Sedangkan
perawat sendiri bertugas mengkaji peran menjadi orang tua. Dari kasus tersebut keluarga Tn. X
telah memasuki perkembangan keluarga pada tahap...
a. Keluarga pasangan baru
b. Childbearing family
c. Keluarga dengan anak prasekolah
d. Keluarga dengan anak sekolah
e. Keluarga dengan anak remaja

5. Pada keluarga kecil tuan A yang tinggal di sebuah perkampungan kumuh yang dekat dengan
tempat pembuangan sampah. anak kedua berumur 3 tahun, dan anak keempat berumur 1 tahun.
Keadaan lingkungan rumah keluarga tersebut sangat kumuh, sehingga menyebabkan anak
keempat sering mengalami diare akibat keadaan lingkungan yang kotor dan nutrisi yang kurang
bergizi. Apa tindakan perawat apa yang perlu dilakukan?
a. Memberikan sumbangan kepada keluarga tersebut
b. Membiarkan keadaan keluarga tersebut
c. Membantu keluarga untuk memodifikasi lingkungan sekitar rumah keluarga tersebut
d. Mengajak keluarga untuk pindah ke rumah yang lebih layak
e. Menganjurkan keluarga untuk mengajukan program raskin

6. Dalam keluarga Tuan X diberlakukan sistem disiplin yang sangat baik, dalam memecahkan
masalah keluarga ini selalu memusyawarahkan dengan berkumpul semua anggota keluarga dan
kemudian membahas masalah yang tekait tanpa perlu disembunyikan, jelas dan tidak boleh ada
kata berbohong. Oleh karena itu, strategi koping keluarga apakah yang diterapkan oleh keluarga
Tuan X dalam menangani sebuah masalah?
a. Strategi koping komunikasi terbuka dan jujur
b. Strategi koping pemecahan masalah bersama
c. Strategi koping untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan
d. Strategi koping komunitas
e. Strategi koping sumber dukungan keluarga

7. Seorang pasangan muda, baru menikah 2 hari yang lalu, pada saat itu pasangan tersebut baru
mendiskusikan rencana memiliki anak dan merencanakan program KB, untuk mengurangi adanya
penyakit kelamin pasangan tersebut tiap bulannya berencana untuk mengkonsultasikan keadaan
kesehatan reproduksinya kepada pihak kesehatan / pihak medis.
Dari kasus di atas termasuk pada tugas perkembangan keluarga tahap...?
a. Tahap II
b. Tahap V
c. Tahap I
d. Tahap VI
e. Tahap IV

8. Tn.A 67th dan Ny.B 64th adalah merupakan pasangan suami istri yang sudah memasuki usia
lansia. Perawat E yg kebetulan mendapat tugas untuk melakukan pemeriksaan di daerah pasangan
tersebut mendatangi keluarga Tn.A dan memeriksa lingkungan tempat tinggal mereka karena
belakangan ini Tn.A sering mengeluh batuk karena alergi. Berdasarkan ilustrasi di atas proses
pengkajian keluarga yang dilakukan perawat E termasuk dalam proses pengkajian ?
a. Mengidentifikasi data sosial-budaya
b. Data lingkungan
c. Struktur keluarga
d. Fungsi keluarga
e. Stress dan strategi koping keluarga

9. Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu serta 2 orang anak. Ayah sedang menderita TBC sedangkan
dia harus tetap menghidupi keluarganya karena istrinya hanya seorang ibu rumah tangga. Anak
sulung mengalami gangguan mental sejak lahir.
Persyaratan yang harus dipenuhi seorang perawat agar bisa memberikan asuhan keperawatan
keluarga tersebut adalah, kecuali:
a. Telah menyelesaikan pendidikan formal Ners (Perawat) yang diakui
b. Mempunyai banyak ilmu dan pengalaman untuk mengatasi masalah keluarga
c. Telah melakukan proses legislasi
d. Memiliki institusi yang mempunyai kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan
keluarga
e. Mematuhi standar praktik dan etik profesi

