Anda di halaman 1dari 157

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

1
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2018
i

TIM PENYUSUN:

Moh Syafar Sangkala, S.Kep., Ners., MANP (F.Kep - UNHAS)


Irawan Danismaya, S.Kep., Ners., M.Kep (STIKes Sukabumi)
Yuni, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kep.An (FIK-UNAIR)
Irna Nursanti, Dr.Kep., S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Mat (FIK-UMJ)
Dr. Ariyanti Saleh, SKp., M.Kes (F.Kep - UNHAS)
Rosalina Tambunan, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kom (STIKes Immanuel)
Dr. Fery Mendropa. S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kom (STIkes Karsa Husada)
Dwi Nurviyandari Kusuma Wati, Ns., S.Kep., MN (FIK-UI)
Blacius Dedi, Dr.Kep., SKM., M.Kep (STIKes Immanuel)

KONTRIBUTOR:

Masfuri, S.Kp., MN
Erna Wati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB
Tuti Herawani, S.Kp., MN.
Ns. Fajar Susanti, S.Kep., M.Kep., Sp,Kep.Kom.

EDITOR:

Masfuri, SKp, MN
Moh. Syafar Sangkala, S.Kep., Ns., MANP
ii

KATA PENGANTAR

Tenaga kesehatan adalah salah satu faktor terpenting dalam mendukung fungsi sistem pelayanan
kesehatan. Dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan sebaran
yang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Peningkatan kualitas
pendidikan tenaga kesehatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketersediaan
tenaga kesehatan berkualitas dan memiliki kompetensi yang relevan untuk menjalankan sistem
pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan
kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah dengan meningkatkan kendali mutu lulusan pendidikan.
Uji kompetensi nasional adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan proses pendidikan dan
menajamakan pencapaian relevansi kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan
masyarakat.

Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik
pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan. Uji Kompetensi
Nasional diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi.
Penyelenggaraan dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Ujian ini ditujukan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja. Selain hal tersebut, Uji Kompetensi
Nasional dapat dijadikan sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan.

Berdasarkan pada UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 44 telah dijelaskan tentang kewenangan
pemberian sertifikat kompetensi, namun belum dijelaskan mekanisme proses sertifikasinya. Untuk
itu Pemerintah berkewajiban menyediakan standar sistem uji kompetensi yang berlaku secara
nasional untuk menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi. Secara lebih teknis, telah terbit UU No
36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan dan UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan, secara lebih
tegas mengamanatkan adanya uji kompetensi secara nasional. Sesuai dengan pasal 21 ayat (7) UU
No. 36 tahun 2014 atau pasal 16 ayat (7) UU No. 38 tahun 2014, tata cara pelaksanaan Uji
Kompetensi diatur dengan Peraturan Menteri , dalam hal ini adalah Kementerian Ristek dan Dikti.

Untuk memperjelas pelaksanaan Uji Kompetensi Nasional bagi para calon peserta, maka perlu
disusun buku ini. Diharapkan buku ini dapat dijadikan acuan bagi persiapan calon peserta memahami
proses pendaftaran, persiapan menghadapi soal ujian, dan cara mengerjakan soalnya dengan lebih
baik.
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
TIM PENYUSUN........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
BAB I PESERTA UJI KOMPETENSI........................................................................... 5
BAB II CARA MENGERJAKAN SOAL...................................................................... 6
BAB III KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI NASIONAL....................................... 9
BAB IV LINGKUP DAN ISI MATERI SUB BIDANG KEILMUAN......................... 11
A. Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana....................................................... 11
B. Keperawatan Dewasa (KMB)........................................................................... 13
C. Keperawatan Anak............................................................................................ 17
D. Keperawatan Maternitas................................................................................... 19
E. Keperawatan Jiwa............................................................................................. 21
F. Keperawatan Komunitas................................................................................... 23
G. Keperawatan keluarga...................................................................................... 26
H. Keperawatan gerontik...................................................................................... 29
I. Kepemimpinan dan Manajemen Pelayanan Keperawatan................................ 31
BAB V SOAL LATIHAN............................................................................................. 35
BAB VI KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN................................................... 71
iv
BAB I
PESERTA UJI KOMPETENSI

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


C
alon peserta didaftarkan secara kolektif oleh program studi calon peserta. Mekanisme
pemberitahuan dari program studi kepada para calon peserta (lulusan) bermacam-
macam tergantung pengelola program studi. Informasi mengenai persyaratan, waktu
dan biaya pendaftaran
dapat dilihat di laman http://ukners.ristekdikti.go.id. Seluruh persyaratan peserta harus dipenuhi, jika
ada salah satu dari persyaratan tersebut tidak dipenuhi, proses pendaftaran tidak dapat dilakukan.

Berikut ini adalah ketentuan pendaftaran peserta uji kompetensi nasional secara daring
(online):

1. Peserta Uji Kompetensi:

a) Mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikan dari institusi pendidikan


yang memiliki izin operasional program studi dari Dirjen Dikti yang masih berlaku.
Yang dimaksud dengan menyelesaikan program pendidikan ialah sudah
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran baik di kelas, laboratorium dan klinik-
komunitas namun belum menerima ijazah saat didaftarkan. Tanda bukti yang
diperlukan adalah surat keterangan yudisium bagi yang belum wisuda atau Ijazah
bagi yang telah di wisuda.

b) Mahasiswa profesi Ners yang lulus sejak 1 Agustus 2013, sudah memiliki ijazah
namun belum lulus uji kompetensi (retaker).

2. Jumlah SKS yang telah diselesaikan adalah 2 semester atau minimal 25 SKS dengan
kurikulum 2008 atau minimal 36 SKS dengan kurikulum KBK 2010. Syarat ini
ditambahkan dengan sudah lulus sarjana keperawatan (S.Kep) yang dibuktikan dengan
IPK sarjananya (S.Kep).

3. Mahasiswa harus terdaftar di Pangkalan Data Perguruan Tinggi atau PD Dikti (https://
forlap.ristekdikti.go.id).

4. Mahasiswa dari program studi atau institusi yang sedang dalam proses pembinaan oleh
Kemristekdikti, tidak diperkenankan mengikuti Uji Kompetensi Nasional. Status boleh
tidaknya mahasiswa tersebut diberitahukan kepada Panitia oleh Kopertis bagi PTS dan
oleh Direktorat Penjaminan Mutu bagi PTN.
5

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


BAB II
CARA MENGERJAKAN SOAL
D
alam menghadapi ujian, peserta harus Berbeda dengan soal pada umumnya, da-
tetap tenang, fokus dan percaya diri.
Awali dengan doa sebelum
mengerjakan soal. Jangan berpikir apa yang 6
tidak bisa, tapi pikirkan bahwa, Saya bisa.
lam pilihan jawaban TIDAK ADA semua
Berikut ini adalah beberapa cara praktis atau tips
jawaban benar atau bukan salah satu
mengerjakan soal uji kompetensi nasional.
jawaban diatas.
1. Prioritaskan jawab soal yang mudah,
5. Vignette biasanya berisi kasus klinis.
jangan terpaku pada soal yang sulit. Namun
Perhatikan 3 hal penting: keluhan utama
pada akhir waktu ujian, pastikan semua soal
yang ditampilkan, data klinis yang
dijawab dengan menggunakan logika
disajikan dan tempat pelayanan yang
umum. Jawaban benar nilai positif 1 dan
terjadi dalam kasus tersebut. Kemampuan
tidak ada nilai negatif (pengurangan)
menghubungkan 3 hal penting tersebut
untuk jawaban yang salah, maka isi
dapat membantu mengarahkan untuk
semua jawaban soal.
mengelimininasi empat pengecoh
2. Baca dengan cepat setiap kata (skimming). (distractor) dan mencari satu pilihan
Kecepatan membaca ideal untuk ujian jawaban yang paling tepat.
nasional adalah 300 kata per menit. Lebih
6. Yang perlu diingat, semua pilihan
cepat lebih baik. Jika dengan skiming
jawaban adalah homogen, tidak ada yang
belum bisa dipahami, baca setiap kata
tampak mencolok salah atau berbeda.
penting (scanning) dan buatlah analisa dan
Pilihan hanya dari rentang dari kurang tepat
keputusan hanya berdasarkan data dan
hingga sangat tepat, atau rentang baik dan
pertanyaan yang tertulis saja. Hindari
sangat baik. Pengecoh dibuat berdasarkan
bercampurnya data dan asumsi dalam
kenyataan lapangan. Ketepatan pilihan
menjawab soal.
jawaban sangat dipengaruhi oleh
3. Waktu rata-rata yang digunakan untuk pemahaman teori dan kata kunci.
menjawab soal adalah 60 detik. Perhatikan
7. Perhatikan kata-kata kunci dalam
waktu yang tersisa untuk memilih soal yang
pertanyaan, seperti diagnosa prioritas atau
bisa dikerjakan dengan baik. Secara umum
prioritas diagnosa, prioritas tindakan,
60 detik dinggap waktu yang cukup untuk
tindakan terpenting atau tindakan prioritas.
mengerjakan satu soal. Jangan tergesa-
Bentuk lain bisa berupa kata-kata seperti
gesa, fokus pada jawaban soal.
tindakan pertama, tindakan awal, tindakan
4. Pahami struktur soal. Struktur soal terdiri segera, segera, awalnya, pertama, atau
atas: vignette atau kasus dilanjutkan prioritas. Kata-kata kunci ini adalah modal
dengan pertanyaan dan diakhiri dengan untuk fokus memilih jawaban yang semua
5 pilihan jawaban (a, b, c, d, e). Dalam tampak benar.
soal uji kompetensi nasional, hanya
8. Bacalah setiap pilihan jawaban yang
disediakan hanya 1 PILIHAN jawaban
tersedia sebelum menjawab. Eliminasi atau
benar.
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
abaikan pilihan jawaban yang salah atau o Prioritas utama atau
tidak mungkin. Fokuskan logika pada terpenting. Misalnya adalah
jawaban yang mungkin berdasarkan pada diagnosa, maka pilihlah yang
kata penting dalam vignette dan kata kunci paling penting, paling
pertanyaan. Bila tidak yakin, baca ulang mengancam kehidupan.
pertanyaan sebelum memutuskan pilihan. Intervensi juga merupakan
yang paling penting,
9. Dasar pilihan jawaban disesuaikan
berdampak besar dan atau bisa
dengan keadaan atau setting kasus dalam
mencegah timbulnya masalah
vignette.
lain.
- Prinsip umum adalah sesuai dengan
o Prioritas waktu. Misalnya
teori keperawatan (bio-psiko-
adalah tindakan, maka pilihlah
sosial-spriritual) dari klien yang
sesuai dengan kata kunci yang
digambarkan dalam vignette. Prinsip
terdapat dalam pertanyaan.
ini bergantung juga pada banyak hal,
Jika ditanyakan prioritas
misalnya setting pelayanan.
pertama, maka carilah jawaban
- Bila setting atau lokasi kejadian yang menunjukan bahwa
kasus berupa kegawatdaruratan, tindakan tersebut harus
maka cara umum memilih prioritas dilakukan pertama kali sebelum
berdasarkan masalah ABC (airway, tindakan lain, bahkan yang
breathing, circulation). Perkecualian tindakan terpenting lain
pendekatan ABC untuk algoritma memerlukan tindakan tersebut
Bantuan Hidup Dasar yang CAB, dilakukan terlebih dahulu.
berdasarkan katagori triase yang Namun jika pertanyaan berfokus
berlaku (merah, kuning, atau hijau) pada tindakan utama, maka
atau masalah ethik keperawatan. pilihlah hal terpenting yang
harus dilakukan sesuai
- Bila kejadian kasus dalam vignette kebutuhan kasus dalam vignet.
di ruang rawat atau non gawat
darurat, hirarki kebutuhan - Kasus komunitas, manajemen, etik
Maslow (fisiologis, rasa aman, kasih dan hukum atau pengembangan
sayang hingga aktualisasi diri) dapat profesionalisme tidak dapat
dijadikan acuan memilih jawaban menggunakan pendekatan kasus
yang benar. Dalam memilih klinis gawat darurat dan ruang
kebutuhan fisiologis (berlaku juga rawat. Pendekatan logika umum
dalam setting gawat darurat) juga dapat digunakan jika logika secara
terdapat prioritas yang harus teoritis tidak dikuasai.
ditetapkan.
10. Selanjutnya, diperlukan pengetahuan kisi
kisi atau proporsi soal di bab III dan lingkup
dan materi sub bidang keilmuan di bab IV. sumber rujukan lain seperti yang terdapat
Bacalah materi hingga selesai dari topik, dalam buku ini.
sub topik dan elemen hingga mengerti dan
11. Pada setiap sub bidang ilmu, contohnya
benar-benar paham. Bacalah buku sumber
keperawatan gawat darurat terdapat contoh
yang dimiliki untuk memahami topik atau
soal. Kerjakanlah soal tersebut dengan tips
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


nomor 2-9 diatas tanpa melihat
pembahasan soal dan kunci jawaban.

12. Pahami pembahasan. Jika belum mengerti, baca


kembali buku sumber yang disarankan. Jika buku
sumber sudah memahami namun jawaban belum
sesluai dengan kunci, baca kembali tips no 3-9
diatas.
8

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


BAB III
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI NASIONAL
K
isi-kisi soal atau Blueprint adalah 9
kerangka dasar yang merupakan asuhan keperawatan. Pada pendidikan DIII lebih
pedoman yang di gunakan untuk fokus pada asuhan keperawatan.
merancang pengembangan soal uji kompetensi
nasional. Soal ujian dibuat sesuai blueprint agar Tabel 1. Proporsi Distribusi Soal Berdasarkan
Sub Bidang Keilmuan
dapat menjamin asuhan keperawatan yang
No Keilmuan Persentase
diberikan aman dan efektif serta menggambarkan
Keperawatan Medikal
karakter utama perawat (DIII atau Ners) sesuai 1 25-37%
Bedah
dengan standar kompetensi kerja yang
diharapkan. Kurikulum pendidikan biasanya 2 Keperawatan Maternitas 8-14%

mengacu standar kompetensi kerja untuk lulusan 3 Keperawatan Anak 8-14%


dalam proses pendidikanya. Pengetahuan calon 4 Keperawatan Jiwa 8-14%
peserta terhadap kisi-kisi soal juga amat penting 5 Keperawatan Keluarga 8-14%
untuk mempersiapkan materi ujian lebih
6 Keperawatan Gerontik 3-9%
proporsional. Blueprint terdiri dari 7 (tujuh)
7 Manajemen Keperawatan 3-9%
tinjauan penilaian yaitu area kompetensi; domain
8 Keperawatan Gawat Darurat 3-9%
kompetensi; bidang keilmuan; proses
9 Keperawatan Komunitas 3-9%
keperawatan; upaya kesehatan; kebutuhan dasar
Tabel 1 diatas menjelaskan tentang proporsi soal
manusia dan sistem tubuh (tabel blueprint
dari sub bidang keilmuan keperawatan. Dalam
lengkap terlampir). Ketujuh tinjauan mencadi
tabel diatas tidak disebutkan sub keilmuan lain
acuan dalam meramu dan membuat kasus atau
yang diajarkan selama kuliah. Proporsi diatas
vignet soal aplikatif sesuai dengan situasi praktik
sejalan dengan rerata jumlah jam dalam
atau kasus klien dan pertanyaan serta pilihan
kurikulum dan sesuai dengan asumsi kebutuhan
jawabanya. Pada buku ini akan dijelaskan hal
pemenuhan kompetensi standar kerja yang
umum yang perlu diketahui sebagai bahan acuan
belajar calon peserta uji kompetensi nasional. diperlukan dalam praktik yang aman dan efektif
sebagai perawat. Selain proporsi diatas, terdapat
Diagram 1. Proporsi Jumlah Soal Tinjauan I proporsi berdasarkan kebutuhan dasar manusia
(Kerangka Kompetensi) pada mayoritas sub bidang keilmuan seperti
dijelaskan dalam tabel.

Tabel 2. Proporsi Soal Berdasarkan Kebutuhan


Dasar Manusia
No Kebutuhan Dasar Prosentase
1 Oksigenasi 10-14%
2 Cairan dan elektrolit 10-14%
3 Nutrisi 10-14%
4 Aman dan nyaman 10-14%
5 Eliminasi 7-11%
Diagram diatas menjelaskan bahwa proporsi 6 Aktivitas dan istirahat 7-11%
terbesar soal adalah asuhan dan manajemen 7 Psikososial 7-11%

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


8 Komunikasi 7-11% Untuk itu, pastikan memiliki pemahaman
9 Belajar 3-7% lengkap dari setiap lingkup materi dari sub
10 Seksual 3-7%
bidang keilmuan.

11 Nilai dan keyakinan 3-7%


Bagaimana memaknai tabel 1 dan tabel 2 diatas?
Berikut ini adalah contoh penjelasan
Keperawatan Medikal Bedah (KMB) yang dapat
digunakan untuk menjelaskan sub bidang
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA
keilmuan yang lain kecuali manajemen dan
komunitas. Satu paket soal terdiri atas 180 soal,
KMB memiliki proporsi 25-37%, jika asumsi
paket tersebut terdapat 28% soal KMB, maka
akan ada 50 soal KMB, dari 50 soal KMB
terdapat soal terkait dengan pemenuhan
kebutuhan dasar oksigenasi sebanyak 10-14%
atau sekitar 5-7 soal. Dari 5-7 soal diatas, topik
apa saja yang berpotensi diujikan dapat dilihat
dalam tabel Lingkup dan Materi Sub Bidang
Keilmuan.

Selain tiga tinjauan yang telah dijelaskan diatas,


ada 4 tinjauan lain yang akan diintegrasikan
dalam soal. Tinjauan tersebut adalah tingkatan
pengetahuan (kognitive, prosedural, afektif).
Tingkatan kognitif soal adalah berpikir kritis,
maka tidak akan ada soal ingatan murni (recall),
semua soal aplikatif dengan mengintegrasikan
data dalam kasus. Soal prosedural adalah soal
terkait kasus hitung menghitung dengan rumus,
seperti tetesan infus, GCS, tingkat
ketergantungan serta soal terkait prosedur
tindakan keperawatan. Soal afektif berkisar pada
pengetahuan afektif atau sikap terbaik perawat
dalam menjalankan praktik keperawatan.
Tinjauan lain yang diintegrasikan adalah proses
keperawatan (pengkajian, diagnosa, perencanan,
implementasi dan evaluasi), upaya kesehatan
(promotive, preventive, kurative dan
rehabilitative), dan sistem tubuh dan kesehatan
(pernafasan, kardiovaskular dan lain sebagainya).

10
BAB IV
LINGKUP DAN ISI
MATERI SUB BIDANG KEILMUAN
P
ada bab ini akan dijelaskan matrik materi 1. Curtis, K.,
Ramsden,
sesuai sub bidang keilmuan. Metode C., & Friendship, J., (Eds).
(2007). Emergency and Trauma
a. Konsep & Karakteristik ke Nursing. Philadelphia: Mosby.
penjabaran materi dalam matrik pada gawat-daruratan dan
bencana 2. Hoyt, K. S., &
Konsep
setiap sub bidang keilmuan tidak sama. Keperawatan
b. Prinsip umum penanganan Selfridge-Thomas, J. (2007).
1 gawat darurat dan bencana Emergency Nursing Core
Gawat darurat
Diharapkan dapat menambah wawasan pembaca. dan bencana
c. Aspek etik & legal kega
wat-daruratan dan bencana
Curriculum (6th ed.). Missouri,
MO: Saunders Elsevier.
d. End of life issue di kep.
Perlu diingat, matrik ini hanya gambaran umum, Gawat darurat

soal uji kompetensi kemungkinan besar pada


lingkup materi ini. Namun, bisa juga terdapat soal
3. Powers, R., &
diluar yang tertulis dalam matrik umum ini yang Daily, E.
(2010). International Disaster
Nursing [electronic resource].
masih dalam lingkup kompetensi seorang lulusan Cambridge, UK: Cambridge
University Press.
Ners.
4. NANDA
International Inc. (2014).
a. Prinsip pendokumentasian Nursing Diagnoses: Definitions
ASKEP Gawat dalam kondisi gawat darurat & Classifications 2015 - 2017
2
Darurat & bencana (10th ed.). Oxford, UK: Wiley
A. Keperawatan Gawat Darurat dan b. ASKEP Gadar & Bencana Blackwell.

Bencana 5. Polit, D. F., &


Beck, C. T. (2012). Nursing
Research: Generating and
Assessing Evidence for Nursing
Practice (9th ed.). New York,
Deskripsi NY: Wolters Kluwer Health,
Lippincott Williams and
Wilkins.

Modul Mata Ajar Keperawatan Gawat A. 2. Pengkajian & prioritas pasien gawat
Darurat dan Bencana merupakan salah satu darurat
No Sub Topik Elemen Referensi
modul untuk mencapai kompetensi utama
perawat sebagai pemberi palayanan
kesehatan (care giver), khususnya pelayanan
keperawatan yang terkait dengan 1. Curtis, K.,
Initial a. Primary Survey Ramsden,
kegawatdaruratan dan bencana. Dengan 1.
Assessment b. Secondary Survey C., & Friendship, J., (Eds).
(2007). Emergency and Trauma
demikian, mahasiswa akan memperoleh Nursing. Philadelphia: Mosby.

2. Kurniati, A.,
suatu bentuk keilmuan dan keterampilan Trisyani, Y., Teresia, S. I. M.,
(Editors). (2018). Keperawatan
yang komprehensif dalam asuhan Gawat Darurat dan Bencana
Sheehy (1st Indonesia ed.).
keperawatan gawat darurat dan bencana, Singapore: Elsevier.

yang akan dapat digunakan dalam 3. Powers, R., &


Daily, E. (2010). International
Disaster Nursing [electronic
pekerjaannya nanti sebagai ners dengan resource]. Cambridge, UK:
Cambridge Univer-
kualifikasi KKNI level 7. 2. Triage a. Prinsip Triage sity Press.
b. Emergency Triage
c. Disaster Triage

A. 1. Menjelaskan konsep & asuhan keper


awatan gawat darurat dan bencana.
No Sub Topik Elemen Referensi
A. 3. Manajemen Awal Kegawat-daruratan
No Sub Topik Elemen Referensi

a. RJP Dewasa
Bantuan Hidup
1 b. RJP Anak
Dasar
c. RJP Bayi
1. Curtis, K., Ramsden, C., &
Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana Sheehy (1st Indonesia
ed.).
2 AB Management a. Airway Management Friendship, J., (Eds). (2007). Singapore: Elsevier.
(dengan atau tanpa alat) Emergency and trauma nursing. 3 Kegawat- a. Kegawatdaruratan shock
b. Breathing management Philadelphia: Mosby. daruratan shock b. Resusitasi cairan
& resusitasi
2. Kurniati, A., Trisyani, Y., cairan
Teresia, S. I. M. (2018).

a. Prinsip dan mekanisme Contoh Soal


cedera
b. Luka dan manajemen
cedera dalam kondisi Pasien perempuan berusia 35 tahun diantar ke
Stabilisasi, kegawatdaruratan
4 Evakuasi & c. Prinsip Stabilisasi kegawat IGD dengan ambulance setelah mengalami luka
Transportasi daruratan
d. Evakuasi emergency &
non emergency
bakar derajat IIB pada daerah wajah, dada,
e. Transportasi kegawat-
daruratan perut dan kedua tangan akibat ledakan kompor gas
30 menit yang lalu. Sekilas, klien tampak A. 4.
ASKEP kegawatdaruratan pada klien meringis menahan nyeri, sesak nafas dan nadi dengan
kasus Non-Trauma (Medikal) meningkat.
No Sub Topik Elemen Referensi

a. Stroke
Pertanyaan soal
Kegawatdaruratan b. Penurunan Kesadaran
1
Neurologi c. Kejang
Apakah masalah keperawatan prioritas pasien
Kegawat- a. Status asmatikus
2 daruratan
Respirasi
b. Gagal Nafas tersebut?
a. Sindrom Koroner Akut
(Angina Pektoris),
b. Syok Kardiogenik
Pilihan jawaban
Kegawat- 1. Curtis, K.,
3 daruratan Kardio- c. Interpretasi EKG mengan Ramsden, C., & Friendship, J.,
vaskular cam & lethal (Eds). (2007). Emergency and a. Nyeri
d. Bantuan Hidup Lanjut (Ter Trauma Nursing. Philadelphia:
api Elektrik & Drugs). Mosby. b. Gangguan integritas kulit
2. Kurniati, A.,
Kegawat-
a. Gastro Intestinal Akut
(GEA) Trisyani, Y., Teresia, S. I. M.
c. Penurunan curah jantung
4 daruratan Gastro- b. Dehidrasi & Shock (2018). Keperawatan Gawat
intestinal hipovolemik Darurat dan Bencana Sheehy d. Resiko Defisit volume cairan
(1st Indonesia ed.). Singapore:
Kegawat- Elsevier. e. Resiko Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
5 daruratan a. Kolik abdomen & renal
Genitourinari 3. NANDA
International Inc. (2014).
a. Hipoglisemia
Nursing Diagnoses: Definitions
& Classifications 2015 - 2017
Rasional:
Kegawat- b. DKA & HHNC (10th ed.). Oxford, UK: Wiley
6 daruratan c. Tyroid storm Blackwell.
endokrin d. Krisis Adrenal Rasional A : Nyeri merupakan salah satu
Kegawat-
7 daruratan Glaucoma
ophthal-mologi

a. Keracunan
Toxycology & b. Keracunan bisa & sengatan
8
Enveno-mation binatang

masalah keperawatan pada


A. 5. ASKEP kegawatdaruratan pada klien dengan pasien luka bakar derajat II tapi
kasus Trauma bukan merupakan prioritas per-
No Sub Topik Elemen Referensi

a. Trauma kepala
Kegawat-
b. Trauma spinal 1. Curtis, K.,
1 daruratan trauma
c. Manajemen peningkatan Ramsden, C., &
kepala & spinal
TIK

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

11
Friendship, J., (Eds). (2007). tama.
Kegawat- a. Pneumo-thoraks Emergency and Trauma Nursing.
2 daruratan trauma b. flail chest Philadelphia: Mosby.
dada c. tamponade jantung
2. Kurniati, A., Rasional B : Gangguan integritas kulit mer-
Trisyani, Y., Teresia, S. I. M.
(2018). Keperawatan Gawat upakan masalah keperawatan yang akan ditangani
Kegawat- Darurat dan Bencana Sheehy (1st
daruratan trauma a. trauma abdomen
3
abdomen & b. trauma pelvis
Indonesia
Elsevier.
ed.). Singapore: pada pasien luka bakar setelah masalah kondisi akut
pelvis
3. NANDA
dan mengancam nyawa teratasi.
International Inc. (2014).
Nursing Diagnoses: Definitions
a. strain
Kegawat- b. sprain
& Classifications 2015 - 2017
(10th ed.). Oxford, UK: Wiley
Rasional C : Penurunan curah jantung mer-
4 daruratan trauma c. dislokasi/ subluksasi Blackwell.
muskulo-skeletal d. fraktur upakan masalah yang terjadi akibat deficit volume
e. Compartment syndrome
cairan. Jadi penanganan resusitasi cairan akan
5
Luka bakar &
trauma inhalasi luka bakar
membantu mengatasi masalah ini.

Trauma
NANDA International Inc. (2014). Nursing
6 kehamilan trauma kehamilan
Diagnoses: Definitions & Classifications
Rasional D : Resiko atau actual defisit 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, UK: Wiley
volume cairan merupakan
Blackwell.
salah satu masalah prioritas
pada pasien luka bakar berat
setelah trauma inhalasi.
B. Keperawatan Dewasa (KMB)
Rasional E : Ketidakefektifan bersihan jalan
Deskripsi
nafas merupakan masalah
utama pada pasien luka bakar Keperawatan Medikal Bedah merupakan
dengan cedera inhalasi yang bagian dari keilmuan keperawatan yang
ditandai dengan luka bakar ditujukan bagi pasien yang berusia dewasa,
pada daerah wajah, bulu hidung lingkup umum kasusnya adalah penyakit
dan alis terbakar, sputum dalam dan bedah. Capaian pembelajaran
berwarna jelaga serta suara mata ajar keperawatan dewasa dalam
parau. Karena data diatas program pendidikan Ners dirumuskan sesuai
belum dijelaskan, berdasarkan level 7 pada Kerangka Kualifikasi Nasional
dari klinis awal dan riwayat Indonesia (KKNI) Bidang Pendidikan
kejadian, masalah masih Tinggi. Sehingga penguasaan konsep dan
resiko. aplikasi keilmuan dalam Keperawatan
adalah tujuan setiap proses pembelajaran
Kunci Jawaban: E pada setiap pokok bahasannya. Pendekatan
lingkup dan pembahasan dalam modul ini
merujuk pada gangguan fungsi sistem tubuh
Referensi :
yang dialami seorang pasien dewasa yang
memunculkan kebutuhan akan layanan
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds).
keperawatan.
(2007). Emergency And Trauma Nursing.
Philadelphia: Mosby.

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

12
Lingkup dan isi pokok bahasan dalam modul a. Gambaran khas nyeri
angina pektoris
pembelajaran Keperawatan Dewasa ini b. Gambaran EKG: ST depre
si, ST elevasi
Perawatan pasien c. Masalah perawatan utama:
disusun sebagai berikut : dengan penyakit nyeri dada akut, resiko
2 jantung penurunan curah jantung,
koroner/sindrome cemas
B. 1. Asuhan Keperawatan pada Pasien koroner akut d. Intervensi perawatan
utama: bedrest, managemen
Gangguan Fungsi Sistem Pernapasan stres, oksigen, aspirin,
opioid, trombolitik.
No Sub Topik Elemen Referensi

a. Definisi: peningkatan sistole


a. Tanda & gejala fisik utama: yang menetap minimal
bentuk dada pipih, mudah 3 bulan
lelah, batuk darah b. Sebab utama: aterosklerosis
b. Cara penularan : droplet c. Komplikasi utama: stroke
infection hemoragik
c. Tes diagnosis : test BTA, Perawatan pasien d. Masalah perawatan utama:
Tes Mantoux, Tuberkulin, 3 dengan risiko cedera
X–Ray. Hipertensi e. Intervensi perawatan
Perawatan d. Prinsip Pengobatan : 6 – 9 utama: turunkan berat
1 pasien dengan bulan dan butuh Pengawas badan, aktifitas rutin, diet
TB Paru Minum Obat (PMO) rendah natrium tinggi
e. Masalah perawatan utama: potasium, hindari rokok,
bersihan jalan napas tidak minum
efektif, gangguan ventilasi obat sesuai katagori
dan difusi gas
f. Intervensi perawatan utama: B. 3. Asuhan Keperawatan pada Pasien
edukasi pencegahan
penularan, terapi oksigen, Gangguan Fungsi Sistem pencernaan,
batuk efektif
hati dan kandung empedu
1. Somantri, Irman (2012). No Sub Topik Elemen Referensi
Asuhan Keperawatan Pada Klien
dengan Gangguan Sistem Perna- a. Gejala utama: buang air
2 Perawatan a. Faktor pencetus: zat alergen pasan. Salemba Medika. Jakarta. besar sering dan encer
pasien dengan b. Tanda dan gejala utama: Bab 5. b. Sebab utama: infeksi
Asma Bronkh- napas berbunyi, sesak saat melalui makanan
ialis ekspirasi 2. NANDA International Inc. c. Masalah perawatan utama:
(2014). Nursing Diagnoses: Perawatan ketidakseimbangan cairan
c. Masalah perawatan utama;
Definitions & Classifications 1 pasien dengan tubuh (syok hipovolemik)
jalan napas tidak efektif,
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, Gastroenteritis d. Intervensi perawatan:
cemas
d. Intervensi perawatan utama: UK: Wiley Blackwell. pengawasan intake output
pasien dengan terapi terapi cairan, penyelesaian
nebulizer /bronchodilator, penyebab
posisi saat sesak berat 1. Muttaqin, Arif & Sari (2010).
Gangguan Gastrointestinal :
Aplikasi Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah. Salemba
a. Tanda & gejala utama: gera Medika. Bab 8
kan dada tidak simetris 2 Perawatan a. Jenis yang mudah menular: 2. NANDA International Inc.
b. Beda hasil perkusi dada: pasien dengan Hepatitis B (2014). Nursing Diagnoses:
Hipersonor pada Hepatitis, b. sebab utama hepatitis: Definitions & Classifications
pneumotorak dan dullness serosis hepatis infeksi 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
Perawatan
pasien dengan pada hemotorak c. Tanda dan gejala utama: UK: Wiley Blackwell.
3
Hemopneumo- c. Masalah perawatan utama: jaundice, asites perut
toraks pola nafas tidak efektif, d. Masalah perawatan utama:
kerusakan fungsi ventilasi Gangguan metabolisme,
d. Intervensi perawatan utama: intoleransi aktifitas
perawatan pasien dengan e. Intervensi perawatan utama:
water sealed drainage mencegah penularan
Hepatitis B. Jika muntah
darah: kumbah lambung,
bedrest
B. 2. Asuhan Keperawatan pada Pasien Gang
guan Fungsi Sistem Jantung dan
Pembuluh Darah, limfatik a. Lokasi nyeri apendiksitis:
titik Mc. Burney
No Sub Topik Elemen Referensi b. Sebab diduga: makanan,
sembelit
Perawatan c. Masalah perawatan utama:
a. Tanda & gejala utama:
1. Muttaqin, Arif 3 pasien dengan nyeri pra bedah
sesak pada gagal jantung Apendiksitis
(2012). Pengantar Asuhan d. Intervensi perawatan utama:
kiri, bengkak ektremitas
Keperawatan Klien Dengan bed rest, posisi berbaring
pada gagal jantung kanan
Gangguan Sistem Kardio- lutut ditekuk, mobilisasi
b. Klasifikasi/derajat gagal
vaskular. Salemba Medika. bertahap paska bedah
jantung
Perawatan pasien Jakarta. Bab 4.
1 dengan Gagal c. Masalah perawatan utama:
jantung penurunan curah jantung,
2. NANDA
intoleransi aktivitas
International Inc. (2014).
d. Intervensi perawatan utama: Nursing Diagnoses: Definitions
peningkatan pompa jantung, & Classifications 2015 - 2017
penurunan kebutuhan (10th ed.). Oxford, UK: Wiley
energi, pembatasan aktivitas Blackwell.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

13
a. Lokasi: Plaque Peyerri usus
halus
b. Sebab utama: infeksi
melalui mulut
c. Tes diagnosis: tes widal
Perawatan d. Gejala khas: demam tinggi
pasien dengan malam hari, mulut kotor
4 e. Masalah perawatan utama:
typus abdomina-
lis/ tifoid perubahan suhu tubuh, nutri
kurang dari kebutuhan,
resiko infeksi
f. Intervensi perawatan utama:
pengaturan diet dan
Pembatasan aktivitas

B. 4. Asuhan Keperawatan pada Pasien e. Intervensi perawatan


utama: Teknik pembidaian,
Gangguan Fungsi Sistem saraf dan per- perawatan gips, perawatan
traksi, penggunaan alat
ilaku bantu jalan, tahapan
mobilisasi

a. Sebab utama: gangguan


hormon Paratyroid dan
Estrogen
b. Tes diagnostik:
pemeriksaan densitas
Perawatan
tulang
2 pasien dengan
c. Masalah perawatan utama: 3. NANDA International Inc.
osteoporosis
risiko cedera (2014). Nursing Diagnoses:
(fraktur) Definitions & Classifications
d. Intervensi perawatan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
utama: pembatasan UK: Wiley Blackwell.
aktivitas, diet calsium
No Sub Topik Elemen Referensi
a. Sebab utama: peradangan
b. Tanda dan gejala utama:
a. Tanda & gejala utama: perubahan bentuk sendi,
penurunan visus, lensa demam
keruh Perawatan c. Masalah perawatan utama:
b. Sebab utama tersering: 3 pasien dengan gangguan gerak, nyeri sendi
diabetes mellitus, penuaan rematoid artritis d. Intervensi perawatan utama:
Perawatan
1 pasien dengan c. Masalah perawatan utama: 1. Brunner & kompres hangat sendi,
katarak risiko cedera akibat Suddarth (2002). Buku Ajar latihan sendi
penurunan visus keperawatan medikal Bedah.
d. Intervensi perawatan utama: Edisi 8. EGC. Jakarta. Unit 14
pencegahan cedera, sensorineural.
perawatan paska bedah a. Tanda dan gejala utama:
perubahan sensorik,
2. NANDA
motorik, syaraf kranial 12,
a. sebab utama: infeksi saluran International Inc. (2014).
Nursing Diagnoses: Definitions GCS, PTIK
napas atas/pilek
& Classifications 2015 - 2017 b. Sebab utama: hipertensi
Perawatan b. tes diagnostik: uji garpu tala
(10th ed.). Oxford, UK: Wiley c. Masalah perawatan utama:
pasien dengan c. Masalah perawatan utama:
Blackwell. fase akut gangguan perfusi
infeksi telinga nyeri telinga, tuli konduktif
2 jaringan resiko aspirasi.
tengah / Otitis d. Intervensi perawatan utama: Perawatan
2 pasien dengan Fase lanjut kontraktur
Media Akut edukasi infeksi ulang,
stroke sendi, dekubitus,
(OMA) teknik komunikasi
kecemasan, nutrisi, perfusi
serebral
d. Intervensi perawatan utama:
No Sub Topik Elemen Referensi fase akut manejemn TIK,
oksigenasi. Fase
a. Klasifikasi cedera kepala lanjutanlatihan fisik,
b. Tanda & gejala utama: menelan, bicara sesuai
kebutuhan
nyeri kepala, penurunan
kesadaran, muntah 1. Brunner & a. Tanda dan gejala khas
menyembur Suddarth (2002). Buku Ajar meningitis: kaku kuduk dan
c. Pemeriksaan tingkat kes keperawatan medikal Bedah. kejang
adaran: Glasgow Coma Edisi 8. EGC. Jakarta. Unit 15 b. Tes diagnostik: lumbal
Perawatan Scale (GCS), tanda PTIK pungsi
1 pasien dengan d. Masalah perawatan utama: 2. NANDA Perawatan c. Masalah perawatan utama:
cedera kepala. perfusi jaringan serebral, International Inc. (2014). 3 pasien dengan gangguan suhu tubuh,
resiko aspirasi, gangguan Nursing Diagnoses: Definitions meningitis risiko cedera akibat kejang
mobilitas fisik & Classifications 2015 - 2017 d. Intervensi perawatan
e. Intervensi perawatan utama: (10th ed.). Oxford, UK: Wiley utama: perawatan demam
manajemen PTIK, bedrest, Blackwell. dan kejang
oksigenasi, collar neck jika
indikasi

B. 5. Asuhan Keperawatan pada Pasien


Gangguan fungsi sistem penginderaan
B. 6. Asuhan Keperawatan pada Pasien Gangguan Fungsi Sistem
Endokrin dan
metabolisme
B. 8. Asuhan Keperawatan pada Pasien

