1
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA
TIM PENYUSUN:
KONTRIBUTOR:
Masfuri, S.Kp., MN
Erna Wati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB
Tuti Herawani, S.Kp., MN.
Ns. Fajar Susanti, S.Kep., M.Kep., Sp,Kep.Kom.
EDITOR:
Masfuri, SKp, MN
Moh. Syafar Sangkala, S.Kep., Ns., MANP
ii
KATA PENGANTAR
Tenaga kesehatan adalah salah satu faktor terpenting dalam mendukung fungsi sistem pelayanan
kesehatan. Dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan sebaran
yang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Peningkatan kualitas
pendidikan tenaga kesehatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketersediaan
tenaga kesehatan berkualitas dan memiliki kompetensi yang relevan untuk menjalankan sistem
pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan
kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah dengan meningkatkan kendali mutu lulusan pendidikan.
Uji kompetensi nasional adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan proses pendidikan dan
menajamakan pencapaian relevansi kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan
masyarakat.
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik
pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan. Uji Kompetensi
Nasional diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi.
Penyelenggaraan dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Ujian ini ditujukan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja. Selain hal tersebut, Uji Kompetensi
Nasional dapat dijadikan sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan.
Berdasarkan pada UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 44 telah dijelaskan tentang kewenangan
pemberian sertifikat kompetensi, namun belum dijelaskan mekanisme proses sertifikasinya. Untuk
itu Pemerintah berkewajiban menyediakan standar sistem uji kompetensi yang berlaku secara
nasional untuk menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi. Secara lebih teknis, telah terbit UU No
36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan dan UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan, secara lebih
tegas mengamanatkan adanya uji kompetensi secara nasional. Sesuai dengan pasal 21 ayat (7) UU
No. 36 tahun 2014 atau pasal 16 ayat (7) UU No. 38 tahun 2014, tata cara pelaksanaan Uji
Kompetensi diatur dengan Peraturan Menteri , dalam hal ini adalah Kementerian Ristek dan Dikti.
Untuk memperjelas pelaksanaan Uji Kompetensi Nasional bagi para calon peserta, maka perlu
disusun buku ini. Diharapkan buku ini dapat dijadikan acuan bagi persiapan calon peserta memahami
proses pendaftaran, persiapan menghadapi soal ujian, dan cara mengerjakan soalnya dengan lebih
baik.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
TIM PENYUSUN........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
BAB I PESERTA UJI KOMPETENSI........................................................................... 5
BAB II CARA MENGERJAKAN SOAL...................................................................... 6
BAB III KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI NASIONAL....................................... 9
BAB IV LINGKUP DAN ISI MATERI SUB BIDANG KEILMUAN......................... 11
A. Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana....................................................... 11
B. Keperawatan Dewasa (KMB)........................................................................... 13
C. Keperawatan Anak............................................................................................ 17
D. Keperawatan Maternitas................................................................................... 19
E. Keperawatan Jiwa............................................................................................. 21
F. Keperawatan Komunitas................................................................................... 23
G. Keperawatan keluarga...................................................................................... 26
H. Keperawatan gerontik...................................................................................... 29
I. Kepemimpinan dan Manajemen Pelayanan Keperawatan................................ 31
BAB V SOAL LATIHAN............................................................................................. 35
BAB VI KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN................................................... 71
iv
BAB I
PESERTA UJI KOMPETENSI
Berikut ini adalah ketentuan pendaftaran peserta uji kompetensi nasional secara daring
(online):
b) Mahasiswa profesi Ners yang lulus sejak 1 Agustus 2013, sudah memiliki ijazah
namun belum lulus uji kompetensi (retaker).
2. Jumlah SKS yang telah diselesaikan adalah 2 semester atau minimal 25 SKS dengan
kurikulum 2008 atau minimal 36 SKS dengan kurikulum KBK 2010. Syarat ini
ditambahkan dengan sudah lulus sarjana keperawatan (S.Kep) yang dibuktikan dengan
IPK sarjananya (S.Kep).
3. Mahasiswa harus terdaftar di Pangkalan Data Perguruan Tinggi atau PD Dikti (https://
forlap.ristekdikti.go.id).
4. Mahasiswa dari program studi atau institusi yang sedang dalam proses pembinaan oleh
Kemristekdikti, tidak diperkenankan mengikuti Uji Kompetensi Nasional. Status boleh
tidaknya mahasiswa tersebut diberitahukan kepada Panitia oleh Kopertis bagi PTS dan
oleh Direktorat Penjaminan Mutu bagi PTN.
5
10
BAB IV
LINGKUP DAN ISI
MATERI SUB BIDANG KEILMUAN
P
ada bab ini akan dijelaskan matrik materi 1. Curtis, K.,
Ramsden,
sesuai sub bidang keilmuan. Metode C., & Friendship, J., (Eds).
(2007). Emergency and Trauma
a. Konsep & Karakteristik ke Nursing. Philadelphia: Mosby.
penjabaran materi dalam matrik pada gawat-daruratan dan
bencana 2. Hoyt, K. S., &
Konsep
setiap sub bidang keilmuan tidak sama. Keperawatan
b. Prinsip umum penanganan Selfridge-Thomas, J. (2007).
1 gawat darurat dan bencana Emergency Nursing Core
Gawat darurat
Diharapkan dapat menambah wawasan pembaca. dan bencana
c. Aspek etik & legal kega
wat-daruratan dan bencana
Curriculum (6th ed.). Missouri,
MO: Saunders Elsevier.
d. End of life issue di kep.
Perlu diingat, matrik ini hanya gambaran umum, Gawat darurat
Modul Mata Ajar Keperawatan Gawat A. 2. Pengkajian & prioritas pasien gawat
Darurat dan Bencana merupakan salah satu darurat
No Sub Topik Elemen Referensi
modul untuk mencapai kompetensi utama
perawat sebagai pemberi palayanan
kesehatan (care giver), khususnya pelayanan
keperawatan yang terkait dengan 1. Curtis, K.,
Initial a. Primary Survey Ramsden,
kegawatdaruratan dan bencana. Dengan 1.
Assessment b. Secondary Survey C., & Friendship, J., (Eds).
(2007). Emergency and Trauma
demikian, mahasiswa akan memperoleh Nursing. Philadelphia: Mosby.
2. Kurniati, A.,
suatu bentuk keilmuan dan keterampilan Trisyani, Y., Teresia, S. I. M.,
(Editors). (2018). Keperawatan
yang komprehensif dalam asuhan Gawat Darurat dan Bencana
Sheehy (1st Indonesia ed.).
keperawatan gawat darurat dan bencana, Singapore: Elsevier.
a. RJP Dewasa
Bantuan Hidup
1 b. RJP Anak
Dasar
c. RJP Bayi
1. Curtis, K., Ramsden, C., &
Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana Sheehy (1st Indonesia
ed.).
2 AB Management a. Airway Management Friendship, J., (Eds). (2007). Singapore: Elsevier.
(dengan atau tanpa alat) Emergency and trauma nursing. 3 Kegawat- a. Kegawatdaruratan shock
b. Breathing management Philadelphia: Mosby. daruratan shock b. Resusitasi cairan
& resusitasi
2. Kurniati, A., Trisyani, Y., cairan
Teresia, S. I. M. (2018).
a. Stroke
Pertanyaan soal
Kegawatdaruratan b. Penurunan Kesadaran
1
Neurologi c. Kejang
Apakah masalah keperawatan prioritas pasien
Kegawat- a. Status asmatikus
2 daruratan
Respirasi
b. Gagal Nafas tersebut?
a. Sindrom Koroner Akut
(Angina Pektoris),
b. Syok Kardiogenik
Pilihan jawaban
Kegawat- 1. Curtis, K.,
3 daruratan Kardio- c. Interpretasi EKG mengan Ramsden, C., & Friendship, J.,
vaskular cam & lethal (Eds). (2007). Emergency and a. Nyeri
d. Bantuan Hidup Lanjut (Ter Trauma Nursing. Philadelphia:
api Elektrik & Drugs). Mosby. b. Gangguan integritas kulit
2. Kurniati, A.,
Kegawat-
a. Gastro Intestinal Akut
(GEA) Trisyani, Y., Teresia, S. I. M.
c. Penurunan curah jantung
4 daruratan Gastro- b. Dehidrasi & Shock (2018). Keperawatan Gawat
intestinal hipovolemik Darurat dan Bencana Sheehy d. Resiko Defisit volume cairan
(1st Indonesia ed.). Singapore:
Kegawat- Elsevier. e. Resiko Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
5 daruratan a. Kolik abdomen & renal
Genitourinari 3. NANDA
International Inc. (2014).
a. Hipoglisemia
Nursing Diagnoses: Definitions
& Classifications 2015 - 2017
Rasional:
Kegawat- b. DKA & HHNC (10th ed.). Oxford, UK: Wiley
6 daruratan c. Tyroid storm Blackwell.
endokrin d. Krisis Adrenal Rasional A : Nyeri merupakan salah satu
Kegawat-
7 daruratan Glaucoma
ophthal-mologi
a. Keracunan
Toxycology & b. Keracunan bisa & sengatan
8
Enveno-mation binatang
a. Trauma kepala
Kegawat-
b. Trauma spinal 1. Curtis, K.,
1 daruratan trauma
c. Manajemen peningkatan Ramsden, C., &
kepala & spinal
TIK
11
Friendship, J., (Eds). (2007). tama.
Kegawat- a. Pneumo-thoraks Emergency and Trauma Nursing.
2 daruratan trauma b. flail chest Philadelphia: Mosby.
dada c. tamponade jantung
2. Kurniati, A., Rasional B : Gangguan integritas kulit mer-
Trisyani, Y., Teresia, S. I. M.
(2018). Keperawatan Gawat upakan masalah keperawatan yang akan ditangani
Kegawat- Darurat dan Bencana Sheehy (1st
daruratan trauma a. trauma abdomen
3
abdomen & b. trauma pelvis
Indonesia
Elsevier.
ed.). Singapore: pada pasien luka bakar setelah masalah kondisi akut
pelvis
3. NANDA
dan mengancam nyawa teratasi.
International Inc. (2014).
Nursing Diagnoses: Definitions
a. strain
Kegawat- b. sprain
& Classifications 2015 - 2017
(10th ed.). Oxford, UK: Wiley
Rasional C : Penurunan curah jantung mer-
4 daruratan trauma c. dislokasi/ subluksasi Blackwell.
muskulo-skeletal d. fraktur upakan masalah yang terjadi akibat deficit volume
e. Compartment syndrome
cairan. Jadi penanganan resusitasi cairan akan
5
Luka bakar &
trauma inhalasi luka bakar
membantu mengatasi masalah ini.
Trauma
NANDA International Inc. (2014). Nursing
6 kehamilan trauma kehamilan
Diagnoses: Definitions & Classifications
Rasional D : Resiko atau actual defisit 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, UK: Wiley
volume cairan merupakan
Blackwell.
salah satu masalah prioritas
pada pasien luka bakar berat
setelah trauma inhalasi.
B. Keperawatan Dewasa (KMB)
Rasional E : Ketidakefektifan bersihan jalan
Deskripsi
nafas merupakan masalah
utama pada pasien luka bakar Keperawatan Medikal Bedah merupakan
dengan cedera inhalasi yang bagian dari keilmuan keperawatan yang
ditandai dengan luka bakar ditujukan bagi pasien yang berusia dewasa,
pada daerah wajah, bulu hidung lingkup umum kasusnya adalah penyakit
dan alis terbakar, sputum dalam dan bedah. Capaian pembelajaran
berwarna jelaga serta suara mata ajar keperawatan dewasa dalam
parau. Karena data diatas program pendidikan Ners dirumuskan sesuai
belum dijelaskan, berdasarkan level 7 pada Kerangka Kualifikasi Nasional
dari klinis awal dan riwayat Indonesia (KKNI) Bidang Pendidikan
kejadian, masalah masih Tinggi. Sehingga penguasaan konsep dan
resiko. aplikasi keilmuan dalam Keperawatan
adalah tujuan setiap proses pembelajaran
Kunci Jawaban: E pada setiap pokok bahasannya. Pendekatan
lingkup dan pembahasan dalam modul ini
merujuk pada gangguan fungsi sistem tubuh
Referensi :
yang dialami seorang pasien dewasa yang
memunculkan kebutuhan akan layanan
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds).
keperawatan.
(2007). Emergency And Trauma Nursing.
Philadelphia: Mosby.
12
Lingkup dan isi pokok bahasan dalam modul a. Gambaran khas nyeri
angina pektoris
pembelajaran Keperawatan Dewasa ini b. Gambaran EKG: ST depre
si, ST elevasi
Perawatan pasien c. Masalah perawatan utama:
disusun sebagai berikut : dengan penyakit nyeri dada akut, resiko
2 jantung penurunan curah jantung,
koroner/sindrome cemas
B. 1. Asuhan Keperawatan pada Pasien koroner akut d. Intervensi perawatan
utama: bedrest, managemen
Gangguan Fungsi Sistem Pernapasan stres, oksigen, aspirin,
opioid, trombolitik.
No Sub Topik Elemen Referensi
13
a. Lokasi: Plaque Peyerri usus
halus
b. Sebab utama: infeksi
melalui mulut
c. Tes diagnosis: tes widal
Perawatan d. Gejala khas: demam tinggi
pasien dengan malam hari, mulut kotor
4 e. Masalah perawatan utama:
typus abdomina-
lis/ tifoid perubahan suhu tubuh, nutri
kurang dari kebutuhan,
resiko infeksi
f. Intervensi perawatan utama:
pengaturan diet dan
Pembatasan aktivitas
14
No Sub Topik Elemen Referensi
Gangguan Fungsi sistem perkemihan
a. Tipe sesuai sebab: DM Tipe
No Sub Topik Elemen Referensi
I, DM tipe II, DM
Gestasional, DM tipe lain.
b. Tanda & gejala utama: a. Sebab utama: kebiasaan
polidipsi, poliuri, polipagi. menunda berkemih, cara
c. Tes diagnostik: nilai gula cebok salah
darah puasa dan sewaktu, b. Tanda & gejala utama:
toleransi glukosa. Jika kencing darah, urin berbusa,
ketoasidosis, Nilai AGD, Perawatan oedema
Perawatan keton darah pasien dengan c. Tes diagnostik: tes urin
pasien dengan d. Komplikasi tersering: gagal infeksi saluran d. Masalah perawatan utama:
1 1
Diabetes kemih : kelemahan fisik karena Hb
ginjal 1. Brunner &
Mellitus glomerulo- rendah, perubahan
e. Masalah perawatan utama: Suddarth (2002). Buku Ajar nefritis keseimbangan cairan tubuh
luka gangren, syok keperawatan medikal Bedah.
hipoglikemik, ketoasidosis e. Intervensi perawatan utama:
Edisi 8. EGC. Jakarta. Unit 9
f. Intervensi perawatan utama: pengawasan terapi cairan,
penanganan darurat syok pembatasan aktivitas
2. NANDA
hipoglikemik, obat oral, International Inc. (2014).
terapi insulin, perawatan Nursing Diagnoses: Definitions
luka, olahraga, pola makan & Classifications 2015 - 2017 a. Sebab utama: tidak
(10th ed.). Oxford, UK: Wiley diketahui
Blackwell. b. Tanda & gejala utama:
a. Tanda & gejala utama: tanda obstruksi dan iritasi
tremor, tidak toleran c. Terapi medis: pengobatan
Perawatan infeksi , nyeri. Operasi
terhadap suhu panas 1. Nursalam &
pasien dengan tersering TURP Fransisca (2006).
Perawatan b. Sebab utama: kurang
2 Benign Prostat d. Masalah perawatan utama: Asuhan Keperawatan Pasien
pasien dengan yodium
2 hipertyroid/ Hipertropi retensi urine pra bedah, Dengan Gangguan Sistem
c. Tes diagnostik: kadar T3,
hipotyroid/ T4 (BPH) risiko obtruksi paskabedah Perkemihan. Salemba Medika.
goiter d. Masalah perawatan utama: e. Intervensi perawatan Jakarta.
perubahan metabolisme utama: irigasi kandung Bab 3
e. Intervensi perawatan utama: kemih paska bedah
pembatasan aktivitas
2. NANDA
B. 7. Asuhan Keperawatan pada Pasien a. Sebab utama: stasis urine International Inc. (2014).
Nursing Diagnoses: Definitions
b. Lokasi batu: pelvis, ureter,
& Classifications 2015 - 2017
Gangguan Fungsi Sistem kandung kemih
c. Tanda & gejala utama: nyeri (10th ed.). Oxford, UK: Wiley
Blackwell.
sesuai lokasi batu
Muskulo-skeletal d. Terapi medis: bedah, terapi
Perawatan ESWL.
No Sub Topik Elemen Referensi pasien dengan e. Masalah perawatan utama:
3
batu saluran nyeri saat berkemih,
kemih perubahan pola kemih
1. Kneale, Julia D., f. Intervensi perawatan utama:
at.al. Alih bahasa Yudha, Egi edukasi pencegahan batu
a. Tanda & gejala utama:
dkk (2008). Keperawatan berulang, pola minum dan
nyeri, bengkak, perubahan
Ortopedik & Trauma. EGC. aktivitas, perawatan paska
bentuk, paralisis, parestesi
Jakarta. Bab 21 dan 24 tentang bedah
b. Prinsip 4 R: rekognisi, re
Perawatan Penanganan fraktur/ cedera
duksi, retensi, dan
pasien dengan
1 rehabilitasi a. Sebab utama: obat-obatan,
fraktur (patah 2. Lukman &
c. Tahap penyembuhan fraktur perdarahan hebat
tulang) Ningsih (2012). Asuhan
d. Masalah perawatan utama: b. Tanda & gejala utama:
Keperawatan Klien Dengan
nyeri, gangguan mobilitas, oliguria, anuria, Ureum,
Gangguan Sistem Perawatan
risiko cedera (Kompartmen kreatinin, Hb
Muskuloskeletal. Salemba 4 pasien dengan
syndrome) c. Terapi medis: hemodialisis
Medika. gagal ginjal
d. Masalah perawatan
Jakarta. Bab 3 tentang fraktur
15
a. Sebab utama: penurunan
daya tahan tubuh
Rasional B : Perawatan yang kedua kali
b. Cara penularan: kontak
cairan tubuh tanda kemungkinan
c. Tes Diagnostik: ellisa (CD4)
d. Tanda & gejala utama: ke
pengobatan penyakit tidak
hilangan berat badan, infeksi
lokal sulit sembuh
tuntas
Perawatan
e. Terapi medis: obat penguat
1 pasien dengan
daya tahan tubuh
Rasional C :
HIV-AIDS
f. Masalah perawatan utama: 1. Brunner & Timbunan cairan pleura
kecemasan, gangguan Suddarth (2002).
interaksi sosial, penurunan Buku Ajar keperawatan Medikal dipastikan akan memperburuk
imunitas tubuh Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
g. Intervensi perawatan utama: Unit XII
kemampuan bernapas
perawatan isolasi, perawatan
terminal 2. NANDA
International Inc. (2014). Rasional D :
Nursing Diagnoses: Definitions Adanya kebutuhan oksigen
& Classifications 2015 - 2017
(10th ed.). Oxford, terlihat dari keluhan pusing dan
a. Tipe sesuai sebab UK: Wiley Blackwell.
b. Tanda dan gejala utama: sesak napas
pucat, kelemahan
c. Tes diagnostik: kadar HB
Perawatan
2 pasien dengan
dalam darah
d. Masalah perawatan utama:
Rasional E : Bentuk sesak adalah kompen-
anemia
intoleransi aktivitas
e. Intervensi perawatan utama:
sasi rendahnya kadar oksigen
tranfusi darah, bantuan
aktivitas akibat menurunya fungsi paru
Contoh Soal
Seorang wanita berusia 45 tahun dirawat di Kunci Jawaban : B
ruang penyakit dalam untuk yang kedua kalinya
dalam satu bulan. Keluhan hampir sama yaitu Referensi
sesak napas dan cepat lelah. Badan terlihat
kurus, bentuk dada dari samping terlihat pipih Somantri, Irman (2012). Asuhan Keperawatan
dengan kedua bahu meninggi. Frekuensi napas Pada Klien dengan Gangguan Sistem
34x/menit dan x-ray dada menunjukan adanya Pernapasan. Salemba Medika. Jakarta.
Bab 5.
timbunan cairan di rongga pleura.
Pertanyaan soal
16
Pemeriksaan Fisik sistem 1. Ball, Jane W Melakukan (10th ed.). Oxford: Wiley
Melakukan pernapasan: (2012). Principles of Pediatric perencanaan dan Blackwell Publsihing
pengkajian pada a. penggunaan otot bantu Nursing: Caring for Children 5th tindakan
anak dengan pernapasan ed., Boston USA: Pearson keperawatan 4. Tim Pokja PPNI
gangguan sistem b. suara napas tambahan pada anak (2016). Standar Diagnosis
1 pernapasan : (stridor, wheezing, ronkhi) 2. Hockenberry, MJ 3 dengan Pemberian terapi oksigen Keperawatan Indonesia., Dewan
asma, bronco- c. menghitung frekuensi & Wilson, D (2011), Wong’s gangguan sistem Pengurus Pusat PPNI, Jakarta.
pneumoni, kardiovaskuler
pernapasan Nursing Care of Infants and
difteri, TB Paru, baik mandiri
d. pemeriksaan pseudomem Children 9th ed. St.Louis-
asfiksia maupun
bran, bullneck pada difteri Missouri: Saunders Elseiveier kolaborasi
Inc.