10. Ns. M seorang perawat puskesmas sedang terjun ke wilayah kerjanya yaitu desa W. Ns. M akan
melakukan kegiatan pengkajian sampai evaluasi keperawatan pada keluarga Tn. D yang
mengalami stroke. Kegiatan yang dilakukan Ns. M adalah proses keperawatan keluarga. Alasan
diperlukan adanya proses keperawatan keluarga yang dilakukan Ns. M adalah....
a. Mendapatkan jawaban dari pengkajian yang dilakukan Ns. M
b. Pendekatan secara holistik terhadap keluarga Tn. D
c. Menggali setiap permasalahan yang dihadapi keluarga dalam membentuk suatu keluarga yang
sejahtera sesuai dengan tahap perkembangannya
d. Melakukan penelitian mengenai masalah yang banyak dihadapi keluarga untuk mendapatkan
teori baru
e. Tidak ada jawaban benar

11. Di sebuah keluarga Bp.N terdapat 4 orang anak perempuan dan seorang istri Ny. J, namun
keempat anaknya telah menikah dan terpisah rumahnya dengan Bp.N. Kondisi keluarga Bp. N
dalam kondisi stroke dan mengalami kesulitan berjalan & berbicara ,sehingga dengan kondisi
tersebut Bp.N tidak dapat bekerja lagi. Bp.N pernah dibawa ke puskesmas dan menjalani
pengobatan . Namun setelah obatnya habis , tidak pernah dibawa lagi ke puskesmas. Ny.J tidak
mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memulihkan Bp.N ,sehingga Ny.J membiarkan Bp.N
dalam kondisi kesulitan berbicara dan berjalan.
Fungsi kesehatan keluarga mana yang mengalami gangguan pada keluarga Bp. N?
a. Kemampuan Keluarga dalam merawat Bp.N
b. Kemampuan Keluarga dalam mengenal masalah
c. Kemampuan Keluarga dalam mengambil keputusan
d. Kemampuan keluarga dalam Memodifikasi lingkungan
e. Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan

12. Satu keluarga terdiri atas seorang bapak tinggal dengan dua orang anak, masing masing berusia
tujuh dan tiga tahun. Istri bapak tersebut meninggal satu tahun yang lalu karena menderita TB Paru.
Apakah tahapan perkembangan keluarga tersebut diatas ?
A. Keluarga dengan anak todler
B. Keluarga dengan anak balita
C. Keluarga dengan anak sekolah
D. Keluarga dengan anak remaja
E. Keluarga dengan anak usia dewasa

13. Ketika sedang melakukan kunjungan rumah dan mewawancarai seorang pasien, ditemukan data
pasien sering mengeluh berkeringat pada malam hari, disertai batuk darah. Kemudian besok
paginya keluarga membawanya ke Rumah Sakit.setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
sputum BTA (+) dan rontgen thorak menunjukan terdapat bercak. Kemudian pasien didiagnosis
menderita penyakit TBC dan mendapat terapi Rifampisin, Etambutol dan INH selama enam bulan
Apa upaya preventif sekunder yang perlu dilakukan perawat pada saat kunjungan terhadap
keluarga pasien tersebut supaya tidak terjadi komplikasi lebih lanjut ?
a. Menjelaskan bagaimana cara minum obat dan lamanya pengobatan
b. Memberikan penyuluhan tentang aktivitas yang dapat dilakukan
c. Menganjurkan untuk mengkomunikasikan dengan suami
d. Menyarankan untuk menggunakan oksigen jika sesak
e. Mnganjurkan untuk banyak minum jika batuk

14. Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan kasus penderita TBC lima terbesar di dunia.
Berbagai upaya telah dilakukan salah satunya dengan pengembangan penangan pasien dengan
metode DOT .
Sebagai perawat keluarga, apa tindakan preventif primer yang tepat dilakukan
a. Melakukan rehabilitasi pasien-pasien yang sedang menjalani TBC
b. Memberukan penyuluhan pentingnya imunisasi pada balita sehat di posyandu
c. Melakukan sekrining pada pasien TBC diwilayah kerja puskesmas
d. Melakukan Pengobatan pasien TBC
e. Merujuk pasien TBc dengan komplikasi