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

14
No Sub Topik Elemen Referensi
Gangguan Fungsi sistem perkemihan
a. Tipe sesuai sebab: DM Tipe
No Sub Topik Elemen Referensi
I, DM tipe II, DM
Gestasional, DM tipe lain.
b. Tanda & gejala utama: a. Sebab utama: kebiasaan
polidipsi, poliuri, polipagi. menunda berkemih, cara
c. Tes diagnostik: nilai gula cebok salah
darah puasa dan sewaktu, b. Tanda & gejala utama:
toleransi glukosa. Jika kencing darah, urin berbusa,
ketoasidosis, Nilai AGD, Perawatan oedema
Perawatan keton darah pasien dengan c. Tes diagnostik: tes urin
pasien dengan d. Komplikasi tersering: gagal infeksi saluran d. Masalah perawatan utama:
1 1
Diabetes kemih : kelemahan fisik karena Hb
ginjal 1. Brunner &
Mellitus glomerulo- rendah, perubahan
e. Masalah perawatan utama: Suddarth (2002). Buku Ajar nefritis keseimbangan cairan tubuh
luka gangren, syok keperawatan medikal Bedah.
hipoglikemik, ketoasidosis e. Intervensi perawatan utama:
Edisi 8. EGC. Jakarta. Unit 9
f. Intervensi perawatan utama: pengawasan terapi cairan,
penanganan darurat syok pembatasan aktivitas
2. NANDA
hipoglikemik, obat oral, International Inc. (2014).
terapi insulin, perawatan Nursing Diagnoses: Definitions
luka, olahraga, pola makan & Classifications 2015 - 2017 a. Sebab utama: tidak
(10th ed.). Oxford, UK: Wiley diketahui
Blackwell. b. Tanda & gejala utama:
a. Tanda & gejala utama: tanda obstruksi dan iritasi
tremor, tidak toleran c. Terapi medis: pengobatan
Perawatan infeksi , nyeri. Operasi
terhadap suhu panas 1. Nursalam &
pasien dengan tersering TURP Fransisca (2006).
Perawatan b. Sebab utama: kurang
2 Benign Prostat d. Masalah perawatan utama: Asuhan Keperawatan Pasien
pasien dengan yodium
2 hipertyroid/ Hipertropi retensi urine pra bedah, Dengan Gangguan Sistem
c. Tes diagnostik: kadar T3,
hipotyroid/ T4 (BPH) risiko obtruksi paskabedah Perkemihan. Salemba Medika.
goiter d. Masalah perawatan utama: e. Intervensi perawatan Jakarta.
perubahan metabolisme utama: irigasi kandung Bab 3
e. Intervensi perawatan utama: kemih paska bedah
pembatasan aktivitas
2. NANDA
B. 7. Asuhan Keperawatan pada Pasien a. Sebab utama: stasis urine International Inc. (2014).
Nursing Diagnoses: Definitions
b. Lokasi batu: pelvis, ureter,
& Classifications 2015 - 2017
Gangguan Fungsi Sistem kandung kemih
c. Tanda & gejala utama: nyeri (10th ed.). Oxford, UK: Wiley
Blackwell.
sesuai lokasi batu
Muskulo-skeletal d. Terapi medis: bedah, terapi
Perawatan ESWL.
No Sub Topik Elemen Referensi pasien dengan e. Masalah perawatan utama:
3
batu saluran nyeri saat berkemih,
kemih perubahan pola kemih
1. Kneale, Julia D., f. Intervensi perawatan utama:
at.al. Alih bahasa Yudha, Egi edukasi pencegahan batu
a. Tanda & gejala utama:
dkk (2008). Keperawatan berulang, pola minum dan
nyeri, bengkak, perubahan
Ortopedik & Trauma. EGC. aktivitas, perawatan paska
bentuk, paralisis, parestesi
Jakarta. Bab 21 dan 24 tentang bedah
b. Prinsip 4 R: rekognisi, re
Perawatan Penanganan fraktur/ cedera
duksi, retensi, dan
pasien dengan
1 rehabilitasi a. Sebab utama: obat-obatan,
fraktur (patah 2. Lukman &
c. Tahap penyembuhan fraktur perdarahan hebat
tulang) Ningsih (2012). Asuhan
d. Masalah perawatan utama: b. Tanda & gejala utama:
Keperawatan Klien Dengan
nyeri, gangguan mobilitas, oliguria, anuria, Ureum,
Gangguan Sistem Perawatan
risiko cedera (Kompartmen kreatinin, Hb
Muskuloskeletal. Salemba 4 pasien dengan
syndrome) c. Terapi medis: hemodialisis
Medika. gagal ginjal
d. Masalah perawatan
Jakarta. Bab 3 tentang fraktur

utama: kelebihan voume


cairan, kecemasan sampai
depresi a. Tipe sesuai sebab: kontak, Definitions & Classifications
e. Intervensi perawatan alergi 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
utama: perawatan Av shunt, b. Tanda dan gejala utama: UK: Wiley Blackwell.
dukungan mental, gatal, kemerahan, penebalan
partisipasi keluarga kulit berbatas tegas
Perawatan
mengikuti hemodialisa c. Masalah perawatan utama:
2 pasien dengan
dermatitis gangguan rasa nyaman,
B. 9. Asuhan Keperawatan pada Pasien gangguan citra tubuh
d. Intervensi perawatan utama:
Gangguan Fungsi Sistem integumen edukasi pencegahan
berulang, dukungan mental
No Sub Topik Elemen Referensi
B. 10. Asuhan Keperawatan pada Pasien
a. Derajat luka bakar: rules of
nine 1. Muttaqin, Arif &
Gangguan Fungsi Sistem darah dan
b. Keseimbangan cairan
c. Sebab utama: suhu panas
Sari Kumala (2010). Asuhan
Keperawatan Gangguan Sistem
kekebalan tubuh
d. Masalah perawatan utama: Integumen. No Sub Topik Elemen Referensi
Perawatan nyeri, gangguan Salemba Medika. Jakarta.
1 pasien dengan keseimbangan cairan Bab 10
luka bakar tubuh/ syok hipovolemia
e. Intervensi perawatan 2. NANDA
utama: pengawasan terapi
International Inc. (2014).
cairan intra vena,
Nursing Diagnoses:
perawatan luka,
managemen nyeri

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

15
a. Sebab utama: penurunan
daya tahan tubuh
Rasional B : Perawatan yang kedua kali
b. Cara penularan: kontak
cairan tubuh tanda kemungkinan
c. Tes Diagnostik: ellisa (CD4)
d. Tanda & gejala utama: ke
pengobatan penyakit tidak
hilangan berat badan, infeksi
lokal sulit sembuh
tuntas
Perawatan
e. Terapi medis: obat penguat
1 pasien dengan
daya tahan tubuh
Rasional C :
HIV-AIDS
f. Masalah perawatan utama: 1. Brunner & Timbunan cairan pleura
kecemasan, gangguan Suddarth (2002).
interaksi sosial, penurunan Buku Ajar keperawatan Medikal dipastikan akan memperburuk
imunitas tubuh Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
g. Intervensi perawatan utama: Unit XII
kemampuan bernapas
perawatan isolasi, perawatan
terminal 2. NANDA
International Inc. (2014). Rasional D :
Nursing Diagnoses: Definitions Adanya kebutuhan oksigen
& Classifications 2015 - 2017
(10th ed.). Oxford, terlihat dari keluhan pusing dan
a. Tipe sesuai sebab UK: Wiley Blackwell.
b. Tanda dan gejala utama: sesak napas
pucat, kelemahan
c. Tes diagnostik: kadar HB
Perawatan
2 pasien dengan
dalam darah
d. Masalah perawatan utama:
Rasional E : Bentuk sesak adalah kompen-
anemia
intoleransi aktivitas
e. Intervensi perawatan utama:
sasi rendahnya kadar oksigen
tranfusi darah, bantuan
aktivitas akibat menurunya fungsi paru
Contoh Soal
Seorang wanita berusia 45 tahun dirawat di Kunci Jawaban : B
ruang penyakit dalam untuk yang kedua kalinya
dalam satu bulan. Keluhan hampir sama yaitu Referensi
sesak napas dan cepat lelah. Badan terlihat
kurus, bentuk dada dari samping terlihat pipih Somantri, Irman (2012). Asuhan Keperawatan
dengan kedua bahu meninggi. Frekuensi napas Pada Klien dengan Gangguan Sistem
34x/menit dan x-ray dada menunjukan adanya Pernapasan. Salemba Medika. Jakarta.
Bab 5.
timbunan cairan di rongga pleura.

Pertanyaan soal

Apa data pengkajian prioritas yang perlu C. Keperawatan Anak


ditambahkan pada kasus tersebut? Deskripsi

Pilihan Jawaban Modul Mata Ajar Keperawatan Anak


diberikan kepada mahasiswa dengan tujuan
a. Pemeriksaan pola napas
agar mahasiswa mampu melaksanakan
b. Riwayat pengobatan
asuhan keperawatan pada bayi dan anak
c. Jumlah cairan pleura
dengan berbagai gangguan sistem tubuh,
d. Kebutuhan oksigen
menilai gangguan pertumbuhan dan
e. Gambaran sesak
perkembangan, dan melakukan pemberian
imunisasi dasar sesuai dengan usia anak.
Rasional:
Rasional A : Perubahan pola napas sudah
C. 1. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
terjadi yaitu dari frekuensi
gangguan sistem pernapasan
napas dan bentuk dada
No Sub Topik Elemen Referensi

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

16
Pemeriksaan Fisik sistem 1. Ball, Jane W Melakukan (10th ed.). Oxford: Wiley
Melakukan pernapasan: (2012). Principles of Pediatric perencanaan dan Blackwell Publsihing
pengkajian pada a. penggunaan otot bantu Nursing: Caring for Children 5th tindakan
anak dengan pernapasan ed., Boston USA: Pearson keperawatan 4. Tim Pokja PPNI
gangguan sistem b. suara napas tambahan pada anak (2016). Standar Diagnosis
1 pernapasan : (stridor, wheezing, ronkhi) 2. Hockenberry, MJ 3 dengan Pemberian terapi oksigen Keperawatan Indonesia., Dewan
asma, bronco- c. menghitung frekuensi & Wilson, D (2011), Wong’s gangguan sistem Pengurus Pusat PPNI, Jakarta.
pneumoni, kardiovaskuler
pernapasan Nursing Care of Infants and
difteri, TB Paru, baik mandiri
d. pemeriksaan pseudomem Children 9th ed. St.Louis-
asfiksia maupun
bran, bullneck pada difteri Missouri: Saunders Elseiveier kolaborasi
Inc.
Merumuskan Melakukan
masalah a. gangguan pola napas tidak 3. NANDA evaluasi Kriteria hasil
keperawatan efektif International Inc. (2014). keperawatan a. tidak sianosis
2 pada anak b. bersihan jalan napas tidak Nursing Diagnoses: Definitions 4 pada anak b. aktifitas optimal
dengan efektif & Classifications 2015 - 2017 dengan c. CRT dalam batas normal
gangguan c. gangguan pertukaran gas (10th ed.). Oxford: gangguan sitem (< 2 dtk)
pernapasan Wiley Blackwell Publisihing kardiovskuler

Melakukan
perencanaan dan 4. Tim Pokja PPNI
C. 3. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
(2016).
tindakan
keperawatan a. memberikan terapi oksigen Standar Diagnosis Keperawatan
gangguan sistem persarafan
pada anak b. membersihkan hidung, Indonesia., Dewan Pengurus
No Sub Topik Elemen Referensi
3 Pusat PPNI, Jakarta.
dnegan menghisap lendir
gangguan sistem c. fisioterapi dada Melakukan
pernapasan baik Pemeriksaan fisik pada sistem
pengkajian pada
mandiri maupun persarafan:
anak dengan
kolaborasi
gangguan sistem a. reflek primitif
1
persarafan: b. reflek patologis
meningitis, c. meningeal sign
Kriteria Evaluasi: hidrosefalus d. pengukuran lingkar kepala 1. Ball, Jane W
a. frekuensi napas dalam batas (2012). Principles of Pediatric
Melakukan normal (infant: 30-50 x/m; Nursing: Caring for Children 5th
Merumuskan
evaluasi 30 x/m; todler 20-30x/m; masalah ed., Boston USA: Pearson
prasekolah (20-25 x/m) dan a. nyeri
keperawatan keperawatan
4 pada anak usia sekolah: 16-20 x/m) b. gangguan rasa nyaman 2. Hockenberry, MJ
2 pada anak
dengan b. tidak ada penggunaan otot c. gangguan penurunan & Wilson, D (2011), Wong’s
dengan
gangguan sitem kesadaran Nursing Care of Infants and
bantu pernapasan gangguan
pernapasan c. tidak ada suara napas tam persarafan Children 9th ed. St.Louis-
bahan: stridor (-), wheezing Missouri: Saunders ELseiveier
Melakukan
(-), ronkhi (-) Inc.
perencanaan dan
tindakan
3. NANDA
keperawatan
International Inc. (2014).
C. 2. Asuhan Keperawatan pada anak dengan 3
pada anak
dengan
Merawat anak dalam keadaan
Nursing Diagnoses: Definitions
kejang
gangguan sistem kardio-vaskuler gangguan sistem
persarafan baik
& Classifications 2015 - 2017
(10th ed.). Oxford:
No Sub Topik Elemen Referensi mandiri maupun Wiley Blackwell Publishing
kolaborasi
4. Tim Pokja PPNI
Melakukan
(2016). Standar Diagnosis
pengkajian pada 1. Ball, Jane W Melakukan Keperawatan Indonesia., Dewan
anak dengan (2012). Principles of Pediatric evaluasi Pengurus Pusat PPNI, Jakarta.
gangguan Pemeriksaan fisik sistem Nursing: Caring for Children 5th keperawatan Kriteria Evaluasi:
sistem kardiovaskuler: ed., Boston USA: Pearson 4 pada anak a. tidak ada refleks patologi
1 kardiovaskuler: a. memeriksa crt dengan b. tidak ada cidera
Penyakit b. auskultasi bunyi jantung 2. Hockenberry, MJ gangguan sitem
jantung bawaan: c. pemeriksaan clubbing finger & Wilson, D (2011), Wong’s persarafan
ASD.VSD, Nursing Care of Infants and
Tetralogi of Children 9th ed. St.Louis-
Fallot Missouri: Saunders ELseiveier C. 4. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
Inc.
Merumuskan
masalah gangguan sistem perkemihan
a. penurunan curah jantung 3. NANDA
keperawatan
2 pada anak b. intoleransi aktifitas International Inc. (2014).
dengan c. perfusi perifer tidak efektif Nursing Diagnoses: Definitions
gangguan & Classifications 2015 - 2017
kardiovaskuler

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

17
No Sub Topik Elemen Referensi No Sub Topik Elemen Referensi

Melakukan Melakukan Pemeriksaan fisik


pengkajian pada pengkajian pada sistem hematologi: a.
anak dengan Pemeriksaan fisik sistem anak dengan CRT
gangguan sistem perkemihan: gangguan sistem b. Pemeriksaan adanya perda
perkemihan: a. hipospadia/epispadia imun dan rahan pada kulit: petekie,
1 1
nefrotik b. menghitung keseimbangan hematologi: ekimosis, purpura
syndrom, cairan 1. Ball, Jane W anemia, c. Pemeriksaan abdomen
hipospadia/ c. karakteristik urin (2012). Principles of Pediatric leukemia, (Splenomegali, 1. Ball, Jane W
epispadia, Gagal Nursing: Caring for Children 5th DHF,Hyper- hepatomegali, ascites) (2012). Principles of Pediatric
ginjal akut ed., Boston USA: Pearson bilirubin, morbili Nursing: Caring for Children 5th
ed., Boston USA: Pearson
Merumuskan Merumuskan
2. Hockenberry, MJ
masalah masalah
keperawatan & Wilson, D (2011), Wong’s keperawatan 2. Hockenberry, MJ
a. kelebihan volume cairan Nursing Care of Infants and a. risiko perdarahan & Wilson, D (2011), Wong’s
2 pada anak 2 pada anak
b. gangguan eliminasi urin Children 9th ed. St.Louis- b. risiko infeksi Nursing Care of Infants and
dengan dengan
gangguan Missouri: Saunders ELseiveier gangguan imun Children 9th ed. St.Louis-
perkemihan Inc. dan hematologi Missouri: Saunders ELseiveier
Inc.
Melakukan 3. NANDA Melakukan
perencanaan dan perencanaan 3. NANDA
International Inc. (2014).
Tindakan dan tindakan
Nursing Diagnoses: Definitions International Inc. (2014).
keperawatan keperawatan
a. mengobservasi intake dan & Classifications 2015 - 2017 Nursing Diagnoses: Definitions
pada anak pada anak
3 output (10th ed.). Oxford: Wiley Menyiapkan dan merawat & Classifications 2015 - 2017
dengan 3 dengan
b. menghitung balans cairan Blackwell Publishing gangguan anak untuk tindakan transfusi (10th ed.). Oxford: Wiley
gangguan sistem
perkemihan baik sistem imun dan Blackwell Publishing
mandiri maupun 4. Tim Pokja PPNI hematologi baik
kolaborasi (2016). Standar Diagnosis mandiri maupun 4. Tim Pokja PPNI
Keperawatan Indonesia., Dewan kolaborasi (2016). Standar Diagnosis
Melakukan Pengurus Pusat PPNI, Jakarta. Keperawatan Indonesia., Dewan
evaluasi Melakukan Pengurus Piusat PPNI, Jakarta.
Kriteria Evaluasi
keperawatan evaluasi
a. Tidak terdapat gangguan
4 pada anak keperawatan Kriteria Evaluasi
eleminasi urin
dengan pada anak a. tidak terjadi perdarahan
b. Intake dan output seimbang 4
gangguan sitem dengan b. tidak terjadi infeksi
perkemihan gangguan sekunder
sitem imun dan
hematologi

C. 5. Asuhan Keperawatan pada anak dengan gangguan sistem pencernaan C. 7.


Melaksanakan asuhan keperawatan
No Sub Topik Elemen Referensi

Pemeriksaan fisik sistem


pencernaan:
Melakukan 1. Ball, Jane W
a. antropometri: BB (Berat
pengkajian pada (2012). Principles of Pediatric
anak dengan Badan), TB (tinggi badan),
1 Nursing: Caring for Children 5th
gangguan sistem Lingkar Kepala, (LK)
ed., Boston USA: Pearson
pencernaan: b. bising usus
Diare, typoid c. pemeriksaan abdomen
2. Hockenberry, MJ
d. dehidrasi
& Wilson, D (2011), Wong’s
Nursing Care of Infants and
Merumuskan
Children 9th ed. St.Louis-
masalah a. Defisit Nutrisi
Missouri: Saunders ELseiveier
keperawatan b. Obesitas
Inc.
2 pada anak c. Diare
dengan d. Risiko ketidak-seimbangan
gangguan 3. NANDA
cairan
pencernaan International Inc. (2014).
Nursing Diagnoses: Definitions
Melakukan & Classifications 2015 - 2017
perencanaan dan (10th ed.). Oxford:
a. memasang NGT
Tindakan Wiley Blackwell Publishing
b. rehidrasi
keperawatan
c. menghitung kebutuhan
pada anak
3 cairan pada anak: BB 10 Kg 4. Tim Pokja PPNI
dengan
: 10 ml/KgBB; 11-20 Kg: (2016). Standar Diagnosis
gangguan sistem
1000+50 ml/KgBB; > 20 Keperawatan Indonesia., Dewan
pencernaan baik
Kg: 1500+20 ml/KgBB Pengurus Pusat PPNI, Jakarta.
mandiri maupun
kolaborasi

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

18
pada anak dengan gangguan tumbuh
kembang
Melakukan No Sub Topik Elemen Referensi
evaluasi
keperawatan Kriteria Evaluasi 1. Ball, Jane W
4 pada anak a. tidak ada dehidrasi (2012). Principles of Pediatric
dengan b. berat badan sesuai usia Nursing: Caring for Children 5th
gangguan sistem
ed., Boston USA: Pearson
pencernaan
2. Hockenberry, MJ
& Wilson, D (2011), Wong’s
Nursing Care of Infants and
Children 9th ed. St.Louis-
Menilai a. Melakukan penilaian
Missouri: Saunders ELseiveier
pertumbuhan pertumbuhan anak dengan
Inc.
dan antropometri
1
C. 8. Melaksanakan Imunisasi perkembangan b. Melakukan screening
3. NANDA
anak sesuai perkembangan anak
dengan usia dengan KPSP dan DDST International Inc. (2014).
Nursing Diagnoses: Definitions
& Classifications 2015 - 2017
(10th ed.). Oxford: Wiley
Blackwell Publishing

4. Tim Pokja PPNI


(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia., Dewan
Pengurus Pusat PPNI, Jakarta.

No Sub Topik Elemen Referensi


C. 6. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
1. Ball, Jane W
gangguan sistem imun dan hematologi (2012). Principles of Pediatric
Nursing: Caring for Children 5th
Mengidentifikasi ed., Boston USA: Pearson
kebutuhan
3. NANDA imunisasi dasar 2. Hockenberry, MJ
International Inc. (2014). lengkap pada & Wilson, D (2011), Wong’s
Nursing Diagnoses: Definitions anak kurang dari Imunisasi dasar lengkap Nursing Care of Infants and
& Classifications 2015 - 2017 1 1 tahun sesuai pada anak. Children 9th ed. St.Louis-
(10th ed.). Oxford: Wiley dengan program Jadwal imunisasi dasar Missouri: Saunders ELseiveier
Blackwell Publishing pemerintah yang Inc.
berlaku : BCG,
4. Tim Pokja PPNI Hib, DPT, Polio,
(2016). Standar Diagnosis Campak
Keperawatan Indonesia., Dewan
Pengurus Pusat PPNI, Jakarta.

Contoh Soal
c. pola napas tidak efektif
Seorang Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke d. kekurangan volume cairan
IRD dengan keluhan badan panas dan susah e. perubahan nutrisi kurang dari
makan sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian: kebutuhan
nyeri telan, tampak kulit samping leher
membesar (bullneck), terdapat pseudomembran.
Rasional:
Frekuensi napas: 24x/menit, frekuensi nadi:
Rasional A : panas tinggi/hipertermia dapat
82x/menit, Suhu: 39,5oC mengakibatkan masalah lain
seperti defisit volime cairan,
Pertanyaan soal: delirium dan kejang.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
Rasional B : adanya pembengkakan pada le-
tersebut?
her menyebabkan nyeri
Pilihan jawaban: menelan, sehingga berisiko
terjadinya aspirasi
a. hipertermia
b. risiko aspirasi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

19
Rasional C : adanya pembengkakan pada childbearing, yaitu remaja perempuan dan
leher (bullneck) berisiko perempuan menopause dalam upaya
menyumbat jalannya meningkatkan kesehatannya sesuai dengan
pernapasan
kebijaksaaan pemerintah pada program
Rasional D : keadaan panas yang tinggi kesehatan ibu dan anak.
disertai dengan nafsu makan
dan minum berkurang akan
D. 1. Adaptasi biofisik pada perempuan
berisiko kekurangan volume
cairan No Sub Topik Elemen Referensi

Perempuan pada masa


Rasional E : adanya penurunan nafsu makan Kehamilan:
a. status Obstetri
berkepanjangan akan Asuhan b. menghitung usia kehamilan
Keperawatan c. menghitung Taksiran
menyebabkan risiko 1 Pada Perempuan
pada masa
persalinan
d. palpasi 1. Lowdermilk DL,
kehamilan
kekurangan nutrisi e. leopold
f. adaptasi perubahan sistem
Perry SE,
(2013).Keper-
Cashion MC

tubuh awatan Maternitas (1-vol set).


Edisi Bahasa Indonesia 8.
Persalinan:
Asuhan 2. NANDA
Keperawatan a. kemajuan persalinan
b. bounding and Attachment International Inc. (2014).
2 Pada Perempuan
Kunci Jawaban: A pada masa c. APGAR score Nursing Diagnoses: Definitions
& Classifications 2015 - 2017
persalinan d. manajemen kala III
(10th ed.). Oxford:
Wiley Blackwell Publishing
Post Natal:
a. involusi uteri
Asuhan
Keperawatan b. manajemen laktasi
3 c. reflek menyusui pada bayi
Pada Perempuan
Referensi pada masa nifas d. menilai REEDA
e. KB

periode chilbearing
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
pediatric nursing. Missoury : Mosby

Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diagnoses:
Definitions & Classification, 2015-
2017.Oxford:Wiley Blackwell

D. Keperawatan Maternitas

Deskripsi
D. 2. Gangguan-gangguan dan penyakit pada
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu masa kehamilan, persalinan, dan nifas
menerapkan asuhan keperawatan pada No Sub Topik Elemen Referensi

Asuhan a. Perdarahan dan penyakit


1. Lowdermilk
perempuan pada periode childbearing, yaitu Keperawatan
Pada Perempuan
yang terjadi pada masa
kehamilan
DL, Perry SE, Cashion MC
(2013).Keper-
perempuan hamil, perempuan melahirkan, 1 dengan gangguan
dan penyakit pada
b. Abortus
Perdarahan pada kehamilan
awatan Maternitas (1-vol set).
masa kehamilan Edisi Bahasa Indonesia 8.
lanjut:
perempuan setelah melahirkan dan bayinya
sampai umur 40 hari pada kondisi normal
dan berisiko serta keluarganya dan pada
perempuan pada periode di luar

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

20
Placenta Previa 2. NANDA
a. Penyakit yang terjadi pada International Inc. (2014).
Rasional:
Asuhan masa kehamilan: Nursing Diagnoses:
Keperawatan Pada Hyperemisis gravidarum Definitions & Classifications Rasional A : gangguan jalan nafas terjadi
2 Perempuan dengan dan PEB 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
gangguan pada b. Gangguan dan penyakit Wiley Blackwell Pub-
bila hambatan pada saluran
masa persalinan pada masa: persalinan
Distosi
lishing
nafas. Tidak ada data ini

Rasional B :
Asuhan pola nafas terganggu karena
Keperawatan a. perdarahan post partum
3 Perempuan dengan b. atonia Uteri peningkatan diafragma 4 cm
gangguan pada c. infeksi Post Partum
masa nifas dan mengganggu ekspansi
D. 3. Gangguan-gangguan dan penyakit paru. Penyelesaian masalah
pada sistem reproduksi utama ini akan berdampkan
No Sub Topik Elemen Referensi pada penyelesaian masalah
lain.
1. Lowdermilk DL,
Asuhan Perry SE, Cashion MC
Keperawatan a. Nyeri saat menstruasi:
Dysmenore
(2013).Keper-
awatan Maternitas (1-vol set).
Rasional C :
Pada Perempuan
dengan kelainan b. Infeksi organ reproduksi: Edisi Bahasa Indonesia 8. gangguan mobilitas fisik
menstruasi, Servicitis
1
Penyakit c. Penyakit menular seksual: 2. NANDA terjadi karena rahim membesar
menular seksual Gonorrhoe International Inc. (2014).
dan gangguan d. Keganasan: Ca. Cervik dan Nursing Diagnoses: Definitions
dan perubahan sudut gravitasi
sistem
reproduksi
Breast Cancer & Classifications 2015 - 2017
(10th ed.). Oxford:
tubuh
Wiley Blackwell Publishing

Contoh Soal Rasional D : gangguan rasa nyaman terjadi


karena perubahan adaptasi dari
Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0A0 sistem tubuh karena
hamil 35 minggu datang ke poli KIA untuk peningkatan hormone estrogen
konsultasi kehamilan. Hasil pengkajian: pasien dan progesteron
mengeluh sering sesak bila melakukan
Rasional E : kurangnya pengetahuan terjadi
aktivitas dan sulit untuk melakukan aktifitas
karena ibu kurang
seperti biasa. Hasil pengukuran tekanan darah
mendapatkan informasi. Ini
110/70mmHg, frekuensi napas 24x/menit dan
bisa merupakan masalah
frekuensi nadi:88x/menit
utama, namun tidak ada data
Pertanyaan soal yang dalam kasus.

Apakah masalah utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban Kunci Jawaban: B

a. jalan nafas tidak efektif

b. pola nafas tidak efektif Referensi

c. gangguan mobilitas fisik Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013).


d. gangguan rasa nyaman Keperawatan Maternitas (1-vol set). Edisi
Bahasa Indonesia 8.
e. kurang pengetahuan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

21
E. Keperawatan Jiwa Penerapan
komunikasi
Company
3
terapeutik 2. Halter MJ.
Deskripsi penerapan
(2014). Varcarolis' Foundations
of Psychiatric Mental Health
analisa proses Nursing: A Clinical Approach.
interaksi antara 7th edition. Saunders:
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu 4 perawat dan Elsevier Inc.
pasien
menerapkan asuhan keperawatan pada klien
E. 3. Asuhan keperawatan klien dengan mas
dalam rentang sehat jiwa sampai gangguan alah psikososial
jiwa, dan penekanannya pada upaya
pencegahan primer, sekunder, dan tertier
kesehatan jiwa secara holistik (bio-psiko-
sosio-cultural-spiritual). Ditujukan pada No Sub Topik Elemen Referensi

klien dengan masalah adaptasi 1. NANDA International Inc.


(2014). Nursing Diagnoses:
biopsikososial spiritual dan gangguan jiwa Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
dengan menggunakan pendekatan proses 1
Harga diri
rendah
Wiley Blackwell Publishing

keperawatan melalui komunikasi terapeutik 2. Stuart, G.W.T., Keliat B.A.,


Pasaribu J. (2016). Prinsip dan
serta menggunakan berbagai terapi a. Pengkajian
Praktik Keperawatan Kesehatan
Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
b. Diagnosis Mosby: Elsevier (Singapore)
modalitas. Termasuk isu, serta c. Rencana Keperawatan Pte Ltd
d. Tindakan Keperawatan,
kecenderungan kesehatan jiwa serta peran e. Evaluasi.

perawat dalam menanggulanginya. 2 Isolasi Sosial 3. Twosend, Mary C. (2009).


Psychiatric Mental Health
Nursing: Concept of Care in
E. 1. Menerapkan proses keperawatan Evidence Based Practise
(6thEd).
jiwa,prinsip-prinsip legal etis dan lintas F.A. davis Company

budaya dalam asuhan keperawatan jiwa No Sub Topik Elemen Referensi

No Sub Topik Elemen Referensi


1. NANDA
International Inc. (2014).
a. faktor predisposis 1 Kecemasan Nursing Diagnoses: Definitions
b. presipitasi & Classifications 2015 - 2017
1 Pengkajian c. mekanisme koping dan (10th ed.). Oxford: Wiley
perilaku Blackwell Publishing
1. Gail Williams, Gangguan
Mark Soucy. (2013). Course 2 2. Stuart, G.W.T.,
konsep diri a. Pengkajian
a. Aktual Overview - Role of the Keliat B.A., Pasaribu J. (2016).
diagnosis b. Diagnosis
2 b. Risiko Advanced Practice Nurse & Prinsip dan Praktik Keperawatan
keperawatan c. Rencana Keperawatan
c. Potensial Primary Care Issues of Mental Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
d. Tindakan Keperawatan,
Health/Therapeutic Use of Self . Indonesia 10.
e. Evaluasi.
School of Nursing, The Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
a. Tujuan/SP University of Texas Health Ltd
3 Intervensi b. intervensi Science Center at San Antonio
3 Kehilangan 3. Twosend, Mary
c. Rasional
2. Halter MJ. C. (2009). Psychiatric Mental
(2014). Varcarolis' Foundations Health Nursing: Concept of Care
a. Mandiri in Evidence Based Practise
of Psychiatric Mental Health
b. Observasi (6thEd). F.A. davis Company
Nursing: A Clinical Approach.
4 implementasi c. Penkes
7th edition. Saunders:
d. Kolaborasi
Elsevier Inc.
E. 4. Asuhan keperawatan klien yang men
galami harga diri rendah dan isolasi
evaluasi
5 a. Proses dan akhir
keperawatan
sosial
E. 2. Menerapkan komunikasi terapeutik da
lam memberikan asuhan keperawatan
No Elemen Referensi
jiwaSub
Topik
Sikap dalam 1. Carson, V.B.
1 berkomuni-kasi a. Tahap pra interaksi
(2000).
b. Tahap Perkenalan/ orientasi
Mental Health Nursing: The
Teknik c. Tahap kerja
nurse-patient journey. (2th ed.).
2 komunikasi d. Tahap terminasi
Philadelphia: W.B. Sauders
terapeutik

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

22
E. 5. Asuhan keperawatan klien yang E. 8. Kegawat-daruratan psikiatrik
mengalami waham dan halusinasi No Sub Topik Elemen Referensi

No Sub Topik Elemen Referensi 1. Twosend, Mary


C. (2009).
Psychiatric Mental Health
Nursing: Concept of Care in
Asuhan a. Pengkajian Evidence Based Practise
1. NANDA International Inc.
keperawatan b. Diagnosis (6thEd).
(2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications 1 klien yang c. Rencana Keperawatan F.A. davis Company
1 Waham mengalami d. Tindakan Keperawatan 2. Noren Cavan
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
Wiley Blackwell Publishing amuk e. Evaluasi. Frisch & Lawrence E
Frisch.(2007).Psychiatric Mental
2. Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Health Nursing, third
Pasaribu J. (2016). Prinsip dan edition.New York:Thomson
Praktik Keperawatan Kesehatan Delmar Learning.
a. Pengkajian Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
b. Diagnosis Mosby: Elsevier (Singapore) E. 9. Terapi modalitas
c. Rencana Keperawatan Pte Ltd
d. Tindakan Keperawatan, No Sub Topik Elemen Referensi
e. Evaluasi. 3. Twosend, Mary C. (2009).
2 Halusinasi Psychiatric Mental Health Terapi Aktivitas 1. Sheila L.
Nursing: Concept of Care in 1 Kelompok Videbeck.(2011).
Evidence Based Practise
Psychiatric Mental Health
(6thEd).
F.A. davis Company 2 Terapi Individu Nursing, fifth edition.
Philadelphia:Wolters Kluwer,
Lippincot William & Wilkins.
Terapi
No Sub Topik Elemen Referensi 3 Lingkungan
2. Keliat, B.A.,
1. NANDA International Inc. Akemat., Helena, N., &
4 Terapi Okupasi
(2014). Nursing Diagnoses: Nurhaeni, N. (2011).
a. TAK sosialisasi
Definitions & Classifications Keperawatan Kesehatan Jiwa
Perilaku b. TAK Orientasi realita
1 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford: 5 Terapi kognnitif Komunitas, CMHN (Basic
kekerasan c. TAK stimulasi sensori
Wiley Blackwell Publishing Course). Jakarta: EGC.
d. TAK stimulasi persepsi
6 Terapi keluarga
2. Prinsip dan Praktik 3. Stuart, G.W.T.,
a. Pengkajian
Keperawatan Kesehatan Jiwa Keliat B.A., Pasaribu J. (2016).
b. Diagnosis
Stuart. Edisi Indonesia 10. 7 Farmako-terapi
c. Rencana Keperawatan Prinsip dan Praktik Keperawatan
Mosby:
d. Tindakan Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Elsevier (Singapore) Pte Ltd
e. Evaluasi. Indonesia 10.
2 Halusinasi 3. Twosend, Mary C. (2009). Mosby: Elsevier (Singapore)
Psychiatric Mental Health 8 Somatik. Pte Ltd
Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise
(6thEd).
F.A. davis Company Contoh Soal

Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke RS


E. 6. Asuhan keperawatan klien yang
Jiwa 2 hari lalu karena mengamuk dan berteriak-
mengalami perilaku kekerasan dan risiko
teriak. Saat berinteraksi, pasien mengatakan
bunuh diri
berulang kali bahwa dia diguna-guna dengan
tetangganya. Jika dibantah, pasien akan
E.7. Asuhan keperawatan klien yang men memaki dan mengancam.
No Sub Topik Elemen Referensi

1 Defisit a. Pengkajian 1. NANDA International Inc.


Perawatan Diri b. Diagnosis (2014). Nursing Diagnoses:
Pertanyaan soal
Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
Wiley Blackwell Publishing Apakah hambatan yang utama yang harus
diantisipasi perawat ketika melakukan tindakan
galami defisit perawatan diri pada kasus tersebut?
c. Rencana Keperawatan 2. Stuart, G.W.T.,
d. Tindakan Keperawatan Keliat B.A., Pasaribu J. (2016).
e. Evaluasi. Prinsip dan Praktik Pilihan jawaban
Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Edisi Indonesia 10.
Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Ltd
a. kesulitan memahami waham
3. Keliat, B.A.,
Akemat., Helena, N., &
Nurhaeni, N. (2011).
Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas, CMHN (Basic
Course). Jakarta: EGC.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

23
b. menjadi tidak konsisten dalam tinda- The nurse-patient journey. (2th ed.). Philakan
delphia: W.B. Sauders Company
c. kesulitan menggunakan bahasa non
Fortinash, K..M., &Holoday W. P.A., (2006),
verbal
Pscyciatric nursing care plans, St. Louis,
d. mengalami kecemasan dan mengh-
Mosby Your Book.
indari pasien
e. kegagalan dalam menentukan tujuan yang realistis
F. Keperawatan Komunitas

Rasional: Deskripsi

Rasional A : mengatakan berulang kali dirinya Keperawatan komunitas merupakan integra-


diguna-guna adalah sala satu gejala si dari Keperawatan Dasar di tingkat Klinik dari
waham dan Keperawatan Komunitas. Kompetensi
yang di butuhkan Lulusan Ners General di
Rasional B : tidak konsisten dalam tindakan bisa
Komunitas tidak lepas dari Kompetensi yang
disebabkan tidak adanya kesepakaharus di kuasai Perawat Klinik. Lingkup Ba-
tan pencapaian tujuan diawal antara hasan pada persiapan pelaksanaan Uji Kom-
perawat-klien
petensi Retaker diharapkan mempersiapkan
Rasional C : biasanya disebabkan oleh perbe- peserta UKNI dengan memahami asuhan daan nilai,
persepsi, pengetahuan , keperawatan dengan kasus yang berpeluang dan latar belakang
antara klien-per- ada di seluaruh Indonesia, minimal 5 Kasus awat yang ada atau viral
di setiap provinsi dan berpeluang ditemukan di wahan praktik di
Rasional D : sebagai bentuk dari hambatan ko- Klinik ataupun di Komunitas dengan tidak

munikasi terapeutik (countertrans- mengabaikan Program-program Pemerintah ferens)

yang merupakan respon dari di Komunitas. Lingkup bahasan yang dihararesistensi klien

pkan sekaligus mendasari penetapan soal-

Rasional E : salah satu akibat dari hambatan soal uji kompetensi Ners, antara lain:
komunikasi terapeutik karena ti-
dak tercapainya kesepakatan tu- F. 1. Asuhan Keperawatan di Komunitas dan juan
tindakan keperawatan antara Kelompok dengan Penyakit Tidak klien-perawat di
awal Menular (PTM)
No Sub Topik Elemen Referensi

Kunci Jawaban: D

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

24
a. Pengkajian
f. Strategi Intervensi Keseha 4. NANDA
1 Hipertensi b. Masalah Keperawatan
tan, Catatan: International Inc. (2015).
c. Intervensi Keperawatan 1. Black, J. M &
- Pemberdayaan Diagnosis Keperawatan:
- Promotif Hawks, J. H,. (2014).
- Proses Kelompok Definisi & Klasifikasi
- Preventif Keperawatan Medikal Bedah
2 Rematik - Binasuasana 20152017. Edisi Indonesia 10.
- Kuratif Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
- Kemitraan Jakarta: EGC
- Rehabilitatif
- Partisipasi
d. Evaluasi Keperawatan 2. Kaplan, N. M.,
g. Etik Legal terkait pem 5. Tim Pokja SDKI
e. Peran dan Fungsi Keper Fylnn, J. T. (2006). Clinical
berian asuhan DPP PPNI (2016). Standar
awatan: - Independen Hypertension. Ninth
Keperawatan terkait Topik: Diagnosis Keperawatan
- Dependen Edition.USA : Lippincott Indonesia: Definisi dan Indikator
- Beneficience
- Interdependen Williams Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI
- Maleficience
- Justice
3. Yogiantoro, M.
3 Stroke - Veracity
(2014). Pendekatan Klinis
- Otomi
Hipertensi, dalam Siti, S., dkk,
Buku ajar ilmu penyakit dalam
(hlm. 2259- Referensi :
2313)

f. Strategi Intervensi 4. Efendi F & Carson, V.B. (2000). Mental Health Nursing:
Kesehatan, Catatan: Makfudli. (2009). Keperawatan
- Pemberdayaan Kesehatan Komunitas: Teori
- Proses Kelompok dan Praktik Dalam
- Binasuasana Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Kemitraan Medika
- Partisipasi No Sub Topik Elemen Referensi
g. Etik Legal terkait 5. Notoatmodjo, S.
pemberian asuhan (2007). Promosi Kesehatan &
a. Pengkajian
Keperawatan terkait Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
b. Masalah Keperawatan 1. Black, J. M &
Topik: Cipta. Narkoba pada
1 kelompok usia c. Intervensi Keperawatan Hawks, J. H,. (2014).
- Beneficience
remaja. - Promotif Keperawatan Medikal Bedah
6. NANDA
- Preventif Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
4 DM International Inc.
- Kuratif
No Sub Topik - Maleficience - (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Rehabilitatif 2. Efendi F &
Justice Elemen Definisi & Klasifikasi 2015-
d. Evaluasi Keperawatan Makfudli. (2009). Keperawatan
Referensi
e. Peran dan Fungsi Keper Kesehatan Komunitas: Teori dan
- Veracity 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar- HIV-AIDS pada
1. Black, J. M & Hawks, J. H,. ta: awatan: - Independen Praktik Dalam Keperawatan.
a. Pengkajian 2 kelompok usia
EGC - Dependen Jakarta: Salemba Medika
- Otomi dewasa
b. Masalah Keperawatan (2014). Keperawatan Medikal - Interdependen
1 Diare Usia Anak Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene- f. Strategi Intervensi Keseha 3. Notoatmodjo, S.
c. Intervensi Keperawatan
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI sia tan, Catatan: (2007). Promosi Kesehatan &
- Promotif 2015
- Preventif - Pemberdayaan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
(2016). Standar Diagnosis
- Kuratif - Proses Kelompok Cipta.
Keperawatan Indonesia: Definisi
- Rehabilitatif 2. Efendi F & Makfudli. (2009). - Binasuasana
d. Evaluasi Keperawatan dan Indikator Diagnostik. - Kemitraan 4. NANDA
JakarKeperawatan Kesehatan - Partisipasi International Inc. (2015).
Komuta: DPP PPNI
g. Etik Legal terkait Diagnosis Keperawatan:
nitas: Teori dan Praktik Dalam
pemberian asuhan Definisi & Klasifikasi
e. Peran dan Fungsi Keperawatan. Jakarta: Salemba Obesitas pada
F. . Asuhan Keper awatan: - Medika 3 Kelompok Usia
Keperawatan terkait Topik: 20152017. Edisi Indonesia 10.
- Beneficience Jakarta: EGC
Independen anak
22 Hepatitis pada usia - Dependen 3. Notoatmodjo, S.
- Maleficience
- Justice 5. Tim Pokja SDKI
Dewasa
Keperawatan d- (2007). Pro i - Veracity DPP PPNI (2016). Standar

Kelomp Interdependen Komunitas - Otomi Diagnosis Keperawatan


Indonesia: Definisi dan Indikator
f. Strategi Intervensi Keseha
Danmosi Kesehatan & Ilmu Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI
(PM) Catatan:Dengan Ptan,
ok Per-
ilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
- Pemberdayaan
- Proses Kelompok
- Binasuasana
enyakit Menular
- Kemitraan 4. NANDA
- Partisipasi International Inc. (2015).
g. Etik Legal terkait Diagnosis Keperawatan:
Tuberkulosis pemberi an asuhan Definisi & Klasifikasi
3 pada usia Keperawatan terkait 20152017. Edisi Indonesia 10.
dewasa Jakarta: EGC No Sub Topik Elemen Referensi
Topik: - Beneficience
- Maleficience
5. Tim Pokja SDKI 1. Black, J. M &
- Justice
DPP PPNI (2016). Standar a. Pengkajian Hawks, J. H,. (2014).
- Veracity
Diagnosis Keperawatan b. Masalah Keperawatan Keperawatan Medikal Bedah
- Otomi 1 DBD
Indonesia: Definisi dan Indikator c. Intervensi Keperawatan Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI - Promotif
- Preventif 2. Efendi F &
- Kuratif Makfudli. (2009). Keperawatan
- Rehabilitatif Kesehatan Komunitas: Teori dan
d. Evaluasi Praktik Dalam Keperawatan.
Keperawatan Jakarta: Salemba Medika
2 Malaria e. Peran dan
Fungsi Keperawatan: - 3. Notoatmodjo, S.
Independen (2007). Promosi Kesehatan &

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

25
F. 4. Asuhan Keperawatan di Komunitas - Dependen - Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Interdependen Cipta.
dan kelompok Akibat Perilaku Berisiko f. Strategi Intervensi
Kesehatan, Catatan: 4. NANDA
- Pemberdayaan International Inc. (2015).
- Proses Kelompok Diagnosis Keperawatan:
F. 5. Asuhan Keperawatan di Komunitas 3
Filariasis (Kaki
- Binasuasana
- Kemitraan
Definisi & Klasifikasi
20152017. Edisi Indonesia 10.
Gajah)
- Partisipasi Jakarta: EGC
Dan Kelompok dengan Penyakit
5. Tim Pokja SDKI
Endemik (PE) DPP PPNI (2016). Standar
Diagnosis Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI

F. 3. Asuhan Keperawatan di komunitas dan Kelompok Dengan Penyakit


Keturunan
(Asma pada kelompok usia anak)

g. Etik Legal terkait e. Peran dan Fungsi Keper Praktik Dalam Keperawatan.
pemberian asuhan awatan: - Independen Jakarta: Salemba Medika
Keperawatan terkait Topik: - Dependen
- Beneficience - Interdependen 3. Notoatmodjo, S.
- Maleficience f. Strategi Intervensi Keseha (2007). Promosi Kesehatan &
- Justice 2 Flu Babi tan, Catatan: Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
- Veracity - Pemberdayaan Cipta.
- Otomi - Proses Kelompok
- Binasuasana 4. NANDA
F. 6. Asuhan Keperawatan di Komunitas Dan - Kemitraan
- Partisipasi
International Inc.
Diagnosis Keperawatan:
(2015).