Merumuskan Melakukan
masalah a. gangguan pola napas tidak 3. NANDA evaluasi Kriteria hasil
keperawatan efektif International Inc. (2014). keperawatan a. tidak sianosis
2 pada anak b. bersihan jalan napas tidak Nursing Diagnoses: Definitions 4 pada anak b. aktifitas optimal
dengan efektif & Classifications 2015 - 2017 dengan c. CRT dalam batas normal
gangguan c. gangguan pertukaran gas (10th ed.). Oxford: gangguan sitem (< 2 dtk)
pernapasan Wiley Blackwell Publisihing kardiovskuler
Melakukan
perencanaan dan 4. Tim Pokja PPNI
C. 3. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
(2016).
tindakan
keperawatan a. memberikan terapi oksigen Standar Diagnosis Keperawatan
gangguan sistem persarafan
pada anak b. membersihkan hidung, Indonesia., Dewan Pengurus
No Sub Topik Elemen Referensi
3 Pusat PPNI, Jakarta.
dnegan menghisap lendir
gangguan sistem c. fisioterapi dada Melakukan
pernapasan baik Pemeriksaan fisik pada sistem
pengkajian pada
mandiri maupun persarafan:
anak dengan
kolaborasi
gangguan sistem a. reflek primitif
1
persarafan: b. reflek patologis
meningitis, c. meningeal sign
Kriteria Evaluasi: hidrosefalus d. pengukuran lingkar kepala 1. Ball, Jane W
a. frekuensi napas dalam batas (2012). Principles of Pediatric
Melakukan normal (infant: 30-50 x/m; Nursing: Caring for Children 5th
Merumuskan
evaluasi 30 x/m; todler 20-30x/m; masalah ed., Boston USA: Pearson
prasekolah (20-25 x/m) dan a. nyeri
keperawatan keperawatan
4 pada anak usia sekolah: 16-20 x/m) b. gangguan rasa nyaman 2. Hockenberry, MJ
2 pada anak
dengan b. tidak ada penggunaan otot c. gangguan penurunan & Wilson, D (2011), Wong’s
dengan
gangguan sitem kesadaran Nursing Care of Infants and
bantu pernapasan gangguan
pernapasan c. tidak ada suara napas tam persarafan Children 9th ed. St.Louis-
bahan: stridor (-), wheezing Missouri: Saunders ELseiveier
Melakukan
(-), ronkhi (-) Inc.
perencanaan dan
tindakan
3. NANDA
keperawatan
International Inc. (2014).
C. 2. Asuhan Keperawatan pada anak dengan 3
pada anak
dengan
Merawat anak dalam keadaan
Nursing Diagnoses: Definitions
kejang
gangguan sistem kardio-vaskuler gangguan sistem
persarafan baik
& Classifications 2015 - 2017
(10th ed.). Oxford:
No Sub Topik Elemen Referensi mandiri maupun Wiley Blackwell Publishing
kolaborasi
4. Tim Pokja PPNI
Melakukan
(2016). Standar Diagnosis
pengkajian pada 1. Ball, Jane W Melakukan Keperawatan Indonesia., Dewan
anak dengan (2012). Principles of Pediatric evaluasi Pengurus Pusat PPNI, Jakarta.
gangguan Pemeriksaan fisik sistem Nursing: Caring for Children 5th keperawatan Kriteria Evaluasi:
sistem kardiovaskuler: ed., Boston USA: Pearson 4 pada anak a. tidak ada refleks patologi
1 kardiovaskuler: a. memeriksa crt dengan b. tidak ada cidera
Penyakit b. auskultasi bunyi jantung 2. Hockenberry, MJ gangguan sitem
jantung bawaan: c. pemeriksaan clubbing finger & Wilson, D (2011), Wong’s persarafan
ASD.VSD, Nursing Care of Infants and
Tetralogi of Children 9th ed. St.Louis-
Fallot Missouri: Saunders ELseiveier C. 4. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
Inc.
Merumuskan
masalah gangguan sistem perkemihan
a. penurunan curah jantung 3. NANDA
keperawatan
2 pada anak b. intoleransi aktifitas International Inc. (2014).
dengan c. perfusi perifer tidak efektif Nursing Diagnoses: Definitions
gangguan & Classifications 2015 - 2017
kardiovaskuler
17
No Sub Topik Elemen Referensi No Sub Topik Elemen Referensi
18
pada anak dengan gangguan tumbuh
kembang
Melakukan No Sub Topik Elemen Referensi
evaluasi
keperawatan Kriteria Evaluasi 1. Ball, Jane W
4 pada anak a. tidak ada dehidrasi (2012). Principles of Pediatric
dengan b. berat badan sesuai usia Nursing: Caring for Children 5th
gangguan sistem
ed., Boston USA: Pearson
pencernaan
2. Hockenberry, MJ
& Wilson, D (2011), Wong’s
Nursing Care of Infants and
Children 9th ed. St.Louis-
Menilai a. Melakukan penilaian
Missouri: Saunders ELseiveier
pertumbuhan pertumbuhan anak dengan
Inc.
dan antropometri
1
C. 8. Melaksanakan Imunisasi perkembangan b. Melakukan screening
3. NANDA
anak sesuai perkembangan anak
dengan usia dengan KPSP dan DDST International Inc. (2014).
Nursing Diagnoses: Definitions
& Classifications 2015 - 2017
(10th ed.). Oxford: Wiley
Blackwell Publishing
Contoh Soal
c. pola napas tidak efektif
Seorang Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke d. kekurangan volume cairan
IRD dengan keluhan badan panas dan susah e. perubahan nutrisi kurang dari
makan sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian: kebutuhan
nyeri telan, tampak kulit samping leher
membesar (bullneck), terdapat pseudomembran.
Rasional:
Frekuensi napas: 24x/menit, frekuensi nadi:
Rasional A : panas tinggi/hipertermia dapat
82x/menit, Suhu: 39,5oC mengakibatkan masalah lain
seperti defisit volime cairan,
Pertanyaan soal: delirium dan kejang.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
Rasional B : adanya pembengkakan pada le-
tersebut?
her menyebabkan nyeri
Pilihan jawaban: menelan, sehingga berisiko
terjadinya aspirasi
a. hipertermia
b. risiko aspirasi
19
Rasional C : adanya pembengkakan pada childbearing, yaitu remaja perempuan dan
leher (bullneck) berisiko perempuan menopause dalam upaya
menyumbat jalannya meningkatkan kesehatannya sesuai dengan
pernapasan
kebijaksaaan pemerintah pada program
Rasional D : keadaan panas yang tinggi kesehatan ibu dan anak.
disertai dengan nafsu makan
dan minum berkurang akan
D. 1. Adaptasi biofisik pada perempuan
berisiko kekurangan volume
cairan No Sub Topik Elemen Referensi
periode chilbearing
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
pediatric nursing. Missoury : Mosby
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diagnoses:
Definitions & Classification, 2015-
2017.Oxford:Wiley Blackwell
D. Keperawatan Maternitas
Deskripsi
D. 2. Gangguan-gangguan dan penyakit pada
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu masa kehamilan, persalinan, dan nifas
menerapkan asuhan keperawatan pada No Sub Topik Elemen Referensi
20
Placenta Previa 2. NANDA
a. Penyakit yang terjadi pada International Inc. (2014).
Rasional:
Asuhan masa kehamilan: Nursing Diagnoses:
Keperawatan Pada Hyperemisis gravidarum Definitions & Classifications Rasional A : gangguan jalan nafas terjadi
2 Perempuan dengan dan PEB 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
gangguan pada b. Gangguan dan penyakit Wiley Blackwell Pub-
bila hambatan pada saluran
masa persalinan pada masa: persalinan
Distosi
lishing
nafas. Tidak ada data ini
Rasional B :
Asuhan pola nafas terganggu karena
Keperawatan a. perdarahan post partum
3 Perempuan dengan b. atonia Uteri peningkatan diafragma 4 cm
gangguan pada c. infeksi Post Partum
masa nifas dan mengganggu ekspansi
D. 3. Gangguan-gangguan dan penyakit paru. Penyelesaian masalah
pada sistem reproduksi utama ini akan berdampkan
No Sub Topik Elemen Referensi pada penyelesaian masalah
lain.
1. Lowdermilk DL,
Asuhan Perry SE, Cashion MC
Keperawatan a. Nyeri saat menstruasi:
Dysmenore
(2013).Keper-
awatan Maternitas (1-vol set).
Rasional C :
Pada Perempuan
dengan kelainan b. Infeksi organ reproduksi: Edisi Bahasa Indonesia 8. gangguan mobilitas fisik
menstruasi, Servicitis
1
Penyakit c. Penyakit menular seksual: 2. NANDA terjadi karena rahim membesar
menular seksual Gonorrhoe International Inc. (2014).
dan gangguan d. Keganasan: Ca. Cervik dan Nursing Diagnoses: Definitions
dan perubahan sudut gravitasi
sistem
reproduksi
Breast Cancer & Classifications 2015 - 2017
(10th ed.). Oxford:
tubuh
Wiley Blackwell Publishing
21
E. Keperawatan Jiwa Penerapan
komunikasi
Company
3
terapeutik 2. Halter MJ.
Deskripsi penerapan
(2014). Varcarolis' Foundations
of Psychiatric Mental Health
analisa proses Nursing: A Clinical Approach.
interaksi antara 7th edition. Saunders:
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu 4 perawat dan Elsevier Inc.
pasien
menerapkan asuhan keperawatan pada klien
E. 3. Asuhan keperawatan klien dengan mas
dalam rentang sehat jiwa sampai gangguan alah psikososial
jiwa, dan penekanannya pada upaya
pencegahan primer, sekunder, dan tertier
kesehatan jiwa secara holistik (bio-psiko-
sosio-cultural-spiritual). Ditujukan pada No Sub Topik Elemen Referensi
22
E. 5. Asuhan keperawatan klien yang E. 8. Kegawat-daruratan psikiatrik
mengalami waham dan halusinasi No Sub Topik Elemen Referensi
23
b. menjadi tidak konsisten dalam tinda- The nurse-patient journey. (2th ed.). Philakan
delphia: W.B. Sauders Company
c. kesulitan menggunakan bahasa non
Fortinash, K..M., &Holoday W. P.A., (2006),
verbal
Pscyciatric nursing care plans, St. Louis,
d. mengalami kecemasan dan mengh-
Mosby Your Book.
indari pasien
e. kegagalan dalam menentukan tujuan yang realistis
F. Keperawatan Komunitas
Rasional: Deskripsi
yang merupakan respon dari di Komunitas. Lingkup bahasan yang dihararesistensi klien
Rasional E : salah satu akibat dari hambatan soal uji kompetensi Ners, antara lain:
komunikasi terapeutik karena ti-
dak tercapainya kesepakatan tu- F. 1. Asuhan Keperawatan di Komunitas dan juan
tindakan keperawatan antara Kelompok dengan Penyakit Tidak klien-perawat di
awal Menular (PTM)
No Sub Topik Elemen Referensi
Kunci Jawaban: D
24
a. Pengkajian
f. Strategi Intervensi Keseha 4. NANDA
1 Hipertensi b. Masalah Keperawatan
tan, Catatan: International Inc. (2015).
c. Intervensi Keperawatan 1. Black, J. M &
- Pemberdayaan Diagnosis Keperawatan:
- Promotif Hawks, J. H,. (2014).
- Proses Kelompok Definisi & Klasifikasi
- Preventif Keperawatan Medikal Bedah
2 Rematik - Binasuasana 20152017. Edisi Indonesia 10.
- Kuratif Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
- Kemitraan Jakarta: EGC
- Rehabilitatif
- Partisipasi
d. Evaluasi Keperawatan 2. Kaplan, N. M.,
g. Etik Legal terkait pem 5. Tim Pokja SDKI
e. Peran dan Fungsi Keper Fylnn, J. T. (2006). Clinical
berian asuhan DPP PPNI (2016). Standar
awatan: - Independen Hypertension. Ninth
Keperawatan terkait Topik: Diagnosis Keperawatan
- Dependen Edition.USA : Lippincott Indonesia: Definisi dan Indikator
- Beneficience
- Interdependen Williams Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI
- Maleficience
- Justice
3. Yogiantoro, M.
3 Stroke - Veracity
(2014). Pendekatan Klinis
- Otomi
Hipertensi, dalam Siti, S., dkk,
Buku ajar ilmu penyakit dalam
(hlm. 2259- Referensi :
2313)
f. Strategi Intervensi 4. Efendi F & Carson, V.B. (2000). Mental Health Nursing:
Kesehatan, Catatan: Makfudli. (2009). Keperawatan
- Pemberdayaan Kesehatan Komunitas: Teori
- Proses Kelompok dan Praktik Dalam
- Binasuasana Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Kemitraan Medika
- Partisipasi No Sub Topik Elemen Referensi
g. Etik Legal terkait 5. Notoatmodjo, S.
pemberian asuhan (2007). Promosi Kesehatan &
a. Pengkajian
Keperawatan terkait Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
b. Masalah Keperawatan 1. Black, J. M &
Topik: Cipta. Narkoba pada
1 kelompok usia c. Intervensi Keperawatan Hawks, J. H,. (2014).
- Beneficience
remaja. - Promotif Keperawatan Medikal Bedah
6. NANDA
- Preventif Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
4 DM International Inc.
- Kuratif
No Sub Topik - Maleficience - (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Rehabilitatif 2. Efendi F &
Justice Elemen Definisi & Klasifikasi 2015-
d. Evaluasi Keperawatan Makfudli. (2009). Keperawatan
Referensi
e. Peran dan Fungsi Keper Kesehatan Komunitas: Teori dan
- Veracity 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar- HIV-AIDS pada
1. Black, J. M & Hawks, J. H,. ta: awatan: - Independen Praktik Dalam Keperawatan.
a. Pengkajian 2 kelompok usia
EGC - Dependen Jakarta: Salemba Medika
- Otomi dewasa
b. Masalah Keperawatan (2014). Keperawatan Medikal - Interdependen
1 Diare Usia Anak Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene- f. Strategi Intervensi Keseha 3. Notoatmodjo, S.
c. Intervensi Keperawatan
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI sia tan, Catatan: (2007). Promosi Kesehatan &
- Promotif 2015
- Preventif - Pemberdayaan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
(2016). Standar Diagnosis
- Kuratif - Proses Kelompok Cipta.
Keperawatan Indonesia: Definisi
- Rehabilitatif 2. Efendi F & Makfudli. (2009). - Binasuasana
d. Evaluasi Keperawatan dan Indikator Diagnostik. - Kemitraan 4. NANDA
JakarKeperawatan Kesehatan - Partisipasi International Inc. (2015).
Komuta: DPP PPNI
g. Etik Legal terkait Diagnosis Keperawatan:
nitas: Teori dan Praktik Dalam
pemberian asuhan Definisi & Klasifikasi
e. Peran dan Fungsi Keperawatan. Jakarta: Salemba Obesitas pada
F. . Asuhan Keper awatan: - Medika 3 Kelompok Usia
Keperawatan terkait Topik: 20152017. Edisi Indonesia 10.
- Beneficience Jakarta: EGC
Independen anak
22 Hepatitis pada usia - Dependen 3. Notoatmodjo, S.
- Maleficience
- Justice 5. Tim Pokja SDKI
Dewasa
Keperawatan d- (2007). Pro i - Veracity DPP PPNI (2016). Standar
25
F. 4. Asuhan Keperawatan di Komunitas - Dependen - Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Interdependen Cipta.
dan kelompok Akibat Perilaku Berisiko f. Strategi Intervensi
Kesehatan, Catatan: 4. NANDA
- Pemberdayaan International Inc. (2015).
- Proses Kelompok Diagnosis Keperawatan:
F. 5. Asuhan Keperawatan di Komunitas 3
Filariasis (Kaki
- Binasuasana
- Kemitraan
Definisi & Klasifikasi
20152017. Edisi Indonesia 10.
Gajah)
- Partisipasi Jakarta: EGC
Dan Kelompok dengan Penyakit
5. Tim Pokja SDKI
Endemik (PE) DPP PPNI (2016). Standar
Diagnosis Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI
g. Etik Legal terkait e. Peran dan Fungsi Keper Praktik Dalam Keperawatan.
pemberian asuhan awatan: - Independen Jakarta: Salemba Medika
Keperawatan terkait Topik: - Dependen
- Beneficience - Interdependen 3. Notoatmodjo, S.
- Maleficience f. Strategi Intervensi Keseha (2007). Promosi Kesehatan &
- Justice 2 Flu Babi tan, Catatan: Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
- Veracity - Pemberdayaan Cipta.
- Otomi - Proses Kelompok
- Binasuasana 4. NANDA
F. 6. Asuhan Keperawatan di Komunitas Dan - Kemitraan
- Partisipasi
International Inc.
Diagnosis Keperawatan:
(2015).
Kelompok dengan penyakit yang g. Etik Legal terkait Definisi & Klasifikasi
pemberi an asuhan 20152017. Edisi Indonesia 10.
diakibatkan oleh Virus Keperawatan terkait Jakarta: EGC
Topik: - Beneficience
- Maleficience 5. Tim Pokja SDKI
3 MERS - Justice DPP PPNI (2016). Standar
- Veracity Diagnosis Keperawatan
- Otomi Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI
a. Pengkajian
1. Black, J. M &
b. Masalah Keperawatan
Hawks, J. H,. (2014).
c. Intervensi Keperawatan
Keperawatan Medikal Bedah
- Promotif
Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
1 Flu Burung - Preventif
- Kuratif
2. Efendi F &
- Rehabilitatif
Makfudli. (2009). Keperawatan
d. Evaluasi Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori dan
26
- Binasuasana 4. Tim Pokja SDKI a. budaya mengkonsumsi makanan
- Kemitraan DPP PPNI (2016). Standar
- Partisipasi
g. Etik Legal terkait
Diagnosis Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Indikator
tinggi natrium.
pemberian asuhan Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI
Keperawatan terkait Topik:
b. sumberdaya dan penghasilan
- Beneficience
2 Kesehatan Kerja
- Maleficience komunitas
- Justice
- Veracity c. tingkat pendidikan di komunitas
- Otomi
d. kebiasaan komunitas
menyajikan makanan.
F. 8. Asuhan Keperawatan Pada Komunitas e. perilaku sehat di komunitas.
Dan Kelompok akibat bencana Rasional:
No Sub Topik Elemen Referensi
Pertanyaan soal
G. Keperawatan keluarga
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada
Deskripsi
kasus tersebut?
Pilihan jawaban
27
Modul ini membahas mengenai asuhan e. Peran dan Fungsi Keper Keperawatan Medikal Bedah
awatan: - Independen Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
keperawatan keluarga yang dilandasi oleh - Dependen
- Interdependen 4. Kaplan, N. M.,
f. Strategi Intervensi Keseha Fylnn, J. T. (2006). Clinical
konsep konsep yang terkait dengan keluarga. tan, Catatan: Hypertension. Ninth
3 DM - Pemberdayaan Edition.USA : Lippincott
Fokus yang dibahas dalam modul ini adalah - Proses Kelompok Williams
- Binasuasana
konsep keluarga, asuhan keperawatan - Kemitraan 5. Yogiantoro, M.
- Partisipasi (2014). Pendekatan Klinis
keluarga dengan menggunakan pendekatan g. Etik Legal terkait pem
berian asuhan
Hipertensi, dalam Siti, S., dkk,
Buku ajar ilmu penyakit dalam
Keperawatan terkait (hlm. 22592313)
proses. Lingkup Bahasan pada persiapan Topik: - Beneficience
- Maleficience 6. Efendi F &
pelaksanaan Uji Kompetensi Retaker - Justice Makfudli. (2009). Keperawatan
- Veracity Kesehatan Komunitas: Teori dan
diharapkan mempersiapkan peserta UKNI - Otomi Praktik Dalam Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
dengan memahami asuhan keperawatan 7. Notoatmodjo, S.
(2007). Promosi Kesehatan &
keluarga dengan kasus yang berpeluang ada Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
di seluruh Indonesia, minimal 5 Kasus yang 4
Gangguan
Nutrisi 8. NANDA
ada atau viral di setiap provinsi dan International Inc. (2015).