15. Seorang perawat bekerja disalah satu puskesmas dan mengelola salah satu keluarga yang menderita
penyakit hipertensi di wilayah binaannya. Apakah peran educator yang semestinya dilakukan oleh
perawat tersebut dalam menjalankan tugas terhadap keluarga binaannya tersebut?
a. Perawat memeriksa tekanan darah setiap kali kunungan
b. Perawat memberikan obat yang secara rutin pada keluarga binaan.
c. Perawat memberikan rujukan untuk berlobat lebih lanjut pada keluarga kerumah sakit
d. Perawat mendiskusikan kasus keluarganya dengan ahli gizi
e. Perawat melakukan penyuluhan tentang tenyakit hipertensi pada keluarga binaannya

16. Seorang keluarga klien datang ke puskesmas, kemudian menginformasikan bahwa salah satu
anggota keluarganya menderita kejang-kejang, setelah mengalami buang air besar yang sering
bahkan disertai muntah. Kemudian perawat tersebut melakukan home visite dan memeriksanya.
Kesimpulan muncul masalah keperawatan gangguan keseimbangan cairan elektrolit.
intervensi yang tepat terhadap masalah keperawatan tersebut sebelum dirujuk ke rumah sakit
sebaiknya apa ?
a. Memberikan obat anti diare
b. Menelopon dokter
c. Memberikan cairan melalui parenteral RL
d. Merujuk pasien ke rumah sakit
e. Memberikan oralit

17. Ketika sedang melakukan kunjungan rumah kesalah satu keluarga binaan, perawat menemukan
pasien dewasa dengan tanda dan gejala, tekanan darah 160/100 mmhg, nadi 90/ menit, kesadaran
compos mentis berbaring di tempat tidur karena pasien mengeluh sakit kepala. Menurut keluarga
sudah seminggu mengalami keluhan sakit kepala. Kemudian perawat tersebut merujuk pasien
untuk dibawa ke puskesmas atau dokter terdekat.
Peran apa yang dilakukan oleh perawat keluarga tersebut ?
a. Peran asuhan keperawatan
b. Peran Advocat
c. Peran kolabolator
d. Peran konselor
e. Peran edukator

18. Berdasarkan hasil kunjungan pada beberapa keluarga, seorang perawat menemukan satu keluarga
yang berbeda dengan keluarga yang lain yang pernah dikunjunginya, sehingga menjadikan suatu
perhatian dan dijadikan keluarga binaan, karena salah satu anggota keluarganya ada yang menderita
penyakit stroke. Berdasarkan data yang diperoleh pasien tersebut terpasang NGT sudah tujuh hari.,
bahkan sampai tercium bau tidak sedap pada selang NGT tersebut. Tindakan apa yang semestinya
dilakukan oleh seorang perawat tersebut ?
a. Melakukan informed consent lalu mengganti NGT
b. Melakukan perawatan gigi dan mulut
c. Melakukan bilas lambung
d. Memberikan penyuluhan bagaimana cara perawatan NGT
e. Melakukan tindakan kolaborasi

19. Setelah melakukan evaluasi kunjungan rumah yang ke tiga kali oleh perawat puskesmas, pada salah
satu keluarga yang menderita penyakit Stroke. Pasien mengalami kemajuan yang sangat baik,
pasien dapat makan sendiri padahal tadinya dibantu oleh putra-putinya. Pasien pun mengatakan
terimakasih atas bantuannya telah memberikan perawatan sehingga dapat melakukan kembali
aktivitas sendiri. Upaya preventif apakah yang telah dilakukan perawat terhadap pasien stroke
tersebut?
a. Preventif primer
b. Preventif sekunder
c. Preventif tersier
d. Rehabilitasi
e. Promotif