Kelompok dengan penyakit yang g. Etik Legal terkait Definisi & Klasifikasi
pemberi an asuhan 20152017. Edisi Indonesia 10.
diakibatkan oleh Virus Keperawatan terkait Jakarta: EGC
Topik: - Beneficience
- Maleficience 5. Tim Pokja SDKI
3 MERS - Justice DPP PPNI (2016). Standar
- Veracity Diagnosis Keperawatan
- Otomi Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI

F. 7. Asuhan Keperawatan Pada


Kelompok khusus di komunitas: UKS;
Kesehatan
Kerja
No Sub Topik Elemen Referensi No Sub Topik Elemen Referensi

a. Pengkajian 1. Efendi F &


1. Black, J. M & b. Masalah Keperawatan Makfudli. (2009). Keperawatan
Hawks, J. H,. c. Intervensi Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
a. Pengkajian (2014). Keperawatan Medikal - Promotif Praktik Dalam Keperawatan.
b. Masalah Keperawatan Bedah Edisi 8 Buku 2. Indenesia - Preventif Jakarta: Salemba Medika
c. Intervensi Keperawatan 2015 - Kuratif
- Promotif
- Rehabilitatif 2. Notoatmodjo, S.
- Preventif 2. Efendi F & d. Evaluasi (2007). Promosi Kesehatan &
Asma pada - Kuratif Makfudli. (2009). Keperawatan Keperawatan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
1 kelompok usia - Rehabilitatif Kesehatan Komunitas: Teori 1 UKS
e. Peran dan Cipta.
anak d.Evaluasi Keperawatan dan Praktik Dalam Fungsi Keperawatan: -
e. Peran dan Fungsi Keperawatan. Jakarta: Salemba Independen 3. NANDA
Keper awatan: - Medika - Dependen - International Inc. (2015).
Independen Interdependen Diagnosis Keperawatan:
- Dependen 3. Notoatmodjo, S. f. Strategi Intervensi Definisi & Klasifikasi
- Interdependen (2007). Promosi Kesehatan & Kesehatan, Catatan: 20152017. Edisi Indonesia 10.
Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
- Pemberdayaan Jakarta: EGC
Cipta.
- Proses Kelompok

No Sub Topik Elemen Referensi

a. Pengkajian
1. Black, J. M &
b. Masalah Keperawatan
Hawks, J. H,. (2014).
c. Intervensi Keperawatan
Keperawatan Medikal Bedah
- Promotif
Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
1 Flu Burung - Preventif
- Kuratif
2. Efendi F &
- Rehabilitatif
Makfudli. (2009). Keperawatan
d. Evaluasi Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori dan

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

26
- Binasuasana 4. Tim Pokja SDKI a. budaya mengkonsumsi makanan
- Kemitraan DPP PPNI (2016). Standar
- Partisipasi
g. Etik Legal terkait
Diagnosis Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Indikator
tinggi natrium.
pemberian asuhan Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI
Keperawatan terkait Topik:
b. sumberdaya dan penghasilan
- Beneficience
2 Kesehatan Kerja
- Maleficience komunitas
- Justice
- Veracity c. tingkat pendidikan di komunitas
- Otomi
d. kebiasaan komunitas
menyajikan makanan.
F. 8. Asuhan Keperawatan Pada Komunitas e. perilaku sehat di komunitas.
Dan Kelompok akibat bencana Rasional:
No Sub Topik Elemen Referensi

a. Pengkajian 1. Efendi F &


Rasional A: 30% masyarakat mengalami
b. Masalah Keperawatan Makfudli. (2009). Keperawatan
c. Intervensi Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
hipertensi; 25% berusia produktif;
- Promotif Praktik Dalam Keperawatan.
- Preventif Jakarta: Salemba Medika 20% penderita hipertensi;
- Kuratif
- Rehabilitatif 2. Notoatmodjo, S. Warungwarung banyak
d. Evaluasi Keperawatan (2007). Promosi Kesehatan &
e. Peran dan Fungsi Keper
awatan: - Independen
Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
menyediakan ikan asin
- Dependen
- Interdependen 3. Powers, R., &
Asuhan f. Strategi Intervensi Keseha Daily, E. (2010). International Rasional B: Warung-warung banyak menye-
Keperawatan tan, Catatan: Disaster Nursing [electronic
1
Pada - Pemberdayaan resource]. diakan ikan asin
Komunitas - Proses Kelompok Cambridge, UK: Cambridge
Dan Kelompok - Binasuasana University Press.
akibat bencana - Kemitraan
- Partisipasi 4. NANDA
Rasional C: 45% Pendidikan tidak lulus SD
g. Etik Legal terkait pem International Inc. (2015).
berian asuhan Diagnosis Keperawatan:
Keperawatan terkait Topik: Definisi & Klasifikasi Rasional D: Warung-warung banyak menye-
- Beneficience 20152017. Edisi Indonesia 10.
- Maleficience
- Justice
Jakarta: EGC diakan ikan asin
- Veracity 5. Tim Pokja SDKI
- Otomi DPP PPNI (2016). Standar
Diagnosis Keperawatan Rasional E: 70% Komunitas bekerja sebagai
Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI Petani
Contoh Soal

Hasil pengkajian di satu Kelurahan, didapatkan Kunci Jawaban: A


data: 30% masyarakat mengalami hipertensi;
25% berusia produktif, 10% penderita pernah
Referensi :
mengalami stroke ringan; Warung-warung
banyak menyediakan ikan asin; 45% Efendi F & Makfudli. (2009). Keperawatan
Pendidikan tidak lulus SD; 70% komunitas Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
bekerja sebagai Petani; kader kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
mengatakan 70% masyarakat tidak pernah Medika
berolah raga.

Pertanyaan soal
G. Keperawatan keluarga
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada
Deskripsi
kasus tersebut?

Pilihan jawaban

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

27
Modul ini membahas mengenai asuhan e. Peran dan Fungsi Keper Keperawatan Medikal Bedah
awatan: - Independen Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
keperawatan keluarga yang dilandasi oleh - Dependen
- Interdependen 4. Kaplan, N. M.,
f. Strategi Intervensi Keseha Fylnn, J. T. (2006). Clinical
konsep konsep yang terkait dengan keluarga. tan, Catatan: Hypertension. Ninth
3 DM - Pemberdayaan Edition.USA : Lippincott
Fokus yang dibahas dalam modul ini adalah - Proses Kelompok Williams
- Binasuasana
konsep keluarga, asuhan keperawatan - Kemitraan 5. Yogiantoro, M.
- Partisipasi (2014). Pendekatan Klinis
keluarga dengan menggunakan pendekatan g. Etik Legal terkait pem
berian asuhan
Hipertensi, dalam Siti, S., dkk,
Buku ajar ilmu penyakit dalam
Keperawatan terkait (hlm. 22592313)
proses. Lingkup Bahasan pada persiapan Topik: - Beneficience
- Maleficience 6. Efendi F &
pelaksanaan Uji Kompetensi Retaker - Justice Makfudli. (2009). Keperawatan
- Veracity Kesehatan Komunitas: Teori dan
diharapkan mempersiapkan peserta UKNI - Otomi Praktik Dalam Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
dengan memahami asuhan keperawatan 7. Notoatmodjo, S.
(2007). Promosi Kesehatan &
keluarga dengan kasus yang berpeluang ada Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
di seluruh Indonesia, minimal 5 Kasus yang 4
Gangguan
Nutrisi 8. NANDA
ada atau viral di setiap provinsi dan International Inc. (2015).
Diagnosis Keperawatan:
berpeluang ditemukan di lingkup Definisi & Klasifikasi
20152017. Edisi Indonesia 10.
Jakarta: EGC
keluarga. Lingkup bahasan yang
9. Tim Pokja SDKI
diharapkan sekaligus mendasari penetapan DPP PPNI (2016). Standar
Diagnosis Keperawatan
soal-soal uji kompetensi Ners, antara lain: Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta:
DPP PPNI
No Sub Topik Elemen Referensi
G. 2. Asuhan Keperawatan keluarga Dengan
G. 1. Keperawatan eluarga dengan 1. Penyakit Menular (PM)
Riasmini, M. (2017). Panduan
Asuhan k Asuhan Keperawatan indivi- No Sub Topik Elemen Referensi

1
Penyakit Tidak Menular (PTM) du, keluarga,
Hipertensi kelompok, dan komunitas
dengan modifikasi NANDA,
ICNP,NOC dan NIC di 1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
Puskesmas dan masyarakat. (2014). Keperawatan Medikal
1 Diare Usia Anak a. Pengkajian
Jakarta: Penerbit UI. Bedah Edisi 8 Buku 2. Indenesia
2015
a. Pengkajian 2. Friedman,M
b. Masalah Keperawatan Marilyn, (2010). Buku Ajar
c. Intervensi Keperawatan Keperawatan Keluarga,
- Promotif Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
2 Stroke - Preventif Indonesia: EGC
- Kuratif
- Rehabilitatif 3. Black, J. M &
d. Evaluasi Keperawatan Hawks, J. H,. (2014).

b. Masalah Keperawatan 2. Efendi F &


c. Intervensi Keperawatan Makfudli. (2009). Keperawatan
- Promotif Kesehatan Komunitas: Teori dan
- Preventif Praktik Dalam Keperawatan.
- Kuratif Jakarta: Salemba Medika
- Rehabilitatif
Hepatitis pada d. Evaluasi Keperawatan 3. Riasmini, M.
2
usia Dewasa e. Peran dan Fungsi Keper (2017). Panduan Asuhan
awatan: - Independen Keperawatan individu, keluarga,
- Dependen kelompok, dan komunitas
- Interdependen dengan modifikasi NANDA,
f. Strategi Intervensi Keseha ICNP,NOC dan NIC di
tan, Catatan:

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

28
- Pemberdayaan Puskesmas dan masyarakat.
- Proses Kelompok Jakarta: Penerbit UI.
- Binasuasana
- Kemitraan 4. Friedman,M
- Partisipasi Marilyn, (2010). Buku Ajar
g. Etik Legal terkait pem Keperawatan Keluarga, No Sub Topik Elemen Referensi
berian asuhan Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
Keperawatan terkait Topik: Indonesia: EGC 1. Black, J. M &
- Beneficience Hawks, J. H,.
- Maleficience 5. Notoatmodjo, S. (2014). Keperawatan Medikal
- Justice (2007). Promosi Kesehatan & Bedah Edisi 8 Buku 2. Indenesia
- Veracity Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka 2015
Tuberkulosis - Otomi Cipta. Narkoba pada
3 pada usia 1 kelompok usia 2. Efendi F &
dewasa 6. NANDA remaja. Makfudli. (2009). Keperawatan
International Inc. Kesehatan Komunitas: Teori dan
(2015). Diagnosis Keperawatan: a. Pengkajian Praktik Dalam Keperawatan.
Definisi & Klasifikasi b. Masalah Keperawatan Jakarta: Salemba Medika
20152017. Edisi Indonesia 10. c. Intervensi Keperawatan
Jakarta: EGC - Promotif 3. Riasmini, M.
- Preventif (2017). Panduan Asuhan
7. Tim Pokja SDKI - Kuratif Keperawatan individu, keluarga,
DPP PPNI - Rehabilitatif kelompok, dan komunitas
(2016). Standar Diagnosis d. Evaluasi Keperawatan dengan modifikasi NANDA,
Keperawatan Indonesia: Definisi e. Peran dan Fungsi Keper ICNP,NOC dan NIC di
dan Indikator Diagnostik. awatan: - Independen Puskesmas dan masyarakat.
HIV-AIDS pada
Jakarta: DPP PPNI - Dependen Jakarta: Penerbit UI.
2 kelompok usia
- Interdependen
dewasa
f. Strategi Intervensi Keseha 4. Friedman,M
tan, Catatan: Marilyn, (2010). Buku Ajar
- Pemberdayaan Keperawatan Keluarga,
- Proses Kelompok Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
- Binasuasana Indonesia: EGC
- Kemitraan
- Partisipasi 5. Notoatmodjo, S.
g. Etik Legal terkait pem (2007). Promosi Kesehatan &
berian asuhan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Keperawatan terkait Topik: Cipta.
- Beneficience
- Maleficience 6. NANDA
- Justice International Inc.
Obesitas pada - Veracity (2015). Diagnosis Keperawatan:
3 Kelompok Usia - Otomi Definisi & Klasifikasi
anak 20152017. Edisi Indonesia 10.
Jakarta: EGC
No Sub Topik Elemen Referensi
7. Tim Pokja SDKI
DPP PPNI
(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik.
Jakarta: DPP PPNI

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

29
1. Black, J. M &
Hawks, J. H,. (2014).
Keperawatan Medikal Bedah
Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015

2. Efendi F &
Makfudli. (2009). Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori
dan Praktik Dalam
a. Pengkajian Keperawatan. Jakarta: Salemba
b. Masalah Keperawatan Medika
c. Intervensi Keperawatan
- Promotif 3. Riasmini, M.
- Preventif (2017). Panduan Asuhan
- Kuratif Keperawatan individu,
- Rehabilitatif keluarga, kelompok, dan
d. Evaluasi Keperawatan komunitas dengan modifikasi
e. Peran dan Fungsi Keper NANDA, ICNP,NOC dan NIC
awatan: di Puskesmas dan masyarakat.
- Independen Jakarta: Penerbit UI.
- Dependen -
Asma pada Interdependen 4. Friedman,M
1 kelompok usia f. Strategi Intervensi Keseha tan, Marilyn, (2010). Buku Ajar
anak Catatan: Keperawatan Keluarga,
- Pemberdayaan Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
- Proses Kelompok Indonesia: EGC
- Binasuasana
- Kemitraan 5. Notoatmodjo, S.
- Partisipasi (2007). Promosi Kesehatan &
g. Etik Legal terkait pemberi an Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
asuhan Keperawatan terkait Cipta.
Topik: - Beneficience
- Maleficience 6. NANDA
- Justice International Inc. (2015).
- Veracity Diagnosis Keperawatan:
- Otomi Definisi & Klasifikasi
20152017. Edisi Indonesia 10.
Jakarta: EGC

7. Tim Pokja SDKI


DPP PPNI (2016). Standar
Diagnosis Keperawatan
Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta:
DPP PPNI

No Sub Topik Elemen Referensi

a. Pengkajian 1. Black, J. M &


b. Masalah Keperawatan Hawks, J. H,. (2014).
c. Intervensi Keperawatan Keperawatan Medikal Bedah
- Promotif Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
- Preventif
- Kuratif 2. Efendi F &
- Rehabilitatif Makfudli. (2009). Keperawatan
d. Evaluasi Kesehatan Komunitas: Teori dan
Keperawatan Praktik Dalam Keperawatan.
1 DBD Jakarta: Salemba Medika
e. Peran dan
Fungsi Keperawatan:
- Independen 3. Riasmini, M.
- Dependen (2017). Panduan Asuhan
- Interdependen Keperawatan individu, keluarga,
f. Strategi Intervensi Keseha kelompok, dan komunitas
tan, Catatan: dengan modifikasi NANDA,
- Pemberdayaan ICNP,NOC dan NIC di
- Proses Kelompok

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

30
G. 4. Asuhan Keperawatan Keluarga - Binasuasana Puskesmas dan masyarakat.
- Kemitraan Jakarta: Penerbit UI.
Akibat Perilaku Berisiko - Partisipasi
g. Etik Legal terkait pem 4. Friedman,M
berian asuhan Marilyn, (2010). Buku Ajar
Keperawatan terkait Topik: Keperawatan Keluarga,
- Beneficience Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
- Maleficience Indonesia: EGC
- Justice
2 Malaria - Veracity 5. Notoatmodjo, S.
- Otomi (2007). Promosi Kesehatan &
Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta.

G. 3. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Penyakit Keturunan (Asma


pada kelompok usia anak)

G. 5. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan


Penyakit Endemik (PE)

6. NANDA - Interdependen Keperawatan. Jakarta: Salemba


International Inc. (2015). f. Strategi Intervensi Keseha Medika
Diagnosis Keperawatan: tan, Catatan:
Definisi & Klasifikasi - Pemberdayaan 3. Riasmini, M.
20152017. Edisi Indonesia 10. - Proses Kelompok (2017). Panduan Asuhan
Jakarta: EGC - Binasuasana Keperawatan individu, keluarga,
2 Flu Babi - Kemitraan kelompok, dan komunitas
7. Tim Pokja SDKI - Partisipasi dengan modifikasi NANDA,
DPP PPNI (2016). Standar g. Etik Legal terkait ICNP,NOC dan NIC di
Diagnosis Keperawatan pemberi an asuhan Puskesmas dan masyarakat.
Indonesia: Definisi dan Indikator Keperawatan terkait Jakarta: Penerbit UI.
Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI Topik: - Beneficience
4. Friedman,M
G. 6. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan - Maleficience
- Justice Marilyn, (2010). Buku Ajar
penyakit yang diakibatkan oleh Virus - Veracity
- Otomi
Keperawatan Keluarga,
Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
No Sub Topik Elemen Referensi Indonesia: EGC

5. Notoatmodjo, S.
1. Black, J. M &
a. Pengkajian (2007). Promosi Kesehatan &
Hawks, J. H,.
b. Masalah Keperawatan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
(2014). Keperawatan Medikal
c. Intervensi Keperawatan Cipta.
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indenesia
- Promotif
2015
- Preventif 6. NANDA
1 Flu Burung - Kuratif 3 MERS International Inc. (2015).
2. Efendi F &
- Rehabilitatif Diagnosis Keperawatan:
Makfudli. (2009). Keperawatan
d. Evaluasi Keperawatan Definisi & Klasifikasi
Kesehatan Komunitas: Teori
e. Peran dan Fungsi Keper 20152017. Edisi Indonesia 10.
dan Praktik Dalam
awatan: - Independen Jakarta: EGC
- Dependen
7. Tim Pokja SDKI
DPP PPNI (2016). Standar
Diagnosis Keperawatan
Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta:
DPP PPNI

Contoh Soal
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

31
Saat kunjungan rumah didapatkan data: seorang Rasional D: belum bisa dikatakan gagal
laki-laki, berusia 58 tahun, mengeluh nyeri melakukan tindakan untuk
kepala sampai ke leher sejak 3 hari yang lalu, mengurangi resiko karena baru 4
nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Keluarga bulan didiag-
mengatakan klien sudah mengurangi makan asin
nosa
namun masih sering tergoda merokok. Sudah 4
bulan mengalami hipertensi tetapi belum kontrol Rasional E: perilaku tidak menjalankan anjuran
secara teratur. Pada pemeriksaan didapatkan atau program tidak tegas tergambar
tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 100 x/mt, dalam vignette
frekuensi pernafasan 20 x/mt, suhu 73,1 oC.
Pertanyaan soal
Kunci Jawaban: C
Apakah masalah perawatan pada kasus diatas?
Referensi :
Pilihan jawaban

a. Ketidakefektifan manajemen regimen PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan


terapeutik keluarga Indonesia: Difinisi dan indicator
b. Ketidakefektifan pemeliharaan Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
kesehatan
c. Perilaku kesehatan cenderung ber-
isiko H. Keperawatan gerontik
d. Menejemen kesehatan tidak efektif Deskripsi
e. Ketidakpatuhan
Keperawatan Gerontik adalah mata ajar yang
melingkupi pembahasan mengenai
Rasional: kebutuhan dasar manusia akan oksigenisasi,
sirkulasi, cairan nutrisi, eliminasi, mobilisasi,
Rasional A: Data utama untuk diagnosa ini adalah
integritas kulit, istirahat dan tidur,
menolak menjalani pengobatan dan
thermoregulasi, keamanan dan kenyamanan,
tidak mengikuti program
seksualitas dan reproduksi pada lanjut usia.
pengeobatan tidak ada dalam
Bertambahnya usia akan mengakibatkan
vignette
terjadinya perubahan fisiologis pada semua
Rasional B: data mayor ketidakmampuan sistem tubuh. Perubahan yang terjadi
menjalankan perilaku sehat dan merupakan integrasi dari proses menua
pemahaman terhadap perilaku alami dan faktor risiko yang menyertai
hidup sehat tidak jelas sehingga menjadi fokus kajian dalam
keperawatan gerontik. Proses fisologis
Rasional C: tanda utama adalah adanya upaya
berbeda dengan kondisi patologis, sehingga
peningkatan status kesehatan yang
dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman
minimal, masih merokok dan baru
yang baik pada lansia. Perawat dalam
mengurangi makan asin

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

32
melakukan asuhan dan pelayanan
keperawatan pada lanjut usia yang
mengalami gangguan kebutuhan dasar
tersebut membutuhkan pengetahuan dan 6. Kanker kulit 2. Meiner, S. E. (2015).
7. Luka tekan Gerontologic Nursing (5th Ed.).
ketrampilan menyelesaikan masalah 8. Osteoartritis USA:
9. Osteoporosis Mosby, Elsevier Inc.
tersebut. Setting layanan kasus keperawatan 10. Inkontinensia - Kardiovaskuler :
11. Hipotermia hal 388-391
gerontik saat ini adalah di rumah sakit yaitu 12. Katarak
13. Tuli konduktif
-
422-427
Respiratory: hal

14. Insomnia - Gastrointestinal:


ruang rawat dan poliklinik geriatri, di rumah 15. Sleep apnea hal 477-483
- Integumen: hal
dalam bentuk kunjungan rumah, dan di panti Pengkajian khas pada lansia 608-628 - Muskuloskeletal
1. Mini Nutrition Assessment (otot, tulang, sendi, syaraf): hal
werdha. (MNA) 511-538
2. Berg Balance Scale (BBS) - Genitourinari:
3. Morse Fall Scale (MFS) 383-402
- Thermoregulasi:
H. 1. Konsep Keperawatan Gerontik hal 541-558
- Sensori:
No Sub Topik Elemen Referensi penglihatan: hal
640-648
Konsep Keperawatan Gerontik 1. Miller, C.A. - Pendengaran: hal
a. Gerontik (2012). Nursing for wellness in 649-654
b. Gerontologi older adults: theory and practice
c. Geriatrik (6th Ed.). Philadelphia: - Perubahan anatomi dan fungsi
Lippincott Williams & Wilkin. organ pada tiap sistem.
Gerontik: Cabang keilmuan Halaman: 59 s.d 61 - Berbagai faktor yang
Perubahan 1. Miller, C.A. (2012).
keperawatan yang terdiri dari mempengaruhi penurunan
fisiologis pada Nursing for wellness in
seni dan praktik pada lanjut 2. Meiner, S. E. fisiologis pada tiap sistem tersebut
sistem: older adults: theory and
usia, terdiri dari upaya (2015). Gerontologic Nursing - Gangguan patologis yg lazim
Konsep - Kardio-va practice (6th Ed.).
promotif, preventif dan kuratif (5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier dialami lansia pada tiap sistem:
1 Keperawatan skuler Philadelphia: Lippincott
di setting komunitas maupun Inc. Halaman hipertensi, PPOK, malnutrisi,
Gerontik - Respiratory Williams & Wilkin.
RS Gerontologi: Ilmu yang 1-4 (chapter 1) arthritis,
- Gastro-in - Kardiovaskuler : hal 408-
mempelajari lanjut usia BPH, keganasan, katarak
testinal 429
- Pengkajian sistem tubuh pada
- Integumen - Respiratory: hal 435-448
Geriatrik: Cabang ilmu lansia: pemeriksaan fisik (IPPA)
- Muskulo - Gastrointestinal: hal 358-
kedokteran yang mempelajari dan diagnostik. Tanda-tanda vital 376
1 skeletal
kondisi patologis dan pada lansia. - Integumen: hal 477-492
(otot, tulang,
penatalaksanaannya pada sendi, - Muskuloskeletal (otot,
lansia. Kondisi patologis yang khas pada tulang, sendi, syaraf): hal
syaraf)
lansia: 452-471
- Genitouri
1. Aterosklerosis - Genitourinari: 383-402
a. Teori biologis 1. Miller, C.A. (2012). Nursing nari
2. Hipertensi 3. - Thermoregulasi: hal 513-
b. Teori for wellness in older adults: - Thermo-reg
PPOK 521
psikologis theory and practice (6th Ed.). ulasi
4. Malnutrisi - Sensori: penglihatan: hal
c. Teori sosial Philadelphia: Lippincott - Sensori:
5. Konstipasi 333-353
budaya Teori Biologis: Williams & Wilkin. penglihatan,
- Wear and Tear - Teori Biologis: pendengaran - Pendengaran: hal 311-329
- Cross-linkage Halaman 49 s.d 50
- Free radical - Teori Sosial
- Genetic Budaya: 51 s.d 53

2 Teori Menua
- Immunity Teori - Teori Psikologis: H. 3. Perubahan Fungsi psikososial pada
Sosial : 54 s.d 55
Budaya
1. Disengagement 2. Meiner, S. E. (2015).
lansia
2. Activity Gerontologic Nursing (5th Ed.).
USA: Mosby, Elsevier Inc. No Sub Topik Elemen Referensi
3. Subculture
Teori Chapter 2, halaman 17-26.
Psikologis : - Fungsi kognitif, afektif dan 1. Miller, C.A. (2012). Nursing
1. Human needs psikososial pada lansia for wellness in older adults:
Fungsi kognitif
2. Gerotrancendence 1 - Gangguan kognitif, afektif, theory and practice (6th Ed.).
pada lansia
3. Personality development psikososial pada lansia Philadelphia: Lippincott
- Faktor yang mempengaruhi Williams & Wilkin.
- Demografi penduduk lansia 1. Miller, C.A. (2012). Nursing fungsi kognitif, afektif dan - Fungsi kognitif
- Bentuk layanan bagi lansia for wellness in older adults: psikososial pada lansia pada lansia hal
Kerusakan
- Abuse dan neglect pada theory and practice (6th Ed.). - Pengkajian fungsi kognitif, 187-198
2 kognitif pada
lansia Philadelphia: Lippincott afektif dan psikososial pada - Kerusakan
lansia
Williams & Wilkin lansia kognitif pada lansia: hal 255-279
Bentuk layanan: - Demografi - Kerusakan
Tren dan isu - Hospital based (layanan penduduk lansia: Gangguan kognitif dan afektif afektif: depressi pada lansia: hal
3 keperawatan akut) hal 8-13 pada lansia (demensia, 287-305
gerontik Kerusakan
- Nursing home setting - Bentuk layanan delirium, depresi): - Fungsi
3 afektif: depressi
- Community based : adult bagi lansia: chapter 6 - Definisi psikososial pada lansia: hal 202-
pada lansia
day care, respite care - Tipe 221
2. Meiner, S. E. (2015). - Faktor yang berhubungan
Peningkatan populasi lansia di Gerontologic Nursing (5th Ed.). 2. Meiner, S. E. (2015).
dunia termasuk Indonesia. USA: Mosby, Elsevier Inc. Pengkajian khusus Gerontologic Nursing (5th Ed.).
Chapter 1, halaman 4-7. USA: Mosby, Elsevier Inc.
- Mini mental state exam
H. 2. Perubahan Fisiologis sistem tubuh pada Fungsi
(MMSE)
- Geriatric Depression Scale
-
pada lansia hal
Fungsi kognitif

lansia 4 psikososial pada


lansia
(GDS) 561-567
- Kerusakan
No Sub Topik Elemen Referensi kognitif pada lansia: hal 569-574
- Kerusakan
afektif: depresi pada lansia: hal
567
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

33
H. 4. Asuhan keperawatan pada lansia den 14. Defisit perawatan diri:
bathing, toileting, dressing,
gan masalah pemenuhan kebutuhan feeding
15. Inkontinensia urin: urge,
stress, fungsional
dasar 16. Kerusakan mobilitas fisik
17. Kerusakan mobilitas di
No Sub Topik Elemen Referensi tempat tidur
18. Kerusakan mobilitas di
- Pengkajian kursi roda
Keperawatan 19. Kerusakan duduk
- Diagnosis 20. Kerusakan berjalan
1. Miller, C.A.
Keperawatan - Intervensi 21. Kerusakan berdiri
(2012). Nursing for
Keperawatan 22. Risiko jatuh
wellness in older adults:
- Evaluasi 23. Hipotermia
theory and practice (6th
Ed.). Philadelphia: 24. Risiko kerusakan integ
Diagnosis Keperawatan ritas kulit
Lippincott Williams &
khas pada lansia: 25. Risiko luka tekan
Asuhan Wilkin.
1. Risiko kerusakan fungsi 26. Kerusakan Memori
keperawat kardio-vaskular 27. Konfusi kronis
2. Meiner, S.
an individu lansia 2. Risiko prilaku
E. (2015). Gerontologic
dengan kesehatan berisiko Intervensi keperawatan khas
Nursing (5th Ed.). USA:
masalah 3. Ketidak-efektifan pada lansia
Mosby, Elsevier Inc.
pemenuha pemeli haraan 1. Komunikasi terapeutik
n kebutuhan: kesehatan pada lansia dengan
3. Nanda
1 - Sirkulasi 4. Ketidak-efektifan berbagai gangguan:
International. (2014).
- Oksigenasi manaje men kesehatan penglihatan, pendengaran,
Nursing diagnoses:
- Cairan- 5. Intoleransi aktivitas post stroke, penurunan
definition & classification
nutrisi - Eliminasi 6. Bersihan jalan napas kognitif
2015-2017. United
-Perawatan diri tidak efektif 2. Manajemen nutrisi: Diet
Kingdom: Blackwell
-Aman-nyaman 7. Ketidak-efektifan pola rendah kalori, garam,
Publishing.
- Istirahat- napas kolesterol dan lemak
tidur 8. Sindrom kelemahan 3. Penggunaan alat bantu
4. Bulechek,
(frail elderly syndrome) makan
G.M., Butcher,
9. Ketidak-seimbangan 4. Penggunaan alat bantu
H.K., Dochterman, J.M.
nutri si kurang dari jalan: walker dan tongkat
(2013). Nursing
kebutuhan 5. Pencegahan jatuh
intervention classification
10. Obesitas 6. Latihan keseimbangan
(NIC). 5th ed. United
11. Kerusakan menelan 7. Perawatan tirah baring
Kingdom: Elsevier Inc
12. Kostipasi 8. Perawatan kulit
13. Ketidak-seimbangan 9. Perawatan kaki
gula darah 10. Back masase
11. Rileksasi napas dalam
12. Manajemen risiko
hipotermi
13. Stimulasi kognitif
14. Oral hygiene
15. Ekstraksi serumen telinga

Contoh Soal

Seorang perempuan berusia 73 tahun diantar ke


poliklinik dan mengeluhkan pada perawat yang
bertugas mengenai kulitnya yang tampak sangat
keriput dan tidak kencang lagi. Perawat
menjelaskan tentang adanya kolagen yang
bertambah seiring pertambahan usia.

Pertanyaan Soal

Apakah teori yang digunakan untuk menjelaskan


proses menua di tersebut?

Pilihan Jawaban

a. imunity
b. radikal bebas
c. apoptosis
d. cross linkage

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

34
e. wear and tear Referensi:

Rasional: Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in


Rasional A : teori imunitas menjelaskan older adults: theory and practice (6th Ed.).
bahwa proses menua Philadelphia: Lippincott Williams &
disebabkan karena Wilkin. Chapter 4, p 45.
menurunnya status imun/
kekebalan tubuh seiring Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing (5th
dengan peningkatan usia. Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. Chapter 2,
sehingga tubuh dengan mudah
p 16.
terpengaruh oleh benda asing
yang masuk kedalam tubuh dan
menyebabkan proses menua
I. Kepemimpinan dan Manajemen
Rasional B :
teori ini menjelaskan menua Pelayanan Keperawatan
disebabkan karena adanya Deskripsi
molekul tidak stabil dan reaktif
yang dihasikan dari proses Mata ajar ini mempersiapkan mahasiswa
metabolisme
agar mampu menjadi pemimpinan dan
Rasional C : manajer pelayanan keperawatan yang
teori ini menjelaskan bahwa
mengimplementasikan gaya kepemimpinan,
menua disebabkan bukan
karena proses peradangan, fungsi kepemimpinan, fungsi-fungsi
ditentukan oleh gen, manajemen, melakukan kajian analisis,
merupakan proses normal menerapkam model asuhan keperawatan,
perkembangan yang terjadi melakukan audit mutu layanan keperawatan
terus menerus sepanjang
dan melakukan intervensi yang berfokus
kehidupan
pada patien safety.
Rasional D :
teori ini menjelaskan menua
karena adanya kerusakan pada I. 1. Implementasi gaya kepemimpi-nan dan
molukel sel DNA yang tidak fungsi kepemimpi-nan dalam pelayanan
dapat di perbaiki, terbentuknya keperawatan
zat kolagen yang membuat No Sub Topik Elemen Referensi

Gaya a. Gaya demokratis 1. Dumilah, (2010),


kegagalan organ karena Kepemimpinan b. Gaya Otoriter Rencana
c. Gaya militeristis Strategis; Jakarta; EGC
proteinnya menjadi tidak 1 d. Gaya autokratis
elastis dan tidak efektif e. Gaya kharismatis
f. Gaya Leizes faire
2. Gillies. (2004).
Nursing Management: A System
Approach.
Philadelphia: WB Saunders
Company,
Rasional E : teori ini menjelaskan bahwa Fungsifungsi a. Mempengaruhi orang lain 3. Mustikasari, (2012).
proses menua diibaratkan kepemimpi-nan b.
c.
Motivator
Model/Contoh/Tauladan
Komunikasi Terapeutik; Jakarta:
EGC
d. Decision making
seperti sebuah mesin yang bila 2

telah lama digunakan maka


akanmengalami kerusakan
Kunci Jawaban: D

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

35
4. Nursalam. (2012).
Kepemimpinan dan manajemen.
Jakarta: No Sub Topik Elemen Referensi
EGC
SWOT Analisis : 1. Dumilah, (2010),
5. Potter and Perry. a. Strenght Rencana
(2010). b. Weaknes Strategis; Jakarta; EGC
Fundamental of Nursing (Edisi 1 SWOT Analisis
c. Oportunity
Indonesia), Jakarta: EGC d. Treat 2. Gillies. (2004).
Nursing Management: A System
6. Stuart and Approach.
Fish Bone Analisis :
Sundden. (2008). Philadelphia: WB Saunders
1. Man
Komunikasi Teurapeutik, Company,
Fish Bone 2. Money
Jakarta: EGC
2 3. Macine
Analisis
4. Material 3. Mustikasari,
7. Sitorus,R. (2007). (2012). Komunikasi Terapeutik;
Model Praktik Keperawatan 5. Methode
Jakarta: EGC
Profesional; Jakarta: EGC
Diagram Cartesius :
4. Nursalam. (2012).
1. Kuadran kiri bawah
Diagram Kepemimpinan dan manajemen.
3 2. Kuadran kiri atas
No Sub Topik Elemen Referensi Jakarta:
Cartesius 3. Kuadran kanan bawah
EGC
a. Membuat program 1. Dumilah, (2010), Rencana 4. Kuadran kanan atas
kerja Strategis; Jakarta; EGC
1 Planning/pe-rencanaan 5. Potter and Perry.
b. Membuat jadwal Prioritas masalah : (2010).
dinas 2. Gillies. (2004). Nursing Prioritas a. Metode CARL
4 Fundamental of Nursing (Edisi
Man- masalah b. Metode Bryan Indonesia), Jakarta: EGC

Plan Of Action : 6. Stuart and


Organizing/ peng- a. Menyusun kepanitiaan agement: A System Approach.
a. Penyelesaian masalah Sundden. (2008).
2 organisasian b. Menyusun tim Philadelphia: WB Saunders
b. Sararan Komunikasi Teurapeutik,
Company,
c. Metode Jakarta: EGC
5 Plan Of Action
d. Penanggung Jawab
3. Mustikasari,
3 Staffing/staff Mengatur staff e. Evaluasi 7. Sitorus,R. (2007).
(2012).
Model Praktik Keperawatan
Komunikasi Terapeutik;
Profesional; Jakarta: EGC
Jakarta:
4 Directing/ pengarahan Mengarahkan staf EGC No Sub Topik Elemen Referensi

4. Nursalam.
Model praktik keperawatan
(2012). Kepemimpinan dan
profesional, semua perawat
5 Bugedting/ ke-uangan manajemen. Jakarta: EGC 1 MPKP harus sudah berpendidikan
Efektifvitas dan efisiensi Ners
5. Potter and
Perry. (2010).
6 Controling/pengawasan Fundamental of Nursing (Edisi Memadukan tim kerja
keperawatan, antara perawat
Indonesia), Jakarta: EGC
lulusan D3 dan Ners. Peran
perawatnya terbagi menjadi;
6. Stuart and
perawat primer dan perawat
Sundden. (2008).
Mengamati pelaksanaan 2 Metode tim asociate, ada ketua tim satu
Komunikasi Teurapeutik, orang yang membawahi 2 sd
askep
Jakarta: EGC tiga orang perawat associate 1. Potter and Ferry.
7 Tingkatan manager 1. Top manager
2. Midle manager yang bertanggung jawab (2010).
7. Sitorus,R. terhadap 3 sd 5 pasien. Fundamental of Nursing,
3. Lower manager
(2007). Model Praktik Jakarta: EGC
Keperawatan Profesional;
Jakarta: EGC
Transisi model MPKP, 2. Ratna Sitorus.
perpaduan metode tim, (2007). Model Praktik
No Sub Topik Elemen Referensi
3 Moduler penanggungjawab tim Keperawatan Profesional;
berperan juga sebagai Jakarta: EGC
penanggung jawab shiff.