Diagnosis Keperawatan:
berpeluang ditemukan di lingkup Definisi & Klasifikasi
20152017. Edisi Indonesia 10.
Jakarta: EGC
keluarga. Lingkup bahasan yang
9. Tim Pokja SDKI
diharapkan sekaligus mendasari penetapan DPP PPNI (2016). Standar
Diagnosis Keperawatan
soal-soal uji kompetensi Ners, antara lain: Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta:
DPP PPNI
No Sub Topik Elemen Referensi
G. 2. Asuhan Keperawatan keluarga Dengan
G. 1. Keperawatan eluarga dengan 1. Penyakit Menular (PM)
Riasmini, M. (2017). Panduan
Asuhan k Asuhan Keperawatan indivi- No Sub Topik Elemen Referensi
1
Penyakit Tidak Menular (PTM) du, keluarga,
Hipertensi kelompok, dan komunitas
dengan modifikasi NANDA,
ICNP,NOC dan NIC di 1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
Puskesmas dan masyarakat. (2014). Keperawatan Medikal
1 Diare Usia Anak a. Pengkajian
Jakarta: Penerbit UI. Bedah Edisi 8 Buku 2. Indenesia
2015
a. Pengkajian 2. Friedman,M
b. Masalah Keperawatan Marilyn, (2010). Buku Ajar
c. Intervensi Keperawatan Keperawatan Keluarga,
- Promotif Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
2 Stroke - Preventif Indonesia: EGC
- Kuratif
- Rehabilitatif 3. Black, J. M &
d. Evaluasi Keperawatan Hawks, J. H,. (2014).
28
- Pemberdayaan Puskesmas dan masyarakat.
- Proses Kelompok Jakarta: Penerbit UI.
- Binasuasana
- Kemitraan 4. Friedman,M
- Partisipasi Marilyn, (2010). Buku Ajar
g. Etik Legal terkait pem Keperawatan Keluarga, No Sub Topik Elemen Referensi
berian asuhan Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
Keperawatan terkait Topik: Indonesia: EGC 1. Black, J. M &
- Beneficience Hawks, J. H,.
- Maleficience 5. Notoatmodjo, S. (2014). Keperawatan Medikal
- Justice (2007). Promosi Kesehatan & Bedah Edisi 8 Buku 2. Indenesia
- Veracity Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka 2015
Tuberkulosis - Otomi Cipta. Narkoba pada
3 pada usia 1 kelompok usia 2. Efendi F &
dewasa 6. NANDA remaja. Makfudli. (2009). Keperawatan
International Inc. Kesehatan Komunitas: Teori dan
(2015). Diagnosis Keperawatan: a. Pengkajian Praktik Dalam Keperawatan.
Definisi & Klasifikasi b. Masalah Keperawatan Jakarta: Salemba Medika
20152017. Edisi Indonesia 10. c. Intervensi Keperawatan
Jakarta: EGC - Promotif 3. Riasmini, M.
- Preventif (2017). Panduan Asuhan
7. Tim Pokja SDKI - Kuratif Keperawatan individu, keluarga,
DPP PPNI - Rehabilitatif kelompok, dan komunitas
(2016). Standar Diagnosis d. Evaluasi Keperawatan dengan modifikasi NANDA,
Keperawatan Indonesia: Definisi e. Peran dan Fungsi Keper ICNP,NOC dan NIC di
dan Indikator Diagnostik. awatan: - Independen Puskesmas dan masyarakat.
HIV-AIDS pada
Jakarta: DPP PPNI - Dependen Jakarta: Penerbit UI.
2 kelompok usia
- Interdependen
dewasa
f. Strategi Intervensi Keseha 4. Friedman,M
tan, Catatan: Marilyn, (2010). Buku Ajar
- Pemberdayaan Keperawatan Keluarga,
- Proses Kelompok Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
- Binasuasana Indonesia: EGC
- Kemitraan
- Partisipasi 5. Notoatmodjo, S.
g. Etik Legal terkait pem (2007). Promosi Kesehatan &
berian asuhan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Keperawatan terkait Topik: Cipta.
- Beneficience
- Maleficience 6. NANDA
- Justice International Inc.
Obesitas pada - Veracity (2015). Diagnosis Keperawatan:
3 Kelompok Usia - Otomi Definisi & Klasifikasi
anak 20152017. Edisi Indonesia 10.
Jakarta: EGC
No Sub Topik Elemen Referensi
7. Tim Pokja SDKI
DPP PPNI
(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik.
Jakarta: DPP PPNI
29
1. Black, J. M &
Hawks, J. H,. (2014).
Keperawatan Medikal Bedah
Edisi 8 Buku 2. Indenesia 2015
2. Efendi F &
Makfudli. (2009). Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori
dan Praktik Dalam
a. Pengkajian Keperawatan. Jakarta: Salemba
b. Masalah Keperawatan Medika
c. Intervensi Keperawatan
- Promotif 3. Riasmini, M.
- Preventif (2017). Panduan Asuhan
- Kuratif Keperawatan individu,
- Rehabilitatif keluarga, kelompok, dan
d. Evaluasi Keperawatan komunitas dengan modifikasi
e. Peran dan Fungsi Keper NANDA, ICNP,NOC dan NIC
awatan: di Puskesmas dan masyarakat.
- Independen Jakarta: Penerbit UI.
- Dependen -
Asma pada Interdependen 4. Friedman,M
1 kelompok usia f. Strategi Intervensi Keseha tan, Marilyn, (2010). Buku Ajar
anak Catatan: Keperawatan Keluarga,
- Pemberdayaan Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
- Proses Kelompok Indonesia: EGC
- Binasuasana
- Kemitraan 5. Notoatmodjo, S.
- Partisipasi (2007). Promosi Kesehatan &
g. Etik Legal terkait pemberi an Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
asuhan Keperawatan terkait Cipta.
Topik: - Beneficience
- Maleficience 6. NANDA
- Justice International Inc. (2015).
- Veracity Diagnosis Keperawatan:
- Otomi Definisi & Klasifikasi
20152017. Edisi Indonesia 10.
Jakarta: EGC
30
G. 4. Asuhan Keperawatan Keluarga - Binasuasana Puskesmas dan masyarakat.
- Kemitraan Jakarta: Penerbit UI.
Akibat Perilaku Berisiko - Partisipasi
g. Etik Legal terkait pem 4. Friedman,M
berian asuhan Marilyn, (2010). Buku Ajar
Keperawatan terkait Topik: Keperawatan Keluarga,
- Beneficience Riset,Teori dan Praktik Edisi 5,
- Maleficience Indonesia: EGC
- Justice
2 Malaria - Veracity 5. Notoatmodjo, S.
- Otomi (2007). Promosi Kesehatan &
Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta.
5. Notoatmodjo, S.
1. Black, J. M &
a. Pengkajian (2007). Promosi Kesehatan &
Hawks, J. H,.
b. Masalah Keperawatan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
(2014). Keperawatan Medikal
c. Intervensi Keperawatan Cipta.
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indenesia
- Promotif
2015
- Preventif 6. NANDA
1 Flu Burung - Kuratif 3 MERS International Inc. (2015).
2. Efendi F &
- Rehabilitatif Diagnosis Keperawatan:
Makfudli. (2009). Keperawatan
d. Evaluasi Keperawatan Definisi & Klasifikasi
Kesehatan Komunitas: Teori
e. Peran dan Fungsi Keper 20152017. Edisi Indonesia 10.
dan Praktik Dalam
awatan: - Independen Jakarta: EGC
- Dependen
7. Tim Pokja SDKI
DPP PPNI (2016). Standar
Diagnosis Keperawatan
Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta:
DPP PPNI
Contoh Soal
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
31
Saat kunjungan rumah didapatkan data: seorang Rasional D: belum bisa dikatakan gagal
laki-laki, berusia 58 tahun, mengeluh nyeri melakukan tindakan untuk
kepala sampai ke leher sejak 3 hari yang lalu, mengurangi resiko karena baru 4
nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Keluarga bulan didiag-
mengatakan klien sudah mengurangi makan asin
nosa
namun masih sering tergoda merokok. Sudah 4
bulan mengalami hipertensi tetapi belum kontrol Rasional E: perilaku tidak menjalankan anjuran
secara teratur. Pada pemeriksaan didapatkan atau program tidak tegas tergambar
tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 100 x/mt, dalam vignette
frekuensi pernafasan 20 x/mt, suhu 73,1 oC.
Pertanyaan soal
Kunci Jawaban: C
Apakah masalah perawatan pada kasus diatas?
Referensi :
Pilihan jawaban
32
melakukan asuhan dan pelayanan
keperawatan pada lanjut usia yang
mengalami gangguan kebutuhan dasar
tersebut membutuhkan pengetahuan dan 6. Kanker kulit 2. Meiner, S. E. (2015).
7. Luka tekan Gerontologic Nursing (5th Ed.).
ketrampilan menyelesaikan masalah 8. Osteoartritis USA:
9. Osteoporosis Mosby, Elsevier Inc.
tersebut. Setting layanan kasus keperawatan 10. Inkontinensia - Kardiovaskuler :
11. Hipotermia hal 388-391
gerontik saat ini adalah di rumah sakit yaitu 12. Katarak
13. Tuli konduktif
-
422-427
Respiratory: hal
2 Teori Menua
- Immunity Teori - Teori Psikologis: H. 3. Perubahan Fungsi psikososial pada
Sosial : 54 s.d 55
Budaya
1. Disengagement 2. Meiner, S. E. (2015).
lansia
2. Activity Gerontologic Nursing (5th Ed.).
USA: Mosby, Elsevier Inc. No Sub Topik Elemen Referensi
3. Subculture
Teori Chapter 2, halaman 17-26.
Psikologis : - Fungsi kognitif, afektif dan 1. Miller, C.A. (2012). Nursing
1. Human needs psikososial pada lansia for wellness in older adults:
Fungsi kognitif
2. Gerotrancendence 1 - Gangguan kognitif, afektif, theory and practice (6th Ed.).
pada lansia
3. Personality development psikososial pada lansia Philadelphia: Lippincott
- Faktor yang mempengaruhi Williams & Wilkin.
- Demografi penduduk lansia 1. Miller, C.A. (2012). Nursing fungsi kognitif, afektif dan - Fungsi kognitif
- Bentuk layanan bagi lansia for wellness in older adults: psikososial pada lansia pada lansia hal
Kerusakan
- Abuse dan neglect pada theory and practice (6th Ed.). - Pengkajian fungsi kognitif, 187-198
2 kognitif pada
lansia Philadelphia: Lippincott afektif dan psikososial pada - Kerusakan
lansia
Williams & Wilkin lansia kognitif pada lansia: hal 255-279
Bentuk layanan: - Demografi - Kerusakan
Tren dan isu - Hospital based (layanan penduduk lansia: Gangguan kognitif dan afektif afektif: depressi pada lansia: hal
3 keperawatan akut) hal 8-13 pada lansia (demensia, 287-305
gerontik Kerusakan
- Nursing home setting - Bentuk layanan delirium, depresi): - Fungsi
3 afektif: depressi
- Community based : adult bagi lansia: chapter 6 - Definisi psikososial pada lansia: hal 202-
pada lansia
day care, respite care - Tipe 221
2. Meiner, S. E. (2015). - Faktor yang berhubungan
Peningkatan populasi lansia di Gerontologic Nursing (5th Ed.). 2. Meiner, S. E. (2015).
dunia termasuk Indonesia. USA: Mosby, Elsevier Inc. Pengkajian khusus Gerontologic Nursing (5th Ed.).
Chapter 1, halaman 4-7. USA: Mosby, Elsevier Inc.
- Mini mental state exam
H. 2. Perubahan Fisiologis sistem tubuh pada Fungsi
(MMSE)
- Geriatric Depression Scale
-
pada lansia hal
Fungsi kognitif
33
H. 4. Asuhan keperawatan pada lansia den 14. Defisit perawatan diri:
bathing, toileting, dressing,
gan masalah pemenuhan kebutuhan feeding
15. Inkontinensia urin: urge,
stress, fungsional
dasar 16. Kerusakan mobilitas fisik
17. Kerusakan mobilitas di
No Sub Topik Elemen Referensi tempat tidur
18. Kerusakan mobilitas di
- Pengkajian kursi roda
Keperawatan 19. Kerusakan duduk
- Diagnosis 20. Kerusakan berjalan
1. Miller, C.A.
Keperawatan - Intervensi 21. Kerusakan berdiri
(2012). Nursing for
Keperawatan 22. Risiko jatuh
wellness in older adults:
- Evaluasi 23. Hipotermia
theory and practice (6th
Ed.). Philadelphia: 24. Risiko kerusakan integ
Diagnosis Keperawatan ritas kulit
Lippincott Williams &
khas pada lansia: 25. Risiko luka tekan
Asuhan Wilkin.
1. Risiko kerusakan fungsi 26. Kerusakan Memori
keperawat kardio-vaskular 27. Konfusi kronis
2. Meiner, S.
an individu lansia 2. Risiko prilaku
E. (2015). Gerontologic
dengan kesehatan berisiko Intervensi keperawatan khas
Nursing (5th Ed.). USA:
masalah 3. Ketidak-efektifan pada lansia
Mosby, Elsevier Inc.
pemenuha pemeli haraan 1. Komunikasi terapeutik
n kebutuhan: kesehatan pada lansia dengan
3. Nanda
1 - Sirkulasi 4. Ketidak-efektifan berbagai gangguan:
International. (2014).
- Oksigenasi manaje men kesehatan penglihatan, pendengaran,
Nursing diagnoses:
- Cairan- 5. Intoleransi aktivitas post stroke, penurunan
definition & classification
nutrisi - Eliminasi 6. Bersihan jalan napas kognitif
2015-2017. United
-Perawatan diri tidak efektif 2. Manajemen nutrisi: Diet
Kingdom: Blackwell
-Aman-nyaman 7. Ketidak-efektifan pola rendah kalori, garam,
Publishing.
- Istirahat- napas kolesterol dan lemak
tidur 8. Sindrom kelemahan 3. Penggunaan alat bantu
4. Bulechek,
(frail elderly syndrome) makan
G.M., Butcher,
9. Ketidak-seimbangan 4. Penggunaan alat bantu
H.K., Dochterman, J.M.
nutri si kurang dari jalan: walker dan tongkat
(2013). Nursing
kebutuhan 5. Pencegahan jatuh
intervention classification
10. Obesitas 6. Latihan keseimbangan
(NIC). 5th ed. United
11. Kerusakan menelan 7. Perawatan tirah baring
Kingdom: Elsevier Inc
12. Kostipasi 8. Perawatan kulit
13. Ketidak-seimbangan 9. Perawatan kaki
gula darah 10. Back masase
11. Rileksasi napas dalam
12. Manajemen risiko
hipotermi
13. Stimulasi kognitif
14. Oral hygiene
15. Ekstraksi serumen telinga
Contoh Soal
Pertanyaan Soal
Pilihan Jawaban
a. imunity
b. radikal bebas
c. apoptosis
d. cross linkage
34
e. wear and tear Referensi:
35
4. Nursalam. (2012).
Kepemimpinan dan manajemen.
Jakarta: No Sub Topik Elemen Referensi
EGC
SWOT Analisis : 1. Dumilah, (2010),
5. Potter and Perry. a. Strenght Rencana
(2010). b. Weaknes Strategis; Jakarta; EGC
Fundamental of Nursing (Edisi 1 SWOT Analisis
c. Oportunity
Indonesia), Jakarta: EGC d. Treat 2. Gillies. (2004).
Nursing Management: A System
6. Stuart and Approach.
Fish Bone Analisis :
Sundden. (2008). Philadelphia: WB Saunders
1. Man
Komunikasi Teurapeutik, Company,
Fish Bone 2. Money
Jakarta: EGC
2 3. Macine
Analisis
4. Material 3. Mustikasari,
7. Sitorus,R. (2007). (2012). Komunikasi Terapeutik;
Model Praktik Keperawatan 5. Methode
Jakarta: EGC
Profesional; Jakarta: EGC
Diagram Cartesius :
4. Nursalam. (2012).
1. Kuadran kiri bawah
Diagram Kepemimpinan dan manajemen.
3 2. Kuadran kiri atas
No Sub Topik Elemen Referensi Jakarta:
Cartesius 3. Kuadran kanan bawah
EGC
a. Membuat program 1. Dumilah, (2010), Rencana 4. Kuadran kanan atas
kerja Strategis; Jakarta; EGC
1 Planning/pe-rencanaan 5. Potter and Perry.
b. Membuat jadwal Prioritas masalah : (2010).
dinas 2. Gillies. (2004). Nursing Prioritas a. Metode CARL
4 Fundamental of Nursing (Edisi
Man- masalah b. Metode Bryan Indonesia), Jakarta: EGC
4. Nursalam.
Model praktik keperawatan
(2012). Kepemimpinan dan
profesional, semua perawat
5 Bugedting/ ke-uangan manajemen. Jakarta: EGC 1 MPKP harus sudah berpendidikan
Efektifvitas dan efisiensi Ners
5. Potter and
Perry. (2010).
6 Controling/pengawasan Fundamental of Nursing (Edisi Memadukan tim kerja
keperawatan, antara perawat
Indonesia), Jakarta: EGC
lulusan D3 dan Ners. Peran
perawatnya terbagi menjadi;
6. Stuart and
perawat primer dan perawat
Sundden. (2008).
Mengamati pelaksanaan 2 Metode tim asociate, ada ketua tim satu
Komunikasi Teurapeutik, orang yang membawahi 2 sd
askep
Jakarta: EGC tiga orang perawat associate 1. Potter and Ferry.
7 Tingkatan manager 1. Top manager
2. Midle manager yang bertanggung jawab (2010).
7. Sitorus,R. terhadap 3 sd 5 pasien. Fundamental of Nursing,
3. Lower manager
(2007). Model Praktik Jakarta: EGC
Keperawatan Profesional;
Jakarta: EGC
Transisi model MPKP, 2. Ratna Sitorus.
perpaduan metode tim, (2007). Model Praktik
No Sub Topik Elemen Referensi
3 Moduler penanggungjawab tim Keperawatan Profesional;
berperan juga sebagai Jakarta: EGC
penanggung jawab shiff.
36
Fase Pra-orientasi :
1. Mempersiap-kan fisik dan
mental
2. Mengetahui nama pasien
3. Mengetahui diagnosa medis
4. Mengetahui asal pasien
Fase Orientasi
Tahapan
1. Memberi salam
komunikasi 1. Mustikasari,
2. Menjelaskan intervensi
layanan (2012). Komunikasi Terapeutik;
3. Melakukan informed
keperawatan Jakarta: EGC
consent (tindakan invasive)
1 Komunikasi
dalam 2. Stuart and
Fase kerja
Organisasi a. Sundden. (2008). Komunikasi
1. Melakukan intervensi sam
Horizontal Teurapeutik, Jakarta: EGC
bil tetap berkomunikasi
b. Vertikal
2. Melakukan manajemen
nyeri/distraks
Fase terminasi :
1. Mengevaluasi keadaan
pasien
2. Mengatakan selesai
3. Mengucapkan terimakasih
37
I. 4. Kajian SWOT Analisis Selalu melaku-
e. Setelah melakukan EGC
intervensi
kan teknik
aseptic dan anti
Implementasi 10 SOP
septic dalam
terbesar di setiap ruang
3 melakukan
rawat
interv
ensi
keper
awatan
38
No Sub Topik Elemen Referensi yang diluar kendali pada waktu sebelumnya.
1. Gillies. (2004).
Nursing Management: A System
Approach.
Pertanyaan soal:
Philadelphia: WB Saunders
a. Kompromi/
Company
negosiasi;
b. Kompetisi,
Apakah gaya kepemimpinan yang di tepat
Strategi-strategi 2. Nursalam.
c. Akomodir
1 penyelesaian
konflik
d. Smoothing/instrospeksi diri,
(2012). Kepemimpinan dan diterapkan dalam situasi tersebut?
Manajemen Jakarta;
e. Menghindar
EGC
f. Kolaborasi
g. Avoiding
3. Potter and Ferry. Pilihan jawaban:
(2010).
Fundamental of Nursing,
Jakarta: EGC
I. 8. Mutu pelayanan keperawatan a.
otoriter
No Sub Topik Elemen Referensi
Indikator mutu
3 layanan Rasional A : diterapkan dalam situasi kritis dan
keperawtan
memberikan instruksi secara tegas
Akreditasi
rumah
sakitteknik
aseptic dan anti
Rasional B : karena memimpin tidak mempunyai
4 septic; cairan
desinfektan dan kemampuan dalam membuat kepu-
desifeksi b. SOP
sesuai pedoman
yang berlaku I. 9. Pengelolaan SDM Rumah sakit tusan, atau
sedang menguji kemam-
No Sub Topik Elemen Referensi
puan staf
A. Pelatihan 1. Gillies. (2004).
B. Seminar Nursing Management: A System
Pembinaan
1
SDM Perawat
C. Workshop
D. Studi lanjut
Approach.
Philadelphia: WB Saunders
Rasional C : selalu menghargai pendapat staf
E. Job Carier Company
dan meminta pendapat staf sebelum membuat
2. Nursalam.
(2012). Kepemi- keputusan. Memerlukan proses lama. Tidak cocok
Rumus yang sering digunakan mpinan dan Manajemen.