20. Ners K. sedang melakukan kunjungan rumah pertama kalinya ke suatu keluarga. Pada saat
kunjungan, tampak seluruh anggota keluarga sedang berkumpul. Apakah sebaiknya yang dilakukan
perawat ketika melakukan kontrak awal?
a. Memperkenalkan diri, menanyakan nama anggota keluarga dan menjelaskan tujuan kunjungan
b. Memperkenalkan diri dan melakukan orientasi terhadap lingkungan rumah keluarga.
c. Saling berkenalan dengan anggota keluarga kemudian membuat perjanjian untuk pertemuan
berikutnya.
d. Meminta persetujuan kepada kepala keluarga agar perawat boleh ikut berkumpul dengan
anggota keluarga.
e. Menghubungi kepala keluarga bahwa dikeluarganya akan diadakan pertemuan dengan tim
kesehatan.
PART 7

1. Hasil pengkajian pada sebuah desa didapatkan: 73,7% keluarga tidak memiliki septic tank, 72,1 %
tempat penampungan air sebagian besar terbuka. Sebagian warga mengatakan tidak memiliki bak
mandi. Penampungan air menggunakan ember yang terbuka. Kebiasaan BAB di sungai 65%.
Manakah data penting yang harus dikaji untuk menyelesaikan masalah prioritas pada kasus diatas?
a. Kader PSN
b. Lingkungan rumah
c. Pelayanan kesehatan
d. Angka kejadian penyakit
e. Persepsi warga tentang penyakit

2. Hasil pengkajian di sebuah desa, lansia mengalami rematik 46,6%, hipertensi 32%, lansia yg
memanfaatkan pelayanan kesehatan hanya 32,74%. Lansia mengkonsumsi gorengan 61,95%, kopi
atau teh 59,9%. Hasil wawancara lansia mengatakan jauh ke pelayanan kesehatan untuk
memeriksakan diri. Di desa belum ada posyandu lansia. Apa masalah keperawatan dalam kasus
diatas?
a. Defisiensi kesehatan komunitas
b. Ketidakefektifan koping komunitas
c. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
d. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
e. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

3. Sebuah RW terdapat 5 ibu hamil. Terdapat 4 ibu hamil yang mengeluh lemah, letih dan lesu. 3 ibu
hamil mengeluh mual dan muntah, 2 ibu hamil mengeluh pusing. 80% ibu hamil tidak mengikuti
senam ibu hamil. Terdapat 3 ibu hamil (60%) tidak mengetahui tanda dan bahaya kehamilan.
Terdapat 1 ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran. Lebih dari setengah jumlah ibu hamil
mengatakan tidak mengetahui tanda bahaya kehamilan, tidak mengetahui gizi yang baik untuk
kehamilan. Perawatan kehamilan lebih percaya pada dukun bayi daripada bidan. Sebagai besar
suaminya berkerja sebagai buruh bangunan diluar kota. Apa masalah yang tepat pada kasus diatas?
a. Defisiensi kesehatan komunitas
b. Ketidakefektifan koping komunitas
c. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
d. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
e. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

4. Pada saat posyandu, cakupan kunjungan balita kurang dari 70%. Permasalahan ini sudah lama
dirasakan oleh kader kesehatan, karena sulitnya memotivasi ibu-ibu untuk berkunjung ke posyandu.
Seorang perawat merencanakan kegiatan pendidikan kesehatan pada ibu-ibu tentang pentingnya
mengikuti kegiatan posyandu. Apa langkah awal yang harus dilakukan dalam kegiatan diatas?
a. Memprioritaskan kebutuhan masyarakat target
b. Menentukan target dalam pendidikan kesehatan
c. Mempresentasikan program posyandu yang kreatif
d. Menentukan faktor sosial budaya terhadap perilaku kesehatan
e. Menentukan pengetahuan dan gaya hidup masayarakat target
5. Desa memiliki permasalahan semakin bertambahnya penderita TB paru. Data menunjukkan 55%
warga tidak mengetahui tentang perawatan TB paru termasuk cara pencegahan penularan. Oleh
karena itu perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada warga tentang TB paru. Apa peran
yang dilakukan perawat dalam menyelesaikan masalah diatas?
A. Patient advocate
B. Patient educator
C. Care provider
D. Researcher
E. Counselor