Perawat dibagi tugas


berdasarkan beberapa
intervensi asuhan keperawatan
yang dilakukan, dilaksanakan
di Indonesia ketika pendidikan
4 Fungsional perawat belum di didik di
perguruan tinggi. Sampai saat
ini dibeberapa rumah sakit
daerah terpencil di Indonesia
masih diterapkan

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

36
Fase Pra-orientasi :
1. Mempersiap-kan fisik dan
mental
2. Mengetahui nama pasien
3. Mengetahui diagnosa medis
4. Mengetahui asal pasien

Fase Orientasi
Tahapan
1. Memberi salam
komunikasi 1. Mustikasari,
2. Menjelaskan intervensi
layanan (2012). Komunikasi Terapeutik;
3. Melakukan informed
keperawatan Jakarta: EGC
consent (tindakan invasive)
1 Komunikasi
dalam 2. Stuart and
Fase kerja
Organisasi a. Sundden. (2008). Komunikasi
1. Melakukan intervensi sam
Horizontal Teurapeutik, Jakarta: EGC
bil tetap berkomunikasi
b. Vertikal
2. Melakukan manajemen
nyeri/distraks

Fase terminasi :
1. Mengevaluasi keadaan
pasien
2. Mengatakan selesai
3. Mengucapkan terimakasih

No Sub Topik Elemen Referensi

Mencuci tangan a. Saat mau melakukan 1. Nursalam.


(hand washing dan
tindakan (2012). Kepemimpinan dan
1 five moment)
b. Saat setelah kontak Manajemen Jakarta;
dengan pasien EGC
c. Saat terkena cairan dari
Taat SOP yang pasien 2. Potter and Ferry.
2 berlaku dalam d. Saat terkena produck (2010). Fundamental of
setiap intervensi darah pasien Nursing, Jakarta:

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

37
I. 4. Kajian SWOT Analisis Selalu melaku-
e. Setelah melakukan EGC
intervensi
kan teknik
aseptic dan anti
Implementasi 10 SOP
septic dalam
terbesar di setiap ruang
3 melakukan
rawat
interv
ensi
keper
awatan

I. 2. Implementasi fungsi-fungsi manajemen

I. 5. Model Asuhan Keperawatan

I. 3. Komunikasi efektif dalam pelayanan keperawatan

I. 6. Focus patient safety


I. 7. Manajemen konflik ploma 3 dengan berbagai usia. Tidak ada kejadian

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

38
No Sub Topik Elemen Referensi yang diluar kendali pada waktu sebelumnya.
1. Gillies. (2004).
Nursing Management: A System
Approach.
Pertanyaan soal:
Philadelphia: WB Saunders
a. Kompromi/
Company
negosiasi;
b. Kompetisi,
Apakah gaya kepemimpinan yang di tepat
Strategi-strategi 2. Nursalam.
c. Akomodir
1 penyelesaian
konflik
d. Smoothing/instrospeksi diri,
(2012). Kepemimpinan dan diterapkan dalam situasi tersebut?
Manajemen Jakarta;
e. Menghindar
EGC
f. Kolaborasi
g. Avoiding
3. Potter and Ferry. Pilihan jawaban:
(2010).
Fundamental of Nursing,
Jakarta: EGC
I. 8. Mutu pelayanan keperawatan a.
otoriter
No Sub Topik Elemen Referensi

Teknik aseptic a. Komitmen menggunakan 1. Nursalam.


b. leizes faire
dan anti septic; SOP dalam setiap intervensi (2012). Kepemimpinan dan
cairan keperawatan Manajemen. Jakarta; EGC
1
desinfektan dan b. Pwelaksanaan cuci tangan c. demokratis
desifeksi b. SOP 6 langkah 2. Potter and Ferry.
sesuai pedoman c. Angka flebitis (2010). Fundamental of Nursing.
yang berlaku Jakarta: EGC
d.
e.
Pasien jatuh
Kejadian
d. partisipatif
Decubitus
Focus
f. Bed Occupying
pa
tient safety;
Rate (BOR) dan Length of
Stay (LOS)
e. militeristik
fi
2
ve moment,
hands scrub,
ha Rasional:
nd washing

Indikator mutu
3 layanan Rasional A : diterapkan dalam situasi kritis dan
keperawtan
memberikan instruksi secara tegas
Akreditasi
rumah
sakitteknik
aseptic dan anti
Rasional B : karena memimpin tidak mempunyai
4 septic; cairan
desinfektan dan kemampuan dalam membuat kepu-
desifeksi b. SOP
sesuai pedoman
yang berlaku I. 9. Pengelolaan SDM Rumah sakit tusan, atau
sedang menguji kemam-
No Sub Topik Elemen Referensi
puan staf
A. Pelatihan 1. Gillies. (2004).
B. Seminar Nursing Management: A System
Pembinaan
1
SDM Perawat
C. Workshop
D. Studi lanjut
Approach.
Philadelphia: WB Saunders
Rasional C : selalu menghargai pendapat staf
E. Job Carier Company
dan meminta pendapat staf sebelum membuat
2. Nursalam.
(2012). Kepemi- keputusan. Memerlukan proses lama. Tidak cocok
Rumus yang sering digunakan mpinan dan Manajemen.
Perhitungan dalam perhitungan SDM Jakarta; EGC
untuk tugas rutin dan jangka pendek
jumlah
Keperawatan adalah
2 kebutuhan
1. Rumus Giilies 3.Potter and Ferry. (2010).
tenaga
keperawatan: 2. Rumus Douglas Fundamental of Nursing. Rasional D : menghargai kompetensi yang ada,
3. Rumus depkes Jakarta: EGC
1) Total care: seluruh aktivitas
dan kebutuhan di bantu oleh
cocok untuk anggota yang berpengalaman yang
perawat atau keluarga
2) Partial Care; sebagaian
sudah sesuai tuntutan manajemen
aktivitas dan kebutuhan
Perhatikan
3 dibantu perawat dan
kondisi pasien:
keluarga
3) Minimal care; hanya
Contoh Soal Rasional E : melakukan komando
sebagaian aktivitas dan tanpa mem-
kebutuhan dibantu perawat
dan keluarga
beri kesempatan untuk mengemu-
Ners baru bekerja 6 bulan diminta menjadi ketua kan pendapat. Tidak cocok untuk
regu sementara di bangsal rawat inap mengganketua regu sementara

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

39
tikan ketua regu yang izin mendadak. Anggota regu
adalah perawat lama dengan pendidikan diKunci
Jawaban: C

Referensi

Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan Manajemen.


Jakarta; EGC

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

40
BAB V
SOAL LATIHAN
Latihan Soal Keperawatan Gawat Darurat Pilihan Jawaban:

1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun, dengan a. authonomy dan beneficence


keluhan demam & flu marah-marah kepada b. beneficence dan justice
perawat triase UGD karena merasa lambat c. justice dan nonmaleficence
mendapatkan pelayanan medis padahal d. nonmaleficence dan fidelity
sudah menunggu selama ± 30 menit dan e. fidelity dan authonomy
melihat perawat lebih mendahulukan pasien
yang baru datang. Perawat kemudian
3. Seorang perawat UGD menerima 5
menjelaskan bahwa pasien yang masuk ke
kunjungan pasien secara bersamaan. Pasien
UGD akan di prioritaskan berdasarkan
pertama, seorang nenek yang mengeluh
tingkat kegawatannya dan kondisi yang
sesak napas; Kedua, pasien laki-laki dengan
mengancam nyawa.
riwayat ACS dan mengalami nyeri dada yang
Pertanyaan soal: menyebar sampai ke leher dan lengan kiri;
Ketiga, anak balita dengan suhu 40oC dan
Apakah prinsip etik yang dilaksanakan oleh mengalami kejang tonik-klonik; Pasien
perawat tersebut? keempat dan kelima, suami istri yang
Pilihan Jawaban: mengalami kecelakaan dimana sang suami
mengalami fraktur terbuka pada mid shaft
a. justice
tibia kanan, sedangkan sang istri mengalami
b. veracity
trauma kepala dan tampak apatis.
c. autonomy
d. beneficence Pertanyaan soal
e. non-maleficence
Manakah pasien yang perlu mendapatkan
pertolongan prioritas pertama?
2. Seorang laki-laki 45 tahun di rawat di ICCU Pilihan Jawaban:
dengan Sindrom Koroner Akut (SKA). Pada
a. pasien pertama
saat perawat melakukan observasi TTV,
b. pasien kedua
pasien tiba-tiba mengeluh nyeri dada dan
c. pasien ketiga
kemudian mengalami henti jantung. Perawat
d. pasien keempat
akan melakukan RJP namun keluarga
e. pasien kelima
keberatan dan menolak tindakan tersebut
dilakukan meskipun sudah diberikan
penjelasan, dengan alasan supaya pasien bisa
4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke
meninggal dengan tenang.
UGD dengan keluhan sakit kepala dan tidak
Pertanyaan soal: bisa tidur. Pasien tampak tidak tenang,
mondar-mandir di depan loket triase dan
Apakah dilema etik yang dialami oleh marah-marah kepada petugas triase karena
perawat? merasa lambat dilayani. Riwayat pasien
sering mendengar suara-suara yang tidak untuk mengekplorasi pengalaman dan
jelas dan pernah dirawat di fasilitas perasaan voluntir. Karena kesulitan dalam
kesehatan jiwa. Pertanyaan soal memperoleh partisipan, perawat tersebut
Apakah kategori triase yang sesuai untuk bertanya kepada partisipan yang ada
pasien tersebut? kemungkinan calon partisipan lainnya
yang juga mengalami masalah yang sama.
Pilihan jawaban
a. resusitasi Pertanyaan soal
b. emergency Apakah metode sampling yang diaplikasikan
c. urgent oleh perawat tersebut?
d. semi-urgent
e. non-urgent Pilihan jawaban

a. total sampling
b. snowball sampling
5. Seorang perawat bekerja di UGD
c. purposive sampling
menemukan fenomena banyaknya hasil
d. theoretical sampling
triage pasien yang kurang sesuai, terkadang
e. consecutive sampling
undertriage atau overtriage. Perawat
tersebut berencana melakukan penelitian
untuk mengetahui tingkat pengetahuan
7. Dalam keadaan bencana ditemukan korban
perawat UGD tentang triage dengan
laki-laki. Pada saat pengkajian ditemukan
menyebarkan kuesioner yang berisi
jejas pada kepala dan paha kiri, airway paten,
skenario-skenario kasus triage.
tetapi korban tidak bernapas dan tidak
Pertanyaan soal teraba nadi karotis.

Apakah desain yang sesuai untuk penelitian Pertanyaan soal


tersebut?
Apakah kategori triase untuk korban
Pilihan jawaban tersebut?

a. cohort Pilihan jawaban


b. qualitative
a. merah
c. experiment
b. biru
d. case control
c. hijau
e. cross-sectional
d. hitam
e. kuning
6. Seorang perawat menemukan tingginya
risiko kejadian Secondary Traumatic Stress
8. Seorang petugas triase bencana menemukan
Disorder (STSD) pada voluntir yang telah
korban dengan fraktur tertutup pada lengan
berpartisipasi pada penanganan bencana
serta vulnus laserasi dan perdarahan pada
tsunami. Perawat akan melakukan penelitian
dahi akibat tertimpa reruntuhan rumah.
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

35
Pertanyaan soal
Pasien masih sadar dan dapat berjalan
sendiri. Apakah tindakan yang harus dilakukan
perawat selanjutnya?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah kategori triase korban tersebut?
a. Memastikan patensi airway
Pilihan jawaban b. Melakukan pemeriksaan pernapasan
a. merah c. Membaringkan pasien ke posisi
b. biru pemulihan
c. hijau d. Melanjutkan pemberian ventilasi saja
d. hitam setiap 6 detik
e. kuning e. Melanjutkan pemberian kompresi &
ventilasi (30 : 2)

9. Ditemukan korban laki-laki berusia 35 tahun


tidak sadar yang dicurigai terkena serangan 11. Seorang wanita hamil mengalami sumbatan
jantung. Pada pengkajian primer korban total saluran pernapasan akibat tersedak
tidak berespon terhadap nyeri & palpasi sebutir bakso. Korban masih sadar, tampak
nadi karotis tidak teraba. pucat dan cemas serta memegang lehernya.

Pertanyaan soal Pertanyaan soal

Berdasarkan AHA 2015, apakah tindakan Apakah teknik yang paling tepat untuk
yang harus dilakukan oleh penolong menolong korban tersebut?
selanjutnya?
Pilihan jawaban
Pilihan jawaban
a. back blow
a. Melakukan kompresi dada 30 x b. chest thrust
b. Melakukan bantuan ventilasi 2x c. abdominal thrust
c. Melihat, dengar dan rasa pernapasan d. finger cross & sweep
klien e. resusitasi jantung paru
d. Membuka airway dengan head tilt
chin lift
12. Ditemukan korban laki-laki berusia 30 tahun,
e. Mereposisi tangan dan memeriksa
akibat kecelakaan lalu lintas. Pengkajian
kembali nadi karotis selama 10 detik
primer klien tidak sadar dan tampak luka
laserasi dan perdarahan pada area hidung dan
10. Perawat melakukan bantuan hidup dasar mulut. Klien tidak berespon terhadap nyeri,
kepada pasien yang mengalami henti
tidak bernapas dan tidak teraba nadi karotis.
jantung. Setelah 5 siklus, dilakukan evaluasi
Pertanyaan soal
dan sudah teraba denyutan nadi karotis.

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

36
Berdasarkan AHA 2010, apakah tindakan Korban dicurigai mengalami cedera tulang
prioritas pada kasus tersebut? belakang.

Pilihan jawaban Pertanyaan soal

a. Tidak melakukan BHD Apakah alat mobilisasi yang paling sesuai


b. Melanjutkan BHD tanpa pemberian untuk mengevakuasi korban tersebut?
ventilasi
Pilihan jawaban
c. Menunggu bantuan tim kesehatan
yang lebih kompeten a. scoop stretcher
d. Membersihkan area mulut dan hidung b. basket stretcher
lalu memberikan bantuan ventilasi c. short spine board
e. Mengunakan face shield untuk d. long spine board
menghindari kontak langsung dengan e. Kendrick Extrication Device (KED)
sekresi klien

15. Seorang laki-laki berusia 45 tahun diantar ke


13. Seorang perawat prehospital menemukan
UGD oleh keluarga dengan keluhan nyeri
korban dengan trauma multiple. Korban
dada tembus ke belakang. Pada saat
dalam kondisi tidak sadar, tampak darah
pengkajian, pasien tiba-tiba tidak sadar,
keluar dari hidung dan mulut dan masih ada
tampak tidak bernapas dan tidak teraba nadi.
pergerakan dada dan usaha bernapas.
RJP diinisiasi oleh tim resusitasi dan
Pertanyaan soal selanjutnya memasang monitoring jantung
dengan gambaran asystole:
Apakah tindakan prioritas pada kasus
tersebut? Pertanyaan soal

Pilihan jawaban Apakah tindakan prioritas yang harus


dilakukan selanjutnya?
a. melakukan suction
b. memanggil bantuan Pilihan jawaban
c. memasang semi-rigid cervical collar
a. memberikan injeksi IV. adrenalin 1
d. membuka airway dengan teknik jaw
mg
trust
b. melanjutkan RJP sampai 5 siklus
e. memasang Oro-Pharingeal Airway
c. melakukan flat line protocol
(OPA)
d. memeriksa nadi karotis
e. melakukan dc shock
14. Seorang petugas triase bencana menemukan
korban trauma dengan kondisi masih sadar,
16. Seorang anak, berusia 6 tahun diantar ke
frekuensi napas 22x/menit dan frekuensi nadi
UGD setelah mengalami henti napas akibat
96x/menit. Korban mengeluh tidak bisa
tenggelam di kolam renang. Orang tuanya
menggerakkan extremitas bagian bawahnya.
menyatakan anaknya masih bernapas dan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

37
masih teraba nadi sesaat sebelum sampai ke d. memeriksa nadi karotis
RS. Setelah 5 siklus RJP, dilakukan evaluasi e. melakukan dc shock
dan masih belum teraba denyutan nadi karo- 18. Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke
tis. Selanjutnya airway definitive dengan UGD dengan ambulance setelah mengalami
ETT telah berhasil dilakukan. cedera kepala akibat kecelakaan bermotor.
Keadaan umum pasien sadar tetapi mudah
Pertanyaan soal
tertidur, membuka mata bila dipanggil,
Apakah tindakan yang harus dilakukan bicara tidak koheren dan meracau sendiri
perawat selanjutnya? tapi masih dapat melokalisasi nyeri.

Pilihan jawaban Pertanyaan soal

Berapakah nilai GCS maksimal untuk pasien


a. Melakukan tindakan defibrilasi 2
tersebut?
Joule/Kg BB
b. Melanjutkan pemberian ventilasi saja Pilihan jawaban
setiap 3 detik
c. Melanjutkan pemberian kompresi & a. 9
ventilasi (15:2) b. 10
d. Melanjutkan pemberian kompresi & c. 11
ventilasi (30:2) d. 12
e. Melanjutkan kompresi 100-120x/ e. 13
menit & ventilasi 20x/menit

19. Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke


17. Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat UGD dengan ambulance setelah mengalami
diruang ICCU dengan STEMI. Terpasang cedera kepala akibat kecelakaan bermotor.
monitoring jantung dengan gambaran Setelah dilakukan pemeriksaan CT-scan,
berikut: pasien didiagnosis mengalami edema
cerebral dan diprogramkan untuk
osmoterapi IV.
Manitol 20% 0.5 gr/kg BB/6 jam.

Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang harus dilakukan
Apakah tindakan prioritas yang harus
sebelum pemberian obat tersebut?
dilakukan selanjutnya?
Pilihan Jawaban
Pilihan jawaban
a. mengukur frekuensi nadi
a. memberikan injeksi IV. Amiodaron
b. mengukur tekanan darah
300 mg
c. mengukur saturasi oksigen
b. melanjutkan rjp sampai 5 siklus
d. memonitor status kesadaran
c. melakukan flat line protocol

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

38
e. mengukur frekuensi napas e. karakteristik cairan
20. Pasien perempuan berusia 35 tahun diantar 22. Seorang perempuan berusia 35 tahun
ke UGD dengan ambulance setelah mengaku sering mengalami sesak napas saat
mengalami luka bakar derajat IIB pada terpapar debu atau jika terlalu lelah dan
daerah dada, perut dan kedua tangan cemas. Hasil pengkajian mendapatkan data
akibat tersiram air panas 30 menit yang lalu. pernapasan cuping hidung, suara paru
Diketahui berat badan pasien 50 Kg. ronkhi, batuk tidak produktif, frekuensi
napas 32x/menit, frekuensi nadi 88x/menit
Pertanyaan soal
dengan suhu 37,70C.
Berapakah kebutuhan resusitasi cairan 8 jam
Pertanyaan soal
pertama pasien tersebut berdasarkan formula
Parkland-Baxter? Apa masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. 1800 ml
b. 2700 ml a. perfusi perifer tidak efektif
c. 3600 ml b. pertukaran gas tidak efektif
d. 5400 ml c. bersihan jalan napas tidak efektif
e. 7200 ml d. perubahan suhu tubuh
e. risiko kecemasan

Latihan Soal KMB


23. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di
21. Seorang laki-laki berusia 36 tahun di
ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
diagnosis hemothorak sehingga dipasang
dan batuk. Frekuensi napas 33x/menit, ada
water sealed drainage. Catatan observasi
retraksi otot sela iga, dan ditemukan ronkhi
menunjukan produksi cairan tertampung diseluruh area paru. Saturasi oksigen 90%
pada botol semakin berkurang setiap dan tes sputum BTA (Bakteri Tahan Asam)
harinya. Di hari ke-5 Pasien mengeluh hasilnya positif.
sesak, frekuensi napas 34x/menit dan 50cc
cairan tertampung dalam botol. Pertanyaan soal :

Pertanyaan soal Apa rencana tindakan utama pada kasus


tersebut?
Apa evaluasi yang harus dilakukan pada
kasus tersebut? Pilihan jawaban :

Pilihan Jawaban a. pengaturan posisi semi fowler


b. kolaborasi pemberian oksigen
a. gerakan dada c. bantu pasien untuk batuk produktif
b. riwayat sesak
d. lakukan tindakan postural drainase
c. kebersihan botol
e. ajarkan teknik bernapas diafragma
d. posisi ujung selang
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

39
24. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat c. frekuensi nadi
di ruang penyakit dalam dengan keluhan d. denyutan dada kiri keluhan nyeri
sesak dan pucat setelah buang air besar. Hasil kepala
pengkajian: Pasien tidak mampu berjalan 26. Seorang laki-laki berusia 40 tahun pada hari
lebih dari 5 meter karena merasa sesak napas kedua dirawat di ruang penyakit dalam,
dan pusing, riwayat hipertensi sejak 5 tahun. masih mengalami nyeri dada hebat ketika
Semua keluhan hilang setelah beristirahat beristirahat. Hasil pengkajian: TD 130/95
selama 30 menit dengan TD 110/70mmHg. mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, dan
frekuensi napas 24x/menit. Hasil
Pertanyaan soal
pemeriksaan: EKG elevasi pada Segmen ST,
Apa intervensi keperawatan utama pada sedangkan pemeriksaan enzim jantung
kasus tersebut? belum ada hasilnya.

Pilihan Jawaban Pertanyaan soal :

a. pembatasan cairan Apa intervensi keperawatan pada kasus


b. pemberian oksigen tersebut?
c. modifikasi pola defekasi
Pilihan jawaban :
d. pembatasan aktivitas
e. observasi tekanan darah a. pembatasan aktivitas
b. manajemen nyeri dada
c. pantau tanda-tanda vital
25. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat
d. penuhi kebutuhan oksigen
hari kedua di ruang penyakit dalam, dengan
e. periksa ulang tes diagnostik
keluhan nyeri kepala dan pusing. Hasil
pemeriksaan: TD 150/90 mmHg dan
frekuensi nadi 100x/menit. Terlihat 27. Seorang laki-laki berusia 40 tahun mengeluh
denyutan halus di dada kiri pada area garis nyeri dada seperti tertimpa benda berat.
tengah clavicula sela iga 4 sesuai frekuensi Nyeri dirasakan terus menerus yang
nadi. menyebar ke leher dan punggung. Nyeri
bertambah saat beraktivitas dan berkurang
Pertanyaan soal
dengan beristirahat. Pasien sudah
Apa indikator evaluasi pada kasus tersebut? mendapatkan obat anti aritmia dan anti nyeri
serta monitor EKG menunjukan segmen ST
Pilihan Jawaban
elevasi.
a. lama perawatan
Pertanyaan soal :
b. tekanan darah

e.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

40
Apa tujuan perawatan pada kasus tersebut? Apa kriteria hasil untuk masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
Pilihan jawaban :
a. mampu beraktivitas tanpa nyeri
b. periode waktu istirahat bertambah a. aktivitas meningkat
c. nyeri dada berkurang sampai hilang b. suhu tubuh menurun
d. segmen ST kembali isoelektris c. tekanan darah normal
e. masa perawatan memendek d. frekuensi nadi normal kebersihan diri
28. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang terpenuhi
ke poliklinik mengeluhkan diare dan sakit 30. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di
perut sejak satu hari yang lalu. Hasil ruang neurologi dengan diagnosis CKR.
pengkajian: perut teraba tegang, bising usus Hasil pengkajian: kesadaran kompos mentis,
25x/ menit dan diare 6-8 kali, turgor kulit kekuatan otot 5555/5555. Pasien
tidak elastis, frekuensi nadi 110x/menit dan mempertahankan posisi berbaring telentang
TD 125/80mmHg. selama tiga hari dan mengeluh pusing jika
berubah posisi ke duduk. Tekanan darah
Pertanyaan soal
saat berbaring 110/80 mmHg dan ketika
Apa intervensi keperawatan yang harus duduk 90/60 mmHg.
dilakukan pada kasus tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Apa implementasi keperawatan pada kasus
a. manajemen nyeri tersebut?
b. pemantauan tanda vital
Pilihan Jawaban
c. pengukuran produksi urin
d. pemasangan cairan intra vena a. latihan gerak sendi
e. pemeriksaan karakteristik feses b. merubah posisi tidur
c. latihan gerak bertahap
d. mengobservasi tekanan darah
29. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat
e. kolaborasi program fisioterapi
di ruang penyakit dalam dengan typoid hari
kedua. Hasil pengkajian: Pasien bedrest,
suhu tubuh meningkat 38,50C sampai 31. Seorang laki-laki berusia 25 tahun baru saja
39,50C, TD 100/70mmHg dan frekuensi nadi dipindahkan dari unit gawat darurat ke ruang
110x/menit. Pasien mengeluh sering perawatan penyakit saraf. Pasien menjawab
berkeringat terutama setelah minum obat. saat dipanggil namanya dan berkata bahwa ia
sangat mengantuk dan pusing. Skor Glasgow
Pertanyaan soal :
e.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

41
Coma Scale (GCS) 12, terdapat luka di pembedahan lensa matanya yang kedua kali.
kepala yang telah ditutup dan tidak Pasien dirawat di ruang perawatan kelas 3
menunjukan tanda perdarahan yang bersama 5 pasien lainnya. Pasien berbagi
berlanjut. fasilitas bersama dengan pasien lainnya.
Pasien harus berjalan sekitar 10 meter
Pertanyaan soal
untuk ke kamar mandi.
Apa implementasi keperawatan utama pada
Pertanyaan soal
kasus tersebut?
Apa tujuan perawatan prioritas pada kasus
Pilihan Jawaban
tersebut?
a. meninggikan daerah kepala
Pilihan Jawaban
b. perawatan luka berkala
c. membatasi gerakan pasien a. cemas akibat bedah tidak terjadi
d. mengobservasi skor GCS b. risiko cedera tidak terjadi
e. mengobservasi perdarahan c. kemampuan gerak terjaga
32. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa d. kebutuhan informasi terpenuhi
keluarga karena di rumah mengalami kejang- kebutuhan kebersihan diri terpenuhi
kejang. Hasil pengkajian: kaku kuduk, suhu 34. Seorang perempuan berusia 48 tahun datang
400C, dan Skor Glasgow Coma Scale 9. ke poliklinik kontrol rutin. Hasil pengkajian:
Pasien direncanakan dilakukan pemeriksaan BB 80kg dengan TB 160cm. Terapi insulin
cairan spinal. telah diberikan sejak satu bulan. Hasil
pengkajian: kadar gula darahnya berkisar
Pertanyaan soal
antara 200 mg/dl sampai 250mg/dl. Pasien
Apa intervensi perawatan prioritas pada telah mengurangi konsumsi karbohidrat dan
kasus tersebut? malas berolahraga.

Pilihan Jawaban Pertanyaan soal

a. pantau suhu tubuh Apa intervensi keperawatan yang prioritas


b. ciptakan lingkungan yang aman pada kasus tersebut?
c. monitor tingkat kesadaran
Pilihan Jawaban
d. lakukan perawatan isolasi
e. libatkan keluarga dalam perawatan a. tingkatkan aktivitas
b. awasi terapi insulin
c. atur porsi makanan
33. Seorang perempuan berusia 65 tahun sudah
d. turunkan berat badan
dijadwalkan 3 hari lagi untuk menjalani
e. awasi kadar gula darah
e.

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

42
35. Seorang laki-laki berusia 47 tahun baru saja
mengetahui bahwa dirinya didiagnosis
diabetes mellitus. Luka bekas garukan kuku
sulit sembuh sehingga infeksi yang semakin
luas dan pada akhirnya setinggi mata kaki
harus diamputasi. Pasien terlihat sedih dan
berulangkali bertanya tentang cara lain selain
pembedahan.

Pertanyaan soal :

Apa jawaban yang paling tepat disampaikan


ke pasien?

Pilihan jawaban:

a. “ Sebaiknya bapak bersabar dan


berdoa saja ”
b. “ Keputusan ini terbaik dan tidak bisa
dihindari ”
c. “ Dokter sudah memutuskan dengan
matang ”

e.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

43
d. “ Bapak tidak boleh berpikir yang Apakah masalah keperawatan prioritas pada
lain-lain ” kasus tersebut?
e. “ Diskusikan kembali dengan Pilihan Jawaban :
keluarga “
a. Kerusakan integritas kulit
b. Kelebihan cairan tubuh
36. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat c. Gangguan rasa nyaman
di ruang bedah paska debridemen karena d. Gangguan perfusi jaringan perifer
fraktur tibia fibula dekstra tertutup pada hari e. Perubahan pola kemih
ke dua. Pasien terpasang backslap yang
dibalut dengan elastis verban. Hasil
pengkajian: Pasien mengeluh nyeri dan 38. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di
CRT jari kaki kanan lebih dari dua detik, ruang penyakit dalam dengan diagnosis kolik
terasa baal dan nadi dorsalis pedis renal. Hasil pengkajian nyeri di area
melemah. pinggang menyebar ke bagian atas simpisis
pubis dengan skala 8 dari 10, terkadang
Pertanyaan soal nyeri saat berkemih dengan jumlah normal
dan tampak kemerahan dalam urin. Hasil
Apa intervensi keperawatan prioritas pada
Ultrasonografi menunjukan ada batu di
kasus tersebut?
Ureter.
Pilihan Jawaban
Pertanyaan Soal :
a. melakukan pijatan pada jari
Apakah masalah keperawatan prioritas pada
b. memberikan kompres hangat
kasus tersebut?
c. melonggarkan ikatan bidai
d. mempersiapkan pembedahan Pilihan Jawaban :
e. meninggikan kaki yang fraktur
a. nyeri akut
b. cemas
37. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di c. perubahan pola eliminasi urin
ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak d. defisit volume cairan
dan bengkak di seluruh tubuh. Hasil e. obstruksi saluran kemih
pengkajian pasien mengeluh sesak dan
badan terasa berat, gatal, piting edema
+3, produksi urin 500 cc/24 jam, BB 60 Kg, 39. Seorang perempuan berusia 20 tahun
TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 90 tersiram air panas di dada, perut, dan tangan.
x/menit, frekuensi napas 30 x/menit. Hasil Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri 5
laboratorium ureum 180mg/dl, kreatinin dari 10 dengan pemberian analgetik drip,
7mg/dl, Hb 8g/dl. kulit tampak merah dan terdapat bullae, TD
90/60, frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi
Pertanyaan Soal : napas 28 x/menit, BB 60 kg, mukosa bibir
kering dan produksi urin 100 cc/6 jam.

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

44
Pertanyaan Soal : 41. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat
dengan diagnosis Pansitopenia yang belum
Apakah masalah keperawatan yang prioritas
diketahui penyebabnya. Selama perawatan
pada kasus tersebut?
telah diberikan tranfusi darah sebanyak 2
Pilihan Jawaban : kantong darah karena nilai Hb saat itu 6 mg/

a. nyeri akut dl. Hasil pengkajian saat ini Hb 9,5 mg/dl


b. kerusakan integritas kulit dan diijinkan pulang besok.
c. gangguan pola eliminasi urin
d. defisit volume cairan Pertanyaan soal :
e. risiko infeksi Apakah edukasi yang tepat diberikan pada
kasus tersebut?
40. Seorang perempuan berusia 25 tahun
Pilihan jawaban :
melakukan pemeriksaan tes HIV atas
kemauannya sendiri. Pasien ingin mencari a. informasi jenis diet
tahu penyebab diare dan sariawan yang b. pembatasan aktivitas
dideritanya sulit sembuh. Hasil pengkajian c. penjadwalan kunjungan ulang
pasien terlihat kurus, menikah dan tidak d. pemeriksaan kadar Hb secara teratur
pernah melakukan perilaku seks bebas. Hasil e. peningkatan peran keluarga
tes menunjukkan positif HIV, namun pasien
belum mengetahui dan bertanya tentang
hasilnya tersebut ke perawat.
Latihan Soal Keperawatan Anak
Pertanyaan soal
42. Seorang anak perempuan usia 2 tahun
Apakah respons perawat yang tepat pada
dibawa ke UGD dengan keluhan sesak napas.
kasus tersebut?
Hasil pengkajian didapatkan: retraksi
Pilihan Jawaban intercostae, frekuensi nadi 120x/menit,
frekuensi napas 40x/menit, suhu 37,6o C.
a. “Sepertinya anda harus menghadapi
persoalan ini sendiri!” Pertanyaan soal:
b. “Anda harus siap dengan berbagai
Apakah tindakan utama pada kasus di atas?
kemungkinan!“
c. “Tenang saja, semuanya akan Pilihan jawaban:
berakhir dengan baik!”
d. “Saya bisa merasakan kesedihan a. monitor irama pernapasan
anda“ b. monitor pergerakan dinding dada
e. “Saya menyesal harus c. posisikan klien semifowler
menyampaikan berita buruk ini” d. berikan terapi oksigen
e. monitor kesadaran

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

45
43. Seorang anak perempuan usia 2 tahun datang e. gangguan nutrisi kurang dari
bersama ibunya di UGD dengan keluhan kebutuhan
sering mengalami gusi berdarah dan
mimisan. Hasil pengkajian: Keadaan umum
45. Anak laki-laki usia 6 bulan dibawa orang
lemah, konjungtiva pucat, tanda biru pada
tuanya ke rumah sakit dengan keluhan
lengan dan jari-jari tangan, frekuensi napas
mengalami pucat dan kebiruan di sekitar
27x/ menit, frekuensi nadi 120x/menit, Suhu
mulut.
37,6 oC, BB 8 kg, Hb 8,3 gr/dl, RBC 2,8 106
/uL. Pertanyaan soal: Hasil pengkajian: saat menetek anak sering
mengalami kebiruan, kebiruan di kuku
Apakah masalah keperawatan utama pada
jari, dan sianosis pada sekitar mulut.
kasus di atas?
Frekuensi nadi 110x/menit, suhu 36,8 0 C.
Pilihan jawaban:
Pertanyaan soal:
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang
Apakah masalah utama pada kasus tersebut
dari kebutuhan tubuh
tersebut?
b. Ketidakefektifan perfusi
jaringan Pilihan jawaban:
perifer
a. gangguan pertukaran gas
c. Risiko perdarahan
b. gangguan perfusi jaringan
d. Hipertermi
c. bersihan jalan napas tidak efektif
e. Keletihan
d. gangguan pola napas
e. penurunan curah jantung
44. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa
ibunya ke UGD dengan keluhan sesak napas,
46. Seorang anak usia 4 tahun dibawa ke UGD
nafsu makan turun. Hasil pengkajian: suara
dengan keluhan terdapat luka tertusuk paku.
murmur, ekstremitas dingin, CRT > 3
Hasil Pengkajian: terdapat trismus, rhisus
detik, frekuensi napas 24x/menit. Ibu
sardonikus, epistotonus, ronkhi diseluruh
mengatakan saat melakukan aktifitas anak
area paru, stridor. Ibu mengatakan anak
mudah lelah dan semakin sesak.
tidak pernah diimunisasi.
Pertanyaan soal:
Pertanyaan soal:
Apakah masalah keperawatan utama pada
Apakah intervensi utama pada kasus
kasus di atas?
tersebut?
Pilihan jawaban:
Pilihan jawaban:
a. intoleransi aktifitas
a. kolaborasi tracheostomi
b. gangguan pola napas
b. suction
c. gangguan pola tidur
c. pendidikan kesehatan: imunisasi
d. penurunan curah jantung
d. memberikan penghalang tempat tidur
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

46
e. pemasangan NGT e. ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit

47. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dibawa


ibunya ke UGD dengan keluhan kejang 2 kali 49. Seorang anak perempuan berusia 9 tahun di
selama 3 menit. Hasil pengkajian: kesadaran rawat di ruang anak sejak 3 hari yang lalu.
somnolen, batuk, rokhi, frekuensi napas Hasil pengkajian: kedua ekstrimitas
22x/menit, frekuensi nadi 100x/menit, suhu edema, wajah sembab, mual, anak hanya
39.6 ºC. menghabiskan ¼ porsi makanannya, kulit
mengkilat, anak tampak lemah, anak hanya
Pertanyaan soal:
tirah baring, jumlah urine berkurang. Anak
Apakah masalah keperawatan pada kasus mengatakan ingin segera sembuh dan bisa
tersebut? sekolah kembali. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan albumin 1,8 gr/dL.
Pilihan jawaban:
Pertanyaan soal:
a. hipertermi
b. risiko cidera Apakah masalah keperawatan utama pada
c. risiko kejang berulang kasus tersebut?
d. ketidakefektifan bersihan jalan napas
Pilihan jawaban:
e. risiko gangguan perfusi jaringan otak
a. ansietas
b. intoleransi aktifitas
48. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dirawat
c. gangguan konsep diri
di Ruang anak dengan syndrome nefrotik.
d. kelebihan volume cairan
Hasil pengkajian: Anak tampak lemas,
e. nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
edema bilateral kedua ekstremitas bawah,
edema periorbital, frekuensi nadi 88x/
menit; frekuensi napas 28x/menit; TD 50. Anak perempuan berusia 18 bulan di bawa
100/66mmHg. Hasil labortaorium: Hb 10.5 ibunya ke UGD dengan keluhan BAB 10
g/dl, HCT 33%, Proteinuria 2+ Pertanyaan kali sehari konsistensi cair. Hasil
soal: pengkajian didapatkan: turgor kembali
tidak elastis, ubun-ubun cekung, frekuensi
Apakah masalah keperawatan utama pada
nadi 112x/menit, frekuensi napas 33 x/menit,
kasus tersebut?
suhu 37,7°C.
Pilihan jawaban:
Pertanyaan soal
a. intoleransi aktivitas
Apakah tindakan keperawatan utama pada
b. gangguan integritas kulit
kasus tersebut?
c. gangguan pola eleminasi
d. kelebihan volume cairan Pilihan jawaban

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

47
a. beri larutan rehidrasi oral sedikit tapi Apakah masalah keperawatan utama pada
sering kasus di atas?
b. observasi intake dan output cairan
Pilihan jawaban
c. kaji toleransi pemberian makanan
d. beri cairan infuse a. nyeri akut
e. timbang BB anak
b. hipertermia
51. Seorang ibu membawa batita laki laki usia 2
c. intoleransi aktivitas
tahun ke poli anak dengan keluhan diare 8x/
d. risiko perdarahan
hari disertai muntah 4x/hari. Hasil
e. risiko infkesi
pengkajian: keadaan umum lemah, mukosa
53. Seorang anak perempuan usia 10 tahun
bibir kering, kulit disekitar anus tampak
dirawat di ruang anak dengan keluhan
kemerahan, turgor kulit tidak elastis, anak demam dan pusing. Hasil pengkajian:
terlihat malas minum. Anak selalu tampak lemas, mual dan terdapat ptekie.
menangis jika didekati perawat. Pertanyaan Anak sempat mimisan sebelum dibawa ke
soal rumah sakit. Anak telah mendapat
rehidrasi untuk mencegah syok.
Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus tersebut? Pertanyaan soal

Pilihan jawaban Apa yang harus dievaluasi pada kasus


tersebut?
a. nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. kekurangan volume cairan tubuh Pilihan jawaban
c. gangguan integritas kulit
a. turgor kulit
d. risiko tinggi infeksi
b. suhu tubuh
e. ansietas
c. tekanan darah
d. frekuensi napas
52. Seorang anak perempuan usia 6 tahun e. bising usus
dirawat diruang anak, dengan keluhan nyeri
sendi dan tulang, letih, tidak mau makan,
54. Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa
perdarahan gusi dan hidung, tiap 3 bulan
ibunya ke puskesmas dengan keluhan anak
anaknya selalu opname. Hasil pengkajian:
belum bisa berjalan. Ibu mengatakan anak
keadaan umum lemah, nyeri sendi dan
belum pernah dilakukan pemeriksaan
tulang skala 8, adanya pembesaran hati dan
perkembangan. Perawat melakukan
limfa, frekuensi napas 22 x/menit, suhu
pemeriksaan dengan menimbang berat badan
37.80C.
anak.
Hasil lab Hb 6 g/dl,.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah prosedur selanjutnya yang dilakukan
pada kasus tersebut?