Perhitungan dalam perhitungan SDM Jakarta; EGC
untuk tugas rutin dan jangka pendek
jumlah
Keperawatan adalah
2 kebutuhan
1. Rumus Giilies 3.Potter and Ferry. (2010).
tenaga
keperawatan: 2. Rumus Douglas Fundamental of Nursing. Rasional D : menghargai kompetensi yang ada,
3. Rumus depkes Jakarta: EGC
1) Total care: seluruh aktivitas
dan kebutuhan di bantu oleh
cocok untuk anggota yang berpengalaman yang
perawat atau keluarga
2) Partial Care; sebagaian
sudah sesuai tuntutan manajemen
aktivitas dan kebutuhan
Perhatikan
3 dibantu perawat dan
kondisi pasien:
keluarga
3) Minimal care; hanya
Contoh Soal Rasional E : melakukan komando
sebagaian aktivitas dan tanpa mem-
kebutuhan dibantu perawat
dan keluarga
beri kesempatan untuk mengemu-
Ners baru bekerja 6 bulan diminta menjadi ketua kan pendapat. Tidak cocok untuk
regu sementara di bangsal rawat inap mengganketua regu sementara
39
tikan ketua regu yang izin mendadak. Anggota regu
adalah perawat lama dengan pendidikan diKunci
Jawaban: C
Referensi
40
BAB V
SOAL LATIHAN
Latihan Soal Keperawatan Gawat Darurat Pilihan Jawaban:
a. total sampling
b. snowball sampling
5. Seorang perawat bekerja di UGD
c. purposive sampling
menemukan fenomena banyaknya hasil
d. theoretical sampling
triage pasien yang kurang sesuai, terkadang
e. consecutive sampling
undertriage atau overtriage. Perawat
tersebut berencana melakukan penelitian
untuk mengetahui tingkat pengetahuan
7. Dalam keadaan bencana ditemukan korban
perawat UGD tentang triage dengan
laki-laki. Pada saat pengkajian ditemukan
menyebarkan kuesioner yang berisi
jejas pada kepala dan paha kiri, airway paten,
skenario-skenario kasus triage.
tetapi korban tidak bernapas dan tidak
Pertanyaan soal teraba nadi karotis.
35
Pertanyaan soal
Pasien masih sadar dan dapat berjalan
sendiri. Apakah tindakan yang harus dilakukan
perawat selanjutnya?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah kategori triase korban tersebut?
a. Memastikan patensi airway
Pilihan jawaban b. Melakukan pemeriksaan pernapasan
a. merah c. Membaringkan pasien ke posisi
b. biru pemulihan
c. hijau d. Melanjutkan pemberian ventilasi saja
d. hitam setiap 6 detik
e. kuning e. Melanjutkan pemberian kompresi &
ventilasi (30 : 2)
Berdasarkan AHA 2015, apakah tindakan Apakah teknik yang paling tepat untuk
yang harus dilakukan oleh penolong menolong korban tersebut?
selanjutnya?
Pilihan jawaban
Pilihan jawaban
a. back blow
a. Melakukan kompresi dada 30 x b. chest thrust
b. Melakukan bantuan ventilasi 2x c. abdominal thrust
c. Melihat, dengar dan rasa pernapasan d. finger cross & sweep
klien e. resusitasi jantung paru
d. Membuka airway dengan head tilt
chin lift
12. Ditemukan korban laki-laki berusia 30 tahun,
e. Mereposisi tangan dan memeriksa
akibat kecelakaan lalu lintas. Pengkajian
kembali nadi karotis selama 10 detik
primer klien tidak sadar dan tampak luka
laserasi dan perdarahan pada area hidung dan
10. Perawat melakukan bantuan hidup dasar mulut. Klien tidak berespon terhadap nyeri,
kepada pasien yang mengalami henti
tidak bernapas dan tidak teraba nadi karotis.
jantung. Setelah 5 siklus, dilakukan evaluasi
Pertanyaan soal
dan sudah teraba denyutan nadi karotis.
36
Berdasarkan AHA 2010, apakah tindakan Korban dicurigai mengalami cedera tulang
prioritas pada kasus tersebut? belakang.
37
masih teraba nadi sesaat sebelum sampai ke d. memeriksa nadi karotis
RS. Setelah 5 siklus RJP, dilakukan evaluasi e. melakukan dc shock
dan masih belum teraba denyutan nadi karo- 18. Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke
tis. Selanjutnya airway definitive dengan UGD dengan ambulance setelah mengalami
ETT telah berhasil dilakukan. cedera kepala akibat kecelakaan bermotor.
Keadaan umum pasien sadar tetapi mudah
Pertanyaan soal
tertidur, membuka mata bila dipanggil,
Apakah tindakan yang harus dilakukan bicara tidak koheren dan meracau sendiri
perawat selanjutnya? tapi masih dapat melokalisasi nyeri.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang harus dilakukan
Apakah tindakan prioritas yang harus
sebelum pemberian obat tersebut?
dilakukan selanjutnya?
Pilihan Jawaban
Pilihan jawaban
a. mengukur frekuensi nadi
a. memberikan injeksi IV. Amiodaron
b. mengukur tekanan darah
300 mg
c. mengukur saturasi oksigen
b. melanjutkan rjp sampai 5 siklus
d. memonitor status kesadaran
c. melakukan flat line protocol
38
e. mengukur frekuensi napas e. karakteristik cairan
20. Pasien perempuan berusia 35 tahun diantar 22. Seorang perempuan berusia 35 tahun
ke UGD dengan ambulance setelah mengaku sering mengalami sesak napas saat
mengalami luka bakar derajat IIB pada terpapar debu atau jika terlalu lelah dan
daerah dada, perut dan kedua tangan cemas. Hasil pengkajian mendapatkan data
akibat tersiram air panas 30 menit yang lalu. pernapasan cuping hidung, suara paru
Diketahui berat badan pasien 50 Kg. ronkhi, batuk tidak produktif, frekuensi
napas 32x/menit, frekuensi nadi 88x/menit
Pertanyaan soal
dengan suhu 37,70C.
Berapakah kebutuhan resusitasi cairan 8 jam
Pertanyaan soal
pertama pasien tersebut berdasarkan formula
Parkland-Baxter? Apa masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. 1800 ml
b. 2700 ml a. perfusi perifer tidak efektif
c. 3600 ml b. pertukaran gas tidak efektif
d. 5400 ml c. bersihan jalan napas tidak efektif
e. 7200 ml d. perubahan suhu tubuh
e. risiko kecemasan
39
24. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat c. frekuensi nadi
di ruang penyakit dalam dengan keluhan d. denyutan dada kiri keluhan nyeri
sesak dan pucat setelah buang air besar. Hasil kepala
pengkajian: Pasien tidak mampu berjalan 26. Seorang laki-laki berusia 40 tahun pada hari
lebih dari 5 meter karena merasa sesak napas kedua dirawat di ruang penyakit dalam,
dan pusing, riwayat hipertensi sejak 5 tahun. masih mengalami nyeri dada hebat ketika
Semua keluhan hilang setelah beristirahat beristirahat. Hasil pengkajian: TD 130/95
selama 30 menit dengan TD 110/70mmHg. mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, dan
frekuensi napas 24x/menit. Hasil
Pertanyaan soal
pemeriksaan: EKG elevasi pada Segmen ST,
Apa intervensi keperawatan utama pada sedangkan pemeriksaan enzim jantung
kasus tersebut? belum ada hasilnya.
e.
40
Apa tujuan perawatan pada kasus tersebut? Apa kriteria hasil untuk masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
Pilihan jawaban :
a. mampu beraktivitas tanpa nyeri
b. periode waktu istirahat bertambah a. aktivitas meningkat
c. nyeri dada berkurang sampai hilang b. suhu tubuh menurun
d. segmen ST kembali isoelektris c. tekanan darah normal
e. masa perawatan memendek d. frekuensi nadi normal kebersihan diri
28. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang terpenuhi
ke poliklinik mengeluhkan diare dan sakit 30. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di
perut sejak satu hari yang lalu. Hasil ruang neurologi dengan diagnosis CKR.
pengkajian: perut teraba tegang, bising usus Hasil pengkajian: kesadaran kompos mentis,
25x/ menit dan diare 6-8 kali, turgor kulit kekuatan otot 5555/5555. Pasien
tidak elastis, frekuensi nadi 110x/menit dan mempertahankan posisi berbaring telentang
TD 125/80mmHg. selama tiga hari dan mengeluh pusing jika
berubah posisi ke duduk. Tekanan darah
Pertanyaan soal
saat berbaring 110/80 mmHg dan ketika
Apa intervensi keperawatan yang harus duduk 90/60 mmHg.
dilakukan pada kasus tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Apa implementasi keperawatan pada kasus
a. manajemen nyeri tersebut?
b. pemantauan tanda vital
Pilihan Jawaban
c. pengukuran produksi urin
d. pemasangan cairan intra vena a. latihan gerak sendi
e. pemeriksaan karakteristik feses b. merubah posisi tidur
c. latihan gerak bertahap
d. mengobservasi tekanan darah
29. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat
e. kolaborasi program fisioterapi
di ruang penyakit dalam dengan typoid hari
kedua. Hasil pengkajian: Pasien bedrest,
suhu tubuh meningkat 38,50C sampai 31. Seorang laki-laki berusia 25 tahun baru saja
39,50C, TD 100/70mmHg dan frekuensi nadi dipindahkan dari unit gawat darurat ke ruang
110x/menit. Pasien mengeluh sering perawatan penyakit saraf. Pasien menjawab
berkeringat terutama setelah minum obat. saat dipanggil namanya dan berkata bahwa ia
sangat mengantuk dan pusing. Skor Glasgow
Pertanyaan soal :
e.
41
Coma Scale (GCS) 12, terdapat luka di pembedahan lensa matanya yang kedua kali.
kepala yang telah ditutup dan tidak Pasien dirawat di ruang perawatan kelas 3
menunjukan tanda perdarahan yang bersama 5 pasien lainnya. Pasien berbagi
berlanjut. fasilitas bersama dengan pasien lainnya.
Pasien harus berjalan sekitar 10 meter
Pertanyaan soal
untuk ke kamar mandi.
Apa implementasi keperawatan utama pada
Pertanyaan soal
kasus tersebut?
Apa tujuan perawatan prioritas pada kasus
Pilihan Jawaban
tersebut?
a. meninggikan daerah kepala
Pilihan Jawaban
b. perawatan luka berkala
c. membatasi gerakan pasien a. cemas akibat bedah tidak terjadi
d. mengobservasi skor GCS b. risiko cedera tidak terjadi
e. mengobservasi perdarahan c. kemampuan gerak terjaga
32. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa d. kebutuhan informasi terpenuhi
keluarga karena di rumah mengalami kejang- kebutuhan kebersihan diri terpenuhi
kejang. Hasil pengkajian: kaku kuduk, suhu 34. Seorang perempuan berusia 48 tahun datang
400C, dan Skor Glasgow Coma Scale 9. ke poliklinik kontrol rutin. Hasil pengkajian:
Pasien direncanakan dilakukan pemeriksaan BB 80kg dengan TB 160cm. Terapi insulin
cairan spinal. telah diberikan sejak satu bulan. Hasil
pengkajian: kadar gula darahnya berkisar
Pertanyaan soal
antara 200 mg/dl sampai 250mg/dl. Pasien
Apa intervensi perawatan prioritas pada telah mengurangi konsumsi karbohidrat dan
kasus tersebut? malas berolahraga.
42
35. Seorang laki-laki berusia 47 tahun baru saja
mengetahui bahwa dirinya didiagnosis
diabetes mellitus. Luka bekas garukan kuku
sulit sembuh sehingga infeksi yang semakin
luas dan pada akhirnya setinggi mata kaki
harus diamputasi. Pasien terlihat sedih dan
berulangkali bertanya tentang cara lain selain
pembedahan.
Pertanyaan soal :
Pilihan jawaban:
e.
43
d. “ Bapak tidak boleh berpikir yang Apakah masalah keperawatan prioritas pada
lain-lain ” kasus tersebut?
e. “ Diskusikan kembali dengan Pilihan Jawaban :
keluarga “
a. Kerusakan integritas kulit
b. Kelebihan cairan tubuh
36. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat c. Gangguan rasa nyaman
di ruang bedah paska debridemen karena d. Gangguan perfusi jaringan perifer
fraktur tibia fibula dekstra tertutup pada hari e. Perubahan pola kemih
ke dua. Pasien terpasang backslap yang
dibalut dengan elastis verban. Hasil
pengkajian: Pasien mengeluh nyeri dan 38. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di
CRT jari kaki kanan lebih dari dua detik, ruang penyakit dalam dengan diagnosis kolik
terasa baal dan nadi dorsalis pedis renal. Hasil pengkajian nyeri di area
melemah. pinggang menyebar ke bagian atas simpisis
pubis dengan skala 8 dari 10, terkadang
Pertanyaan soal nyeri saat berkemih dengan jumlah normal
dan tampak kemerahan dalam urin. Hasil
Apa intervensi keperawatan prioritas pada
Ultrasonografi menunjukan ada batu di
kasus tersebut?
Ureter.
Pilihan Jawaban
Pertanyaan Soal :
a. melakukan pijatan pada jari
Apakah masalah keperawatan prioritas pada
b. memberikan kompres hangat
kasus tersebut?
c. melonggarkan ikatan bidai
d. mempersiapkan pembedahan Pilihan Jawaban :
e. meninggikan kaki yang fraktur
a. nyeri akut
b. cemas
37. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di c. perubahan pola eliminasi urin
ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak d. defisit volume cairan
dan bengkak di seluruh tubuh. Hasil e. obstruksi saluran kemih
pengkajian pasien mengeluh sesak dan
badan terasa berat, gatal, piting edema
+3, produksi urin 500 cc/24 jam, BB 60 Kg, 39. Seorang perempuan berusia 20 tahun
TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 90 tersiram air panas di dada, perut, dan tangan.
x/menit, frekuensi napas 30 x/menit. Hasil Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri 5
laboratorium ureum 180mg/dl, kreatinin dari 10 dengan pemberian analgetik drip,
7mg/dl, Hb 8g/dl. kulit tampak merah dan terdapat bullae, TD
90/60, frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi
Pertanyaan Soal : napas 28 x/menit, BB 60 kg, mukosa bibir
kering dan produksi urin 100 cc/6 jam.
44
Pertanyaan Soal : 41. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat
dengan diagnosis Pansitopenia yang belum
Apakah masalah keperawatan yang prioritas
diketahui penyebabnya. Selama perawatan
pada kasus tersebut?
telah diberikan tranfusi darah sebanyak 2
Pilihan Jawaban : kantong darah karena nilai Hb saat itu 6 mg/
45
43. Seorang anak perempuan usia 2 tahun datang e. gangguan nutrisi kurang dari
bersama ibunya di UGD dengan keluhan kebutuhan
sering mengalami gusi berdarah dan
mimisan. Hasil pengkajian: Keadaan umum
45. Anak laki-laki usia 6 bulan dibawa orang
lemah, konjungtiva pucat, tanda biru pada
tuanya ke rumah sakit dengan keluhan
lengan dan jari-jari tangan, frekuensi napas
mengalami pucat dan kebiruan di sekitar
27x/ menit, frekuensi nadi 120x/menit, Suhu
mulut.
37,6 oC, BB 8 kg, Hb 8,3 gr/dl, RBC 2,8 106
/uL. Pertanyaan soal: Hasil pengkajian: saat menetek anak sering
mengalami kebiruan, kebiruan di kuku
Apakah masalah keperawatan utama pada
jari, dan sianosis pada sekitar mulut.
kasus di atas?
Frekuensi nadi 110x/menit, suhu 36,8 0 C.
Pilihan jawaban:
Pertanyaan soal:
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang
Apakah masalah utama pada kasus tersebut
dari kebutuhan tubuh
tersebut?
b. Ketidakefektifan perfusi
jaringan Pilihan jawaban:
perifer
a. gangguan pertukaran gas
c. Risiko perdarahan
b. gangguan perfusi jaringan
d. Hipertermi
c. bersihan jalan napas tidak efektif
e. Keletihan
d. gangguan pola napas
e. penurunan curah jantung
44. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa
ibunya ke UGD dengan keluhan sesak napas,
46. Seorang anak usia 4 tahun dibawa ke UGD
nafsu makan turun. Hasil pengkajian: suara
dengan keluhan terdapat luka tertusuk paku.
murmur, ekstremitas dingin, CRT > 3
Hasil Pengkajian: terdapat trismus, rhisus
detik, frekuensi napas 24x/menit. Ibu
sardonikus, epistotonus, ronkhi diseluruh
mengatakan saat melakukan aktifitas anak
area paru, stridor. Ibu mengatakan anak
mudah lelah dan semakin sesak.
tidak pernah diimunisasi.
Pertanyaan soal:
Pertanyaan soal:
Apakah masalah keperawatan utama pada
Apakah intervensi utama pada kasus
kasus di atas?
tersebut?
Pilihan jawaban:
Pilihan jawaban:
a. intoleransi aktifitas
a. kolaborasi tracheostomi
b. gangguan pola napas
b. suction
c. gangguan pola tidur
c. pendidikan kesehatan: imunisasi
d. penurunan curah jantung
d. memberikan penghalang tempat tidur
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA
46
e. pemasangan NGT e. ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit
47
a. beri larutan rehidrasi oral sedikit tapi Apakah masalah keperawatan utama pada
sering kasus di atas?
b. observasi intake dan output cairan
Pilihan jawaban
c. kaji toleransi pemberian makanan
d. beri cairan infuse a. nyeri akut
e. timbang BB anak
b. hipertermia
51. Seorang ibu membawa batita laki laki usia 2
c. intoleransi aktivitas
tahun ke poli anak dengan keluhan diare 8x/
d. risiko perdarahan
hari disertai muntah 4x/hari. Hasil
e. risiko infkesi
pengkajian: keadaan umum lemah, mukosa
53. Seorang anak perempuan usia 10 tahun
bibir kering, kulit disekitar anus tampak
dirawat di ruang anak dengan keluhan
kemerahan, turgor kulit tidak elastis, anak demam dan pusing. Hasil pengkajian:
terlihat malas minum. Anak selalu tampak lemas, mual dan terdapat ptekie.
menangis jika didekati perawat. Pertanyaan Anak sempat mimisan sebelum dibawa ke
soal rumah sakit. Anak telah mendapat
rehidrasi untuk mencegah syok.
Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus tersebut? Pertanyaan soal
48
Pilihan jawaban Pilihan jawaban
49
b. 23 Oktober 2017 e. menilai kontraksi rahim
c. 23 November 2017
d. 22 Oktober 2017
61. Seorang perempuan berusia 32 tahun hamil
e. 22 November 2017
28 minggu datang ke poli KIA untuk
59. Seorang perempuan berusia 23 tahun
konsultasi kehamilan. Hasil pengkajian
G1P0A0 datang ke poli KIA untuk
diper-
melakukan pemeriksaan kehamilan. Hasil
pengkajian: HPHT tanggal 16 Januari 2017, oleh data pasien telah memiliki anak hidup
TFU 28cm, TD: 110/70mmHg, Frekuensi dua, dan riwayat mengalami keguguran pada
Nafas: 20x/menit dan Frekuensi Nadi: anak ke tiga.
88x/menit Pertanyaan soal
Pertanyaan soal Apakah status obstetri pada pada kasus?
Berapakah usia kehamilan pada kasus? Pilihan jawaban
Pilihan jawaban a. G3P2A1
a. 32 minggu b. G4P2A1
b. 30 minggu c. G3P2
c. 31 minggu d. G4P2
d. 28 minggu e. G5P2A1
e. 22 minggu
62. Seorang perempuan berusia 22 tahun
G1P0A0 hamil 40 minggu, inpartu berada di
60. Seorang perempuan berusia 22
tahun kamar bersalin. Hasil pengkajian: pasien
G1P0A0 hamil 38 minggu, datang ke poli gelisah, keluar keringat banyak, dan
KIA untuk pemeriksaan kehamilan. Hasil mengerang kesakitan. Observasi kontraksi
pengkajian pada daerah abdomen dengan uterus frekuensi 4-5x/menit, intensitas
palpasi leopold diperoleh pada daerah fundus berat, durasi >40 detik.
terdapat bokong, pada sisi kanan perut ibu
Pertanyaan soal
teraba punggung janin dan presentasi kepala
belum masuk PAP. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus?
50
63. Seorang perempuan berusia 26 tahun P1A0 65. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang
berada di ruang nifas dengan keluhan rasa ke poliklinik KIA dengan keluhan lemas,
nyeri pada daerah kemaluan. Hasil mual dan muntah setiap kali makan atau
pengkajian terdapat luka episiotomi, minum. Hasil pengkajian diperoleh data
kemerahan, edema, dan sekresi negatif, pasien mengeluh pusing, lemas, muka pucat,
TD 110/70mmHg, frekuensi napas kelopak mata cekung dan turgor kulit
20x/menit dan frekuensi nadi 88x/menit melambat. Observasi tanda-tanda vital TD
Pertanyaan soal 110/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit,
dan frekuensi nadi 88x/menit.
Apakah tindakan utama pada kasus?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah masalah utama pada kasus?
a. Vulva hygiene
b. Edukasi cara perawatan luka Pilihan jawaban
c. Rawat luka episiotomi
a. gangguan rasa nyaman
d. Mobilisasi dini
b. kekurangan volume cairan
e. Berikan nutrisi adekuat
c. risiko kekurangan volume cairan
d. risiko syok (hipovolemik)
64. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang e. ketidakseimbangan nutrisi kurang
ke IGD dengan keluhan perdarahan pada dari pemenuhan kebutuhan tubuh
awal kehamilan. Hasil pengkajian pasien
mengeluh pusing, lemas, tampak muka
66. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang
pucat, perdarahan berwarna merah terang,
ke IGD dengan keluhan adanya bercak
konsistensi cair, dan menggunakan dua
darah dari kemaluan. Hasil pengkajian
pembalut penuh. Observasi tanda-tanda vital
pasien G1P0A0 hamil 16 minggu, mengeluh
TD 110/70mmHg, frekuensi napas
cemas akan kehamilannya, pusing, dan
22x/menit, frekuensi nadi 110x/menit dan
lemas. Observasi tanda-tanda vital TD
Capillary Refill Time >3 detik.