6. Sebuah desa memiliki permasalahan terkait penyakit demam berdarah. 3 warga sedang dirawat
dikarenakan sakit demam berdarah. Lingkungan sekitar rumah warga banyak tempat genangan air.
Perawat akan melaksanakan program promosi kesehatan 3M plus kepada warga. Apa langkah awal
yang harus dilakukan dalam pelaksanaan program tersebut?
a. Pemberdayaan masyarakat
b. Menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat
c. Pendekatan dan diskusi dengan pengambil keputusan
d. Bersama-sama warga melaksanakan program 3M plus
e. Diskusi dengan kader kesehatan tentang program 3M plus

7. Hasil pengkajian di sebuah desa, lansia mengalami hipertensi 32%, lansia yg memanfaatkan
pelayanan kesehatan hanya 32,74%. Lansia merokok 61,95%, mengkonsumsi kopi atau teh 59,9%.
Hasil wawancara lansia mengatakan jauh ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan diri. Di desa
belum ada posyandu lansia. Perawat merencanakan kegiatan prevensi tersier. Apa kegiatan prevensi
tersier yang tepat dalam menyelesaikan masalah diatas?
a. Melatih semua lansia terapi ketuk
b. Pemeriksaan tekanan darah pada lansia
c. Pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok
d. Melatih lansia yang hipertensi terapi relaksasi
e. Pendidikan kesehatan kepada warga tentang hipertensi

8. Seorang perawat sedang melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang PHBS di aula
kantor desa. Warga yang hadir 35 orang. Setelah penyampaian materi, selanjutnya diskusi. Warga
tampak antusias dalam kegiatan tersebut. Apa yang menjadi outcome dari kegiatan diatas?
a. Warga melakukan PHBS
b. Warga antusias dalam diskusi
c. Warga mengetahui tentang PHBS
d. Warga merencanakan program PHBS
e. Warga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

9. Sebuah desa memiliki permasalahan pada lansia. 34% lansia mengalami hipertensi, 3,4% diabetes
mellitus, 12,5% rhematik. 45% lansia tidak mengikuti kegiatan posyandu lansia. Kader menyatakan
bahwa yang banyak mengikuti posyandu lansia adalah perempuan dan alasan lansia tidak mengikuti
posyandu karena merasa sehat, jarak posyandu yang jauh dari tempat tinggal. Oleh karena itu
perawat merencanakan akan melakukan pemberdayaan pada lansia untuk meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraanya. Langkah apa yang penting dilakukan dalam kegiatan diatas?
a. Pendidikan kesehatan tentang kesehatan lansia
b. Memberikan harapan dalam perubahan positif
c. Memotivasi lansia mengikuti posyandu setiap bulan
d. Mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi lansia
e. Dialog dengan lansia terkait keyakinan tentang kesehatan

10. Sebuah RW terdapat 5 ibu hamil. Terdapat 4 ibu hamil yang mengeluh lemah, letih dan lesu. 3 ibu
hamil mengeluh mual dan muntah, 2 ibu hamil mengeluh pusing. 80% ibu hamil tidak mengikuti
senam ibu hamil. Terdapat 3 ibu hamil (60%) tidak mengetahui tanda dan bahaya kehamilan.
Terdapat 1 ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran. Lebih dari setengah jumlah ibu hamil
mengatakan tidak mengetahui tanda bahaya kehamilan, tidak mengetahui gizi yang baik untuk
kehamilan. Perawat merencanakan kegiatan prevensi sekunder. Apa kegiatan prevensi sekunder yang
tepat dalam menyelesaikan masalah diatas?
a. Melatih senam hamil
b. Pemeriksaan ibu hamil
c. Melakukan perawatan payudara
d. Pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil
e. Pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan

Anda mungkin juga menyukai