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

48
Pilihan jawaban Pilihan jawaban

a. menanyakan perkembangan anak a. HiB


dengan kpsp b. MMR
b. memposisikan anak senyaman mun- c. DPT I
gkin d. Polio III
c. melakukan tes daya dengar e. Campak
d. mengukur lingkar kepala 57. Seorang anak perempuan usia 2 bulan di
e. melakukan tes daya lihat bawa orang tuanya ke puskesmas untuk
55. Seorang anak perempuan usia 3,5 tahun mendapatkan imunisasi. Hasil pengkajian
dilakukan deteksi dini tumbuh kembang di anak sudah mendapatkan imunisasi BCG,
poli tumbuh kembang Rumah Sakit. Hasil hepatitis B, dan 2 minggu yang lalu anak
pemeriksaan DDST menunjukkan bahwa ada sudah mendapatkan polio II.
1 tugas perkembangan yang caution di sektor
Pertanyaan soal
motorik halus, ada 1 tugas perkembangan
yang menolak di sebelah kanan usia pada Apakah jenis imunisasi yang dapat diberikan
sektor personal social dan 1 delay atau gagal saat ini?
pada bahasa.
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
a. HiB
Apakah hasil deteksi perkembangan pada b. MMR
kasus tersebut? c. DPT I
d. Polio III
Pilihan jawaban
e. Campak
a. delay
b. normal
c. suspest Latihan Soal Keperawatan Maternitas
d. advance
58. Seorang perempuan berusia 23 tahun
e. unsteable
G1P0A0 datang ke poli KIA untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Hasil
56. Seorang anak perempuan usia 2 bulan di pengkajian diperoleh data HPHT tanggal 16
bawa orang tuanya ke puskesmas untuk Januari 2017, dan Observasi tanda-tanda
mendapatkan imunisasi. Hasil anamnesa vital TD: 110/70mmHg, Frekuensi Nafas:
anak sudah mendapatkan imunisasi BCG, 20x/menit dan Frekuensi Nadi: 88x/menit
hepatitis B, dan 2 minggu yang lalu anak
Pertanyaan soal
sudah mendapatkan polio II.
Kapankah taksiran persalinan pada kasus?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah jenis imunisasi yang dapat diberikan
saat ini? a. 23 September 2017

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

49
b. 23 Oktober 2017 e. menilai kontraksi rahim
c. 23 November 2017
d. 22 Oktober 2017
61. Seorang perempuan berusia 32 tahun hamil
e. 22 November 2017
28 minggu datang ke poli KIA untuk
59. Seorang perempuan berusia 23 tahun
konsultasi kehamilan. Hasil pengkajian
G1P0A0 datang ke poli KIA untuk
diper-
melakukan pemeriksaan kehamilan. Hasil
pengkajian: HPHT tanggal 16 Januari 2017, oleh data pasien telah memiliki anak hidup
TFU 28cm, TD: 110/70mmHg, Frekuensi dua, dan riwayat mengalami keguguran pada
Nafas: 20x/menit dan Frekuensi Nadi: anak ke tiga.
88x/menit Pertanyaan soal
Pertanyaan soal Apakah status obstetri pada pada kasus?
Berapakah usia kehamilan pada kasus? Pilihan jawaban
Pilihan jawaban a. G3P2A1
a. 32 minggu b. G4P2A1
b. 30 minggu c. G3P2
c. 31 minggu d. G4P2
d. 28 minggu e. G5P2A1
e. 22 minggu
62. Seorang perempuan berusia 22 tahun
G1P0A0 hamil 40 minggu, inpartu berada di
60. Seorang perempuan berusia 22
tahun kamar bersalin. Hasil pengkajian: pasien
G1P0A0 hamil 38 minggu, datang ke poli gelisah, keluar keringat banyak, dan
KIA untuk pemeriksaan kehamilan. Hasil mengerang kesakitan. Observasi kontraksi
pengkajian pada daerah abdomen dengan uterus frekuensi 4-5x/menit, intensitas
palpasi leopold diperoleh pada daerah fundus berat, durasi >40 detik.
terdapat bokong, pada sisi kanan perut ibu
Pertanyaan soal
teraba punggung janin dan presentasi kepala
belum masuk PAP. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus?

Pertanyaan soal Pilihan jawaban

Apakah tindakan selanjutnya pada kasus? a. melakukan pemeriksaan dalam


b. memimpin meneran
Pilihan jawaban
c. mengatur posisi
a. melakukan pemeriksaan DJJ d. mempersiapkan alat-alat persalinan
b. mencari daerah pungtum maksimum e. memecahkan ketuban
c. pastikan kembali posisi janin
d. klarifikasi pada arteri radialis ibu
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

50
63. Seorang perempuan berusia 26 tahun P1A0 65. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang
berada di ruang nifas dengan keluhan rasa ke poliklinik KIA dengan keluhan lemas,
nyeri pada daerah kemaluan. Hasil mual dan muntah setiap kali makan atau
pengkajian terdapat luka episiotomi, minum. Hasil pengkajian diperoleh data
kemerahan, edema, dan sekresi negatif, pasien mengeluh pusing, lemas, muka pucat,
TD 110/70mmHg, frekuensi napas kelopak mata cekung dan turgor kulit
20x/menit dan frekuensi nadi 88x/menit melambat. Observasi tanda-tanda vital TD
Pertanyaan soal 110/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit,
dan frekuensi nadi 88x/menit.
Apakah tindakan utama pada kasus?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah masalah utama pada kasus?
a. Vulva hygiene
b. Edukasi cara perawatan luka Pilihan jawaban
c. Rawat luka episiotomi
a. gangguan rasa nyaman
d. Mobilisasi dini
b. kekurangan volume cairan
e. Berikan nutrisi adekuat
c. risiko kekurangan volume cairan
d. risiko syok (hipovolemik)
64. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang e. ketidakseimbangan nutrisi kurang
ke IGD dengan keluhan perdarahan pada dari pemenuhan kebutuhan tubuh
awal kehamilan. Hasil pengkajian pasien
mengeluh pusing, lemas, tampak muka
66. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang
pucat, perdarahan berwarna merah terang,
ke IGD dengan keluhan adanya bercak
konsistensi cair, dan menggunakan dua
darah dari kemaluan. Hasil pengkajian
pembalut penuh. Observasi tanda-tanda vital
pasien G1P0A0 hamil 16 minggu, mengeluh
TD 110/70mmHg, frekuensi napas
cemas akan kehamilannya, pusing, dan
22x/menit, frekuensi nadi 110x/menit dan
lemas. Observasi tanda-tanda vital TD
Capillary Refill Time >3 detik.
110/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit
Pertanyaan soal dan frekuensi nadi 88x/menit.

Apakah masalah utama pada kasus tersebut? Pertanyaan soal

Pilihan jawaban Apakah intervensi utama pada kasus?

a. gangguan perfusi jaringan Pilihan jawaban


b. gangguan keseimbangan cairan
a. Tirah baring
c. risiko injuri maternal
b. Kurangi aktivitas
d. risiko injuri fetal
c. Dukung pasangan
e. kurangnya volume cairan dan
d. Edukasi ibu hamil dan pasangan
elektrolit
e. Kontrol KIA secara teratur

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

51
67. Seorang perempuan berusia 22 tahun dirawat 69. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang
di ruang nifas dengan perdarahan setelah 2 ke poli KIA dengan keluhan perdarahan
jam post partum. Hasil pengkajian pasien setelah melakukan hubungan seksual
mengeluh pusing, lemas, muka pucat, tinggi dengan pasangan. Hasil pengkajian pasien
fundus uteri 1 jari di atas pusat, dan teraba sering mengalami keputihan, gatal, warna
lunak. Observasi tanda-tanda vital TD kehijauan, konsistensi kental dan berbau.
100/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit Pertanyaan soal
dan frekuensi nadi 88x/menit.
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah intervensi utama pada kasus?
a. Usapan vagina
Pilihan jawaban b. Colposkopi
c. USG transvaginal
a. Tirah baring
d. Biopsi
b. Masasee uterus
e. Pap smear
c. Observasi tanda-tanda vital
d. Posisi
e. Cek kelengkapan plasenta 70. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang
ke poli KIA dengan keluhan keputihan,
gatal dan berbau. Hasil pengkajian pada
68. Seorang perempuan berusia 22 tahun dirawat
daerah genital pasien tampak kemerahan
di ruang nifas dengan keluhan demam
dan lecet. Observasi tanda-tanda vital TD
setelah melahirkan anak ketiga. Hasil
110/70mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, dan
pengkajian karakteristik lochea rubra,
frekuensi napas 20x/menit.
menggunakan dua pembalut penuh,
konsistensi cair dan berbau busuk. Observasi Pertanyaan soal
tanda-tanda vital TD 110/70mmHg, suhu
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus?
390C, frekuensi napas 20x/menit dan
frekuensi nadi 88x/menit. Pilihan jawaban

Pertanyaan soal a. Usapan vagina


b. Colposkopi
Apakah masalah utama pada kasus?
c. USG transvaginal
Pilihan jawaban d. Biopsi
e. Pap smear
a. Hipertermia
b. kekurangan volume cairan
c. risiko infeksi 71. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang
d. risiko cidera ke klinik KIA dengan keluhan nyeri saat
e. ketidakefektifan termoregulasi haid. Hasil pengkajian diperoleh data nyeri
yang dirasakan pada daerah simfisis. Nyeri

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

52
seperti tertusuk benda tajam hingga tidak efektif
mampu untuk melakukan aktivitas sehari- e. memberikan kesempatan kapa-
hari. da pasien untuk mengekspresikan
perasaannya
Pertanyaan soal
73. Seorang perawat laki-laki berusia 21 tahun
Apakah intervensi utama pada kasus? diruang kegawatdaruratan jiwa
Pilihan jawaban mempersiapkan peralatan konvulsator,
a. Kompres hangat spatel, bengkok, kom, selimut, jelly, restrain,
b. Posisi Selimut, Perlengkapan Vital Sign, Kassa,
c. Massage pada daerah simphisis Nacl, Jelly dan Alat Emergency (oksigen dan
d. Exercise suction). Pertanyaan soal
e. Diet
Apakah tindakan terapi keperawatan yang
akan dilakukan oleh perawat pada kasus
tersebut?

Latihan Soal Keperawatan Jiwa Pilihan jawaban

a. terapi aktivitas kelompok


b. terapi elektro konvulsi
72. Seorang laki-laki usia 23 tahun di bawa ke
c. terapi lingkungan
UGD satu hari yang lalu karena minum obat
d. terapi keluarga
nyamuk ¼ gelas. Keluarga mengatakan
e. terapi restrain
bahwa pasien baru saja di DO dari
sekolahnya. Riwayat psikososial, pasien
mengatakan bahwa dirinya tidak berharga 74. Seorang laki-laki usia 18 tahun dirawat di RS
dan tidak memiliki masa depan. Jiwa, dengan keluhan sering mendengar
suara bunyi-bunyian dan teriakan. Pasien
Pertanyaan soal
tahu kalau dirinya mengalami halusinasi dan
Apakah prioritas tindakan keperawatan pada ingin menghindar karena merasa terganggu.
kasus tesebut? Perawat ruangan akan melakukan intervensi
mengontrol halusinasi dengan pendekatan
Pilihan jawaban
komunikasi.
a. melakukan pengkajian bunuh diri
Pertanyaan soal
secara adekuat
b. melindungi pasien dari bahaya Apakah strategi pelaksanaan (SP) 2 pasien
percobaan bunuh diri lebih lanjut pada kasus tersebut?
c. menguatkan kontrak kepada pasien
Pilihan Jawaban
untuk tidak mengulang perbuatannya
d. memberikan edukasi cara mengem- a. program terapi obat
bangkan mekanisme koping yang b. menghardik halusinasi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

53
c. lakukan aktifitas yang terjadwal Pertanyaan soal
d. bercakap-cakap dengan orang lain
Apakah terapi modalitas yang dapat
e. latih pasien mengontrol
diberikan pada kasus tersebut?
halusinasinya
75. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dibawa Pilihan Jawaban
oleh keluarga ke RS Jiwa dengan alasan
a. TAK Sosialisasi
pasien membakar kulit, dan melukai dirinya
b. TAK Stimulasi Sensori
dengan silet di rumah. Hasil pengkajian saat
c. TAK Stimulasi persepsi PK
ini, pasien masih nampak mondar mandir,
d. TAK Stimulasi persepsi HDR
gelisah, mata melotot. Tujuan jangka pendek
e. TAK Stimulasi persepsi Halusinasi
dari intervensi keperawatan yang diberikan
oleh perawat adalah melakukan terapi
somatik dengan mencegah pasien 77. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di
melakukan aktifitas yang dapat RSJ dengan keluhan sering marah dan
mencederai dirinya. merusak barang-barang yang ada
disekitarnya. Telah dirumuskan intervensi
Pertanyaan soal
untuk mengatasinya dengan Terapi Aktifitas
Apakah intervensi keperawatan yang sesuai Kelompok (TAK) : mengenal perilaku
pada kasus tersebut? kekerasan yang biasa dilakukan.

Pilihan Jawaban Pertanyaan soal

a. pindahkan benda yang Apakah prioritas implementasi keperawatan


membahayakan pada kasus tersebut?
b. tingkatkan hubungan inter personal
Pilihan Jawaban
yang sehat
c. ajak pasien untuk berperan serta a. fisik
dalam aktivitas b. sosial
d. bantuan pasien mengenal mekanisme c. spritual
koping yang d. mengetahui penyebab
e. bantu orang terdekat untuk e. mematuhi konsumsi obat
berkomunikasi secara konstruktif

78. Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun,


76. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di dirawat di RS jiwa dengan diagnosis
RS Jiwa dengan bicara kacau, mengomel keperawatan isolasi sosial. Intervensi
tanpa sebab, dan sering berjalan mondar keperawatan; meningkatkan harga diri,
mandir. Ketika dikaji klien mengatakan meningkatkan keterampilan sosial anak
mendengar suara-suara yang selalu dan membantu memfasilitasi tugas pada
mengejek bahwa ia jelek. Perawat tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.
merencanakan melakukan terapi
Pertanyaan soal
keperawatan.
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

54
Apakah bentuk terapi keperawatan pada Pilihan jawaban
kasus tersebut?
a. marah
Pilihan Jawaban b. denial
c. depresi
a. bermain
d. penerimaan
b. individu
e. tawar menawar
c. kelompok
d. lingkungan
81. Seorang perempuan usia 29 tahun masuk di
e. lingkungan
RS Jiwa diantar oleh keluarganya karena
menyendiri diri dalam kamar sejak satu
79. Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat di minggu yang lalu. Ketika perawat
RS Jiwa dengan keluhan tidak bersemangat, melakukan wawancara didapatkan perilaku
sering dimarahi atasan karena hasil kerja pasien tidak berespon walaupun sudah
tidak maksimal meskipun telah mengerjakan
diberikan stimulus/ rangsangan yang
tugasnya dengan baik. Acuh terhadap
kuat. Pertanyaan soal
penampilan. Pasien jadi bahan ejekan di
tempat kerjanya. Manakah afek yang sesuai dengan kasus
tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Manakah konsep diri yang sesuai pada kasus
tersebut? a. inapropiate
b. ambivalen
Pilihan Jawaban
c. tumpul
a. peran d. datar
b. ideal diri e. labil
c. harga diri
d. identititas diri
82. Seorang perempuan usia 37 tahun dirawat di
e. gambaran diri
RS jiwa dengan keluhan depresi. Pasien
sedang hamil trimester pertama dan
80. Seorang perempuan berusia 42 tahun ketika khawatir karena sebelumnya telah tiga
berada di UGD berteriak histeris karena kali mengalami keguguran. Hasil
kehilangan suaminya yang meninggal dunia pengkajian saat ini pasien sulit tidur dan
akibat kecelakaan lalu lintas. Perempuan mudah terbangun pada malam hari, kontak
tersebut secara berulang berucap “saya tidak mata kurang, tidak fokus dan gelisah.
percaya ini terjadi!”.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah tujuan intervensi keperawatan yang
Apa tahap fase kehilangan pada kasus di sesuai pada kasus tersebut ?
atas?

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

55
Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban

a. konsep diri positif a. identifikasi kekuatan ego pasien


b. pola koping klien adekuat b. tawarkan penerimaan tanpa syarat
c. klien mempunyai harapan c. mulai dengan meyakinkan identitas
d. menurunkan tingkat kecemasan pasien
e. mendapatkan informasi tentang d. berikan dukungan untuk mengurangi
penyebab kegugurannya kecemasan
e. dekati pasien dengan cara tidak
menuntut diterima
83. Seorang laki-laki usia 20 tahun masuk ke RS
Jiwa diantar oleh orang tuanya karena
mengamuk dan bicara sendiri. Hasil 85. Seorang Laki-laki berusia 23 tahun diantar
pengkajian didapatkan pasien mengalami keluarga ke Poliklinik RS jiwa. Hasil
gangguan proses pikir ditandai dengan wawancara pasien dimarahi oleh dosennya
pembicaraan pasien tidak nyambung karena beberapa kali terlambat dan setelah
antara kalimat satu dengan yang lainnya. dosennya pergi dia membanting buku
Pertanyaan soal catatannya. Pasien sering membanting
barang-barang dirumah jika marah pada
Apakah masalah utama pada kasus tersebut?
orang lain. Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Apakah mekanisme pertahanan ego pada
a. blocking kasus tersebut?
b. tangensial
Pilihan Jawaban
c. perseverasi
d. sirkumtansial a. denial
e. kehilangan asosiasi b. proyeksi
c. reaction
d. kompensasi
84. Seorang perempuan berusia 25 tahun,
e. displacement
dirawat di ruang perawatan RS Jiwa dengan
diagnosis gangguan konsep diri: harga diri
rendah. Tujuan intervensi keperawatan 86. Seorang laki-laki umur 70 tahun dirawat di
adalah memperluas kesadaran diri. Perawat RS Jiwa dengan bicara kacau dan tidak jelas.
menerapkan prinsip keperawatan dengan Dari hasil wawancara, pasien sering pusing
membina hubungan terbuka dan saling dan mengeluh sakit kepala, tidurnya sering
percaya. terbangun pada malam hari, lupa terhadap
peristiwa yang baru terjadi dan sering
Pertanyaan soal
meninggalkan benda-benda yang dipakainya
Apakah intervensi keperawatan utama pada disembarang tempat. Hasil pengkajian TD
kasus tersebut? 160/100mmHg, frekuensi nadi 80x/mnt,
Suhu 37OC.
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

56
Pertanyaan soal Pertanyaan soal

Apa penyebab gangguan kognitif pada kasus Apakah teknik komunikasi yang digunakan
tersebut? perawat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban

a. tumor otak a. klarifikasi


b. trauma kepala b. menawarkan diri
c. penyakit sistemik c. memberi kesempatan
d. proses degenerasi d. memfokuskan
e. gangguan peredaran darah e. menyatakan hasil observasi

87. Seorang laki-laki berusia 29 tahun diantar 89. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di
oleh keluarganya ke poliklinik RS jiwa RS Jiwa dengan keluhan stres. Pasien telah
keluhan tidak bersemangat dan merasa menikah 6 tahun belum dikaruniai anak.
hidupnya tidak berarti. Keluarga pasien Pasien merasa kesepian, sulit tidur, sering
mengatakan hal ini terjadi setelah pasien terbangun. Saat interaksi pasien tidak
mengetahui bahwa dirinya mengalami gagal menatap perawat, menjawab pertanyaan
ginjal. Sejak itu pasien menjadi pendiam, seadanya, pembicaraan berfokus tentang
malas makan, dan penampilan tidak rapi. suaminya, ekspresi gelisah dan meremas-
remas tangannya.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama kasus
tersebut? Apakah tujuan utama intervensi keperawatan
pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. menarik diri
b. gangguan body image a. menghilangkan stressor
c. kecemasan yang meningkat b. meningkatkan harga diri
d. ketidakmampuan melakukan ADL c. mempunyai pengetahuan yang posiitf
e. respon pengingkaran yang tidak d. memiliki pemahaman tentang dirinya
adekuat e. menyalurkan kemaharan
dengan asertif

88. Seorang laki-laki usia 38 tahun dirawat RS


Jiwa dengan alasan selalu berteriak dan mata 90. Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun,
melotot selama satu minggu. Di rumah sakit masuk RS jiwa dengan keluhan mengamuk
pasien mondar mandir. Pada saat pengkajian di rumah. Pada saat pengkajian, pasien
perawat mengatakan bahwa “Anda tampak mengatakan sering mendengar suara-suara
tegang hari ini”.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

57
yang menghinanya. Pasien sangat benci 92. Seorang laki-laki usia 32 tahun dirawat di RS
dengan suara tersebut. Jiwa dengan alasan suka menyendiri di
Pertanyaan soal rumah selama satu minggu. Ada riwayat ibu
meninggal 3 bulan yang lalu. Pada saat
Apakah pengkajian lanjutan pada pasien pengkajian ditemukan pasien nampak,
tersebut? mondar mandir, tegang, penampilan tidak
rapi, pembicaraan cepat, gagap, kadang
Pilihan Jawaban
ketakutan, dan sedih.
a. isi halusinasi
b. waktu terjadinya halusinasi Pertanyaan soal
c. perasaan klien bila berhalusinasi Apakah masalah keperawatan utama kasus
d. upaya yang dilakukan jika tersebut?
berhalusinasi
e. waktu dan frekuensi terjadinya Pilihan Jawaban
halusinasi
a. risiko menciderai diri dan lingkungan
b. berduka disfungsional
91. Seorang laki-laki usia 37 tahun dirawat di RS c. defisit perawatan diri
Jiwa dengan keluhan merasa kesepian, d. perilaku kekerasan
ditolak oleh orang lain dan tidak e. ketidakberdayaan
mempunyai teman sehingga lebih senang
menyendiri. Hasil pengkajian saat ini pasien
93. Seorang laki-laki usia 17 tahun dibawa ke
menunjukkan perilaku menyendiri,
poli RS Jiwa dengan alasan di rumah gelisah
menunduk, kontak mata kurang dan pada
kadang murung. Keluarga mengatakan
saat tidur posisi pasien seperti pistol.
kejadian ini terjadi satu minggu yang lalu
Pertanyaan soal saat tidak naik ke kelas II. Pada saat
pengkajian klien mengatakan bahwa
Apakah intervensi keperawatan utama pada teman dan gurunya berfikir bahwa dia
kasus tersebut? bodoh dan tidak berguna. Keluarga
Pilihan Jawaban mengatakan padahal di sekolah dia aktif
dalam kelas, dan selalu menjadi juara kelas.
a. mengenal kerugian tidak bersahabat
dengan orang disekitarnya Pertanyaan soal
b. membantu mengenal manfaat Apakah distorsi kognitif yang dialami klien
berhubungan dengan orang lain tersebut?
c. membina melakukan interaksi secara
bertahap Pilihan Jawaban
d. mengidentifikasi penyebab isolasi
a. kesimpulan yang berlebihan
sosial
b. ekstrenal harga diri
e. hubungan saling percaya
c. over generalisasi

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

58
d. membaca pikiran 96. Seorang laki-laki berusia 28 tahun dirawat di
e. filter mental RSJ sejak 3 minggu yang lalu karena
94. Seorang perempuan usia 46 tahun dirawat mengamuk dan marah karena ditolak bekerja
RS Jiwa dengan alasan selalu menyendiri di perusahaan yang didambakan. Saat ini
dan pendiam selama dua minggu. Pada saat masih sering marah-marah, ekperesi wajah
pengkajian klien mengatakan lebih suka tegang dan perilaku terkadang tidak bisa
menyendiri dan tidak mau bergaul. Perawat diarahkan.
berkata “Saya akan menemani Ibu selama Perawat merencanakan tindakan isolasi.
10 menit mungkin ada yang disampaikan
Pertanyaan soal
kepada saya”.
Apakah kontra indikasi tindakan tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Apakah teknik komunikasi yang digunakan
pada tersebut? a. pasien dengan penurunan kesadaran
b. pasien dengan gangguan interaksi
Pilihan Jawaban
c. pasien dengan riwayat bunuh diri
a. menawarkan diri d. pasien dengan halusinasi
b. merefleksikan diri e. pasien dengan waham
c. memfokuskan diri
d. mengklarifikasi diri
97. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat
e. menyatakan observasi
diruang perawatan RSJ. Hasil pengkajian
pasien mampu untuk mandi dengan benar,
95. Seorang perempuan usia 38 tahun dibawa dapat menyisir rambut dengan baik, makan
oleh keluarga ke RSJ karena mengamuk dan dan minum secara teratur, serta BAB dan
marah-marah 3 hari yang lalu. Saat ini masih BAK ditempat yang benar. Perawat
sering mondar-mandir, marah, ekspresi memberikan pujian atas keberhasilan yang
wajah tegang dan perilaku tidak bisa telah diraih.
diarahkan. Perawat merencanakan untuk
Pertanyaan soal
mengikat pasien.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan
Pertanyaan soal
oleh perawat pada kasus tersebut?
Apakah tujuan utama tindakan tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. menyampaikan kepada keluarga
a. membatasi gerak tentang kondisi terkini pasien
b. membatasi stimulus b. memasukkan kegiatan dalam jadwal
c. mencegah cidera fisik kegiatan harian pasien
d. mengendalikan halusinasi c. nilai perawatan diri pasien telah baik
e. memberikan kepercayaan diri d. mempertahankan kondisi pasien

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

59
e. perencanaan pulang pasien Pilihan Jawaban
98. Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa
a. peneliti
keluarganya ke poli jiwa karena tiga hari
b. pendidik
terakhir menyendiri dan mengatakan dirinya
c. pembela
adalah seorang kepala dirjen di kementerian
d. pengelola
kesehatan. Penampilan pasien tampak
e. konsultan
rambut acak-acakan, rambut tidak disisir dan
pakaiannya tidak rapi. Perawat lalu
melakukan pengkajian dengan 100. Seorang laki-laki berusia 35 tahun,
mengidentiikasi tanda dan gejala yang dibawa keluarganya ke Puskesmas. Menurut
keluarganya, pasien susah tidur, kadang
dialami oleh pasien. Pertanyaan soal
tersenyum sendiri dan pendiam sekali. Pada
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan saat pengkajian keluarga mengatakan kalau
oleh perawat pada kasus tersebut? pasien malas keluar rumah karena kadang
diejek dan lingkungan sekitar tidak
Pilihan Jawaban
mendukung. Perawat mengadakan
a. masukkan kegiatan yang dipilih perencanaan, kerjasama, perubahan yang
dalam jadwal kegiatan harian sistematis dan terarah sesuai dengan metode
b. diskusikan kebutuhan pasien yang pemberian pelayanan keperawatan yang ada
tidak terpenuhi di puskesmas dan masyarakat.
c. diskusikan kemampuan yang dimiliki
Pertanyaan soal
oleh pasien
d. jelaskan mamfaat obat dan cara kerja Apakah peran perawat pada kasus tersebut?
ke pasien
Pilihan Jawaban
e. bantu orientasi realita pasien
a. pemberi asuhan
99. Seorang perempuan usia 38 tahun dirawat di b. pembaharu
RS Jiwa dengan dengan bicara kacau dan c. konsultan
tidak jelas. Dari hasil wawancara, pasien d. pendidik
sering pusing dan mengeluh sakit kepala, e. pembela
tidurnya sering terbangun pada malam hari,
lupa terhadap peristiwa yang baru terjadi, 101. Seorang perempuan usia 29 tahun masuk
rencana akan diberikan pengobatan medis. di RS Jiwa diantar oleh keluarganya karena
Perawat melaksanakan perannya dengan menyendiri diri dalam kamar sejak satu
memberikan argumentasi kepada dokter minggu yang lalu. Ketika perawat
untuk tidak diberikan tindakan medis melakukan wawancara didapatkan perilaku
yang akan merugikan pasiennya. pasien tidak berespon walaupun sudah
Pertanyaan soal diberikan stimulus/ rangsangan yang kuat.

Apakah peran perawat pada kasus tersebut?


BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

60
Perawat berencana melakukan tindakan kalau ditanya tentang dirinya yang diingat
mandiri keperawatan. hanya saat usianya 30 tahun. Kadang-kadang
Pertanyaan soal marah dengan petugas.
Pertanyaan soal
Apakah fungsi perawat pada kasus tersebut?
Apakah masalah keperawatan pada kasus
Pilihan Jawaban
tersebut?
a. interdependen
Pilihan Jawaban
b. independen
c. dependen a. gangguan proses pikir
d. advocacy b. perilaku kekerasan
e. educator c. gangguan waham
d. orientasi realita
e. risiko jatuh
102. Seorang pasien perempuan usia 16 tahun,
sudah 1 minggu dirawat di RSJ Bangkit,
karena sulit diajak komunikasi, diam dan
tidak melakukan kegiatan apapun berhari-
Latihan Soal Keperawatan Komunitas
hari. Hal ini terjadi setelah gagal dalam
lomba menari, Saat ini pasien merasa tidak
berdaya, tidak mampu melakukan apa-
apa, bodoh tidak seperti kakaknya seperti 104.Hasil pengkajian di satu Kelurahan,
yang selalu orang tuanya bilang. didapatkan data: 30% masyarakat
mengalami hipertensi; 25% berusia
Pertanyaan soal produktif, 10% penderita pernah mengalami
stroke ringan; Masyarakat terbiasa makan-
Apa intervensi utama pada kasus tersebut?
makanan tinggi natrium/ asin; Pemilik
Pilihan Jawaban warung-warung mengatakan menjual ikan
asin laris diwilayah tersebut; 45%
a. menggali kemampuan dan aspek
Pendidikan tidak lulus SD; 70% bekerja
positif pasien
sebagai Petani; kader kesehatan mengatakan
b. memberikan tips cara meningkatkan
70% masyarakat tidak pernah berolah raga.
harga diri
c. mengikutsertakan dalam Pertanyaan soal
kegitan kelompok
Apakah masalah keperawatan pada kasus
d. melatih berkenalan dengan orang lain
tersebut?
e. membuat jadwal kegiatan sehari-hari
Pilihan jawaban

103. Seorang lansia, usia 70 tahun, sering lupa a. defisiensi kesehatan komunitas
dengan petugas yang sering b. ketidakefektifan manajemen
mengunjunginya, lupa hari, jam dan tanggal, kesehatan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

61
c. kesiapan untuk meningkatkan Pertanyaan soal
pengetahuan
Apakah hasil evaluasi tindakan keperawatan
d. ketidakefektifan pemeliharaan kese-
pada kasus tersebut?
hatan
e. defisit pengetahuan komunitas Pilihan jawaban
105.Hasil pengkajian di satu Kelurahan,
didapatkan data: 30% masyarakat a. Masyarakat memahami pola makan yang
sehat.
mengalami hipertensi; 25% berusia
produktif, 10% penderita stroke ringan; b. Mengetahu penurunan berat badan dilakukan
Masyarakat di wilayah tersebut pada
c. Penderita hipertensi pembatasan konsumsi
umumnya terbiasa menyediakan makanan
alkohol.
tinggi natrium / asin; Masyarakat
mengatakan belum pernah mendapatkan d. Penderita hipertensi mengetahui kebutuhan
informasi tentang kesehatan. natrium

Pertanyaan soal e. Penderita hipertensi mengalami kesembuhan

Apakah topik penyuluhan yang tepat pada


kasus tersebut?
107. Hasil pengkajian di satu Kelurahan,
Pilihan jawaban didapatkan data: 30% masyarakat
mengalami hipertensi; 25% berusia
a. pola makan yang sehat di masyarakat
produktif, 20% penderita stroke ringan; 45%
b. penurunan berat badan pada
Pendidikan tidak lulus SD; Masyarakat di
penderita hipertensi
wilayah tersebut pada umumnya terbiasa
c. pembatasan konsumsi alkohol pada
menyediakan makanan tinggi natrium / asin;
hipertensi
Masyarakat mengatakan belum pernah
d. pengurangan konsumsi natrium pada
mendapatkan informasi tentang
penderita hipertensi
kesehatan.
e. cara mengatasi stress pada hipertensi

106.Hasil pengkajian di satu Kelurahan, Pertanyaan soal


didapatkan data: 30% masyarakat
mengalami hipertensi; 25% berusia Apakah peran utama perawat pada kasus
produktif, 20% penderita stroke ringan; 10% tersebut?
Masyarakat kebiasaan minum–minum Pilihan jawaban
alkohol saat perayaan; Masyarakat di
wilayah tersebut pada umumnya terbiasa a. Conselor
menyediakan makanan tinggi natrium/asin; b. Educator
Perawat memberikan penyuluhan kesehatan c. Motivator
pada kelompok penderita hipertensi. d. Care giver
e. Advocator
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

62
108. Hasil pengkajian di satu Kelurahan, Apakah data utama yang perlu di kaji lebih
didapatkan data: 30% masyarakat lanjut pada kasus tersebut?
mengalami hipertensi; 25% berusia
Pilihan jawaban
produktif, 20% penderita; Masyarakat
umumnya terbiasa makan-makanan tinggi a. Pola makan masyarakat di wilayah
natrium/asin; Hasil wawancara dengan kader tersebut
kesehatan mengatakan penderita hipertensi b. Tingkat pendidikan terakhir lansia
di wilayah tersebut hanya 10% yang mau c. Perilaku sehat lansia
datang untuk memeriksakan kesehatan pada d. Jarak tempat layanan Kesehatan
saat ada posyandu. e. Dukungan keluarga atau masyarakat
pada lansia
Pertanyaan soal

Apakah strategi penanganan masalah untuk


110. Hasil pengkajian yang didapatkan di salah
membentuk perilaku sehat mandiri di
satu Desa: Penduduk lansia 30% dari total
masyarakat?
penduduk, 10% Lansia menderita
Pilihan jawaban Hipertensi; 20% Lansia mengeluhkan nyeri
pada persendian Kaki ataupun tangan; 5%
a. pemberdayaan
Lansia juga mengeluhkan nyeri pada tulang
b. proses kelompok
belakang. Lansia 10% Tinggal sendiri atau
c. binasuasana
dengan pasangan lansia tidak ada anggota
d. kemitraan
keluarga lainnya. Hanya 5% Lansia rutin
e. partisipasi
memeriksakan kesehatan ke Posyandu lansia
yang ada diwilayah tersebut. Kader
109. Hasil pengkajian di salah satu Desa: kesehatan mengatan lansia diwilayah
Penduduk lansia 30% dari total penduduk, tersebut sangat jarang memeriksakan
10% Lansia menderita Hipertensi; 20% kesehatannya.

Lansia mengeluhkan nyeri pada persendian Pertanyaan soal


kaki ataupun tangan; Masyarakat sering
makanmakanan yang kandungan natrium Apakah masalah keperawatan pada kasus
tersebut?
tinggi; Tingkat Pendidikan diwilayah ini
30% tidak lulus SD; 5% Lansia juga Pilihan jawaban
mengeluhkan nyeri pada tulang belakang.
a. defisiensi kesehatan komunitas
Hanya 5% Lansia rutin memeriksakan
b. ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan ke Posyandu lansia. Kader
kesehatan.
kesehatan mengatakan lansia sangat jarang
c. kesiapan untuk meningkatkan
memeriksakan kesehatannya. Pertanyaan
pengetahuan
soal
d. ketidak efektifan manajemen keseha-
tan.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

63
e. defisit pengetahuan kegiatan kesehatan di masyarakat yang dapat
diikuti masyarakat.

111. Hasil pengkajian di wilayah binaan Pertanyaan soal


didapatkan data: 35% Penduduk usia
Apakah intervensi keperawatan utama pada
produktif mengalami hipertensi sedang-
kasus tersebut?
Berat. Kader kesehatan mengatakan 5% dari
penderita hipertensi mengalami stroke dan Pilihan jawaban
3% mengalami stroke berulang; masyarakat
a. Berikan Pendidikan kesehatan pence-
terbiasa dengan makanan yang digoreng dan
gahan
berlemak. 20% penderita hipertensi jarang
b. Motivasi Peningkatan kesiapan
memeriksakan kesehatan. 90% dari
pembelajaran pencegahan
penderita hipertensi memiliki perilaku
c. Motivasi mengikuti pembelajaran
merokok.
kelompok
Pertanyaan soal d. Mediasi sistem kesehatan
bagi kelompok
Apakah masalah keperawatan utama pada
e. Berikan dukungan dalam
kasus diatas?
pengambilan keputusan mengikuti
Pilihan jawaban therapi.

a. defisiensi kesehatan komunitas


b. ketidakefektifan pemeliharaan 113. Didapatkan data kasus pengguna Narkoba di
kesehatan. suatu wilayah: 25% pengguna ganja; 10%
c. perilaku cenderung berisiko di pengguna sabu-sabu dan 10% pengguna
komunitas heroin; 30% dari yang di rehabilitasi
d. ketidak efektifan manajemen keseha- menggunakan jarum suntik dan positif
tan HIV. 10 remaja dilaporkan telah mengikuti
e. defisiensi pengetahuan rehabilitasi di pusat rehabilitasi yang di
kelola Pemerintah.

112. Hasil pengkajian di desa: 35% Penduduk Pertanyaan soal


usia produktif mengalami hipertensi sedang-
Apakah pencegahan masalah keperawatan
berat. Kader mengatakan 10% dari penderita
utama pada kasus tersebut?
hipertensi mengalami stroke dan 3%
mengalami stroke berulang; Masyarakat Pilihan jawaban
terbiasa dengan makanan yang digoreng dan
berlemak. 20% penderita hipertensi jarang a. tidak melakukan transfusi darah
memeriksakan kesehatan. 90% memiliki b. tidak melakukan hubungan seks
perilaku merokok. 30% penderita hipertensi c. tidak ciuman antara laki-laki, dan
mengatakan pasrah dengan keadaannya dan perempuan
terbiasa dengan kehidupannya. Tidak ada

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

64
d. tidak makan bersama dengan Pilihan jawaban
penderita hiv
a. persalinan bagi ibu dengan HIV
e. tidak menggunakan jarum suntik
b. dampak pemberian asi dengan ibu
secara bergantian
HIV
c. pencegahan penularan hiv
114. Didapatkan data penduduk di Desa: 30% d. lingkungan kondusif bagi anggota
adalah remaja, 12% remaja bersekolah keluarga dengan HIV
sedangkan sisanya ada yang sudah bekerja e. nutrisi yang baik bagi ibu menyusui
dan sebagian besar pengangguran; Angka dengan HIV
kenakalan remaja belakangan ini meningkat,
dari pencurian, narkoba; 15% remaja setelah
Latihan Soal Keperawatan Gerontik
tamat SMP sudah menikah; 12% dari remaja
116. Perawat datang berkunjung ke rumah seorang
yang menikah mengalami masalah pada
perempuan berusia 82 tahun yang baru saja
kehamilan yaitu abortus. Kader
keluar dari rumah sakit karena sesak napas. Di
mengatakan belum ada penyuluhan
rumah klien mendapatkan terapi oksigen
kesehatan remaja.
3liter/menit dan obat-obatan lain. Perawat
Pertanyaan soal menjelaskan pada keluarga fungsi oksigen dan
posisi yang tepat untuk klien.
Apakah topik pendidikan kesehatan yang
utama pada kasus diatas? Pertanyaan Soal

Pilihan jawaban Apakah setting layanan keperawatan kasus di


tersebut?
a. remaja dan narkoba
b. remaja berkualitas sebagai generasi Pilihan Jawaban
penerus
a. nursing home
c. dampak pernikahan dini
b. home care
d. kesehatan reproduksi pada remaja.
c. acute care
e. pola asuh keluarga
d. respite care
e. day service
115. Data di sebuah kelurahan di temukan kasus:
HIV positif pada perempuan Ibu hamil 30%;
117. Seorang perempuan 70 tahun datang ke
10% Ibu melahirkan HIV positif; Ibu
poliklinik geriatrik dengan keluhan varises di
melahirkan 60 % menyusui bayinya;
kakinya yang semakin besar dan terasa nyeri.
Kader Kesehatan mengatakan belum
Hasil pengkajian didapatkan data: TD 160/80
mendapatkan informasi kesehatan dengan
mmHg, frekuensi nadi 70x/mnt, dan terlihat
HIV. Pertanyaan soal
varises pada daerah otot gastroknemius.
Apakah topik pendidikan kesehatan yang
utama pada kasus diatas? Pertanyaan Soal

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

65
Apakah perubahan fisiologis yang menyebabkan Apakah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat
kondisi pada kasus tersebut? diubah pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban

a. Kekakuan otot jantung a. suku


b. Penebalan otot ventrikel jantung b. umur
c. Hilangnya elastisitas pembuluh darah c. genetik
vena d. obesitas
d. Arteri koroner mengalami penurunan e. diet tinggi garam dan lemak
aliran darah
e. Serat otot jantung yang digantikan
120. Seorang laki-laki berusia 72 tahun datang ke
dengan jaringan ikat
Puskesmas dengan keluhan sesak napas. Hasil
118. Saat melakukan kunjungan rumah perawat
pemeriksaan: TD 160/90mmHg, frekuensi
bertemu seorang laki-laki berusia 62 tahun
napas 27x/menit, frekuensi nadi 83x/menit,
mengeluh pusing, telinga berdengung,
suara napas terdengar redup, klien bernapas
penglihatan kabur dan rasa berat di tengkuk.
menggunakan otot bantu napas, dan bernapas
Hasil pengkajian genogram, didapatkan data
dengan mulut.
orang tua klien meninggal karena serangan
stroke. Pertanyaan Soal

Pertanyaan Soal Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada


kasus tersebut?
Apakah pemeriksaan fisik yang tepat dilakukan
pada kasus tersebut? Pilihan Jawaban

Pilihan Jawaban a. pola napas tidak efektif


b. kelebihan volume cairan
a. Mengukur JVP
c. perilaku kesehatan beresiko
b. Mengukur tekanan darah
d. bersihan jalan napas tidak efektif
c. Menginspeksi area dada
e. risiko penurunan fungsi
d. Menghitung frekuensi napas
kardiovaskular
e. Melakukan tes rinne dan swabach

121. Seorang perempuan berusia 69 tahun tinggal di


119. Seorang perempuan berusia 60 tahun dengan BB
panti: mengeluh pada petugas tidak nafsu makan
78 Kg dan TB 158 cm datang ke puskesmas
dan terdapat sariawan dimulutnya. Petugas
karena hipertensi. Hasil pengkajian didapat klien
melaporkan kondisi tersebut pada perawat. Hasil
mengatakan tidak menyukai masakan bersantan
pengkajian: Klien bau mulut, gigi terlihat
dan asin, tidak merokok dan tidak minum kopi.
kotor banyak sisa makanan, bibir kering dan
Pertanyaan Soal tampak stomatitis pada mukosa mulut, berwarna
merah dengan diameter 0,5cm.