110/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit
Pertanyaan soal dan frekuensi nadi 88x/menit.
51
67. Seorang perempuan berusia 22 tahun dirawat 69. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang
di ruang nifas dengan perdarahan setelah 2 ke poli KIA dengan keluhan perdarahan
jam post partum. Hasil pengkajian pasien setelah melakukan hubungan seksual
mengeluh pusing, lemas, muka pucat, tinggi dengan pasangan. Hasil pengkajian pasien
fundus uteri 1 jari di atas pusat, dan teraba sering mengalami keputihan, gatal, warna
lunak. Observasi tanda-tanda vital TD kehijauan, konsistensi kental dan berbau.
100/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit Pertanyaan soal
dan frekuensi nadi 88x/menit.
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah intervensi utama pada kasus?
a. Usapan vagina
Pilihan jawaban b. Colposkopi
c. USG transvaginal
a. Tirah baring
d. Biopsi
b. Masasee uterus
e. Pap smear
c. Observasi tanda-tanda vital
d. Posisi
e. Cek kelengkapan plasenta 70. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang
ke poli KIA dengan keluhan keputihan,
gatal dan berbau. Hasil pengkajian pada
68. Seorang perempuan berusia 22 tahun dirawat
daerah genital pasien tampak kemerahan
di ruang nifas dengan keluhan demam
dan lecet. Observasi tanda-tanda vital TD
setelah melahirkan anak ketiga. Hasil
110/70mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, dan
pengkajian karakteristik lochea rubra,
frekuensi napas 20x/menit.
menggunakan dua pembalut penuh,
konsistensi cair dan berbau busuk. Observasi Pertanyaan soal
tanda-tanda vital TD 110/70mmHg, suhu
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus?
390C, frekuensi napas 20x/menit dan
frekuensi nadi 88x/menit. Pilihan jawaban
52
seperti tertusuk benda tajam hingga tidak efektif
mampu untuk melakukan aktivitas sehari- e. memberikan kesempatan kapa-
hari. da pasien untuk mengekspresikan
perasaannya
Pertanyaan soal
73. Seorang perawat laki-laki berusia 21 tahun
Apakah intervensi utama pada kasus? diruang kegawatdaruratan jiwa
Pilihan jawaban mempersiapkan peralatan konvulsator,
a. Kompres hangat spatel, bengkok, kom, selimut, jelly, restrain,
b. Posisi Selimut, Perlengkapan Vital Sign, Kassa,
c. Massage pada daerah simphisis Nacl, Jelly dan Alat Emergency (oksigen dan
d. Exercise suction). Pertanyaan soal
e. Diet
Apakah tindakan terapi keperawatan yang
akan dilakukan oleh perawat pada kasus
tersebut?
53
c. lakukan aktifitas yang terjadwal Pertanyaan soal
d. bercakap-cakap dengan orang lain
Apakah terapi modalitas yang dapat
e. latih pasien mengontrol
diberikan pada kasus tersebut?
halusinasinya
75. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dibawa Pilihan Jawaban
oleh keluarga ke RS Jiwa dengan alasan
a. TAK Sosialisasi
pasien membakar kulit, dan melukai dirinya
b. TAK Stimulasi Sensori
dengan silet di rumah. Hasil pengkajian saat
c. TAK Stimulasi persepsi PK
ini, pasien masih nampak mondar mandir,
d. TAK Stimulasi persepsi HDR
gelisah, mata melotot. Tujuan jangka pendek
e. TAK Stimulasi persepsi Halusinasi
dari intervensi keperawatan yang diberikan
oleh perawat adalah melakukan terapi
somatik dengan mencegah pasien 77. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di
melakukan aktifitas yang dapat RSJ dengan keluhan sering marah dan
mencederai dirinya. merusak barang-barang yang ada
disekitarnya. Telah dirumuskan intervensi
Pertanyaan soal
untuk mengatasinya dengan Terapi Aktifitas
Apakah intervensi keperawatan yang sesuai Kelompok (TAK) : mengenal perilaku
pada kasus tersebut? kekerasan yang biasa dilakukan.
54
Apakah bentuk terapi keperawatan pada Pilihan jawaban
kasus tersebut?
a. marah
Pilihan Jawaban b. denial
c. depresi
a. bermain
d. penerimaan
b. individu
e. tawar menawar
c. kelompok
d. lingkungan
81. Seorang perempuan usia 29 tahun masuk di
e. lingkungan
RS Jiwa diantar oleh keluarganya karena
menyendiri diri dalam kamar sejak satu
79. Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat di minggu yang lalu. Ketika perawat
RS Jiwa dengan keluhan tidak bersemangat, melakukan wawancara didapatkan perilaku
sering dimarahi atasan karena hasil kerja pasien tidak berespon walaupun sudah
tidak maksimal meskipun telah mengerjakan
diberikan stimulus/ rangsangan yang
tugasnya dengan baik. Acuh terhadap
kuat. Pertanyaan soal
penampilan. Pasien jadi bahan ejekan di
tempat kerjanya. Manakah afek yang sesuai dengan kasus
tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Manakah konsep diri yang sesuai pada kasus
tersebut? a. inapropiate
b. ambivalen
Pilihan Jawaban
c. tumpul
a. peran d. datar
b. ideal diri e. labil
c. harga diri
d. identititas diri
82. Seorang perempuan usia 37 tahun dirawat di
e. gambaran diri
RS jiwa dengan keluhan depresi. Pasien
sedang hamil trimester pertama dan
80. Seorang perempuan berusia 42 tahun ketika khawatir karena sebelumnya telah tiga
berada di UGD berteriak histeris karena kali mengalami keguguran. Hasil
kehilangan suaminya yang meninggal dunia pengkajian saat ini pasien sulit tidur dan
akibat kecelakaan lalu lintas. Perempuan mudah terbangun pada malam hari, kontak
tersebut secara berulang berucap “saya tidak mata kurang, tidak fokus dan gelisah.
percaya ini terjadi!”.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah tujuan intervensi keperawatan yang
Apa tahap fase kehilangan pada kasus di sesuai pada kasus tersebut ?
atas?
55
Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban
56
Pertanyaan soal Pertanyaan soal
Apa penyebab gangguan kognitif pada kasus Apakah teknik komunikasi yang digunakan
tersebut? perawat pada kasus tersebut?
87. Seorang laki-laki berusia 29 tahun diantar 89. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di
oleh keluarganya ke poliklinik RS jiwa RS Jiwa dengan keluhan stres. Pasien telah
keluhan tidak bersemangat dan merasa menikah 6 tahun belum dikaruniai anak.
hidupnya tidak berarti. Keluarga pasien Pasien merasa kesepian, sulit tidur, sering
mengatakan hal ini terjadi setelah pasien terbangun. Saat interaksi pasien tidak
mengetahui bahwa dirinya mengalami gagal menatap perawat, menjawab pertanyaan
ginjal. Sejak itu pasien menjadi pendiam, seadanya, pembicaraan berfokus tentang
malas makan, dan penampilan tidak rapi. suaminya, ekspresi gelisah dan meremas-
remas tangannya.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama kasus
tersebut? Apakah tujuan utama intervensi keperawatan
pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. menarik diri
b. gangguan body image a. menghilangkan stressor
c. kecemasan yang meningkat b. meningkatkan harga diri
d. ketidakmampuan melakukan ADL c. mempunyai pengetahuan yang posiitf
e. respon pengingkaran yang tidak d. memiliki pemahaman tentang dirinya
adekuat e. menyalurkan kemaharan
dengan asertif
57
yang menghinanya. Pasien sangat benci 92. Seorang laki-laki usia 32 tahun dirawat di RS
dengan suara tersebut. Jiwa dengan alasan suka menyendiri di
Pertanyaan soal rumah selama satu minggu. Ada riwayat ibu
meninggal 3 bulan yang lalu. Pada saat
Apakah pengkajian lanjutan pada pasien pengkajian ditemukan pasien nampak,
tersebut? mondar mandir, tegang, penampilan tidak
rapi, pembicaraan cepat, gagap, kadang
Pilihan Jawaban
ketakutan, dan sedih.
a. isi halusinasi
b. waktu terjadinya halusinasi Pertanyaan soal
c. perasaan klien bila berhalusinasi Apakah masalah keperawatan utama kasus
d. upaya yang dilakukan jika tersebut?
berhalusinasi
e. waktu dan frekuensi terjadinya Pilihan Jawaban
halusinasi
a. risiko menciderai diri dan lingkungan
b. berduka disfungsional
91. Seorang laki-laki usia 37 tahun dirawat di RS c. defisit perawatan diri
Jiwa dengan keluhan merasa kesepian, d. perilaku kekerasan
ditolak oleh orang lain dan tidak e. ketidakberdayaan
mempunyai teman sehingga lebih senang
menyendiri. Hasil pengkajian saat ini pasien
93. Seorang laki-laki usia 17 tahun dibawa ke
menunjukkan perilaku menyendiri,
poli RS Jiwa dengan alasan di rumah gelisah
menunduk, kontak mata kurang dan pada
kadang murung. Keluarga mengatakan
saat tidur posisi pasien seperti pistol.
kejadian ini terjadi satu minggu yang lalu
Pertanyaan soal saat tidak naik ke kelas II. Pada saat
pengkajian klien mengatakan bahwa
Apakah intervensi keperawatan utama pada teman dan gurunya berfikir bahwa dia
kasus tersebut? bodoh dan tidak berguna. Keluarga
Pilihan Jawaban mengatakan padahal di sekolah dia aktif
dalam kelas, dan selalu menjadi juara kelas.
a. mengenal kerugian tidak bersahabat
dengan orang disekitarnya Pertanyaan soal
b. membantu mengenal manfaat Apakah distorsi kognitif yang dialami klien
berhubungan dengan orang lain tersebut?
c. membina melakukan interaksi secara
bertahap Pilihan Jawaban
d. mengidentifikasi penyebab isolasi
a. kesimpulan yang berlebihan
sosial
b. ekstrenal harga diri
e. hubungan saling percaya
c. over generalisasi
58
d. membaca pikiran 96. Seorang laki-laki berusia 28 tahun dirawat di
e. filter mental RSJ sejak 3 minggu yang lalu karena
94. Seorang perempuan usia 46 tahun dirawat mengamuk dan marah karena ditolak bekerja
RS Jiwa dengan alasan selalu menyendiri di perusahaan yang didambakan. Saat ini
dan pendiam selama dua minggu. Pada saat masih sering marah-marah, ekperesi wajah
pengkajian klien mengatakan lebih suka tegang dan perilaku terkadang tidak bisa
menyendiri dan tidak mau bergaul. Perawat diarahkan.
berkata “Saya akan menemani Ibu selama Perawat merencanakan tindakan isolasi.
10 menit mungkin ada yang disampaikan
Pertanyaan soal
kepada saya”.
Apakah kontra indikasi tindakan tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Apakah teknik komunikasi yang digunakan
pada tersebut? a. pasien dengan penurunan kesadaran
b. pasien dengan gangguan interaksi
Pilihan Jawaban
c. pasien dengan riwayat bunuh diri
a. menawarkan diri d. pasien dengan halusinasi
b. merefleksikan diri e. pasien dengan waham
c. memfokuskan diri
d. mengklarifikasi diri
97. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat
e. menyatakan observasi
diruang perawatan RSJ. Hasil pengkajian
pasien mampu untuk mandi dengan benar,
95. Seorang perempuan usia 38 tahun dibawa dapat menyisir rambut dengan baik, makan
oleh keluarga ke RSJ karena mengamuk dan dan minum secara teratur, serta BAB dan
marah-marah 3 hari yang lalu. Saat ini masih BAK ditempat yang benar. Perawat
sering mondar-mandir, marah, ekspresi memberikan pujian atas keberhasilan yang
wajah tegang dan perilaku tidak bisa telah diraih.
diarahkan. Perawat merencanakan untuk
Pertanyaan soal
mengikat pasien.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan
Pertanyaan soal
oleh perawat pada kasus tersebut?
Apakah tujuan utama tindakan tersebut?
Pilihan Jawaban
Pilihan Jawaban
a. menyampaikan kepada keluarga
a. membatasi gerak tentang kondisi terkini pasien
b. membatasi stimulus b. memasukkan kegiatan dalam jadwal
c. mencegah cidera fisik kegiatan harian pasien
d. mengendalikan halusinasi c. nilai perawatan diri pasien telah baik
e. memberikan kepercayaan diri d. mempertahankan kondisi pasien
59
e. perencanaan pulang pasien Pilihan Jawaban
98. Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa
a. peneliti
keluarganya ke poli jiwa karena tiga hari
b. pendidik
terakhir menyendiri dan mengatakan dirinya
c. pembela
adalah seorang kepala dirjen di kementerian
d. pengelola
kesehatan. Penampilan pasien tampak
e. konsultan
rambut acak-acakan, rambut tidak disisir dan
pakaiannya tidak rapi. Perawat lalu
melakukan pengkajian dengan 100. Seorang laki-laki berusia 35 tahun,
mengidentiikasi tanda dan gejala yang dibawa keluarganya ke Puskesmas. Menurut
keluarganya, pasien susah tidur, kadang
dialami oleh pasien. Pertanyaan soal
tersenyum sendiri dan pendiam sekali. Pada
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan saat pengkajian keluarga mengatakan kalau
oleh perawat pada kasus tersebut? pasien malas keluar rumah karena kadang
diejek dan lingkungan sekitar tidak
Pilihan Jawaban
mendukung. Perawat mengadakan
a. masukkan kegiatan yang dipilih perencanaan, kerjasama, perubahan yang
dalam jadwal kegiatan harian sistematis dan terarah sesuai dengan metode
b. diskusikan kebutuhan pasien yang pemberian pelayanan keperawatan yang ada
tidak terpenuhi di puskesmas dan masyarakat.
c. diskusikan kemampuan yang dimiliki
Pertanyaan soal
oleh pasien
d. jelaskan mamfaat obat dan cara kerja Apakah peran perawat pada kasus tersebut?
ke pasien
Pilihan Jawaban
e. bantu orientasi realita pasien
a. pemberi asuhan
99. Seorang perempuan usia 38 tahun dirawat di b. pembaharu
RS Jiwa dengan dengan bicara kacau dan c. konsultan
tidak jelas. Dari hasil wawancara, pasien d. pendidik
sering pusing dan mengeluh sakit kepala, e. pembela
tidurnya sering terbangun pada malam hari,
lupa terhadap peristiwa yang baru terjadi, 101. Seorang perempuan usia 29 tahun masuk
rencana akan diberikan pengobatan medis. di RS Jiwa diantar oleh keluarganya karena
Perawat melaksanakan perannya dengan menyendiri diri dalam kamar sejak satu
memberikan argumentasi kepada dokter minggu yang lalu. Ketika perawat
untuk tidak diberikan tindakan medis melakukan wawancara didapatkan perilaku
yang akan merugikan pasiennya. pasien tidak berespon walaupun sudah
Pertanyaan soal diberikan stimulus/ rangsangan yang kuat.
60
Perawat berencana melakukan tindakan kalau ditanya tentang dirinya yang diingat
mandiri keperawatan. hanya saat usianya 30 tahun. Kadang-kadang
Pertanyaan soal marah dengan petugas.
Pertanyaan soal
Apakah fungsi perawat pada kasus tersebut?
Apakah masalah keperawatan pada kasus
Pilihan Jawaban
tersebut?
a. interdependen
Pilihan Jawaban
b. independen
c. dependen a. gangguan proses pikir
d. advocacy b. perilaku kekerasan
e. educator c. gangguan waham
d. orientasi realita
e. risiko jatuh
102. Seorang pasien perempuan usia 16 tahun,
sudah 1 minggu dirawat di RSJ Bangkit,
karena sulit diajak komunikasi, diam dan
tidak melakukan kegiatan apapun berhari-
Latihan Soal Keperawatan Komunitas
hari. Hal ini terjadi setelah gagal dalam
lomba menari, Saat ini pasien merasa tidak
berdaya, tidak mampu melakukan apa-
apa, bodoh tidak seperti kakaknya seperti 104.Hasil pengkajian di satu Kelurahan,
yang selalu orang tuanya bilang. didapatkan data: 30% masyarakat
mengalami hipertensi; 25% berusia
Pertanyaan soal produktif, 10% penderita pernah mengalami
stroke ringan; Masyarakat terbiasa makan-
Apa intervensi utama pada kasus tersebut?
makanan tinggi natrium/ asin; Pemilik
Pilihan Jawaban warung-warung mengatakan menjual ikan
asin laris diwilayah tersebut; 45%
a. menggali kemampuan dan aspek
Pendidikan tidak lulus SD; 70% bekerja
positif pasien
sebagai Petani; kader kesehatan mengatakan
b. memberikan tips cara meningkatkan
70% masyarakat tidak pernah berolah raga.
harga diri
c. mengikutsertakan dalam Pertanyaan soal
kegitan kelompok
Apakah masalah keperawatan pada kasus
d. melatih berkenalan dengan orang lain
tersebut?
e. membuat jadwal kegiatan sehari-hari
Pilihan jawaban
103. Seorang lansia, usia 70 tahun, sering lupa a. defisiensi kesehatan komunitas
dengan petugas yang sering b. ketidakefektifan manajemen
mengunjunginya, lupa hari, jam dan tanggal, kesehatan
61
c. kesiapan untuk meningkatkan Pertanyaan soal
pengetahuan
Apakah hasil evaluasi tindakan keperawatan
d. ketidakefektifan pemeliharaan kese-
pada kasus tersebut?
hatan
e. defisit pengetahuan komunitas Pilihan jawaban
105.Hasil pengkajian di satu Kelurahan,
didapatkan data: 30% masyarakat a. Masyarakat memahami pola makan yang
sehat.
mengalami hipertensi; 25% berusia
produktif, 10% penderita stroke ringan; b. Mengetahu penurunan berat badan dilakukan
Masyarakat di wilayah tersebut pada
c. Penderita hipertensi pembatasan konsumsi
umumnya terbiasa menyediakan makanan
alkohol.
tinggi natrium / asin; Masyarakat
mengatakan belum pernah mendapatkan d. Penderita hipertensi mengetahui kebutuhan
informasi tentang kesehatan. natrium
62
108. Hasil pengkajian di satu Kelurahan, Apakah data utama yang perlu di kaji lebih
didapatkan data: 30% masyarakat lanjut pada kasus tersebut?
mengalami hipertensi; 25% berusia
Pilihan jawaban
produktif, 20% penderita; Masyarakat
umumnya terbiasa makan-makanan tinggi a. Pola makan masyarakat di wilayah
natrium/asin; Hasil wawancara dengan kader tersebut
kesehatan mengatakan penderita hipertensi b. Tingkat pendidikan terakhir lansia
di wilayah tersebut hanya 10% yang mau c. Perilaku sehat lansia
datang untuk memeriksakan kesehatan pada d. Jarak tempat layanan Kesehatan
saat ada posyandu. e. Dukungan keluarga atau masyarakat
pada lansia
Pertanyaan soal
63
e. defisit pengetahuan kegiatan kesehatan di masyarakat yang dapat
diikuti masyarakat.
64
d. tidak makan bersama dengan Pilihan jawaban
penderita hiv
a. persalinan bagi ibu dengan HIV
e. tidak menggunakan jarum suntik
b. dampak pemberian asi dengan ibu
secara bergantian
HIV
c. pencegahan penularan hiv
114. Didapatkan data penduduk di Desa: 30% d. lingkungan kondusif bagi anggota
adalah remaja, 12% remaja bersekolah keluarga dengan HIV
sedangkan sisanya ada yang sudah bekerja e. nutrisi yang baik bagi ibu menyusui
dan sebagian besar pengangguran; Angka dengan HIV
kenakalan remaja belakangan ini meningkat,
dari pencurian, narkoba; 15% remaja setelah
Latihan Soal Keperawatan Gerontik
tamat SMP sudah menikah; 12% dari remaja
116. Perawat datang berkunjung ke rumah seorang
yang menikah mengalami masalah pada
perempuan berusia 82 tahun yang baru saja
kehamilan yaitu abortus. Kader
keluar dari rumah sakit karena sesak napas. Di
mengatakan belum ada penyuluhan
rumah klien mendapatkan terapi oksigen
kesehatan remaja.
3liter/menit dan obat-obatan lain. Perawat
Pertanyaan soal menjelaskan pada keluarga fungsi oksigen dan
posisi yang tepat untuk klien.
Apakah topik pendidikan kesehatan yang
utama pada kasus diatas? Pertanyaan Soal
65
Apakah perubahan fisiologis yang menyebabkan Apakah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat
kondisi pada kasus tersebut? diubah pada kasus tersebut?