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

66
Pertanyaan Soal Apakah gangguan psikososial yang dialami klien
tersebut?
Apakah intervensi keperawatan yang prioritas
pada kasus tersebut? Pilihan Jawaban

Pilihan Jawaban a. depresi


b. delirium
a. Meningkatkan intake cairan
c. demensia
b. Menyediakan makanan lunak
d. pschizofrenia
c. Menjaga kebersihan lingkungan
e. halusinasi
d. Menyajikan makanan dalam
Latihan Soal Kepemimpinan dan Manajemen
keadaaan hangat
Keperawatan
e. Menganjurkan berkumur
dengan
mouthwash non-alcohol
122. Seorang laki-laki berusia 67 tahun tinggal di 124. Saat operan kepala ruangan mendengarkan
panti werdha mengeluh pada perawat yang banyak keluhan dari keluarga pasien, satu
bertugas tentang kulit kakinya yang hitam, kasar perawat tidak izin tidak masuk karena anaknya
dan pecah-pecah. Klien mengatakan ini sakit, satu kran air di ruangan mati sehingga
disebabkan karena dirinya bekerja sebagai perawat antri mengambil air. Setelah selesai
pemulung di Bantar Gebang selama 20 tahun memberi pengarahan, kepala ruangan berkata
tanpa alas kaki. Hasil pengkajian: kulit kaki ”Tetap semangat teman-teman dalam
yang mengelupas, kotor dan tampak banyak melayani pasien dan keluarga”
bekas garukan kuku.
Pertanyaan soal:
Pertanyaan Soal :
Apakah fungsi kepemimpinan yang di tampilkan
Apakah intervensi keperawatan yang tepat? kepala ruangan tersebut?

Pilihan Jawaban Pilihan jawaban:

a. Senam kaki a. mempengaruhi orang lain


b. Perawatan luka b. sebagai motivator
c. Perawatan kulit c. sebagai pembuat keputusan
d. Perawatan kaki d. sebagai komunikator
e. Mandi dengan sabun antiseptic e. sebagai model

123. Seorang laki-laki berusia 72 tahun dikunjungi 125. Seorang Ners penanggung jawab shiff dinas sore
perawat ke rumahnya. Keluarga mengatakan memasuki kamar 6, 7 dan 8 untuk memastikan
klien sering keluyuran tanpa tujuan yang jelas, semua rencana asuhan keperawatan yang
marah-marah dan menuduh anggota keluarga dilakukan oleh perawat pelaksana berjalan
karena kehilangan sesuatu. dengan baik. Dilanjutkan dengan menemui

Pertanyaan Soal :
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

67
perawat penanggung jawab kamar dan merata berapa pasien total care, partial care dan
mengecek ketersediaan alat yang digunakan. minimal care.

Pertanyaan soal: Pertanyaan soal:

Apakah fungsi manajemen yang dilakukan ners Model asuhan keperawatan apakah yang
penanggungjawab shiff tersebut? diterapkan?

Pilihan jawaban: Pilihan jawaban:

a. planning a. model Fungsional


b. organizing b. model PKP
c. coordinting c. model Moduler
d. directing d. model Tim
e. controlling e. model MPKP transisional
128. Dua orang perawat pelaksana berargumen
mengenai disiplin kerja, bahwa satu indikator
126. Sebagai kepala regu dituntut untuk dapat
disiplin adalah datang on time sesuai jadwal.
melakukan banyak aktifitas asuhan dan
Perawat pertama berpendapat bahwa 15 menit
manajemen diruangan. Setelah mengarahkan
datang sebelum jam kerja adalah wajib, karena
asuhan jam 08.00 terhadap anggota, dilanjutkan
banyaknya tugas perawat. Sementara perawat
rapat pengembangan dengan kepala ruangan jam
kedua berpedapat asal datang tepat, pas jam
10.00. Selain itu, jam 12.30 juga masih harus
kerja adalah baik karena tugas sudah diatur oleh
mengawasi pelaksanaan asuhan klien dan jam
manajer dengan baik.
13.30 harus mengecek dokumentasi asuhan
keperawatan anggotanya. Pertanyaan soal:

Pertanyaan soal: Apakah latar belakang penyebab perbedaan


pendapat tersebut?
Apakah kemampuan yang paling penting harus
dimiliki untuk menjalankan kegiatan tersebut? Pilihan jawaban:

Pilihan jawaban: a. value


b. personality
a. pengetahuan yang luas
c. perbedaan budaya
b. pengelolaan waktu yang efektif
d. banyak tugas
c. perencanaan kegiatan yang matang
e. over load kerja
d. ketrampilan manajemen klinis
e. manajemen stress
129. Seorang ketua tim memimpin diskusi cara
mencegah dan menurunkan angka kejadian
127. Seorang ners penanggung jawab shiff sore,
flebitis. Setelah selesai diskusi ketua tim
sedang membagi pasien dengan perawat
medampingi perawat pelaksana dan
pelaksana, supaya distribusi tanggung jawabnya
menyampaikan SOP yang wajib dilaksanakan.

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

68
Pertanyaan soal: a. Staffing
b. Planning
Apakah gaya kepemimpinan yang di terapkan?
c. Budgeting
Pilihan jawaban: d. Directing
e. Controlling
a. otoriter
b. leizes faire
c. demokratis Latihan Soal Keperawatan Keluarga
d. kharismatis 132. Saat kunjungan rumah didapatkan data: Laki-
e. militeristik laki, Bapak X, berusia 59 Tahun, mengeluh
130. Seorang ketua tim selalu berpakaian rapi dengan sering pusing. Keluarga mengatakan sudah 6
atribute lengkap, datang keruangan on time, bulan mengalami hipertensi namun tidak dibawa
ramah dan cepat respon dalam melayani pasien. kontrol teratur. Tekanan darah saat diperika
Setiap kali dinas ketua tim tersebut memimpin 170/90 mmHg. Keluarga tidak membedakan
doa dan memberi semangat kepada teman-teman makanan sehari-hari seluruh anggota keluarga.
dalam melayani pasien dan keluarga.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal:
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada
Apakah fungsi kepemimpinan yang dilakukan kasus diatas?
pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
Pilihan jawaban:
a. Kebiasaan konsumsi makanan tinggi
a. Mempengaruhi orang lain natrium
b. Sebagai motivator b. Kebiasaan keluarga
c. Sebagai pembuat keputusan menyajikan makanan
d. Sebagai komunikator c. Kebiasaan aktifitas harian dirumah
e. Sebagai model peran d. Cara keluarga merawat klien
e. Keluhan yang paling penting

131. Seorang kepala ruangan sedang menyusun


jadwal dinas untuk satu bulan ke depan. Setelah 133. Seorang anak laki laki berusia 5 tahun tampak
jadwal dinas selesai disusun, ia mengumpulkan pucat. Keluarga mengatakan anak cepat lelah
empat orang perawat pelaksana lalu mengatakan tidak seperti anak-anak sebaya yang lain. Hasil
kepada mereka supaya hemat menggunakan pemeriksaan: kulit bersih, konjungtiva anemis
tisue cuci tangan dan kassa dalam merawat luka. dan perut datar. Nadi 60 x/mnt, Pernapasan 16
x/mnt, tekanan darah 95/60 mmHg, Anak
Pertanyaan soal: tampak agak pucat, Keluarga mengatakan anak
malas makan. Kebiasaan makan nasi dengan
Apakah fungsi manajemen yang dilakukan pada
kecap, kerupuk dan jajan.
kasus tersebut?

Pertanyaan soal
Pilihan jawaban:

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

69
Manakah intervensi langsung pada kasus
tersebut?

Pilihan jawaban

a. Sarankan keluarga membatasi


aktifitas anak
b. Sarankan keluarga mendampingi saat
bermain
c. Ajarkan cara menyajikan makanan
yang menarik
d. Anjurkan untuk pemeriksaan
kesehatan ke Puskesmas
e. Ajarkan keluarga
memberi-
kan nutrisi yang kaya zat besi

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

70
BAB VI
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban Soal Gadar Rasional B : Dilema antara pelanggaran
asas manfaat dan asas
keadilan
1. Kunci Jawaban: A Rasional C : Dilema antara asas keadilan
dan risiko/dampak terhadap pasien

Rasional D : Dilema antara risiko terhadap


Rasional:
pasien dan komitmen untuk
Rasional A : Adil dalam pemberian memberikan pelayanan yang
pelayanan kegawatdaruratan terbaik
sesuai dengan tingkat
Rasional E : Dilema antara komitmen untuk
kegawatan pasien
memberikan pelayanan yang
Rasional B : Jujur dalam penyampaian informasi terbaik dan
kepada pasien
pelanggaran terhadap hakhak
Rasional C : Menghargai hak-hak pasien pasien

Rasional D : Asas manfaat dalam pemberian Referensi :


pelayanan kesehatan
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
Rasional E : Tidak melakukan tindakan yang
dapat mencederai pasien 3. (Eds). (2007). Emergency And Trauma

Referensi : Nursing. Philadelphia: Mosby. Kunci

Jawaban: C
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
(Eds). (2007). Emergency And
Trauma Nursing. Philadelphia:
Mosby. Rasional:

Rasional A : Kriteria triage urgent, dengan


respon time < 30 menit untuk
mengatasi sesak napas pasien
2. Kunci Jawaban: A Rasional B : Kriteria triase emergency,
Rasional: dengan respon time 10 – 15
menit
Rasional A : Dilema antara hak keluarga
pasien dalam pengambilan Rasional C : Kriteria triase emergency,
keputusan dan asas manfaat dengan respon time segera
dari tindakan terhadap pasien karena berisiko sumbatan jalan
bila segera dilakukan napas karena spasme airway
dan hipersalivasi akibat kejang
Rasional D : Kriteria triage urgent, dengan respon Rasional E : Kriteria triage Non-
time < 30 menit untuk mengatasi urgent atau false
perdarahan akibat fraktur dan risiko triage. respon time
syok bisa sampai 2 jam atau
bisa diarahkan untuk
Rasional E : Kriteria triage urgent, dengan respon
berobat ke poli rawat
time < 30 menit untuk mengidentifikasi jenis &
jalan
tingkat keparahan trauma kepala, serta
penanganannya Referensi :

Referensi : 5. Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,


(Eds). (2007). Emergency and
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., Trauma Nursing. Philadelphia:
(Eds). (2007). Emergency and Mosby.
Trauma Nursing. Philadelphia:
Mosby.
Kunci Jawaban: E

Rasional:
4. Kunci Jawaban: C
Rasional A : Cohort, jenis desain penelitian
Rasional: survey prospective yang
mengikuti kelompok yang
Rasional A : Resusitasi, perlu tindakan
diteliti dalam rentang waktu
resusitasi segera karena
berisiko kematian tertentu

Rasional B : Emergency, perlu tindakan Rasional B : Qualitative, desain penelitian


penanganan darurat karena untuk mengeksplorasi
berisiko mengancam nyawa fenomena
dengan respon time 10 – 15 Rasional C : Experiment, jenis desain
menit penelitian percobaan atau
Rasional C : Urgent, perlu tindakan intervensi
penanganan segera Rasional D : Case-control, jenis desain
sehubungan dengan kondisi penelitian survey restrospektif,
atau situational urgency yang mengumpulkan informasi
(risiko mengamuk). Respon dari data yang diperoleh dimasa
time kurang dari 30 menit lampau melalui studi dokumen

Rasional D : Kriteria triage Semi-urgent, Rasional E : Cross-sectional, jenis desain


tidak gawat dan tidak darurat, penelitian dimana
respon time 60 menit pengumpulan data untuk setiap
sampel dilakukan satu kali

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

71
diwaktu yang sama, tidak ada follow up detik, tidak bisa mengikuti
setelahnya perintah sederhana

Referensi : Rasional B : Biru, tidak digunakan


dalam triage bencana
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing
Research: Generating and Assessing Evidence Rasional C : Hijau, masih bisa berjalan
meskipun ada luka-luka
for Nursing Practice (9th ed.). New York, NY:
Wolters Kluwer Health, Lippincott Williams Rasional D : Hitam, tidak ada
and Wilkins. pernapasan meskipun
6. Kunci Jawaban: B setelah airway dibuka

Rasional: Rasional E : Kuning, kondisi-kondisi


selain di atas
Rasional A : mengambil semua populasi yang
tersedia sebagai sampel Referensi :

Rasional B : memperoleh calon sampel Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship,
berikutnya dari informasi partisipan J., (Eds). (2007). Emergency and
Trauma Nursing. Philadelphia:
Rasional C : memilih sampel yang sesuai kriteria Mosby.
dan mudah diperoleh oleh peneliti

Rasional D : memilih sampel untuk


8. Kunci Jawaban: C
pengembangan teori dalam
grounded theory Rasional:

Rasional E : memilih sampel yang sesuai kriteria Rasional A : Merah, bernapas tapi tidak
dalam rentang waktu tertentu sadar, frekuensi >30 atau
<10, CRT > 2 detik, tidak
Referensi :
bisa mengikuti perintah
sederhana
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing
Research: Generating and Assessing Rasional B : Biru, tidak digunakan dalam
Evidence for Nursing Practice (9th ed.). triage bencana
New York, NY: Wolters Kluwer Health,
Lippincott Williams and Wilkins. Rasional C : Hijau, masih bisa berjalan
meskipun ada luka

Rasional D : Hitam, tidak ada pernapasan


7. Kunci Jawaban: D meskipun setelah airway
dibuka
Rasional:
Rasional E : Kuning, kondisi-kondisi
Rasional A : Merah, bernapas tapi tidak sadar,
selain di atas
frekuensi >30 atau <10, CRT > 2

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

72
Referensi : Rasional B : dilakukan pada saat
evaluasi bersamaan
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds).
dengan pengecekan nadi
(2007). Emergency and Trauma Nursing.
Philadelphia: Mosby. Rasional C : dilakukan pada pasien yang
su-
9. Kunci Jawaban: A
dah teraba nadi dan
Rasional: bernapas spontan tetapi
belum sadar
Rasional A : dilakukan bila pasien tidak ada
respon, tidak teraba nadi & tidak Rasional D : dilakukan pada pasien yang
bernapas sudah teraba nadi tetapi
belum bernapas
Rasional B : dilakukan pada pasien henti napas
tetapi masih teraba nadi Rasional E : dilakukan pada pasien henti
jantung
Rasional C : dilakukan untuk mengevaluasi
pernapasan Referensi :

Rasional D : dilakukan untuk membuka jalan American Heart Association (AHA).


napas pada pasien henti napas atau (2015). Highlights of the 2015
setelah tindakan kompresi American Hearth Association
Rasional E : dilakukan untuk mengevaluasi nadi Guidelines Update for CPR and
setelah 5 siklus atau 2 menit ECC, from https://
eccguidelines.heart.org/wp-
Referensi : content/ uploads/2015/10/2015-
AHA-Guidelines-Highlights-
American Heart Association (AHA). (2015). English.pdf
Highlights of the 2015 American Hearth
Association Guidelines Update for CPR
and ECC, from https:// 11. Kunci Jawaban: B
eccguidelines.heart.org/wp-content/
uploads/2015/10/2015-AHA-Guidelines- Rasional:
Highlights-English.pdf Rasional A: dilakukan pada anak-anak
dan bayi
Rasional B: dilakukan pada korban ibu
10. Kunci Jawaban: B hamil atau obese yang
masih sadar
Rasional:
Rasional C: dilakukan pada korban yang
Rasional A : dilakukan setelah tindakan kompresi masih sadar
30x Rasional D: dilakukan untuk membuka
dan membersihkan jalan
napas

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

73
Rasional E: dilakukan pada pasien henti jantung 13. Kunci Jawaban: C

Referensi : Rasional:

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). Rasional A : dilakukan setelah stabilisasi
(2007). Emergency and Trauma Nursing. cervical untuk
Philadelphia: Mosby. membersihkan airway

12. Kunci Jawaban: B Rasional B : dilakukan dalam BHD


awam, bukan oleh petugas prehospital/
Rasional:
ambulance
Rasional A : dilakukan bila pasien masih
Rasional C : dugaan cedera cervical
berespon
melekat pada korban
Rasional B : dilakukan bila terdapat darah atau multiple trauma, sehingga
sekresi berlebihan, dan/ atau stabilisasi leher adalah
penolong berisiko terinfeksi dari tindakan utama dan
sekresi korban pertama sebelum
melakukan tindakan
Rasional C : pertolongan tetap dilakukan
penanganan yang lain ke
sementara menunggu bantuan
korban
kesehatan
Rasional D : tindakan membuka
Rasional D : tindakan penjagaan patensi airway
airway pada korban
sebelum pemberian venti-
yang dicurigai mengalami
lasi
cedera cervical
Rasional E : penolong tetap berisiko meskipun setelah distabilisasi
menggunaan face shield saat
menolong korban dengan sekresi Rasional E : tindakan untuk
berlebihan membuka airway
sehingga memudahkan
Referensi : ventilasi pasien dengan
penurunan kesadaran
American Heart Association (AHA). (2015).
Highlights of the 2015 American Hearth Referensi :
Association Guidelines Update for CPR
and ECC, from https:// Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship,
eccguidelines.heart.org/wp-content/ J., (Eds). (2007). Emergency and
uploads/2015/10/2015-AHA-Guidelines- Trauma Nursing. Philadelphia:
Highlights-English.pdf Mosby

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

74
14. Kunci Jawaban: D diinterpretasi kejadian
asistol dengan tepat
Rasional:
Rasional D : dilakukan untuk
Rasional A : dipakai untuk mobilisasi pasien non-
mengidentifikasi kondisi
trauma atau yang tidak ditemukan
henti jantung dan
tanda-tanda cedera vertebra
kebutuhan tindakan
Rasional B : dipakai untuk evakuasi kompresi
vertical atau water rescue
Rasional E : Dilakukan untuk
Rasional C : dipakai untuk korban yang dicurigai gelombang shockable (VF
mengalami cedera vertebra & Pulseless VT)
khususnya lumbal, dan digunakan
bersamaan dengan Referensi :

lsb American Heart Association (AHA).


(2015). Highlights of the 2015
Rasional D : digunakan untuk korban yang
American
dicurigai mengalami cedera
Hearth Association Guidelines Up-
cervical dan vertebra untuk
date for CPR and ECC, from
stabilisasi & mobilisasi
https://
Rasional E : berfungsi sama dengan ssb untuk eccguidelines.heart.org/wp-
stabilisasi & evakuasi korban content/ uploads/2015/10/2015-
kecelakaan lalu lintas AHA-Guidelines-Highlights-
English.pdf
Referensi :

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). 16. Kunci Jawaban: E
(2007). Emergency and Trauma Nursing.
Philadelphia: Mosby Rasional:

Rasional A : dilakukan apabila sudah


terpasang monitoring EKG
15. Kunci Jawaban: C
dan gelombang EKG
Rasional: Shockable

Rasional A : diberikan setelah siklus ketiga Rasional B : dilakukan pada pasien


RJP teraba nadi tapi belum
bernapas
Rasional B : dilakukan pada pasien henti napas
dan henti jantung Rasional C : dilakukan pada anak atau
bayi yang mengalami henti
Rasional C : dilakukan untuk memastikan
jantung oleh 2 penolong
elektroda monitoring terpasang
baik pada pasien sehingga dapat
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

75
Rasional D : dilakukan pada anak atau bayi yang Rasional E : DC Shock dilakukan pada
mengalami henti jantung oleh 1 pasien henti jantung
penolong dengan gambaran EKG
gelombang shockable (VF
Rasional E : dilakukan pada anak atau bayi yang
& Pulseless VT)
mengalami henti jantung dan telah
terpasang airway definitive (ETT Referensi :
atau LMA)
American Heart Association (AHA).
Referensi : (2015). Highlights of the 2015
American Hearth Association
American Heart Association (AHA). (2015).
Guidelines Update for CPR and
Highlights of the 2015 American Hearth
ECC, from https://
Association Guidelines Update for CPR
eccguidelines.heart.org/wp-
and ECC, from https://
content/ uploads/2015/10/2015-
eccguidelines.heart.org/wp-content/
AHA-Guidelines-Highlights-
uploads/2015/10/2015-AHA-Guidelines-
English.pdf
Highlights-English.pdf

17. Kunci Jawaban: D 18. Kunci Jawaban: D

Rasional: Rasional:

Rasional A : IV. Amiodaron 300 mg diberikan Rasional A: -


pada pasien henti jantung dengan Rasional B: -
gelombang shockable setelah
tindakan DC Shock. Rasional C: -
Rasional D: E3 M5 V4
Rasional B : RJP dilakukan pada pasien henti
napas dan henti jantung Rasional E:

Rasional C : Flat line protocol dilakukan untuk Referensi :


memastikan elektroda monitoring
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship,
terpasang baik pada pasien
J., (Eds). (2007). Emergency and
sehingga dapat diinterpretasi
Trauma Nursing. Philadelphia:
kejadian Asystole dengan tepat
Mosby
Rasional D : Pemeriksaan nadi karotis dilakukan
untuk mengidentifikasi kondisi
19. Kunci Jawaban: B
henti jantung dan kebutuhan
tindakan kompresi Rasional:

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

76
Rasional A : setelah pemberian diuretik untuk Rasional D :
mengidentifikasi kompikasi
Rasional E : -
Rasional B : pemberian obat diuretik dapat
menurunkan tekanan Referensi :
darah kare kehilangan cairan
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship,
melalui diuresis, sehingga
J., (Eds). (2007). Emergency and
diperlukan baseline tekanan darah Trauma Nursing. Philadelphia:
Rasional C : bila ada tanda-tanda syok Mosby
hipovolemik

Rasional D : bila ada tanda-tanda syok


hipovolemik
Kunci Jawaban Soal KMB
Rasional E : setelah pemberian diuretik untuk
mengidentifikasi kompikasi
21. Kunci Jawaban : D
Referensi :
Rasional:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds).
(2007). Emergency and Trauma Nursing. Rasional A : gerakan dada tidak simetris
Philadelphia: Mosby menandakan timbunan
cairan pada rongga pleura
salah satu pleura
20. Kunci Jawaban: C
Rasional B : riwayat sesak perlu dikaji
Rasional: untuk mengetahui
perkembangan penyakit
Rasional A : -
Rasional C : Botol kotor
Rasional B : -
dapat menjadi sumber
Rasional C : Total Body Surface
infeksi ke paru-paru
Area (TBSA) = 9% x 4 = 36%
(Dada, perut dan kedua tangan Rasional D : ujung selang yang berubah
masing-masing 9%). posisi atau tidak terendam
cairan dapat menjadi
Total Resusitasi cairan selama 24
penyebab keluhan sesak
jam pertama menurut Formula
Parkland-Baxter = 4 x BB x TBSA Rasional E : jumlah, warna dan bau
= 4 x 50 x 36 = 7200 ml. cairan dapat memberikan
info ada tidaknya infeksi
Untuk 8 jam pertama diberikan ½,
atau perdarahan
16 jam selanjutnya ½.
Jadi 7200 ml x ½ = 3600 ml. Referensi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

77
Somantri, Irman (2012). Asuhan Keperawatan Rasional C : teknik batuk produktif
Pada Klien dengan Gangguan Sistem dilakukan untuk
Pernapasan. Salemba Medika. Jakarta. membersihkan
Bab 5. sekresi dari jalan napas atas

Rasional D : postural drainage bertujuan


22. Kunci Jawaban : C mengalirkan sekresi dari
saluran napas
Rasional: menggunakan energi
Rasional A : perfusi perifer tidak efektif ditandai gravitasi pada pasien yang
oleh kebiruan di perifer : wajah, tidak sesak
bibir atau kuku Rasional E : pernapasan diagfragma
Rasional B : pertukaran gas tidak efektif ditandai bertujuan memaksimalkan
dengan rendahnya kadar oksigen pengembangan bagian
dalam darah bawah paru

Rasional C : tanda jalan napas tidak bersih : napas Referensi :


cuping hidung, ronkhi, frekuensi
Somantri, Irman (2012). Asuhan
napas 32x/menit
Keperawatan Pada Klien
Rasional D : perubahan suhu tubuh terjadi karena dengan Gangguan Sistem
meningkatnya aktivitas pernapasan Pernapasan. Salemba Medika.
Jakarta. Bab 5.
Rasional E : tidak ditemukan tanda risiko
kecemasan

Referensi 24. Kunci Jawaban : D

Somantri, Irman (2012). Asuhan Keperawatan Rasional:


Pada Klien dengan Gangguan Sistem
Rasional A : kelebihan cairan tubuh bisa
Pernapasan. Salemba Medika. Jakarta.
menjadi sebab sesak,
Bab 5.
namun
sesak yang terjadi
diakibatkan karena
23. Kunci Jawaban : C Rasional:
aktifitas
Rasional A : posisi fowler bertujuan
Rasional B : keluhan sesak pasien hilang
mempermudah pengembangan dada
dengan beristirahat
Rasional B : Pemberian oksigen bertujuan untuk sehingga terapi Oksigen
meningkatkan saturasi belum diperlukan
Oksigen di jaringan

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

78
Rasional C : pola defekasi tidak perlu dirubah Muttaqin, Arif (2012). Pengantar
tetapi cara mengedan harus Asuhan Keperawatan Klien
diperbaiki Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Salemba
Rasional D : pasien menunjukan tanda intoleran
Medika. Jakarta. Bab 4.
terhadap aktivitas sehingga perlu
dibatasi aktivitasnya

Rasional E : tekanan darah perlu diobservasi 26. Kunci Jawaban : A


untuk mengetahui tingkat Rasional:
kemampuan kontraksi jantung
Rasional A : aktivitas harus dibatasi
Referensi untuk menurunkan
konsumsi oksigen
Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan
Keperawatan Klien Dengan Gangguan Rasional B : nyeri dada
Sistem Kardiovaskular. Salemba Medika. terjadi karena penurunan
Jakarta. Bab 4. kadar oksigen di otot
jantung

25. Kunci Jawaban : B Rasional C : tanda vital khususnya


tekanan darah dan nadi
Rasional: dapat berubah karena
aktivitas
Rasional A : lama tidaknya perawatan tidak bisa
menggambarkan kondisi pasien Rasional D : iskemia pada otot jantung
tidak bisa diatasi dengan
Rasional B : tekanan darah menggambarkan
pemberian oksigen
kekuatan jantung dalam memompa
darah Rasional E : diagnostik awal sudah
cukup untuk melengkapi
Rasional C : frekuensi nadi dalam satu menit
tanda fisik yang terjadi
mengambarkan jumlah darah yang
bersirkulasi Referensi

Rasional D : denyutan yang terlihat di dada


Muttaqin, Arif (2012). Pengantar
diakibatkan oleh kekuatan kontraksi jantung
Asuhan Keperawatan Klien
yang meningkat
Dengan Gangguan Sistem
Rasional E : nyeri kepala disebabkan oleh Kardiovaskular. Salemba
peningkatan jumlah darah ke otak Medika. Jakarta. Bab 4.
dan meningkatan tekanan intra 27. Kunci Jawaban : C
kranial
Rasional:
Referensi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

79
Rasional A : kemampuan beraktifitas tanpa Rasional D : penurunan kesadaran, nadi
keluhan nyeri membutuhkan otot cepat disebabkan karena
jantung yang sehat kehilangan cairan melalui
feses yang encer
Rasional B : memperpanjang masa istirahat
bertujuan menghemat konsumsi Rasional E : karakteristik feses
oksigen otot jantung memberikan info ada
tidaknya kemungkinan
Rasional C : hilangnya keluhan nyeri dada
infeksi saluran cerna
merupakan target dari upaya
membatasi aktifitas dan pengobatan Referensi
yang telah diberikan
Muttaqin, Arif & Sari (2010).
Rasional D : segmen st isoelektris adalah tujuan Gangguan Gastrointestinal :
jangka panjang yang mungkin dapat Aplikasi Asuhan Keperawatan
tercapai jika otot jantung kembali Medikal Bedah. Salemba
sehat Medika. Bab 8

Rasional E : lama masa rawat sulit untuk


dirumuskan sebagai sebuah standar
29. Kunci Jawaban : B
atau target
Rasional :
Referensi
Rasional A : Aktivitas hanya
Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan mungkin ditingkatkan
Keperawatan Klien Dengan Gangguan jika suhu tubuh kembali
Sistem Kardiovaskular. Salemba Medika. normal
Jakarta. Bab 4.
Rasional B : Suhu tubuh harus
diturunkan untuk
28. Kunci Jawaban : D mencegah munculnya
akibat lain
Rasional:
Rasional C : Tekanan darah
Rasional A : manajemen nyeri dilakukan untuk
menggambarkan kekuatan
memberikan rasa nyaman
kontraksi jantung
Rasional B : perubahan tanda vital memberikan
Rasional D : Frekuensi Nadi meningkat
informasi kondisi sistem
disebabkan oleh
kardiovaskuler
peningkatan suhu
Rasional C : penurunan produksi urin
Rasional E : Berkeringat merupakan
mengindikasikan penurunan
dampak dari proses
volume cairan
penyakit

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

80
Referensi 31. Kunci Jawaban : A

Muttaqin, Arif & Sari (2010). Gangguan Rasional:


Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan
Rasional A : meninggikan area
Keperawatan Medikal Bedah. Salemba
kepala bertujuan
Medika. Bab 8
menurunkan tekanan
intra kranial
30. Kunci Jawaban : C
Rasional B : perawatan luka bertujuan
Rasional: mencegah kemungkinan
infek-
Rasional A : latihan gerak sendi bertujuan untuk si
mencegah kontraktur atau
Rasional C : membatasi gerakan
kekakuan sendi
bertujuan
Rasional B : merubah posisi tidur secara mengurangi penggunaan
energi
periodik bermanfaat untuk
33.
mencegah luka baring
Rasional D : mengobservasi gcs
Rasional C : latihan gerak bertahap dapat bertujuan untuk
memberikan kesempatan bagi mengetahui
fungsi sirkulasi untuk beradaptasi perubahan tingkat
dalam berbagai posisi tubuh kesadaran

Rasional D : tekanan darah di observasi untuk Rasional E : mengobservasi tanda


membandingkan perbedaan perdarahan penting
kekuatan kontraksi pada posisi untuk mengantisipasi
tubuh yang berbeda perdarahan berlanjut

Rasional E : program fisioterapi fitujukan untuk Referensi


memperbaiki penurunan fungsi
gerak Brunner & Suddarth (2002).
Buku Ajar keperawatan
Referensi medikal Bedah. Edisi 8.
EGC. Jakarta. Unit 15
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
keperawatan medikal Bedah. Edisi 8.
EGC. Jakarta. Unit 15. 32. Kunci Jawaban : C

Muttaqin, Arif & Sari (2008). Pengantar Rasional:


Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Persarafan. Salemba Rasional A : perubahan suhu tubuh
Medika. Jakarta. Bab 4 menunjukan adanya proses
infeksi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

81
Rasional B : lingkungan yang aman EGC. Jakarta. Unit 14 sensorineural.
mencegah risiko injuri saat 34. Kunci Jawaban : A
terjadi kejang
Rasional:
Rasional C : tingkat kesadaran memberikan
Rasional A : aktivitas harus
informasi terkait fungsi
ditingkatkan untuk
susunan saraf pusat
memaksimalkan
Rasional D : perawatan isolasi dapat men- penggunaan gula
jauhkan pasien dari rangsang pemicu darah
kejang
Rasional B : terapi insulin
Rasional E : keluarga dilibatkan sebagai sistem dilakukan untuk
pendukung bagi pasien menurunkan kadar
gula darah khususnya
Referensi
pada pasien dengan
kerusakan pankreas
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar keperawatan
medikal Bedah. Edisi 8. Rasional C : porsi makan harus diatur
EGC. Jakarta. Unit 15 untuk mengontrol kadar
gula darah
harian
Kunci Jawaban : B Rasional: 36.

Rasional A : pembedahan pertama dapat Rasional D : berat badan dapat


diturunkan dengan
memberi pengalaman bagi
meningkatkan aktivitas
proses bedah yang kedua
Rasional E : kadar gula darah diawasi
Rasional B : penurunan kemampuan visual dapat
untuk mengetahui
menjadi pemicu cedera seperti jatuh
efektifitas intervensi
Rasional C : keterbatasan gerak ditandai dengan
Referensi
penurunan fungsi organ gerak

Rasional D : pemberian informasi dilakukan untuk Brunner & Suddarth (2002).


meningkatkan pemahaman pasien dan Buku Ajar keperawatan
keluarga medikal Bedah. Edisi 8.
EGC. Jakarta. Unit IX
Rasional E : tidak ditemukan tanda gangguan tentang DM
kebersihan diri

Referensi
35. Kunci Jawaban : B
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar keperawatan
Rasional
medikal Bedah. Edisi 8.

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

82
Rasional A : kalimat bertujuan Kneale, Julia D., at.al. Alih bahasa Yudha,
mengalihkan topik dan tidak Egi dkk (2008). Keperawatan
menjawab pertanyaan Ortopedik & Trauma. EGC. Jakarta.
Bab 21 dan 24 tentang Penanganan
Rasional B : kalimat tegas dan membantu
fraktur/cedera.
pasien menerima realitas yang
terjadi Lukman & Ningsih (2012). Asuhan
Rasional C : perawat cenderung menghindari Keperawatan Klien Dengan
komunikasi selanjutnya Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Salemba
Rasional D : tidak memfasilitasi tahap berduka yang
Medika. Jakarta. Bab 3 tentang
sedang dilalui pasien
fraktur
Rasional E : melibatkan keluarga dalam hal
pengambilan keputusan dengan tepat
37. Kunci Jawaban : B
Referensi
Rasional:
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar keperawatan
Rasional A : kerusakan integritas kulit
medikal Bedah. Edisi 8.
terjadi karena uremic frost,
EGC. Jakarta. Unit IX tentang DM
tetapi tidak menjadi
prioritas pada kasus ini
Kunci Jawaban : C Rasional:
Rasional B : kelebihan cairan menjadi
Rasional A : pijatan pada jari bertujuan memberi rasa masalah prioritas karena
nyaman dan melancarkan sirkulasi fungsi filtrasi ginjal yang
darah terganggu dan berdampak
pada gangguan pernafasan
Rasional B : kompres hangat bertujuan melebarkan
pembuluh darah kapiler Rasional C : gangguan rasa nyaman
yang dirasakan seperti
Rasional C : ikatan bidai yang terlalu kuat dapat gatal dan berat tidak
membendung secara komplit aliran menjadi prioritas pada
darah ke bawah cedera kasus ini
Rasional D : pembedahan bertujuan memperbaiki Rasional D : kadar hb yang rendah
bentuk tulang yang patah menyebabkan gangguan
Rasional E : meninggikan kaki yang cedera bertujuan perfusi jaringan perifer,
mengurangi bengkak tidak menjadi prioritas
utama pada kasus tersebut
Referensi
Rasional E : perubahan pola kemih
meliputi perubahan
frekuensi, jumlah dan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

83
karakteristik urin disebabkan Rasional B : kerusakan kulit sudah
karena gangguan fungsi filtrasi terjadi dan tidak menjadi
tidak menjadi prioritas pada saat ini perawatan utama

Referensi : Rasional C : gangguan pola eliminasi


urin bukan pilihan tepat
Nursalam & Fransisca (2006). Asuhan karena penurunan
Keperawatan Pasien Dengan Gang- produksi urin disebabkan
guan Sistem Perkemihan. Salemba penurunan
Medika. Jakarta. Bab 3 volume

cairan intravaskuler
38. Kunci Jawaban : A
Rasional D : penurunan cairan tubuh
Rasional : terjadi karena luka bakar
yang luas
Rasional A : Nyeri akut terjadi karena adanya
batu pada area ureter Rasional E : resiko infeksi terjadi
Rasional B : Tidak ditemukan tanda kecemasan kemudian memungkinkan
pada pasien terjadi melalui luka yang
Rasional C : Pola berkemih meliputi frekuensi, terbuka
jumlah dan karakteristik urine
Referensi :
Rasional D : Jumlah urin tidak menunjukan
perubahan cairan tubuh Muttaqin, Arif & Sari Kumala (2010).
Rasional E : Pasien mampu berkemih dengan Asuhan Keperawatan Gangguan
lancar Sistem Integumen. Salemba
Medika. Jakarta. Bab 10 tentang
Referensi :
Luka Bakar.

Nursalam & Fransisca (2006). Asuhan


Keperawatan Pasien Dengan Gangguan
40. Kunci Jawaban : B
Sistem Perkemihan. Salemba Medika.
Jakarta. Bab 3 Rasional:

Rasional A : kalimat tidak menunjukan


39. Kunci Jawaban : D sikap empati

Rasional: Rasional B : kalimat bertujuan agar


pasien siap menghadapi
Rasional A : rasa nyeri merupakan respon normal realitas
sesaat setelah cedera akibat
kerusakan kulit Rasional C : tidak boleh menjanjikan
kepada pasien

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

84
Rasional D : kalimat menunjukan bahwa perawat Kunci Jawaban Soal Keperawatan Anak
bisa merasakan persis dengan apa
yang dirasakan pasien
42. Kunci Jawaban: D
Rasional E : kalimat mengarahkan kepada
pemikiran negatif terhadap masalah Rasional:
yang terjadi
Rasional A : perlu dilakukan untuk
Referensi memantau gangguan
pernfasannya
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Rasional B : perlu
EGC. Jakarta. Unit XII tentang AIDS. dilakukan untuk memantau
41. Kunci Jawaban : B gangguan pernfasannya
Rasional C : salah satu posisi yang
Rasional: di indikasikan pada
Rasional A : jenis diet khusus dilakukan pada anak dengan
pasien dengan pem- gangguan pernafsan
batasan nutrisi namun
agak sulit untuk anak
Rasional B : aktivitas harus dibatasi terkait nilai usia toddler
hb dibawah normal
Rasional D : tindakan pertama
Rasional C : jadwal kunjungan disusun yang harus segera
berdasarkan kondisi pasien dilakukan pada klien
dengan gangguan
Rasional D : nilai hb dapat digunakan untuk
pernapasan
merumuskan rencana tindak
lanjut Rasional E : gangguan pernapasan
dapat menyebabkan
Rasional E : keluarga dibutuhkan untuk pasien
perfusi ke jaringan
yang membutuhkan sistem
otak menurun
pendukung
Referensi
Referensi :

Hockenberry & Wilson D


Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
(2011). Essential of
keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
pediatric nursing.
EGC. Jakarta
Missoury : Mosby

Herdman,T.,&
Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

85
International:Nursing Diagnoses: Kunci Jawaban: D
Definitions & Classification,
Rasional:
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell 44.
Rasional A : kurangnya suplay oksigen akan
menyebabkan kelelahan pada
anak
43. Kunci Jawaban: B
Rasional B : anak datang dengan keluhan
Rasional: sesak namun frekuensi napas
masih dalam batas normal
Rasional A : keadaan anak yang lemah akan
Rasional C : adanya keluhan sesak napas
mempengaruhi nafsu makan anak
akan dapat menyebabkan
gangguan tidur
Rasional B : pendarahan yang terjadi pada
kasus diatas akan Rasional D : masalah utama yang dapat
menyebabkan hb dibawah terjadi pada anak dengan
kelianan jantung
normal dan hal tersebut
merupakan indikasi utama Rasional E : nafsu makan menurun akan
gangguan perfusi jaringan berdampak gangguan nutirisi
yang kurang
Rasional C : ada gejala yang mengarah Referensi
terjadinya perdarahan namun
yang prioritas yang harus ditangani Hockenberry & Wilson D (2011).
adalah masalah yang Essential of pediatric nursing.
Missoury : Mos- 46. by
aktual
Herdman,T.,&
Rasional D : terjadi peningkatan suhu namun belum Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
signifikan untuk muncul masalah NANDA
hipertermia International:Nursing
Rasional E : perfusi yang terganggu akan Diagnoses: Definitions &
menyebabkan kelelahan dan keletihan Classification, 2015-
pada anak, namun penangannya tidak 2017.Oxford:Wiley
prioritas Blackwell

Referensi
45. Kunci Jawaban: B
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
pediatric nursing. Missoury : Mosby Rasional:

Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014). NANDA Rasional A : kurangnya suplay


International:Nursing Diagnoses: Definitions oksigen akan
& Classification, 2015-2017.Oxford:Wiley menyebabkan
Blackwell gangguan pertukaran
gas

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

86
Rasional B : adanya kebiruan, pucat kasus diatas namun belum
menandakan adanya termasuk tindakan urgent yang
gangguan perfusi jaringan dan harus dilakukan
harus segera diatasi
Referensi
Rasional C : berisiko adanya gangguan bersihan
jalan napas Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
of pediatric nursing. Missoury :
Rasional D : berisiko adanya gangguan pola Mosby
napas
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional E : berisiko adanya penurunan NANDA International:Nursing
curah jantung dengan Diagnoses: Definitions &
penyebabnya adalah perfusi Classification, 2015-
yang terganggu 2017.Oxford:Wiley Blackwell
Referensi

Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of Kunci Jawaban: A


pediatric nursing. Missoury : Mos- 47. by Rasional:

Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014). Rasional A : datang dengan keluhan demam


NANDA International:Nursing dan data suhu menunjukkan
Diagnoses: Definitions & diatas normal
Classification, 2015-
Rasional B : adanya riwayat kejang akan
2017.Oxford:Wiley Blackwell
dapat menyebabkan kejang
berulang

Kunci Jawaban: A Rasional: Rasional C : adanya riwayat kejang akan


dapat menyebabkan kejang
Rasional A : merupakan tindakan darurat yang harus
berulang
segera dilakukan
Rasional D : terdapat ronkhi yang
Rasional B : adanya ronkhi positif dapat dikurangi
menandakan adanya
dengan melakukan suction
bersihan jalan napas tidak
Rasional C : perlu dilakukan karena didapat data efektif namun frekuensi
riwayat imunisasi (-) napas masih dalam batas
normal
Rasional D : perlu untuk dilakukan agar tidak terjadi
cidera pada anak Rasional E : adanya riwayat kejang akan
berdampak pada kerusakan
Rasional E : memungkinkan untuk dilakukan ngt jaringan otak
karena adanya kejang yang terjadi pada
Referensi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

87
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of Definitions & Classification, 2015-
pediatric nursing. Missoury : Mosby 2017.Oxford:Wiley Blackwell

Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diagnoses: 49. Kunci Jawaban: D
Definitions & Classification, 2015-
2017.Oxford:Wiley Blackwell Rasional:

Rasional A : terdapat data anak ingin


48. Kunci Jawaban: D segera sembuh dan
kembali ke sekolah
Rasional: menunjukkan adanya
kecemasan pada anak
Rasional A : keadaan yang lemah akan
menyebabkan intoleransi aktifitas Rasional B : adanya edema pada
namun masalah ini belum menjadi ekstermitas dapat
prioritas menyebabkan intoleransi
Rasional B : adanya udema dan keterbatasan aktifitas
aktifitas akan dapat menyebabkan Rasional C : adanya wajah yang sembab
gangguan integritas kulit kemugkinan dapat
Rasional C : adanya keluhan kencing sedikit menyebabkan gangguan
dapat menyebabkan masalah konsep diri pada anak usia
sekolah
eliminasi urin namun belum
menjadi prioritas Rasional D : adanya edema
mengindikasikan kelebihan cairan
Rasional D : adanya edema mengindikasikan
yang ada didalam tubuh dan ini menjadi
kelebihan cairan yang ada didalam
masalah prioritas yang harus segera
tubuh dan ini menjadi masalah
dilakukan tindakan
prioritas yang harus segera
dilakukan tindakan Rasional E : tidak nafsu makan akan
berisiko adanya gangguan
Rasional E : banyaknya protein yang keluar
nutrisi pada anak
melalui urin dapat menyebabkan
kehilangan protein yang berlebihan Referensi

Referensi
Hockenberry & Wilson D (2011).
Essential of pediatric nursing.
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
Missoury : Mosby
pediatric nursing. Missoury : Mosby
Herdman,T.,&
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diagnoses:
NANDA International:Nursing

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

88
Diagnoses: Definitions & Classification, pada kasus diatas data
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell gangguan nutrisi belum
mendukung
Rasional B : adanya diare dan data hasil
50. Kunci Jawaban: D pengkajian mendukung
adanya masalah
Rasional: kekurangan volume cairan
dan menjadi prioritas utama
Rasional A : rehidrasi harus segera dilakukan untuk dilakukan tindakan
pada kasus diatas namun lebih Rasional C : adanya data kemerahan
utama dengan pemberian parenteral disekitar anus yang
disebabkan adanya
Rasional B : monitor intake output sangat sifat asam feses dapat
diperlukan dalam penanganan menyebabkan gangguan integ-
dehidrasi namun bukan merupakan ritas kulit
prioritas pada kasus diatas Rasional D : hasil leukosit yang
tinggi menunjukkan
Rasional C : diperlukan mengevaluasi riwayat adanya infeksi
penyebab terjadinya diare dengan
Rasional E : adanya stress hospitalisasi
menanyakan adanya toleransi pada anak yang disertai
pemberian makanan dengan data menangis jika
didekati perawat
Rasional D : tindakan kolaborasi yang segera mengindikasikan adanya
harus dilakukan dengan data yang masalah ansietas pada anak
ada pada kasus diatas Referensi
Rasional E : perlu dilakukan penimbangan namun
tidak menjadi prioritas Hockenberry & Wilson D (2011).
Essential
Referensi of pediatric nursing. Missoury :
Mosby
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
pediatric nursing. Missoury : Mosby Herdman,T.,&
Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing
NANDA International:Nursing
Diagnoses: Definitions &
Diagnoses: Definitions & Classification,
Classification,
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell

51. Kunci Jawaban: B 52. Kunci Jawaban: A


Rasional: Rasional:
Rasional A : adanya diare akan dapat Rasional A : gangguan rasa nyaman
menyebabkan masalah pemenuhan nyeri aktul terjadi dan
kebutuhan nutrisi pada anak, namun menjadi keluhan utama
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

89
Rasional B : adanya peningkatan suhu namun Herdman,T.,&
tidak signifikan menjadi masalah Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
utama pada kasus diatas
NANDA International:Nursing
Rasional C : adanya nyeri akan menyebabkan Diagnoses: Definitions &
keterbatasan aktifitas pada anak Classification,
Rasional D : adanya riwayat perdarahan gusi dan 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
hidung dan hb kurang dari normal
akan menyebabkan risiko
perdarahan 54. Kunci Jawaban: D

Rasional E : adanya suhu yang meningkat, Rasional:


disertai dengan asupan nutrisi yang
kurang dapat menyebabkan risiko Rasional A : dilakukan setelah
infeksi sebagai dampak sekunder pengukuran pertumbuhan
dari penyakitnya Rasional B : karena sudah dilakukan
Referensi pemeirksaan sebelumnya
sehingga posisi anak sudah
berada pada posisi yang
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of nyaman
pediatric nursing. Missoury : Mosby
Rasional C : dilakukan pada akhir
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014). pengukuran
NANDA International:Nursing Diagnoses: Rasional D : merupakan kelanjutan
Definitions & Classification, 2015- pemeriksaan pertumbuhan
2017.Oxford:Wiley Blackwell
Rasional E : dilakukan pada akhir
53. Kunci Jawaban: C pengukuran
Rasional: Referensi
Rasional A : diperlukan untuk dilakukan evaluasi
adanya dehidrasi pada anak Hockenberry & Wilson D (2011).
Essential of pediatric nursing.
Rasional B : perlu di monitor demam yang
terjadi pada anak setelah Missoury : Mosby
dilakukan rehidrasi
Herdman,T.,&
Rasional C : pengukuran tekanan darah adalah Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
salah satu tindakan untuk
NANDA International:Nursing
memonitor kejadia syok pada anak
Diagnoses: Definitions &
Rasional D : perlu dilakukan untuk memonitor Classification,
gangguan pernapasan
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
Rasional E : perlu dilakukan untuk memonitor
gangguan pemenuhan nutrisi
55. Kunci Jawaban: A
Referensi
Rasional:
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of Rasional A : ada 1 delay mengindikasian
pediatric nursing. Missoury : Mosby adanya keterlambatan pada
anak
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

90
Rasional B : sudah jelas karena ada delay tidak Rasional:
mungkin normal
Rasional A : sudah dilakukan pada bulan
Rasional C : ada 1 delay mengindikasian adanya sebelumnya
keterlambatan pada anak
Rasional B : belum waktunya diberikan
Rasional D : sudah jelas karena ada delay tidak
mungkin advance Rasional C : tepat waktunya pemberian
pada saat ini
Rasional E : pemeriksaan dapat dilakukan
Rasional D : belum waktunya diberikan
Referensi karena rentang pemberian
nya
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of 4 minggu
pediatric nursing. Missoury : Mosby Rasional E : belum waktunya diberikan

Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014). Referensi


NANDA International:Nursing Diagnoses:
Definitions & Classification, 2015- Hockenberry & Wilson D (2011).
2017.Oxford:Wiley Blackwell Essential of pediatric nursing.
Missoury : Mosby

56. Kunci Jawaban: C Herdman,T.,&


Rasional: Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing
Rasional A : sudah dilakukan pada bulan Diagnoses: Definitions &
sebelumnya
Classification, 2015-
Rasional B : belum waktunya diberikan 2017.Oxford:Wiley Blackwell
Rasional C : tepat waktunya pemberian pada saat
ini
Rasional D : belum waktunya diberikan karena
Kunci Jawaban Soal Keperawatan
rentang pemberian nya
4 minggu Maternitas

Rasional E : belum waktunya diberikan


Referensi 58. Kunci Jawaban: B

Rasional:
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
Rasional A : rumus taksiran persalinan
pediatric nursing. Missoury : Mosby
menggunakan rumus
negel’s rule
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Rasional B : rumus taksiran
persalinan
Diagnoses: Definitions & Classification,
menggunakan rumus
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell Negel’s rule dengan hari
+ 7 bulan –
3 dan tahun +1
57. Kunci Jawaban: C
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

91
Rasional C : rumus taksiran persalinan Rasional C : mengatur posisi dilakukan
untuk memberikan
Rasional D : rumus taksiran persalinan dengan kenyamanan pada pasien
menghitung HPHT dalam menilai DJJ
Rasional E : rumus taksiran persalinan dengan Rasional D : klarifikasi kedenyut arteri
menghitung tanggal kunjungan radialis ibu untuk
Referensi memastikan bahwa yang
dinilai DJJ
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC Rasional E : penilaian kontraksi langkah
(2013).Keperawatan Maternitas (1vol selanjutnya setelah
pemeriksaan DJJ
set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Referensi

59. Kunci Jawaban: A


Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion
Rasional: MC (2013).Keperawatan
Rasional A : rumus menggunakan mc. donald Maternitas (1vol set). Edisi
dengan TFU x 8 : 7= hasil dalam Bahasa Indonesia 8.
minggu
Rasional B : rumus menghitung usia kehamilan 61. Kunci Jawaban: B
Rasional C : rumus menghitung usia kehamilan Rasional:
dengan menghitung
TFU Rasional A : -
Rasional D : rumus menghitung usia kehamilan Rasional B : Anak 2 hidup (P2), Abortus
dengan menghitung 1x
HPHT (A1), Kehamilan ke 4 (G4)
Rasional E : rumus menghitung usia kehamilan Rasional C : -
dengan menghitung tanggal Rasional D : -
kunjungan
Rasional E : -
Referensi
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
(2013).Keperawatan Maternitas (1vol Lowdermilk DL, Perry SE,
set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Cashion MC
(2013).Keperawatan
Maternitas (1vol set). Edisi
60. Kunci Jawaban: A Bahasa Indonesia 8.
Rasional:
Rasional A : pemeriksaan djj dilakukan setelah 62. Kunci Jawaban: A
dilakukan palpasi leopold
Rasional:
Rasional B : pungtum maksimum adalah daerah
Rasional A : pemeriksaan dalam
yang harus dicari untuk menilai DJJ
dilakukan untuk
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

92
mengetahui kemajuan Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
persalinan (2013).Keperawatan Maternitas
Rasional B : pimpin mengeran dilakukan (1vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
bila presentasi janin telah bera-
da pada jalan lahir
64. Kunci Jawaban: A
Rasional C : mengatur posisi dilakukan Rasional:
untuk memberikan
kenyamanan pada pasien Rasional A : Gangguan perfusi jaringan
yang akan melahirkan terjadi karena sirkulasi darah ke
uteroplacenta menurun
Rasional D : mempersiapkan alat-alat
persalinan dilakukan untuk Rasional B : Gangguan keseimbangan
membantu segera ibu yang cairan terjadi karena volume
akan melahirkan darah menurun

Rasional E : pecahkan ketuban dilakukan Rasional C : Gangguan mobilisasi terjadi


bila hasil pemeriksaan dalam karena rahim membesar dan
pembukaan servik lengkap perubahan sudut gravitasi
tubuh
Referensi
Rasional D : Gangguan rasa nyaman terjadi
karena perubahan adaptasi dari
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
sistem tubuh karena
(2013).Keperawatan Maternitas peningkatan hormone estrogen
(1vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. dan progesteron
Rasional E : Kurangnya pengetahuan terjadi
63. Kunci Jawaban: C karena ibu kurang
mendapatkan informasi
Rasional:
Referensi
Rasional A : Vulva hygiene bertujuan untuk
menjaga kebersihan pada Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
daerah vulva.
(2013).Keperawatan Maternitas (2-
Rasional B : Pendidikan kesehatan diberikan agar vol set). Edisi Bahasa Indonesia
pasien mengetahui cara perawatan luka. 8.
Rasional C : Perawatan luka episiotomi dilakukan
agar penilaian REEDA tidak
menunjukkan infeksi 65. Kunci Jawaban: B

Rasional D : Mobilisasi dini bertujuan agar sirkulasi Rasional:


darah ke daerah perineum lancar Rasional A: Gangguan rasa
Rasional E : Nutrisi dianjurkan tinggi kalori dan nyaman terjadi
protein untuk mempercepat karena terjadinya
pertumbuhan luka mual dan muntah
pada pagi hari
Referensi
Rasional B: Gangguan volume cairan
terja-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

93
di akibat frekuensi mual dan Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
67. (2013).Keperawatan Maternitas
muntah yang sering
(2vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Rasional C: Resiko kekurangan volume
cairan terjadi akibat adanya
tanda dan gejala dehidrasi Kunci Jawaban: B

Rasional D: Resiko syok (hipovolemik) Rasional:


terjadi bila mual dan muntah
Rasional A : tirah baring dianjurkan agar
terjadi secara aktif
perdarahan berkurang
Rasional E: Ketidakseimbangan nutrisi
Rasional B : massage uterus bertujuan untuk
terjadi karena tidak adanya
menstimulasi kontraksi uterus
asupan nutrisi sebagai akibat
mual dan muntah Rasional C : observasi tanda-tanda vital
bertujuan untuk mendeteksi
Referensi
perubahan pada kondisi tubuh

Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC Rasional D : posisi bertujuan agar


mengurangi perdarahan yang
(2013).Keperawatan Maternitas
semakin
(2vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. bertambah akibat gaya gravitasi
Rasional E : cek kelengkapan placenta untuk
66. Kunci Jawaban: A memastikan tidak ada sisa
placenta yang tertinggal
Rasional:
Referensi
Rasional A : tirah baring dianjurkan agar
kehamilan dapat dipertahankan
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
Rasional B : kurangi aktivitas bertujuan (2013).Keperawatan Maternitas
68. (2vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
agar bercak darah tidak
semakin bertambah menjadi
perdarahan Kunci Jawaban: A
Rasional C : dukungan pasangan bertujuan agar Rasional:
meningkatkan kepercayaan
diri ibu terhadap kehamilannya Rasional A : hipertermi terjadi sebagai akibat
respon tubuh akibat terjadinya
Rasional D : penkes pada ibu hamil agar ibu infeksi
mampu mengantisipasi
perubahan pada tubuh Rasional B : kekurangan volume cairan
Rasional E : kontrol KIA bertujuan agar dapat terjadi sebagai akibat kenaikan
memantau kondisi kesehatan ibu dan suhu tubuh
janin Rasional C : risiko infeksi kondisi yang
Referensi terjadi sebagai akibat adanya peradangan
pada tubuh
Rasional D : Case-control, jenis desain
penelitian survey

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

94
restrospektif, yang mengumpulkan Rasional B : colposkopi dilakukan untuk
informasi dari data yang diperoleh memastikan adanya sel
dimasa lampau melalui studi yang abnormal
dokumen
Rasional C : USG transvaginal
Rasional E : ketidakefektifan termoregulasi dilakukan untuk
terjadi karena pusat pengatur panas mengetahui kondisi
di hipotalamus terespon akibat abnormal internal organ
peradangan reproduksi
Referensi Rasional D : pengambilan jaringan
tubuh untuk pemeriksaan
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). laboratori-
um
Keperawatan Maternitas (2vol set). Edisi
Bahasa Indonesia 8. Rasional E : pemeriksaan untuk
mengetahui adanya
selabnormal pada servik
69. Kunci Jawaban: E
Referensi
Rasional:
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion
Rasional A : usapan vagina dilakukan pada area
organ reproduksi untuk mengetahui MC (2013).Keperawatan
penyebab terjadinya infeksi Maternitas (2vol set). Edisi
Bahasa Indonesia 8.
Rasional B : colposkopi dilakukan untuk
memastikan adanya sel yang
abnormal
71. Kunci Jawaban: A
Rasional C : USG transvaginal dilakukan untuk
mengetahui kondisi abnormal Rasional:
internal organ reproduksi Rasional A : kompres hangat dilakukan
agar terjadi vasodilatasi
Rasional D : pengambilan jaringan tubuh untuk
pembuluh darah
pemeriksaan laboratori-
um Rasional B : posisi dilakukan untuk
Rasional E : pemeriksaan untuk mengetahui meningkatkan
kenyamanan pasien
adanya selabnormal pada servik
Rasional C : massage pada daerah
Referensi
simphisis bertujuan untuk
meningkatkan sirkulasi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC pembuluh darah
(2013).Keperawatan Maternitas (2vol
Rasional D : exercise bertujuan untuk
set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
peregangan pada tubuh
70. Kunci Jawaban: A
Rasional E : diet bertujuan untuk
Rasional: membatasi intake nutrisi
agar memudahkan
Rasional A : usapan vagina dilakukan pada area metabolisme tubuh
organ reproduksi untuk mengetahui
Referensi
penyebab terjadinya infeksi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

95
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
(2013).Keperawatan Maternitas (2vol Mental Health Nursing: Concept
set). Edisi Bahasa Indonesia 8. of Care in Evidence Based
Practise
(6thEd). F.A. davis Company

Kunci Jawaban Soal Keperawatan Jiwa


73. Kunci Jawaban: B

Rasional:
Rasional A : salah satu terapi modalitas
72. Kunci Jawaban: B untuk membantu
anggotanya berhubungan
Rasional:
dengan orang lain serta
Rasional A : pengkajian dilakukan untuk mengubah perilaku
menentukan tahap bunuh diri klien destruktif yang dilakukan
dan untuk menentukan intervensi dalam kelompok
yang tepat
Rasional B : terapi dengan
Rasional B : tindakan dilakukan pada klien menggunakan aliran listrik
dengan percobaan bunuh diri dengan konvulsator untuk
sebelumnya mengubah neurokimia
otak
Rasional C : kontrak penting sebelum
melakukan intervensi pada Rasional C : modifikasi dan manipulasi
klien untuk meningkatkan lingkungan untuk
kepatuhan klien mendukung proses
penyembuhan klien
Rasional D : dilakukan agar klien memilih cara
penyelesaian masalah yang tepat Rasional D : psikoterapi untuk
atau konstruktif penanganan stress
keluarga dan
Rasional E : untuk menciptakan hubungan meningkatkan partisipasi
perawat-klien yang terbuka aktif keluarga dalam
perawatan klien
Referensi :
Rasional E : upaya pembatasan
NANDA International Inc. (2014). Nursing mobilitas fisik klien untuk
mencegah perilaku
Diagnoses: Definitions & Classifications
mencederai diri, orang lain
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, UK: dan lingkungannya
Wiley Blackwell.
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016).
Prinsip dan Praktik Keperawatan Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia (2016). Prinsip dan Praktik
10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Edisi Indonesia 10.
Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Ltd.
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

96
Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014). Rasional B : dilakukan saat klien sudah
Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas aman dari percobaan
bunuh diri untuk
Kelompok. Jakarta: EGC. memotivasi klien
74. Kunci Jawaban: A mengungkapkan
perasaannya
Rasional:
Rasional C : dilakukan untuk
Rasional A : penjelasan tentang pentingnya meningkatkan harga diri klien
medikasi dan prinsip 7 benar obat
untuk mengontrol halusinasi (sp 2) Rasional D : dilakukan agar klien
menggunakan cara
Rasional B : melatih klien mengontrol dengan penyelesaian masalah yang
melawan halusinasi (sp 1) konstruktif
Rasional C : mendiskusikan dan menyusun Rasional E : melibatkan keluarga
jadwal kegiatan bersama klien maupun orang lain untuk
untuk membentu mengalihkan ikut meningkatkan harga
halusinasi (sp 4) diri klien dan
menyelesaikan masalah
Rasional D : melatih klien mengalihkan
secara konstruktif
halusinasi dengan
berbincang dengan orang lain Referensi :
(sp 3)
Rasional E : keseluruhan latihan untuk Noren Cavan Frisch & Lawrence E
mengontrol halusinasi Frisch.(2007).Psychiatric
(menghardik, cara obat, bercakap- Mental Health Nursing, third
cakap, dan kegiatan terjadwal)
edition.New York:Thomson
Referensi : Delmar Learning.

Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni, Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Mental Health Nursing: Concept
Komunitas, CMHN (Basic Course). of Care in Evidence Based
Jakarta: EGC. Practise
(6thEd). F.A. davis Company
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental
Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise 76. Kunci Jawaban: E

(6thEd). F.A. davis Company Rasional:


Rasional A : terapi modalitas untuk klien
75. Kunci Jawaban: A dengan gangguan
hubungan
Rasional: sosial
Rasional A : merupakan tindakan utama pada Rasional B : terapi modalitas untuk
klien dengan percobaan bunuh diri klien isolasi sosial, harga
disamping mendapatkan diri rendah, dan kerusakan
pengawasan yang ketat komunikasi verbal

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

97
Rasional C : terapi untuk klien dengan perilaku Keliat, B.A & Prawirowiyono, A.
kekerasan (2014). Keperawatan Jiwa;
Rasional D : terapi modalitas untuk klien dengan Terapi Aktivitas Kelompok.
harga diri rendah Jakarta: EGC.
Rasional E : terapi modalitas untuk klien dengan
halusinasi 78. Kunci Jawaban: C
Referensi : Rasional:

Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014). Rasional A : pemanfaatan permainan


Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas sebagai media terapeutik
Kelompok. Jakarta: EGC. untuk mencapai tumbuh
kembang
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental anak yang optimal
Health Nursing: Concept of Care in Rasional B : dilakukan dengan
Evidence Based Practise pendekatan hubungan
individual antara terapis
(6thEd). F.A. davis Company
dan klien
Rasional C : dilakukan pada kelompok
77. Kunci Jawaban: A yang memiliki
masalah/keadaan
Rasional:
yang sama dengan tujuan
Rasional A : TAK sesi 2 untuk mencgah perilaku sesama anggota dapat
kekerasan klien dengan melakukan saling mendukung
kegiatan fisik
Rasional D : dilakukan untuk
Rasional B : TAK sesi 3 untuk mencegah manipulasi/ modifikasi
perilaku kekerasan dengan cara lingkungan dengan tujuan
interaksi sosial asertif perubahan perilaku yang
maladaptif menjadi adaptif
Rasional C : TAK sesi 4 untuk mencegah
perilaku kekerasan dengan Rasional E : dilakukan untuk
pendekatan spiritual manipulasi/ modifikasi
lingkungan dengan tujuan
Rasional D : TAK sesi 1 untuk mengenal perilaku perubahan perilaku yang
kekerasan yang biasa dilakukan maladaptif menjadi adaptif
Rasional E : TAK sesi 1 untuk mencegah Referensi :
perilaku kekerasan dengan
kepatuhan obat
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
Referensi : (2016). Prinsip dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Stuart. Edisi Indonesia 10.
Prinsip dan Praktik Keperawatan Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia Ltd.
10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

98
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Rasional A : reaksi kehilangan dengan
Frisch.(2007).Psychiatric Mental menunjukkan perasaan
marah pada diri sendiri atau
Health Nursing, third edition.New kepada orang lain
York:Thomson Delmar Learning
Rasional B : reaksi terhadap kehilangan
berupa penolakan, tidak
menerima atau tidak
79. Kunci Jawaban: A
percaya
Rasional:
Rasional C : reaksi kehilangan dengan
Rasional A : posisi atau fungsi individu dalam menunjukkan sikap
masyarakat atau kelompok sosial menarik diri, tidak mau
sesuai dengan yang diharapkan berbicara atau putus asa
masyarakat Rasional D : reaksi kehilangan dimana
Rasional B : persepsi individu tentang bagaimana individu mulai menerima
ia seharusnya bertingkah laku kenyataan kehilangan
berdasarkan standar pribadi Rasional E : reaksi kehilangan dimana
individu ingin menunda
Rasional C : penilaian pribadi terhadap diri dan
kehilangan, sering
pencapaian disesuaikan dengan
diungkapkan dengan
ideal dirinya
“seandainya”
Rasional D : kesadaran tentang diri sendiri yang
Referensi :
dapat diperoleh individu dari
penilaian dirinya, menyadari bahwa
individu dirinya berbeda dengan Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
orang lain (2016). Prinsip dan Praktik
Rasional E : sikap atau penilaian Individu Keperawatan Kesehatan Jiwa
terhadap dirinya sendiri secara fisik Stuart. Edisi Indonesia 10.
Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Referensi :
Ltd.
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Prinsip dan Praktik Keperawatan Mental Health Nursing, fifth
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia edition. Philadelphia:Wolters
10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd. Kluwer, Lippincot William &
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Wilkins.
Frisch.(2007).Psychiatric Mental
Health Nursing, third edition.New 81. Kunci Jawaban: C
York:Thomson Delmar Learning Rasional:
Rasional A : ekspresi emosi yang tidak
80. Kunci Jawaban: B sesuai dengan suasana
yang dihayati
Rasional:
Rasional B : keadaan perasaan berbeda
yang terjadi secara
bersamaan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

99
Rasional C : penurunan kemampuan ekspresi Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
emosi (tatapan kosong, irama suara Mental Health Nursing, fifth
monoton, dan gerakan tubuh sangat
edition. Philadelphia:Wolters
kurang)
Kluwer, Lippincot William &
Rasional D : hilangnya kemampuan ekspresi Wilkins.
emosi (lebih berat dari afek tumpul)
Rasional E : perubahan irama perasaan yang
cepat dan tiba-tiba 83. Kunci Jawaban: E

Referensi : Rasional:
Rasional A : pembicaraan terhenti tiba-
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). tiba tanpa gangguan
Prinsip dan Praktik Keperawatan eksternal kemudian
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia dilanjutkan kembali
10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd. Rasional B : pembicaraan yang berbelit-
belit tapi tidak sampai pada
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental tujuan pembicaraan
Health Nursing, fifth edition.
Rasional C : berulang-ulang
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lippincot
menceritakan suatu ide,
William & Wilkins. tema secara berlebihan
82. Kunci Jawaban: D Rasional D : untuk menurunkan atau
memperbaiki gejala
Rasional: sebagai respon dari
Rasional A : untuk membuat klien memiliki kecemasan
penilaian positif terhadap dirinya Rasional E : pembicaraan tidak ada
Rasional B : agar klien memiliki cara hubungan antara kalimat
penyelesaian masalah yang yang satu dengan kalimat
kosntruktif yang lainnya

Rasional C : agar klien memiliki motivasi dan Referensi :


tujuan jelas terkait masalahnya
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
Rasional D : untuk menurunkan atau
memperbaiki gejala sebagai respon (2016). Prinsip dan Praktik
dari kecemasan Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Edisi Indonesia 10.
Rasional E : untuk meningkatkan pengetahuan
klien terkait masalah yang dihadapi Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Ltd.
Referensi :
Sheila L.
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Videbeck.(2011).Psychiatric Mental
Prinsip dan Praktik Keperawatan Health Nursing, fifth edition.
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia Philadelphia:Wolters Kluwer,
Lippincot William & Wilkins.
10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

100
84. Kunci Jawaban: B Rasional C : mengubah dorongan-
dorongan yang tidak dapat
Rasional: diterima menjadi
Rasional A : untuk menentukan apakah klien kebalikannya (dapat
mampu atau tidak mampu diterima)
menghadapi keadaan lingkungan Rasional D : menutupi kelemahan
yang tidak menguntungkan dengan menonjolkan sifat
Rasional B : salah satu teknik komunikasi, yang baik
perawat menerima klien dengan Rasional E : mengarahkan dorongan-
respect tanpa menilai atau dorongan/kemarahan yang
mengadilinya secara positif atau tidak sesuai pada sejumlah
negative, klien akan merasa orang atau objek sehingga
dihargai tanpa syarat dorongan aslinya
Rasional C : dilakukan pada fase pra interaksi terselubung atau
tersembunyi
Rasional D : dukungan yang diberikan dapat
mengurangi stressor bagi klien Referensi :

Rasional E : untuk menekankan bahwa perawat Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric


hadir dengan tulus untuk klien
Mental Health Nursing: Concept
sehingga mendukung
mendukung untuk komunikasi yang of Care in Evidence Based
terbuka Practise (6thEd). F.A. davis
Referensi : Company

Carson, V.B. (2000). Mental Health Nursing: Sheila L.


Videbeck.(2011).Psychiatric Mental
The nurse-patient journey. (2th ed.).
Health Nursing, fifth edition.
Philadelphia: W.B. Sauders Company
Philadelphia:Wolters Kluwer,
Halter MJ. (2014). Varcarolis’ Foundations of Lippincot William & Wilkins.
Psychiatric Mental Health Nursing: A 86. Kunci Jawaban: D
Clinical Approach. 7th edition. Rasional:
Saunders: Elsevier Inc.
Rasional A : terjadinya pertumbuhan
sel-sel yang abnormal pada
otak
85. Kunci Jawaban: E
Rasional B : kondisi dimana struktur
Rasional:
kepala mengalami
Rasional A : memblokir/menghindari peristiwa- benturan dari luar dan
peristiwa yang menimgulkan rasa berpotensi menimbulkan
sakit dan cemas diluar kesadaran gangguan pada fungsi otak

Rasional B : menyalahkan orang lain atau objek Rasional C : penyakit yang berdampak
mengenai kesulitannya sendiri yang pada sistem tubuh manusia
tidak baik atau berhubungan dengan
metabolisme tubuh

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

101
Rasional D : penurunan/kemunduran keadaan Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
secara fisika dan kimia dalam sel, Mental Health Nursing: Concept
jaringan, atau organ yang
of Care in Evidence Based
umumnya disebabkan
oleh penuaan Practise (6thEd). F.A. davis
Company
Rasional E : gangguan pada sistem sirkulasi
darah yang dapat disebabkan oleh Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
faktor internal maupun eksternal
(2016). Prinsip dan Praktik
Referensi : Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Edisi Indonesia 10.
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Health Nursing: Concept of Care in Ltd.
Evidence Based Practise (6thEd). F.A.
davis Company
88. Kunci Jawaban: E
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental
Rasional:
Health Nursing, fifth edition.
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lippincot Rasional A : validasi atau menanyakan
kepada klien apa yang
William & Wilkins.
tidak dimengerti
perawat
terhadap situasi yang
87. Kunci Jawaban: D
ada
Rasional:
Rasional B : menyediakan diri anda
Rasional A : percobaan untuk menghindari tanpa respon bersyarat atau
interaksi atau hubungan dengan respon yang diharapkan
orang lain
Rasional C : memberi kesempatan
Rasional B : perubahan persepsi tehadap tubuh kepada klien untuk
akibat perubahan struktur ataupun memulai dan berinisiatif
fungsi tubuh dalam memilih topik
pembicaraan
Rasional C : perubahan status kesehatan dapat
menimbulkan kecemasan Rasional D : dilakukan untuk
membatasi area diskusi
Rasional D : perubahan status kesehatan dapat
sehingga percakapan
mengurangi motivasi
menjadi lebih spesifik dan
ataupun kemampuan untuk dimengerti
melakukan adl termasuk perawatan
diri Rasional E : menyampaikan apa yang
telah diamati perawat dari
Rasional E : pengingkaran (denial) merupakan
pesan ver-
salah satu respon akan perubahan
status kesehatan yang terjadi secara bal dan non-verbal klien
tiba-tiba Referensi :
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
(2016). Prinsip dan Praktik

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

102
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Rasional C : dilakukan untuk
Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier mengetahui respon klien
saat halusinasi muncul
(Singapore) Pte Ltd.
Rasional D : dilakukan untuk
mengetahui cara klien
89. Kunci Jawaban: A dalam mengatasi
halusinasinya
Rasional:
Rasional E : dilakukan untuk
Rasional A : hilangnya stressor dapat
menentukan intervensi
menurunkan gejala stress yang
khusus pada waktu
muncul
terjadinya halusinasi, dan
Rasional B : peningkatan harga diri dapat menghindari situasi yang
meningkatkan konsep diri atau menyebabkan munculnya
perasaan berharga terhadap diri halusinasi
klien
Referensi :
Rasional C : dapat meningkatkan pengetahuan
klien terhadap masalahnya dan cara Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
koping yang tepat (2016). Prinsip dan Praktik
Rasional D : dapat memotivasi klien Keperawatan Kesehatan Jiwa
mengembangkan koping yang Stuart. Edisi Indonesia 10.
konstruktif
Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Rasional E : mengungkapkan kemarahan dengan Ltd.
tidak melukai diri dan orang lain
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Referensi :
Mental Health Nursing: Concept
of Care in Evidence Based
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental
Practise (6thEd). F.A. davis
Health Nursing: Concept of Care in
Company.
Evidence Based Practise (6thEd). F.A.
davis Company
91. Kunci Jawaban: B
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016).
Prinsip dan Praktik Keperawatan Rasional:
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia Rasional A : tindakan untuk isolasi
10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd. sosial, membantu klien
mengenal kerugian tidak
90. Kunci Jawaban: E
berinteraksi
Rasional: Rasional B : tindakan untuk isolasi
Rasional A : penting dikaji untuk mengetahui sosial, membantu klien
jenis halusinasi pendengaran klien manfaat berinteraksi
(mis.halusinasi perintah) dengan orang lain
Rasional C : tindakan untuk isolasi
Rasional B : menentukan intervensi khusus pada sosial yang membantu
waktu terjadinya halusinasi klien melakukan interksi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

103
secara bertahap dimulai dengan Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., &
berkenalan Nurhaeni, N. (2011).
Rasional D : tindakan untuk membantu klien Keperawatan Kesehatan Jiwa
mengungkapkan dan mengenal Komunitas, CMHN (Basic
penyebab isolasi sosial Course). Jakarta: EGC
Rasional E : tindakan terapeutik sebagai awal
sebelum perawat melakukan Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
intervensi keperawatan Mental Health Nursing: Concept
of Care in Evidence Based
Referensi :
Practise (6thEd). F.A. davis
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni, Company.
N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas, CMHN (Basic Course). 93. Kunci Jawaban: C
Jakarta: EGC
Rasional:
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Rasional A : menyimpulkan sesuatu
Health Nursing: Concept of Care in tanpa adanya bukti atau fakta yang
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. cukup
davis Company. Rasional B : menentukan nilai diri
berdasar pada penerimaan orang lain

92. Kunci Jawaban: B Rasional C : menyimpulkan secara


berlebihan / membesar –
Rasional: besarkan tentang suatu hal
kejadian tunggal
Rasional A : respon dari kehilangan dapat
berupa perilaku mencederai diri Rasional D : menyimpulkan bahwa
dan lingkungannya dirinya tahu apa yang orang lain
pikirkan
Rasional B : respon emosi terhadap kehilangan
secara aktual maupun potensial Rasional E : kecenderungan individu
yang diekspresikan secara untuk mengambil suatu hal
berlebihan negatif dalam situasi
tertentu, terus
Rasional C : keadaan berkurangnya motivasi dan
memikirkannya, sampai
kemampuan untuk melakukan
akhirnya mempersepsikan
perawatan diri
seluruh situasi tersebut
Rasional D : respon mondar-mandir, tegang dapat sebagai hal yang negatif
menjadi tanda dari risiko perilaku pula
kekerasan
Referensi :
Rasional E : kondisi ketika individu merasakan
kurangnya control personal Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
terhadap sejumlah kejadian atau
Mental Health Nursing: Concept
situasi tertentu
of Care in Evidence Based
Referensi :
Practise (6thEd). F.A. davis
Company.
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

104
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Rasional B : tindakan untuk membatasi
Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health ransangan eksternal dan
internal yang
Nursing, third edition.New York:Thomson menyebabkan perilaku
Delmar Learning. kekerasan
94. Kunci Jawaban: A Rasional C : upaya pembatasan mobilitas
klien dengan perilaku
Rasional: kekerasan dengan tujuan
Rasional A : menyediakan diri anda tanpa respon utama mencegah klien
bersyarat atau respon yang mencederai diri, orang lain
diharapkan dan lingkungan

Rasional B : digunakan pada saat klien Rasional D : upaya yang dilakukan


menanyakan pada perawat tentang untuk klien dapat
peneliaian atau kesetujuannya mengontrol halusinasi

Rasional C : dilakukan untuk membatasi area Rasional E : upaya untuk meningkatkan


diskusi sehingga percakapan konsep diri klien
menjadi lebih spesifik dan Referensi :
dimengerti
Rasional D : validasi, dilakukan apabila pesan Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
yang disampaikan oleh klien belum Mental Health Nursing: Concept
jelas bagi perawat dan perawat
of Care in Evidence Based
mencoba memahami situasi yang
digambarkan oleh klien Practise (6thEd). F.A. davis
Company.
Rasional E : menyampaikan apa yang telah
diamati perawat dari pesan verbal Noren Cavan Frisch & Lawrence E
dan non-verbal klien
Frisch.(2007).Psychiatric
Referensi : Mental Health Nursing, third
edition.New
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental
York:Thomson Delmar Learning
Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A.
davis Company. 96. Kunci Jawaban: C

Rasional:
Noren Cavan Frisch & Lawrence E
Frisch.(2007).Psychiatric Mental Rasional A : klien dengan penurunan
keadaran tidak
Health Nursing, third edition.New
mengindikasikan
York:Thomson Delmar Learning dilakukannya tindakan
isolasi atau seklusi

95. Kunci Jawaban: C Rasional B : klien dengan gangguan


interaksi tidak
Rasional: mengindikasikan
dilakukan isolasi
Rasional A : tindakan untuk membatasi mobilitas
klien

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

105
Rasional C : klien dengan riwayat bunuh diri untuk mandiri untuk
perlu pengawasan ketat sehingga memastikan klien
tidak dibiarkan untuk sendiri seperti melanjutkannya di rumah
saat dilakukan isolasi/seklusi
Referensi :
Rasional D : klien halusinasi tanpa risiko
mencederai tidak diindikasikan Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
untuk isolasi
Mental Health Nursing: Concept
Rasional E : klien dengan waham tanpa risiko of Care in Evidence Based
mencederai tidak diindikasikan Practise (6thEd). F.A. davis
untuk isolasi
Company.
Referensi :
Frisch N.,& Frisch A. (2011).
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Psychiatric mental health
Health Nursing: Concept of Care in nursing. 4 ed. Austra-
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. lia: Delmar CENGAGE learning
davis Company.