66
Pertanyaan Soal Apakah gangguan psikososial yang dialami klien
tersebut?
Apakah intervensi keperawatan yang prioritas
pada kasus tersebut? Pilihan Jawaban
123. Seorang laki-laki berusia 72 tahun dikunjungi 125. Seorang Ners penanggung jawab shiff dinas sore
perawat ke rumahnya. Keluarga mengatakan memasuki kamar 6, 7 dan 8 untuk memastikan
klien sering keluyuran tanpa tujuan yang jelas, semua rencana asuhan keperawatan yang
marah-marah dan menuduh anggota keluarga dilakukan oleh perawat pelaksana berjalan
karena kehilangan sesuatu. dengan baik. Dilanjutkan dengan menemui
Pertanyaan Soal :
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
67
perawat penanggung jawab kamar dan merata berapa pasien total care, partial care dan
mengecek ketersediaan alat yang digunakan. minimal care.
Apakah fungsi manajemen yang dilakukan ners Model asuhan keperawatan apakah yang
penanggungjawab shiff tersebut? diterapkan?
68
Pertanyaan soal: a. Staffing
b. Planning
Apakah gaya kepemimpinan yang di terapkan?
c. Budgeting
Pilihan jawaban: d. Directing
e. Controlling
a. otoriter
b. leizes faire
c. demokratis Latihan Soal Keperawatan Keluarga
d. kharismatis 132. Saat kunjungan rumah didapatkan data: Laki-
e. militeristik laki, Bapak X, berusia 59 Tahun, mengeluh
130. Seorang ketua tim selalu berpakaian rapi dengan sering pusing. Keluarga mengatakan sudah 6
atribute lengkap, datang keruangan on time, bulan mengalami hipertensi namun tidak dibawa
ramah dan cepat respon dalam melayani pasien. kontrol teratur. Tekanan darah saat diperika
Setiap kali dinas ketua tim tersebut memimpin 170/90 mmHg. Keluarga tidak membedakan
doa dan memberi semangat kepada teman-teman makanan sehari-hari seluruh anggota keluarga.
dalam melayani pasien dan keluarga.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal:
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada
Apakah fungsi kepemimpinan yang dilakukan kasus diatas?
pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
Pilihan jawaban:
a. Kebiasaan konsumsi makanan tinggi
a. Mempengaruhi orang lain natrium
b. Sebagai motivator b. Kebiasaan keluarga
c. Sebagai pembuat keputusan menyajikan makanan
d. Sebagai komunikator c. Kebiasaan aktifitas harian dirumah
e. Sebagai model peran d. Cara keluarga merawat klien
e. Keluhan yang paling penting
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban:
69
Manakah intervensi langsung pada kasus
tersebut?
Pilihan jawaban
70
BAB VI
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban Soal Gadar Rasional B : Dilema antara pelanggaran
asas manfaat dan asas
keadilan
1. Kunci Jawaban: A Rasional C : Dilema antara asas keadilan
dan risiko/dampak terhadap pasien
Jawaban: C
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
(Eds). (2007). Emergency And
Trauma Nursing. Philadelphia:
Mosby. Rasional:
Rasional:
4. Kunci Jawaban: C
Rasional A : Cohort, jenis desain penelitian
Rasional: survey prospective yang
mengikuti kelompok yang
Rasional A : Resusitasi, perlu tindakan
diteliti dalam rentang waktu
resusitasi segera karena
berisiko kematian tertentu
71
diwaktu yang sama, tidak ada follow up detik, tidak bisa mengikuti
setelahnya perintah sederhana
Rasional B : memperoleh calon sampel Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship,
berikutnya dari informasi partisipan J., (Eds). (2007). Emergency and
Trauma Nursing. Philadelphia:
Rasional C : memilih sampel yang sesuai kriteria Mosby.
dan mudah diperoleh oleh peneliti
Rasional E : memilih sampel yang sesuai kriteria Rasional A : Merah, bernapas tapi tidak
dalam rentang waktu tertentu sadar, frekuensi >30 atau
<10, CRT > 2 detik, tidak
Referensi :
bisa mengikuti perintah
sederhana
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing
Research: Generating and Assessing Rasional B : Biru, tidak digunakan dalam
Evidence for Nursing Practice (9th ed.). triage bencana
New York, NY: Wolters Kluwer Health,
Lippincott Williams and Wilkins. Rasional C : Hijau, masih bisa berjalan
meskipun ada luka
72
Referensi : Rasional B : dilakukan pada saat
evaluasi bersamaan
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds).
dengan pengecekan nadi
(2007). Emergency and Trauma Nursing.
Philadelphia: Mosby. Rasional C : dilakukan pada pasien yang
su-
9. Kunci Jawaban: A
dah teraba nadi dan
Rasional: bernapas spontan tetapi
belum sadar
Rasional A : dilakukan bila pasien tidak ada
respon, tidak teraba nadi & tidak Rasional D : dilakukan pada pasien yang
bernapas sudah teraba nadi tetapi
belum bernapas
Rasional B : dilakukan pada pasien henti napas
tetapi masih teraba nadi Rasional E : dilakukan pada pasien henti
jantung
Rasional C : dilakukan untuk mengevaluasi
pernapasan Referensi :
73
Rasional E: dilakukan pada pasien henti jantung 13. Kunci Jawaban: C
Referensi : Rasional:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). Rasional A : dilakukan setelah stabilisasi
(2007). Emergency and Trauma Nursing. cervical untuk
Philadelphia: Mosby. membersihkan airway
74
14. Kunci Jawaban: D diinterpretasi kejadian
asistol dengan tepat
Rasional:
Rasional D : dilakukan untuk
Rasional A : dipakai untuk mobilisasi pasien non-
mengidentifikasi kondisi
trauma atau yang tidak ditemukan
henti jantung dan
tanda-tanda cedera vertebra
kebutuhan tindakan
Rasional B : dipakai untuk evakuasi kompresi
vertical atau water rescue
Rasional E : Dilakukan untuk
Rasional C : dipakai untuk korban yang dicurigai gelombang shockable (VF
mengalami cedera vertebra & Pulseless VT)
khususnya lumbal, dan digunakan
bersamaan dengan Referensi :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). 16. Kunci Jawaban: E
(2007). Emergency and Trauma Nursing.
Philadelphia: Mosby Rasional:
75
Rasional D : dilakukan pada anak atau bayi yang Rasional E : DC Shock dilakukan pada
mengalami henti jantung oleh 1 pasien henti jantung
penolong dengan gambaran EKG
gelombang shockable (VF
Rasional E : dilakukan pada anak atau bayi yang
& Pulseless VT)
mengalami henti jantung dan telah
terpasang airway definitive (ETT Referensi :
atau LMA)
American Heart Association (AHA).
Referensi : (2015). Highlights of the 2015
American Hearth Association
American Heart Association (AHA). (2015).
Guidelines Update for CPR and
Highlights of the 2015 American Hearth
ECC, from https://
Association Guidelines Update for CPR
eccguidelines.heart.org/wp-
and ECC, from https://
content/ uploads/2015/10/2015-
eccguidelines.heart.org/wp-content/
AHA-Guidelines-Highlights-
uploads/2015/10/2015-AHA-Guidelines-
English.pdf
Highlights-English.pdf
Rasional: Rasional:
76
Rasional A : setelah pemberian diuretik untuk Rasional D :
mengidentifikasi kompikasi
Rasional E : -
Rasional B : pemberian obat diuretik dapat
menurunkan tekanan Referensi :
darah kare kehilangan cairan
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship,
melalui diuresis, sehingga
J., (Eds). (2007). Emergency and
diperlukan baseline tekanan darah Trauma Nursing. Philadelphia:
Rasional C : bila ada tanda-tanda syok Mosby
hipovolemik
77
Somantri, Irman (2012). Asuhan Keperawatan Rasional C : teknik batuk produktif
Pada Klien dengan Gangguan Sistem dilakukan untuk
Pernapasan. Salemba Medika. Jakarta. membersihkan
Bab 5. sekresi dari jalan napas atas
78
Rasional C : pola defekasi tidak perlu dirubah Muttaqin, Arif (2012). Pengantar
tetapi cara mengedan harus Asuhan Keperawatan Klien
diperbaiki Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Salemba
Rasional D : pasien menunjukan tanda intoleran
Medika. Jakarta. Bab 4.
terhadap aktivitas sehingga perlu
dibatasi aktivitasnya
79
Rasional A : kemampuan beraktifitas tanpa Rasional D : penurunan kesadaran, nadi
keluhan nyeri membutuhkan otot cepat disebabkan karena
jantung yang sehat kehilangan cairan melalui
feses yang encer
Rasional B : memperpanjang masa istirahat
bertujuan menghemat konsumsi Rasional E : karakteristik feses
oksigen otot jantung memberikan info ada
tidaknya kemungkinan
Rasional C : hilangnya keluhan nyeri dada
infeksi saluran cerna
merupakan target dari upaya
membatasi aktifitas dan pengobatan Referensi
yang telah diberikan
Muttaqin, Arif & Sari (2010).
Rasional D : segmen st isoelektris adalah tujuan Gangguan Gastrointestinal :
jangka panjang yang mungkin dapat Aplikasi Asuhan Keperawatan
tercapai jika otot jantung kembali Medikal Bedah. Salemba
sehat Medika. Bab 8
80
Referensi 31. Kunci Jawaban : A
81
Rasional B : lingkungan yang aman EGC. Jakarta. Unit 14 sensorineural.
mencegah risiko injuri saat 34. Kunci Jawaban : A
terjadi kejang
Rasional:
Rasional C : tingkat kesadaran memberikan
Rasional A : aktivitas harus
informasi terkait fungsi
ditingkatkan untuk
susunan saraf pusat
memaksimalkan
Rasional D : perawatan isolasi dapat men- penggunaan gula
jauhkan pasien dari rangsang pemicu darah
kejang
Rasional B : terapi insulin
Rasional E : keluarga dilibatkan sebagai sistem dilakukan untuk
pendukung bagi pasien menurunkan kadar
gula darah khususnya
Referensi
pada pasien dengan
kerusakan pankreas
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar keperawatan
medikal Bedah. Edisi 8. Rasional C : porsi makan harus diatur
EGC. Jakarta. Unit 15 untuk mengontrol kadar
gula darah
harian
Kunci Jawaban : B Rasional: 36.
Referensi
35. Kunci Jawaban : B
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar keperawatan
Rasional
medikal Bedah. Edisi 8.
82
Rasional A : kalimat bertujuan Kneale, Julia D., at.al. Alih bahasa Yudha,
mengalihkan topik dan tidak Egi dkk (2008). Keperawatan
menjawab pertanyaan Ortopedik & Trauma. EGC. Jakarta.
Bab 21 dan 24 tentang Penanganan
Rasional B : kalimat tegas dan membantu
fraktur/cedera.
pasien menerima realitas yang
terjadi Lukman & Ningsih (2012). Asuhan
Rasional C : perawat cenderung menghindari Keperawatan Klien Dengan
komunikasi selanjutnya Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Salemba
Rasional D : tidak memfasilitasi tahap berduka yang
Medika. Jakarta. Bab 3 tentang
sedang dilalui pasien
fraktur
Rasional E : melibatkan keluarga dalam hal
pengambilan keputusan dengan tepat
37. Kunci Jawaban : B
Referensi
Rasional:
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar keperawatan
Rasional A : kerusakan integritas kulit
medikal Bedah. Edisi 8.
terjadi karena uremic frost,
EGC. Jakarta. Unit IX tentang DM
tetapi tidak menjadi
prioritas pada kasus ini
Kunci Jawaban : C Rasional:
Rasional B : kelebihan cairan menjadi
Rasional A : pijatan pada jari bertujuan memberi rasa masalah prioritas karena
nyaman dan melancarkan sirkulasi fungsi filtrasi ginjal yang
darah terganggu dan berdampak
pada gangguan pernafasan
Rasional B : kompres hangat bertujuan melebarkan
pembuluh darah kapiler Rasional C : gangguan rasa nyaman
yang dirasakan seperti
Rasional C : ikatan bidai yang terlalu kuat dapat gatal dan berat tidak
membendung secara komplit aliran menjadi prioritas pada
darah ke bawah cedera kasus ini
Rasional D : pembedahan bertujuan memperbaiki Rasional D : kadar hb yang rendah
bentuk tulang yang patah menyebabkan gangguan
Rasional E : meninggikan kaki yang cedera bertujuan perfusi jaringan perifer,
mengurangi bengkak tidak menjadi prioritas
utama pada kasus tersebut
Referensi
Rasional E : perubahan pola kemih
meliputi perubahan
frekuensi, jumlah dan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
83
karakteristik urin disebabkan Rasional B : kerusakan kulit sudah
karena gangguan fungsi filtrasi terjadi dan tidak menjadi
tidak menjadi prioritas pada saat ini perawatan utama
cairan intravaskuler
38. Kunci Jawaban : A
Rasional D : penurunan cairan tubuh
Rasional : terjadi karena luka bakar
yang luas
Rasional A : Nyeri akut terjadi karena adanya
batu pada area ureter Rasional E : resiko infeksi terjadi
Rasional B : Tidak ditemukan tanda kecemasan kemudian memungkinkan
pada pasien terjadi melalui luka yang
Rasional C : Pola berkemih meliputi frekuensi, terbuka
jumlah dan karakteristik urine
Referensi :
Rasional D : Jumlah urin tidak menunjukan
perubahan cairan tubuh Muttaqin, Arif & Sari Kumala (2010).
Rasional E : Pasien mampu berkemih dengan Asuhan Keperawatan Gangguan
lancar Sistem Integumen. Salemba
Medika. Jakarta. Bab 10 tentang
Referensi :
Luka Bakar.
84
Rasional D : kalimat menunjukan bahwa perawat Kunci Jawaban Soal Keperawatan Anak
bisa merasakan persis dengan apa
yang dirasakan pasien
42. Kunci Jawaban: D
Rasional E : kalimat mengarahkan kepada
pemikiran negatif terhadap masalah Rasional:
yang terjadi
Rasional A : perlu dilakukan untuk
Referensi memantau gangguan
pernfasannya
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Rasional B : perlu
EGC. Jakarta. Unit XII tentang AIDS. dilakukan untuk memantau
41. Kunci Jawaban : B gangguan pernfasannya
Rasional C : salah satu posisi yang
Rasional: di indikasikan pada
Rasional A : jenis diet khusus dilakukan pada anak dengan
pasien dengan pem- gangguan pernafsan
batasan nutrisi namun
agak sulit untuk anak
Rasional B : aktivitas harus dibatasi terkait nilai usia toddler
hb dibawah normal
Rasional D : tindakan pertama
Rasional C : jadwal kunjungan disusun yang harus segera
berdasarkan kondisi pasien dilakukan pada klien
dengan gangguan
Rasional D : nilai hb dapat digunakan untuk
pernapasan
merumuskan rencana tindak
lanjut Rasional E : gangguan pernapasan
dapat menyebabkan
Rasional E : keluarga dibutuhkan untuk pasien
perfusi ke jaringan
yang membutuhkan sistem
otak menurun
pendukung
Referensi
Referensi :
Herdman,T.,&
Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA
85
International:Nursing Diagnoses: Kunci Jawaban: D
Definitions & Classification,
Rasional:
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell 44.
Rasional A : kurangnya suplay oksigen akan
menyebabkan kelelahan pada
anak
43. Kunci Jawaban: B
Rasional B : anak datang dengan keluhan
Rasional: sesak namun frekuensi napas
masih dalam batas normal
Rasional A : keadaan anak yang lemah akan
Rasional C : adanya keluhan sesak napas
mempengaruhi nafsu makan anak
akan dapat menyebabkan
gangguan tidur
Rasional B : pendarahan yang terjadi pada
kasus diatas akan Rasional D : masalah utama yang dapat
menyebabkan hb dibawah terjadi pada anak dengan
kelianan jantung
normal dan hal tersebut
merupakan indikasi utama Rasional E : nafsu makan menurun akan
gangguan perfusi jaringan berdampak gangguan nutirisi
yang kurang
Rasional C : ada gejala yang mengarah Referensi
terjadinya perdarahan namun
yang prioritas yang harus ditangani Hockenberry & Wilson D (2011).
adalah masalah yang Essential of pediatric nursing.
Missoury : Mos- 46. by
aktual
Herdman,T.,&
Rasional D : terjadi peningkatan suhu namun belum Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
signifikan untuk muncul masalah NANDA
hipertermia International:Nursing
Rasional E : perfusi yang terganggu akan Diagnoses: Definitions &
menyebabkan kelelahan dan keletihan Classification, 2015-
pada anak, namun penangannya tidak 2017.Oxford:Wiley
prioritas Blackwell
Referensi
45. Kunci Jawaban: B
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
pediatric nursing. Missoury : Mosby Rasional:
86
Rasional B : adanya kebiruan, pucat kasus diatas namun belum
menandakan adanya termasuk tindakan urgent yang
gangguan perfusi jaringan dan harus dilakukan
harus segera diatasi
Referensi
Rasional C : berisiko adanya gangguan bersihan
jalan napas Hockenberry & Wilson D (2011). Essential
of pediatric nursing. Missoury :
Rasional D : berisiko adanya gangguan pola Mosby
napas
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional E : berisiko adanya penurunan NANDA International:Nursing
curah jantung dengan Diagnoses: Definitions &
penyebabnya adalah perfusi Classification, 2015-
yang terganggu 2017.Oxford:Wiley Blackwell
Referensi
87
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of Definitions & Classification, 2015-
pediatric nursing. Missoury : Mosby 2017.Oxford:Wiley Blackwell
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diagnoses: 49. Kunci Jawaban: D
Definitions & Classification, 2015-
2017.Oxford:Wiley Blackwell Rasional:
Referensi
Hockenberry & Wilson D (2011).
Essential of pediatric nursing.
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
Missoury : Mosby
pediatric nursing. Missoury : Mosby
Herdman,T.,&
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diagnoses:
NANDA International:Nursing
88
Diagnoses: Definitions & Classification, pada kasus diatas data
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell gangguan nutrisi belum
mendukung
Rasional B : adanya diare dan data hasil
50. Kunci Jawaban: D pengkajian mendukung
adanya masalah
Rasional: kekurangan volume cairan
dan menjadi prioritas utama
Rasional A : rehidrasi harus segera dilakukan untuk dilakukan tindakan
pada kasus diatas namun lebih Rasional C : adanya data kemerahan
utama dengan pemberian parenteral disekitar anus yang
disebabkan adanya
Rasional B : monitor intake output sangat sifat asam feses dapat
diperlukan dalam penanganan menyebabkan gangguan integ-
dehidrasi namun bukan merupakan ritas kulit
prioritas pada kasus diatas Rasional D : hasil leukosit yang
tinggi menunjukkan
Rasional C : diperlukan mengevaluasi riwayat adanya infeksi
penyebab terjadinya diare dengan
Rasional E : adanya stress hospitalisasi
menanyakan adanya toleransi pada anak yang disertai
pemberian makanan dengan data menangis jika
didekati perawat
Rasional D : tindakan kolaborasi yang segera mengindikasikan adanya
harus dilakukan dengan data yang masalah ansietas pada anak
ada pada kasus diatas Referensi
Rasional E : perlu dilakukan penimbangan namun
tidak menjadi prioritas Hockenberry & Wilson D (2011).