Noren Cavan Frisch & Lawrence E 98. Kunci Jawaban: E


Frisch.(2007).Psychiatric Mental Rasional:
Health Nursing, third edition.New
Rasional A : dilakukan setelah ada
York:Thomson Delmar Learning kesepakatan tindakan yang
akan dilakukan secara
terjadwal
97. Kunci Jawaban: C
Rasional B : untuk mengetahui
Rasional: kebutuhan klien yang tidak
Rasional A : keluarga perlu untuk menyempaikan terpenuhi akibat
kondisi klien pada keluarga untuk wahamnya (sp 3)
memberikan asuhan keperawatan Rasional C : untuk melatih klien
keluarga melakukan kemampuan
Rasional B : jadwal kegatan harian penting untuk positif yang masih dimiliki
mmpertahankan perilaku adaptif (sp 4)
klien Rasional D : untuk meningkatkan
pengetahuan dan
Rasional C : evaluasi dan reinforcement
kepatuhan klien terhadap
penting dilakukan saat klien
obat (sp 2)
mampu melakukan tugas atau
tindakan(perilaku kostruktif) yang Rasional E : melatih klien untuk
telah disepakati berorientasi terhadap
Rasional D :perilaku adaptif klien perlu untuk nama, waktu, dan
terus dipertahankan dan tempat/lingkungan (sp 1,
ditingkatkan tindakan pertama yang
biasanya dilakuakn setelah
Rasional E : perencanaan pulang dilakukan mengidentifikasi waham)
setelah evaluasi dan klien mampu
Referensi :

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

106
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental CENGAGE learning
Health Nursing: Concept of Care in Evidence
Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.
100. Kunci Jawaban:
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric mental B
health nursing. 4 ed. Australia: Delmar Rasional:
CENGAGE learning Rasional A : memenuhi kebutuhan dasar
manusia melalui proses
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni,
keperawatan
N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas, CMHN (Basic Course). Jakarta: Rasional B : mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang
EGC sistematis dan terarah
sesuai dengan metode
pemberian pelayanan
99. Kunci Jawaban: C keperawatan
Rasional: Rasional C : perawat sebagai tempat
konsul-
Rasional A : mengadakan perencanaan, kerja
sama, perubahan yang sistematis tasi terhadap masalah atau
dan terarah sesuai dengan metode tindakan keperawatan
pemberian pelayanan keperawatan yang tepat untuk diberikan

Rasional B : membantu klien dalam Rasional D : membantu klien dalam


meningkatkan tingkat pengetahuan meningkatkan tingkat
kesehatan, sehingga terjadi pengetahuan kesehatan,
perubahan perilaku sehingga terjadi perubahan
perilaku
Rasional C : melindungi dan mempertahankan
hak-hak klien Rasional E : melindungi dan
mempertahankan hak-hak
Rasional D : mengarahkan dan mengorganisasi klien
pelayanan kesehatan dari tim
kesehatan agar pemberian Referensi :
pelayanan kesehatan dapat terarah
sesuai dengan kebutuan klien Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Mental Health Nursing: Concept
Rasional E : perawat sebagai tempat konsultasi
terhadap masalah atau tindakan of Care in Evidence Based
keperawatan yang tepat untuk Practise (6thEd). F.A. davis
diberikan Company.
Referensi :
Frisch N.,& Frisch A. (2011).
Psychiatric mental health
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental
nursing. 4 ed. Australia: Delmar
Health Nursing: Concept of Care in Evidence
CENGAGE learning
Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.

Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric mental


101. Kunci Jawaban:
health nursing. 4 ed. Australia: Delmar B
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

107
Rasional: Rasional D : sebagai tahap awal untuk
melatih kemampuan
Rasional A : fungsi saling ketergantungan antara sosialisasi pada klien
tenaga kesehatan dalam satu tim
Rasional E : dilakukan setelah adanya
Rasional B : fungsi mandiri yang tidak tergantung kesepakatan kegiatan yang
pada tenaga kesehatan lain akan dilatih secara
termasuk dalam pengambilan rutin untuk
keputusan meningkatkan komitmen
Rasional C : fungsi perawat dalam melaksanakan klien
kegiatan atas pesan atau instruksi Referensi :
dari perawat lain seperti tugas
pelimpahan
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional D : peran perawat untuk melindungi dan Mental Health Nursing: Concept
mempertahankan hakhak klien
of Care in Evidence Based
Rasional E : peran perawat untuk membantu klien Practise (6thEd). F.A. davis
dalam meningkatkan tingkat Company.
pengetahuan kesehatan, sehingga
terjadi perubahan perilaku Frisch N.,& Frisch A. (2011).
Referensi : Psychiatric mental health
nursing. 4 ed. Australia: Delmar
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental
CENGAGE learning
Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., &
davis Company. Nur-
haeni, N. (2011). Keperawatan
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric Kesehatan Jiwa Komunitas,
mental health nursing. 4 ed. Australia: CMHN (Basic Course). Jakarta:
Delmar CENGAGE learning EGC

102. Kunci Jawaban: A 103. Kunci Jawaban:


A
Rasional:
Rasional A : dilakukan untuk meningkatkan Rasional:
harga diri klien dengan melatih Rasional A : gangguan pada proses
kemampuan positif yang masih berpikir yang meliputi
dimiliki proses pertimbangan
(“judgment”), pemahaman
Rasional B : peningkatan harga diri diawali
(”comprehension”),
dengan mengidentifikasi
ingatan serta penalaran
kemampuan positif klien
(“reasoning”)
Rasional C : untuk melatih kemampuan
Rasional B : perilaku agresif dari respon
sosialisasi klien dan mendapatkan
marah yang dapat
kelompok dukungan
mencederai diri, orang lain
dan lingkungan

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

108
Rasional C : suatu keyakinan yang salah yang Rasional E : • Masyarakat di
dipertahankan secara wilayah tersebut
kuat/terus menerus, tetapi tidak pada umumnya
sesuai dengan kenyataan terbiasa
menyediakan
Rasional D : gangguan pada kemampuan klien
makanan tinggi
untuk berorientasi pada
nama/waktu/tempat natrium / asin;
• Pemilik
Rasional E : risiko cedera yang biasanya warungwarung
disebabkan adanya kelemahan mengatakan
ataupun gangguan eksternal menjual ikan asin
laris diwilayah
Referensi : tersebut;
• 45% Pendidikan
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental tidak lulus SD;
Health Nursing: Concept of Care in • Kader kesehatan
mengatakan 70%
Evidence Based Practise (6thEd). F.A.
masyarakat tidak
davis Company. pernah berolah
raga
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
mental health nursing. 4 ed. Australia: Referensi:
Efendi F & Makfudli. (2009).
Delmar CENGAGE learning Keperawatan
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni, Kesehatan Komunitas: Teori
N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Praktik Dalam
Komunitas, CMHN (Basic Course). Keperawatan. Jakarta: Salemba
Jakarta: EGC Medika
105.Kunci Jawaban: D
Kunci Jawaban Soal Keperawatan Komunitas
Rasional:
Rasional A : Masyarakat di wilayah
tersebut pada umumnya
104.Kunci Jawaban: E terbiasa menyediakan
Rasional: makanan tinggi natrium /
Rasional A : 30% masyarakat asin;
mengalami hipertensi;
25% berusia produktif, Rasional B : • 30% masyarakat
10% penderita pernah
mengalami hipertensi;
mengalami stroke ringan;
Rasional B : kader kesehatan
• 10% penderita stroke
mengatakan 70%
masyarakat tidak pernah ringan
berolah raga Rasional C : 30% masyarakat
Rasional C : 45% Pendidikan tidak mengalami hipertensi;
lulus SD
Rasional D : • 30% masyarakat
Rasional D : kader kesehatan mengalami
mengatakan 70% hipertensi;
masyarakat tidak pernah
• 25% berusia
berolah raga
produktif,

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

109
• Rasional D : • 30% masyarakat
10% penderita stroke
ringan mengalami hiper-
tensi;
• Masyarakat di
wilayah tersebut • 25% berusia
pada umumnya produktif,
terbiasa
menyediakan • 20% penderi-
makanan tinggi
ta; Masyarakat di
natrium / asin;
wilayah tersebut
• Masyarakat pada umumnya
mengatakan belum terbiasa
pernah mendapatkan menyediakan
informasi tentang makanan tinggi
kesehatan natrium / asin;
Rasional E : • 30% masyarakat
Rasional E : Perawat memberikan
mengalami
Referensi: penyuluhan kesehatan
hipertensi;
pada kelompok
• 10% penderita stroke
penderita hipertensi di
ringan
masyarakat diwilayah
tersebut.
Referensi:
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
Efendi & Makfudli. (2009).
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Keperawatan
Medika
Kesehatan Komunitas: Teori
106.Kunci Jawaban: D
dan Praktik Dalam
Rasional:
Rasional A : Masyarakat di wilayah Keperawatan. Jakarta: Salemba
tersebut pada Medika
umumnya terbiasa
menyediakan
makanan tinggi 107.Kunci Jawaban: B
natrium / asin Rasional:
Rasional B : 30% masyarakat Rasional A : Masyarakat mengatakan
mengalami hipertensi; belum pernah
25% berusia produktif, mendapatkan informasi
tentang kesehatan.
20% penderita;
Rasional C : • Rasional B : • 30% masyarakat
45% Pendidikan
tidak lulus SD; mengalami
hiperten-
si;
• 25% berusia
produk-
tif,

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

110
• Rasional A : Hasil wawancara dengan
20% penderita
stroke ringan ; kader kesehatan menga-
takan penderita hipertensi di
• wilayah tersebut hanya 10%
45% Pendidikan
tidak lulus SD; yang mau datang untuk
memeriksakan kesehatan
• Masyarakat di pada saat ada posyandu
wilayah tersebut
Rasional B : • 30% masyarakat
pada umumnya
mengalami hipertensi;
terbiasa
menyediakan • 25% berusia produktif,
makanan tinggi na-
• Masyarakat di wilayah
trium / asin;
• tersebut pada umumnya
Masyarakat
mengatakan belum terbiasa menyediakan
pernah makanan tinggi natrium
mendapatkan / asin;
informasi tentang
kesehatan. • Hasil wawancara dengan
Rasional C : Masyarakat mengatakan kader kesehatan
belum pernah mengatakan
mendapatkan informasi
penderita hipertensi
tentang kesehatan.
di wilayah tersebut
Rasional D : Masyarakat mengatakan hanya 10% yang
belum pernah mendapatkan mau datang untuk
informasi tentang kesehatan. memeriksakan
Rasional E : Masyarakat mengatakan belum kesehatan pada saat
pernah mendapatkan ada posyandu.
informasi tentang kesehatan. Rasional C : Hasil wawancara dengan
Referensi: kader kesehatan menga-
takan penderita hipertensi di
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan wilayah tersebut hanya 10%
Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik yang mau datang untuk
memeriksakan kesehatan
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
pada saat ada posyandu
Medika
Rasional D : Hasil wawancara dengan
kader kesehatan menga-
takan penderita hipertensi di
108.Kunci Jawaban: B wilayah tersebut hanya 10%
Rasional: yang mau datang untuk
memeriksakan kesehatan
pada saat ada posyandu

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

111
Rasional E : Hasil wawancara dengan Rasional D : • Penduduk lansia 30% dari
Referensi: kader kesehatan menga- total penduduk,

takan penderita hipertensi di • 10% Lansia menderita


wilayah tersebut hanya 10% Hipertensi;
yang mau datang untuk • 20% Lansia mengeluhkan
memeriksakan kesehatan nyeri pada persendian Kaki
pada saat ada posyandu ataupun tangan;

• 5% Lansia juga
mengeluhkan nyeri pada
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan tulang belakang.
Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik • Masyarakat pada umumnya
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba menyajikan makanan yang
kandungan natrium tinggi
Medika
• Tingkat Pendidikan
di-
wilayah ini 30% tidak lulus
SD
109.Kunci Jawaban: D
• Hanya 5% Lansia rutin
Rasional: memeriksakan kesehatan ke
Posyandu lansia yang ada
Rasional A : Masyarakat pada umumnya diwilayah tersebut.
menyajikan makanan
yang kandungan natrium tinggi • Kader kesehatan mengatan
lansia diwilayah tersebut
Rasional B : Tingkat Pendidikan diwilayah ini 30% sangat jarang memeriksakan
tidak lulus SD kesehatannya.
Rasional E : Hanya 5% Lansia rutin
Rasional C : • Hanya 5% Lansia rutin Referensi: memeriksakan kesehatan ke
memeriksakan kesehatan ke Posyandu lansia yang ada
Posyandu lansia yang ada diwilayah tersebut.
diwilayah tersebut.

• Kader kesehatan mengatan Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan


lansia diwilayah tersebut
Kesehatan Komunitas: Teori dan
sangat jarang memeriksakan
kesehatannya. Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

112
110.Kunci Jawaban: B

Rasional:

Rasional A : • Hasil pengkajian yang Rasional E : • Hanya 5% Lansia rutin


didapatkan di salah satu Referensi: memeriksakan kesehatan
Desa: ke Posyandu lansia yang
ada diwilayah tersebut.
• Penduduk lansia 30% dari
total penduduk dan 10% • Kader kesehatan mengatan
Lansia menderita lansia diwilayah tersebut
Hipertensi; sangat jarang
memeriksakan
• 20% Lansia mengeluhkan kesehatannya
nyeri pada persendian Kaki
ataupun tangan; 5% Lansia
juga mengeluhkan nyeri Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
pada tulang belakang Kesehatan Komunitas: Teori dan
Rasional B : • Hasil pengkajian yang Praktik Dalam Keperawatan.
didapatkan di salah satu
Desa: Jakarta: Salemba Medika

• Penduduk lansia 30% dari


total penduduk dan 10% 111.Kunci Jawaban: C
Lansia menderita
Hipertensi; Rasional:
Rasional A : • 35% Penduduk usia
• 20% Lansia mengeluhkan produktif mengalami
nyeri pada persendian Kaki
ataupun tangan; hipertensi sedang- berat

• 5% Lansia juga • Kader kesehatan


mengeluhkan nyeri pada mengatakan 5% dari
tulang belakang.
penderita hipertensi
• Lansia 10% Tinggal mengalami stroke dan 3%
sendiri atau dengan mengalami stroke
pasangan lansia tidak ada berulang
anggota keluarga lainnya Rasional B : 20% penderita hipertensi
Rasional C : • Lansia 10% Tinggal jarang memeriksakan
sendiri atau dengan kesehatan.
pasangan lansia tidak ada
anggota keluarga lainnya Rasional C : • 35% Penduduk usia
Rasional D : • Hanya 5% Lansia rutin pro-
memeriksakan kesehatan
ke Posyandu lansia yang
duktif mengalami
ada diwilayah tersebut. hipertensi sedang- berat
• Kader kesehatan mengatan • Kader kesehatan
lansia diwilayah tersebut
sangat jarang mengatakan 5% dari
memeriksakan penderita hipertensi
kesehatannya mengalami stroke dan
3% mengalami stroke
berulang;

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

113
• Pola makan masyarakat Rasional A : • 35% Penduduk usia
produktif mengalami
terbiasa dengan makanan
hipertensi sedang- berat
yang digoreng dan
• Kader kesehatan
berlemak mengatakan 10% dari
penderita hipertensi
• 20% penderita hipertensi mengalami stroke dan 3%
jarang memeriksakan mengalami stroke
berulang;
kesehatan
• Pola makan masyarakat
• 90% dari penderita terbiasa dengan makanan
hipertensi memiliki yang digoreng dan
perilaku merokok berlemak

• 20% penderita hipertensi


Rasional D : 20% penderita hipertensi jarang memeriksakan
jarang memeriksakan kesehatan.
kesehatan.
• 90% dari memiliki
Rasional E : • Pola makan masyarakat perilaku merokok
Referensi: terbiasa dengan makanan Rasional B : 30% penderita hipertensi
mengatakan pasrah dengan
yang digoreng dan keadaannya dan sudah
berlemak terbiasa dengan kehidupan
dimasyarakat
• 20% penderita hipertensi Rasional C : 30% penderita hipertensi
jarang memeriksakan mengatakan pasrah dengan
keadaannya dan sudah
kesehatan terbiasa dengan kehidupan
dimasyarakat
• 90% dari penderita Rasional D : 30% penderita hipertensi
hipertensi memiliki mengatakan pasrah dengan
perilaku keadaannya dan sudah
terbiasa dengan kehidupan
merokok dimasyarakat
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan Rasional E : Tidak ada kegiatan
Referensi: kesehatan di masyarakat
Kesehatan Komunitas: Teori dan
yang dapat diikuti
Praktik Dalam Keperawatan. masyarakat
Jakarta: Salemba Medika
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori dan
112.Kunci Jawaban: A Praktik Dalam Keperawatan.
Rasional: Jakarta: Salemba Medika

113.Kunci Jawaban: E
Rasional:

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

114
Rasional : 30% dari yang di
A rehabilitasi
menggunakan jarum
suntik dan positif HIV
Rasional : 30% dari yang di
B rehabilitasi
menggunakan jarum
suntik dan positif HIV
Rasional : 30% dari yang di
C rehabilitasi
menggunakan jarum
suntik dan positif HIV
Rasional : 30% dari yang di
D rehabilitasi
menggunakan jarum
suntik dan positif HIV
Rasional : • 25% pengguna Ganja;
E 10% pengguna Sabu-
sabu dan 10%
pengguna Heroin;

• 30% dari yang di


rehabilitasi
menggunakan jarum
suntik dan positif HIV.

• 10 remaja dilaporkan
telah mengikuti
rehabilitasi di pusat
rehabilitasi yang di
kelola
Pemerintah
Referensi:

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

115
Rasional B : Angka kenakalan remaja
belakangan ini meningkat,
dari pencurian, nar-
koba dan 15% remaja
setelah tamat SMP sudah
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan pernikahan 12% dari
Kesehatan Komunitas: Teori dan remaja perempuan yang
menikah mengalami
Praktik Dalam Keperawatan. masalah pada kehamilan
Jakarta: Salemba Medika terjadi abortus
Rasional C : 12% dari remaja
perempuan yang menikah
114.Kunci Jawaban: D mengalami masalah pada
Rasional: kehamilan terjadi abortus
Rasional D : • 30% adalah remaja
Rasional A : Angka kenakalan remaja dan 12 % remaja
belakangan ini merupakan
meningkat, dari komunitas sekolah
pencurian, narkoba sedangkan sisanya
ada yang sudah
bekerja dan
sebagian besar
pengangguran;
• Angka kenakalan
remaja belakangan
ini meningkat, dari
pencurian, narkoba
dan 15% remaja
setelah tamat SMP
sudah pernikahan
12% dari remaja
perempuan yang
menikah
mengalami masalah
pada kehamilan
terjadi abortus
• Kader kesehatan
mengatakan belum
pernah ada
penyuluhan
kesehatan remaja
di wilayah ini
Rasional E : Angka kenakalan remaja
belakangan ini
meningkat, dari
pencurian, nar-
koba dan 15% remaja
setelah tamat SMP sudah
pernikahan 12% dari
remaja perempuan yang
menikah mengalami
masalah pada ke-
hamilan terjadi abortus

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

116
Referensi: Kunci Jawaban Soal Gerontik

Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan


Kesehatan Komunitas: Teori dan 116.Kunci Jawaban : B
Praktik Dalam Keperawatan.
Rasional:
Jakarta: Salemba Medika Rasional A : Institusi hunian bagi lansia
yang membutuhkanbantu-
115.Kunci Jawaban: B an dalam berbagai aktivitas
Rasional: sehari-hari. Layanan yang
Rasional A : HIV positif pada disediakan bukan hanya
perempuan Ibu hamil perawatan tapi juga medis
30%; dan rehabilitasi.
Rasional B : • HIV positif pada
Rasional B : Layanan keperawatan yang
perempuan Ibu hamil dilakukan di rumah dengan
30%; perrawat dan petugas
kesehatan lainnya datang
• 10% Ibu melahirkan berkunjung.
HIVpositif,
Rasional C : Layanan keperawatan pada
• Ibu melahirkan 60 % kondisi akut, biasanya
menyusui bayinya; dilakukan di rumah sakit
ataupun poliklinik.
• Kader Kesehatan
mengatakan belum Rasional D : Layanan keperawatan
mendapatkan informasi berupa tempat singgah bagi
kesehatan dengan HIV lansia yang dititipkan oleh
Rasional C : HIV positif pada care giver sementara waktu
perempuan Ibu hamil dalam hitungan hari-
30%; minggu.
Rasional D : HIV positif pada
perempuan Ibu hamil Rasional E : Layanan yang dilakukan
30%; Referensi: pada siang hari, dimana
Rasional E : HIV positif pada lansia datang pada pagi
Referensi: perempuan Ibu hamil hari dan pulang pada sore
30%; hari. Layanan yang
diberikan berupa aktivitas
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan sosial, rekreasi, mandi,
Kesehatan Komunitas: Teori dan makan dan pemantauan
Praktik Dalam Keperawatan. kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika
Miller, C.A. (2012). Nursing For Wellness
In Older Adults: Theory And Practice
(6th Ed.). Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkin. Chapter 6.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

117
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing (5th menimbulkan gerakan
Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. diantara organ tertentu dan
tubuh sebagai satu
Chapter 9, P 153.
kesatuan. Sel-sel otot
117.Kunci Jawaban: C sangat berkembang dalam
Rasional: fungsi kontraktil tetapi
tidak untuk konduktivitas
Rasional A : kardiomiopati restriktif. otot (penghantaran)
jantung pada orang dengan
kardiomiopati restriktif Referensi:
menjadi kaku dan kurang Miller, C.A. (2012). Nursing for
elastis, yang berarti jantung wellness in older adults: theory
tidak dapat meluas dengan and practice (6th Ed.).
benar dan mengisi darah antara Philadelphia: Lippincott
detak jantung
Williams & Wilkin. Chapter 4, p
Rasional B : kardiomiopati hipertrofik. jenis 45.
ini melibatkan penebalan
abnormal otot jantung anda, Meiner, S. E. (2015). Gerontologic
terutama yang mempengaruhi
Nursing (5th Ed.). USA: Mosby,
otot ruang pompa utama
jantung Elsevier Inc.
anda (ventrikel kiri) Chapter 2, p 16.

Rasional C : kekenyalan (elastisitas)


pembuluh darah pada lansia 118. Kunci Jawaban: B
baik vena maupun arteri
mengalami penurunan, Rasional:
sehingga aliran balik darah ke
jantung sering kali terbendung Rasional A : tekanan vena jugularis atau
yang terlihat berupa penonjolan jugular venous pressure
pembuluh darah atau dikenal (JVP) adalah gambaran
sebagai varises tekanan pada atrium dextra
dan tekanan diastolic pada
Rasional D : oksigen dibawa oleh darah ventrikel dextra, pulsasi
melalui arteri koroner. arteri pada vena jugularis dapat
koroner bisa mengalami menyatakan abnormalitas
penyumbatan oleh berbagai konduksi dan fungsi katup
hal, contohnya timbunan trikuspidalis. JVP
lemak. hal tersebut bisa menggambarkan volume
menyebabkan penyakit pada pengisian dan tekanan
jantung pada jantung bagian kanan.
Tekanan pada vena
Rasional E : jaringan otot ( muscle tissue) jugularis sama dengan
terdiri dari sel-sel yang level yang berhubungan
berbeda-beda, mengandung dengan tekanan pada
protein kontraktil. Struktur atrium kanan
biologi dari protein ini (vena sentral)
membangkitkan tekanan
yang dibutuhkan untuk Rasional B : tekanan darah adalah
kontraksi seluler, yang tekanan darah pada arteri

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

118
saat itu dipompa ke seluruh Efek gelombang pada
tubuh oleh jantung. Tekanan organ corti menimbulkan
darah tinggi (hipertensi) potensial aksidi serat-serat
biasanya tidak memiliki gejala, saraf
tetapi dapat menyebabkan
masalah kesehatan yang serius Referensi:

Rasional C : cara inspeksi (cara pandang) Miller, C.A. (2012). Nursing for
dilakukan dengan
wellness in older adults: theory
memperhatikan posisi dari
denyut apeks jantung dan and practice (6th Ed.).
menyatakan titik terendah dan Philadelphia: Lippincott
terluar daripada pulsasi jantung Williams & Wilkin. Chapter 20,
maksimal. Pada orang coba,
terlihat adanya denyutan di p 243.
daerah apeks. ictus cordis
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic
(ICK) jantung terlihat pada
apeks, yang terletak pada Nursing (5th Ed.). USA: Mosby,
intercostal V dan garis tengah Elsevier Inc.
clavicula. Pada orang gemuk, Chapter 22, p 391
inspeksi denyut apeks sulit
dilakukan karena otot yang
tebal yang tebal dan lapisan 119. Kunci Jawaban: B
besar pada otot, sehingga
denyutannya tidak sampai ke Rasional:
permukaan dan suit untuk di Rasional A : setiap suku bangsa
amati memiliki keyakinan
Rasional D : frekuensi napas adalah tertentu terhadap masalah
menghitung jumlah napas yang kesehatan
dilakukan dalam kurun waktu Rasional B : semakin bertambah usia
selama satu menit penuh. Satu semakin berisiko terjadinya
hitungan napas terdiri dari satu hipertensi
siklus napas, yaitu inspirasi
dan ekspirasi. normal frekuensi Rasional C : hipertensi esensial lebih sering
napas pada lansia adalah 18- ditemukan pada remaja
30x per menit dibandingkan dengan anak-
anak dan dikaitkan erat dengan
Rasional E : penyaluran suara prosesnya faktor genetik dan obesitas.
adalah telinga mengubah Gengen yang berperan dalam
gelombang suara di lingkungan mekanisme hipertensi dibagi
eksternal menjadi potensi aksi menjadi gen yang
di saraf pendengaran 、 mempengaruhi homeostasis
gelombang diubah oleh natrium di ginjal, termasuk
gendang telinga dan tulang- polimorfisme I/D gen ACE
tulang pendengaran menjadi (Angiotensin Converting
gerakan-gerakan lempeng kaki Enzyme) dan gen yang
stapes. gerakan ini mempengaruhi metabolisme
menimbulkan gelombang steroid
dalam cairan telinga dalam.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

119
Rasional D : kegemukan atau obesitas adalah memberikan ventilasi yang
suatu kondisi medis berupa adekuat
kelebihan lemak tubuh yang
terakumulasi sedemikian rupa Rasional B : kebutuhan cairan dan
sehingga menimbulkan dampak elektrolit adalah suatu
merugikan bagi kesehatan, yang proses dinamik karena
kemudian menurunkan harapan metabolisme tubuh
hidup dan/atau meningkatkan membutuhkan perubahan
masalah kesehatan. Seseorang yang tetap untuk
dianggap menderita kegemukan melakukan respons
(obese) bila indeks massa tubuh terhadap keadaan
(IMT), yaitu ukuran yang diperoleh fisiologis dan lingkungan.
dari hasil pembagian berat badan Keseimbangan cairan
dalam kilogram dengan kuadrat adalah essensial bagi
tinggi badan dalam meter, lebih dari kesehatan. Dengan
30 kg/ m2. Kegemukan kemampuannya yang
meningkatkan peluang terjadinya sangat besar untuk
berbagai macam penyakit, menyesuaikan diri, tubuh
khususnya penyakit jantung mempertahankan
keseimbangan, biasanya
Rasional E : faktor gizi yang sangat dengan proses-proses faal
berhubungan dengan terjadinya (fisiologis) yang
hipertensi melalui beberapa terintegrasi yang
mekanisme. Aterosklerosis mengakibatkan adanya
merupakan penyebab utama lingkungan sel yang relatif
terjadinya hipertensi yang konstan tapi dinamis.
berhubungan dengan diet seseorang Kemampuan tubuh untuk
mempertahankan
Referensi: keseimbangan cairan ini
dinamakan “homeostasis”
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in
Rasional C : ketidakmampuan
older adults: theory and practice (6th
memodifikasi gaya hidup/
Ed.). Philadelphia: Lippincott prilaku yang sesuai dan
Williams & Wilkin. Chapter 20, p meningkatkan kesehatan.
410. Perfusi jaringan adalah
suatu penurunan jumlah
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing oksigen yang
mengakibatkan kegagalan
(5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc.
untuk memelihara jaringan
Chapter 22, p 391 pada tingkat kapiler

Rasional D : bersihan jaalan nafas


120. Kunci Jawaban: A tidak efektif
merupakan suatu keadaan
Rasional: ketika seseorang individu
Rasional A : definisi pola napas tidak efektif mengalami suatu ancaman
adalah ketidakmampuan proses yang nyata atau potensial
sistem pernapasan : inspirasi pada status pernafasan
dan atau ekspirasi untuk sehubungandengan

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

120
ketidak mampuan untuk batuk menciptakan kehidupan
secara efektif yang aman, bersih, sejuk
dan
Rasional E : kerentanan terhadap penyebab
sehat
internal dan eksternal yg dapat
merusak satu atau lebih organ Rasional D : prinsip Panas yaitu setiap
vital terutama system sirkulasi. penyajian yang disajikan
Faktor risiko diantaranya panas, diusahakan tetap
adalah usia lebih dari 65 tahun, dalam keadaan panas
hipertensi, obesitas, merokok seperti soup, gulai, dsb.
dan gaya hidup santai Untuk mengatur suhu perlu
diperhatikan suhu
Referensi:
makanan sebelum
Nanda International. (2014). Nursing ditempatkan dalam food
warmer harus masih
diagnoses: definition & classification 0
berada diatas 60 C. Alat
2015-2017. United Kingdom: terbaik untuk
Blackwell Publishing. mempertahankan suhu
penyajian adalah dengan
bean merry
121. Kunci Jawaban: E (bak penyaji panas)

Rasional: Rasional E : mematikan kuman,


merangsang produksi
Rasional A : pengukuran intake dan output saliva, non alkohol agar
cairan merupakan suatu tidak membuat mulut
tindakan yang dilakukan untuk kering, membuat napas
mengukur jumlah cairan yang segar
masuk kedalam tubuh (intake)
dan jumlah cairn yang keluar Referensi:
dari tubuh (output). Tujuan dari
mengukur intake dan output Bulechek, G.M., Butcher, H.K.,
cairan yaitu untuk menentukan Dochterman, J.M. (2013).
status keseimbangan cauran
tubuh klien dn juga untuk Nursing intervention
menetukan tingkat dehidrasi classification (NIC). 5th ed.
klien United Kingdom: Elsevier Inc
Rasional B : tujuan diet makanan lunak Miller, C.A. (2012). Nursing for
adalah memberikan makanan
dalam bentuk lunak yang wellness in older adults: theory
mudah ditelan dan dicerna and practice (6th Ed.).
sesuai kebutuhan gizi dan Philadelphia: Lippincott
keadaan penyakit Williams & Wilkin. Chapter 18,
Rasional C : kita harus tahu tentang manfaat p 374-
menjaga kebersihan 375
lingkungan, karena menjaga
kebersihan lingkungan
sangatlah berguna untuk kita 122. Kunci Jawaban:
semua karena dapat D
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

121
Rasional: mengalami kebingungan
parah dan berkurangnya
Rasional A : manfaat yang diharapkan dari kesadaran terhadap
gerakan kaki yang teratur dari lingkungan sekitar. Pada
senam kaki diabetes, adalah fase awal, delirium akan
tidak terjadinya komplikasi berkembang cukup cepat,
yang sering terjadi pada kaki- dari beberapa jam sampai
kaki pasien DM seperti luka beberapa hari
infeksi yang tidak sembuh dan
menyebar Rasional C : demensia bukanlah sebuah
penyakit namun
Rasional B : membersihkan luka, merupakan suatu gejala
memberikan obat topikal sesuai yang disebabkan oleh
jenis luka dan membalut luka penyakit atau kelainan
Rasional C : membersihkan area kulit dan pada otak. Demensia
memberikan terapi yang sesuai dengan ditandai dengan
kondisi kulit terganggunya mental
seseorang yang
Rasional D : mencuci, masase, potong kuku menyebabkan gangguan
kaki berpikir dan hilang
ingatan. Demensia juga
Rasional E : sabun kesehatan dapat menyebabkan
memiliki keunggulan perubahan sifat dan
selain sebagai pembersih perilaku seseorang
bisa digunakan untuk tujuan
kesehatan kulit Rasional D : skizofrenia adalah gangguan
mental kronis yang menyebab-
Referensi:
kan penderitanya
mengalami delusi,
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., halusinasi, pikiran kacau,
Dochterman, J.M. (2013). Nursing dan perubahan perilaku.
intervention classification (NIC). 5th Kondisi yang biasanya
berlangsung lama ini
ed.
sering diartikan sebagai
United Kingdom: Elsevier Inc gangguan mental
mengingat sulitnya
penderita membedakan
123. Kunci Jawaban: C antara kenyataan dengan
Rasional: pikiran sendiri

Rasional A : depresi adalah gangguan mood, Rasional E : halusinasi adalah terjadinya


kondisi emosional persepsi dalam kondisi
berkepanjangan yang sadar tanpa adanya
mewarnai seluruh proses rangsang nyata terhadap
mental (berpikir, berperasaan indera. Kualitas dari
dan berperilaku) seseorang persepsi itu dirasakan oleh
penderita sangat jelas,
Rasional B : delirium adalah gangguan substansial dan berasal dari
mental serius yang luar ruang nyatanya
menyebabkan penderita
Referensi:
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

122
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in Potter and Perry. (2010). Fundamental
older adults: theory and practice (6th of Nursing, Jakarta: EGC
Ed.). Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkin. Chapter 14, p
125. Kunci Jawaban:
259. E
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing Rasional:
(5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc.
Rasional A : mengkoordinasikan sumber
Chapter 27, p. 569 alat dan bahan untuk
mencapai tujuan

Kunci Jawaban Soal Kepemimpinan dan Rasional B : melakukan perencanaan


Manajemen Keperawatan untuk kegiatan yang akan
direncanakan
Rasional C : menyelaraskan berbagai
124. Kunci Jawaban: B kegiatan yang agar tujuan
dapat tercapai dengan
Rasional: efektif dan efisien
Rasional A : berfungsi untuk merubah Rasional D : mengarahkan staf untuk
persepsi dan pendapat. Dalam melakukan kegiatan yang
kasus tidak ada persepsi yang sesuai SOP
disampaikan negatif
Rasional E : memastikan seluruh
Rasional B : untuk memberikan semangat
kegiatan yang
atau support kepada staf. Ini direncanakan berjalan
yang diperlukan dalam situasi dengan baik sesuai tujuan
diluar kebiasaan
Referensi
Rasional C : untuk mengarah atau
menentukan kegiatan atau
penyelesaian suatu masalah. Nursalam. (2012). Kepemimpinan Dan
Tidak ada ara- Manajemen. Jakarta; EGC
han atau putusan yang
disampaikan Potter and Perry. (2010). Fundamental
Of
Rasional D : peran perawat memberikan Nursing, Jakarta: EGC
informasi kepada pasien
126. Kunci Jawaban:
Rasional E : memberikan contoh atau B
tauladan melalui perilakunya
sehari-hari Rasional:

Referensi Rasional A : pengetahuan yang luas


perlu pengelolaan waktu
yang tepat. Tidak sesuai
Gillies. (2004). Nursing Management: A dengan fokus pertanyaan
System Aprosch, Philadelphia: WB yang
Saunders Company, mencantumkanpadatnya
jadwal kegiatan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

123
Rasional B : perencanaan waktu sebagai membawahi 2 sd 3 orang
sumber daya utuk bekerja perlu perawat pelaksana
dilakukan dengan efektif
sebagai fungsi Rasional E : perawat primer
pengorganisasian. Sesuai dipersyaratkan Ners dan
dengan penjelasan jam kegiatan perawat pelaksananya
kegiatan perpaduan antar ners dan
perawat vokasi
Rasional C : perencanaan kegiatan yang
matang meliputi pengelolaan Referensi :
waktu yang efektif dan efisien
Sitorus, R. (2007). Model Praktik
Rasional D : keterampilan manajemen klinis
Keperawatan Profesional;
akan efektif jika pengelolaan
waktunya baik Jakarta: EGC

Rasional E : tidak ada penjelasan dalam


kasus tentang perlunya 128. Kunci jawaban :
manajemen stress yang dialami A
oleh perawat
Rasional:
Referensi
Rasional A : nilai-nilai yang diyakini
kebenarannya oleh
Gillies. (2004). Nursing Management: A
seseorang akan dibawa
System Aprosch, Philadelphia: WB dalam pekerjaan
Saunders Company,
Rasional B : integritas kepribadian
Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan seseorang. Tidak ada data
tentang perbedaan
Manajemen. Jakarta; EGC
integritas
Rasional C : keanekaragaman budaya
127. Kunci Jawaban : C yang berpengaruh terhadap
persepsi disiplin kerja
Rasional:
Rasional D : banyaknya tugas yang
Rasional A : perawat pelaksana di bagi
diberikan kepada
sesuai dengan fungsinya
seseorang akan
masing masing untuk
mempengaruhi disiplin
melakukan intervensi
kinerjanya. Tidak ada data
Rasional B : perawat primer dan perawat yang menjelaskan bahwa
associate dipersyaratkan perdebatan karena tugas
minimal Ners yang tidak tertangani

Rasional C : terdapat perawat Rasional E : data tidak cukup untuk


penanggungjawab shiff, dan perawat menjelaskan tentang
pelaksana yang akan merawat pasien 3 sd 5 overload pekerjaan
pasien yang menetap sampai pasien pulang sebagai sumber perdebatan

Rasional D : ada perawat primer sebagai Referensi :


penanggung jawab tim yang

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

124
Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan Rasional E : memberikan contoh atau
Manajemen. Jakarta: EGC tauladan melalui
perilakunya sehari-hari
129. Kunci Jawaban: C

Rasional:
Referensi
Rasional A : diterapkan dalam situasi kritis
dan memberikan instruksi Gillies. (2004). Nursing Management:
Rasional B : karena memimpin tidak A System Aprosch, Philadelphia:
mempunyai WB Saunders Company,
kemampuan dalam
membuat keputusan, atau Potter and Perry. (2010). Fundamental
sedang menguji kemampuan of Nursing, Jakarta: EGC
staf
Rasional C : selalu menghargai pendapat staf
dan meminta pendapat staf 131. Kunci Jawaban:
sebelum membuat keputusan B

Rasional D : punya wibawa dan aura tertentu Rasional:


Rasional A : melakukan pengaturan staff
Rasional E : melakukan komando
untuk kegiatan pelayanan
tanpa memberi
keperawatan
kesempatan untuk
mengemukan pendapat Rasional B : melakukan perencanaan
untuk kegiatan yang akan
Referensi
direncanakan

Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan Rasional C : menyadari untuk


Manajemen. Jakarta: EGC melakukan kegiatan yang
efektif dan effisien
Rasional D : mengarahkan staf untuk
130. Kunci Jawaban: E melakukan kegaiatn yang
sesuai SOP
Rasional:
Rasional E : melakukan pengawasan
Rasional A : berfungsi untuk merubah
kegiatan yang dilakukan
persepsi, pendapat dan
staff untuk memberikan
pengetahuan staf
pelayanan keperawatan
Rasional B : untuk memberikan semangat
Referensi
atau support kepada staf bisa
dari perilaku dan komunikasi
yang dilakukan Gillies. (2004). Nursing Management:
A System Aprosch, Philadelphia:
Rasional C : untuk menentukan suatu
kegiatan atau penyelesaian WB Saunders Company,
suatu masalah
Potter and Perry. (2010). Fundamental
Rasional D : peran perawat memberikan of Nursing, Jakarta: EGC
informasi kepada pasien

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

125
132. Kunci jawaban: A Rasional D : dapat dianjaurkan namun
hal ini bersifat umum,
Rasional: kurang spesifik mengatasi
Rasional A : makanan tinggi natrium adalah masalah utama
factor resiko penting dalam Rasional E : jawaban focus untuk
hipertensi mengatasi anemia ringan-
Rasional B : kebiasaan penyajian kurang sedang dalam keluarga.
jelas jika dikatikan dengan Referensi :
hipetensi
Rasional C : kebiasaan aktifitas kurang Riasmini (2017). Panduan Asuhan
penting ditanyakan karena data
Keperawatan;individu,
vignette tidak mengarahkan
keadaan fisik lain dari Bapak keluarga, kelompok, dan
X. komunitas dengan modifi-
kasi NANDA, ICNP,NOC dan NIC di
Rasional D : cara merawat tidak belum
merupakan focus dari kasus ini Puskesmas dan masyarakat. Jakarta:
Penerbit UI
Rasional E : keluhan paling penting
hipertensi adalah tekanan
darah, sudah ada datanya

Referensi :

Riasmini (2017). Panduan Asuhan


Keperawatan;individu, keluarga,
kelompok, dan komunitas dengan
modifikasi NANDA, ICNP,NOC dan
NIC di Puskesmas dan masyarakat.
Jakarta:
Penerbit UI

133. Kunci Jawaban: E

Rasional
Rasional A : saran ini tidak mengatasi sebab
utama kecuali sudah ada
kepastian penyebab yang lebih
berbahaya
Rasional B : pendampingan tidak mengatasi
sebab anemia
Rasional C : hanya mengatasi masalah
sebagian, tetapi berpotensi
salah diet

BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA

126
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

71

Anda mungkin juga menyukai