Essential
Referensi of pediatric nursing. Missoury :
Mosby
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
pediatric nursing. Missoury : Mosby Herdman,T.,&
Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing
NANDA International:Nursing
Diagnoses: Definitions &
Diagnoses: Definitions & Classification,
Classification,
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
89
Rasional B : adanya peningkatan suhu namun Herdman,T.,&
tidak signifikan menjadi masalah Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
utama pada kasus diatas
NANDA International:Nursing
Rasional C : adanya nyeri akan menyebabkan Diagnoses: Definitions &
keterbatasan aktifitas pada anak Classification,
Rasional D : adanya riwayat perdarahan gusi dan 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
hidung dan hb kurang dari normal
akan menyebabkan risiko
perdarahan 54. Kunci Jawaban: D
90
Rasional B : sudah jelas karena ada delay tidak Rasional:
mungkin normal
Rasional A : sudah dilakukan pada bulan
Rasional C : ada 1 delay mengindikasian adanya sebelumnya
keterlambatan pada anak
Rasional B : belum waktunya diberikan
Rasional D : sudah jelas karena ada delay tidak
mungkin advance Rasional C : tepat waktunya pemberian
pada saat ini
Rasional E : pemeriksaan dapat dilakukan
Rasional D : belum waktunya diberikan
Referensi karena rentang pemberian
nya
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of 4 minggu
pediatric nursing. Missoury : Mosby Rasional E : belum waktunya diberikan
Rasional:
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
Rasional A : rumus taksiran persalinan
pediatric nursing. Missoury : Mosby
menggunakan rumus
negel’s rule
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Rasional B : rumus taksiran
persalinan
Diagnoses: Definitions & Classification,
menggunakan rumus
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell Negel’s rule dengan hari
+ 7 bulan –
3 dan tahun +1
57. Kunci Jawaban: C
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
91
Rasional C : rumus taksiran persalinan Rasional C : mengatur posisi dilakukan
untuk memberikan
Rasional D : rumus taksiran persalinan dengan kenyamanan pada pasien
menghitung HPHT dalam menilai DJJ
Rasional E : rumus taksiran persalinan dengan Rasional D : klarifikasi kedenyut arteri
menghitung tanggal kunjungan radialis ibu untuk
Referensi memastikan bahwa yang
dinilai DJJ
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC Rasional E : penilaian kontraksi langkah
(2013).Keperawatan Maternitas (1vol selanjutnya setelah
pemeriksaan DJJ
set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Referensi
92
mengetahui kemajuan Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
persalinan (2013).Keperawatan Maternitas
Rasional B : pimpin mengeran dilakukan (1vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
bila presentasi janin telah bera-
da pada jalan lahir
64. Kunci Jawaban: A
Rasional C : mengatur posisi dilakukan Rasional:
untuk memberikan
kenyamanan pada pasien Rasional A : Gangguan perfusi jaringan
yang akan melahirkan terjadi karena sirkulasi darah ke
uteroplacenta menurun
Rasional D : mempersiapkan alat-alat
persalinan dilakukan untuk Rasional B : Gangguan keseimbangan
membantu segera ibu yang cairan terjadi karena volume
akan melahirkan darah menurun
93
di akibat frekuensi mual dan Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
67. (2013).Keperawatan Maternitas
muntah yang sering
(2vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Rasional C: Resiko kekurangan volume
cairan terjadi akibat adanya
tanda dan gejala dehidrasi Kunci Jawaban: B
94
restrospektif, yang mengumpulkan Rasional B : colposkopi dilakukan untuk
informasi dari data yang diperoleh memastikan adanya sel
dimasa lampau melalui studi yang abnormal
dokumen
Rasional C : USG transvaginal
Rasional E : ketidakefektifan termoregulasi dilakukan untuk
terjadi karena pusat pengatur panas mengetahui kondisi
di hipotalamus terespon akibat abnormal internal organ
peradangan reproduksi
Referensi Rasional D : pengambilan jaringan
tubuh untuk pemeriksaan
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). laboratori-
um
Keperawatan Maternitas (2vol set). Edisi
Bahasa Indonesia 8. Rasional E : pemeriksaan untuk
mengetahui adanya
selabnormal pada servik
69. Kunci Jawaban: E
Referensi
Rasional:
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion
Rasional A : usapan vagina dilakukan pada area
organ reproduksi untuk mengetahui MC (2013).Keperawatan
penyebab terjadinya infeksi Maternitas (2vol set). Edisi
Bahasa Indonesia 8.
Rasional B : colposkopi dilakukan untuk
memastikan adanya sel yang
abnormal
71. Kunci Jawaban: A
Rasional C : USG transvaginal dilakukan untuk
mengetahui kondisi abnormal Rasional:
internal organ reproduksi Rasional A : kompres hangat dilakukan
agar terjadi vasodilatasi
Rasional D : pengambilan jaringan tubuh untuk
pembuluh darah
pemeriksaan laboratori-
um Rasional B : posisi dilakukan untuk
Rasional E : pemeriksaan untuk mengetahui meningkatkan
kenyamanan pasien
adanya selabnormal pada servik
Rasional C : massage pada daerah
Referensi
simphisis bertujuan untuk
meningkatkan sirkulasi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC pembuluh darah
(2013).Keperawatan Maternitas (2vol
Rasional D : exercise bertujuan untuk
set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
peregangan pada tubuh
70. Kunci Jawaban: A
Rasional E : diet bertujuan untuk
Rasional: membatasi intake nutrisi
agar memudahkan
Rasional A : usapan vagina dilakukan pada area metabolisme tubuh
organ reproduksi untuk mengetahui
Referensi
penyebab terjadinya infeksi
95
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
(2013).Keperawatan Maternitas (2vol Mental Health Nursing: Concept
set). Edisi Bahasa Indonesia 8. of Care in Evidence Based
Practise
(6thEd). F.A. davis Company
Rasional:
Rasional A : salah satu terapi modalitas
72. Kunci Jawaban: B untuk membantu
anggotanya berhubungan
Rasional:
dengan orang lain serta
Rasional A : pengkajian dilakukan untuk mengubah perilaku
menentukan tahap bunuh diri klien destruktif yang dilakukan
dan untuk menentukan intervensi dalam kelompok
yang tepat
Rasional B : terapi dengan
Rasional B : tindakan dilakukan pada klien menggunakan aliran listrik
dengan percobaan bunuh diri dengan konvulsator untuk
sebelumnya mengubah neurokimia
otak
Rasional C : kontrak penting sebelum
melakukan intervensi pada Rasional C : modifikasi dan manipulasi
klien untuk meningkatkan lingkungan untuk
kepatuhan klien mendukung proses
penyembuhan klien
Rasional D : dilakukan agar klien memilih cara
penyelesaian masalah yang tepat Rasional D : psikoterapi untuk
atau konstruktif penanganan stress
keluarga dan
Rasional E : untuk menciptakan hubungan meningkatkan partisipasi
perawat-klien yang terbuka aktif keluarga dalam
perawatan klien
Referensi :
Rasional E : upaya pembatasan
NANDA International Inc. (2014). Nursing mobilitas fisik klien untuk
mencegah perilaku
Diagnoses: Definitions & Classifications
mencederai diri, orang lain
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, UK: dan lingkungannya
Wiley Blackwell.
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016).
Prinsip dan Praktik Keperawatan Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia (2016). Prinsip dan Praktik
10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Edisi Indonesia 10.
Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Ltd.
BAGI MAHASISWA NERS INDONESIA
96
Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014). Rasional B : dilakukan saat klien sudah
Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas aman dari percobaan
bunuh diri untuk
Kelompok. Jakarta: EGC. memotivasi klien
74. Kunci Jawaban: A mengungkapkan
perasaannya
Rasional:
Rasional C : dilakukan untuk
Rasional A : penjelasan tentang pentingnya meningkatkan harga diri klien
medikasi dan prinsip 7 benar obat
untuk mengontrol halusinasi (sp 2) Rasional D : dilakukan agar klien
menggunakan cara
Rasional B : melatih klien mengontrol dengan penyelesaian masalah yang
melawan halusinasi (sp 1) konstruktif
Rasional C : mendiskusikan dan menyusun Rasional E : melibatkan keluarga
jadwal kegiatan bersama klien maupun orang lain untuk
untuk membentu mengalihkan ikut meningkatkan harga
halusinasi (sp 4) diri klien dan
menyelesaikan masalah
Rasional D : melatih klien mengalihkan
secara konstruktif
halusinasi dengan
berbincang dengan orang lain Referensi :
(sp 3)
Rasional E : keseluruhan latihan untuk Noren Cavan Frisch & Lawrence E
mengontrol halusinasi Frisch.(2007).Psychiatric
(menghardik, cara obat, bercakap- Mental Health Nursing, third
cakap, dan kegiatan terjadwal)
edition.New York:Thomson
Referensi : Delmar Learning.
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni, Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Mental Health Nursing: Concept
Komunitas, CMHN (Basic Course). of Care in Evidence Based
Jakarta: EGC. Practise
(6thEd). F.A. davis Company
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental
Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise 76. Kunci Jawaban: E
97
Rasional C : terapi untuk klien dengan perilaku Keliat, B.A & Prawirowiyono, A.
kekerasan (2014). Keperawatan Jiwa;
Rasional D : terapi modalitas untuk klien dengan Terapi Aktivitas Kelompok.
harga diri rendah Jakarta: EGC.
Rasional E : terapi modalitas untuk klien dengan
halusinasi 78. Kunci Jawaban: C
Referensi : Rasional:
98
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Rasional A : reaksi kehilangan dengan
Frisch.(2007).Psychiatric Mental menunjukkan perasaan
marah pada diri sendiri atau
Health Nursing, third edition.New kepada orang lain
York:Thomson Delmar Learning
Rasional B : reaksi terhadap kehilangan
berupa penolakan, tidak
menerima atau tidak
79. Kunci Jawaban: A
percaya
Rasional:
Rasional C : reaksi kehilangan dengan
Rasional A : posisi atau fungsi individu dalam menunjukkan sikap
masyarakat atau kelompok sosial menarik diri, tidak mau
sesuai dengan yang diharapkan berbicara atau putus asa
masyarakat Rasional D : reaksi kehilangan dimana
Rasional B : persepsi individu tentang bagaimana individu mulai menerima
ia seharusnya bertingkah laku kenyataan kehilangan
berdasarkan standar pribadi Rasional E : reaksi kehilangan dimana
individu ingin menunda
Rasional C : penilaian pribadi terhadap diri dan
kehilangan, sering
pencapaian disesuaikan dengan
diungkapkan dengan
ideal dirinya
“seandainya”
Rasional D : kesadaran tentang diri sendiri yang
Referensi :
dapat diperoleh individu dari
penilaian dirinya, menyadari bahwa
individu dirinya berbeda dengan Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
orang lain (2016). Prinsip dan Praktik
Rasional E : sikap atau penilaian Individu Keperawatan Kesehatan Jiwa
terhadap dirinya sendiri secara fisik Stuart. Edisi Indonesia 10.
Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Referensi :
Ltd.
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Prinsip dan Praktik Keperawatan Mental Health Nursing, fifth
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia edition. Philadelphia:Wolters
10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd. Kluwer, Lippincot William &
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Wilkins.
Frisch.(2007).Psychiatric Mental
Health Nursing, third edition.New 81. Kunci Jawaban: C
York:Thomson Delmar Learning Rasional:
Rasional A : ekspresi emosi yang tidak
80. Kunci Jawaban: B sesuai dengan suasana
yang dihayati
Rasional:
Rasional B : keadaan perasaan berbeda
yang terjadi secara
bersamaan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
99
Rasional C : penurunan kemampuan ekspresi Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
emosi (tatapan kosong, irama suara Mental Health Nursing, fifth
monoton, dan gerakan tubuh sangat
edition. Philadelphia:Wolters
kurang)
Kluwer, Lippincot William &
Rasional D : hilangnya kemampuan ekspresi Wilkins.
emosi (lebih berat dari afek tumpul)
Rasional E : perubahan irama perasaan yang
cepat dan tiba-tiba 83. Kunci Jawaban: E
Referensi : Rasional:
Rasional A : pembicaraan terhenti tiba-
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). tiba tanpa gangguan
Prinsip dan Praktik Keperawatan eksternal kemudian
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia dilanjutkan kembali
10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd. Rasional B : pembicaraan yang berbelit-
belit tapi tidak sampai pada
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental tujuan pembicaraan
Health Nursing, fifth edition.
Rasional C : berulang-ulang
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lippincot
menceritakan suatu ide,
William & Wilkins. tema secara berlebihan
82. Kunci Jawaban: D Rasional D : untuk menurunkan atau
memperbaiki gejala
Rasional: sebagai respon dari
Rasional A : untuk membuat klien memiliki kecemasan
penilaian positif terhadap dirinya Rasional E : pembicaraan tidak ada
Rasional B : agar klien memiliki cara hubungan antara kalimat
penyelesaian masalah yang yang satu dengan kalimat
kosntruktif yang lainnya
100
84. Kunci Jawaban: B Rasional C : mengubah dorongan-
dorongan yang tidak dapat
Rasional: diterima menjadi
Rasional A : untuk menentukan apakah klien kebalikannya (dapat
mampu atau tidak mampu diterima)
menghadapi keadaan lingkungan Rasional D : menutupi kelemahan
yang tidak menguntungkan dengan menonjolkan sifat
Rasional B : salah satu teknik komunikasi, yang baik
perawat menerima klien dengan Rasional E : mengarahkan dorongan-
respect tanpa menilai atau dorongan/kemarahan yang
mengadilinya secara positif atau tidak sesuai pada sejumlah
negative, klien akan merasa orang atau objek sehingga
dihargai tanpa syarat dorongan aslinya
Rasional C : dilakukan pada fase pra interaksi terselubung atau
tersembunyi
Rasional D : dukungan yang diberikan dapat
mengurangi stressor bagi klien Referensi :
Rasional B : menyalahkan orang lain atau objek Rasional C : penyakit yang berdampak
mengenai kesulitannya sendiri yang pada sistem tubuh manusia
tidak baik atau berhubungan dengan
metabolisme tubuh
101
Rasional D : penurunan/kemunduran keadaan Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
secara fisika dan kimia dalam sel, Mental Health Nursing: Concept
jaringan, atau organ yang
of Care in Evidence Based
umumnya disebabkan
oleh penuaan Practise (6thEd). F.A. davis
Company
Rasional E : gangguan pada sistem sirkulasi
darah yang dapat disebabkan oleh Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
faktor internal maupun eksternal
(2016). Prinsip dan Praktik
Referensi : Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Edisi Indonesia 10.
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Health Nursing: Concept of Care in Ltd.
Evidence Based Practise (6thEd). F.A.
davis Company
88. Kunci Jawaban: E
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental
Rasional:
Health Nursing, fifth edition.
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lippincot Rasional A : validasi atau menanyakan
kepada klien apa yang
William & Wilkins.
tidak dimengerti
perawat
terhadap situasi yang
87. Kunci Jawaban: D
ada
Rasional:
Rasional B : menyediakan diri anda
Rasional A : percobaan untuk menghindari tanpa respon bersyarat atau
interaksi atau hubungan dengan respon yang diharapkan
orang lain
Rasional C : memberi kesempatan
Rasional B : perubahan persepsi tehadap tubuh kepada klien untuk
akibat perubahan struktur ataupun memulai dan berinisiatif
fungsi tubuh dalam memilih topik
pembicaraan
Rasional C : perubahan status kesehatan dapat
menimbulkan kecemasan Rasional D : dilakukan untuk
membatasi area diskusi
Rasional D : perubahan status kesehatan dapat
sehingga percakapan
mengurangi motivasi
menjadi lebih spesifik dan
ataupun kemampuan untuk dimengerti
melakukan adl termasuk perawatan
diri Rasional E : menyampaikan apa yang
telah diamati perawat dari
Rasional E : pengingkaran (denial) merupakan
pesan ver-
salah satu respon akan perubahan
status kesehatan yang terjadi secara bal dan non-verbal klien
tiba-tiba Referensi :
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
(2016). Prinsip dan Praktik
102
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Rasional C : dilakukan untuk
Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier mengetahui respon klien
saat halusinasi muncul
(Singapore) Pte Ltd.
Rasional D : dilakukan untuk
mengetahui cara klien
89. Kunci Jawaban: A dalam mengatasi
halusinasinya
Rasional:
Rasional E : dilakukan untuk
Rasional A : hilangnya stressor dapat
menentukan intervensi
menurunkan gejala stress yang
khusus pada waktu
muncul
terjadinya halusinasi, dan
Rasional B : peningkatan harga diri dapat menghindari situasi yang
meningkatkan konsep diri atau menyebabkan munculnya
perasaan berharga terhadap diri halusinasi
klien
Referensi :
Rasional C : dapat meningkatkan pengetahuan
klien terhadap masalahnya dan cara Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
koping yang tepat (2016). Prinsip dan Praktik
Rasional D : dapat memotivasi klien Keperawatan Kesehatan Jiwa
mengembangkan koping yang Stuart. Edisi Indonesia 10.
konstruktif
Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Rasional E : mengungkapkan kemarahan dengan Ltd.
tidak melukai diri dan orang lain
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Referensi :
Mental Health Nursing: Concept
of Care in Evidence Based
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental
Practise (6thEd). F.A. davis
Health Nursing: Concept of Care in
Company.
Evidence Based Practise (6thEd). F.A.
davis Company
91. Kunci Jawaban: B
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016).
Prinsip dan Praktik Keperawatan Rasional:
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia Rasional A : tindakan untuk isolasi
10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd. sosial, membantu klien
mengenal kerugian tidak
90. Kunci Jawaban: E
berinteraksi
Rasional: Rasional B : tindakan untuk isolasi
Rasional A : penting dikaji untuk mengetahui sosial, membantu klien
jenis halusinasi pendengaran klien manfaat berinteraksi
(mis.halusinasi perintah) dengan orang lain
Rasional C : tindakan untuk isolasi
Rasional B : menentukan intervensi khusus pada sosial yang membantu
waktu terjadinya halusinasi klien melakukan interksi
103
secara bertahap dimulai dengan Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., &
berkenalan Nurhaeni, N. (2011).
Rasional D : tindakan untuk membantu klien Keperawatan Kesehatan Jiwa
mengungkapkan dan mengenal Komunitas, CMHN (Basic
penyebab isolasi sosial Course). Jakarta: EGC
Rasional E : tindakan terapeutik sebagai awal
sebelum perawat melakukan Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
intervensi keperawatan Mental Health Nursing: Concept
of Care in Evidence Based
Referensi :
Practise (6thEd). F.A. davis
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni, Company.
N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas, CMHN (Basic Course). 93. Kunci Jawaban: C
Jakarta: EGC
Rasional:
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Rasional A : menyimpulkan sesuatu
Health Nursing: Concept of Care in tanpa adanya bukti atau fakta yang
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. cukup
davis Company. Rasional B : menentukan nilai diri
berdasar pada penerimaan orang lain
104
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Rasional B : tindakan untuk membatasi
Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health ransangan eksternal dan
internal yang
Nursing, third edition.New York:Thomson menyebabkan perilaku
Delmar Learning. kekerasan
94. Kunci Jawaban: A Rasional C : upaya pembatasan mobilitas
klien dengan perilaku
Rasional: kekerasan dengan tujuan
Rasional A : menyediakan diri anda tanpa respon utama mencegah klien
bersyarat atau respon yang mencederai diri, orang lain
diharapkan dan lingkungan
Rasional:
Noren Cavan Frisch & Lawrence E
Frisch.(2007).Psychiatric Mental Rasional A : klien dengan penurunan
keadaran tidak
Health Nursing, third edition.New
mengindikasikan
York:Thomson Delmar Learning dilakukannya tindakan
isolasi atau seklusi
105
Rasional C : klien dengan riwayat bunuh diri untuk mandiri untuk
perlu pengawasan ketat sehingga memastikan klien
tidak dibiarkan untuk sendiri seperti melanjutkannya di rumah
saat dilakukan isolasi/seklusi
Referensi :
Rasional D : klien halusinasi tanpa risiko
mencederai tidak diindikasikan Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
untuk isolasi
Mental Health Nursing: Concept
Rasional E : klien dengan waham tanpa risiko of Care in Evidence Based
mencederai tidak diindikasikan Practise (6thEd). F.A. davis
untuk isolasi
Company.
Referensi :
Frisch N.,& Frisch A. (2011).
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Psychiatric mental health
Health Nursing: Concept of Care in nursing. 4 ed. Austra-
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. lia: Delmar CENGAGE learning
davis Company.
106
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental CENGAGE learning
Health Nursing: Concept of Care in Evidence
Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.
100. Kunci Jawaban:
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric mental B
health nursing. 4 ed. Australia: Delmar Rasional:
CENGAGE learning Rasional A : memenuhi kebutuhan dasar
manusia melalui proses
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni,
keperawatan
N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas, CMHN (Basic Course). Jakarta: Rasional B : mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang
EGC sistematis dan terarah
sesuai dengan metode
pemberian pelayanan
99. Kunci Jawaban: C keperawatan
Rasional: Rasional C : perawat sebagai tempat
konsul-
Rasional A : mengadakan perencanaan, kerja
sama, perubahan yang sistematis tasi terhadap masalah atau
dan terarah sesuai dengan metode tindakan keperawatan
pemberian pelayanan keperawatan yang tepat untuk diberikan
107
Rasional: Rasional D : sebagai tahap awal untuk
melatih kemampuan
Rasional A : fungsi saling ketergantungan antara sosialisasi pada klien
tenaga kesehatan dalam satu tim
Rasional E : dilakukan setelah adanya
Rasional B : fungsi mandiri yang tidak tergantung kesepakatan kegiatan yang
pada tenaga kesehatan lain akan dilatih secara
termasuk dalam pengambilan rutin untuk
keputusan meningkatkan komitmen
Rasional C : fungsi perawat dalam melaksanakan klien
kegiatan atas pesan atau instruksi Referensi :
dari perawat lain seperti tugas
pelimpahan
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional D : peran perawat untuk melindungi dan Mental Health Nursing: Concept
mempertahankan hakhak klien
of Care in Evidence Based
Rasional E : peran perawat untuk membantu klien Practise (6thEd). F.A. davis
dalam meningkatkan tingkat Company.
pengetahuan kesehatan, sehingga
terjadi perubahan perilaku Frisch N.,& Frisch A. (2011).
Referensi : Psychiatric mental health
nursing. 4 ed. Australia: Delmar
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental
CENGAGE learning
Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., &
davis Company. Nur-
haeni, N. (2011). Keperawatan
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric Kesehatan Jiwa Komunitas,
mental health nursing. 4 ed. Australia: CMHN (Basic Course). Jakarta:
Delmar CENGAGE learning EGC
108
Rasional C : suatu keyakinan yang salah yang Rasional E : • Masyarakat di
dipertahankan secara wilayah tersebut
kuat/terus menerus, tetapi tidak pada umumnya
sesuai dengan kenyataan terbiasa
menyediakan
Rasional D : gangguan pada kemampuan klien
makanan tinggi
untuk berorientasi pada
nama/waktu/tempat natrium / asin;
• Pemilik
Rasional E : risiko cedera yang biasanya warungwarung
disebabkan adanya kelemahan mengatakan
ataupun gangguan eksternal menjual ikan asin
laris diwilayah
Referensi : tersebut;
• 45% Pendidikan
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental tidak lulus SD;
Health Nursing: Concept of Care in • Kader kesehatan
mengatakan 70%
Evidence Based Practise (6thEd). F.A.
masyarakat tidak
davis Company. pernah berolah
raga
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
mental health nursing. 4 ed. Australia: Referensi:
Efendi F & Makfudli. (2009).
Delmar CENGAGE learning Keperawatan
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni, Kesehatan Komunitas: Teori
N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Praktik Dalam
Komunitas, CMHN (Basic Course). Keperawatan. Jakarta: Salemba
Jakarta: EGC Medika
105.Kunci Jawaban: D
Kunci Jawaban Soal Keperawatan Komunitas
Rasional:
Rasional A : Masyarakat di wilayah
tersebut pada umumnya
104.Kunci Jawaban: E terbiasa menyediakan
Rasional: makanan tinggi natrium /
Rasional A : 30% masyarakat asin;
mengalami hipertensi;
25% berusia produktif, Rasional B : • 30% masyarakat
10% penderita pernah
mengalami hipertensi;
mengalami stroke ringan;
Rasional B : kader kesehatan
• 10% penderita stroke
mengatakan 70%
masyarakat tidak pernah ringan
berolah raga Rasional C : 30% masyarakat
Rasional C : 45% Pendidikan tidak mengalami hipertensi;
lulus SD
Rasional D : • 30% masyarakat
Rasional D : kader kesehatan mengalami
mengatakan 70% hipertensi;
masyarakat tidak pernah
• 25% berusia
berolah raga
produktif,
109
• Rasional D : • 30% masyarakat
10% penderita stroke
ringan mengalami hiper-
tensi;
• Masyarakat di
wilayah tersebut • 25% berusia
pada umumnya produktif,
terbiasa
menyediakan • 20% penderi-
makanan tinggi
ta; Masyarakat di
natrium / asin;
wilayah tersebut
• Masyarakat pada umumnya
mengatakan belum terbiasa
pernah mendapatkan menyediakan
informasi tentang makanan tinggi
kesehatan natrium / asin;
Rasional E : • 30% masyarakat
Rasional E : Perawat memberikan
mengalami
Referensi: penyuluhan kesehatan
hipertensi;
pada kelompok
• 10% penderita stroke
penderita hipertensi di
ringan
masyarakat diwilayah
tersebut.
Referensi:
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
Efendi & Makfudli. (2009).
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Keperawatan
Medika
Kesehatan Komunitas: Teori
106.Kunci Jawaban: D
dan Praktik Dalam
Rasional:
Rasional A : Masyarakat di wilayah Keperawatan. Jakarta: Salemba
tersebut pada Medika
umumnya terbiasa
menyediakan
makanan tinggi 107.Kunci Jawaban: B
natrium / asin Rasional:
Rasional B : 30% masyarakat Rasional A : Masyarakat mengatakan
mengalami hipertensi; belum pernah
25% berusia produktif, mendapatkan informasi
tentang kesehatan.
20% penderita;
Rasional C : • Rasional B : • 30% masyarakat
45% Pendidikan
tidak lulus SD; mengalami
hiperten-
si;
• 25% berusia
produk-
tif,
110
• Rasional A : Hasil wawancara dengan
20% penderita
stroke ringan ; kader kesehatan menga-
takan penderita hipertensi di
• wilayah tersebut hanya 10%
45% Pendidikan
tidak lulus SD; yang mau datang untuk
memeriksakan kesehatan
• Masyarakat di pada saat ada posyandu
wilayah tersebut
Rasional B : • 30% masyarakat
pada umumnya
mengalami hipertensi;
terbiasa
menyediakan • 25% berusia produktif,
makanan tinggi na-
• Masyarakat di wilayah
trium / asin;
• tersebut pada umumnya
Masyarakat
mengatakan belum terbiasa menyediakan
pernah makanan tinggi natrium
mendapatkan / asin;
informasi tentang
kesehatan. • Hasil wawancara dengan
Rasional C : Masyarakat mengatakan kader kesehatan
belum pernah mengatakan
mendapatkan informasi
penderita hipertensi
tentang kesehatan.
di wilayah tersebut
Rasional D : Masyarakat mengatakan hanya 10% yang
belum pernah mendapatkan mau datang untuk
informasi tentang kesehatan. memeriksakan
Rasional E : Masyarakat mengatakan belum kesehatan pada saat
pernah mendapatkan ada posyandu.
informasi tentang kesehatan. Rasional C : Hasil wawancara dengan
Referensi: kader kesehatan menga-
takan penderita hipertensi di
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan wilayah tersebut hanya 10%
Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik yang mau datang untuk
memeriksakan kesehatan
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
pada saat ada posyandu
Medika
Rasional D : Hasil wawancara dengan
kader kesehatan menga-
takan penderita hipertensi di
108.Kunci Jawaban: B wilayah tersebut hanya 10%
Rasional: yang mau datang untuk
memeriksakan kesehatan
pada saat ada posyandu
111
Rasional E : Hasil wawancara dengan Rasional D : • Penduduk lansia 30% dari
Referensi: kader kesehatan menga- total penduduk,
• 5% Lansia juga
mengeluhkan nyeri pada
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan tulang belakang.
Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik • Masyarakat pada umumnya
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba menyajikan makanan yang
kandungan natrium tinggi
Medika
• Tingkat Pendidikan
di-
wilayah ini 30% tidak lulus
SD
109.Kunci Jawaban: D
• Hanya 5% Lansia rutin
Rasional: memeriksakan kesehatan ke
Posyandu lansia yang ada
Rasional A : Masyarakat pada umumnya diwilayah tersebut.
menyajikan makanan
yang kandungan natrium tinggi • Kader kesehatan mengatan
lansia diwilayah tersebut
Rasional B : Tingkat Pendidikan diwilayah ini 30% sangat jarang memeriksakan
tidak lulus SD kesehatannya.
Rasional E : Hanya 5% Lansia rutin
Rasional C : • Hanya 5% Lansia rutin Referensi: memeriksakan kesehatan ke
memeriksakan kesehatan ke Posyandu lansia yang ada
Posyandu lansia yang ada diwilayah tersebut.
diwilayah tersebut.
112
110.Kunci Jawaban: B
Rasional:
113
• Pola makan masyarakat Rasional A : • 35% Penduduk usia
produktif mengalami
terbiasa dengan makanan
hipertensi sedang- berat
yang digoreng dan
• Kader kesehatan
berlemak mengatakan 10% dari
penderita hipertensi
• 20% penderita hipertensi mengalami stroke dan 3%
jarang memeriksakan mengalami stroke
berulang;
kesehatan
• Pola makan masyarakat
• 90% dari penderita terbiasa dengan makanan
hipertensi memiliki yang digoreng dan
perilaku merokok berlemak
113.Kunci Jawaban: E
Rasional:
114
Rasional : 30% dari yang di
A rehabilitasi
menggunakan jarum
suntik dan positif HIV
Rasional : 30% dari yang di
B rehabilitasi
menggunakan jarum
suntik dan positif HIV
Rasional : 30% dari yang di
C rehabilitasi
menggunakan jarum
suntik dan positif HIV
Rasional : 30% dari yang di
D rehabilitasi
menggunakan jarum
suntik dan positif HIV
Rasional : • 25% pengguna Ganja;
E 10% pengguna Sabu-
sabu dan 10%
pengguna Heroin;
• 10 remaja dilaporkan
telah mengikuti
rehabilitasi di pusat
rehabilitasi yang di
kelola
Pemerintah
Referensi:
115
Rasional B : Angka kenakalan remaja
belakangan ini meningkat,
dari pencurian, nar-
koba dan 15% remaja
setelah tamat SMP sudah
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan pernikahan 12% dari
Kesehatan Komunitas: Teori dan remaja perempuan yang
menikah mengalami
Praktik Dalam Keperawatan. masalah pada kehamilan
Jakarta: Salemba Medika terjadi abortus
Rasional C : 12% dari remaja
perempuan yang menikah
114.Kunci Jawaban: D mengalami masalah pada
Rasional: kehamilan terjadi abortus
Rasional D : • 30% adalah remaja
Rasional A : Angka kenakalan remaja dan 12 % remaja
belakangan ini merupakan
meningkat, dari komunitas sekolah
pencurian, narkoba sedangkan sisanya
ada yang sudah
bekerja dan
sebagian besar
pengangguran;
• Angka kenakalan
remaja belakangan
ini meningkat, dari
pencurian, narkoba
dan 15% remaja
setelah tamat SMP
sudah pernikahan
12% dari remaja
perempuan yang
menikah
mengalami masalah
pada kehamilan
terjadi abortus
• Kader kesehatan
mengatakan belum
pernah ada
penyuluhan
kesehatan remaja
di wilayah ini
Rasional E : Angka kenakalan remaja
belakangan ini
meningkat, dari
pencurian, nar-
koba dan 15% remaja
setelah tamat SMP sudah
pernikahan 12% dari
remaja perempuan yang
menikah mengalami
masalah pada ke-
hamilan terjadi abortus
116
Referensi: Kunci Jawaban Soal Gerontik
117
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing (5th menimbulkan gerakan
Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. diantara organ tertentu dan
tubuh sebagai satu
Chapter 9, P 153.
kesatuan. Sel-sel otot
117.Kunci Jawaban: C sangat berkembang dalam
Rasional: fungsi kontraktil tetapi
tidak untuk konduktivitas
Rasional A : kardiomiopati restriktif. otot (penghantaran)
jantung pada orang dengan
kardiomiopati restriktif Referensi:
menjadi kaku dan kurang Miller, C.A. (2012). Nursing for
elastis, yang berarti jantung wellness in older adults: theory
tidak dapat meluas dengan and practice (6th Ed.).
benar dan mengisi darah antara Philadelphia: Lippincott
detak jantung
Williams & Wilkin. Chapter 4, p
Rasional B : kardiomiopati hipertrofik. jenis 45.
ini melibatkan penebalan
abnormal otot jantung anda, Meiner, S. E. (2015). Gerontologic
terutama yang mempengaruhi
Nursing (5th Ed.). USA: Mosby,
otot ruang pompa utama
jantung Elsevier Inc.
anda (ventrikel kiri) Chapter 2, p 16.
118
saat itu dipompa ke seluruh Efek gelombang pada
tubuh oleh jantung. Tekanan organ corti menimbulkan
darah tinggi (hipertensi) potensial aksidi serat-serat
biasanya tidak memiliki gejala, saraf
tetapi dapat menyebabkan
masalah kesehatan yang serius Referensi:
Rasional C : cara inspeksi (cara pandang) Miller, C.A. (2012). Nursing for
dilakukan dengan
wellness in older adults: theory
memperhatikan posisi dari
denyut apeks jantung dan and practice (6th Ed.).
menyatakan titik terendah dan Philadelphia: Lippincott
terluar daripada pulsasi jantung Williams & Wilkin. Chapter 20,
maksimal. Pada orang coba,
terlihat adanya denyutan di p 243.
daerah apeks. ictus cordis
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic
(ICK) jantung terlihat pada
apeks, yang terletak pada Nursing (5th Ed.). USA: Mosby,
intercostal V dan garis tengah Elsevier Inc.
clavicula. Pada orang gemuk, Chapter 22, p 391
inspeksi denyut apeks sulit
dilakukan karena otot yang
tebal yang tebal dan lapisan 119. Kunci Jawaban: B
besar pada otot, sehingga
denyutannya tidak sampai ke Rasional:
permukaan dan suit untuk di Rasional A : setiap suku bangsa
amati memiliki keyakinan
Rasional D : frekuensi napas adalah tertentu terhadap masalah
menghitung jumlah napas yang kesehatan
dilakukan dalam kurun waktu Rasional B : semakin bertambah usia
selama satu menit penuh. Satu semakin berisiko terjadinya
hitungan napas terdiri dari satu hipertensi
siklus napas, yaitu inspirasi
dan ekspirasi. normal frekuensi Rasional C : hipertensi esensial lebih sering
napas pada lansia adalah 18- ditemukan pada remaja
30x per menit dibandingkan dengan anak-
anak dan dikaitkan erat dengan
Rasional E : penyaluran suara prosesnya faktor genetik dan obesitas.
adalah telinga mengubah Gengen yang berperan dalam
gelombang suara di lingkungan mekanisme hipertensi dibagi
eksternal menjadi potensi aksi menjadi gen yang
di saraf pendengaran 、 mempengaruhi homeostasis
gelombang diubah oleh natrium di ginjal, termasuk
gendang telinga dan tulang- polimorfisme I/D gen ACE
tulang pendengaran menjadi (Angiotensin Converting
gerakan-gerakan lempeng kaki Enzyme) dan gen yang
stapes. gerakan ini mempengaruhi metabolisme
menimbulkan gelombang steroid
dalam cairan telinga dalam.
119
Rasional D : kegemukan atau obesitas adalah memberikan ventilasi yang
suatu kondisi medis berupa adekuat
kelebihan lemak tubuh yang
terakumulasi sedemikian rupa Rasional B : kebutuhan cairan dan
sehingga menimbulkan dampak elektrolit adalah suatu
merugikan bagi kesehatan, yang proses dinamik karena
kemudian menurunkan harapan metabolisme tubuh
hidup dan/atau meningkatkan membutuhkan perubahan
masalah kesehatan. Seseorang yang tetap untuk
dianggap menderita kegemukan melakukan respons
(obese) bila indeks massa tubuh terhadap keadaan
(IMT), yaitu ukuran yang diperoleh fisiologis dan lingkungan.
dari hasil pembagian berat badan Keseimbangan cairan
dalam kilogram dengan kuadrat adalah essensial bagi
tinggi badan dalam meter, lebih dari kesehatan. Dengan
30 kg/ m2. Kegemukan kemampuannya yang
meningkatkan peluang terjadinya sangat besar untuk
berbagai macam penyakit, menyesuaikan diri, tubuh
khususnya penyakit jantung mempertahankan
keseimbangan, biasanya
Rasional E : faktor gizi yang sangat dengan proses-proses faal
berhubungan dengan terjadinya (fisiologis) yang
hipertensi melalui beberapa terintegrasi yang
mekanisme. Aterosklerosis mengakibatkan adanya
merupakan penyebab utama lingkungan sel yang relatif
terjadinya hipertensi yang konstan tapi dinamis.
berhubungan dengan diet seseorang Kemampuan tubuh untuk
mempertahankan
Referensi: keseimbangan cairan ini
dinamakan “homeostasis”
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in
Rasional C : ketidakmampuan
older adults: theory and practice (6th
memodifikasi gaya hidup/
Ed.). Philadelphia: Lippincott prilaku yang sesuai dan
Williams & Wilkin. Chapter 20, p meningkatkan kesehatan.
410. Perfusi jaringan adalah
suatu penurunan jumlah
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing oksigen yang
mengakibatkan kegagalan
(5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc.
untuk memelihara jaringan
Chapter 22, p 391 pada tingkat kapiler
120
ketidak mampuan untuk batuk menciptakan kehidupan
secara efektif yang aman, bersih, sejuk
dan
Rasional E : kerentanan terhadap penyebab
sehat
internal dan eksternal yg dapat
merusak satu atau lebih organ Rasional D : prinsip Panas yaitu setiap
vital terutama system sirkulasi. penyajian yang disajikan
Faktor risiko diantaranya panas, diusahakan tetap
adalah usia lebih dari 65 tahun, dalam keadaan panas
hipertensi, obesitas, merokok seperti soup, gulai, dsb.
dan gaya hidup santai Untuk mengatur suhu perlu
diperhatikan suhu
Referensi:
makanan sebelum
Nanda International. (2014). Nursing ditempatkan dalam food
warmer harus masih
diagnoses: definition & classification 0
berada diatas 60 C. Alat
2015-2017. United Kingdom: terbaik untuk
Blackwell Publishing. mempertahankan suhu
penyajian adalah dengan
bean merry
121. Kunci Jawaban: E (bak penyaji panas)
121
Rasional: mengalami kebingungan
parah dan berkurangnya
Rasional A : manfaat yang diharapkan dari kesadaran terhadap
gerakan kaki yang teratur dari lingkungan sekitar. Pada
senam kaki diabetes, adalah fase awal, delirium akan
tidak terjadinya komplikasi berkembang cukup cepat,
yang sering terjadi pada kaki- dari beberapa jam sampai
kaki pasien DM seperti luka beberapa hari
infeksi yang tidak sembuh dan
menyebar Rasional C : demensia bukanlah sebuah
penyakit namun
Rasional B : membersihkan luka, merupakan suatu gejala
memberikan obat topikal sesuai yang disebabkan oleh
jenis luka dan membalut luka penyakit atau kelainan
Rasional C : membersihkan area kulit dan pada otak. Demensia
memberikan terapi yang sesuai dengan ditandai dengan
kondisi kulit terganggunya mental
seseorang yang
Rasional D : mencuci, masase, potong kuku menyebabkan gangguan
kaki berpikir dan hilang
ingatan. Demensia juga
Rasional E : sabun kesehatan dapat menyebabkan
memiliki keunggulan perubahan sifat dan
selain sebagai pembersih perilaku seseorang
bisa digunakan untuk tujuan
kesehatan kulit Rasional D : skizofrenia adalah gangguan
mental kronis yang menyebab-
Referensi:
kan penderitanya
mengalami delusi,
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., halusinasi, pikiran kacau,
Dochterman, J.M. (2013). Nursing dan perubahan perilaku.
intervention classification (NIC). 5th Kondisi yang biasanya
berlangsung lama ini
ed.
sering diartikan sebagai
United Kingdom: Elsevier Inc gangguan mental
mengingat sulitnya
penderita membedakan
123. Kunci Jawaban: C antara kenyataan dengan
Rasional: pikiran sendiri
122
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in Potter and Perry. (2010). Fundamental
older adults: theory and practice (6th of Nursing, Jakarta: EGC
Ed.). Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkin. Chapter 14, p
125. Kunci Jawaban:
259. E
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing Rasional:
(5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc.
Rasional A : mengkoordinasikan sumber
Chapter 27, p. 569 alat dan bahan untuk
mencapai tujuan
123
Rasional B : perencanaan waktu sebagai membawahi 2 sd 3 orang
sumber daya utuk bekerja perlu perawat pelaksana
dilakukan dengan efektif
sebagai fungsi Rasional E : perawat primer
pengorganisasian. Sesuai dipersyaratkan Ners dan
dengan penjelasan jam kegiatan perawat pelaksananya
kegiatan perpaduan antar ners dan
perawat vokasi
Rasional C : perencanaan kegiatan yang
matang meliputi pengelolaan Referensi :
waktu yang efektif dan efisien
Sitorus, R. (2007). Model Praktik
Rasional D : keterampilan manajemen klinis
Keperawatan Profesional;
akan efektif jika pengelolaan
waktunya baik Jakarta: EGC
124
Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan Rasional E : memberikan contoh atau
Manajemen. Jakarta: EGC tauladan melalui
perilakunya sehari-hari
129. Kunci Jawaban: C
Rasional:
Referensi
Rasional A : diterapkan dalam situasi kritis
dan memberikan instruksi Gillies. (2004). Nursing Management:
Rasional B : karena memimpin tidak A System Aprosch, Philadelphia:
mempunyai WB Saunders Company,
kemampuan dalam
membuat keputusan, atau Potter and Perry. (2010). Fundamental
sedang menguji kemampuan of Nursing, Jakarta: EGC
staf
Rasional C : selalu menghargai pendapat staf
dan meminta pendapat staf 131. Kunci Jawaban:
sebelum membuat keputusan B
125
132. Kunci jawaban: A Rasional D : dapat dianjaurkan namun
hal ini bersifat umum,
Rasional: kurang spesifik mengatasi
Rasional A : makanan tinggi natrium adalah masalah utama
factor resiko penting dalam Rasional E : jawaban focus untuk
hipertensi mengatasi anemia ringan-
Rasional B : kebiasaan penyajian kurang sedang dalam keluarga.
jelas jika dikatikan dengan Referensi :
hipetensi
Rasional C : kebiasaan aktifitas kurang Riasmini (2017). Panduan Asuhan
penting ditanyakan karena data
Keperawatan;individu,
vignette tidak mengarahkan
keadaan fisik lain dari Bapak keluarga, kelompok, dan
X. komunitas dengan modifi-
kasi NANDA, ICNP,NOC dan NIC di
Rasional D : cara merawat tidak belum
merupakan focus dari kasus ini Puskesmas dan masyarakat. Jakarta:
Penerbit UI
Rasional E : keluhan paling penting
hipertensi adalah tekanan
darah, sudah ada datanya
Referensi :
Rasional
Rasional A : saran ini tidak mengatasi sebab
utama kecuali sudah ada
kepastian penyebab yang lebih
berbahaya
Rasional B : pendampingan tidak mengatasi
sebab anemia
Rasional C : hanya mengatasi masalah
sebagian, tetapi berpotensi
salah diet
126
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
71